Upload
safita
View
11
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
farmasi
Citation preview
Apa itu Anti Hipertensi ???Anti hipertensi: Obat untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
Hipertensi ???Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sehingga tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih besar dari 90 mmHg.
Tujuan pengobatan hipertensi: Untuk mencegah terjadinya morbiditas dan mortalitas akibat TD tinggi. Ini berarti TD harus diturunkan serendah mungkin yang tidak mengganggu fungsi ginjal, otak, jantung, maupun kualitas hidup, sambil dilakukan pengendalian faktor-faktor resiko kardio vascular lainnya.
Jenis-jenis obat:1. Diuretik2. Antagonis Reseptor- Beta3. Antagonis Reseptor-Alfa4. Kalsium Antagonis5. ACE inhibitor6. Vasodilator
1. Diuretik Bekerja melalui berbagai mekanisme
untuk mengurangi curah jantung dan menyebabkan ginjal meningkatkan ekskresi garam dan air.
2. Antagonis Reseptor- BetaBekerja pada reseptor Beta jantung untuk
menurunkan kecepatan denyut dan curah jantung.
3. Antagonis Reseptor-AlfaMenghambat reseptor alfa diotot polos
vaskuler yang secara normal berespon terhadap rangsangan simpatis dengan vasokonstriksi.
4. Kalsium AntagonisMenurunkan kontraksi otot polos jantung dan atau
arteri dengan mengintervensi influks kalsium yang dibutuhkan untuk kontraksi. Volume sekuncup dan resistensi perifer.
5. ACE inhibitorBerfungsi untuk menurunkan angiotensin II dengan
menghambat enzim yang diperlukan untuk mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II.
6. VasodilatorObat golongan ini bekerja langsung pada pembuluh
darah dengan relaksasi otot polos (otot pembuluh darah).
Obat anti hipertensi:1. DIURETIKa. Furosemideb. HCT (Hydrochlorothiaside)
2. ANTAGONIS RESEPTOR BETA
a. Asebutol (Beta bloker)b. Atenolol (Beta bloker)c.Metoprolol (Beta bloker)4. Propranolol (Beta bloker)
3. ANTAGONIS RESEPTOR ALFAa. Klonidin (alfa antagonis)
4. ANTAGONIS KALSIUMa. Diltiazem (kalsium antagonis)b. Nifedipin (antagonis kalsium)c.Verapamil (Antagonis kalsium)
5. ACE INHIBITOR (penghambat enzim konversi angiotensin)
a. Kaptoprilb. Lisinopril
c. Ramipril
6. VASODILATOR1. Hidralazin
efek samping khusus: 1. Hipotensi ortostatis: turunnya TD lebih kuat bila tubuh tegak (=
ortho, Lat.) daripada dalam keadaan berbaring, dapat terjadi pada terutama simpatolitika.
2. Depresi: terutama pada obat-obat yang bekerja sentral, khususnya reserpin dan metildopa, juga pada beta-blockers yang bersifat lipofil, antara lain propra-nolol, alprenolol, dan metoprolol.
3. Retensi garam dan air: bertambahnya berat badan atau terjadinya udema, anatra lain antagonis Ca, reserpin, metildopa dan hidralazin. Efek samping ini dapat diatasi degan kombinasi bersama suatu deuretikum.
4. Penurunan ratio HDL: LDL: Sejumlah obat mempengaruhi metabolisme lipida secara buruk, yakni menurunkan kadar kolesterol-HDL plasma yang dianggap sebagai faktor-pelindung terhadap penyakit jantung-pembuluh. Atau, juga meningkatkan kolesterol-LDL yang dianggap sebagai faktor risiko bagi PJP. Sifat ini telah dipastikan pada diuretika (kelompok thiazida dan klortalidon) dan pada beta-blockers, khususnya obat-obat yang tak kardioselektif atau tak memiliki ISA.