85
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODELPEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MENCARI PASANGAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BANGUNREJO I SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru sekolah Dasar Disusun oleh: LESTARI 091134166 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJImeningkatkan prestasi belajar IPS pada KD mendiskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang siswa kelas

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  •  

    PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN

    MODELPEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MENCARI

    PASANGAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BANGUNREJO I

    SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2010/2011

    SKRIPSI

    Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Guru sekolah Dasar

    Disusun oleh:

    LESTARI 091134166

    PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2011

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • i  

    PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN

    MODELPEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MENCARI

    PASANGAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BANGUNREJO I

    SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2010/2011

    SKRIPSI

    Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Guru sekolah Dasar

    Disusun oleh:

    LESTARI 091134166

    PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2011

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ii  

     

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iii  

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv  

    MOTTO

    ♣ Tuhan tidak akan mengubah nasib kaumnya, tanpa dia mau berusaha dan

    bersunggun-sungguh.

    ♣ Dalam sebuah kegagalan akan ada hikmah yang membahagiakan dan tak

    terduga.

    ♣ Doa ibu adalah kekuatan hidup yang tak akan pernah ada tandingannya.

                             

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v  

    PERSEMBAHAN

    Skripsi ini kupersembahkan kepada :

    1. Bapak dan Ibuku tercinta

    2. Kakak-kakakku tesayang

    3. Semua teman-teman terbaikku

    I Love you all.

                               

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi  

    SURAT PERNYATAAN

    Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya

    sendiri. Sepengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau

    diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata

    penulisan karya ilmiah yang telah lazim.

    Yogyakarta, 21 Juli 2011 Yang menyatakan

    LESTARI NIM 091134166

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii  

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

    PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

    Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

    Nama : Lestari

    Nomor Mahasiswa : 091134166

    Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

    Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

    PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN

    MODELPEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MENCARI

    PASANGAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BANGUNREJO I

    SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2010/2011

    Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan

    kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

    mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

    mendistribusikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa

    perlu meminta ijin ataupun memberikan royalti kepada saya selama tetap

    mencantumkan nama saya sebagai penulis.

    Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

    Dibuat di Yogyakarta

    Pada tanggal: 21 Juli 2011

    Yang menyatakan

    Lestari

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii  

    KATA PENGANTAR

    Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Puji

    syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya

    sehinnga penulisan Tugas Akhir Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

    Penulisan Tugas Akhir Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan guna

    memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi PGSD di Fakultas Keguruan

    dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

    Dalam penulisan Tugas Akhir Skripsi ini tidak terlepas dari dorongan,

    bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini

    perkenankanlah penulis memberikan ucapan terima kasih kepada :

    1. Rektor USD Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, S.J. yang telah memberikan

    kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan studi pada Prodi PGSD di FKIP

    USD

    2. Dekan FKIP USD Drs. T Sarkim, M.Ed., Ph.D. yang telah memberikan

    kesempatan melakukan penelitian.

    3. Ketua Program Studi PGSD S1 Drs Puji Purnomo, M.Pd yang telah memberikan

    pengarahan dalam pengambilan Tugas Akhir Skripsi.

    4. Bapak Drs. B. Musidi, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan

    dorongan dan bimbingan dalam penulisan proposal penelitian, pelaksanaan

    penelitian, dan penyusunan laporan penelitian dalam bentuk skripsi.

    5. Kepala Sekolah, Bapak dan Ibu Guru SD N Bangunrejo I, Yogyakarta yang telah

    memberikan ijin untuk melakukan penelitian di kelas V.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix  

    6. Bapak dan ibu tercinta, yang telah memberikan motivasi, dorongan material dan

    doa restunya.

    7. Kakak-kakakku tersayang, terutama kakakku yang ada di Kalimantan, kalian

    adalah saudara-saudara terbaikkku.

    8. Teman-teman, Atik, Make, Budi, Tince, dan Pak Muh yang selalu membantu

    aku, terima kasih teman-teman.

    Demikian pula ucapan terimakasih di ucapkan kepada semua pihak yang tidak

    mungkin disebutkan satu persatu atas bantuan dan motivasinya. Mudah-mudahan

    Allah Swt memberi imbalan yang berlipat ganda sesuai amal dan budi baiknya.

    Akhirnya mudah-mudahan penulisan ini ada manfaatnya khususnya di bidang

    pendidikan.

    Yogyakarta, 20 Juli 2011 Penulis

    LESTARI NIM 091134166

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x  

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL................................................................................... i

    HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................... ii

    HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... iii

    HALAMAN MOTTO................................................................................... iv

    HALAMANPERSEMBAHAN.................................................................... v

    HALAMAN PERNYATAAN…………………………………………….. vi

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI…………….. vii

    KATA PENGANTAR................................................................................. viii

    DAFTAR ISI............................................................................................... x

    DAFTAR TABEL....................................................................................... xii

    DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... xiii

    ABSTRAK................................................................................................... xiv

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah............................................................... 1

    B. Pembatasan Masalah..................................................................... 2

    C. Perumusan Masalah...................................................................... 2

    D. Batasan Pengertian........................................................................ 3

    E. Pemecahan Masalah...................................................................... 4

    F. Tujuan Penelitian.......................................................................... 4

    G. Manfaat Penelitian........................................................................ 5

    BAB II KAJIAN PUSTAKA

    A. Prestasi Belajar.............................................................................. 6

    B. Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Mencari Pasangan......... 11

    C. IPS ( Ilmu Pengetahuan Sosial)..................................................... 16

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi  

    D. Kompetensi Dasar.......................................................................... 18

    E. Kerangka Berpikir.......................................................................... 19

    F. Hipotesisi Tindakan..................................................................... 20

    BAB III METODE PENELITIAN

    A. Setting Penelitian......................................................................... 21

    B. Rencana Kegiatan........................................................................ 21

    C. Pengumpulan Data dan Instrumen............................................... 24

    D. Analisis Data................................................................................ 24

    E. Validitas Instrumen...................................................................... 26

    F. Kisi-kisi instrumen....................................................................... 26

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Penelitian............................................................................ 29

    Siklus I......................................................................................... 29

    1. Perencanaan............................................................................ 29

    2. Pelaksanaan............................................................................. 29

    3. Observasi................................................................................. 30

    4. Refleksi................................................................................... 30

    Siklus II........................................................................................ 31

    1. Perencanaan............................................................................ 31

    2. Pelaksanaan............................................................................. 31

    3. Observasi ................................................................................ 32

    4. Refleksi.................................................................................... 32

    B. Pembahasan.................................................................................. 34

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan................................................................................... 38

    B. Saran.............................................................................................. 38

    DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 40

    LAMPIRAN

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii  

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3. 1 Analisa Data............................................................................... 24

    Tabel 3. 2 Kisi-kisi siklus I......................................................................... 27

    Tabel 3. 3 Kisi-kisi siklus II........................................................................ 28

    Tabel 4. 1 Indikator Keberhasilan............................................................... 33

    Tabel I Data nilai awal..................................................................................42

    Tabel II data nilai siswa siklus I dan II........................................................ 43

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii  

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 : Data perolehan nilai siswa ( pra siklus).................................... 42

    Lampiran 2 : Data perolehan nilai siswa siklus I da II…………………….. 43

    Lampiran 3 : Silabus IPS................................................................................ 45

    Lampiran 4 : Rencana Pelaksanaa Pembelajaran Siklus I.............................. 48

    Lampiran 5 : Lembar Kerja Siswa Siklus I.................................................... 51

    Lampiran 6 : Soal Evaluasi dan kunci jawaban siklus I................................. 54

    Lampiran 7 : Rencana Pelaksanaa Pembelajaran Siklus II............................ 57

    Lampiran 8 : Lembar Kerja Siswa Siklus II................................................... 61

    Lampiran 9 : Soal Evaluasi dan kunci jawaban siklus II................................ 64

    Lampiran 10 : Foto-foto penelitian..................................................................68

    Lampiran 11 : Surat ijin penelitian

    Lampiran 12 : Surat keterangan penelitian

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv  

    ABSTRAK

    PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN

    MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MENCARI

    PASANGAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BANGUNREJO I

    SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2010/2011

    Lestari

    NIM 091134166

    Universitas Sanata Dharma

    2011

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Mencari Pasangan dapat meningkatkan prestasi belajar IPS pada KD mendiskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang siswa kelas V SD Negeri Bangunrejo I Yogyakarta semester II tahun pelajaran 2010-2011.

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Mencari Pasangan. Yang merupakan salah satu bentuk teknik dari model pembelajaran kooperatif yang berpusat pada aktivitas siswa dan melakukan kegiatan memasangkan kartu soal dengan kartu jawaban.

    Ternyata Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Mencari Pasangan berhasil meningkatkan prestasi belajar IPS KD mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang siswa kelas V Sd Negeri Bangunrejo I semester II tahun pelajaran 2010-2011.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv  

    ABSTRACT

    Lestari 091134166

    Sanata Dharma University

    Increase in learning achievement Social Science by using a Model of Cooperative Learning with Make a Match technique of Five Graduate Student

    of Bangunrejo I Elementary School Yogyakarta in semester II From the academic year of 2010-2011

    The purpose of this research was to know whether Model of Cooperative Technique Learning to Find Partner can increase the learning achievement of Social Science (IPS) in KD to describe the struggle of patriotic figures from the colonialism era of Dutch and Japan of Five Grade Students of Bangunrejo I Elementary School Yogyakarta in Semester II from the academic year of 2010-2011. The method applied in this research was Class Action Research (PTK) applying Model of Cooperative Technique Learning to Find Partner. Which is known as one of the technique from cooperative learning model centered on the students activity and do the activity to set up the question card with the answer card. It showed that, Model of Cooperative Technique Learning to Find Partner succeed to increase the learning achievement from Social Science (IPS) Basic Competence Students to describe the struggle of the patriotic figures from the colonialism era of Dutch and Japan of five grade students of Bangunrejo I Elementary School Yogyakarta in Semester II from the academic year of 2010-2011.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar belakang masalah

    Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sering kali dianggap sebagai sebuah

    mata pelajaran yang membutuhkan ingatan tinggi untuk menghafalkan materi-

    materi di dalamnya. Pelajaran ini diidentikkan dengan menghafalkan teks yang

    panjang. Karena hal tersebut kadang siswa sudah merasa tidak tertarik dengan

    pelajaran tersebut. Demikian juga dengan siswa Sekolah Dasar (SD) Negri

    Bangunrejo I, mungkin karena anggapan tersebut mereka juga mengalami

    kesulitan saat mempelajari IPS terutama pada Kompetensi Dasar (KD)

    mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda

    dan Jepang KD tersebut memang banyak materinya, sehingga kadang

    membingungkan siswa bagaimana mempelajarinya. Hal ini berdampak pada

    nilai/prestasi belajar mata pelajaran IPS SD Bangunrejo I yang belum mencapai

    Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65.Sedangkan nilai rata-rata pada KD

    tersebut adalah 58,9

    Diduga prestasi siswa rendah karena siswa kurang terlibat dalam pembelajaran,

    siswa bosan dengan metode pembelajaran, dan guru hanya berceramah. Selain itu

    ada hal yang menyebabkan prestasi siswa kurang maksimal yaitu minimnya

    kreatifitas guru mengembangkan proses pembelajaran yang berlangsung dalam

    kelas. Masih ada banyak guru yang tidak memanfaatkan model pembelajaran

    yang menarik sehingga proses belajar monoton bagi siswa dalam kegiatan

    pembelajaran di kelas, kurang melibatkan siswa. Dalam pembelajaran guru masih

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

     

     

    menggunakan paradigma lama. Guru masih mendominasi kelas dan siswa hanya

    sebagai subyek yang tugasnya hanya menerima dan menerima terus pengetahuan

    dari guru tanpa mengembangkan pengetahuannya dari wawasannya sendiri.

    Padahal seharusnya hal tersebut sudah tidak boleh dilakukan lagi.

    Berdasarkan masalah di atas maka situasi ini diatasi dengan menggunakan

    metode pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan. Hal ini dipilih karena

    dalam model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan dapat saling

    membantu satu sama lain dalam kelompok dan diharapkan dapat memungkinkan

    siswa aktif bekerjasama dalam pembelajaran IPS KD mendeskripsikan perjuangan

    para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang.

    Dari gambaran di atas penulis ingin memperbaiki nilai/prestasi belajar

    siswa mata pelajaran IPS pada KD mendiskripsikan perjuangan para tokoh

    pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang sehingga prestasi belajar IPS

    KD mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan

    Belanda dan Jepang akan meningkat.

    B. Pembatasan Masalah

    Karena keterbatasan waktu dan berbagai pertimbangan peneliti hanya

    meneliti masalah belum tercapainya KKM, pada mata pelajaran IPS yaitu pada

    KD mendiskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan

    Belanda dan Jepang.

    C. Perumusan masalah

    “Apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik

    mencari pasangan dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran IPS pada

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

     

     

    KD mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan

    Belanda dan Jepang siswa kelas V SD Negeri I Bangunrejo Yogyakarta semester

    2 tahun pelajaran 2010/2011?”.

    D. Batasan Pengertian

    1. Prestasi Belajar

    Dedy Wijaya (2009:153) mengatakan, “bahwa prestasi belajar dari kata

    “pretasi” dan “belajar”, prestasi berarti hasil yang dicapai (Depdikbud, 1995 :

    787), sedangkan pengertian belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau

    ilmu (Depdikbud, 1995 : 14). Jadi prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan

    atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan

    dengan nilai atau angka yang diberikan oleh guru. Prestasi yang dimaksud dalam

    penelitian adalah nilai yang diperoleh oleh siswa pada mata pelajaran IPS dalam

    bentuk nilai berupa angka yang diberikan oleh guru kelasnya setelah

    melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya”.

    2. Model Pembelajaran Kooperatif

    Made Mena (2009:189) mengatakan bahwa “pembelajaran kooperatif

    merupakan salah satu model pembelajaran kelompok yang pada prinsipnya siswa

    membentuk kelompok kecil dan saling mengajar sesamanya untuk mencapai

    tujuan bersama. Dalam pembelajaran kooperatif siswa pandai mengajar siswa

    yang kurang pandai tanpa merasa dirugikan. Siswa kurang pandai dapat belajar

    dalam suasana yang menyenangkan karena banyak teman yang membantu dan

    memotivasinya”.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

     

     

    3. Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Mencari Pasangan

    Menurut Sugiyanto (2010:49) Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

    Mencari Pasangan “merupakan salah satu teknik dalam model pembelajaran

    kooperatif yang berpusat pada aktifitas siswa dan melakukan kegiatan

    memasangkan kartu soal dan kartu jawaban. Siswa mendiskusikan

    permasalahan/jawaban dalam kelompok kemudian mencoba mencari pasangan

    jawaban yang sudah didiskusikan. Kelompok soal mencari jawaban yang tepat

    kemudian minta pendapat kepada kelompok penilai apakah jawaban yang dicari

    sudah sesuai atau belum”.

    4. IPS

    Trianto (2010:171) mengatakan bahwa “IPS merupakan suatu ilmu yang

    mempelajari, menelaah, mengkaji, gejala dan masalah yang menjadi bagian dari

    hidup sesuai dengan tingkat pendidikan. IPS merupakan integrasi dari berbagai

    cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik,

    hukum dan budaya”.

    E. Pemecahan masalah

    Pemecahan masalah yang muncul dalan PTK ini diatasi dengan

    menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan.

    Diharapkan terjadi peningkatan prestasi belajar, karena dengan menggunakan

    metode ini pembelajaran akan berlangsung dengan menyenangkan.

    F. Tujuan Penelitian

    Untuk mengetahui apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif

    dengan teknik mencari pasangan dapat meningkatkan prestasi belajar mata

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

     

     

    pelajaran IPS tentang KD mendiskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada

    masa penjajahan Belanda dan Jepang SD Negeri Bangunrejo I Yogyakarta

    semester II tahun pelajaran 2010/2011.

    G. Manfaat penelitian

    Manfaat penelitian tindakan ini adalah sebagai berikut :

    1. Bagi Peneliti

    Dapat menambah wawasan tentang manfaat penggunaan model pembelajaran

    kooperatif teknik mencari pasangan pada mata pelajaran IPS KD mendiskripsikan

    perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang kelas V

    SD Negeri Bangunrejo I Yogyakarta semester genap tahun pelajaran 2010/2011.

    2. Bagi Guru

    Memberi gambaran dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik

    mencari pasangan pada mata pelajaran IPS KD mendiskripsikan perjuangan para

    tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang kelas V SD Negeri I

    Bangunrejo Yogyakarta semester genap tahun pelajaran 2010/2011.

    3. Bagi siswa

    Dapat memberikan pengalaman tentang penggunaan model pembelajaran

    kooperatif teknik mencari pasangan pada mata pelajaran IPS KD mendiskripsikan

    perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang kelas V

    SD Negeri Bangunrejo I Yogyakarta semester genap tahun pelajaran 2010/2011.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. Prestasi Belajar

    1. Pengertian Prestasi

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi adalah hasil yang telah

    dicapai dari apa yang telah dilakukan atau dikerjakan. Dikatakan oleh Djamarah

    (1994:21) bahwa “prestasi adalah hasil dari sebuah kegiatan yang dikerjakan,

    diciptakan dan menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja,

    baik secara individual maupun kelompok dalam bidang kegiatan tertentu”.

    2. Pengertian Belajar

    Belajar menurut Masidjo (2006:1) “merupakan suatu proses perubahan

    aktivitas mental yang sadar tujuan, yang terjadi dalam interaksi aktif dengan

    lingkungan jangka waktu tertentu, sehingga diperoleh tingkah laku baru atau

    penyempurnaan tingkah laku lama yang bersifat menetap atau membekas”.

    Hilgard dalam Tanlain (2007:6) merumuskan “belajar (learning) sebagai suatu

    proses yang di dalamnya terbentuk tingkah laku atau terjadi perubahan tingkah

    laku melalui praktek atau latihan”.

    Tanlain (2007:6) mengatakan bahwa “belajar adalah latihan-latihan yang

    dilakukan sendiri oleh tiap orang dengan tujuan memperoleh pengetahuan,

    pemahaman, pemecahan masalah, keterampilan, sikap dan pola tingkah laku”.

    Menurut Corpley dalam Tanlain (2007:7) “belajar adalah suatu proses dan melalui

    proses itu terjadi pendidikan dan proses tersebut terjadi dalam diri anak sejak lahir

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

     

     

    Tanlain (2007:7) “belajar adalah suatu proses dan melalui proses itu terjadi

    pendidikan dan proses tersebut terjadi dalam diri anak sejak lahir”.

    Menurut Ngalim (1990:84), “belajar merupakan suatu perubahan dalam

    tingkah laku, di mana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang

    lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang

    jelek”.

    Jadi belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan

    dalam perubahan itu ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan

    kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap,

    kebiasaan, pemahaman, keterampilan dan daya pikir.

    3. Pengertian Prestasi Belajar

    Winkel (1996:162) mengatakan bahwa “prestasi belajar adalah suatu bukti

    keberhasilan belajar atau kemampuan seorang siswa dalam melakukan kegiatan

    belajarnya sesuai bobot yang dicapainya”.

    Poerwanto (1986:28) memberikan pengertian prestasi belajar adalah “hasil

    yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan

    dalam rapor”.

    Jadi prestasi belajar bisa juga disebut kecakapan aktual (actual ability) yang

    diperoleh seseorang setelah belajar, suatu kecakapan potensial (potensial ability)

    yaitu kemampuan dasar yang berupa disposisi yang dimiliki oleh individu untuk

    memcapai prestasi. Kecakapan aktual dan kecakapan potensial ini dapat

    dimasukkan ke dalam suatu istilah yang lebih umum yaitu kemampuan (ability).

    4. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

     

     

    Muhibbin Syah (1997:132) mengatakan bahwa, “untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain; faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor intern), dan faktor yang terdiri dari luar siswa (faktor ekstern). Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri anak bersifat biologis sedangkan faktor yang berasal dari luar diri anak antara lain adalah faktor keluarga, sekolah, masyarakat dan sebagainya”.

    a. Faktor Intern

    1). Kecerdasan/intelegensi

    Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk

    menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. Kemampuan ini sangat

    ditentukan oleh tinggi rendahnya intelegensi yang normal selalu menunjukkan

    kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya. Ada kalanya

    perkembangan ini ditandai oleh kemajuan-kemajuan yang berbeda antara satu

    anak dengan anak yang lainnya, sehingga seseorang anak pada usia tertentu sudah

    memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kawan

    sebayanya. Oleh karena itu jelas bahwa faktor intelegensi merupakan suatu hal

    yang tidak diabaikan dalam kegiatan belajar mengajar

    Muhibbin (1999:135) berpendapat bahwa ”semakin tinggi kemampuan

    intelegensi seseorang siswa maka semakin besar peluangnya untuk meraih sukses.

    Sebaliknya, semakin rendah kemampuan intelegensi seseorang siswa maka

    semakin kecil peluangnya untuk meraih sukses”. Dari pendapat di atas jelaslah

    bahwa intelegensi yang baik atau kecerdasan yang tinggi merupakan faktor yang

    sangat penting bagi seorang anak dalam usaha belajar.

    2). Bakat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

     

     

    Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki seseorang sebagai

    kecakapan pembawaan. Ungkapan ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh

    Ngalim Purwanto (1986:28) bahwa ”bakat dalam hal ini lebih dekat pengertiannya

    dengan kata aptitude yang berarti kecakapan, yaitu mengenai kesanggupan-

    kesanggupan tertentu”.

    Sedangkan Syah Muhibbin (1999:136) mengatakan bahwa “bakat

    diartikan sebagai kemampuan individu untuk melakukan tugas tanpa banyak

    bergantung pada upaya pendidikan dan latihan.”Dari pendapat di atas jelaslah

    bahwa tumbuhnya keahlian tertentu pada seseorang sangat ditentukan oleh bakat

    yang dimilikinya sehubungan dengan hal ini, bakat ini dapat mempengaruhi

    tinggi rendahnya prestasi belajar bidang-bidang studi tertentu. Dalam proses

    belajar terutama belajar keterampilan, bakat memegang peranan penting dalam

    mencapai suatu hasil akan prestasi yang baik. Apalagi seorang guru atau orang tua

    memaksa anaknya untuk melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan bakatnya

    maka akan merusak keinginan anak tersebut.

    3). Minat

    Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

    mengenai beberapa kegiatan. Kegiatan yang dimiliki seseorang diperhatikan terus

    menerus yang disertai dengan rasa sayang. Menurut Winkel (1996: 24) minat

    adalah “kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada

    bidang/hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu”.

    4). Motivasi

    Menurut Winkel (1983 : 27), motivasi “merupakan daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, bila kebutuhan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

     

     

    untuk mencapai sangat dirasakan atau dihayati. Dalam perkembangannya motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu (a) motivasi instrinsik dan (b) motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik dimaksudkan dengan motivasi yang bersumber dari dalam diri seseorang yang atas dasarnya kesadaran sendiri untuk melakukan sesuatu pekerjaan belajar. Sedangkan motivasi ekstrinsik dimaksudkan dengan motivasi yang datangnya dari luar diri seseorang siswa yang menyebabkan siswa tersebut melakukan kegiatan belajar”.

    b. Faktor Ekstern

    Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi

    belajar yang sifatnya di luar diri siswa, yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.

    1). Keluarga

    Patterson dan Loeber dalam Muhibbin Syah (1997:138) mengatakan

    “bahwa lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar

    adalah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri. Sifat-sifat orang tua, praktik

    pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga dan demografi keluarga (letak rumah),

    semuanya dapat memberi dampak baik ataupun buruk terhadap kegiatan belajar

    dan hasil belajar yang dicapai. Contoh : kebiasaan yang diterapkan oleh orang tua

    siswa dalam mengelola keluarga yang keliru, seperti kelalaian orang tua dalam

    memonitor kegiatan anak, dapat menimbulkan dampak lebih buruk lagi. Dalam

    hal ini, bukan saja anak tidak mau belajar melainkan juga cenderung berperilaku

    menyimpang yang berat seperti antisosial”.

    2). Keadaan Sekolah

    Muhibbin (1997 : 137) menjelaskan bahwa, “lingkungan sekolah seperti

    para guru, para staf administrasi dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi

    semangat belajar seorang siswa. Para guru yang selalu menunjukkan sikap dan

    perilaku yang simpatik dan memperlihatkan suri teladan yang baik dan rajin

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

     

     

    khususnya dalam hal belajar, misalnya rajin membaca dan berdiskusi dapat

    menjadi daya dorong yang positif bagi kegiatan belajar siswa sehingga dapat

    memaksimalkan hasil yang akan dicapai”.

    3). Lingkungan Masyarakat

    Menurut Muhibbin (1997 : 137) “selanjutnya yang termasuk lingkungan

    sosial siswa adalah masyarakat dan tetangga juga teman-teman sepermainan di

    sekitar kampung siswa tersebut. Kondisi masyarakat di lingkungan yang kumuh

    yang serba kekurangan dan anak-anak pengangguran, misalnya akan sangat

    mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Paling tidak, siswa tersebut akan

    menemukan kesulitan ketika memerlukan teman belajar atau diskusi atau

    meminjam alat-alat belajar tertentu yang kebetulan belum dimilikinya”.

    Dengan demikian dapat dikatakan lingkungan membentuk kepribadian

    anak, karena dalam pergaulan sehari-hari seorang anak akan selalu menyesuaikan

    dirinya dengan kebiasaan-kebiasaan lingkungannya. Oleh karena itu, apabila

    seorang siswa bertempat tinggal di suatu lingkungan temannya yang rajin belajar

    maka kemungkinan besar hal tersebut akan membawa pengaruh pada dirinya,

    sehingga ia akan turut belajar seperti temannya.

    B. Model pembelajaran Kooperatif Teknik Mencari Pasangan

    1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

    Menurut Davidson dan Kroll (1991:263) dalam Nur Asma (2006:11)

    “pembelajaran kooperatif adalah kegiatan yang berlangsung di lingkungan belajar

    siswa dalam kelompok kecil yang saling berbagi ide-ide dan bekerjasama secara

    kolaboratif untuk memecahkan masalah yang ada dalam tugas mereka”.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

     

     

    Cooper (1999) dan Heinich dalam Nur Asma (2006:11) menjelaskan

    bahwa “pembelajaran kooperatif sebagai metode pembelajaran yang melibatkan

    kelompok-kelompok kecil yang heterogen dan siswa bekerjasama untuk mencapai

    tujuan –tujuan dan tugas-tugas akademik bersama sambil bekerjasama, serta

    belajar keterampilan-keterampilan kolaboratif dan sosial”.

    Anita Lie (2008:28) mengatakan bahwa, “sistem pengajaran yang

    memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerjasama dengan sesama siswa

    dalam tugas-tugas yang terstruktur disebut sebagai sistem “pembelajaran gotong-

    royong” atau cooperative learning. Dalam sistem ini guru bertindak sebagai

    fasilitator”.

    Slavin (1995) dalam Isjoni dan Arif Ismail (2008:150) mengatakan bahwa,

    “pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran di mana kelompok

    belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah empat orang

    secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam

    belajar”.

    Sunal dan Hans dalam Isjoni dan Arif Ismail (2008:152 mengatakan

    bahwa “model pembelajaran kooperatif adalah suatu cara pendekatan atau

    serangkaian strategi yang khas dirancang untuk memberi dorongan kepada peserta

    didik agar bekerja sama selama dalam proses pembelajaran”.

    Agus Suprijono ( 2009:54) mengatakan bahwa “model pembelajaran

    kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok

    termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru”.

    2. Karakteristik model pembelajaran kooperatif

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

     

     

    Asma Nur (2006: 34) mengatakan “bahwa ada beberapa karakteristik model

    kooperatif, yaitu :

    a). “Adanya saling ketergantungan positif, saling membantu dan memberikan

    motivasi sehingga terjadi interaksi yang baik”.

    b). “Adanya akuntabilitas individu dapat mengukur penguasaan materi pelajaran

    setiap anggota kelompok, dan kelompok diberi umpan balik hasil belajarnya

    sehingga anggota kelompok mengetahui siapa yang memerlukan bantuan dari

    anggota lainnya”.

    c). “Kelompok belajar bersifat heterogen, dalam kemampuan akademiknya, ras,

    jenis kelamin, dan sebagainya”.

    d). “Ketua kelompok dipilih secara demokratis atau bisa juga secara bergiliran

    sehingga memberi kesempatan bagi setiap anggota kelompok untuk memimpin

    kelompoknya”.

    e). “Mampu mengembangkan keterampilan sosial anggota kelompoknya, seperti

    kemampuan berinteraksi dengan baik, rasa saling percaya kepada orang lain, dan

    mengelola konflik secara bersama-sama”.

    f). “Guru melakukan pemantauan dan intervensi jika terjadi permasalahan dalam

    kerjasama antar anggota kelompok pada saat pembelajaran berlangsung”.

    g). “Guru juga memperhatikan proses kelompok yang sedang berlangsung”.

    h). “Penekanan pada hubungan pribadi antar anggota kelompok yang saling

    menguntungkan, tidak hanya dalam penyelesaian saja.”

    3. Unsur- unsur model pembelajaran kooperatif

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

     

     

    Made Wena (2009:188) mengatakan bahwa “ada beberapa unsur-unsur

    Model Pembelajaran Kooperatif, antara lain yaitu :

    a) “Saling ketergantungan yang bersifat positif antar anggota kelompok”.

    b) “Interaksi antar siswa yang semakin meningkat, karena siswa akan saling

    membantu satu sama lain dalam satu kelompok”.

    c) “Tanggung jawab individual”.

    d) “Keterampilan interpersonal dalam kelompok kecil”.

    e) “Proses kelompok. Hal ini terjadi jika anggota kelompok saling mendiskusikan

    bagaimana mereka mencapai tujuan dan menjalin kerjasama yang baik”.

    4. Pengertian Model pembelajaran Kooperatif Teknik Mencari Pasangan

    a. Menurut Larana Curran dalam Sugiyanto (2009:49)

    Teknik belajar mengajar mencari pasangan adalah “siswa mencari

    pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang

    menyenangkan”.

    b. Agus Suprijono (2009:94)

    “Make a match adalah kartu-kartu tersebut terdiri dari kartu berisi pertanyaan-

    pertanyaan dan kartu-kartu lainnya berisi jawaban dari pertanyaan tersebut”.

    c. Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Mencari Pasangan, merupakan salah

    satu bentuk teknik dari model pembelajaran kooperatif yang berpusat pada

    aktifitas siswa dan melakukan kegiatan memasangkan kartu soal dan kartu

    jawaban.

    5. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Teknik Mencari Pasangan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

     

     

    Sugianto (2009:26) mengatakan, “langkah-langkah pembelajaran

    kooperatif teknik mencari pasangan adalah sebagai berikut :

    a. “Guru menyiapkan beberapa kartu yang telah diisi dengan topik atau informasi

    tertentu”.

    b. “Siswa dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama merupakan pembawa

    kartu- kartu berisi pertanyaan. Kelompok kedua pembawa kartu-kartu berisi

    jawaban. kelompok ketiga adalah kelompok penilai”.

    c. “Siswa masuk dalam kelompok yang sudah ditentukan”.

    d. “Guru memberikan peraturan yang harus dilakukan oleh siswa dalam

    permainan”.

    e. “Membagikan soal kepada masing-masing siswa dalam kelompok”.

    f. “Setiap kelompok mendiskusikan soal yang didapatkan masing-masing anak

    diiringi musik instrumen”.

    g. “Guru membunyikan peluit sebagai tanda agar kelompok pertama maupun

    kelompok kedua saling bergerak mereka bertemu, mencari pasangan

    pertanyaan –jawaban yang cocok”.

    h. “Siswa yang sudah mendapat pasangan menunjukkan pertanyaan dan jawaban

    kepada kelompok penilai”.

    i. “Penilai membacakan pertanyaan dan jawaban serta memberi penilaian apakah

    pasangan pertanyaan dan jawaban ini benar atau salah. Siswa dan guru

    menyimpulkan bersama”.

    6. Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran kooperatif

    a. Kelebihan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

     

     

    Menurut Anita Lie (2008:45) “ada beberapa kelebihan dan kekurangan model

    pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan, yaitu :

    1) “Siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik

    dalam suasana yang menyenangkan”.

    2) “Teknik mencari pasangan dapat digunakan dalam semua mata pelajaran dan

    semua tingkatan usia anak didik”.

    3) “Dapat memupuk kerja sama siswa dalam menjawab pertanyaan dengan

    mencocokkan kartu yang yang ada di tangan mereka”.

    b. Kekurangan

    Di samping kelebihan yang dirasakan oleh siswa, pembelajaran kooperatif

    teknik mencari pasangan berdasarkan temuan di lapangan mempunyai sedikit

    kelemahan yaitu:

    1) “Waktu yang tersedia perlu dibatasi jangan sampai siswa terlalu banyak

    bermain-main dalam proses pembelajaran”.

    2) “Guru perlu persiapan bahan dan alat yang memadai”.

    3) ”Adanya anggota kelompok yang tidak aktif”.

    4) ”Membutuhkan waktu yang lebih banyak dalam pembelajaran di kelas”.

    5) ”Apabila pengelolaan kelas kurang terkontrol, membuat tujuan pembelajaran

    tidak tercapai”.

    6) Apabila siswa tidak bisa memahami tujuan pembelajaran menggunakan

    Cooperative Learning siswa akan ribut sendiri di dalam kelompok”.

    C. IPS ( Ilmu Pengetahuan Sosial)

    1. Pengertian IPS

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

     

     

    Menurut Trianto ( 2010 : 171 ), “IPS merupakan integrasi dari berbagai

    bidang cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi,

    politik, hukum dan budaya. Imu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar relitas

    dan fenomena sosial yang diwujudkan dalam salah satu pendekatan interdisipliner

    dari aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial ( sosiologi, sejarah, geografi,

    ekonomi, politik, hukum, dan budaya)”.

    Menurut Sapriya ( 2009: 7 ), “IPS merupakan salah satu nama mata

    pelajaran yang diberikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Mata

    pelajaran IPS merupakan sebuah nama mata pelajaran integrasi dari mata

    pelajaran Sejarah, Geografi, dan Ekonomi serta mata pelajaran ilmu sosial

    lainnya”.

    Menurut Sumaatmadja ( 1980: 7), “mengatakan bahwa ilmu sosial yaitu

    bidang-bidang keilmuan yang mempelajari manusia di masyarakat, mempelajari

    manusia sebagai anggota masyarakat”.

    Jadi IPS merupakan sebuah mata pelajaran di sekolah dasar, menengah

    dan perguruan tinggi yang terdiri dari sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi,

    politik, hukum dan budaya.

    2. Karakteristik Mata Pelajaran IPS

    Menurut Trianto ( 2010 : 174), “karakteristik mata pelajaran IPS berbeda

    dengan disiplin ilmu lain yang bersifat monotik. IPS merupakan integrasi dari

    berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, goegrafi, ekonomi,

    politik, hukum dan budaya. Beberapa karakteristik IPS adalah sebagai berikut :

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

     

     

    a. “Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan gabungan dari unsur-unsur geografi,

    sejarah, ekonomi, hukum, politik, kewarganegaraan, sosiologi, bahkan juga

    bidang humaniora, pendidikan dan agama”.

    b. “Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS berasal dari struktur keilmuan

    goegrafi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi yang dikemas sedemikian rupa

    sehingga menjadi pokok bahasan atau topik (tema) tertentu”.

    c. “Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS juga menyangkut berbagai

    masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan interdisipliner dan

    multidisipliner”.

    d. “Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dapat menyangkut peristiwa dan

    perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan,

    adaptasi, dan pengelolaan lingkungan, struktur, proses dan masalah sosial serta

    upaya-upaya perjuangan hidup agar survive seperti pemenuhan kebutuhan,

    kekuasaan, keadilan, dan jaminan keamanan”.

    D. Kompetensi Dasar : Mendiskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada

    masa penjajahan Belanda dan Jepang

    1. “Perjuangan rakyat Indonesia dalam melawan bangsa penjajah ada yang

    bersifat kedaerahan dan nasional”.

    2. “Penjajahan Belanda di Indonesia ditandai dengan adanya sistem monopoli

    VOC dan sistem tanam paksa yang sangat merugikan rakyat Indonesia”.

    3. “Beberapa perlawanan daerah terhadap penjajahan Belanda di Indonesia

    dipimpin oleh tokoh perjuangan rakyat Indonesia, yaitu Pattimura di Maluku,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

     

     

    Iman Bonjol di Sumatera Barat, Pangeran Diponegoro di Jawa, Pangeran Antasari

    di Kalimantan, raja-raja Bali, dan rakyat Aceh”.

    4. “Pendudukan Jepang di Indonesia ditandai dengan adanya sistem kerja paksa

    (romusha) yang sangat menyiksa rakyat”.

    E. Kerangka Berpikir

    Dalam pembelajaran di kelas siswa melakukan proses kegiatan belajar

    dalam suatu mata pelajaran. Penguasaan mata pelajaran tertentu ditunjukkan

    siswa melalui tes. Tes merupakan salah satu alat ukur yang dipakai guru dalam

    mengukur prestasi belajar siswa. Jika nilai-nilai yang dihasilkan siswa telah

    memenuhi kriteria, maka dikatakan bahwa siswa telah mencapai prestasi belajar

    yang positif. Namun jika nilai yang dihasilkannya belum memenuhi kriteria maka

    dikatakan prestasinya rendah. Salah satunya dalam mata pelajaran IPS, yang

    sering mengalami ketidaktercapaian nilai maksimal. Hal tersebut merupakan

    dampak dari ketidakterampilan guru dalam menyajikan pelajaran di kelas.

    Kegiatan belajar siswa pada mata pelajran IPS harusah dirancang sedemikian rupa

    agar siswa tertarik dan dapat meningkatkan prestasi belajar. Kegiatan

    pembelajaran menuntut guru untuk memilih model-model pembelajaran. Adapun

    model pembelajaran yang dipilih adalah model pembelajaran kooperatif dengan

    teknik mencari pasangan. Dalam model pembelajaran ini siswa tidak hanya

    mendengarkan guru berceramah, tetapi juga dilibatkan dalam pembelajaran. Siswa

    diajak berdiskusi saat memecahkan masalah yaitu saat mencari pasangan kartu

    jawaban dengan kartu soal. Dampaknya siswa menjadi lebih senang, bersemangat

    dan lebih aktif karena dalam pembelajaran tersebut pembelajaran dilakukan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

     

     

    dengan diselingi permainan. Hal ini penting karena siswa sekolah dasar adalah

    dalam masa tahap bermain. Model pembelajaran ini memungkinkan siswa untuk

    lebih banyak berperan aktif dalam kegiatan belajar. Siswa bekerjasama dalam

    kelompok untuk meningkatkan penguasaan pengetahuan terhadap materi yang

    bersangkutan. Berdasarkan hal tersebut, diduga penggunaan model pembelajaran

    kooperatif teknik mencari pasangan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa

    dalam mata pelajaran IPS.

    F. Hipotesis Tindakan

    Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Mencari Pasangan dapat

    meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran IPS siswa kelas V SD Negeri

    Bangunrejo I Yogyakarta semester genap Tahun Pelajaran 2010 / 2011.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Setting Penelitian

    1. Tempat Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Bangunrejo I Yogyakarta

    2. Subyek Penelitian

    Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V SD Negeri

    Bangunrejo I Yogyakarta Semester 2 Tahun Pelajaran 2010/2011 yang berjumlah

    19 anak.

    3. Obyek Penelitian :

    Peningkatan prestasi belajar mata pelajaran IPS pada KD mendiskripsikan

    perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang dengan

    menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan.

    4. Waktu penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan bulan April Tahun Pelajaran 2010/2011.

    B. Rencana Kegiatan

    1. Persiapan

    a. Permintaan izin di SD Percobaan/ Kepala Sekolah

    b. Observasi dan wawancara

    c. Mengidentifikasi masalah

    d. Menyusun rencana penelitian

    e. Menetapkan teknik yang digunakan

    2. Rencana tindakan tiap siklus

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

     

     

    a. Siklus I

    1) Rencana tindakan

    a. Guru menyiapkan beberapa kartu yang telah diisi dengan topik atau informasi

    tertentu

    b. Siswa dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama merupakan pembawa

    kartu- kartu berisi pertanyaan. Kelompok kedua pembawa kartu-kartu berisi

    jawaban. Kelompok ketiga adalah kelompok penilai.

    c. Siswa masuk dalam kelompok yang sudah ditentukan.

    d. Guru memberikan peraturan yang harus dilakukan oleh siswa dalam

    permainan.

    e. Membagikan soal kepada masing-masing siswa dalam kelompok.

    f. Setiap kelompok mendiskusikan soal yang didapatkan masing-masing anak

    diiringi musik instrumen.

    g. Guru membunyikan peluit sebagai tanda agar kelompok pertama dan kelompok

    kedua saling bergerak mencari pasangan pertanyaan –jawaban yang cocok.

    h. Siswa yang sudah mendapat pasangan menunjukkan pertanyaan dan jawaban

    kepada kelompok penilai

    i. Penilai membacakan pertanyaan dan jawaban serta memberi penilaian apakah

    pasangan pertanyaan dan jawaban ini benar atau salah. Siswa dan guru

    menyimpulkan bersama

    2) Pelaksanaan Tindakan : Melakukan pembelajaran seperti pada rencana

    tindakan dan di akhir siklus dilaksanakan ulangan I untuk mengukur keberhasilan

    siswa.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

     

     

    3). Observasi: Pengumpulan data pada siklus I ini dilakukan dengan melakukan

    tes I untuk mengukur keberhasilan siswa. Di sini siswa mengerjakan soal-soal

    evaluasi yang berjumlah 20 soal berupa pilihan ganda.

    4). Refleksi : membandingan hasil yang dicapai sebelum dan sesudah

    menggunakan metode, kendala yang dihadapi, kesulitan yang dialami, tindakan

    yang akan dilakukan untuk mengatasi kendala

    b. Siklus II

    1). Rencana tindakan

    a. Guru menyiapkan beberapa kartu yang telah diisi dengan topik atau informasi

    tertentu

    b. Siswa dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama merupakan pembawa

    kartu- kartu berisi pertanyaan. Kelompok kedua pembawa kartu-kartu berisi

    jawaban. Kelompok ketiga adalah kelompok penilai.

    c. Siswa masuk dalam kelompok yang sudah ditentukan.

    d. Guru memberikan peraturan yang harus dilakukan oleh siswa dalam

    permainan.

    e. Membagikan soal kepada masing-masing siswa dalam kelompok.

    f. Setiap kelompok mendiskusikan soal yang didapatkan masing-masing anak

    diiringi musik instrumen.

    g. Guru membunyikan peluit sebagai tanda agar kelompok pertama dan kelompok

    kedua saling bergerak mencari pasangan pertanyaan –jawaban yang cocok.

    h. Siswa yang sudah mendapat pasangan menunjukkan pertanyaan dan jawaban

    kepada kelompok penilai

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

     

     

    i. Penilai membacakan pertanyaan dan jawaban serta memberi penilaian apakah

    pasangan pertanyaan dan jawaban ini benar atau salah. Siswa dan guru

    menyimpulkan bersama

    2). Pelaksanaan Tindakan : Melakukan pembelajaran sesuai dengan rencana

    tindakan.

    3). Observasi : Melakukan tes II untuk mengukur keberhasilan siswa

    4). Refleksi : membandingkan hasil yang dicapai dengan hasil akhir, kendala yang

    dihadapi, tindakan dalam mengatasi kendala.

    C. Pengumpulan Data dan Instrumen

    1. Peubah

    Prestasi belajar siswa

    2. Indikator

    Nilai rata-rata prestasi belajar mata pelajaran IPS siswa kelas VI SD

    Bangunrejo I Yogyakarta semester 2 Tahun Pelajaran 2010/2011.

    3. Jenis Data

    Skor ulangan

    4. Cara pengumpulan data

    Ulangan/evaluasi pada akhir siklus.

    5. Instrument

    Soal (soal terdiri dari 20 soal pilihan ganda)

    D. Analisis Data

    Tabel 3.2 Analisis Data

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

     

     

    Peubah Indikator Kondisi

    awal

    Kondisi pada

    akhir siklus

    I II

    Prestasi

    Belajar Siswa

    Nilai rata-rata

    prestasi belajar

    mata pelajaran IPS

    siswa kelas VI SD

    Negeri

    Bangunrejo I

    semester 2 Tahun

    Pelajaran

    2010/2011

    58,9 61 65

     Langkah-langkah analisis data

    1. Pemberian skor dan penilaian

    Soal terdiri dari 20 nomor yang berbentuk pilihan ganda

    Benar : 1, Salah : 0

    Penilaian ( mengubah skor menjadi nilai) dengan menggunakan rumus

    Skor yang diperoleh x 100% Nilai =----------------------------------- 20 2. Penghitungan jumlah siswa yang lulus KKM (dalam bentuk %)

    Penghitungan ini dihitung dengan rumus jumlah siswa yang mencapai

    KKM dibagi jumlah seluruh siswa di kelas dikali 100%.

    Persentase lulus KKM ( %)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

     

     

    Jumlah siswa yang lulus x 100% = ------------------------------------- N N = jumlah seluruh siswa di kelas

    3. Penelitian ini akan berakhir, jika nilai ulangan siswa pada mata pelajaran IPS

    kelas V SD Bangunrejo I semester genap th 2010/2011 telah meningkat dan

    jumlah siswa yang lulus KKM sudah mencapai 75 % dari jumlah siswa.

    Diharapkan pada siklus ke dua hal tersebut telah tercapai.

    E. Validitas Instrumen

    Menurut Maman Rahman (1993:94),menjelaskan bahwa “ validitas suatu

    instrumen adalah suatu derajat yang menunjukkan di mana suatu tes, mengukur

    apa yang hendak diukur. Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen yang

    digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur.

    Dalam melakukan suatu kegiatan pengukuran, alat yang digunakan untuk

    mengukur, haruslahn sesuai dengan apa yang mau diukur dan dinyatakan valid.

    Pada dasarnya validitas merupakan sesuatu yang berhubungan dengan

    kemampuan untuk mengukur secara tepat sesuatu yang ingin diukur. Dalam

    penelitian ini peneliti menggunakan tes tertulis untuk mengukur hasil belajar

    siswa kelas V semester II SD N Bangunrejo I. Tes tertulis dinyatakan valid untuk

    mengukur hasil belajar karena dengan tes tertulis tersebut dapat diketahui tingkat

    hasil belajar siswa dan sebelumnya telah melalui proses konsultasi dengan yang

    lebih ahli yaitu “ expert judgment” di mana telah ditempuh lewat konsultasi

    dengan dosen pembimbing.

    F. Kisi-kisi Instrumen (kisi-kisi soal)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

     

     

    Kisi – Kisi Soal Akhir Siklus I

    Tabel 3.3 Kisi-kisi soal siklus I

    Indikator Bentuk

    soal

    Aspek dan Nomor soal

    Pengetahuan Pemahaman Penerapan

    Siswa mengidentifikasi

    tokoh-tokoh pejuang di

    abad 17

    PG 1,3 19, 20 10,13

    Siswa mampu

    menceritakan secara

    singkat perjuangan

    tokoh daerah

    (Pattimura, Pangeran

    Dipponegoro, Tuanku

    Iman Bonjol,Pangeran

    Antasari dll) dalam

    upaya mengusir

    Belanda.

    PG 5,6,12,17,

    7,9,11,12,18,

    8

    Siswa mampu

    menyebutkan tokoh-

    tokoh pejuang pada

    abad 18

    PG 2,4, 14,16,17 15

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

     

     

    Kisi – Kisi Soal Akhir Siklus II

    Tabel 3.4 Kisi-kisi soal siklus II

    Indikator Bentuk

    soal

    Aspek dan Nomor soal

    Pengetahuan Pemahaman Penerapan

    Siswa mampu

    menyebutkan tokoh

    pejuang daerah pada

    abad 20.

    PG 6,20, 7,10,15,16

    * Siswa mampu

    menceritakan secara

    singkat perjuangan

    tokoh daerah (R A

    Kartini, Ki Hajar

    Dewantara, M H

    Tamrin, Dewi Sartika,

    Otto Iskandardinata

    dll) dalam upaya

    mengusir Belanda.

    PG 1,2,3,4,11,12,19

    ,20,

    8,9

    Siswa mampu

    menceritakan

    pendudukan Jepang di

    Indonesia

    PG 17,18 5,13,14

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Penelitian

    Siklus I

    1. Perencanaan

    Pada siklus I sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu mengkaji

    standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, dan indikator yang akan

    dicapai, dilanjutkan menyusun Silabus, RPP, LKS, Kisi-kisi soal dan lembar

    evaluasi siklus I.

    2. Pelaksanaan

    Pada Siklus I peneliti menyampaikan materi mengenai perjuangan para

    tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda pada abad ke-17 dan abad ke-18.

    Dalam pelaksanaan penelitian ini anak dituntut untuk menyebutkan siapa saja

    tokoh-tokoh yang berjasa pada perlawanan terhadap Belanda pada abad ke-17 dan

    abad ke-18 seperti Pattimura, Tuanku Iman Bonjol, Pangeran Diponegoro,

    Pangeran Antasari, Raja-raja di Bali dan tokoh-tokoh dari Aceh. Selain itu siswa

    juga dituntut untuk mampu menceritakan secara singkat bagaimana tokoh-tokoh

    tersebut berjuang sehingga penjajah bisa bertekuk lutut. Pada awal pelajaran

    peneliti melakukan apersepsi sebagai pembukaan. Lalu dilanjutkan dengan

    pembentukan kelompok untuk pelaksanaan pembelajaran kooperatif teknik

    mencari pasangan. Setelah terbentuk tiga kelompok yaitu kelompok pembawa

    kartu soal, kelompok pembawa kartu jawaban dan kelompok penilai maka peneliti

    lalu membagikan kartu soal dengan kartu jawaban sesuai dengan kelompok yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

     

     

    telah ditentukan. Kelompok pembawa soal lalu mencari pasangannya yaitu

    kelompok pembawa jawaban. Siswa yang sudah menemukan pasangannya lalu

    menunjukkan pertanyaan dan jawabannya terhadap kelompok penilai. Penilai lalu

    membacakan pertanyaan dan jawaban serta memberi penilaian apakah pasangan

    pertanyaan dan jawaban ini benar atau salah. Siswa dan guru menyimpulkan

    bersama-sama. Penelitian ini berlangsung pada hari Selasa tanggal 19 April 2011.

    Selanjutnya pada akhir pembelajaran dilakukan evaluasi silkus I.

    3. Observasi

    Setelah peneliti mempraktekan RPP dan model pembelajaran kooperatif

    teknik mencari pasangan, maka diperoleh hasil sebagai berikut. Nilai rata-rata

    sebelum siklus I adalah 59,8 sedangkan pada siklus I ini menjadi 60,6. Dari 15

    siswa diperoleh 6 siswa (40%) yang telah lulus KKM, sedangkan 9 siswa (60%)

    belum lulus KKM. Tetapi walaupun hasil dari observasi pertama belum mencapai

    persentase lulus KKM yaitu 75% dari jumlah siswa keseluruhan(15 siswa) namun

    dapat dilihat bahwa anak-anak cukup antusias mengikuti pembelajaran, tidak

    canggung lagi saat berkelompok, siswa lebih aktif di dalam kelas dan siswa

    merasa tidak terlalu bosan dengan pembelajaran IPS karena pembelajaran

    diselingi dengan bermain sambil belajar.

    4. Refleksi

    Dari perencanaan, pelaksanaan, dan observasi pada siklus I masih banyak

    kekurangan yang dapat dikaji, di antaranya dalam perencanaan masih ada

    hambatan yaitu dalam menyiapkan kartu soal dan kartu jawaban. Selain itu dalam

    pelaksanaan pembelajaran masih ada 8 siswa (53,33%) yang ramai sendiri saat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

     

     

    disuruh mencari pasangan mereka. Ada 2 siswa (13,33%) yang hanya bermain-

    main saja tanpa memperhatikan petunjuk guru. Tetapi secara umum pelaksanaan

    sudah sesuai dengan perencanaan walaupun hanya ada 5 siswa (33,33%) yang

    benar-benar mengikuti pembelajaran dengan tertib. Dan hasil refleksi ini akan

    digunakan sebagai perbaikan dan peningkatan pada siklus II

    Siklus II

    1. Perencanaan

    Sebelum melaksanakan siklus II peneliti terlebih dahulu mengkaji standar

    kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, dan indikator yang akan dicapai,

    dilanjutkan menyusun Silabus, RPP, LKS, Kisi-kisi Soal, dan penentuan skor.

    Pada siklus II ini juga akan dilakukan evaluasi sebagai penanda keberhasilan

    indikator.

    2. Pelaksanaan

    Peneliti melaksanakan siklus II pada hari Kamis tanggal 21 April 2011.

    Pada siklus ini guru menyampaikan materi mengenai perjuangan para tokoh

    prjuang pada masa penjajahan Belanda pada abad ke—20 dan masa penjajahan

    Jepang. Pada pertemuan ini siswa dituntut untuk menyebutkan siapa saja tokoh-

    tokoh yang berjasa pada perlawanan terhadap Belanda pada abad ke-20 seperti R

    A Kaertini, Dewi Sartika, Ki Hajar Dewantara, Douwes Dekker, Haji

    Sammanhudi, M H Tamrin, dan Otto Iskandar. Selain itu siswa juga dituntut

    untuk mampu menceritakan secara singkat bagaimana tokoh-tokoh tersebut

    berjuang baik pada masa penjajahan Belanda maupun penjajahan Jepang,

    sehingga penjajah bisa bertekuk lutut. Pada awal pelajaran peneliti melakukan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

     

     

    apersepsi sebagai pembukaan. Lalu dilanjutkan dengan pembentukan kelompok

    untuk pelaksanaan pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan. Pelaksanaan

    pembelajaran pada siklus II sama dengan pembelajaran siklus I, yaitu

    menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan.

    Selanjutnya pada akhir pembelajaran dilakukan evaluasi silkus II.

    3. Observasi

    Setelah peneliti mempraktekan RPP dan model pembelajaran kooperatif

    teknik mencari pasangan, maka diperoleh hasil sebagai berikut. Pada siklus I dari

    15 siswa diperoleh 6 siswa (40%) yang telah lulus KKM, sedangkan 9 siswa

    (60%) belum lulus KKM. Sedangkan pada siklus II dari 16 siswa diperoleh 12

    siswa (75%) yang telah lulus KKM, sedangkan 4 siswa (25%) belum lulus KKM.

    Hal ini menunjukkan bahwa prosentase kelulusan KKM telah mencapai 75% dari

    jumlah seluruh siswa di kelas V. Di sini anak juga terlihat lebih aktif lagi, lebih

    percaya diri, dan menunjukkan peningkatan dalam prestasi belajar. Bisa dikatakan

    bahwa 13 siswa (81,25%) telah mengikuti pembelajaran dengan baik jika dilihat

    dari keaktifannya saat pembelajaran berlangsung.

    4. Refleksi

    Dari perencanaan, pelaksanaan, dan observasi masih banyak kekurangan

    yang perlu disikapi agar apabila akan melakukan penelitian lagi tidak terjadi hal

    yang sama. Dari tahap perencanaan yakni dalam persiapan kartu soal dan kartu

    jawaban sudah lebih terencana. Siswa-siswa pun sudah lebih terbiasa

    menggunakan cara pembelajaran ini sehingga suasana kelas pun sudah lebih

    terkondisi dibandingkan dengan pelaksanaan pembelajaran pada siklus I.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

     

     

    Pada siklus II penilaian akhir diperoleh dari evaluasi siklus II yaitu dengan

    rumus N= skor perolehan dikali seratus lalu di bagi 20. Lalu untuk penghitungan

    jumlah siswa lulus KKM yaitu jumlah siswa yang lulus KKM dikali seratus lalu

    dibagi seluruh jumlah siswa. Dari hasil penilaian pada akhir siklus II nilai rata-

    rata kelas V semester 2 SD Negri Bangunrejo I tahun pelajaran 2011/2012

    meningkat dari kondisi awal nilai rata-rata 58,9 dengan KKM 65, dengan

    penelitian siklus I nilai rata-rata meningkat menjadi 60,6 dan siklus II nilai rata-rat

    siswa lebih meningkat hasil yang diperoleh adalah 71,2 maka dapat disimpulkan

    bahwa nilai rata-rata siswa kelas V semester 2 SD Negri Bangunrejo I tahun

    pelajaran 2011/2012 meningkat. Dan persentase dari kelulusan KKM adalah

    87,5%. Berikut indikator keberhasilan setiap siklus :

    Tabel 4.1 Indikator Keberhasilan

    Peubah Indikator Kondisi

    Awal

    Target

    Siklus I

    Hasil

    Siklus I

    Target

    Siklus

    II

    Hasil

    Siklus

    II

    Prestasi

    belajar

    Nilai rata-rata

    Siswa pada

    mata

    Pelajaran IPS

    Siswa kelas V

    SD Negeri

    Bangunrejo I

    58,9

    61

    60,6

    65

    71,2

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

     

     

    B. Pembahasan

    Pada siklus I guru membahas mengenai tokoh-tokoh pejuang kemerdekaan

    pada abad ke-17 dan abad ke-18 serta menceritakan secara singkat bagaimana

    perjuangan dan seluk beluknya dalam rangka upaya merebut kemerdekaan bangsa

    Indonesia. Hasil observasi menunjukkan hanya 5 siswa (33,33%) yang antusias

    mengikuti pelajaran, lebih aktif dan merasa sedikit tidak bosan lagi saat

    pembelajaran IPS. Walaupun hasil observasi menunjukkan angka yang masih

    rendah namun hasil itu telah menunjukkan perubahan pada kelas. Hal ini terjadi

    karena proses pembelajaran tidak lagi dilaksanakan dengan cara guru berceramah

    panjang lebar di kelas tanpa melibatkan siswa sehingga hanya membuat sebagian

    siswa merasa mengantuk mendengarkan penjelasan guru. Siswa merasa ikut

    terlibat dalam proses pembelajaran sehingga pengetahuan yang mereka dapatkan

    juga lebih beragam dan tidak hanya berasal dari guru saja. Mereka bisa

    mendapatkan pengetahuan dari teman sekelompoknya, dari buku bahkan dari

    teman seluruh anggota kelas. Mereka juga sudah lebih berani bertanya bila

    mengalami kesulitan saat pelajaran berlangsung. Saat pelaksanaan evaluasi siklus

    I memang hasil belum mencapai nilai target, yaitu 61 tetapi sudah ada

    peningkatan nilai dibanding dengan kondisi awal sebelum yaitu 58,9 dan sesudah

    menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan yaitu 60,6

    pada siklus I. Pada saat refleksi setelah mengamati keadaan kelas siswa mengaku

    senang dengan apa yang telah dipelajarinya karena pelajaran diselingi dengan

    permainan sehingga pembelajaran tidak monoton lagi. Kesulitan atau hambatan

    yang dialami adalah ada 2 anak (13,33%) yang hanya bermain-main saja tanpa

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

     

     

    memperhatikan penjelasan guru dan 8 siswa (53,33%) kurang paham dengan

    prosedur permainan sehingga mereka hanya ribut sendiri.

    Pada siklus II membahas mengenai tokoh-tokoh pejuang pada masa

    penjajahan Belanda abad ke-20 dan masa penjajahan Jepang serta menceritakan

    secara singkat perjuangan para tokoh tersebut dan hal-hal yang dilakukan untuk

    mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Pada siklus ke II ini siswa sudah lebih

    paham dengan tata cara permainan dalam pembelajaran sehingga suasana kelas

    sudah lebih kondusif dan terkontrol. 2 anak (13,33%) yang dulunya hanya asyik

    bermain-main kini telah ikut berpartisipasi dan telah paham dengan materi yang

    diajarkan. Dikatakan bahwa 13 anak (81,25%) lebih antusias, lebih aktif dan lebih

    banyak mendominasi kelas dibandingkan dengan guru. Guru hanya memberikan

    sedikit penjelasan dan petunjuk.

    Pada akhir pertemuan siklus II dilakukan evaluasi atau tes tertulis dari

    materi yang telah disampaikan. Pada siklus ini nilai rata-rata kelas yang diperoleh

    telah mencapai target yang diharapkan yaitu 71,2 bahkan bisa dikatakan telah

    melebihi target. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar yang

    baik, yaitu 58,9 sebelum penggunaan pembelajaran kooperatif teknik mencari

    pasangan, 60,6 pada siklus I dan 71,2 pada siklus II.

    Dari pembahasan siklus II di atas dapat disimpulkan bahwa, 13 siswa

    (81,25%) lebih antusias dan lebih aktif dalam mengikuti pelajaran IPS apabila

    dalam mengajarkan IPS menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik

    mencari pasangan yang di dalamnya terdapat permainan yang bisa digunakan

    sebagai alternatif lain dalam pembelajaran. Selain itu juga siswa menjadi tidak

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

     

     

    bosan dan proses belajar tidak monoton serta siswa lebih kreatif dalam berfikir

    apabila dalam mengerjakan IPS menggunakan metode-metode yang tepat.

    Dari penelitian yang telah dilakukan, peningkatan yang dapat dilihat dari

    siklus I ke II yakni keaktifan siswa saat mengikuti pembelajaran, kerja sama

    dalam kelompok,dari 5 siswa (33,33%) menjadi 13 siswa ( 81,25%) dan

    peningkatan nilai yang pada saat sebelum menggunakan model pembelajaran

    kooperatif teknik mencari pasangan dengan sesudah menggunakan model

    pembelajaran ini, dari 58,9 menjadi 60,6 dan 71,2. Bahkan setelah penggunaan

    model ini nilai-nilai siswa telah mencapai KKM (65) yang sebelumnya hanya

    berpersentase 40% menjadi 87,5% dan telah melebihi target yang diharapkan.

    Dari uraian di atas dapat diperoleh kesimpulan bahwa dengan adanya masalah

    yang ada di SD Negeri Bangurejo I yakni rendahnya prestasi belajar siswa pada

    mata pelajaran IPS materi perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan

    Belanda dan Jepang kelas V semester 2 tahun ajaran 2011/2012, dengan

    menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan pada mata

    pelajaran IPS materi perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan

    Belanda dan Jepang meningkat, karena dengan menggunakan model pembelajaran

    kooperatif teknik mencari pasangan siswa dapat saling membantu satu sama lain

    dalam kelompok dan dapat memungkinkan siswa aktif bekerjasama dan lebih

    antusias saat pembelajaran berlangsung. Kesimpulan yang dapat diambil dari

    penjelasan di atas adalah pembelajaran menggunakan model pembelajaran

    kooperatif teknik mencari pasangan dapat meningkatkan prestasi belajar IPS

    khususnya pada materi perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

     

     

    Belanda dan Jepang pada siswa kelas V semester 2 di SD Negri Bangunrejo I

    tahun ajaran 2011/2012 dengan hasil yang diperoleh siswa siklus I 60,6 (target

    rencana 61) dan siklus II 71,2 (target rencana 65), hal itu menunjukkan bahwa

    hasil yang dicapai sudah dicapai telah melebihi target yang direncanakan sebelum

    penelitian berlangsung. Dengan prosentase kelulusan KKM dari 40% menjadi

    87,5%.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    BAB V

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    1. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik mencari

    pasangan prestasi belajar IPS kelas V SD Negeri Bangunrejo I semester 2

    tahun pelajaran 2011/2012 meningkat.

    2. Nilai rata-rata pada siklus I meningkat dari nilai rata-rata awal 59,8 menjadi

    60,6.

    3. Nilai rata-rata pada siklus II meningkat dari nilai rata-rata siklus I 60,6

    menjadi 71,2.

    4. Persentase kelulusan KKM meningkat dari 40% pada siklus I menjadi 87,5

    pada siklus II.

    5. Model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan dapat

    memberikan pengalaman baru bagi siswa saat pembelajaran berlangsung,

    model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan juga dapat

    memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membantu satu sama

    lain dalam kelompok dan dapat memungkinkan siswa aktif bekerjasama.

    B. Saran

    Dari uraian yang telah dijelaskan pada Bab I sampai Bab IV, maka peneliti

    dapat memberikan saran-saran sebagai berikut

    1. Bagi Guru

    a. Menerapkan penggunaan alat peraga yang sesuai saat menggunakan Model

    Pembelajaran Kooperatif Teknik Mencari Pasangan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

     

     

    b. Memilih dan menggunakan metode yang bervariasi dalam pembelajaran,

    seperti Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Mencari Pasangan.

    2. Bagi Siswa

    a. Lebih aktif bertanya dan berpartisipasi dalam mengikuti pembelajaran

    Kooperatif Teknik Mencari Pasangan.

    b. Tidak malu bertanya bila mengalami kesulitan saat belajar dengan

    menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif teknik Mencari Pasangan.

    3. Bagi Sekolah

    a. Senantiasa menciptakan iklim kerja yang kondusif bagi berlangsungnya

    proses belajar mengajar dengan menggunakan Model Pembelajaran

    Kooperatif Teknik Mencari Pasangan.

    b. Mendorong dan membantu guru untuk melakukan perbaikan pembelajaran 

    dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Mencari

    Pasangan.

    .

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    DAFTAR PUSTAKA

    Agus, Suprijono. 2009. Cooperative Learning : Teori dan aplikasi PAIKEM. Pustaka Pelajar. Jakarta.

    Etin Solihatin dan Raharjo. 2007. COOPERATIVE LEARNING Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta : Bumi Aksara.

    Isjoni, H. dan Ismail, Arif. 2008. Model-model Pembelajaran Mutakhir : Perpaduan Indonesia-malaysia. Pustaka pelajar. Jakarta.

    Lie, Anita. 2008. Cooperative Learning - Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Grasindo. Jakarta.

    Masidjo, Ign. 2006. Psikologi belajar dan pembelajaran SD. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

    Muhibbin Syah.1999. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rodaskarya offset.

    Ngalim Purwanto. 1986. Psikologi Pendidikan. Bandung : Rosdakarya.

    .............................. 1990. Psikologi Pendidikan. Banbung : Rosdakarya.

    Nur, Asma. 2006. Model Pembelajaran Kooperatif. Departemen Pendidikan nasional dirjen Dikti.

    Nursid Sumaatmadja. 1980. Metodologi Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Bandung : Penerbit Alumni.

    Reny Yuliati. 2008. Trampil dan Cerdas Ilmu Pengetahuan Sosial kelas V SD/MI. Depdiknas. Jakarta

    Slamanto.1998. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Bina Aksara.

    Sugianto. 2009. Model-model Pembelajaran inovatif. Surakarta : Yuma Mas.

    Tanlain,Wens. 2007. Modul Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

    Tim Bina IPS. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial kelas VI Sekolah Dasar. Yudistira.

    Bogor..

    Triatno. 2010. Model Pembelajaran Terpadu KTSP. Jakarta : Bumi Aksara

    Winkel, WS. 1986. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta : Gramedia

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

     

     

    http://tarmizi.wordpress.com/2008/12/03/pembelajaran-kooperatif-make-a-match/

    http://sunartombs.wordpress.com/2009/01/05/pengertian-prestasi-belajar/

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • L

    A

    M

    P

    I

    R

    A

    N

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

     

    TABEL I

    DATA PEROLEHAN NILAI SISWA PRA SIKLUS (DATA AWAL)

    NO NILAI

    1 75

    2 70

    3 50

    4 75

    5 55

    6 60

    7 60

    8 56

    9 55

    10 45

    11 50

    12 70

    13 70

    14 35

    15 40

    16 55

    17 65

    18 55

    19 57

    RATA_RATA 58,9

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

     

     

    TABEL II

    DATA PEROLEHAN NILAI SISWA KELAS V SEMESTER II SD N

    BANGUNREJO I TAHUN PELAJARAN 2010/2011

    No Nama Nilai

    Siklus I Siklus II

    1 Linda Asturi - 85

    2 Reno Yulianto 80 70

    3 Aldi Apri Maheswa 55 -

    4 Lintar Buana K 70 85

    5 M Sidiq Pamungkas 50 55

    6 Devinka andriana 60 70

    7 Aprilia Cresdian 55 65

    8 Istanur Daini Habibah - 80

    9 Rudi Hartono 60 85

    10 Riski Eka Purnama 40 60

    11 Irfansyah Galuh SH - 55

    12 Bagus Ardan P 65 85

    13 Fiko Juanda 65 85

    14 Pofma Luan Saputra - -

    15 Emilia Dian M 55 55

    16 Frandimas Cakep S 60 70

    17 Wahyu Pradana Putra 70 80

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

     

     

    18 Lave Ninda Putriama 65 -

    19 Anita Dwi setyowati 60 65

    NILAI RATA-RATA 60,6 71,2

    Nilai rata-rata pra siklus : 58,9

    Nilai rata-rata siklus I : 60,6 nilai rata-rata siklus II : 71,2

    Keterangan :

    : siswa yang lulus KKM

    Persentase lulus KKM ( %)

    Pra siklus

    Jumlah siswa yang lulus x 100% = ------------------------------------- N 6 X 100

    = ------------ 19 = 31, 57%

    Siklus I

    Jumlah siswa yang lulus x 100% = ------------------------------------- N 6 X 100

    = ------------ 15 = 40%

    Siklus I

    Jumlah siswa yang lulus x 100% = ------------------------------------- N 14 X 100

    = ------------ 16 = 87,5%

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 45

     

    SILABUS 

    Satuan pendidikan  :   SD Negeri Bangunrejo I Yogyakarta 

    Mata Pelajaran  :   IPS 

    Kelas / Semester  :   V / 2 

    Alokasi Waktu  :   4 X 35 menit ( 4 jp ) 

    Standar Kompetensi     :  Menghargai  peranan  tokoh  pejuang  dan masyarakat  dalam  mempersiapkan  dan  mempertahankan  kemerdekaan 

    Indonesia 

    Kompetensi 

    Dasar 

    Materi Pokok Pengalaman Belajar Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar

    Mendiskripsikan 

    perjuangan para 

    tokoh pejuang 

    pada masa 

    penjajahan 

    Belanda dan 

    Jepang 

    Perjuangan 

    melawan 

    penjajahan 

    Belanda dan 

    Jepang 

    Pertemuan I

    *Siswa berdiskusi 

    tentang perjuangan 

    tokoh daerah pada 

    masa penjajahan 

    Belanda abad 17 dan 

    abad 18 

    *Siawa 

    mampumenyebutkan 

    tokoh‐tokoh pejuang di 

    abad 17 dan 18 

    * Siswa mampu 

    menceritakan secara 

    Tes Tertulis (soal 

    terdiri dari 20 

    nomer) 

     

     

    4 jam pelajaran 

    (2 kali 

    pertemuan) 

    * Buku BSE IPS 

    kelas V 

    * Peta 

    Indonesia 

    * Kartu soal 

    dan kartu 

    jawaban 

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 46

     

     

    *Siswa 

    memperhatikan peta 

    Indonesia 

    *Siswa mencocokan 

    kartu jawaban 

    dengan kartu soal 

    *Siswa dibantu guru 

    mencocokan hasil 

    pekerjaan siswa 

    *Siswa mengerjakan 

    soal evaluasi siklus I 

     

    Pertemuan ke II 

    *Siswa berdiskusi 

    tentang perjuangan 

    tokoh daerah pada 

    masa penjajahan 

    Belanda abad 20 dan 

    masa penjajahan 

    singkat perjuangan 

    tokoh daerah 

    (Pattimura, Pangeran 

    Dipponegoro, Tuanku 

    Iman Bonjol,Pangeran 

    Antasari dll) dalam 

    upaya mengusir 

    Belanda. 

    *Siswa mampu 

    menyebutkan tokoh 

    pejuang daerah pada 

    abad 20. 

    *Siswa mampu 

    menceritakan secara 

    singkat perjuangan 

    tokoh daerah (R A 

    Kartini, Ki Hajar 

    Dewantara, M H 

     

     

     

     

     

     

    Tes Tertulis (soal 

    terdiri dari 20 

    nomer) 

    * LKS 

     

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 47

     

     

    Jepang. 

    *Siswa 

    memperhatikan peta 

    Indonesia 

    *Siswa mencocokan 

    kartu jawaban 

    dengan kartu soal 

    *Siswa dibantu guru 

    mencocokan hasil 

    pekerjaan siswa 

    *Siswa mengerjakan 

    soal evaluasi siklus II 

    Tamrin, Dewi Sartika, 

    Otto Iskandardinata dll) 

    dalam upaya mengusir 

    Belanda. 

    *Siswa mampu 

    menceritakan 

    pendudukan Jepang di 

    Indonesia 

     

     

     

                              Yogyakarta.................................. 

         Mengetahui                          Guru Kelas   Kepala Sekolah                             Drs Wartana                                           Lestari  

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 48

     

     

    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran IPS Terpadu (siklus I) 

    Satuan Pendidikan            : SD N Bangunrejo I 

    Mata Pelajaran               : IPS Terpadu 

    Hari/ tanggal / Pertemuan :.Selasa/19 April 2011 / I 

    Kelas / Semester            : V / 2 

    Cabang IPS Terkait            : Sejarah dan Geografi 

    Unit / Tema              : Perjuangan para pejuang 

    Alokasi Waktu            : 2 x 35menit ( 2 JP) 

    Cabang IPS  Stándar Kompetensi 

    Kompetensi Dasar  Sub Materi Pokok 

    Pembelajaran 

    Kegiatan Pembelajaran  Indikator  Penilaian  Sumber Belajar 

    1  2  3  4  5  6  7  8 

    Sejarah 

     

     

     

    Menghargai peranan  tokoh pejuang  dan masyarakat dalam mempersiapka

    Mendiskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan 

    Perjuangan para  tokoh pejuang  pada masa penjajahan Belanda  dan 

    1. Kegiatan awal (5menit)

    a.  Salam dan doa b.  Apersepsi  :  tanya  jawab  pengalaman siswa 

    2. Kegiatan inti  a. .Guru membagikan beberapa kartu yang telah 

    *Siswa mengidentifikasi tokoh‐tokoh pejuang di abad 17 dan 18 

    *Siswa mampu 

    * Jenis Penilaian: 

     Tertulis (soal dan jawaban terlampir) 

    a. BSE IPS kelas V, Depdiknas 

    b.  Kartu 

    c.  LKS 

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 49

     

     

     

     

     

     

    Geografi 

     

     

     

     

     

     

     

    n danmempertahankaan kemerdekaan Indonesia 

     

    Jepang  Jepang. 

     

    diisi dengan topik atau informasi tertentu  

    b. Siswa dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama merupakan pembawa kartu‐ kartu berisi pertanyaan. Kelompok kedua pembawa kartu‐kartu berisi jawaban. Kelompok ketiga adalah kelompok penilai. 

    c. Siswa masuk dalam kelompok yang sudah ditentukan. 

    d. Guru memberikan peraturan yang harus dilakukan oleh siswa dalam permainan. 

    e. Membagikan soal kepada masing‐masing siswa dalam kelompok. 

    f.   Setiap kelompok mendiskusikan soal yang didapatkan masing‐masing anak diiringi musik instrumen. 

    g. Guru membunyikan peluit sebagai tanda agar kelompok pertama maupun kelompok kedua saling 

    menceritakan secara singkat perjuangan tokoh daerah (Pattimura, Pangeran Dipponegoro, Tuanku Iman Bonjol,Pangeran Antasari dll) dalam upaya mengusir Belanda. 

    d. Peta Indonesia 

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 50

     

     

    bergerak mencari pasangan pertanyaan –jawaban yang cocok. 

    h. Siswa yang sudah mendapat pasangan menunjukkan pertanyaan dan jawaban kepada kelompok penilai 

    i. Penilai membacakan pertanyaan dan jawaban serta memberi penilaian apakah pasangan pertanyaan dan jawaban ini benar atau salah. Siswa dan guru menyimpulkan bersama 

    3.Kegiatan Akhir  Evaluasi siklus I  Refleksi  Salam penutup 

    Yogyakarta, ............................. 

    Mengetahui               Guru kelas 

    Kepala Sekolah                                              

     

    Drs Wartana