Upload
almutahir
View
224
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
“ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS KAPAL PENUMPANG BARANG UNTUK DAERAH PELAYARAN KALIANGET-
KANGEAN, KABUPATEN SUMENEP, MADURA”
PROPOSAL TUGAS AKHIR (MN 141581)
Page 1/37
Oleh :Mahfud Al Fajar
NRP. 4110 100 073Dosen Pembimbing:
Ir. Hesty Anita Kurniawati, M.Sc
JURUSAN TEKNIK PERKAPALANFAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNILOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA2015
LATAR BELAKANG MASALAH
Trafik Penyebrangan dari Pelabuhan Kalianget ke pulau Kangean Kabupaten Sumenep, Madura sangat sedikit sehingga tidak mampu melayani kebutuhan yang ada.
Masyarakat Pulau Kangean banyak yang merantau keluar Pulau Kangean dan kebutuhan primer maupun sekunder dikirim dari luar Pulau Kangean.
Mahalnya biaya penyebrangan ke Pulau Kangean saat ini dan Kapal yang ada sangat tidak nyaman dan tidak aman.
Page 2/37
BATASAN MASALAH
Menggunakan kapal baja.
Kapal penumpang barang yang dimaksud adalah kapal yang dapat difungsikan sebagai kapal pengangkut penumpang (orang) dan barang.
Masalah teknis (desain) yang dibahas hanya sebatas Concept Design.
Analisis yang dilakukan meliputi Hambatan, Stabilitas, Titik Berat, Lambung Timbul, Trim, mendesain Rencana Garis dan Rencana Umum.
Tidak membahas perhitungan konstruksi, Kekuatan Memanjang, dan Kekuatan Melintang.
Analisis ekonomis hanya sampai pada penentuan harga tiket untuk penumpang dan barang
Page 3/37
TUJUAN
Menentukan kapasitas muatan dan penumpang kapal.
Menentukan ukuran utama kapal penumpang barang .
Mendesain Lines Plan, Rencana Umum, dan Safety Plan kapal
Menghitung aspek ekonomis sehingga ditemukan harga tiket penyebrangan.
Page 4/37
HIPOTESIS
Adanya kapal penumopang barang yang layak dalam hal kenyamanan dan keamanan serta terjaminya harga dan pasokan bahan pokok baik primer maupun skunder diwilayah Pulau Kangean dan Naiknya kunjungan wisatawan domestik maupun asing di wilayah Kepulauan Kangean
Page 5/37
METODOLOGI PENELITIANMulai
Studi Literatur Pengumpulan data
Ukuran utama awal
Analisis Investasi
Rencana Garis dan Rencana Umum
Selesai
Simpulan
Keterangan : : Telah dikerjakan : Sedang dikerjakan : Belum dikerjakan
Page 6/37
Penentuan Parameter
Penentuan Variable
Penentuan Batasan
Desain Bongkar Muat
Data Primer dan Sekunder
Optimasi
Ukuran Utama Optimum
Pengumpulan DataGambaran Wilayah Nelayan Muncar
Page 7/37
Kantor Pusat Pendaratan Ikan Jenis alat tangkap ikan nelayan
SPBN nelayan Muncar Frekuensi melaut nelayan
Survey lokasi Muncar tanggal 30-03-2015
Pengumpulan Data
Data jumlah kapal nelayan Muncar:
(PPP Muncar: 2015)
TahunKapal Motor
< 5-10 GT 10-20 GT 20-30 GT2008 567 317 1902009 568 316 1902010 566 319 1892011 566 322 1892012 548 315 2052013 548 319 1892014 553 299 197
Page 8/37
Musim puncak ikan di bulan Jan-April yang menjadi acuan pengambilan data kebutuhan BBM nelayan.
Pengumpulan Data
Bulan
Kapal
Total<5-10 GT 10-20 GT 20-30 GTJanuari 314 143 88 545
Februari 314 56 149 519Maret 310 125 88 523April 310 125 88 523Mei 112 77 56 245Juni 109 66 25 206Juli 97 61 32 190
Agustus 76 59 25 160September 69 57 29 155
Oktober 70 98 214 390November 70 107 185 362Desermber 55 97 122 274
Data kapal nelayan pendatang di Muncar :
(PPP MUNCAR: 2014)
Page 9/37
Menghitung Payload
Tahap pertama adalah menghitung kebutuhan bahan bakar nelayan Muncar berdasarkan jumlah kapal dan kebiasaan melaut mereka. Data berdasarkan tabel berikut:
Page 10/37
Item Kapal Besar Kapal Sedang Kapal Kecil
20 - 30 GT 10 - 20 GT 5 - 10 GT BHP (HP) 120 90 60 Spesifik Konsumsi Bahan Bakar gr/hp.hr 180 143 90 Radius Pelayaran (Nm) 100 60 30 Vs (Knots) 8 7 6 Faktor konversi 0.000001 0.000001 0.000001 Faktor Koreksi © 1.5 1.5 1.5 Frekuensi melaut 5 10 21 Jumlah kapal melaut perhari 35 40 80
Menghitung Payload
Dengan menggunakan rumus (Phoels,1997) didaptkan kebutuhan bahan bakar nelayan Muncar sebagai berikut ini:Vol Wfo = BHP x Bme X (S/V) x 10
-6 x C (Poels, 1997)
Kapal Besar 0.41 ton/trip
70.88 ton/bulan
Kapal Sedang 0.17 ton/trip
66.19 ton/bulan
Kapal Kecil 0.0405 ton/trip
68.04 ton/bulan
Total 205.10 ton/bulan
Page 11/37
Menghitung Payload
Tahap kedua adalah menghitung kebutuhan bahan bakar nelayan pendatang ke Muncar berdasarkan jumlah kapal bulanan. Data berdasarkan tabel berikut:
5 - 10 GT 312 Kapal Perbulan10 - 20 GT 125 Kapal Perbulan20 - 30 GT 168 Kapal Perbulan
Kapal Besar Kapal Sedang Kapal Kecil
20 - 30 GT 10 - 20 GT 5 - 10 GT
120 90 60
Spesifik Konsumsi Bahan Bakar gr/hp.hr 180 143 90
Radius Pelayaran (Nm) 225 110 60
Vs (Knots) 8 7 6
Faktor konversi 0.000001 0.000001 0.000001
Faktor Koreksi © 1.5 1.5 1.5
BHP (HP)
Item
Page 12/37
Menghitung Payload
Dengan menggunakan rumus (Phoels,1997) didaptkan kebutuhan bahan bakar nelayan Muncar sebagai berikut ini:Vol Wfo = BHP x Bme X (S/V) x 10
-6 x C (Poels, 1997)
Kapal Besar 0.91 ton/trip
152.63 ton/bulan
Kapal Sedang 0.30 ton/trip
37.92 ton/bulan
Kapal Kecil 0.0810 ton/trip
25.27 ton/bulan
Total 215.83 ton/bulan
Page 13/37
Payload
Dengan mengetahui data kunjungan kapal tiap bulan, maka dapat dianalisa puncak kebutuhan BBM untuk nelayan adalah pada saat musim ikan. Serta disesuaikan dengan ketersediaan BBM oleh SPBN ditempat.
Sehingga didapat : Kebutuhan =
SPBN =
Pengecer =
420.84
128
0.5
Ton/bulan
Ton/bulan
Ton/bulan
Payload =
DWT =
300
350
Ton/bulan
Ton
Page 14/37
Rute Pelayaran
Untuk nelayan lokal Banyuwangi biasanya berasal kecamatan Muncar dan sekitarnya seperti Banyuwangi Kota, Srono, dan Pesanggaran. Untuk nelayan pengunjung biasanya berasal dari wilayah Situbondo, Probolinggo dan Jember untuk melakukan transaksi jual beli ikan di pelabuhan Muncar.
Page 15/37
Lokasi Operasional SPBB
Dalam operasinya SPBB terapung ini akan menetap (home base) di pelabuhan perikanan Muncar. Di mana pelabuhan tersebut menjadi salah satu pusat operasi kapal nelayan baik dari Banyuwangi dan beberapa wilayah sekitar Banyuwangi.
Page 16/37
Penentuan Waktu Operasi SPBB
• Operasi kapal pertama adalah saat loading muatan sebulan sekali menuju Kapal Induk BBM dengan waktu tempuh 28 jam. Berdasarkan perhitungan sea time selama 22 jam dan port time selama 6 jam
• Operasi kapal yang kedua adalah memenuhi kebutuhan BBM di pusat-pusat kapal nelayan dengan homebase pelabuhan Muncar. Dengan ilustrasi operasional teknis sebagai berikut:
Page 17/37
Penentuan Waktu Operasi SPBB
• Operasi kapal yang kedua adalah memenuhi kebutuhan BBM di pusat-pusat kapal nelayan dengan homebase pelabuhan Muncar. SPBB beroperasi selama minimal 17 jam kerja setiap hari dengan lama kerja 21 hari dalam satu bulan. Dengan ilustrasi operasional teknis sebagai berikut:
Page 18/37
Penentuan Waktu Operasi SPBB
• Ilustrasi teknis operasional unloading SPBB terapung sebagai berikut:
Page 19/37
OPTIMASI DIMENSIONS
PAYLOAD : 300 tonLwl
: 44.34 mLpp
: 43.00 mBreadth : 10.60 mDraught : 1.50 mDepth
: 2.57 mSea Speed : 7 knot
Layout Awal SPBB Apung
Page 20/37
Optimisasi
Dari model optimisasi yang akan dibuat, terlebih dahulu ditentukan variabel, parameter, konstanta, fungsi objektif dan batasannya.
• Variabel, nilai yang ingin dicari atau variabel dalam proses optimisasi ini adalah panjang, lebar, tinggi, dan sarat
• Batasan, meliputi perhitungan teknis diantaranya freeboard, stabilitas, displasemen, rasio perbandingan kapal dan selisih ruang muat kapal.
• Konstanta, yang termasuk dalam konstanta adalah berat jenis air, percepatan gravitasi, berat jenis baja, dll
• Fungsi obyektif, dalam proses optimasi ini adalah meminimalkan biaya pembangunan kapal
Page 21/37
Proses OptimisasiItem Unit Symbol Min Value Max Remark
Panjang m L 43.00 43.00 50.00 OKLebar m B 10.60 10.60 18.00 OKTinggi m H 2.50 2.57 4.10 OKSarat m T 1.50 1.50 3.50 OKKecepatan kapal Kn Vs 0 7 OK
Syarat Teknis Item Unit Symbol Min Value Max Remark
Froude Number Fn = V/(g*Lpp)0.5 0 0.18 0.22 OK
MG pada sudut oleng 00m MG0 0.15 1.42 OK
Lengan statis pada sudut oleng >300m Ls30 0.2 2.69 OK
Sudut kemiringan pada Ls maksimum deg Lsmaks 25 44.61 OK
Lengan dinamis pada 300m.rad Ld30 0.055 0.347 OK
Lengan dinamis pada 400m.rad Ld40 0.09 0.572 OK
Luas Kurva GZ antara 300 - 400 m.rad 0.03 0.22 OKFreeboard Fs m F 0.557 1.07 OK
Displacement Koreksi displacement % 0.00% 4.31% 5.00% OKHambatan L/B 2.78 4.06 4.17 OKStabilitas B/T 4.00 7.07 12.00 OKFreeboard H/T 1.14 1.72 2.00 OKKekuatan memanjang L/H 10.49 16.71 20.00 OKStabilitas B/H 3.41 4.12 6.00 OK
Ruang Muat Selisih Kapasitas Ruang Muat % 0.00% 0.00% 1% OK
Variabel
Ukuran Utama
Batasan
Stabilitas
Rasio
Page 24/37
Hasil Optimisasi
Dari proses solver didapatkan nilai ukuran utama
optimal sebagai berikut:
Lpp : 43,0 m
B : 10,60 m
H : 2,57 m
T : 1,50 m
Dengan fungsi obyektif biaya pembangunan
kapal sebesar 26,232,839,300.012 Rupiah.
Page 25/37
Cek Hasil Optimisasi
Volume muatan berdasarkan ukuran utama dan
pembagian ruang kapal adalah:
Volume (V1) = (Panjang ruang muat x lebar x tinggi)
= (30.17 x 10.6 x 1.82)
= 583.28 m3
Dimana volume berdasarkan kebutuhan muatan kapal
(V2) = 583.28 m, maka
(V1-V2)/V1 x 100%≤1%
= 0 ≤ 1% (memenuhi)
Page 26/37
Cek Hasil Optimisasi
Memeriksa dispkasemen sebagai berikut:
Displasemen = Lwt + Dwt
LxBxTxCbxρ = 222.69 + 346.6
594.95= 569.30
Selisih displasemen 25.64 ton25.64*100%/594.95 = 4.31% (Memenuhi)
Page 27/37
PROSES DESAIN
Rencana Garis untuk barge ini dibuat dengan
memodelkan desain awalnya dengan membuat
surface model box. Kemudian membuat model
menjadi desain yang diinginkan dengan tidak
mengurangi dasar-dasar gambar barge. Sehingga
diperoleh gambaran karakteristik awal model.
1. Rencana Garis
Page 28/37
RENCANA GARIS
Dari model gambar body plan, sheer plan, dan half
breadth plan kemudian diexport ke dalam AutoCad
untuk kemudian diperhalus tampilannya. Sehingga
didapatkan gambar Rencana Garis.
Page 30/37
PROSES DESAIN
1. Rencana Umum
Page 32/37
Setelah Rencana Garis selesai dibuat, selanjutnya adalah pembuatan Rencana Umum. Rencana Umum berisi: Ruang muat yang disediakan memenuhi payload dan
dibagi menjadi 4 ruang muat. Disediakan 1 sekoci penolong untuk keselamatan kru
kapal. Perpipaan loading menggunakan Ring Main System dan
unloading menggunakan 4 fuel dispencer. SPBB mempunyai ukuran dibawah 600 DWT sehingga
tidak mensyaratkan adanya double side tetapi menyediakan double bottom untuk keselamatan kapal.
Kesuluruhan ABK kapal adalah 14 orang. Dengan system kerja 3 minggu kerja dan satu minggu libur.
Biaya Tetap
- Gaji Kru kapal = Rp.27.408.000 perbulan
- Perawatan dan perbaikan = Rp. 525,998,602.92 per tahun
- Asuransi = Rp. 262,999,301.46 per tahun
Total biaya tetap Rp. 1,117,893,904.39 Rupiah per tahun
Biaya Berubah
- Air tawar = Rp. 2,168,322 per bulan
- Bahan bakar = Rp. 120,000,306 per bulan
- Minyak pelumas = Rp. 4,900,000 per bulan
Total Biaya Berubah Rp. 127,068,322 per bulan
INVESTASI DAN OPERASIONAL
Page 34/37
KESIMPULAN
1. Desain dan Payload
Dari analisis teknis yang dilakukan bahwa SPBB terapung yamg direncakan dengan menggunakan penggerak sendiri atau Self-Propelled Oil Barge yang didesain memiliki kapasitas payload 300 ton.
2. Rute Operasi
SPBB terapung dalam operasi bongkar muatnya akan melakukan loading muatan dengan proses Ship To Ship (STS) di pelabuhan Situbondo. Dan melakukan proses unloading di pelabuhan perikaanan pantai Muncar sebagai home base-nya SPBB terapung selama 21 hari kerja tiap bulan.
Page 35/37
KESIMPULAN
3. Nilai optimum dan Investasi
Dari hasil perhitungan dan analisis, didapat ukuran utama self-propelled barge untuk pengangkut limbah minyak di kawasan pesisir Banyuwangi yaitu :Lpp : 43 mB : 10.6 mH : 2.57 mT : 1.5 mDengan fungsi obyektif biaya pembangunan kapal sebesar 1,943,173.281 $ atau setara dengan 26,232,839,300.012 Rupiah. Biaya operasional SPBB terapung dibagi menjadi dua yaitu biaya tetap sebesar Rp. 1,117,893,904.39 per tahun dan biaya berubah sebesar Rp. 127,068,322 per bulan
Page 36/37