24
INITIAL ASSESSMENT GADAR I

Ppt Anitial Asesment Jadii

Embed Size (px)

Citation preview

  • INITIAL ASSESSMENTGADAR I

  • NAMA KELOMPOKARIF HANDOYOCICIK YUWITA RHENTI PRIMA PHERVINDAKLINANTA DWI KMEGA ANDINING VMEI NURVIANDANUR ULAN NIHAYAHRISKA UMAMI SRUSMI NUR HSRI WULANWILMA VIOLITA

  • Initial assesment adalah proses evaluasi secara cepat pada penderita gawat darurat yang langsung diikuti dengan tindakkan resusitasi (Suryono dkk, 2008 ).

    . Informasi digunakan untuk membuat keputusan tentang intervensi kritis dan waktu yang dicapai. Ketika melakukan pengkajian, pasien harus aman dan dilakukan secara cepat dan tepat dengan mengkaji tingkat kesadaran (Level Of Consciousness) dan pengkajian ABC (Airway, Breathing, Circulation), DEFINISI

  • Menentukan prioritas penilaian pada penderita multi trauma.Menerapkan prinsip primary survei dan secondary survey pada penderita multi trauma.Menerapkan cara dan teknik terapi baik pada fase resusitasiMengenal riwayat dan mekanisme cidera dalam membantu diagnosis

    TUJUAN

  • Persiapan penderitaTriaseSurvey primer (ABCDE)ResusitasiPemeriksaan penunjang untuk survey primerSurvey sekunder (Head to Toe & anamnesis)Pemeriksaan penunjang untuk survey sekunderPengawasan dan evaluasi ulangKOMPONEN

  • Tahap Pra- Rumah SakitKeadaan yang ideal adalah dimana unit gawat darurat yang datang ke penderita sehingga ambulans harus memiliki peralatan yang lengkap.

    Tahap Rumah Sakit :

    Evakuasi PenderitaPenderita yang dibawa ke rumah sakit tanpa penanganan pra rumah sakit sebaiknya evakuasi penderita dari kendaraan ke brankar dilakukan oleh petugas rumah sakit dengan hati- hati dan selalu diperhatikan kontrol servikal

    TAHAPAN PENGELOLA PENDERITA

  • TriaseTriase adalah cara pemilahan penderita berdasarkan tipe dan tingakat kegawatan kondisinya ( Zimmermann dan Herr dalam Kartikawati, 2011) .Survey Primer ( Primary Survey ) dan ResusitasiPrimary survey adalah penilaian awal terhadap pasien, bertujuan untuk mengidentifikasi secara cepat dan sistematis dan mengambil tindakan terhadap setiap permasalahan yang mengancam jiwa(European Resusitasion, 2005)

    LANJUTAN. . .

  • Menjaga Airway dengan Kontrol ServikalHal pertama yang harus dinilai adalah kelancaran dari jalan nafas, tetapi harus selalu diwaspadai bahwa kebanyakan usaha dalam memperbaiki jalan nafas dapat menyebabkan gerakan pada leher. Sumbatan jalan napas Kontrol ServikalPengelolaan jalan napas

  • Sumbatan Jalan NafasSumbatan jalan napas merupakan pembunuh tercepat, lebih cepat dibandingkan gangguan breathing dan circulation.Ada 2 macam sumbatan jalan nafas yaitu :1. Obstruksi jalan napas total2. Obstruksi jalan nafas parsial.

  • Kontrol ServikalBerbagai usaha dapat dilakukan dalam membebaskan jalan napas sesuai dengan jenis sumbatanya. Kontrol servikal dapat dilakukan dengan bantuan colar neck atau dengan bantuan benda keras lainnya yang dapat menahan kepala dan leher untuk tidak bergerak.

  • Pengelolaan jalan napasUsaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mempertahankan dan membebaskan jalan napas :1. Akibat lidah jatuh kebelakang2. Pada sumbatan yang disebabkan oleh cairan 3. Obstruksi total akibat banda asing

  • Akibat lidah jatuh kebelakangHead Tilt

    Chin Lift , Jaw Thrust

  • Finger Sweep

    SuctionDapat dilakukan dengan kateter suction atau alat suction khusus seperti yang dipakai di kamar operasi

    Recovery Position

  • Obstruksi total akibat banda asingBack Blow-Back Slap

    Abdominal Thrust

  • Breathing dan VentilasiJalan nafas yang baik tidak menjamin ventilasi penderita dalam keadaan baik.Tiga hal yang dilakukan dalan breathing yaitu:Nilai apakah breathing baik ( look, listen dan feel )Ventilasi tambahan apabila breathing kurang adekuatBerikan Oksigen sesuai indikasi

  • Circulation dengan Kontrol Perdarahan1.Pengenalan SyokKeadaan kulit akralNadi2. Kontrol PerdarahanPerdarahan EksternalPerdarahan eksternal dikendalikan dengan penekanan langsung pada luka dan jarang dilakukan penjahitan dalam mengendalikan perdarahan luar.

  • Perdarahan InternalSpalk/ bidai dapat digunakan untuk mengontrol perdarahan dari suatu fraktur pada ekstrimitas. Pneumatic anti syok garment adalah suatu alat untuk menekan pada keadaan fraktur pelvis3. Perbaiki VolumeKehilangan darah sebaiknya diganti dengan darah

  • DisabilityYang dinilai adalah tingkat kesadaran, ukuran dan reaksi pupil.GCS ( Glasgow Coma Scale)PupilResusitasi

  • Exposure/ Kontrol Lingkungan

    Di rumah sakit seluruh pakaian penderita harus dibuka untuk evaluasi kelainan atau injury secara cepat pada tubuh penderita.

    Survey Sekunder ( Secondary Survey) dan Pengelolaannya1. Anamnesis

  • 2. Pemeriksaan Fisik

    Kulit KepalaWajahVertebra Servikalis dan LeherThoraksAbdomenPelvisEktrimitasBagian Punggung

  • Tambahan Terhadap Survey SekunderRe-Evaluasi PenderitaTransfer ke Pelayanan Definitif

  • Initial assesment adalah proses evaluasi secara cepat pada penderita gawat darurat yang langsung diikuti dengan tindakkan resusitasi. Ketika melakukan pengkajian, pasien harus aman dan dilakukan secara cepat dan tepat dengan mengkaji tingkat kesadaran (Level Of Consciousness) dan pengkajian ABC (Airway, Breathing, Circulation), pengkajian ini dilakukan pada pasien memerlukan tindakan penanganan segera dan pada pasien yang terancam nyawanya.KESIMPULAN

  • TERIMAKASIH . . .