55
AUDIT PROGRAM PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Oleh : Anabella Diah Larasati / 120110130081 Gina Andriani / 120110130170 Arvina Dwi Laila / 120110130171

ppt audit

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ppt audit

AUDIT PROGRAMPT TELEKOMUNIKASI INDONESIA

Oleh :Anabella Diah Larasati / 120110130081Gina Andriani / 120110130170Arvina Dwi Laila / 120110130171

Page 2: ppt audit

PROFIL PERUSAHAANPT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM atau Perusahaan) merupakan BUMN telekomunikasi serta penyelenggara layanan telekomunikasi dan jaringan yang memiliki layanan paling lengkap dan jaringan terbesar di Indonesia

Page 3: ppt audit

VISI DAN MISIVisi“To become a leading Telecommunication, Information, Media, Edutainment and Services (“TIMES”) player in the region”

MisiMenyediakan layanan “more for less” TIMES.Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.

Page 4: ppt audit

PREPLAN

1. Menilai integritas manajemen• PT. Telkom menggunalan KAP yang sama

dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu Ernst & Young.

• Struktur Organisasi yang diterapkan oleh PT. Telkom sudah sesuai dengan standar.

• Para Direksi dinilai memiliki integritas dan tidak pernah terlibat dalam kasus.

• Antara Internal audit, komite audit, serta komisaris rutin melakukan rapat dengan direksi.

Page 5: ppt audit

PREPLAN

2. Identifikasi kondisi-kondisi khususPermasalahan hukum yang dihadapi oleh Telkom dan anak perusahaan sepanjang tahun 2014 adalah sebanyak 2 Perkara, sedangkan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap (inkracht van gewjsde) sebanyak 1 Perkara

Page 6: ppt audit

PREPLAN

3. Menilai kompetensi Auditor dan Staff• KAP menerjunkan tim yang berkompeten.• PT. Telkom melakukan penguatan kompetensi

SDM melalui pelatihan dan pendidikan yang terstruktur dan terencana, guna mempersiapkan SDM menuju era digital.• Staff PT. Telkom memiliki integritas yang tinggi,

kemampuan, pengetahuan, pengalaman sesuai dengan bidang pekerjaannya serta mampu berkomunikasi dengan baik

Page 7: ppt audit

PREPLAN4. Menilai Independensi Auditor & Staff• Auditor menyatakan suatu opini atas laporan

keuangan konsolidasian berdasarkan audit auditor. Auditor melaksanakan audit berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Auditor mempertimbangan penilaian pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan kuangan entitas untuk merancang prosedur audit yuang tepat sesuai dengan kondisinya. • Penugasan tidak akan menimbulkan konflik

dengan klien lain

Page 8: ppt audit

PREPLAN

5. Menentukan kemampuan untuk Due Care• Pelaksanaan audit dilakukan jauh sebelum

akhir tahun buku.• Penugasan dilakukan 2 bulan sebelum

tanggal neraca sehingga tidak ada masalah dalam perencanaan dan tidak ada pembatasan lingkup audit.

Page 9: ppt audit

PREPLAN

6. Menyiapkan Engagement Letter

Page 10: ppt audit

OBTAIN BACKGROUND INFORMATION AND INFORMATION ABOUT CLIENT’S LEGAL OBLIGATIONS

Page 11: ppt audit

LINGKUNGAN BISNIS DAN INDUSTRI 1. INDUSTRI DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL2. OPERASI DAN PROSES BISNIS3. MANAJEMEN DAN TATA KELOLA4. TUJUAN DAN STRATEGI5. PENGUKURAN DAN KINERJA

Page 12: ppt audit

1. INDUSTRI DAN LINGKUNGAN EKSTERNALSepanjang tahun 2014, perekonomian Indonesia tumbuh cukup baik sebesar 5,1% dengan ditopang oleh konsumsi domestik di mana salah satunya adalah sektor telekomunikasi. Seiring dengan bertumbuhnya kelompok ekonomi kelas menengah yang semakin tinggi kebutuhannya akan beragam jasa telekomunikasi, sektor telekomunikasi tumbuh 9,1%, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional.

Page 13: ppt audit

2. OPERASI DAN PROSES BISNIS

Bisnis Seluler dan Data masih menjadi sumber pendapatan utama PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom). Pendapatan perseroan sepanjang semester I-2015 mencapai Rp 48,84 triliun tumbuh 12,2% persen dari tahun lalu sebesar Rp 43,54 triliun. Telkom juga membukukan EBITDA Rp 23,54 triliun atau tumbuh 6,3% dari tahun lalu dan laba bersih sebesar Rp 7,45 triliun atau tumbuh 2,2% dari tahun lalu.

Page 14: ppt audit

3. MANAJEMEN DAN TATA KELOLA

Page 15: ppt audit

3. MANAJEMEN DAN TATA KELOLAStruktur tata kelola Perusahaan terdiri atas: Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS); Dewan Komisaris; Direksi; Komite-komite di bawah Dewan

Komisaris; Komite-komite di bawah Direksi; Sekretaris Perusahaan dan unit-unit kerja

yang menjalankan fungsi sekretaris Perusahaan

Page 16: ppt audit

3. MANAJEMEN DAN TATA KELOLAKode Etik

Etika Bisnis• Telkom meyakini bahwa prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang

beretika, yaitu bisnis yang berkinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan menaati kaidah-kaidah etika yang sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Sesuai dengan Keputusan Direksi No.KD.201.01/2014, Telkom telah memiliki perangkat Etika Bisnis, yang merupakan standar perilaku Perusahaan maupun perilaku karyawannya pelanggan, pemasok, kontraktor, sesama karyawan dan pihak- pihak lain yang mempunyai hubungan dengan perusahaan.

 Pemberlakuan Penerapan Kode• Etik Bagi Dewan Komisaris,  Direksi dan Karyawan Sesuai ketentuan

Sarbanes Oxley Act (“SOA”) 2002 seksi 406, Telkom menjalankan kode etik yang berlaku bagi seluruh level organisasi, yaitu  Dewan Komisaris, Direksi dan pejabat kunci lainnya serta seluruh karyawan.

Page 17: ppt audit

4. TUJUAN DAN STRATEGITujuanTELKOM mempunyai tujuan yaitu Menjadi posisi terdepan dengan memperkokoh bisnis legacy dan meningkatkan bisnis new wave untuk memperoleh 60% dari pendapatan industri pada tahun 2015.

Page 18: ppt audit

4. TUJUAN DAN STRATEGIStrategi Perusahaan

1. Mengoptimalkan layanan POTS dan memperkuat infrastruktur broadband.

2. Mengkonsolidasikan dan mengembangkan bisnis sambungan telepon nirkabel tidak bergerak/Fixed Wireless Access (“FWA”) serta mengelola portofolio nirkabel.

3. Mengintegrasikan Solusi Ekosistem Telkom Group.

4. Berinvestasi di layanan Teknologi Informasi (TI).

5. Berinvestasi di bisnis media dan edutainment.

6. Berinvestasi pada peluang bisnis wholesale dan internasional yang strategis.

7. Berinvestasi pada peluang domestik yang strategis dengan mengoptimalkan penggunaan aset yang dimiliki.

8. Mengintegrasikan Next Generation Network (“NGN”) dan Operational support system, Business support system, Customer support system and Enterprise relations management (“OBCE”).

9. Menyelaraskan struktur bisnis dengan pengelolaan portofolio.

10. Melakukan transformasi budaya Perusahaan.

Page 19: ppt audit

5. PENGUKURAN DAN KINERJAPenetapan indikator kinerja sesuai ruang lingkup tugas dan peran unit dan individu di organisasi dan penetapan target yang disepakati mengacu pada target kinerja Perusahaan yang telah ditetapkan dalam rencana Perusahaan.

Page 20: ppt audit

PERFORM ANALYTICAL PROCEDURES

Page 21: ppt audit

Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)

digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajian financial jangka pendek yang berupa hutang – hutang jangka pendek

• Current Ratio ( Rasio Lancar)• Quick Ratio (Acid test ratio)• Cash Ratio

Page 22: ppt audit

Current Ratio ( Rasio Lancar)

Tahun Current asset Current Liabilities Current Ratio2014 33.762 31.786 1,062013 33.075 28.437 1,16

𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜=𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠

Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki.

Page 23: ppt audit

Quick Ratio (Acid test ratio)

Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid

𝑞𝑢𝑖𝑐𝑘𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜=𝑐𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡 −𝑖𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦

𝑐𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦Tahun Current Asset Inventory Current Liability Quick Ratio

2014 33.762 474 31.786 1,05

2013 33.075 509 28.437 1,15

Page 24: ppt audit

Cash Ratio

Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban yang harus segera dipenuhi dengan Aktiva Lancar yang lebih likuid (likuid Assets).

h𝑐𝑎𝑠 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜=h𝑐𝑎𝑠 +𝑒𝑞𝑢𝑖𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛𝑡 h𝑐𝑎𝑠 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑐𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦

Tahun Cash + cash equivalent Current Liability Cash Ratio

2014 17.672 31.786 0,56

2013 14.696 28.437 0,52

Page 25: ppt audit

Rasio ProfitabilitasRasio ini menunjukkan kemampuan entitas untuk mendapatkan laba dari setiap penjualan yang dilakukan

• Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin)• Gross Profit Margin• Operating Profit Margin• Return on Equity• Return on Assets

Page 26: ppt audit

Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin)

Rasio ini mencerminkan kemampuan manajemen untuk menghasilkan laba setelah harga pokok penjualan, beban operasi/usaha, beban lain-lain dan pajak dalam hubungannya dengan penjualan.Semakin tinggi Net profit margin semakin baik operasi suatu perusahaan

𝑁𝑃𝑀=𝑛𝑒𝑡𝑖𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒

𝑠𝑎𝑙𝑒𝑠 𝑥100

Tahun Net Income

Sales NPM

2014 21.446 89.696 23,91%

2013 20.290 82.967 24,46%

Page 27: ppt audit

Gross Profit Margin

Gross profit margin merupakan rasio yang mengukur efisiensi pengendalian harga pokok atau biaya produksinya, mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara efisien

𝐺𝑃𝑀=𝐺𝑟𝑜𝑠𝑠 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒

𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝑥100

Tahun Gross Income

Sales GPM

2014 50277 89.696 56,05%

2013 47855 82.967 57,68%

Page 28: ppt audit

Operating Profit Margin

Operating profit margin merupakan rasio yang menggambarkan apa yang biasanya disebut pure profit yang diterima atas setiap rupiah dari penjualan yang dilakukan

𝑂𝑃𝑀=𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒𝑏𝑒𝑓𝑜𝑟𝑒𝑇𝑎𝑥

𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝑥100

Tahun Income before Tax

Sales OPM

2014 28.784 89.696 32,09%

2013 27.149 82.967 32,72%

Page 29: ppt audit

Return on Equity

Return on equity adalah rasio yang memperlihatkan sejauh manakah perusahaan mengelola modal sendiri (net worth) secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal sendiri atau pemegang saham perusahaan

𝑅𝑂𝐸=𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑥100%

Tahun Net Income Total Equity ROE

2014 14.638 67.807 21,6 %

2013 14.205 60.542 23,55 %

Page 30: ppt audit

Return on Asset

Return on Asset (ROA) adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan total aktiva yang ada dan setelah biaya-biaya modal (biaya yang digunakan mendanai aktiva) dikeluarkan dari analisis.

𝑅𝑂𝐴=𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑥100%

Tahun Net Income Total asset ROA

2014 14.638 140.895 10,4 %

2013 14.205 127.951 11,1 %

Page 31: ppt audit

Rasio AktivitasRasio aktivitas adalah rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan semua sumber daya yang ada

• Account Receivable Turn Over• Total Assets Turn Over• Account Payable Turn Over• Fixed Asset Turn Over

Page 32: ppt audit

Account Receivable Turn Over

mengukur seberapa sering piutang usaha menjadi kas dalam setahun. Piutang yang dimiliki oleh suatu perusahaan mempunyai hubungan yang erat dengan volume penjualan kredit

𝐴𝑅𝑇𝑢𝑟𝑛𝑂𝑣𝑒𝑟=𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠

𝐴𝑐𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡 𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒

Year Sales Account Receivable

AR Turn over

2014 89.696 6465 13,87

2013 82.967 6026 13,77

Page 33: ppt audit

Total Assets Turn Over

mengukur seberapa sering piutang usaha menjadi kas dalam setahun. Piutang yang dimiliki oleh suatu perusahaan mempunyai hubungan yang erat dengan volume penjualan kredit

𝑇𝐴𝑇𝑢𝑟𝑛𝑂𝑣𝑒𝑟= 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

Tahun Sales Total asset TA turnover

2014 89.696 140.895 0,64

2013 82.967 127.951 0,65

Page 34: ppt audit

Account Payable Turn Over

Rasio ini menggambarkan berapa lama rata-rata perputaran dari utang dagang perusahaan dalam suatu periode dengan membandungkan penjualan dan utang dagangnya.

𝐴 /𝑃𝑇𝑢𝑟𝑛𝑂𝑣𝑒𝑟=𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠

𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝐴𝑐𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡 𝑃𝑎𝑦𝑎𝑏𝑙𝑒Tahun Sales Average

A/PA/P Turnover

2014 89.696 11715 7,66

2013 82.967 9440 8,79

Page 35: ppt audit

Fixed Asset Turn Over

Rasio ini menggambarkan tingkat pendayagunaan daripada dana yang tertanam di dalam aktiva tetap perusahaan

Tahun Sales Fixed asset

Fixed asset turnover

2014 89.696 107.133

0,84

2013 82.967 94.876 0,87

𝐹𝑖𝑥𝑒𝑑 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑇𝑢𝑟𝑛𝑂𝑣𝑒𝑟= 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠𝐹𝑖𝑥𝑒𝑑 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡

Page 36: ppt audit

Rasio Solvabilitasrasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi)

• Debt to Asset Ratio (Debt Ratio) • Debt to Equity Ratio • Long Term Debt to Equity Ratio

Page 37: ppt audit

Debt to Asset Ratio (Debt Ratio) 

rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total hutang dengan total aktiva

Tahun Total debt Total asset Debt Ratio

2014 54.770 140.895 38,87%

2013 50.527 127.951 39,49%

𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜=𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙𝑑𝑒𝑏𝑡𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑥100%

Page 38: ppt audit

Debt to Equity Ratio

Rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas

𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜=𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑒𝑏𝑡𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙𝑒𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑥100%

Tahun Debt Equity Equity ratio

2014 54.770 86.125 63,59%

2013 50.527 77.424 65,26%

Page 39: ppt audit

Long Term Debt to Equity Ratio

Rasio antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan hutang jangka panjang dengan cara membandingkan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri yang disediakan oleh perusahaan.

𝑙𝑜𝑛𝑔𝑡𝑒𝑟𝑚𝑑𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜=𝑙𝑜𝑛𝑔𝑡𝑒𝑟𝑚𝑑𝑒𝑏𝑡𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙𝑒𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑥100%

Tahun Long term debt

Equity Long Term Debt to Equity Ratio

2014 22.984 86.125 26,69%

2013 22.090 77.424 28,53%

Page 40: ppt audit

MATERIALITY AND

AUDIT RISK

Page 41: ppt audit

ASET 2014 %

Aset Lancar

Kas dan Setara kas 17.672 12,54%

Aset keuangan Lancar Lainnya

2.797 1,99%

Piutang Usaha setelah dikurangi provisi penurunan nilai piutang pihak berelasi

746 0,53%

Piutang Usaha setelah dikurangi provisi penurunan nilai piutang pihak ketiga

5.719 4,06%

Piutang Lain-Lain Setelah Dikurangi Provisi Penurunan Nilai Piutang

383 0,27%

Persediaan Setelah Dikurangi Provisi Persediaan Usang

474 0,34%

Uang Muka dan Beban Dibayar Dimuka

4.733 3,36%

Tagihan Restitusi Pajak 291 0,21%

Pajak Dibayar Dimuka 890 0,63%

Aset tersedia Untuk dijual 57 0,04%

Jumlah aset Lancar 33.762

Aset Tidak Lancar Penyertaan jangka Panjang

1.767 1,25%

Aset Tetap setelah Dikurangi Akumulasi Penyusutan

94.809 67,29%

Beban Manfaat Pensiun Dibayar Dimuka

771 0,55%

Uang Muka dan Aset Tidak Lancar Lainnya

6.479 4,60%

Tagihan Restitusi Pajak Jangka Panjang Setelah Dikurangi Bagian Jangka Pendek

745 0,53%

Aset Takberwujud setelah Dikurangi Akumulasi Amortisasi

2.463 1,75%

Aset Pajak Tangguhan - Bersih 99 0,07%

Jumlah Aset Tidak Lancar

107.133

Jumlah Aset 140.895 100,00%

ASET 2014 %

Aset Lancar

Kas dan Setara kas 17.672 12,54%

Aset keuangan Lancar Lainnya 2.797 1,99%

Piutang Usaha setelah dikurangi provisi penurunan nilai piutang pihak berelasi

746 0,53%

Piutang Usaha setelah dikurangi provisi penurunan nilai piutang pihak ketiga

5.719 4,06%

Piutang Lain-Lain Setelah Dikurangi Provisi Penurunan Nilai Piutang

383 0,27%

Persediaan Setelah Dikurangi Provisi Persediaan Usang

474 0,34%

Uang Muka dan Beban Dibayar Dimuka 4.733 3,36%

Tagihan Restitusi Pajak 291 0,21%

Pajak Dibayar Dimuka 890 0,63%

Aset tersedia Untuk dijual 57 0,04%

Jumlah aset Lancar 33.762

Aset Tidak Lancar

Penyertaan jangka Panjang 1.767 1,25%

Aset Tetap setelah Dikurangi Akumulasi Penyusutan

94.809 67,29%

Beban Manfaat Pensiun Dibayar Dimuka 771 0,55%

Uang Muka dan Aset Tidak Lancar Lainnya 6.479 4,60%

Tagihan Restitusi Pajak Jangka Panjang Setelah Dikurangi Bagian Jangka Pendek

745 0,53%

Aset Takberwujud setelah Dikurangi Akumulasi Amortisasi

2.463 1,75%

Aset Pajak Tangguhan - Bersih 99 0,07%

Jumlah Aset Tidak Lancar 107.133

Jumlah Aset 140.895 100,00%

BALANCE SHEET

Page 42: ppt audit

LIABILITAS 2014 %

Liabilitas jangka Pendek

Utang Usaha Pihak Berelasi

770 1,41%

Utang Usaha Pihak Ketiga 11.060 20,19%

Utang Lain-Lain 114 0,21%

Utang Pajak 2.376 4,34%

Beban yang Masih Harus Dibayar

5.211 9,51%

Pendapatan Diterima Dimuka

3.963 7,24%

Uang Muka Pelanggan dan Pemasok

583 1,06%

Utang Bank Jangka Pendek 1.810 3,30%

Pinjaman Jangka Panjang yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun

5.899 10,77%

Jumlah Liabilitas jangka Pendek

31.786

Liabilitas Jangka Panjang Liabilitas Pajak Tangguhan - Bersih

2.743 5,01%

Liabilitas Lainnya 394 0,72%

Kiabilitas Diestimasi Penghargaan Masa Kerja

410 0,75%

Liabilitas Diestimasi Imbalan Kesehatan Pasca Kerja

602 1,10%

Liabilitas Diestimasi Manfaat Pensiun dan Imbalan Pasca Kerja Lainnya

3.092 5,65%

Utang Sewa Pembiayaan 4.218 7,70%

Pinjaman Penerusan 1.408 2,57%

Obligasi dan Wesel Bayar 2.239 4,09%

Utang Bank 7.878 14,38%

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang

22.984

Jumlah Liabilitas 54.770

100,00%

LIABILITAS 2014 %

Liabilitas jangka Pendek

Utang Usaha Pihak Berelasi 770 1,41%

Utang Usaha Pihak Ketiga 11.060 20,19%

Utang Lain-Lain 114 0,21%

Utang Pajak 2.376 4,34%

Beban yang Masih Harus Dibayar 5.211 9,51%

Pendapatan Diterima Dimuka 3.963 7,24%

Uang Muka Pelanggan dan Pemasok 583 1,06%

Utang Bank Jangka Pendek 1.810 3,30%

Pinjaman Jangka Panjang yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun

5.899 10,77%

Jumlah Liabilitas jangka Pendek

31.786

Liabilitas Jangka Panjang Liabilitas Pajak Tangguhan - Bersih 2.743 5,01%

Liabilitas Lainnya 394 0,72%

Kiabilitas Diestimasi Penghargaan Masa Kerja 410 0,75%

Liabilitas Diestimasi Imbalan Kesehatan Pasca Kerja

602 1,10%

Liabilitas Diestimasi Manfaat Pensiun dan Imbalan Pasca Kerja Lainnya

3.092 5,65%

Utang Sewa Pembiayaan 4.218 7,70%

Pinjaman Penerusan 1.408 2,57%

Obligasi dan Wesel Bayar 2.239 4,09%

Utang Bank 7.878 14,38%

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang

22.984

Jumlah Liabilitas 54.770

100,00%

Page 43: ppt audit

EKUITAS 2014 %

Modal saham - nilai nominal Rp50 per saham untuk saham Seri A Dwiwarna dan saham Seri B Modal dasar - 1 saham Seri A Dwiwarna dan 399.999.999.999 saham Seri B Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1 saham Seri A Dwiwarna dan 100.799.996.399 saham Seri B

5.040 5,85%

Tambahan modal disetor 2.899 3,37%

Modal saham yang diperoleh kembali -3.836 -4,45%

Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas asosias 386 0,45%

Laba belum direalisasi atas kepemilikan efek yang tersedia untuk dijual

39 0,05%

Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 415 0,48%

Selisih transaksi akuisisi kepemilikan kepentingan nonpengendali pada entitas anak

-508 -0,59%

Komponen ekuitas lainnya 49 0,06%

Saldo laba 0,00%

Ditentukan penggunaannya 15.337 17,81%

Belum ditentukan penggunaannya 47.986 55,72%

Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk - bersih

67.807 78,73%

Kepentingan nonpengendali 18.318 21,27%

JUMLAH EKUITAS 86.125 100,00%

EKUITAS 2014 %

Modal saham - nilai nominal Rp50 per saham untuk saham Seri A Dwiwarna dan saham Seri B Modal dasar - 1 saham Seri A Dwiwarna dan 399.999.999.999 saham Seri B Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1 saham Seri A Dwiwarna dan 100.799.996.399 saham Seri B

5.040 5,85%

Tambahan modal disetor 2.899 3,37%

Modal saham yang diperoleh kembali -3.836 -4,45%

Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas asosias 386 0,45%

Laba belum direalisasi atas kepemilikan efek yang tersedia untuk dijual

39 0,05%

Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 415 0,48%

Selisih transaksi akuisisi kepemilikan kepentingan nonpengendali pada entitas anak

-508 -0,59%

Komponen ekuitas lainnya 49 0,06%

Saldo laba 0,00%

Ditentukan penggunaannya 15.337 17,81%

Belum ditentukan penggunaannya 47.986 55,72%

Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk - bersih

67.807 78,73%

Kepentingan nonpengendali 18.318 21,27%

JUMLAH EKUITAS 86.125 100,00%

Page 44: ppt audit

2014 % Pendapatan 89.696 417,75%Beban operasi, pemeliharaan da jasa telekomunikasi -22.288 -103,81%

Beban penyusutan dan amortisasi-17.131 -79,79%

Beban karyawan -9.616 -44,79%Beban interkoneksi -4.893 -22,79%

Beban umum dan administrasi-3.963 -18,46%

Beban pemasaran -3.092 -14,40%Rugi selisih kurs - bersih -14 -0,07%Penghasilan lain-lain 1.074 5,00%Beban lain-lain -396 -1,84%Laba Usaha 29.377 Penghasilan pendanaan 1.238 5,77%Biaya pendanaan -1.814 -8,45%

Bagian rugi bersih entitas asosiasi-17 -0,08%

Laba sebelum pajak penghasilan 28.748

Pajak kini -7.616 -35,47%Pajak tangguhan 278 1,29%

(Beban) Manfaat pajak penghasilan-7.338

Laba Tahun Berjalan 21.446 Pendapatan ( Beban ) Komprehensif lain Selisih kurs penjabaran laporan keuangan 24 0,11%

Perubahan bersih nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual

1 0,00%Pendapatan komprehensif lain - bersih 25 Jumlah laba komprehensif tahun berjalan 21.471 100,00%

2014 % Pendapatan 89.696 417,75%Beban operasi, pemeliharaan da jasa telekomunikasi -22.288 -103,81%

Beban penyusutan dan amortisasi-17.131 -79,79%

Beban karyawan -9.616 -44,79%Beban interkoneksi -4.893 -22,79%

Beban umum dan administrasi-3.963 -18,46%

Beban pemasaran -3.092 -14,40%Rugi selisih kurs - bersih -14 -0,07%Penghasilan lain-lain 1.074 5,00%Beban lain-lain -396 -1,84%Laba Usaha 29.377 Penghasilan pendanaan 1.238 5,77%Biaya pendanaan -1.814 -8,45%

Bagian rugi bersih entitas asosiasi-17 -0,08%

Laba sebelum pajak penghasilan 28.748

Pajak kini -7.616 -35,47%Pajak tangguhan 278 1,29%

(Beban) Manfaat pajak penghasilan-7.338

Laba Tahun Berjalan 21.446 Pendapatan ( Beban ) Komprehensif lain Selisih kurs penjabaran laporan keuangan 24 0,11%

Perubahan bersih nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual

1 0,00%Pendapatan komprehensif lain - bersih 25 Jumlah laba komprehensif tahun berjalan 21.471 100,00%

INCOME STATEMENT

Page 45: ppt audit

RESIKOInherent Risk oFluktuasi nilai tukar valuta asingoPerubahan regulasioAktiva tidak tertanggung saat terjadi bencana

alamoAdanya merk lain yang dapat mengalahkan

merek TelkomoStabilitas sosial, politik, dan ekonomi

Indonesia yang tidak menentuoBatasan-batasan dalam industri yang

menimbulkan kehilangan pendapatan atau peluang.

Page 46: ppt audit

RESIKOControl RiskoHutang dan kemungkinan

kesulitan membayar.oPemakaian kapasitas atau sumber

daya secara tidak optimaloKelengkapan dan akurasi

database informasioManipulasi data jaringan

Page 47: ppt audit

RESIKO

Detective RiskoPengujian yang kurang intensifoMenerapkan secara keliru

prosedur yang semestinya

Page 48: ppt audit

PENGENDALIAN INTERNAL PT. TELKOMPengawasan internal dan penerapan pengendalian internal PT. Telkom berbasis COSO

1. Control Environment ( Lingkungan Pengendalian )

2. Risk Assessment ( Penilaian Risiko )

3. Control Activities (Aktivitas Pengendalian)

4. Information and Communication ( Informasi dan komunikasi )

5. Monitoring ( Pemantauan )

Page 49: ppt audit

Tujuan Audit yang berkaitan dengan Transaksi

Pengendalian kunci yang ada Pengujian Pengendalian Pengujian Substantif atas Transaksi Penjualan

Transaksi Penjualan benar-benar terjadi.(occurrence)

Penjualan didukung dokumen yang diotorisasi.

Memeriksa kembali invoice penjualan.

Menelusuri jurnal penjualan ke dokumen pendukung.

Transaksi penjualan yang ada telah dicatat.(completeness)

Dokumen pengiriman dipranomori dan diperhitungkan secara rutin.

Memeriksa urutan dokumen pengiriman.

Menelusuri dokumen pengiriman ke jurnal penjualan, memastikan telah dicatat semuanya.

Transaksi penjualan yang dicatat telah dicatat dengan jumlah yang benar.(accuracy)

Penjualan didukung dokumen yang diotorisasi.

Memeriksa kembali faktur penjualan.

Menelusuri jurnal penjualan ke dokumen pendukung, dan menghitung kembali jumlah yang tercatat.

Transaksi penjualan dimasukkan dan ikhtisarkan dengan benar.(posting and summarization)

Komputer secara otomatis memposting transaksi ke file induk piutang usaha dan buku besar.

Memeriksa bukti file induk piutang usaha telah direkonsiliasi dengan buku besar.

Menelusuri invoice penjualan dari jurnal penjualan, mengecek tanggal, jumlah, no faktur.

Transaksi Penjualan diklasifikasi dengan benar (Classification)

Akun terverifikasi secara internal.

Memeriksa dokumen yang terkait dengan verifikasi internal.

Memeriksa salinan invoice penjualan untuk pengklasifikasian akun.

Penjualan dicatat pada tanggal yang benar (Timing)

Dokumen pengiriman dipranomori dan diperhitungkan secara rutin.

Memeriksa urutan dokumen pengiriman.

Membandingkan tanggal pencatatan penjualan dalam jurnal dengan salinan invoice.

Audit Program (sales and collection cycle)

Page 50: ppt audit

Audit Program (sales and collection cycle)Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Transaksi

Pengendalian Kunci yang ada Pengujian Pengendalian Pengujian Substantif atas transaksi

Penerimaan kas yang dicatat adalah yang benar-benar diterima perusahaan.(occurrence)

Akuntan merekonsiliasi akun bank secara independen.

Mengamati akuntan apakah telah merekonsiliasi akun bank.

Menelaah dan mereview jurnal peneriman kas, dan file induk transaksi.

Kas yang diterima telah dicatat pada jurnal penerimaan kas.(completeness)

Menyiapkan prelisting penerimaan kas.

Mengamati Prelisting penerimaan kas.

Menelusuri jumlah dari prelisting penerimaan kas ke jurnal penerimaan kas.

Penerimaan kas dicatat sebesar jumlah yang diterima.(accuracy)

Membandingkan laporan ikhtisan komputer dengan total penerimaan kas.

Memeriksa total penerimaan kas serta tanda tangan pengendali data

Menelusuri jumlah dari penerimaan kas ke jurnal penerimaan kas, dan mempersiapkan bukti penerimaan kas.

Penerimaan kas dimasukkan dan ikhtisarkan dengan benar.(posting and summarization)

Komputer secara otomatis memposting transaksi ke file induk piutang usaha dan buku besar.

Memeriksa bukti file induk piutang usaha telah direkonsiliasi dengan buku besar.

Menelusuri ayat jurnal tertentu dari jurnal penerimaan kas ke file induk piutang usaha, melakukan crossfoot jurnal penjualan dan menelusuri totalnya ke buku besar.

Transaksi penerimaan kas diklasifikasi dengan benar (Classification)

Akun terverifikasi secara internal.

Memeriksa dokumen yang terkait dengan verifikasi internal.

Memeriksa prelisting penerimaan kas untuk memastikan klasifikasi telah sesuai.

Penjualan dicatat pada tanggal yang benar (Timing)

Prosedur penerimaan kas mengharuskan pencatatan kas atas dasar harian.

Mengecek kas yang belum dicatat pada waktu tertentu.

Membandingkan tanggal deposito per laporan bank dengan tanggal pada jurnal penerimaan kas.

Page 51: ppt audit

Audit Program (ACQUISITION & PAYMENT CYCLE )

Tujuan Audit Pengendalian Intern Kunci Pengujian atas Pengendalian Pengujian Substantif atas Transaksi

Perolehan yang dicatat adalah untuk barang dan jasa yang diterima.(Occurrence)

Persetujuan perolehan opada tingkat yang tepat.Faktur, lapora penerimaan, pesanan pembelian terverifikasi secara internal.

Memeriksa dokumen persetujuan. Memeriksa dokumen yang terkait dengan verifikasi internal.

Periksa dokumen pendukung yang mendasari untuk melihat kelayakannya.

Menelusuri akuisisi persediaan ke file induk persediaan.

Transaksi perolehan yang ada telah dicatat(Completeness)

Order pembelian di prenumbered dan dihitung ulang. Lap. Penerimaan barang di prenumbered dan diperhitungkan.

Memeriksa urutan pesanan pembelian.Memeriksa urutan laporan penerimaan barang.

Telusuri dari arsip laporan penerimaan barang ke jurnal perolehan. Telusuri dari arsip faktur pembelian ke jurnal perolehan.

Transaksi perolehan telah dicatat dengan benar( Accuracy )

Verifikasi internal atas perhitungan dan jumlah. Batch total dibandingkan dengan laporan ikhtisar.Persetujuan atas perolehan mengenai harga dan potongan.

Periksa indikasi verifikasi internal Memandingkan batch total ke lap. Ikhtisar.

Periksa indikasi adanya persetujuan dari yang berwenang.

Bandingkan transaksi yang dicatat dalam jurnal perolehan dengan faktur pembelian, lap. Penerimaan barang dan dokumentasi pendukung lainnya. Hitung ulang akurasi klerikal dalam faktur pembelian, mencakup potongan dan ongkos angkut.

Transaksi perolehan diklasifikasi dengan benar( Classification )

Bagan akun yang memadai telah digunakan.

Verifikasi internal atas pengklasifikasian akun.

Periksa pedoman prosedur dan bagan akun.

Bandingkan klasifikasi dengan bagan akun dengan mengacu pada faktur pembelian.

Transaksi perolehan dicatat secara tepat waktu( Timing )

Prosedur yang mengharuskan pencatatan transaksi sesegera mungkin setelah barang dan jasa diterima.

Verifikasi internal tanggal transaksi.

Periksa dokumen prosedur dan amati apakah terdapat faktur pembelian yang tidak dicatat.

Periksa indikasi verifikasi intern.

Bandingkan tanggal dari lap. Penerimaan barang dan faktur pembelian dengan tanggal dalam jurnal perolehan.

Transaksi perolehan telah dimasukkan ke dalam berkas induk persediaan dan hutang usaha dengan benar. (Posting and Summarization )

Verifikasi internal atas isi berkas induk hutang usaha.

Membandingkan berkas induk hutang usaha dan total neraca saldo dengan saldo buku besar.

Periksa dokumen verifikasi internal.

Periksa tanda tangan dalam akun buku besar yang menunjukkan perbandingan.

Uji akurasi klerikal dengan memfooting jurnal dan menelusuri posting ke buku besar dan berkas induk hutang usaha dan persediaan.

Page 52: ppt audit

Audit Program (ACQUISITION & PAYMENT CYCLE )

Tujuan Audit Pengendalian Intern Kunci Pengujian atas Pengendalian Pengujian Substantif atas Transaksi

Pengeluaran kas yang dicatat adalah untuk barang dan jasa yang secara aktual diterima.(Occurrence)

Pemisahan tugas yang memadai antara hutang usaha dan pemegang cek yang sudah ditandatangani.

Pemeriksaan dokumentasi pendukung sebelum menandatangani cek oleh orang yg berwenang.

Persetujuan pembayaran pada dokumen pendukung saat cek ditandatangani.

Bicarakan dengan pegawai dan amati aktivitas.

Bicarakan dengan pegawai dan mengamati aktivitas.Periksa dokumen persetujuan.

Telaah jurnal pengeluaran kas, buku besar dan berkas induk hutang usaha untuk jumlah yang besar dan tidak biasa.

Telusuri cek yang dibatalkan ke ayat jurnal perolehan terkait dan periksa untuk nama penerima dan jumlah.

Memeriksa dokumen pendukung.

Transaksi pengeluaran kas telah dicatat. ( Completeness )

Cek di prenumbered lalu diperhitungkan.

Rekonsiliasi bank disiapkan bulanan oleh orang yang independen dari pencatatan pengeluaran kas atau pemegang aktiva.

Hitung urutan cek.

Periksa rekonsiliasi bank.

Rekonsiliasi pengeluaran kas yang telah dicatat dengan pengeluaran kas dalam rekening koran.(pembuktian penerimaan kas)

Transaksi pengeluaran kas telah dicatat dengan benar. ( Accuracy )

Perhitungan terverifikasi secara internal.

Penyiapan per bulan rekonsiliasi bank oleh orang yang independen.

Periksa dokumen yang terkait dengan verifikasi internal.

Periksa rekonsiliasi bank.

Bandingkan cek yang dibatalkan dengan jurnal perolehan terkait dan ayat jurnal pengeluaran kas.

Siapkan bukti pengeluaran kas.

Transaksi pengeluaran kas telah diklasifikasikan dengan benar. (Classification)

Akun terverifikasi secara internal. Periksa dokumen verifikasi internal. Bandingkan klasifikasi dengan bagan akun dengan mengacu pada faktur pembelian dan jurnal perolehan.

Transaksi pengeluaran kas dicatat dengan tepat waktu. ( Timing )

Prosedur yang mengharuskan pencatatan transaksi sesegera mungkin setelah cek ditandatangani.

Tanggal diverifikasi secara internal.

Periksa prosedur manual dan amati apakah ada cek yang tidak dicatat.

Periksa dokumen verifikasi intern.

Bandingkan tanggal pada cek yang ditagih dengan jurnal pengeluaran kas.

Bandingkan tanggal pada cek yang dibatalkan dengan tanggal pembatalan oleh bank.

Transaksi pengeluaran kas dimasukkan dengan benar dalam berkas induk hutang usaha. (Posting and Summarization )

Verifikasi internal atas isi berkas induk hutang usaha.

Perbandingan berkas induk hutang usaha dan total neraca saldo dg. saldo buku besar.

Periksa indikasi verifikasi intern.

Periksa tanda tangan dalam akun buku besar yang menunjukkan perbandingan

Uji akurasi klerikal dengan memfooting jurnal dan menelusuri postingnya ke buku besar dan berkas induk hutang usaha.

Page 53: ppt audit

Tujuan pengendalian yang berhubungan dengan transaksi Pengendalian intern kunci Pengujian atas pengendalian yang lazim Pengujian substantif atas transaksi yang

lazim

Pencatatan pembayaran gaji adalah untuk pekerjaan yang secara aktual dilaksanakan oleh pegawai non fiktif (Occurrence)

Kartu absen disetujui oleh penyelia.Mesin absen diguna-kan untuk mencatat waktu kerja.Berkas kepegawaian yang cukup.Pemisahan tugas antara kepegawaian, pengelolaan waktu, dan pembayaran gaji.Otorisasi cek sebelum dikeluarkan.

Periksa kartu absen atas adanya indikasi persetujuan.Periksa kartu absen.Telaah kebijakan kepegawaian.Telaah bagan organisasi, bicarakan dg. pegawai, dan amati tugas yg. dikerjakan.Memeriksa catatan penggajian.

Telaah jurnal penggajian, buku besar, catatan pendapatan gaji untuk jumlah yang besar atau tidak biasa

Transaksi penggajian yang ada telah dicatat (completeness)

Cek gaji telah diprenumber. Akun bank telah direkonsiliasi secara independen.

Periksa urutan cek gaji.Diskusikan dengan pegawai dan amati rekonsiliasi.

Rekonsiliasi pengeluaran dalam jurnal penggajian dengan pengeluaran dalam rekening bank penggajian.Buktikan rekonsiliasi bank.

Transaksi penggajian yang dicatat adalah jumlah waktu kerja aktual dan tingkat pemotongan pajak dihitung dengan benar(accuracy)

Verifikasi internal atas perhitungan dan jumlah. Otorisasi tingkat upah, gaji atau komisiOtorisasi pemotongan, termasuk jumlah untuk asuransi dan tabungan penggajian

Periksa indikasi verifikasi intern.Periksa catatan gaji untuk indikasi verifikasi internalPeriksa otorisasi pada file kepegawaian

Hitung ulang jam kerja dari kartu absen.Hitung ulang pembayaran kotor.Cek pemotongan dengan acuan perse-tujuan perpajakan dan formulir otorisasi dalam berkas kepega-waian.Hitung ulang gaji bersih.Bandingkan cek yang diambil dengan jumlah penggajian dalam jumlahnya

Transaksi penggajian diklasifikasikan secara tepat (classification)

Klasifikasi akun telah diverifikasi secara internal. Periksa dokumen verifikasi intern.

Mereview kartu absen untuk pegawai departemen dan tiket pekerjaan untuk penugasan pekerjaan dan telusuri melalui distribusi tenaga kerja.

Transaksi penggajian dicatat pada tanggal yang benar(timing)

Prosedur memerlukan pencatatan transaksi sesegera mungkin setelah gaji dibayar.Tanggal diverifikasi secara internal.

Periksa pedoman prosedur dan amati kapan dilakukan pencatatanPeriksa dokumen verifikasi internal.

Bandingkan tanggal pencatatan cek dalam jurnal penggajian dengan tanggal pada cek yang diambil dan kartu absenBandingkan tanggal dalam cek dengan tanggal cek diuang-kan di bank.

Transaksi penggajian dimasukkan dalam berkas induk penggajian dan diikhtisarkan dengan benar. (posting and summarization)

Isi file induk penggajian telah diverifikasi secara internalPerbandingan berkas induk penggajian dengan total buku besar penggajian.

Periksa indikasi verifikasi intern.Periksa laporan total ikhtisar yang mengindikasikan perbandingan telah dibuat

Uji akurasi klerikal dengan memfooting jurnal penggajian dan telusuri posting ke buku besar dan berkas induk penggajian.

Audit Program (PAYROLL & PERSONNEL CYCLE)

Page 54: ppt audit

Audit Program (INVENTORY AND WAREHOUSING CYCLE)

Tujuan spesifik audit Prosedur pengamatanpersediaan yang lazim

Komentar

Persediaan yang tercatat benar-benar ada (existence) Amati apakah pergerakan persediaan terjadi selama penghitungan Tujuannya adalah untuk menemukan pencantuman barang fiktif

dalam persediaan.

Persediaan yang ada dihitung dan diberikan tag dan tag tersebut diperiksa untuk memastikan tidak ada persediaan yang hilang (completeness)

Periksa persediaan untuk meyakinkan bahwa telah diberikan tag.Amati apakah perputaran persediaan terjadi selama penghitungan.Tanyakan apakah ada persediaan di lokasi lain.Hitung tag yang digunakan dan yang tidak digunakan untuk memastikan tidak adanya persediaan yang hilang.Catat nomor tag yang digunakan dan yang tidak digunakan untuk tindakan lebih lanjut.

Perhatian khusus harus diberikan pada kelalaian mencantumkan persediaan dalam jumlah besar.

Persediaan dihitung dengan akurat (accuracy) Hitung kembali perhitungan klien untuk meyakinkan pencatatan yang akurat.Bandingkan penghitungan fisik dengan berkas induk persediaan perpetual.Catat penghitungan klien untuk pengujian setelah tanggal neraca.

Pencatatan penghitungan klien pada kertas kerja Lembaran Penghitungan Persediaan dilakukan karena dua alasan : untuk mendokumentasikan bahwa pemeriksaan fisik yang memadai telah dilakukan, dan untuk menguji kemungkinan bahwa klien mengubah hasil perhitungan tadi setelah auditor meninggalkan lokasi.

Persediaan diklasifikasikan dengan benar dalam kartu (classification) Periksa deskripsi pada tag dan bandingkan dengan persediaan fisiknya.

Mengumpulkan informasi untuk meyakinkan bahwa penjualan dan pembelian persediaan telah dicatat dalam periode yang sesuai (cutoff)

Catat dalam kertas kerja untuk tindak lanjut bagi nomor-nomor terakhir (di akhir tahun) dokumen pengiriman.Memastikan bahwa persediaan untuk barang tersebut tidak diikutkan dalam penghitungan fisik.Catat dalam ketas kerja untuk tindak lanjut atas nomor laporan penerimaan barang akhir tahun.Memastikan bahwa persediaan tersebut telah disertakan dalam penghitungan fisik.

Memperoleh informasi cut off yang tepat untuk penjualan dan akuisisi adalah bagian esensial dari pengamatan persediaan.

Persediaan yang usang dan tidak dipakai dikeluarkan atau dicatat (realizable value).

Tes untuk persediaan yang usang dengan bertanya pada pegawai pabrik dan manajemen, dan waspada terhadap persediaan yang rusak, atau ditempatkan di tempat yang tidak layak.

Page 55: ppt audit

Terimakasih