51
KELOMPOK 7 MUHAMMAD RASYID RIDHO (135020101111012) ANIK FATUL ROFIAH (135020101111051) NUR AZIZAH (135020101111054) Neraca Pembayaran Internasional dan Pendapatan Nasional

Ppt internas

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Ppt internas

KELOMPOK 7

MUHAMMAD RASYID RIDHO (135020101111012)

ANIK FATUL ROFIAH (135020101111051)

NUR AZIZAH (135020101111054)

Neraca Pembayaran Internasional

dan Pendapatan Nasional

Page 2: Ppt internas

NERACA PENDAPATAN NASIONAL

PRODUK (OUTPUT) NASIONAL DAN PENDAPATAN NASIONAL

PENYUSUTAN MODAL, TRANSFER INTERNASIONAL DAN PAJAK UASAHA TIDAK LANGSUNG

PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL DALAM PEREKONOMIAN TERTUTUP DAN TERBUKA

PERHITUNGAN NERACA PEMBAYARAN

Studi kasus

OUTLINE

Page 3: Ppt internas

NERACA PENDAPATAN NASIAONAL

GNP

(Gross National Product)

Paul R Krugmen (2002)

• Nilai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi negara itu dan dijual ke pasar pada kurun waktu tertentu

• Merupakan ukuran dasar dalam menilai output suatu negara dihitung dengan menjumlahkan nilai pasar semua pengeluaran pada output terakhir

• Output tidak bisa diproduksi tanpa faktor input maka GNP erat kaitannya dengan pendayagunaan tenaga kerja, modal, dan faktor lainnya.

Investasi

Konsumsi

Belanja

Pemerintah

Neraca Transaksi

Berjalan

Page 4: Ppt internas

Menurut Paul R Krugmen (2002)

PRODUK (OUTPUT) NASIONAL DAN

PENDAPATAN NASIONAL

• Pendapatan nasional merupakan jumlah pendapatan yang dihasilkan selama periode tersebut oleh faktor-faktor produksi

• GNP hanya lah perhitungan nilai barang dan jasa yang sudah jadi maka penjualan barang yang setengan jadi tidak dihitung

• Para ahli menganalisis bahwa peningkatan GNP sama dengan peningkatan pendapatan nasional karena setiap dollar yang digunakan untuk membeli barang dan jasa dengan sendirinya akan berhenti pada seseorang

Page 5: Ppt internas

PENYUSUTAN MODAL, TRANSFER

INTERNASIONAL DAN PAJAK UASAHA TIDAK

LANGSUNG

•GNP tidak memperhitungkan kerugian-kerugian ekonomis yang seperti yang diakibatkan oleh kecenderungan pengikisan fungsi mesin dan bangunan

•Oleh karena menghitung pendapatan nasional pada jangka waktu tertentu, GNP harus dikurangi dengan Penyusutan atau depresiasi pada jangka waktu tertentu, maka hasilnya biasa disebut dengan produk nasional bersih/net national product (NNP)

Penyusutan Modal (Depreciation)

•Pendapatan suatu negara yang diperoleh dari pemberian dari negara lain

•Transfer Uniteral merupakan bagian dari pendapatan nasional tapi bukan bagian dari produknya, oleh karena itu transfer uniteral harus ditambahkan dalam NNP

Transfer Unilateral (Unilateral Transfer)

•Pajak yang harus dikurangkan dari GNP sebelum mendapatkan Pendapatan Nasional yang sebenarnya

•Dengan adanya pajak penjualan membuat pembeli membayar lebih tinggi dari jumlah yang harus diterima perusahaan sehingga nilai GNP cenderung lebih besar dari pada pendapatan nasional

Pajak Tak Langsung (Indirect business taxes)

Paul R Krugman, 2002

Page 6: Ppt internas

PENYUSUTAN MODAL, TRANSFER

INTERNASIONAL DAN PAJAK UASAHA TIDAK

LANGSUNG

Pendapatan Nasional = GNP – Depresiasi + Transfer Unilateral Bersih

(selisih antara transfer dana keluar negeri dengan transfer dana yang

diterima negara) - Pemungutan Pajak Tidak Langsung

Paul R Krugman, 2002

Page 7: Ppt internas

Produk Domestik Bruto (GDP)

PENYUSUTAN MODAL, TRANSFER

INTERNASIONAL DAN PAJAK UASAHA TIDAK

LANGSUNG

Paul R Krugman (2002)

GDP (Gross Domestic Product) digunakan untuk mengukur

seluruh volume produksi dalam suatu wilayah atau negara secara

geografis

Muana Nanga (2005)

Produk domestik bruto (GDP) adalah total nilai atau harga pasar (market prices) yang

dihasilkan oleh suatu perekonomian selama kurun

waktu tertentu (biasanya 1 tahun)

PDB hanya mencakup barang akhir (final goods)

dan/atau nilai tambah(value added) saja

PDB hanya menghitung atau memasukkan nilai dari barang yang merupakan hasil produksi pada tahun berjalan (current

year) pada saat dilakukan perhitungan

Barang dan jasa atau GDP yang dihasilkan itu dinilai berdasarkan harga pasar yang berlaku (at current

market prices)

Page 8: Ppt internas

Persamaan perhitungan GDP:

NFP (net factor payment to abroad) menunjukkan pembayaran

bersih atau netto atas faktor produksi luar negeri yaitu sama

dengan pendapatan (pembayaran) bersih faktor produksi yang

diterima dari luar negeri

PENYUSUTAN MODAL, TRANSFER

INTERNASIONAL DAN PAJAK UASAHA TIDAK

LANGSUNG

GDP = GNP – NFP

Apabila faktor produksi suatu negara yang bekerja di luar

negeri menghasilkan lebih banyak dari pada faktor produksi

milik luar negeri yang bekerja di dalam negeri (NFP > 0), maka

GNP akan lebih tinggi dari pada GDP

Page 9: Ppt internas

Perhitungan Pendapatan Nasional dalam

Perekonomian Tertutup dan Terbuka

Perekonomian Tertutup dan Identitasnya

Paul R Krugman (2002)

Dalam perekonomian tertutup

tidak mengenal adanya

perdagangan internasional

tapi hanya mengenal

konsumsi (C), investasi(I), dan

belanjan pemerintah (G)

Y = C + I + G

Penyusunan persamaan pendapatan Nasional

untuk perekonomian tertutup didasarkan pada

asumsi bahwa seluruh output dikonsumsi atau

diinvestasikan oleh penduduk negara tersebut

atau dibelanjakan oleh pemerintah

Page 10: Ppt internas

Perhitungan Pendapatan Nasional dalam

Perekonomian Tertutup dan Terbuka

Perekonomian Terbuka dan Identitasnya

Paul R Krugman (2002)

Persamaan GNP untuk

perekonomian terbuka adalah

penjualan barang dan jasa

menjadi sumber pendapatan

nasional suatu negara dibagi

penjualan barang dan jasa

penduduk negara kepada

penduduk negara lain

Y = C+ I + G + (X - M)

Persamaan GNP Perekonomian

Terbuka menunjukkan bahwa

penjualan barang dan jasa

menjadi sumber pendapatan

nasional bagi Negara tersebut

Page 11: Ppt internas

Perhitungan Pendapatan Nasional dalam

Perekonomian Tertutup dan Terbuka

Neraca Transaksi Berjalan dan Utang Luar Negeri

Paul R Krugman (2002), selisih antara ekspor barang dan

impor barang dicatat dalam neraca khusus yaitu Neraca

Transaksi Berjalan (Curent Account)

CA = EX - IM

Defisit Hutang luar negeri Menggunakan

kekayaan luar negeri yang dimiliki

Surplus Dapat memberikan

pinjaman ke negara yang defisit

Page 12: Ppt internas

Perhitungan Pendapatan Nasional dalam

Perekonomian Tertutup dan Terbuka

Neraca Transaksi Berjalan dan Utang Luar Negeri

Paul R Krugman(2002)Neraca transaksi berjalan sebagai selisih ekspor dan impor atau neraca transaksi berjalan sama dengan selisih antara pendapatan nasional Y dengan pengeluaran negara

Y- (C + I + G) = CA

Page 13: Ppt internas

Perhitungan Pendapatan Nasional dalam

Perekonomian Tertutup dan Terbuka

Tabungan dan Neraca Transaksi Berjalan

Bagi perekonomian tertutup tabungan nasional (national saving) sama dengan investasi

S = Y – C - G

Persamaan GNP untuk perekonomian tertutup

Y = C + I + G I = Y – C – G S = I

Persamaan untuk perekonomian tertutup

S = Y – C - G

Ditambah dengan Neraca

Transaksi Berjalan

CA = X - M)

S = I + CA

Page 14: Ppt internas

Perhitungan Pendapatan Nasional dalam

Perekonomian Tertutup dan Terbuka

Tabungan Swasta dan Pemerintah

Paul R Krugman (2002)

Tabungan nasional terdiri atas:

Tabungan Swasta

(Private Saving)

Bagian pendapatan disposible yangtidak dikonsumsi, tetapi ditabung

Sp = Y – T - C

Tabungan Pemerintah

(Governement Saving)

Mirip dengan tabungan swasta namunpenerimaan pemerintah dari pajak dikurangi oleh belanja pemerintah

Sg = T - G

Page 15: Ppt internas

Perhitungan Pendapatan Nasional dalam

Perekonomian Tertutup dan Terbuka

Tabungan Swasta dan Pemerintah

Jadi Tabungan Nasional adalah penjumlahan dari tabungan pemerintah dan

tabungan swasta

S = Y – C – G = (Y – T – C) + ( T – G ) = Sp + Sg

Memasukan pendapatan nasional pada perekonomian terbuka pada persamaan tabungan

swatsa dam tabungan pemerintah

S = Sp + Sg = I + CA

Sp = I + CA - Sg = I + CA – (T – G) = I + CA + (G – T)

Page 16: Ppt internas

Perhitungan Neraca Pembayaran

(Belance Of Payment)

Paul R Krugman

(2002)

• Perhitungan neraca pembayaran yaitu suatu catatan terinci atas komposisi neraca transaksi berjalan berbagai transaksi yang membiayainya

• Neraca pembayaran suatu negara mencatat seluruh pembayaran negara kepada pihak luar negeri serta penerimaannya dari pihak luar negeri

Menurut R. Hendra Halwani (2005)

• Neraca pembayaran terdiri dari beberapa komponen antara lain neraca transaksi berjalan ( neraca perdagangan + neraca jasa-jasa), neraca modal, selisih yang belum dapat diperhitungkan dan lalu lintas moneter

• Setiap transaksi yang menghasilkan suatu pembayaran kepada pihak luar negeri masuk ke dalam neraca pembayaran sebagai debit (-), sedangkan setiap transaksi yang menghasilkan penerimaan dari pihak luar negeri masuk sebagai kredit (+)

Page 17: Ppt internas

Perhitungan Neraca Pembayaran

(Belance Of Payment)

Paul R Krugman (2002)

Terdapat dua jenis transaksi internasional yang dicatat dalam neraca pembayaran

Transaksi-transaksi yang berkaitan dengan ekspor atau impor

barang atau jasa, yang langsung masuk kedalam neraca transaksi berjalan

Transaksi-transaksi yang berkaitan dengan pembelian atau

penjualan aset-aset dimasukkan dalam

neraca modal

Page 18: Ppt internas

Menurut Paul R Krugman (2002)

Persamaan ini dapat dipahami dengan melihat hubungan antara

transaksi berjalan terhadap utang-utang internasional. Transaksi

berjalan mencerminkan perubahan posisi bersih kekayaan luar

negeri suatu negara. Itulah sebabnya transaksi berjalan harus sama

dengan selisih antara pembelian aset dari orang asing dan penjual

aset negara yang bersangkutan kepada negara lain

Perhitungan Neraca Pembayaran

(Belance Of Payment)

Transaksi Berjalan + Neraca Modal = 0

Page 19: Ppt internas

Perhitungan Neraca Pembayaran

(Belance Of Payment)

Transaksi Berjalan

R Hendra Halwani

(2005)

•Neraca transaksi berjalan ini merupakan gabungan dari necara perdagangan (ekspor-impor barang) dan neraca jasa-jasa (ekspor-impor jasa)

•Teori neraca pembayaran diasumsikan dengan dua hal sederhana antara lain tidak ada pergerakan modal dan nilai tukar dianggap tetap

Paul R Krugman (2002)

Neraca pembayaran membagi ekspor dan

impor menjadi tiga kategori

Perdagangan barang

(mercahandise trade)

Pendapatan investasi

(investment income)

Jasa-jasa lain

Page 20: Ppt internas

Perhitungan Neraca Pembayaran

(Belance Of Payment)

Neraca Modal

Paul R Krugman (2002)

Neraca modal menghitung selisih antara penjualan aset dalam negari ke pihak luar

negeri serta pembelian atas aset-aset yang berada di luar

negeri

R Hendra Halwani (2005)

Neraca modal merupakan selisih aliran modal masuk dan aliran modal keluar

Page 21: Ppt internas

Perhitungan Neraca Pembayaran

(Belance Of Payment)

Neraca Modal

Paul R Krugman (2002)

Neraca modal menghitung selisih antara penjualan aset dalam negari ke pihak luar

negeri serta pembelian atas aset-aset yang berada di luar

negeri

R Hendra Halwani (2005)

Neraca modal merupakan selisih aliran modal masuk dan aliran modal keluar

Page 22: Ppt internas

Perhitungan Neraca Pembayaran

(Belance Of Payment)

Neraca Modal

Menurut R Hendra Halwani (2005) aliran modal masuk terdiri dari:

Aliran Modal Masuk

Pemasukan Modal Pemerintah

Pemasukan Modal Swasta

Aliran Modal Keluar

Pembayaran Utang Pokok

Page 23: Ppt internas

Perhitungan Neraca Pembayaran

(Belance Of Payment)

Selisih Statistik

Menurut Paul R Krugman (2002)

• Perbedaan angka antara transaksi berjalan dan neraca modal mungkin terjadi dikarenakan informasi penyeimbang debit kredit dari suatu transaksi bisa saja tergabung dari berbagai transaksi yang berlainan

• data-data yang diperoleh dari berbagai sumber bisa berlainan pada soal cakupan, akurasi dan waktu penyampaian maka neraca pembayaran sangat jarang benar-benar seimbang sesuai dengan teorinya

• Kegunaan selisih statistik yakni untuk memperbaiki dengan menambah angka untuk menyeimbangkan kedua sisi neraca pembayaran

• Neraca modal lebih berpeluang menjadi sumber selisih atau mengalami defisit karena sulitnya melacak perdagangan financial antarnegara yang sangat rumit

Page 24: Ppt internas

Perhitungan Neraca Pembayaran

(Belance Of Payment)

Transaksi Cadangan Resmi

Menurut Paul R

Krugman (2002)

Ada dua jenis

transaksi

cadangan resmi

Official Foreign Exchange

Reserve

Cadangan resmi oleh bank

sentral

R Hendra Halwani

(2005)

Di Indonesia

memiliki dua

terminologi

cadangan devisa

Cadangan internasional resmi

(official internasional resmi)

Country foreign exchange

reserve

Page 25: Ppt internas

Masalah dalam Analisa Neraca Pembayaran

Menurut Nopirin (1995)

Seringkali mengabaikan hubungan antara transaksi internasional yang satu dengan yang lain sehingga ketidakseimbangan dalam

neraca pembayaran sering kali dilihat dari satu transaksi saja tanpa memperhatikan hubungannya dengan transaksi lain

Surplus transaksi berjalan selalu dianggap baik untuk perekonomian sedangkan defisit buruk bagi perekonomian

Keputusan untuk memberi bantuan(aid) pada negara lain tidak harus didasarkan pada pertimbangan neraca pembayaran

melainkan harus lebih ditinjau dari kekuatan ekonomi negara secara keseluruhan

Page 26: Ppt internas

Masalah dalam Analisa Neraca Pembayaran

Menurut R Hendra Halwani (2005)

Mekanisme pendapatan, mekanisme moneter terdapat hal yang mendasar tentang mekanisme harga yaitu penggunaan standar

emas

Mekanisme ini dianggap penting untuk mengetahui dasar perhitungan nilai transfer emas untuk mengetahui standar nilai mata

uang dalam menetapkan surplus dan defisit neraca pembayaran

Ide dasar dari penyesuaian standar emas adalah defisit neraca pembayaran yang disebabkan oleh kekurangan cadangan devisa

dan suplay uang sehingga menurunkan harga dalam negeri

Page 27: Ppt internas

Masalah dalam Analisa Neraca Pembayaran

Menurut R Hendra Halwani (2005) dari kejadian defisit neraca pembayaran

dapat disimpulkan asumsi mengenai hal-hal penting yang mendasar antara lain

adalah:

Defisit Neraca Pembayaran

Arus keluar negari (emas)

Suplai uang dalam negeri

menurun

Harga dalam negeri turun

Tingkat kompetisi barang dan jasa

meningkat

Ekspor meningkat,

Impor menurun

Defisit neraca pembayaran

menurun

Page 28: Ppt internas

Masalah dalam Analisa Neraca Pembayaran

Menurut R Hendra Halwani (2005) dari kejadian suplus neraca pembayaran

dapat disimpulkan asumsi mengenai hal-hal penting yang mendasar antara lain

adalah :

Surplus neraca pembayaran

Arus kedalam negeri (emas)

Suplay uang dalam negeri

meningkat

Harga dalam negeri meningkat

Tingkat kompetitif menurun

Ekspor menurun, impor meningkat

Surplus neraca pembayaran

memburuk

Page 29: Ppt internas

Studi kasus

PERBANDINGAN NERACA

PEMBAYARAN INDONESIA DAN

NERACA PEMBAYARAN JEPANG

Tahun 2013

Page 30: Ppt internas

Grafik 1.1 Transaksi Berjalan Indonesia Tahun 2010- 2013 ($ milyar)

Sumber: Bank Indonesia

NERACA PEMBAYARAN INDONESIA TAHUN 2013

Page 31: Ppt internas

NERACA PEMBAYARAN INDONESIA TAHUN 2013

Neraca perdagangan barang pada triwulan IV-2013 mencatat surplus sebesar $4,9 milyar, jauh lebih besar dari surplus pada triwulan sebelumnya yaitu sebesar $149 juta.

Surplus neraca perdagangan nonmigas meningkat karena ekspor nonmigas yang tumbuh positif (3,8% yoy). Sementara itu dari sisi nonmigas terkontraksi (6,6% yoy)

Defisit neraca perdagangan jasa pada triwulan IV-2013 mencapai $2,9 milyar, lebih tinggi dibandingkan dengan defisit pada triwulan sebelumnya yaitu $2,7 milyar

Defisit neraca pendapatan pada triwulan IV-2013 naik menjadi $7,1 milyar dari triwulan sebelumnya yaitu sebesar $6,9 milyar

Neraca transfer berjalan pada triwulan IV-2013 mencatat surplus sebesar $1,1 milyar naik dibandingkan dengan surplus pda triwulan sebelumnya yaitu sebesar 0,9 milyar

Dari keseluruhan komponen neraca transaksi berjalan sampai dengan triwulan IV, defisit transaksi berjalan Indonesia pada tahun 2013 mencapai (-$29,115 ) milyar, lebih tinggi dari defisit tahun sebelumnya yakni sebesar (-$24,418) milyar

Page 32: Ppt internas

Grafik 1.3 Transaksi Modal dan Finansial Indonesia Tahun 2010-2013 ($ milyar)

Sumber: Bank Indonesia

NERACA PEMBAYARAN INDONESIA TAHUN 2013

Page 33: Ppt internas

Terjadinya surplus pada transaksi modal dan finansial pada triwulan IV-2013 sebesar $9,2 milyar, meningkat secara signifikan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yaitu sebesar $5,6 milyar

Selain itu arus masuk investasi langung (PMA) tetap kuat meskipun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya karena adanya divestasi (ini merupakan kebalikan dari investasi) di beberapa perusahaan PMA

Dengan perkembangan sampai dengan triwulan IV, surplus transaksi modal dan finansial pada tahun 2013 mencapai $22 milyar, lebih rendah dari surplus tahun sebelumnya yakni sebesar $24,9 milyar

NERACA PEMBAYARAN INDONESIA TAHUN 2013

Page 34: Ppt internas

Grafik 1.4 Neraca Pembayaran Indonesia Tahun 2010-2013 ($ milyar)

Sumber: Bank Indonesia

NERACA PEMBAYARAN INDONESIA TAHUN 2013

Page 35: Ppt internas

NERACA PEMBAYARAN INDONESIA TAHUN 2013

Dari data transaksi berjalan dan neraca modal dan finansial Indonesia pada tahun 2013 dapat diketahui NPI keseluruhan tahun 2013 tercatat defisit sebesar $7,1 milyarsetelah sebelumnya surplus sebesar $491 juta pada tahun 2012

Dengan uraian untuk neraca transaksi berjalan defisit sebesar (-$29,115), untuk neraca modal dan finansial surplus sebesar $22,009 milyar

Page 36: Ppt internas

NERACA TRANSAKSI BERJALAN JEPANG TAHUN 2009-2013

Page 37: Ppt internas

NERACA PEMBAYARAN JEPANG TAHUN 2013

Neraca perdagangan Jepang di atas dapat kita simpulkan bahwa setiap tahun terjadi penurunan surplus Neraca Berjalan di Jepang

Tahun 2010 sebesar 17.887,9 Triliun Yen, tahun 2011 sebesar 9.550,7 Triliun yen, pada sebesar 4.823,7 Triliun Yen, dan data pada tahun 2013 terjadi penurunan yang tidak terlalu signifikan, penurunan surplus pada tahun 2013 menjadi 3.306,1 Triliun Yen

penurunan surplus Neraca Berjalan di Jepang paling besar disebabkan karena peningkatan impor barang yang tinggi dari tahun 2009, dan pada tahun 2013 yang terjadi adalah besarnya selisih antara ekspor dan impor, yaitu sebesar -10.639,9 Triliun Yen

Page 38: Ppt internas

NERACA TRANSAKSI MODAL DAN KEUANGAN JEPANG PADA TAHUN 2009-2013

Page 39: Ppt internas

NERACA PEMBAYARAN JEPANG TAHUN 2013

Sedangkan dalam Laporan Neraca Transaksi Modal dan Keuangan Jepang yang membuat penurunan surplus Neraca Transaksi Modal dan Keuangan adalah karena berkurangnya investasi portofolio atau investasi keuangan

Investasi portofolio turun dari 15.296,5 Triliun Yen menjadi -6.116,0 Triliun Yen

Net inflows disini maksudnya adalah investasi dari modal asing, jadi penurunan investasi di sektor keuangan di Jepang dikarenakan makin meningkatnya investasi modal asing yang menyebabkan investor domestik tersaingi

Page 40: Ppt internas

HUBUNGAN EKSPOR IMPOR ANTARA JEPANG DAN

INDONESIA TAHUN 2010-2013

Ekspor Non-Migas Berdasarkan Negara Tujuan Utama

Sumber :Laporan Neraca Pembayaran Indonesia oleh Bank Indonesia

Page 41: Ppt internas

HUBUNGAN EKSPOR IMPOR ANTARA JEPANG DAN

INDONESIA TAHUN 2010-2013

Impor No-Migas Berdasarkan Negara Asal Utama

Sumber : Laporan Neraca Pembayaran Indonesia oleh Bank Indonesia

Page 42: Ppt internas

UTANG LUAR NEGERI INDONESIA DAN DAMPAKNYA

BAGI PERTUMBUHAN INDONESIA

Pembiayaan Defisit Anggaran dan Neraca Pembayaran

• Untuk membiayai defisit pada neraca pembayaran di Indonesia memiliki dua alternatif yakni melaluipenciptaan uang dan utang luar negeri

• Pembiayaan melalui penciptaan uang ini akan berpengaruh pada penurunan cadangan devisa Indonesia.

• Oleh karena itu Indonesia sering menggunakan alternatif pembiayaan defisit melalui utang luar negeri yang dianggap dapat menjaga jumlah devisa negara

Page 43: Ppt internas

UTANG LUAR NEGERI INDONESIA DAN DAMPAKNYA

BAGI PERTUMBUHAN INDONESIA

Pembiayaan Defisit Anggaran dan Neraca Pembayaran

PENERIMAAN

PEMERINTAH

PENGELUARAN

PEMERINTAH

UTANG LUAR

NEGERI

MENCIPTAKAN

UANG

DEFISIT

Rudiger Dornbush (1997)

Page 44: Ppt internas

UTANG LUAR NEGERI INDONESIA DAN DAMPAKNYA

BAGI PERTUMBUHAN INDONESIA

Sumber : KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Page 45: Ppt internas

UTANG LUAR NEGERI INDONESIA DAN DAMPAKNYA

BAGI PERTUMBUHAN INDONESIA

Dari data diatas menunjukkan bahwa utang luar negeri yang dilakukan Indonesia untuk menutupi defisit APBN dari tahun ke tahun mengalami fluktuatif yang tidak signifikan

Jumlah uatang yang dilakukan indonesia pada tahun APBN-P tahun 2010 sebesar 70.777 milyar rupiah kemudian menurun menjadi 56.182 milyar rupaih pada APBN-P 2011, 2012 sebesar 53.731 milyar rupiah dan pada tahun 2013 menurun lagi sebesar 49.039 milyar rupiah

Page 46: Ppt internas

UTANG LUAR NEGERI INDONESIA DAN DAMPAKNYA

BAGI PERTUMBUHAN INDONESIA

Pertumbuhan Ekonomi

Menurut Todaro (2000)

•Pertumbuhan ekonomi adalah suatu kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari negara yang bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduknya

•Adanya kemajuan atau penyesuaian-penyesuaian teknologi, institusional (kelembagaan) dan ideologis terhadap berbagai tuntutan keadaan yang ada

Boediono (1989

•Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang

•Pertumbuhan ekonomi terjadi apabila ada kecenderungan output per kapita untuk naik yang bersumber dari kekuatan yang berada dalam perekonomian itu sendiri, bukan berasal dari luar atau bersifat sementara

Page 47: Ppt internas

UTANG LUAR NEGERI INDONESIA DAN DAMPAKNYA

BAGI PERTUMBUHAN INDONESIA

Pengaruh Utang Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

• Kebijakan peningkatan anggaran belanja yang dibiayai oleh utang luar negeri akan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi akibat naiknya permintaan agregat sebagai pengaruh lanjut dari terjadinya akumulasi modal

Eisner (1989) dan Bernheim (1989)

• Kebijakan utang luar negeri untuk membiayai defisit anggaran belanja pemerintah tidak akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi

Barro (1974, 1989), Evans (1988)

• Dampak dari utang luar negeri akan membebani APBN

Sukarna dan Mamun (2005)

Page 48: Ppt internas

UTANG LUAR NEGERI INDONESIA DAN DAMPAKNYA

BAGI PERTUMBUHAN INDONESIA

Peta Pertumbuhan Ekonomi Daerah Triwulan III-2014

Sumber : Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia Triwulan III-2014

Page 49: Ppt internas

UTANG LUAR NEGERI INDONESIA DAN DAMPAKNYA

BAGI PERTUMBUHAN INDONESIA

Jadi dapat disimpulkan Kendati pertumbuhan ekonomi

Indonesia tahun 2014 bekisar 5,8% yang turun dari pertumbuhan

ekonomi pada tahun 2013 yang berkisar 6,8% . Pertumbuhan

ekonomi tersebut adalah petumbuhan yang semu (bubble

economics). Hal ini ditandai dengan masih tingginya angka

kemiskinan di Indonesia meski pertumbuhan PDB dikatakan

bagus. Dampak Utang luar negeri pada jangka panjangnya

akan membebankan pokok cicilan dan bunga utang tersebut

pada APBN. Semakin besar pokok cicilan utang dan bunganya

maka semakin besar sumber daya yang dialokasikan untuk

membayar pokok dan bunga utang dan semakin rendah pula

dana yang dialokasikan untuk mengembangkan

perekonomian. Artinya, pertumbuhan ekonomi pun semakin

menurun seperti yang ditunjukkan dari data dia atas.

Page 50: Ppt internas

UTANG LUAR NEGERI INDONESIA DAN DAMPAKNYA

BAGI PERTUMBUHAN INDONESIA

Selain Itu dampak utang luar negeri antara lain:

Sisi efektifitas, secara internal, utang luar negeri menghambat tumbuhnya kemandirian ekonomi negara

Secara eksternal, utang luar negeri menjadi pemicu meningkatnya ketergantungan negara pada modal asing, dan pada pembuatan utang luar negeri secara berkesinambungan

Sisi kelembagaan, lembaga-lembaga keuangan multilateral diyakini telah bekerja sebagai kepanjangan tangan negara-negara Dunia Pertama pemegang saham utama mereka, untuk mengintervensi negara-negara penerima pinjaman

Sisi ideologi, utang luar negeri diyakini telah dipakai oleh negara-negara pemberi pinjaman, terutama Amerika, sebagai sarana untuk menyebarluaskan kapitalisme neoliberal ke seluruh penjuru dunia

Sisi implikasi sosial dan politik, utang luar negeri sebagai sarana yang sengaja dikembangkan oleh negara-negara pemberi pinjaman untuk mengintervensi negara-negara penerima pinjaman

Page 51: Ppt internas

T E R I M A K A S I H