Upload
aikocan
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/25/2019 Post Craniotomy
1/6
7/25/2019 Post Craniotomy
2/6
C. PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN1. 7engurangi komplikasi akibat pembedahan.
2. 7empercepat penyembuhan.3. 7engembalikan +ungsi pasien semaksimal mungkin seperti sebelum
operasi.". 7empertahankan konsep diri pasien.#. 7empersiapkan pasien pulang.
Peraatan pasca pembedahan 81. -indakan keperaatan post operasi
a. 7onitor kesadaran, tanda/tanda !ital, C9P, intake dan outputb. Obser!asi dan catat si+at darai drain (arna, umlah) drainage.
c. alam mengatur dan menggerakan posisi pasien harus hati/hati,angan sampai drain tercabut.
d. Peraatan luka operasi secara steril.2. 7akanan
Pada pasien pasca pembedahan biasanya tidak diperkenankan
menelan makanan sesudah pembedahan. makanan yang dianurkan
pada pasien post operasi adalah makanan tinggi protein dan !itamin
C. Protein sangat diperlukan pada proses penyembuhan luka,
sedangkan !itamin C yang mengandung antioksidan membantu
meningkatkan daya tahan tubuh untuk pencegahan in+eksi.
pembatasan diit yang dilakukan adalah :PO (nothing peroral).
0iasanya makanan baru diberikan ika8a. Perut tidak kembungb. Peristaltik usus normalc. 6latus positi+d. 0oel mo!ement positi+
3. 7obilisasi0iasanya pasien diposisikan untuk berbaring ditempat tidur agar
keadaanya stabil. 0iasanya posisi aal adalah terlentang, tapi uga
harus tetap dilakukan perubahan posisi agar tidak teradi dekubitus.
Pasien yang menalani pembedahan abdomen dianurkan untuk
melakukan ambulasi dini.". Pemenuhan kebutuhan eliminasi
a. %istem Perkemihan.
7/25/2019 Post Craniotomy
3/6
1) $ontrol !olunter +ungsi perkemihan kembali setelah ; 4 am post
anesthesia inhalasi, &9, spinal.2) 'nesthesia, in+us &9, manipulasi operasi retensio urine.3) Pencegahan 8 &nspeksi, Palpasi, Perkusiabdomen baah (distensi
buli/buli).") oer catheter kai arna, umlah urine, out put urine < 3= ml >
am komplikasi ginal.b. %istem *astrointestinal.
1) 7ual muntah "= ? klien dengan *' selama 2" am pertama
dapat menyebabkan stress dan iritasi luka *& dan dapat
meningkatkan -&$ pada bedah kepala dan leher serta -&O
meningkat.2) $ai +ungsi gastro intestinal dengan auskultasi suara usus.
3) $ai paralitic ileus suara usus (/), distensi abdomen, tidak @atus.") umlah, arna, konsistensi isi lambung tiap ; 4 am.#) &nsersi :* tube intra operati+ mencegah komplikasi post operati+
dengan decompresi dan drainase lambung.) 7eningkatkan istirahat.) 7emberi kesempatan penyembuhan pada *& trac baah.4) 7emonitor perdarahan.5) 7encegah obstruksi usus.1=) &rigasi atau pemberian obat.
Proses penyembuhan luka
1. 6ase pertama0erlangsung sampai hari ke 3. 0atang lekosit banyak yang rusak >
rapuh. %el/sel darah baru berkembang menadi penyembuh dimana
serabut/serabut bening digunakan sebagai kerangka.2. 6ase kedua
ari hari ke 3 sampai hari ke 1". Pengisian oleh kolagen, seluruh
pinggiran sel epitel timbul sempurna dalam 1 minggu. Aaringan baru
tumbuh dengan kuat dan kemerahan.3. 6ase ketiga
%ekitar 2 sampai 1= minggu. $olagen terus/menerus ditimbun, timbularingan/aringan baru dan otot dapat digunakan kembali.
". 6ase keempat6ase terakhir. Penyembuhan akan menyusut dan mengkerut.
paya untuk mempercepat penyembuhan luka1. 7eningkatkan intake makanan tinggi protein dan !itamin C.
7/25/2019 Post Craniotomy
4/6
2. 7enghindari obat/obat anti radang seperti steroid.3. Pencegahan in+eksi.". Pengembalian 6ungsi Bsik.#. Pengembalian +ungsi Bsik dilakukan segera setelah operasi dengan
latihan napas dan batuk e+ekti+, latihan mobilisasi dini.
D. Kriteria Evala!iasil yang diharapkan setelah peraatan pasien post operasi, meliputi1. -idak timbul nyeri luka selama penyembuhan.2. uka insisi normal tanpa in+eksi.3. -idak timbul komplikasi.". Pola eliminasi lancar.#. Pasien tetap dalam tingkat optimal tanpa cacat.. $ehilangan berat badan minimal atau tetap normal.. %ebelum pulang, pasien mengetahui tentang 8
a. Pengobatan lanutan.b. Aenis obat yang diberikan.c. iet.d. 0atas kegiatan dan rencana kegiatan di rumah.
E. PENGKA"IAN1. Primary %ur!ey
a. 'iray1) Periksa alan na+as dari sumbatan benda asing (padat, cair)
setelah dilakukan pembedahan akibat pemberian anestesi.2) Potency alan na+as, meletakan tangan di atas mulut atau
hidung.3) 'uscultasi paru keadekatan eDpansi paru, kesimetrisan.
b. 0reathing1) $ompresi pada batang otak akan mengakibatkan gangguan irama
antung, sehingga teradi perubahan pada pola napas, kedalaman,
+rekuensi maupun iramanya, bisa berupa Cheyne %tokes atau
'taDia breathing. :apas berbunyi, stridor, ronkhi, heeing
( kemungkinana karena aspirasi), cenderung teradi peningkatan
produksi sputum pada alan napas.2) Perubahan perna+asan (rata/rata, pola, dan kedalaman). FF < 1=
G > menit depresi narcotic, respirasi cepat, dangkal gangguan
cardio!asculair atau rata/rata metabolisme yang meningkat.
7/25/2019 Post Craniotomy
5/6
3) &nspeksi8 Pergerakan dinding dada, penggunaan otot bantu
perna+asan dia+ragma, retraksi sternal e+ek anathesi yang
berlebihan, obstruksi.c. Circulating
1) E+ek peningkatan tekanan intrakranial terhadap tekanan darahber!ariasi. -ekanan pada pusat !asomotor akan meningkatkan
transmisi rangsangan parasimpatik ke antung yang akan
mengakibatkan denyut nadi menadi lambat, merupakan tanda
peningkatan tekanan intrakranial. Perubahan +rekuensi antung
(bradikardia, takikardia yang diselingi dengan bradikardia,
disritmia).2) &nspeksi membran mukosa 8 arna dan kelembaban, turgor kulit,
balutan.d. isability 8 ber+okus pada status neurologi
1) $ai tingkat kesadaran pasien, tanda/tanda respon mata, respon
motorik dan tanda/tanda !ital.2) &nspeksi respon terhadap rangsang, masalah bicara, kesulitan
menelan, kelemahan atau paralisis ekstremitas, perubahan !isual
dan gelisah.e. EDposure
$ai balutan bedah pasien terhadap adanya perdarahan
2. %econdary %ur!ey 8 Pemeriksaan Bsika. $, $esadaran, *C%, --9b. 'bdomen.
&nspeksi adanya asites, palpasi hati dan pembesaran limpa, bising
usus, distensi abdominal dan peristaltic usus adalah pengkaian
yang harus dilakukan pada gastrointestinal.c. Ekstremitas
$emampuan mengangkat tangan dan kaki, kekuatan otot
ekstremitas atas dan ekstremitas baah, akral (dingin dan pucat).
d. &ntegumen.Harna kulit, turgor kulite. Pemeriksaan neurologis
0ila perdarahan hebat>luas dan mengenai batang otak akan teradi
gangguan pada ner!us cranialis, maka dapat teradi 8
7/25/2019 Post Craniotomy
6/6
1) Perubahan status mental (orientasi, keaspadaan, perhatian,
konsentrasi, pemecahan masalah, pengaruh emosi>tingkah laku
dan memori).2) Perubahan dalam penglihatan, seperti ketaamannya, diplopia,
kehilangan sebagian lapang pandang, +oto +obia.3) Perubahan pupil (respon terhadap cahaya, simetri), de!iasi pada
mata.") -eradi penurunan daya pendengaran, keseimbangan tubuh.#) %ering timbul hiccup>cegukan oleh karena kompresi pada ner!us
!agus menyebabkan kompresi spasmodik dia+ragma.) *angguan ner!us hipoglosus. *angguan yang tampak lidah atuh
kesalah satu sisi, dis+agia, disatria, sehingga kesulitan menelan.3. -ersiery %ur!ey
a. $ardio!askuler$lien nampak lemah, kulit dan kunungti!a pucat dan akral hangat.
-ekanan darah 12=>= mmhg, nadi 12=D>menit, kapiler reBll 2 detik.
Pemeriksaan laboratorium8 0 I 5,5 gr?, C-I 32 dan P- I 23#.b. 0rain
$lien dalam keadaan sadar, *C%8 "/#/ (total I 1#), klien nampak
lemah, re@eks dalam batas normal.c. 0laderd. $lien terpasang doeer chateter urine tertampung 2== cc, arna
kuning kecoklatan.
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN1. *anggguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan luka insisi.2. $erusakan integritas kulit berhubungan dengan luka insisi.3. Fesiko tinggi in+eksi berhubungan dengan higiene luka yang buruk.". *angguan per+usi aringan berhubungan dengan pendarahan.#. $ekurangan !olume cairan berhubungan dengan perdarahan post
operasi.. Pola na+as ine+ekti+ berhubungan dengan e+ek anastesi. 0ersihan alan napas ine+ekti+ berhubungan dengan penumpukan
secret.4. Perubahan pola eliminasi urin berhubungan dengan e+ek anastesi.5. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual
muntah.