Upload
ardan-sya
View
217
Download
8
Embed Size (px)
DESCRIPTION
gzi buruk, ppt, stase ilmu kesehatan masyarakat
Citation preview
UPAYA PENDEKATAN KELUARGA UPAYA PENDEKATAN KELUARGA TERHADAP BALITA GIZI BURUKTERHADAP BALITA GIZI BURUK
RIESKA WIDYASWARI G 9911112122
CHOLIFATUR RAVITA FAUZI G 9911112037 NONIEK RAHMAWATI G 9911112106 CHRISTINE NOTONINGTIYAS S G 9911112038
MAYA DIYASWARI G 9911112094
Pembimbing : Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes
KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN MASYARAKATFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2012
Disusun Oleh :KELOMPOK 439 A
TAHAP I
KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA
Nama Kepala Keluarga : Tn. Joko
Alamat Lengkap : Karang Gandu Karanganyar
Bentuk Keluarga : Extended Family
Sumber: Data primer, Juni 2012Sumber: Data primer, Juni 2012
No Nama Status L/P UmurPendidikan
TerakhirPekerjaan
Pasien
KlinikKeterangan
1. Tn. J KK L 26 th SMPBuruh
pabrikTidak -
2. Ny. N Istri P 22 th SMPIbu Rumah
TanggaTidak -
3. An. A. Anak P27
bulan- - Ya Gizi Buruk
4. Tn. KKakek
BuyutL 70 th - Petani Tidak -
5. Ny. T Nenek
BuyutP 69 th - Petani Tidak -
6. Tn. S Kakek L 33 th SDWiraswast
aTidak -
7. Ny. S Nenek P 32 th SD Petani Tidak -
8. Tn. DPama
nL 11 th SD - Tidak -
9. Ny. Y Bibi P 5 th TK - Tidak -
Karakteristik demografi Karakteristik demografi keluargakeluarga
Kesimpulan tahap I
Di dalam keluarga Tn. J yang berbentuk extended family didapatkan pasien atas nama An. A yang merupakan anak Tn. J, usia 27 bulan. An. A menderita berat badan di bawah garis merah sudah sejak 4 bulan yang lalu.
TAHAP II
STATUS PENDERITA
Status penderitaStatus penderita
IDENTITAS PENDERITA
Nama : An. AUmur : 27 bulanJenis kelamin : PerempuanPekerjaan : Belum bekerjaPendidikan terakhir : Belum sekolahAgama : IslamAlamat : Desa Karang Gandu, KaranganyarTanggal periksa : 13, 15, dan 23 Agustus 2012
ANAMNESISANAMNESIS
Keluhan Utama : Berat Badan tidak naik 4 bulan
Riwayat Penyakit Sekarang :
Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat hipertensi : disangkalRiwayat sakit serupa : disangkalRiwayat DM : disangkalRiwayat kejang : disangkalRiwayat mondok : disangkalRiwayat trauma : disangkal Riwayat cacingan : disangkalRiwayat TB : Positif
Riwayat Penyakit pada Anggota Keluarga
•Riwayat sakit gula : disangkal•Riwayat hipertensi : disangkal•Riwayat kejang : disangkal•Riwayat sakit jantung : disangkal• Riwayat sakit serupa (BGM): disangkal
Riwayat Kebiasaan bermain dengan teman di lingkungan rumahnya :disangkalRiwayat merokok : disangkalRiwayat minum alkohol : disangkalRiwayat olahraga teratur : disangkal
Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Ibu pasien memeriksakan kehamilan secara rutin, tidak ada masalah ataupun sakit ketika kehamilan dan selama proses persalinan. Sebelum kehamilan ibu pasien dinyatakan tidak tergolong KEK. Pasien lahir normal di bidan, cukup bulan, dengan berat badan ketika lahir 2,8 kg (dalam rentang normal)
Riwayat Tumbuh Kembang
Pasien secara rutin ditimbang di Posyandu. Pasien mendapatkan ASI sampai usia 1 tahun, akan tetapi pasien tidak mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan. An. A telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap. An.A cukup sering terkena batuk pilek, perkembangan An. A tidak terlambat dan seperti anak-anak yang lain. Berat badan An. A mengalami penurunan selama 9 bulan terakhir.
Riwayat Sosial Ekonomi
Ayah pasien bekerja sebagai buruh pabrik karet dengan penghasilan per bulan sekitar Rp 500.000,- yang merupakan penghasilan utama keluarga inti. Ibu pasien adalah ibu rumh tangga. Pasien merupakan anak tunggal dari pasangan Tn. J dan Ny. N. Pasien agak sulit menjalin hubungan pertemanan dengan teman sebayanya. Anggota keluarga yang lain menjalin hubungan baik dengan masyarakat sekitar.
Riwayat Gizi
Pasien dan keluarganya makan 2 kali sehari dengan nasi sayur dan lauk-pauk seadanya, kadang telur tapi lebih sering tempe dan tahu. Pasien mengkonsumsi multivitamin penambah nafsu makan, karena nafsu makan pasien yang turun sejak 9 bulan yang lalu. Pasien jarang makan buah-buahan, agak susah untuk makan nasi dan tidak terlalu suka minum susu.
PEMERIKSAAN FISIKPEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Compos mentis, gizi kesan kurangStatus Gizi : BB : 7,6 kg
TB : 80 cm IMT (BB/TB) dalam Z score : <-3SD(berat badan
sangat kurang)Tanda Vital
Nadi : 110x/menit, irama regular, isi dan tegangan cukupFrekuensi nafas : 24 x/menitSuhu : 36.6 C
Mata : dalam batas normalTelinga : dalam batas normalHidung : dalam batas normalLeher : dalam batas normalJantung : dalam batas normalParu : dalam batas normalAbdomen : dalam batas normalEkstremitas : dalam batas normal
JVP tidakMeningkat
Diagnosis dari segi biologisGizi buruk
Diagnosis dari segi psikologisHubungan antara An. A dengan kedua orang tua, kakek nenek
paman bibi dan buyutnya saling mendukung, saling memperhatikan dan saling pengertian.
Diagnosis dari segi sosialStatus ekonomi yang kurangTingkat pendidikan kurangLingkungan sekitar rumah kurang sehatPerilaku hidup kurang sehat Keluarga pasien aktif mengikuti kegiatan di dusunnya sehingga hubungan dengan masyarakat baik
A. Diagnosis holistik A. Diagnosis holistik (biopsikososial)(biopsikososial)
B. B. PENATALAKSANAANPENATALAKSANAAN (TERAPI) (TERAPI)
NON MEDIKAMENTOSA
oDiet pemulihan gizi oMakanan gizi siap saji (biskuit, telur, susu)oMakanan F100
MEDIKAMENTOSA
Curcuma 2x 1Pirantel Pamoat
CC. Flow sheet. Flow sheetTabel 2.1. Flowsheet penderitaTabel 2.1. Flowsheet penderita
Tanggal Tanda Vital BB, TB, indeks
Z-score
Keluhan Rencana Terapi Target
13
Agustus
2012
Nadi :
105x/menit
RR : 24x/menit
Suhu : 36,7
BB =7,6kg
TB=80 cm
BB/U= -3SD
sulit
makan
curcuma 2x 1
diet tinggi kalori,
tinggi protein,
BB/U=
-2 SD
15
Agustus
2012
Nadi :
110x/menit
RR : 25x/menit
Suhu : 36,5
BB =7,6kg
TB=80 cm
BB/U= -3SD
sulit
makan
curcuma 2x1
diet tinggi kalori,
tinggi protein
BB/U=
-2SD
23
Agustus
2012
Nadi :
110x/menit
RR : 24x/menit
Suhu : 36,6
BB =7,6kg
TB=80 cm
BB/U= -3SD
sulit
makan
curcuma 2x1
diet tinggi kalori,
tinggi protein
BB/U=
-2SD
TAHAP III
IDENTIFIKASI FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi holistika. Fungsi holistik
Fungsi BiologisRiwayat kelahiran dibantu bidan, ibu pasien
tidak pernah mengalami keguguran dan saat ini memakai KB jenis suntik. Dalam keluarga terdapat riwayat hipertensi yaitu kakek dari ibu pasien. Fungsi Psikologis
Anggota keluarga yang tinggal satu rumah terdiri dari pasien, ayah, ibu, kakek, nenek, paman, bibi, kakek buyut, dan nenek buyut. Hubungan antar keluarga pasien baik, tidak ada masalah dalam keluarga. Penyelesaian masalah dilakukan dengan diskusi sesama anggota keluarga.
Fungsi Sosial
Hubungan keluarga pasien dengan masyarakat sekitar baik. Kedudukan sosial dalam masyarakat adalah sebagai anggota masyarakat. Keluarga pasien aktif dalam kegiatan kemasyarakatan seperti kerja bakti, kegiatan PKK, kader posyandu, kegiatan Campur Sari. Bahasa sehari-hari keluarga menggunakan Bahasa Jawa.
Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan KebutuhanPenghasilan utama keluarga inti berasal dari ayah
pasien sebagai buruh pabrik karet, kira-kira sebesar Rp 500.000,-. Pasien sendiri belum bekerja dan belum bersekolah. Pengeluaran sehari-hari untuk pemenuhan kebutuhan makan dan kelengkapan hidup dirasakan belum tercukupi. Biaya berobat menggunakan Jamkesmas.
LanjutanLanjutan
Fungsi Penguasaan Masalah dan Kemampuan Beradaptasi
Keputusan penting keluarga dipegang oleh kakek pasien, tetapi untuk masalah dalam keluarga inti, keputusan dipegang oleh ayah pasien. Cara menyelesaikan masalah dengan keluarga yaitu dengan diskusi. Hubungan dengan masyarakat sekitarnya baik.
kesimpulankesimpulan
Secara keseluruhan fungsi holistik keluarga An. A adalah baik. Hubungan antar anggota keluarga terjalin harmonis. Dari segi ekonomi pendapatan keluarga kurang tercukupi untuk hidup sehari-hari. Fungsi sosial keluarga ini merupakan anggota masyarakat. Untuk penguasaan masalah dan pengambilan keputusan, dilakukan diskusi bersama-sama seluruh anggota keluarga.
B. Fungsi fisiologisB. Fungsi fisiologis Adaptation
Kemampuan anggota keluarga tersebut dalam beradaptasi dengan anggota keluarga yang lain meliputi penerimaan, dukungan, dan saran dari anggota keluarga yang lain. Dalam menghadapi masalah selama ini, keluarga penderita sangat memperhatikan keadaan sakit yang saat ini dialami penderita. Penderita cukup mendapatkan dukungan dan perhatian dari saudara dan orang tuanya.
Partnership
Menggambarkan komunikasi, saling membagi, saling mengisi antara anggota keluarga dalam segala masalah yang dialami oleh keluarga tersebut. Antar anggota keluarga dapat berkomunikasi dan berdiskusi dengan baik apabila terdapat masalah dalam keluarga.
Growth
Menggambarkan dukungan keluarga terhadap hal-hal baru yang dilakukan anggota keluarga tersebut. Setiap keluarga saling mendukung setiap usaha untuk memperbaiki kondisi pasien.
LANJUTANLANJUTAN
AffectionMenggambarkan hubungan kasih sayang dan interaksi antar anggota keluarga. Penderita mendapatkan perhatian dan kasih sayang serta interaksi dengan keluarganya
ResolveMenggambarkan kepuasan anggota keluarga tentang kebersamaan dan waktu yang dihabiskan bersama anggota keluarga yang lain. Penderita memperoleh kebersamaan dan menggunakan waktu bersama keluarganya.
Rata-rata APGAR score keluarga An. A = 9+9+9+8+8+9+9+8+9= 8,6 9
Kesimpulan : Fungsi fisiologis keluarga : Baik
Kode APGAR
Tn. J Ny. N An. A Tn. K Ny. T Tn. S Ny. S An.
D
An. Y
A
(Adaptation
)
Saya dapat kembali ke
keluarga bila saya
mendapat masalah.
2 2 2 2 1 2 2 2 2
P
(Partnershi
p)
Cara keluarga membahas
dan membagi masalah
dengan saya.
2 2 2 2 2 2 1 1 1
G (Growth) Cara keluarga saya
menerima dan mendukung
keinginan saya untuk
melakukan kegiatan baru
atau arah hidup yang baru.
1 2 2 2 1 1 2 1 2
A
(affection)
Cara keluarga saya
mengekspresikan kasih
sayang dan merespon emosi
saya seperti marah,
perhatian dll.
2 2 2 1 2 2 2 2 2
R (resolve) Cara keluarga saya dan saya
membagi waktu bersama
2 1 1 1 2 2 2 2 2
Total (kontribusi) 9 9 9 8 8 9 9 8 9
c. Fungsi patologisc. Fungsi patologis
SCREEM : SocialCulturalReligionEconomicEducationMedical
KESIMPULAN: Kesimpulan : Keluarga An.A memiliki 2 fungsi
patologis dalam keluarga yaitu fungsi ekonomi dan edukasi.
Sumber Patologi Keterangan
Social Interaksi sosial anggota keluarga baik. Hubungan dengan
tetangga baik. Keluarga aktif dalam kegiatan
kemasyarakatan seperti seperti kelompok PKK, arisan
warga dan ikut menjadi kader posyandu.
-
Cultural Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya baik.
Keluarga ini menggunakan budaya jawa, termasuk dalam
bahasa sehari-hari.
-
Religion Beragama dan memiliki pemahaman terhadap ajaran
agama, ketaatan ibadah cukup baik.
-
Economi
c
Pendapatan yang sekarang dirasa kurang memenuhi
kebutuhan sehari-hari.
+
Educatio
n
Pendidikan keluarga An.A dianggap kurang karena
pendidikan terakhir kakek nenek dan kakek nenek buyut
pasien adalah tidak bersekolah dan SD, orang tua pasien
lulusan SMP. Tetapi orang tua dan kakek nenek pasien
merencanakan pendidikan yang lebih tinggi untuk anak dan
cucu mereka.
+
Medical Kesadaran keluarga tentang pentingnya kesehatan cukup
baik. Jika sakit akan memilih periksa kesehatan ke tenaga
kesehatan terdekat.
-
d. Genogramd. Genogram
Keterangan :1. Joko2. Nenny 3. Annisa4. Karyo5. Tumini 6. Suwarno7. Suwarni8. Didik9. Yuliana
Keterangan:
: Laki-laki masih hidup : Laki laki meninggal
: Perempuan masih hidup : Penderita BGM
Kesimpulan :
BGM An. A tidak menular ke anggota keluarga lain.
Tidak terdapat korelasi terhadap faktor genetik
e. Pola interaksi keluargae. Pola interaksi keluargaA. Pola Interaksi Keluarga
Gambar 2. Hubungan antar anggota keluarga
Sumber: Data Primer, Agustus 2012
Tn. J
26 th An. Y
5 th
An. D
11 th
Tn. S 33 th
Ny. S 32 Sdr. T
69 th
Tn. K
70 th
An. A
27 bulan
Ny. N 22 th Keterangan:
Hubungan kurang Hubungan baik Hubungan berlebih
Keterangan : : Faktor perilaku
: Faktor non perilaku
F. FUNGSI PERILAKUG. FUNGSI NON PERILAKU KELUARGA
Pengetahuan :
Keluarga belum memahami penyakit
penderia
Pengetahuan :
Keluarga belum memahami penyakit
penderia
Sikap :
Penderita mengikuti posyandu Balita .
Sikap :
Penderita mengikuti posyandu Balita .
Pelayanan Kesehatan :
Jika sakit keluarga An. A memeriksakan diri ke bidan desa
Tindakan :
sudah mulai sadar mengenai pentingnya
mencari tenaga kesehatan
Tindakan :
sudah mulai sadar mengenai pentingnya
mencari tenaga kesehatan
Keturunan :
Tidak ada
Lingkungan :
Rumah kurang memenuhi syarat kesehatan
Keluarga AN. A
DENAH RUMAH KELUARGA AN. AU
Keterangan:A : Kamar tidurB : Kamar tidurC : Kamar tidurD : Ruang tamu dan Ruang
keluargaH : Kamar KosongI : Kandang ayamJ : Kamar mandiK : WCE : GarasiF : Kandang SapiG : Dapur
24 m
12m
AA
D
D
A B
G FHI
C
J
KE
H. Fungsi indoor dan I. Fungsi H. Fungsi indoor dan I. Fungsi outdooroutdoor
Fungsi indoor fungsi outdoor
Kesimpulan :
Tata letak rumah baik, sanitasi lingkungan kurang baik, rumah kurang memenuhi syarat rumah sehat.
-
Jarak antar rumah An. A dengan rumah tetangga tidak berdekatan. Rumah An. A memiliki halaman yang luas
tidak terdapat selokan, air limbah rumah tangga meresap di tanah kosong samping rumah
kamar mandi tidak memiliki dinding dan atap tetap serta keadaan bak mandi yang kotor, WC terletak di kebun terpisah dengan kamar mandi yang dibuat sendiri dengan galian yang ditutupi bambu.
Resume Identifikasi Resume Identifikasi fungsi-fungsi keluargafungsi-fungsi keluarga
A. Fungsi Holistik (BioPsikoSosial) : baikB. Fungsi Fisiologis (APGAR) : baikC. Fungsi Patologis (SCREEM) : adaD. Fungsi Genogram Keluarga : tidak
adaE. Fungsi Pola Interaksi Keluarga : baikF. Fungsi Perilaku Keluarga : kurangG. Fungsi Non Perilaku Keluarga : baikH. Fungsi Lingkungan Indoor : kurangI. Fungsi Lingkungan Outdoor : kurang
TAHAP IV
FAKTOR YANG MENYEBABKAN
TIMBULNYA GIZI BURUK PADA An. A
Balita Bawah Garis Merah (BGM) adalah balita yang ditimbang berat badannya berada pada garis merah atau di bawah garis merah pada KMS (Kartu Menuju Sehat).
Gizi buruk adalah keadaan gizi anak yang ditandai dengan satu atau lebih tanda berikut sangat kurus, edema, minimal pada kedua punggung kaki, BB/PB atau BB/TB < -3 SD (Kemenkes, 2011).
Penilaian antropometrik status gizi An. A :
indeks BB/U termasuk gizi buruk
indeks TB/U termasuk pendek
indeks BB/TB termasuk sangat kurus.
Berbagai penilaian status gizi tersebut memiliki arti yang berbeda, untuk
BB/TB dan TB/U kurus kering dan kecil pendek umumnya
menggambarkan keadaan lingkungan yang tidak baik, kemiskinan atau
akibat tidak sehat menahun (Tim Field Lab, 2008).
DIAGRAM PERMASALAHAN PASIEN
III. Rendahnya pendidikan dan
pengetahuan ibu
III. Rendahnya pendidikan dan
pengetahuan ibu
An. A, 27 bulan dengan Gizi buruk
An. A, 27 bulan dengan Gizi buruk
II. Pola pengasuhan anak yang kurang baik
I. Riwayat penyakit TB 8 bulan yang lalu IV. Rendahnya tingkat
ekonomi keluarga
V. Kondisi lingkungan kurang sehat
Faktor-faktor penyebab rendahnya status gizi pada An. A penyakit menahun seperti TB paru yang sudah menjalani pengobatan selama 6 bulanpola pengasuhan anak yang kurang baik, ditunjukkan dengan pola makan anak yang tidak teratur dapat bersumber kurangnya kesadaran dari pihak ibu untuk mendorong anak makan teratur dan cukuprendahnya pendidikan dan pengetahuan ibu yang menyebabkan anak hanya makan makanan seadanya yang tidak memenuhi kebutuhan gizi balita.
Selain itu juga rendahnya tingkat ekonomi keluarga menyebabkan kurangnya penyediaan komposisi makanan bergizi
Kondisi lingkungan indoor yang kurang memenuhi syarat rumah sehat.
TAHAP V
SIMPULAN DANSARAN
SimpulanSimpulanDiagnosis dari segi biologis: Gizi burukFungsi holistik dan fisiologis keluarga An.
A :baik. Fungsi patologis terdapat permasalahan
dalam hal : 1. edukasi yaitu Tn. J dan Ny. N selaku kedua
orang tua pasien merupakan lulusan SMP, kakek dan nenek pasien lulusan SD, sedangkan buyut pasien tidak bersekolah.
2. ekonomi keluarga pasien, dirasakan kurang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kedua hal tersebut berpengaruh dalam penerapan gaya hidup sehat di keluarga An. A.
Keluarga An. A menyadari pentingnya hidup sehat namun belum menerapkan gaya hidup secara maksimal, seperti masih ada anggota keluarga yang merokok, lingkungan rumah yang kurang sehat.
SaranSaran
Promotif :
Pola makan: penyuluhan mengenai gizi seimbang (perbandingan jumlah karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral berdasar umur dan berat badan), penyuluhan melatih ketaatan dalam pemberian diet (pola asuh ibu dan anak).
Preventif :
1. Pencegahan di lakukan dari berbagai aspek dari fungsi
2. Biologis : menghilangkan faktor resiko pada ibu yang berisiko seperti umur ibu terlalu muda atau terlalu tua, ibu KEK.
3. Pemantauan tumbuh kembang dan penentuan status gizi secara berkala (sebulan sekali pada satu tahun pertama)
4. Faktor infeksi : melalui imunisasi dasar, minum obat cacing secara rutin, menjaga kebersihan diri dan lingkungan
5. Jaga asupan gizi sebagai modal untuk daya tahan tubuh yang baik.
Kuratif Tatalaksana gizi buruk melalui 3 fase (stabilisasi,
transisi, rehabilitasi), pemenuhan makanan tambahan, meningkatkan nafsu makan
RehabilitatifPenyakit ini dapat sembuh dengan baik dengan
pemantauan gizi dan pola pengasuhan. Penderita dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan baik
LAMPIRANLAMPIRAN
Kondisi rumah pasien tampak depan
Kandang ternak yang terdapat di dalam rumah
Dapur
Kamar Mandi
WC
Kondisi An. A
Foto bersama di depan rumah pasien
DAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKA
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Pedoman Pelayanan Anak Gizi Buruk. Jakarta :Direktoral Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak pp 5-76
Pudjladi A. 2010. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia jilid 1. Jakarta :IDAI pp:14-25
Soetjiningsih. 2002. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta :EGC pp:37-62
Tim Field Lab FK UNS. 2008. Manual Field Lab Ketrampilan Pemantauan Status Gizi Balita dan Ibu Hamil. Surakarta :Field Lab Fakultas Kedokteran UNS pp 4-42
Terima Terima kasih kasih