Upload
dangdieu
View
240
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
EVALStudi Ka
PROGR
LUASI PEasus pada PT
Diaju
M
RAM STU
UNIV
ENGENDAT (Persero) S
S
ukan untuk M
Memperoleh
Program
Derivati
NIM
UDI AKUN
FAKUL
VERSITA
YOG
ALIAN INSUCOFIND
K R I P S I
Memenuhi Sa
Gelar Sarjan
m Studi Aku
Oleh :
f Dwirora G
M : 0421141
NTANSI J
TAS EKO
AS SANAT
GYAKAR
2010
NTERN PEO Cabang M
I
alah Satu Sy
na Ekonomi
untansi
Girsang
154
JURUSAN
ONOMI
TA DHAR
RTA
ENGGAJMadya Banja
yarat
N AKUNT
RMA
JIAN armasin
TANSI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
EVALStudi Ka
PROGR
LUASI PEasus pada PT
Diaju
M
RAM STU
UNIV
ENGENDAT (Persero) S
S
ukan untuk M
Memperoleh
Program
Derivati
NIM
UDI AKUN
FAKUL
VERSITA
YOG
i
ALIAN INSUCOFIND
K R I P S I
Memenuhi Sa
Gelar Sarjan
m Studi Aku
Oleh :
f Dwirora G
M : 0421141
NTANSI J
TAS EKO
AS SANAT
GYAKAR
2010
NTERN PEO Cabang M
I
alah Satu Sy
na Ekonomi
untansi
Girsang
154
JURUSAN
ONOMI
TA DHAR
RTA
ENGGAJMadya Banja
yarat
N AKUNT
RMA
JIAN armasin
TANSI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Derivatif Dwirora Girsang
Nomor Mahasiswa : 042114154
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : Evaluasi Pengendalian Intern Penggajian Studi Kasus pada PT (Persero) SUCOFINDO Cabang Madya Banjarmasin Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 14 Oktober 2010 Yang menyatakan,
(Derivatif Dwirora Girsang)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
YESA
kmmakl
dttst
JUR
Yang bertanEvaluasi PeSUCOFINDAgustus 201
Deng
keseluruhan menyalin, amenunjukkaaku seolah-okeseluruhan lain tanpa m
Apab
dengan ini tulisan saya tindakan mesendiri, beraterima.
UN
RUSAN AKU
PERNY
nda tangan diengendalian
DO Cabang10 adalah ha
gan ini sayatau sebag
atau meniruan gagasan aolah sebagaitulisan yan
memberikan p
bila saya mesaya menyasendiri ini.
enyalin atau arti gelar da
NIVERSITAFAKUL
UNTANSI –
YATAAN K
i bawah ini, n Intern Peg Madya Basil karya say
ya menyatakgian tulisanu dalam beatau pendapi tulisan sayg saya salinpengakuan p
elakukan halatakan men Bila kemudmeniru tulis
an ijasah yan
v
AS SANATALTAS EKON– PROGRA
KEASLIAN
saya menyaenggajian Sanjarmasinya.
kan bahwa n orang lainentuk rangkat atau pem
ya sendiri dan, tiru, atau ypada penulis
l tersebut dinarik skripsidian terbukt
san orang laing telah dib
A DHARMANOMI
AM STUDI
N KARYA T
atakan bahwaStudi Kasu
yang dimaj
dalam skripn yang saykaian kalim
mikiran dari pan atau tidakyang saya amaslinya.
i atas, baik yang sayati bahwa sayin seolah-olaberikan oleh
YogyakYang
(Deriv
A
AKUNTAN
TULIS
a Skripsi dens pada PT jukan pada
psi ini tidaya ambil de
mat atau simpenulis lain k terdapat bmbil dari tul
sengaja maua ajukan sebya ternyata ah hasil pem
universitas
karta, 30 Agg membuat p
vatif Dwiror
NSI
ngan judul (Persero)
tanggal 30
ak terdapat engan cara mbol yang
yang saya bagian atau lisan orang
upun tidak, bagai hasil melakukan
mikiran saya batal saya
gustus 2010pernyataan,
a Girsang)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
“ Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk TUHAN.”
(Kolose 3: 23) “ Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah.” (Filipi 1: 22)
Skripsi ini kupersembahkan sepenuhnya untuk:
- ALLAH BAPA, YESUS, dan ROH KUDUS -
♥ Bapak (A.T. Girsang) dan Mama (Shakila L.M. Nainggolan)
♥ Kakak (Grisna Bulana .G.) ♥ Adik (Yastriana L.G., Lian R.G., & Merta P.G)
♥ Opung (Celina T. Situmorang) ♥ Tante (Surya D. Nainggolan) ♥ Dosen (Bu Gien & Pak Nicko)
♥ Semua saudara dan teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
MOTTO
Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya
berkenan kepada-Nya.
(Mzm 37: 23)
The first and the most important step towards success is the feeling that we can succeed.
- Nelson Boswell -
“ Masalah adalah hal yang membuat kita senantiasa bersyukur
sehingga kita dapat lebih dewasa lagi dalam menghadapinya. ”
.Riri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
a. Romo Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, SJ. selaku Rektor Universitas
Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
b. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
c. Drs. Yusef Widya Karsana, M.Si., Akt., QIA selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Universitas Sanata Dharma.
d. Dra. YFM. Gien Agustinawansari, M.M., Akt selaku pembimbing yang telah
sabar membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
e. Nicko Kornelius Putra, S.E. selaku pembimbing yang telah sabar
membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
f. Ir. Imam Hidajat selaku pimpinan PT (Persero) SUCOFINDO Cabang Madya
Banjarmasin yang memberikan ijin untuk melakukan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
g. Azhar Lubis selaku manajer keuangan dan administrasi, Ramlan Kamberani
selaku kepala bagian PSDM, Rizaludin selaku kepala bagian Akuntansi dan
Keuangan serta seluruh staf dan karyawan yang telah meluangkan waktu
untuk memberikan informasi, masukan, serta data yang dibutuhkan untuk
penyelesaian skripsi ini.
h. Ayahku tercinta, atas doa, cinta, perjuangan, pengorbanan, motivasi,
kesabaran, serta dukungan spiritual dan material. Keringat dan air mata beliau
menjadi motivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
i. Mamaku tersayang, atas doa, cinta dan kasih sayang, perhatian, kesabaran
yang membuat penulis menjadi semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
j. Opung dan tante anie terkasih, atas doa, penghiburan, bimbingan. Terimakasih
sudah mau menjadi pendengar, penasehat, dan memberikan masukan dan tips
saat penulis menemukan kesulitan dalam penyelesaian skripsi ini.
k. Kakakku terkasih ‘Kak Grisna’, atas doa, kasih sayang, nasehat, pengorbanan,
semua yang ada pada dirimu telah kurasakan dalam hidupku. Kasihmu selalu
terpatri dalam hatiku.
l. Adik-adikku tersayang, Astri, Lian, dan Merta atas penghiburan, perhatian
yang selalu membuat penulis ceria dan tidak berputus asa dalam
menyelesaikan skripsi ini.
m. Teman-teman terdekat yang sudah memberikan doa, semangat, masukan, dan
menjadi tempat berbagi suka dan duka, antara lain teman- teman kost Patra
Indah (Mbak Febby, dkk), Narpace (adhist, etha, yaya, kak esther), dan Surya
6 (Renta, Vera, Yessie, Dian, Mei, Happy, Ci Linda, Ci Vita, Kak Ellen,dll).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
n. Teman-teman seperjuangan MPT bimbingan ibu Gien, antara lain Yulia, Tian,
Vita, Upu, Dian, Ariel, Willy, Thomas.
o. Teman-teman kuliah, khususnya Prodi Akuntansi angkatan 2004 kelas D.
p. Teman-teman KKP angkatan XIV (Januari 2008) lokasi Cebongan, Sleman
kelompok 9: Caecilia Thiakanita (Man), Maria Deasy (Akt), Edo (Man).
q. Teman-teman dari PMK (Persekutuan Mahasiswa Kristen) Efata, GKPS, GKI
Gejayan, GBI Rock, NHKBP Yogyakarta.
r. Mas Mbong selaku pelatih PSM (Paduan Suara Mahasiswa) Cantus Firmus
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan anggota PSM CF angkatan ’05.
s. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 20 Juni 2010
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………………...……….…........i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………………..ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………iii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI……………………………………..iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS………………….....v
HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………...…….vi
HALAMAN MOTTO …………………………………………………………..vii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………..viii
HALAMAN DAFTAR ISI……………….………………………………...….....xi
HALAMAN DAFTAR TABEL…………...……………………………….…...xiv
HALAMAN DAFTAR GAMBAR…………...…………………………..……...xv
ABSTRAK……………………………………………………………………….xv
ABSTRACT……………………………………………………………………..xvi
BAB I PENDAHULUAN……………………….………………….…...............1
A. Latar Belakang Masalah……………......………………….……….1
B. Rumusan Masalah………………………..………………..………..2
C. Batasan Masalah…………………………..……………..….……...3
D. Tujuan Penelitian………………………..……………...……..……3
E. Manfaat Penelitian………………………..…………...……...….....4
F. Sistematika Penulisan……………………..…………...…….…......5
BAB II LANDASAN TEORI……………….......................................................6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
A. Evaluasi………………………..……………..………………….....6
B. Pengendalian Intern……………....……………..………….…........6
C. Sistem Penggajian…………………...…………….…………........14
D. Pengujian Kepatuhan Pengendalian Intern Penggajian.……..........29
E. Attribute Sampling Dalam Pengujian Kepatuhan…….……..…….29
F. Stop-or-go Sampling ……………………………………………...30
G. Hasil Penelitian Terdahulu…………………………….…….........33
BAB III METODE PENELITIAN………………………………………...……35
A. Jenis Penelitian………………………………………….…….…..35
B. Tempat dan Waktu Penelitian…………………………..…….…...35
C. Subjek dan Objek Penelitian……………………….….……...…...35
D. Data yang Dikumpulkan…………………………….…....….........35
E. Teknik Pengumpulan Data………………………….…….…........36
F. Teknik Analisis Data………………………………….......………37
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN………………..……...…......44
A. Sejarah Perusahaan……………….…………………...…..............44
B. Lokasi Perusahaan ………………………………….…..….…......46
C. Bidang Usaha………………………..……………….…….….......47
D. Struktur Organisasi Perusahaan ……..………………...….…........54
E. Personalia………………………………..…….………….….........67
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN……..……………....…......71
A. Deskripsi Data………………………………..……………...........71
B. Pengujian Kepatuhan terhadap Pengendalian Intern pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
Sistem Penggajian PT (Persero) SUCOFINDO……….………...104
C. Pembahasan……………………………………………………...113
BAB VI PENUTUP…………………………………………………..….…..117
A. Kesimpulan………………………………………….…….……117
B. Keterbatasan Penelitian……………………………..…….........119
C. Saran………………………………………………….……......120
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….....…...
LAMPIRAN………………………………………………………………......
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 : Stop-or-Go Decision………………………………………..……........32
Tabel 2 : Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian Pengendalian (Zero Expected Occurance)………………….. ……………………………..40
Tabel 3 : Attribute Sampling Table for Determining Stop-Or-Go Sampling Sizes and Upper Precision Limit Population Occurance Rate Based on Sample Results……………………………………………..………43
Tabel 4 : Fungsi yang Terkait dalam Sistem Penggajian PT (Persero) SUCOFINDO Cabang Madya Banjarmasin………………………......71
Tabel 5 : Perbandingan Struktur Organisasi………………………………….....92
Tabel 6 : Perbandingan Sistem Otorisasi…………………………......................98
Tabel 7 : Perbandingan Prosedur Pencatatan ……….…...……………………..99
Tabel 8 : Perbandingan Praktik yang Sehat………….……………...................103
Tabel 9 : Besarnya Sampel Minimum Untuk Pengujian Pengendalian (Zero Expected Occurance)…………………………………...…………. .105
Tabel 10: Stop-Or-Go Decision untuk atribut kelengkapan dokumen pendukung…………………………………………………………..106
Tabel 11: Stop-Or-Go Decision untuk atribut kelengkapan otorisasi pada dokumen...…………………………………………………………...107
Tabel 12: Stop-Or-Go Decision untuk atribut kesesuaian informasi antar dokumen..…………………………………………………………....107
Tabel 13: Hasil Pemeriksaan Atribut terhadap Sampel Dokumen Penggajian...108
Tabel 14: Ringkasan Hasil Pengujian Kepatuhan terhadap Pengendalian Intern Penggajian PT (Persero) SUCOFINDO Banjarmasin……….115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 : Flowchart Sistem Penggajian………………………….………......20
Gambar 2 : Struktur Organisasi PT (Persero) SUCOFINDO Cabang Madya Banjarmasin……………………………………………………......55
Gambar 3 : Flowchart Sistem Penggajian PT (Persero) SUCOFINDO Cabang Madya Banjarmasin……………………....………………….…….82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
ABSTRAK
EVALUASI PENGENDALIAN INTERN PENGGAJIAN Studi kasus pada PT (Persero) SUCOFINDO Cabang Madya Banjarmasin
Derivatif Dwirora Girsang
NIM : 042114154 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2010
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui apakah pengendalian intern
penggajian yang diterapkan pada PT (Persero) SUCOFINDO Cabang Madya Banjarmasin sudah dilaksanakan dengan baik, (2) mengetahui apakah pengendalian intern penggajian yang diterapkan pada PT (Persero) SUCOFINDO Cabang Madya Banjarmasin sudah efektif.
Jenis penelitian adalah studi kasus. Objek penelitian adalah pengendalian intern penggajian pada PT (Persero) SUCOFINDO Cabang Madya Banjarmasin yang berlokasi di Jl. Jend A. Yani. No.21A. Km 7,8 Banjarmasin. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan pengujian kepatuhan.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa pengendalian intern penggajian pada PT(Persero) SUCOFINDO Cabang Madya Banjarmasin sudah baik, hal ini terlihat dari hasil jawaban kuesioner mengenai unsur pengendalian intern penggajian sebagian besar adalah “Ya”. Pengendalian intern penggajian untuk atribut kelengkapan dokumen pendukung dan kesesuaian informasi antar dokumen adalah efektif dan untuk atribut kelengkapan otorisasi pada dokumen penggajian dapat disimpulkan tidak efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
ABSTRACT
THE EVALUATION OF PAYROLL INTERNAL CONTROL A case study at PT (Persero) SUCOFINDO Cabang Madya Banjarmasin
Derivatif Dwirora Girsang Sanata Dharma University
Yogyakarta 2010
The aims of this research were (1) to determine whether the payroll
internal control applied by PT (Persero) SUCOFINDO Cabang Madya Banjarmasin had been implemented properly, (2) to determine whether the payroll internal control applied by PT (Persero) SUCOFINDO Cabang Madya Banjarmasin had been effective.
The type of this research was a case study. The object of research was payroll internal control at PT (Persero) SUCOFINDO Cabang Madya Banjarmasin located on Jl. Jend A. Yani. No.21A. Banjarmasin 7.8 km. The data analysis techniques used in this research were descriptive analysis and compliance test.
The results of data analysis showed that the internal control of payroll in PT (Persero) SUCOFINDO Cabang Madya Banjarmasin was already good, it was seen from the results of answers to questionnaires on the payroll internal control elements that were mostly “Ya”. The payroll internal control for completeness of supporting documents attributes and the suitability of information among the documents was effective and for the attribute of completeness of the payroll authorization in the document could be concluded to be ineffective.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Persaingan bisnis di era globalisasi ini sangatlah ketat. Banyaknya
perusahaan baru yang bermunculan menambah ketatnya persaingan. Salah
satu upaya yang dilakukan perusahaan-perusahaan tersebut agar dapat
memenangkan persaingan yaitu dengan menarik perhatian publik melalui
hasil kinerja perusahaan yang baik. Gambaran dari kinerja perusahaan
tersebut dituangkan dalam bentuk laporan keuangan.
Sebuah laporan keuangan dapat dikatakan baik apabila informasi yang
terdapat dalam laporan keuangan tersebut dapat dipercaya. Laporan keuangan
harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya dan dapat
dipertanggungjawabkan sehingga para pengambil keputusan yang
mendasarkan diri pada laporan keuangan tidak akan tersesat. Salah satu faktor
yang menentukan dapat dipercaya tidaknya laporan keuangan yang dihasilkan
oleh perusahaan adalah pengendalian intern yang terdapat dalam suatu
perusahaan. Semakin efektif pengendalian intern yang berlaku maka laporan
keuangan yang dihasilkan semakin dapat dipercaya. (Mulyadi, 1993: 51)
Pengendalian intern memang bukan dimaksudkan untuk menghilangkan
semua kemungkinan terjadinya kesalahan atau penyelewengan. Pengendalian
intern yang kuat dapat menekan terjadinya kesalahan atau penyelewengan
dalam batas-batas yang layak dan kalaupun kesalahan atau penyelewengan
terjadi, hal ini dapat diketahui dan diatasi dengan cepat. (Nugroho, 2000: 138)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Dalam sebuah perusahaan, manajer puncak bertanggung jawab untuk
mengembangkan dan mengoperasikan pengendalian intern yang baik.
Manajemen harus mengevaluasi apakah pengendalian telah dirancang dan
diberlakukan untuk mencegah atau mendeteksi salah saji yang material dalam
laporan keuangan. Di samping itu, manajemen juga harus menguji efektivitas
pelaksanaan pengendalian untuk menentukan apakah pengendalian telah
berjalan seperti yang dirancang, dan apakah orang yang melaksanakan
memiliki kewenangan serta kualifikasi yang diperlukan untuk melaksanakan
pengendalian itu secara efektif. (Arens, 2006: 372)
Penggajian merupakan salah satu biaya perusahaan yang harus
dilaporkan dalam laporan keuangan. Pengendalian intern penggajian yang
tepat dan efektif membuat perusahaan akan dapat mengatasi dan menghindari
hal- hal yang dapat merugikan perusahaan dan karyawan. Pengendalian intern
merupakan alat bantu yang digunakan sebagai pedoman kerja untuk
mengawasi pelaksanaan penggajian. (Istiawan, 2003: 2)
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengambil judul “Evaluasi
Pengendalian Intern Penggajian PT (Persero) SUCOFINDO Cabang Madya
Banjarmasin”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengendalian intern penggajian yang diterapkan pada PT
(Persero) SUCOFINDO Cabang Madya Banjarmasin sudah dilaksanakan
dengan baik?
2. Apakah pengendalian intern penggajian yang diterapkan pada PT
(Persero) SUCOFINDO Cabang Madya Banjarmasin sudah efektif?
C. Batasan Masalah
Unsur pengendalian intern dalam sistem penggajian yang akan dibahas
dalam penelitian ini meliputi:
a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab secara tegas.
b. Sistem otorisasi oleh pejabat yang berwenang.
c. Prosedur pencatatan.
d. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi.
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah pengendalian intern penggajian yang
diterapkan pada PT (Persero) SUCOFINDO Cabang Madya Banjarmasin
sudah dilaksanakan dengan baik.
2. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan pengendalian intern penggajian
yang diterapkan pada PT (Persero) SUCOFINDO Cabang Madya
Banjarmasin sudah efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan atau
masukan bagi perusahaan tentang kebaikan dan kelemahan pengendalian
intern dalam sistem penggajian dan dapat membantu perusahaan untuk
mengetahui efektifitas pengendalian intern terhadap sistem penggajian.
2. Bagi Penulis
Penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan mengenai
sistem penggajian dan menerapkan teori yang telah dipelajari pada saat
kuliah ke dalam praktik.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan dan
memberikan masukan dalam bidang akuntansi khususnya pengendalian
intern penggajian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
F. Sistematika Penulisan
Secara garis besar penulisan skripsi ini sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika
penulisan.
Bab II Landasan Teori
Bab ini menguraikan teori mengenai pengendalian intern, sistem
penggajian dan pengujian kepatuhan.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini berisi informasi mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu
penelitian, subyek dan obyek penelitian, data yang dikumpulkan,
teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
Bab IV Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini berisi penjelasan mengenai sejarah perkembangan perusahaan,
organisasi perusahaan, bidang usaha, lokasi perusahaan, personalia.
Bab V Analisis Data dan Pembahasan
Dalam bab ini, penulis menguraikan mengenai hasil penelitian dan
pembahasan mengenai pengendalian intern penggajian.
Bab VI Penutup
Kesimpulan dari penelitian, keterbatasan dan saran akan dijelaskan
dalam bab ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Evaluasi
Secara garis besar pengertian evaluasi adalah penilaian. Pengertian
evaluasi dan penilaian menurut Peter Salim (1991: 411), yaitu:
1. Evaluasi adalah kegiatan dengan sungguh-sungguh mengamati, mengoreksi, menimbang baik buruknya suatu masalah yang dilakukan oleh suatu tim secara formal, dengan dasar-dasar tertentu kemudian memberikan penghargaan seberapa besar bobotnya, kualitasnya, dan kemampuannya.
2. Penilaian adalah kegiatan dengan sungguh-sungguh mengamati, mengoreksi, menimbang baik buruknya suatu masalah yang dilakukan perorangan, dengan dasar-dasar tertentu kemudian memberi penghargaan seberapa besar bobotnya, kualitasnya, atau kemampuannya.
B. Pengendalian Intern
1. Pengertian pengendalian intern
“Pengendalian intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan berikut ini : (a) keandalan pelaporan keuangan, (b) efektivitas dan efisiensi operasi, dan (c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.” (SA 319.2)
“Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode,
dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.” (Mulyadi, 2001: 163)
“Sistem pengendalian intern adalah suatu proses yang dipengaruhi
oleh dewan komisaris, manajemen dan personil usaha lainnya, yang dirancang untuk mendapatkan keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan.” (Jusup, 2001: 252)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
2. Tujuan pengendalian intern
Tujuan pengendalian intern menurut Mulyadi (2001: 178), yaitu:
a. Menjaga kekayaan perusahaan atau organisasi
Kekayaan fisik suatu perusahaan dapat dicuri, disalahgunakan,
atau hancur karena kecelakaan kecuali jika kekayaan dilindungi
dengan pengendalian yang memadai.
b. Mengecek ketelitian dan keandalan data
Pengendalian intern dirancang untuk memberikan jaminan
proses pengolahan data akuntansi akan menghasilkan laporan
keuangan yang teliti dan andal.
c. Mendorong efisiensi
Pengendalian intern ditujukan untuk mencegah duplikasi usaha
yang tidak perlu dalam kegiatan bisnis perusahaan dan mencegah
penggunaan sumber daya perusahaan yang tidak efisien.
d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen
Pengendalian intern ditujukan untuk memberikan jaminan yang
memadai agar kebijakan manajemen dipatuhi oleh karyawan.
3. Komponen pengendalian intern
Komponen pengendalian intern menurut Standar Profesional
Akuntan Publik, yaitu:
a. Lingkungan Pengendalian
Faktor yang membentuk lingkungan pengendalian dalam suatu
entitas yang diantaranya adalah integritas dan nilai etika, komitmen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
terhadap kompetensi, dewan direksi dan komite audit, filosofi dan
gaya operasi manajemen, struktur organisasi, penetapan wewenang
dan tanggung jawab, kebijakan dan praktik sumber daya manusia.
b. Penaksiran Risiko
Penaksiran risiko adalah identifikasi entitas dan analisis
terhadap risiko yang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk
suatu dasar untuk menentukan bagaimana risiko harus dikelola.
c. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang
membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan.
Kebijakan dan prosedur tersebut membantu meyakinkan bahwa
tindakan yang diperlukan telah dijalankan untuk mencapai tujuan
perusahaan.
d. Informasi dan Komunikasi
“Informasi dan komunikasi adalah pengidentikasian, penangkapan, dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka.” (SA 319.2)
e. Pemantauan
“Suatu tanggung jawab manajemen yang penting adalah membangun dan memelihara pengendalian intern. Manajemen memantau pengendalian untuk mempertimbangkan apakah pengendalian tersebut beroperasi sebagaimana yang diharapkan dan bahwa pengendalian tersebut dimodifikasi sebagaimana mestinya jika perubahan kondisi menghendakinya. Pemantauan adalah proses penentuan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu.” (SA 319.11)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
4. Unsur pengendalian intern
Pengendalian intern suatu perusahaan terdiri dari empat unsur
pokok (Mulyadi, 2001: 164), yaitu:
a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional
secara tegas.
Struktur organisasi merupakan rerangka (framework) pembagian
tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk
untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan.
Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi
didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini:
1) Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari
fungsi akuntansi.
2) Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk
melaksanakan semua tahap suatu transaksi.
b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan
perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan
biaya.
Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar
otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui
terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu, dalam organisasi harus
dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi
atas terlaksananya setiap transaksi. Prosedur pencatatan yang baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
akan menjamin data yang direkam dalam formulir dicatat dalam
catatan akuntansi dengan tingkat ketelitian dan keandalan yang tinggi.
c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi.
Praktik yang sehat dalam organisasi perusahaan dapat
diciptakan dengan cara-cara berikut:
1) Penggunaan formulir yang bernomor urut tercetak yang
pemakaiannnya harus dipertanggungjawabkan.
2) Pemeriksaan mendadak (surprised audit).
3) Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir
oleh satu orang atau satu unit organisasi.
4) Perputaran jabatan (job rotation).
5) Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak.
6) Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan
catatannya.
7) Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek
efektivitas unsur-unsur pengendalian intern yang lain.
d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
Untuk mendapatkan karyawan yang kompeten dan dapat
dipercaya, berbagai cara berikut dapat ditempuh:
1) Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut
oleh pekerjaannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
2) Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan
perusahaan, sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya.
5. Prosedur untuk memperoleh pemahaman pengendalian intern
a. Pengajuan pertanyaan yang berhubungan dengan tugas-tugas personil
perusahaan tersebut.
Aktivitas ini dilakukan untuk menetapkan pemahaman para
pegawai tentang tugas-tugasnya, mengetahui kinerja masing-masing
pegawai dalam melaksanakan tugasnya dan mengetahui frekuensi,
penyebab serta sifat penyimpangan.
b. Observasi pelaksanaan tugas para personil.
c. Inspeksi atas dokumen-dokumen dan laporan-laporan yang
menunjukkan pelaksanaan pengendalian.
Aktivitas ini dilakukan apabila terdapat alur pelaksanaan
transaksi, misalnya dalam pembubuhan tanda tangan dan cap apakah
pengendalian telah dilaksanakan dan siapa yang melaksanakannya.
d. Pengerjaan ulang pengendalian oleh auditor.
6. Pelaksanaan penilaian pendahuluan
Menurut Sugiarto (1983:130) cara yang digunakan untuk
melaksanakan penilaian pendahuluan adalah melakukan penelitian
pendahuluan, yaitu:
a. Mempelajari bagan organisasi
b. Mempelajari deskripsi jabatan
c. Mempelajari pedoman prosedur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Menurut Munawir (1999: 238), cara yang digunakan untuk
melengkapi pelaksanaan penilaian pendahuluan, yaitu:
a. Mempelajari bagan alir (flowchart)
Flowchart merupakan teknik untuk menjelaskan struktur
pengendalian intern dengan menggunakan simbol-simbol. Flowchart
menunjukkan urut-urutan proses atau aliran dokumen dalam
pencatatan dalan suatu struktur, pemisahan tugas, otorisasi,
pengesahan dan verifikasi itern dalam struktur tersebut.
b. Mengisi kuesioner pengendalian intern
Kuesioner pengendalian intern adalah suatu rangkaian
pernyataan mengenai pengendalian dalam suatu siklus pemeriksaan.
Hasil kuesioner memberikan jawaban “ya” atau “tidak” dimana “ya”
berarti menunjukkan kekuatan pengendalian intern, sebaliknya
jawaban “tidak” menunjukkan potensi kelemahan pengendalian
intern.
c. Melakukan pengisian uraian tertulis untuk memperoleh kelemahan
tentang gambaran perusahaan melalui penjelasan-penjelasan lisan
dari pejabat perusahaan.
Menurut Mulyadi (2002: 200), pemahaman atas pengendalian
intern menggunakan tiga macam cara:
a. Kuesioner pengendalian intern (Internal control quetionaires)
b. Uraian tertulis (written description)
c. Bagan alir sistem (system flowchart)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Setelah melakukan penelitian pendahuluan, maka dapat
diketahui kelemahan dan kekuatan pengendalian intern.
Menurut Standar Akuntan Publik, ada tiga cara yang bisa
digunakan akuntan publik dalam melakukan pemahaman dan evaluasi
pengendalian intern:
a. Internal Control Quetionaires (ICQ)
Internal control quetionaires atau kuesioner berisi pertanyaan-
pertanyaan mengenai operasi kebijakan dan prosedur pengendalian
intern. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dibuat sedemikian rupa
sehingga jawaban yang diperlukan cukup dengan kata Ya (Y) dan
Tidak (T). Jika jawaban yang ditulis mayoritas “Ya” maka
menunjukkan pengendalian intern yang baik dan jika jawaban
mayoritas “Tidak” berarti pengendalian intern yang dimiliki
organisasi tersebut tidak baik.
b. Flowchart
Flowchart adalah diagram alur yang menggambarkan
dokumen-dokumen suatu mata usaha.
c. Narrative
Deskripsi narrative adalah deskripsi tertulis yang berisi
komentar-komentar tentang pertimbangan atau penilaian mengenai
pengendalian intern.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
C. Sistem Penggajian
1. Pengertian gaji
“Gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer. Umumnya gaji dibayarkan secara tetap per bulan.” (Mulyadi, 2000: 373)
2. Fungsi yang terkait dalam sistem penggajian
a. Fungsi penerima pegawai (bagian kepegawaian)
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencari karyawan baru,
menyeleksi calon karyawan, memutuskan penempatan calon
karyawan, memutuskan penempatan calon karyawan baru, membuat
surat keputusan tarif gaji karyawan, kenaikan pangkat dan golongan
gaji, mutasi karyawan, dan pemberhentian karyawan.
b. Fungsi pencatat waktu (bagian pencatat waktu)
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyelenggarakan catatan
waktu hadir bagi semua karyawan perusahaan. Pengendalian intern
yang baik mensyaratkan fungsi pencatatan waktu hadir karyawan
tidak boleh dilaksanakan oleh penyelia (supervisor) atau oleh
karyawan yang bertanggung jawab atas pembuatan daftar gaji dan
upah.
c. Fungsi pembuat daftar gaji (bagian gaji)
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menghitung penghasilan
setiap karyawan selama waktu pembayaran gaji. Hasil perhitungan
ini dituangkan dalam daftar gaji kemudian diserahkan kepada fungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
pembuat bukti kas keluar guna pembuatan bukti kas keluar yang
dipakai sebagai dasar untuk pembayaran gaji kepada karyawan.
d. Fungsi pembuat bukti kas keluar (bagian utang)
Fungsi ini bertanggung jawab membuat perintah pengeluaran
kas untuk pembayaran gaji seperti yang tercantum dalam daftar gaji.
Fungsi ini membuat bukti kas keluar yang memberi otorisasi kepada
bagian kasa untuk membayarkan gaji kepada karyawan seperti yang
tercantum dalam daftar gaji tersebut.
e. Fungsi pembayar gaji (bagian kasa)
Fungsi ini bertanggung jawab mengisi cek guna pembayaran
gaji dan menguangkan cek tersebut ke bank. Kemudian uang tunai
tersebut dimasukkan ke dalam amplop gaji setiap karyawan untuk
selanjutnya dibagikan kepada karyawan yang berhak.
f. Fungsi akuntansi umum (bagian jurnal, buku besar, laporan)
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat gaji dalam jurnal
umum.
3. Dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian
Dokumen lengkap yang digunakan dalam sistem penggajian
(Mulyadi, 2001: 335), yaitu:
a. Dokumen pendukung perubahan gaji
Dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian
berupa surat-surat keputusan yang bersangkutan dengan karyawan,
seperti surat keputusan pengangkatan pegawai baru, surat keputusan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
kenaikan/ penurunan pangkat, perubahan tarif upah, pemberhentian
sementara dari pekerjaan, pemindahan, dan lain sebagainya.
b. Kartu jam hadir
Kartu jam hadir merupakan dokumen yang digunakan oleh
fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam hadir setiap karyawan di
perusahaan. Catatan jam hadir karyawan dapat berupa daftar hadir
biasa atau kartu hadir yang di cap dengan mesin pencatat waktu.
c. Daftar gaji
Daftar gaji merupakan dokumen yang berisi jumlah gaji dan
upah bruto setiap karyawan dikurangi dengan potongan-potongan
berupa PPh pasal 21, utang, dan iuran karyawan.
d. Rekap daftar gaji
Rekap daftar gaji merupakan ringkasan gaji per departemen
yang dibuat berdasarkan daftar gaji.
e. Surat pernyataan gaji
Dokumen ini dibuat sebagai suatu catatan bagi karyawan
mengenai rincian gaji dan upah yang diterima setiap karyawan.
f. Amplop gaji
Uang gaji karyawan diserahkan kepada setiap karyawan dalam
amplop gaji.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
g. Bukti kas keluar
Bukti kas keluar merupakan dokumen yang berisi perintah
pengeluaran uang yang dibuat oleh fungsi akuntansi kepada fungsi
keuangan.
4. Catatan akuntansi dalam sistem penggajian
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penggajian
(Mulyadi, 2001: 292), yaitu:
a. Jurnal umum
Jurnal ini digunakan untuk mencatat distribusi biaya tenaga
kerja ke dalam setiap pesanan dan departemen dalam perusahaan
yang memakai jasa tenaga kerja. Dokumen sumber untuk pencatatan
ke dalam jurnal ini adalah bukti kas keluar.
b. Kartu kos produk
Catatan ini merupakan buku pembantu yang digunakan untuk
mencatat upah tenaga kerja langsung yang dikeluarkan untuk
pesanan tertentu. Dokumen sumber untuk pencatatan ke dalam buku
pembantu ini adalah rekap daftar upah.
c. Buku pembantu biaya
Catatan ini merupakan buku pembantu yang digunakan untuk
mencatat biaya tenaga kerja (selain biaya tenaga kerja langsung)
setiap departemen dalam perusahaan. Sumber informasi untuk
pencatatan dalam kartu biaya ini adalah jurnal umum atau rekap
daftar gaji dan upah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
d. Kartu penghasilan karyawan
Merupakan catatan mengenai penghasilan dan berbagai
potongannya yang diterima oleh setiap karyawan. Informasi dalam
kartu penghasilan ini dipakai sebagai dasar penghitungan PPh pasal
21 yang menjadi beban setiap karyawan. Selain itu, kartu
penghasilan karyawan ini digunakan sebagai tanda terima gaji dan
upah karyawan dengan ditandatanganinya kartu tersebut oleh
karyawan yang bersangkutan.
Dokumen dan catatan dalam sistem penggajian menurut
Haryono Jusup (2002: 191) adalah sebagai berikut:
a. Otorisasi personil
Memo yang diterbitkan oleh departemen personalia
tentang pengangkatan pegawai beserta semua perubahan status
pegawai untuk keperluan pembuatan daftar gaji.
b. Kartu waktu hadir
Kartu yang digunakan bagi setiap pegawai untuk mencatat
jam kerja yang telah dilakukan pegawai yang bersangkutan
setiap hari selama periode pembayaran (mingguan, dua
mingguan, atau bulanan). Pencatatan ke dalam kartu ini
dilakukan dengan menggunakan mesin pencatat waktu kerja
(time clock). Dalam sistem yang lebih modern, kartu ini tidak
digunakan lagi dan diganti dengan kartu elektronik (badge) yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
bila diselipkan pada terminal akan menghasilkan pencatatan
waktu secara elektronis.
c. Catatan waktu kerja
Formulir yang digunakan untuk mencatat waktu kerja
seorang pegawai pada suatu pekerjaan (job) tertentu. Jumlah jam
kerja ini seringkali dicetak dengan mesin.
d. Daftar gaji
Daftar yang menunjukkan nama para pegawai, pendapatan
kotor, potongan-potongan, dan pembayaran bersih untuk suatu
periode. Daftar ini merupakan dasar untuk pembayaran kepada
para pegawai dan pencatatan gaji.
e. Rekening bank-gaji
Rekening giro yang dibuka di bank, khusus untuk
keperluan pembayaran gaji. Pada setiap periode pembayaran,
rekening ini diisi sebesar jumlah bersih gaji yang harus dibayar,
dan bank akan mengurangi rekening ini sebesar cek-cek yang
diuangkan para pegawai di bank tersebut.
f. Cek gaji
Perintah tertulis kepada bank untuk membayar sejumlah
tertentu kepada pegawai yang menunjukkan cek tersebut di
bank. Cek ini biasanya juga dilampiri dengan informasi tentang
pendapatan kotor pegawai serta potongan-potongan atas
pendapatan pegawai yang bersangkutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
g. Ikhtisar distribusi biaya tenaga kerja
Laporan yang menunjukkan pengklasifikasian rekening
dari pendapatan kotor para pegawai pabrik untuk setiap periode
pembayaran.
h. Formulir pajak penghasilan karyawan
Formulir-formulir yang disediakan oleh Direktorat
Jendral Pajak (departemen keuangan) untuk pembayaran pajak
atas gaji pegawai yang telah dipotong perusahaan dari
pendapatan kotor setiap pegawai sesuai dengan undang-undang
yang berlaku.
i. Arsip pegawai
Berisi data kepegawaian untuk setiap pegawai yang
meliputi informasi pengangkatan pegawai yang bersangkutan,
evaluasi jabatan, tindakan indispliner (jika ada), dan sebagainya.
j. File induk data personil
File komputer yang berisi data terkini semua karyawan
yang diperlukan untuk menghitung gaji, seperti klasifikasi
jabatan, dan potongan- potongan.
k. File induk pendapatan karyawan
File komputer yang berisi pendapatan kotor, potongan-
potongan, dan pendapatan bersih setiap pegawai yang dihimpun
dari pembayaran gaji per periode pembayaran sejak awal tahun
sampai saat ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
5. Bagan alir penggajian
Menurut Mulyadi, gambaran sistem penggajian dapat disajikan dalam
bagan alir (flowchart) sebagai berikut:
Bagian Pencatat Waktu
KJH : Kartu Jam Hadir
Gambar 1: Flowchart Sistem Penggajian
Sumber: Sistem Akuntansi, (Mulyadi: 2001, 392-395)
Mencatat jam hadir karyawan
Mulai
Membuat daftar hadir
KJH
Daftar Hadir Karyawan
1
KJH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Gambar 1: Flowchart Sistem Penggajian (lanjutan 1)
Bagian Gaji
KJH = Kartu Jam Hadir SPG = Surat Pernyataan Gaji RDG = Rekap Daftar Gaji KPK = Kartu Penghasilan Karyawan
KPK
Daftar gaji 2
KJH
Daftar Hadir
Membuat daftar gaji
Membuat rekap gaji
SPG 2
RDG 1 2
1 Daftar Gaji
T
Kartu Penghasilan Karyawan
1 6
3 Bukti kas keluar
T A
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Gambar 1: Flowchart Sistem Penggajian (lanjutan 2)
Bagian Utang
Mencatat nomor cek pada register bukti kas keluar
KJH = Kartu Jam Hadir
SPG = Surat Pernyataan Gaji RDG = Rekap Daftar Gaji DG = Daftar Gaji KPK = Kartu Penghasilan Kary.
RDG 2
DG 1
KPK
SPG 2
RDG 1 2
1 Daftar Gaji
KPK
SPG 2
RDG 1 2
2
Membuat bukti kas
keluar
DG 1 3
2 1
Bukti Kas Keluar
Register bukti kas
keluar
3 4
7
Bukti kas 1keluar
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Gambar 1: Flowchart Sistem Penggajian (lanjutan 3)
Bagian Kasa
Dimasukkan ke dalam amplop gaji bersama dengan pemasukan uang gaji
DG = Daftar gaji RDG = Rekap Daftar Gaji SPG = Surat Pernyataan Gaji KPK = Kartu Penghasilan Karyawan
KPK
SPG RDG 2
2DG 1
3
KPK
SPG RDG 2
2DG 1
3
4
Bukti kas 1 keluar
Mengisi cek & meminta
tanda tangan atas cek
Menguangkan cek ke bank &
memasukkan uang ke amplop gaji
Membayarkan gaji kpd karyawan &
meminta tanda tangan atas kartu penghasilan
karyawan
Membubuhkan cap lunas pada bukti
dan dokumen pendukungnya
1
1
Bukti kas 1keluar
6 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Gambar 1: Flowchart Sistem Penggajian (lanjutan 4)
Bagian Akuntansi Umum
DG = Daftar Gaji RDG = Rekap Daftar Gaji BKK = Bukti Kas Keluar
RDG 2 DG 1
RDG 1
BKK 2
3
RDG 1 2
Bukti kas keluar
Membuat bukti
memorial
Bukti memorial
Jurnal Umum
7
Bukti kas 1keluar
Register cek
selesai
N
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
6. Prosedur penggajian
a. Prosedur pencatat waktu hadir
Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan
yang diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu hadir dengan
menggunakan daftar hadir pada pintu masuk perusahaan. Bentuk
pencatatan waktu dapat menggunakan daftar hadir biasa atau clock
card yang berguna untuk menentukan gaji karyawan yang
bersangkutan. Bagi karyawan yang digaji bulanan, daftar hadir
digunakan untuk menentukan apakah karyawan dapat memperoleh
gaji penuh atau harus dipotong akibat ketidakhadiran mereka. Daftar
hadir ini juga digunakan untuk menentukan apakah karyawan
bekerja di perusahaan dalam jam biasa atau jam lembur (overtime),
sehingga dapat digunakan untuk menentukan apakah karyawan akan
menerima gaji saja atau menerima tunjangan lembur (umumnya
bertarif di atas tarif gaji biasa).
b. Prosedur pembuatan daftar gaji
Pembuatan daftar gaji dilakukan oleh fungsi pembuat daftar
gaji. Data yang digunakan adalah surat keputusan mengenai
pengangkatan karyawan baru, kenaikan atau penurunan pangkat,
penghentian karyawan, daftar gaji sebelumnya, dan daftar hadir.
c. Prosedur distribusi biaya gaji
Distribusi biaya gaji dilakukan pada bagian-bagian yang
menikmati manfaat tenaga kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
d. Prosedur pembuatan bukti kas keluar
Bukti kas keluar merupakan suatu perintah mengeluarkan
sejumlah uang untuk keperluan seperti yang tercantum dalam
dokumen yang dimaksud.
e. Prosedur pembayaran gaji
Fungsi pencatatan utang membuat perintah mengeluarkan kas
kepada fungsi pembayaran gaji untuk menuliskan cek yang akan
ditransfer pada nomor rekening karyawan untuk pembayaran gaji.
7. Unsur pengendalian intern sistem penggajian
Unsur pengendalian intern dalam sistem penggajian menurut
Mulyadi (2001: 345), yaitu:
a. Organisasi
1) Fungsi pembuatan daftar gaji harus terpisah dari fungsi
pembayaran gaji.
2) Fungsi pencatatan waktu hadir harus terpisah dari fungsi operasi.
b. Sistem Otorisasi
1) Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji harus
memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan
perusahaan yang ditandatangani oleh direksi.
2) Setiap perubahan gaji karena perubahan pangkat, perubahan tarif
gaji, tambahan keluarga harus didasarkan pada surat keputusan
direksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
3) Setiap potongan atas gaji karyawan selain dari pajak penghasilan
karyawan harus didasarkan surat potongan gaji yang diotorisasi
oleh kepala fungsi personalia.
4) Kartu jam hadir harus diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu.
5) Perintah lembur harus diotorisasi oleh kepala departemen
karyawan yang bersangkutan.
6) Daftar gaji harus diotorisasi oleh kepala fungsi personalia.
7) Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji harus diotorisasi oleh
kepala fungsi akuntansi.
c. Prosedur pencatatan
1) Perubahan dalam kartu penghasilan karyawan direkonsiliasi
dengan daftar gaji karyawan.
2) Tarif gaji yang dicantumkan dalam kartu jam kerja diverifikasi
ketelitiannya oleh fungsi akuntansi.
d. Praktik yang sehat
1) Pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu harus
diawasi oleh fungsi pencatat waktu.
2) Pembuatan daftar gaji harus diverifikasi kebenaran dan ketelitian
perhitungannya oleh fungsi pembuat bukti kas keluar sebelum
dilakukan pembayaran.
3) Penghitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan
kartu penghasilan karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
4) Kartu penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat
daftar gaji.
e. Mutu karyawan
1) Perekrutan pegawai harus berdasarkan seleksi
2) Calon pegawai harus memenuhi persyaratan tertentu sesuai
dengan jabatan yang akan diduduki
3) Harus diadakan pelatihan bagi karyawan baru
4) Pegawai yang sudah ada harus diberikan tambahan pengetahuan
sesuai dengan perkembangan pekerjaannya.
D. Pengujian Kepatuhan Pengendalian Intern Penggajian
Pengujian kepatuhan ditujukan untuk membuktikan apakah unsur-unsur
pengendalian intern dalam sistem penggajian benar-benar telah dilaksanakan
oleh setiap fungsi pembentuk sistem tersebut.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk melakukan pengujian
kepatuhan dalam sistem penggajian, yaitu (Mulyadi, 1992: 352-355):
1. Melakukan pengamatan terhadap pemisahan fungsi pembuatan daftar gaji
dari fungsi pembayaran gaji dan fungsi pencatatan waktu hadir dari fungsi
operasi,
2. Melakukan pengamatan terhadap pencatatan waktu hadir dan jam kerja
karyawan,
3. Melakukan pengamatan terhadap pembayaran gaji,
4. Mengambil sampel daftar gaji,
5. Mengambil kartu jam hadir karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
E. Attribute Sampling dalam Pengujian Kepatuhan
Attribute sampling atau proportional sampling digunakan untuk
menguji efektivitas pengendalian intern atau pengujian ketaatan/kepatuhan
(compliance test) guna mengetahui apakah ketentuan-ketentuan yang dibuat
oleh manajemen telah ditaati. Ada tiga model pengambilan sampel dalam
attribute sampling, yaitu fixed-sample-size attribute sampling, stop-or-go-
sampling dan discovery sampling.
F. Stop-or-go Sampling
Stop-or-go sampling digunakan apabila audit bertujuan untuk
meyakinkan sesuatu, misalnya apabila auditor ingin menentukan apakah suatu
karakter populasi, misalnya tingkat kesalahan (error rate) lebih rendah dari
tingkat tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya oleh auditor yang
bersangkutan. Jika auditor tidak menemukan adanya penyimpangan tertentu
yang telah ditetapkan, ia dapat menghentikan pengambilan sampelnya.
Prosedur yang harus ditempuh oleh auditor dalam menggunakan stop-
or-go sampling adalah sebagai berikut:
1. Mendefinisikan populasi dan satuan atau unit sampling
Populasi merupakan keseluruhan data yang ingin digeneralisir oleh
auditor. Satuan atau unit sampling adalah unsur (elemen) dalam
populasi, baik merupakan suatu dokumen, transaksi pencatatan (entry)
ataupun baris tertentu dalam suatu pos (item) yang memiliki sifat-sifat/
karakteristik yang akan diukur oleh auditor guna membuat estimasi
mengenai karakteristik seluruh populasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2. Menentukan atribut yang akan diperiksa
Attribute adalah karakteristik yang bersifat kualitatif suatu unsur
yang membedakan unsur tersebut dengan unsur lain.
3. Menentukan DUPL dan R%
Desired Upper Precision Limit (DUPL) atau acceptable upper
precision limit atau tingkat kesalahan yang diharapkan adalah tingkat
kesalahan maksimum yang masih bisa diterima. Reliability level (R%)
atau tingkat kepercayaan adalah probabilitas benar dalam memercayai
efektivitas pengendalian intern. Ada tiga tingkat keandalan yang dapat
digunakan, yaitu:
a. 90%, artinya pengendalian intern cukup dapat diandalkan.
b. 95%, artinya pengendalian intern dapat diandalkan.
c. 99%, artinya pengendalian intern sangat dapat diandalkan.
4. Menentukan sampel pertama (sampel minimum)
Besarnya sampel minimum yang harus diambil ditentukan dengan
cara menentukan titik potong baris DUPL dengan kolom reliability level
yang telah dipilih pada tabel Besarnya Sampel Minimum.
5. Memilih anggota sampel
6. Membuat tabel stop-or-go decision
Tabel ini merupakan tabel untuk merencanakan pengendalian
jumlah sampel. Langkah yang ditempuh untuk membuatnya adalah
melakukan pemeriksaan sampai dengan jumlah sampel minimum yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
sudah ditentukan. Bila dari semua sampel tidak ditemukan penyimpangan
maka pengambilan sampel dihentikan.
Tabel 1 Stop-or-Go Decision
Langkah ke-
Besarnya sampel
kumulatif yang
digunakan
Berhenti jika kesalahan kumulatif
yang terjadi sama dengan
Lanjutkan ke langkah
berikutnya jika kesalahan yang terjadi sama dengan
Lanjutkan ke langkah
5 jika kesalahan
paling tidak sebesar
1 60 0 1 4 2 96 1 2 4 3 126 2 3 4 4 156 3 4 4 5 Pertimbangkan untuk tidak meletakkan kepercayaan
terhadap pengendalian intern atau gunakan fixed-sample-size-attribute sampling
Sumber: Mulyadi, Auditing, Edisi 6, 2002, hal 266
7. Memeriksa attribute
Pemeriksaan terhadap attribute dilakukan dengan mempelajari dan
melakukan pendataan mengenai kesesuaian attribute. Jika terjadi
penyimpangan dari unsur pengendalian yang seharusnya maka peneliti
harus mencatat berapa kali penyimpangan yang ditemukan.
8. Mengevaluasi hasil pemeriksaan terhadap attribute anggota sampel.
Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap attribute dilakukan dengan
menghitung AUPL. AUPL (achieved upper precision limit) adalah
kesalahan senyatanya yang dijumpai dalam sampel. AUPL dihitung
dengan rumus sebagai berikut:
AUPL =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Jika AUPL = DUPL berarti pengambilan sampel dihentikan dan
dapat diambil kesimpulan bahwa pengendalian intern sudah efektif.
Tetapi apabila ternyata AUPL yang dihasilkan lebih besar dari DUPL
maka perlu diadakan sampel tambahan. Sampel tambahan ini dihitung
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Sample size =
G. Hasil Penelitian Terdahulu
1. Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Penggajian Pada Lembaga
Pendidikan (Studi Kasus pada Yayasan Pendidikan Xaverius Palembang)
oleh Gregorius Bayu Gunawan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sistem
pengendalian intern penggajian sudah dilaksanakan sesuai dengan kajian
teori yang ada dan apakah sistem pengendalian intern di Yayasan
Pendidikan Xaverius Palembang juga sudah efektif. Jenis penelitian ini
adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
wawancara, observasi, kuesioner dan dokumetasi.Teknik analisis data
dilakukan dengan membandingkan antara teori dengan praktek yang
dilaksanakan di Yayasan Pendidikan Xaverius Palembang. Analisis
efektivitas sistem pengendalian intern pada sistem penggajian
menggunakan metode stop-or-go sampling. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa sistem akuntansi penggajian Yayasan Xaverius Palembang sudah
sesuai dengan kajian teori yang ada. Hasil pengujian kepatuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
menyatakan bahwa dengan R% (reliability level)= 95% dan DUPL
(desired upper precision limit)= 5%, tidak ditemukan attribute yang
mengalami penyimpangan sehingga diperoleh AUPL (achieved upper
precision limit)= 5%. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa
sistem penggajian Yayasan Pendidikan Xaverius Palembang sudah
efektif, karena DUPL= AUPL.
2. Mengukur Efektivitas Pengendalian Intern pada Penggajian (Studi Kasus
pada pabrik-pabrik Gula Madu Baru PT) oleh Elisabeth Dwi Lestari.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pelaksanaan dan
efektivitas pengendalian intern pada penggajian di Pabrik-Pabrik Gula
Madu Baru PT. Jenis penelitian adalah studi kasus. Data dikumpulkan
dengan melakukan observasi, wawancara, kuesioner, dan dokumentasi.
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara ordinal dan teknik
analisis data dilakukan dengan membandingkan struktur pengendalian
intern yang berlaku di P2G Madu Baru PT dengan landasan teoritis, juga
melakukan pengujian kepatuhan pengendalian intern dengan model fixed-
sample-size attribute sampling. Berdasarkan penelitian diperoleh hasil
sebagai berikut:
a. Pengendalian intern pada P2G Madu Baru PT sudah baik, hal ini
dibuktikan dengan adanya karyawan yang kompeten.
b. Pengendalian intern pada penggajian sudah dilaksanakan secara
efektif dan hasil evaluasi keandalan 95% diperoleh AUPL sebesar
3%, sehingga AUPL lebih kecil dari DUPL (AUPL< DUPL).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah studi kasus pada PT (Persero) SUCOFINDO
Cabang Madya Banjarmasin. Kesimpulan yang akan diambil berdasarkan
penelitian hanya terbatas pada objek yang diteliti. Hasil penelitian serta hasil
analisa data hanya berlaku pada perusahaan yang diteliti.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Penelitian dilaksanakan di PT (Persero) SUCOFINDO Cabang Madya
Banjarmasin Jl. Jend A. Yani. No.21A. Km 7,8.
2. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Desember 2008 sampai dengan
Januari 2009.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah bagian PSDM (Pengembangan Sumber Daya
Manusia), bagian utang, kasir, dan satpam.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah pengendalian intern penggajian.
D. Data yang Dikumpulkan
1. Gambaran umum PT (Persero) SUCOFINDO Cabang Madya
Banjarmasin meliputi sejarah perusahaan, struktur organisasi, fungsi dan
tugas setiap bagian, bidang usaha, lokasi perusahaan, dan personalia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2. Sistem penggajian PT (Persero) SUCOFINDO Cabang Madya
Banjarmasin meliputi fungsi yang terkait, dokumen dan catatan akuntansi
yang digunakan, prosedur penggajian, bagan alir, serta unsur
pengendalian intern.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara tatap muka
dan tanya-jawab secara langsung dengan pihak-pihak yang terkait dengan
data penelitian yang diperlukan oleh penulis.
Peneliti melakukan wawancara dengan kepala bidang keuangan
dan administrasi, sub bidang akuntansi keuangan, dan sub bidang sumber
daya manusia untuk mendapatkan informasi mengenai gambaran umum
perusahaan dan sistem penggajian yang telah diterapkan oleh perusahaan.
Pedoman pertanyaan wawancara dapat dilihat pada lampiran.
2. Kuesioner
Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data dengan cara menyusun
daftar pertanyaan secara tertulis mengenai masalah yang diteliti. Teknik
ini digunakan untuk memperoleh data primer, yaitu yang diperoleh dari
penelitian. Data yang dapat diperoleh dari teknik ini yaitu pengendalian
intern dalam sistem penggajian perusahaan. Kuesioner yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Internal control quetionaires yang ditujukan
kepada bagian PSDM (Pengembangan Sumber Daya Manusia).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Internal control quetionaires atau kuesioner berisi pertanyaan-
pertanyaan mengenai operasi kebijakan dan prosedur pengendalian
intern. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dibuat sedemikian rupa
sehingga jawaban yang diperlukan cukup dengan kata Ya (Y) dan Tidak
(T). Jika jawaban yang ditulis mayoritas “Ya” maka menunjukkan
pengendalian intern yang baik dan jika jawaban mayoritas “Tidak”
berarti pengendalian intern yang dimiliki organisasi tersebut tidak baik.
3. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan mengumpulkan dan mempelajari dokumen atau data yang ada
dalam perusahaan yang berhubungan dengan sistem penggajian.
Dokumen yang diperoleh dari perusahaan adalah bagan struktur
organisasi, deskripsi jabatan, kartu absen, daftar ketidakhadiran, daftar
lembur, laporan potongan pinjaman, rekap laporan gaji per bidang,
SPPBPU (Surat Perintah Pengeluaran Bukti Pengeluaran Uang), BPU
(Bukti Pengeluaran Uang), dan cek gaji.
4. Observasi atau pengamatan
Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan mengadakan
pengamatan langsung di perusahaan tempat penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
F. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Teknik analisis data yang dilakukan untuk menjawab masalah
pertama dilakukan dengan analisis deskriptif yaitu mendeskripsikan data
yang diperoleh dari hasil penelitian.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menjawab masalah yang
pertama adalah sebagai berikut:
a. Mendeskripsikan sistem penggajian yang diterapkan di PT (Persero)
SUCOFINDO Cabang Madya Banjarmasin meliputi fungsi yang
terkait, dokumen dan catatan yang digunakan, prosedur-prosedur,
bagan alir, serta pengendalian intern sistem penggajian PT (Persero)
SUCOFINDO Cabang Madya Banjarmasin.
b. Membandingkan pelaksanaan pengendalian intern penggajian dengan
teori untuk mengetahui kebaikan dan kelemahan pengendalian intern
penggajian. Apabila pengendalian intern penggajian yang
dilaksanakan telah memenuhi unsur-unsur pengendalian intern, maka
dapat disimpulkan pengendalian intern telah dilaksanakan sesuai
dengan teori. Namun, apabila unsur pengendalian intern tersebut
tidak ditemukan pada sistem penggajian PT (Persero) SUCOFINDO
Banjarmasin menunjukkan kelemahan pengendalian intern. Unsur
pengendalian intern yang akan dibandingkan, yaitu struktur
organisasi, sistem otorisasi, prosedur pencatatan, dan praktik yang
sehat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
c. Memberikan penilaian atas pengendalian intern sistem penggajian
dengan melihat jawaban kuesioner yang telah diisi oleh bagian
PSDM. Pengendalian intern dikatakan baik jika sebagian besar
jawaban “Ya” dan dikatakan lemah atau kurang baik jika sebagian
besar jawaban “Tidak”.
2. Pengujian Kepatuhan
Langkah yang dilakukan untuk menjawab masalah yang kedua
yaitu dengan melakukan pengujian kepatuhan untuk menguji efektivitas
pengendalian intern penggajian. Metode pengambilan sampel yang
digunakan dalam pengujian kepatuhan ini adalah stop-or-go sampling.
Adapun prosedur dalam stop-or-go sampling adalah sebagai berikut :
a. Menentukan populasi
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan
gaji karyawan bulan Desember 2008.
b. Menentukan tingkat keandalan (reliability level/ R%) dan kesalahan
maksimum yang masih bisa diterima (Desired Upper Precision Limit/
DUPL).
Dalam penelitian ini tingkat keandalan (R%) dan DUPL yang
digunakan adalah sebesar 95% dan 5%.
c. Menentukan besarnya sampel minimum dengan cara mencari
pertemuan antara R% dan DUPL dari tabel 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tabel 2 Besarnya Sampel Minimum Untuk Pengujian Pengendalian (Zero Expected Occurance)
Desired Upper Sample Size Based on Confidence Level Precision Limit 90% 95% 97,5%
10% 24 30 37 9 27 34 42 8 30 38 47 7 35 43 53 6 40 50 62 5 48 60 74 4 60 75 93 3 80 100 124 2 120 150 185 1 240 300 370 Perhatian : Jika kepercayaan terhadap pengawasan intern cukup tinggi, umumnya disarankan untuk tidak menggunakan tingkat keandalan kurang dari 95%. Oleh karena itu, dalam hampir semua pengujian pengendalian, besarnya sampel harus tidak boleh kurang dari 60 tanpa penggantian.
Sumber: Mulyadi, Auditing, Edisi 6, 2002, hal 265
d. Menentukan atribut yang akan diperiksa
Atribut yang akan diperiksa adalah sebagai berikut:
1) Adanya kelengkapan dokumen pendukung yang berkaitan
dengan pembuatan laporan gaji karyawan.
Kelengkapan dokumen pendukung berguna untuk
mengetahui apakah karyawan yang tercantum dalam laporan gaji
karyawan benar-benar ada dan bukan pegawai fiktif.
2) Adanya kelengkapan otorisasi pada dokumen penggajian
Kelengkapan otorisasi berguna sebagai bukti bahwa setiap
aktivitas yang dilakukan telah diawasi dan disetujui oleh pihak
yang berwenang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
3) Adanya kesesuaian informasi antar dokumen penggajian
Kesesuaian informasi antar dokumen penggajian untuk
mengetahui apakah gaji benar-benar dibayarkan kepada
karyawan yang tepat dan jumlah yang dibayarkan sudah sesuai
dengan hak karyawan.
e. Memilih anggota sampel
Pemilihan anggota sampel dilakukan dengan menggunakan
program komputer Microsoft Excel, dengan cara merumuskan
=INT(RAND()*M) dimana M adalah jumlah sampel. Cara
menggunakan tabel acak yaitu, (Basalamah, 2003: 29) :
1) Pidahkan kursor ke tempat intruksi =INT(RAND()*M) tersebut
berada
2) Tekan mouse pada Menu Bar Edit atau klik kanan pilih Copy
3) Pindahkan kursor dengan blok sel-sel yang akan dicopy
4) Tekan mouse, klik pada Menu Bar Edit atau klik kanan dan pilih
paste
f. Membuat tabel stop-or-go decision
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
g. Memeriksa dokumen penggajian
Dokumen penggajian yang dipakai dalam penelitian ini, terdiri dari:
1) Dokumen utama
Dokumen utama yang akan diperiksa yaitu laporan gaji
karyawan.
2) Dokumen pendukung
Dokumen pendukung yang diperiksa yaitu kartu absen,
daftar ketidakhadiran karyawan/ daftar potongan transport, daftar
lembur, laporan potongan pinjaman, rekap laporan gaji per
bidang, SPPBPU (Surat Perintah Pengeluaran Bukti Pengeluaran
Uang), BPU (Bukti Pengeluaran Uang), dan cek gaji.
h. Mengevaluasi hasil pemeriksaan atribut
Langkah yang dilakukan untuk mengevaluasi hasil
pemeriksaaan atribut adalah sebagai berikut:
1) Menghitung besarnya AUPL
Cara untuk menghitung besarnya AUPL adalah sebagai berikut:
Sample size =
Confidence level factor at desired reliability for occurance observed
Desired Upper Precision Limit (DUPL)
Confidence level factor at desired reliability for occurance
observed adalah besarnya nilai confidence level factor dapat
dicari pada tabel 3, yaitu pertemuan antara tingkat keandalan
pada kolom R% dengan jumlah kesalahan yang ditemukan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
baris number of occurance. Sedangkan sample size yaitu jumlah
sampel yang diperiksa.
2) Menentukan efektifitas hasil pemeriksaan atribut
a) Jika AUPL ≤ DUPL, artinya unsur pengendalian intern yang
diperiksa adalah efektif dan pengambilan sampel dihentikan.
b) Jika AUPL > DUPL, maka pengambilan sampel dilanjutkan
yaitu dengan memperbesar ukuran sampel kumulatif yang
diperiksa. Cara untuk menghitung besarnya sampel kumulatif
adalah sebagai berikut:
Sample size =
Confidence level factor at desired reliability for occurance observed
Desired Upper Precision Limit (DUPL)
Tabel 3 Attribute Sampling Table for Determining Stop-or-Go Sampling Sizes and Upper Precision Limit Population Occurance Rate Based on Sample Results
Number of occurance
Confidence levels 90% 95% 97.5%
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 . . .
50 51
2.4 3.0 3.7 3.9 4.8 5.6 5.4 6.3 7.3 6.7 7.8 8.8 8.0 9.2 10.3 9.3 10.6 11.7 10.6 11.9 13.1 11.8 13.2 14.5 13.0 14.5 15.8 14.3 16.0 17.1 15.5 17.0 18.4 . . . . . . . . . 60.4 63.3 65.0 61.5 64.5 67.0
Sumber: Mulyadi, Auditing, Edisi 6, 2002, hal 268
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan
PT (Persero) SUCOFINDO didirikan dengan akte notaris Johan Arifin
Lumban Tobing Sutan Arifin Nomor 42 tanggal 22 Oktober 1956, yang
anggaran dasarnya telah diumumkan dalam berita Negara RI nomor 293 tahun
1958. Anggaran dasar tersebut telah mengalami beberapa perubahan, yaitu:
1. Anggaran dasar seperti yang diumumkan dalam berita negara RI nomor
51 tertanggal 26 Juni 1970 dan tambahan berita negara nomor 195/1970.
2. Anggaran dasar seperti yang diumumkan dalam berita negara RI nomor
03 tertanggal 08 Januari 1971 dan tambahan berita negara RI nomor
21/1971.
3. Berdasarkan rapat umum pemegang saham yang telah dilaksanakan dalam
akte notaris Sri Rahayu di Jakarta nomor 17 tertanggal 25 Juni 1985.
Perubahan tersebut diumumkan dalam berita negara RI nomor 73
tertanggal 12 September 1986 dan tambahan berita negara nomor
1081/1986.
PT (Persero) SUCOFINDO merupakan singkatan dari Perseroan
Terbatas Superintending Company of Indonesia yaitu salah satu perusahaan
yang bergerak dalam bidang surveyor independent yang berarti sebagai pihak
penengah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
PT (Persero) SUCOFINDO merupakan usaha bersama antara
pemerintah RI dengan Societe General De Surveillance (SGS) yang
berkedudukan di Geneve Swiss, posisi pemilikan saham PT (Persero)
SUCOFINDO, yaitu pemerintah RI 5% dan SGS 95%, kemudian pada tahun
1986 modal awal pemerintah RI menjadi 50% dan SGS 50% dan pada tahun
1990 sampai sekarang modal awal pemerintah RI menjadi 95% sedangkan
SGS 5%.
PT (Persero) SUCOFINDO sebagai Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) berkembang menjadi perusahaan surveyor dengan peralatan dan
kemampuan teknis terlengkap di Indonesia dengan moto “Integritas,
Profesionalisme, dan Kecanggihan dalam Pelayanan”.
Berkat kemampuan dan integritasnya, PT (Persero) SUCOFINDO
dipercaya oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jasa surveyor dalam
rangka pengadaan stok nasional, pengawasan surveyor dalam rangka
pengadaaan stok nasional; pengawasan surveyor dan inspeksi; serta
membantu terlaksananya ketentuan pemerintah dalam rangka tata niaga,
perdagangan dan industri.
Dalam melaksanakan aktivitasnya, PT (Persero) SUCOFINDO
didukung oleh lebih dari 80 kantor cabang dan perwakilan, dengan peralatan
laboratorium yang modern dan lengkap untuk analisa, serta oleh karyawan
yang mampu dan terlatih dalam bidangnya. Salah satu Kantor Cabang PT
(Persero) SUCOFINDO yaitu di kota Banjarmasin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
PT (Persero) SUCOFINDO Cabang Madya Banjarmasin berdiri sejak
tanggal 1 Desember 1977 dengan status perwakilan. Pada tanggal 12 Juni
1989 terjadi perubahan dari status perwakilan menjadi salah satu cabang,
kemudian pada tanggal 1 September 1997 terjadi perubahan lagi dari status
cabang menjadi cabang madya.
B. Lokasi Perusahaan
PT (Persero) SUCOFINDO Cabang Madya Banjarmasin berlokasi di
Jalan Ahmad Yani Kilometer 7,8 Nomor 21 A Banjarmasin, dengan status
Hak Guna Bangunan (HGB).
Kondisi tanah dan bangunan PT (Persero) SUCOFINDO Cabang
Madya Banjarmasin saat ini adalah sebagai berikut:
1. Tanah
Luas, panjang, dan lebar dari tanah PT (Persero) SUCOFINDO
secara berturut- turut adalah 1.612 m², 85 m, dan 19 m.
2. Bangunan
Luas, lebar, dan panjang dari keseluruhan bangunan kantor dan
laboratorium adalah 900 m², 10 m, dan 30 m.
Bangunan PT (Persero) SUCOFINDO Cabang Madya Banjarmasin
terdiri dari 3 lantai, yaitu:
a. Kantor dan laboratorium yang terdiri dari 3 lantai:
1) Lantai pertama dipergunakan untuk kegiatan di bidang operasional
2) Lantai ke dua dipergunakan untuk kegiatan di bidang keuangan
dan administrasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
3) Lantai ke tiga dipergunakan untuk ruangan laboratorium
b. Preparasi sampel batubara dan gudang
Bangunan ini hanya terdiri dari 1 lantai saja. Kondisi fisik
bangunan tersebut sebagian besar adalah semi permanen dengan luas
200 m², lebar 8 m, dan panjang 25 m.
C. Bidang Usaha
PT (Persero) SUCOFINDO memberikan jasa kepada masyarakat yang
terdiri dari jasa tradisional, non tradisional, dan jasa-jasa khusus. Penjelasan
mengenai jasa-jasa tersebut adalah sebagai berikut:
1. Jasa tradisional terbagi menjadi:
a. Jasa Sarana Komoditi Umum (JSKU), meliputi:
1) Jasa Sarana Perdagangan (JSP), terdiri dari:
a) Jasa manajemen agunan
PT (Persero) SUCOFINDO melakukan pegawasan atas
agunan barang-barang bergerak dijaminkan kepada para
nasabah untuk memperoleh kredit dari Bank atau lembaga
keuangan. Dalam kedudukannya sebagai pihak independen
dan imparsial, PT (Persero) SUCOFINDO menjembatani
kepentingan pihak Bank dan nasabah dengan menyajikan jasa
varifikasi stock, pemeriksaan stock, pemantauan stock,
pengawasan gudang, pengelolaan gudang, manajemen
pergudangan umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
b) Jasa pengendalian hama
Jasa ini terselenggara untuk quality maintenance
terhadap komoditi dan struktur bangunan maupun kesehatan
masyarakat melalui pengendalian hama. Pelayanan ini
mencakup fumigasi barang di gudang, palka kapal maupun
dalam container serta penyemprotan gudang untuk
membersihkan dari hewan pengerat seperti tikus, serangga
perusak, atau binatang pengganggu lainnya.
c) Jasa perkapalan
Kegiatan dari jasa ini meliputi pemeriksaan terhadap
kondisi kapal, palka kapal, peralatan kapal, penentuan jumlah
muatan kapal, pemeriksaan terhadap pemenuhan syarat untuk
naik layar dan kebenaran bongkar muat.
d) Jasa keagenan Llyod’s dan asuransi
Sebagai agen Llyod’s, PT (Persero) SUCOFINDO
bertugas mengumpulkan dan memberikan informasi mengenai
pergerakan kapal di seluruh pelabuhan nusantara serta
informasi mengenai musibah yang terjadi terhadap kapal
seperti kandas, tenggelam, hilang, atau terbakar. Sebagai agen
asuransi PT (Persero) SUCOFINDO bertugas sebagai
insurance surveyor, claim settling, maupun claim recovery.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
2) Jasa komoditi umum (JKU)
Jasa ini meliputi kegiatan pemeriksaan dan pengawasan
untuk barang-barang yang diperdagangkan secara komersil,
khususnya kualitas dan kuantitas. Jasa ini memberikan manfaat
untuk melindungi kepentingan penjual di dalam negeri dan atau
pembelian di luar negeri. Bidang-bidang yang dapat dilayani
meliputi:
a) Hasil pertanian
Jenis-jenis jasa yang dapat ditawarkan meliputi cakupan
yang luas. Beberapa jenis jasa yang sering dimanfaatkan
pelanggan seperti pengawasan, penimbangan, pengambilan
contoh, analisa mutu dan pengawasan pemuatan kapal,
penghitungan jumlah kemasan yang dimuat, dan pelaksanaan
fumigasi terhadap muatan.
b) Hasil industri
Produk-produk yang termasuk di dalam bagian ini adalah
produk dalam negeri maupun luar negeri. Untuk produk
dalam negeri selain digunakan untuk konsumsi dalam negeri
juga untuk ekspor ke luar negeri. Produk tersebut terdiri dari
pupuk, klinker, soda ash, pellet pup, produk logam/ besi,
bleach soda, oil well cement, pestisida, alkana, kaustik soda,
bleach craffpulp.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
c) Hasil tambang
Bidang jasa ini melakukan pemeriksaan terhadap bahan
tambang logam dan non logam, batubara, bahan logam/ metal,
produk metalurgi, pupuk, dan bahan kimia pada setiap tahap
dari produksi sampai transportasi.
d) Produk konsumen
Bidang jasa ini melakukan pemeriksaan mutu barang
produk konsumen, seperti tekstil, alat-alat kebutuhan rumah
tangga, alas kaki dan lain-lain. Adapun hal-hal yang dilakukan
dalam pemeriksaan mutu produk konsumen, yaitu
pengambilan contoh, pemeriksaan kuantitas, pemeriksaan
kualitas (komposisi bahan), pemeriksaan kemasan,
pengawasan pemuatan/ pemadatan ke dalam container, dan
pengawasan pemuatan ke atas kapal.
b. Jasa Teknik
Jasa ini merupakan jasa pemeriksaaan bagian sektor industri
termasuk pabrik-pabrik, produsen minyak dan gas serta proyek
perindustrian.
Jasa teknik terdiri dari:
1) Jasa pemeriksaan komoditi migas dan petrokimia
Merupakan jasa pemeriksaan mengenai kualitas dan
kuantitas produk-produk minyak, gas bumi, dan petrokimia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
2) Jasa pengujian tanpa merusak
Merupakan jasa inspeksi bahan, peralatan, mesin, dan bahan
lainnya yang melalui pengujian teknologi tinggi seperti sinar X,
sinar gamma, ultra sonic penetrasi warna dan sebagainya tanpa
merusak bahan ujinya.
3) Jasa industri
Merupakan jasa yang memberikan layanan pengawasan
atas produk mesin dan peralatan serta melaksanakan kendali
kualitas, survei kondisi dan uji daya.
4) Jasa konsultasi teknik
Jasa yang melayani kebutuhan klien dalam bidang
lingkungan konsultasi rancang bangun dan rekayasa dan
manajemen supervisi.
c. Jasa laboratorium
Pelayanan jasa laboratorium PT (Persero) SUCOFINDO saat ini
ditunjang oleh lima laboratorium penguji dengan peralatan lengkap
dan modern.
Laboratorium yang dimiliki oleh PT (Persero) SUCOFINDO
tersebut, antara lain:
1) Laboratorium pemeriksaan dan analisa hasil tambang dan
mineral
2) Laboratorium pemeriksaan dan analisa komoditi umum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
3) Laboratorium pemeriksaan dan analisa lingkungan dan
kependudukan/ AMDAL
4) Laboratorium pemeriksaan dan analisa minyak bumi dan
petrokimia
5) Laboratorium pemeriksaan dan analisa petrifisika dan inti
batuan.
d. Jasa apraisal
Jasa ini memberikan pelayanan yang luas untuk konsultasi
engineering, manajemen dan pengawasan terhadap industri, utility
dan lembaga pemerintah di seluruh Indonesia. Jasa tersebut meliputi
jasa lingkungan, pengelolaan limbah industri, studi kelayakan
ekonomi, keuangan dan teknis, manajemen dan pengawasan industri;
manajemen resiko.
2. Jasa non tradisional
Jasa non tradisional hanya terdiri dari satu bagian saja, yaitu jasa
Aplikasi Tata niaga Ekspor (ATE). Jasa ini merupakan penugasan dari
pemerintah yang mencakup kegiatan yang berkaitan dengan upaya
menunjang dan meningkatkan ekspor, terutama komoditi non migas
sekaligus memperlancar arus produksi. Kegiatan utama dalam jasa ini
adalah:
1) Pemeriksaan barang ekspor dalam rangka pembebasan atau
pengembalian bea masuk bagi bahan impor yang digunakan bagi
produksi barang ekspor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
2) Pemeriksaan barang yang mempergunakan fasilitas kawasan berikat
3) Penerbitan LPS (Laporan Pemeriksaan Surveyor), termasuk untuk
komoditi yang tata niaganya dikendalikan atau diatur pemerintah
dalam rangka mendorong ekspor barang.
3. Jasa-jasa khusus yang mendukung kegiatan ekspor-impor, antara lain:
a. Jasa verifikasi masterlist
Jasa ini membantu kelancaran investor untuk melakukan
investasi-investasi yang menghasilkan produk ekspor.
b. Jasa monitoring kuota tekstil
Jasa ini membantu eksportir dalam penggunaan kuota dan
memberikan kepercayaan pada importir produk TPT Indonesia.
c. Jasa Comprehensive Import Supervision Service (CISS)
Jasa ini memberikan kepercayaan pada importir barang-barang
dari Indonesia di luar negeri atas barang-barang yang di impor di
Indonesia.
d. Jasa pengujian mutu ekspor yang dilaksanakan oleh unit laboratorium
yang berakreditasi internasional
e. Jasa sertifikasi produk jasa konsultasi dan sertifikasi manajemen
mutu dan berdampak meningkatkan keunggulan kompetitif Indonesia
di pasar global.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
D. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi adalah kerangka atau susunan dengan pola tetap
yang mempunyai hubungan antara fungsi-fungsi yang ada, tugas
wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam suatu organisasi.
Menurut pola hubungan kerja dan lalu-lintas wewenang serta tangung
jawab maka bentuk struktur organisasi yang diterapkan di perusahaan
antara lain berdasarkan organisasi garis, organisasi fungsional, serta
organisasi garis dan staf. Adapun struktur organisasi PT (Persero)
SUCOFINDO Cabang Madya Banjarmasin menggunakan sistem
organisasi garis, dimana dalam sistem organisasi garis kekuasaan berjalan
dari bawah ke atas. Disamping itu setiap atasan mempunyai bawahan
tertentu di bawah kekuasaannya dan bawahan hanya mempunyai satu
atasan tempat dimana ia mempertanggungjawabkan hasil pekerjaannya.
Untuk lebih jelasnya, struktur organisasi PT (Persero)
SUCOFINDO Cabang Madya Banjarmasin adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Keterangan :
Sub Bid = Sub Bidang ITO = Information & Technology Officer APO = Account Payable Officer
ATE = Aplikasi Tataniaga Ekspor GAO = General Affair Officer ARO = Account Receivable Officer
Gambar 2: Struktur Organisasi PT (PERSERO) SUCOFINDO Cabang Madya Banjarmasin
Sumber: PT (PERSERO) SUCOFINDO Cabang Madya Banjarmasin
Kepala Cabang
Penanggung jawab mutu
Bidang Operasi Bidang Pemasaran Bidang Keuangan & Administrasi
Sub Bid. Penjualan
Jasa
Sub Bid. ATE
Sub Bid. Komersial
Sub Bid. PSDM (Pengemb.Sumber
Daya Manusia)
Sub Bid. Pelayanan Pelanggan
Sub Bid. Akuntansi
Keuangan (FAO)
Sub Bid. Adm.
Operasi
APO
Sub Bid. Umum (GAO)
Sub Bid. Sistem Informasi
(ITO)
Process Officer
Kasir ARO
Satpam Staf Staf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
1. Deskripsi Jabatan dalam Struktur Organisasi PT (Persero) SUCOFINDO
Cabang Madya Banjarmasin
Fungsi dan tanggung jawab dari masing-masing bagian dalam
struktur organisasi di PT (Persero) SUCOFINDO Cabang Madya
Banjarmasin dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Kepala Cabang
1) Fungsi:
Mengambil keputusan kebijaksanaan operasi dan unit
kerja yang menjadi tanggung jawabnya dan melakukan
koordinasi dan konsultasi dengan direksi terkait dalam
melaksanakan kegiatan di bidang operasi, pemasaran, keuangan
dan administrasi serta jaminan mutu di unit kerjanya.
2) Tugas:
a) Mengarahkan dan mengendalikan kebijakan manajemen di
bidang operasi, pemasaran, keuangan, administrasi dan
jaminan mutu di lingkungan cabang madya yang menjadi
tanggung jawabnya.
b) Mengkoordinasikan, memantau dan mengevaluasi
pelaksanaan operasi jasa- jasa perusahaan di lingkungan
cabang madya yang menjadi tanggung jawabnya.
c) Mengantisipasi dan menindaklanjuti perkembangan peluang
usaha jasa-jasa perusahaan di lingkungan cabang madya
yang menjadi tanggung jawabnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
b. Penanggung Jawab Jaminan Mutu
1) Fungsi
Pelaksana kegiatan untuk pengembangan jaminan mutu
2) Tugas
a) Melaksanakan, memantau, mengevaluasi, dan memberikan
masukan dalam penyelesaian masalah di bidang jaminan
mutu kepada kepala cabang.
b) Membantu kepala cabang dalam menyiapkan data dan saran
yang berhubungan dengan peningkatan mutu produksi di
lingkungan cabang madya.
c) Memasyarakatkan dan mengembangkan jaminan mutu yang
ada di lingkungan cabang madya.
d) Memberikan pelaporan secara periodik kepada kepala
cabang terhadap usaha dan hasil pengembangan mutu yang
telah dicapai.
c. Bidang Operasi
1) Fungsi:
Penyelenggara kegiatan operasi di lingkungan operasi dan
di lingkungan cabang madya untuk bidang komersial, Aplikasi
Tata niaga Ekspor (ATE) dan Administrasi Operasional serta
membantu kepala cabang dalam mengambil keputusan dan
perumusan petunjuk pelaksanaan serta penganalisis pelaksanaan
kebijakan perusahaan di bidang jasa tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
2) Tugas:
a) Mengkoordinasikan pelaksanaan teknis operasi dari
pelayanan perusahaan di bidang komersial dan ATE.
b) Mendayagunakan para inspektor, surveyor dan staf yang ada
di lingkungan unit kerjanya agar lebih produktif.
c) Memantau dan mempelajari perkembangan usaha teknologi
pasar di bidang komersil dan ATE.
d) Menyiapkan, mengelola, mengadministrasikan data dan
dokumen kegiatan operasi pelayanan jasa perusahaan di
bidang komersial dan ATE.
d. Sub Bidang Komersial
Bagian ini bertugas untuk menerima order di luar penugasan
pemerintah yaitu jasa tradisional yang merupakan jasa khas
SUCOFINDO.
e. Sub Bidang ATE (Aplikasi Tataniaga Ekspor)
Bagian ini melaksanakan tugas (penunjukan) pemerintah
seperti kayu dan rotan, tambang, galian C.
1) Fungsi:
Pelaksana kegiatan di bidang jasa ATE.
2) Tugas:
a) Mengarahkan dan melaksanakan kegiatan jasa ATE
b) Mengkoordinasikan pelaksanaan jasa ATE
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
c) Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan rencana kegiatan
jasa ATE
f. Sub Bidang Administrasi Operasi
Bagian ini mengelola tugas khusus administrasi di bidang
operasional mulai dari penerimaan order sampai dengan membuat
surat perintah kerja untuk survey, penerbitan sertifikat, draf invoice
Tugas:
1) Mengarahkan dan melaksanakan kegiatan administrasi operasi
2) Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan administrasi operasi
3) Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan rencana kegiatan
administrasi operasi
g. Bidang Pemasaran
1) Fungsi:
Penyelenggara kegiatan operasional di cabang madya
untuk bidang pelayanan pelanggan dan penjualan jasa serta
membantu kepala cabang dalam perumusan petunjuk
pelaksanaan dan penganalisa kebijakan di bidang jasa tersebut.
2) Tugas:
a) Menyiapkan dan mengolah data tentang pelaksanaan
kegiatan operasional pelayanan perusahaan di bidang
pelayanan pelanggan dan penjualan jasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
b) Mengkoordinasikan pelaksanaan teknis operasi dan
pelayanan teknis operasi dari pelayanan perusahaan serta
penjualan jasa.
h. Sub Bidang Penjualan Jasa
1) Fungsi:
Pelaksana kegiatan di bidang penjualan jasa
2) Tugas:
a) Mengarahkan dan melaksanakan kegiatan di bidang
penjualan jasa
b) Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan rencana
kegiatan penjualan jasa
i. Sub Bidang Pelayanan Pelanggan
1) Fungsi:
Pelaksana kegiatan di bidang pelayanan pelanggan
2) Tugas:
a) Mengarahkan dan melaksanakan kegiatan di bidang
pelayanan pelangan
b) Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan di bidang
pelayanan pelanggan
c) Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan rencana
pelayanan pelanggan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
j. Bidang Keuangan dan Administrasi
1) Fungsi:
Penyelenggara kegiatan operasi di cabang madya untuk
bidang keuangan/ akuntansi, sistem informasi, pengembangan
sumber daya manusia dan umum serta membantu kepala cabang
dalam pengambilan keputusan dan perumusan petunjuk
pelaksanaan serta penganalisis pelaksanaan kebijakan perusahaan
di bidang tersebut.
2) Tugas:
a) Mengkoordinasikan pelaksana teknis operasi dari pelayanan
perusahaan di bidang keuangan/ akuntansi, sistem informasi,
pengembangan sumber daya manusia dan umum.
b) Menyiapkan dan mengolah data tentang pelaksanaan
kegiatan operasi pelayanan perusahaan di bidang keuangan/
akuntansi, sistem informasi, pengembangan sumber daya
manusia dan umum.
c) Mendayagunakan para staf yang ada di lingkungan unit
kerjanya agar produktif.
k. Sub Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia
1) Fungsi:
Pelaksana kegiatan di bidang pengembangan sumber daya
manusia/ DIKLAT.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
2) Tugas:
a) Mengarahkan dan melaksanakan kegiatan pengembangan
sumber daya manusia/ DIKLAT
b) Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pengembangan
sumber daya manusia/ DIKLAT
c) Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan rencana kegiatan
pengembangan sumber daya manusia
l. Sub Bidang Akuntansi Keuangan
1) Fungsi:
Pelaksana kegiatan di bidang keuangan atau akuntansi
2) Tugas:
a) Mengarahkan dan melaksanakan kegiatan di bidang
keuangan
b) Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan keuangan/
akuntansi
c) Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan rencana kegiatan
keuangan/ akuntansi
m. Sub Bidang Sistem Informasi
1) Fungsi:
Pelaksana kegiatan di bidang sistem informasi
2) Tugas:
a) Mengarahkan dan melaksanakan kegiatan pengembangan
sistem informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
b) Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan di bidang sistem
informasi
c) Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan rencana kegiatan di
bidang sistem informasi
n. Sub Bidang Umum
1) Fungsi:
Pelaksana kegiatan di bidang umum
2) Tugas:
a) Mengarahkan dan melaksanakan kegiatan di bidang umum
b) Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan di bidang umum
c) Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan rencana kegiatan
di bidang umum
2. Deskripsi Jabatan Bagian Penggajian
a. HRO/ Bagian PSDM (Pengembangan Sumber Daya Manusia)
Tugas dan tanggung jawab bagian Pengembangan Sumber
Daya Manusia (PSDM) adalah sebagai berikut:
1) Mengkonsolidasikan rencana kebutuhan pegawai dari masing-
masing bagian untuk menjamin adanya perencanaan kepegawaian
yang baik yang meliputi jumlah, kualitas, dan waktu kebutuhan
pegawai di cabang Banjarmasin
2) Melakukan proses perekrutan pegawai sesuai dengan prosedur
untuk menjamin tersedianya sumber daya manusia yang
berkualitas sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam jabatannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
3) Memonitor dan menyiapkan kontrak kerja pegawai serta
menyiapkan dan memberikan perlengkapan kerja yang dibutuhkan
untuk menjamin kelengkapan data- data kepegawaian
4) Melaksanakan proses pelatihan pegawai yang meliputi
pendaftaran, pembayaran dan pemantauan, penyiapan sarana yang
dibutuhkan serta melakukan evaluasi pelaksanaan program
pelatihan untuk menjamin pegawai dapat mengikuti pelatihan
dengan lancar dan dapat menerapkan pelatihan di lingkungan
kerjanya.
5) Melaksanakan proses pembayaran gaji pegawai, menghitung upah
lembur, kenaikan/ penurunan gaji, memproses klaim obat, bonus,
THR dan benefit/ insentif lainnya, mencatat absensi pegawai
untuk menjamin pegawai dapat menerima hak sesuai waktu yang
ditentukan.
6) Melakukan updating data-data kepegawaian setiap ada
penambahan/ perubahan yang terjadi serta menyimpan personal
file dengan baik untuk menjamin tersedianya data kepegawaian
yang uptodate dan aman.
7) Berhubungan dengan pihak asuransi, rumah sakit, untuk
melakukan pendaftaran, pembayaran premi maupun mengajukan
klaim karyawan yang mengalami kecelakaan, meninggal atau yang
memutuskan hubungan kepegawaian dengan perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
8) Berhubungan dengan depnaker atau instansi lain dalam mengurus
pendaftaran, melaporkan atau menyelesaikan masalah perburuhan
yang terjadi serta mengurus ijin ketenagakerjaan baik WNI atau
WNA.
9) Mengkonsolidasikan hasil penilaian kinerja dari masing-masing
bagian untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam
pengembangan karir pegawai di Cabang Banjarmasin.
10) Memonitor pelaksanaan kontrak jasa tenaga kerja dengan Labour
Supply dan melaporkan kepada manajemen secara periodik.
11) Verifikasi tagihan rumah sakit, perusahaan Labour Supply, Surat
Perintah Perjalanan Dinas, permohonan cuti, permohonan ijin
kehadiran.
12) Melaporkan update data komposisi seluruh tenaga kerja/ karyawan
di area dan site- site secara periodik kepada manajemen.
b. APO/ Account Payable Officer (Bagian Utang)
1) Menyiapkan dan verifikasi transaksi rutin non kas/ memorial
pelengkap yang berkenaan dengan pembebanan biaya,
pencadangan biaya, dan pengakuan pendapatan (Pendapatan
Usaha Belum di-invoice-kan).
2) Input seluruh transaksi harian non kas di Orafin (General
Ledger, dan Income/ Cost) setiap hari.
3) Verifikasi pembebanan dari unit lain pada Orafin (I/C), dan
approve kalau data sudah valid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
4) Melakukan posting Orafin atas data GL, I/C, AP, dan AR setiap
hari.
5) Mencetak hasil laporan keuangan maksimum 1 hari setelah tutup
buku
6) Membuat laporan piutang usaha belum di-invoice-kan
maksimum tanggal 6
7) Membuat laporan mutasi aktiva tetap dan persediaan maksimum
tanggal 6
8) Membuat rincian buku pembantu pos-pos neraca sebagai
lampiran laporan keuangan triwulan maksimum satu hari
sebelum batas waktu yang ditetapkan kantor pusat.
c. Staf APO
1) Verifikasi BPUK (Bukti Pengeluaran Uang Kas/Bank) dari site-
site, analisa, dan jurnal/ entry di Budget Control) sesuai pos
anggaran (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan)
2) Verifikasi, jurnal/ entry hasil BC di AP
3) Filing dokumen transaksi kas/ bank site-site
4) Membantu memproses bukti permintaan pembayaran di BC dan di
AP sampai cetak invoice/ BPUK
d. Kasir
1) Melakukan transaksi harian kas, bank PDO (Perkiraan Dana
Operasi), dan bank PHP (Perkiraan Hasil Penagihan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
2) Melakukan pencatatan, entry data buku harian kas, bank PDO
dan bank PHP
3) Menerbitkan cek dan aplikasi transfer bank
4) Membuat laporan harian kas, bank PDO, dan bank PHP
5) Payment invoice/ BPUK AP yang telah dibayar setiap hari
6) Filing dokumen BPUK, kas, bank PDO/PHP
7) Monitoring dan droping dana (transfer) dari kantor pusat di
rekening bank PDO
8) Membuat laporan posisi hutang dan rencana pembayaran harian
9) Meminta print out rekening koran bank PDO/ PHP setiap hari.
10) Melakukan rekonsiliasi antara menurut catatan bank PDO/ PHP
dengan R/K Bank setiap akhir bulan.
e. Satpam
1) Menjaga keamanan dalam lingkungan perusahaan
2) Mengawasi proses absensi karyawan
E. Personalia
Karyawan PT (Persero) SUCOFINDO dibedakan menjadi 2 yaitu
karyawan organik dan labour supply. Karyawan organik terdiri dari Pegawai
Tetap (PT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT). Jumlah karyawan organik PT
SUCOFINDO pada bulan Desember 2008 adalah sebanyak 119 orang. Jumlah
labour supply (pegawai kontrak) sebanyak 350 orang.
Pengadaan pegawai dilakukan dengan pemenuhan kebutuhan, mutasi
pegawai, perekrutan tenaga kerja asing, dan perbantuan pegawai. Pemenuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
kebutuhan pegawai disesuaikan dengan analisa kebutuhan yang telah
dilakukan oleh perusahaan. Pemenuhan kebutuhan pegawai dilakukan dengan
mengutamakan calon dari dalam perusahaan yang memenuhi persyaratan,
apabila tidak ada maka pengusaha dapat mengadakan pemenuhan kebutuhan
pegawai dari luar perusahaan.
Perekrutan karyawan dari luar perusahaan dilakukan melalui iklan
lowongan baik media cetak seperti koran dan media elektronik yaitu melalui
radio.
Adapun syarat umum bagi calon pegawai yang berasal dari luar perusahaan
adalah sebagai berikut:
1. Usia maksimum 25 tahun
2. Sehat secara fisik dan mental
3. Berkelakuan baik
4. Keterangan dari depnaker sebagai pencari kerja
5. Tinggi badan minimal 160 cm
6. SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian)
Proses seleksi terhadap calon pegawai/ karyawan dilakukan oleh
bagian HRO (Human Resource Officer). Sedangkan ketentuan mengenai
syarat pelamar ditetapkan oleh PSDM pusat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Sistem Penggajian PT (Persero) SUCOFINDO Cabang Madya
Banjarmasin
Sistem penggajian PT (Persero) SUCOFINDO Cabang Madya
Banjarmasin berdasarkan hasil wawancara, dokumentasi, dan observasi
adalah sebagai berikut:
a. Fungsi yang terkait dalam Sistem Penggajian PT (Persero)
SUCOFINDO
1) Bagian PSDM (Pengembangan Sumber Daya Manusia)/ HRO
(Human Resource Officer)
Bagian PSDM bertanggung jawab untuk
mengkonsolidasikan rencana kebutuhan pegawai dari masing-
masing bagian, melakukan perekrutan dan seleksi pegawai,
memonitor dan menyiapkan kontrak kerja pegawai, serta
melaksanakan proses pelatihan pegawai. Bagian ini juga
bertanggung jawab untuk mencatat absensi karyawan dengan
membuat daftar hadir karyawan. PSDM juga memegang fungsi
pembuat daftar gaji yang bertugas untuk menghitung jumlah gaji
yang akan diterima oleh karyawan, menghitung upah lembur dan
kenaikan atau penurunan gaji karyawan sesuai dengan keputusan
direksi. Selain itu, PSDM juga bertanggung jawab untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
melakukan proses klaim obat, bonus, THR (Tunjangan Hari
Raya) dan benefit/ insentif lainnya.
2) APO (Account Payable Officer)/ Bagian Jurnal
APO (Account Payable Officer) bertugas untuk mencatat
gaji dalam jurnal umum dan memposting ke dalam buku besar.
3) Staf APO (Account Payable Officer) / Bagian Utang
Bagian ini bertugas untuk membuat bukti pengeluaran uang
sebagai bukti pembayaran gaji karyawan.
4) Kasir
Fungsi pembayar gaji dipegang oleh Kasir. Kasir bertugas
untuk mentransfer gaji ke rekening bank masing- masing
karyawan.
5) Satpam/ security
Satpam bertugas untuk mengawasi jalannya proses absensi
yang dilakukan karyawan perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Tabel 4 Fungsi yang Terkait dalam Sistem Penggajian PT (Persero) SUCOFINDO Cabang Madya Banjarmasin
Fungsi Nama Unit Organisasi
a) Fungsi penerima pegawai
b) Fungsi pencatat waktu
c) Fungsi pembuat daftar gaji
d) Fungsi pembuat bukti kas
keluar
e) Fungsi pembayar gaji
f) Fungsi akuntasi
Bagian PSDM
Bagian PSDM
Bagian PSDM
Bagian Utang (staf APO)
Kasir
Bagian Utang (APO)
Sumber : PT (Persero) SUCOFINDO Cabang Madya Banjarmasin
b. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Penggajian PT (Persero)
SUCOFINDO Cabang Madya Banjarmasin yaitu:
1) Dokumen pendukung perubahan gaji
Dokumen pendukung yang menjadi dasar dalam
penghitungan gaji adalah surat keputusan pengangkatan dan
pemberhentian pejabat struktural, surat kenaikan atau penurunan
pangkat, laporan potongan pinjaman koperasi, surat keterangan
ijin, surat keterangan cuti, surat perintah perjalanan dinas, surat
keterangan sakit dari dokter.
2) Kartu absen
Kartu absen merupakan catatan jam hadir karyawan.
Catatan jam hadir karyawan berupa kartu yang di cap dengan
mesin pencatat waktu (time recorder machine). Karyawan wajib
melakukan presensi pada waktu akan bertugas, ijin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
meninggalkan pekerjaan, dan usai bertugas. Kartu tersebut hanya
berlaku untuk jangka waktu satu bulan.
3) Daftar hadir karyawan
Bagian PSDM bertugas untuk membuat daftar hadir
karyawan berdasarkan informasi yang berasal dari kartu absen
karyawan pada bulan sebelumnya. Misalnya, absensi karyawan
pada bulan November akan dimasukkan dalam daftar hadir bulan
Desember. Dokumen ini berisi nomor, nama karyawan, jumlah
terlambat pagi, jumlah terlambat hadir, pulang sebelum
waktunya, alpa, cuti haid, ijin, ijin istimewa, sakit dengan
keterangan dokter, lain-lain. Daftar hadir diperiksa dan di
otorisasi oleh Manager Business Support dan Branch Manager
(Kepala Cabang) sebelum digunakan sebagai dasar pembuatan
daftar ketidakhadiran karyawan.
4) Daftar ketidakhadiran karyawan/ daftar potongan transport
Daftar ketidakhadiran karyawan dibuat oleh bagian PSDM
untuk menentukan potongan gaji bagi karyawan yang tidak hadir.
Dokumen ini akan diperiksa dan ditandatangani oleh Branch
Manager (Kepala Cabang).
5) Surat Perintah Kerja Lembur dan Laporan Hasil Kerja Lembur
Surat Perintah Kerja Lembur adalah surat perintah kepala
divisi kepada karyawan perusahaan untuk melakukan tugas
tertentu yang akan dilakukan setelah jam kerja. Sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Laporan Hasil Kerja Lembur adalah laporan pelaksanaan lembur.
Dokumen tersebut harus diotorisasi oleh kepala divisi yang
memberikan perintah kemudian diserahkan kepada PSDM.
Dokumen tersebut akan dipakai sebagai salah satu dasar dalam
penghitungan upah lembur karyawan.
6) Daftar Lembur Karyawan
Dokumen ini merupakan catatan yang berisi informasi
mengenai jumlah jam lembur dan besarnya uang lembur yang
diterima oleh karyawan tersebut yang dihitung berdasarkan
jumlah jam lembur. Dokumen ini dibuat berdasarkan informasi
dari Surat Perintah Kerja Lembur dan Laporan hasil Kerja
Lembur.
7) Laporan potongan pinjaman
Dokumen ini merupakan laporan pinjaman karyawan
kepada perusahaan melalui koperasi simpan pinjam perusahaan.
8) Laporan gaji
Dokumen ini berisi jumlah gaji yang akan diterima oleh
setiap karyawan setiap bulan yaitu jumlah gaji pokok ditambah
tunjangan grade, lembur bulan lalu, tunjangan perum dan
transport dan dikurangi dengan potongan-potongan seperti
jamsostek, iuran SPS (Serikat Pekerja SUCOFINDO), arisan
Perindo, iuran koperasi, pinjaman dana koperasi, pinjaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
barang koperasi, pinjaman bank, iuran telkomsel, potongan
transport (potongan ketidakhadiran), dan lain- lain.
9) Rekap laporan gaji per bidang
Dokumen ini merupakan ringkasan gaji per bidang yang
dibuat oleh PSDM berdasarkan laporan gaji. Dokumen ini
ditandatangani oleh Branch Manager (Kepala Cabang), Manager
Business Support (Manajer Keuangan dan Administrasi), dan
HRO (PSDM).
10) Slip gaji
Slip gaji merupakan catatan penghasilan karyawan. Dokumen
tersebut dibuat oleh bagian PSDM dengan tujuan agar karyawan
dapat melihat dan mengetahui rincian gaji, potongan atas gaji
serta jumlah gaji yang diterima oleh karyawan yang
bersangkutan. Dokumen ini akan disimpan oleh bagian PSDM
sebagai dasar pembuatan laporan PPH Pasal 21 karyawan yang
ditanggung oleh perusahaan. Catatan ini juga digunakan sebagai
tanda terima gaji karyawan dengan ditandatanganinya kartu
tersebut oleh karyawan yang bersangkutan.
11) Surat Permintaan Penerbitan Bukti Pengeluaran Uang Kas/ Bank
(SPPBPU)
SPPBPU dibuat oleh bagian PSDM yang ditujukan kepada
bagian utang sebagai permintaan untuk mengeluarkan bukti
pengeluaran uang kas/ bank.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
12) Bukti Pengeluaran Uang Kas/ Bank (BPU)
Dokumen ini dibuat oleh staf APO (Bagian Utang) atas
dasar Surat Permintaan Penerbitan Bukti Pengeluaran Uang,
Laporan Gaji, dan Rekap Laporan Gaji yang diterima dari bagian
PSDM. Sebelum diserahkan ke kasir, dokumen ini diotorisasi
terlebih dahulu oleh Branch Manager (Kepala Cabang) dan
Manager Business Support (Manajer Keuangan dan
Administrasi)
13) Rekening Simpanan Sementara
Rekening tersebut merupakan rekening perusahaan pada
bank merupakan fasilitas yang disediakan perusahaan yang
digunakan sebagai sarana pembayaran gaji karyawan setiap
bulan.
14) Berita acara serah terima
Dokumen ini merupakan laporan pelaksanaan serah terima
satu buah flash disc berisi autocredit payroll beserta print-out
dari perusahaan ke bank.
15) Autocredit Payroll (Payroll Bank)
Autocredit Payroll merupakan dokumen yang disediakan
kasir kepada pihak bank untuk keperluan pembayaran gaji
melalui rekening bank masing- masing karyawan. Adapun
informasi yang terdapat dalam rekening ini yaitu: nomor urut,
NPP (Nomor Pokok Pegawai), nama pegawai, nomor rekening,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
dan jumlah gaji pegawai. Informasi tersebut membantu teller
bank dalam melakukan transfer gaji karyawan ke masing-
masing rekening.
16) Cek Gaji
Cek Gaji merupakan perintah penarikan sejumlah uang
kepada bank untuk keperluan pembayaran gaji karyawan.
17) Formulir setoran bank
Formulir ini merupakan bukti setoran sejumlah uang berupa
cek oleh kasir kepada pihak bank melalui rekening perusahaan.
c. Catatan akuntansi yang digunakan dalam Sistem Penggajian PT
(Persero) PT SUCOFINDO adalah sebagai berikut:
1) Jurnal Umum
Transaksi pembayaran gaji karyawan yang dilakukan setiap
bulan akan dicatat dalam jurnal umum oleh bagian jurnal (APO/
Account Payable Officer) berdasarkan bukti pengeluaran uang.
Adapun pencatatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a) Catatan pada saat bagian PSDM mengeluarkan SPPBPU
kepada bagian utang dan menyerahkan file payroll ke bagian
kasir:
Biaya Gaji Pegawai xxx
Pos Account Payable xxx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
b) Catatan pada saat Bagian Utang menerbitkan Bukti
Pengeluaran Uang ke bagian kasir:
Pos Account Payable xxx
Hutang Gaji xxx
c) Catatan pada saat penerbitan cek yang akan diserahkan ke
pihak bank:
Hutang Gaji xxx
Kas/ Bank (Cek) xxx
2) Buku Pembantu Biaya Gaji Pegawai
Buku pembantu ini merupakan rincian dari rekening biaya
gaji pegawai. Dokumen sumber yang digunakan untuk membuat
buku pembantu ini adalah laporan gaji, rekap laporan gaji.
3) Rekening Buku Besar
Setelah melakukan pencatatan pada jurnal umum, bagian
jurnal akan melakukan pembukuan (posting) ke dalam buku
besar. Rekening ini merupakan ringkasan catatan pengeluaran
kas untuk pembayaran gaji pegawai.
d. Prosedur Penggajian
Prosedur penggajian pada PT (Persero) SUCOFINDO
dibantu dengan adanya sebuah program aplikasi komputer yaitu
hurish. Program ini digunakan untuk membantu HRO dalam proses
penghitungan gaji dan pembuatan laporan gaji karyawan. Program
aplikasi ini juga terhubung ke bagian akuntansi (bagian utang dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
penjurnalan) sehingga data-data yang ada di bagian (PSDM) dapat
ditransfer langsung ke bagian utang dan penjurnalan. Program
tersebut dikendalikan oleh IT kantor pusat yang berdomisili di
Jakarta.
Prosedur penggajian manual yang ada di PT (Persero)
SUCOFINDO cabang madya Banjarmasin adalah sebagai berikut:
1) Prosedur pencatatan waktu hadir
Prosedur ini bertujuan untuk mencatat (merekam) jam
hadir karyawan untuk menentukan besarnya potongan gaji
(potongan transport). Jam hadir karyawan tersebut direkam
dengan menggunakan mesin presensi (time recorder machine)
yang diletakkan di dalam kantor pos satpam perusahaan. Setiap
karyawan wajib melakukan presensi dengan memasukkan kartu
absen (clock card) ke dalam mesin presensi (time recorder
machine) di awal dan akhir jam kerja . Satpam bertugas untuk
mengawasi karyawan yang melakukan presensi agar tidak terjadi
kecurangan seperti mengabsenkan karyawan yang lain.
Setiap akhir bulan kartu absen akan diserahkan ke bagian
PSDM atau HRO (Human Resource Officer) yang akan
digunakan sebagai dasar penghitungan pengurangan dan
penambahan terhadap gaji karyawan. Potongan terhadap gaji
akan dilakukan terhadap karyawan yang alpa (tidak hadir) dan
gaji akan bertambah terhadap karyawan yang lembur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
2) Prosedur pembuatan laporan gaji
Pembuatan laporan gaji dilakukan oleh bagian PSDM
dengan menggunakan program Microsoft Excel. Prosedur
pembuatan laporan gaji karyawan diawali dengan pembuatan
daftar hadir karyawan. Dokumen sumber yang digunakan untuk
membuat daftar hadir karyawan adalah kartu absen karyawan
selama 1 bulan. Setelah membuat daftar hadir karyawan, PSDM
menyiapkan daftar ketidakhadiran karyawan untuk menghitung
potongan transport bagi karyawan yang tidak hadir (alpa). Selain
membuat daftar hadir dan daftar ketidakhadiran karyawan,
PSDM juga bertanggung jawab untuk membuat daftar lembur
untuk menghitung upah lembur karyawan. Setelah itu PSDM
memasukkan semua komponen gaji ke dalam form laporan gaji.
Komponen gaji karyawan, yaitu gaji pokok, tunjangan grade,
lembur bulan lalu, tunjangan perum dan transport, jamsostek,
iuran SPS (Serikat Pekerja SUCOFINDO), arisan Perindo, iuran
koperasi, pinjaman dana koperasi, pinjaman barang koperasi,
pinjaman bank, iuran telkomsel, potongan transport (potongan
ketidakhadiran), dan lain- lain. Gaji pokok dan tunjangan grade
berasal dari surat keputusan direksi. Lembur bulan lalu berasal
dari daftar lembur. Iuran koperasi, pinjaman dana koperasi,
pinjaman barang koperasi, pinjaman bank, dan iuran telkomsel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
berasal dari laporan potongan pinjaman koperasi. Potongan
transport berasal dari daftar ketidakhadiran karyawan.
3) Prosedur pembuatan bukti pengeluaran uang
Bagian utang atau staf APO (Account Payable Officer)
akan membuat Bukti Pengeluaran Uang berdasarkan laporan
gaji, rekap laporan gaji, dan SPPBPU (Surat Permintaan
Penerbitan Bukti Pengeluaran Uang) yang diterima secara
bersamaan dari bagian PSDM. Sebelum diserahkan ke bagian
utang, dokumen tersebut harus mendapat otorisasi dari HRO
(Human Resource Officer), BSM (Business Support Manager),
dan Branch Manager atau Kepala Cabang.
4) Prosedur distribusi biaya gaji
Distribusi biaya gaji ditujukan untuk menghasilkan
laporan biaya tenaga kerja menurut jenisnya (gaji, tunjangan
makan, tunjangan lembur, biaya kesejahteraan karyawan),
menurut hubungannya dengan departemen, kegiatan, order
produksi, atau kombinasi diantara berbagai jenis klasifikasi
tersebut. PT (Persero) SUCOFINDO menggunakan metode
rekening berkolom, dimana biaya gaji dibebankan ke masing-
masing divisi/ departemen. Masing- masing rekening akan diberi
nomor akun secara urut. Setiap akhir bulan bagian akuntansi
akan melakukan posting atau pembukuan. Media yang dipakai
untuk sumber informasi untuk membebankan biaya gaji ke dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
rekening berkolom ini adalah laporan gaji, rekap laporan gaji,
surat permintaan penerbitan bukti pengeluaran uang, dan bukti
pengeluaran uang.
5) Prosedur pembayaran gaji
Prosedur pembayaran gaji yang dilakukan oleh kasir adalah
sebagai berikut:
a) Kasir menyiapkan berita acara serah terima, kemudian
diotorisasi oleh kepala bagian akuntansi, pihak bank, dan
kasir. Berita acara tersebut dilampiri dengan Print out file
payroll dan sebuah flash disc yang berisi file payroll.
b) Kasir menyiapkan cek sebesar jumlah gaji karyawan yang
akan ditransfer oleh pihak bank ke masing-masing rekening
kayawan yang diotorisasi terlebih dahulu oleh BSM
(Business Support Manager), Branch Manager dan kasir
sebelum dibawa ke bank.
c) Kasir membawa berita acara dan cek ke bank. Di bank, kasir
akan mengisi form setoran rekening yang telah disediakan
oleh pihak bank. Setelah itu kasir akan menyerahkan berita
acara yang dilampiri dengan print out payroll, file payroll,
cek, dan form setoran rekening sebanyak 2 rangkap. Setelah
form setoran diotorisasi oleh teller, kasir akan menerima
copy (salinan) form setoran rekening sebagai bukti
pengeluaran bank.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
e. Bagan Alir Sistem Penggajian PT (Persero) SUCOFINDO Cabang
Madya Banjarmasin
Sistem Penggajian perusahaan yang berkaitan dengan
pembayaran gaji kepada karyawan dapat digambarkan melalui
flowchart berikut ini:
Satpam/ Security
Gambar 3: Flowchart Sistem Penggajian PT (Persero) SUCOFINDO Cabang
Madya Banjarmasin
1
Mulai
Mengawasi presensi karyawan
Kartu absen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Bagian PSDM
Diberikan kepada karyawan yang meminta
RLG = Rekap Laporan Gaji SPPBPU = Surat Permintaan Penerbitan Bukti Pengeluaran Uang MBS = Manager Business Support atau Manajer Keuangan dan Administrasi KC = Kepala Cabang
File payroll bank
Slip Gaji
SPPBPU
RLG
SPPBPU RLG
Kartu absen
Kartu absen
Membuat daftar ketidakhadiran
& daftar lembur
Daftar hadir karyawan
1
Membuat laporan gaji, rekap laporan gaji, & SPPBPU
N
Laporan Gaji
Meminta tandatangan
kpd MBS & KC
Menyiapkan payroll bank & mencetak slip gaji karyawan
Laporan Gaji
1
1
SPPBPU
RLG
Laporan Gaji
2 3
Membuat daftar hadir karyawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Bagian Utang Bagian Jurnal
RLG = Rekap Laporan Gaji SPPBPU = Surat Permintaan Penerbitan Bukti Pengeluaran Uang BPU = Bukti Pengeluaran Uang Kas/ Bank
BPU
BPU
SPPBPU
BPU
SPPBPU
RLG
2
SPPBPU RLG
Laporan gaji
Membuat & mencetak BPU
Laporan Gaji
2
2
RLG
Laporan Gaji
Membuat jurnal umum
Jurnal Umum
SPPBPU
RLG
Laporan Gaji
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Kasir
Diserahkan ke pihak bank
FSB = File Setoran Bank
3
File payroll bank
4
BPU
SPPBPU
RLG
Laporan Gaji
Mencocokkan data pada payroll bank dengan dokumen dari bag. jurnal
Menyiapkan berita acara & mencetak
payroll bank
Menyiapkan FSB& diserahkan ke
teller bank
2 FSB 1
Payroll bank
Berita acara
N
N/T
Menyiapkan cek & meminta otorisasi MBS, kemudian di
copy
2 Cek 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Uraian aktivitas dalam Sistem Penggajian PT (Persero) SUCOFINDO
Cabang Madya Banjarmasin adalah sebagai berikut:
1) Satpam
a) Satpam memulai tugasnya dengan mengawasi presensi karyawan
b) Menyerahkan kartu absen kepada bagian PSDM
2) Bagian PSDM
a) Menerima kartu absen dari satpam
b) Membuat daftar hadir dan daftar ketidakhadiran karyawan, dan
daftar lembur karyawan
c) Membuat laporan gaji, rekap laporan gaji, serta Surat Perintah
Penerbitan Bukti Pengeluaran Uang
d) Menyerahkan laporan gaji dan rekap laporan gaji kepada Branch
Manager (Kepala Cabang) dan Manager Business Support
(Manajer Keuangan dan Administrasi) untuk di verifikasi dan
diotorisasi
e) Membuat file payroll bank yang akan diserahkan ke kasir dalam
sebuah USB (flash disc)
f) Membuat slip gaji karyawan yang akan diberikan kepada
karyawan atas permintaan karyawan tersebut.
3) Bagian Utang
a) Menerima laporan gaji dan rekap laporan gaji dari bagian PSDM
yang telah diotorisasi oleh bagian PSDM, Branch Manager
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
(Kepala Cabang) dan Manager Business Support (Manajer
Keuangan dan Administrasi)
b) Mencetak Bukti Pengeluaran Uang
c) Menyerahkan laporan gaji, rekap laporan gaji dan bukti
pengeluaran uang yang telah diotorisasi ke bagian jurnal
4) Bagian Jurnal
a) Menerima laporan gaji, rekap laporan gaji, dan bukti pengeluaran
uang dari bagian utang
b) Mencatat transaksi penggajian karyawan dalam jurnal umum
berdasarkan laporan gaji, rekap laporan gaji, dan bukti
pengeluaran uang.
c) Menyerahkan laporan gaji, rekap laporan gaji, dan bukti
pengeluaran uang ke kasir
5) Kasir
a) Menerima file payroll bank dari bagian PSDM serta laporan gaji,
rekap laporan gaji, dan bukti pengeluaran uang dari bagian jurnal
b) Mencocokkan data yang ada file payroll bank dengan laporan
gaji, rekap laporan gaji, dan bukti pengeluaran uang
c) Menyiapkan berita acara & mencetak payroll bank
d) Menyiapkan cek dan meminta otorisasi kepada Manager
Business Support dan Branch Manager. Kasir akan mengkopi
cek yang telah diotorisasi dan disimpan sebagai arsip
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
e) Mengisi form setoran bank sebanyak 2 rangkap yang disediakan
oleh pihak bank
f) Menyerahkan cek, berita acara, file payroll bank, dan print out
payroll bank, serta form setoran bank sebanyak 2 rangkap kepada
teller bank. Kasir akan menerima salinan form setoran bank yang
telah ditandatangani oleh teller bank.
f. Pengendalian Intern Penggajian PT (Persero) SUCOFINDO Cabang
Madya Banjarmasin
Pengendalian intern penggajian PT (Persero) SUCOFINDO
Cabang Madya Banjarmasin berdasarkan kuesioner yang diisi oleh
bagian PSDM adalah sebagai berikut:
1) Fungsi pembuat daftar gaji terpisah dari fungsi pembayaran.
2) Fungsi pencatatan waktu hadir tidak terpisah dari fungsi operasi.
3) Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji telah
memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan
perusahaan yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang.
4) Setiap perubahan gaji karyawan didasarkan pada surat keputusan
pejabat yang berwenang.
5) Setiap potongan atas gaji karyawan selain dari pajak penghasilan
karyawan mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang.
6) Kartu jam hadir karyawan diotorisasi oleh pejabat yang
berwenang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
7) Perintah lembur diotorisasi oleh kepala departemen karyawan
yang bersangkutan.
8) Daftar gaji karyawan diotorisasi oleh pejabat yang berwenang.
9) Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji telah diotorisasi oleh
pejabat yang berwenang.
10) Perubahan dalam kartu penghasilan karyawan direkonsiliasi
dengan daftar gaji.
11) Pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu tidak
diawasi oleh fungsi pencatat waktu.
12) Kebenaran dan ketelitian perhitungan dalam pembuatan daftar gaji
diverifikasi oleh fungsi pembuat bukti kas keluar.
13) Penghitungan pajak penghasilan tidak direkonsiliasi dengan kartu
penghasilan karyawan.
14) Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi yang
berwenang.
2. Analisis Pengendalian Intern Penggajian PT (Persero) SUCOFINDO
Cabang Madya Banjarmasin
Berdasarkan hasil kuesioner yang diisi oleh bagian PSDM, sebagian
besar jawaban “Ya”, berarti sebagian besar unsur pengendalian intern
pada sistem penggajian PT (Persero) SUCOFINDO Cabang Madya
Banjarmasin sudah dilaksanakan dengan baik. Untuk mengetahui
kelemahan pada pengendalian intern penggajian, maka dilakukan analisis
perbandingan antara teori dan praktek sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab secara tegas
Pemisahan tanggung jawab yang tegas dalam struktur
organisasi dimaksudkan untuk menghindari perangkapan tugas yang
dapat menyebabkan terjadinya kecurangan.
1) Fungsi pembuat daftar gaji harus terpisah dari fungsi
pembayaran.
Untuk menciptakan pengendalian intern, fungsi akuntansi
harus dipisahkan dari fungsi penyimpanan. Dalam sistem
penggajian, fungsi pembuat daftar gaji merupakan fungsi
akuntansi dan fungsi pembayaran gaji merupakan fungsi
penyimpanan. Pemisahan kedua fungsi tersebut dilakukan agar
hasil penghitungan gaji yang dilakukan oleh fungsi pembuatan
daftar gaji di cek ketelitian dan keandalannya oleh fungsi
pembayaran gaji , sebelum gaji tersebut dibayarkan kepada
karyawan yang berhak.
Berdasarkan jawaban kuesioner, fungsi pembuat daftar
gaji telah terpisah dari fungsi pembayaran. Fungsi pembuat
daftar gaji dilaksanakan oleh bagian pengembangan sumber daya
manusia (PSDM), sedangkan fungsi pembayaran gaji dilakukan
oleh kasir. Dari hasil perbandingan, dapat disimpulkan bahwa PT
(Persero) SUCOFINDO telah menerapkan unsur pengendalian
intern sesuai dengan teori.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
2) Fungsi pencatatan waktu hadir harus terpisah dari fungsi operasi.
Pemisahan kedua fungsi ini dimaksudkan untuk
menghindari pencatatan jam hadir yang tidak sesuai dengan jam
hadir yang sesungguhnya.
Berdasarkan jawaban kuesioner, fungsi pencatatan waktu
hadir pada PT (Persero) SUCOFINDO Banjarmasin tidak
terpisah dari fungsi operasi. Dari penjelasan deskripsi jabatan,
yang bertugas sebagai fungsi pencatatan waktu hadir adalah
bagian PSDM yang juga merupakan bagian operasional
perusahaan. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa data waktu
hadir karyawan PT (Persero) SUCOFINDO Cabang Madya
Banjarmasin belum dapat diandalkan karena belum adanya
pemisahan fungsi secara tegas. Dari penjelasan di atas dapat
disimpulkan bahwa PT (Persero) SUCOFINDO belum
menerapkan pengendalian intern sesuai teori. Perbandingan
antara teori tentang struktur organisasi dengan praktek pada
perusahaan dapat dilihat pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Tabel 5 Perbandingan Struktur Organisasi
Teori Praktik Keterangan
1) Fungsi pembuat daftar gaji harus terpisah dari fungsi pembayaran gaji
2) Fungsi pencatatan waktu hadir harus terpisah dari fungsi operasi
1) Fungsi pembuat daftar gaji terpisah dari fungsi pembayaran gaji
2) Fungsi pencatatan waktu hadir tidak terpisah dari fungsi operasi
1) Sesuai teori
2) Tidak sesuai teori
Sumber: PT (Persero) SUCOFINDO Cabang Madya Banjarmasin
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ada satu unsur
pengendalian intern tidak sesuai dengan teori, yaitu fungsi
pencatatan waktu hadir tidak terpisah dari fungsi operasi.
b. Sistem otorisasi
1) Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji harus
memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan
perusahaan yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang.
Menurut teori, setiap pencantuman nama karyawan dalam
daftar gaji harus mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang
untuk menghindari pembayaran gaji kepada karyawan yang tidak
berhak atau karyawan fiktif.
Dari hasil temuan lapangan, setiap orang yang namanya
tercantum dalam daftar gaji pada PT (Persero) SUCOFINDO
Banjarmasin telah memiliki surat keputusan pengangkatan
sebagai karyawan perusahaan yang ditandatangani oleh direktur
utama. Karena pembayaran gaji PT (Persero) SUCOFINDO
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
didasarkan atas dokumen daftar gaji, maka perlu dilakukan
pengawasan terhadap nama- nama karyawan yang dimasukkan
dalam daftar gaji. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan
bahwa PT (Persero) SUCOFINDO telah menerapkan unsur
pengendalian intern sesuai dengan teori.
2) Setiap perubahan gaji karyawan harus didasarkan pada surat
keputusan pejabat yang berwenang.
Untuk menjamin keandalan data gaji karyawan, setiap
perubahan unsur yang dipakai sebagai dasar untuk menghitung
penghasilan karyawan harus diotorisasi oleh yang berwenang.
Dengan demikian, setiap perubahan gaji karyawan karena
perubahan pangkat, perubahan tarif gaji, serta tambahan keluarga
harus didasarkan pada surat keputusan direksi.
Dari hasil kuesioner, setiap perubahan gaji karyawan
didasarkan pada surat keputusan pejabat yang berwenang.
Bagian PSDM akan melakukan perubahan komponen gaji (skala
gaji dan tunjangan strata) karyawan yang berkaitan dengan
prestasi kerja dan perubahan posisi pekerjaan sesuai dengan surat
keputusan direktur utama. PT (Persero) SUCOFINDO
Banjarmasin sudah menerapkan unsur pengendalian intern sesuai
teori.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
3) Setiap potongan atas gaji karyawan selain dari pajak penghasilan
karyawan harus diotorisasi oleh pejabat yang berwenang.
Menurut teori, setiap pengurangan terhadap penghasilan
karyawan harus mendapat otorisasi dari yang berwenang supaya
tidak setiap fungsi dapat melakukan pemotongan atas gaji yang
merupakan hak karyawan.
Dari jawaban kuesioner, setiap potongan atas gaji karyawan
selain dari pajak penghasilan karyawan mendapat otorisasi dari
pejabat yang berwenang. Bagian PSDM akan mengotorisasi
semua laporan potongan atas gaji karyawan seperti jamsostek,
iuran SPS, arisan perindo, iuran koperasi, pinjaman dana
koperasi, pinjaman barang koperasi, pinjaman bank, iuran
telkomsel, potongan transportasi, dan potongan lainnya.
Berdasarkan jawaban kuesioner dan temuan lapangan, unsur
pengendalian intern sudah diterapkan sesuai dengan teori.
4) Kartu jam hadir harus diotorisasi oleh pejabat yang berwenang.
Karena jam hadir merupakan salah satu dasar untuk
penentuan penghasilan karyawan, maka data waktu hadir tiap
karyawan harus diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu agar sahih
sebagai dasar penghitungan gaji dan untuk keperluan lain.
Berdasarkan jawaban kuesioner, kartu jam hadir karyawan
diotorisasi oleh pejabat yang berwenang. Pada PT (Persero)
SUCOFINDO Banjarmasin, kartu absen digunakan sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
dokumen sumber untuk penghitungan penghasilan/ gaji
karyawan dan yang berhak mengotorisasi dokumen tersebut
adalah Bagian PSDM. Kesimpulannya, praktek sudah sesuai
dengan teori.
5) Perintah lembur harus diotorisasi oleh kepala departemen
karyawan yang bersangkutan
Upah lembur dibayarkan kepada karyawan yang bekerja di
luar jam kerja reguler, dengan tarif upah yang lebih tinggi dari
tarif upah untuk jam kerja reguler. Untuk menjamin bahwa
pekerjaan lembur memang dibutuhkan oleh perusahaan, maka
setiap kerja lembur harus diotorisasi oleh kepala departemen
karyawan yang bersangkutan. Dengan sistem otorisasi ini,
perusahaan dijamin hanya akan membayarkan upah lembur bagi
pekerjaan yang memang seharusnya dikerjakan di luar jam kerja
reguler.
Dari jawaban kuesioner, perintah lembur telah diotorisasi
oleh kepala departemen karyawan yang bersangkutan. Pada PT
(Persero) SUCOFINDO Banjarmasin, karyawan dapat
mengerjakan pekerjaan lembur apabila mendapat perintah dari
kepala divisi karyawan yang bersangkutan. Kepala divisi
mengotorisasi surat perintah lembur bagi setiap karyawan yang
akan menambah jam kerja di luar jam kerja yang seharusnya
sebelum surat tersebut diserahkan ke bagian PSDM yang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
digunakan dalam penghitungan gaji karyawan. Dapat dikatakan
bahwa PT (Persero) SUCOFINDO telah menerapkan unsur
pengendalian intern sesuai teori.
6) Daftar gaji harus diotorisasi oleh pejabat yang berwenang.
Daftar gaji harus diotorisasi oleh kepala fungsi personalia
untuk menunjukkan bahwa karyawan yang tercantum dalam
daftar gaji adalah karyawan yang diangkat menurut surat
keputusan pejabat yang berwenang, tarif gaji yang dipakai
sebagai dasar penghitungan gaji adalah tarif yang berlaku sesuai
dengan surat keputusan pejabat yang berwenang, data yang
dipakai sebagai dasar penghitungan gaji karyawan telah
diotorisasi oleh yang berwenang, perkalian dan penjumlahan
yang tercantum dalam daftar gaji telah di cek ketelitiannya.
Berdasarkan informasi yang diterima dari bagian PSDM
melalui kuesioner, daftar gaji karyawan diotorisasi oleh pejabat
yang berwenang. Dari hasil dokumentasi, laporan gaji diotorisasi
oleh Manajer SDM, Manajer Keuangan dan Administrasi, dan
Kepala Cabang. Manajer SDM merupakan bagian yang berperan
sebagai fungsi personalia pada cabang Banjarmasin. Berdasarkan
penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa temuan lapangan
telah sesuai dengan teori.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
7) Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji harus diotorisasi oleh
pejabat yang berwenang.
Bukti kas keluar merupakan perintah kepada fungsi
keuangan untuk mengeluarkan sejumlah uang, pada tanggal, dan
untuk keperluan seperti yang tercantum dalam dokumen tersebut.
Dokumen ini diisi oleh fungsi pembuat bukti kas keluar (Bagian
Utang) setelah fungsi ini melakukan verifikasi terhadap
informasi yang tercantum dalam daftar gaji. Bukti kas keluar
harus diotorisasi oleh kepala fungsi akuntansi atau pejabat yang
lebih tinggi.
Dari jawaban kuesioner dapat dilihat bahwa bukti kas
keluar untuk pembayaran gaji telah diotorisasi oleh pejabat yang
berwenang. Pejabat yang berhak untuk mengotorisasi bukti
pengeluaran uang yang berkaitan dengan pembayaran gaji adalah
Manajer Keuangan dan Administrasi, karena manajer ini
merupakan koordinator/ kepala pada bagian keuangan dan
akuntansi perusahaan. Berarti telah ada kesesuaian antara teori
dengan praktek.
Perbandingan antara teori tentang sistem otorisasi dengan
praktik pada perusahaan dapat dilihat pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Tabel 6 Perbandingan Sistem Otorisasi
Sumber: PT (Persero) SUCOFINDO Cabang Madya Banjarmasin
Teori Praktik Keterangan1) Setiap orang yang
namanya tercantum dalam daftar gaji harus memiliki surat keputusan pengangkatan karyawan yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang (direksi).
2) Setiap perubahan tarif gaji harus didasarkan pada surat keputusan pejabat yang berwenang (direksi).
3) Setiap potongan atas gaji karyawan selain dari pajak penghasilan karyawan harus diotorisasi oleh pejabat yang berwenang (kepala fungsi personalia).
4) Kartu jam hadir harus diotorisasi oleh pejabat yang berwenang (fungsi pencatat waktu).
5) Perintah lembur harus diotorisasi oleh kepala departemen karyawan yang bersangkutan.
6) Daftar gaji harus diotorisasi oleh pejabat yang berwenang (kepala fungsi personalia).
7) Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji harus diotorisasi oleh pejabat yang berwenang (kepala fungsi akuntansi).
1) Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji memiliki surat keputusan pengangkatan karyawan yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang (direktur utama).
2) Setiap perubahan tarif gaji didasarkan pada surat keputusan pejabat yang berwenang (direktur utama).
3) Setiap potongan atas gaji karyawan selain dari pajak penghasilan karyawan diotorisasi oleh pejabat yang berwenang (fungsi personalia).
4) Kartu absen diotorisasi oleh pejabat yang berwenang (fungsi pencatat waktu).
5) Perintah lembur diotorisasi oleh kepala departemen karyawan yang bersangkutan.
6) Daftar gaji diotorisasi oleh pejabat yang berwenang (kepala fungsi personalia yaitu MSDM).
7) Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji diotorisasi oleh pejabat yang berwenang (kepala bagian akuntansi).
1) Sesuai teori
2) Sesuai teori
3) Sesuai teori
4) Sesuai teori
5) Sesuai teori
6) Sesuai teori
7) Sesuai teori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
c. Prosedur Pencatatan
Perubahan dalam kartu penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan
daftar gaji.
Untuk mengecek ketelitian data yang dicantumkan dalam kartu
penghasilan karyawan, pengendalian intern mewajibkan diadakannya
rekonsiliasi antara perubahan data yang tercantum dalam kartu
penghasilan karyawan dengan daftar gaji.
Bagian PSDM akan membuat catatan penghasilan masing-
masing karyawan setiap bulan, yaitu slip gaji karyawan. Dokumen
yang merupakan sumber informasi data untuk slip gaji karyawan
adalah daftar gaji. Ini berarti bahwa unsur pengendalian intern pada
perusahaan telah diterapkan sesuai teori.
Perbandingan antara teori tentang prosedur pencatatan dengan
praktik pada perusahaan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 7 Perbandingan Prosedur Pencatatan
Sumber: PT (Persero) SUCOFINDO Cabang Madya Banjarmasin
Teori Praktik Keterangan Perubahan dalam kartu penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan daftar gaji karyawan
Perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan daftar gaji karyawan
Sesuai teori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
d. Praktik yang Sehat
1) Pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu harus
diawasi oleh fungsi pencatat waktu
Berdasarkan jawaban kuesioner, pemasukan kartu jam
hadir ke dalam mesin pencatat waktu tidak diawasi oleh fungsi
pencatat waktu. Berdasarkan hasil penelitian pada perusahaan,
pengawasan terhadap proses absensi karyawan dilakukan oleh
satpam. Sedangkan, bagian yang seharusnya bertanggung jawab
untuk melakukan pengawasan terhadap perekaman jam hadir
karyawan adalah PSDM. Berdasarkan teori, pengawasan
terhadap perekaman jam hadir karyawan oleh fungsi pencatat
waktu dapat menghindari perekaman jam hadir oleh karyawan
yang tidak benar-benar hadir di perusahaan. Oleh karena itu
dapat disimpulkan bahwa belum ada kesesuaian antara teori
dengan praktek.
2) Pembuatan daftar gaji harus diverifikasi kebenaran dan ketelitian
perhitungannya oleh fungsi pembuat bukti kas keluar sebelum
dilakukan pembayaran
Menurut teori, fungsi pencatat utang harus melakukan
verifikasi kebenaran dan ketelitian perhitungan gaji yang
tercantum dalam daftar gaji yang dibuat oleh bagian gaji sebelum
membuat bukti kas keluar sebagai perintah untuk pembuatan cek
pembayaran gaji.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Dari jawaban kuesioner diperoleh informasi bahwa
kebenaran dan ketelitian perhitungan dalam pembuatan daftar
gaji diverifikasi oleh fungsi pembuat bukti kas keluar. Pada PT
(Persero) SUCOFINDO Banjarmasin, bagian utang dan Branch
Manager akan melakukan pengecekan kembali terhadap
ketelitian penghitungan dan pencatatan, kelengkapan dokumen
pendukung, nama karyawan yang tercantum dalam daftar gaji
yang dibuat oleh bagian PSDM. Berarti perusahaan telah
menerapkan pengendalian intern sesuai dengan teori.
3) Penghitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan
kartu penghasilan karyawan
Ketelitian dan keandalan data pajak penghasilan karyawan
yang harus dipotongkan dari gaji karyawan, dan besarnya utang
pajak penghasilan karyawan yang harus disetor oleh perusahaan
dapat diverifikasi dengan melakukan rekonsiliasi perhitungan
pajak penghasilan setiap karyawan dengan kartu penghasilan
karyawan yang tercantum dalam kartu penghasilan karyawan
yang bersangkutan.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari kuesioner,
penghitungan pajak penghasilan tidak direkonsiliasi dengan kartu
penghasilan karyawan. Pada PT (Persero) SUCOFINDO
Banjarmasin, penghitungan pajak penghasilan karyawan
dilakukan oleh Manajer SDM berdasarkan informasi penghasilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
karyawan pada slip gaji karyawan. Manajer SDM akan
melakukan rekonsiliasi penghitungan pajak penghasilan
karyawan dengan slip gaji karyawan. Dari penjelasan di atas,
dapat disimpulkan bahwa penghitungan pajak penghasilan telah
disesuaikan dengan catatan penghasilan karyawan.
4) Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi yang
berwenang.
Menurut teori, kartu penghasilan karyawan selain
berfungsi sebagai kartu penghasilan yang diterima karyawan
selama setahun, juga berfungsi sebagai tanda telah diterimanya
gaji oleh karyawan yang berhak. Setelah fungsi pembuat daftar
gaji mengisi data gaji karyawan, kartu penghasilan karyawan
kemudian dikirimkan ke fungsi pembayar gaji untuk dimintakan
tanda tangan karyawan sebagai tanda terima uang gaji. Setelah
ditandatangani oleh karyawan yang bersangkutan, kartu
penghasilan karyawan disimpan kembali oleh fungsi pembuat
daftar gaji ke dalam arsip menurut abjad nama karyawan.
Berdasarkan jawaban kuesioner, catatan penghasilan
karyawan pada PT (Persero) SUCOFINDO disimpan oleh fungsi
yang berwenang. Catatan penghasilan karyawan yang ditemukan
pada perusahaan adalah slip gaji. Catatan ini dibuat oleh bagian
PSDM dengan tujuan agar karyawan dapat melihat dan
mengetahui rincian gaji, potongan atas gaji serta jumlah gaji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
yang diterima oleh karyawan yang bersangkutan. Dokumen ini
akan disimpan oleh bagian PSDM sebagai dasar pembuatan
laporan PPH Pasal 21 karyawan yang ditanggung oleh
perusahaan. Berarti temuan lapangan sesuai dengan teori
pengendalian intern.
Perbandingan antara teori tentang praktik yang sehat
dengan praktik pada perusahaan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 8 Perbandingan Praktik yang Sehat
Teori Praktik Keterangana. Pemasukan kartu jam hadir
ke dalam mesin pencatat waktu harus diawasi oleh fungsi pencatat waktu.
b. Pembuatan daftar gaji harus diverifikasi kebenaran dan ketelitian perhitungannya oleh fungsi pembuat kas keluar.
c. Penghitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan kartu penghasilan karyawan.
d. Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar gaji.
a. Pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu tidak diawasi oleh fungsi pencatat waktu.
b. Pembuatan daftar gaji diverifikasi kebenaran dan ketelitian perhitungannya oleh fungsi pembuat bukti kas keluar.
c. Penghitungan pajak penghasilan karyawan tidak direkonsiliasi dengan kartu penghasilan karyawan.
d. Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar gaji.
a. Tidak sesuai teori
b. Sesuai teori
c. Tidak Sesuai teori
d. Sesuai teori
Sumber : PT (Persero) SUCOFINDO Cabang Madya Banjarmasin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
B. Pengujian Kepatuhan terhadap Pengendalian Intern pada Sistem
Penggajian PT (Persero) SUCOFINDO Cabang Madya Banjarmasin
Untuk menjawab masalah apakah pengendalian intern terhadap sistem
penggajian PT (Persero) SUCOFINDO Cabang Madya Banjarmasin sudah
efektif maka dilakukan pengujian kepatuhan dengan model Stop-Or-Go
Sampling. Model ini digunakan untuk mencegah pengambilan sampel yang
terlalu banyak yaitu dengan menghentikan pengujian sedini mungkin. Selain
itu model ini digunakan oleh peneliti karena peneliti yakin bahwa kesalahan
yang diperkirakan dalam populasi sangat kecil jika dilihat dari hasil jawaban
kuesioner.
1. Menentukan populasi
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan gaji
karyawan bulan Desember 2008.
2. Menentukan R% dan DUPL
Tingkat keandalan (R%) 95% dan DUPL (tingkat kesalahan yang
dapat diterima) 5%.
3. Menetapkan sampel pertama yang akan diperiksa
Besarnya sampel pertama yang akan diperiksa adalah sebanyak 60
sampel dari 119 anggota populasi yang diambil dari daftar gaji bulan
Desember 2008.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Tabel 9 Besarnya Sampel Minimum Untuk Pengujian Pengendalian (Zero Expected Occurance)
Desired Upper Sample Size Based on Confidence Level Precision Limit 90% 95% 97,5%
10% 24 30 37 9 27 34 42 8 30 38 47 7 35 43 53 6 40 50 62 5 48 60 74 4 60 75 93 3 80 100 124 2 120 150 185 1 240 300 370 Perhatian : Jika kepercayaan terhadap pengawasan intern cukup tinggi, umumnya disarankan untuk tidak menggunakan tingkat keandalan kurang dari 95%. Oleh karena itu, dalam hampir semua pengujian pengendalian, besarnya sampel harus tidak boleh kurang dari 60 tanpa penggantian.
Sumber: Mulyadi, Auditing, Edisi 6, 2002, hal 265
4. Menentukan atribut yang akan diperiksa
Atribut yang akan diperiksa adalah kelengkapan dokumen
pendukung penggajian, kelengkapan otorisasi pada dokumen penggajian,
kesesuaian informasi antar dokumen penggajian.
5. Memilih anggota sampel
Pemilihan anggota sampel dilakukan dengan menggunakan
program komputer Microsoft Excel, dengan cara
merumuskan=INT(RAND()*M) dimana M adalah jumlah populasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Cara menggunakan tabel acak yaitu, (Basalamah, 2003:29) :
a. Pidahkan kursor ke tempat intruksi = INT(RAND()*119) tersebut
berada,
b. Tekan mouse pada Menu Bar Edit atau klik kanan pilih Copy,
c. Pindahkan kursor dengan blok sel-sel yang akan dicopy,
d. Tekan mouse, klik pada Menu Bar Edit atau klik kanan dan pilih
paste.
Penulis memilih nomor urut pada daftar nama karyawan secara
acak kemudian nomor urut yang terpilih selanjutnya akan dilakukan
pemeriksaan. Khusus untuk dokumen kartu absen karyawan, penulis
hanya dapat menguji 60 sampel. Hal ini dikarenakan bagian PSDM
hanya memberikan 60 kartu absen untuk diuji. Sampel yang diuji yaitu
sampel yang memiliki nomor urut yang telah terpilih secara random.
6. Membuat tabel stop-or-go decision
Tabel 10 Tabel stop-or-go decision untuk atribut kelengkapan dokumen pendukung
Langkah ke-
Besarnya sampel kumulatif yang
digunakan
Berhenti jika kesalahan kumulatif
yang terjadi sama dengan
1 60 0 Sumber : PT (Persero) SUCOFINDO Cabang Madya Banjarmasin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Tabel 11 Tabel stop-or-go decision untuk atribut kelengkapan otorisasi pada setiap dokumen Langkah
ke- Besarnya sampel
kumulatif yang
digunakan
Berhenti jika kesalahan kumulatif
yang terjadi sama dengan
Lanjutkan ke langkah berikutnya
jika kesalahan yang terjadi sama
dengan 1 2
60 1.290
0 -
51 -
Sumber : PT (Persero) SUCOFINDO Cabang Madya Banjarmasin
Tabel 12 Tabel stop-or-go decision untuk atribut kesesuaian informasi antar dokumen penggajian
Langkah ke-
Besarnya sampel kumulatif yang
digunakan
Berhenti jika kesalahan kumulatif
yang terjadi sama dengan
1 60 0 Sumber : PT (Persero) SUCOFINDO Cabang Madya Banjarmasin
7. Memeriksa atribut atas dokumen penggajian
Hasil pemeriksaan atribut atas laporan gaji dan dokumen
pendukung PT (Persero) SUCOFINDO Cabang Madya Banjarmasin
dapat dilihat pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Tabel 13 Hasil Pemeriksaan Atribut terhadap Sampel Dokumen Penggajian
NO No Sampel Yang Terpilih
Nama Pegawai Atribut
1 2 3 1 67 Sri Hartini √ - √ 2 77 Iyus Darmawan √ - √ 3 45 Ferdiana .I. √ √ √ 4 25 Firhansyah √ - √ 5 61 Sunarli Ardi √ - √ 6 60 Moh. Alif Zen √ - √ 7 84 Suryadi Arpan √ √ √ 8 70 Wahyudi √ - √ 9 113 R.M.Chitam √ - √ 10 3 Ernani Yuniarti √ - √ 11 47 Nurwahyu .B. √ - √ 12 36 Alpiannizar √ - √ 13 91 Lukmanul .H. √ √ √ 14 79 Wahyu Trihandoyo √ - √ 15 85 Dodik Agus √ √ √ 16 92 Zulkurnain √ √ √ 17 7 Ramlan Kamberani √ - √ 18 1 Imam Hidajat √ - √ 19 12 Nanang Artanto √ - √ 20 28 Agus Yani √ - √ 21 34 Dewi Tuhu Rahayu √ √ √ 22 55 Yanuar Yudhi √ - √ 23 73 Bangkit Ginantoro √ - √ 24 27 Kadarisman √ - √ 25 8 Ajir Tarigan Girsang √ - √ 26 80 Rizaludin √ - √ 27 18 Wiyana √ - √ 28 56 Ahmad Djaini √ - √ 29 2 Azhar Lubis √ - √ 30 5 Faulinah √ - √ 31 114 Tapip Ali Sadono √ √ √ 32 41 Gunawan √ - √ 33 106 Iwan Srina Rasepa √ - √ 34 54 Rajuddin Noor √ - √ 35 54 Rajuddin Noor √ - √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
36 112 A. Romeli Wijaya √ - √ 37 4 Komadun √ - √ 38 31 Ilham √ - √ 39 115 Rachman Senen √ √ √ 40 17 Suhandi √ - √ 41 99 Bahrunsyah √ - √ 42 75 Mahyuni √ - √ 43 26 M. Eko Supriana √ - √ 44 44 Joko Kusdaryanto √ - √ 45 64 Ktut Bagus Satrio √ - √ 46 109 Bahagiani √ - √ 47 72 Limlim Abdul Halim √ - √ 48 17 Suhandi √ - √ 49 98 Didi Mayputra √ √ √ 50 61 Sunarli Ardi √ - √ 51 86 Roy Thery Roring √ - √ 52 41 Gunawan √ - √ 53 74 Hamsi √ - √ 54 18 Wiyana √ - √ 55 116 Julfahriyanto √ - √ 56 20 Deddy Iswandi √ - √ 57 31 Ilham √ - √ 58 6 Adji Supeno √ - √ 59 1 Imam Hidajat √ - √ 60 43 Nanang Wariono √ - √
Sumber : PT (Persero) SUCOFINDO Cabang Madya Banjarmasin
Keterangan:
Atribut 1 : Kelengkapan dokumen pendukung laporan gaji
Atribut 2 : Kelengkapan otorisasi pada setiap dokumen
Atribut 3 : Kesesuaian informasi antar dokumen penggajian
√ : atribut lengkap
- : atribut tidak lengkap (kesalahan/ penyimpangan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
8. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap atribut
Evaluasi terhadap hasil pemeriksaan 60 anggota sampel akan
dilakukan untuk masing- masing atribut, sebagai berikut:
a. Atribut 1 ( kelengkapan dokumen pendukung)
Dari 60 sampel yang diperiksa, tidak ditemukan adanya
kesalahan/ penyimpangan maka pengambilan sampel dihentikan.
Besarnya confidence level factor pada R%= 95 dan tingkat kesalahan
0 adalah 3, maka Achieved Upper Precision Limit (AUPL) dapat
dihitung sebagai berikut:
AUPL=
Confidence level factor at desired reliabilityfor occurance observed
Sample size
3 60
= 5%
Dari hasil penghitungan di atas dapat disimpulkan bahwa
unsur pengendalian intern yang diperiksa adalah efektif, karena
besarnya AUPL sama dengan DUPL, yaitu 5%
b. Atribut 2 ( kelengkapan otorisasi)
1) Langkah 1
Dari seluruh dokumen yang diperiksa, ditemukan
penyimpangan pada kartu absen karyawan. Dari 60 kartu absen
karyawan yang diperiksa ditemukan 9 dokumen yang dilengkapi
otorisasi dari bagian PSDM. Langkah berikutnya yaitu
menentukan AUPL dengan terlebih dahulu menentukan besarnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
confidence level factor. Confidence level factor dapat dicari
dengan menggunakan tabel attribute sampling table for
determining stop-or-go sampling sizes and upper precision limit
population occurance rate based on sample results (tabel 4).
Besarnya confidence level factor dengan tingkat keandalan 95%
dan tingkat kesalahan 51 adalah 64,5. Maka besarnya AUPL
dapat dihitung sebagai berikut:
AUPL =
Confidence level factor at desired reliability for occurance observed
Sample Size
= 64.5
60
= 107,5 %
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa AUPL
melebihi DUPL yang ditetapkan sebesar 5%. Oleh karena
AUPL>DUPL, maka dilanjutkan ke langkah berikutnya yaitu
memperbesar ukuran sampel yang diperiksa dengan menentukan
jumlah sampel kumulatif. Besarnya jumlah sampel kumulatif
dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
Sample size =
Confidence level factor at desired reliability for occurance observed
Desired Upper Precision Limit (DUPL)
= 64.55%
= 1.290
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
2) Langkah 2
Dari hasil perhitungan sampel kumulatif, total jumlah
sampel yang diperiksa adalah sebesar 1.290 sampel. Namun,
karena dokumen yang dapat diperiksa hanya dibatasi sebesar 60
dari 119 anggota populasi, maka pengambilan sampel tambahan
yang seharusnya masih dapat dilakukan terhadap 119 anggota
populasi tidak dapat dilaksanakan dan kemudian penulis
menggunakan metode fixed-sample size attribute sampling
sebagai alternatif. Namun, dikarenakan keterbatasan waktu dan
data yang diperoleh dari perusahaan, metode ini tidak dapat
dilaksanakan dan penulis dapat berpendapat bahwa unsur
pengendalian intern yang diperiksa adalah tidak efektif.
c. Atribut 3 (kesesuaian informasi antar dokumen)
Dari 60 sampel yang diperiksa, tidak ditemukan adanya
kesalahan/ penyimpangan maka pengambilan sampel dihentikan.
Besarnya confidence level factor pada R%= 95 dan tingkat kesalahan
0 adalah 3, maka Achieved Upper Precision Limit (AUPL) dapat
dihitung sebagai berikut:
AUPL=
Confidence level factor at desired reliabilityfor occurance observed
Sample size
3 60
= 5%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Dari hasil penghitungan di atas dapat disimpulkan bahwa unsur
pengendalian intern yang diperiksa adalah efektif, karena besarnya AUPL
sama dengan DUPL, yaitu 5%
C. Pembahasan
1. Evaluasi Pengendalian Intern Penggajian yang diterapkan pada PT
(Persero) SUCOFINDO Cabang Madya Banjarmasin.
Analisis perbandingan antara praktek dengan teori untuk
mengetahui apakah pengendalian intern yang dilaksanakan pada sistem
penggajian PT (Persero) SUCOFINDO Banjarmasin telah dilaksanakan
sesuai dengan teori. Berdasarkan hasil jawaban kuesioner, sebagian besar
unsur pengendalian intern telah dilaksanakan dalam sistem penggajian PT
(Persero) SUCOFINDO Cabang Madya Banjarmasin. Namun, ada
beberapa unsur pengendalian intern yang tidak sesuai dengan teori, yaitu:
a. Fungsi pencatat waktu hadir tidak terpisah dari fungsi operasi.
Bagian PSDM yang berperan sebagai fungsi pencatat waktu
hadir karyawan juga merupakan bagian operasional perusahaan. Hal
ini menunjukkan belum adanya pemisahan fungsi secara tegas dalam
struktur organisasi perusahaan.
b. Pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu tidak
diawasi oleh fungsi pencatat waktu
Pengawasan terhadap pencatatan waktu hadir (absensi)
karyawan yang seharusnya merupakan tanggung jawab bagian PSDM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
sebagai fungsi pencatat waktu dilakukan oleh satpam. Meskipun
unsur pengendalian intern penggajian tersebut tidak sesuai dengan
teori, tetapi pengawasan terhadap absensi karyawan masih tetap
dilakukan sehingga data jam hadir karyawan masih dapat diandalkan.
c. Penghitungan Pajak Penghasilan karyawan tidak direkonsiliasi
dengan kartu penghasilan karyawan.
Penghitungan Pajak Penghasilan karyawan tidak direkonsiliasi
dengan kartu penghasilan karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa
unsur pengendalian intern penggajian tersebut tidak sesuai dengan
teori. Meskipun demikian, ketelitian dan keandalan data pajak
penghasilan karyawan masih dapat diandalkan karena penghitungan
pajak penghasilan telah direkonsiliasi dengan slip gaji karyawan yang
merupakan catatan penghasilan karyawan.
2. Efektivitas pengendalian intern penggajian yang diterapkan pada PT
(Persero) SUCOFINDO
Pengujian kepatuhan dilakukan dengan menggunakan model Stop-
or- go sampling. Jumlah sampel yang diambil berdasarkan jumlah sampel
minimum adalah sebanyak 60. Atribut yang akan diteliti dalam
pengendalian intern penggajian PT (Persero) SUCOFINDO Cabang
Madya Banjarmasin, yaitu kelengkapan dokumen pendukung penggajian,
kelengkapan otorisasi pada dokumen penggajian, kesesuaian informasi
antar dokumen penggajian. Hasil pemeriksaan terhadap masing- masing
atribut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Tabel 14 Ringkasan Hasil Pengujian Kepatuhan terhadap Pengendalian Intern Penggajian PT (Persero) SUCOFINDO Cabang Madya Banjarmasin
No Atribut Jumlah sampel
DUPL CL/R%
Jumlah Kesalahan
AUPL Kesimpulan
1 Kelengkapan dokumen pendukung
60 5% 95% 0 5% Efektif
2 Otorisasi dari pejabat yang berwenang
60 5% 95% 51 107.5% Tidak efektif
3 Kesesuaian informasi antar dokumen
60 5% 95% 0 5% Efektif
Sumber: PT (Persero) SUCOFINDO Cabang Madya Banjarmasin
Dari tabel di atas dapat dilihat hasil pengujian kepatuhan terhadap
pengendalian intern penggajian untuk masing- masing atribut adalah
sebagai berikut:
a. Kelengkapan dokumen pendukung penggajian
Untuk atribut kelengkapan dokumen pendukung, besarnya
R% = 95%, DUPL = 5%, jumlah sampel sebanyak 60 dan tingkat
kesalahan adalah 0, maka AUPL adalah 5% sehingga AUPL=
DUPL. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengendalian
intern untuk kelengkapan dokumen pendukung dokumen adalah
efektif.
b. Kelengkapan otorisasi pada setiap dokumen penggajian
Hasil pemeriksaan terhadap otorisasi pada dokumen
penggajian ditemukan 51 kartu absen yang tidak diotorisasi oleh
pejabat yang berwenang, berarti jumlah kesalahan yaitu sebesar 51,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
sehingga hasil perhitungan untuk AUPL adalah sebesar 107.5% lebih
besar dari DUPL. Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa
AUPL melebihi DUPL yang ditetapkan sebesar 5%. Oleh karena
AUPL>DUPL, maka dilanjutkan ke langkah berikutnya yaitu
memperbesar ukuran sampel yang diperiksa dengan menentukan
jumlah sampel kumulatif. Besarnya jumlah sampel kumulatif adalah
1.290 sampel. Namun, dikarenakan dokumen yang dapat diperiksa
hanya dibatasi sebesar 60 dari 119 anggota populasi, maka
pengambilan sampel tambahan yang seharusnya masih dapat
dilakukan terhadap 119 anggota populasi tidak dapat dilaksanakan
dan kemudian penulis menggunakan metode fixed-sample size
attribute sampling sebagai alternatif ke dua. Namun, dikarenakan
keterbatasan waktu dan data yang diperoleh dari perusahaan, metode
ini tidak dapat dilaksanakan dan penulis dapat berpendapat bahwa
unsur pengendalian intern yang diperiksa adalah tidak efektif.
c. Kesesuaian informasi antar dokumen penggajian
Untuk atribut terakhir yang diperiksa, tidak ditemukan adanya
kesalahan atau tingkat kesalahan adalah 0, maka besarnya AUPL
adalah 5% sehingga AUPL= DUPL. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pengendalian intern tersebut sudah efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengendalian Intern pada Sistem Penggajian PT (Persero)
SUCOFINDO Cabang Madya Banjarmasin sudah dilaksanakan
dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari jawaban kuesioner mengenai
pengendalian intern pada PT (Persero) SUCOFINDO. Sebagian besar
jawaban kuesioner adalah “Ya”. Namun jawaban “Tidak”
menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara teori mengenai
pengendalian intern penggajian dengan praktek, yaitu:
a. Fungsi pencatat waktu hadir tidak terpisah dari fungsi operasi.
Bagian PSDM yang berperan sebagai fungsi pencatat waktu
hadir karyawan juga merupakan bagian operasional perusahaan.
Hal ini menunjukkan kelemahan pada pengendalian intern
penggajian karena belum ada pemisahan fungsi secara tegas dalam
struktur organisasi perusahaan. Perangkapan tugas tersebut dapat
menimbulkan kecurangan dan kekeliruan dalam pencatatan waktu
hadir karyawan.
b. Pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu tidak
diawasi oleh fungsi pencatat waktu
Pengawasan terhadap pencatatan waktu hadir (absensi)
karyawan yang seharusnya merupakan tanggung jawab bagian
PSDM sebagai fungsi pencatat waktu dilakukan oleh satpam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Meskipun unsur pengendalian intern penggajian tersebut tidak
sesuai dengan teori, tetapi pengawasan terhadap absensi karyawan
masih tetap dilakukan oleh satpam sehingga data jam hadir
karyawan masih dapat diandalkan.
c. Penghitungan Pajak Penghasilan karyawan tidak direkonsiliasi
dengan kartu penghasilan karyawan.
Penghitungan Pajak Penghasilan karyawan tidak
direkonsiliasi dengan kartu penghasilan karyawan. Hal ini
menunjukkan bahwa unsur pengendalian intern penggajian
tersebut tidak sesuai dengan teori. Meskipun demikian, ketelitian
dan keandalan data pajak penghasilan karyawan masih dapat
diandalkan karena penghitungan pajak penghasilan telah
direkonsiliasi dengan slip gaji karyawan yang merupakan catatan
penghasilan karyawan.
2. Efektivitas Pengendalian Intern Penggajian PT (Persero)
SUCOFINDO Cabang Madya Banjarmasin
Untuk atribut kelengkapan dokumen pendukung dan kesesuaian
informasi antar dokumen, besarnya R% = 95%, DUPL = 5%, jumlah
sampel sebanyak 60 dan tingkat kesalahan adalah 0, maka AUPL
adalah 5% sehingga AUPL=DUPL. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pengendalian intern untuk atribut kelengkapan
dokumen pendukung dan kesesuaian informasi antar dokumen adalah
efektif. Sedangkan untuk atribut kelengkapan otorisasi pejabat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
berwenang ditemukan 51 kesalahan, sehingga hasil perhitungan untuk
AUPL sebesar 107.5% melebihi DUPL maka penulis menambah
jumlah sampel menjadi sebesar 1.290 sampel. Namun, dikarenakan
keterbatasan waktu dan data yang diperoleh dari perusahaan, maka
penulis tidak dapat melanjutkan pengujian dan berpendapat bahwa
atribut kelengkapan otorisasi tidak efektif.
B. Keterbatasan Penelitian
1. Ada beberapa kekurangan yang ditemui pada kuesioner yang
disebarkan, yaitu:
a. Ada satu unsur pengendalian intern penggajian yang tidak
dicantumkan, yaitu mutu karyawan.
b. Pertanyaan-pertanyaan pada unsur prosedur pencatatan dan
praktik yang sehat masih kurang mewakili karena masih terpaku
dengan contoh kuesioner pengendalian intern penggajian pada
teori.
2. Penulis hanya dapat menguji 60 sampel kartu absen yang telah terpilih
secara random.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
C. Saran
Dari hasil pembahasan serta kesimpulan diatas dapat diberikan saran
sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan
a. Sebaiknya ada bagian khusus yang menangani pencatatan waktu
hadir karyawan, untuk menghindari perangkapan tugas yang
dilakukan oleh bagian PSDM.
b. Sebaiknya kartu absen karyawan perusahaan diotorisasi oleh pihak
yang berwenang supaya sah sebagai dasar penghitungan gaji
karyawan dan sebagai kontrol terhadap kinerja karyawan.
2. Bagi peneliti berikutnya
a. Peneliti berikutnya diharapkan untuk menambahkan unsur mutu
karyawan pada unsur pengendalian intern penggajian dalam
penelitiannya.
b. Peneliti berikutnya dapat membuat pertanyaan-pertanyaan pada
kuesioner pengendalian intern penggajian berdasarkan pemahaman
terhadap unsur pengendalian intern penggajian dan disesuaikan
dengan temuan lapangan. Ada beberapa pertanyaan yang masih
dapat ditambahkan pada unsur prosedur pencatatan dan praktik
yang sehat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Lidya & Robertha Titik. (2003, April). Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Pengupahan Guna Mendukung Ketepatan Hasil Penghitungan Gaji dan Upah. Jurnal Ilmiah Akuntansi. Vol.2 No.2. Hal 51-67
Arens, A Alvin, dkk. 2006. Auditing dan Pelayanan Verifikasi (diterjemahkan
oleh Ford Lumban Gaol). Ed 9. Jakarta: PT INDEKS Kelompok Gramedia.
Basamalah, Anies SM. 2003. Audit Sampling dengan Statistik. Ed 2. Depok:
Usaha Kami Chusing, Barry E. 1995. Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi Perusahaan
(diterjemahkan oleh Ruchyat Kosasih). Ed 3. Jakarta: Erlangga. Halim, Abdul. 2004. Auditing dan Sistem Informasi. Yogyakarta: Akademi
Manajemen Perusahaan YKPN. Jusup, Haryono. 2001. Auditing (Pengauditan). Yogyakarta: Bagian Penerbitan
STIE YKPN. Mulyadi. 1992. Pemeriksaan Akuntan. Ed 4. Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE
YKPN. -------. 2002. Auditing. Buku 1. Ed 3. Jakarta: Salemba Empat. -------. 2001. Sistem Akuntansi. Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN. Munawir, S. 2002. Auditing Modern. Buku 1. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Nugroho, Heri Agustinus. 2002. Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Terhadap
Pembelian Secara Kredit Bahan Baku. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KUESIONER PENGENDALIAN INTERN PENGGAJIAN
NO PERTANYAAN YA TIDAK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
STRUKTUR ORGANISASI YANG
MEMISAHKAN TANGGUNG JAWAB
Apakah fungsi pembuatan daftar gaji terpisah dari
fungsi pembayaran gaji?
Apakah fungsi pencatatan waktu hadir terpisah
dari fungsi operasi?
SISTEM OTORISASI DAN PROSEDUR
PENCATATAN
Apakah setiap orang yang namanya tercantum
dalam daftar gaji memiliki surat keputusan
pengangkatan sebagai karyawan perusahaan yang
ditandatangani oleh pejabat yang berwenang?
Apakah setiap perubahan gaji karyawan
didasarkan pada surat keputusan pejabat yang
berwenang?
Apakah setiap potongan atas gaji karyawan selain
dari pajak penghasilan karyawan diotorisasi oleh
pejabat yang berwenang?
Apakah kartu jam hadir diotorisasi oleh pejabat
yang berwenang?
√ √ √ √ √
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Apakah perintah lembur diotorisasi oleh kepala
departemen karyawan yang bersangkutan?
Apakah daftar gaji diotorisasi oleh pejabat yang
berwenang?
Apakah bukti kas keluar untuk pembayaran gaji
diotorisasi oleh pejabat yang berwenang?
Apakah perubahan dalam catatan penghasilan
karyawan direkonsiliasi dengan daftar gaji
karyawan?
PRAKTIK YANG SEHAT
Apakah pemasukan kartu jam hadir ke dalam
mesin pencatat waktu diawasi oleh fungsi
pencatat waktu?
Apakah kebenaran dan ketelitian perhitungan
dalam pembuatan daftar gaji diverifikasi
kebenarannya oleh fungsi pembuat kas keluar?
Apakah penghitungan pajak penghasilan
karyawan direkonsiliasi dengan kartu penghasilan
karyawan?
Apakah catatan penghasilan karyawan disimpan
oleh fungsi yang berwenang?
√ √ √ √
√ √
√ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI