Upload
dyandri-yogi
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Oleh: Novi Shanty 2010.04.0.0126
Pembimbing:dr. Cahyo Sp KK
Nama : Anak LUsia : 19Tahun Jenis Kelamin: Laki- lakiPendidikan : SMPAgama : IslamSuku Bangsa : Jawa IndonesiaAlamat : Banyu Urip
Kidul6/39Surabaya Tanggal periksa : 24 Maret 2015
Keluhan utama : Bintil-bintil merah di daerah dada bagian atas depan dan belakang
Keluhan tambahan :Kulit terasa gatal di daerah bintil-bintil
Penderita datang ke poli Kulit dan Kelamin RSAL dr. Ramelan Surabaya dengan keluhan bintil bintill kemerahan seperti jerawat pada punggung dan dada. Pasien berobat karena mengeluh gatal pada punggung dan dada. Keluhan ini dirasakan pasien sejak 1 bulan yang lalu. Bintil- bintil mulai muncul dari punggung dan kemudian baru ke dada, awalnya bintil sedikit tapi semakin lama semakin bertambah. Awal munculnya bintil-bintil tidak ada demam dan tidak terasa nyeri.
Penderita mengaku saat berkeringat banyak akan terasa semakin gatal. Pasien juga mengaku suka berolahraga dan memakai baju rangkap saat sekolah. Pasien juga pernah merasakan keluhan ini kurang lebih setahun yang lalu dan sembuh setelah berobat ke dokter spesialis, sudah lama obatnya habis dan sekarang muncul kembali. Pasien mengaku lupa obat yang dipergunakan saat itu. Untuk keluhan diatas pasien hanya memberi bedak kaladin untuk mengurangi gatal. Pasien mengaku tidak pernah mengkonsumsi obat jangka panjang maupun jamu sebelumnya. Namun 2 minggu yang lalu pasien sakit tenggorokan dan meminum antibiotik selama 3 hari kemudian bintil pada punggung dirasakan bertambah banyak.
- - Pernah sakit yang sama setahun yang lalu
- Riwayat alergi makanan dan obat disangkal
- Riwayat diabetes melitus , dan penyakit keganasan disangkal
Riwayat sosial- Pasien mengaku sering banyak
berkeringat- Pasien gemar berolahraga- Pasien suka memakai pakaian
rangkap saat sekolah- Pasien rutin mandi 2x sehari- Lingkungan tempat tinggal bersih
Riwayat Penyakit KeluargaTidak ada keluarga yang sakit serupaRiwayat alergi keluarga disangkal
Status Generalis Keadaan Umum : Baik Kesadaran : compos Mentis Kepala : dalam batas normal Leher : dalam batas normal Thorak : lihat status dermatologi Abdomen : dalam batas normal Ekstrimitas : dalam batas
normal
: Status Lokalis : 1. Regio
Thoracalis anterior et posterior - Efloresensi : tampak papul
dan pustul eritematus , tersebar dengan ukuran yang sama , tidak dijumpai komedo ditengahnya
Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan KOH tidak ditemukan
adanya hifa
Laki-laki, 19 tahun, terdapat bintil bintil merah yang bentuknya sama seperti jerawat yang gatal di daerah punggung dan dada sejak 1 bulan yang lalu, pasien gemar berolahraga dan memakai pakaian rangkap saat sekolah. Bintil-bintil tidak terasa nyeri dan tidak ada demam. Pasien tidak mempunyai riwayat pengobatan jangka panjang dan setahun yang lalu pernah mengalami keluhan yang sama.
Status Dermatologi : Status Lokalis : Regio thorakalis anterior et
posterior Efloresensi : tampak papul eritematus
dan pustul , tersebar dengan ukuran yang sama,bentuk monomorf, tidak dijumpai komedo ditengahnya
Diagnosa KerjaPitirosporum Folikulitis
Diagnosa BandingAkne VulgarisBakterial Folikulitis
Planning Diagnosa- Pemeriksaan KOH ulang-Pewarnaan Hematoxylin dan eosin
Planning Terapi-Non Medikamentosa
1. -Jangan memakai pakaian yang terlalu sesak
2. Mandi rutin dan pastikan badan kering sebelum memakai baju
3. Jangan berkeringat berlebihan
- Medikamentosa Anti jamur : ketokonazol 200 mg 1x1 selama 2- 4 minggu
Anti histamin : loratadine 10mg 1x1 tab Topikal: Lotio Faberi 2x1
Prognosis : Baik
Definisi Penyakit kronis pada folikel
pilosebasea yang disebabkan oleh spesies ptirosporum. Berupa papul dan pustul folikular, yang biasanya gatal dan terutama berlokasi di batang tubuh, leher dan lengan bagian atas.
Jamur penyebab adalah spesies Pityrosporum yang identik dengan Malassezia furfur, penyebab ptiriasis versikolor.
Patogenesa
Malassezia furfur mempunyai sifat dimorfik, lipofilik, dan komensal. Bila pada hospes terdapat factor predisposisi spesies malassezia yang tumbuh secara berlebihan dalam folikel sehingga folikel tersebut pecah. Dalam hal ini reaksi peradangan terhadap produk, tercampur dengan lemak bebas yang dihasilkan melalui aktivitas lipase.
Faktor predisposisinya adalah suhu, kelembaban udara yang tinggi, penggunaan bahan-bahan yang berlemak dan berlebihan, kortikosteroid lokal atau sistemik, sitostatik atau penyakit tertentu, misalnya: diabetes mellitus, keganasan, keadaan imunokompremais, Acquired Immunodeficiency Syndrom (AIDS), hyperhidrosis dan kondisi malnutrisi.
Pada Malassezia follikulitis memberikan keluhan gatal pada tempat predileksi.Klinis morfologi terlihat papul dan pustule perifolikuler, berukuran 2-3 mm diameter, dengan peradangan minimal. Tempat predileksi adalah punggung, dada, dan lengan atas, kadang di leher dan jarang di wajah
Diagnosis Malassezia (Pityrosporum) folliculitis dapat diidentifikasi melalui presentasi klinis, mikroskop langsung dan kultur, pemeriksaan histopatologi, dan kemanjuran perawatan secara cepat dengan antijamur oral.
(Mosby, 2004).
Pemeriksaan KOH menunjukkan, tunas sel ragi yang bulat, hanya bentuk ragi yang dapat ditemukan, tidak ada bentuk hifa seperti pada pityriasis versicolor
(Mosby, 2004)
Pewarnaan dengan Hematoxylin dan Eosin
- - sumbatan keratin
-Ostium dari folikel rambut melebar
- debris selular, dan sel radang
.Medikamentosa : -Antimikotik oralMisalnya:Ketokonazol 200 mg selama 2-4 mingguItrakonazol 200 mg sehari selama 2
mingguFlukonazol 150 mg seminggu selama 2-4
minggu-Antimikotik topikal biasanya kurang
efektif , walaupun dapat menolong(Djuanda, 2007).
Ada beberapa diagnosis banding pada Pityrosporum folliculitis :
1.Folikulitis Bakterial2.Akne Vulgaris3.Folikultis Kandida4.Folikultis Eosinofilic (Fitzpatrick et all, 2013
Baik , Pityrosporum folliculitis dapat di obati dengan sukses menggunakan terapi sistemik
Djuanda A,Hamzah M, Aisah S.Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Edisi ke enam. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 2010. Halaman 101-102.
James WD,Timothy G Berger, Dirk M Elston. Andrew’s Disease of The Skin Clinical Dermatology. Edisi 10. Saunders Elsevier. Canada. 2006.
Wolff K, Lowell A G oldsmith, Stephen I Katz, Barbara A Gilchrest, Amy S P aller, David J Leffell. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine . Ed 7. Mc Graw Hill Medical. New York. 2008.
TERIMA KASIH