PPT REFRAT trauma kapitis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

macam macam trauma kapitis.

Citation preview

Refrat Trauma Kapitis

Refrat Trauma Kapitis

Igusti Ayu Ary N.W

LATAR BELAKANGCedera kepala atau yang disebut dengan trauma kapitis adalah ruda paksa tumpul/tajam pada kepala atau wajah yang berakibat disfungsi cerebral. Merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan utama pada kelompok usia produktif, dan sebagian besar karena kecelakaan lalulintaskesadaran untuk menjaga keselamatan di jalan masih rendah, disamping penanganan pertama yang belum benar - benar , serta rujukan yang terlambat Cedera kepala merupakan keadaan yang serius, sehingga diharapkan para dokter mempunyai pengetahuan praktis untuk melakukan pertolongan pertama pada penderita Pragnosis pasien cedera kepala akan lebih baik bila penatalaksanaan dilakukan secara tepat dan cepat

Bab IITinjauan PustakaDefinisi Cidera KepalaMenurut Brain Injury Assosiation of America, cedera kepala adalah suatu kerusakan pada kepala, bukan bersifat kongenital ataupun degeneratif, tetapi disebabkan oleh serangan / benturan fisik dari luar, yang dapat mengurangi atau mengubah kesadaran, sehingga menimbulkan kerusakan kemampuan kognitif, neurologis dan fungsi fisik (Japardi, 2004). 2. Anatomi

3. ASPEK FISIOLOGIS CEDERA KEPALA Tekanan intracranial Semua proses patologi meningkatkan TIK mengganggu fungsi otak TIK (n) 10 mmHg, >20 mmHg dianggap sudah tidak normal.

b. Hukum Monroe-Kellie*Konsep utama Volume intrakranial adalah selalu konstan karena sifat dasar dari tulang tengkorang yang tidak elastik c. Tekanan Perfusi otak *Tekanan perfusi otak merupakan selisih antara tekanan arteri rata-rata (mean arterial presure) dengan tekanan inttrakranial. Apabila nilai TPO kurang dari 70mmHg akan memberikan prognosa yang buruk bagi penderita d. Aliran darah otak (ADO) *ADO normal kira-kira 50 ml/100 gr jaringan otak permenit *Bila ADO menurun sampai 20-25ml/100 gr/menit maka aktivitas EEGakan menghilang Bila ADO menurun sampai 20-25ml/100 gr/menit maka aktivitas EEGakan menghilang

Adapun pembagian trauma kapitis adalah:Ringan Simple head injuryCommotio cerebriBerat Contusion cerebriLaceratio cerebri

MEKANISME DAN PATOLOGICedera kepala dapat terjadi akibat benturan langsung atau tanpa benturan langsung pada kepala. Kelainan dapat berupa cedera otak fokal atau difus dengan atau tanpa fraktur tulang tengkorak. Cedera fokal dapat menyebabkan memar otak, hematom epidural, subdural dan intraserebral. Cedera difus dapat mengakibatkan gangguan fungsi saja, yaitu gegar otak atau cedera struktural yang difus

Dari tempat benturan, gelombang kejut disebar ke seluruh arah. Gelombang ini mengubah tekanan jaringan dan bila tekanan cukup besar, akan terjadi kerusakan jaringan otak di tempat benturan yang disebut coup atau ditempat yang berseberangan dengan benturan (contra coup)

PATOFISIOLOGI

During a TBI, systemic insults and brain swelling overlap with primary injurieshematoma, contusion, and DAIwhich can cause even more swelling, leading to increased intracranial presure (ICP) and decreased cerebral perfusion pressure (CPP

GAMBARAN KLINIS

Gambaran klinis ditentukan berdasarkan derajat cedera dan lokasinya.

a. Derajat cedera dapat dinilai menurut tingkat kesadarannya melalui system GCS, yakni metode EMV (Eyes, Verbal, Movement)

PEMBAGIAN CEDERA KEPALA1.Simple Head InjuryDiagnosa simple head injury dapat ditegakkan berdasarkan:Ada riwayat trauma kapitisTidak pingsanGejala sakit kepala dan pusingUmumnya tidak memerlukan perawatan khusus, cukup diberi obat simptomatik dan cukup istirahat.

2. Commotio CerebriCommotio cerebri (geger otak) adalah keadaan pingsan yang berlangsung tidak lebih dari 10 menit akibat trauma kepala, yang tidak disertai kerusakan jaringan otak. Pasien mungkin mengeluh nyeri kepala, vertigo, mungkin muntah dan tampak pucat. Vertigo dan muntah mungkin disebabkan gegar pada labirin atau terangsangnya pusat-pusat dalam batang otak.Pada commotio cerebri mungkin pula terdapat amnesia retrograde, yaitu hilangnya ingatan sepanjang masa yang terbatas sebelum terjadinya kecelakaan. Amnesia ini timbul akibat terhapusnya rekaman kejadian di lobus temporalis. Terapi simptomatis, perawatan selama 3-5 hari untuk observasi kemungkinan terjadinya komplikasi dan mobilisasi bertahap.

3. Contusio CerebriPada contusio cerebri (memar otak) terjadi perdarahan-perdarahan di dalam jaringan otak tanpa adanya robekan jaringanyang kasat mata, meskipun neuron-neuron mengalami kerusakan atau terputus.

Timbulnya lesi contusio di daerah coup , contrecoup, dan intermediatemenimbulkan gejala deficit neurologik yang bisa berupa refleks babinsky yang positif dan kelumpuhan UMN. Setelah kesadaran pulih kembali, si penderita biasanya menunjukkan organic brain syndrome.

4. Laceratio Cerebrijika kerusakan tersebut disertai dengan robekan piamater. Laceratio biasanya berkaitan dengan adanya perdarahan subaraknoid traumatika, subdural akut dan intercerebral. Laceratio dapat dibedakan atas laceratio langsung dan tidak langsung.

Laceratio langsung disebabkan oleh luka tembus kepala yang disebabkan oleh benda asing atau penetrasi fragmen fraktur terutama pada fraktur depressed terbuka. Laceratio tidak langsung disebabkan oleh deformitas jaringan yang hebat akibat kekuatan mekanis

5. Fracture Basis CraniiFractur basis cranii bisa mengenai fossa anterior, fossa media dan fossa posterior. Gejala yang timbul tergantung pada letak atau fossa mana yang terkena.

Fraktur pada fossa anterior menimbulkan gejala:Hematom kacamata tanpa disertai subkonjungtival bleedingEpistaksisRhinorrhoeFraktur pada fossa media menimbulkan gejala:Hematom retroaurikuler, OttorhoePerdarahan dari telinga

Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinik dan X-foto basis kranii. Komplikasi :Gangguan pendengaranParese N.VII periferMeningitis purulenta akibat robeknya duramater

pembagian cedera kepala lainnya 1. Cedera Kepala Ringan (CKR) termasuk didalamnya Laseratio dan Commotio CerebriSkor GCS 13-15Tidak ada kehilangan kesadaran, atau jika ada tidak lebih dari 10 menitPasien mengeluh pusing, sakit kepalaAda muntah, ada amnesia retrogad dan tidak ditemukan kelainan pada pemeriksaan neurologist.

2. Cedera Kepala Sedang (CKS)Skor GCS 9-12Ada pingsan lebih dari 10 menitAda sakit kepala, muntah, kejang dan amnesia retrogadPemeriksaan neurologis terdapat lelumpuhan saraf dan anggota gerak.3. Cedera Kepala Berat (CKB)Skor GCS