Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN
MODELPEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MENCARI
PASANGAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BANGUNREJO I
SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru sekolah Dasar
Disusun oleh:
LESTARI 091134166
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN
MODELPEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MENCARI
PASANGAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BANGUNREJO I
SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru sekolah Dasar
Disusun oleh:
LESTARI 091134166
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO
♣ Tuhan tidak akan mengubah nasib kaumnya, tanpa dia mau berusaha dan
bersunggun-sungguh.
♣ Dalam sebuah kegagalan akan ada hikmah yang membahagiakan dan tak
terduga.
♣ Doa ibu adalah kekuatan hidup yang tak akan pernah ada tandingannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada :
1. Bapak dan Ibuku tercinta
2. Kakak-kakakku tesayang
3. Semua teman-teman terbaikku
I Love you all.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya
sendiri. Sepengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau
diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata
penulisan karya ilmiah yang telah lazim.
Yogyakarta, 21 Juli 2011 Yang menyatakan
LESTARI NIM 091134166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Lestari
Nomor Mahasiswa : 091134166
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN
MODELPEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MENCARI
PASANGAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BANGUNREJO I
SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa
perlu meminta ijin ataupun memberikan royalti kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 21 Juli 2011
Yang menyatakan
Lestari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya
sehinnga penulisan Tugas Akhir Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penulisan Tugas Akhir Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan guna
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi PGSD di Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
Dalam penulisan Tugas Akhir Skripsi ini tidak terlepas dari dorongan,
bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini
perkenankanlah penulis memberikan ucapan terima kasih kepada :
1. Rektor USD Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, S.J. yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan studi pada Prodi PGSD di FKIP
USD
2. Dekan FKIP USD Drs. T Sarkim, M.Ed., Ph.D. yang telah memberikan
kesempatan melakukan penelitian.
3. Ketua Program Studi PGSD S1 Drs Puji Purnomo, M.Pd yang telah memberikan
pengarahan dalam pengambilan Tugas Akhir Skripsi.
4. Bapak Drs. B. Musidi, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
dorongan dan bimbingan dalam penulisan proposal penelitian, pelaksanaan
penelitian, dan penyusunan laporan penelitian dalam bentuk skripsi.
5. Kepala Sekolah, Bapak dan Ibu Guru SD N Bangunrejo I, Yogyakarta yang telah
memberikan ijin untuk melakukan penelitian di kelas V.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
6. Bapak dan ibu tercinta, yang telah memberikan motivasi, dorongan material dan
doa restunya.
7. Kakak-kakakku tersayang, terutama kakakku yang ada di Kalimantan, kalian
adalah saudara-saudara terbaikkku.
8. Teman-teman, Atik, Make, Budi, Tince, dan Pak Muh yang selalu membantu
aku, terima kasih teman-teman.
Demikian pula ucapan terimakasih di ucapkan kepada semua pihak yang tidak
mungkin disebutkan satu persatu atas bantuan dan motivasinya. Mudah-mudahan
Allah Swt memberi imbalan yang berlipat ganda sesuai amal dan budi baiknya.
Akhirnya mudah-mudahan penulisan ini ada manfaatnya khususnya di bidang
pendidikan.
Yogyakarta, 20 Juli 2011 Penulis
LESTARI NIM 091134166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... iii
HALAMAN MOTTO................................................................................... iv
HALAMANPERSEMBAHAN.................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN…………………………………………….. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI…………….. vii
KATA PENGANTAR................................................................................. viii
DAFTAR ISI............................................................................................... x
DAFTAR TABEL....................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... xiii
ABSTRAK................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................... 1
B. Pembatasan Masalah..................................................................... 2
C. Perumusan Masalah...................................................................... 2
D. Batasan Pengertian........................................................................ 3
E. Pemecahan Masalah...................................................................... 4
F. Tujuan Penelitian.......................................................................... 4
G. Manfaat Penelitian........................................................................ 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar.............................................................................. 6
B. Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Mencari Pasangan......... 11
C. IPS ( Ilmu Pengetahuan Sosial)..................................................... 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
D. Kompetensi Dasar.......................................................................... 18
E. Kerangka Berpikir.......................................................................... 19
F. Hipotesisi Tindakan..................................................................... 20
BAB III METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian......................................................................... 21
B. Rencana Kegiatan........................................................................ 21
C. Pengumpulan Data dan Instrumen............................................... 24
D. Analisis Data................................................................................ 24
E. Validitas Instrumen...................................................................... 26
F. Kisi-kisi instrumen....................................................................... 26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian............................................................................ 29
Siklus I......................................................................................... 29
1. Perencanaan............................................................................ 29
2. Pelaksanaan............................................................................. 29
3. Observasi................................................................................. 30
4. Refleksi................................................................................... 30
Siklus II........................................................................................ 31
1. Perencanaan............................................................................ 31
2. Pelaksanaan............................................................................. 31
3. Observasi ................................................................................ 32
4. Refleksi.................................................................................... 32
B. Pembahasan.................................................................................. 34
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................... 38
B. Saran.............................................................................................. 38
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 40
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Analisa Data............................................................................... 24
Tabel 3. 2 Kisi-kisi siklus I......................................................................... 27
Tabel 3. 3 Kisi-kisi siklus II........................................................................ 28
Tabel 4. 1 Indikator Keberhasilan............................................................... 33
Tabel I Data nilai awal..................................................................................42
Tabel II data nilai siswa siklus I dan II........................................................ 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Data perolehan nilai siswa ( pra siklus).................................... 42
Lampiran 2 : Data perolehan nilai siswa siklus I da II…………………….. 43
Lampiran 3 : Silabus IPS................................................................................ 45
Lampiran 4 : Rencana Pelaksanaa Pembelajaran Siklus I.............................. 48
Lampiran 5 : Lembar Kerja Siswa Siklus I.................................................... 51
Lampiran 6 : Soal Evaluasi dan kunci jawaban siklus I................................. 54
Lampiran 7 : Rencana Pelaksanaa Pembelajaran Siklus II............................ 57
Lampiran 8 : Lembar Kerja Siswa Siklus II................................................... 61
Lampiran 9 : Soal Evaluasi dan kunci jawaban siklus II................................ 64
Lampiran 10 : Foto-foto penelitian..................................................................68
Lampiran 11 : Surat ijin penelitian
Lampiran 12 : Surat keterangan penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRAK
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MENCARI
PASANGAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BANGUNREJO I
SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Lestari
NIM 091134166
Universitas Sanata Dharma
2011
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Mencari Pasangan dapat meningkatkan prestasi belajar IPS pada KD mendiskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang siswa kelas V SD Negeri Bangunrejo I Yogyakarta semester II tahun pelajaran 2010-2011.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Mencari Pasangan. Yang merupakan salah satu bentuk teknik dari model pembelajaran kooperatif yang berpusat pada aktivitas siswa dan melakukan kegiatan memasangkan kartu soal dengan kartu jawaban.
Ternyata Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Mencari Pasangan berhasil meningkatkan prestasi belajar IPS KD mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang siswa kelas V Sd Negeri Bangunrejo I semester II tahun pelajaran 2010-2011.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRACT
Lestari 091134166
Sanata Dharma University
Increase in learning achievement Social Science by using a Model of Cooperative Learning with Make a Match technique of Five Graduate Student
of Bangunrejo I Elementary School Yogyakarta in semester II From the academic year of 2010-2011
The purpose of this research was to know whether Model of Cooperative Technique Learning to Find Partner can increase the learning achievement of Social Science (IPS) in KD to describe the struggle of patriotic figures from the colonialism era of Dutch and Japan of Five Grade Students of Bangunrejo I Elementary School Yogyakarta in Semester II from the academic year of 2010-2011. The method applied in this research was Class Action Research (PTK) applying Model of Cooperative Technique Learning to Find Partner. Which is known as one of the technique from cooperative learning model centered on the students activity and do the activity to set up the question card with the answer card. It showed that, Model of Cooperative Technique Learning to Find Partner succeed to increase the learning achievement from Social Science (IPS) Basic Competence Students to describe the struggle of the patriotic figures from the colonialism era of Dutch and Japan of five grade students of Bangunrejo I Elementary School Yogyakarta in Semester II from the academic year of 2010-2011.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sering kali dianggap sebagai sebuah
mata pelajaran yang membutuhkan ingatan tinggi untuk menghafalkan materi-
materi di dalamnya. Pelajaran ini diidentikkan dengan menghafalkan teks yang
panjang. Karena hal tersebut kadang siswa sudah merasa tidak tertarik dengan
pelajaran tersebut. Demikian juga dengan siswa Sekolah Dasar (SD) Negri
Bangunrejo I, mungkin karena anggapan tersebut mereka juga mengalami
kesulitan saat mempelajari IPS terutama pada Kompetensi Dasar (KD)
mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda
dan Jepang KD tersebut memang banyak materinya, sehingga kadang
membingungkan siswa bagaimana mempelajarinya. Hal ini berdampak pada
nilai/prestasi belajar mata pelajaran IPS SD Bangunrejo I yang belum mencapai
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65.Sedangkan nilai rata-rata pada KD
tersebut adalah 58,9
Diduga prestasi siswa rendah karena siswa kurang terlibat dalam pembelajaran,
siswa bosan dengan metode pembelajaran, dan guru hanya berceramah. Selain itu
ada hal yang menyebabkan prestasi siswa kurang maksimal yaitu minimnya
kreatifitas guru mengembangkan proses pembelajaran yang berlangsung dalam
kelas. Masih ada banyak guru yang tidak memanfaatkan model pembelajaran
yang menarik sehingga proses belajar monoton bagi siswa dalam kegiatan
pembelajaran di kelas, kurang melibatkan siswa. Dalam pembelajaran guru masih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
menggunakan paradigma lama. Guru masih mendominasi kelas dan siswa hanya
sebagai subyek yang tugasnya hanya menerima dan menerima terus pengetahuan
dari guru tanpa mengembangkan pengetahuannya dari wawasannya sendiri.
Padahal seharusnya hal tersebut sudah tidak boleh dilakukan lagi.
Berdasarkan masalah di atas maka situasi ini diatasi dengan menggunakan
metode pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan. Hal ini dipilih karena
dalam model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan dapat saling
membantu satu sama lain dalam kelompok dan diharapkan dapat memungkinkan
siswa aktif bekerjasama dalam pembelajaran IPS KD mendeskripsikan perjuangan
para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang.
Dari gambaran di atas penulis ingin memperbaiki nilai/prestasi belajar
siswa mata pelajaran IPS pada KD mendiskripsikan perjuangan para tokoh
pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang sehingga prestasi belajar IPS
KD mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan
Belanda dan Jepang akan meningkat.
B. Pembatasan Masalah
Karena keterbatasan waktu dan berbagai pertimbangan peneliti hanya
meneliti masalah belum tercapainya KKM, pada mata pelajaran IPS yaitu pada
KD mendiskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan
Belanda dan Jepang.
C. Perumusan masalah
“Apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik
mencari pasangan dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran IPS pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
KD mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan
Belanda dan Jepang siswa kelas V SD Negeri I Bangunrejo Yogyakarta semester
2 tahun pelajaran 2010/2011?”.
D. Batasan Pengertian
1. Prestasi Belajar
Dedy Wijaya (2009:153) mengatakan, “bahwa prestasi belajar dari kata
“pretasi” dan “belajar”, prestasi berarti hasil yang dicapai (Depdikbud, 1995 :
787), sedangkan pengertian belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau
ilmu (Depdikbud, 1995 : 14). Jadi prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan
atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan
dengan nilai atau angka yang diberikan oleh guru. Prestasi yang dimaksud dalam
penelitian adalah nilai yang diperoleh oleh siswa pada mata pelajaran IPS dalam
bentuk nilai berupa angka yang diberikan oleh guru kelasnya setelah
melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya”.
2. Model Pembelajaran Kooperatif
Made Mena (2009:189) mengatakan bahwa “pembelajaran kooperatif
merupakan salah satu model pembelajaran kelompok yang pada prinsipnya siswa
membentuk kelompok kecil dan saling mengajar sesamanya untuk mencapai
tujuan bersama. Dalam pembelajaran kooperatif siswa pandai mengajar siswa
yang kurang pandai tanpa merasa dirugikan. Siswa kurang pandai dapat belajar
dalam suasana yang menyenangkan karena banyak teman yang membantu dan
memotivasinya”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
3. Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Mencari Pasangan
Menurut Sugiyanto (2010:49) Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Mencari Pasangan “merupakan salah satu teknik dalam model pembelajaran
kooperatif yang berpusat pada aktifitas siswa dan melakukan kegiatan
memasangkan kartu soal dan kartu jawaban. Siswa mendiskusikan
permasalahan/jawaban dalam kelompok kemudian mencoba mencari pasangan
jawaban yang sudah didiskusikan. Kelompok soal mencari jawaban yang tepat
kemudian minta pendapat kepada kelompok penilai apakah jawaban yang dicari
sudah sesuai atau belum”.
4. IPS
Trianto (2010:171) mengatakan bahwa “IPS merupakan suatu ilmu yang
mempelajari, menelaah, mengkaji, gejala dan masalah yang menjadi bagian dari
hidup sesuai dengan tingkat pendidikan. IPS merupakan integrasi dari berbagai
cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik,
hukum dan budaya”.
E. Pemecahan masalah
Pemecahan masalah yang muncul dalan PTK ini diatasi dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan.
Diharapkan terjadi peningkatan prestasi belajar, karena dengan menggunakan
metode ini pembelajaran akan berlangsung dengan menyenangkan.
F. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif
dengan teknik mencari pasangan dapat meningkatkan prestasi belajar mata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
pelajaran IPS tentang KD mendiskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada
masa penjajahan Belanda dan Jepang SD Negeri Bangunrejo I Yogyakarta
semester II tahun pelajaran 2010/2011.
G. Manfaat penelitian
Manfaat penelitian tindakan ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti
Dapat menambah wawasan tentang manfaat penggunaan model pembelajaran
kooperatif teknik mencari pasangan pada mata pelajaran IPS KD mendiskripsikan
perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang kelas V
SD Negeri Bangunrejo I Yogyakarta semester genap tahun pelajaran 2010/2011.
2. Bagi Guru
Memberi gambaran dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik
mencari pasangan pada mata pelajaran IPS KD mendiskripsikan perjuangan para
tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang kelas V SD Negeri I
Bangunrejo Yogyakarta semester genap tahun pelajaran 2010/2011.
3. Bagi siswa
Dapat memberikan pengalaman tentang penggunaan model pembelajaran
kooperatif teknik mencari pasangan pada mata pelajaran IPS KD mendiskripsikan
perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang kelas V
SD Negeri Bangunrejo I Yogyakarta semester genap tahun pelajaran 2010/2011.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi adalah hasil yang telah
dicapai dari apa yang telah dilakukan atau dikerjakan. Dikatakan oleh Djamarah
(1994:21) bahwa “prestasi adalah hasil dari sebuah kegiatan yang dikerjakan,
diciptakan dan menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja,
baik secara individual maupun kelompok dalam bidang kegiatan tertentu”.
2. Pengertian Belajar
Belajar menurut Masidjo (2006:1) “merupakan suatu proses perubahan
aktivitas mental yang sadar tujuan, yang terjadi dalam interaksi aktif dengan
lingkungan jangka waktu tertentu, sehingga diperoleh tingkah laku baru atau
penyempurnaan tingkah laku lama yang bersifat menetap atau membekas”.
Hilgard dalam Tanlain (2007:6) merumuskan “belajar (learning) sebagai suatu
proses yang di dalamnya terbentuk tingkah laku atau terjadi perubahan tingkah
laku melalui praktek atau latihan”.
Tanlain (2007:6) mengatakan bahwa “belajar adalah latihan-latihan yang
dilakukan sendiri oleh tiap orang dengan tujuan memperoleh pengetahuan,
pemahaman, pemecahan masalah, keterampilan, sikap dan pola tingkah laku”.
Menurut Corpley dalam Tanlain (2007:7) “belajar adalah suatu proses dan melalui
proses itu terjadi pendidikan dan proses tersebut terjadi dalam diri anak sejak lahir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Tanlain (2007:7) “belajar adalah suatu proses dan melalui proses itu terjadi
pendidikan dan proses tersebut terjadi dalam diri anak sejak lahir”.
Menurut Ngalim (1990:84), “belajar merupakan suatu perubahan dalam
tingkah laku, di mana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang
lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang
jelek”.
Jadi belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan
dalam perubahan itu ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan
kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap,
kebiasaan, pemahaman, keterampilan dan daya pikir.
3. Pengertian Prestasi Belajar
Winkel (1996:162) mengatakan bahwa “prestasi belajar adalah suatu bukti
keberhasilan belajar atau kemampuan seorang siswa dalam melakukan kegiatan
belajarnya sesuai bobot yang dicapainya”.
Poerwanto (1986:28) memberikan pengertian prestasi belajar adalah “hasil
yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan
dalam rapor”.
Jadi prestasi belajar bisa juga disebut kecakapan aktual (actual ability) yang
diperoleh seseorang setelah belajar, suatu kecakapan potensial (potensial ability)
yaitu kemampuan dasar yang berupa disposisi yang dimiliki oleh individu untuk
memcapai prestasi. Kecakapan aktual dan kecakapan potensial ini dapat
dimasukkan ke dalam suatu istilah yang lebih umum yaitu kemampuan (ability).
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Muhibbin Syah (1997:132) mengatakan bahwa, “untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain; faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor intern), dan faktor yang terdiri dari luar siswa (faktor ekstern). Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri anak bersifat biologis sedangkan faktor yang berasal dari luar diri anak antara lain adalah faktor keluarga, sekolah, masyarakat dan sebagainya”.
a. Faktor Intern
1). Kecerdasan/intelegensi
Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk
menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. Kemampuan ini sangat
ditentukan oleh tinggi rendahnya intelegensi yang normal selalu menunjukkan
kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya. Ada kalanya
perkembangan ini ditandai oleh kemajuan-kemajuan yang berbeda antara satu
anak dengan anak yang lainnya, sehingga seseorang anak pada usia tertentu sudah
memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kawan
sebayanya. Oleh karena itu jelas bahwa faktor intelegensi merupakan suatu hal
yang tidak diabaikan dalam kegiatan belajar mengajar
Muhibbin (1999:135) berpendapat bahwa ”semakin tinggi kemampuan
intelegensi seseorang siswa maka semakin besar peluangnya untuk meraih sukses.
Sebaliknya, semakin rendah kemampuan intelegensi seseorang siswa maka
semakin kecil peluangnya untuk meraih sukses”. Dari pendapat di atas jelaslah
bahwa intelegensi yang baik atau kecerdasan yang tinggi merupakan faktor yang
sangat penting bagi seorang anak dalam usaha belajar.
2). Bakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki seseorang sebagai
kecakapan pembawaan. Ungkapan ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh
Ngalim Purwanto (1986:28) bahwa ”bakat dalam hal ini lebih dekat pengertiannya
dengan kata aptitude yang berarti kecakapan, yaitu mengenai kesanggupan-
kesanggupan tertentu”.
Sedangkan Syah Muhibbin (1999:136) mengatakan bahwa “bakat
diartikan sebagai kemampuan individu untuk melakukan tugas tanpa banyak
bergantung pada upaya pendidikan dan latihan.”Dari pendapat di atas jelaslah
bahwa tumbuhnya keahlian tertentu pada seseorang sangat ditentukan oleh bakat
yang dimilikinya sehubungan dengan hal ini, bakat ini dapat mempengaruhi
tinggi rendahnya prestasi belajar bidang-bidang studi tertentu. Dalam proses
belajar terutama belajar keterampilan, bakat memegang peranan penting dalam
mencapai suatu hasil akan prestasi yang baik. Apalagi seorang guru atau orang tua
memaksa anaknya untuk melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan bakatnya
maka akan merusak keinginan anak tersebut.
3). Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenai beberapa kegiatan. Kegiatan yang dimiliki seseorang diperhatikan terus
menerus yang disertai dengan rasa sayang. Menurut Winkel (1996: 24) minat
adalah “kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada
bidang/hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu”.
4). Motivasi
Menurut Winkel (1983 : 27), motivasi “merupakan daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, bila kebutuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
untuk mencapai sangat dirasakan atau dihayati. Dalam perkembangannya motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu (a) motivasi instrinsik dan (b) motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik dimaksudkan dengan motivasi yang bersumber dari dalam diri seseorang yang atas dasarnya kesadaran sendiri untuk melakukan sesuatu pekerjaan belajar. Sedangkan motivasi ekstrinsik dimaksudkan dengan motivasi yang datangnya dari luar diri seseorang siswa yang menyebabkan siswa tersebut melakukan kegiatan belajar”.
b. Faktor Ekstern
Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi
belajar yang sifatnya di luar diri siswa, yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.
1). Keluarga
Patterson dan Loeber dalam Muhibbin Syah (1997:138) mengatakan
“bahwa lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar
adalah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri. Sifat-sifat orang tua, praktik
pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga dan demografi keluarga (letak rumah),
semuanya dapat memberi dampak baik ataupun buruk terhadap kegiatan belajar
dan hasil belajar yang dicapai. Contoh : kebiasaan yang diterapkan oleh orang tua
siswa dalam mengelola keluarga yang keliru, seperti kelalaian orang tua dalam
memonitor kegiatan anak, dapat menimbulkan dampak lebih buruk lagi. Dalam
hal ini, bukan saja anak tidak mau belajar melainkan juga cenderung berperilaku
menyimpang yang berat seperti antisosial”.
2). Keadaan Sekolah
Muhibbin (1997 : 137) menjelaskan bahwa, “lingkungan sekolah seperti
para guru, para staf administrasi dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi
semangat belajar seorang siswa. Para guru yang selalu menunjukkan sikap dan
perilaku yang simpatik dan memperlihatkan suri teladan yang baik dan rajin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
khususnya dalam hal belajar, misalnya rajin membaca dan berdiskusi dapat
menjadi daya dorong yang positif bagi kegiatan belajar siswa sehingga dapat
memaksimalkan hasil yang akan dicapai”.
3). Lingkungan Masyarakat
Menurut Muhibbin (1997 : 137) “selanjutnya yang termasuk lingkungan
sosial siswa adalah masyarakat dan tetangga juga teman-teman sepermainan di
sekitar kampung siswa tersebut. Kondisi masyarakat di lingkungan yang kumuh
yang serba kekurangan dan anak-anak pengangguran, misalnya akan sangat
mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Paling tidak, siswa tersebut akan
menemukan kesulitan ketika memerlukan teman belajar atau diskusi atau
meminjam alat-alat belajar tertentu yang kebetulan belum dimilikinya”.
Dengan demikian dapat dikatakan lingkungan membentuk kepribadian
anak, karena dalam pergaulan sehari-hari seorang anak akan selalu menyesuaikan
dirinya dengan kebiasaan-kebiasaan lingkungannya. Oleh karena itu, apabila
seorang siswa bertempat tinggal di suatu lingkungan temannya yang rajin belajar
maka kemungkinan besar hal tersebut akan membawa pengaruh pada dirinya,
sehingga ia akan turut belajar seperti temannya.
B. Model pembelajaran Kooperatif Teknik Mencari Pasangan
1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Davidson dan Kroll (1991:263) dalam Nur Asma (2006:11)
“pembelajaran kooperatif adalah kegiatan yang berlangsung di lingkungan belajar
siswa dalam kelompok kecil yang saling berbagi ide-ide dan bekerjasama secara
kolaboratif untuk memecahkan masalah yang ada dalam tugas mereka”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Cooper (1999) dan Heinich dalam Nur Asma (2006:11) menjelaskan
bahwa “pembelajaran kooperatif sebagai metode pembelajaran yang melibatkan
kelompok-kelompok kecil yang heterogen dan siswa bekerjasama untuk mencapai
tujuan –tujuan dan tugas-tugas akademik bersama sambil bekerjasama, serta
belajar keterampilan-keterampilan kolaboratif dan sosial”.
Anita Lie (2008:28) mengatakan bahwa, “sistem pengajaran yang
memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerjasama dengan sesama siswa
dalam tugas-tugas yang terstruktur disebut sebagai sistem “pembelajaran gotong-
royong” atau cooperative learning. Dalam sistem ini guru bertindak sebagai
fasilitator”.
Slavin (1995) dalam Isjoni dan Arif Ismail (2008:150) mengatakan bahwa,
“pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran di mana kelompok
belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah empat orang
secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam
belajar”.
Sunal dan Hans dalam Isjoni dan Arif Ismail (2008:152 mengatakan
bahwa “model pembelajaran kooperatif adalah suatu cara pendekatan atau
serangkaian strategi yang khas dirancang untuk memberi dorongan kepada peserta
didik agar bekerja sama selama dalam proses pembelajaran”.
Agus Suprijono ( 2009:54) mengatakan bahwa “model pembelajaran
kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok
termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru”.
2. Karakteristik model pembelajaran kooperatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Asma Nur (2006: 34) mengatakan “bahwa ada beberapa karakteristik model
kooperatif, yaitu :
a). “Adanya saling ketergantungan positif, saling membantu dan memberikan
motivasi sehingga terjadi interaksi yang baik”.
b). “Adanya akuntabilitas individu dapat mengukur penguasaan materi pelajaran
setiap anggota kelompok, dan kelompok diberi umpan balik hasil belajarnya
sehingga anggota kelompok mengetahui siapa yang memerlukan bantuan dari
anggota lainnya”.
c). “Kelompok belajar bersifat heterogen, dalam kemampuan akademiknya, ras,
jenis kelamin, dan sebagainya”.
d). “Ketua kelompok dipilih secara demokratis atau bisa juga secara bergiliran
sehingga memberi kesempatan bagi setiap anggota kelompok untuk memimpin
kelompoknya”.
e). “Mampu mengembangkan keterampilan sosial anggota kelompoknya, seperti
kemampuan berinteraksi dengan baik, rasa saling percaya kepada orang lain, dan
mengelola konflik secara bersama-sama”.
f). “Guru melakukan pemantauan dan intervensi jika terjadi permasalahan dalam
kerjasama antar anggota kelompok pada saat pembelajaran berlangsung”.
g). “Guru juga memperhatikan proses kelompok yang sedang berlangsung”.
h). “Penekanan pada hubungan pribadi antar anggota kelompok yang saling
menguntungkan, tidak hanya dalam penyelesaian saja.”
3. Unsur- unsur model pembelajaran kooperatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Made Wena (2009:188) mengatakan bahwa “ada beberapa unsur-unsur
Model Pembelajaran Kooperatif, antara lain yaitu :
a) “Saling ketergantungan yang bersifat positif antar anggota kelompok”.
b) “Interaksi antar siswa yang semakin meningkat, karena siswa akan saling
membantu satu sama lain dalam satu kelompok”.
c) “Tanggung jawab individual”.
d) “Keterampilan interpersonal dalam kelompok kecil”.
e) “Proses kelompok. Hal ini terjadi jika anggota kelompok saling mendiskusikan
bagaimana mereka mencapai tujuan dan menjalin kerjasama yang baik”.
4. Pengertian Model pembelajaran Kooperatif Teknik Mencari Pasangan
a. Menurut Larana Curran dalam Sugiyanto (2009:49)
Teknik belajar mengajar mencari pasangan adalah “siswa mencari
pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang
menyenangkan”.
b. Agus Suprijono (2009:94)
“Make a match adalah kartu-kartu tersebut terdiri dari kartu berisi pertanyaan-
pertanyaan dan kartu-kartu lainnya berisi jawaban dari pertanyaan tersebut”.
c. Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Mencari Pasangan, merupakan salah
satu bentuk teknik dari model pembelajaran kooperatif yang berpusat pada
aktifitas siswa dan melakukan kegiatan memasangkan kartu soal dan kartu
jawaban.
5. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Teknik Mencari Pasangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Sugianto (2009:26) mengatakan, “langkah-langkah pembelajaran
kooperatif teknik mencari pasangan adalah sebagai berikut :
a. “Guru menyiapkan beberapa kartu yang telah diisi dengan topik atau informasi
tertentu”.
b. “Siswa dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama merupakan pembawa
kartu- kartu berisi pertanyaan. Kelompok kedua pembawa kartu-kartu berisi
jawaban. kelompok ketiga adalah kelompok penilai”.
c. “Siswa masuk dalam kelompok yang sudah ditentukan”.
d. “Guru memberikan peraturan yang harus dilakukan oleh siswa dalam
permainan”.
e. “Membagikan soal kepada masing-masing siswa dalam kelompok”.
f. “Setiap kelompok mendiskusikan soal yang didapatkan masing-masing anak
diiringi musik instrumen”.
g. “Guru membunyikan peluit sebagai tanda agar kelompok pertama maupun
kelompok kedua saling bergerak mereka bertemu, mencari pasangan
pertanyaan –jawaban yang cocok”.
h. “Siswa yang sudah mendapat pasangan menunjukkan pertanyaan dan jawaban
kepada kelompok penilai”.
i. “Penilai membacakan pertanyaan dan jawaban serta memberi penilaian apakah
pasangan pertanyaan dan jawaban ini benar atau salah. Siswa dan guru
menyimpulkan bersama”.
6. Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran kooperatif
a. Kelebihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Menurut Anita Lie (2008:45) “ada beberapa kelebihan dan kekurangan model
pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan, yaitu :
1) “Siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik
dalam suasana yang menyenangkan”.
2) “Teknik mencari pasangan dapat digunakan dalam semua mata pelajaran dan
semua tingkatan usia anak didik”.
3) “Dapat memupuk kerja sama siswa dalam menjawab pertanyaan dengan
mencocokkan kartu yang yang ada di tangan mereka”.
b. Kekurangan
Di samping kelebihan yang dirasakan oleh siswa, pembelajaran kooperatif
teknik mencari pasangan berdasarkan temuan di lapangan mempunyai sedikit
kelemahan yaitu:
1) “Waktu yang tersedia perlu dibatasi jangan sampai siswa terlalu banyak
bermain-main dalam proses pembelajaran”.
2) “Guru perlu persiapan bahan dan alat yang memadai”.
3) ”Adanya anggota kelompok yang tidak aktif”.
4) ”Membutuhkan waktu yang lebih banyak dalam pembelajaran di kelas”.
5) ”Apabila pengelolaan kelas kurang terkontrol, membuat tujuan pembelajaran
tidak tercapai”.
6) Apabila siswa tidak bisa memahami tujuan pembelajaran menggunakan
Cooperative Learning siswa akan ribut sendiri di dalam kelompok”.
C. IPS ( Ilmu Pengetahuan Sosial)
1. Pengertian IPS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Menurut Trianto ( 2010 : 171 ), “IPS merupakan integrasi dari berbagai
bidang cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi,
politik, hukum dan budaya. Imu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar relitas
dan fenomena sosial yang diwujudkan dalam salah satu pendekatan interdisipliner
dari aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial ( sosiologi, sejarah, geografi,
ekonomi, politik, hukum, dan budaya)”.
Menurut Sapriya ( 2009: 7 ), “IPS merupakan salah satu nama mata
pelajaran yang diberikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Mata
pelajaran IPS merupakan sebuah nama mata pelajaran integrasi dari mata
pelajaran Sejarah, Geografi, dan Ekonomi serta mata pelajaran ilmu sosial
lainnya”.
Menurut Sumaatmadja ( 1980: 7), “mengatakan bahwa ilmu sosial yaitu
bidang-bidang keilmuan yang mempelajari manusia di masyarakat, mempelajari
manusia sebagai anggota masyarakat”.
Jadi IPS merupakan sebuah mata pelajaran di sekolah dasar, menengah
dan perguruan tinggi yang terdiri dari sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi,
politik, hukum dan budaya.
2. Karakteristik Mata Pelajaran IPS
Menurut Trianto ( 2010 : 174), “karakteristik mata pelajaran IPS berbeda
dengan disiplin ilmu lain yang bersifat monotik. IPS merupakan integrasi dari
berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, goegrafi, ekonomi,
politik, hukum dan budaya. Beberapa karakteristik IPS adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
a. “Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan gabungan dari unsur-unsur geografi,
sejarah, ekonomi, hukum, politik, kewarganegaraan, sosiologi, bahkan juga
bidang humaniora, pendidikan dan agama”.
b. “Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS berasal dari struktur keilmuan
goegrafi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi yang dikemas sedemikian rupa
sehingga menjadi pokok bahasan atau topik (tema) tertentu”.
c. “Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS juga menyangkut berbagai
masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan interdisipliner dan
multidisipliner”.
d. “Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dapat menyangkut peristiwa dan
perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan,
adaptasi, dan pengelolaan lingkungan, struktur, proses dan masalah sosial serta
upaya-upaya perjuangan hidup agar survive seperti pemenuhan kebutuhan,
kekuasaan, keadilan, dan jaminan keamanan”.
D. Kompetensi Dasar : Mendiskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada
masa penjajahan Belanda dan Jepang
1. “Perjuangan rakyat Indonesia dalam melawan bangsa penjajah ada yang
bersifat kedaerahan dan nasional”.
2. “Penjajahan Belanda di Indonesia ditandai dengan adanya sistem monopoli
VOC dan sistem tanam paksa yang sangat merugikan rakyat Indonesia”.
3. “Beberapa perlawanan daerah terhadap penjajahan Belanda di Indonesia
dipimpin oleh tokoh perjuangan rakyat Indonesia, yaitu Pattimura di Maluku,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Iman Bonjol di Sumatera Barat, Pangeran Diponegoro di Jawa, Pangeran Antasari
di Kalimantan, raja-raja Bali, dan rakyat Aceh”.
4. “Pendudukan Jepang di Indonesia ditandai dengan adanya sistem kerja paksa
(romusha) yang sangat menyiksa rakyat”.
E. Kerangka Berpikir
Dalam pembelajaran di kelas siswa melakukan proses kegiatan belajar
dalam suatu mata pelajaran. Penguasaan mata pelajaran tertentu ditunjukkan
siswa melalui tes. Tes merupakan salah satu alat ukur yang dipakai guru dalam
mengukur prestasi belajar siswa. Jika nilai-nilai yang dihasilkan siswa telah
memenuhi kriteria, maka dikatakan bahwa siswa telah mencapai prestasi belajar
yang positif. Namun jika nilai yang dihasilkannya belum memenuhi kriteria maka
dikatakan prestasinya rendah. Salah satunya dalam mata pelajaran IPS, yang
sering mengalami ketidaktercapaian nilai maksimal. Hal tersebut merupakan
dampak dari ketidakterampilan guru dalam menyajikan pelajaran di kelas.
Kegiatan belajar siswa pada mata pelajran IPS harusah dirancang sedemikian rupa
agar siswa tertarik dan dapat meningkatkan prestasi belajar. Kegiatan
pembelajaran menuntut guru untuk memilih model-model pembelajaran. Adapun
model pembelajaran yang dipilih adalah model pembelajaran kooperatif dengan
teknik mencari pasangan. Dalam model pembelajaran ini siswa tidak hanya
mendengarkan guru berceramah, tetapi juga dilibatkan dalam pembelajaran. Siswa
diajak berdiskusi saat memecahkan masalah yaitu saat mencari pasangan kartu
jawaban dengan kartu soal. Dampaknya siswa menjadi lebih senang, bersemangat
dan lebih aktif karena dalam pembelajaran tersebut pembelajaran dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
dengan diselingi permainan. Hal ini penting karena siswa sekolah dasar adalah
dalam masa tahap bermain. Model pembelajaran ini memungkinkan siswa untuk
lebih banyak berperan aktif dalam kegiatan belajar. Siswa bekerjasama dalam
kelompok untuk meningkatkan penguasaan pengetahuan terhadap materi yang
bersangkutan. Berdasarkan hal tersebut, diduga penggunaan model pembelajaran
kooperatif teknik mencari pasangan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
dalam mata pelajaran IPS.
F. Hipotesis Tindakan
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Mencari Pasangan dapat
meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran IPS siswa kelas V SD Negeri
Bangunrejo I Yogyakarta semester genap Tahun Pelajaran 2010 / 2011.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Bangunrejo I Yogyakarta
2. Subyek Penelitian
Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V SD Negeri
Bangunrejo I Yogyakarta Semester 2 Tahun Pelajaran 2010/2011 yang berjumlah
19 anak.
3. Obyek Penelitian :
Peningkatan prestasi belajar mata pelajaran IPS pada KD mendiskripsikan
perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan.
4. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan bulan April Tahun Pelajaran 2010/2011.
B. Rencana Kegiatan
1. Persiapan
a. Permintaan izin di SD Percobaan/ Kepala Sekolah
b. Observasi dan wawancara
c. Mengidentifikasi masalah
d. Menyusun rencana penelitian
e. Menetapkan teknik yang digunakan
2. Rencana tindakan tiap siklus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
a. Siklus I
1) Rencana tindakan
a. Guru menyiapkan beberapa kartu yang telah diisi dengan topik atau informasi
tertentu
b. Siswa dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama merupakan pembawa
kartu- kartu berisi pertanyaan. Kelompok kedua pembawa kartu-kartu berisi
jawaban. Kelompok ketiga adalah kelompok penilai.
c. Siswa masuk dalam kelompok yang sudah ditentukan.
d. Guru memberikan peraturan yang harus dilakukan oleh siswa dalam
permainan.
e. Membagikan soal kepada masing-masing siswa dalam kelompok.
f. Setiap kelompok mendiskusikan soal yang didapatkan masing-masing anak
diiringi musik instrumen.
g. Guru membunyikan peluit sebagai tanda agar kelompok pertama dan kelompok
kedua saling bergerak mencari pasangan pertanyaan –jawaban yang cocok.
h. Siswa yang sudah mendapat pasangan menunjukkan pertanyaan dan jawaban
kepada kelompok penilai
i. Penilai membacakan pertanyaan dan jawaban serta memberi penilaian apakah
pasangan pertanyaan dan jawaban ini benar atau salah. Siswa dan guru
menyimpulkan bersama
2) Pelaksanaan Tindakan : Melakukan pembelajaran seperti pada rencana
tindakan dan di akhir siklus dilaksanakan ulangan I untuk mengukur keberhasilan
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
3). Observasi: Pengumpulan data pada siklus I ini dilakukan dengan melakukan
tes I untuk mengukur keberhasilan siswa. Di sini siswa mengerjakan soal-soal
evaluasi yang berjumlah 20 soal berupa pilihan ganda.
4). Refleksi : membandingan hasil yang dicapai sebelum dan sesudah
menggunakan metode, kendala yang dihadapi, kesulitan yang dialami, tindakan
yang akan dilakukan untuk mengatasi kendala
b. Siklus II
1). Rencana tindakan
a. Guru menyiapkan beberapa kartu yang telah diisi dengan topik atau informasi
tertentu
b. Siswa dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama merupakan pembawa
kartu- kartu berisi pertanyaan. Kelompok kedua pembawa kartu-kartu berisi
jawaban. Kelompok ketiga adalah kelompok penilai.
c. Siswa masuk dalam kelompok yang sudah ditentukan.
d. Guru memberikan peraturan yang harus dilakukan oleh siswa dalam
permainan.
e. Membagikan soal kepada masing-masing siswa dalam kelompok.
f. Setiap kelompok mendiskusikan soal yang didapatkan masing-masing anak
diiringi musik instrumen.
g. Guru membunyikan peluit sebagai tanda agar kelompok pertama dan kelompok
kedua saling bergerak mencari pasangan pertanyaan –jawaban yang cocok.
h. Siswa yang sudah mendapat pasangan menunjukkan pertanyaan dan jawaban
kepada kelompok penilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
i. Penilai membacakan pertanyaan dan jawaban serta memberi penilaian apakah
pasangan pertanyaan dan jawaban ini benar atau salah. Siswa dan guru
menyimpulkan bersama
2). Pelaksanaan Tindakan : Melakukan pembelajaran sesuai dengan rencana
tindakan.
3). Observasi : Melakukan tes II untuk mengukur keberhasilan siswa
4). Refleksi : membandingkan hasil yang dicapai dengan hasil akhir, kendala yang
dihadapi, tindakan dalam mengatasi kendala.
C. Pengumpulan Data dan Instrumen
1. Peubah
Prestasi belajar siswa
2. Indikator
Nilai rata-rata prestasi belajar mata pelajaran IPS siswa kelas VI SD
Bangunrejo I Yogyakarta semester 2 Tahun Pelajaran 2010/2011.
3. Jenis Data
Skor ulangan
4. Cara pengumpulan data
Ulangan/evaluasi pada akhir siklus.
5. Instrument
Soal (soal terdiri dari 20 soal pilihan ganda)
D. Analisis Data
Tabel 3.2 Analisis Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Peubah Indikator Kondisi
awal
Kondisi pada
akhir siklus
I II
Prestasi
Belajar Siswa
Nilai rata-rata
prestasi belajar
mata pelajaran IPS
siswa kelas VI SD
Negeri
Bangunrejo I
semester 2 Tahun
Pelajaran
2010/2011
58,9 61 65
Langkah-langkah analisis data
1. Pemberian skor dan penilaian
Soal terdiri dari 20 nomor yang berbentuk pilihan ganda
Benar : 1, Salah : 0
Penilaian ( mengubah skor menjadi nilai) dengan menggunakan rumus
Skor yang diperoleh x 100% Nilai =----------------------------------- 20 2. Penghitungan jumlah siswa yang lulus KKM (dalam bentuk %)
Penghitungan ini dihitung dengan rumus jumlah siswa yang mencapai
KKM dibagi jumlah seluruh siswa di kelas dikali 100%.
Persentase lulus KKM ( %)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Jumlah siswa yang lulus x 100% = ------------------------------------- N N = jumlah seluruh siswa di kelas
3. Penelitian ini akan berakhir, jika nilai ulangan siswa pada mata pelajaran IPS
kelas V SD Bangunrejo I semester genap th 2010/2011 telah meningkat dan
jumlah siswa yang lulus KKM sudah mencapai 75 % dari jumlah siswa.
Diharapkan pada siklus ke dua hal tersebut telah tercapai.
E. Validitas Instrumen
Menurut Maman Rahman (1993:94),menjelaskan bahwa “ validitas suatu
instrumen adalah suatu derajat yang menunjukkan di mana suatu tes, mengukur
apa yang hendak diukur. Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen yang
digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur.
Dalam melakukan suatu kegiatan pengukuran, alat yang digunakan untuk
mengukur, haruslahn sesuai dengan apa yang mau diukur dan dinyatakan valid.
Pada dasarnya validitas merupakan sesuatu yang berhubungan dengan
kemampuan untuk mengukur secara tepat sesuatu yang ingin diukur. Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan tes tertulis untuk mengukur hasil belajar
siswa kelas V semester II SD N Bangunrejo I. Tes tertulis dinyatakan valid untuk
mengukur hasil belajar karena dengan tes tertulis tersebut dapat diketahui tingkat
hasil belajar siswa dan sebelumnya telah melalui proses konsultasi dengan yang
lebih ahli yaitu “ expert judgment” di mana telah ditempuh lewat konsultasi
dengan dosen pembimbing.
F. Kisi-kisi Instrumen (kisi-kisi soal)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Kisi – Kisi Soal Akhir Siklus I
Tabel 3.3 Kisi-kisi soal siklus I
Indikator Bentuk
soal
Aspek dan Nomor soal
Pengetahuan Pemahaman Penerapan
Siswa mengidentifikasi
tokoh-tokoh pejuang di
abad 17
PG 1,3 19, 20 10,13
Siswa mampu
menceritakan secara
singkat perjuangan
tokoh daerah
(Pattimura, Pangeran
Dipponegoro, Tuanku
Iman Bonjol,Pangeran
Antasari dll) dalam
upaya mengusir
Belanda.
PG 5,6,12,17,
7,9,11,12,18,
8
Siswa mampu
menyebutkan tokoh-
tokoh pejuang pada
abad 18
PG 2,4, 14,16,17 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Kisi – Kisi Soal Akhir Siklus II
Tabel 3.4 Kisi-kisi soal siklus II
Indikator Bentuk
soal
Aspek dan Nomor soal
Pengetahuan Pemahaman Penerapan
Siswa mampu
menyebutkan tokoh
pejuang daerah pada
abad 20.
PG 6,20, 7,10,15,16
* Siswa mampu
menceritakan secara
singkat perjuangan
tokoh daerah (R A
Kartini, Ki Hajar
Dewantara, M H
Tamrin, Dewi Sartika,
Otto Iskandardinata
dll) dalam upaya
mengusir Belanda.
PG 1,2,3,4,11,12,19
,20,
8,9
Siswa mampu
menceritakan
pendudukan Jepang di
Indonesia
PG 17,18 5,13,14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Siklus I
1. Perencanaan
Pada siklus I sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu mengkaji
standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, dan indikator yang akan
dicapai, dilanjutkan menyusun Silabus, RPP, LKS, Kisi-kisi soal dan lembar
evaluasi siklus I.
2. Pelaksanaan
Pada Siklus I peneliti menyampaikan materi mengenai perjuangan para
tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda pada abad ke-17 dan abad ke-18.
Dalam pelaksanaan penelitian ini anak dituntut untuk menyebutkan siapa saja
tokoh-tokoh yang berjasa pada perlawanan terhadap Belanda pada abad ke-17 dan
abad ke-18 seperti Pattimura, Tuanku Iman Bonjol, Pangeran Diponegoro,
Pangeran Antasari, Raja-raja di Bali dan tokoh-tokoh dari Aceh. Selain itu siswa
juga dituntut untuk mampu menceritakan secara singkat bagaimana tokoh-tokoh
tersebut berjuang sehingga penjajah bisa bertekuk lutut. Pada awal pelajaran
peneliti melakukan apersepsi sebagai pembukaan. Lalu dilanjutkan dengan
pembentukan kelompok untuk pelaksanaan pembelajaran kooperatif teknik
mencari pasangan. Setelah terbentuk tiga kelompok yaitu kelompok pembawa
kartu soal, kelompok pembawa kartu jawaban dan kelompok penilai maka peneliti
lalu membagikan kartu soal dengan kartu jawaban sesuai dengan kelompok yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
telah ditentukan. Kelompok pembawa soal lalu mencari pasangannya yaitu
kelompok pembawa jawaban. Siswa yang sudah menemukan pasangannya lalu
menunjukkan pertanyaan dan jawabannya terhadap kelompok penilai. Penilai lalu
membacakan pertanyaan dan jawaban serta memberi penilaian apakah pasangan
pertanyaan dan jawaban ini benar atau salah. Siswa dan guru menyimpulkan
bersama-sama. Penelitian ini berlangsung pada hari Selasa tanggal 19 April 2011.
Selanjutnya pada akhir pembelajaran dilakukan evaluasi silkus I.
3. Observasi
Setelah peneliti mempraktekan RPP dan model pembelajaran kooperatif
teknik mencari pasangan, maka diperoleh hasil sebagai berikut. Nilai rata-rata
sebelum siklus I adalah 59,8 sedangkan pada siklus I ini menjadi 60,6. Dari 15
siswa diperoleh 6 siswa (40%) yang telah lulus KKM, sedangkan 9 siswa (60%)
belum lulus KKM. Tetapi walaupun hasil dari observasi pertama belum mencapai
persentase lulus KKM yaitu 75% dari jumlah siswa keseluruhan(15 siswa) namun
dapat dilihat bahwa anak-anak cukup antusias mengikuti pembelajaran, tidak
canggung lagi saat berkelompok, siswa lebih aktif di dalam kelas dan siswa
merasa tidak terlalu bosan dengan pembelajaran IPS karena pembelajaran
diselingi dengan bermain sambil belajar.
4. Refleksi
Dari perencanaan, pelaksanaan, dan observasi pada siklus I masih banyak
kekurangan yang dapat dikaji, di antaranya dalam perencanaan masih ada
hambatan yaitu dalam menyiapkan kartu soal dan kartu jawaban. Selain itu dalam
pelaksanaan pembelajaran masih ada 8 siswa (53,33%) yang ramai sendiri saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
disuruh mencari pasangan mereka. Ada 2 siswa (13,33%) yang hanya bermain-
main saja tanpa memperhatikan petunjuk guru. Tetapi secara umum pelaksanaan
sudah sesuai dengan perencanaan walaupun hanya ada 5 siswa (33,33%) yang
benar-benar mengikuti pembelajaran dengan tertib. Dan hasil refleksi ini akan
digunakan sebagai perbaikan dan peningkatan pada siklus II
Siklus II
1. Perencanaan
Sebelum melaksanakan siklus II peneliti terlebih dahulu mengkaji standar
kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, dan indikator yang akan dicapai,
dilanjutkan menyusun Silabus, RPP, LKS, Kisi-kisi Soal, dan penentuan skor.
Pada siklus II ini juga akan dilakukan evaluasi sebagai penanda keberhasilan
indikator.
2. Pelaksanaan
Peneliti melaksanakan siklus II pada hari Kamis tanggal 21 April 2011.
Pada siklus ini guru menyampaikan materi mengenai perjuangan para tokoh
prjuang pada masa penjajahan Belanda pada abad ke—20 dan masa penjajahan
Jepang. Pada pertemuan ini siswa dituntut untuk menyebutkan siapa saja tokoh-
tokoh yang berjasa pada perlawanan terhadap Belanda pada abad ke-20 seperti R
A Kaertini, Dewi Sartika, Ki Hajar Dewantara, Douwes Dekker, Haji
Sammanhudi, M H Tamrin, dan Otto Iskandar. Selain itu siswa juga dituntut
untuk mampu menceritakan secara singkat bagaimana tokoh-tokoh tersebut
berjuang baik pada masa penjajahan Belanda maupun penjajahan Jepang,
sehingga penjajah bisa bertekuk lutut. Pada awal pelajaran peneliti melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
apersepsi sebagai pembukaan. Lalu dilanjutkan dengan pembentukan kelompok
untuk pelaksanaan pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan. Pelaksanaan
pembelajaran pada siklus II sama dengan pembelajaran siklus I, yaitu
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan.
Selanjutnya pada akhir pembelajaran dilakukan evaluasi silkus II.
3. Observasi
Setelah peneliti mempraktekan RPP dan model pembelajaran kooperatif
teknik mencari pasangan, maka diperoleh hasil sebagai berikut. Pada siklus I dari
15 siswa diperoleh 6 siswa (40%) yang telah lulus KKM, sedangkan 9 siswa
(60%) belum lulus KKM. Sedangkan pada siklus II dari 16 siswa diperoleh 12
siswa (75%) yang telah lulus KKM, sedangkan 4 siswa (25%) belum lulus KKM.
Hal ini menunjukkan bahwa prosentase kelulusan KKM telah mencapai 75% dari
jumlah seluruh siswa di kelas V. Di sini anak juga terlihat lebih aktif lagi, lebih
percaya diri, dan menunjukkan peningkatan dalam prestasi belajar. Bisa dikatakan
bahwa 13 siswa (81,25%) telah mengikuti pembelajaran dengan baik jika dilihat
dari keaktifannya saat pembelajaran berlangsung.
4. Refleksi
Dari perencanaan, pelaksanaan, dan observasi masih banyak kekurangan
yang perlu disikapi agar apabila akan melakukan penelitian lagi tidak terjadi hal
yang sama. Dari tahap perencanaan yakni dalam persiapan kartu soal dan kartu
jawaban sudah lebih terencana. Siswa-siswa pun sudah lebih terbiasa
menggunakan cara pembelajaran ini sehingga suasana kelas pun sudah lebih
terkondisi dibandingkan dengan pelaksanaan pembelajaran pada siklus I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Pada siklus II penilaian akhir diperoleh dari evaluasi siklus II yaitu dengan
rumus N= skor perolehan dikali seratus lalu di bagi 20. Lalu untuk penghitungan
jumlah siswa lulus KKM yaitu jumlah siswa yang lulus KKM dikali seratus lalu
dibagi seluruh jumlah siswa. Dari hasil penilaian pada akhir siklus II nilai rata-
rata kelas V semester 2 SD Negri Bangunrejo I tahun pelajaran 2011/2012
meningkat dari kondisi awal nilai rata-rata 58,9 dengan KKM 65, dengan
penelitian siklus I nilai rata-rata meningkat menjadi 60,6 dan siklus II nilai rata-rat
siswa lebih meningkat hasil yang diperoleh adalah 71,2 maka dapat disimpulkan
bahwa nilai rata-rata siswa kelas V semester 2 SD Negri Bangunrejo I tahun
pelajaran 2011/2012 meningkat. Dan persentase dari kelulusan KKM adalah
87,5%. Berikut indikator keberhasilan setiap siklus :
Tabel 4.1 Indikator Keberhasilan
Peubah Indikator Kondisi
Awal
Target
Siklus I
Hasil
Siklus I
Target
Siklus
II
Hasil
Siklus
II
Prestasi
belajar
Nilai rata-rata
Siswa pada
mata
Pelajaran IPS
Siswa kelas V
SD Negeri
Bangunrejo I
58,9
61
60,6
65
71,2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
B. Pembahasan
Pada siklus I guru membahas mengenai tokoh-tokoh pejuang kemerdekaan
pada abad ke-17 dan abad ke-18 serta menceritakan secara singkat bagaimana
perjuangan dan seluk beluknya dalam rangka upaya merebut kemerdekaan bangsa
Indonesia. Hasil observasi menunjukkan hanya 5 siswa (33,33%) yang antusias
mengikuti pelajaran, lebih aktif dan merasa sedikit tidak bosan lagi saat
pembelajaran IPS. Walaupun hasil observasi menunjukkan angka yang masih
rendah namun hasil itu telah menunjukkan perubahan pada kelas. Hal ini terjadi
karena proses pembelajaran tidak lagi dilaksanakan dengan cara guru berceramah
panjang lebar di kelas tanpa melibatkan siswa sehingga hanya membuat sebagian
siswa merasa mengantuk mendengarkan penjelasan guru. Siswa merasa ikut
terlibat dalam proses pembelajaran sehingga pengetahuan yang mereka dapatkan
juga lebih beragam dan tidak hanya berasal dari guru saja. Mereka bisa
mendapatkan pengetahuan dari teman sekelompoknya, dari buku bahkan dari
teman seluruh anggota kelas. Mereka juga sudah lebih berani bertanya bila
mengalami kesulitan saat pelajaran berlangsung. Saat pelaksanaan evaluasi siklus
I memang hasil belum mencapai nilai target, yaitu 61 tetapi sudah ada
peningkatan nilai dibanding dengan kondisi awal sebelum yaitu 58,9 dan sesudah
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan yaitu 60,6
pada siklus I. Pada saat refleksi setelah mengamati keadaan kelas siswa mengaku
senang dengan apa yang telah dipelajarinya karena pelajaran diselingi dengan
permainan sehingga pembelajaran tidak monoton lagi. Kesulitan atau hambatan
yang dialami adalah ada 2 anak (13,33%) yang hanya bermain-main saja tanpa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
memperhatikan penjelasan guru dan 8 siswa (53,33%) kurang paham dengan
prosedur permainan sehingga mereka hanya ribut sendiri.
Pada siklus II membahas mengenai tokoh-tokoh pejuang pada masa
penjajahan Belanda abad ke-20 dan masa penjajahan Jepang serta menceritakan
secara singkat perjuangan para tokoh tersebut dan hal-hal yang dilakukan untuk
mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Pada siklus ke II ini siswa sudah lebih
paham dengan tata cara permainan dalam pembelajaran sehingga suasana kelas
sudah lebih kondusif dan terkontrol. 2 anak (13,33%) yang dulunya hanya asyik
bermain-main kini telah ikut berpartisipasi dan telah paham dengan materi yang
diajarkan. Dikatakan bahwa 13 anak (81,25%) lebih antusias, lebih aktif dan lebih
banyak mendominasi kelas dibandingkan dengan guru. Guru hanya memberikan
sedikit penjelasan dan petunjuk.
Pada akhir pertemuan siklus II dilakukan evaluasi atau tes tertulis dari
materi yang telah disampaikan. Pada siklus ini nilai rata-rata kelas yang diperoleh
telah mencapai target yang diharapkan yaitu 71,2 bahkan bisa dikatakan telah
melebihi target. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar yang
baik, yaitu 58,9 sebelum penggunaan pembelajaran kooperatif teknik mencari
pasangan, 60,6 pada siklus I dan 71,2 pada siklus II.
Dari pembahasan siklus II di atas dapat disimpulkan bahwa, 13 siswa
(81,25%) lebih antusias dan lebih aktif dalam mengikuti pelajaran IPS apabila
dalam mengajarkan IPS menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik
mencari pasangan yang di dalamnya terdapat permainan yang bisa digunakan
sebagai alternatif lain dalam pembelajaran. Selain itu juga siswa menjadi tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
bosan dan proses belajar tidak monoton serta siswa lebih kreatif dalam berfikir
apabila dalam mengerjakan IPS menggunakan metode-metode yang tepat.
Dari penelitian yang telah dilakukan, peningkatan yang dapat dilihat dari
siklus I ke II yakni keaktifan siswa saat mengikuti pembelajaran, kerja sama
dalam kelompok,dari 5 siswa (33,33%) menjadi 13 siswa ( 81,25%) dan
peningkatan nilai yang pada saat sebelum menggunakan model pembelajaran
kooperatif teknik mencari pasangan dengan sesudah menggunakan model
pembelajaran ini, dari 58,9 menjadi 60,6 dan 71,2. Bahkan setelah penggunaan
model ini nilai-nilai siswa telah mencapai KKM (65) yang sebelumnya hanya
berpersentase 40% menjadi 87,5% dan telah melebihi target yang diharapkan.
Dari uraian di atas dapat diperoleh kesimpulan bahwa dengan adanya masalah
yang ada di SD Negeri Bangurejo I yakni rendahnya prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran IPS materi perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan
Belanda dan Jepang kelas V semester 2 tahun ajaran 2011/2012, dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan pada mata
pelajaran IPS materi perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan
Belanda dan Jepang meningkat, karena dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif teknik mencari pasangan siswa dapat saling membantu satu sama lain
dalam kelompok dan dapat memungkinkan siswa aktif bekerjasama dan lebih
antusias saat pembelajaran berlangsung. Kesimpulan yang dapat diambil dari
penjelasan di atas adalah pembelajaran menggunakan model pembelajaran
kooperatif teknik mencari pasangan dapat meningkatkan prestasi belajar IPS
khususnya pada materi perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Belanda dan Jepang pada siswa kelas V semester 2 di SD Negri Bangunrejo I
tahun ajaran 2011/2012 dengan hasil yang diperoleh siswa siklus I 60,6 (target
rencana 61) dan siklus II 71,2 (target rencana 65), hal itu menunjukkan bahwa
hasil yang dicapai sudah dicapai telah melebihi target yang direncanakan sebelum
penelitian berlangsung. Dengan prosentase kelulusan KKM dari 40% menjadi
87,5%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik mencari
pasangan prestasi belajar IPS kelas V SD Negeri Bangunrejo I semester 2
tahun pelajaran 2011/2012 meningkat.
2. Nilai rata-rata pada siklus I meningkat dari nilai rata-rata awal 59,8 menjadi
60,6.
3. Nilai rata-rata pada siklus II meningkat dari nilai rata-rata siklus I 60,6
menjadi 71,2.
4. Persentase kelulusan KKM meningkat dari 40% pada siklus I menjadi 87,5
pada siklus II.
5. Model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan dapat
memberikan pengalaman baru bagi siswa saat pembelajaran berlangsung,
model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan juga dapat
memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membantu satu sama
lain dalam kelompok dan dapat memungkinkan siswa aktif bekerjasama.
B. Saran
Dari uraian yang telah dijelaskan pada Bab I sampai Bab IV, maka peneliti
dapat memberikan saran-saran sebagai berikut
1. Bagi Guru
a. Menerapkan penggunaan alat peraga yang sesuai saat menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Teknik Mencari Pasangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
b. Memilih dan menggunakan metode yang bervariasi dalam pembelajaran,
seperti Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Mencari Pasangan.
2. Bagi Siswa
a. Lebih aktif bertanya dan berpartisipasi dalam mengikuti pembelajaran
Kooperatif Teknik Mencari Pasangan.
b. Tidak malu bertanya bila mengalami kesulitan saat belajar dengan
menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif teknik Mencari Pasangan.
3. Bagi Sekolah
a. Senantiasa menciptakan iklim kerja yang kondusif bagi berlangsungnya
proses belajar mengajar dengan menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Mencari Pasangan.
b. Mendorong dan membantu guru untuk melakukan perbaikan pembelajaran
dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Mencari
Pasangan.
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
DAFTAR PUSTAKA
Agus, Suprijono. 2009. Cooperative Learning : Teori dan aplikasi PAIKEM. Pustaka Pelajar. Jakarta.
Etin Solihatin dan Raharjo. 2007. COOPERATIVE LEARNING Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta : Bumi Aksara.
Isjoni, H. dan Ismail, Arif. 2008. Model-model Pembelajaran Mutakhir : Perpaduan Indonesia-malaysia. Pustaka pelajar. Jakarta.
Lie, Anita. 2008. Cooperative Learning - Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Grasindo. Jakarta.
Masidjo, Ign. 2006. Psikologi belajar dan pembelajaran SD. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Muhibbin Syah.1999. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rodaskarya offset.
Ngalim Purwanto. 1986. Psikologi Pendidikan. Bandung : Rosdakarya.
.............................. 1990. Psikologi Pendidikan. Banbung : Rosdakarya.
Nur, Asma. 2006. Model Pembelajaran Kooperatif. Departemen Pendidikan nasional dirjen Dikti.
Nursid Sumaatmadja. 1980. Metodologi Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Bandung : Penerbit Alumni.
Reny Yuliati. 2008. Trampil dan Cerdas Ilmu Pengetahuan Sosial kelas V SD/MI. Depdiknas. Jakarta
Slamanto.1998. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Bina Aksara.
Sugianto. 2009. Model-model Pembelajaran inovatif. Surakarta : Yuma Mas.
Tanlain,Wens. 2007. Modul Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Tim Bina IPS. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial kelas VI Sekolah Dasar. Yudistira.
Bogor..
Triatno. 2010. Model Pembelajaran Terpadu KTSP. Jakarta : Bumi Aksara
Winkel, WS. 1986. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta : Gramedia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
http://tarmizi.wordpress.com/2008/12/03/pembelajaran-kooperatif-make-a-match/
http://sunartombs.wordpress.com/2009/01/05/pengertian-prestasi-belajar/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L
A
M
P
I
R
A
N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
TABEL I
DATA PEROLEHAN NILAI SISWA PRA SIKLUS (DATA AWAL)
NO NILAI
1 75
2 70
3 50
4 75
5 55
6 60
7 60
8 56
9 55
10 45
11 50
12 70
13 70
14 35
15 40
16 55
17 65
18 55
19 57
RATA_RATA 58,9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
TABEL II
DATA PEROLEHAN NILAI SISWA KELAS V SEMESTER II SD N
BANGUNREJO I TAHUN PELAJARAN 2010/2011
No Nama Nilai
Siklus I Siklus II
1 Linda Asturi - 85
2 Reno Yulianto 80 70
3 Aldi Apri Maheswa 55 -
4 Lintar Buana K 70 85
5 M Sidiq Pamungkas 50 55
6 Devinka andriana 60 70
7 Aprilia Cresdian 55 65
8 Istanur Daini Habibah - 80
9 Rudi Hartono 60 85
10 Riski Eka Purnama 40 60
11 Irfansyah Galuh SH - 55
12 Bagus Ardan P 65 85
13 Fiko Juanda 65 85
14 Pofma Luan Saputra - -
15 Emilia Dian M 55 55
16 Frandimas Cakep S 60 70
17 Wahyu Pradana Putra 70 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
18 Lave Ninda Putriama 65 -
19 Anita Dwi setyowati 60 65
NILAI RATA-RATA 60,6 71,2
Nilai rata-rata pra siklus : 58,9
Nilai rata-rata siklus I : 60,6 nilai rata-rata siklus II : 71,2
Keterangan :
: siswa yang lulus KKM
Persentase lulus KKM ( %)
Pra siklus
Jumlah siswa yang lulus x 100% = ------------------------------------- N 6 X 100
= ------------ 19 = 31, 57%
Siklus I
Jumlah siswa yang lulus x 100% = ------------------------------------- N 6 X 100
= ------------ 15 = 40%
Siklus I
Jumlah siswa yang lulus x 100% = ------------------------------------- N 14 X 100
= ------------ 16 = 87,5%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
SILABUS
Satuan pendidikan : SD Negeri Bangunrejo I Yogyakarta
Mata Pelajaran : IPS
Kelas / Semester : V / 2
Alokasi Waktu : 4 X 35 menit ( 4 jp )
Standar Kompetensi : Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan
Indonesia
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok Pengalaman Belajar Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar
Mendiskripsikan
perjuangan para
tokoh pejuang
pada masa
penjajahan
Belanda dan
Jepang
Perjuangan
melawan
penjajahan
Belanda dan
Jepang
Pertemuan I
*Siswa berdiskusi
tentang perjuangan
tokoh daerah pada
masa penjajahan
Belanda abad 17 dan
abad 18
*Siawa
mampumenyebutkan
tokoh‐tokoh pejuang di
abad 17 dan 18
* Siswa mampu
menceritakan secara
Tes Tertulis (soal
terdiri dari 20
nomer)
4 jam pelajaran
(2 kali
pertemuan)
* Buku BSE IPS
kelas V
* Peta
Indonesia
* Kartu soal
dan kartu
jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
*Siswa
memperhatikan peta
Indonesia
*Siswa mencocokan
kartu jawaban
dengan kartu soal
*Siswa dibantu guru
mencocokan hasil
pekerjaan siswa
*Siswa mengerjakan
soal evaluasi siklus I
Pertemuan ke II
*Siswa berdiskusi
tentang perjuangan
tokoh daerah pada
masa penjajahan
Belanda abad 20 dan
masa penjajahan
singkat perjuangan
tokoh daerah
(Pattimura, Pangeran
Dipponegoro, Tuanku
Iman Bonjol,Pangeran
Antasari dll) dalam
upaya mengusir
Belanda.
*Siswa mampu
menyebutkan tokoh
pejuang daerah pada
abad 20.
*Siswa mampu
menceritakan secara
singkat perjuangan
tokoh daerah (R A
Kartini, Ki Hajar
Dewantara, M H
Tes Tertulis (soal
terdiri dari 20
nomer)
* LKS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Jepang.
*Siswa
memperhatikan peta
Indonesia
*Siswa mencocokan
kartu jawaban
dengan kartu soal
*Siswa dibantu guru
mencocokan hasil
pekerjaan siswa
*Siswa mengerjakan
soal evaluasi siklus II
Tamrin, Dewi Sartika,
Otto Iskandardinata dll)
dalam upaya mengusir
Belanda.
*Siswa mampu
menceritakan
pendudukan Jepang di
Indonesia
Yogyakarta..................................
Mengetahui Guru Kelas Kepala Sekolah Drs Wartana Lestari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran IPS Terpadu (siklus I)
Satuan Pendidikan : SD N Bangunrejo I
Mata Pelajaran : IPS Terpadu
Hari/ tanggal / Pertemuan :.Selasa/19 April 2011 / I
Kelas / Semester : V / 2
Cabang IPS Terkait : Sejarah dan Geografi
Unit / Tema : Perjuangan para pejuang
Alokasi Waktu : 2 x 35menit ( 2 JP)
Cabang IPS Stándar Kompetensi
Kompetensi Dasar Sub Materi Pokok
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Sumber Belajar
1 2 3 4 5 6 7 8
Sejarah
Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapka
Mendiskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan
Perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan
1. Kegiatan awal (5menit)
a. Salam dan doa b. Apersepsi : tanya jawab pengalaman siswa
2. Kegiatan inti a. .Guru membagikan beberapa kartu yang telah
*Siswa mengidentifikasi tokoh‐tokoh pejuang di abad 17 dan 18
*Siswa mampu
* Jenis Penilaian:
Tertulis (soal dan jawaban terlampir)
a. BSE IPS kelas V, Depdiknas
b. Kartu
c. LKS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Geografi
n danmempertahankaan kemerdekaan Indonesia
Jepang Jepang.
diisi dengan topik atau informasi tertentu
b. Siswa dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama merupakan pembawa kartu‐ kartu berisi pertanyaan. Kelompok kedua pembawa kartu‐kartu berisi jawaban. Kelompok ketiga adalah kelompok penilai.
c. Siswa masuk dalam kelompok yang sudah ditentukan.
d. Guru memberikan peraturan yang harus dilakukan oleh siswa dalam permainan.
e. Membagikan soal kepada masing‐masing siswa dalam kelompok.
f. Setiap kelompok mendiskusikan soal yang didapatkan masing‐masing anak diiringi musik instrumen.
g. Guru membunyikan peluit sebagai tanda agar kelompok pertama maupun kelompok kedua saling
menceritakan secara singkat perjuangan tokoh daerah (Pattimura, Pangeran Dipponegoro, Tuanku Iman Bonjol,Pangeran Antasari dll) dalam upaya mengusir Belanda.
d. Peta Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
bergerak mencari pasangan pertanyaan –jawaban yang cocok.
h. Siswa yang sudah mendapat pasangan menunjukkan pertanyaan dan jawaban kepada kelompok penilai
i. Penilai membacakan pertanyaan dan jawaban serta memberi penilaian apakah pasangan pertanyaan dan jawaban ini benar atau salah. Siswa dan guru menyimpulkan bersama
3.Kegiatan Akhir Evaluasi siklus I Refleksi Salam penutup
Yogyakarta, .............................
Mengetahui Guru kelas
Kepala Sekolah
Drs Wartana