Click here to load reader
Upload
emmahuruni
View
301
Download
14
Embed Size (px)
DESCRIPTION
semoga bermanfaat
Citation preview
A. Judul
Plitur Mengkilap Anti Rayap (Plitur Sintesis dengan Logam Co3+Membentuk
Senyawa [Co(H2O)4(OH)2]+)
B. Latar Belakang Masalah
Kayu merupakan suatu bahan dasar untuk membuat segala macam perkakas baik
itu untuk rumah tangga, pendidikan ataupun sebagainya. Kayu juga bahan alami yang
luas penggunaannya. Pemanfaatan kayu dalam suatu tujuan tertentu tergantung dari sifat-
sifat kayu yang bersangkutan dan persyaratan teknis yang diperlukan sehingga penelitian
mengenai kayu terus ditingkatkan. Kualitas kayu terutama ditentukan oleh kekuatan dan
keawetannya. Salah satu senyawa yang terdapat pada kayu adalah Tanin. Menurut
Tsoumis (1991) menyatakan bahwa “Warna kayu disebabkan oleh bahan yang dapat
diekstrak, seperti tanin dan sebagainya sehingga dengan pelarutan tanin maka
kelunturan pada kayu akan berkurang tetapi jika keseluruhan warna kayu hilang maka
keindahan kayu akan berkurang. Hal yang sama terjadi pula ketika kayu direndam
dalam kolam atau sungai. “ Dari hal tersebut, kami bertujuan untuk menggabungkan
senyawa tanin yang banyak mengandung OH- (Hidroksi) dengan senyawa Co (Cobalt).
Logam Cobalt merupakan logam berwarna abu-abu seperti baja, dan bersifat
sedikit magnetis. Ia melebur pada 1490oC. Logam ini mudah melarut dalam asam-asam
mineral encer (HCl, HNO3). Dalam larutan air, kobalt secara normal terdapat sebagai ion
kobalt(II), Co2+ ; kadang-kadang, khususnya dalam kompleks-kompleks, dijumpai ion
kobalt(III), Co3+. Kedua ion ini masing-masing diturunkan dari oksida CoO dan Co2O3.
Dalam larutan air dari senyawa-senyawa kobalt(II), terdapat ion Co2+ yang merah.
Senyawa-senyawa kobalt(II) yang tak berhidrat atau tak berdisosiasi, berwarna biru. Jika
disosiasi dari senyawa-senyawa kobalt ditekan, warna larutan berangsur-angsur berubah
menjadi biru. Ion kobalt(III), Co3+, tidak stabil, tetapi kompleks-kompleksnya stabil, baik
dalam larutan maupun dalam bentuk kering. Kompleks-kompleks kobalt(II) dapat
dioksidasikan dengan mudah menjadi kompleks-kompleks kobalt(III).
Banyak kita jumpai, semua perabot rumah tangga menggunakan kayu, tetapi kayu
tidak langsung digunakan, melainkan harus melewati proses ‘plitur’. Berawal dari
senyawa kompleks dari [Co(H2O)4(OH)2]+Cl- yang mana Co3+ mempunyai warna coklat,
kami mengambil langkah untuk menjadikannya sebagai zat warna pada plitur, karena
umumnya plitur menggunakan logam Fe3+. Hal ini memberikan dampak pada hasil plitur
yang akan lebih tahan lama (tidak pudar) dan tidak diganggu oleh hewan seperti rayap.
Hal lain yang dapat diperoleh yakni, logam Kobalt akan mengikat gugus OH- yang
dimiliki oleh kayu yang banyak mengandung tanin tersebut, sehingga membentuk
senyawa kompleks yang tidak mudah untuk lepas. Warna coklat dari Co3+ akan
mengatasi permasalahan pada kayu yang mengalami pemucatan kayu karena zat warna
kayu sendiri mudah luntur. Sebelum ini telah ada penelitian yang dilakukan oleh Sungur
dan Uzar (2008) yang mengangkat logam Fe(III) yang dapat membentuk senyawa
kompleks dengan asam tanat untuk dipakai sebagai plitur. Terinspirasi dari penelitian
itulah kami mengganti logam Fe(III) dengan logam Co(III).
Teknik pewarnaan dengan pembentukan senyawa kompleks dapat menghasilkan
pewarnaan yang stabil, hal ini disebabkan oleh terbentuknya ikatan antara serat logam zat
warna (Fessenden dan Fessenden,1986). Dari hasil penggabungan ini, maka senyawa
kompleks Co-Tanin akan memperkuat/ mempertajam warna plitur sehingga terlihat
seperti kayu yang masih baru.
C. Perumusan Masalah
1. Apakah logam Co3+ dapat digunakan sebagai zat pewarna pada plitur ?
2. Apakah hasil produksi plitur dapat dipasarkan di masyarakat luas?
D. Tujuan
1. Menghasilkan produk inovasi plitur dengan menggunakan logam Co3+ membentuk
senyawa kompleks [Co(H2O)4(OH)2]+
2. Memasarkan hasil produksi plitur kepada masyarakat luas dengan harga yang
terjangkau.
E. Luaran yang Diharapkan
1. Dapat mengembangkan peluang bisnis plitur yang inovatif.
2. Dapat meningkatkan nilai ekonomi bagi mahasiswa serta menciptakan lapangan
pekerjaan bagi masyrakat.
F. Kegunaan
a. Untuk Mahasiswa
1. Melatih mahasiswa agar dapat menciptakan lapangan kerja baru.
2. Mengembangkan jiwa wirausaha , kreativitas, dan kemandirian.
3. Menambah pengalaman dan pengetahuan khususnya yang berkenaan dengan
kegunaan senyawa kompleks.
b. Untuk Masyarakat
1. Menciptakan lapangan kerja baru dengan memproduksi warna coklat garam
kompleks untuk plitur.
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya generasi muda akan tingginya
kegunaan senyawa kompleks.
G. Gambaran Umum Rencana Usaha
1. Warna coklat garam kompleks
Zat warna yang diekstrak dari kayu menyebabkan warna kayu menjadi
memucat sehingga untuk mengatasi hal ini diperlukan suatu zat yang dapat
dimasukkan ke kayu. Dalam hal ini kobalt dapat membentuk persenyawaan
dengan zat warna kayu sehingga persenyawaan ini nantinya dapat digunakan
sebagai pengganti zat warna kayu dengan warna yang stabil, selain itu dapat
digunakan sebagai bahan baku plitur. Teknik pewarnaan dengan pembentukan
senyawa kompleks dapat menghasilkan pewarnaan yang stabil, hal ini disebabkan
oleh terbentuknya ikatan antara serat logam dan zat warna (Fessenden dan
Fessenden,1986).
2. Keunggulan warna coklat garam kompleks untuk plitur
Keunggulan yang dimiliki diharapkan kobalt (Co) mampu membentuk
senyawa kompleks dengan zat warna kayu tanin sehingga dapat mengatasi
permasalahan pemucatan kayu karena zatwarna kayu yang luntur. Intsia bijuga
merupakan pohon penghasil kayu keras berkualitas tinggi dengan sifat yang kuat
dan awet. Kayu ini memiliki kandungan zat warna yang ekstraktif yang dapat
luntur sehingga akan mengganggu dalam penggunaannya sebagai lantai, mebel
dan lainnya. Senyawa ini menentukan pelarut dan kondisi optimum untuk
mengurangi zat warna ekstraktif dari kayu tersebut sehingga pelarutan zat warna
kayu lebih efisien. Selain itu dalam penelitian ini juga dipelajari agar zat warna
yang diperoleh dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku plitur .
3. Peluang Pasar
Perkembangan cat atau plitur saat ini memang cepat dan sangat pesat
utamanya di kalangan industri perkayuan terutama untuk produksi perabot dan
interior , sehingga plitur yang dapat mengatasi permasalahan pemucatan kayu
karena zat warna kayu yang luntur untuk dikenakan ini akan membuat masyarakat
yang merupakan sasaran penjualan tidak akan ragu untuk membeli dan sehingga
peluang pasar plitur dari senyawa kompleks ini menjadi sangat prospektif dan
menjanjikan untuk dikembangkan.
4. Rencana Harga Penjualan Awal
Rencana harga plitur per-kaleng adalah Rp 10.000,00 dengan jumlah
produksi per hari 30 buah sehingga total produksi sebanyak 360 plitur dalam 1
bulan.
Jumlah penjualan Rp 3.600.000,00
Bahan habis pakai Rp 1.464.000,00
Biaya overhead produksi Rp__500.000,00
(Rp 1.964.000,00)
Laba Kotor Rp 1.636.000,00
Harga pokok produksi = Rp 1.964.000,00 : 360 = Rp 5.500,00
Harga Jual yang diinginkan = Rp 3.600.000,00
Asumsi produksi terjual semua = Rp 3.600.000,00
Perkiraan Laba/Rugi
Penjualan Rp 3.600.000,00
Harga Pokok Penjualan Rp 1.964.000,00
Laba Kotor Rp 1.636.000,00
Beban Operasional
Beban Penjualan Rp 650.000,00
Beban Administrasi Rp 400.000,00
(Rp 1.050.000,00)
Laba bersih Rp 586.000,00
H. Metode Pelaksanaan
1. Alat-alat yang dibutuhkan :
- Kaleng (kemasan plitur)
- Wadah pencampur
- Pengaduk kayu
- Timbangan
- Gelas ukur
2. Bahan-bahan yang dibutuhkan :
- Sirlak 50 gram
- Spirtus 600 cc
- Amonia Liquide 40 cc
- Minyak Cat 100 cc
- Bahan pewarna coklat (Co 10 gram)
3. Cara pembuatannya :
(Resep ini dapat digunakan unuk membuat plitur sebanyak 3 buah @ plitur 250 mL)
- Sirlak sebanyak 50 gram dilarutkan dalam spirtus 600 cc, aduk sampai sirlak larut.
- Masukkan larutan ammonia 40 cc, aduk terus sampai rata.
- Tuangkan cat minyak sebanyak 100 cc sedikit demi sedikit
- Terakhir masukkan bahan warna dalam hal ini menggunakan Co kemudian diaduk-
aduk sampai merata, dan disimpan selama 3 hari.
Keterangan : Dalam pembuatan plitur, diperlukan cuaca/udara panas, karena dengan
udara yang panas hasilnya lebih baik dan mengkilat.
I. Jadwal Kegiatan
No Kegiatan Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Studi pustaka dan
Lapangan
X X X X X X X X X X X X X X X X
2 Penyiapan alat dan
bahan
X X X X
3 Proses Produksi
Plitur
X X X X
4 Promosi X X X X X X X X X X X X X X X X
5 Pembahasan dan
evaluasi
X X X X X X X X
6 Pembuatan laporan X X X X
J. Rancangan Biaya
1. Bahan Baku Habis Pakai (produksi selama 1 bulan dengan total produksi 360 plitur)
No
.
Bahan Baku Jumlah Harga / satuan Biaya
1 Sirlak 6 kg Rp 65.000,00 Rp 390.000,00
2 Spirtus 100 botol Rp 6.000,00 Rp 600.000,00
3 Larutan ammonia 10 botol Rp 15.000,00 Rp 150.000,00
4 Cat minyak 12 botol Rp 7.000,00 Rp 84.000,00
5 Unsur Co 8 botol Rp 30.000,00 Rp 240.000,00
Jumlah Rp 1.464.000,00
2. Alat Penunjang
No Bahan Baku Jumlah Harga / satuan Biaya
.
1 Timbangan 1 buah Rp 50.000,00 Rp 50.000,00
2 Wadah 5 buah Rp 5.000,00 Rp 25.000,00
3 Gelas ukur herma
10 mL
3 buah Rp 15.000,00 Rp 45.000,00
4 Gelas ukur herma
100 mL
1 buah Rp 25.000,00 Rp 25.000,00
5 Pengaduk kayu 5 buah Rp 2.500,00 Rp 12.500,00
6 Kaleng kemasan 360 buah Rp 2.000,00 Rp 720.000,00
7 Cetak label 360 buah Rp 1.000,00 Rp 360.000,00
Jumlah Rp 1.237.500,00
3. Perjalanan
No Keperluan Jumlah
1 Bensin (selama 1 bulan) Rp. 400.000
4. Lain-lain
No Keperluan Jumlah
1 Promosi (Pamflet,Sosial
Network)
Rp. 200.000,00
2 Kesekretariatan Rp. 100.000,00
3 Dokumentasi Rp. 100.000,00
4 Perijinan Rp. 100.000,00
3 Penyusunan Laporan Akhir Rp. 150.000,00
Jumlah Rp. 650.000,00
Jadi biaya yang dibutuhkan adalah : Rp. 3.751.500,00
TUGAS SENYAWA KOORDINASI
“Plitur Mengkilap Anti Rayap
(Plitur Sintetis dengan Logam Co 3+ Membentuk Senyawa [Co(H2O)4(OH)2]+)”
Oleh :
1. Sundari (081015005)
2. Inayatur Rohmaniyah (081015007)
3. Arju Rohmah S. (081015015)
4. Emma Huruniawati (081015048)
5. Dian Eka Mardiana (081015052)
6. Diah Ayu R. (081015059)
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2012