Upload
trisna-wati
View
314
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
T RA U M A DA DA K E LO M P O K 4 DIAN EP FAUZIAH DWI L IGAWATI IDAH FARIDAH IKAWATI LIA NOVI YANTI NAJMATUL LAYLI SHELA RIFYATI SULAEMAN QOSHOSH QOLBI ISTIQOMAH ROHAYA
•Pengertian:• Trauma dada adalah trauma tajam atau tembus thoraks yang dapat menyebabkan tamponade jantung, perdarahan, pneumothoraks, hematothoraks,hematopneumothorak
• ETIOLOGI1. Tamponade jantung .2. Hematotoraks3. Pneumothoraks
Klasifikasi:4. trauma tumpul5. trauma tembus
• GEJALA KLINIS
• 1. Tamponade jantung :• a. Trauma tajam didaerah perikardium atau
yang diperkirakan menembus jantung.• b. Gelisah.• c. Pucat, keringat dingin.• d. Peninggian TVJ (tekanan vena jugularis).• e. Pekak jantung melebar.• f. Jantung melemah.• g. Bunyi
• 2. Hematotoraks :• a. Pada WSD darah yang keluar cukup banyak
dari WSD.• b. Gangguan pernapasan.
• 3. Pneumothoraks• a. Nyeri dada mendadak dan sesak napas.• b. Gagal pernapasan dengan sianosis.
ASKEP PADA KLIEN DENGAN TRAUMA DADA 1. PengkajianA. Identitas KlienNama : Tn DUmur : 33 tahunTTL : Pemalang, 25 Desember 1981Jenis Kelamin : Laki-LakiAgama : IslamPendidikan : SLTAPekerjaan : Pegawai SwastaSuku/Bangsa : Sunda/IndonesiaNo. Med. Rec : 13.06.17.84Diagnosa Medis : Trauma DadaTanggal Masuk : 24 November 2014Tanggal Pengkajian : 25 November 2014Ruang Rawat : Seruni Km. 1Alamat : Jl. Dr. Sitanala No.46 Neglasari Tangerang
B. Identitas Penanggung jawab
Nama : Ny UUmur : 30 tahunJenis Kelamin : PerempuanAgama : IslamPendidikan : SMAPekerjaan : Ibu rumah tanggaSuku/ Bangsa : Jawa/IndonesiaAlamat : Jl. Dr. Sitanala No.46 Neglasari TangerangHubungan dengan klien : Istri
2. Riwayat Keperawatan1. Riwayat Kesehatan Sekarang
a. Keluhan Utama : Klien mengatakan sesak.
b. Riwayat Penyakit Sekarang Tn D 33thn dibawa ambulance ke IGD RSUD Tangerang. Saat dikaji Tn.D mengeluh sesak, nyeri saat bernafas, tampak laserasi dan lebam pada dada, lebam lebih hitam diarea kanan, pergerakan dada kanan tertinggal dari kiri sehingga gerakan dada tidak simetris. Sesak dirasa bertambah saat klien bergerak dan berkurang saat istirahat.
2. Riwayat kesehatan dahulu Pasien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit sebelumnya dan pasien tidak mempunyai riwayat alergi. 3. Riwayat kesehatan keluarga Klien mengatakan bahwa keluarganya tidak mempunyai penyakit keturunan yang berat maupun menular.
3. Pemeriksaan Fisik a. Keadaan UmumKeadaan Umum Sedang, Kesadaran Umum Compos Mentisb. Tanda-Tanda Vital - Tekanan Darah : 120/90 mmHg - Nadi : 88x Permenit - Suhu : 38ºC - RR: 24x Permenitc. Antropometri - Tinggi Badan : 164cm - BB Pre OP: 50kg - Indeks Masa Tubuh : BB = 50
d. Kepala Tidak ada kelainan e. Mata Tidak ada kelainan f. Telinga Tidak ada kelainan g. Hidung Tidak ada kelainanh. Mulut Tidak ada kelainani. Leher Tidak ada kelainan j. Thoraks• Inspeksi: Bentuk dada normal, tidak ada kelainan tulang belakang,
pergerakan dada kanan tertinggal dari kiri, gerakan dada tidak simetris, terdapat retraksi intercostal, tampak laserasi dan lebam pada dada, lebam lebih hitam diarea kanan, tidak ada oedema dan jaringan parut, Tampak fraktur iga ke 6- 8 dengan hematopneumothoraks kanan, terdapat pemasangan Water Seal Drainage menggunakan sistem 3 botol.
• Auskultasi: Suara nafas normal, suara ucapan (vocal resonans) normal, tidak ada suara tambahan, pada auskultasi dada kanan lebih redup dari dada kiri
• Pada jantung tidak ada ictus cordis, perkusi jantung normal, bunyi jantung normal.
• Pada payudara ukuran, bentuk, dan kesimetrisan payudara normal, warna aerola coklat, puting susu tidak ada ulcus dan pembengkakan, tidak ada secret.
k. AbdomenBentuk abdomen datar dan simetris, tidak ada jaringan parut dan lesi, tidak ada oedema, bising usus 10x permenit, terdapat nyeri tekan• Ekstremitas atas (Tangan)· Inspeksi : Tidak ada oedema (kiri/kanan), adanya bekas luka pada tangan kanan, kulit tampak kering (kiri/kanan), Bentuk simetris, kekuatan otot 3 dari 0-5, kuku jari bersih, refleks biceps dan trisep +.• Ekstremitas bawah (Kaki)· Inspeksi : Tidak ada oedema (kiri/kanan), kulit tampak kering (kiri/kanan), Bentuk simetris, kekuatan otot 3 dari 0-5,terdapat lesi dan jaringan parut, kuku jari bersih, tidak ada varices, dan refleks babinski +
4. pola aktivitasAktivitas sehari-hari Sebelum sakit (di
rumah)Saat sakit (di rs)
Makan - Frekuensi- Jenis
-Porsi jumlah- Keluhan-Makanan yang dipantangMinum - Jumlah - Jenis- Masalah
Eliminasi Bab - Frekuensi - Konsitensi - Masalah
- 3x Sehari- nasi+ lauk+ sayur+ buah
- 1 piring abis- Tidak ada- Tidak ada
- 8 gelas perhari- Air putih - Tidak ada
- 2x sehari - Lembek - Tidak ada
- 3x sehari - bubur+lauk+sayur+bu
ah- ½ piring tidak abis- Kurang nafsu makan - Tidak ada
- 2 gelas perhari- Air putih - Tidak ada
- 1x sehari - Lembek - Bab tidak teratur
Aktivitas sehari-hari
Dirumah Dirumah sakit
Bak 1. Frekuensi 2. Warna 3. Masalah
Personal hygeine4. Mandi5. Cuci rambut6. Sikat gigi 7. Kuku
Istirahat dan tidur 8. Jumlah 9. Kebiasaan 10.Masalah
Aktivitas
4xsehari Kekuningan Tidak ada
3xsehari 2xseminggu 3xsehari Bersih
2xsehari Nonton tvTidak ada
Bekerja
2xsehari Kekuningan Terkadang nyeri
1cit sehari Belum pernah Belum pernahBersih
1xsehari BerbaringSusah tidur,sakit dibagian dadabedrest
5. Theraphy• Pemasangan Water Seal Drainage, menggunakan sistem 3 botol• Pemasangan Oksigen 3 lt/ mnt• Infus 20ttes/mnt, nacl
6. Data Penunjang• Pemeriksaan foto toraks• CT Scan• Ekhokardiografi• Elektrokardiografi
ANALISA DATANo Data etiologi masalah
DS:- Klien mengeluh sesak- Klien mengatakan nyeri 6 (0-10) saat bernafasDO:- Klien tampak kesulitan
bernafas- RR : 30x Permenit- Terdapat cuping hidung- Terdapat retraksi intercostal- Pergerakan dada kanan tertinggal dari kiri- Gerakan dada tidak simetris- Tampak fraktur iga ke 6-8
Paru
Kerusakan jaringan paru
Sederhana
Kolap paru
G3Ekpansi Paru
G3 Oksigensi \
Hipoksia
Gagal nafas
Ketidakefektifan pola nafas
Diagnosa Keperawatan1. Ketidakefektifan pola nafas
berhubungan dengan kerusakan muskuloskeletal ditandai dengan gerakan dada tidak simetris.PERENCANAAN KEPERAWATAN
Diagnosa kep
Perencanaan keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan kerusakan muskuloskeletal ditandai dengan gerakan dada tidak simetris.
Setelah dilakukan intervensi selama 3x24 jam diharapkan pola nafas klien kembali normal dengan kriteria hasil :a. Klien menyatakan tidak sesakb. Klien mengatakan tidar terjadi nyeri saat bernafas
1. Pantau status pernapasan setiap 2 jam selama fase akut, setiap 8 jam bila stabil 2. Observasi fungsi pernapasan, catat frekuensi pernapasan, dispnea atau perubahan tanda-tanda vital.
1. Untuk mengindentifikasi indikasi- indikasi kearah kemajuan atau penyimpangan dari hasil yang diharapkan2. Distress pernapasan dan perubahan pada tanda vital dapat terjadi sebgai akibat stress fifiologi dan nyeri atau dapat menunjukkan terjadinya syock sehubungan dengan hipoksia
I M P L E M E N TA S IT I N DA KA N K E P E RAWATA N C ATATA N P E R K E M B A N G A N
Diagnosa kep.s Tindakan kep Paraf Catatan
perkembanganKetidakefektifan pola nafas berhubungan dengan kerusakan muskuloskeletal ditandai dengan gerakan dada tidak simetris.
Mempantau status pernapasan setiap 2 jam selama fase akut, setiap 8 jam bila stabil 2. Meng observasi fungsi pernapasan, catat frekuensi pernapasan, dispnea atau perubahan tanda-tanda vital.
S : pasien mengatakan nyeri 4(0-10)berkurang
O : pasien masih terlihat cemas
A : Masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
EVALUASI Tgl/jam Diagnosa kep Evaluasi kep
28-11, jam 13.00
Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan kerusakan muskuloskeletal ditandai dengan gerakan dada tidak simetris.
S : pasien mengatakan nyeri menjadi 2
O : pasien agak terlihat segar
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dilanjutkan dipuskesmas terdekat