Upload
rizkaprastica
View
48
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Peranan Kelompok Tani Dalam Meningkatkan Pendapatan Usaha Pengolahan Cuka Kayu
(Studi Kasus Kelompok Wanita Tani Dewi Sri,Desa Bojongpicung, Kecamatan Bojongpicung,
Kabupaten Cianjur
PROGRAM STUDI DIPLOMA II PENYULUHAN KEHUTANAN FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS NUSA BANGSABOGOR, 2014
ARI RAHMANTO41205455510021
PENDAHULUAN
Latar belakangIndustri rumah tangga pengolahan cuka kayu merupakan
bentuk usaha kecil yang dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani. Cuka kayu diolah dari limbah kayu yang berasal dari limbah industri penggergajian. salah satu solusi untuk mamanfaatkan limbah kayu adalah dengan menjadikan bahan baku dalam pembuatan cuka kayu yang lebih bermanfaat dan bernilai ekonomi.
Pembinaan usaha melalui kelompok tani tidak lain adalah sebagai upaya percepatan sasaran. Kelompok tani merupakan suatu bentuk perkumpulan petani yang berfungsi sebagai media penyuluhan yang diharapkan akan lebih terarah dalam perubahan aktivitas usahatani yang lebih baik. Dari uraian di atas maka penulis tertarik membuat penelitaian tentang Peranan Kelompok Tani Dalam Meningkatkan Pendapatan Usaha Pengolahan Cuka Kayu.
Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:1. Berapa besar peranan kelompok tani dalam usaha
pengolahan Cuka Kayu di Kelompok Wanita Tani Dewi Sri, Desa Bojongpicung, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur?
2. Berapa besar pendapatan usaha pengolahan Cuka Kayu di Kelompok Wanita Tani Dewi Sri, Desa Bojongpicung, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur?
Tujuan PenelitianBerdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan:1. Untuk mengetahui peranan kelompok tani dalam usaha
pengolahan Cuka Kayu di Kelompok Wanita Tani Dewi Sri, Desa Bojongpicung, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur.
2. Untuk mengetahui besarnya pendapatan usaha pengolahan Cuka Kayu di Kelompok Wanita Tani Dewi Sri, Desa Bojongpicung, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur.
Manfaat PenelitianAdapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan informasi bagi kelompok tani di Desa Bojongpicung dalam upaya peningkatan pendapatan dan perbaikan taraf hidup petani.
2. Sebagai bahan informasi dan pertimbangan bagi para pengambil kebijakan serta pihak-pihak yang berkepentingan dengan masalah kelompok tani dalam rangka pembinaan dan pengembangan kelompok tani di pedesaan.
Batasan MasalahDalam penelitian ini diperlukan pembatasan masalah meliputi:
1. Penelitian ini hanya dikenakan pada petani Kelompok Wanita Tani Dewi Sri, di Desa Bojongpicung, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur.
2. Penelitian ini hanya membahas materi pengolahan cuka kayu.
Kerangka Pemikiran
Skema kerangka pikir peranan kelompok tani dalam meningkatkan produksi dan pendapatan cuka kayu
HipotesaBerdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah :
1. Peranan kelompok tani dalam usaha pengolahan cuka kayu di Kelompok Wanita Tani Dewi Sri, Desa Bojongpicung Kecamatan Bojongpicung Kabupaten Cianjur.
2. Pengolahan cuka kayu dapat mempengaruhi pendapatan kelompok tani di Kelompok Wanita Tani Dewi Sri, Desa Bojongpicung Kecamatan Bojongpicung Kabupaten Cianjur.
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat PenelitianPenelitian ini dilaksanakan pada Bulan Nopember sampai dengan Desember 2012 bertempat di kelompok tani Dewi Sri, Desa Bojongpicung, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur.
B. Bahan dan Alat Adapun bahan yang digunakan dalam penelitiian meliputi :• Bahan-bahan untuk pembuatan cuka kayu• Profil Desa Pojongpicung• Profil Kelompok Wanita Tani Dewi Sri• Kuisioner
Sedangkan alat yang digunakan meliputi• Alat-alat untuk pembuatan cuka kayu• Alat tulis• Peralatan dokumentasi
C. Penentuan SampelDitentukan secara purposive yaitu Kelompok Wanita
Tani Dewi Dri, Desa Bojongpicung, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.
Penentuan secara purposive tersebut berdasarkan pertimbangan tertentu, yaitu peran kelompok tani dalam meningkatkan pendapatan usaha pengolahan cuka kayu.
Pengambilan sampel sebanyak 10 orang anggota kelompok tani yang bergabung dalam pengolahan cuka kayu, karena hanya kelompok tersebut yang melakukan pengolahan cuka kayu.
D. Teknik Pengumpulan DataData yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
Data primer diperoleh dari :
1. Observasi langsung ke lokasi penelitia.
2. wawancara langsung dengan responden dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disusun sesuai dengan tujuan penelitian.
Sedangkan data sekunder diperoleh dari PPL, studi kepustakaan, lembaga-lembaga atau instansi- instansi terkait seperti Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP4k) yang mendukung penelitian ini.
E. Analisis Data1. Mengukur tingkat peranan kelompok tani, yaitu menggunakan Metode Likert, dengan menjabarkan indikator menjadi beberapa item pertanyaan yang telah disusun dalam kuisioner.Skor penilaian kelompok tani:
No IndikatorSkor
Minimum
Skor
Maksimum
1 Daya serap informasi 0 7
2 Proses perencanaan 0 7
3 Kerjasama dalam melaksanakan rencana 0 6
4 Kegiatan belajar mengajar 0 8
5 Hubungan melembaga dengan koperasi/
KUD 0 7
Total Skor 0 35
2. Menghitung interval kelas
tingkat peranan kelompok tani dibedakan menjadi tiga kelas (rendah, sedang dan tinggi) dapat ditentukan dengan menggunakan rumus yaitu:
Keterangan :
C = Interval Kelas
K = Jumlah Kelas
Xn = Skor maksimum
Xi = Skor minimum
C =Xn – Xi
=35 - 0
= 11,67K 3
....lanjutanHasil perhitungan diatas dapat dipergunakan untuk membuat kategori tingkat peranan kelompok tani.
Kategori tingkat peranan kelompok tani disajikan pada tabel:
No Interval Kelas Tingkat Peranan Poktan
1 0,00-11,00 Rendah
2 12,00-23,00 Sedang
3 24,00-35,00 Tinggi
3. Menghitung tingkat pendapatan usaha pengolahan cuka kayu digunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan :
I = Income (pendapatan)
TR = Total revenue (total penerimaan)
TC = Total cost (total biaya, terdiri dari biaya tetap dan tidak
tetap)
TC = TFC + TVC
I = TR - TC
...LanjutanDari rumus diatas, dapat diperoleh rumus sebagai berikut:
Keterangan :
P = Price (harga)
Q = Quantity (jumlah produksi)
TFC = Total Fixed Cost (jumlah biaya tetap)
TVC = Total Variabel Cost ( jumlah biaya tidak tetap)
I = (P. Q) – (TFC + TVC)
HASIL DANPEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden1. Keadaan Umur
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2013
2. Tingkat Pendidikan
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2013
No. Kelompok Usia Jumlah Responden (Org) Persentase (%)
1
2
3
30 – 35
36 – 40
41 – 45
2
4
4
20,00
20,00
40,00
Jumlah 10 100,00
No Tngkt Pendidikan Jumlah Responden (org) Persentase (%)
1
2
3
SD
SLTP
SLTA
6
3
1
60
30
10
Jumlah 10 100
3. Pengalaman Berusaha Tani
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2013
No Pengalaman Berusahatani
Jumlah Responden
Persentase (%)
1
2
≤ 1 tahun
≥ 1 tahun
3
7
30
70
Jumlah 10 100
B. PERANAN KELOMPOK TANI
1. Peranan Kelompok Tani dalam Merencanakan Kegiatan Kelompok Tani
Tabel di atas menunjukan bahwa seluruh responden (100%) menyatakan peranan kelompok tani dalam merencanakan kegiatan kelompok tani tergolong sedang.
NoKemampuan
Merencanakan Kegiatan
Total Skor
Jumlah Responden
(orang)
Presentase (%)
1 Rendah 0 – 4 0 02 Sedang 5 – 9 10 1003 Tinggi 10 – 14 0 0
Jumlah 10 100
2. Peranan Kelompok Tani dalam Melaksanakan dan Menaati Perjanjian dengan Pihak Lain
Tabel di atas menunjukan bahwa 3 orang (30%) menyatakan peranan kelompok tani dalam kemampuan melaksanakan dan mentaati perjanjian dengan pihak lain tergolong rendah sedangkan 7 orang (70%) menyatakan sedang. Hal ini disebabkan terbatasnya kemampuan petani memahami dan memenuhi peraturan yang disepakati dengan pihak lain seperti lembaga keuangan dan perbankan dalam mendapatkan pinjaman modal usahanya.
NoKemampuan
Merencanakan Kegiatan
Total Skor
Jumlah Responden
(orang)
Presentase (%)
1 Rendah 0 – 4 3 30
2 Sedang 5 – 9 7 703 Tinggi 10 - 14 0 0
Jumlah 10 100
3. Peranan Kelompok Tani dalam Memupuk Modal dan Memanfaatkannya Secara rasional
Tabel di atas menunjukan bahwa seluruh responden (100%) menyatakan peranan kelompok tani dalam kemampuan memupuk modal dan memanfaatkannya secara rasional tergolong sedang.
NoKemampuan
Merencanakan Kegiatan
Total Skor
Jumlah Responden
(orang)
Presentase (%)
1 Rendah 0 – 3 0 0
2 Sedang 4 – 8 10 100
3 Tinggi 9 – 12 0 0
Jumlah 10 100
4. Peranan Kelompok Tani dalam Meningkatkan Hubungan yang Melembaga
Tabel diatas menunjukan bahwa 7 orang (70%) menyatakan peranan kelompok tani terhadap Meningkatkan hubungan melembaga termasuk kategori rendah sedangkan 3 orang (30%) yang menyatakan sedang. Rendahnya hubungan yang dilakukan oleh kelompok tani dengan lembaga-lembaga lain disebabkan karena jarak koperasi tani (koptan) dan Koperasi Unit Desa (KUD) maupun bank cukup jauh sehingga hubungan kerjasama dengan kelompok tani masih rendah.
NoKemampuan
Merencanakan Kegiatan
Total Skor
Jumlah Responden
(orang)
Presentase (%)
1 Rendah 0 – 5 7 702 Sedang 6 – 11 3 303 Tinggi 12 – 16 0 0
Jumlah 10 100
5. Peranan Kelompok Tani dalam Menerapkan Teknologi dan Memanfaatkan Informasi
Tabel di atas menunjukan peranan kelompok tani dalam menerapkan teknologi melalui penyediaan saran produksi dan memanfaatkan informasi tergolong sedang. Hal ini dubuktikan dengan 8 orang (80%) responden menyatakan peranan kelompok sedang karena anggota kelompok hanya menunggu informasi dan teknologi yang datang dari petugas atau instansi tidak mencari informasi sendiri. Sedangkan 2 orang (20%) responden menyatakan tinggi karena sebagai perwakilan kelompok untuk mengakses informasi denngan mendatangi petugas/instansi yang memiliki informasi. Dengan begitu anggota kelompok dapat dengan mudah mengakses fasilitas dan sarana yang ada dalam kelompok tani.
NoKemampuan
Merencanakan Kegiatan
Total Skor
Jumlah Responden (org)
Presentase (%)
1 Rendah 0 – 4 0 0
2 Sedang 5 – 9 8 80
3 Tinggi 10 – 14 2 20
Jumlah 10 100
Rekapitulasi Tingkat Peranan Kelompok Tani dalam Pengolahan Cuka Kayu Untuk Pendapatan di Kelompok
Wanita Tani Dewi Sri
NoUraian Idikator Peranan
Kelompok TaniTotal Skor Capaian
Kategori
1 Kemampuan Merancanakan 5,8 Sedang
2Kemampuan Melakasanakan dan Mentaati Perjanjian Dengan Pihak Lain
5 Sedang
3Kemampuan Memupuk Modal dan Memanfaatkannya Secara Rasional
6,6 Sedang
4Kemampuan Meningkatkan Hubungan yang Melembaga
5,5 Sedang
5Kemampuan Menerapkan Teknologi dan Memanfaatkan Informasi
6,2 Sedang
Jumlah 29,1 Tinggi
...LANJUTANtingkat peranan kelompok tani dalam pengolahan cuka kayu tergolong tinggi, dilihat jumlah total skor capaian masing-masing peranan sebesar 29,1 karena capaian berada diantara interval 24 – 35. Jika rata-rata total skor capaian total skor capaian berada diantara nilai interval 12 – 23 maka peranan kelompok tani pada kelompok tani Dewi Sri dikategorikan sedang. Sedangkan jika total skor capaian berada diantara nilai interval 0 – 11 maka peranan kelompok tani dikategorikan rendah. Pengukuran ini sesuai dengan indikator yang digunakan.
C. Hasil Produksi dan Pendapatan Cuka Kayu Petani Responden
1. Hasil Rata-Rata Produksi Cuka Kayu Petani Responden
No Uraian Jumlah Produksi Rata-
Rata (Kg)
1.
2.
Sebelum menjadi anggota
kelompok tani
Setelah menjadi anggota
kelompok tani
128.5
156.4
2. Hasil Rata-Rata Pendapatan Cuka Kayu Petani Responden
No. Uraian
Rata-rata (Rp/Kg)Peningkatan
(Rp/Kg)Sebelum Sesudah
1 Penerimaan 1606250 2346000 739750
jumlah Produksi 128.5 156.4 27.9
Harga Jual 12500 15000 2500
2 Total Biaya
a. Biaya Variabel
Sarana Produksi 200000 350000 150000
tenaga kerja 400000 500000 100000
b. Biaya Tetap
iuran kelompok 15000 15000
penyusutan alat 95000 95000
Pajak 5000 5000
Sub Total Biaya 715000 965000 250000
3 Pendapatan (1-2) 891250 1381000 489750
KESIMPULANDANSARAN
A. KesimpulanBerdasarkan uraian hasil penelitian, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Peranan kelompok tani dalam peninngkatan pproduksi dan pendapatan petani pengolah cuka kayu tergolong tinggi, dimana kelima peranan kelompok masing-masing menunjukan berapa pada kategori sedang.
2. Pendapatan petani pengolah cuka kayu sebelum menjadi anggota kelompok tani Rp 891.250,- sedangkan setelah menjadi anggota kelompok tani Rp 1.381.000,-. Peningkatan ini disebabkan jumlah produksi, penambahan modal dan harga cuka kayu meningkat.
B. Saran1. Pemerintah
Untuk melakukan pembinaan penguatan kelembagaan kepada kelompok tani secara berkesinambungan agar kelompok tani dapat melaksanakan peranannya demi meningkatakan pendapatan dan kesejahteraan anggota kelompok.
2. Petani
Agar semua anggota kelompok tani ikut serta berperan aktif dalam melaksanakan peranan kelompok tani demi tercapainya kepentingan bersama dalam kelompok.
Hormat sayaAri Rahmanto