Upload
hoangquynh
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS PENGARUH ENVIRONMENTAL KNOWLEDGE DAN
ENVIRONMENTAL ATTITUDES TERHADAP MINAT BELI PADA
PRODUK RAMAH LINGKUNGAN
Studi Pada Usaha-Usaha Laundry
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh:
Francisca Dionia De Sousa Brites
NIM: 092214027
PROGRAM STUDI MANAJEMEN, JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS PENGARUH ENVIRONMENTAL KNOWLEDGE
DAN ENVIRONMENTAL ATTITUDES TERHADAP MINAT
BELI PADA PRODUK RAMAH LINGKUNGAN
Studi Pada Usaha-Usaha Laundry
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh:
Francisca Dionia De Sousa Brites
NIM: 092214027
PROGRAM STUDI MANAJEMEN, JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Kesuksesan sejati ditentukan oleh dua factor. Pertama adalah
keyakinan, dan kedua adalah tindakan.
Jangan menganggap bahwa setiap kendala sebagai halangan, namun
lihatlah sebagai peluang yang menantang.
Hidup itu seperti roda, kadang-kadang Anda akan berada di atas, kadang
Anda akan berada di bawah . tidak penting ketika itu menjadi di atas atau
di bagian bawah. Tetapi yang paling penting adalah syukur ketika sukses
dan sabar ketika gagal.
Skripsi ini dipersembahka kepada:
Bunda Maria dan St. Antonio Pelindungku.
Ayahanda dan Ibunda Tercinta atas curahan segala cinta dan perhatiannya.
Mama Bia, Carla, Nella, Diana,Dude, Kak Olga atas dukungannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI
MANAJEMEN
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi
dengan judul:
ANALISIS PENGARUH ENVIRONMENTAL KNOWLEDGE DAN
ENVIRONMENTAL ATTITUDES TERHADAP MINAT BELI PRODUK
RAMAH LINGKUNGAN
Dan diajukan untuk diuji pada tanggal 17 Desember 2014 adalah hasil karya saya.
Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau
sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru
dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau
pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan
saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin,
saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberi pengakuan
(disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.
Bila dikemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut,
maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar
akademik yang saya peroleh (S.E) dibatalkan serta proses sesuai dengan aturan
perundang-undangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, Pasal 25 dan pasal 70).
Yogyakarta, 17 Desember 2014
Yang membuat pernyataan,
Francisca Dionia De Sousa Brites
NIM: 092214027
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Francisca Dionia De Sousa Brites
NIM: 092214027
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan judul kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS PENGARUH ENVIRONMENTAL KNOWLEDGE DAN
ENVIRONMENTAL ATTITUDES TERHADAP MINAT BELI PRODUK
RAMAH LINGKUNGAN.
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas,
dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 17 Desember 2014
Yang menyatakan,
Francisca Dionia De Sousa Brites
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia serta rahmatNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh
Environmental Knowledge dan Environmental Attitudes Terhadap Minat Beli Produk
Ramah Lingkungan” : Studi Pada Usaha-Usaha Laundry. Skripsi ini ditulis untuk
memenuhi salah satu syarat yaitu untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma.
Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak.
Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, S.E., M.Si, selaku Ketua Program Studi
Manajemen Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Dr. Lukas Purwoto, S.E., M.Si, selaku dosen pembimbing I, yang
telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati.
4. Ibu Dra. Y. Rini Hardanti, M.Si, selaku dosen pembimbing II, yang juga
mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih
sempurna.
5. Bapak Drs. Th. Sutadi, M.B.A., selaku dosen pembimbing akademik
yang telah membimbing saya.
6. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma.
7. Kepada Ayah dan Ibu tersayang yang selalu memberikan kasih sayang,
dukungan, kebahagiaan, serta kehidupan yang layak bagi saya. Terima
kasih untuk nasehat dan kepercayaan penuh yang diberikan kepada saya.
8. Kepada Mama Bia tercinta dan tersayang yang selalu memberikan
dukungan kepada saya berupa doa, nasehat dan semangat dan seluruh
keluarga besar Sousa dan Brites.
9. Kepada saudara-saudara terkasih terutama kakak tercinta Carla dan Olga
yang selalu memberikan dukungan, nasehat, dan membantu saya selama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
saya kuliah di Jogya. Kepada kedua adik tercinta Nella dan Diana terima
kasih untuk dukungannya selama ini.
10. Kepada yang tercinta Dude atas bantuan, kesabaran dan selalu ada pada
saat saya membutuhkan, love u. My ladies: Mami Suzi, Amae Mica,
querida Latinha, querida Fanny, miga Wilsonia makasih sudah ada disaat
senang maupun sedih.
11. Kapada teman-teman “AKSY 09” dan “Grupo PG” Michael, Lytho Jack,
Juven, Gub, Fafa, Efrem, makasih atas dukungannya.
12. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang
tidak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna
menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan dapat menjadi
bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.
Yogyakarta, 17 Desember 2014
Penulis
Francisca Dionia de Sousa Brites
NIM: 092214027
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………… ii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………….. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………………... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIHAN KARYA TULIS …………….. v
HALAMAN PUBLIKASI …………………………………………………… vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ………………………………………… vii
HALAMAN DAFTAR ISI …………………………………………………... ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ………………………………..…………... xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR …………………………………..…….. xiii
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………... xiv
HALAMAN ABSTRAK ……………………………………………………. xv
HALAMAN ABSTRACT ………………………………………………….. xvi
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………..… 1
A. Latar Belakang Masalah …………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah …………………………………………………….. 7
C. Batasan Masalah …………………………………………………….. 7
D. Tujuan Penelitian …………………………………………………….. 7
E. Manfaat Penelitian …………………………………………………… 8
F. Sistematika Penulisan …………………………………………………. 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
BAB II KAJIAN PUSTAKA ………………………………………………. 11
A. Landasan Teori …………………………………………………….. 11
1. Pengertian Pemasaran …………………………………………. 11
2. Manajemen Pemasaran ……………………………………….. 12
3. Konsep Pemasaran …………………………………………… 13
4. Perilaku Konsumen …………………………………………… 14
5. Pembelajaran Konsumen ……………………………………. 24
6. Minat Beli …………………………………………………… 31
7. Orientasi Bisnis Berbasis Lingkungan ………………………. 31
8. Hubungan Environmental Knowledge dan Environmental Attitudes
Terhadap Minat Beli …………………………………………….. 33
B. Review Penelitian Sebelumnya …………………………………… 34
C. Kerangka Konseptual …………………………………………….. 39
D. Hipotesis …………………………………………………………. 40
BAB III METODE PENELITIAN …………………………………….. 41
A. Jenis Penelitian …………………………………………………. 41
B. Objek dan Subjek Penelitian …………………………………… 42
C. Waktu dan Lokasi ………………………………………………. 42
D. Variabel Penelitian ……………………………………………… 43
E. Devinisi Opesional …………………………………………….. 44
F. Populasi dan Sampel …………………………………………… 45
G. Teknik Pengambilan Sampel ……………………………………. 46
H. Sumber Data …………………………………………………….. 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
I. Teknik Pengumpulan Data ……………………………………… 46
J. Teknik Pengujian Instrumen ……………………………………. 47
K. Teknik Analisis Data ……………………………………………. 49
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ……………… 57
A. Sejarah Laundry …………………………………………………. 57
B. Perlengkapan Laundry …………………………………………… 61
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ……………………. 64
A. Pengujian Terhadap Instrumen …………………………………… 65
B. Analisis Variabel penelitian ……………………………………… 69
C. Analisis Data …………………………………………………….. 73
D. Pembahasan ……………………………………………………… 83
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN ………… 87
A. Kesimpulan ………………………………………………………. 87
B. Saran ……………………………………………………………… 88
C. Keterbatasan ……………………………………………………… 90
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………. 91
LAMPIRAN ……………………………………………………………..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Hal
V.1 Lamanya Usaha Reponden ………………………………………... 64
V.2 Hasil Uji Validitas …………………………………………………. 65
V.3 Hasil Reliabilitas …………………………………………………… 68
V.4 Hasil Environmental Knowledge …………………………………... 69
V.5. Hasil Environmental Attitudes …………………………………….. . 70
V.6 Hasil Variabel Minat Beli ………………………………………….. 72
V.7 Hasil Uji Multikolinearitas …………………………………………. 73
V.8 Hasil Linier Berganda ……………………………………………… 76
V.9 Hasil Uji F …………………………………………………………. 78
V.10 Hasil Uji t ………………………………………………………….. 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Hal
II.1 Kerangka Konseptual …………………………………………. 40
V.1 Hasil Uji Heterokedastisitas ……………………………………. 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
Lampiran 1 Print Out Hasil Olah Data Kuesioner ……………… 94
Lampiran 2 Kuesioner Penelitian ………………………………. 103
Lampiran 3 Hasil Penyajian ……………………………………. 108
Lampiran 4 Presentase Lamanya Usaha Konsumen …………… 114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH ENVIRONMENTAL KNOWLEDGE DAN
ENVIRONMENTAL ATTITUDES TERHADAP MINAT BELI PRODUK
RAMAH LINGKUNGAN
Studi Pada Usaha-Usaha Laundry
Francisca Dionia De Sousa Brites
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh environmental
knowledge dan environmental attitudes terhadap minat beli produk ramah
lingkungan pada usaha-usaha laundry. Populasi dalam penelitian ini adalah para
pengusaha laundry yang menggunakan atau membeli produk ramah lingkungan
seperti detergent, pewangi pakaian dan pelembut pakaian, dengan sampel 40 rumah
laundry. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Teknik
pengumpulan data dengan membagikan koesioner kepada responden (pengusaha
laundry) yang mengetahui dan menggunakan produk ramah lingkungan. Analisis
data menggunakan pengujian asusmsi klasik (Uji Multikolinieritas dan Uji
Heterokedastisitas) dan teknik analisis regresi berganda. Hasil uji Multikolinearitas
membuktikan bahwa tidak terjadi multikolinearitas pada variable X1 dan X2.
Sedangkan pada uji heterokedastisitas membuktikan bahwa titik-titik menyebar
secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu sehingga variable bebas tidak
terjadi heterokedastisitas. Pada hasil analisis linier berganda membuktikan pengaruh
environmental knowledge dan environmental attitudes secara simultan berpengaruh
terhadap minat beli konsumen. Hasil penelitian juga menunjukkan secara parsial
environmental knowledge berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen,
sedangkan environmental attitudes tidak berpengaruh signifikan dan positif terhadap
minat beli.
Kata Kunci: Environmental Knowledge, Environmental Attitudes, Minat Beli.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
ABSTRACT
ANALYSIS ON THE INFLUENCES OF ENVIRONMENTAL KNOWLEDGE
AND ENVIRONMENTAL ATTITUDES TO THE INTEREST TO
PURCHASE ECO-FRIENDLY PRODUCTS
A Study at Laundries
Francisca Dionia De Sousa Brites
Sanata Dharma University
Yogyakarta 2015
This research was aimed to discover the influences of environmental
knowledge and environmental attitudes to the interest of laundry-owners to purchase
eco-friendly products. The research population consisted of 40 laundry-owners who
used or bought eco-friendly products such as detergent, fabric fragrance and fabric
softener. The research sample chosen using purposive sampling technique. The data
were collected by distributing questionnaires to respondents (laundry-owners) who
knew and used eco-friendly products. The data were analyzed using classic
assumption tests (Multicollinearity Test and Heteroscedasticity Test) and Multiple
Regression Test. The results of Multicollinearity showed that there was no
multicollinearity on variable X1 and variable X2. The heteroscedasticity test showed
that the spots spread randomly and did not make a certain pattern. Thus, there was no
heteroscedasticity on the independent variables. The results of the multiple linear
analysis showed that the environmental knowledge and environmental attitudes
simultaneously influenced the customers’ interest to purchase. This research also
showed that the environmental knowledge partially had a positive influence to the
customers’ interest to purchase, but the environmental attitudes did not have a
significant and positive influence to the purchasing interest.
Key Words: Environmental Knowledge, Environmental Attitudes, Purchasing
Interest.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Konsumen merupakan kajian yang luas dan tidak akan habis-
habisnya untuk diteliti. Dari sisi bisnis, konsumen merupakan subyek yang
layak dipenuhi kebutuhannya. Dalam memenuhi kebutuhannya, konsumen
melakukan pembelian yang didahului oleh proses pengambilan keputusan
(Assael, 2001). Pemenuhan kebutuhan tersebut terefleksikan melalui
perilaku pembelian terhadap produk, yang sebelumnya didahului dengan
proses pengambilan keputusan.
Konsumen dalam melakukan aktifitasnya, membeli dan
menggunakan produk, terikat dengan hak dan kewajiban. Hak konsumen
meliputi hak untuk memilih, didengar, mengkonsumsi dengan aman dan
hak perlindungan pribadi (privacy). Sedangkan kewajiban konsumen
adalah menjaga keseimbangan konsumsi dalam bentuk tanggung jawab
sosial, pembangunan nasional dan menjaga kelestarian lingkungan.
Beberapa permasalahan lingkungan yang terjadi saat ini dapat
dihubungkan dengan pola masyarakat dalam mengkonsumsi suatu produk.
Penggunaan produk yang tidak ramah lingkungan terkadang tidak dapat
dihindari oleh konsumen karena masih banyak terdapat perusahan-
perusahan yang belum memperhatikan produk pro-environmental atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
ramah lingkungan baik secara individual maupun terhadap lingkungan.
Akibatnya limbah yang dikeluarkan tidak hanya berdampak buruk bagi
lingkungan akan tetapi berdampak juga terhadap kesehatan manusia,
sehingga masalah lingkungan kini menjadi isu publik (Fierman, 1991).
Peningkatan kesadaran akan lingkungan menimbulkan niat masyarakat
untuk membeli produk ramah lingkungan (Smith, 1990).
Berkaitan dengan menjaga kelestarian lingkungan, seperti
dikutip oleh Tilikidou (2006), menyatakan bahwa “bukti yang ada
menunjukkan sekitar 30-40% ketidakseimbangan lingkungan disebabkan
oleh aktifitas konsumsi yang dilakukan oleh konsumen rumah tangga.
Kondisi demikian mendorong konsumen untuk semakin sadar terhadap
lingkungan sekitarnya”.
Saat ini, sudah banyak konsumen yang sadar tentang kewajiban
menjaga keseimbangan dan kelestarian lingkungan. Bentuk kesadaran
tersebut diungkapkan dalam pencarian produk-produk yang ramah
lingkungan. Seiring dengan pertumbuhan jumlah konsumen yang semakin
sadar dan peduli terhadap isu-isu lingkungan, maka perkembangan
penelitian diranah perilaku konsumen yang berkaitan dengan lingkungan
juga semakin berkembang. Penelitian-penelitian yang ada berupaya
mencari faktor-faktor atau variabel-variabel yang berpengaruh atau
menyebabkan konsumen peduli akan lingkungan. Sehingga tidak
mengherankan jika hasil penelitian yang ada menunjukkan banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
variabel yang berpengaruh terhadap perilaku konsumen yang sadar dan
peduli terhadap lingkungan.
Green Marketing (pemasaran hijau) merupakan fokus baru
dalam usaha bisnis yang mulai mencuat dan menjadi perhatian banyak
pihak mulai akhir abad 20 (Byrne, 2003). Green marketing mengemuka
sebagai dampak dari meningkatnya kelompok masyarakat yang sadar
lingkungan dalam perilaku konsumsi sehari-hari (ecologically conscious
consumer behavior), atau dikenal dengan istilah konsumen hijau (green
consumer). Sebagai dampak meningkatnya kesadaran konsumen terhadap
dampak konsumsi pada lingkungan, semakin meningkat pula permintaan
akan produk-produk ramah lingkungan (green product). Green product
atau juga dikenal dengan istilah ecolocical product atau environmental
friendly product adalah produk yang mengandung komponen yang aman,
tidak beracun, dapat didaur ulang, serta menggunakan kemasan yang
ramah lingkungan untuk mengurangi dampak negatif konsumsi produk
pada lingkungan (Shamdasami et.al, 1993).
Tuntutan konsumen akan produk-produk ramah lingkungan
tersebut telah mendorong produsen untuk merubah orientasi usaha mereka,
dengan mempertimbangkana spekologi selain aspek ekonomi. Green
marketing dilakukan pada berbagai macam aktifitas pemasaran termasuk
modifikasi produk, perubahan dalam proses, pergantian packaging,
bahkan perubahan pada promosi. Green marketing dilakukan perusahaan
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen akan produk ramah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
lingkungan sekaligus sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan pada
lingkungan.
Salah satu bentuk tanggung jawab perusahaan pada konsumen
adalah dengan memberikan informasi produk ramah lingkungan pada label
produk (ecolabelling). Ekolabel juga sering disebut sebagai label
lingkungan. Label lingkungan dapat berbentuk antara lain pernyataan,
lambang/simbol, atau grafis pada suatu label produk atau kemasan, dalam
literatur produk, dalam buletin teknik, iklan atau dalam publikasi (Komite
Akreditasi Nasional, 2004).
Klaim ramah lingkungan yang ada pada ecolabel akan
membentuk sikap dan periku konsumen terhadap lingkungan. Sikap adalah
suatu organisasi dari motivasi, emosi, perseptual dan proses kognitif yang
cenderung menetap terhadap aspek-aspek di lingkungan kita. Sikap
merupakan predisposisi yang dipelajari untuk memberi respon favourable
(suka) atau tidak favourable (tidak suka) terhadap objek tertentu.
Konsumen yang menghargai alam dan lingkungan akan cenderung
mengembangkan sikap positif terhadap produk dan kegiatan yang
konsisten dengan nilai tersebut. Sikap sebagai fungsi ekspresi nilai akan
mengeks-presikan nilai utama dan konsep diri konsumen. Konsumen yang
memiliki sikap positif dalam dampak konsumsi pada lingkungan akan
cenderung mendukung inisiatif perlindungan lingkungan, mendaur ulang,
dan membeli serta menggunakan produk ramah lingkungan. Salah satu hal
yang perlu dicermati adalah sikap positif konsumen Indonesia terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
aktivitas green marketing masih didominasi oleh fungsi emosi dan
perceptual (afeksi) dibandingkan dengan fungsi kognisi.
Hal ini bisa dilihat dari masih minimnya pengetahuan konsumen
mengenai klaim ramah lingkungan. Konsumen akan mempercayai
informasi yang diberikan oleh perusahaan tanpa mengolah informasi lebih
lanjut karena konsumen sudah memiliki kepercayaan akan kualitas
produk. Informasi lingkungan pada label produk, belum sepenuhnya dapat
memberikan gambaran yang jelas pada konsumen mengenai dampak
konsumsi produk pada lingkungan.
Pada realitasnya, ketersediaan data dan informasi berkaitan
dengan lingkungan dan produk-produk yang diklaim ramah lingkungan
masih cukup minim sehingga konsumen sebenarnya tidak mengetahui
sepenuhnya kebenaran dari klaim-klaim tersebut. Mereka sangat
bergantung pada iklan advetorial, pelabelan, rubrik-rubrik ringan pada
media populer dan dari mulut ke mulut (word of mouth). Pasar tidak
menyediakan informasi yang cukup bagi konsumen untuk menentukan
sebuah produk itu hijau atau tidak, mereka hanya diberikan harga dan
iklan advetorial sepihak dari produsen. Sebagian kecil mencarinya dalam
jurnal-jurnal yang sangat sedikit jumlahnya atau kepada organisasi-
organisasi yang melakukan advokasi lingkungan seperti LSM
(http:gerakankonsumen.blogspot.com).
Sistem informasi yang tidak simetris antara perusahaan dan
konsumen menyebabkan terciptanya gap data. Goleman menyatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
pentingnya pengetahuan lingkungan pada konsumen, serta di sisi lain
kepedulian perusahaan untuk dapat memberikan informasi yang jelas
sebagai upaya edukasi bagi konsumen. Perusahaan tidak hanya cukup
memasang label eco green, againts animal testing, protect our planet, dan
defend human right, tetapi juga perlu menerapkan kombinasi dengan
aspek transparansi yang lain. Apabila konsumen mengetahui dan memiliki
nilai-nilai ekologi, maka tentu saja akan berpikir sebelum membeli. Ada
aspek rasionalitas mendasari pembuatan keputusan konsumen.
Pendekatan Pemasaran hijau (green marketing approach ) pada
area produk diyakini dapat meningkatkan integrasi dari isu lingkungan
pada seluruh aspek dari aktivitas perusahaan, mulai dari formulasi strategi,
perencanaan, penyusunan, sampai produksi dan penyaluran atau distribusi
dengan pelanggan. Sebagaimana oleh Pride and Ferrell, (1993)
mengatakan bahwa green marketing dideskripsikan sebagai usaha
organisasi atau perusahaan mendesign, promosi, harga dan distribusi
produk-produk yang tidak merugikan lingkungan. Sedangkan Pujari dan
Wright (1995) mengungkapkan bahwa pemasar (marketer) perlu
memandang fenomena tersebut sebagai satu hal yang berpotensi sebagai
peluang bisnis.
Dengan adanya permasalahan di atas, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan memilih judul penelitian : Analisis
Pengaruh Environmental Knowledge dan Environmental Attitudes
Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Produk Ramah lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
B. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini permasalahan yang dihadapi dalam proses penelitian
dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Apakah environmental knowledge bepengaruh terhadap minat beli
konsumen pada produk ramah lingkungan?
2. Apakah environmental attitudes berpengaruh terhadap minat beli
konsumen pada produk ramah lingkungan?
C. Batasan Masalah
Agar penelitian tidak terlalu meluas dalam pembahasannya maka penulis
memberikan batasan sebagai berikut:
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat beli pada produk
ramah lingkungan, tetapi penulis hanya membatasi faktor
environmental knowledge dan environmental attitudes.
Lokasi Penelitian disekitar kampus Universitas Sanata Dharma
Mrican Tromol pos 29 Yogyakarta.
D. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini tujuan yang hendak dicapai oleh penulis adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh environmental knowledge terhadap minat
beli pada produk ramah lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2. Untuk mengetahui pengaruh environmental attitudes terhadap minat
beli pada produk ramah lingkungan.
E. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka manfaat penelitian yang dapat
diambil, adalah:
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan kepada perusahan
dalam mengembangkan dan memberikan pengetahuan produk ramah
lingkungan yang berikutnya kepada konsumen, dan perusahan bisa
mengetahui faktor-faktor apa saja yang membuat konsumen tertarik
untuk melakukan pembelian.
2. Bagi penulis
Melalui penelitian ini, penulis dapat mengetahui pengaruh kesadaran
lingkungan konsumen terhadap perilaku pembelian produk ramah
lingkungan.
3. Bagi Lingkungan Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan pengetahuan,
pelajaran dan bahan bacaan bagi para mahasiswa.
F. Sistematika Penulisan Skripsi
Sistematika penulisan dimaksudkan agar memudahkan penulis dalam
membahas dan mempelajari skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Adapun sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang maalah,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penilitian,
manfaat penilitian, serta sistematika penulisan.
BAB II Landasan Teori
Bab ini terdiri dari : pengertin pemasaran, pengertian
manajemen pemasaran, konsep pemasaran, proses
pemasaran, perilaku konsumen, pengetahuan lingkungan,
sikap lingkungan, hipotesis, kerangka konseptual dan
penelitian-penelitian sebelumnya.
BAB III Metode Penelitian
Dalam bab ini akan berisikan tentang jenis penelitian,
lokasi dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian,
variabel penelitian, devinisi operaional, populasi dan
sampel penelitian, teknik pangambilan sampel penelitian,
sumber data, teknik pengambilan data, teknik pengukuran
data, teknik pengujian instrumen, dan teknik analisis data.
BAB IV Gambaran Umum Perusahan
Bab ini berisikan sejarah dan perkembangan perusahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB V Analisis Data Dan Pembahasan
Dalam bab ini diuraikan tentang deskripsi data, analisis
data dan pembahasan
BAB VI Kesimpulan, Saran dan Keterbatasan
Dalam bab ini penulis mencoba menyimpulkan hasil-hasil
penelitian berdasarkan hasil pengolahan data memberikan
saran sebagai hasil pemikiran penulis, kemudian
memaparkan keterbatasan dalam penulisan ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Pemasaran
Kegiatan pemasaran merupakan kegiatan yang penting bagi
perusahaan karena sangat menentukan perkembagan perusahaan.
Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang
dirancang untuk merencanakan, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa agar dapat memuaskan kebutuhan
pembeli saat ini. Salah satu karakteristik terpenting dari pemasaran
adalah tertuju pada pelanggan atau keinginan pelanggan terhadap
barang yang di butuhkan.
Menurut Philip Kotler (2006) pengertian pemasaran adalah suatu
fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,
mengkomunikasikan dan menyerahkan nilai kepada pelanggang
dan mengelola hubungan pelanggang dengan cara yang
menguntungkan organisasi dan pemilik sahamnya.
Menurut Boyd Walker, Larenche ( 2004 ) pemasaran adalah proses
sosial yang melibatkan kegiatan - kegiatan yang penting yang
memungkinkan individu dan perusahaan mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak
lain dan untuk mengembangkan hubungan pertukaran.
Menurut John C. Moven dan Michael Minor (2002) pengertian
pemasaran adalah kegiatan manusia yang ditujukan untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Dari tiga definisi pemasaran di atas dapat disimpulkan bahwa
pemasaran adalah suatu rangkaian sistem yang saling berhubungan
satu sama lain untuk merencanakan, mempromosikan, serta
mendistribusikan barang dan jasa kepada konsumen (masyarakat)
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen serta dapat
memuaskan konsumen.
2. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan
pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta pengaturan
gagasan barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang
memenuhi sasaran sasaran individu dan organisasi.
Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2008) manajemen
pemasaran adalah: seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih
pertahanan, serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan,
menghantarkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan unggul.
Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong (2000) manajemen
pemasaran adalah analisis perencanaan, implementasi dan
pengendalian dari program - program yang di rancang untuk
menciptakan membangun, dan memelihara pertukaran yang
menguntungkan dengan pembeli dan sasaran untuk mencapai
tujuan perusahaan.
Menurut Boyd Walker , Larenche (2000) manajemen pemasaran
adalah : proses menganalisis, merencanakan, mengkoordinasikan,
mengendalikan program- program yang mencakup pengkonsepan,
penetapan harga, promosi, dan distribusi dari produk dan jasa dan
gagasan yang dirancang untuk menciptakan dan memelihara
pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran untuk
mencapai tujuan perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen
pemasaran adalah suatu proses yang melibatkan analisis, perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian yang mencakup barang jasa dan
gagasan-gagasan yang tergantung pada pertukaran yang terjadi serta
tujuan untuk menghasilkan kepuasan dari kedua belah pihak yang
terlibat.
3. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai
tujuan organisasi yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus
menjadi lebih efektif dibandingkan dengan para pesaing dalam
menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan
kepada pasar sasaran yang terpilih.
Konsep pemasaran menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong
(2000) adalah falsafah manajemen pemasaran mengatakan bahwa
untuk mencapai tujuan organisasi tergantung pada penentuan
kebutuhan dan keinginan pasar sasaran ( target market ) dan
memuaskan pelanggan secara lebih efektif dan efesien daripada
yang dilakukan oleh para pesaing.
Menurut Basu Swasta dan T Hani Handoko (1997) konsep
pemasaran adalah suatu falsafah bisnis yang menyatakan bahwa
pemuasaan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomis dan
sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Menurut Theodore Levitt dan Harvard menjelaskan perbedaan
antar konsep penjualan dan konsep pemasaran adalah : penjualan
berfokus pada kebutuhan penjual, pemasaran berfokus pada
kebutuhan pembeli.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Menurut Kotler dan Keller (2009) penjualan didasari oleh
kebutuhan penjual untuk mengubah produknya menjadi uang,
pemasaran didasari oleh gagasan untuk memuaskan kebutuhan
pelanggan melalui produk dan hal-hal yang berhubungan dengan
menciptakan, menghantarkan dan akhirnya mengkonsumsi.
4. Perilaku konsumen
Perilaku konsumen adalah bidang studi yang menginvestasikan
proses pertukaran melalui individu dan kelompok mana yang
memperoleh, mengkomsusmsi, dan mendisposisikan barang jasa dan
ide serta pengalaman.
Perilaku konsumen merupakan proses yang dilalui oleh
seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan
bertindak pasca konsumsi produk, jasa, maupun ide yang diharapkan
bisa memenuhi kebutuhannya. Tujuan kegiatan pemasaran adalah
mempengaruhi konsumen untuk bersedia membeli barang dan jasa
perusahaan disaat mereka membutuhkan. Sebelum kegiatan pemasaran
dilakukan, manajer pemasaran harus memahami perilaku konsumen
termasuk segala sesuatu yang mempengaruhinya. Dengan mempelajari
perilaku konsumen manajer akan mengetahui kegiatan pemasaran yang
tepat kemudian dapat mengadakan segmentasi pasar.
Menurut John C. Moven dan Michael Minor (2002) perilaku
konsumen adalah bidang studi yang menginvestasikan proses
pertukaran melalui individu dan kelompok mana yang
memperoleh, mengkonsumsi, dan mendisposisi barang, jasa,
ide, serta pengalamanan.
Menurut James F. Angel (2002) perilaku konsumen adalah
kegiatan kegiatan dari individu yang secara langsung terlibat
didalam mendapatkan dan menggunakan barang - barang dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
jasa ekonomis termasuk di dalam proses pengambilan
keputusan.
Berdasarkan beberapa definisi yang telah disebutkan di atas
dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah semua kegiatan,
tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut
pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan,
menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau
kegiatan mengevaluasi.
Perilaku konsumen juga melibatkan interaksi antara afeksi dan
kognisi, perilaku dan kejadian lingkungan. Berarti ketika pemasar
berupaya untuk memahami konsumen dan mengembangkan sebuah
strategi pemasaran, harus dipahami terlebih dahulu apa yang
dipikirkan oleh konsumen, perasaan, tindakan apa yang mereka
lakukan dan benda atau tempat yang dapat mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh situasi dan kondisi yang dialami oleh individu.
Perilaku konsumen juga melibatkan pertukaran yakni yang terjadi
antar manusia (Assael, 1995).
Salah satu hal yang terpenting dalam perilaku konsumen yang
patut kita bahas yakni tentang pengaruh, bagaimana seorang konsumen
berpengaruh terhadap produk kita, pangaruh yang berawal dari
pengetahuan kemudian beralih ke sikap sehingga akan memunculkan
minat beli seorang konsumen terhadap produk ramah lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
4.1. Perubahan Perilaku Konsumen
Perilaku individu dibentuk oleh dua unsur yaitu keluarga,
sebagai kelompok primer dan masyarakat sekitar. Dalam
masyarakat, pengaruh sebuah kelompok dalam mengubah sikap dan
perilaku individu sangat besar. Menurut Schiffman dan Kanuk
(1994 : 325), “A group may be defined as two or more people who
interact to accomplish either individual or mutual goals”. Pengertian
ini menjelaskan bahwa kelompok dapat mempengaruhi individu
bila ada interaksi di antara setiap anggota yang didasari oleh
kehendak yang sama.
Dalam perubahan perilaku individu, konsumen akan
membentuk kepribadiannya sejalan dengan kebutuhan hidup
sosialisasinya, dan karenanya konsumen akan mencari bentuk-
bentuk perilaku yang didapatkan dari kelompok referensi.
Pengertian kelompok referensi menurut Schiffmn dan Kanuk (1994:
329) adalah “A reference group is any person that serves as a point
of comparison (or reference) for an individual in forming either
general or specific values, attitudes or behaviour”. Pemahaman
tentang kelompok referensi ini mambantu perusahan memetakan
kembali posisi di pasar, menajamkan strategi pengelompokkan
pasar, dan menentukan strategi pemasaran. Perubahan sosial dan
pengetahuan atau pengalaman baru individu didapat dari proses
tanggapan dan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Perubahan perilaku individu turut juga mengubah cara
mereka memenuhi kebutuhan, baik melalui proses adaptasi dan
inovasi atau perilaku baru dalam pola konsumsi produk sampai
terciptanya perilaku konsumen.
Menurut Schiffman dan Kanuk (1994: 330), kelompok
referensi dibagi empat jenis: (1) Kelompok Kontaktual; (2)
Kelompok Aspirasi; (3) Kelompok Penyangkal; (4) Kelompok
Penghindar.
1. Kelompok Kontaktual, adalah orang yang berpegang pada
keanggotaan suatu kelompok atau yang biasa melakukan tatap
muka dan menyetujui semua nilai, sikap, dan standar yang
dianut oleh kelompok tersebut.
2. Kelompok aspirasi, adalah orang yang berada di luar sebuah
kelompok, tidak melakukan tatap muka dengan anggota
kelompok, tetapi menyetujui nilai, sikap dan standar yang
dianut oleh kelompok tersebut. Apa yang dianut oleh
kelompok tersebut menjadi aspirasi bagi dirinya untuk
membentuk dan menentukan perilakunya kemudian.
3. Kelompok penyangkal, adalah orang yang merupakan anggota
kelompok dan melakukan tatap muka dengan anggota lain
dalam kelompok, tetapi tidak menyetujui nilai, sikap, dan
standar dari sebuah kelompoknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
4. Kelompok penghindar, adalah orang yang bukan anggota
kelompok dan tidak menyetujui nilai, sikap dan stadar dari
sebuah kelompok.
Beberapa ahli mengatakan bahwa perilaku manusia
berkembang sejalan dengan perilaku yang menerapnya. Pengaruh
itu didapat dari proses pembelajaran lingkungan. Pengaruh terkuat
terhadap perkembangan pribadi seseorang banyak dipengaruhi
orang yang sering melakukan tatap muka dengan kelompoknya.
Kelompok primer (keluarga) memiliki dominasi kuat dalam
menentukan perkembangan pribadi dan perilaku seseorang,
sementara pengaruh dari lingkungan luar adalah selebihnya. Salain
itu, faktor kebutuhan dan keinginan juga menentukan keputusan
seorang untuk mempertahankan atau mengubah perilaku. Ada
kekuatan yang berimbang antara kebutuhan dengan nilai-nilai yang
dianutnya, jika nilai-nilai yang dianutnya lebih kuat dari
kebutuhannya, maka perubahan perilaku seseorang dapat
berkembang. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku dapat
diperoleh dari berbagai sumber, seperti:
1. Informasi dan pengalaman. Seseorang yang baru pertama
memiliki pengalamn dengan suatu produk dan jasa biasanya
memiliki informasi yang lebih besar tentang produk itu. Jika
pandangan produk atau jasa bernilai positif atau sejalan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
dengan prinsip kelompok maka ia cenderung mempengaruhi
atau memaksa pendapatnya pada semua anggota kelompok.
2. Kredibilitas, keaktraktifan, dan kekuatan kelompok referensi.
Kelompok referensi dianggap cukup kredibel, menarik, atau
kuat dalam mempengaruhi kelompok.
Suatu budaya dapat mempengaruhi perilaku konsumen.
Schiffman dan Kanuk (1994: 411) mendefinisikan budaya sebagai,
“Sum total of learned belief, values, dan customs” yang
membangun langsung perilaku konsumen, yang merupakan anggota
khusus dari sebuah masyarakat. Manusia menggunakan budaya
lokal untuk membantunya hidup dan berkembang dalam komunitas.
Jika mereka pendatang, mereka cenderung melakukan adaptasi
perilaku sesuai dengan yang mereka pelajari di tempat baru. Oleh
karenanya, pemahaman tentang budaya yang berkembang saat ini
diberbagai wilayah itu dapat membantu mamahami perubahan serta
kecenderungan perilaku konsumen, dan bagaimana mereka
melakukan pengambilan keputusan untuk memenuhi kebutuhan.
Perubahan pola konsumsi mempengaruhi tujuan penciptaan
produk. Perusahan pada awalnya produk yang diciptakan
ditunjukkan untuk memenuhi kebutuhan awal, lalu muncul
tekanan-tekanan baru yang menuntut pemenuhan kebutuhan yang
lebih baik, (Kennedy, 2009:56). Pada posisi ini, perusahan
melakukan inovasi baru terhadap produknya unuk memenuhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
keinginan konsumen. Perubahan pola konsumsi pada konsumen
disebabkan oleh adanya pengenalan pola hidup baru atau cara baru
dalam memuaskan kebutuhan. Produk yang telah melalui inovasi
juga harus berhadapan dengan perubahan citra rasa dan pola
pandang terhadap kebutuhan yang melahirkan produk untuk
memenuhi kebutuhan, keinginan dan imajinasi.
4.2. Prinsip 4R
Kotler dan Levy (1996) menyatakan bahwa perusahaan
mengeluarkan ribuan dolar tiap tahunnya hanya untuk meneliti
bagaimana konsumen dapat merasakan keunggulan yang berbeda-
beda dari produknya. Terkait dengan masalah lingkungan,
masyarakat dapat menggunakan prinsip 4R yang diterapkan dalam
keseharian.
1. Reduce (mengurangi). Sebisa mungkin meminimalkan
penggunaan barang. Semakin banyak menggunakan barang,
semakin banyak sampah yang dihasilkan.
2. Reuse (memakai kembali). Sebisa mungkin pilihlah barang
yang bisa digunakan kembali. Hindari barang yang sekali
pakai, hal ini dapat memperpanjang lama penggunaan barang
sebalum menjadi sampah.
3. Recycle (mendaur ulang). Sebisa mungkin barang yang sudah
tidak berguna lagi bisa didaur ulang. Tidak semua barang bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri informal
dan industri rumah tangga yang memafaatkan sampah
menjadi barang berguna.
4. Replace (mengganti). Meneliti barang yang digunakan sehari-
hari. Mengganti barang sekali pakai dengan barang yang lebih
awet. Misalnya, mengganti kantong plastik dengan keranjang
atau tas kain saat berbelanja dan tidak menggunakan
styrofoam, karena keduanya tidak bisa didegradasi secara
alami.
Prinsip-prinsip ini akan berkembang pesat di masyarakat
karena dipenuhi oleh pengetahuan dan perubahan sikap masyarakat
dalam cara mengkonsumsi produk. Dengan demikian, ada
kemungkinan terbentuk sebuah budaya baru, yaitu budaya
lingkungan. Perubahan perilaku yang terjadi di masyarakat
biasanya dipacu oleh perilaku individu sebagai agen perubahan
atau mereka yang berperilaku menyimpang tetapi positif. Jika hal
ini mewabah, tentu akan terjadi perubahan sosial. Dan jika
perubahan sosial terjadi, tentu juga mengubah pola konsumtif
masyarakat. Hal tersebut dapat menjadi perhatian perusahan dalam
menentukan strategi pemasarannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
4.3. Perilaku Konsumen Hijau
Menurut Elkington (1991), konsumen hijau merupakan
jargon pemasaran yang kecil, tetapi cukup mempengaruhi dan
mengembangkan suatu kelompok konsumen yang menggunakan
kriteria lingkungan dalam memilih barang-barang konsumen.
Dampak positif gerakan konsumen hijau ini bukan hanya dalam
pola konsumsi sehari-hari dan membangun masyarakat yang sehat
semata, karena pendapat dan opini konsumen hijau juga
mempengaruhi keputusan akhir dari sosok produk manufaktur,
perilaku berbisnis, dan kebijakan ekonomi pemerintah, bahkan
seringkali terjadi konsumen hijau mamboikot produk yang tidak
berwawasan lingkungan.
Starch dalam Ranchhod (2000: 88) mengungkapkan bahwa
manusia memahami polusi udara, atau spesies langka yang
terancam punah merupakan ancaman kerusakan lingkungan. Akan
tetapi untuk masalah yang lebih besar seperti penggunaan energi
fosil yang berkontribusi terhadap perubahan iklim, pencemaran air
laut yang mematikan hewan-hewan kecil untuk kelangsungan
hidup ikan, sebagian manusia tidak memahaminya. Manusia yang
merupakan bagian dari konsumen dalam setiap kegiatannya ikut
serta berperan dalam kerusakan lingkungan. Setiap pengetahuan
lingkungan yang dimiliki konsumen mencerminkan perilaku
pembeliannya. Menurut Starch dalam Ranchhod (2000),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
kesadaran lingkungan masyarakat dalam keputusan pembelian
produk ramah lingkungan ditunjukkan dalam perilaku konsumen
sebagai berikut:
1. 11% True-blue Greens: individu yang menyukai kegiatan
daur ulang, mengkompos sampah, menjadi sukarelawan di
organisasi lingkungan hidup, dan suka membeli produk
organik dan ramah lingkungan.
2. 5% Greenback-Greens: individu ikut berkontribusi terhadap
organisasi lingkungan hidup dan membeli produk ramah
lingkungan, tetapi tidak menjadi bagian dari gaya hidupnya.
3. 33% Sprouts: individu yang memperhatikan lingkungan,
tetapi hanya akan membeli produk ramah lingkungan yang
sensitif terhadap lingkungan.
4. 18% Grousers: individu yang peduli terhadap lingkungan
tetapi dilihat dari persoalan atau pengaruh seseorang.
Grousers tidak melihat isu lingkungan sebagai dasar membeli
produk ramah lingkungan, dan kesadaran lingkungannya
dapat berubah-ubah.
5. 33% Basic Brown: individu yang pada dasarnya tidak peduli
tentang lingkungan. Perilaku konsumen Basic Brown
memiliki kesadaran lingkungan yang sangat rendah. Mereka
membeli produk menurut fungsi tanpa memperhatikan aspek
manfaat terhadap lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
5. Pembelajaran Konsumen
Konsumen mempelajari suatu produk melalui pengalaman. Dari
proses pembelajaran, konsumen akan memperoleh pengetahuan atau
pengalaman dari suatu produk atau jasa melalui pembelian ataupun
pemakaian produk dan jasa tersebut. Dari pengalaman dan
pengetahuan yang diperoleh, nantinya konsumen akan
menerapkannya melalui perilaku dimasa yang akan mendatang.
Mowen dan Monor (2001:164) mendefinisikan pembelajaran
perilaku konsumen sebagai sebuah proses dimana pengalaman dengan
lingkungan mengarah pada perubahan perilaku yang relatif permanen
atau potensial terhadap perubahan seperti itu:
Ada 4 unsur dalam pembelajaran, yaitu:
1. Motivation
Motivasi didasarkan atas kebutuhan dan tujuan. Di sini
dibedakan antara High Involvement (keterlibatan tinggi) dan
Low Involvement (keterlibatan rendah) yang mengacu pada
derajat motivasi konsumen untuk mencari pengetahuan dan
informasi tentang suatu produk.
High Involvement (keterlibatan tinggi) terjadi jika
konsumen termotivasi pada suatu proses atau mempelajari
suatu produk. Misalnya seseorang ingin membeli produk
ramah lingkungan, maka ia akan mencari informasi mengenai
merk, harga, serta spesifikasi produk tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2. Cues
Merupakan stimulus yang mengarahkan motif (harga,
kemasan, iklan, styling, store display). Cues mengarahkan
dorongan pada konsumen bila cues itu konsisten dengan
ekspektasi konsumen.
3. Respons
Respons adalah bagaimana seseorang berperilaku sebagai
reaksi dari Cues. Respons tidak terkait oleh kebutuhan.
Kebutuhan atau motif dapat menimbulkan berbagai macam
respons.
4. Reinforcement
Reinforcement meningkatkan kemungkinan suatu respons
spesifik akan muncul di mana yang akan datang sebagai hasil
dari Cues atau stimulus tertentu.
5.1. Environmental Knowledge
McDougall (1993) menjelaskan bahwa environmental
knowledge konsumen adalah bagian terpenting dalam sebuah
revolusi pemasaran produk ramah lingkungan. Apabila terdapat
sekelompok konsumen superior yang memahami akan isu
lingkungan dan dapat mempengaruhi kesadaran lingkungan kepada
masyarakat sekitarnya sehingga dapat menggunakan produk ramah
lingkungan, maka cara tersebut dapat digunakan oleh perusahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
sebagai salah satu konsep green marketing. Environmental
knowledge konsumen dapat dilihat dari perilaku konsumen
terhadap lingkungannya (Chan: 1999).
Amyx, DeJong, Lin, Chakraborty, & Wiener (1994)
menambahkan pula bahwa seorang individu dengan environmental
knowledge konsumen tinggi, Grove & Kangun (1993)
menunjukkan terdapat kenaikkan segmen pasar seorang individu.
Konsumen akan lebih berhati-hati terhadap produk yang akan
mereka beli, apakah benar-benar memberikan dampak minimal
terhadap lingkungan. Karena apabila seorang konsumen
mengetahui kebohongan sebuah perusahan terhadap produk ramah
lingkungannya, maka tidak segan-segan konsumen tersebut akan
mengabaikan semua produknya. Environmental knowledge
tentang isu-isu lingkungan yang tinggi memiliki pengaruh lansung
terhadap ikap dan perrilaku konsumen.
Pengetahuan lingkungan adalah informasi tentang kegiatan
yang berhubungan dengan pemanfaatan, pemeliharaan, dan
pengawasan terhadap lingkungan, baik lingkungan fisik,
lingkungan biologis dan lingkungan sosial. Perilaku dalam
pengelolaan lingkungan adalah tindakan seseorang dalam bentuk
kegiatan memelihara, mengawasi, dan mengendalikan kondisi
lingkungan, baik itu lingkungan fisik (physical environment),
lingkungan biologis (biological environment) dan lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
sosial (social environment). Kepedulian terhadap lingkungan
adalah keadaan psikologis seseorang berupa perhatian, kesadaran
dan tanggung jawab terhadap kondisi pengelolaan lingkungan, baik
lingkungan fisik, lingkungan biologis, maupun lingkungan sosial.
Pengetahuan terkait dengan segala yang diketahui manusia
tentang diri maupun lingkungannya. Hal ini diperoleh manusia
melalui panca indra dari rangkaian pengalaman manusia itu
sendiri. Pengetahuan adalah sumber perubahan yang memiliki
keterkaitan yang sangat erat dengan perubahan sosial masyarakat.
Jika kondisi sosial kemasyarakatan berubah, maka pengetahuan
juga akan mengalami perubahan, demikian juga sebaliknya. Jika
pengetahuan masyarakat meningkat, maka akan berdampak
terhadap perubahan kondisi sosial masyarakat (Ornstein, 1988).
Pengetahuan mempunyai arti yang sangat penting bagi
manusia, dan juga pengetahuan merupakan hasil kegiatan berpikir.
Manusia mengetahui sesuatu karena mengadakan kontak dengan
alam lingkungan. Pengetahuan yang demikian disebut pengetahuan
pengalaman (empiris) atau aposteriori, sedangkan pengetahuan
yang diperoleh dengan cara memeras otak disebut pengetahuan
rasional (Syamsuri, 1989).
Manusia selalu berproses dan berpikir tentang
lingkungannya, dan setiap manusia mempunyai pengetahuan yang
berbeda-beda tentang alam dan sekitarnya (Veitch, 1995).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Pengetahuan tentang ekosistem adalah segala sesuatu yang
diketahui meliputi: (1) Fakta, (2) Kaidah, (3) Kecenderungan, (4)
Klasifikasi, (5) Prinsip atau generalisasi berdasarkan pengalaman
mengadakan interaksi dengan objek manapun yang diperoleh
melalui penerimaan informasi secara langsung maupun tidak
langsung tentang penyusunan dan lokasi pertumbuhan, jenis dan
bentuk, fungsi dan manfaat, dan faktor-faktor pertumbuhan serta
ancaman kelestarian ekosistem.
Dengan demikian dengan uraian teori-teori di atas yang
dimaksudkan dengan pengetahuan adalah hasil proses berikir dan
pengalaman seseorang karena berinteraksi secara terus menerus
dengan lingkungan berupa sederetan informasi tentang berbagai
obyek yang diambil dan diklasifikasikan dalam bentuk fakta dan
istilah, konsep, proses, dan prinsip tersimpan dalam ingatan dan
dipergunakan untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi
demi mempertahankan hidupnya.
5.2. Sikap Konsumen
Sikap atau attitude adalah suatu pernyataan evaluatif, baik
yang menguntungkan maupun tidak menguntungkan, mengenai
objek, orang atau peristiwa. Devinisi kata objek pada sikap di sini
harus diinterprestasikan secara luas untuk mencangkup semua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
konsumsi secara spesifik, seperrti produk, kategori produk, merek,
iklan, harga, servis, kegunaan produk, orang dan yang lainnya.
Sikap mempunyai kecenderungan, yang berarti bahwa sikap
yang relevan dengan perilaku pembelian yang dibentuk dari hasil
pengalaman terhadap suatu produk, informasi word of mouth dari
orang lain, eksposur dari iklan, dan beberapa macam bentuk direct
marketing. Karakteristik lain dari sikap adalah sikap relatif
konsisten terhadap perilaku yang mereka cerminkan. Meskipun
sikap relatif konsisten, namun sikap dapat berubah. Singkatnya,
dalam mengukur sikap, sangatlah penting memikirkan situasi di
mana sikap tersebut muncul atau kita akan salah dalam
mengartikan hubungan antara sikap dan perilaku.
Menurut Kolter & Keller (2008: 186) masyarakat
mendapatkan keyakinan dan sikap, keyakinan dan sikap
mempengaruhi perilaku pembelian. Keyakinan (belief) adalah
pemikiran deskriptif yang dipegang seseorang tentang sesuatu.
Sama pentingnya dengan sikap (attitude), yaitu evaluasi dalam
waktu lama tentang yang disukai atau tidak disukai seseorang.
Perasaan emosional, dan kecenderungan tindakan terhadap
beberapa objek atau ide.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
5.2.1. Environmental Attitudes
Teori keperilakuan dalam penelitian pemasaran
lingkungan yang digunakan setelah tahun 1990-an lebih
memfokuskan pada model struktur sikap tiga komponen,
yaitu kognitif, afektif dan konatif (Chan, 1990). Ketiga
komponen tersebut merupakan konstruksi model dari ilmu
psikologi yang mendasari terbentuknya dimensi sikap.
Hubungan antar komponen sikap tersebut telah terbukti
dapat menjelaskan dan memprediksi perilaku dengan baik.
Meningkatnya permintaan produk-produk ramah
lingkungan ini ditanggapi beberapa perusahan dengan baik,
walaupun masih banyak perusahan yang belum
mempedulikan permasalahan pemasaran lingkungan. Hal
ini menunjukkan bahwa jika konsumen memperlihatkan
sikap yang positif terhadap isu-isu lingkungan maka
mereka akan memiliki perilaku konsumsi yang mengarah
pada kesadaran lingkungan.
Studi tentang sikap dan perilaku konsumen pada
kepedulian lingkungan telah dilakukan oleh Chan (1991) di
Cina. Studi tersebut menghasilkan temuan bahwa
kepedulian lingkungan masyarakat Cina masih rendah
walaupun mereka sangat ingin menanggulangi
permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
lingkungan. Untuk mendukung pergerakan revolusi hijau di
Cina, para pemasar dan pemerintah perlu mendorong
kepedulian lingkungan dalam bentuk komitmen aktual
konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.
6. Minat Beli
Menurut Asseal (2001) minat beli merupakan kecenderungan
konsumen untuk membeli suatu barang atau mengambil tindakan
yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat
kemungkinan konsumen melakukan pembelian.
Menurut Shiffman dan Kanuk (2008: 205) dalam pemasaran dan
penelitian konsumen, Cognitive dan affective component sering
digambarkan sebagai ekspresi dari minat beli konsumen. Hal ini
dikarenakan kedua komponen tersebut fokus pada kemungkinan atas
kecenderungan seorang individu untuk mengambil pemikiran dan
sikap serta perasaan dengan cara tertentu.
7. Orientasi Bisnis Berbasis Lingkungan
Ada 4 faktor yang menentukan posisi produk di pasar yang
mempengaruhi peta produk: General (umum), upscale (berkelas),
high technology (teknologi tinggi), dan environmental (berbasis
lingkungan) (Kennedy 2009:72). Konsumen secara umum menuntut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
produk berkualitas tinggi, andal, awet, aman, serta memiliki nilai
yang baik. Untuk konsumen yang berpendapatan yang lebih besar,
maka mereka akan menuntut produk yang bergengsi, mewah dan
populer.
Beberapa konsumen menginginkan suatu produk yang
merupakan perwujudan teknologi tinggi yang direkayasa dengan baik.
Beberapa kelompok menunjukkan keinginan bahwa produk yang
mereka butuhkan adalah produk efisien terhadap penggunaan energi
dan berdampak kecil terhadap lingkungan. Menurut Canon
(1995:227), Kebijakan pemasaran dari beberapa perusahaan mungkin
adalah aspek yang paling memasyarakat, program pengembangan
produk baru yang diadakan perusahaan semakin dipengaruhi oleh
upaya mengurangi efek negatif dari inovasi produk untuk memenuhi
kebutuhan konsumen yang beragam.
Era bisnis berbasis lingkungan berarti produktivitas sejalan
dengan upaya menjaga kualitas lingkungan, berteknologi tinggi, dan
ramah lingkungan. Tidak hanya berkaitan untuk menurunkan emisi
gas rumah kaca, tetapi juga mengurangi dampak pencemaran lainnya,
seperti limbah (pencemaran air dan tanah).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
8. Hubungan Antara Environmental Knowledge Dan Environmental
Attitudes terhadap Minat Beli
Studi yang dilakukan Chan dan Lau (2000) yang dilakukan di
China mengindikasi bahwa pengetahuan tentang ecological
masyarakat China dan niat mereka untuk melakukan pembelian
produk ramah lingkungan juga relatif rendah. Studi tersebut bertujuan
untuk menentukan pengaruh nilai budaya, afeksi ekologikal, dan
pengetahuan ekologikal terhadap perilaku pembelian hijau konsumen
China. Nilai budaya masyarakat China ternyata hanya berpengaruh
pada afeksi ekologikal namun tidak berpengaruh pada pengetahuan
ekologikal mereka. Dengan menggunakan model persamaan
struktural untuk mengukur signifikansi afeksi ekologikal dan
pegetahuan ekologikal pada niat beli produk hijau dan pembelian
aktual hijau menunjukkan hubungan positif yang kuat.
Selanjutnya, penelitian yang dilakukan Laroche et al. (2001)
lebih menekankan pada sikap dan perilaku konsumen yang bersedia
membeli produk yang ramah lingkungan dengan harga premium.
Namun kelemahan pengukuran yang digunakan dalam studi-studi
tersebut bersifat normatif dan mengarahkan responden pada
dukungannya pada tanggung jawab lingkungan.
Menurut Schlegelmilch (1996) “Overall environmental
consciousness has a positive impact on pro-environmental
purchasing bahaviour”. “specifically, measures of environmental
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
knowledge, attitudes and behaviour are linked two
conceptualizations of the purchasing domain, namely green
purchasing decisions in general and the specific purchasing habits
of five green product categories”. Environmental knowledge dan
environmental attitudes merupakan prediksi yang sangat penting
dan konsisten dalam mempengaruhi minat beli konsumen untuk
membeli produk hijau (Schlegelmilch, 1996).
B. Review Penelitian-Penelitian Sebelumnya
1. Ross M. Giting
Judul penelitiannya adalah Pengaruh Environmental Knowledge
dan Environmental Attitudes terhadap Minat Beli AC Ramah
Lingkungan di Surabaya.
Latar Belakang
Kesadaran masyarakat tentang lingkungan saat ini semakin
tinggi tercermin dari pilihan konsumen akan produk-produk
elektronik dan alat rumah tangga. Kerusakan lingkungan yang
diakibatkan oleh produk AC dengan semakin menipisnya lapisan
ozon dan gas buangnya inilah yang membuat kesadaran produsen
akan lingkungan semakin tinggi, ditambah lagi dengan tuntutan
dan kesadaran masyarakat tentang lingkungan yang juga makin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
tinggi. Saat ini produk elektronik, khususnya produk Air
Conditioner (AC) di Indonesia banyak mengeluarkan produk-
produk hemat energi dan ramah lingkungan. Produsen produk AC
kini pun beralih menggunakan bahan material yang tidak
mencemari lingkungan dan bebas zat beracun bagi manusia.
Karena definisi dari produk ramah lingkungan sendiri tidak hanya
hasil yang dikeluarkan yang bersifat ramah lingkungan, seperti
hemat energi akan tetapi bahan material dan proses pembuatan
produk awal hingga akhir yang digunakan juga tidak mencemari
lingkungan.
Penelitian ini mengamati pengaruh environmental knowledge
dan environmental attitudes konsumen terhadap minat beli produk
AC ramah lingkungan di Surabaya. Tujuan utama dari penelitian
ini adalah menguji apakah environmental knowledge dan
environmental attitudes berpengaruh positif pada minat beli produk
ramah lingkungan.
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan
kuantitatif, yaitu penelitian yang menitikberatkan pada pengujian
hipotesa dengan alat metode statistik dan menghasilkan
kesimpulan yang dapat digeneralisasikan. Sampel dalam penelitian
ini adalah konsumen yang belum pernah membeli produk AC
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
ramah lingkungan. Sampel responden dalam penelitian ini adalah
menggunakan metode non probability sampling. Sedangkan
metode pengambilan sampel penelitian ini menggunakan metode
purposive sampling. Alat uji yang digunakan adalah alat uji t dan
uji F di dalam regresi linier berganda.
Hasil Analisis dan Pembahasan
Setelah dilakukan pengujian atas hipotesis yang diajukan
maka diperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh positif dan
signifikan dalam hubungan setiap variable terdiri dari Pengaruh
Environmental Knowledge, Environmental Attitudes, dan minat
beli konsumen. Besarnya koefisien regresi jalur variabel
environmental knowledge (X1) terhadap minat beli sebesar 0,925,
kemudian bentuk koefisien regresi jalur variabel environmental
attitudes (X2) terhadap minat beli sebesar 0,468, dan koefisien
regresi environmental attitudes sebesar 0,288. jika variabel bebas
meningkat, maka minat beli konsumen produk AC ramah
lingkungan juga mengalami peningkatan.
2. Rudi Haryadi
Judul Pengaruh Strategi Green Marketing Terhadap Pilihan
Konsumen Melalui Pendekatan Marketing Mix (Studi Kasus Pada
The Body Shop Jakarta)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Universitas : Diponegoro Semarang
Prodi : Magister Manajemen
Tahun : 2009
Latar Belakang
Sejak beberapa dekade terakhir kesadaran masyarakat dunia
akan pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat,
peningkatan ini dicetuskan oleh adanya kekhawatiran besar
kemungkinan terjadinya bencana lingkungan hidup yang
mengancam, bukan hanya kesehatan, namun bahkan sampai pada
kelangsungan hidup manusia dan keturunannya. Adanya kesadaran
konsumen akan hak-haknya untuk mendapatkan produk yang
layak, aman dan produk yang ramah lingkungan yang semakin
kuat, maka perusahaan menerapkan isu-isu lingkungan sebagai
salah satu strategi pemasarannya atau yang telah kita kenal sebagai
green marketing. Hal ini juga sesuai dengan meningkatnya
perhatian pada isu lingkungan oleh pembuat peraturan publik dapat
dilihat sebagai indikasi lain bahwa kepedulian lingkungan
merupakan area yang potensial sebagai strategi bisnis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Permasalahan dalam penelitian
1) Faktor-faktor apa yang menentukan responden dalam
menentukan pilihan pada produk The Body Shop yang
menggunakan strategi green marketing ?
2) Bagaimana perilaku responden dalam menentukan pilihan
produk The Body Shop yang menggunakan strategi green
marketing ?
3) Bagaimana strategi green marketing pada The Body Shop
untuk produk-produk kosmetik di dalam penelitian ?
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh strategi
green marketing terhadap pilihan pelanggan perusahaan kosmetik
Body Shop Jakarta.
Metode Penelitian
Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan metode survei yaitu dengan menggunakan
kuesioner. Populasi penelitian adalah pelanggan perusahaan
kosmetik The Body Shop di Jakarta, dengan jumlah sampel 120
orang. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode sensus yang memakai semua anggota
populasi sebagai sampel penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini akan
dilakukan secara multivariate dengan menggunakan regresi
logistik. Regresi logistik digunakan karena variabel bebasnya
kombinasi antara metrik dan nominal (non metrik).
Kesimpulan
Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel harga, produk, tempat
dan jenis kelamin berpengaruh terhadap pilihan pelanggan.
Sedangkan variabel promosi, umur pendidikan dan pendapatan
tidak berpengaruh terhadap pilihan pelanggan. Implikasi utamanya
adalah The Body Shop harus memperhatikan aspek kualitas untuk
mengimbangi harga yang tinggi dan wanita sebagai pasar
utamanya.
Kata kunci : harga, produk, karakteristik demografi, tempat,
promosi, pilihan pelanggan.
C. Model Atau Kerangka Konseptual
Berdasarkan uraian latar belakang pada penjelasan sebelumnya,
pada bagian ini akan dikemukakan model analisis yang pergunakan dalam
penelitian. Dalam model ini akan menjelaskan mengenai pengaruh
environmental knowledge dan environmental attitudes terhadap minat beli
produk ramah lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Gambar II.1
Model / Kerangka Analisis
D.
D. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.
Hipotesis ini akan diuji kebenarannya dengan analisis yang sesuai dengan
permasalahan. Dari pengujian tersebut akan diperoleh jawaban yang
sebenarnya dengan didasari data dan fakta. Berdasarkan kajian teori-teori
di atas maka penulis dapat menyimpulkan hasil penelitian sementara yaitu:
H1 : environmental knowledge berpengaruh positif pada minat beli produk
ramah lingkungan.
H2 : environmental attitudes berpengaruh positif pada minat beli produk
ramah lingkungan.
Environmental
Knowledge
(X1)
Environmental
Attitudes
(X2)
Minat Beli
Produk
Ramah
Lingkungan
(Y)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian survei yaitu penelitian yang
mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai
alat pengumpulan data yang pokok (Singarimbun, 1991, p.3). Menurut
Suhermin (blog: Suhermin.blogspot.com) “survei adalah aktivitas untuk
mengestimasi sesuatu seperti jumlah orang, persepsi atau pesan-pesan
tertentu)”. Dari berbagai devinisi tentang survei tersebut di atas dapat
disimpulkan bahwa survei merupakan suatu aktivitas atau kegiatan
penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan suatu kepastian informasi,
dengan cara mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan
kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.
Penelitian ini dilakukan pada pemilik usaha laundry yang pernah
mengetahui dan menggunakan produk ramah lingkungan. Produk ramah
lingkungan yang dimaksud oleh penulis adalah produk yang digunakan
oleh pengusaha laundry seperti detergent, pewangi pakaian, dan pelembut
pakaian, sehingga kesimpulan penelitian yang diperoleh hanya berlaku
pada daerah penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek
Subjek dari penelitian ini adalah para pengusaha laundry yang
menggunakan produk ramah lingkungan di sekitar kampus Universitas
Sanata Dharma Mrican Tromol pos 29 Yogyakarta.
2. Objek
Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah data yang
diperoleh dari usaha laundry yang menggunakan produk ramah
lingkungan mengenai pengaruh environmental knowledge dan
environmental attitudes.
C. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Waktu
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan April 2014.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di sekitar kampus Universitas Sanata
Dharma Mrican Tromol pos 29 Yogyakarta. Dengan batasan lokasi
penelitian sebelah Utara Jl Perumnas (Selokan Mataram), barat Jl.
Karangmalang, sebelah timur jl. Beo, sebelah selatan jl.
Cenderawasih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
D. Variabel Penelitian
1. Identifikasi Variabel
Yang merupakan variabel dependent atau variabel terikat dalam
penelitian ini adalah minat beli konsumen. Sedangkan variabel
independent atau variabel bebas adalah environmental knowledge
(X1) dan environmental attitudes (X2).
2. Pengukuran Variabel
Dari masing-masing variabel, termasuk di dalamnya adalah indikator-
indikator yang telah dijelaskan, ditentukan nilai jawaban atas setiap
pertanyaan dalam kuesioner dengan menggunakan skala Likert dengan
rentang skala 1-5:
Sangat Tidak Setuju (STS) diberi nilai 1
Tidak Setuju (TS) diberi nilai 2
Netral (N) diberi nilai 3
Setuju (S) diberi nilai 4
Sangat Setuju (SS) diberi nilai 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
E. Definisi Operasional
Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah variabel bebas (XI dan
X2) dan variabel terikat (Y):
1. Environmental Knowledge (X1)
Pengetahuan lingkungan adalah informasi tentang kegiatan yang
berhubungan dengan pemanfaatan, pemeliharaan, dan pengawasan
terhadap lingkungan, baik lingkungan fisik, lingkungan biologis dan
lingkungan sosial. Perilaku dalam pengelolaan lingkungan adalah
tindakan seseorang dalam bentuk kegiatan memelihara, mengawasi,
dan mengendalikan kondisi lingkungan, baik itu lingkungan fisik
(physical environment), lingkungan biologis (biological environment)
dan lingkungan sosial (social environment). Kepedulian terhadap
lingkungan adalah keadaan psikologis seseorang berupa perhatian,
kesadaran dan tanggung jawab terhadap kondisi pengelolaan
lingkungan, baik lingkungan fisik, lingkungan biologis, maupun
lingkungan sosial.
2. Environmental Attitude (X2)
Environmental Attitude merupakan evaluasi konsumen baik
mendukung atau tidak, perasaan emosional mengenai objek tertentu
yaitu produk ramah lingkungan dan memiliki kecenderungan tindakan
terhadap perilaku pembelian objek tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
F. Populasi Dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2010: 115).
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 1996).
Populasi juga merupakan kumpulan semua elemen yang memiliki satu
atau lebih atribut yang menjadi tujuan (Anderson, dalam Arikunto, 1996).
Populasi dalam penelitian ini adalah usaha laundry yang terdapat di
sekitar kampus Universitas Sanata Dharma, yaitu sebanyak 87 rumah
laundry (berdasarkan hasil observasi).
Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh
populasi dimana pengambilan yang dilakukan harus mewakili populasi
atau harus representatif (Sugiyono, 2001). Sampel dalam penelitian ini
adalah sebagian usaha laundry yang mengetahui dan menggunakan produk
ramah lingkungan berupa detergent, pewangi pakaian dan pelembut
pakaian dalam menjalankan usaha tersebut, maka penulis mengambil
sample sebanyak 40 rumah laundry yang dianggap sudah representatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
G. Teknik Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Purposive
Sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Adapun kriteria yang digunakan adalah pengusaha laundry yang
mengetahui dan menggunakan produk ramah lingkungan.
H. Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari
data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh
langsung dari subjek yang diteliti. Sedangkan data sekunder merupakan
sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui pihak
lain. Dalam penelitian ini data sekunder berupa data dari internet
mengenai uraian tentang gambaran umum produk ramah lingkungan.
I. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Observasi
Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data melalui
pengamatan atau observasi, kemudian mencatat secara langsung
terhadap objek yang diteliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
b. Kuesioner
Metode penyebaran kuesioner ini dilakukan dengan cara
menyebarkan kuesioner kepada para responden (pengusaha
laundry). Kuesioner terdiri dari beberapa pertanyaan yang harus
diisi oleh para pengusaha laundry yang mengetahui dan
menggunakan produk ramah lingkungan.
c. Wawancara
Penelitian ini juga mengumpulkan data dengan cara wawancara,
dimana penulis langsung melakukan tanya jawab kepada
pengusaha laundry yang mengetahui dan menggunakan produk
ramah lingkungan.
J. Teknik Pengujian Instrumen
1. Pengujian Validitas
Validitas data penelitian ditentukan oleh proses pengukuran
yang akurat. Validitas menurut Suharsimi (2006: 168) adalah “Suatu
ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahian suatu
instrumen”. Suatu instrumen yang valid atau sah mempunyai validitas
yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki
validitas yang rendah. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan
nilai r hitung dengan nilai r tabel. Pernyataan dikatakan valid apabila
nilai r hitung lebih besar dari pada nilai r tabel dengan menggunakan
level signifikan 5%. Untuk menguji validitasnya menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
korelasi Product Moment Pearson (Suharsimi, 2006:170) Rumusan
korelasi Product Moment.
Rumus yang digunakan adalah :
2222 )()()((
).()(
yyNxxN
yxN
R
xy
xy
Keterangan :
Rxy = Korelasi product moment
N = Jumlah sampel
x = Nilai dari setiap faktor
y = Nilai total item
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas instrumen menurut Suharsimi (2006: 178)
menunjukkan pada satu pengertian bahwa “Sesuatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul dan karena
instrumen tersebut sudah baik”. Untuk menghitung reliabilitas
instrumen maka dilakukan analisis dengan menggunakan teknik belah
dua. Dengan memakai tehnik belah dua, dalam penelitian ini
reliabilitas kemudian diukur dengan tehnik Cronbach Alpha.
Kalkulasi Cronbach Alpha memanfaatkan bantuan SPSS, dan
batas kritis nilai alpha untuk mengindikasikan kuesioner yang reliable
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
adalah 0,60. Jadi nilai cronbach alpha > 0,60 merupakan indikator
bahwa kuesioner tersebut reliable/handal (Nunnaly, 1967 dalam
Ghozali, 2007: 42).
Rumus Cronbach Alpha :
r =
dimana :
r = koefisien reabilitas instrumen (croncbach alpha)
= banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
= total varians butir
= total varians
K. Teknik Analisis Data
1. Uji Gejala Penyimpangan Regresi Klasik
Asumsi model klasik yang harus dipenuhi untuk mendapatkan model
regresi yang baik adalah sebagai berikut:
a. Multikolinieritas
Multikolinieritas menunjukkan adanya korelasi linier
yang sempurna di antara beberapa atau semua variabel
independennya. Idealnya variabel-variabel independen dari
persamaan regresi tidak memiliki korelasi satu dengan lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Kalaupun terdapat korelasi antar variabel independen maka
tingkat korelasi tersebut haruslah rendah agar supaya tidak
terjadi masalah akibat multikolinieritas. Menurut Ibnu
Subiyanto (2000:209) konsekuensi yang timbul dari adanya
multikolinieritas ini adalah :
(1) Apabila terdapat kolinieritas sempurna di antara
variabel X, maka koefisien regresi menjadi tak tertentu
dengan tingkat kesalahan standar tak terhingga.
(2) Jika terdapat kolinieritas dengan tingkat yang tinggi,
tetapi tidak sempurna, maka penafsiran koefisien
regresi adalah mungkin, tetapi kesalahan standarnya
cenderung besar sehingga nilai populasi dari koefisien
tidak dapat ditafsir dengan tepat.
Uji multikolinieritas juga dapat dilakukan dengan
melihat tolerance value dan variance inflation factor (VIF).
Multikolinieritas terjadi jika nilai VIF di atas 10 atau
tolerance value dibawah 0,01 (hair et al, 1992:204).
b. Heterokedastisitas
Salah satu asumsi dalam regresi berganda adalah uji
Heterokedastistas. Asumsi heterokedastisitas adalah asumsi
dalam regresi dimana varians dari residual tidak sama untuk
satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Dalam regresi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
salah satu asumsi yang harus dipenuhi adalah bahwa varians
dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain
tidak memiliki pola tertentu. Pola yang tidak sama ini
ditunjukkan dengan nilai yang tidak sama antar satu varians
dari residual. Gejala varians yang tidak sama disebut dengan
gejala heterokedastisitas, sedangkan adanya gejala residual
yang sama dari pengamatan ke pengamatan yang lain disebut
dengan homokedastisitas. Salah satu uji untuk menguji
heterokedastisitas ini adalah dengan melihat penyebaran dari
varians residual (Ibnu Subiyanto, 2000).
2. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi pada penelitian ini digunakan untuk menguji
pengaruh environmental knowledge dan environmental attitudes
terhadap minat beli produk ramah lingkungan. Analisis regresi linier
berganda menerangkan hubungan antara variabel bebas terhadap
variabel terikat. Rumus analisis regresi linier berganda adalah sebagai
berikut (Atmaja, 2003:341) :
Y = a + b1X1 + b2X2 +
Keterangan:
X1 = environmental knowledge
X2 = environmental attitudes
Y = minat beli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
a = Konstanta
b = Angka arah atau koefisien regresi
= Standar Error
2.1. Uji Secara Simultan (Uji F)
Uji F dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh
dari sebuah variabel indepeden secara bersama-sama atau
simultan terhadap variabel dependen.
Pembuktian dilakukan dengan cara membandingkan
nilai F kritis (F tabel) dengan F hitung yang terdapat pada
tabel analysis of variance.
a. Menentukan H0 dan Ha
H0 : b1;b2;=0
Environmental Knowledge dan Environmental
Attitudes secara simultan tidak berpengaruh
signifikan terhadap minat beli pada produk ramah
lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Rumus:
Dimana:
K = Banyak variabel bebas
n = Banyak variabel sampel
R = Koefisien korelasi linier berganda
Untuk menentukan nilai Ftabel, tingkat
sigifikan yang digunakan sebesar 5% dengan derajat
kebebasan (degree of freedom) df = n-k dan k-1
dimana n adalah jumlah observasi, kriteria uji yang
digunakan adalah jika Fhitung > Ftabel, maka H0 di
tolak, dan apabila Fhitung ≤ Ftabel, maka H0 diterima.
H0 : b1; b2 = 0, artinya environmental knowledge
dan environmental attitudes bersama-sama tidak
berpengaruh terhadap minat beli produk ramah
lingkungan.
Ha : β1 ≠ β2 ≠ 0
Environmental knowledge dan environmental
attitudes secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap minat beli pada produk ramah lingkungan.
Ha : minimal salah satu ≠ 0 artinya environmental
knowledge, environmental attitudes secara bersama-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
sama berpengaruh terhadap minat beli pada produk
ramah lingkungan.
b. Penerimaan H0 dan Ha
H0 diterima bila probabilitas (p) ≥ 0,05
Ha diterima bila probabilitas (p) < 0,05
2.2. Uji Secara Parsial (Uji t)
Uji t atau uji parsial digunakan untuk menguji koefisien
regresi secara parsial dari variabel independennya.
Untuk menguji pengaruh environmental knowledge dan
environmental attitudes secara parsial terhadap minat beli
pada produk ramah lingkungan digunakan uji t. Langkah-
langkah uji t (Atmaja, 2000):
a. Menentukan H0 dan Ha
H0 : β1 atau β2 = 0
Environmental knowledge dan environmental
attitudes secara parsial tidak berpengaruh signifikan
terhadap minat beli konsumen pada produk ramah
lingkungan.
Rumus:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Dimana:
tj = thitung koefisien ke j
bj = koefisien regresi dari variabel ke j
Sj = standard error dari bj
Untuk menentukan nilai t-statistik tabel,
ditentukan dengan tingkat signifikan 5% dengan
derajat kebebasan df = n-k-1, dimana In adalah
jumlah observasi dan k adalah jumlah variabel. Jika
thitung > ttabel (n-k-1), maka H0 ditolak, jika thitung ≤
ttabel (n-k-1), maka H0 diterima.
H0 : b1; b2; = 0, artinya environmental
knowledge dan environmental attitudes secara
parsial tidak berpengaruh positif terhadap minat beli
konsumen pada produk ramah lingkungan.
Ha : b1; b2; ≠ 0
Environmental nowledge dan Environmntal Attitudes
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap minat
beli konsumen pada produk ramah lingkungan.
Ha : b1; b2 ≠ 0 artinya environmental knowledge dan
environmental attitudes secara parsial berpengaruh
positif terhadap minat beli konsumen pada produk
ramah lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
b. Penerimaan H0 dan Ha
H0 diterima bila probabilitas (p) ≥ 0,05
Ha diterima bila probabilitas (p) < 0,05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
A. Sejarah Laundry
Laundry adalah kata benda yang mengacu pada tindakan pencucian
pakaian dan linen, dimana proses pencucian sedang dilakukan atau yang
telah dicuci. Laundry pertama kali dilakukan di sungai dengan merendam
dan membiarkan air membawa pergi bahan yang dapat menyebabkan bau
dan noda. Usaha ini untuk menghilangkan kotoran, dilakukan dengan cara
sering menggosok, memutar atau memukul-mukulkan pada batu atau
papan. Tehnik ini umum digunakan di Eropa, Amerika Utara, Jepang
bahkan sampai di Indonesia. Cara mencuci ini dipergunakan perkiraan
pada abad ke-19 di Eropa, Amerika Utara dan dunia dengan menggunakan
peralatan binatu. Awalnya menggunakan sebuah bak air panas, sebuah
papan dalam bingkai kayu. Air dapat dipanaskan dalam panci besar, logam
besar atau tembaga pada pengapian.
Sekitar tahun 1864-an terlihat dua orang tentara yang mencuci
menggunakan peralatan untuk mencuci yang bisa dibawa ke tepi sungai,
pada periode ini sabun telah mulai digunakan dalam mencuci. Sabun yang
dipakai terbuat dari senyawa alcali dan cara penggunaannya yaitu dengan
mencampur sabun dengan air panas agar noda cepat menghilang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Pada 1880-an produksi sabun telah semakin meningkat dan
perkembangan akan kehidupan rumah tangga pun semakin meningkat.
Dalam dunia binatu pun telah semakin berkembang, binatu telah
menggunakan pati kanji atau bubuk biru untuk pakaian atau linen yang
berwarna putih dan terang. Berbagai bahan kimia mulai digunakan untuk
meningkatkan daya pelarut air.
Pada tahun 1914-an Chruch Roy dan Christine Clark
mengembangkan sebuah produk yang berupa produk perlengkapan rumah
tangga termasuk peralatan mencuci. Dan pada awal abad 20-an mulai
ditemukan proses mekanik dalam mencuci menggunakan mesin cuci.
Sejak Indonesia merdeka, kegiatan pembangunan di Indonesia
menjadi semakin marak. Mereka yang terlibat dalam pembangunan
prasarana tersebut menjadi manusia sibuk yang sering tidak bisa
meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan seperti laundry. Maka
kemudian penduduk yang sibuk mulai memerlukan orang lain untuk
merawat pakaiannya. Mereka memerlukan orang yang mau melaundry
pakaian dan kain-kain lain seperti sprey, sarung bantal, jaket dan
sebagainya. Disinilah awal mula jasa laundry diperlukan.
Pada awalnya, untuk membantu dalam melakukan laundry maka
orang mencari pembantu rumah tangga untuk melakukan kegiatan laundry
pakaian serta linen seluruh anggota keluarga yang beratnya bisa berkilo-
kilo. Dan sebagian lainnya menyerahkan pakaian serta linen mereka
kepada pihak lain yang menjajakan jasa laundry. Laundry dahulu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
penghitungannya dilakukan perbijian, namun seiring dengan
perkembangan akan permintaan kegiatan laundry kini penghitungannya
pun dilakukan dengan kiloan yang kini sering disebut dengan nama
laundry kiloan.
Dalam perkembangannya laundry kiloan menjadi cukup terkenal
dan disukai banyak orang, karena pada laundry kiloan pakaian ditimbang
beratnya dan jasa laundry kiloan dibayar berdasarkan berat kilo dari
pakaian tersebut, bukan berdasarkan jumlah pakaiannya.
Sekarang ini, konsumen yang mendominasi usaha jasa laundry
berasal dari kalangan Mahasiswa. Laundry Mahasiswa pertama kali
muncul sekitar tahun 1998 di Yoyakarta. Seiring dengan meluasnya
kebiasaan Mahasiswa mencuci di laundry, bisnis ini pun tumbuh seperti
cendawan di musim hujan. Kebiasaan mencuci di laundry juga bisa
menggambarkan perubahan gaya hidup di kalangan Mahasiswa yang
merupakan anak kost. Ketika krisis ekonomi terjadi tahun 1997,
Mahasiswa kost di Yogya dikenal sangat prihatin dan hemat. Jangankan
untuk laundry, untuk makan sehari – hari saja mereka mengandalakan nasi
angkringan atau nasi kucing. Seiring dengan membaiknya ekonomi
nasional, kantong Mahasiswa pun kian meningkat sehingga bisa mengikuti
gaya hidup.
Pada awalnya, bisnis laundry diperuntukkan oleh masyarakat
kalangan menengah atas yang artinya, orang – orang yang menggunakan
jasa laundry hanyalah berasal dari orang – orang kelas atas. Hal tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
didasarkan fakta bahwa dahulu, orang – orang yang memiliki baju
berkualitas adalah orang – orang dari kalangan menengah saja. Akan tetapi
sekarang, jasa laundry tidak hanya diperuntukkan bagi kalangan elite
maupun eksekutif, tetapi telah mewabah ke kalangan nonelite, seperti
Mahasiswa, masyarakat umum, dan karyawan. Selain itu, jasa laundry pun
memberikan layanan yang spesial kepada golongan tersebut, yaitu hemat
khas anak kos. Laundry hemat ala anak kost adalah jenis bisnis laundry
kiloan. Dalam hal ini, satuan yang digunakan ialah kiloan. Konsumen
hanya perlu mengeluarkan biaya mulai Rp. 2.000,00 sampai Rp. 3.500,00
per kilogram baju yang dimasukan ke jasa laundry. menurut hasil survei di
sebuah koran harian, pangsa pasar terbesar laundry kiloan adalah
Mahasiswa dengan presentase sekitar 48 %, Pekerja 32 %, rumah tangga
16 %, dan lain – lain sebanyak 4 %.
Usaha laundry awal keberadaannya disebut binatu. Yang mana
dalam bahasa modern saat ini, usaha pencucian baju lebih dikenal dengan
istilah laundry & dry clean, pakaian dibersihkan menggunakan cairan
kimia khusus yang bisa membersihkan dan merontokan kotoran di pakaian
tanpa dicuci seperti biasa. Usaha jenis ini, yang dulu hanya dilakukan
secara rumahan atau terdapat di hotel – hotel mewah untuk fasilitas tamu,
mulai menjamur di tahun 1900-an, sejak dimulainya sistem franchise dari
luar negeri. Layanan ini, tadinya hanya diperuntukan bagi masyarakat
kelas atas, tapi kini bisa dinikmati masyarakat kelas menengah ke bawah.
Sebuah situs internet berani menyatakan bahwa laundry kiloan menempati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
posisi kedua dalam jajaran bisnis dengan prospek terbaik di Yogyakarta.
Kini, Yogyakarta menjadi pelopor bagi bisnis laundry yang telah
dikembangkan di berbagai kota lainnya. Seiring dengan tuntutan gaya
hidup dan kapitalistik pada era mendatang kebutuhan akan jasa laundry
akan semakin meningkat.
B. Perlengkapan Laundry
Agar kegiatan laundry dapat berjalan dengan baik maka
diperlukanlah perlengkapan yang menunjang untuk melaundry seperti
mesin-mesin yang berhubungan dengan pencucian. Mesin-mesin yang
digunakan adalah sebagai berikut:
1. Marker Machine (Mesin Pemberi Tanda)
Marker machine adalah mesin yang bekerja secara otomatis, memberi
tanda pada cucian tamu. Mesin ini dapat mencetak nomor kamar,
nomor urut pada pita kecil dan menempelkannya pada cucian tamu.
Tanda ini untuk menghindari hilangnya cucian milik tamu atau cucian
tertukar (Fauzar Ikhsan : Kinerja Section Laundry Terhadap Tingkat
Kepuasan Tamu Di Best Western Hotel Asean Internasional Medan,
2009. USU Repository © 2009).
2. Washing Machine (Mesin Cuci)
Washing machine adalah mesin untuk mencuci pakaian dan linan
kotor. Pada proses pencucian digunakan obat pembersih yaitu sabun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
dan deterjen. Mesin ini secara otomatis menghilangkan kotoran dan
membilas dengan air hingga bersih.
3. Extractor Machine (Mesin Pemeras Cucian)
Mesin ini bekerja secara otomatis memeras cucian yang selesai dicuci.
Cucian itu menjadi lembab, sehingga mudah dalam proses pengeringan
di mesin tumbler (pemeras). Petugas yang menjalankan mesin pemeras
cucian ini harus menutup pintunya. Sebelumnya harus ditutup kain
penutup (terpal) agar cucian yang diperas tidak keluar.
4. Tumbler Machine (Mesin Pengering)
Mesin ini bekerja secara otomatis mengeringkan cucian-cucian yang
sudah diperas.
5. Pressing (Setrika Press)
Mesin ini berguna untuk memperhalus dan merapikan cucian.
6. Flat Roll Ironer (Setrika khusus linen-linen berbentuk lembaran)
Mesin ini bekerja secara otomatis menyetrika linan-linan hotel, yang
merupakan lembaran-lembaran. Misalnya, sheet (sprei), pillow case
(sarung bantal), taplak meja, dan napkin (kain serbet).
7. Ironer (Setrika Tangan)
Ironer adalah mesin setrika tangan yang dipergunakan seperti setrika
biasa. Mesin ini dihubungkan dengan aliran uap panas sehingga sangat
praktis dipakai.
Dalam pencucian, kadang-kadang diperlukan obat pembersih
tertentu untuk menolong dalam membersihkan pakaian. Obat pembersih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
yang digunakan terdiri dari liquid soap, deterjen, bleach, dan softener.
Berikut adalah obat-obat pembersih (chemicals) yang digunakan yaitu:
1. Liquid Soap (Sabun Cair)
Liquid Soap adalah obat pembersih berupa sabun cair.
Penggunaannya disesuaikan dengan jumlah cucian.
2. Deterjen
Deterjen adalah obat pembersih berupa sabun bubuk.
Penggunaannya disesuaikan dengan jumlah cucian.
3. Bleaching (Pemutih)
Bleaching adalah obat pembersih/ pemutih yang digunakan terutama
untuk linan putih agar kelihatan lebih cemerlang.
4. Softening (Pelembut)
Softening adalah obat berupa cairan untuk membuat handuk menjadi
lembut setelah selesai dicuci.
5. Souring ( penetral )
Souring adalah obat berupa cairan untuk membuat penetral dalam
proses pencucian linen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini merupakan penelitian survei mengenai pengaruh
environmental knowledge dan environmental attitudes terhadap minat beli produk
ramah lingkungan pada usaha laundry. Penelitian ini dilakukan dengan
memberikan kuesioner kepada 40 responden (pengusaha laundry) yang dijadikan
sampel. Berdasarkan hasil dari pembagian kuesioner kepada 40 responden maka
diperoleh hasil analisis dengan karakteristik responden pada table V.1 sebagai
berikut :
Tabel V.1
Lamanya Usaha Responden
Lama Usaha Jumlah Presentase
1 – 3 tahun
16 40%
4 – 6 tahun 17 43%
7 - 9 tahun
7 18%
10 – 12 tahun
0 0%
Jumlah 40 100%
Berdasarkan tabel V.1 di atas dapat dikatakan responden yang lama
usahanya berdiri 1-3 tahun ada 16 orang dengan presentase sebesar 40%,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
responden yang lama usahanya berdiri 4 – 6 tahun ada 17 orang dengan
presentase sebesar 43%, responden yang lama usahanya berdiri 7 – tahun ada 7
orang, sedangkan responden yang lama usahanya 10 – 12 tahun tidak ada. Jadi
dari 40 responden yang dijadikan sampel pada penelitian ini sebagian besar
memiliki usia usaha dibawah 7 tahun.
A. Pengujian Terhadap Instrumen
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung
dengan nilai r tabel. Pernyataan dikatakan valid apabila nilai r hitung
lebih besar dari pada nilai r tabel dengan menggunakan level
signifikan 5%. Adapun N yang digunakan pada penelitian ini sebesar
40 dan nilai r tabel 0,312 pada level signifikansi 5%. Suatu instrumen
yang valid atau sah mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya
instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah,
seperti pada table V.2 berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Tabel V. 2
Hasil Uji Validitas
Variabel
Butir
Pertanyaan
r hitung r tabel sig ket
Environmental
Knowledge
1 0.57 0,312 0,000 valid
2 0.688 0,313 0,000 valid
3 0.637 0,314 0,000 valid
4 0.694 0,315 0,000 valid
5 0.621 0,316 0,000 valid
6 0.596 0,317 0,000 valid
7 0.17 0,318 0.294 tidak valid
Environmental
Attitudes
1 0.29 0,319 0,069 tidak valid
2 0.423 0,320 0,000 valid
3 0.791 0,321 0,000 valid
4 0.831 0,322 0,000 valid
5 0.658 0,323 0,000 valid
Minat Beli
1 0.83 0,324 0,000 valid
2 0.782 0,325 0,000 valid
3 0.864 0,326 0,000 valid
4 0.798 0,327 0,000 valid
5 0.808 0,328 0,000 valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Berdasarkan tabel V. 2 (hasil uji validitas) di atas dapat dilihat
butir-butir pernyataan mana saja yang valid dan yang tidak valid dari
setiap variabel penelitian. Dari tabel hasil uji validitas diketahui bahwa
semua variabel memiliki butir pernyataan yang konstruk atau valid hal
ini terlihat dari nilai r hitung > r tabel dan nilai signifikansi < 0,05.
Dari variabel environmental knowledge (X1) terdapat 7 butir
pernyataan yang mana 1 butir pernyataannya dinyatakan tidak valid,
yaitu butir ke-7 oleh karena itu butir pernyataan tersebut digugurkan
dan tidak disertakan dalam penelitian, ke-6 butir pernyataan yang lain
dinyatakan valid. Variabel environmental attitudes (X2) terdiri dari 5
butir pernyataan, dari semua butir pernyataan hanya 1 butir pernyataan
yang tidak valid sedangkan butir pernyataan yang lainnya dinyatakan
valid, butir yang tidak valid tersebut adalah butir pertama dan tidak
akan disertakan dalam penelitian. Pada variabel minat beli (Y) semua
butir pernyataannya dinyatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas instrumen menunjukkan pada satu pengertian bahwa
suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul dan karena instrumen tersebut sudah baik. Jadi uji
reliabilitas digunakan untuk menguji apakah instrumen yang
digunakan reliabel atau tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Pengujian reliabilitas diukur menggunakan tehnik Cronbach
Alpha memanfaatkan bantuan SPSS, batas kritis nilai alpha untuk
mengindikasikan kuesioner yang reliable adalah 0,60. Jadi bila nilai
cronbach alpha > 0,60 maka kuesioner tersebut reliable/handal, seperti
terlihat pada table V.3 berikut ini:
Tabel V. 3
Statistik Reabilitas
Berdasarkan tabel V.3 Reliability Statistics dapat diketahui nilai
alpha yaitu 0,811. Nilai Cronbach Alpha menunjukkan nilai di atas
0,60 maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner atau instrumen yang
digunakan oleh peneliti reliabel/handal, sehingga instrumen tersebut
layak untuk digunakan.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.811 .797 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
B. Analisis Variabel Penelitian
1. Analisis Variabel Environmental Knowledge
Pengetahuan lingkungan adalah informasi tentang kegiatan
yang berhubungan dengan pemanfaatan, pemeliharaan, dan
pengawasan terhadap lingkungan, baik lingkungan fisik, lingkungan
biologis dan lingkungan sosial. Berikut ini disajikan pada table V.4
hasil analisis variabel environmental knowledge (X1).
Tabel V.4
Variabel Environmental Knowledge
Interval Kategori Frekuensi Persentase
≤1,80 Sangat Tidak
Baik
0 0%
1,81 – 2,60 Tidak Baik 1 1,8%
2,61 – 3,40 Netral 3 7,1%
3,41 – 4,20 Baik 19 48,6%
≥4,21 Sangat Baik 17 43,5%
Jumlah 40 100%
Rata-rata = 4
Berdasarkan tabel V.4 di atas dapat dilihat yang mendominasi
adalah responden yang berada dalam kategori “baik” dengan jumlah
responden 19 orang, kemudian responden yang berada dalam kategori
“sangat baik” dengan jumlah responden 17 orang, responden yang berada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
dalam kategori “netral” ada 3 orang, dan responden yang berada dalam
kategori tidak baik ada 1 orang.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat responden
yang mendominasi berada dalam kategori baik atau dapat dikatakan
bahwa responden yang terdiri dari para pengusaha laundry sudah
memiliki tingkat environmental knowledge yang tinggi, kemungkinan
disebabkan karena semakin meningkatnya kesadaran akan keadaan
lingkungan sekitar.
2. Analisis Variabel Environment Attitudes
Environment attitudes merupakan sikap dan perilaku seseorang
akan kepeduliannya terhadap lingkungan. Berikut ini disajikan pada
tabel V.5 hasil analisis variabel environment attitudes (X2).
Tabel V.5
Variabel Environmental Attitudes
Interval Kategori Frekuensi Persentase
≤1,80 Sangat Tidak
Baik
0 0%
1,81 – 2,60 Tidak Baik 0 1%
2,61 – 3,40 Netral 2 6%
3,41 – 4,20 Baik 24 60%
≥4,21 Sangat Baik 14 34%
Jumlah 40 100%
Rata-Rata = 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Berdasarkan tabel V.5 di atas dapat dilihat yang mendominasi
adalah responden yang berada dalam kategori “baik” dengan jumlah
responden 24 orang dengan tingkat presentase 60%, kemudian
responden yang berada dalam kategori “sangat baik” dengan jumlah
responden 14 orang dengan tingkat presentase 34%, dan responden
yang berada dalam kategori “netral” ada 2 orang dengan tingkat
presentase 6% sedangkan untuk kategori “tidak baik” dan kategori
“sangat tidak baik” 0 responden.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden
memiliki kesadaran perilaku dan sikap yang tinggi pada lingkungan.
3. Analisis Variabel Minat Beli
Minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk
membeli suatu barang atau mengambil tindakan yang berhubungan
dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan
konsumen melakukan pembelian. Berikut ini disajikan pada tabel V.6
hasil analisis variabel minat beli (Y).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Tabel V.6
Variabel Minat Beli
Interval Kategori Frekuensi Persentase
≤1,80 Sangat Tidak
Baik
0 0%
1,81 – 2,60 Tidak Baik 5 12%
2,61 – 3,40 Netral 8 20%
3,41 – 4,20 Baik 21 52%
≥4,21 Sangat Baik 6 16%
Jumlah 40 100%
Rata-Rata = 3,7
Berdasarkan tabel V.6 di atas dapat dilihat bahwa responden
yang berada pada kategori “sangat tidak baik” adalah 0 orang, yang
berada pada kategori “tidak baik” ada 5 orang, responden yang berada
pada kategori “netral” ada 8 orang, responden yang berada pada
kategori “baik” ada 21 orang dan responden yang berada pada kategori
“sangat baik” ada 6 orang.
Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata responden berada pada
kategori “baik” yang berarti bahwa minat beli responden akan produk
ramah lingkungan sudah cukup tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
C. Analisis Data
1. Pengujian Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji data pada
model regresi apakah terjadi korelasi antar variabel independennya
atau tidak. Uji multikolinieritas dapat dilakukan dengan melihat
tolerance value dan variance inflation factor (VIF).
Multikolinieritas terjadi jika nilai VIF di atas 10 atau tolerance
value di bawah 0,1. Ditunjukkan dalam tabel V.7:
Tabel V. 7
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Environmental
knowledge .955 1.048
Environmental
attitude .955 1.048
a. Dependent Variable: Minat Beli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Variabel Tolerance VIF Keterangan
Environmental
Knowledge
0,955 1,048
Tidak terjadi
multikolinearitas
Environmental
Attitudes 0,955 1,048
Tidak terjadi
multikolinearitas
Berdasarkan tabel V. 7 di atas dapat dilihat nilai tolerance dari
kedua variabel menunjukkan nilai di atas 0,1 dan nilai VIF tidak
ada yang lebih besar 10. Hal ini berarti bahwa pada semua variabel
independennya tidak terjadi gangguan multikolinearitas sehingga
data yang dimiliki dinyatakan layak untuk diteliti.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji ada tidaknya
heteroskedastisitas pada data yang digunakan. Cara untuk
mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat
grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED dengan
residualnya SRESID.
Hasil uji heteroskedastisitas yang dilakukan dapat dilihat pada
gambar V.1 di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Gambar V. 1
Berdasarkan gambar scatterplot V.1 di atas dapat dilihat
bahwa titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu
pola tertentu sehingga dapat dianggap variabel bebas di atas tidak
terjadi heteroskedastisitas sehingga model regresi layak untuk
digunakan.
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi pada penelitian ini digunakan untuk menguji
pengaruh environmental knowledge dan environmental attitudes
terhadap minat beli produk ramah lingkungan. Analisis regresi linier
berganda digunakan untuk menerangkan besarnya hubungan antara
variabel bebas terhadap variabel terikat. Seperti yang terlihat pada
table V.8 berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tabel V. 8
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.276 1.012 1.260 .215
Rata-rata
environmenta
l knowledge
.416 .194 .342 2.140 .039
Rata-rata
environmenta
l attitude
.152 .208 .117 .730 .470
a. Dependent Variable: RataY
Berdasarkan hasil analisis yang digunakan menggunakan bantuan
SPSS maka dapat dilihat pada tabel V. 8 di atas persamaan regresi
yang diperoleh yaitu:
Y= 1,276 + 0,416X1 + 0,152X2
Dimana:
X1 = environmental knowledge
X2 = environmental attitudes
Nilai konstanta 1,276 menunjukkan minat beli pada produk ramah
lingkungan diprediksi sebesar 1,276 tanpa dipengaruhi oleh
environmental knowledge (X1) dan environmental attitudes (X2) atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
jika environmental knowledge (X1) dan environmental attitudes (X2)
nilainya 0 maka minat beli nilainya positif 1,276.
Nilai koefisien regresi variabel environmental knowledge (X1)
sebesar 0,416 artinya jika environmental knowledge ditingkatkan satu
satuan maka minat beli akan mengalami perubahan sebesar 0,416,
dengan asumsi bahwa Environmetal Attitudes (X2) tetap (tidak
mengalami perubahan). Nilai koefisien regresi environmental attitudes
(X2) sebesar 0,152 berarti jika environmental attitudes ditingkatkan
satu satuan maka minat beli pada produk ramah lingkungan akan
mengalami perubahan sebesar 0,152, dengan asumsi bahwa
Environmental Knowledge (X1) tetap (tidak mengalami perubahan.
3. Pengujian Hipotesis
a. Pengujian Signifikansi menggunakan Uji F
Pengujian hipotesis secara simultan atau bersama-sama
menggunakan uji F untuk mengetahui apakah variabel
independennya secara bersama-sama berpengaruh terhadap
variabel dependennya, dan untuk melihat besarnya pengaruh secara
bersama-sama pada variabel independennya terhadap variabel
dependennya maka bisa dilihat pada koefisien determinasi
berganda, dapat dilihat pada table V.9 berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Tabel V. 9
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2.963 2 1.481 3.451 .042a
Residual 15.881 37 .429
Total 18.844 39
a. Predictors: (Constant), Rata-rata environmental attitude, Rata-rata
environmental knowledge
b. Dependent Variable: Rata-rata Minat
beli
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan uji F
yaitu sebagai berikut:
a) Menentukan H0 dan Ha
H0 = environmental knowledge dan environmental attitudes
secara simultan atau bersama-sama tidak berpengaruh
signifikan terhadap minat beli konsumen pada produk
ramah lingkungan.
Ha = environmental knowledge dan environmental attitudes
secara simultan atau bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap minat beli konsumen pada produk
ramah lingkungan.
b) Menentukan Kriteria Pengujian
Nilai F hitung > F tabel pada α = 5% maka H0 ditolak.
Nilai F hitung < F tabel pada α = 5% maka H0 diterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
c) Menentukan Ftabel
Untuk menentukan nilai Ftabel, tingkat sigifikan yang
digunakan sebesar 5% dengan derajat kebebasan (degree of
freedom) df = n-k-1 dan k-1 dimana n adalah jumlah observasi,
nilai Ftabel dengan α = 5% adalah 3,252.
Berdasarkan tabel anova V. 9 di atas dapat dilihat nilai
koefisien F hitung adalah 3.451 dengan nilai signifikansi 0,042.
Nilai F hitung > F tabel; 3,451 > 3,252 dan nilai signikansi ≤
0,05; 0,042 < 0,05.
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa H0 ditolak, ini
berarti environmental knowledge dan environmental attitudes
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap minat beli
konsumen pada produk ramah lingkungan.
b. Pengujian Signifikansi Menggunakan Uji t
Untuk menguji pengaruh environmental knowledge dan
environmental attitudes secara parsial terhadap minat beli pada
produk ramah lingkungan digunakanlah uji t seperti pada tabel
V.10 berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Tabel V. 10
1) Hasil Analisis Pengaruh Environmental Knowledge terhadap
Minat Beli
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam
melakukan uji t yaitu sebagai berikut:
a) Menentukan H0 dan Ha
H0 = environmental knowledge secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap minat beli
konsumen pada produk ramah lingkungan.
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.276 1.012 1.260 .215
Rata-rata
environment
al knowledge
.416 .194 .342 2.140 .039
Rata-rata
environment
al attitude
.152 .208 .117 .730 .470
a. Dependent Variable: RataY
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Ha = environmental knowledge secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen
pada produk ramah lingkungan.
b) Kriteria Pengujian
Nilai t hitung > t tabel pada α = 5% maka H0 ditolak.
Nilai t hitung ≤ t tabel pada α = 5% maka H0 diterima.
c) Menentukan ttabel
Untuk menentukan nilai t-statistik tabel, ditentukan
dengan tingkat signifikan 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan
derajat kebebasan df = n-k-1, dimana n = 40 adalah jumlah
observasi dan k = 2 adalah jumlah variabel. Nilai dari ttabel
dengan df 37 adalah 2,026.
Berdasarkan tabel V.10 nilai koefisien thitung dari
environmental knowledge bernilai 2.140 dengan P-value
sebesar 0.039 (lebih kecil dari 0,05). Diperoleh thitung > ttabel
; 2,140 > 2,026, hal ini berarti H0 ditolak dan ha diterima.
Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
environmental knowledge berpengaruh signifikan dan
positif terhadap minat beli konsumen pada produk ramah
lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
2) Hasil Analisis Pengaruh Environmental Attitude terhadap
Minat Beli
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam
melakukan uji t yaitu sebagai berikut:
a) Menentukan H0 dan Ha
H0 = environmental attitude secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap minat beli
konsumen pada produk ramah lingkungan.
Ha = environmental attitude secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap minat beli konsumen pada
produk ramah lingkungan.
b) Kriteria Pengujian
Nilai t hitung > t tabel pada α = 5% maka Ho ditolak
Nilai t hitung ≤ t tabel pada α = 5% maka Ho diterima
c) Menentukan ttabel
Untuk menentukan nilai t-statistik tabel, ditentukan
dengan tingkat signifikan 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan
derajat kebebasan df = n-k-1, dimana n = 40 adalah jumlah
observasi dan k = 2 adalah jumlah variabel. Nilai dari ttabel
dengan df 37 adalah 2,026.
Berdasarkan tabel V.10 nilai koefisien thitung dari
environmental attitudes bernilai 0.730 dengan P-value
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
sebesar 0.470 (lebih besar dari 0,05). Diperoleh thitung ≤ ttabel
; 0,730 < 2,026, hal ini berarti H0 diterima dan Ha ditolak.
Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
environmental attitudes tidak berpengaruh signifikan dan
positif terhadap minat beli konsumen pada produk ramah
lingkungan.
D. Pembahasan
Green Marketing (pemasaran hijau) merupakan fokus baru dalam
usaha bisnis yang mulai mencuat dan menjadi perhatian banyak pihak
mulai akhir abad 20 (Byrne,2003). Green marketing mengemukakan
dampak dari meningkatnya kelompok masyarakat yang sadar lingkungan
dalam perilaku konsumsi sehari-hari (ecologically conscious consumer
behavior), yaitu semakin meningkatnya permintaan akan produk-produk
ramah lingkungan.
Tuntutan konsumen akan produk-produk ramah lingkungan
tersebut telah mendorong produsen untuk merubah orientasi usaha mereka,
dengan mempertimbangkan aspek ekologi selain aspek ekonomi. Oleh
karena itu penelitian ini membahas lebih lanjut mengenai orientasi tersebut
dan menganalisis pengaruh environmental knowledge dan environmental
attitudes terhadap minat beli pada produk ramah lingkungan.
Dari hasil uji F yang telah dilakukan diketahui bahwa secara simultan
environmental knowledge dan environmental attitudes berpengaruh terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
minat beli pada produk ramah lingkungan dengan Nilai F hitung > F tabel;
3,451 > 3,252 dan nilai signifikansi ≤ 0,05. Dari hasil uji t (uji parsial) yang
dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Pengaruh environmental knowledge terhadap minat beli
konsumen pada produk ramah lingkungan
Pengetahuan lingkungan adalah informasi yang berhubungan
dengan pemanfaatan, pemeliharaan, dan pengawasan terhadap
lingkungan. Kepedulian terhadap lingkungan adalah keadaan
psikologis seseorang berupa perhatian, kesadaran dan tanggung jawab
terhadap kondisi pengelolaan lingkungan, baik lingkungan fisik,
lingkungan biologis, maupun lingkungan sosial.
Dari hasil analisis yang telah dilakukan diperoleh bahwa
sebagian besar responden telah memiliki tingkat pengetahuan yang
cukup tinggi hal ini ditunjukkan dengan tingginya jumlah responden
yang telah memiliki pengetahuan lingkungan, dari 40 orang
responden terdapat 48,6% atau 19 orang yang berada pada kategori
baik yang berarti tingkat pengetahuan akan lingkungan yang mereka
miliki tinggi.
Melalui uji t yang telah dilakukan diperoleh nilai
koefisien thitung dari environmental knowledge adalah 2.140 dengan
signifikansi sebesar 0.039. Karena thitung > ttabel ; 2,140 > 2,026, dan
nilai signifikansi <0,05 maka dapat diakatakan bahwa environmental
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
knowledge secara parsial berpengaruh signifikan dan positif terhadap
minat beli pada produk ramah lingkungan.
Hal ini dimungkinkan karena saat ini kesadaran
masyarakat akan kelestarian lingkungan disekitarnya sudah semakin
meningkat sehingga pengetahuan akan konsumsi ataupun pemakaian
produk-produk yang ramah lingkungan semakin meningkat pula.
2. Pengaruh environmental attitudes terhadap minat beli konsumen
pada produk ramah lingkungan
Meningkatnya permintaan produk-produk ramah
lingkungan sekarang ini ditanggapi beberapa perusahaan dengan baik,
walaupun masih banyak perusahan yang belum mempedulikan
permasalahan pemasaran lingkungan. Environmental attitudes
merupakan sikap dan perilaku seseorang mengenai kesadaran akan
kelestarian lingkungan.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diketahui bahwa
sebagian besar responden yang merupakan pengusaha laundry telah
memiliki tingkat perilaku dan sikap akan lingkungan yang tinggi, hal
ini ditunjukkan jumlah responden yang berada pada kategori “baik”,
dari 40 orang responden terdapat 24 orang yang memiliki tingkat
perilaku dan sikap yang cukup tinggi terhadap kesadaran kelestarian
lingkungan dengan tingkat tingkat presentase 60%.
Dari hasil uji t yang telah dilakukan diperoleh nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
koefisien thitung dari environmental attitude adalah 0.730 dengan
signifikansi sebesar 0.470. Diperoleh thitung < ttabel ; 0,730 < 2,026, hal
ini berarti bahwa environmental attitudes secara parsial tidak
berpengaruh signifikan dan positif terhadap minat beli pada produk
ramah lingkungan.
Hasil di atas diperoleh karena kurang adanya sikap dari
para pengusaha laundry untuk mengunakan produk ramah
lingkungan. Hal ini mungkin dikarenakan harga produk ramah
lingkungan yang lebih mahal, sehingga membuat para pengusaha
laundry lebih memilih produk lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan mengenai pengaruh dari
environmental knowledge dan environmental attitudes terhadap minat beli
produk ramah lingkungan pada usaha laundry diperoleh kesimpulan
sebagai berikut:
1. Dari hasil analisis variabel environmental knowledge diperoleh rata-
rata 4 yang berada pada kategori “baik”, hasil analisis variabel
environmental attitudes diperoleh rata-rata 4 yang berada pada
kategori “baik”, dan pada variabel minat beli diperoleh rata-rata 3,7
yang berada pada kategori “baik”. Hal ini berarti dari hasil pengisian
kuesioner oleh 40 orang responden yang diambil menyatakan bahwa
sebagian besar responden telah memiliki tingkat kesadaran akan
kepedulian lingkungan yang cukup tinggi.
2. Berdasarkan uji t yang telah dilakukan diperoleh nilai koefisien thitung
dari environmental knowledge (X1) adalah 2.140 dengan signifikansi
sebesar 0.039. Karena thitung > ttabel ; 2,140 > 2,026, dan nilai
signifikansi ≤ 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Jadi disimpulkan
bahwa environmental knowledge secara parsial berpengaruh signifikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
dan positif terhadap minat beli pada produk ramah lingkungan.
3. Berdasarkan hasil uji t yang telah dilakukan diperoleh nilai koefisien
thitung dari environmental attitudes (X2) adalah 0.730 dengan
signifikansi sebesar 0.470. dapat dilihat bahwa nilai thitung < ttabel ;
0,730 < 2,026, yang berarti bahwa environmental attitudes secara
parsial tidak berpengaruh signifikan dan positif terhadap minat beli
pada produk ramah lingkungan.
4. Dari uji F yang telah dilakukan diperoleh nilai koefisien F hitung
adalah 3.451 dengan nilai signifikansi 0,042. Nilai F hitung > F tabel;
3,451 > 3,252 dan nilai signikansi ≤ 0,05; 0,042<0,05. Jadi dapat
ditarik kesimpulan bahwa H0 ditolak, ini berarti environmental
knowledge dan environmental attitudes secara simultan atau bersama-
sama berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen pada
produk ramah lingkungan.
B. Saran
Dari hasil penelitian diatas, maka saran yang dapat diberikan ialah:
1. Bagi para pengusaha laundry yang menjadi responden dalam
penelitian ini agar lebih memperhatikan lagi penggunaan atau
konsumsi akan produk-produk ramah lingkungan. Pengetahuan akan
pelestarian lingkungan saja tidak akan cukup bila tidak dibarengi
dengan perilaku yang sejalan. Semoga para pengusaha laundry lebih
berani dalam bersikap dan berperilaku untuk menjaga lingkungan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
lebih baik lagi, seperti menggunakan detergent, pewangi, dan pelembut
pakaian yang ramah lingkungan.
2. Bagi penelitian yang akan datang diharapkan untuk lebih menggali lagi
permasalahan yang ada, sehingga dapat menemukan faktor atau
masalah lain yang dapat lebih mempengaruhi minat beli pada produk
ramah lingkungan.
3. Bagi perusahan penjual produk ramah lingkungan diharapkan untuk lebih
memberikan informasi produk ramah lingkungan pada label produk
(ecolabelling) atau sering juga disebut sebagai label lingkungan. Label
lingkungan dapat berbentuk antara lain pernyataan, lambang/simbol,
atau grafis pada suatu label produk atau kemasan, dalam literatur
produk, dalam buletin teknik, iklan atau dalam publikasi. Karena
perusahan sangat berperan penting untuk mengenalkan produk ramah
lingkungan kepada konsumen. Dengan adanya informasi maka
konsumen akan lebih tertarik untuk menggunakan produk ramah lingkungan.
Pentingnya pengetahuan lingkungan pada konsumen, serta di sisi lain
kepedulian perusahaan untuk dapat memberikan informasi yang jelas
sebagai upaya edukasi bagi konsumen. Apabila konsumen mengetahui
dan memiliki nilai-nilai ekologi, maka tentu saja akan berpikir
sebelum membeli.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
C. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian yang akan disampaikan pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Karena keterbatasan penelitian dalam hal pengetahuan dan waktu
sehingga mengakibatkan masih banyak kekurangan dalam penelitian
ini, disamping itu penulis masih banyak kekurangan dalam penulisan
skripsi ini yang dikarenakan kurangnya pengalaman dalam menulis
karya ilmiah.
2. Meski penulis sudah berusaha semaksimal mungkin untuk
memperoleh data yang dapat dipercaya, namun tidak menutup
kemungkinan adanya hal-hal yang bersifat pribadi dari para responden
yang hendaknya dihormati sehingga mengakibatkan munculnya
keadaan yang tidak sesuai dengan kenyataan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
DAFTAR PUSTAKA
Assael, H. 1992. Consumer Behavior and Marketing Acion: Fourth edition, Kent
Publishing Company, Boton
Azwar, Saifuddin. 2003. Metode Penelitian. Jilid II. Yogyakarta. Pustaka Pelajar
Offset
Benton, Raymond Jr. 1994. Environmental Knowledge and Attitudes of
Undergraduate Business Students Compared to Non-Business Students.
Loyola University Chicago. USA.
Bradley, J.C., Waliczek, T.M., and Zajicek, J.M. 1999. Relationship Between
Environmental Knowledge dan Environmental Attitudes of High School
Students. The Journal of Environmental Education.
Chan, Ricky Y.K., 1999. Environmental Attitudes and Behavior of Consumers in
China: Survey Findings and Implications, Journal of Internacional
Consumer Marketing.
Engel, J.F., Blackwell, R.D., Miniard, P.W. 1994. Perilaku Konsumen: Jilid 1 dan
2. Jakarta: Binarupa Aksara.
Fauzar Ikhsan. 2009. Kinerja Section Laundry Terhadap Tingkat Kepuasan Tamu
Di Best Western Hotel Asean Internasional. Medan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Fierman, J. 1991. The Big Muddle in Green Marketing. Fortune.
Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Edisi II. Yogyakarta.
BP UNDIP.
Fitra, Reza Meifia. 2010. Green Marketing, download dari situs:
blog.beswandjarum.com/rezamf/green-marketing.html.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Edisi 3. Semarang. BP UNDIP.
Gitting R.M. 2010. Pengaruh Environmental Knowledge dan Environmental
Attitudes terhadap minat beli produk AC ramah lingkungan di Surabaya.
Universitas Airlangga, Surabaya.
Kotler, P and Keller. 2007. Marketing Management. 12th Edition. New Jersey:
Pearson Prantice Hall.
Keneddy, Jhon E. 2009. Era Bisnis Ramah Lingkungan. Edisi Pertama. Jakarta.
PT Bhuana Ilmu Populer
Mowen, Jhon C dan Minor, M., 2001, Consumer Behavior, 5th edition, New
Jersey:Prentice Hall.
Masson, R.D & Douglas A. Lind. 1996. Teknik Statistik Untuk Bisnis dan
Ekonomi. Erlangga, Jakarta.
Schiffman, L. & Kanuk, L.L. 2000. Perilaku Konsumen. Klaten: Intan Sejati
Klaten
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Schiffman, L. & Kanuk, L.L.. 2004. Consumer Behavior. Seventh Edition, New
York: Prentice Hall, Inc.
Simamora, Bilson. 2002. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama
Smith, S.M., Haugtvedt, C.P., & Petty, R.E.1990. Attitudes and Recycling: Does
The Measurement of Affect Enhance Behavioral Prediction. Psychology &
Marketing, 11, 359-374.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D). Bandung: CV. Alfabeta
Synodinos, Nicolaos E. 1990. Environmental Attitudes and Knowledge: A
comarison of Marketing and Business Students With Other Groups.
Journal of Bussines Research 20. University of Hawaii. US.
Usman, H. dan R. Purnomo Setiady Akbar. 2000. Pengantar Statistika. Bumi
Aksara, Jakarta.
www.wikipedia.com
www.kompas.com
http:gerakankonsumen.blogspot.com
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Olah Data Menggunakan SPSS
1. Hasil Uji Validitas
a. Uji Validitas X1
Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 TotX1
X1.1 Pearson
Correlation 1 .121 .430
** .545
** .378
* .148 -.081 .570
**
Sig. (2-tailed) .457 .006 .000 .016 .362 .618 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40
X1.2 Pearson
Correlation .121 1 .454
** .301 .278 .296 -.108 .688
**
Sig. (2-tailed) .457 .003 .059 .082 .064 .506 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40
X1.3 Pearson
Correlation .430
** .454
** 1 .540
** .114 .046 .036 .637
**
Sig. (2-tailed) .006 .003 .000 .485 .776 .827 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40
X1.4 Pearson
Correlation .545
** .301 .540
** 1 .249 .264 .011 .694
**
Sig. (2-tailed) .000 .059 .000 .122 .099 .947 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40
X1.5 Pearson
Correlation .378
* .278 .114 .249 1 .451
** -.029 .621
**
Sig. (2-tailed) .016 .082 .485 .122 .003 .857 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40
X1.6 Pearson
Correlation .148 .296 .046 .264 .451
** 1 .135 .596
**
Sig. (2-tailed) .362 .064 .776 .099 .003 .405 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40
X1.7 Pearson
Correlation -.081 -.108 .036 .011 -.029 .135 1 .170
Sig. (2-tailed) .618 .506 .827 .947 .857 .405 .294
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
N 40 40 40 40 40 40 40 40
TotX1 Pearson
Correlation .570
** .688
** .637
** .694
** .621
** .596
** .170 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .294
N 40 40 40 40 40 40 40 40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
b. Uji Validitas X2
Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 TotX2
X2.1 Pearson Correlation 1 .243 -.050 -.035 -.074 .290
Sig. (2-tailed) .131 .760 .832 .648 .069
N 40 40 40 40 40 40
X2.2 Pearson Correlation .243 1 .082 .020 .063 .423**
Sig. (2-tailed) .131 .613 .905 .700 .007
N 40 40 40 40 40 40
X2.3 Pearson Correlation -.050 .082 1 .813** .394
* .791
**
Sig. (2-tailed) .760 .613 .000 .012 .000
N 40 40 40 40 40 40
X2.4 Pearson Correlation -.035 .020 .813** 1 .561
** .831
**
Sig. (2-tailed) .832 .905 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40
X2.5 Pearson Correlation -.074 .063 .394* .561
** 1 .658
**
Sig. (2-tailed) .648 .700 .012 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40
TotX2 Pearson Correlation .290 .423** .791
** .831
** .658
** 1
Sig. (2-tailed) .069 .007 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
c. Uji validitas Y
Correlations
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 TotY
Y.1 Pearson
Correlation 1 .509
** .609
** .613
** .685
** .830
**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40
Y.2 Pearson
Correlation .509
** 1 .602
** .663
** .484
** .782
**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .002 .000
N 40 40 40 40 40
40
Y.3 Pearson
Correlation .609
** .602
** 1 .586
** .678
** .864
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40
Y.4 Pearson
Correlation .613
** .663
** .586
** 1 .411
** .798
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .008 .000
N 40 40 40 40 40 40
Y.5 Pearson
Correlation .685
** .484
** .678
** .411
** 1 .808
**
Sig. (2-tailed) .000 .002 .000 .008 .000
N 40 40 40 40 40 40
TotY Pearson
Correlation .830
** .782
** .864
** .798
** .808
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
2. Hasil Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas Keseluruhan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.811 .797 17
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 40 100.0
Excludeda 0 .0
Total 40 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Uji Multikolinearitas
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 RataX2, RataX1a . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: RataY
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 RataX1 .955 1.048
RataX2 .955 1.048
a. Dependent Variable: RataY
Coefficient Correlationsa
Model RataX2 RataX1
1 Correlations RataX2 1.000 -.213
RataX1 -.213 1.000
Covariances RataX2 .092 -.003
RataX1 -.003 .003
a. Dependent Variable: RataY
Collinearity Diagnosticsa
Model
Dimensi
on Eigenvalue Condition Index
Variance Proportions
(Constant) RataX1 RataX2
1 1 2.883 1.000 .00 .02 .00
2 .113 5.054 .01 .97 .01
3 .004 27.982 .99 .02 .99
a. Dependent Variable: RataY
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Uji Heteroskedastisitas
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 3.34 4.06 3.73 .171 40
Std. Predicted Value -2.290 1.937 .000 1.000 40
Standard Error of Predicted
Value .111 .683 .165 .095 40
Adjusted Predicted Value 3.39 11.14 3.91 1.183 40
Residual -1.791 1.302 .000 .674 40
Std. Residual -2.589 1.882 .000 .974 40
Stud. Residual -2.628 1.909 -.039 1.032 40
Deleted Residual -7.345 1.339 -.184 1.360 40
Stud. Deleted Residual -2.875 1.983 -.047 1.062 40
Mahal. Distance .026 37.042 1.950 5.848 40
Cook's Distance .000 36.645 .933 5.791 40
Centered Leverage Value .001 .950 .050 .150 40
a. Dependent Variable: RataY
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Uji Hipotesis
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 RataX2,
RataX1a
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: RataY
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .397a .157 .112 .655
a. Predictors: (Constant), RataX2, RataX1
b. Dependent Variable: RataY
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2.963 2 1.481 3.451 .042a
Residual 15.881 37 .429
Total 18.844 39
a. Predictors: (Constant), RataX2, RataX1
b. Dependent Variable: RataY
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
1 (Constant) 1.276 1.012 1.260 .215
RerataX1 .416 .194 .342 2.140 .039
RerataX2 .152 .208 .117 .730 .470
a. Dependent Variable: RataY
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
KUESIONER
Analisis Pengaruh Environmental Knowledge dan Environmental Attitudes
Terhadap Minat Beli Produk Ramah Lingkungan Pada Usaha-Usaha
Laundry
Kuesioner berikut dimohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk memberikan
jawaban dengan cara memberi tanda silang (X) pada tempat yang tersedia sesuai
dengan realitas yang ada dan sesuai dengan hati nurani Bapak/Ibu/Sdr/i dengan
penjelasan sebagai berikut:
Jawaban SS menunjukkan Sangat Setuju
Jawaban S menunjukkan Setuju
Jawaban N menunjukkan Netral
Jawaban TS menunjukkan Tidak Setuju
Jawaban STS menunjukkan Sangat Tidak Setuju
(ket: Produk ramah lingkungan yang diartikan disini adalah detergent,
pewangi pakaian dan pelembut pakaian)
Atas kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i dan kerjasamanya yang baik diucapkan terima
kasih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
I. Identitas Responden
Nama Perusahan (Boleh tidak diisi) :
Lamanya Usaha : (Dilingkar yang
Sesuai)
a. 1 – 3 thn
b. 4 – 6 thn
c. 7 – 9 thn
d. 10 – 12 thn
II. Environmental Knowledge
N
O
PERNYATAAN ST
S
T
S
N S SS
1 Saya mempunyai pemahaman
tentang karakteristik produk ramah
lingkungan
2 Saya terlebih dahulu membaca
label produk untuk memastikan
produk tersebut ramah lingkungan
3 Pemahaman saya tentang produk
ramah lingkungan berarti saya ikut
berpartisipasi dalam mengurangi
krisis energi di bumi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
4 Saya memahami bahwa krisis
energi dapat dikurangi dengan
adanya penghematan pemakaian
produk yang merusak lingkugan
dengan produk ramah lingkungan
5 Saya mengetahui terdapat polutan
kimiawi yang dihasilkan selama
memproduksi produk tidak ramah
lingkungan
6 Saya mengetahui terdapat polusi
udara selama memproduksi Produk
tidak ramah lingkungan
7 Saya mengetahui kemasan produk
ramah lingkunganbisa didaur ulang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
III. Environmental Attitudes
NO PERNYATAAN STS TS N S SS
1 Saya merasa penting untuk
memperkenalkan gaya hidup “Hijau”
di Indonesia, jika menggunakan
produk ramah lingkungan
2 Saya merasa ikut berpartisipasi
melestarikan lingkungan, jika
menggunakan produk ramah
lingkungan
3 Saya merasa aman jika menggunakan
produk ramah lingkungan
4 Saya merasa tenang jika
menggunakan produk ramah
lingkungan
5 Saya ikut berpartisipasi dalam
mengiklankan produk ramah
lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
IV.Minat Beli
NO PERNYATAAN STS TS N S SS
1 Apabila saya melakukan
pembelian kebutuhan saya
selalu memilih produk ramah
lingkungan
2 Saya seringkali mengajak
teman-teman untuk membeli
produk ramah lingkungan
3 Saya berminat membeli produk
ramah lingkungansetelah
adanya kebutuhan dan
keinginan
4 Saya selalu merekomendasikan
teman-teman saya untuk
membeli produk ramah
lingkungan
5 Produk ramah lingkungan
menjadi prioritas utama saya
pada saat saya berbelanja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
HASIL PENYAJIAN KUESIONER
Data Environmental Knowledge (X1)
X1
Responden 1 2 3 4 5 6 7 Tot X1 Rata-Rata X1
1 4 3 5 5 3 3 5 28 4
2 3 2 3 3 3 3 5 22 3
3 5 5 5 5 5 4 5 34 5
4 5 2 4 5 5 5 5 31 4
5 5 4 5 5 5 4 4 32 5
6 4 4 4 5 4 5 5 31 4
7 4 3 4 4 4 4 4 27 4
8 5 4 4 5 4 4 4 30 4
9 4 4 4 4 4 5 5 30 4
10 4 4 5 5 4 4 5 31 4
11 4 4 4 4 5 5 5 31 4
12 4 5 5 5 4 4 4 31 4
13 4 4 5 5 3 5 5 31 4
14 4 5 4 5 5 4 5 32 5
15 5 3 5 4 4 4 5 30 4
16 4 2 4 4 4 4 4 26 4
17 5 5 5 5 5 5 5 35 5
18 5 3 5 5 5 4 4 31 4
19 4 4 5 5 4 5 4 31 4
20 4 3 4 4 5 5 5 30 4
21 4 5 5 5 5 5 5 34 5
22 3 3 4 3 4 4 5 26 4
23 4 4 4 4 5 5 4 30 4
24 4 5 4 4 4 5 4 30 4
25 4 5 5 5 4 4 5 32 5
26 4 4 4 4 4 5 5 30 4
27 4 4 4 4 5 5 5 31 4
28 4 3 4 5 5 4 4 29 4
29 4 4 4 4 4 4 4 28 4
30 5 4 5 5 5 5 5 34 5
31 4 4 5 5 5 5 5 33 5
32 4 5 5 4 4 4 4 30 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
33 4 2 4 4 3 3 5 25 4
34 4 5 5 4 5 4 5 32 5
35 4 5 5 4 5 4 4 31 4
36 4 4 4 4 4 4 4 28 4
37 4 4 4 5 5 5 4 31 4
38 4 4 4 5 5 5 5 32 5
39 4 3 5 5 4 5 5 31 4
40 4 2 4 4 5 4 5 28 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Data Environmental Attitudes (X2)
X2
Responden 1 2 3 4 5 Tot X2 rata-rata
X2
1 5 4 4 5 4 22 4
2 4 4 4 4 4 20 4
3 4 4 4 5 5 22 4
4 4 5 4 4 5 22 4
5 4 4 4 4 5 21 4
6 4 4 4 4 4 20 4
7 5 4 4 4 4 21 4
8 5 4 4 4 4 21 4
9 5 5 4 4 5 23 5
10 5 5 5 5 4 24 5
11 4 4 4 4 4 20 4
12 5 5 4 4 4 22 4
13 4 5 5 5 5 24 5
14 4 4 5 5 5 23 5
15 4 4 5 5 5 23 5
16 4 4 4 4 4 20 4
17 4 5 4 4 5 22 4
18 5 4 5 4 4 22 4
19 5 4 5 5 5 24 5
20 4 4 5 5 5 23 5
21 4 4 4 4 4 20 4
22 3 4 4 3 3 17 3
23 4 4 4 4 4 20 4
24 4 4 3 3 5 19 4
25 4 5 5 5 4 23 5
26 5 5 3 3 4 20 4
27 4 3 4 4 5 20 4
28 4 4 4 4 4 20 4
29 4 4 4 4 4 20 4
30 5 5 5 5 5 25 5
31 4 4 4 4 4 20 4
32 4 5 5 5 5 24 5
33 5 5 2 2 3 17 3
34 4 5 4 4 4 21 4
35 4 5 4 4 4 21 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
36 5 4 4 4 4 21 4
37 4 4 4 5 5 22 4
38 4 3 3 4 4 18 4
39 4 5 4 5 5 23 5
40 4 4 5 5 4 22 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Data Minat Beli
Y
Responden 1 2 3 4 5 Tot Y rata-rata Y
1 3 3 2 3 2 13 3
2 3 2 3 2 3 13 3
3 3 4 4 4 3 18 4
4 2 2 2 2 2 10 2
5 3 3 2 2 3 13 3
6 4 4 5 4 4 21 4
7 4 4 2 4 2 16 3
8 5 4 5 5 5 24 5
9 4 4 4 4 4 20 4
10 4 4 4 4 4 20 4
11 4 3 4 4 4 19 4
12 5 3 3 5 3 19 4
13 3 3 3 4 2 15 3
14 4 4 3 4 4 19 4
15 4 3 4 4 4 19 4
16 4 4 4 4 5 21 4
17 4 4 2 4 3 17 3
18 4 4 4 4 4 20 4
19 4 4 4 5 4 21 4
20 4 4 4 5 4 21 4
21 4 4 4 4 4 20 4
22 2 3 2 4 2 13 3
23 4 4 3 5 3 19 4
24 4 4 4 5 4 21 4
25 4 4 5 4 4 21 4
26 4 3 3 4 3 17 3
27 4 3 3 4 5 19 4
28 4 2 2 2 4 14 3
29 4 3 3 4 4 18 4
30 4 5 4 5 5 23 5
31 4 4 4 4 4 20 4
32 4 3 3 3 4 17 3
33 2 3 2 3 3 13 3
34 5 4 4 5 4 22 4
35 5 4 5 5 5 24 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
36 5 5 5 5 5 25 5
37 5 4 4 4 5 22 4
38 4 3 3 5 4 19 4
39 4 4 3 4 5 20 4
40 4 3 4 5 4 20 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Presentase Lamanya Usaha Konsumen
Lama
Usaha
Jumlah
Jumlah Presentase
1-3 tahun
1+3+4+5,13,15,19,20,24,26,28,29,30,31,36,38, 16 40%
4-6 tahun
2+6+7,14,16,17,18,21,22,23,32,33,34,35,37,39,40 17 43%
7-9 tahun
8,9,10,11,12,25,27 7 18%
10-12 tahun
40 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI