Upload
ngodung
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
EVALUASI PENATALAKSANAAN TERAPI PASIEN DIABETES
MELITUS KOMPLIKASI HIPERTENSI RAWAT INAP PERIODE 2005
RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan oleh:
Astri Meirinawati
NIM : 028114130
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2006
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Sering kita tak dapat melihat jalan ALLAH, karena kita sulit
percaya bahwa ada jalan. Kita sulit melihat jalan yang muncul dari
percobaan.
Namun ALLAH mencari kita dan siap membuka jalan, hingga saat
kita tak tahu apa yang harus dilakukan, DIA menuntun kita.
Inilah Hasil dari segala perjuangan yang aku lakukan selama ini,
dengan segala kecemasan, kebuntuan, tekad, semangat dan cinta dari
orang orang dibelakangku yang selalu mendukung dalam setiap tahap
proses penyusunan skripsiku. Karya kecil ini kupersembahkan
teruntuk :
Tuhan YESUS KRISTUS atas jawaban doa-doaku
Bapak – Ibu atas dukungan cinta dan penyertaan selama ini
Nenekku yang mendoakan dan pemberi semangat
Adekku yosi yang mendukung dan penyemangat tiada henti.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INTISARI
Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang disebabkan karena adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat kekurangan insulin baik absolut ataupun parsial dan dapat menimbulkan komplikasi. Berdasarkan prevalensi di Indonesia komplikasi yang paling umum terjadi adalah diabetes melitus dengan hipertensi. Penelitian ini termasuk jenis penelitian non-eksperimental dengan rancangan penelitian deskriptif evaluatif retrospektif Hasil yang diperoleh dari penatalaksanaan DM komplikasi hipertensi diperoleh data bahwa pasien yang paling banyak ditangani adalah pasien dengan umur 55 – 64 tahun 11 kasus (36,67%). Penderita yang paling banyak umumnya kaum wanita 19 kasus (63,33%), komplikasi penyerta yang paling banyak selain hipertensi yaitu stroke 9 kasus (30%), penyakit penyerta dengan prosentase tinggi yaitu pusing 8 kasus (26,67%), tahap hipertensi pasien masuk paling banyak hipertensi stage II dengan prosentase 12 kasus (36,67 %) . Kelas terapi obat yang paling banyak digunakan adalah obat hormonal berupa 29 kasus (96,67 %) dan obat kardiovaskuler 20 kasus (66,67 %). Golongan obat yang paling banyak digunakan adalah sulfonilurea dan penghambat ACE dengan prosentase sama yaitu sebanyak 21 kasus (70%). Jenis obat yang paling banyak digunakan adalah kaptopril dengan jumlah 11 kasus (36,67%).
Dari hasil evaluasi Drugs Related Problem (DRP), terdapat 8 kasus dengan rincian DRP 6 kasus pilihan obat tidak tepat, 2 kasus dosis terlalu rendah, 6 kasus efek samping obat, 1 kasus obat tanpa indikasi. Outcome therapy dari pasien DM komplikasi hipertensi diperoleh data lama tinggal pasien paling banyak 4 – 6 hari dengan jumlah 14 kasus (46,67 %) dengan keterangan bahwa 7 pulang dalam keadaan membaik. Pasien yang tekanan darahnya berhasil diturunkan ≥ 130/ 80 mmHg adalah 14 kasus dari 30 kasus yang ada. Alasan pasien pulang adalah atas rekomendasi dokter Boleh Pulang (BLPL) sebanyak 66,67%. Kata Kunci :Diabetes Melitus, Hipertensi, Drug Related Problem
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT Diabetes Mellitus (DM) and hypertension is a common complication that causes cardiovascular disease. This non – experimental study was done with retrospective descriptive design. The result showed that the patient distribution were 55-64 years old (36.67%), women (63. 33%); hypertension at stage II (36. 67%); complication other than hypertension was stroke (30%); and another disease headache (26.67%). The highest frequency of drug class therapy; group; and type used by the patient were hormonal drug 96. 67% and cardiovascular drug 66. 67%; sulfonylurea 70% and ACEI 70%; captopril 36.67% respectively. Based on Drug Related Problems (DRP) evaluation,it was found that of 5 cases of inappropriate drug selection according to standard and 2 cases of dosage too low.
Length of Stay (LOS) of the patients was 4 -6 days (46. 67%). The outcome theraphy during patient discharge from hospital was only 7 patient in good condition and 14 patient reached the blood pressure ≤130/80mmHg. Key word :Diabetes Mellitus, Hypertension, Drug Related Problem
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat dan curahan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Evaluasi Penatalaksanaan Diabetes Melitus Komplikasi Hipertensi pada
Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode tahun 2005” ini.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi gelar Sarjana Farmasi di Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima
kasih pada beberapa pihak yang telah memberi dukungan didalam penyelesaian
skripsi ini antaralain:
1. Ibu Rita Suhadi, M. Si., Apt. selaku Dekan dan dosen pembimbing utama
yang telah sabar membimbing, memberi dukungan, semangat, gagasan, dan
kritik yang sangat berarti didalam proses penyusunan skripsi ini.Fakultas
Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Drs. Mulyono, Apt. selaku penguji yang telah banyak membantu dan
memberi dukungan yang sangat berarti bagi penulis.
3. dr. Luciana Kuswibawati, M. Kes. selaku penguji yang telah banyak
membantu dan memberi dukungan yang sangat berarti bagi penulis.
4. Direktur Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta atas ijin yang diberikan kepada
penulis untuk melakukan penelitian.
5. Kepala beserta Staf Bagian Personalia Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta
atas segala bantuan dan dukungannya.
6. Kepala dan Staf Bagian Pelayanan Rekam medik Rumah Sakit Panti Rapih
Yogyakarta yang tekah banyak membantu penulis dalam mengumpulkan data
untuk penelitian ini.
7. Seluruh pasien diabetes melitus di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta yang
secara tidak langsung telah membantu dan mendukung penelitian ini.
8. Kedua orang tuaku Antonius Triyatno dan Supraptiwi atas segala cinta dan
perjuangan serta dukungan dalam setiap langkah hidupku.
9. Adekku Yosi Agung Kristanti yang mendukung dengan keceriaan dan
dukungan doa, bahkan segala usaha untuk membantuku selalu.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10. Seluruh keluarga besarku terutama nenek yang menyayangiku dengan doa dan
cintanya selama ini.
11. Temanku Astu atas persahabatan yang hebat selama ini. Rina, Nopie, Emma,
Torie, Depie atas keceriaan dan kenangan indah selama kuliah.
12. Sahabat terbaikku Aning, Anggid, Fitri dan mbak rossie atas dukungan, kasih,
dan semangat dalam tiap langkah kami.
13. UKM Basket Sanata Dharma dan UKF Basket Farmasi atas keceriaan, airmata
dan keringat kebahagiaan selama ini.
14. Teman teman Concentio Choir atas segala keceriaan yang selalu menghibur
dalam setiap latihan.
15. Teman teman Farmasi angkatan 2002 dan segenap mahasiswa fakultas
Farmasi atas kenangan indah bersama kalian.
16. Dan semua teman yang terbaik aku pernah miliki atas doa, semangat serta
saudara yang telah membantu kelancaran pengerjaan skripsi ini.
17. Laboran mas Parjiman, mas Wandi, pak musrifin, mas Sigit serta laboran lain
yang begitu baik dan sabar membimbing kami selama praktikum.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini jauh dari sempurna, untuk itu
penulis menerima segala kritik dan saran yang dapat membangun penelitian ini .
Penulis berharap penelitian ini bermanfaat bagi banyak pihak.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………..……………………….i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…….....………………….….…ii
HALAMAN PENGESAHAN………………………………….……..…………iii
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………..……………..………….iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………..……………………...….v
INTISARI………………………………………..……….....………….…………vi
ABSTRACT………………………………………..…….........……….………...vii
KATA PENGANTAR……………………………..…………........……..……..viii
DAFTAR ISI………………………………………….....…………….……….....x
DAFTAR TABEL...……………………………......…………...….......………...xii
DAFTAGAMBAR………………...……………………..…………...................xiv
DAFTAR LAMPIRAN……………………..…………………………….….......xv
BAB. I PENGANTAR............................................................................................1
A. Latar belakang………………………………………...……………….............1
1. Permasalahan………………………......…………………………………..4
2. Keaslian penelitian……………….……………….....…………………….4
3. Manfaat penelitian…………......…………………………………………..5
a. Manfaat Teoritis...............................................................................5
b. Manfaat Praktis................................................................................6
B. Tujuan Penelitian...............................................................................................6
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Umum………..……………………………………………………6
2. Khusus………………………………………...…………………...6
BAB. II PENELAHAN PUSTAKA......................................................................7
A. Diabetes Melitus...........................................................................................7
1. Definisi………………………………….......……………………..7
2. Klasifikasi……………………………..…………………………..8
3. Diagnosis………………………………...………………………...9
4. Patogenesis………………...……………………………..………..9
5. Prognosis……………………...………………………………….10
B. Diabetes Melitus Komplikasi Hipertensi………………………………...10
1. Definisi…………………………...……………………………....10
2. Klasifikasi………………………..……………………………....11
3. Diagnosis………………………...……………………………….13
4. Patogenesis……………………...………………………………..13
5. Prognosis………………………...……………………………….13
6. Penatalaksanaan DM komplikasi hipertensi………...…………...14
C. DRP (Drug Related Problem)…………………….…...…………………21
D. Keterangan Empiris…………………….………......……………...……..22
BAB. III METODOLOGI PENELITIAN…………………………...………..23
A. Jenis Rancangan Penelitian........................................................................23
B. Definisi Operasional……………………….…………………..……..…..23
C. Subjek Penelitian........................................................................................25
D. Instrumen Penelitian ………………………………....……...……...……26
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Lokasi Penelitian ……………………………...…..….…......…………...26
F. Tata Cara Penelitian...................................................................................26
1. Tahap Perencanaan………….…………..……………………….26
2. Tahap Pengambilan Data………………………………..……….27
a. Proses Penelusuran Data………………………..……...27
b. Proses Pengumpulan Data………….…..………………27
c. Proses Pengolahan Data…………..…………………...27
3. Tahap Penyelesaian Data………………………………..……….28
G. Kesulitan penelitian…………….………..……..………………..…..…..28
H. Analisis Hasil.............................................................................................28
BAB . IV HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………30
A. Gambaran Umum………………………….……………………..…..…..30
a. Prosentase Umur…………..…………………..…………..……30
b. Jenis Kelamin...............................................................................31
c. Komplikasi Penyerta…………………….………...……...…….32
d. Penyakit Penyerta …………………………..………..…..…….32
e. Tekanan Darah Masuk ……………………………………...…33
B. Profil Obat..................................................................................................34
1. Kelas Terapi……………..……………………………….....…...34
2. Golongan Obat.............................................................................35
C. Evaluasi DRP……………………….…………………………..……….46
D. Outcome therapy……………………………………………...…...……53
E. Rangkuman Pembahasan………………...…………………………….55
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB. V KESIMPULAN DAN SARAN................................................................58
A. Kesimpulan………………………………………………….……..……..58
B. Saran……………………………………………………………..…..……59
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………....……60
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………….....….………...63
BIOGRAFI PENULIS……………………………………….....……...………...97
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel I. American Diabetes Standart for Glikemic Control in Diabetes
Melitus..............................................................................................9
Tabel II. Klasifikasi Tekanan Darah Dewasa (lebih dari 18 Tahun) Menurut
JNC II…………………………………………………………14
Tabel III. Patogenesis Mekanisme Potensial………………………………16
Tabel IV. Klasifikasi Insulin secara Sub- Kutan Berdasar Lama
Kerja….....…..................................................................................12
Tabel V. Prosentase Penggunaan Obat Hormonal Pasien DM Komplikasi
Hipertensi di RSPR Tahun 2005……..........................................36
Tabel VI. Prosentase Penggunaan Obat Kardiovaskuler Pasien DM
Komplikasi Hipertens di RSPR Tahun 2005.................................39
Tabel VII. Prosentase Penggunaan Obat Depresan Sistem Syaraf Pusat Pasien
DM Komplikasi Hipertens di RSPR Tahun 2005…………..........40
Tabel VIII. Prosentase Penggunaan Obat Saluran Cerna Pasien DM
Komplikasi Hipertens di RSPR Tahun 2005.................................41
Tabel IX. Prosentase Penggunaan Obat Saluran Nafas Pasien DM
Komplikasi Hipertens di RSPR Tahun 2005..…...........................42
Tabel X. Prosentase Penggunaan Obat Analgesik Pasien DM Komplikasi
Hipertens di RSPR Tahun 2005……..….......................................42
Tabel XI. Prosentase Penggunaan Obat Antibiotik Pasien DM Komplikasi
Hipertens di RSPR Tahun 2005…..…..........................................43
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel XII. Prosentase Penggunaan Obat Gizi Dan Darah Pasien DM
Komplikasi Hipertens di RSPR Tahun 2005.................................44
Tabel XIII. Prosentase Penggunaan Obat Antiradang, Reumatik Dan Encok
Pasien DM Komplikasi Hipertens di RSPR Tahun 2005………...45
Tabel XIV. Prosentase Penggunaan Obat lain Pasien DM Komplikasi
Hipertens di RSPR Tahun 2005………….....................................45
Tabel XV. Evaluasi DRP Pasien DM Komplikasi Hipertensi tahun 2005
Kasus1…...…………………………...…..………………………46
Tabel XVI. Evaluasi DRP Pasien DM Komplikasi Hipertensi tahun 2005
Kasus 2………........…………………………….......................…47
Tabel XVII. Evaluasi DRP Pasien DM Komplikasi Hipertensi tahun 2005
Kasus 3……...…...…………...……………………………..……48
Tabel XVIII. Evaluasi DRP Pasien DM Komplikasi Hipertensi tahun 2005
Kasus 4…………….....………………………….........………….49
Tabel XIX. Evaluasi DRP Pasien DM Komplikasi Hipertensi tahun 2005
Kasus 5….............…………………………........………………..50
Tabel XX. Evaluasi DRP Pasien DM Komplikasi Hipertensi tahun 2005
Kasus 6...………....…...………………...………………………..51
Tabel XXI. Evaluasi DRP Pasien DM Komplikasi Hipertensi tahun 2005
Kasus 7..….....…………………………………………….......….52
Tabel XXII. Lama Tinggal Pasien DM Komplikasi Hipertensi tahun 2005......53
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel XXIII. Prosentase Tekanan Darah Pasien DM Keluar Komplikasi
Hipertensi Tahun 2005………….......……………....……………54
Tabel XXIV. Ringkasan DRP( Drug Related Problem)………………………..56
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Mekanisme dan Sasaran Obat Antihipertensi : ACEI, ARBs, β-
blocker ….......................................................................…………...17
Gambar 2. Mekanisme dan Sasaran Obat Antidiabetika Oral…………………20
Gambar 3. Diagram Prosentase Kelompok Umur Penderita DM komplikasi
Hipertensi……………………………..……………………………30
Gambar 4. Diagram Prosentase Jenis Kelamin Pasien DM komplikasi
Hipertensi..........................................................................................31
Gambar 5. Diagram Prosentase Komplikasi Penyerta Pasien DM komplikasi
Hipertensi…………………………...……………………………..32
Gambar 6. Diagram Prosentase Penyakit penyerta Pasien DM komplikasi
Hipertensi…………………………………………..…………...…33
Gambar 7. Diagram Prosentase Tekanan Darah Pasien DM komplikasi
Hipertensi…………………………………………………..…...….34
Gambar 8. Diagram Kelas Terapi Obat Pasien DM Komplikasi Hipertensi......35
Gambar 9. Diagram Prosentase Outcome Pasien DM komplikasi Hipertensi....55
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Pasien Diabetes Melitus Komplikasi Hipertensi di Rumah Sakit
Panti Rapih Yogyakarta tahun 2005….……………………..……..63
Lampiran 2. Daftar Obat Terapi Pasien Diabetes Melitus Komplikasi Hipertensi di
Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun 2005………..………..90
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
Diabetes melitus (DM) klinis adalah suatu sindrom gangguan metabolisme
dengan hiperglikemia yang tidak semestinya sebagai akibat suatu defisiensi
sekresi insulin atau berkurangnya efektivitas biologis dari insulin atau keduanya
(Karam and Forsham, 2000).
Banyak faktor yang begitu mempengaruhi di dalam terjadinya gangguan
metabolisme tersebut. Faktor penyebab diabetes melitus sendiri dapat disebabkan
karena adanya kerusakan dalam sel β pankreas sehingga pankreas gagal dalam
menghasilkan insulin atau yang lebih dikenal diabetes melitus tergantung insulin.
Faktor penyebab yang lain karena adanya kekurangan insulin ataupun terjadinya
resistensi reseptor insulin terhadap jaringan sehingga kadar glukosa darah tidak
dapat tersimpan dalam jaringan dan menumpuk dalam peredaran darah sehingga
kadar gula darah tinggi.
Resistensi reseptor insulin sendiri disebabkan oleh beberapa faktor antara
lain obesitas atau karena tidak terkontrolnya pola makan. Obesitas menyebabkan
ketidakpekaan terhadap insulin endogen, selain itu adiposit yang membesar, sel
hati dan otot polos yang kelebihan makanan dapat menolak deposisi glikogen dan
trigliserida tambahan dalam depot cadangannya.
Diabetes melitus karena faktor di atas inilah yang dapat menimbulkan
berbagai komplikasi pada penyakit ini. Sebab insulin berpengaruh dalam banyak
organ dan berperan dalam penyimpanan berbagai hasil metabolisme kedalam
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
jaringan. Komplikasi umum diabetes melitus antaralain hiperlipidemia, retinopati,
neuropati, nefropati, hipertensi dan pada tahap akhir menyebabkan penyakit
kardiovaskuler. Komplikasi yang paling sering terjadi adalah diabetes melitus
komplikasi hipertensi.
Prevalensi hipertensi pada orang DM 1,5–3 kali dibanding orang tanpa
DM dalam kelompok umur yang sama. Diabetes melitus sendiri meningkatkan
faktor resiko terhadap penyakit koroner pada wanita 2 kali lebih besar dan pada
pria 4 kali lebih besar. Dalam suatu studi klinik menunjukkan orang dengan
diabetes melitus komplikasi hipertensi mempunyai peluang 2 kali lipat terhadap
penyakit kardiovaskuler daripada orang hipertensi tanpa adanya diabetes melitus
(Anonim, 2002).
Hipertensi merupakan suatu keadaan tekanan darah di atas 140/90mmHg
dalam komplikasi diabetes melitus mempengaruhi 20–60% dari sebagian besar
populasi pengidap DM (Anonim, 2002). Proses terjadinya DM komplikasi
hipertensi yaitu resistensi reseptor insulin dalam jaringan, adanya resistensi
tersebut maka glukosa darah hasil perubahan proses metabolisme dari makanan
yang dimakan tidak mampu masuk dalam sel baik sebagai energi ataupun
disimpan sebagai cadangan makanan. Glukosa tersebut tertimbun dalam ginjal
saat melebihi ambang batas ginjal terjadi proses diuresis osmotik dimana ginjal
mengeluarkan cairan berlebih melalui urin untuk mengurangi kadar glukosa darah
akibatnya dalam tubuh terjadi dehidrasi karena berkurangnya cairan ekstrasel,
maka untuk kompensasinya volume intrasel ditarik keluar sehingga cairan tubuh
berlebih dan terjadi hipertensi. Dalam jangka waktu yang lama pada penderita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
diabetes melitus dapat terjadi kelainan pada pembuluh darah halus di ginjal,
ditemukan juga adanya penahanan air dan garam di ginjal yang merupakan faktor
lain terjadinya tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Komplikasi DM dengan hipertensi ini mempunyai faktor resiko yang
tinggi mengingat bahwa hipertensi merupakan awal proses terjadinya penyakit
kardiovaskuler seperti penyakit jantung koroner, strok dan komplikasi DM
meliputi komplikasi mikrovaskuler seperti nefropati dan retinopati. Berdasar
penelitian yang telah dilakukan terbukti bahwa peningkatan resiko penyakit
kardiovaskuler seiring dengan peningkatan tekanan darah. Peningkatan 5 mmHg
pada tekanan sistol ataupun diastol dapat meningkatkan faktor resiko orang DM
terkena penyakit kardiovaskuler 20–30%. Penyakit kardiovaskuler merupakan
komplikasi yang terjadi pada DM dan penyumbang 86% kematian pada orang
DM (Anonim, 2002).
Proses penatalaksanaan perlu dilakukan disertai proses evaluasi terhadap
terapi yang diberikan melalui evaluasi Drug Related Problems (DRP) dengan
dibandingkan dengan suatu standar atau guideline pada proses evaluasi tersebut.
Dengan proses evaluasi diharapkan dapat memilih terapi yang tepat terhadap
kondisi masing masing pasien meliputi komplikasi serta penyakit penyerta yang
terjadi. Pentingnya penatalaksanaan DM komplikasi hipertensi diharapkan mampu
mencegah terjadinya komplikasi mikrovaskuler dan makrovaskuler yang terjadi
pada gejala lanjutan DM.
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Panti Rapih yang berlokasi di
jalan Cik Dik Tiro no. 39 Yogyakarta, mengingat bahwa rumah sakit ini termasuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
salah satu rumah sakit besar di Yogyakarta dengan data kasus DM komplikasi
hipertensi memenuhi untuk melakukan sebuah penelitian. Data diperoleh dari
rekam medis pasien rawat inap diabetes melitus komplikasi hipertensi. Pemilihan
pasien rawat inap mengingat proses terapi yang dilakukan lebih terkontrol serta
hasil yang dicapai teramati dalam waktu yang relatif cepat untuk menggambarkan
kemajuan terapi.
B. Permasalahan
Berikut adalah permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini :
1. Seperti apakah profil pasien diabetes melitus komplikasi hipertensi meliputi
umur, jenis kelamin, komplikasi, penyakit penyerta, tahap hipertensi pasien
saat masuk di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta ?
2. Seperti apakah profil peresepan obat yang digunakan untuk pasien diabetes
melitus komplikasi hipertensi meliputi kelas terapi, golongan obat, jenis obat?
3. Seperti apakah kasus DRP yang mungkin terjadi selama penatalaksanaan
terapi DM komplikasi hipertensi ?
4. Seperti apakah kondisi saat pasien keluar dari RSPR meliputi lama tinggal,
tekanan darah saat keluar RS dan alasan pasien keluar RS?
C. Keaslian Penelitian
Sejauh yang diketahui penulis penelitian berjudul “Evaluasi
Penatalaksanaan Diabetes Melitus Komplikasi Hipertensi pada pasien rawat Inap
tahun 2005“ belum pernah dilakukan. Namun penelitian sejenis yang lebih
berfokus pada DM telah banyak dilakukan. Penelitian yang telah dilakukan antara
lain :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
1. Pola Penggunaan Antidiabetika Oral bagi Pasien Diabetes Melitus Rawat
Jalan di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta (Periode Januari-Desember
1998) oleh Nadeak pada tahun 2000.
2. Pola Penggunaan Antidiabetika Oral untuk Penderita Diabetes Melitus Usia
Lanjut di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta
Periode Januari-Juni 1997oleh Ule pada tahun 2000.
3. Gambaran Peresepan Obat pada Pasien Diabetes Melitus Tipe-2 di Instalasi
Rawat Inap Rumah Sakit Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2001-2002” oleh
Triastuti pada tahun 2004.
Penelitian ini berbeda dengan sebelumnya dalam hal jenis komplikasi
diabetes melitus, tahun pelaksanaan pengambilan data pasien dan DRP. Tujuan
dari penelitian mengetahui profil pasien diabetes melitus komplikasi hipertensi,
pemilihan obat, melihat DRP dan hasil terapi obat tersebut bagi pasien. Fokus dari
penelitian ini adalah pemilihan dan penggunaan obat serta mengetahui DRP dari
masing masing penatalaksanaan terapi dan hasil terapi yang diperoleh (outcome
therapy).
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini bermanfaat sebagai sumber informasi dalam
mengembangkan konsep pelayanan farmasi klinik khususnya pada pasien diabetes
melitus komplikasi hipertensi di rumah sakit.
2. Manfaat praktis
a. Data yang diperoleh dapat memberikan gambaran peresepan obat yang tepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
untuk diabetes melitus komplikasi hipertensi.
b. Dapat memberikan saran bagi farmasis dalam penatalaksanaan komplikasi.
E.Tujuan Penelitian
1.Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan mengetahui profil obat bagi pasien DM komplikasi
hipertensi dan melihat hasil terapi pada pasien rawat inap Rumah Sakit Panti
Rapih Yogyakarta tahun 2005.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melihat profil pasien meliputi, umur, jenis kelamin, komplikasi,
penyakit penyerta, tahap hipertensi pasien masuk tahun 2005.
b. Mengetahui profil peresepan obat yang digunakan untuk diabetes melitus
komplikasi hipertensi meliputi kelas terapi, golongan obat, dan jenis obat.
c. Dapat melihat DRP yang terjadi selama proses terapi meliputi indikasi tidak
mendapat obat, salah pilihan obat, dosis terlalu rendah, dosis terlalu tinggi,
gagal menerima obat, efek samping obat, dan obat tanpa indikasi.
d. Mengetahui outcome dari penatalaksanaan terapi DM komplikasi hipertensi
meliputi lama tinggal, tekanan darah saat keluar dan alasan keluar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
PENELAHAN PUSTAKA
A. Diabetes Melitus
1. Definisi
Diabetes Melitus (DM) adalah suatu penyakit akibat gangguan
metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemi akibat kurangnya insulin yang
disekresi, kerja insulin ataupun keduanya (Genauth, 2003).
Insulin merupakan hormon penting dalam pankreas, yang dihasilkan oleh
sel β dari pulau Langerhans. Pankreas Insulin merupakan anabolik hormon yang
berperanan dalam proses metabolisme karbohidrat, lemak dan asam amino
(Triplitt, Reasner, dan Isley, 2005).
Fungsi utama dari insulin adalah memudahkan penyimpanan zat gizi. Efek
insulin pada jaringan utama yaitu hati, otot, dan jaringan lemak. Insulin dalam
jaringan tersebut berfungsi membantu sintesis, penyimpanan glikogen dan
mencegah pemecahannya. Bila terjadi kekurangan ataupun kerusakan insulin
maka glikogen tidak bisa masuk dalam jaringan dan menumpuk diperedaran darah
terjadi hiperglikemia yang pada akhirnya terjadi diabetes melitus (Karam and
Forsham, 2000).
2 . Klasifikasi
Klasifikasi diabetes melitus berdasarkan etiologinya dapat dilihat seperti
dibawah ini :
a. DM tipe 1 ( Diabetes Melitus Tergantung Insulin)
Diabetes tipe ini mengalami suatu bentuk defisiensi insulin absolut akibat
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
rusaknya sel beta pankreas menyebabkan akumulasi glukosa dan asam lemak
dalam sirkulasi yang berlebihan dengan akibat hiperosmolalitas dan
hiperketonemia. Keparahan defisiensi insulin dan keakutan timbulnya keadaan
katabolik menentukan intensitas dari kelebihan osmotik dan keton (Karam and
Forsham, 2000).
b. DM tipe 2 (Diabetes Melitus Tak Tergantung Insulin)
Ini merupakan tipe DM yang tidak berkaitan dengan terjadinya kerusakan
pankreas tetapi lebih pada unsur ketidakpekaan jaringan terhadap insulin.
Sehingga pasien diabetes ini tidak bergantung kepada insulin eksogen untuk
hidupnya (Karam and Forsham, 2000).
c. Diabetes melitus gestasional
Gestasional DM pada wanita terutama pada masa kehamilan yang
diakibatkan adanya intoleransi glukosa pada kehamilan. Mengetahui gejala dari
awal memudahkan dalam penatalaksanaan serta mampu mencegah berkembang
menjadi penyakit DM (Triplitt et al, 2005).
d. Tipe spesifik lain pada DM
Tipe DM ini banyak macamnya antaralain disebabkan karena terjadinya
beberapa gen yang mengalami mutasi sehingga mengakibatkan resistansi terhadap
insulin serta adanya gangguan pada reseptor insulin, gangguan genetik pada
fungsi sel beta, penyakit pada pankreas, infeksi bakteri, dan berbagai penyakit
kelainan genetik (Triplitt et al, 2005).
3. Diagnosis
Diagnosis pada penyakit DM dapat diketahui dengan kadar glukosa lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
dari 200 mg/dl, dan gejala klasik seperti poliuria, polidipsia, turunnya berat badan
meskipun nafsu makan normal ataupun cenderung meningkat, fatigue, dan
penglihatan kabur, gejala tersebut terjadi dalam waktu kurang lebih 4–12 minggu.
HbA1C juga dapat untuk diagnosis kadar gula darah, hiperglikemi dapat
meningkatkan kadar HbA1C. HbA1C adalah suatu produk non–enzim yang dapat
menggambarkan level gula dalam darah (Genauth, 2003).
Tabel I. American Diabetes Standard for glycemic control in Diabetes Melitus
Biochemical Index
Normal Goal Additional Action Suggested
Preprandial glucose level
<110
80 - 120 <80 >140
Bedtime glucose level
<120 100 – 140 <100 <160
HbA1C
< 6
< 7
> 8
(Triplitt et al, 2005).
4. Patogenesis
Patogenesis dari penyakit DM khususnya tipe 1 dan tipe 2 adalah
a. DM tipe 1
Diabetes melitus ini terjadi akibat adanya kerusakan pada sel beta
pankreas yang mengakibatkan insulin tidak tersekresi sesuai kebutuhan bahkan
sama sekali tidak terproduksi. Banyak faktor yang dapat menyebabkan kerusakan
ataupun kelainan pada sel beta pankreas antara lain:
1) faktor keturunan
2) kerusakan pada pankreas akibat penyakit ataupun virus
b. DM tipe 2
Diabetes melitus tipe ini terjadi karena adanya resistensi insulin pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
jaringan ataupun faktor lain yaitu tidak tercukupinya insulin yang diproduksi
akibat faktor cara makan dan gaya hidup yang tidak diatur. Faktor lain yang turut
diperhitungkan sebagai penyebab adanya resistensi reseptor insulin pada jaringan
yaitu obesitas dengan ditandai kenaikan BMI (Body Mass Index) dari 18 kg/m2
sampai 38 kg/m2 (Triplitt et al, 2005).
5. Prognosis
Prognosis dari penyakit ini saat tidak diobati akan dapat menimbulkan
komplikasi baik makrovaskuler maupun mikrovaskuler yang cukup banyak terkait
dengan metabolik sindrom yang mengarah pada proses terjadinya penyakit
kardiovaskuler. Pemeriksaan kadar gula darah serta HbA1C setidaknya dilakukan
minimal 2 kali dalam setahun untuk mewaspadai resiko DM (Triplitt et al, 2005).
B. Diabetes Melitus Komplikasi Hipertensi
1. Definisi
Hipertensi adalah suatu penyakit meningkatnya tekanan darah arteri yang
dapat membahayakan sistem organ dan mempunyai faktor resiko terhadap
penyakit kardiosvaskuler. Menurut JNC 7 tekanan darah normal dengan batas ≤
120/80 mmHg dan terjadinya krisis hipertensi saat tekanan darah ≥ 180/120
mmHg. Hipertensi tidak dapat disembuhkan namun dapat dikendalikan (Sassen
and Carter, 2005).
Proses terjadinya DM komplikasi hipertensi adalah saat glukosa darah
naik dan tidak dapat memasuki sel maka glukosa tersebut akan masuk dalam
tubulus ginjal. Nilai ambang ginjal 180 mg/dl untuk timbulnya glukosa dalam
urin, saat keadaan kadar glukosa bernilai 300 – 500 mg/dl atau lebih maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
glukosa tidak terabsorbsi dan akan dikeluarkan dalam urin. Akibat nyata terjadi
dehidrasi sel sel jaringan.Hal tersebut akibat glukosa tidak dapat dengan mudah
difusi melalui pori pori membran sel dan naiknya tekanan osmotik dalam cairan
ekstraseluler maka terjadi perpindahan osmotik air keluar dari sel. Selain
dehidrasi seluler terjadi diuresis osmotik. Diuresis osmotik adalah efek osmotik
dari glukosa dalam tubulus ginjal yang mengurangi reabsorbsi cairan tubulus
(Guyton and Hall, 1996).
Efek keseluruhan adalah kehilangan cairan yang sangat besar dalam urin,
sehingga menyebabkan dehidrasi cairan ekstraseluler dan berlanjut dehidrasi
intraseluler, dalam tubuh volume cairan naik karena cairan tertarik keluar sel hal
tersebut merupakan salah satu penyebab terjadinya proses hipertensi pada pasien
DM (Guyton and Hall, 1996).
2.Klasifikasi
Klasifikasi hipertensi JNC 7 mengelompokkan kelas hipertensi dalam
batasan di atas umur 18 tahun terdapat pada tabel dibawah ini:
Tabel III. Klasifikasi Tekanan Darah Dewasa ( ≥ 18 tahun) Menurut JNC 7 Klasifikasi Tekanan Darah
Sistolik (mmHg*)
Diastolik (mmHg*)
Normal ≤120 ≤ 80 Prehipertensi 120 -139 80 – 89 Stage 1 hipertensi 140-159 90 – 99 Stage 2 hipertensi ≥160 ≥ 100
(Sassen and Carter, 2005) Sistolik adalah tekanan darah dimana terukur saat sebelum kontraksi
kardiak dan menunjukkan nilai maksimal tekanan darah, sedangkan yang
dimaksud tekanan diastolik adalah tekanan yang diperoleh sesaat setelah
kontraksi dan saat jantung dikosongkan. Dalam klasifikasi tersebut terdiri dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
empat kategori, nilai normal saat sistolik ≤ 120 mmHg dan diastolik ≤ 80 mmHg,
penggolongan prehipertensi yang tidak ada dalam klasifikasi WHO namun di
dalam ketentuan JNC 7 turut diperhitungkan mengingat agar pasien saat tahap
prehipertensi tersebut waspada karena sangat dimungkinkan meningkat menuju
kearah stage I dan stage II hipertensi (Sassen and Carter, 2005).
Krisis hipertensi terjadi saat tekanan darah lebih dari 180/120 mmHg,
dibedakan dalam hypertensive emergencies yang mengarah akut dan menuju pada
kerusakan organ, sedangkan hypertensive urgency tidak mengarah pada keduanya
kedua kodisi tersebut membutuhkan oral antihipertensi (Sassen and Carter, 2005).
Sedang berdasar etiologi hipertensi dapat diklasifikasikan sebagai
hipertensi esensial dan hipertensi sekunder. Hipertensi esensial atau hipertensi
primer terjadi pada lebih dari 95% dari kasus hipertensi, hipertensi ini belum
secara pasti diketahui penyebabnya. Jenis ini terjadi akibat multi faktor meliputi
ketidaknormalan proses biokomia, genetik yang mengarah pada riwayat penyakit
kardiovaskuler dalam keluarga, dan faktor lingkungan. Ketiga faktor tadi meliputi
peningkatan aktivitas syaraf simpatik, kepekaan terhadap stress, kelebihan
produksi sodium dan vasokonstriktor (endotelin dan tromboksan), peningkatan
kepekaan terhadap vasokonstriktor, resistensi insulin, obesitas, kebiasaan
merokok, peningkatan aktivitas kekurangan vasodilator seperti prostaglandin dan
nitrit oxide, dan masukan sodium dalam jangka waktu lama. Hipertensi sekunder
penyebabnya abnormalitas sistem organ tubuh, diantaranya yang sering terjadi
akibat penyakit pada perenkim ginjal, penyakit endokrin, obat–obatan, dan
kontrasepsi oral (Oparil and Calhoun, 2003).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
3. Diagnosis
Diagnosis dan perawatan hipertensi dapat mencegah resiko penyakit
kardiovaskuler serta mengurangi resiko morbiditas dan mortalitas pasien.
Pemeriksaan dini dari hipertensi meliputi pengukuran tekanan darah, pemeriksaan
organ yang beresiko terhadap hipertensi, dan memeriksa faktor yang berpengaruh
terhadap hipertensi sekunder (Oparil and Calhoun, 2003).
4. Patogenesis
Patogenesis hipertensi meliputi faktor faktor yang terkait variabel dengan
persamaan:
BP(Tekanan Darah) = CO (Curah jantung) X TPR (Tahanan Perifer)
Tabel IV. Patogenesis Mekanisme Potensial Preload meningkat
Volume cairan meningkat kr asupan Na +++ atau retensi renal karena Σnefron ↓ atau GFR↓
Cardiac output meningkat
Konstriksi Vena Stimulasi RAAS berlebihan Sistem saraf simpatis terlalu aktif
Konstriksi vaskular Stimulasi RAAS berlebihan Sistem saraf simpatis terlalu aktif Perubahan genetik membran sel Faktor karena endotel
Resistensi perifer meningkat
Hipertropi vaskular Stimulasi RAAS berlebihan Sistem saraf simpatis terlalu aktif Perubahan genetik membran sel Faktor karena endotel Hiperinsulinemia karena obesitas atau metabolik
sindrom (Sassen and Carter, 2005)
5. Prognosis
Sebagian besar individu yang terdiagnosis hipertensi akan meningkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
TDnya seiring pertambahan umur. Hipertensi yg tidak diobati risiko mortalitas
tinggi disebut silent killer (Anonim, 2002).
6. Penatalaksanaan DM Komplikasi Hipertensi
Tujuan utama terapi dari penatalaksanaan DM komplikasi hipertensi
adalah mengurangi resiko komplikasi makrovaskuler dan mikrovaskuler,
memperbaiki gejala yang sudah muncul, mengurangi angka kematian, dan
meningkatkan kualitas hidup pasien (Triplitt et al, 2005).
Sasaran terapi DM komplikasi hipertensi adalah memperlambat proses
berkembangnya resiko kardiovaskuler dengan cara sebagai berikut :
a. Pengaturan kadar glukosa darah mendekati normal yaitu
1) HbA1C < 7%
2) Kadar gula sewaktu 90 – 130 mg/dl
3) Kadar gula sesudah makan <180 mg/dl
b. Menurunkan tekanan darah dibawah angka 130/80 mmHg
c. Kadar Lipid
1) LDL <100 mg/dl
2) Trigliserida < 150 mg/dl
3) HDL >40 mg/dl (Anonim, 2005).
Strategi terapi dilakukan dengan 2 cara yaitu terapi non farmakologi dan
terapi farmakologi dengan penggunaan obat antihipertensi oral.
a.Terapi non-farmakologi
Terapi ini dilakukan tanpa penggunaan obat antihipertensi namun tetap
bertujuan mencegah resiko lebih lanjut dari hipertensi yaitu penyakit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
kardiovaskuler. Terapi dimulai dengan cara perubahan gaya hidup tidak sehat
yang selama ini dijalani. Hal utama yang dapat dilakukan antara lain:
1)Pengurangan berat badan
Idealnya adalah mempertahankan Body Mass Index antara 18,5 sampai
dengan 24,9 kg/m2. Dengan pengurangan berat badan dapat menurunkan tekanan
darah serta mencegah metabolik sindrom, resistensi insulin pada jaringan yang
mengarah pada terjadinya hipertensi dan penyakit kardiovaskuler. Pengurangan
berat badan dapat disertai diet tinggi sayuran dan buah.
2) Pengurangan natrium
Pengurangan ini terbukti dapat menurunkan tekanan darah dapat ditempuh
dengan jalan terutama mengurangi produk daging olahan, garam meja.
3) Tidak mengkonsumsi alkohol dan merokok yang berisiko tinggi terhadap
kardiovaskuler.
4) Aktivitas fisik yang teratur
b. Terapi Farmakologi
1) Terapi farmakologi untuk hipertensi
Sasaran yang ingin dicapai terutama adalah pencapaian tekanan darah
130/80mmHg, untuk itu terapi utama dengan penggunaan obat antihipertensi yaitu
penghambat ACE dan penggunaan ARBs. Kedua obat tersebut terbukti
mengurangi resiko penyakit kardiovaskuler serta mencegah adanya resiko gagal
ginjal. Terapi dapat pula ditambahkan thiasid diuretik, serta obat anti hipertensi
lain seperti β–blocker, dan Calcium Channel Blocker (Sassen and Carter,2005).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
a) First line Therapy
Obat yang digunakan sebagai First line Therapy dalam DM komplikasi
hipertensi menurut standar yang dikeluarkan American Diabetes Association
meliputi golongan obat yang ada dibawah ini.
(1) Penghambat ACE
Mekanisme kerja penghambat ACE sebagai terapi utama DM komplikasi
hipertensi, menghambat perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II sehingga
mengakibatkan dilatasi perifer dan mengurangi resistensi perifer yang efeknya
dapat menurunkan tekanan darah. Angiotensin II merupakan vasokonstriktor
yang kuat mampu meningkatkan eksresi dari aldosteron, dengan aldosteron yang
jumlahnya kecil mengakibatkan juga adanya retensi air dan sodium, hingga
menurunkan tekanan darah.
Penghambat ACE meliputi kaptopril, enalapril, lisinopril. Penghambat
ACE dengan tiazid dapat dipakai saat β-blocker dan diuretik tidak aktif.
Penghambat ACE berinteraksi saat bersamaan dangan obat kardiovaskuler dapat
menyebabkan hipotensi, dengan β blocker dapat keracunan litium. Penggunaan
bersama potasium mengakibatkan hiperkalemia dapat terjadi, selain itu bila
dipakai dengan Non Steroid Anti Inflamatory Drug (NSAID) dapat menurunkan
efek dari penghambat ACE (Rudnick, 2001).
(2) Angiotensin Receptor Blocker (ARBs)
Angiotensin dihasilkan melalui 2 jalur yaitu Renin Angiostensin
Aldosteron System (RAAS) yang dihambat dengan ACEI serta melalui enzim
yang disebut chymases. ARBs disini menghambat dari kedua jalur tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Namun belum pasti akibat perbedaan mekanisme kerja kedua jenis obat tersebut
terhadap efek obatnya.
Efek dari ARBs antara lain menghambat angiotensin II yang berperan
dalam vasokonstriksi, pelepasan aldosteron, aktivitas syaraf simpatik, pelepasan
antidiuretik hormon, dan konstriksi arteri pada glomerolus. Efek samping serta
interaksi obat dari ARBs hampir serupa dengan ACEI (Sassen and Carter,2005).
Gambar 2. Mekanisme Dan Sasaran Obat Antihipertensi :Penghambat ACE, ARBs, β-Blocker
b) Second Line Therapy
(1) Diuretik
Mekanisme kerja dari diuretik mengekskresikan air dan elektrolit melalui
ginjal. Akibat dari hal tersebut terjadi pengurangan terhadap sirkulasi volume
darah, mengurangi kardiak output. Interaksi obat jika diminum dapat
meningkatkan kadar glukosa darah, penggunaan bersama kortikosteroid, atau
kortikotropin, serta ampoterisin dapat mengakibatkan hipokalemia, NSAID juga
dapat mengurangi efek antihipertensi dari diuretik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
(2) β–blocker
Mampu menghalangi beta adrenergik reseptor sehingga efeknya
mengurangi kontraksi jantung. Interaksi obat jika dipakai bersama dengan
phenitoin meningkatkan efek antihipertensi, verapramil menekan jantung efek
hipotensi, pemakaian dengan sulfonilurea mengurangi efek dari sulfonilurea.
(3) Calcium Channel Blocker (CCB)
Mekanisme obat ini meningkatkan suplai oksigen terhadap miokardial,
menurunkan detak jantung CCB menangkal kalsium yang masuk, kalsium tidak
dapat masuk maka mengakibatkan dilatasi.
(4) Obat Simpatolitik
Obat yang digunakan untuk menekan tekanan darah dengan menekan
syaraf simpatik akibatnya mengurangi kardiak output dan mengurangi tekanan
darah seperti obat yang bekerja sentral klonidin termasuk α–blocker, α+β-blocker
yaiotu labetolol, dan norepinefrin. Interaksi obat penggunaan klonidin dengan
antidepresan trisiklik meningkatkan tekanan darah, penggunaan klonidin dengan
obat depresan Central Nervous System (CNS) menurunkan efek dari CNS
depresan.
(5)Vasodilator
Obat ini bekerja bertujuan untuk menurunkan tekanan sistolik dan
diastolik. Kerja dari vasodilator ini pada arteri, vena, ataupun keduanya. Obat ini
meliputi hydralazine hydrochloride, minoxidil, nitropusside sodium, minoxidil dan
hydralazine digunakan merawat hipertensi yang resistan, dioxide dan
nitroprusside digunakan untuk krisis hipertensi (Rudnick, 2001).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
2) Terapi farmakologi untuk penurunan glukosa darah
Dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan insulin dan obat antidiabetika oral.
a) Insulin
Insulin biasa digunakan pada DM tipe 1 dan tidak efektif jika diberikan
secara oral karena didalam gastrointestinal insulin dalam bentuk protein pecah dan
rusak sebelum lewat peredaran darah untuk didistribusikan, jadi harus diberikan
secara subkutan ataupun secara intravena. Insulin dapat pula digunakan pada DM
tipe 2 dengan ketentuan sebagai berikut :
(1) Saat terapi untuk DM tipe 2 gagal atau terjadi kontraindikasi karena masa
kehamilan ataupun hipersensitif.
(2) Penggunaan saat kadar glukosa naik akibat stress ataupun infeksi, serta akibat
pembedahan.
Klasifikasi insulin berdasar lama masa kerja obat disajikan dalam tabel :
Tabel II. Klasifikasi Insulin secara Sub-kutan berdasar lama kerja Type of Insulin Onset (hour) Peaks
(hour) Duration
(hour) Maximum Duration
(hour) Rapid-Acting
Aspart Lispro
Glulisine
15–30 min 15-30 min 15-30 min
1-2 1-2 1-2
3-5 3-4 3-4
5-6 4-6 5-6
Short-acting Reguler
0, 5-0, 1
2-3
3-6
6-8
Inter mediate-Acting NPH Lente
2-4 3-4
4-6 6-12
8-12 12-8
14-18 20
Long-Acting Ultralente Glargine
6-10 4-5
10-16 -
18-20 22-24
24 24
(Triplitt et al, 2005)
Mekanisme kerja insulin mengubah glukosa menjadi glikogen,
meningkatkan sintesis protein dan lemak, memperlambat pemecahan glikogen,
protein dan lemak, menyeimbangkan cairan dan elektrolit dalam tubuh (Rudnick,
2001).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
b) Obat Antidiabetika Oral
Obat antidibetika oral adalah obat yang digunakan untuk mengatasi
keadaan kadar glukosa darah yang tinggi akibat adanya ketidakberesan didalam
sistem kerja insulin, dipercaya mempunyai sistem kerja ganda di dalam dan di
luar pankreas, efek di dalam pankreas yaitu mampu menstimulasi pankreas agar
mengeluarkan insulin dengan seminimal mungkin kerja dari pankreas dan efek
diluar pankreas yaitu mampu menstabilkan kadar glukosa darah (Rudnick, 2001).
Gambar 1. Mekanisme dan sasaran obat Antidiabetika Oral
Obat oral untuk DM komplikasi hipertensi untuk memperoleh efek yang
maksimal penggunaan metformin dan thiazolidin terbukti dapat mengendalikan
kenaikan kadar glukosa darah dengan mekanisme peningkatan sensitivitas
reseptor insulin serta dapat menurunkan tekanan darah (Zenella, Kohlman, and
Ribeirro, 2001).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
C. Drug Related Problems (DRP), atau Masalah – masalah yang Berkaitan dengan Pemakaian Obat.
Drug Related Problems (DRP) masalah masalah yang berkaitan dengan
pemakaian obat atau sering dikatakan Drug Therapy Problem (DTP) adalah
permasalahan yang sering muncul didalam farmasi klinis atau kejadian yang tidak
diharapkan dialami pasien selama proses terapi dengan obat dan secara aktual
maupun potensial bersamaan dengan outcome yang diharapkan (Cipolle, 1998).
Masalah yang muncul dalam cakupan DRP adalah sebagai berikut:
1. Indikasi yang tidak mendapat obat
Indikasi tidak mendapat obat adalah suatu kondisi baru dimana pasien
tidak mendapat obat, kondisi kronis yang membutuhkan kelanjutan terapi, kondisi
yang membutuhkan kombinasi obat, dan kondisi membutuhkan obat untuk
pencegahan saat ada efek samping.
2. Pilihan obat yang tidak tepat
Hal tersebut meliputi obat yang tidak efektif (kurang sesuai dengan
indikasinya), pasien mempunyai alergi terhadap obat tersebut, obat yang diberikan
mempunyai kontraindikasi dengan obat lain yang dibutuhkan, efektif tapi bukan
yang paling murah, efektif tapi bukan yang paling aman, dan antibiotika yang
resisten terhadap infeksi pasien.
3. Dosis terlalu rendah
Obat dikatakan terlalu rendah dosisnya apabila dosis yang diberikan
terlalu rendah untuk memberikan efek, kadar obat berada dibawah dosis efektif,
pemberian terlalu awal, administrasi obat terlalu cepat sehingga kadar obat dalam
darah tidak cukup kadarnya, dan interval dosis tidak cukup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
4. Dosis terlalu tinggi
Obat dikategorikan terlalu tinggi dosisnya apabila kadar serumnya tinggi,
dosisnya terlalu cepat dinaikkan, terjadi akumulasi obat karena penyakit kronis,
dan interval dosis yang berlebihan.
5. Gagal menerima obat
Gagal menerima obat jika pasien tidak menerima obat sesuai regimen
karena adanya medication error, ketidaktaatan pasien, harga obat mahal, pasien
kurang memahami pentingnya obat tersebut, dan adanya pengaruh keyakinan.
6. Efek samping obat
Dikatakan efek samping obat apabila obat yang diberikan pada kecepatan
yang terlalu tinggi, ada alergi, ada faktor resiko, ada interaksi dengan obat lain,
dengan makanan, dan hasil laboratorium berubah karena adanya obat.
7. Obat tanpa Indikasi
Obat tanpa indikasi dapat diartikan jika obat yang diberikan tidak sesuai
dengan indikasi pada saat itu, penyembuhan yang dilakukan dengan non drug
therapy, pemakaian obat kombinasi yang seharusnya tidak dilakukan, dan
meminum obat untuk mencegah efek samping obat lain yang seharusnya dapat
dihindarkan.
D. Keterangan Empiris
Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai
penatalaksanaan DM komplikasi hipertensi di Rumah Sakit Panti Rapih periode
tahun 2005. Dari hasil penelitian juga bisa diketahui mengenai kemungkinan
terjadinya DRP serta solusi pengatasannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian non-eksperimental observasional
dengan rancangan penelitian deskriptif evaluatif retrospektif. Disebut rancangan
non–eksperimental observasional karena subjek uji diamati tanpa mendapat
perlakuan terlebih dahulu. Rancangan deskriptif evaluatif, deskriptif karena
memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan dengan sejelas mungkin
dengan mengamati fenomena kesehatan yang terjadi (kountur, 2003). Evaluasi
dilakukan terhadap penatalaksanaan DM komplikasi hipertensi di Rumah Sakit
Panti Rapih Yogyakarta (RSPR). Evaluasi dilakukan dengan membandingkan
dengan standar dari American Diabetes Association (ADA) karena RSPR belum
mengeluarkan standar dalam penatalaksanaannya Retrospektif sendiri adalah
penelusuran data masa lalu pasien dari catatan rekam medis yang diperoleh dari
unit rekam medis Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.
B. Definisi Operasional
1. Pasien diabetes melitus adalah pasien dengan komplikasi hipertensi yang
menjalani rawat inap di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta pada periode
tahun 2005.
2. Jenis diabetes melitus adalah klasifikasi jenis diabetes melitus berdasarkan
kelompok diagnosis, yaitu diabetes melitus tipe 1 (tergantung insulin)dan
diabetes melitus tipe 2 (tidak tergantung insulin).
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
3. Kategori pasien diabetes melitus adalah pasien dengan gula darah saat puasa
adalah >126mg/dl dan kadar gula darah sewaktu adalah >200mg/dl.
4. Pasien diabetes melitus komplikasi hipertensi adalah suatu keadaan dimana
terjadi resistensi insulin dijaringan yang menyebabkan glukosa tidak dapat
masuk ke jaringan sehingga kadar glukosa darah meningkat mengakibatkan
tekanan darah meningkat.
5. Hipertensi menurut JNC VII dimana tekanan darah ≥140/90 mmHg sedangkan
tekanan darah normal ≤ 120/80mmHg.
6. Tekanan Darah masuk adalah tekanan saat pengukuran pertama pasien masuk
rawat inap RSPR.
7. Tekanan darah keluar adalah tekanan darah saat pengukuran sebelum pasien
keluar rawat inap dari RSPR.
8. Pasien rawat inap diabetes melitus komplikasi hipertensi yaitu pasien yang
menjalani perawatan di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih
Yogyakarta, dikarenakan kadar gula darah yang sudah melebihi batas atau
sudah tidak terkontrol dengan obat hipoglikemik oral sehingga diperlukan
adanya pengawasan dan pemantauan secara berkala dari tenaga medis yang
bersangkutan, dan pada umumya terdapat komplikasi dengan hipertensi.
9. Kelas terapi obat adalah kelompok besar obat yang terdiri dari beberapa
golongan obat yang memiliki sasaran pengobatan yang sama, misalnya kelas
terapi obat untuk sistem kardiovaskuler, terdiri dari golongan obat
antihipertensi, anti angina, anti aritmia, dan lain lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
10. Golongan obat adalah kelompok obat berdasarkan efek terapi dari setiap kelas
terapi yang diberikan untuk pasien. Misalnya golongan obat hipoglikemik,
antipiretik, golongan antihipertensi.
11. Jenis obat adalah nama generik obat pada peresepan pasien rawat inap dalam
satu kali periode pengobatan.
12. Data yang diperoleh dihitung dengan cara jumlah kasus yang ada dibagi
jumlah pasien (n=30) dikalikan seratus persen. Penghitungan ini digunakan
dalam menghitung jenis kelamin, umur pasien, kelas terapi obat, golongan
obat, komplikasi, penyakit penyerta dan outcome therapy, profil tekanan
darah.
13. Outcome therapy adalah keadaan dimana pasien pulang dari rumah sakit
setelah menjalani terapi dilihat kondisi saat masuk dan keluar, lama tinggal di
rumah sakit , serta segala alasan pasien keluar dari rumah sakit.
14. Drug Related Problems (DRPs) atau sering dikatakan Drug Therapy Problem
(DTP) adalah permasalahan yang sering muncul didalam farmasi klinis atau
kejadian yang tidak diharapkan dialami pasien selama proses terapi dengan
obat dan secara aktual maupun potensial bersamaan dengan outcome yang
diharapkan.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang diambil adalah 30 kasus dari 89 total populasi
pasien rawat inap diabetes melitus komplikasi hipertensi di RS Panti Rapih
Yogyakarta tahun 2005. Pengambilan besarnya sampel berdasar ketentuan
menurut Gay dalam untuk desain deskriptif populasi kecil dapat diambil 20% dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
total populasi (cit Danapriatna dan Setiawan, 2005) jumlah sampel sudah
memenuhi jumlah minimal sampel yang ditentukan untuk menggambarkan
fenomena yang diamati. Penagmbilan sampel sebanyak 30 kasus dilakukan secara
random.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar rekam medis yang
diambil dari data pasien rawat inap diabetes melitus komplikasi hipertensi di RS
Panti Rapih Yogyakarta.
E. Lokasi Penelitian
Penelitian pada pasien diabetes melitus komplikasi hipertensi dilakukan di
RS.Panti Rapih Yogyakarta dengan melihat catatan rekam medis dari pasien DM
komplikasi hipertensi tahun 2005.
F. Tata Cara Penelitian
Dalam tahap tata cara penelitian ada 3 tahapan yang harus dijalani tahap
perencanaan, tahap pengambilan data, serta tahap penyelesaian data.
1. Tahap perencanaan
Pada tahap ini dilakukan dengan mengumpulkan informasi yang
diperlukan dalam penelitian ini. Setelah proses tersebut dapat diperoleh informasi
dari unit rekam medis RS Panti Rapih dengan melihat pola penyebaran penyakit
diabetes melitus komplikasi hipertensi selama tahun 2005. Dari data tersebut kita
dapat mengetahui jumlah pasien diabetes melitus komplikasi hipertensi yang
dirawat selama periode waktu 2005 yaitu 89 orang. Pengambilan sampel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
dilakukan secara random untuk mewakili total populasi keseluruhan pasien DM
komplikasi hipertensi.
2.Tahap Pengambilan Data
Tahap pengambilan data ini terdiri dari 3 tahap sebagai berikut :
a. Proses penelusuran data
Berdasar catatan dari unit rekam medis diperoleh data bahwa penderita
DM komplikasi hipertensi terdapat 89 pasien dengan diambil sampel yang
mewakili secara random diambil sebanyak 30 pasien. Dari catatan rekam medis
tersebut mulai dicatat data yang diperlukan, bagi pasien yang rawat inap kembali
rekam medis tidak dapat dipinjamkan untuk sementara.
b. Proses pengumpulan data
Dimulai dengan melihat medical record dari pasien diabetes melitus
komplikasi hipertensi. Data yang diambil meliputi data pasien yang memuat
nama, umur jenis kelamin, kelas terapi, keluhan utama, diagnosis, riwayat
penyakit, jenis obat, jumlah obat, dosis obat, lama tinggal, tekanan darah saat
masuk sampai dengan keadaan pulangnya pasien atau outcome therapy.
c. Proses pengolahan data
Medical record yang telah dilihat datanya dituliskan kembali dalam
bentuk tabel yaitu meliputi tabel tentang golongan dan jenis obat, dosis obat serta
tanggal pemberian obat, data klinis laboratorium pasien diabetes melitus dengan
komplikasi hipertensi, tanda vital, kondisi klinis dan golongan serta jenis obat
yang diberikan pada pasien diabetes melitus komplikasi hipertensi dan kemajuan
dari hasil terapi obat yang diberikan di instalasi rawat inap Rumah Sakit. Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
untuk analisis Drug Related Problem disajikan sama yang telah dikemukakan
diatas, akan tetapi lebih mengkhususkan pada penggunaan obat DM serta obat
hipertensi.
3. Tahap penyelesaian Data
Data yang diperoleh dari tabulasi dievaluasi secara deskriptif eksploratif
mengenai drug related problem–nya. Data berdasarkan pencatatan rekam medik
tersebut dievaluasi kerasionalannya secara deskriptif-eksploratif mengenai drug
related problems-nya. Dengan melihat drug related problems yang terjadi selama
proses terapi dapat diketahui indikasi tidak mendapat obat, salah pilihan obat,
dosis terlalu rendah, dosis terlalu tinggi, gagal menerima obat, efek samping obat,
dan obat tanpa indikasi pada masing masing pasien. Data yang telah diperoleh
tersebut kemudian dibandingkan dengan standar pengobatan untuk DM
komplikasi hipertensi, kemudian data dievaluasi secara kasus per kasus.
G. Kesulitan Penelitian
Kesulitan selama penelitian antara lain kurangnya pengalaman didalam
membaca lembar rekam medis terhadap data yang tercatat. Selain hal tersebut
lembar rekam medis kadang tidak ada karena pasien rawat inap kembali dirumah
sakit pada saat pengambilan data sehingga harus menunggu sampai lembar
tersebut kembali.
H. Analisis Hasil
Analisis hasil mulai dapat dilakukan dengan melihat pasien DM komplikasi
hipertensi meliputi umur, jenis kelamin, komplikasi, penyakit penyerta, tahap
hipertensi, dan obat yang digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
1. Umur pasien dikelompokkan dalam 6 kelompok umur yaitu kelompok
umur 35 – 44, 45 – 54, 55- 64, 65- 74, 75 – 84, 85 – 94 tahun.
2. Komplikasi dan penyakit penyerta DM komplikasi hipertensi.
3. Tahap hipertensi saat pasien masuk.
4. Obat obat yang digunakan dikelompokkan dalam kelas terapi obat,
golongan obat, dan jenis obat. Pengelompokkan mengikuti pembagian
obat berdasar Informatorium Obat Nasional Indonesia (IONI) 2000
(Anonim, 2000).
5. Perhitungan data di atas dengan cara jumlah kasus dibagi sampel (n = 30)
kemudian dikali seratus persen.
6. Analisis DRP dari kasus DM komplikasi hipertensi dikhususkan pada
penggunaan obat DM dan obat antihipertensi yang dibandingkan dengan
standar atau guideline yang ada. Evaluasi dilakukan kasus perkasus, kasus
yang dibahas dari 30 kasus terdapat 8 kasus yang bermasalah DRP dilihat
dari terapi obat antidiabetika oral serta antihipertensi yang dipakai. Kasus
tersebut dibandingkan dengan suatu standar yaitu American Diabetes
Association (Anonim, 2005).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
1. Berdasar Kelompok Umur
Dari data yang diperoleh penderita DM komplikasi Hipertensi dibagi
berdasar 6 kelompok umur. Menurut tabel urutan yang diperoleh penderita paling
banyak terdapat dalam kategori umur 55–64 tahun yaitu sebanyak 36,67%,
dikarenakan saat kelompok umur tersebut adalah puncak munculnya komplikasi
dalam fase riwayat DM.
Berdasar teori yang mendasari DM tipe 2 umumnya mulai tampak pada
umur 40 tahun dan munculnya komplikasi setelah memasuki 10 tahun menderita
DM. Teori lain menyebutkan bahwa angka harapan hidup di Indonesia sampai 70
tahun, kemungkinan sedikitnya pasien diatas kelompok umur tersebut karena
sudah banyak pasien DM yang tidak bertahan atau meninggal.
3.33
%
3.33
%
36.6
7%
26.6
7%
20.0
0%
10%
35 - 44 tahun
45 - 54 tahun
55 - 64 tahun
65 - 74tahun
75 - 84 tahun
85 - 94 tahun
Gambar 3. Diagram Prosentase Pasien DM Komplikasi Hipertensi di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Tahun 2005
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2. Berdasar Jenis Kelamin
Dari data yang diperoleh jumlah pasien berdasar jenis kelamin
pada pasien DM komplikasi hipertensi pada jenis kelamin pria sebanyak 36,67%
sedang pada jenis kelamin wanita sebanyak 63,33%. Namun data tersebut belum
cukup mendukung bahwa penyakit DM lebih sering terjadi pada wanita, hanya
saja memang kita ketahui bahwa jumlah populasi wanita lebih banyak dibanding
pada pria, dan pada umumnya wanita khususnya di Indonesia banyak yang tidak
bekerja atau sebagai ibu rumah tangga hal tersebut memungkinkan kurang
aktivitas dan berakibat pada obesitas yang mengarah pada DM, hal tersebut
didukung teori adanya resistensi reseptor insulin pada jaringan terkait dengan
obesitas dengan ditandai kenaikan BMI (Body Mass Index) dari 18 kg/m2 sampai
38 kg/m2 (Triplitt et al, 2005). Faktor yang lebih spesifik mengenai DM
komplikasi hipertensi yang lebih banyak terjadi pada wanita yaitu adanya DM
pada masa kehamilan atau gestasional yang apabila tidak tertangani dapat
berlanjut kearah DM, timbulnya DM gestasional tersebut karena pola makan saat
hamil tidak terjaga dan cenderung berlebihan mengakibatkan berkembang
menjadi DM.
36.67%
63.33%
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
1Jenis kelamin
Laki - laki
Perempuan
Gambar 4. Diagram Prosentase Jenis Kelamin Pasien DM komplikasi Hipertensi di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Tahun 2005
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
3. Berdasar Komplikasi
Komplikasi penyerta adalah penyakit yang menyertai DM komplikasi
hipertensi terkait dengan komplikasi mikrovaskuler dan makrovaskuler.
Komplikasi ini muncul seiring dengan kondisi pasien yang semakin parah atau
ketika pasien tidak menyadari gejala awal penyakit DM gejala ini bisa dipakai
dalam melihat tingkat keparahan dari DM komplikasi hipertensi. Prosentase
penyakit yang terjadi paling banyak adalah strok yaitu sebanyak 9 kasus atau
sekitar 30%, strok sendiri merupakan lanjutan dari hipertensi yang parah sehingga
menyebabkan adanya sumbatan darah pada organ tertentu bila terjadi pada otak
dapat berakibat kelumpuhan bahkan kematian. Komplikasi penyerta yang lain
dapat dilihat prosentasenya didalam tabel berikut :
6.67%
3.33%
6.67%
3.33%
3.33%
3.33%
30.00%
stroke
infark miokard
ulkus
ganggren
neuropati
neufropati
infeksi
Gambar 5. Diagram jenis komplikasi lain Pasien DM komplikasi Hipertensi Tahun 2005 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Tahun 2005
4. Berdasar Penyakit Penyerta
Penyakit penyerta dalah penyakit yang menyertai perjalanan penyakit DM
komplikasi hipertensi tetapi bukan termasuk didalam komplikasi makro dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
mikrovaskuler. Penyakit ini dapat timbul akibat dari virus luar ataupun efek
samping obat yang dipakai selama masa perawatan. Penyakit yang muncul ini
juga mempengaruhi kelas terapi obat yang dipakai. Dari data penyakit penyerta
yang muncul paling banyak adalah pusing sebanyak 26,67% penyakit tersebut
muncul terkait dengan gejala tekanan darah yang naik umumnya disertai pusing.
Prosentase penyakit lainnya dapat dilihat pada gambar :
6.67
%
3.33
%
3.33
%
26.6
7%
20%
23.3
3%
3.33
%
3.33
%
3.33
%
6.67
%
3.33
%
0.00%
5.00%
10.00%
15.00%
20.00%
25.00%
30.00%
1
sesaknafas
nyeri
parkinson
pusing
demam
mualmuntah
pilek
nyeriepigastrikbatuk
diare
traumakepala
Gambar 6. Prosentase Penyakit Penyerta Pasien DM komplikasi Hipertensi di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Tahun 2005
5. Gambaran tingkatan tekanan darah pasien masuk
Gambaran tingkatan tekanan darah pasien saat masuk perawatan di Rumah
Sakit Panti Rapih dapat dilihat dalam ganbar dibawah ini. Dari diagram diperoleh
gambaran bahwa tekanan darah pasien yang masuk mempunyai prosentase
terbesar adalah hipertensi stage II dengan total prosentase 36,67%. Pasien DM
dengan komplikasi hipertensi mulai diberikan terapi antihipertensi oral saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
memasuki tahap pre-hipertensi semakin tinggi tingkatan hipertensinya perlu
diberikan kombinasi obat oral antihipertensi. Tujuan terapi untuk DM komplikasi
hipertensi yaitu menurunkan tekanan darah kurang dari 130/80 mmHg.
NORMAL, 16.67%
PRE HIPERTENSI,
16.67%
HIPERTENSI STAGE I, 20.00%
HIPERTENSI STAGE II, 36.67%
NORMAL
PRE HIPERTENSI
HIPERTENSISTAGE IHIPERTENSISTAGE II
Gambar 7. Tahap Hipertensi Pasien DM Masuk di Rumah Sakit
Panti Rapih Yogyakarta Tahun 2005
B. Profil Pengobatan
1. Kelas Terapi
Kelas terapi obat adalah banyaknya jenis obat yang diterima oleh pasien
dalam periode pengobatannya, baik obat antidiabetika oral maupun obat lain yang
digunakan bersamaan untuk mengobati penyakit penyerta ataupun komplikasi
yang ada. Dari diagram dibawah kita dapat melihat ada 11 kelas terapi
penggunaan obat hormonal terutama obat antidiabetika oral paling tinggi
prosentasenya 96,67%, hal tersebut terkait dengan penanganan hiperglikemi yang
terjadi pada pasien DM. Urutan kedua adalah obat kardiovaskuler 66,67% obat ini
memiliki prosentase yang cukup tinggi juga mengingat penggunaan obat
antihipertensi didalam menurunkan tekanan darah pasien serta obatkardiovaskuler
golongan lain untuk mencegah kearah penyakit jantung yang lebih serius.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Kelas terapi obat lain turut dipergunakan untuk mencegah komplikasi serta
penyakit penyerta yang ada. Khusus untuk kelas terapi obat lain memuat obat
kulit dan mata pada diagram penyakit penyerta memang tidak disertakan penyakit
penyerta yang terkait mata dan kulit namun kita ketahui bahwa DM terutama
komplikasi retinopati berpengaruh pada mata, serta komplikasi lain seperti
ganggren dan ulkus tentunya dapat menimbulkan masalah pada kulit.
96.6
7%66
.67%
56.6
7%36
.67%
36.6
7%10
%
30.0
0%43
.33%
10%
16.6
7%
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
90.00%
100.00%
1kelas terapi
obathormonal
obatkardiovaskuler
obat antibiotik
obatdepresansyaraf pusat
obatanalgesik
obat salurannafas
obat salurancerna
obat gizi dandarah
obat antiradangreumatik danencokobat lain
Gambar 8. Diagram Prosentase Kelas Terapi Pasien DM Komplikasi
Hipertensi di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Tahun 2005 2. Golongan Obat a. Obat Hormonal
Obat antidibetika oral adalah obat yang digunakan untuk mengatasi
keadaan kadar glukosa darah yang tinggi akibat adanya ketidakberesan didalam
sistem kerja insulin, sehingga insulin tidak dapat mengubah glukosa agar masuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
ke jaringan sebagai cadangan makanan. Obat antidiabetika oral dipercaya
mempunyai sistem kerja ganda di dalam dan di luar pankreas, efek di dalam
pankreas yaitu mampu menstimulasi pankreas agar mengeluarkan insulin dengan
seminimal mungkin kerja dari pankreas dan efek di luar pankreas yaitu mampu
menstabilkan kadar glukosa darah (Rudnick, 2001).
Obat yang mempunyai prosentase tertinggi dari pemakaian obat
antidiabetika oral adalah golongan sulfonilurea di dalam penatalaksanaan DM,
sulfonilurea mempunyai mekanisme memacu sekresi insulin untuk pengatasan
keadaan hiperglikemia karena jumlah insulin yang ada dalam jaringan tidak
tercukupi.
Tabel V. Prosentase Penggunaan Obat Hormonal Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR Tahun 2005
NO GOL. OBAT
KELOMPOK NAMA GENERIK
NAMA DAGANG
∑ PROSENTASE (%)
1 Insulin - - - 11 36,67
glikazid Diamicron 10 33, 33
Glucovance 2 6, 67 glibenklamid Diabenese 1 3, 33
glipizid Glucotrol 2 6, 67
glikuidon Glurenorm 1 3, 32
Sulfonilurea
glimepirid Amaryl 5 16, 67 Metformin 2 6, 67
Glucophage 3 10
Biguanid metformin
Diabex 2 6, 67
Miglinitida repaglinid Novonomin 2 6, 67
2 Obat antidiabetika oral
Thiazolidine pioglitazone Actos 2 6, 67
b. Obat Kardiovaskuler
Obat kardiovaskuler diperlukan untuk terapi komplikasi lanjut DM. DM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
komplikasi hipertensi yang tidak tertangani dengan baik mengarah pada Coronary
vascular disease (CVD), seperti diterangkan diatas pada penderita DM komplikasi
hipertensi darah terlalu kental akibat tingginya kadar gula yang terdapat
didalamnya sehingga mengakibatkan adanya penyempitan pada pembuluh darah
koroner serta jantung tentunya bekerja lebih keras, akibat dari hal tersebut
mengakibatkan otot jantung lemah, penderita mengalami iskemia bahkan sebagian
otot jantung mati karena kekurangan oksigen yang dapat memacu pula timbulnya
angina.
Obat antihipertensi dibutuhkan di dalam penanganan DM komplikasi
hipertensi, hal tersebut berfungsi didalam penurunan tekanan darah dan bahaya
metabolit sindrom yang akhirnya menjadi penyakit jantung koroner jika tidak
tertangani dengan baik. Obat yang dipergunakan dalam penatalaksanaan proses
terapi dalam rekomendasi American Diabetes Association(ADA)pengobatan DM
komplikasi hipertensi rekomendasi utamanya adalah golongan penghambat ACE
dan ARBs untuk mencapai tekanan darah 130/80 mmHg yang harus dicapai pada
pasien DM komplikasi hipertensi. Dapat ditambahkan thiazid diuretik, pilihan
obat bagi ibu hamil dapat digunakan methyldopa, labetolol, diltiazem, klonidin,
dan prazosin.
Dari tabel di atas penggunaan obat antihipertensi paling tinggi
prosentasinya pada golongan penghambat ACE terutama kaptopril 36,67%
kemudian ramipril 26,67%, baru golongan antagonis kalsium yaitu amilodipin
sebanyak 16,67%. Penggunaan obat antilipidemikum terutama golongan statin
yang mempunyai prosentase besar, mampu menghambat secara kompetitif enzim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
HMG CoA reduktase, yakni enzim pada sintesis kolesterol, terutama dalam hati,
efektif dalam menurunkan kolesterol–Low Density Lipid (LDL), sedang golongan
klofibrat mempunyai spektrum luas dapat mengurangi trigliserida, LDL, dan
menaikkan High Density Lipid (HDL).
Antiangina digunakan untuk mencegah serangan akut angina pectoris dan
mencegah nyeri dada saat istirahat. Antagonis kalsium mampu memperkecil
jumlah kalsium dalam sel yang berefek vasodilatasi pada pembuluh darah,
mengurangi kontraksi otot jantung. Senyawa nitrat bekerja merelaksasi otot polos
pembuluh vena, tanpa bergantung pada sistem persyarafan miokardium. Diuretik
turut digunakan digunakan untuk mengurangi edema akibat gagal jantung dan
pada dosis rendah mampu menrunkan tekanan darah. Golongan tiazid bekerja
dengan cara menghambat reabsorpsi natrium pada tubulus distal, sedang golongan
kuat mampu menghambat reabsorbsi cairan pada “loop” henle dam tubulus
ginjal.
Obat sistem koagulasi darah yang prosentasenya tinggi digunakan adalah
hemostiptikum obat ini penggunaannya tinggi untuk mengatasi pendarahan yang
timbul baik akibat luka ataupun pendarahan paska operasi. Terutama pada pasien
DM proses pembekuan darah dapat berlangsung lama karena tingginya kadar gula
didalam darah sehingga darah lebih kental namun sukar membeku. Antiplatelet
bekerja dengan cara mengurangi agregasi platelet, sehingga dapat menghambat
terjadinya pembentukan trombus pada sirkulasi arteri. Proses kerja dari obat
tersebut terbukti mampu mencegah penyakit serebrovaskuler atau kardiovaskuler
trombotik sehingga dapat mengurangi resiko kematian karena komplikasi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
mengarah kepada penyakit seperti strok yang berdasar data komplikasi penyerta
mempunyai prosentase yang tinggi.
Tabel VI. Prosentase Penggunaan Obat Kardiovaskuler Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR Tahun 2005
NO
GOLONGAN OBAT
KELOMPOK NAMA GENERIK
NAMA DAGANG
∑ PROSENTASE (%)
kaptopril Kapoten 11 36, 67
ramipril Triatec 8 26, 67
ACE Inhibitor
perindopril Prexum 2 6, 6
losartan Angioten 1 3, 33 Antagonis Reseptor Angiotensin II valsartan Blopress 3 1
Obat yang bekerja sentral
klonidin Katapress 1 3, 33
1. Antihiper tensi
Αlpha blocker doksazosin Cordura 1 3, 33
Gol. Nitrat isoborbid dinitrat Cedocard 4 13, 33
β- Blocker atenolol - - 0
nifedipin Tanapress Nifedipin Adalat
1 1 3
3, 33 3, 33 10
amlodipin besilat Tensivask Norvask
2 5
6, 67 16, 67
diltiazem hidro klorid
Herbesser 1 3, 33
2. Anti angina
Antagonis kalsium
nimodipin Nimotop
2
6, 67
furosemid 1 3, 33 Gol.Kuat
furosemid Lasix 3 10
3. Diuretik
Gol. Tiazid hidroklorotiazid Hct 1 3, 33 nicegolin Sermion 2 6, 67 4. Gangguan
sirkulasi darah Vasodilator perifer
klopidogrel Plavik 1 3, 33
5. Obat Syok hipotensif
- epinefrin bitartras Ergotika 3 10
6. Antiaritmia
- lidokain Pletaal 4 13, 33
gemfibrozil Lipira 1 3, 33 Kelompok klofibrat
fenofibrat
Liphantyl supra 2 6, 67
kalsium atorvastatin
Lipitor
4 13, 33
7. Obat hipolipidemik
Statin
simvastatin Simvastatin 2 6,67
Persantin 1 3,33 Antiplatelet dipiridamol Citaz 1 3,33
8. Obat sistem koagulasi darah
Hemostatik asam traxenamat Kalnex 4 13, 33
c. Obat Depresan Sistem Syaraf Pusat.
Kelas terapi depresan syaraf pusat dengan prosentase tertinggi adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
golongan anti epilepsi. Obat epilepsi selain untuk pengobatan epilepsi juga dapat
untuk mengatasi nyeri hebat yang tidak dapat tertangani hanya dengan
parasetamol atau ibuprofen, pasien DM rentan terhadap nyeri berdasar data
terdapat 3,33% pasien mengalami nyeri akibat adanya gangguan perfusi yang
memacu nyeri pada bagian tubuhnya.
Psikofarmaka terutama hipnotik dan ansiolitik berfungsi didalam
membantu pasien tertidur serta mengatasi kecemasan akibat kondisi stress pada
pasien dengan mekanisme meningkatkan neurotransmisi GABA(Gamma Amino
Butyric Acid), suatu neurotransmitter penghambat penting disistem syaraf pusat.
Tabel VII. Prosentase Penggunaan Obat Depresan Sistem Syaraf Pusat Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR Tahun 2005
NO
GOLONGAN OBAT
KELOMPOK NAMA GENERIK
NAMA DAGANG
∑ PROSENTASE (%)
1. Psikofarmaka Hipnotik dan ansiolitik
alprazoram Xanax 1 3, 33
Antihistamin
sinarizin Meron 1 3, 33
metaklopropramid-HCl
Pimperan 2 6, 67
2. Mual dan vertigo
Obat mual
domperidon Vometa 1 3, 33 3. AntiParkinson
Antimuskarinik Triheksi fenidil
Triheksi fenidil
1 3, 33
4. Pemacu system syaraf pusat
Pemacu SSP Mecokobal min
Metilcobalt 2
6, 67
klobazam Klobazam 1 3, 33
gabapentin Neurantin
1
3, 33
fenitoin Dilantin 1 3, 33
Neurotam 6 20
5. Antiepilepsi -
pirasetam Fordensia 1 3, 33
d. Obat Saluran Cerna
Obat saluran cerna digunakan didalam terapi berfungsi didalam mencegah
efek samping dari obat oral DM dan juga pasien DM akibat hiperglikemia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
mengalami gastroparesis atau gangguan motilitas lambung yang mengakibatkan
mual, dan rasa tidak enak pada saluran cerna. Penggunaan antitukak khususnya
obat antasida mempunyai prosentase yang besar dikarenakan golongan
sulfonilurea mempunyai efek samping mual, dapat diatasi dengan pemberian
antasida untuk mengurangi produksi asam lambung yang berlebih, metformin
dengan efek sampingnya antara lain mual muntah, bahkan ada sebagian obat
diabetik oral yang menyebabkan gangguan pada otot pada usus besar dan diare
seperti glikazid dan metformin HCl maka diperlukannya obat saluran cerna demi
kenyamanan pasien DM komplikasi hipertensi.
Tabel VIII. Prosentase Penggunaan Obat Saluran Cerna Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR Tahun 2005
NO
GOLONGAN OBAT
KELOMPOK NAMA GENERIK
NAMA DAGANG
∑ PROSENTASE (%)
Antasida kandungan aluminium
aluminium hidroksida
Plantasid 5 16, 67
Khelatordan senyawa kompleks
sukralfat Inspepsa 1 3, 33
1. Antitukak
Antagonis Reseptor H2
ranitidinHCl Rantin 4 13, 33
2. Antidiare Absorben dan pembentuk masa
atalpugit aktif
New Diatab 1 3, 33
Na-pokisulfat
Laxoberon
1
3, 33
3. Pencahar Pencahar stimulan
bisakodil Dulcolax 2 6, 67 4. Obat gangguan
pencernaan Enzim pencernaan
pankreatin Enzymfort 1 3, 33
e.Obat Saluran Nafas
Obat saluran nafas terutama obat asma digunakan mengatasi penyakit
penyerta yang menyertai perjalanan penyakit pasien.Obat batuk antitusif untuk
menekan batuk dan mengurangi frekuensi batuk serta obat alergi dipergunakan
untuk terapi penyakit saluran nafas karena proses alergi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel IX. Prosentase Penggunaan Obat Saluran Nafas Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR Tahun 2005
NO GOLONGAN OBAT
KELOMPOK NAMA GENERIK
NAMA DAGANG
∑ PROSENTASE (%)
1. Antiasma Stimulan adreno reseptor
terbutalin sulfat
Lintaz 1 3, 33
2. antitusif antitusif Difen hidramin HCl
Sanadryl 1 3, 33
feniramin hidrogen maleat
Avil 1 3, 33 3. antihistamin Antihistamin sedatif
Klorfeni ramin maleat
Extra CTM 1 3, 33
f. Analgesik
Obat analgesik antipiretik yang digunakan untuk mengobati demam yang
sering muncul akibat penggunaan beberapa obat antihipertensi seperti penghambat
ACE, selain itu analgesik bermanfaat untuk mengurangi nyeri yang ada ataupun
akibat efek dari DM itu sendiri. Analgesik non opioid dapat digunakan untuk
nyeri ringan seperti sakit kepala, sedangkan golongan opioid untuk nyeri yang
hebat. Nyeri juga dapat timbul akibat terlalu lama berbaring sehingga bagian
tubuh yang biasa beraktivitas harus terdiam ataupun berbaring mengakibatkan
lama kelamaan timbul nyeri baik ringan ataupun nyeri berat
Tabel X. Prosentase Penggunaan Obat Analgesik Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR Tahun 2005
NO GOLONGAN OBAT
KELOMPOK NAMA GENERIK
NAMA DAGANG
∑ PROSENTASE (%)
parasetamol Sanmol 4 13, 33 as.mefenamat Citaz
2
6, 67
Farmasal 1 3, 33 asetosal Neuralgin 3 10
1. Analgesik non-opioid
-
tioridina HCL Non flamin 1 3, 33
2. Analgesik non-opioid
- tramadol Tramal 2 6, 67
Ergotamintar trat
Belaphen 1 3, 33 3. Antimigrain terapi serangan migrain akut
Kodergokrina mesilat
Hydergin 1 3, 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
g. Antibiotik
Penggunaan antibiotika sebagai antibakteri didalam proses
penatalaksanaan DM komplikasi hipertensi terutama didalam perawatan lanjut
terhadap ganggren dan ulkus agar tidak bertambah parah dengan adanya bakteri di
lingkungan rumah sakit yang sering terjadi pada penderita DM, pada pasien DM
tersebut ganggren dan ulkus makin mudah terjadi akibat kadar gula darah yang
tinggi pada darah akibatnya luka yang ada lebih sukar sembuh sebab bakteri akan
mampu bertahan dalam lingkungan dengan kadar gula yang tinggi. Selain untuk
perawatan ganggren dan ulkus antibiotik diperlukan untuk komplikasi
mikrovaskuler berupa infeksi, perlu diketahui bahwa penyakit DM juga
menyebabkan pasien rentan terhadap infeksi seperti ISK (Infeksi Saluran
Kencing), ISPA (Infeksi Saluran Nafas Atas). Maka Antibiotik yang merupakan
zat yang dihasilkan oleh mikroba atau fungi untuk menghambat pertumbuhan
atau membunuh mikroba lain sangat diperlukan untuk mempercepat proses
kesembuhan.
Tabel XI. Prosentase Penggunaan Obat Antibiotik Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR Tahun 2005
NO GOLONGAN OBAT
KELOMPOK NAMA GENERIK
NAMA DAGANG
∑ PROSENTASE (%)
Penisilin Amoksisilin Chavamox 2 6, 67 Velocef 4 13, 33
Fortum 2 6, 67
Seftriakson
Cefazol 1 3, 33
Sefalosporin dan β - laktam
sefotaxim Starclaf 1 3, 33 Kuinolon Levofloksasin Reskuin 5 16,67 Sulfonamida Klortrimoksa
zole Klortrimoksazole
1 3, 33
1. Antibiotika
Amino glikosida
Gentamisin Gramycin 2 6, 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
h. Obat Gizi dan Darah
Obat gizi dan darah digunakan untuk menambah kondisi kesehatan pasien
yang tentunya diharapkan mampu mempercepat proses penyembuhan, menjaga
organ tetap berfungsi secara optimal, menambah tenaga, serta mengatasi gejala
kekurangan nutrisi. Obat mineral yang turut ditambahkan mengatasi efek samping
obat antihipertensi diuretik yang turut mengeluarkan mineral tubuh hypokalemia
maka tambahan obat mineral agar keseimbangan mineral terjaga.
Tabel XII. Prosentase Penggunaan Obat gizi dan darah Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR Tahun 2005
NO GOLONGAN OBAT
KELOMPOK NAMA GENERIK
NAMA DAGANG
∑ PROSENTASE (%)
vitamin B1 Alinamin 1 3, 33 Vitamin B
vitamin B komplek
Neurobion 3 10
Vitamin C Vitamin C Zegase 1 3, 33
1. Vitamin
Vitamin D vitamin D Onealfa 1 3, 33 - Pharmaton 2 6, 67
Piritinol-HcL
Enerbol 1 3, 33
Sitikolina Nikolin 3 10
2. Tonikum
-
ATP Myoviton 1 3, 33 Pemberian oral kalium L –
aspartat Asparka
1 3, 33
NaCl 0,9% 1 3, 33
NaCl 12
40
NaCl
KAEN 3B 1 3, 33 Dekstrosa 5%
1 3, 33
Dekstrosa 10%
1 3, 33
Dekstrosa 40%
2 6, 67
Glukosa
Martos 6 20 Natrium bikarbonat
Meylon 1 3, 33
3. Cairan dan elektrolit Pemberian
intravena
Elektolit Assering
9 30
4. Nutrisi oral Nutrisi enteral Asam amino esensial
Ketosteril
1 3, 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
i. Obat Antiradang, Reumatik dan Encok
Obat antiinflamasi ada juga yang mempunyai efek analgesik akibat nyeri
berulang pada proses peradangan yang sering terjadi pasien DM yang mengalami
ulkus ataupun ganggren. Obat encok juga diperlukan mengingat pasien DM
umumnya telah berusia lanjut yang mengakibatkan ototnya sudah mulai melemah
ditambah lagi kondisi perawatan yang mengharuskan pasien lama berbaring
ditempat tidur membuat banyak otot yang tidak bekerja sebagaimana mestinya
yang pada akhirnya menyebabkan nyeri, encok ataupun keluhan otot yang lain.
Tabel XIII. Prosentase Penggunaan Obat Antiradang, Reumatik, dan Encok Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR Tahun 2005
NO GOLONGAN OBAT
KELOMPOK NAMA GENERIK
NAMA DAGANG
∑ PROSENTASE (%)
Antiinflamasi non steroid
ketoprofen Pronalges 1 3, 33
celekoxib Celebrex 1 3, 33
kolsisin Recorfan 2 6, 67
1.
Obat reumatik dan gout
Obat untuk gout
alupropinol Zyloric 1 3, 33
j. 0bat lain
Obat ini dipergunakan untuk menjaga kondisi mata baik akibat DM
retinopati ataupun infeksi bakteri dari lingkungan. Demikian juga dengan obat
kulit dapat dipakai untuk mengatasi gangguan kulit akibat dari ganggren ataupun
ulkus yang turut mempengaruhi struktur kulit normal.
Tabel XIV. Prosentase Penggunaan Obat Lain Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR Tahun 2005
NO GOLONGAN OBAT
KELOMPOK NAMA GENERIK
NAMA DAGANG
∑ PROSENTASE (%)
Kortikosteroid Cendicitrol 1 3, 33
Antiinflamasi Lain
antazolin Albalon 1 3, 33
1. Sediaan untuk mata
Sediaan lain - Matovit 1 3, 33 2. Sediaan kulit - - Kenalog 1 3, 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
C. Gambaran DRP (Drug Related Problem) Pada Pelaksanaan Terapi DM Komplikasi Hipertensi
Dari 30 kasus sebagai sampel pasien DM komplikasi hipertensi terdapat 8
kasus yang terbukti DRP. Dan dimuat dalam tabel dibawah ini.
Tabel XV. Evaluasi DRP Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR tahun 2005 Kasus 1
Subjectives : No. RM 004967, Umur 59 tahun, jenis kelamin perempuan,lama dirawat 24–26/ 12/ 05 di kelas 3. Riwayat penyakit sekarang, pasien keringat dingin, sesak nafas, nyeri, kaki kram. Penyakit yang pernah diderita, Hipertensi dengan DM. Diagnosis masuk DM,Hipertensi. Diagnosis keluar DM,Hipertensi. Objectives :
Parameter Nilai normal Tanggal Pemeriksaan 25 / 12/ 2005 Kadar Gula Darah (mg/dl)
Puasa Post Prandial
70 – 110 mg/ dl 100 – 140 mg/ dl
116 mg/dl 125 mg/dl
Lemak Kolesterol LDL HDL Trigliserida
< 200 mg/dl < 150 mg/dl <150 mg/dl > 40 mg/dl
214 mg/dl 107 mg/dl 44 mg/dl 204 mg/dl
Fungsi Ginjal Ureum Kreatinin As. Urat
10 – 50 mg/dl 0, 5 – 0, 9 mg/dl 2, 4 – 5, 7 mg/dl
56 mg/dl 1,4 mg/dl
Fungsi Hati SGOT SGPT
0 – 32 U/ L 0 – 31 U/L
25,6 mg/dl 28 mg/dl
Suhu, Nadi, Nafas 360 – 380C, 70 – 80x, 20x 360 C, 83x Tekanan Darah 130 / 80 Antara 170/80 - 140/90
Penatalaksanaan : Penggunaan obat antihipertensi Tensivask 1 x 1 dengan dosis 5 mg. Assessment : 1. Amlodipin Besilat termasuk dalam Calcium Channel Blocker dengan dosis untuk hipertensi
dan angina 5 mg sehari maksimal 10 mg dengan efek samping terjadinya sakit kepala, edema, fatigue, mual, muka merah pusing, hiperplasia gusi, dan eritema multiform
Rekomendasi : 1. Guideline menganjurkan pemakaian golongan penghambat ACE atau ARBs dengan satu atau
kombinasi obat, untuk terapi lini pertama.Penggunaan untuk penghambat ACE dapat kaptopril dengan dosis 2 x 1 12, 5 mg, atau penggunaan ARBs golongan valsartan, losartan dengan dosis 1 x 1 50 mg sehari dengan kombinasi dengan 1obat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel XVI. Evaluasi DRP Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR tahun 2005. Kasus 2 Subjectives : NO. RM 046387, Umur 76 tahun, Jenis kelamin:Laki laki Lama dirawat: 17 – 27/ 08/ 05 Diagnosis masuk: DM,Strok,Hipoglikemi. Diagnosis keluar : Hipoglikemi, dengan kompliksi Parkinson sindrom. Objectives :
Parameter Nilai normal Tanggal Pemeriksaan 18 19 20 23 26 KadarGulaDarah(mg/dl)
Puasa Post Prandial
70 – 110 mg/ dl 100 – 140 mg/ dl
75 141
201 253
183 229
192 -
142 -
Lemak Kolesterol LDL HDL Trigliserida
< 200 mg/dl < 150 mg/dl <150 mg/dl > 40 mg/dl
- - - -
Fungsi Ginjal Ureum Kreatinin As. Urat
10 – 50 mg/dl 0, 5 – 0, 9 mg/dl 2, 4 – 5, 7 mg/dl
19 8, 4 -
Fungsi Hati SGOT SGPT
0 – 32 U/ L 0 – 31 U/L
- -
Suhu 360 – 380 C 360 C, 80x, 22x Tekanan Darah 130 / 80 Antara 170/90 – 130/80
Penatalaksanaan : Penggunaan Norvask 1 x 1 dengan dosis 5 mg, Amaryl 1 x 1 (1 mg) Assessment : 1. Amlodipin Besilat termasuk dalam Calcium Channel Blocker dengan dosis untuk
hipertensi dan angina 5 mg sehari maksimal 10 mg dengan efek samping terjadinya sakit kepala, edema, fatigue, mual, muka merah pusing, hyperplasia gusi, dan eritema multiform.
Rekomendasi :
1. Guideline menganjurkan pemakaian golongan penghambat ACE atau ARBs dengan satu atau kombinasi obat, untuk terapi lini pertama dibanding penggunaan Calcium Channel Blocker. Penggunaan untuk penghambat ACE dapat kaptopril dengan dosis 2 x 1 12, 5 mg, atau penggunaan ARBs golongan valsartan, losartan dengan dosis 1 x 1 50 mg sehari dengan kombinasi dengan 1 obat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel XVII. Evaluasi DRP Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR tahun 2005 Kasus 3 Subjectives :
NO. RM 086670, umur 67 tahun, jenis kelamin perempuan, lama dirawat 4 – 8/ 04/ 05. Diagnosis masuk DM, Hiperglikemi, Hipertensi. Diagnosis keluar DM II, komplikasi: Hipertensi. Riwayat penyakit sekarang , 1/ 04/ 05 = Lemas, pusing, minum Glucophage 1 x 1, Diamicron 1 x ½ tab, 4/ 04/ 05 = Lemas tekanan darah tinggi. Penyakit yang pernah diderita = 15 tahun riwayat DM. Objectives :
Parameter Nilai normal Tanggal Pemeriksaan 5 10 12 Kadar Gula Darah
(mg/dl) Puasa Post Prandial Sewaktu
70 – 110 mg/ dl 100 – 140 mg/ dl 70 - 100 mg/ dl
137 - 458
302 393 -
202 285 -
Lemak Kolesterol LDL HDL Trigliserida
< 200 mg/dl < 150 mg/dl <150 mg/dl > 40 mg/dl
222 mg/dl 177 mg/dl 42 mg/dl 320 mg/ dl
Fungsi Ginjal Ureum Kreatinin As. Urat
10 – 50 mg/dl 0, 5 – 0, 9 mg/dl 2, 4 – 5, 7 mg/dl
36 mg/dl 1,3 mg/dl 5, 2 mg/ dl
Fungsi Hati SGOT SGPT
0 – 32 U/ L 0 – 31 U/L
- -
Suhu, Nadi, Nafas 360 – 380 C, 70 – 80x, 20x
360 C, 88x, 18x
Tekanan Darah 130 / 80 Antara 180/100 – 160/100 Penatalaksanaan : Penggunaan Tanapress 1 x 1 dengan dosis 10 mg, insulin 10 U, Norvask 1 x ½ ( 5 mg), Diamicron 1 x 1, Glucophage 3 x ½ tab. Assessment
1. Obat antihipertensi yang mempunyai zat aktif Imidapril – Hcl masuk dalam golongan Calcium Channel Blocker, dosis awal pemakaian 5 – 10 mg sekali sehari. Efek samping obat cukup banyak antara lain demam, diare, sakit kepala, batuk.
Rekomendasi : 1. Guideline menganjurkan pemakaian golongan penghambat ACE atau ARBs dengan
satu atau kombinasi obat, untuk terapi lini pertama dibanding penggunaan Calcium Channel Blocker.Penggunaan untuk penghambat ACE dapat kaptopril dengan dosis 2 x 1 12, 5 mg, atau penggunaan ARBs golongan valsartan, losartan dengan dosis 1 x 1 50 mg sehari dengan kombinasi dengan 1 obat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel XVIII. Evaluasi DRP Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR tahun 2005 Kasus 4 Subjectives : NO. RM 31195, Umur 77 tahun, Jenis kelamin laki – laki. Lama dirawat 24 – 28/ 12/ 2005 Diagnosis masuk DM, diagnosis keluar DM. Komplikasi Hipertensi, mual, muntah. Riwayat penyakit sekarang Mual, muntah, lemes, panas, tidak buang air besar. Penyakit yang pernah diderita Riwayat DM. Kelas perawatan = kls 1. Objectives :
Parameter Nilai normal Tanggal Pemeriksaan Kadar Gula Darah Puasa Post Prandial
70 – 110 mg/ dl 100 – 140 mg/ dl
- -
Lemak Kolesterol LDL HDL Trigliserida
< 200 mg/dl < 150 mg/dl <150 mg/dl > 40 mg/dl
- - - -
Fungsi Ginjal Ureum Kreatinin As. Urat
10 – 50 mg/dl 0, 5 – 0, 9 mg/dl 2, 4 – 5, 7 mg/dl
98 mg/dl 3, 8 mg/ dl -
Fungsi Hati SGOT SGPT
0 – 32 U/ L 0 – 31 U/L
14, 1 11, 1
Suhu, Nadi, Nafas 360 – 380 C, 70-80x, 20x 37, 80 C, 108x, - Tekanan Darah 130 / 80 180 /90 – 120 / 80
Penatalaksanaan : Lasix 1 x 1 dengan dosis 40 mg, Glucotrol 1 x 1( 5 mg ) Assesment :
1. Antihipertensi yang digunakan sebagai diuretik kuat dengan dosis 40 mg 1x1. Efek sampingnya antaralain mual muntah, gangguan saluran cerna dan masih banyak efek lainnya terkait dengan organ hati dan ginjal.
2. Antidiabetika oral dengan zat aktif glipizid dan merupakan salah satu terapi utama bagi DM. Dengan dosis 1 x 1 (5mg) saat sebelum sarapan pagi.
Rekomendasi :
1. Guideline menganjurkan pemakaian golongan ACE Inhibitor atau ARBs dengan satu atau kombinasi obat, untuk terapi lini pertama dibanding penggunaan Antagonis kalsium.Penggunaan untuk penghambat ACE dapat kaptopril dengan dosis 2 x 1 12, 5 mg, atau penggunaan ARBs golongan valsartan, losartan dengan dosis 1 x 1 50 mg sehari dengan kombinasi dengan 1 obat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel XIX. Evaluasi DRP Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR tahun 2005 Kasus 5 Subjectives : NO. RM 482511, Umur 47 tahun, Jenis kelamin perempuan, Lama tinggal 07 – 11/ 07/ 2005. Diagnosis masuk OBS Febris,DM, Hiperglikemi, Hipertensi. Diagnosa keluar DM, Hipertensi, Dislipidemia. Komplikasi ISK. Riwayat penyakit sekarang: pusing, panas dingin, menggigil, mual. Penyakit yang pernah diderita 4/ 07/ 05 = riwayat KB suntik alergi bengkak sulit jalan, kurang lebih 2 tahun riwayat DM. Kelas perawatan = 2 B. Objectives :
Parameter Nilai normal Tanggal Pemeriksaan Kadar Gula Darah Puasa Post Prandial
70 – 110 mg/ dl 100 – 140 mg/ dl
256 – 237 mg/ dl 269 mg/ dl
Lemak Kolesterol LDL HDL Trigliserida
< 200 mg/dl < 150 mg/dl <150 mg/dl > 40 mg/dl
203 mg/ dl - - 366 mg/ dl
Fungsi Ginjal Ureum Kreatinin As. Urat
10 – 50 mg/dl 0, 5 – 0, 9 mg/dl 2, 4 – 5, 7 mg/dl
22 mg/ dl 0, 8 mg/ dl 3, 8 mg/ dl
Fungsi Hati SGOT SGPT
0 – 32 U/ L 0 – 31 U/L
- -
Suhu, Nadi, Nafas 360 – 380 C, 70 – 80x, 20x 360 C, 84x, 20x Tekanan Darah 130 / 80 140/ 80 – 110/ 70
Penatalaksanaan : Kaptopril 1 x 1 dengan dosis 12, 5 mg. Metformin 1 x 1 (5 mg), Glibenklamid 3 x ½ tab, Actos 1 x 1 (5 mg ) Assessment :
1. Obat antihipertensi golongan penghambat ACE. Dengan dosis pemberian 2 x 1 12, 5 mg, namun pada hipertensi berat dapat diberikan maksimal 2 x 1 dengan dosis 50 mg. Efek samping dari kaptopril antara lain batuk, mual, muntah, pusing, demam, dan gejala hipotensi saat dosis yang diberikan tidak tepat. Frekuensi pemberian kurang sehingga memungkinkan dosis yang diterima pasien kurang.
Rekomendasi : 1. Dosis kaptopril perlu dinaikkan frekuensinya menjadi 2 x 1 12, 5 mg untuk
pencapaian dosis maksimum terapi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel XX. Evaluasi DRP Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR tahun 2005 Kasus 6 Subjectives : NO. RM 486576, Umur 50 tahun, Jenis kelamin laki laki, Lama tinggal 10 -14/ 08/ 2005. Diagnosis masuk : DM, Leukocytosis. Diagnosis keluar DM. Komplikasi Leukositosis, Hipertensi, Cervical spondilosis, Stressed ST. Kelas perawatan kls 2 B. Objectives :
Parameter Nilai normal Tanggal Pemeriksaan 10 11 12 Kadar Gula Darah
Puasa Post Prandial Sewaktu
70 – 110 mg/ dl 100 – 140 mg/ dl 70 – 100 mg/ dl
- - 285
- - 397 – 213
- - 142
Lemak Kolesterol LDL HDL Trigliserida
< 200 mg/dl < 150 mg/dl <150 mg/dl > 40 mg/dl
319 mg/ dl 243 mg/ dl - 281 mg/ dl
Fungsi Ginjal Ureum Kreatinin As. Urat
10 – 50 mg/dl 0, 5 – 0, 9 mg/dl 2, 4 – 5, 7 mg/dl
75 3, 1 13, 1
Fungsi Hati SGOT SGPT
0 – 32 U/ L 0 – 31 U/L
- -
Suhu, Nadi, Nafas 360 – 380 C, 70 – 80x, 20x 360 C, 71x, - Tekanan Darah 130 / 80 145/ 80 – 130/ 80
Penatalaksanaan : Herbesser 1 x 1 dengan dosis 60 mg, Novonomin 3 x 1 ( 2mg ), insulin. Assessment
1. Obat antihipertensi golongan Calcium Channel Blocker mengandung zat aktif diltiazem hidroklorida dosis 3 – 2 x 1 dengan dosis 60 mg. Frekuensi pemberian kurang mengakibatkan dosis yang masuk kurang.
Rekomendasi :
1. Guideline menganjurkan pemakaian golongan penghambat ACE atau ARBs dengan satu atau kombinasi obat, untuk terapi lini pertama dibanding penggunaan Herbesser. Penggunaan untuk penghambat ACE dapat kaptopril dengan dosis 2 x 1 12, 5 mg, atau penggunaan ARBs golongan valsartan, losartan dengan dosis 1 x 1 50 mg sehari dengan kombinasi dengan 1 obat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel XXI. Evaluasi DRP Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR tahun 2005 Kasus 7 Subjectives : NO. RM 160974 Umur 67 tahun, Jenis kelamin perempuan, Lama tinggal 19 – 23/ 09/ 2005. Diagnosis masuk: Anemia, Disponea, DM, Hipertensi, Post Stroke. Diagnosis keluar: Anemia, Disponea, Strok, CRT. Riwayat penyakit sekarang Selama 3 minggu pasien sesak nafas, minum obat teratur. Penyakit yang pernah diderita 1992 = sakit gula, 2003 = terkilir tidak bisa jalan opname, tahun 2005 = Infeksi ginjal, 2005 = hipoglikemi. Kelas perawatan = kls 2 A. Objectives :
Parameter Nilai normal Tanggal Pemeriksaan Kadar Gula Darah Puasa Post Prandial
70 – 110 mg/ dl 100 – 140 mg/ dl
- -
Lemak Kolesterol LDL HDL Trigliserida
< 200 mg/dl < 150 mg/dl <150 mg/dl > 40 mg/dl
- - - -
Fungsi Ginjal Ureum Kreatinin As. Urat
10 – 50 mg/dl 0, 5 – 0, 9 mg/dl 2, 4 – 5, 7 mg/dl
- - -
Fungsi Hati SGOT SGPT
0 – 32 U/ L 0 – 31 U/L
- -
Suhu, Nadi, Nafas 360 – 380 C, 70 – 80x, 20x - , 134x, 40x Tekanan Darah 130 / 80 205/90 – 130/90
Penatalaksanaan : Lasix 2 x 1 ampul ( 20 mg ), klonidin 2 x 1 (0, 15 mg) Assesment :
1. Diuretika kuat dengan zat aktif furosemid dapat dipakai untuk pencapaian tekanan darah yang relative cepat dengan dosis 20 – 50 mg dalam sehari. Lasix beresiko terhadap kerusakan hati, mual, muntah, hipokalemia.
Rekomendasi :
1. Guideline menyarankan pemberian obat untuk DM khususnya komplikasi Hipertensi harus ACEI atau ARB baru kombinasi dengan obat antihipertensi. Jadi pemakaian Lasix harus dibantu ACEI atau ARB untuk pemaksimalan efek terapi penurunan tekanan darah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Dari hasil evaluasi 7 kasus yang terbukti DRP. Kasus 1, 2, 3, 4, 6, 8
pilihan obat tidak tepat, kasus 5 dan 6 dosis terlalu rendah.
5. Outcome
Outcome therapy adalah keadaan dimana pasien pulang dari rumah sakit
setelah menjalani perawatan kondisi tekanan darah saat keluar semakin membaik
ataupun memperparah keadaan dari pasien, lama tinggal, serta alasan pasien
keluar dari rumah sakit.
Pasien DM komplikasi hipertensi selama proses perawatan perlu dimonitor
keadaan penyakitnya. Monitor keadaan meliputi pemeriksaan tekanan darah serta
kadar gula pasien untuk menentukan kemajuan dalam proses terapi. Proses
monitor tersebut menentukan pasien lama tinggal di rumah sakit. Gambaran lama
tinggal pasien dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel XXII. Lama Tinggal Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR tahun 2005 LAMA TINGGAL (Hari)
KONDISI ∑ PROSENTASE(%)
1 - 3 Sembuh = 2 Buruk = 1
3 10
4 - 6 Sembuh =7 Membaik = 4 Buruk = 3
14 46, 67
7 - 9 Sembuh = 7 Membaik = 2 Buruk = 1
10 33, 33
10 - 12 Sembuh = 1 1 3, 33 16 - 18 Buruk = 1 1 3, 33 19 - 21 Membaik = 1 1 3, 33
Berdasarkan lama tinggal yang menempati urutan terbanyak adalah lama
tinggal 4 - 6 hari dirumah sakit dengan pasien yang membaik 7 orang. Kondisi
membaik disini adalah kondisi dimana tekanan darah serta kadar gula pasien
membaik dan sesuai acuan standar. Dilihat dari lama tinggal yang relatif singkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
serta keadaan pasien membaik dapat dilihat bahwa penanganan yang dilakukan
sudah baik.
Tabel XXIII. Prosentase Tekanan Darah Keluar Pasien DM Komplikasi Hipertensi di RSPR Tahun 2005
TEKANAN DARAH SAAT (mmHg) JENIS HIPERTENSI MASUK KELUAR
∑ (n=30)
PROSENTASE (%)
Normal kurang dari 120/80 mmHg
120/70 130/90 130/90 130/80 140/90
130/70 110/70 110/60 145/80 190/90
5 16, 67
Pre- hipertensi lebih dari 140/90 mmHg
140/90 140/80 150/90 150/80 140/100
140/90 120/80 130/80 130/90 100/60
5 16, 67
Hipertensi Stage I 160/90 mmHg
160/90 160/90 160/90 160/90 152/119 160/90 160/100
130/80 170/110 120/80 110/90 130/80 130/70 160/90
6 20, 00
Hipertensi Stage II lebih dari 160/100 mmHg
170/80 180/100 180/100 219/122 170/90 195/105 182/110 198/98 170/100 200/100 150/100 180/110
140/90 160/100 120/80 140/80 130/80 140/80 145/80 130/80 140/100 150/90 140/70 160/72
12 36, 67
Sasaran terapi DM komplikasi hipertensi adalah pencapaian tekanan darah
dibawah 130/80 mmHg untuk pasiennya. Dan dari data diatas menunjukkan
penanganan hipertensi cukup baik dengan pencapaian tekanan darah ≤130/ 80
mmHg tercatat 14 kasus dari jumlah pasien sebagai sampel 30 orang.
Setelah menjalani proses terapi dirumah sakit pasien dijinkan pulang yang
sepenuhnya merupakan kewenangan dari dokter yang merawat. Di rumah sakit
sendiri pulang dalam keadaan membaik biasa disebut boleh pulang atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
rekomendasi dokter. Namun selama proses terapi tidak dapat dipungkiri adanya
pasien yang menginginkan pulang atas permintaan sendiri hal tersebut dapat
terjadi oleh beberapa hal antara lain kondisi ekonomi, ataupun pasien sudah putus
asa mengingat usia yang sudah lanjut, ataupun keadaan selama mendapat
perawatan kondisinya semakin memburuk bahkan meninggal, hal tersebut dapat
terjadi bila pasien sudah terlalu parah kondisinya saat dibawa kerumah sakit. Di
Panti Rapih sendiri data alasan keluar pasien DM komplikasi hipertensi 2005
tersebut dapat dilihat dari gambaran dibawah ini :
66.67%
20.00%13.33%
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
pros
enta
se
1jenis outcome
BLPL
APS
Meninggal
Gambar 9. Diagram Outcome theraphy pasien DM komplikasi Hipertensi di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Tahun 2005
E. Rangkuman Bahasan
Telah dilakukan penelitian yang bertujuan mengevaluasi penatalaksanaan
pasien DM komplikasi hipertensi di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun
2005. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan
rancangan deskriptif non analitif yang bersifat retrospektif. Bahan penelitian yang
digunakan adalah laporan sub–bagian rekam medis. Acuan standar atau guideline
yang digunakan adalah acuan yang dikeluarkan oleh ADA(American Diabetes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Association, karena RSPR belum mengeluarkan acuan standart sendiri didalam
proses penatalaksanaanya.
Hasil yang diperoleh dari penatalaksanaan DM komplikasi hipertensi
diperoleh data bahwa pasien yang paling banyak ditangani adalah pasien dengan
umur 55 – 64 tahun 11 kasus (36,67%). Penderita yang paling banyak umumnya
kaum wanita 19 kasus (63,33%), komplikasi penyerta yang paling banyak selain
hipertensi yaitu stroke 9 kasus (30%), penyakit penyerta dengan prosentase tinggi
yaitu pusing 8 kasus(26,67%), tahap hipertensi pasien masuk paling banyak
hipertensi stage II dengan prosentase 11 kasus (36,67%) .
Kelas terapi obat yang paling banyak digunakan adalah obat hormonal
berupa antidiabetika oral 29 kasus (96,67%) dan obat kardiovaskuler 20 kasus
(66,67%). Golongan obat yang paling banyak digunakan adalah Sulfonilurea
(70%) dan ACEI dengan prosentase yang sama (70%). Jenis obat yang paling
banyak digunakan adalah kaptopril dengan jumlah 11 kasus.
Dari hasil evaluasi Drugs Related Problem (DRP), berikut adalah
ringkasan dari DRP diatas :
Tabel. XXIV Ringkasan DRP( Drug Related Problem)
Nomor kasus Jenis DRP
1, 2, 3, 4, 6, 8 Pilihan Obat yang tidak tepat
5, 6 Dosis terlalu rendah
Outcome therapy dari pasien DM kompilkasi hipertensi diperoleh data lama
tinggal pasien paling banyak 4–6 hari dengan jumlah 14 kasus (46,67%) dengan
keterangan bahwa 7 pulang dalam keadaan membaik, urutan kedua 7–9 hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
dengan jumlah 10 kasus (33,33%) dengan keterangan 7 pulang dengan keadaan
membaik. Pasien yang tekanan darahnya berhasil diturunkan ≥ 130/80 mmHg
adalah 14 kasus dari 30 kasus yang ada. Alasan pasien pulang adalah atas
rekomendasi dokter Boleh Pulang (BLPL) sebanyak 66,67%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari data yang diperoleh dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai
berikut.
1. Profil pasien DM komplikasi hipertensi di Rumah Sakit Panti Rapih
Yogyakarta, hasil yang diperoleh dari penatalaksanaan DM komplikasi
hipertensi diperoleh data bahwa pasien yang paling banyak ditangani adalah
pasien dengan umur 55–64 tahun 11 kasus (36,67). Penderita yang paling
banyak umumnya kaum wanita 19 kasus (63,33), Komplikasi penyerta yang
paling banyak selain hipertensi yaitu stroke 9 kasus (30), penyakit penyerta
dengan prosentase tinggi yaitu pusing 8 kasus (26,67), Tahap hipertensi
pasien masuk paling banyak Stage II dengan prosentase 11 kasus (36,67).
2. Kelas terapi obat yang paling banyak digunakan adalah obat hormonal 29
kasus (96,67) dan obat kardiovaskuler 20 kasus (66,67). Golongan obat
yang paling banyak digunakan adalah sulfonilurea dan ACEI dengan
prosentase sama yaitu sebanyak 21 kasus (70). Jenis obat yang paling
banyak digunakan adalah kaptopril dengan jumlah 11 kasus (36,67).
3. Hasil dari evaluasi DRP (Drug Related Problem) didapat 6 kasus pilihan
obat tidak tepat, 2 kasus dosis terlalu rendah.
4. Outcome therapy dari pasien DM komplikasi hipertensi diperoleh data lama
tinggal pasien paling banyak 4 – 6 hari dengan jumlah 14 kasus (46,67)
dengan keterangan bahwa 7 pulang dalam keadaan membaik, urutan kedua
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
7–9 hari dengan jumlah 10 kasus (33,33) dengan keterangan 7 pulang
dengan keadaan membaik. Pasien yang tekanan darahnya berhasil
diturunkan ≥ 130/ 80 mmHg adalah 14 kasus. Alasan pasien pulang adalah
atas rekomendasi dokter atau boleh pulang sebanyak 66,67%.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa masih tingginya angka penderita DM komplikasi hipertensi maka dapat
disarankan penelitian lanjutan dibawah ini sebagai pelengkap didalam proses
penatalaksanaannya dikemudian hari:
1. perlu diadakan penelitian serupa dengan rumah sakit yang berbeda sebagai
bahan perbandingan terhadap hasil yang telah didapatkan
2. dari hasil penelitian yang didapatkan dapat disarankan agar RS. Panti Rapih
Yogyakarta mempunyai standar acuan pengobatan DM komplikasi hipertensi,
sehingga memudahkan pelayanan terhadap pasien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2000, Informatorium Obat Nasional Indonesia 2000, CV. Agung Seto, Jakarta
Anonim, 2002, Treatment of Hypertension in Adult With Diabetes, dalam htpp://care. diabetes journals.org/cgi.Diakses tanggal 8 Agtustus 2006
Anonim, 2003, Hypertension in Diabetes Mellitus, dalam htpp://hyper.aha. journals.org/cgi.Diakses tanggal 8 agustus 2006
Anonim, 2005. Standards of Medical Care In Diabetes , http://care. diabetes journal. Org/cgi/content/full/28/suppl.diakses 13 Mei 2006
Cipolle, R. J., Strand, L. M., and Morley P.C., 1998, Pharmeceutical Care Practise, Chapter 3, McGraw-Hill, New York, 75-83
Damayanti, D., 2000, Gambaran Penggunaan Obat pada Pasien Diabetes Melitus di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Agustus-September Tahun 1998, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
Danapriatna, N., dan Setiawan, R., 2005, Pengantar Statistika, Graha Ilmu, Jakarta
Genauth, S., 2003, Diabetes Mellitus, dalam Dale. C. D., and Fermon. D. D., Scientific American Medicines,Volume 1,New York, 578 – 607
Guyton, A. C. and Hall, J. E., 1996, Textbook of Medical Physiology, diterjemahkan oleh Irawati Setiawan, LMA. Ken Ariata Tengadi, Alek Santoso, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
Karam.J.H.,dan Forsham P.H.,2000.Diabetes Melitus, dalam F.S. Greenspan dan J.D. Baxter., Endrokrinologi Dasar dan Klinik, edisi 4, Penerbit buku kedokteran EGC, 742- 823
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Kountour, R., 2003, Metode Penulisan untuk Penelitian Skripsi dan Tesis, Seri Umum, Nomor 5, Penerbit PPM, Jakarta, 105
Muthalib, A., 2000, Komplikasi Diabetes Melitus, Medika no 9, XXVI, 26
Nadeak, N, I., 2000, Pola Penggunaan Antidiabetika Oral bagi Pasien Diabetes Melitus Rawat Jalan di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta (Periode Januari-Desember 1998), Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
Oparil, S., and Calhoun, D.A., 2003, Hypertension, dalam Dale. C. D., and Fermon. D., Scientific American Medicines,Volume 1, New York,195 – 209
Pacheco.C.A., Paroot. A. M., and Raskin. P., 2002 ,Treatment of Hypertension in Adult With Diabetes, dalam htpp://care. diabetes journals. org/cgi.Diakses tanggal 10 November 2005
Pratiknya, A.W., 2001. Dasar Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 10-18; 176-183
Ritter, J.M., Lewis, L.D., dan Mant, G.K., 1999, A Textbook of Clinical Pharmacology, Fourth Edition, Arnold, London, 417-426
Rudnick. G., 2001, Clinical Pharmacology Made Incredibly Easy, Springhouse Corporation, Pennysilvania, 101 – 134, 283 - 287
Saseen. J. J., dan Carter.L. B., 2005, Hypertension , dalam Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, Sixth Edition, edited by J.T. Dipiro, McGraw-Hill Companie, Inc., 185- 217
Sirait, F., 2003, Analisis Kepatuhan Penggunaan Obat Pasien DM Tipe-2 di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Tahun 2003, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
Suyono. S,1994. Ilmu penyakit Endokrin dan metabolik,dalam Ilmu Penyakit
Dalam,edisi 2, diedit oleh Soeparman, Balai Penerbit FKUI., Jakarta. 365- 533
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Triastuti, F.E., 2004, Gambaran Peresepan Obat pada Pasien DM Tipe-2 di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2001-2002, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
Triplitt, C.L., Reasner, C.A., dan Isley, W.L., 2005, Diabetes Mellitus,in Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, Sixth Edition, (Eds) J.T. Dipiro, McGraw-Hill Company, Inc., 1333-1363
Zenella. M. T., Kohlman. Jr.,O., and Ribeirro.A. B., 2001.Treatment of Obesity Hypertension and Diabetes Syndrome, dalam http://hyper. aha. Journals.org/cgi.diakses tanggal 8 Agustus 2006
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
DATA PASIEN DM KOMPLIKASI HIPERTENSI TAHUN 2005 di RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA
NO. No.RM U JK Diagnosis
Masuk, Keluar, Komplikasi
Obat Jenis
pemberian
Lama pemberian
Tanda Vital
TD
perHari
(DS/ST)
Data lab Out
come
1 004967 59 P M : DM,Hipertensi K : DM,Hipertensi Komp : Hipertensi Riwayat penyakit sekarang = Pasien keringat dingin, sesak nafas, nyeri, kaki kram Penyakit yang pernah diderita = Hipertensi dengan DM Tanggal masuk = 24/ 12/ 05 Tanggal keluar = 26/ 12/ 05 Lama tinggal = 3 hari Kelas perawatan = kls 3 Diit DM = - Infus = NaCl, Asering
Tensivask 1 x 1 ( 5 mg ) Myofiton 3 x 1 Recolfar 2 x 1 Celebrex 1 x 1 Clobazam 1 x 1
Oral
Oral
Oral
Oral
Oral
25 / 12 /05
25 / 12 /05
25 / 12 /05
24-25/12/05
25 / 12 /05
TD = 170/ 80 Suhu = 36 0 C Nadi = 83 x Nafas = -
170/80 170-140/90 140/90
Kadar Gula Puasa = 116mg/dl PP =125mg/dl Fungsi hati SGOT=25,6 SGPT=28 Ginjal U = 56 Cr = 1,4 Lemak Koles =214 LDL = 107 HDL = 44 Trigli=204
BLPL
2 046387 76 L M : DM, Stroke, Hypoglikemi K : Hypoglikemi Komp : Parkinson sindrome Riwayat penyakit sekarang = - Penyakit yang pernah diderita =
Neurotam 4 x 1 (3 gr ) Methylcobalt 1 amp/hari Sermion 3 x 1 Sifrol 3 x 1
Injeksi Injeksi Oral Oral
17-23/8/05
17-23/8/05
18-23/8/05
18-23/8/05
TD = 160/ 90 Suhu = 36 0 C Nadi = 80 x
160-130/90-80 140-130/80-90 170-130/90-80
Kadar Gula Puasa 18/8/05 = 75 mg/dl 19/08/05 = 201 mg/dl 20/08/05 = 183 mg /dl 23/08/05 = 192 mg/dl 26/08/05 = 142 mg/dl
BLPL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
- Tanggal masuk = 17/ 08 05 Tanggal keluar = 27/ 08/ 05 Lama tinggal = 10 hari Kelas perawatan = - Diit DM = 1500 Kalori Infus = Martos 10, Assering
Norvask 1 x 1 ( 5 mg ) Diabetone 1 x 1 Reskuin 1 x 1 (500mg) Amaryl 1 x 1 (1 mg ) Dulcolax 1 x 1 tub Neurotam 3 x 1 Reskuin 1 x 1 1 flash Sermion 3 x 1 Sifrol 3 x 1 Norvask 1 x 1 (10 mg ) Reskuin 1 x1 (500 mg ) Diabetone 1 x1 Neurotam 3 x 1 Amaryl 1 x 1 (1 mg )
Oral Oral Injeksi Oral peroral Oral Injeksi Oral Oral Oral Injeksi Oral Oral Oral
20-23/8/05
18-23/8/05
17-23/8/05
23-26/8/05
23-26/8/05
23-26/8/05
24-26/8/05
24-26/8/05
24-27/8/05
26-27/8/05
24-27/8/05
27/8/05
27/8/05
Nafas = 72 x
150-130/90-80 140-130/100-90 130-120/90-80 140-130/90-80 150-130/80-90 130-120/80 130/90-80
PP 18/08/05 = 141 mg /dl 19/08/05 = 253 mg/dl 20/08/05 = 229 mg/dl Ginjal U = 19 Cr = 8,4
3 066196 85 P M :DM, Hipertensi K : DM, Hipertensi, Stroke
Pletaal 1 x1 (100mg) Plavix 1 x 1 Diabex
Oral
Oral
Oral
16-21/12/05
16-21/12/05
TD = 140/ 90 Suhu = 36 0 C
140-130/ 90-80 150-
Kadar Gula OT =121mg/dl Fungsi hati SGOT=14
APS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Komp : Hipertensi, Stroke Riwayat penyakit sekarang = Bicara tidak jelas, malam tidak bisa tidur. Penyakit yang pernah diderita = 1998 = Stroke ringan 1999 = Stroke hemipera dextra 2003 = Stroke ulang, ulkus DM dijari kaki 2005 = Stroke 2005 = Post stroke Tanggal masuk = 15/ 12/ 05 Tanggal keluar = 22/ 12/ 05 Lama tinggal = 8 hari Kelas perawatan = Utama Diit DM = - Infus = NaCl
3 x ½ tb Semax 4 x 2 tts Tarakan 3 x 1 Nicolin 2 x 1 (2mg) Triatec 1 x2½ tb
- Oral
Oral
Oral
1621/12/05
16-21/12/05
16-21/12/05
16-21/12/05
16-21/12/05
Nadi = 88 x Nafas = 22 x
110/100-80 180-120/100-80 150-100/90 150-130/80 130-100/80-70 150-110/80-70 140/90
SGPT=12,1 Ginjal U = 25 Cr = 0,8 Lemak Koles =186 LDL = 119 HDL = 37 Trigli=214
4 492194 64 P M : Hipoglikemia K : DM + Hipoglikemia Komp : - Riwayat penyakit sekarang = 19/09/ 05 pukul 16.00 pimgsan gula darah 33 mg / dl Penyakit yang pernah diderita = Katarak Tanggal mauk = 19/ 09/ 05 Tanggal keluar = 25/ 09/ 05 Lama tinggal = 6 hari
Alinamin 3 x 1 Velosef 3 x 1 (500 mg )
Oral Oral
20 -25/ 9 /05
21 – 25/9/05
TD = 140/ 80 Suhu = 35, 5 0C Nadi = 80 x Nafas = -
140 -120/80-70 130 -120/80-50 140/90 140/90 140-120/90-80 130-120/80-70 120/80
Kadar Gula Puasa 24/9/05 = 162 mg/dl PP 24/9/05 = 197 mg/dl Ginjal U = 29 Cr = 0,8 A. Urat = 0,4 Hati SGOT = 25, 1 SGPT = 12, 8 Lemak
APS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Diit DM = 1700 Kalori Infus = Dekstrosa 5 %
Koles =145 Trigli=87
5 086670 67 P M : DM, Hiperglikemi, Hipertensi K : DM II Komp : Hipertensi Riwayat penyakit sekarang = 1/ 04/ 05 = Lemas, pusing, minum Glucopage 1 x 1, Diamicron 1 x ½ tab 4/ 04/ 05 = Lemas tekanan darah tinggi Penyakit yang pernah diderita = 15 tahun riwayat DM Tanggal masuk = 4/ 04/ 05 Tanggal keluar = 8/ 04/ 05 Lama tinggal = 8 hari Kelas terapi = - Diit = 1700 Kalori Infus = NaCl
Tanapress 1 x 1 (10mg) Tanapress 1 x 1 (5 mg ) Metilcobalt 2 x 1 (250 mg ) Persantin 3 x 1 (25 mg ) Insulin 10 U Norvask 1 x ½ tab (5 mg) Liphantyl 1 x 1 (100 mg ) Norvask 1 x 1 (5 mg ) Diamicron MR 1 x 1 Glucophage 3 x ½ tab Tanax 1 x 1 (0,25 mg ) Diamicron MR 1 x 2 Tanapress 1 x 1 (10 mg ) Methylcobalt
Oral Oral Oral Oral Injeksi Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral
4-10/4/05
4//4/05
4 – 10/4/05
4 – 10/4/05
5, 8, 9/4/05
6-10/4/05
7-10/4/05
8-11/4/05
9-11/4/05
9-11/4/05
9-11/4/05
11/4/05
11/4/05
11/4/05
TD = 180/ 100 Suhu = 36 0 C Nadi = 88 x Nafas = 18 x
180/100 190-160/100-90 170-150/100-80 200-150/110-90 200-150/130-90 200-160/110-90 190-170/110-100 190-170/110-100 190-160/110-100
Kadar Gula Puasa 5/4/05 = 137 mg/dl 10/4/05 = 302 mg/dl 12/4/05 = 202 mg /dl PP 10/4/05 = 393 mg/dl 12/4/05 = 285 mg/dl Sewaktu 5/4/05 = 458 mg/dl Ginjal U = 36 Cr = 1,3 A. Urat = 5,2 Lemak Koles =222 LDL = 177 HDL = 42 Trigli=320
BLPL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
2 x 1 (250 mg ) Persantin 3 x 1 (25 mg ) Liphanthyl 1 x 1 (100 mg )
Oral Oral
11/4/05
11/4/05
6 109274 65 P M : DM,IHD K : DM,IHD Komp : Dislipidemia, Dyspepsia Indiestion, Lipid storage disorder Riwayat penyakit sekarang = Demam, mual muntah, pilek, jantung berdebar Penyakit yang pernah diderita = April 2001 = Febris dan Dyspepsi Januari 2005 = ISPA, DM minum Diamicron MR 1 x 1 Tanggal masuk = 02/ 06/ 05 Tanggal keluar = 08/ 06/ 05 Lama tinggal = 7 hari Kelas perawatan = 1B Diit DM = - Infus = Martos
Motilium 3 x 1 Diami cron 1 x 2 tab Lipitor 1 x 1 Reskuin 1 x 1 (500 mg) Plantasid 3 x 1 Mefinal 1x 1 (500 mg) Diami cron MR 1 x 3 tab Glucho phage 2 x 1 Triatec 1 x 1 ( 5 mg) Mefinal 3 x 1 ( 500 mg) Cordaron 2 x ½ tab
Oral
Oral
Oral
Oral
Oral
Oral
Oral
Oral
Oral
Oral
Oral
2-8/6/05
2/ 6 /05
2-7/6/05
2-4/6/05
3-8/6/05
3/6/05
2-8/6/05
3-7/6/05
4-7/6/05
3-7/6/05
4-7/6/05
TD = 150/90 Suhu = 37, 20 C Nadi = 105 x Nafas = 28 x
180-150/100-70 190-130/110-90 140-130/90-80 130-120/80 140-130/90-80 150-120/90 130/80
Kadar Gula Puasa = 323mg/dl PP =294mg/dl Fungsi hati SGOT=24,8 SGPT=29 Ginjal U = 31 Cr = 0,6 Lemak Koles =236 LDL = 161 HDL = 50 Trigli=245 Jantung CKMB =17 LDH= 508,9
BLPL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
7 144658 47 P M : DM, Hiperglikemia K : DM, Hiperglikemia Komp : TIA Riwayat penyakit sekarang = Pusing, Tekanan darah 220/ 160 Penyakit yang pernah diderita = DM, Hypertensi Tanggal Masuk = 05/ 04/ 05 Tanggal keluar = 13/ 04/ 05 Lama tinggal = 9 hari Kelas perawatan = 3 Diit DM = - Infus = Nacl, Assering
Neurotam 1 x1 ( 12gr ) Neurotam 4 x 1 (3 gr) Sermion 3 X 1 (5mg) Pletaal 2 x 1 (50 mg) Insulin RI 3 X 8 U Analsix 3 x 1 Captopril 3 x 1 (12,5 mg) Clonidin 3 x 1 (75 mg) Diami cron 1 x 1 Clonidine 3 x 1 (150 mg) Adalat oros 1 x 1 Piracetam 3 x 1 (1200mg) Sermion 3 x 1 (5mg) Pletaal 2 x 50mg Analsix 3 x 1 Captopril 3 x 1 (12mg)
Injeksi
Injeksi
Oral
Oral Injeksi
Oral
Oral
Oral
Oral
Oral
Oral
Oral
Oral
Oral
Oral
Oral
5 / 4 / 05
5-9/4/05
5-11/4/05
5-11/4/05
5- 6/4/05
5-11/4/05
6-11/4/05
6-8/4/05
7-13/4/05
8-13/4/05
9-13/4/05
11-13/4/05
12-13/4/05
12-13/4/05
12-13/4/05
12-13/4/05
TD = 160 / 90 Suhu = 36 0 C Nadi = 86 x Nafas = -
220-150/160-100 190-160/120-100 190-160/120-90 200-180/130-120 200/130 180-140/120-120 170-130/110-80 160-120/100-80 170-180/130-110
Kadar Gula Puasa = 161 mg/dl Fungsi hati SGOT=15,0 SGPT=10,9 Ginjal U = 30 Cr = 0,7 Asam urat = 6,4 Lemak Koles =186 LDL = 128 HDL = 31 Trigli=194
BLPL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Cipro floksasin 1 x 1
Oral
13 / 4 /05
8 162772 63 L M : DM, Curiga Stroke Iskemi K : DM, Hipertensi Komp : Hipertensi Riwayat penyakit sekarang = - Penyakit yang pernah diderita = - Tanggal masuk = 26/ 04/ 05 Tanggal keluar = 3/ 05/ 05
Neurotam 1 x 1 (12 gr ) Neurotam 4 X 1 ( 3 gr ) Sermion 3 x 1 Amaryl 1 x 1 Neurobion 1 x 1 Kalnex 1 x 1 amp
Injeksi Injeksi Oral Oral Oral Oral
26/4/05
27/4-1/5/05
26-27/4-2/5/05
29/04/05
29/4-2/5/05
29/4/05
TD = 120/70 Suhu = 36 0 C Nadi = 80 x Nafas = -
130-120/90-70 150-130/100-80 170-130/110-90 160-110/90-70 160-140/110-90
Kadar Gula Puasa 27/4/05 = 132 mg/dl 2/5/05 = 181 mg/dl PP 27/4/05 = 213mg/dl 2/5/05 = 285 mg/dl Ginjal U = 39 Cr = 0,9 A.Urat = 6,1 Lemak
BLPL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Lama tinggal = 8 hari Kelas perawatan = - Diit DM = 1700 Kalori Infus = Asering
Pronalgess sup 1 x 1 tub Ariceff 1 x 1 kalnex 3 x 1 (500 mg ) Amaryl 1 x 1 (1 ½ mg ) Biopress 1 x 1 (8 mg ) Amaryl 1 x 1 (2 mg ) Neurobion 1 x 1 (5000 mg ) Sermion 3 x 1 Ariceff 1 x 1
Peroral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral
29/4/05
30/4-1, 2/5/05
29/4-2/5/05
30/4-2/5/05
1-3/5/05
3/5/05
3/5/05
3/5/05
3/5/05
140-110/100-80 140-130/90 160-130/100-70
Koles =191 LDL = 122 HDL = 45 Trigli=186
9 189055 55 L M : DM, Hipertensi, K : DM, Hipertensi Komp : Enteritis Riwayat penyakit sekarang = Pasien mau check Penyakit yang pernah diderita = 1992 = DM 2001 = Typoid 2004 = Hemicolektum
Diami cron 1x1 Triatec 1 x 1 (5mg) Pharma Ton 1 x 1 Matovit 1 x 1
Oral Oral Oral Oral
26-28/1/05
26-28/1/05
27-28/1/05
27/1/05
TD = 160/ 90 Suhu = 36 0 C Nadi = 84 x Nafas = -
160 / 90 160-150/90 150-120/90-80
Kadar Gula OT =186mg/dl HbA1C =11,5 Fungsi hati SGOT=33,9 SGPT=61,9 Ginjal U = 29 Cr = 0,9 Asam urat =5,3
BLPL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Biasa minum Diamicron 1 x 1 Tanggal masuk = 26/ 01/ 05 Tanggal keluar = 28/ 01/ 05 Lama tinggal = 3 hari Kelas perawatan = - Diit DM = - Infus = -
Lemak Koles =161 LDL = 81 HDL = 70 Trigli=78
10
287280
73
L
M : DM, ISPA, Hipertensi K : DM, ISPA Hipertensi Komp : Batuk, Febris, ISPA Riwayat penyskit sekarang = Pusing, nyeri epiastrik, dan panas, mual muntah. Penyakit yang pernah diderita = Hipertensi Keluahan lain 3 hari batuk Tnggal masuk = 05/ 12/ 05 Tanggal keluar = 13/ 12/ 05 Lama tinggal = 9 hari Kelas perawatan = Lukas Diit DM = - Infus = Assering
Chava mox 3 x 1 ( 500mg ) Sanadryl 3 x 10 cc Tensivask 1 x 1 ( 5mg ) Amaryl 1 x ½ tab ( 3mg ) Blopress 1 x 1 ( 16 mg ) Broadced 1 x 1 Tensivask 1 x 1 ( 10 mg ) Extra new Diatab 1 x 1 Hct 1 x 1 (12,5 mg) Harnal 1 x 1 Sanadryl
Oral Oral Oral Oral Oral IV Oral Oral Oral Oral Oral
5-8/12/05
5-11/12/05
5-7/12/05
6-11/12/05
5-11/12/05
7-11/12/05
7-13/12/05
7/12/05
8-13/12/05
12-13/12/05
12-13/12/05
TD = 180/ 100 Suhu = 37, 7 0C Nadi = 88 x Nafas = 22 x
180-170/100-90 180/100 190-170/110-110 180-170/100 160-150/90 140/80 110/80 130-120/80 120/80
Kadar Gula OT =162mg/dl Puasa =113mg/dl Fungsi hati SGOT=20,2 SGPT=31,4 Ginjal U = 48 Cr = 2,1 Asam urat =6,1 Lemak Koles =178 LDL = 96 HDL = 28 Trigli=171
BLPL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
3 x 10 cc Amaryl 1 x ½ tab 3 mg Blopress 1 x 1 ( 16 mg )
Oral Oral
12-13/12/05
12/12/05
11 311995 77 L M : DM K : DM Komp : Hipertensi, mual, muntah Riwayat penyakit sekarang = Mual, muntah, lemes, panas, tidak buang air besar Penyakit yang pernah diderita = Riwayat DM Tanggal masuk = 24/ 12/ 05 Tanggal keluar = 28/ 12/ 05 Lama tinggal = 5 hari Kelas perawatan = kls 1 Diit DM = - Infus = Assering
Glukatrol 1 x 1 ( 5 mg) Aprovel 1 x 1 (300 mg) Lasix 1 x 1 (40 mg) Ketosteril 3 x 1 Inspepsa 3 x 10 cc Rantin 2 x 1 amp Laxo beron 8 tts/mlm
Oral Oral Oral Oral Oral Injeksi Tetes
25-28/12/05
24-27/12/05
25-28/12/05
24-28/12/05
24-28/12/05
26-28/12/05
27/12/05
TD = 150/ 80 Suhu = 37, 8 0 C Nadi = 108 x Nafas = -
180-130/90-80 120/80 150/90 140/80 140-130/80-90
Fungsi hati SGOT=14,1 SGPT=11,1 Ginjal U = 98 Cr = 3,8
BLPL
12 329947 43 L M: DM, Hipertensi, Obs, Batu ginjal K:DM, Hipertensi, Obs, Batu ginjal Komp : Hipertensi, Obs, batu ginjal Riwayat penyakit sekarang = Panas, mual, diare
Insulin RI 3 x 8Unit Bactrin 2 x 1 Triatec 1x1(mlm) Insulin RI 3 x10Unit Gluco vance 1 x 1
Injeksi Injeksi Oral Injeksi Oral
29-31/7/05
29-3/7/05
31-2/07/05
31-2/07/05
2-3/07/05
TD = 160/ 90 Suhu = 36, 7 0C Nadi = 80 x Nafas = -
160-110/90-70 140-130/100-90 150/80 140/80 150-
Kadar Gula OT =234mg/dl Fungsi hati SGOT=29,9 SGPT=40,9 Ginjal U = 37 Cr = 0,9
BLPL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Penyakit yang pernah diderita = Batu ginjal Tanggal masuk = 29/ 07/05 Tanggal keluar = 3/ 08/ 05 Lama tinggal = 6 hari Kelas perawatan = kls 2 B Diit DM = 1900 Kalori Infus = Assering
Insulin 3 x 5 Unit
Injeksi 2-3/07/05 110/100-90 Lemak LDL = 80 HDL = 43 Trigli=89
13 345676 58 P M : Stroke dengan DM K : DM, Hipertensi, Stroke Komp : Stroke Riwayat penyakit sekarang = 6/ 12/ 05 = Kaki lemas 7/ 12/ 05 = Lemas, pusing Penyakit yang pernah diderita = 10/ 1/ 03 = Opname operasi Strokemektomi kurang lebih 15 tahun operasi angkat kandungan Tanggal masuk = 7/ 12/ 05 Tanggal keluar = 15/ 12/ 05 Lama tinggal = 9 hari Kelas perawatan = kls 3 Diit DM = - Infus = NaCl
Fordensia 1 x 1 Citaz 2 x 1 ( 50 mg ) Brain act 2 x 1 ( 250mg) Diami cron 1 x 1 Diabex 2 x 1 ( 500mg) Captopril 2 x 1 (12,5mg ) Rekorfan 2 x 1 Diami cron 1 x 3 tab Ergotika 1 x 1 ( 45mg) Enerbol 3 x 1 tab Diabex 3 x 1 (500mg) Brain Act
Oral Oral Injeksi Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral
7-13/12/05
7-13/12/05
7–12/12/05
8-9/12/05
8-10/12/05
7-13/12/05
10-13/12/05
10-13/12/05
8-15/12/05
10-15/12/05
12-15/12/05
TD = 152/ 119 Suhu = 36, 5 0C Nadi =1OO x Nafas = 22 x
160-120/120-90 150-120/100-70 140-130/90 150-120/110-70 170-150/ 100-90 160-150/100-95 170-130/100-80 150-130/90-80 130/80
Kadar Gula Puasa = 186mg/dl PP =174mg/dl Fungsi hati SGOT=27,2 SGPT=34 Ginjal U = 32 Cr = 1,1 Asam Urat = 7,4 Lemak Koles = 358 LDL = 259 HDL = 48 Trigli=375
BLPL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
2 x 1 ( 500mg) Lipira 1 x 1 (300mg) Captopril 3 x 1 (25 mg ) Foroksid 1 x 1 Litas 2 x1 Diami cron 1 x 3 tab Decorfan 2 x 1
Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral
12-15/12/05
13-14/12/05
13-15/12/05
14-15/12/05
14-15/12/05
14-15/12/05
14-15/12/05
14 355150 61 P M :DM,Hipoglikemi, Hipertensi K : DM, CKD Komp : Hipertensi Riwayat penyakit sekarang = Gula darah 42 mg / dl Penyakit yang pernah diderita = 3 tahun DM, Hipertensi obat Glibenklamid Tangal Masuk = 27 / 10 /05 Tanggal keluar = 21/ 11/ 05 Lama tinggal = 5 hari Kelas perawatan = 3 Diit DM - Infus = Dekstrosa 40 %
Triatec 1 x 1 Cedocad 3 x 1 tab Norvask 1 x 1 ( 5 mg ) Cendo citrol tts 3 x 1 Amox cicilin 3 x 1 ( 500mg ) Catapres 4 x 1 (75 mg) Mety cobal 3 x 1 (500mg )
Oral Oral Oral Tetes Injeksi Oral Oral
27-28,30-31/10/05 27-28/10/05
27/10-1/11/05
28/10-1/11/05
28/10-1/11/05
29/10-1/11/05
TD =219/ 122 Suhu = 36, 2 0C Nadi = 87x Nafas = 20 x
218-180/122-90 200-190/130-110 210-170/120-100 180-160/110-80 210-140/110-80
Kadar Gula Sewaktu = 166 mg/dl PP =211mg/dl Fungsi hati SGOT=48,4 SGPT=16,1 Ginjal U = 83 Cr = 2,3 Lemak Koles = 286 LDL = 154 HDL = 77 Trigli=220
BLPL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
15 382763 62 P M : DM
K: Hipertensi, DM Komp : Gangren, Neuropati Riwayat penyakit sekarang = 1/ 07/ 05 = Diare 2/ 07/ 05 = Panas, badan lemes Penyakit yan pernah diderita = DM, Hipertensi Tanggal masuk = 05/ 07 /05 Tanggal keluar = 11/ 07/ 05 Lama tinggal = 7 hari Kelas perawatan = kls 3 Diit DM = - Infus = Martos, NaCl
Pletaal 2 x 1 (500mg) Captopril 3 x 1 (12,5mg) Med formin 3 x1 (500mg) Diami Cron 1 x 3tab Phar Maton 1 x 1 Sanmol 2 x1 Plantacid 3 x10cc Lipitor 1 x 10mg Dulcolax Sup1 tab Enzetrol 1 x 1 Actos 1 x1 (15mg) Diami cron 2 x 2 tab Reskuin 1 x 1 (500 mg) Zegase 1x1 Non Flavoin 3 x1
Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral - Oral Oral Oral Injeksi Injeksi Injeksi
5-11/07/05
5-11/07/05
5-11/07/05
6/07/05
6-11/07/05
5-6/07/05
6-11/07/05
6-7/07/05
7/07/05
7-11/07/05
7-11/07/05
7-11/07/05
7-11/07/05
9-11/07/05
8-11/07/05
TD =160/ 90 Suhu = 39, 90C Nadi = 94x Nafas = -
160-130/90-70 160-130/80-70 140-130/70 150/80 150-140/90-80 150-120/100-70 130/70
Kadar Gula Puasa = 361-88 mg/dl PP =455-142mg/dl Fungsi hati SGOT=15,3 SGPT=7,7 Ginjal U = 62 Cr = 1,4 Asam Urat = 7,3 Lemak Koles = 250 LDL = 152 HDL = 27 Trigli=274
BLPL
16 409342 51 P M: DM, Ulkus telapak kaki Diami Oral 31/05-1/06/05 TD = 140/90 Kadar Gula BLPL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
K : DM, Hipertensi, Ulkus,Hiperlipidemia Komp: DM, Hipertensi Riwayat penyakit sekarang = Luka ditelapak kaki kurang lebih 2 tahun Penyakit yang pernah diderita = DM sudah 16 tahun, ulkus DM dikaki, obat Diamocron 1 x 1 pagi hari Tanggal masuk = 30/ 05/ 05 Tanggal keluar = 3/ 06/ 05 Lama tinggal = 5 hari Diit DM = - Infus = Assering
cron 1 x 1 Pletaal 2 x 1 (50 mg) Captopril 2 X 1 (12,5 mg) Neuralgin 2 x 1 (500mg) Cype roxin 2 x 1 (500mg) Diami cron 1 x 2 tab Insulin 8 unit Catopen 1 x 1 (75 mg) Bezalip 1 x 1 Celebrex 2 x 1 (200 mg)
Oral Oral Oral Oral Oral Injeksi Oral Oral Oral
30/05-3/06/05
30/05-3/06/05
31/05/05
31/05-3/06/05
1-3/06/05
31/05-1/06/05 31/05/05
2/06/05
2-3/06/05
140/ 90 Suhu = 370C Nadi = 76x Nafas = -
170/100-90 140/80 150/100 140/90
Puasa = 237-235 mg/dl PP =331 mg/dl Sewaktu = 319mg/dl Fungsi hati SGOT=14,8 SGPT=18,7 Ginjal U = 32 Cr = 1,1 Asam Urat = 4,8 Lemak Koles = 252 LDL = 158
17 436887 46 P M : Hipertensi, DM K : Hipertensi, DM Komp : Hipertensi Riwayat penyakit sekarang = - Penyakit yang pernah diderita = - Tanggal masuk = 22/ 12/ 05
Captopril 2 x 1 (12,5 mg) Diami cron 1 x 1 Adalat 1 x 1 Clonidin 2 x 1 (75 mg )
Oral Oral Oral Oral
22-25/12/05
22-25/12/05
22-25/12/05
23-25/12/05
TD =170/ 90 Suhu = 36, 5 0C Nadi = - Nafas = -
170/100-90 160/100 140/100 130-110/80
Kadar Gula Puasa = 86-71mg/dl PP =76 mg/dl
BLPL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tanggal keluar = 25/ 12/ 05 Lama tinggal = 4 hari Kelas perawatan = kls 3 Diit DM = - Infus = Assering
18 449291 66 P M : Hipertensi dengan Hiperglikemi K : DM Komp : Hipertensi Riwayat penyakit sekarang = Linglung, riwayat obat yang digunakan Glibenklamid Penyakit yamg pernah diderita = DM Tanggal Masuk = 20/ 02/ 05 Tanggalkeluar = 25/ 02/ 05 Lama Tinggal = 6 hari Kelas perawatan = kls 2 B Diit DM = - Infus = NaCl
Captopril 3 x 1 (25 mg ) Liparthyl supra 1 x 1 Insulin 8 Unit Prim peron 1 x 1 Insulin 3 x 10 U NaCl 1 x 1 (50 mg )
Oral Oral Injeksi Injeksi Injeksi Injeksi
20/02/05
21-24/02/05
20/02/05
21-22/02/05
23-25/02/05
20/02/05
TD =195/ 105 Suhu = 36 0C Nadi = 125x Nafas = 18x
195-190/105-100 240-140/120-80 170-140/90-80 160-140/90-80 190-145/100-70 160-140/90-80
Kadar Gula Sewaktu = 480-425mg/dl Fungsi hati SGOT=17,7 SGPT=14,4 Ginjal U = 40 Cr = 0,7 Asam Urat = 4,9 Lemak Koles = 345 LDL = 220 HDL = 62 LDH = 458 Trigli = 641
APS
19 480321 67 P M : Hipertensi dengan Hiperglikemi + convulsi K : Hipertensi Komp : Stroke Riwayat penyakit sekarang = Pasien merasa kedinginan tak sadar
Fortum 2 x 1 ( 1 gr ) EkstraDilantin 1 x 1 ( 100 mg ) Brain Act 2 x 1 Hydergin
Injeksi Injeksi Injeksi Oral
31/0 8-13/09/05
31/ 08/05
1-12/ 09 /05
31/08-19/09/05
TD =182 / 110 Suhu = 38, 5 0C Nadi = 142 x Nafas = -
182-134/110-60 163-120/80-67 170-120/90-70 160-106/80-
Kadar Gula Puasa 19/09/05 = 281 mg/dl 18/09/05 = 303 mg/dl 17/09/05 = 297 mg /dl 15/09/05 = 130 mg/dl 12/09/05 = 328 mg/dl PP 17/09/05 = 360 mg/dl
APS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Penyakit yang pernah dideita = - Tanggal masuk = 31/ 08/ 05 Tanggal keluar = 19/ 09/ 05 Lama tinggal = 19 hari Diit DM =Sonde 1500 Kalori Infus = Nacl, Kaen 3 B
1 x1 (4, 5 mg ) Lypitor 1 x 1 (10 mg ) Tanakan 3 x 1 Captopril 4 x 1 ( 25 mg ) Clonidin 2 x ½ tab Exelon 2 x 1 Zantac 2 x 1 Insulin 3 x 4 U Garamycin 2 x 1 (60 mg ) Xanax 1 x 1 (0, 25 mg ) Brain Act 2 x 1 (500 mg ) Insulin 3 x 8 U Nislev 1 x 1 (500 mg ) Diamicron 2 x 1
Oral Oral Oral Oral Oral Injeksi Injeksi Injeksi Oral Injeksi Injeksi Oral Oral
1-18/09/05
1-19/09/05
1-19/09/05
1-19/09/05
1-18/09/05
3-17/09/05
6-12/09/05
7-12/09/05
8-18/09/05
12-18/09/05
12-19/09/05
14-19/09/05
18-19/09/05
56 160-120/90-70 180-130/100-80 160-120/90-80 160-110/100-70 140-130/90-70 150-138/90-70 160-130/100-90 150-130/90-80 140-130/90-80 170-130/90-70 130-90/80-60 150-120/100-70 140-130/90-70 140-130/90-70
12/09/05 = 405 mg/dl Sewaktu 15/09/05 = 130 mg/dl Ginjal U = 23 Cr = 0, 9 A. Urat = 4, 8 Hati SGOT = 30, 5 SGPT = 15, 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
145 / 80
20 074413 57 P M : DM, Hipertensi, OBS Contusio kepala K : DM Komp : Hipertensi, Trauma kepala Riwayat penyakit sekarang = Nyeri pada kepala terbentur , obat teratur Glucopage dan Nifedipin Penyakit yang pernah diderita = DM kurang lebih 2 tahun, Hipertensi kurang lebih 2 tahun Tanggal masuk = 27/ 10/ 05 Tanggal keluar = 1/ 11/ 05 Lama tinggal = 5 hari Kelas Perawatan = - Diit DM = 1700 Kalori Infus = NaCl
Glukatrol 1 x 1 (5 mg ) Glucophage 3 x 1 Triatec 1 x 1 (2, 5 mg ) Norvask 1 x 1 ( 5 mg ) Triatec 1 x 1 ( 5 mg ) Norvask 1 x 1 ( 5 mg ) Glukatrol 1 x 1 ( 10 mg )
Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral
27/10 - 2/11/05
28/10 – 4/11/05
27-29/ 10/ 05
28-31/ 10/ 05
29-31/ 10/ 05
31/ 10/ 05
4/ 11/ 05
TD =198 / 98 Suhu = 36 0C Nadi = 84x Nafas = 20 x
198 - 150/ 100-90 190-160/ 100- 90 170-150/ 100-90 170-160/110-90 140/90-80 150-130/90-80
Kadar Gula Puasa 1/11/05 = 198 mg/dl 31/10/05 = 214mg/dl 28/10/05 = 248 mg /dl PP 31/10/05 = 223 mg/dl 28/10/05 = 227mg/dl Ginjal U = 33 Cr = 1,0 A. Urat = 5,8 Lemak Koles =214 LDL = 127 HDL = 39 Trigli=190
BLPL
21 471926 72 L M : DM,Gatal kedua kaki K : DM Komp : Hipertensi, Dislipidemia Riwayat penyzkit sekaramg = Gatal gatal didaerah pangkal paha Penyakit yamg pernah diderita = Mengidap DM kurang lebih 1 tahun Tanggal masuk = 13/ 04/ 05
Avil 1 x 1 Triatec 1 x ½ (2 ½ mg ) Simva statin 1 x 1 (5 mg ) Extra CTM 1 tab Novo nosm 3 x 1
Oral Oral Oral Oral Oral
14/04/05
14/04/05
14/04/05
14/04/05
15/04/05
TD = 130/ 90 Suhu = 36, 20C Nadi = 88 x Nafas = -
150-130/90 150-130/90-80 110/70
Kadar Gula Puasa= 132 mg/dl PP= 215 mg/dl Sewaktu = 207 mg/dl Fungsi hati SGOT=21,3 SGPT=18,6 Ginjal U = 37 Cr = 0, 9
BLPL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Tanggal keluar = 15/ 04/ 05 Lama perawatan = 3 hari Kelas perawatan = LK 1/utama Diit DM = 1700 Kalori Infus = -
(11, 5mg) Asam Urat = 5, 9 Lemak Koles = 207 LDL = 149 HDL = 41 Trigli = 148
22 475295 55 L M : Suspect Stroke, Hipertensi, DM K : DM, Hipertensi Komp : Stroke Riwayat penyskit sekarang = Pusing, badan lemas Penyakit yamg pernah diderita = DM turunan, operasi batu ginjal Tanggal masuk = 10/ 05/ 05 Tanggal keluar = 15/ 05/ 05 Lama tinggal = 5 hari Kelas Perawatan = Kls 2 B Diit DM = Infus =Nacl, Nacl + 25 U RI
Nicolin 2 x 1 (250 mg ) Plantacid 3 x 10 cc Insulin 3 x 10 U Ceftri axone 2 x 1 Xyloric 2 x 1 tab (100 mg ) Lipitor 1 x 1 Sanmol Insulin RI 3 X 30 U Rantin 1 x 1 amp
Injeksi Oral Injeksi Injeksi Oral Oral Oral Injeksi SC Injeksi
10-14/05/05
10-14/05/05
10/05/05
11-14/05/05
11-14/05/05
11-14/05/05
12-14/05/05 13-14/05/05
14/05/05
TD =140/ 100 Suhu = 38 0C Nadi = 100 x Nafas = -
163-105/117-67 170-150/110-90 145-100/120-80 145-115/120-85 110-100/90-60
Kadar Gula Puasa= 273mg/dl PP= 476mg/dl Fungsi hati SGOT=16,3 SGPT= 25,2 Ginjal U = 75 Cr = 3,1 Asam Urat =13,1 Lemak Koles = 319 LDL = 243 Trigli = 281
meninggal
23 476354 51 L M : Hipertensi, Hyperglikemia K : DM Komp : Hipertensi, Stroke perdarahan
Rantin 2 x 1 amp Kalnex 4 x 1 (500 mg ) Nimotop 2, 5 cc/ jam
Injeksi Injeksi Oral
18 – 21/ 05/ 05
18 - 21/ 05/ 05
17 - 21/ 05/ 05
TD = 160/ 100 Suhu = 37, 8 0 C Nadi =
200 -160/ 100 100-150/ 120 70 170-160/
Kadar Gula Puasa= 299 mg/dl PP= 359 mg/dl Sewaktu = 187 mg/dl
meninggal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Riwayat penyakit sekarang = 2 minggu yang lalu pingsan, 8 hari tidak bisa jalan 18/ 05/ 05 = kaki lemas Penyakit yang pernah diderita = Paru – paru basah, sesak Tanggal masuk = 17/ 05/ 05 Tanggal keluar = 21/ 05/ 05 Lama tinggal = 5 hari Kelas perawatan = kls C Diit DM = - Infus = NaCl
1 x 1 Neurotam 2 x 1 (1200 mg ) Ergotika 3 x 1 ( 1 mg ) Neuramin 3 x 1 Triatec 1 x 1 ( 2 , 5 mg ) Insulni RI 3 X 7 U Catapress 2 x 1 ( 75 mg ) Ceftriaxon 2 x 1 (1 gr )
Oral Oral Oral Oral Injeksi Oral Injeksi
18 – 21/ 05/ 05
18 - 21/ 05/ 05
18 -21/ 05/ 05
18 – 21/ 05/ 05
19 – 21/ 05/ 05
20 – 21/ 05/ 05
21/ 05/ 05
80 x Nafas = 20 x
100- 90 180-150/ 90 201-160/ 100-90
Fungsi hati SGOT=16,1 SGPT= 12, 9 Ginjal U = 19 Cr = 0, 7 Lemak Koles = 231 LDL = 150 HDL = 44 Trigli = 187
24 479596 56 P M : DM, Cephalgia, Hipertensi K : DM, Hipertensi Komp : Hipertensi Riwayat penyakit sekarang = Pusing mual, muntah Penyakit yang pernah diderita = - Tanggal masuk = 14/ 06/ 05 Tanggal keluar = 2/ 07 05 Lama tinggal = 18 hari Kelas perawatan = - Diit DM = 1700Kalori Infus = Assering
Captopril 3 x 1 ( 12,5 mg) Catapress 3 x 1 ( 75 mg ) Cedocard 2 x 1 ( 5 mg ) Plantasid 3 x 1 Lipitor 1 x 1 ( 10 mg ) Bellaphen 3 x 1 Amaryl 1 x 1 (1 mg ) Ergotika 3 x 1 ( 1 mg )
Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral
14 – 20/ 06 / 05
14 – 20/ 06/ 05
14 – 20/ 06/ 05
14 - 20/ 06/ 05
14 -20/ 06/ 05
15 – 20/ 06/ 05
15 – 20/ 06/ 05
14 – 20/ 06/ 05
TD = 170/100 Suhu = 36, 2 0 C Nadi = 88 x Nafas = 22 x
190 – 170/ 100 200 -160/ 100 – 90 200 - 150/ 110 – 90 190 – 110/ 90 – 70 180 – 140/ 100 – 90 190 – 130/ 100 – 70 180 – 140 / 150 – 80 180 – 150/
Kadar Gula Puasa 2/ 06/ 05 = 115 mg/ dl 15/ 06/05 = 275 mg/ dl 21/ 06/ 05= 164 mg/ dl PP= 2/ 06/ 05= 248 mg/ dl 20/ 06/ 05= 234 mg/ dl Fungsi hati SGOT=16,3 SGPT= 23,2 Ginjal U = 32 Cr = 0, 7 Asam Urat =3, 5 Lemak Koles = 267
APS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Nicolin 2 x 1 (250 mg ) Neurotam 2 x 1 ( 1200 mg ) Kalnex 4 x 1 (500 mg ) Nimotop 1 x 1 (2, 5 mg) Mefinal 1 x 1 (500 mg ) Blopress 1 x 1 ( 8 mg ) Nimotop 3 x 1 Captopril 3 x 1 (12,5 mg) Catapress 3 x 1 ( 75 mg ) Cedocard 2 x 1 ( 5 mg ) Plantacid 3 x 1 Lipitor 1 x 1 ( 10 mg ) Bellaphen 3 x 1 Amaryl 1 x 1 (10 mg ) Ergotika 3 x 1 Nimotop 3 x 1
Injeksi Injeksi Injeksi IV Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral
15 – 21/ 06/ 05
15 – 21/ 06/ 05
15 -21/ 06/ 05
15 -21/ 06/ 05
16, 19, 20/ 06/ 05
19 – 21/ 06/ 05
15 – 21/ 06/ 05
21 -27/ 06/ 05
21 -27/ 06/ 05
21 -27/ 06/ 05
21 -27/ 06/ 05
21 -27/ 06/ 05
21 -27/ 06/ 05
21 – 27/ 06/ 05
21 – 27/ 06/ 05
21 – 27/ 06/ 05
100 – 80 170 -130/ 100 -90 180 -100/ 100 - 80 190 -180/ 100 170 – 160/ 100 - 90 180 – 150/ 100 – 80 160 – 140/ 120 – 80 160 – 140/ 90 – 80 200 -140/ 110 – 80 210 – 140/ 100
LDL = 188 HDL = 45 Trigli = 144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Tramal 1 x1 Nicolin 2 x 1 amp Neurotam 2 x 1 (1200 mg ) Kolexi 4 x 1 ( 500 mg ) Blopress 1 x 1 ( 8 mg ) Captopril 3 x 1 (12,5 mg ) Catapress 3 x 1 ( 75 mg ) Cedocard 2 x 1 (5 mg ) Plantacid 3 x 1 Lipitor 1 x 1 ( 10 mg ) Bellaphen 3 x 1 Amaryl 1 x 1 Ergotika 3 x 1 Nimotop 3 x 1 Tramal 1 x 1 Neurotam 2 x 1 ( 1200 mg ) Blopress 1 x 1 ( 8 mg )
Oral Injeksi Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral
21 -27/ 06/ 05
22 – 27/ 06/ 05
22 – 27/ 06/ 05
22-27/ 06/ 05
22 – 27/06/ 05
28/ 06-2/ 07/ 05
28 – 30/ 06/ 05
28 – 30/ 06/ 05
28/ 06 – 1/ 07/ 05
28/06 – 1/ 07/ 05
28/ 06 - 1/ 07/ 05
28/ 06 – 2/ 07/ 05
28/ 06 – 1/ 07/ 05
28/ 06- 2/ 06/ 05
28/ 06 – 2/ 06/ 05
28/ 06 – 2/ 07/ 05
28/ 06 – 2/ 07/ 05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Kerolog zalp 2 x 1 Vometa 3 x 1
Oral Oral
28/ 06 – 2/ 07/ 05
1 – 2/ 07/ 05
25 482511 47 P M : OBS Febris, DM, Hiperglikemi, Hipertensi K : DM, Hipertensi, Dislipidemia Komp : ISK Riwayat penyakit sekarang = Pusing, panas dingin, menggigil, mual Penyakit yang pernah diderita = 4/ 07/ 05 = riwayat KB suntik alergi bengkak sulit jalan Kurang lebih 2 tahun riwayat DM Tanggal Masuk = 07/ 07/ 05 Tanggal Keluar = 11/ 07/ 05 Lama tinggal = 5 hari Kelas perawatan = 2 B Diit DM = - Infus = Asering
Sanmol 2 x 1 Glibenklamid 2 x ½ tab Metfor min 1 x 1 (500 mg) Captopril 1 x 1 (12,5 mg) Neuralgin 3 x 1 tab Rantin 2 x 1 amp Alanox 2 x 1 Aspark 3 x 1 Reskuin 1 x 1 ( 500mg ) Rantin 2 x 1 (150 mg ) Alanox 3 x 1 Metfor min 3 x 1 ( 5 mg) Glibenklamid 3 x ½ tab
Oral Oral Oral Oral Oral Injeksi Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral
7-8/07/05
7-9/07/05
7-8/07/05
7-11/07/05
7-11/07/05
7-8/07/05
8/07/05
7-10/07/05
9-11/07/05
9-11/07/05
9-11/07/05
9-11/7/05
10-11/07/05
TD = 130/90 Suhu = 36 0 C Nadi = 84 x Nafas = 20 x
130-120/90-80 120-100/80-70 140-110/80-70 120/70 120-110/70-60
Kadar Gula Puasa= 256-237mg/dl PP= 269mg/dl Fungsi Ginjal U = 22 Cr = 0,8 Asam Urat =3, 8 Lemak Koles = 203 Trigli = 366
BLPL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Actos 1 x 1 (15 mg )
Oral
10/07/05
26 486576 50 L M : DM, Leukocytosis K : DM Komp : Leukositosis, Hipertensi, Cervical spondilosis, Stressed ST Riwayat penyakit sekarang = - Penyakit yang pernah diderita = - Tanggal masuk = 10/ 08/ 05 Tanggal keluar = 14/ 08/ 05 Lama tinggal = 3 hari Kelas perawatan = kls 2 B Diit DM = - Infus = Assering
Clacef 2 x 1 (1 gr ) Herbesser 1 x 1 Celebrex 1 x 1 (200mg ) Novonomin 3 x 1 (2 mg ) Insulin actrapid 3 x 1
Injeksi IV Oral Oral Oral Injeksi
10-12/08/05
10-12/08/05
10-12/08/05
11-12/08/05
11/08/05
TD = 130/ 80 Suhu = 36 0C Nadi = 71 x Nafas = -
130/80 145/80
Kadar Gula Sesaat (mg/dl) 10/08/05 = 285 11/08/05 =397-213 12/08/05 = 142 Fungsi hati SGOT=16,3 SGPT= 25,2 Ginjal U = 75 Cr = 3,1 Asam Urat =13,1 Lemak Koles = 319 LDL = 243 Trigli = 281
APS
27 490046 59 P M : DM K : DM Komp : Hipertensi Riwayat penyakit sekarang = Lemas, pusing, mual, muntah, tidak nafsu makan Penyakit yang pernah diderita =
Prexum 1 x 1 2 mg Norvask 1 x 1 5 mg Catapress 2 x 1 (75 mg ) Glunorom 1 x ½ tab
Oral Oral Oral Oral Oral
7 -10/9/05
8 – 11/9/05
8 / 9 / 05
8 -11/9/05
9 – 11/9/05
TD = 140/ 90 Suhu = 36 0 C Nadi = 80 x Nafas = -
192-120/100-70 160-150/100-80 200-160/110-90 230-160/100-80
_
BLPL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
- Tanggal masuk = 4/ 09/ 05 Tanggal keluar = 11/ 09/ 05 Lama perawatan = 7 hari Diit DM = 1700 Kalori Infus = Dekstrosa 10 %, NaCl
Catapress 4 x 1 (75 mg )
200-160/110-80 190-140/100-90 190-130/90 190/90
28 493855 65 L M : Hyperglikemia, Hipertensi, Febris 3 – 4 hari K : DM – Sepsis Komp : Hipertensi Riwayat penyskit sekarang = 27/ 09/ 05 = Badan lemas, banyak BAK 10 x sehari, kepala pusing, badan panas 1/ 10/o5 = periksa keluhan sama sepeti diatas Penyakit yang pernah diderita = - Tanggal masuk = 01/ 10/ 05 Tanggal keluar = 03/ 10 / 05 Lma tinggal = 3 hari Kelas perawatan = kls 3 Diit DM = - Infus = NaCl, NaCl + RI 50 U
Cefri axone 2 x 1 ( 1 gr ) Primferon 2 x 1 amp Prexum 1 x 1 Catapres 3 x 1 ( 75 mg ) Sanmol 2 x 1 Insulin RI 3 X 1 Gara mycin 2 x 1 (60 mg) Fortom 1 x 1 (1gr )
Injeksi Injeksi Oral Oral Oral Injeksi Injeksi Injeksi
1-3/10/05
1-3/10/05
2-3/10/05
2-3/10/05
2-3/10/05
2-3/10/05
3/10/05
3/10/05
TD =200/ 100 Suhu = 38, 2 0C Nadi = 100 x Nafas = 16 x
170/100-80 200/120 190/100-90/50
Kadar Gula Sesaat (mg/dl) 01/10/05 = 464 02/10/05 =298 03/10/05 = 365 Fungsi hati SGOT=55,4 SGPT= 27,8 Ginjal U = 38 Cr = 31,5 Asam Urat =5,5 Lemak Koles = 135 LDL = 81 HDL = 25 Trigli = 120
Meninggl
29 495789 P 79 M: DM, Hiperglikemia, Hipertensi stage
Capoten 2 x 1
Oral
16-18/10/05
TD = 150/ 100
150/100
Kadar Gula Sesaat (mg/dl)
BLPL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
2,Colum femur K : DM, Hipertensi Komp : Hipertensi Riwayat penyakit sekarang : 14/ 10/ 05 = jatuh, kaki kiri nyeri 16/ 05/ 05 = nyeri Penyakit yang pernah diderita = DM sejak 2 tahun yang lalu. Tanggal masuk = 16/ 10/ 05 Tanggal keluar = 23/ 10/ 05 Lama tinggal = 7 hari Kelas perawatan= 1A Diit DM = - Infus = NaCl 0, 9 %
(12,5 mg) Angioten 1 x 1 Cefazol 1 x 1 Tromal 2 x 1 (50 mg ) Reskuin 2 x 1 (250 mg) Kolkas triol 1 x 1 Pletaal 2 x 1 (50 mg ) Amaryl 1 x 1 (0,5 mg ) Extra Nifedipin 1 x 1 ( 5 mg ) Cedocard 1 x 1 ( 5 mg ) Catapress 1 x 1 (2 gr ) Adalat 1 x 1 (5 mg ) Cefizox 2 x 1 Remo pain 3 x 1 (30 mg ) Insulin RI 8 Unit Cefrizox 1 x 1
Oral Oral Injeksi Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Injeksi Injeksi Injeksi Injeksi
16-22/10/05
16/10/05
16-18/10/05
17/10/05
17-22/10/05
17-22/10/05
17-22/10/05
17/10/05
17/10/05
17/10/05
17/10/05
18-21/10/05
20-21/10/05
18/10/05
28/10/05
Suhu = 36 0 C Nadi = 88 x Nafas = -
190-160/110-100 200-160/110-95 200-160/100-80 170-150/ 100-90 180-140/ 90 160-140/ 90-70
17/10/05 =127 Puasa = 17/10/05 = 161 18/10/05 = 124 Fungsi hati SGOT=15,1 SGPT= 12,4 Ginjal U = 31 Cr = 1,0 Asam Urat =3,9 Lemak Koles = 189 LDL = 87 HDL = 80 Trigli = 121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
( 2 gr ) Capoten 2 x 1 ( 25 mg ) Catapress 3 x 1 (0,0 75 mg ) Tramal 2 x 1 Ossoral 1 x 1 ( 80 mg ) Staraf 2 x 1 One alfa 1 x1 Agioten 1 x 1 Kolka triol 1 x 1 Pletaal 2 x 1 (50 mg) Amaryl 1 x 1 ( 0,5 mg )
Oral Oral Injeksi Injeksi Injeksi Injeksi Oral Oral Oral Oral
29-22/10/05
19-23/10/05
21-23/10/05
21-23/10/05
21-23/10/05
21-23/10/05
20-23/10/05
23/10/05
23/10/05
23/10/05
30 160974 P 67 M : Anemia, Dysponea, DM, Hipertensi, Post Stroke K : Anemia, Stroke, Dysponea, CRT Komp : - Riwayat penyakit sekarang = 3 minggu pasien sesak nafas, minum obat teratur Penyakit yang pernah diderita = 1992 = sakit gula 2003 = terkilir tidak bisa jalan
Lasix 2 x 1 amp (20 mg) Cedocard 1 x 1 ( 5 mg ) Farmasal 1 x 3 tab Trihexy Phendil 2 x 1 Clonidine 2 x 0, 15 Neoramin 2 x1
Injeksi Oral Oral Oral Oral Oral Oral
19 – 23/ 09/ 05
19 / 09/ 05
19/ 09/ 05
19 – 22/ 09/ 05
19 – 21/ 09/ 05
19 – 22/ 09/ 05
19 – 22/ 09/ 05
TD = 180/ 110 Suhu = - Nadi = 134 x Nafas = 40 x
205-160 / 110 – 90 180 -170/120- 90 140-130/90 205/100 160/72
- meninggal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
opname 2005 = Infeksi ginjal 2005 = hipoglikemi Tanggal masuk = 19/ 09/ 05 Tanggal keluar = 23/ 09/ 05 Lama tinggal = 5 hari Kelas perawatan = kls 2 A Diit dm = 1900 Kalori Infus = Assering, Martos + Meylon 50, Martos
Nerotam 2 x 1 (1200 mg) Ketosteril 3 x 1 Meylon 1 x 50 cc Actrapid 3 x 4 U Cypro Floxsasin 2 x 1
Oral Injeksi Injeksi Oral
19 – 22/ 09/ 05
19, 22/ 09/ 05
20 – 22/ 09/ 05
21 – 22/ 09/ 05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Lampiran 2 Penggolongan Obat Pasien DM Komplikasi Hipertensi di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun 2005
NO
GOLONGAN OBAT KELOMPOK NAMA
GENERIK
NAMA
DAGANG
JUMLAH PROSENTASE
kaptopril Kapoten 11 36, 67%
ramipril Triatec 8 26, 67%
ACE Inhibitor
perin
dopril
Prexum 2 6, 67%
losartan Angioten 1 3, 33% Antagonis Reseptor Angiotensin II valsartan Blopress 3 10%
Obat yang bekerja sentral
Klonidin Katapress 1 3, 33%
1. Antihiper tensi
Αlpha blocker Doksa
zosin
Cordura 1 3, 33%
Gol. Nitrat Isoborbid
dinitrat
Cedocard 4 13, 33%
β- Blocker atenolol - - 0%
nifedipin Tanapress
Nifedipin
Adalat
1
1
3
3, 33%
3, 33%
10 % amlodipin besilat
Tensivask
Norvask
2
5
6, 67%
16, 67% diltiazem hidro
klorid
Herbesser 1 3, 33%
2. Antiangina
Antagonis kalsium
nimodipin
Nimotop
2
6, 67%
Furosemid 1 3, 33% Gol.Kuat
furosemid
Lasix 3 10%
3. Diuretik
Gol. Tiazid hidro
klorotiazid
Hct 1 3, 33%
Nicegolin Sermion 2 6, 67% 4. Gangguan sirkulasi darah
Vasodilator perifer
Klopi
dogrel
Plavik 1 3, 33%
5. Obat Syok hipotensif
- Epinefrin Ergotika 3 10%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
bitartras
6. Antiaritmia
- Lidokain Pletaal 4 13, 33%
Gemfib
rozil
Lipira 1 3, 33% Kelompok klofibrat
fenofibrat
Liphantyl supra 2 6, 67%
kalsium ator
vastatin
Lipitor
4 13, 33%
7. Obat hipolipidemik
Statin
Simva
statin
Simva
statin
2 6,67%
Persantin 1 3,33% Antiplatelet dipiri
damol Citaz 1 3,33%
8. Obat sistem koagulasi darah
Hemostatik asam traxe
namat
Kalnex 4 13, 33%
OBAT DEPRESAN NO GOLONGAN
OBAT
KELOMPOK NAMA
GENERIK
NAMA
DAGANG
JUMLAH PROSENTASE
1. Psikofarmaka Hipnotik dan ansiolitik
Alpra
zoram
Xanax 1 3, 33%
2. Mual dan vertigo Antihistamin sinarizin Meron 1 3, 33% 3. Anti
Parkinson
Anti muskarinik
triheksi
fenidil
Triheksi
fenidil
1 3, 33%
4. Pemacu system syaraf pusat
Pemacu SSP Mecokobalamin Metil
cobalt
2
6, 67%
Metaklo
propramid-HCl
Pimperan 2 6, 67% 5. Obat mual dan vertigo
Obat mual
domperi
don
Vometa 1 3, 33%
klobazam Klobazam 1 3, 33% 6. Antiepilepsi -
gaba
pentin
Neurantin
1
3, 33%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
fenitoin Dilantin 1 3, 33%
pirasetam Neurotam
Fordensia
6
1
20%
3, 33%
OBAT HORMONAL
NO GOLONGAN
OBAT
KELOMPOK NAMA
GENERIK
NAMA
DAGANG
JUMLAH PROSENTASE
glikazid Diamicron 10 33, 33%
Gluco vance
2 6, 67% glibenklamid
Diabenese 1 3, 33%
glipizid Glukatrol 2 6, 67%
glikuidon Glure norm
1 3, 32%
Sulfonilurea
glimepirid Amaryl 5 16, 67% Metformin 2 6, 67%
Glocophage 3 10%
Biguanid metformin
Diabex 2 6, 67%
Miglinitida repag
limid
Novo
nomin
2 6, 67%
1 Obat antidiabetika oral
Thiazolidine pio
glitazone
Actos 2 6, 67%
OBAT CERNA
NO GOLONGAN
OBAT
KELOMPOK NAMA
GENERIK
NAMA
DAGANG
JUMLAH PROSENTASE
Antasida kandungan
aluminium
aluminium hidroksida
Plantasid 5 16, 67%
Khelator dan
senyawa kompleks
sukralfat Inspepsa 1 3, 33%
1. Antitukak
Antagonis Reseptor
H2
ranitidin HCl Rantin 4 13, 33%
2. Antidiare Absorben dan pembentuk masa
Atalpugit aktif New Diatab 1 3, 33%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Na- pokisulfat Laxoberon
1
3, 33%
3. Pencahar Pencahar stimulan
Bisakodil Dulcolax 2 6, 67%
4. Obat gangguan pencernaan
Enzim pencernaan Pankreatin Enzymfort 1 3, 33%
OBAT ANALGESIK
NO GOLONGAN
OBAT
KELOMPOK NAMA
GENERIK
NAMA
DAGANG
JUMLAH PROSENTASE
para
setamol
Sanmol 4 13, 33%
as.mefenamat Citaz
2
6, 67%
Farmasal 1 3, 33% asetosal
Neuralgin 3 10%
1. Analgesik non-
opioid
-
tioridina HCL Non flamin 1 3, 33%
2. Analgesik non-
opioid
- tramadol Tramal 2 6, 67%
Ergo
tamin
tartrat
Belaphen 1 3, 33% 3. Antimigrain terapi serangan migrain akut
Ko-dergokrina
mesilat
Hydergin 1 3, 33%
OBAT SALURAN NAFAS
NO GOLONGAN
OBAT
KELOMPOK NAMA
GENERIK
NAMA
DAGANG
JUMLAH PROSENTASE
1. Antiasma dan Bronkodilator
Stimulan adreno reseptor
Terbutalin
sulfat
Lintaz 1 3, 33%
2. antitusif antitusif Difen
hidramin HCl
Sanadryl 1 3, 33%
3. antihistamin Antihistamin sedatif Feniramin
hidrogen maleat
Avil 1 3, 33%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Klorfeniramin
maleat
Extra CTM 1 3, 33%
ANTIBIOTIKA
NO GOLONGAN
OBAT
KELOMPOK NAMA
GENERIK
NAMA
DAGANG
JUMLAH PROSENTASE
Penisilin Amok
sisilin
Chavamox 2 6, 67%
Velocef 4 13, 33%
Fortum 2 6, 67%
Cefazor 1 3, 33%
Sefalosporin dan β -
laktam
Seftri
axone
Starcef 1 3, 33%
Kuinolon Levofloksasin Reskuin 5 16,67%
Sulfonamida Klor
trimok
sazole
Klortrimoksazo
le
1 3, 33%
1. Antibiotika
Amino
glikosida
Genta
misin
Gramycin 2 6, 67%
OBAT METABOLISME
NO GOLONGAN
OBAT
KELOMPOK NAMA
GENERIK
NAMA
DAGANG
JUMLAH PROSENTASE
vitamin B1 Alinamin 1 3, 33% Vitamin B
vitamin B komplek
Neurobion 3 10%
Vitamin C Vitamin C Zegase 1 3, 33%
1. Vitamin
Vitamin D vitamin D Onealfa 1 3, 33%
- Pharmaton 2 6, 67%
Piritinol-HcL Enerbol 1 3, 33%
Sitikolina Nikolin 3 10%
2. Tonikum
-
ATP Myoviton 1 3, 33%
Pemberian oral kalium L –
aspartat
Asparka
1 3, 33% 3. Cairan dan elektrolit
Pemberian intravena NaCl NaCl0,9% 1 3, 33%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
NaCl 12 40 %
KAEN 3B 1 3, 33%
Dekstrosa5% 1 3, 33%
Dekstrosa 10% 1 3, 33%
Dekstrosa 40% 2 6, 67%
Glukosa
Martos 6 20%
Natrium
bikarbonat
Meylon 1 3, 33%
Elektolit Assering
9 30%
4. Nutrisi oral Nutrisi enteral Asam amino
esensial
Ketosteril
1 3, 33%
Obat encok, reumatik
NO GOLONGAN OBAT KELOMPOK NAMA
GENERIK
NAMA DAGANG JUMLAH PROSENTASE
Antiinflamasi non steroid
ketoprofen Pronalges 1 3, 33%
cele
koxib
Celebrex 1 3, 33%
kolsisin Recorfan 2 6, 67%
1.
Obat reumatik dan gout
Obat untuk gout
alu
propinol
Zyloric 1 3, 33%
Obat lain
NO GOLONGAN OBAT KELOMPOK NAMA
GENERIK
NAMA DAGANG JUMLAH PROSENTASE
Kortikosteroid Cendicitrol 1 3, 33 %
Antiinflamasi Lain
antazolin
Albalon
1 3, 33 %
1. Sediaan untuk mata
Sediaan lain Vitamin mata
matovit 1 3, 33%
2. Sediaan untuk kulit Kenalog 1 3, 33 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
JENIS
KOMPLIKASI
JENIS
PENYAKIT
JUMLAH
(N KASUS= 30)
PROSENTASE
Serebrovasa
Stroke 9 30%
Jantung Atero
sklerotik
Koroner
Angina Pektoris
-
Infark Miokard 2 6, 67%
Penyakit kaki
Diabetik
Ulkus
1 3, 33%
Makrovaskuler
Ganggren 1 3, 33%
Retinopati -
Neufropati 1 3, 33%
Neuropati 1 3, 33%
Mikrovaskuer
Rentan
Infeksi(ISK,
ISPA)
2 6, 67%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
BIOGRAFI PENULIS
Penulis bernama lengkap Astri Meirinawati merupakan
putri dari pasangan Antonius Triyatno dan Dra.
Supraptiwi, yang lahir pada tanggal 28 Mei 1984.
Penulis tamat dari TK Panti Dewi pada tahun 1990.
Pada tahun 1996 menamatkan pendidikan di SDN
Inpres Kaliajir, yang kemudian dilanjutkan di SMPN 8
dan lulus pada tahun 1999.Pada tahun 2002 penulis berhasil menamatkan pendidikan
di SMUN 8 yogyakarta, dan kemudian melanjutkan pendidikan di Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2002.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI