30

Ppt Presentasi Uas Konsumen (1)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Ppt Presentasi Uas Konsumen (1)
Page 2: Ppt Presentasi Uas Konsumen (1)

Kata motivasi merupakan bentuk dasar dari kata motif. Motif didefenisikan sebagai suatu kecenderungan untuk beraktivitas, yang dimulai dari dorongan dalam diri (drive) dan diakhiri dengan penyesuaian diri (Abraham Sperling, 1967:183). Sedangkan motivasi adalah energi untuk membangkitkan dorongan dalam diri (drive arrousal) atau kondisi yang menggerakkan konsumen agar mampu mencapai tujuan motifnya. (Filmore Stanford, 1969:173)

Motivasi Berbelanja

Page 3: Ppt Presentasi Uas Konsumen (1)

Dengan demikian, jika seseorang mempunyai motivasi yang tinggi terhadap obyek tertentu, maka dia akan terdorong untuk berperilaku menguasai obyek tersebut. Sebaliknya jika motivasinya rendah, maka dia akan mencoba untuk menghindari obyek yang bersangkutan. Implikasinya dalam pemasaran adalah kemungkinan orang tersebut berminat untuk membeli produk/merek yang ditawarkan pemasar atau tidak.

Motivasi Berbelanja

Page 4: Ppt Presentasi Uas Konsumen (1)

Menurut Engel, Kollat dan Balkwell (1973), motivasi dapat bersumber dari dua hal, yaitu eksternal dan internal. Faktor eksternal antara lain cara hidup, permintaan barang, penerimaan terhadap inovasi baru, keluarga, kelas sosial dan lain-lain. Sedangkan untuk faktor internal seperti dorongan, harga diri, pengamatan dan proses belajar, kepribadian dan konsep diri.

Motivasi Berbelanja

Page 5: Ppt Presentasi Uas Konsumen (1)

Dari faktor-faktor di atas, pada tahun 2006 Future Consumen (Kaum Remaja), melakukan penelitian terhadap motivasi eksternal dan internal tersebut dan memperoleh gambaran dari faktor tersebut menjadi 4 bagian, yaitu:

A. Internal Rasa bangga atau gengsi

Bangga adalah perasaan besar hati dan merasa “besar”. Sedangkan genggi adalah sesuatu yang berhubungan dengan martabat, harga diri dan kehormatan.

Rasa aman, nyaman dan menyenangkanAman adalah bebas dari gangguan, terlindung, tentram dan tidak merasa takut/khawatir. Nyaman adalah sesuatu yang membuat kita merasa saman, sedangkan menyenagkan adalah suatu kondisi yang disukai dan merasa puas.

B. Eksternal Jenis barang yang tersedia

Jenis barang yang tersedia merupakan kepuasan terhadap barang ditawarkan produsen.

HargaHarga merupakan nilai yang diberikan kepada suatu barang.

Page 6: Ppt Presentasi Uas Konsumen (1)

Ibu rumah tangga adalah wanita yang lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah, mempersembahkan waktunya untuk memelihara anak-anak dan mengasuh menurut pola-pola yang diberikan masyarakat (Dwijayanti, 1999). Sedangkan Vuurent menyatakan bahwa pekerjaan kaum wanita adalah memasak di rumah, menjahit, berbelanja, menyetrikan pakaian dan mengurus anak.

Ibu Rumah Tangga

Page 7: Ppt Presentasi Uas Konsumen (1)

Menurut Kartono (1992) ibu berperan sebagai istri, sebagai ibu, dan pendidik bagi anak-anak nya dan sebagai pengatur rumah tangganya. Di dalam kelurga, ibu mempunyai peran yang sangat penting bagi anak. Menurut Sukmana (1995) ibu berperan sebagai pendidik, pembimbing dan guru bagi anaknya. Seorang ibu rumah tangga yang memilih full time untuk mengurus rumah tangganya disibukkan dengan macam-macam pekerjaan rumah tangga setiap harinya. Tugas ibu rumah tangga dalam keluarga adalah mengatur tata laksana keluarga sehingga kondisi keluarga menjadi teratur dan rapih.

Page 8: Ppt Presentasi Uas Konsumen (1)

Pasar dapat diartikan sebagai tempat pertemuan antara penjual dan pembeli. Bagi produsen, posisi pasar mempunyai arti yang besar, sebagai sumber memperoleh uang dari hasil transaksi di pasar. Sementara bagi konsumen, pasar dianggap sebagai sumber memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Pasar

Page 9: Ppt Presentasi Uas Konsumen (1)

Sudarman (1980) mengemukakan 5 macam fungsi utama pasar, yaitu:

menetapkan nilai (sets value). Dalam ekonomi pasar, harga merupakan ukuran nilai.

Mengorganisir produksi. Dengan adanya harga-harga faktor produksi di pasar, maka akan mendorong produsen (entrepreneur) memilih metode produksi yang efisien.

Mendistribusikan barang. Kemampuan seseorang untuk membeli barang tergantung pada penghasilannya.

Menyelenggarakan penjatahan (rationing). Penjatahan adalah inti dari adanya harga.

Mempertahankan dan mempersiapkan keperluan di masa yang akan datang.

Page 10: Ppt Presentasi Uas Konsumen (1)

Pasar dapat dibedakan menjadi :

A. Berdasarkan bentuk kegiatanPasar nyata, yaitu pasar dimana barang-

barang yang akan diperjual belikan dan dapat dibeli oleh pembeli. Contoh pasar tradisional dan pasar swalayan.

Pasar abstrak, yaitu pasar dimana para pedagangnya tidak menawar barang-barang yang akan dijual dan tidak membeli secara langsung tetapi hanya dengan menggunakan surat dagangannya saja. Contoh pasar online, pasar saham, pasar modal dan pasar valuta asing.

Page 11: Ppt Presentasi Uas Konsumen (1)

B. Berdasarkan cara transaksiPasar tradisional, adalah pasar yang bersifat

tradisional dimana para penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar secar langsung. Barang-barang yang diperjual belikan adalah barang yang berupa barang kebutuhan pokok.

Pasar modern adalah pasar yang bersifat modern dimana barang-barang diperjual belikan dengan harga pas dan dengan layanan sendiri. Tempat berlangsungnya pasar ini adalah di mal, plaza, dan tempat-tempat modern lainnya.

Page 12: Ppt Presentasi Uas Konsumen (1)

C. Berdasarkan jenis barangMenjual satu jenis barangMenjual lebih dari satu jenis barang

D. Berdasarkan keleluasaan distribusiPasar localPasar daerahPasar nasionalPasar internasional

Page 13: Ppt Presentasi Uas Konsumen (1)

Pasar tradisional merupakan ciri bagi negara berkembang dengan tingkat pendapatan dan perekonomian masyarakat yang relatif rendah, sehingga lebih sering berbelanja ke pasar tradisional. Namun sesuai dengan perkembangan jaman, budaya masyarakat sudah mulai bergeser dan beralih ke pasar modern ritel sehingga pasar tradisional tidak hanya menghadapi persaingan sesama ritel tradisional tetapi ritel pasar modern. (Sri, 2007).

Pasar Tradisional

Page 14: Ppt Presentasi Uas Konsumen (1)

Selain itu pasar tradisional dapat pula diartikan sebagai pasar yang dikelola dengan sederhana dengan bentuk fisiknya tradisional yang menerapkan sistem transaksi tawar-menawar secara langsung, dimana fungsi utamanya adalah untuk melayani kebutuhan masyarakat baik di desa, kecamatan dan lainnya. Yang berjualan di pasar tradisional ini terdiri dari UKM dan pedagang kaki lima. Harga barang di pasar tradisional ini bersifat tidak pasti, oleh karena itu bisa dilakukan tawar-menawar. Pasar seperti ini masih banyak ditemukan di Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan perumahan dan perkampungan agar memudahkan pembeli untuk mencapai pasar. Meskipun biasanya harga di pasar tradisional ini murah dan dapat ditawar, sisi negatifnya adalah keadaannya yang cenderung kotor dan kumuh sehingga banyak orang yang segan berbelanja disana.

Page 15: Ppt Presentasi Uas Konsumen (1)

Pasar ModernSejarah dan Perkembangan Industri Ritel

Page 16: Ppt Presentasi Uas Konsumen (1)

Pasar modern adalah pasar yang penjual dan pembelinya tidak bertransaksi secara langsung melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang (barcode), berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga (Wikipedia, 2008). Barang-barang yang dijual, selain bahan makanan makanan seperti; buah, sayuran, daging; sebagian besar barang lainnya yang dijual adalah barang yang dapat bertahan lama, seperti piring, gelas, pisau, kipas, dan lain-lain. Berbeda dengan pasar tradisional yangg identik dengan lingkungannya yang kotor, pasar modern justru kebalikannya. Maka dari itu, masyarakat sekarang cenderung memilih pasar modern sebagai tempat belanja guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. Contoh dari pasar modern adalah pasar swalayan, hypermarket, supermarket, dan minimarket.

Pasar Modern

Page 17: Ppt Presentasi Uas Konsumen (1)

Pasar modern disebut juga pusat perbelanjaan, yaitu suatu area tertentu yang terdiri dari satu atau beberapa bangunan yang didirikan secara vertikal maupun horizontal, yang dijual atau disewakan kepada pelaku usaha atau dikelola sendiri untuk melakukan kegiatan perdagangan barang.

Page 18: Ppt Presentasi Uas Konsumen (1)

Penataan pusat perbelanjaan dan toko modern dalam PP No.112 Tahun 2007 adalah:

1. Lokasi pendirian Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern wajib mengacu pada rencana tata ruang wilayah Kabupaten/Kota, dan rencana detail tata ruang Kabupaten/Kota, termasuk peraturan zonasinya.

2.Batasan luas lantai penjualan Toko Modern adalah sebagai berikut:

Minimarket : kurang dari 400 m2 Supermarket : 400 m2 sampai dengan 5.000 m2

Departement store : diatas 400 m2 Perkulakan diatas 5.000 m2

Page 19: Ppt Presentasi Uas Konsumen (1)

3. Sistem penjualan dan jenis barang dagangan Toko Modern adalah sebagai berikut:

Minimarket, Supermarket dan Hypermarket menjual secara eceran barang konsumsi terutama produk makanan dan produk rumah tangga lainnya.

Department Store menjual secara eceran barang konsumsi utamanya produk sandang dan perlengkapannya dengan penataan barang berdasarkan jenis kelamin dan/atau tingkat usia konsumen.

Perkulakan menjual secara grosir barang konsumsi.

 

Page 20: Ppt Presentasi Uas Konsumen (1)

Di Indonesia, seperti halnya di negara berkembang, kehadiran dan dinamika pasar modern disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:

Pertumbuhan pendapatan dan urbanisasi serta dukungan sarana transportasi dan penyimpanan pangan (refrigerators)

Perubahan preferensi konsumen yang dipicu oleh peningkatan partisipasi angkatan kerja wanita dan kebutuhan standar kwalitas dan keamanan pangan

Perubahan kebiasaan makan konsumen dalam bentuk kemudahan penyiapan dan peningkatan permintaan produk siap saji

Peningkatan pengembangan infrastruktur seperti perkembangan jalan tol, teknologi retail dan logistic

Tingkat margin yang rendah dan kompetisi yang tinggi dan rantai pasok multinasional dengan penguasaan pengetahuan dan teknologi pasar modern

Perubahan demografi, budaya dan sosial yang diindikasikan oleh peningkatan proporsi generasi muda, perubahan struktur keluarga (nuclear family), dan gaya hidup golongan muda (westernization of lifestyle).

Page 21: Ppt Presentasi Uas Konsumen (1)

Ada beberapa hal yang membedakan Pasar tradisional dan Pasar Modern. Diantaranya:

HargaProduk/kebutuhan sehari-hariPerkiraan harga produk panganKualitas barangSuasana pasarKebersihanPenjual

Perbedaan Pasar Tradisional dan Pasar Modern

Page 22: Ppt Presentasi Uas Konsumen (1)

METODE PENELITIAN

Page 23: Ppt Presentasi Uas Konsumen (1)

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode wawancara. Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab antara pewawancara dengan yang diwawancarai untuk meminta pendapat tentang suatu hal. pendekatan penelitian adalah cross sectional, yaitu meneliti aspek perilaku konsumen dalam waktu yang relatif singkat.

Instrumen penelitian yang digunakan adalah mengembangkan instrumen sendiri yang diturunkan dari teori motivasi berbelanja konsumen.

Desain Penelitian

Page 24: Ppt Presentasi Uas Konsumen (1)

Sampel penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang berbelanja di pasar tradisional dan pasar modern masing-masing sebanyak 6 orang.

Karakteristik Sampel

Page 25: Ppt Presentasi Uas Konsumen (1)

Berdasarkan hasil perhitungan dari 12 orang konsumen diatas, maka akan dibahas secara spesifik berdasarkan indikator setiap motivasi berbelanja tersebut sebagai berikut:

Rasa bangga dan gengsi.Indikator ini berhubungan dengan perasaan besar hati, martabat, harga diri serta

kehormatan individu ketika memilih berbelanja di suatu tempat.Subjek pasar modern dan pasar tradisional mengatakan bahwa motivasi

berbelanja di suatu tempat tidak dipengaruhi oleh faktor ini, tetapi mereka lebih melihat faktor kebutuhan mereka berbelanja dimana.

Rasa aman, nyaman dan menyenangkan.Aman adalah bebas dari gangguan, terlindung, tentram dan tidak merasa

takut/khawatir. Nyaman adalah sesuatu yang membuat kita merasa saman, sedangkan menyenagkan adalah suatu kondisi yang disukai dan merasa puas. Secara umum indikator ini berhubungan dengan perasaan subjek ketika berbelanja di pasar modern ataupun pasar tradisional.

Semua subjek pasar modern mengatakan bahwa mereka merasa aman, nyaman dan menyenangkan ketika berbelanja disana karena tempat yang bersih, udara yang segar serta ada satpam. Sementara 4 subjek pasar tradisional mengatakan bahwa mereka tidak merasakan hal tersebut, dikarenakan banyak copet dan orang yang iseng. Dan 2 subjek pasar tradisional mengatakan mereka cukup merasa aman, nyaman dan menyenangkan.

Pembahasan

Page 26: Ppt Presentasi Uas Konsumen (1)

Jenis barang yang tersedia.Subjek pasar modern sebanyak 5 orang berpendapat bahwa

barang yang tersedia di pasar modern tidak bervariasi, namun memiliki kualitas yang bagus, terjamin dan berkualitas. 1 subjek mengatakan bahwa barang yang tersedia bervariasi dan memiliki kualitas yang sama dengan pasar tradisional.

Sedangkan 6 subjek mengatakan bahwa barang yang tersedia di pasar tradisional lebih lengkap, bervariasi, bisa memilih, dan memiliki kualitas yang bagus karena lebih segar dan baru.

HargaHarga merupakan nilai yang diberikan kepada suatu barang.

3 subjek pasar modern berpendapat bahwa harga yang tersedia di pasar modern lebih mahal dari pada pasar tradisional.2 subjek mengatakan beberapa barang lebih murah apalagi kalau sedang ada diskon, dan 1 orang berpendapat bahwa harga yang diberikan pasar modern sama saja dengan pasar tradisional.

Sementara itu semua subjek pasar tradisional mengatakan bahwa harga yang diberikan pasar tradisional lebih murah.

Page 27: Ppt Presentasi Uas Konsumen (1)

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa secara umum motivasi berbelanja ibu rumah tangga baik di pasar tradisional maupun pasar modern dipengaruhi oleh faktor kebutuhan, artinya ketika sesuatu barang yang dibutuhkan lebih terpenuhi oleh pasar modern maka subjek akan berbelanja disana, sebaliknya ketika suatu barang yang dibutuhkan terpenuhi oleh pasar tradisional, maka subjek pun akan memilih berbelanja di pasar tradisional.

Secara khusus, faktor yang mempengaruhi konsumen untuk berbelanja di pasar modern adalah rasa aman, nyaman dan menyenangkan. Kalau dilihat dari indikator jenis barang, rasa bangga dan gengsi serta harga tidak terlalu mempengaruhi. Karena jenis barang di pasar modern cenderung tidak bervariasi dan harga cenderung mahal.

Kesimpulan

Page 28: Ppt Presentasi Uas Konsumen (1)

Sedangkan faktor yang mempengaruhi konsumen untuk berbelanja di pasar tradisional adalah harga yang murah, jenis barang yang lengkap, bervariasi, bisa memilih, dan lebih segar. Indikator lainnya tidak terlalu mempengaruhi karena tidak berhubungan dengan rasa bangga dan gengsi, serta kurang merasa aman, nyaman dan menyenangkan karena situasi pasar yang cenderung kotor, becek, bau dan biasanya banyak pencopet.

Page 29: Ppt Presentasi Uas Konsumen (1)

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis mencoba memberikan saran bagi produsen pasar modern dan pasar tradisional. Untuk produsen pasar modern mungkin bisa meningkatkan indikator yang berhubungan dengan jenis barang yang tersedia, seperti menambah variasi dan kelengkapan barang. Dan produsen pasar tradisional sebaiknya menciptakan suasana pasar yang bersih dan aman.

Saran

Page 30: Ppt Presentasi Uas Konsumen (1)

Terima Kasih