Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LOKASI
PEMBANGUNAN GEDUNG SARANG BURUNG WALET
MENGGUNAKAN METODE SAW
(Simple Additive Weighting)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Program Studi Teknik Informatika
Diajukan Oleh:
Bella Fitria Tami (135314005)
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
DECISION SUPPORT SYSTEM TO SELECT SWALLOW BIRD
BUILDING LOCATION USING SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING
METHOD
Presented as Partial Fulfillment of the Requirements
To Obtain the Sarjana Komputer Degree
In Information Engineering Study Program
Diajukan Oleh:
Bella Fitria Tami (135314005)
INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM
DEPARTMENT OF INFORMATICS ENGINEERING
FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARATA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
SKRIPSI
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LOKASI
PEMBANGUNAN GEDUNG SARANG BURUNG WALET
MENGGUNAKAN METODE SAW
(Simple Additive Weighting)
Oleh:
Bella Fitria Tami
135314005
Telah disetujui oleh:
Pembimbing
Paulina Heruningsih Prima Rosa, S.Si., M.Sc. Tanggal:……………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LOKASI
PEMBANGUNAN GEDUNG SARANG BURUNG WALET
MENGGUNAKAN METODE SAW
(Simple Additive Weighting)
Dipersiapkan dan disusun oleh:
Bella Fitria Tami
135314005
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
Pada tanggal…………..
Dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua : Dr. Anastasia Rita Widiarti ……………….
Sekertaris : JB.Budi Darmawan, M.Sc ……………….
Anggota : Paulina Heruningsih Prima Rosa, S.Si., M.Sc. ……………….
Yogyakarta, Januari 2018
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Sanata Dharma
Dekan
(Sudi Mungkasi,S.Si.,M.Math.Sc.,Ph.D.)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTO
“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka
merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”
(Qs. ar Ra’ d : 11)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT yang telah memberi rahmat dan nikmat
dalam hidup saya
Bapak, Ibu, Adik dan seluruh keluarga saya yang selalu memberi semangat
dan dukungan kepada saya.
Seluruh Dosen dan karyawan yang telah mendukung dan memberikan
pengetahuan, bimbingan dan fasilitas selama proses perkuliahan.
Teman – teman TI 13 yang telah mendukung dan memotivasi saya.
Teman-teman dan sahabat yang selalu mendukung, menghibur dan
memotivasi untuk tidak mudah menyerah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa skripsi yang saya tulis tidak
memuat bagian karya orang lain, kecuali yang saya sebutkan dalam kutipan dan
daftar pustaka, sebagai layaknya karya ilmiah
Yogyakarta, 31 Januari 2018
Penulis
Bella Fitria Tami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Bella Fitria Tami
NIM : 135314005
Demi mengembangkan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma, karya ilmiah saya yang berjudul:
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LOKASI
PEMBANGUNAN GEDUNG SARANG BURUNG WALET
MENGGUNAKAN METODE SAW
(Simple Additive Weighting)
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, untuk mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa
perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian ini pernyataan yang saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 31 Januari 2018
Yang menyatakan
Bella Fitria Tami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Budidaya sarang burung walet tidak terlepas dari pemilihan lokasi gedung
yang tepat. Penentuan lokasi terbaik untuk gedung walet sangatlah berpengaruh,
tidak hanya pada kuantitas tetapi juga kualitas sarang burung walet yang dihasilkan.
Sarang burung walet yang memiliki kuantitas dan kualitas yang baik dapat
dihasilkan dari gedung walet yang nyaman untuk berkembang biak. Dengan
penentuan lokasi yang tepat pula dapat mengurangi kerugian yang ditimbulkan
akibat gedung yang tidak dihuni dan tidak dapat menghasilkan sarang burung walet.
Memilih lokasi mendirikan bangunan gedung bukanlah hal yang mudah, untuk
penentuan lokasi memerlukan perhitungan dan pertimbangan yang matang.
Oleh karena itu dalam tugas akhir ini dibangun sebuah sistem pendukung
keputusan menggunakan metode SAW (Simple Additive Weighting) yang
diharapkan dapat membantu dalam pemilihan lokasi. Sistem ini diharapkan mampu
memberikan rekomendasi lokasi sesuai kebutuhan pengguna dengan pertimbangan
jarak ke sentra walet, jarak ke perairan, jarak ke makanan, jarak ke pusat kota,
kepadatan penduduk, populasi burung, harga tanah, tinggi permukaan laut.
Pengujian sistem dilakukan dengan membandingkan perhitungan sistem
dengan perhitungan manual. Uji coba juga dilakukan dengan melibatkan 20 orang
responden yang terdiri dari 10 orang responden pembudidaya sarang burung walet
dan 10 orang dari masyarakat biasa. Berdasarkan uji coba tersebut dapat
disimpukan bahwa sebanyak 86.99 % responden setuju bahwa sistem ini sangat
berguna dan 93.33 % responden setuju bahwa sistem ini sangat memudahkan
pengguna.
Kata kunci: SAW (Simple Additive Weighting), Sarang Burung Walet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACK
Cultivation of swallow’s nest can’t be separated from the selection of
appropriate building’s location. The best selection of building very influential, not
only for the quantity of swallow’s nest but its quality too. The best quantity and
quality of swallow’s nest can be produced from a building that comfortable for
swallow’s growth. By choosing the appropriate location of a building can reduces
the loss incurred due to inhabited building so it can’t produce any swallow’s nest.
It is not easy to determine the appropriate location of a building that can produce a
good quality and quantity of swallow’s nest, it is necessary to calculate and consider
it carefully.
Therefore, in this final project a decision support system is built, by using
SAW (Simple Additive Weighting) method that expected can help the selection of
location of a building that appropriate for the growth of swallow. This system is
expected can give a recommendation of location due to its user’s needs by consider
the distance to set of wallet’s building, distance to waters, foods, downtown,
population density, bird population, price of land and sea level.
Testing of this system is done by compare the system calculation with
manual calculation. This trials involves 20 respondents, consist of 10 respondents
of cultivators of swallow’s nest and 10 respondents of general people. Based on this
trials, can be concluded that 86.99% of respondents is agree that this system is
useful and 93.33% respondents is agree that this system is make an easier way for
user.
Keyword : SAW (Simple Additive Weighting), Swallow’s Nest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT atas rahmat dan
perlindunganNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-
baiknya. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar di
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang
telah membantu dalam proses pengerjaan skripsi ini. Ucapan terimakasih ditujukan
disampaikan kepada:
1. Allah SWT yang selalu hadir dalam hidup ini memberikan rahmat dan
nikmat Nya.
2. Bapak, Ibu, Adik-adik dan seluruh keluarga yang selalu memberikan do’a,
semangat dan motivasi tanpa lelah.
3. Sudi Mungkasi, S.Si., M.Math. Sc.,Ph.D selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Dr.Anastasia Rita selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika
Universitas Sanata Dharma.
5. Ibu Paulina Heruningsih Prima Rosa, S.Si. , M.Sc selaku dosen pembimbing
yang telah dengan sabar dan setia memberikan masukan masukan-masukan
untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Tri Pina Putri, Putra Prihandito, Yeremia Yoga, teman yang selalu
mendukung memberikan pencerahan dan membantu saya dalam
menyelesaikan skripsi ini.
7. Lukas, Hendra, Lisa, Dimas, Andi, Ronny, Ratri, Vania, Nola, Lauren, Nila,
Aisyah, Firda, Nisa yang telah menjadi teman yang selalu menghibur dan
mendukung sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
8. Teman-teman Teknik Informatika 2013 yang selalu memberikan bantuan
dan semangat dari proses perkuliahan sampai menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan hal yang perlu diperbaiki.
Oleh karena itu saran dan kritik dari pembaca yang sekiranya dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
membangun sangat penulis harapkan. Semoga penulisan skripsi ini berguna
untuk semua pihak terutama mahasiswa Teknik Informatika.
Yogyakarta,31 Januari 2018
Penulis
Bella Fitria Tami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN MOTO ............................................................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................... vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
ABSTRACK ......................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................... x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xviii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 3
1.3 Tujuan .............................................................................................................. 4
1.4 Batasan Masalah ............................................................................................. 4
1.5 Sistematika Penulisan ..................................................................................... 4
BAB II .................................................................................................................... 6
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 6
2.1 Sistem Pendukung Keputusan ....................................................................... 6
2.1.1 Definisi Sistem Pendukung Keputusan ...................................................... 6
2.1.2 Tujuan Sistem Pendukung Keputusan ...................................................... 6
2.1.3 Keuntungan Sistem Pendukung Keputusan .............................................. 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
2.1.4 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan ............................................ 7
2.1.5 Komponen Sistem Pendukung Keputusan ................................................ 9
2.1.6 Langkah-langkah Pengambilan Keputusan ............................................ 10
2.2 Metode SAW (Simple Additive Weighting) ................................................ 11
2.2.1 Definisi Metode SAW ................................................................................ 11
2.2.2 Kelebihan Metode SAW ............................................................................ 11
2.2.3 Langkah – langkah Penyeselesaian Metode SAW .................................. 11
2.2.4 Contoh Penyelesaian Kasus dengan Metode SAW ................................. 13
2.3 PHP (Profesional Home Page) ..................................................................... 15
2.3.1 Kegunaan PHP ........................................................................................... 15
2.3.2 Kelebihan dan Kekurangan PHP ............................................................. 15
2.4 Lokasi Gedung Rumah Burung Walet ....................................................... 16
2.4.1 Rumah Burung Walet ................................................................................ 16
2.4.2 Pemilihan Lokasi ........................................................................................ 18
2.5 Tinjauan Pustaka .......................................................................................... 20
BAB III ................................................................................................................. 22
METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................ 22
3.1 Rumusan Masalah ........................................................................................ 22
3.2 Tahap Perencanaan ...................................................................................... 22
3.3 Pengumpulan Data ........................................................................................ 23
3.3.1 Survei Awal ................................................................................................. 23
3.3.2 Sumber Data ............................................................................................... 23
3.4 Studi Literatur .............................................................................................. 23
3.5 Pengembangan Sistem .................................................................................. 23
3.6 Analisis Hasil ................................................................................................. 26
BAB IV ................................................................................................................. 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ANALISIS PERANCANGAN SISTEM ........................................................... 27
4.1 Analisis Sistem .......................................................................................... 27
4.1.1 Gambaran Umum Sistem Lama ......................................................... 27
4.1.2 Definisi Ruang Lingkup (Scope Definition) ....................................... 27
4.1.2.1 Perumusan Masalah ............................................................................... 27
4.1.2.2 Pernyataan Masalah ............................................................................ 28
4.2 Analisis Masalah ...................................................................................... 29
4.2.1 Analisis Sebab Akibat .......................................................................... 29
4.2.2 Gambaran Umum Sistem Baru .......................................................... 30
4.3 Analisis Kebutuhan (Requirement Analysis) .......................................... 31
4.3.1 Aktor Yang Terlibat Dalam Sistem .................................................... 31
4.3.2 Use Case Diagram ................................................................................. 32
4.3.2.1 Use Case Diagram Sistem .................................................................... 32
4.3.2.2 Use Case Package Subsistem Pengelolaan Data Kriteria ................. 33
4.3.2.3 Use Case Package Subsistem Pengelolaan Data Lokasi .................... 34
4.3.2.4 Use Case Package Subsistem Proses Pengambilan Keputusan ........ 34
4.3.2.5 Ringkasan Use Case ................................................................................ 35
4.4 Desain Logikal ............................................................................................... 37
4.4.1 Desain Proses .............................................................................................. 37
4.4.1.1 Diagram Berjenjang (Decompotition Diagram) .................................... 37
4.4.1.2 Diagram Konteks (Context Diagram) ................................................. 38
4.4.1.3 Diagram Aliran Data (Data Flow) ......................................................... 38
4.4.1.3.1 Diagram Aliran Data Level 1 .............................................................. 38
4.4.1.3.1 Diagram Aliran Data Level 2 Proses 1 ............................................... 39
4.4.1.3.2 Diagram Aliran Data Level 2 Proses 2 ............................................... 39
4.4.1.3.3 Diagram Aliran Data Level 3 Proses 1.2 ............................................ 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
4.4.1.3.4 Diagram Aliran Data Level 3 Proses 1.3 ............................................ 40
4.4.1.3.4 Diagram Aliran Data Level 3 Proses 2.2 ............................................ 41
4.4.2 Desain Manajemen Data ...................................................................... 42
4.4.2.1 Desain Konseptual .................................................................................. 42
4.4.2.2 Desain Logikal ...................................................................................... 42
4.4.2.3 Desain Fisikal .......................................................................................... 43
4.4.3 Desain Manajemen Model ......................................................................... 44
4.4.3.1 Kriteria dan Tujuan ............................................................................. 44
4.4.3.2 Proses Sistem Pendukung Keputusan ................................................ 47
4.4.3.2.1 Proses Pengambilan Keputusan ......................................................... 47
4.4.3.5 Contoh Perhitungan Manual Proses Pengambilan Keputusan ....... 49
4.5 Desain Fisikal (Physical Design) .................................................................. 59
4.5.1 Desain Manajemen Dialog ........................................................................ 59
BAB V .................................................................................................................. 69
IMPLEMENTASI SISTEM ............................................................................... 69
5.1 Kebutuhan Perancangan Sistem ................................................................. 69
Implentasi Manajemen Data .............................................................................. 69
5.3 Implementasi Manajemen Dialog ................................................................ 72
5.4 Implementasi Manajemen Model ................................................................ 80
BAB VI ................................................................................................................. 86
PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL ............................................................ 86
6.1 Pengujian Terhadap Sistem dan Pengguna ................................................ 86
6.1.1 Tahap Validasi ........................................................................................... 86
6.1.2 Tahap Pengujian Terhap Pengguna ....................................................... 102
BAB VII ............................................................................................................. 114
PENUTUP .......................................................................................................... 114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4. 1 Usecase Administrator ................................................................... 32
Gambar 4. 2 Usecase User .................................................................................. 33
Gambar 4. 3 Usecase Subsistem Pengelolaan Data Kriteria ........................... 33
Gambar 4. 4 Usecase Subsistem Pengelolaan Data Lokasi ............................. 34
Gambar 4. 5 Usecase Subsistem Proses Pengambilan Keputusan ................. 34
Gambar 4. 6 Diagram Berjenjang ..................................................................... 37
Gambar 4. 7 Diagram Konteks .......................................................................... 38
Gambar 4. 8 Diagram Aliran Data Level 1 ...................................................... 38
Gambar 4. 9 Diagram Aliran Data Level 2 Proses 1 ....................................... 39
Gambar 4. 10 Diagram Aliran Data Level 2 Proses 2 ..................................... 39
Gambar 4. 11 Diagram Aliran Data Level 3 Proses 1.2 .................................. 40
Gambar 4. 12 Diagram Aliran Data Level 3 Proses 1.3 .................................. 40
Gambar 4. 13 Diagram Aliran Data Level 3 Proses 2.2 .................................. 41
Gambar 4. 14 Desain Konseptual ...................................................................... 42
Gambar 4. 15 Desain Logikal ............................................................................ 42
Gambar 4. 19 Halaman Utama .......................................................................... 60
Gambar 4. 20 Halaman login Administrator ..................................................... 60
Gambar 4. 21 Halaman utama Administrator .................................................. 61
Gambar 4. 22 Halaman Data Kriteria .............................................................. 61
Gambar 4. 23 Halaman Tambah Data Kriteria ............................................... 62
Gambar 4. 24 Halaman Edit Data Kriteria ...................................................... 62
Gambar 4. 25 Halaman Lihat Data Lokasi ...................................................... 63
Gambar 4. 26 Halaman Tambah Data Lokasi ................................................. 63
Gambar 4. 27 Halaman Tambah Nilai Lokasi ................................................. 64
Gambar 4. 28 Halaman Edit Data Lokasi ........................................................ 64
Gambar 4. 29 Halaman Edit Nilai Kriteria ...................................................... 65
Gambar 4. 30 Halaman Help ............................................................................. 65
Gambar 4. 31 Halaman Pilih Lokasi ................................................................. 66
Gambar 4. 32 Halaman Pilih Kriteria .............................................................. 66
Gambar 4. 33 Halaman Hasil Perhitungan SPK ............................................. 67
Gambar 4. 34 Halaman Cetak Hasil Perbandingan SPK ............................... 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel 4. 1 Pernyataan Masalah ......................................................................... 28
Tabel 4. 2 Analisis Sebab Akibat ....................................................................... 29
Tabel 4. 3 Ringkasan Usecase ............................................................................ 35
Tabel 4. 4 Tabel Lokasi ...................................................................................... 43
Tabel 4. 5 Tabel Kriteria .................................................................................... 43
Tabel 4. 6 Tabel Nilai_Kriteria .......................................................................... 43
Tabel 4. 7 Tabel User .......................................................................................... 44
Tabel 4. 8 Tabel tab_hasil .................................................................................. 44
Tabel 4. 9 Kriteria ............................................................................................... 44
Tabel 4. 10 Bobot kriteria .................................................................................. 49
Tabel 4. 11 Alternatif .......................................................................................... 50
Tabel 4. 12 Data nilai kriteria alternatif ........................................................... 50
Tabel 4. 13 Kriteria jarak ke sentra walet ........................................................ 50
Tabel 4. 14 Kriteria jarak ke perairan .............................................................. 51
Tabel 4. 15 Kriteria jarak ke makanan ............................................................ 52
Tabel 4. 16 Kriteria jarak ke pusat kota ........................................................... 53
Tabel 4. 17 Kriteria kepadatan penduduk ....................................................... 54
Tabel 4. 18 Kriteria populasi burung ................................................................ 55
Tabel 4. 19 Kriteria harga tanah ....................................................................... 56
Tabel 4. 20 Kriteria tinggi permukaan tanah .................................................. 56
Tabel 4. 21 Nilai Preferensi ................................................................................ 58
Tabel 4. 22 Skor Akhir ....................................................................................... 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Populasi sarang burung walet di Indonesia mulai tersebar di berbagai daerah.
Berkembangnya populasi sarang burung walet dapat dilihat dari lokasi sentra baru
yang terus bermunculan, seperti di Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi dan
berbagai daerah lain. Prospek bisnis sarang burung walet yang cenderung
meningkat. Hal ini terlihat dari jumlah ekspor sarang burung walet. Tingginya
ekspor sarang burung walet menandakan permintaan dunia akan sarang burung
walet yang semakin besar. Indonesia termasuk salah satu negara penghasil dan
pengekspor sarang burung walet terbanyak yaitu 75% dari kebutuhan dunia. Sarang
burung walet merupakan komoditi ekspor yang bernilai tinggi. Hal ini disebabkan
oleh kandungan mineral dan asam amino yang sangat lengkap. Untuk memperoleh
sarang burung walet membutuhkan waktu yang cukup lama, burung walet
membutuhkan waktu sekitar 33 – 41 hari untuk membuat sarang dan pada saat
musim kemarau dapat memakan waktu selama 80 hari, burung walet juga tidak
dapat tinggal di sembarang tempat agar dapat menghasilkan sarang. Pada umumnya
burung walet akan mencari tempat yang minim cahaya dengan kondisi suhu antara
260C – 290C dan kelembapan antara 70% – 90% seperti di gua-gua, di tepi pantai
dan di tengah hutan sehingga sarang burung walet sulit untuk didapatkan (Budiman,
2012). Oleh karena itu para pengembang mulai membudidayakan sarang burung
walet rumahan untuk menghasilkan sarang yang dapat terus dihasilkan, berkualitas
dan mudah untuk didapat. Teknologi budidaya sarang burung walet pada saat ini
mulai dikembangkan dengan membangun gedung rumah burung walet yang
disesuaikan dengan kondisi lingkungan alaminya.
Budidaya sarang burung walet tidak terlepas dari pemilihan lokasi gedung yang
tepat. Penentuan lokasi terbaik untuk gedung walet sangatlah berpengaruh, tidak
hanya pada kuantitas tetapi juga kualitas sarang burung walet yang dihasilkan.
Sarang burung walet yang memiliki kuantitas dan kualitas yang baik dapat
dihasilkan dari gedung walet yang nyaman untuk berkembang biak. Dengan
penentuan lokasi yang tepat pula dapat mengurangi kerugian yang ditimbulkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
akibat gedung yang tidak dihuni dan tidak dapat menghasilkan sarang burung
walet. Memilih lokasi mendirikan bangunan gedung bukanlah hal yang mudah,
untuk penentuan lokasi memerlukan perhitungan dan pertimbangan yang matang.
Pada saat ini cara yang biasa dilakukan oleh para pengembang untuk
menentukan lokasi pembangunan gedung sarang burung walet adalah dengan
melakukan pengamatan secara langsung terhadap jalur lintasan burung walet yang
dilakukan pada waktu pagi hari sekitar jam 06:00 – 09:00 dan pada sore hari sekitar
jam 16:00 – 17:30, menentukan jarak sumber makanan, jarak perairan, suhu, dan
lingkungan yang terbebas dari polusi. Setelah mendapat informasi yang cukup
maka pihak pengembang akan memutuskan lokasi tersebut layak untuk dibangun
gedung sarang burung walet atau tidak. Cara tersebut dapat dilakukan, namun
memakan waktu karena para pengembang harus mendatangi satu persatu lokasi
pembangunan. Cara tersebut juga tidak jarang menghasilkan keputusan yang
kurang tepat karena penentuan lokasi hanya berdasarkan perkiraan tanpa
perhitungan yang benar.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Catur (2014) dengan judul Sistem
Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Pembangunan Sarang Burung Walet
Menggunakan Metode Analityc Hierarchy Process disimpulkan bahwa perhitungan
AHP untuk menentukan lokasi gedung sarang burung walet ini dapat digunakan
untuk membantu para pengusaha dalam menentukan pemilihan lokasi. Daerah
pemilihan akan lebih efektif jika lokasi sudah ada beberapa gedung yang menjadi
sarang burung walet.
Kemudian pada penelitian yang dilakukan oleh Khairan Puspita dan Purwa
Hasan Putra (2015) dengan judul Penerapan Metode Simple Additive Weighting
(SAW) dalam menentukan Pendirian Lokasi Gramedia Di Sumatra Utara
disimpulkan bahwa penerapan metode Simple Additive Weighting dapat digunakan
untuk menentukan pendirian lokasi Gramedia di Sumatera Utara.
Pada penelitian kali ini penulis akan membuat sistem pendukung keputusan
(SPK) dengan menggunakan metode SAW (Simple Additive Weighting) yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
memperhitungkan semua kriteria yang mendukung pengambilan keputusan
berbasis web guna membantu mempercepat dan mempermudah proses
pengambilan keputusan. Sistem pendukung kepusan pemilihan lokasi
pembangunan gedung sarang burung walet membantu para pengusaha yang akan
membudidayakan sarang burung walet untuk memilih lokasi yang tepat agar
menghindari kerugian. Kriteria yang digunakan pada sistem ini lebih banyak
dibandingkan dengan kriteria yang digunakan pada penelitian sebelumnya. Selain
itu pengguna dapat memilih kriteria apa saja yang ingin digunakan sebagai bahan
perbandingan untuk menghitung proses pendukung keputusan.
Metode SAW (Simple Additive Weighting) merupakan suatu model pendukung
keputusan yang sering juga dikenal dengan istilah metode penjumlahan terbobot.
Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating
kinerja pada setiap aternatif pada semua atribut (Fishburn, 1967) (MacCrimon,
1986). Metode ini dipilih karena metode menentukan nilai bobot untuk setiap
atribut, kemudian proses perangkingan yang akan menyeleksi alternatif terbaik dari
seluruh alternatif yang ada dalam hal ini adalah lokasi yang tepat untuk didirikan
gedung sarang burung walet berdasarkan kriteria – kriteria yang telah ditentukan.
Dengan menggunakan metode perangkingan ini diharapkan penilaian akan
lebih efektif didasari dengan kriteria dan bobot yang telah ditentukan sehingga
menghasilkan hasil perhitungan yang akurat dalam pemilihan lokasi gedung walet
tersebut. Kemudian dengan metode kuisioner diharapkan dapat menghitung
efisiensi dari sistem yang telah dibuat.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah yang
akan diselesaikan seperti berikut:
1. Bagaimana membangun sistem pendukung keputusan untuk pemilihan
lokasi pembangunan gedung sarang burung walet menggunakan metode
SAW (Simple Additive Weigthing)?
2. Sejauh manakah persepsi pengguna terhadap tingkat kegunaan dan tingkat
kemudahan dipakainya sistem pendukung keputusan pemilihan lokasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
pembangunan gedung sarang burung walet menggunakan metode SAW
(Simple Additive Weigthing)?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah:
1. Membuat sebuah sistem pendukung keputusan pemilihan lokasi
pembangunan gedung sarang burung walet dengan menggunakan metode
SAW (Simple Additive Weigthing) untuk membantu para pengembang
sebagai bahan pertimbangan dalam membangun gedung sarang burung
walet demi menghindari kerugian akibat kesalahan pemilihan lokasi yang
tepat.
2. Membuat sistem yang bermanfaat dan mudah dipergunakan oleh para
pengembang dalam pemilihan lokasi pembangunan gedung sarang burung
walet.
1.4 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah pada sistem pendukung keputusan ini sebagai berikut:
1. Data yang digunakan merupakan data observasi mengenai pembangunan
gedung sarang burung walet yang terdapat pada wilayah Kabupaten Kutai
Timur, Kalimantan Timur.
2. Menggunakan metode SAW (Simple Additive Weigthing) untuk
merekomendasikan lokasi yang paling tepat untuk pembangunan gedung
sarang burung walet.
3. Menggunakan kriteria dalam penentuan perhitungan yang diperoleh dari
hasil observasi yang telah dilakukan penulis.
4. Sistem ini hanya untuk merekomendasikan pemilihan lokasi pembangunan
gedung sarang burung walet tidak untuk pembangunan gedung lain.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir ini dibagi menjadi beberapa bab sebagai
berikut:
BAB I. Pendahuluan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah,
dan sistematika penulisan.
BAB II. Tinjauan Pustaka
Bab ini berisi penjelasan dan uraian singkat mengenai dasar teori yang
mendukung dan digunakan dalam pengembangan sistem ini.
BAB III. Metodologi Penelitian
Bab ini berisi metodologi penelitian yang akan digunakan pada penelitian
ini.
BAB IV. Analisis dan Perancangan Sistem
Bab ini berisi analisis dan perancangan sistem berdasarkan analisis yang
telah dibuat sebelumnya.
BAB V. Implementasi
Bab ini berisi rancangan implementasi sistem berdasarkan analisis yang
telah dibuat sebelumnya.
BAB VI. Pengujian dan Analisis Hasil
Bab ini berisi tentang bagaimana tahap pengujian sistem dan analisis hasil
pengujian.
BAB VII. Penutup
Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Pendukung Keputusan
Pada bab berisi landasan teori yang akan digunakan dalam penelitian
mencangkup sistem pendukung keputusan, metode SAW (Simple Additive
Weighting) dan tinjauan pustaka.
2.1.1 Definisi Sistem Pendukung Keputusan
Sistem pendukung keputusan merupakan sebuah sistem
yang digunakan untuk mendukung para pengambil keputusan
manajerial dalam situasi keputusan semiterstruktur namun tidak
untuk menggantikan peran penilaian mereka (Turban, 2005).
2.1.2 Tujuan Sistem Pendukung Keputusan
Menurut Turban (2005) tujuan Sistem Pendukung Keputusan
sebagai berikut:
1. Membantu manager dalam pengambilan keputusan atas
masalah semi terstruktur.
2. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan
bukannya dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer.
3. Meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil manajer lebih
dari pada perbaikan efisiensinya.
4. Kecepatan komputasi komputer memungkinkan para pengambil
keputusan untuk melakukan banyak komputasi secara cepat
dengan biaya yang rendah.
5. Peningkatan produktivitas membangun satu kelompok
pengambilan keputusan, terutama para pakar bisa sangat mahal.
6. Dukungan kualitas. Komputer bisa meningkatkan kualitas
keputusan yang dibuat.
7. Berdaya saing manajemen dan pemberdayaan sumber daya
perusahaan, tekanan persaingan menyebabkan tugas
pengambilan keputusan menjadi sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
8. Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan
penyimpanan.
2.1.3 Keuntungan Sistem Pendukung Keputusan
Menurut Subakti (2002), beberapa keuntungan penggunaan
sistem pendukung keputusan:
1. Mampu mendukung pencarian solusi dari berbagai
permasalahan yang kompleks.
2. Dapat merespon dengan cepat pada situasi yang tidak
diharapkan dalam konsisi yang berubah-ubah.
3. Mampu untuk menerapkan berbagai strategi yang berbeda pada
konfigurasi berbeda secara cepat dan tepat.
4. Pandangan dan pembelajaran baru.
5. Sebagai fasilitator dalam komunikasi.
6. Meningkatkan control manajemen dan kinerja.
7. Menghemat biaya dan sumberdaya manusia (SDM).
8. Menghemat waktu karena keputusan dapat diambil dengan
cepat.
9. Meningkatkan efektivitas manajerial, menjadikan manajer
dapat bekerja lebih singkat dan dengan sedikit usaha.
10. Meningkatkan produktifitas analis.
2.1.4 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan
Menurut Turban (2005) karakteristik Sistem Pendukung
Keputusan sebagai berikut:
1. Dukungan untuk pengambilan keputusan, terutama pada situasi
semiterstruktur dan tak terstruktur, dengan menyertakan
penilaian manusia dan informasi terkomputerisasi.
2. Dukungan untuk semua level manajerial, dari eksekutif puncak
sampai manager lini.
3. Dukungan untuk individu dan kelompok. Masalah yang kurang
terstruktur sering memerlukan keterlibatan individu dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
departemen dan tingkat organisasional yang berbeda atau
bahkan dari organisasi lain.
4. Dukungan untuk keputusan independen dan atau sekuensial.
Keputusan dapat dibuat satu kali, beberapa kali atau berulang
(dalam interval yang sama).
5. Dukungan disemua fase proses dan gaya pengambilan
keputusan: intelegensi, desain, pilihan, dan implementasi.
6. Dukungan diberbagai proses dan gaya pengambilan keputusan.
7. Adaptivitas sepanjang waktu. Pengambilan keputusan
seharusnya reaktif, dapat menghadapi perubahan kondisi secara
cepat dan dapat mengadaptasikan sistem pendukung keputusan
untuk memenuhi perubahan tersebut.
8. Pengguna merasa seperti di rumah. Ramah pengguna, kapasitas
grafis yang sangat kuat dan antarmuka manusia – mesin
interaktif dengan satu bahasa alami dapat sangat meningkatkan
keefektifan sistem pendukung keputusan.
9. Peningkatan terhadap keefektifan pengambilan keputusan
(akurasi, timeliness, kualitas) ketimbang pada efisiensinya
(biaya pengambilan keputusan).
10. Kontrol penuh oleh pengambil keputusan terhadap semua
langkah proses pengambilan keputusan dalam memecahkan
suatu masalah.
11. Pengguna akhir dapat mengembangkan dan memodifikasi
sendiri sistem sederhana. Sistem yang lebih besar dapat
dibangun dengan bantuan ahli sistem informasi.
12. Biasanya, model – model yang digunakan untuk menganalisis
situasi pengambilan keputusan. Kapasitas pemodelan
memungkinkan eksperimen dengan berbagai strategi yang
berbeda dibawah konfigurasi yang berbeda
13. Akses disediakan untuk berbagai sumber data, format dan tipe,
mulai dari sistem informasi geografis sampai sistem,
berorganisasi objek. Dapat digunakan sebagai alat standalone
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
oleh seorang pengambil keputusan pada suatu lokasi atau
didistribusikan disuatu organisasi sepanjang persediaan. Dapat
diintregrasikan secara dengan sistem pengambil keputusan lain
atau aplikasi lain, serta bisa didistribusikan secara internal dan
eksternal menggunakan networking atau teknologi web.
2.1.5 Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Menurut Hermawan (2005), sistem pendukung keputusan terdiri
komponen – komponen sebagai berikut:
1. Manajemen data
Manajemen data melakukan pengambilan data yang diperlukan
baik dari database yang berisi data internal maupun database
yang berisi data eksternal. Jadi fungsi komponen data ini
sebagai pengatur data-data yang diperlukan oleh sistem
pendukung keputusan
2. Manajemen model
Manajemen model melalui model Base Management
melakukan interaksi baik dengan User Interface untuk
mendapatkan perintah maupun data manajemen untuk
mendapatkan data yang akan diolah. Jadi, tujuan dari
manajemen model adalah untuk mengubah data yang ada pada
database menjadi informasi yang berguna dalam pengambilan
keputusan.
3. Antarmuka pengguna
User Interface digunakan untuk berinteraksi antar user dengan
DSS, baik untuk memasukan informasi ke sistem maupun
menampilkan informasi ke user. Karena begitu pentingnya user
interface bagi suatu sistem DSS, maka harus bisa merancang
suatu user interface yang bisa mudah dipelajari dan digunakan
user serta pelaporan yang bisa secara mudah dilakukan oleh
pengguna (Suryadi, dkk, 2013).
Komponen tersebut membentuk sistem aplikasi sistem
pendukung keputusan yang bisa dikoneksikan ke intranet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
perusahaan, ekstranet atau internet. Arsitektur dari sistem
pendukung ditunjukan pada gambar berikut (Turban, 2005).
2.1.6 Langkah-langkah Pengambilan Keputusan
Saat melakukan pemodelan dalam membangun sistem
pendukung keputusan dilakukan langkah – langkah (Kusrini, 2007),
yaitu sebagai berikut:
1. Studi Kelayakan (Intelligence)
Pada langkah ini, sasaran ditentukan dan dilakukan
pencarian prosedur, pengumpulan data, identifikasi masalah,
indentifikasi kepemilikan masalah, klasifikasi masalah,
hingga akhirnya terbentuk sebuah pernyataan masalah.
2. Perancangan (Design)
Pada tahap ini akan diformulasikan model yang akan digukan
dan kriteria-kriteria yang ditentukan. Setelah itu, dicari
alternative model yang bisa menyelesaikan permasalahan
tersebut. Langkah selanjutnya adalah memprediksi keluaran
yang mungkin. Kemudian ditentukan variabel – variabel
model.
3. Pemilihan (Choice)
Setelah pada tahap perancangan ditentukan berbagai
alternatif model beserta variabel-variabelnya. Pada tahap ini
akan dilakukan pemilihan modelnya, termasuk solusi dari
model tersebut. Selanjutnya, dilakukan analisis sensitivitas,
yakni dengan mengganti beberapa variabel.
4. Membuat Sistem Pendukung Keputusan
Setelah menentukan modelnya, berikutnya adalah
mengimplentasikan-nya dalam aplikasi sistem pendukung
keputusan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
2.2 Metode SAW (Simple Additive Weighting)
2.2.1 Definisi Metode SAW
Konsep dasar metode SAW (Simple Additive Weighting)
adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap
alternatif pada semua atribut. Metode Simple Additive Weighting
disarankan untuk menyelesaikan masalah penyeleksian dalam
sistem pengambilan keputusan multi proses. Metode Simple Additive
Weighting merupakan metode yang banyak digunakan dalam
pengambilan keputusan yang memiliki banyak atribut. Metode ini
membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) kesuatu
skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif
yang ada.
2.2.2 Kelebihan Metode SAW
Kelebihan dari metode Simple Additive Weighting dibanding
dengan model pengambil keputusan lainnya terletak pada
kemampuannya untuk melakukan penilaian secara lebih tepat
karena didasarkan pada nilai kriteria dan bobot preferensi yang
sudah ditentukan, selain itu SAW juga dapat menyeleksi alternatif
terbaik dari sejumlah alternatif yang ada karena adanya proses
perangkingan setelah menentukan bobot untuk setiap atribut
(Kusumadewi, dkk, 2006).
2.2.3 Langkah – langkah Penyeselesaian Metode SAW
Langkah – langkah penyelesaian metode SAW
(Kusumadewi, dkk, 2006) adalah sebagai berikut:
1. Menentukan kriteria – kriteria yang akan dijadikan acuan dalam
pengambilan keputusan, yaitu Ci-
2. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap
kriteria.
3. Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria (Ci), kemudian
melakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan ataupun
atribut biaya) sehingga diperoleh matriks ternormalisai R.
Menggunakan rumus 2.1 berikut :
rij =
{
𝑥𝑖𝑗
𝑀𝑎𝑥𝑖
𝑥𝑖𝑗 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑗 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑡 𝑘𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛(𝑏𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡)
. .
. .𝑀𝑖𝑛𝑖𝑥𝑖𝑗
𝑥𝑖𝑗 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑗 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑡 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎(𝑐𝑜𝑠𝑡)
.. (2.1)
Keterangan:
rij = Rating kinerja ternormalisasi
Max xij =Nilai maksimum dari setiap baris dan kolom
Min xij =Nilai minimum dari setiap baris dan kolom
xij = Baris dan kolom dari matriks
Dimana rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif
A1 pada atribut Cj;
i=1,2,…,m dan j=1,2,…,n.
4. Hasil akhir diperoleh dari proses perangkingan yaitu
penjumlahan dari perkalian matriks ternormalisasi R dengan
vektor bobot sehingga diperoleh nilai sebesar yang dipilih
sebagai alternatif terbaik (Ai) sebagai solusi (Kusumadewi,
2006). Digunakan rumus 2.2 untuk menentukan nilai
prefensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai
berikut:
Vi = ∑ 𝑤𝑗𝑛𝑗=1 𝑟𝑖𝑗
.. (2.2)
Keterangan :
Vi = Nilai akhir dari alternatif lain
Wj = Bobot yang telah ditentukan
rij = Matriks rating ternormalisasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa
alternatife Ai lebih dipilih.
2.2.4 Contoh Penyelesaian Kasus dengan Metode SAW
(Kusumadewi, dkk, 2006)
Kasus 2.1:
Suatu perusahaan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ingin
membangun sebuah gudang yang akan digunakan sebagai tempat untuk
menyimpan sementara hasil produksinya. Ada 3 lokasi yang akan
menjadi alternative, yaitu: A1 = Ngemplak, A2 = Kalasan, A3 = Kota
Gede. Ada 5 kriteria yang dijadikan acuan dalam pengambilan
keputusan, yaitu:
C1 = jarak dengan pasar terdekat (km),
C1 = kepadatan penduduk disekitar lokasi (orang/km2),
C1 = jarak dari pabrik (km),
C1 = jarak dengan gudang yang sudah ada (km),
C1 = harga tanah untuk lokasi (x1000 Rp/m2).
Rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria, dinilai
dengan 1 sampai 5, yaitu;
1 = Sangat buruk,
2 = Buruk,
3 = Cukup,
4 = Baik,
5 = Sangat baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Tabel 2. 1 Rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria
Alternatif
Kriteria
C1 C2 C3 C4 C5
A1 0,75 2000 18 50 500
A2 0,50 1500 20 40 450
A3 0,90 2050 35 35 800
Kriteria C2 (kepadatan penduduk disekitar lokasi) dan C4 (jarak
dengan gudang yang sudah ada) adalah kriteria keuntungan (benefit)
sedangkan C1 (jarak dengan pasar terdekat), C3 (jarak dari pabrik), dan
C5 (harga tanah untuk lokasi) adalah kriteria biaya (cost)
Pengambil keputusan memberikan bobot preferensi sebagai berikut:
W = (5, 3, 4, 4, 2)
Pertama-tama, dilakukan normalisasi matriks X berdasarkan persamaan
2.1 sebagai berikut:
r11 = min {0,75;0,5;0,90}
0,75=
0,5
0,75= 0,6667
r12 = 2000
max {2000;1500;2050}=
2000
2050= 0,9756
r13 = min {18;20;35}
18=
18
18= 1
r14 = 50
max {50;40;35}=
50
50= 1
r15 = min {500;450;800}
500=
450
500= 0,9
dan seterusnya, sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R sebagai
berikut:
R = [0,6667 0,9756 1,0000 1,0000 0,9000 1,000 0,7371 0,9000 0,8000 1,00000,5556 1,0000 0,5143 0,7000 0,5625
]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Proses perangkingan berdasarkan persamaan 2.2 sebagai berikut:
V1 = (5)(0,6667)+(3)(0,9756)+(4)(1)+(4)(1)+(2)(0,9) = 16,0602
V2 = (5)(1)+(3)(0,7371)+(4)(0,9)+(4)(0,8)+(2)(1) = 15,9951
V3 = (5)(0,5556)+(3)(1)+(4)(0,5143)+(4)(0,7)+(2)(0,5652) = 11,7599
Nilai terbesar dari V1, sehingga alternative pertama adalah yang terbaik.
Dengan kata lain, Ngeplak akan terpilih sebagai lokasi untuk
mendirikan gudang baru.
2.3 PHP (Profesional Home Page)
PHP merupakan bahasa standar yang digunakan dalam dunia
web site. PHP adalah bahasa program yang berbentuk script yang
diletakan dalam server web (Nugroho, 2004). PHP adalah bahasa
server-side scripting yang menyatu dengan tag-tag HTML yang
dieksekusi di server dan digunakan untuk membuat halaman web
dinamis seperti halnya Active Server Pages (ASP) atau java server page
2.3.1 Kegunaan PHP
Kegunaan PHP adalah untuk membuat tampilan web menjadi
lebih dinamis, dengan php kita bisa menampilkan atau menjalankan
beberapa file dalam 1 file dengan cara di include atau require, dan php
itu sendiri sudah bisa beriteraksi dengan beberapa database walaupun
dengan kelengkapan yang berbeda.
2.3.2 Kelebihan dan Kekurangan PHP
Bahasa pemograman PHP merupakan bahasa pemograman
yang paling banyak digunakan dan berikut ini adalah kelebihan dan
kekurangan yang dimiliki oleh PHP.
Kelebihan PHP:
1. PHP adalah bahasa multiplatform yang artinya dapat berjalan
diberbagai mesin dan sistem operasi (Linux, Unix, Macintosh,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console
serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem lainya.
2. PHP bersifat open source yang berarti dapat digunakan oleh siapa
saja secara gratis.
3. Web server pendukung PHP dapat ditemukan dimana-mana dari
mulai apache, IIS, Lighttpd, nginx, hingga Xitami dimana
konfigurasi yang relative mudah dan tidak berbelit-belit, bahkan
banyak yang membuat dalam bentuk paket atau package (PHP,
MySQL dan Web Server).
4. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis-
milis, komunitas dan developer yang siap membantu dalam
pengembang.
5. Dalam sisi pemahaman, PHP adalah bahasi scripting yang peling
mudah karena memiliki refensi yang banyak.
6. Banyak beredar aplikasi dan program php yang gratis dan siap
pakai seperti WorPress, PrestaShop, dan lain-lain.
7. Dapat mendukung banyak database, seperti MySQL, Oracle, MS-
SQL dst.
Kekurangan PHP:
1. PHP tidak mengenal package.
2. Jika tidak di-encoding, maka kode PHP dapat dibaca semua orang
dan untuk meng-encoding-nya dibutuhkan tool dari Zend yang
mahal sekali biayanya.
3. PHP memiliki kelemahan keamanan. Jadi programmer harus jeli
dan berhati-hati dalam melakukan pemrograman dan konfigurasi
PHP.
2.4 Lokasi Gedung Rumah Burung Walet
2.4.1 Rumah Burung Walet
Setiap binatang membutuhkan tempat tinggal dengan
persyaratan tertentu untuk hidup, mencari makan, bercengkrama,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
berlindung, dan berkembang biak. Lingkungan alam tempat untuk
mencari makan dan bercengkrama dinamakan habitat makro.
Lingkungan alam tempat untuk berlindung dan berkembangbiak
disebut habitat mikro.
Rumah walet adalah sebuah bangunan, baik bangunan alami
maupun buatan manusia, yang dipakai oleh burung walet untuk
berlindung dan berkembang biak. Rumah walet memiliki tiga
pengertian yaitu rumah walet primitif, rumah walet tradisional, dan
rumah walet modern. Burung walet suka hidup berkoloni di dalam
rumah yang disenanginya. Burung walet juga memiliki naluri untuk
pulang (homing insting) yang membuatnya selalu tinggal dirumah
yang sama, kecuali kalau keamanan terganggu.
Rumah walet modern dibangun dengan cara dan tujuan
khusus agar dihuni burung walet. Rumah walet modern ini dapat
berupa gedung baru, perombakan total rumah sriti, atau peningkatan
mutu rumah walet tradisional yang kondisi di dalamnya (habitat
mikro) disesuaikan dengan persyaratan-persyaratan ruangan yang
dibutuhkan burung walet untuk bertempat tinggal, yaitu sebagai
berikut:
1. Penerangan rumah dibuat remang-remang sampai gelap.
Pencahayaan tersebut dapat diukur dengan alat pengukur
kekuatan cahaya (lightmeter).
2. Suasana di dalam ruangan dibuat tenang dan tidak ada suara-
suara yang dapat mengejutkan burung walet.
3. Iklim mikro (microclimate), yaitu kondisi udara dalam rumah
walet yang disukai oleh walet hingga betah tinggal di
dalamnya, yang meliputi faktor – faktor, yaitu: Temperatur
udara di dalam ruangan berkisar 26oC – 29oC dan stabil.
Kelembapan relatif udara di dalam ruangan antara 75% - 95%
dan stabil. Kandungan gas di dalam rumah walet
mencerminkan bau gua alam yang dihuni walet. Bau tersebut
dipengaruhi oleh bahan-bahan yang ada di dalam rumah walet,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
baik yang berasal dari lantai, dinding, sirit walet, maupun
kotoran walet. Bau udara khas tersebut dinamakan miasma
atau miasmata (Adiwibawa,2007)
2.4.2 Pemilihan Lokasi
Pemilihan lokasi rumah walet menurut Adiwibawa (2007) harus
mempertimbangkan beberapa faktor sebagai berikut:
1. Ketinggian maksimum lokasi hunian sekitar 1.000 m di atas
permukaan laut, tetapi sebaiknya di tempat dengan elevasi
tidak lebih dari 500 m dari permukaan laut. Penentuan elevasi
ini penting sebab bila daerah terlalu tinggi, burung walet
mungkin masih mau bertempat tinggal, tetapi akan sulit
berkembang. Jika dipaksakan, biaya pengelolahan untuk
menjaga stabilitas kondisi dalam rumah walet akan tinggi,
sehingga kurang menguntungkan sebagai suatu usaha.
2. Letak calon rumah walet tersebut tidak boleh terlalu dekat
dengan keramaian, pusat kota, atau kawasan industri.
Keramaian kota serta industri beserta polusinya akan
mengganggu populasi burung walet.
3. Meskipun burung walet tersebut sudah menempati rumah yang
kita bangun, tetapi mereka akan tetap liar. Mereka akan
mencari makan berupa seranggga-serangga yang berterbangan
dialam bebas disekitar rumah walet sampai radius beberapa
puluh kilometer. Oleh karena itu kondisi lingkungan calon
rumah walet (habitat makro) harus dapat mendukung
kehidupan serangga sebagai makanan burung walet. Untuk
melengkapi jenis serangga kesukaan burung walet, lingkungan
calon rumah walet harus mempunyai daratan dan perairan.
a. Daratan
Daratan yang banyak serangga adalah daratan yang
ditumbuhi oleh tanaman, baik tanaman tinggi (pohon-
pohonan) maupun rendah (rumput-rumputan dan semak-
semak). Oleh karena itu, lokasi calon rumah walet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
sebaiknya berada di daerah dengan dua macam jenis
tanaman tersebut. Daerah persawahan, ladang,
persemakan, atau lapangan rumput sangat cocok untuk
lokasi calon rumah walet karena banyak serangga yang
bisa menjadi makanan burung walet. Daerah perkebunan
atau hutan juga dapat dipilih sebagai calon lokasi rumah
walet karena banyak jenis serangga yang hidup dan
mencari makan dari tanaman perkebunan.
b. Perairan
Serangga banyak terdapat diperairan yang mengandung
plankton dan tanaman air. Perairan itu dapat berupa danau,
rawa, waduk, atau sungai. Perairan yang mengandung
banyak plankton dan tumbuhan air umumnya dihuni
bermacam-macam serangga yang menjadi makana burung
walet.
4. Calon lokasi rumah walet tidak jauh dari dari rumah walet yang lain
atau gua walet, misalnya dalam radius kurang dari 10 km sehingga
dimungkinkan terjadi perkawinan silang atara burung-burung walet
yang hidup bebas dan burung walet yang hidup dirumah-rumah
walet yang kita buat. Kalau perkawinan silang tersebut tidak
dimungkikan, maka akan terjadi perkawinan antar saudara
(inbrending) yang akan melemahkan generasi burung-burung walet
berikutnya, sehingga akan mengakibatkan penurunan kualitas dan
kuantitas sarang burung walet.
5. Lokasi calon rumah walet tidak jauh dari jalan besar sehingga
memudahkan pengangkutan material bangunan pada waktu
membangun gedung untuk rumah walet. Lokasi rumah walet yang
tidak jauh dari jalan besar akan memudahkan pemilik rumah untuk
melakukan pemeriksaan, pengontrolan, atau pemeliharaan rumah
walet tersebut.
6. Calon lokasi rumah walet sebaiknya sudah ada fasilitas penerangan
listrik dari PLN, terutama untuk daerah elevasi tinggi. Energi listrik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
ini sangat diperlukan untuk meningkatkan kondisi rumah walet.
Disamping itu calon lokasi rumah walet tersebut harus ada fasilitas
air, bak air dari PAM maupun air sumur. Di daratan tinggi yang jauh
dari kota, kadang kala tidak didapatkan sumber air sumur, baik
dangkal maupun sumur dalam, apalagi air PAM. Air sangat
dibutuhkan untuk menjaga kelembapan udara didalam rumah walet.
7. Calon lokasi rumah burung walet sebaiknya tidak banyak burung
buas, misalnya burung elang atau alap-alap yang suka menyambar
dan memangsa burung walet yang sedang terbang di udara atau yang
sedang bergerombol akan masuk sarangnya.
8. Calon lokasi rumah burung walet terjamin keamanannya, misalnya
di daerah yang dekat dengan keamanan setempat, di samping lokasi
rumah walet itu sendiri disediakan rumah jaga untuk petugas
keamanan. Dengan demikian, lokasi rumah walet tersebut aman dari
pencurian sarang walet.
2.5 Tinjauan Pustaka
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Catur (2014) dalam
jurnal LINK vol.20 tentang “Sistem Pendukung Keputusan Penentuan
Lokasi Pembangunan Sarang Walet Menggunakan Metode Analytic
Hierarchy Process”, diketahui bahwa untuk menghindari kerugian yang
akan terjadi akibat pemilihan lokasi yang tidak tepat perlu dilakukan
perhitungan analisis dalam menentukan daerah yang paling cocok untuk
didirikan gedung, metode yang digunakan adalah metode AHP (Analytic
Hierarchy Process) pada daerah Sampit, Kalimantan Tengah. Dari hasil
perhitungan dengan menggunakan perangkingan maka dapat diketahui
bahwa daerah yang paling cocok untuk didirikan gedung sarang burung
walet adalah daerah samuda dengan bobot 2,0646. Kesimpulan dari
penelitian ini adalah perhitungan dengan menggunakan metode AHP dapat
digunakan untuk membantu para pengusaha menentukan lokasi
pembangunan rumah sarang burung walet. Daerah pemilihan akan lebih
efektif jika lokasi sudah ada beberapa gedung yang menjadi sarang burung
walet.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Khairani dan Purwa
Hasan (2015) dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia
2015 tentang “ Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW)
dalam Menentukan Pendirian Lokasi Gramedia Sumatra Utara”,
diketehui bahwa kemampuan pengambilan keputusan dengan cepat
dan cermat merupakan kunci keberhasilan dari seorang pengambil
keputusan (Decision Maker). Pada penelitian ini digunakan metode Simple
Additive Weighting dalam menentukan lokasi gramedia di Sumatera Utara.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan antara lain: Pengujian dengan
penerapan Simple Additive Weighting dapat menentukan lokasi gramedia di
Sumatera Utara dimana alternative terbaik dengan nama lokasi Tanjung
Morawa dengan hasil akhir 1536.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi uraian tentang cara pengambilan data untuk penelitian. Cara
pengambilan data tersebut dilakukan berbagai langkah seperti yang akan dijelaskan
dibawah ini.
3.1 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana membangun
sistem pendukung keputusan untuk pemilihan lokasi pembangunan gedung sarang
burung walet menggunakan metode SAW (Simple Additive Weigthing) dan apakah
sistem pendukung keputusan dengan menggunakan metode SAW (Simple Additive
Weigthing) dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pemilihan lokasi
pembangunan gedung sarang burung walet. Untuk dapat menjawab permasalahan
tersebut maka metode penelitian yang akan digunakan terdiri dari:
1. Tahap Perencanaan
2. Pengumpulan Data
3. Studi Literatur
4. Pengembangan Sistem
3.2 Tahap Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan penentuan tujuan dibangunnya Sistem Pendukung
Keputusan. Langkah – langkah ini merupakan langkah awal yang sangat penting,
karena akan menentukan pemilihan jenis Sistem Pendukung Keputusan yang akan
dirancang serta metode pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini.
Proses yang akan dilakukan yaitu mempelajari kebutuhan sistem yang akan
digunakan dalam penelitian dan kriteria apa saja yang digunakan untuk proses
pendukung keputusan. Setelah proses perencanaan dilakukan maka selanjutnya
adalah proses pembuatan sistem. Berikut ini adalah jawal perencanaan kegiatan
yang akan dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
3.3 Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
3.3.1 Survei Awal
Teknik awal yang dilakukan dalam pengumpulan data untuk
penelitian ini dilakukan dengan teknik observasi yang dilakukan
di sekitar wilayah Kabupaten Kutai Timur yang berkaitan
dengan prosedur kriteria pemilihan lokasi yang menjadi bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan pemilihan lokasi
pembangunan gedung sarang burung walet yang telah dilakukan
selama ini.
3.3.2 Sumber Data
Data yang digunakan pada penelitian didapat dari hasil observasi
yang telah dilakukan sebelumnya. Data yang didapat tersebut
berisikan nilai-nilai dari setiap kriteria yang telah ditentukan.
3.4 Studi Literatur
Mempelajari teori sistem pendukung keputusan dan metode SAW dalam
pembangunan sistem pendukung keputusan pemilihan lokasi pembangunan
gedung sarang burung walet. Sumber literatur berupa buku teks, buku online,
situs-situs penunjang dan karya ilmiah.
3.5 Pengembangan Sistem
Membangun sistem pendukung keputusan pemilihan lokasi pembangunan
gedung sarang burung walet dilakukan dengan menggunakan metode FAST
(Framework for the Applications of System Thinking) menurut (Whitten, 2000)
terdapat 7 fase dalam pengembangan dalam metode FAST adalah sebagai
berikut:
1. Scope Definition (Definisi Ruang Lingkup)
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan informasi yang akan diteliti tingkat
feasibility atau kemungkinan dan ruang lingkup proyek yaitu dengan
menggunakan kerangka PIECES (Performance, Information, Economics,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Control, Efficiency, Service). Hal ini dilakukan untuk menemukan inti dari
masalah-masalah yang ada (problems), Kesempatan untuk meningkatkan
kinerja organisasi (opportunity), dan kebutuhan-kebutuhan baru yang
dibebankan oleh pihak manejemen atau pemerintah (directives).
2. Problem Analysis (Analisis Masalah)
Pada tahap ini akan diteliti tahap-tahap yang muncul pada sistem yang ada
sebelumnya. Dalam hal ini yang dihasilkan dari tahapan preliminary
investigation adalah kata kunci utamanya. Hasil dari tahapan ini adalah
peningkatan peforma sistem yang akan memberikan keuntungan dari segi
bisnis perusahaan. Hasil lain dari tahap ini adalah sebuah laporan yang
menerangkan tentang problems, causes, effects, dan solution benefits.
3. Requirements Analysis (Analisis Kebutuhan)
Pada tahap ini akan dilakukan pengurutan prioritas dari kebutuhan –
kebutuhan bisnis yang ada. Tujuan dari tahapan ini adalah mengidentifikasi
data, proses dan antarmuka yang diinginkan pengguna dari sistem yang
baru.
4. Logical Design (Desain Logikal)
Tujuan dari tahapan ini adalah mentransformasikan kebutuhan-kebutuhan
bisnis dari fase requirements analysis kepada sistem model yang akan
dibangun nantinya. Dengan kata lain fase ini menjawab pertanyaan-
pertanyaan seputar penggunaan teknologi (data, process, interface) yang
menjamin usability, reability, completeness, performance dan quality yang
akan dibangun di dalam sistem.
5. Decision Analysis (Analisis Keputusan)
Pada tahap ini akan mempertimbangkan beberapa kandidat dari perangkat
lunak dan keras yang nantinya akan dipilih dan dipakai dalam implementasi
sistem sebagai solusi dari problems dan requirements yang sudah
didefinisikan pada tahapan-tahapan sebelumnya.
6. Physical Design (Desain Fisik)
Tujuan dari tahapan ini adalah mentransformasikan kebutuhan bisnis yang
dipresentasikan sebagai logical design menjadi physical design yang
nantinya akan dijadikan sebagai acuan dalam membuat sistem yang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
dikembangkan. Jika di dalam logical desaign tergantung pada berbagai
solusi teknis, maka physical desaign merepresentasikan solusi teknik yang
lebih spesifik.
7. Construction and Testing (Pembuatan sistem dan pengujian)
Setelah membuat physical design, maka akan dimulai untuk
mengkonstruksi dan melakukan tahap uji coba terhadap sistem yang
memenuhi kebutuhan bisnis dan spesifikasi desain. Basis data, program
aplikasi dan antar muka akan mulai dibangun pada tahap ini. Setelah itu
dilakukan uji coba terhadap keseluruhan sistem. Tujuan pengujian adalah
menemukan kesalahan – kesalahan terhadap sistem tersebut dan kemudian
bisa diperbaiki. Pengujian sistem dilakukan dengan dua tahap yaitu:
1. Tahap Validasi
Tahap validasi yaitu tahap pengujian terhadap proses-proses dalam
sistem yang dibuat untuk memastikan bahwa sistem sudah berjalan
dengan baik. Uji coba proses yaitu dengan mencoba seluruh proses
yang ada di dalam sistem apakah sudah berjalan dengan benar. Uji coba
tersebut menggunakan uji coba perangkat lunak (Black Box).
Kemudian mencocokan hasil perhitungan dengan metode Simple
Additive Weighting secara manual, dan kemudian mencocokan hasil
perhitungan metode Simple Weighting menggunakan sistem yang telah
dibuat. Hasil yang akan didapatkan yaitu perhitungan secara manual
harus sama dengan hasil perhitungan yang ada di sistem.
2. Pengujian oleh pengguna
Tahap pengujian terhadap pengguna yaitu tahap pengujian sistem yang
telah dibuat kepada pengguna dan tujuan yang diharapkan. Proses
pengujian dilakukan dengan menguji sistem kepada responden yaitu
para pengusaha atau pengembang gedung sarang burung walet yang
telah biasa membangun gedung atau sebagai pihak yang telah
profesional. Pengujian sistem juga dilakukan pada responden pemula
atau mereka yang baru mencoba usaha budidaya sarang burung walet
tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
3.6 Analisis Hasil
Tahap analisis hasil merupakan tahap pengelolaan hasil pengujian yang
telah dilakukan untuk mendapatkan pengetahuan apakah sistem yang dibuat telah
berguna dan mudah digunakan dalam pemilihan lokasi pembangunan gedung
sarang burung walet atau tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
BAB IV
ANALISIS PERANCANGAN SISTEM
4.1 Analisis Sistem
Pada tahap ini akan membahas mengenai hasil analisis terhadap permasalah
pemilihan lokasi pembangunan gedung sarang burung walet yang selama ini
dilakukan oleh para pembudidaya sarang burung walet. Hasil analisis merupakan
pertimbangan untuk merancang system pendukung keputusan pemilihan lokasi
pembangunan gedung sarang burung walet. Hasil analisis ini didapatkan dari
wawancara kepada para pembudidaya sarang burung walet dengan cara
menanyakan secara langsung bagaimana cara yang dilakukan dalam pengambilan
keputusan selama ini. Hasil yang didapatkan dari hasil wawancara tersebut yaitu:
4.1.1 Gambaran Umum Sistem Lama
Saat ini sistem pendukung keputusan untuk memilih lokasi pembangunan
gedung sarang burung walet masih dilakukan secara manual. Pada umumnya
pembudidaya menentukan lokasi dengan cara mendatangi setiap lokasi dari
kecamatan satu ke kecamatan lain dengan jarak yang tidak dekat. Setelah itu mereka
akan melihat apakah daerah tersebut merupakan lintasan burung walet atau tidak,
jarak sumber makanan, ketinggian daratan dan kepadatan penduduk dari setiap
daerah. Pengambilan keputusan secara manual ini membutuhkan waktu, tenaga,
dan biaya perjalanan yang cukup banyak. Cara tersebut dianggap kurang efektif jika
setiap calon daerah yang dituju memiliki jarak yang jauh. Sistem yang baru ini
diharapkan dapat membantu pengguna dalam pengambilan keputusan dan
memberikan rekomendasi untuk pemilihan lokasi pembangunan gedung sarang
burung walet yang paling baik.
4.1.2 Definisi Ruang Lingkup (Scope Definition)
4.1.2.1 Perumusan Masalah
Pada umumnya pengguna pada saat ini dihadapkan dengan kendala
pemilihan lokasi dengan jarak lokasi yang tidak dekat dan banyaknya kriteria
pemilihan yang cukup menyita waktu. Cara tersebut dianggap kurang efektif jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
setiap calon daerah yang dituju memiliki jarak yang jauh. Hal tersebut dapat dilihat
dari :
1. Performance: Belum adanya sistem yang mampu membandingkan lokasi –
lokasi pembangunan gedung sarang burung walet satu dengan lainya,
sehingga pengambilan keputusan pemilihan lokasi pembangunan gedung
sarang burung walet menjadi lebih lama dikarenakan masih harus
membandikan lokasi secara manual dan hasilnya yang didapat belum sesuai
dengan apa yang dibutuhkan pembududaya.
2. Information: Mencari informasi secara langsung dengan mendatangi setiap
daerah kemudian mengamati daerah tersebut apakah terdapat lintasan
burung walet. Selanjutnya mencari tau jarak sumber makanan walet dengan
lokasi yang ada. Kemudian jika daerah tersebut sesuai kriteria hunian walet
maka pembudidaya akan membangun gedung walet didaerah tersebut.
3. Economics: Mencari informasi dengan mendatangi setiap lokasi dengan
jarak yang jauh akan membuat pengeluaran bertambah bagi para
pembudidaya sarang burung walet.
4. Efficiency: Mendatangi setiap lokasi dengan jarak lokasi yang tidak dekat
akan memakan banyak waktu karena para pembudidaya harus
membandingkan lokasi satu persatu.
5. Service: Sistem yang ada pada saat ini belum mampu membantu
pembudidaya untuk menentukan lokasi pembangunan gedung sarang
burung walet yang sesuai dangan kriteria yang dibutuhkan.
4.1.2.2 Pernyataan Masalah
Tabel 4. 1 Pernyataan Masalah
Pernyataan Masalah Solusi
Pembudidaya sarang burung walet
kesulitan dalam menentukan lokasi
pembangunan gedung sarang burung
walet
Membuat suatu sistem yang dapat
memberikan rekomendasi dalam
memilih lokasi pembangunan gedung
sarang burung walet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Pembudidaya kesulitan dalam
melakukan pemilihan lokasi yang
memiliki jarak yang jauh sehingga
kurang efektif.
Membuat sistem informasi berbasis
web yang dapat memberikan informasi
mengenai lokasi yang akan dibangun
gedung sarang burung walet.
4.2 Analisis Masalah
4.2.1 Analisis Sebab Akibat
Tabel 4. 2 Analisis Sebab Akibat
ANALISIS PENYEBAB DAN
AKIBAT
TUJUAN MEMPERBAIKI
SISTEM
Masalah Penyebab dan
Akibat
Tujuan Sistem Batasan Sistem
Pembudidaya
sarang burung
walet kesulitan
dalam pemilihan
lokasi
pembangunan
sarang burung
walet
Sebab : Para
pembudidaya
kesulitan atau akan
memakan waktu dan
uang ketika
melakukan pemilihan
lokasi pembangunan
gedung sarang
burung walet
Akibat : lokasi yang
dituju terkadang
tidak sesuai dengan
kriteria – kriteria
pembangunan
gedung sarang
burung walet
Memberikan
rekomendasi
lokasi kepada
para
pengembang
sebagai bahan
pertimbangan
dan rujukan
lokasi atau
daerah apa saja
yang baik untuk
membangun
gedung sarang
burung walet
Kriteria yang
digunakan
diperoleh dari hasil
observasi yaitu:
jarak ke sentra
walet, jarak
keperairan, jarak ke
makanan, jarak ke
pusat kota,
kepadatan
penduduk, populasi
burung, harga tanah
dan tinggi
permukaan tanah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Pembudidaya
kesulitan dalam
melakukan
pemilihan lokasi
yang memiliki
jarak yang jauh
sehingga kurang
efektif.
Sebab : Belum
adanya sistem yang
dapat memberikan
rekomendasi lokasi
yang tepat untuk
membangun gedung
sarang burung walet
Akibat : Lokasi yang
dituju sebagai tempat
pembangunan
gedung tidak sesuai.
Memudahkan
pembudidaya
mendapat
informasi
mengenai lokasi
yang akan
dibangun serta
memberi
rekomendasi
lokasi mana
yang dapat
dibangun
gedung sarang
burung walet.
Sistem pendukung
keputusan ini dibuat
berbasis web
sehingga
memungkinkan
pembudidaya untuk
mengakses.
4.2.2 Gambaran Umum Sistem Baru
Dalam sistem yang akan dibuat terdapat 2 pihak yang akan terlibat yaitu:
Administrator sistem dan User yaitu para pembudidaya sarang burung walet.
Administrator nantinya akan bertugas mengelola sistem mencangkup pengelolaan
data dan pemeliharaan sistem. Untuk bisa masuk dengan otoritas Administrator,
maka Administrator harus login terlebih dahulu menggunakan username dan
password. Jika bisa melewati sistem login, maka Administrator telah bisa
mengelola data-data yang digunakan oleh sistem. Administrator dapat melihat,
menambah, memperbaharui, serta menghapus data. Sistem menyediakan form yang
digunakan oleh administrator untuk mengelola data. Semua data yang digunakan
oleh sistem akan disimpan dalam database.
User dalam sistem ini dapat mencari informasi mengenai lokasi untuk
pembangunan gedung sarang burung walet. Jika user ingin membandingkan lokasi
maka user dapat memilih lokasi lokasi yang akan dibandingkan, kemudian sistem
akan menghitung kelebihan-kelebihan dari masing-masing lokasi yang telah
dipilih. Selanjutnya sistem akan memberikan hasil recomendasi lokasi yang paling
tepat untuk didirikan gedung sarang burung walet.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Dalam memberikan rekomendasi, sistem yang dibuat menggunka metode
Simple Additive Weihting (SAW). Sistem yang akan dibangun berbasis web
menggunakan bahasa pemograman PHP dan menggunakan MySQL sebagai basis
data.
4.3 Analisis Kebutuhan (Requirement Analysis)
4.3.1 Aktor Yang Terlibat Dalam Sistem
Aktor – aktor yang terlibat dalam sistem ini adalah:
1. Administrator, adalah orang yang memiliki wewenang dan tanggung jawab
untuk mengelola sistem. Tugas utama dari Administrator adalah mengelola
data yang dibutuhan sistem.
2. User, adalah orang yang ingin mencari rekomendasi dalam memilih lokasi
pembangunan gedung sarang burung walet. User dapat memilih lokasi dan
kriteria apa saja yang ingin dibandingkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
4.3.2 Use Case Diagram
4.3.2.1 Use Case Diagram Sistem
Gambar 4. 1 Usecase Administrator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Gambar 4. 2 Usecase User
4.3.2.2 Use Case Package Subsistem Pengelolaan Data Kriteria
Gambar 4. 3 Usecase Subsistem Pengelolaan Data Kriteria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
4.3.2.3 Use Case Package Subsistem Pengelolaan Data Lokasi
Gambar 4. 4 Usecase Subsistem Pengelolaan Data Lokasi
4.3.2.4 Use Case Package Subsistem Proses Pengambilan Keputusan
Gambar 4. 5 Usecase Subsistem Proses Pengambilan Keputusan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
4.3.2.5 Ringkasan Use Case
Tabel 4. 3 Ringkasan Usecase
Kode Usecase Deskripsi
UC-01 Login Aktor : Admin
Deskripsi : Aktor memasukan
username dan password pada
sistem
UC-02 Lihat Data Kriteria Aktor : Admin
Deskripsi : Aktor dapat melihat
data dari setiap kriteria yang ada
UC-03 Tambah Data Kriteria Aktor : Admin
Deskripsi : Aktor dapat
menambah kriteria dan data dari
setiap kriteria
UC-04 Edit Data Kriteria Aktor : Admin
Deskripsi : Aktor dapat mengedit
data setiap kriteria
UC-05 Hapus Data Kriteria Aktor : Admin
Deskripsi : Aktor dapat
menghapus kriteria beserta data
dari setiap kriteria
UC-06 Lihat Data Lokasi Aktor : Admin
Deskripsi : Aktor dapat melihat
lokasi dan data dari setiap lokasi
UC-07 Tambah Data Lokasi Aktor : Admin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Deskripsi : Aktor dapat
menambah lokasi dan data dari
setiap lokasi
UC-08 Edit Data Lokasi Aktor : Admin
Deskripsi : Aktor dapat mengedit
data dari setiap lokasi
UC-09 Hapus Data Lokasi Aktor : Admin
Deskripsi : Aktor dapat
menghapus lokasi beserta dat
dari setiap lokasi
UC-10 Logout Aktor : Admin
Deskripsi : Aktor keluar dari
sistem
UC-11 Proses SPK Lokasi Aktor : User
Deskripsi : Aktor dapat memilih
kriteria dan lokasi apa saja yang
ingin dibandingkan
UC-12 Simpan Hasil Proses Aktor : User
Deskripsi : Aktor dapat
menyimpan hasil dari proses spk
UC-13 Cetak Hasil Aktor : User
Deskripsi : Aktor dapat
menyetak hasil banding spk dari
proses yang telah dilakukan
sebelumnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
4.4 Desain Logikal
4.4.1 Desain Proses
4.4.1.1 Diagram Berjenjang (Decompotition Diagram)
Gambar 4. 6 Diagram Berjenjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
4.4.1.2 Diagram Konteks (Context Diagram)
Gambar 4. 7 Diagram Konteks
4.4.1.3 Diagram Aliran Data (Data Flow)
4.4.1.3.1 Diagram Aliran Data Level 1
Gambar 4. 8 Diagram Aliran Data Level 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
4.4.1.3.1 Diagram Aliran Data Level 2 Proses 1
Gambar 4. 9 Diagram Aliran Data Level 2 Proses 1
4.4.1.3.2 Diagram Aliran Data Level 2 Proses 2
Gambar 4. 10 Diagram Aliran Data Level 2 Proses 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
4.4.1.3.3 Diagram Aliran Data Level 3 Proses 1.2
Gambar 4. 11 Diagram Aliran Data Level 3 Proses 1.2
4.4.1.3.4 Diagram Aliran Data Level 3 Proses 1.3
Gambar 4. 12 Diagram Aliran Data Level 3 Proses 1.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
4.4.1.3.4 Diagram Aliran Data Level 3 Proses 2.2
Gambar 4. 13 Diagram Aliran Data Level 3 Proses 2.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
4.4.2 Desain Manajemen Data
4.4.2.1 Desain Konseptual
Gambar 4. 14 Desain Konseptual
4.4.2.2 Desain Logikal
Gambar 4. 15 Desain Logikal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
4.4.2.3 Desain Fisikal
4.4.2.3.1 Tabel Lokasi
Tabel 4. 4 Tabel Lokasi
Nama Kolom Tipe Data
Id_lokasi Varchar2(20)
Nama_lokasi Varchar2(50)
Deskripsi Varchar2(500)
4.4.2.3.2 Tabel Kriteria
Tabel 4. 5 Tabel Kriteria
Nama Kolom Tipe Data
Id_kriteria Varchar2(20)
Nama_kriteria Varchar2(50)
Bobot Varchar2(20)
costbenefit Varchar2(20)
Deskripsi Varchar2(500)
4.4.2.3.3 Tabel Nilai_Kriteria
Tabel 4. 6 Tabel Nilai_Kriteria
Nama Kolom Tipe Data
Id_lokasi Varchar2(50)
Id_kriteria Varchar2(50)
Nilai_kriteria Float
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
4.4.2.3.4 Tabel User
Tabel 4. 7 Tabel User
Nama Kolom Tipe Data
Username Varchar2(20)
Password Varchar2(20)
4.4.2.3.5 Tabel Tb_Hasil
Tabel 4. 8 Tabel tab_hasil
Nama Kolom Tipe Data
Id_lokasi Varchar2(20)
Skor Varchar2(20)
4.4.3 Desain Manajemen Model
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Lokasi Pembangunan Gedung
Sarang Burung Walet ini menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW)
dalam menentukan hasil rekomendasi pemilihan lokasi pembangunan gedung
sarang burung walet yang akan dibangun oleh para pengembang.
4.4.3.1 Kriteria dan Tujuan
Kriteria yang digunakan untuk melakukan proses rekomendasi pemilihan
lokasi pembangunan gedung sarang burung walet tersebut diinisialisasikan Cj…Cn
sebagai berikut (Adiwibawa, 2007):
Tabel 4. 9 Kriteria
Kode
Kriteria
Nama
Kriteria
Arti Tipe
Kriteria
C1 Jarak ke
sentra walet
Jarak kesuatu daerah, dimana sebuah daerah
tersebut terdapat 1 sampai 3 gedung walet.
Semakin dekat dengan sentra walet maka
Cost
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
gedung akan memiliki potensi lebih cepat
untuk dihuni oleh burung walet
C2 Jarak ke
perairan
Merupakan sumber makanan bagi burung
– burung walet sehingga mampu
menyediakan kebutuhan hidup walet dalam
jangka waktu panjang. Semakin dekat ke
perairan maka semakin baik untuk
didirikan gedung walet
Cost
C3 Jarak ke
makanan
Merupakan jarak kesuatu daerah yang
terdapat sumber makanan burung-burung
walet berupa hutan, sawah maupun
perkebunan. Sehingga dapat memenuhi
kebutuhan pakan burung walet. Semakin
dekat ke sumber makanan maka semakin
baik.
Cost
C4 Jarak ke
permukiman
terdekat
Merupakan jarak kedaerah perkotaan, desa,
atau perkampungan yang menjadi tempat
permukiman masyarakat. Gedung walet
lebih baik didirikan dengan daerah
berpopulasi rendah atau jauh dari pusat
kota, sehingga burung walet nyaman untuk
tinggal dan bersarang. Semakin jauh
dengan permukinan maka semakin baik
Benefit
C5 Kepadatan
Penduduk
Merupakan jumlah kepadatan penduduk
dari suatu daerah yang akan dibangun
gedung walet. Semakin kecil jumlah
kepadatan penduduk pada suatu daerah
akan mempengaruhi jumlah populasi
burung walet maka semakin baik.
Cost
C6 Populasi
Burung
Walet
Merupakan banyak jumlah populasi
burung walet dilihat dari lintasan yang
terdapat pada daerah yang akan dibangun
Benefit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
gedung walet. Sehingga akan
mempengaruhi jumlah burung walet yang
akan menghuni gedung yang telah dibuat.
Semakin banyak populasi burung maka
semakin baik
C7 Harga
Tanah
Merupakan harga tanah dari setiap calon
lokasi yang akan dibangun gedung walet.
Dengan meminimalkan harga tanah maka
akan mengurangi beban biaya
pembangunan gedung walet.
Cost
C8 Tinggi
Permukaan
Tanah
Merupakan tinggi permukaan tanah dari
setiap daerah yang tidak lebih dari 1000
mdpl. Lokasi ideal gedung walet di daratan
rendah sampai dengan 400 mdpl dan
didaratan tinggi sampai dengan 600 mdpl
atau tidak lebih dari 1000 mdpl. Dimana
jika tinggi daratan dibawah 500 mdpl dan
lebih dari 1000 mdpl maka nilai rating
kinerja bertipe cost dan jika ketinggian
diantara 500 mdpl dan 1000 mdpl maka
nilai rating kinerja bertipe benefit. Untuk
memperoleh hasil akhir yang sesuai maka
dilakukan rentang nilai dimana jika
ketinggian kurang dari 500 mdpl maka
akan bernilai 0.3. Jika ketinggian berada
diantara 500 mdpl sampai 1000 mdpl
maka akan bernilai 0.5 dan jika ketinggian
lebih dari 1000 mdpl maka akan bernilai
0.2. Nilai ini diberikan berdasarkan nilai
bobot pada setiap atribut yang dikonfersi ke
bilangan fuzzy yaitu tinggi = 0.5 ,sedang =
0.3 dan rendah = 0.2 dengan total nilai 1.
Cost
atau
Benefit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
4.4.3.2 Proses Sistem Pendukung Keputusan
4.4.3.2.1 Proses Pengambilan Keputusan
Sebelum memasuki proses pengambilan keputusan terdapat proses
penginputan data kriteria dan data alternatif yang dilakukan oleh administrator.
Data yang di inputkan adalah sebagai berikut:
Data alternatif berupa:
1. Id lokasi
2. Nama Lokasi
3. Keterangan Lokasi
4. Nilai Lokasi berdasarkan kriteria
Data kriteria berupa:
1. Id kriteria
2. Nama Kriteria
3. Bobot
4. Jenis atribut (cost atau benefit)
5. Deskripsi
Pada tahap selanjutnya sistem pendukung keputusan pemilihan lokasi
pembangunan gedung sarang burung walet ini memiliki empat proses utama yaitu:
1.) Analisis kriteria dan alternatif yaitu menentukan kriteria dan altermatif apa
saja yang digunakan untuk proses perhitungan menggunakan rumus dengan
metode Simple Additive Weighting (SAW) berdasarkan nilai alternatif yang
telah dipilih sebelumnya.
2.) Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.
3.) Normalisasi matriks merupakan proses perhitungan semua kriteria yang
telah dipilih akan dikelompokan berdasarkan tipe rumus yang cocok dengan
kriteria tersebut yaitu tipe kriteria keuntungan (benefit) atau tipe biaya (cost).
Tahap kedua yaitu menghitung nilai setiap alternatif berdasarkan rumus yang
telah ditentukan. Hasil dari perhitungan ini yaitu matriks ternormalisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
4.) Perangkingan merupakan proses perhitungan rangking dilakukan setelah
melakukan perkalian matriks ternormalisasi R dengan vektor bobot dari setiap
kriteria dengan diperoleh nilai akhir dari perhitungan. Nilai akhir tersebut akan
digunakan untuk penyusunan rangking alternatif. Semakin besar nilai akhir
suatu alternatif tersebut akan semakin cocok dengan kriteria yang telah dipilih
pengguna. Secara keseluruhan ke empat proses diatas dapat diuraikan dalam
algoritma Simple Additive Weighting berikut ini:
1. Mulai
2. Ambil nilai session dari pilih lokasi dan pilih kriteria
3. Lakukan perulangan untuk mengambil setiap nilai yang dimiliki oleh id
lokasi dan id kriteria yang telah dipilih
4. Jika id kriteria = 0008
Jika nilai <= 500 maka bernilai 0.3
Jika nilai >=500 dan nilai <=1000 maka bernilai 0.5
Selain itu bernilai 0.2
5. Buat variabel dengan function min dan max array untuk mengambil nilai
min atau max dari kriteria untuk setiap lokasi
6. Perulangan untuk mengambil nilai min atau max pada setiap kriteria untuk
semua lokasi
7. Perulangan untuk mengambil atribut cost atau benefit untuk setiap kritria
8. Perulangan pada setiap semua kriteria pada setiap lokasi
Jika id kriteria = 0008
Jika nilai kriteria > 1000 maka atribut cost
Selain itu atribut benefit
9. Jika atribut kriteria = cost maka menggunakan rumus minimal 2.1
Jika atribut kriteria = benefit maka menggunakan rumus maksimal 2.1
10. Perulangan setiap kriteria pada semua lokasi untuk mengambil nilai bobot
yang telah di inputkan.
Jika bobot tidak berubah maka vektor dikalikan bobot awal
nilai final = nilai final + vektor dikalikan bobot awal
Jika bobot berubah maka vektor dikalikan dengan get bobot yang dirubah
nilai final = nilai final + get bobot yang dirubah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
11. Arsort nilai final
12. Selesai
4.4.3.5 Contoh Perhitungan Manual Proses Pengambilan Keputusan
Contoh proses perhitungan manual sistem pendukung keputusan
menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) yaitu dengan cara
melakukan proses seleksi yang akan dilakukan yaitu dengan pengguna memilih
lokasi yang akan dibandingkan, kemudian pengguna memilih kriteria apa saja yang
akan digunakan. Pengguna dapat memilih seluruh kriteria atau hanya beberapa
kriteria yang diinginkan saja.
Contoh ke 1: Pengguna ingin membandingkan seluruh lokasi menggunakan
seluruh kriteria yang ada pada sistem. Setiap kriteria memiliki bobot kepentingan
yang berbeda. Hasil perhitungan manual yaitu kecamatan Sengatta Utara dengan
skor 16.7, Sengatta Selatan dengan skor 21.25, Bengalon dengan skor 14.63, Teluk
Pandan dengan skor 18.5 dan Sangkulirang dengan skor 26.15.
Tabel 4. 10 Bobot kriteria
C1 Jarak ke sentra walet 5
C2 Jarak ke perairan 4
C3 Jarak ke makanan 4
C4 Jarak ke pusat kota 2
C5 Kepadatan penduduk 3
C6 Populasi burung 5
C7 Harga tanah 3
C8 Tinggi permukaan tanah 4
Dimana bobot bernilai:
1 = Sangat rendah
2 = Rendah
3 = Cukup
4 = Tinggi
5 = Sangat tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
1. Proses perhitungan menggunakan metode Simple Additive Weighting
(SAW) akan dilakukan proses normalisasi dan matriks normalisasi
Tabel 4. 11 Alternatif
Alternatif Alternatif
A1 Sengatta Utara
A2 Sengatta Selatan
A3 Bengalon
A4 Teluk Pandan
A5 Sangkulirang
Tabel 4. 12 Data nilai kriteria alternatif
no
nama
lokasi A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8
1
Sengatta
Utara 1500 3200 1500 2000 96.61 5000 300000 21
2
Sengatta
Selatan 1000 2500 1000 3000 3.19 3000 250000 83
3 Bengalon 1000 52300 14000 9600 13.64 3000 200000 108
4
Teluk
Pandan 1300 5700 1300 10100 4.48 1500 175000 65
5
Sangkulira
ng 500 1600 1000 600 6.08 6000 213000 31
Normalisasi bobot untuk meminimalkan jarak ke sentra walet menggunakan
perhitungan cost pada rumus (2.1)
Normalisasi kriteria jarak kesentra walet
Tabel 4. 13 Kriteria jarak ke sentra walet
no nama lokasi A1 normalisasi
1 Sengatta Utara 1500 0.33333
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
2
Sengatta
Selatan 1000 0.5
3 Bengalon 1000 0.5
4 Teluk Pandan 1300 0.38462
5 Sangkulirang 500 1
Sangatta Utara = 500
1500 = 0.3333
Sengatta Selatan = 500
1000 = 0.5
Bengalon = 500
1000 = 0.5
Teluk Pandan = 500
1300 = 0.38461538
Sangkulirang = 500
500 = 1
Normalisai bobot untuk meminimalkan jarak ke perairan menggunakan
perhitungan cost pada rumus (2.1)
Normalisasi kriteria jarak ke perairan
Tabel 4. 14 Kriteria jarak ke perairan
no nama lokasi A2 normalisasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
1 Sengatta Utara 3200 0.5
2
Sengatta
Selatan 2500 0.64
3 Bengalon 52300 0.03059
4 Teluk Pandan 5700 0.2807
5 Sangkulirang 1600 1
Sangatta Utara = 1600
3200 = 0.5
Sengatta Selatan = 1600
2500 = 0.64
Bengalon = 1600
52300 = 0.03059273
Teluk Pandan = 1600
5700 = 0.28070175
Sangkulirang = 1600
1600 = 1
Normalisasi bobot meminimalkan jarak ke makanan menggunakan
perhitungan cost pada rumus (2.1)
Normalisi kriteria jarak ke makanan
Tabel 4. 15 Kriteria jarak ke makanan
no nama lokasi A3 normalisasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
1 Sengatta Utara 1500 0.66666667
2 Sengatta Selatan 1000 1
3 Bengalon 14000 0.07142857
4 Teluk Pandan 1300 0.76923077
5 Sangkulirang 1000 1
Sangatta Utara = 1000
1500 = 0.66666667
Sengatta Selatan = 1000
1000 = 1
Bengalon = 1000
14000 = 0.07142857
Teluk Pandan = 1000
1300 = 0.76923077
Sangkulirang = 1000
1000 = 1
Normalisasi bobot memaksimalkan jarak kepusat kota menggunakan
perhitungan benefit pada rumus (2.1)
Normalisasi kriteria jarak ke pusat kota
Tabel 4. 16 Kriteria jarak ke pusat kota
no nama lokasi A4 normalisasi
1
Sengatta
Utara 2000 0.1980198
2
Sengatta
Selatan 3000 0.2970297
3 Bengalon 9600 0.950495
4 Teluk Pandan 10100 1
5 Sangkulirang 600 0.0594059
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Sangatta Utara = 2000
10100 = 0.1980198
Sengatta Selatan = 3000
10100 = 0.2970297
Bengalon = 9600
10100 = 0.95049505
Teluk Pandan = 10100
10100 = 1
Sangkulirang = 600
10100 = 0.05940594
Normalisasi bobot meminimalkan kepadatan penduduk menggunakan
perhitungan cost pada rumus (2.1)
Normalisasi kriteria kepadatan penduduk
Tabel 4. 17 Kriteria kepadatan penduduk
no nama lokasi A5 normalisasi
1
Sengatta
Utara 96.61 0.0330309
2
Sengatta
Selatan 3.19 1
3 Bengalon 13.64 0.233877
4 Teluk Pandan 4.48 0.7122985
5 Sangkulirang 6.08 0.5244952
Sangatta Utara = 3.19
96.61 = 0.03303092
Sengatta Selatan = 3.19
3.19 = 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Bengalon = 3.19
13.64 = 0.23387698
Teluk Pandan = 3.19
4.48 = 0.71229853
Sangkulirang = 3.19
6.08 = 0.52449524
Normalisasi bobot memaksimalkan populasi burung menggunakan
perhitungan benefit pada rumus (2.1)
Normalisi kriteria populasi burung
Tabel 4. 18 Kriteria populasi burung
no nama lokasi A6 normalisasi
1
Sengatta
Utara 5000 0.8333333
2
Sengatta
Selatan 3000 0.5
3 Bengalon 3000 0.5
4 Teluk Pandan 1500 0.25
5 Sangkulirang 6000 1
Sangatta Utara = 5000
6000 = 0.83333333
Sengatta Selatan = 3000
6000 = 0.5
Bengalon = 3000
6000 = 0.5
Teluk Pandan = 1500
6000 = 0.25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Sangkulirang = 6000
6000 = 1
Normalisasi bobot meminimalkan harga tanah menggunakan perhitungan
cost pada rumus (2.1)
Normalisasi kriteria harga tanah
Tabel 4. 19 Kriteria harga tanah
no nama lokasi A7 normalisasi
1 Sengatta Utara 300000 0.5833333
2 Sengatta Selatan 250000 0.7
3 Bengalon 200000 0.875
4 Teluk Pandan 175000 1
5 Sangkulirang 213000 0.8215962
Sangatta Utara = 17500
300000 = 0.58333333
Sengatta Selatan = 17500
250000 = 0.7
Bengalon = 175000
200000 = 0.875
Teluk Pandan = 175000
175000 = 1
Sangkulirang = 175000
213000 = 0.82159624
Normalisasi bobot memaksimalkan tinggi permukaan tanah menggunakan
perhitungan benefit pada rumus (2.1)
Normalisasi kriteria tinggi permukaan tanah
Tabel 4. 20 Kriteria tinggi permukaan tanah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
no nama lokasi
tinggi
permuka
an tanah normalisasi
1 Sengatta Utara 0.2
1
2 Sengatta Selatan 0.2
1
3 Bengalon 0.2
1
4 Teluk Pandan 0.2
1
5 Sangkulirang 0.2
1
Sangatta Utara = 0.2
0.2 = 1
Sengatta Selatan = 0.2
0.2 = 1
Bengalon = 0.2
0.2 = 1
Teluk Pandan = 0.2
0.2 = 1
Sangkulirang = 0.2
0.2 = 1
Matriks normalisasi
R =
0.33333 0.5 0.66667 0.1980198 0.03303092 0.83 0.583 1
0.5 0.64 1 0.2970297 1 0.5 0.7 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
0.5 0.03059 0.07143 0.95049505 0.23387698 0.5 0.875 1
0.38462 0.2807 0.76923 1 0.71229853 0.25 1 1
1 1 1 0.05940594 0.52449524 1 0.8216 1
Proses perankingan pencarian nilai akhir
5
4
4
W = 2
3
5
3
4
Hasil Perankingan
Tabel 4. 21 Nilai Preferensi
V1 16.7451
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
V2 21.2541
V3 14.6357
V4 18.5097
V5 26.1571
Dengan menggunakan (2.2) menentukan nilai preferensi untuk setiap
alternatif (Vi) maka didapat perhitungan seperti berikut:
V1= (0.333333*5) + (0.5*4) + (0.666667*4) + (0.1980198*2) +
(0.03303092*3) + (0.833333*5) + (0.583333*3) + (1*4)
V2 = (0.5*5) + (0.64*4) + (1*4) + (0.2970297*2) + (1*3) + (0.5*5) +
(0.7*3) + (1*4)
V3 = (0.5*5) + (0.030593*4) + (0.071429*4) + (0.95049505*2) +
(0.23387698*3) + (0.5*5) + (0.875*3) + (1*4)
V4 = (0.384615*5) + (0.280702*4) + (0.769231*4) + (1*2) +
(0.71229853*3) + (0.25*5) + (1*3) + (1*4)
V5 = (1*5) + (1*4) + (1*4) + (0.05940594*2) + (0.52449524*3) + (1*5) +
(0.821596*3) + (1*4)
Maka hasil rekomendasi lokasi pembangunan gedung sarang burung walet
yang terbaik berdasarkan kriteria yang telah ditentukan
Tabel 4. 22 Skor Akhir
Sengatta Utara 16.7451 4
Sengatta
Selatan 21.2541 2
Bengalon 14.6357 5
Teluk Pandan 18.5097 3
Sangkulirang 26.1571 1
4.5 Desain Fisikal (Physical Design)
4.5.1 Desain Manajemen Dialog
4.5.1.1 Halaman Utama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Halaman ini merupakan tampilan awal yang akan dijumpai oleh
pengguna administrator maupun user. Dimana dapat melakukan proses
SPK, Help dan login.
Gambar 4. 16 Halaman Utama
4.5.1.2 Halaman login Administrator
Gambar 4. 17 Halaman login Administrator
4.5.1.3 Halaman Utama Administrator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Gambar 4. 18 Halaman utama Administrator
4.5.1.4 Halaman Data Kriteria
Gambar 4. 19 Halaman Data Kriteria
4.5.1.5 Halaman Tambah Data Kriteria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Gambar 4. 20 Halaman Tambah Data Kriteria
4.5.1.6 Halaman Edit Data Kriteria
Gambar 4. 21 Halaman Edit Data Kriteria
4.5.1.7 Halaman Lihat Data Lokasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Gambar 4. 22 Halaman Lihat Data Lokasi
4.5.1.8 Halaman Tambah Data Lokasi
Gambar 4. 23 Halaman Tambah Data Lokasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Gambar 4. 24 Halaman Tambah Nilai Lokasi
4.5.1.9 Halaman Edit Data Lokasi
Gambar 4. 25 Halaman Edit Data Lokasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
4.5.1.10 Halaman Edit Nilai Lokasi
Gambar 4. 26 Halaman Edit Nilai Kriteria
4.5.1.11 Halaman Help
Gambar 4. 27 Halaman Help
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
4.5.1.12 Halaman Pilih Lokasi
Gambar 4. 28 Halaman Pilih Lokasi
4.5.1.13 Halaman Pilih Kriteria
Gambar 4. 29 Halaman Pilih Kriteria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
4.5.1.12 Halaman Hasil Perhitungan SPK
Gambar 4. 30 Halaman Hasil Perhitungan SPK
4.5.1.13 Halaman Cetak Hasil Perbandingan SPK
Gambar 4. 31 Halaman Cetak Hasil Perbandingan SPK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
4.5.1.13 Halaman Lihat Detail Lokasi
Gambar 4. 32 Halaman Cetak Hasil Perbandingan SPK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
BAB V
IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Kebutuhan Perancangan Sistem
Kebutuhan yang digunakan dalam implementasi sistem pendukung
keputusan pemilihan lokasi pembangunan gedung sarang burung walet ini adalah:
5.1.1 Hardware
1. Prosesor : Intel Core i5-3337U 1.80GHz
2. Memori : 4 GB
3. Storage : 500 GB
5.1.2 Software
1. Sistem Operasi Microsoft Windows 10
2. Netbeans 8.2
Sebagai IDE (Integrated Development Environment) untuk
membuat atau mengembangkan perangkat lunak (Software).
3. MySQL Database
Sebagai aplikasi perancangan basis data.
Implentasi Manajemen Data
Manajemen data yang digunakan dalam implementasi sistem pendukung
keputusan pemilihan lokasi pembangunan gedung sarang burung walet
menggunakan metode Simple Additive Weighting ditangani dengan nama “skripsi”.
Pada database tersebut terdapat tabel-tabel yang digunakan untuk menyimpan data
diantaranya:
5.1.3 Tabel Lokasi
Tabel 5.1. Lokasi
Nama Kolom Tipe Data
Id_lokasi Varchar2(20)
Nama_lokasi Varchar2(50)
CREATE DATABASE skripsi;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Deskripsi Varchar2(500)
5.1.4 Tabel Kriteria
Tabel 5.2. Kriteria
Nama Kolom Tipe Data
Id_kriteria Varchar2(20)
Nama_kriteria Varchar2(50)
Bobot Varchar2(20)
costbenefit Varchar2(20)
5.1.5 Tabel Nilai Kriteria
Tabel 5.3. Nilai_Kriteria
Nama Kolom Tipe Data
Id_lokasi Varchar2(50)
Id_kriteria Varchar2(50)
Nilai_kriteria Float
CREATE TABLE `lokasi` (
`id_lokasi` VARCHAR(20) NOT NULL,
`nama_lokasi` VARCHAR(50) NULL DEFAULT NULL,
`deskripsi` VARCHAR(5000) NULL DEFAULT NULL,
PRIMARY KEY (`id_lokasi`)
)
CREATE TABLE `kriteria` (
`id_kriteria` VARCHAR(20) NOT NULL,
`nama_kriteria` VARCHAR(50) NULL DEFAULT NULL,
`bobot` VARCHAR(10) NULL DEFAULT NULL,
`costbenefit` VARCHAR(20) NULL DEFAULT NULL,
PRIMARY KEY (`id_kriteria`)
)
CREATE TABLE `nilai_kriteria` (
`id_kriteria` VARCHAR(50) NOT NULL,
`id_lokasi` VARCHAR(50) NOT NULL,
`nilai` DOUBLE NOT NULL,
INDEX `id_kriteria` (`id_kriteria`),
INDEX `id_lokasi` (`id_lokasi`)
)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
5.1.6 Tabel User
Tabel 5.4. User
Nama Kolom Tipe Data
Id_user Varchar2(20)
Username Varchar2(20)
Password Varchar2(20)
5.1.7 Tabel Tab_Hasil
Tabel 5.5. Tab_Hasil
Nama Kolom Tipe Data
Id_lokasi Varchar2(20)
Skor Varchar2(20)
CREATE TABLE `user` (
`id_user` VARCHAR(20) NOT NULL,
`username` VARCHAR(20) NOT NULL,
`password` VARCHAR(20) NOT NULL,
PRIMARY KEY (`id_user`)
)
CREATE TABLE `tab_hasil` (
`id_lokasi` CHAR(50) NULL DEFAULT NULL,
`skor` FLOAT NULL DEFAULT NULL
)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
5.3 Implementasi Manajemen Dialog
5.3.1 Halaman Utama
Gambar 5.1 Halaman Utama
5.3.2 Halaman login Administrator
Gambar 5.2 Halaman login Administrator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
5.3.3 Halaman Utama Administrator
Gambar 5.3 Halaman Utama Administrator
5.3.4 Halaman Data Kriteria
Gambar 5.4 Halaman Data Kriteria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
5.3.5 Halaman Tambah Data Kriteria
Gambar 5.5 Halaman Tambah Data Kriteria
5.3.6 Halaman Edit Data Kriteria
Gambar 5.6 Halaman Edit Data Kriteria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
5.3.7 Halaman Data Lokasi
Gambar 5.7 Halaman Lihat Data Lokasi
5.3.8 Halaman Tambah Data Lokasi
Gambar 5.8 HalamanTambah Data Lokasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
5.3.9 Halaman Edit Data Lokasi
Gambar 5.9 Halaman Edit Data Lokasi
5.3.10 Halaman Edit Nilai Lokasi
Gambar 5.10 Halaman Edit Nilai Lokasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
5.3.11 Halaman Help
Gambar 5.11 Halaman Help
5.3.12 Halaman Pilih Lokasi
Gambar 5.12 Halaman Pilih Lokasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
5.3.13 Halaman Pilih Kriteria
Gambar 5.13 Halaman Pilih Kriteria
5.3.14 Halaman Hasil Perhitungan SPK
Gambar 5.14 Halaman Hasil Perhitungan SPK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
5.3.15 Halaman Cetak Hasil Perbandingan SPK
Gambar 5.15 Halaman Cetak Hasil Perhitungan SPK
5.3.16 Halaman Lihat Detail Lokasi
Gambar 5.16 Halaman Lihat Detail Lokasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
5.4 Implementasi Manajemen Model
Berikut ini merupakan implementasi manajemen model dari proses pendukung
keputusan menggunakan metode Simple Additive Weighting dengan langkah –
langkah sebagai berikut:
1. Menentukan kriteria – kriteria yang digunakan sebagai acuan perhitungan
yang telah di inputkan oleh administrator. Terdiri dari delapan kriteria yang
dapat ditambah jika ada kriteria baru dengan proses berikut:
<?php
if (isset($_POST['tambah'])) {
$id_kriteria = $_POST['id_kriteria'];
$nama_kriteria = $_POST['nama_kriteria'];
$bobot = $_POST['bobot'];
$costbenefit = $_POST['costbenefit'];
$deskripsi = $_POST['deskripsi'];
$query1 = mysql_query("select * from skripsi.lokasi;");
while ($row = mysql_fetch_array($query1)) {
$id_lokasi = $row['id_lokasi'];
$query2 = "insert into nilai_kriteria(id_kriteria,id_lokasi,nilai) values
('$id_kriteria','$id_lokasi',0)";
$sql2 = mysql_query($query2) or die(mysql_error());
}
$query = "insert into skripsi.kriteria
(id_kriteria,nama_kriteria,bobot,costbenefit,deskripsi) "
"values ('$id_kriteria','$nama_kriteria','$bobot','$costbenefit','$deskripsi')";
$sql = mysql_query($query) or die(mysql_error());
if ($sql & $sql2) {
echo '<script language="javascript">alert("Data berhsil
ditambah!!");'
. 'document.location="Data_Kriteria.php";</script>';
} else {
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
echo '<script language="javascript">alert("Data tidak berhsil
dihapus!!");'
. 'document.location="Tambah_Kriteria.php";</script>';
}
}
?>
2. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria dengan
proses tambah nilai kriteria sebagai berikut:
<?php
if (isset($_POST['simpan'])) {
$nama_lokasi = $_POST['nama_lokasi'];
$deskripsi = $_POST['deskripsi'];
$idlokasi = $_POST['id_lokasi'];
$query1 = mysql_query("select * from skripsi.kriteria;");
while ($row = mysql_fetch_array($query1)) {
$id = $row['id_kriteria'];
$nilai = $_POST[$id];
$query = "insert into skripsi.nilai_kriteria(id_kriteria,id_lokasi,nilai)
values ('$id','$idlokasi','$nilai');";
$sql = mysql_query($query) or die(mysql_error());
}
$query2 = "insert into skripsi.lokasi (id_lokasi,nama_lokasi,deskripsi) "
. "values ('$idlokasi','$nama_lokasi','$deskripsi');";
$sql2 = mysql_query($query2) or die(mysql_error());
if ($sql && $sql2) {
echo '<script language="javascript">alert("Data berhsil
disimpan!!!");'
. 'document.location="Edit_Alternatif.php";</script>';
} else {
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
echo '<script language="javascript">alert("Data tidak berhsil
disimpan!!");'
. 'document.location="Tambah_Alternatif.php";</script>';
}
} else {
$idLokasi = $_POST['id_lokasi'];
$namaLokasi = $_POST['nama_lokasi'];
$deskripsi = $_POST['deskripsi'];
}
?>
3. Membuat matrik keputusan berdasarkan kriteria, kemudian melakukan
normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis
atribut keuntungan atau atribut biaya yang dilakukan dengan proses berikut:
<?php
// ambil session id_lokasi dan id_kriteria
$idlokasi = $_SESSION['pilihLokasi'];
$pilihKriteria = $_POST['kriteria'];
foreach ($idlokasi as $lokasi) {
foreach ($pilihKriteria as $idkrit) {
$Query = mysql_query("select nilai from skripsi.nilai_kriteria where
id_lokasi = $lokasi and id_kriteria = $idkrit;");
$z = mysql_fetch_array($Query);
//mengubah nilai asli dari kriteria dengan id_kriteria = 0008 yaitu ketinggian
dengan ketentuan berikut
if ($idkrit == "0008") {
if ($z['nilai'] <= 500) {
$z['nilai'] = 0.3;
$data[$lokasi][$idkrit] = $z['nilai'];
} elseif ($z['nilai'] > 400 && $z['nilai'] < 1000) {
$z['nilai'] = 0.5;
$data[$lokasi][$idkrit] = $z['nilai'];
} else {
$z['nilai'] = 0.2;
$data[$lokasi][$idkrit] = $z['nilai'];
}
} else {
$data[$lokasi][$idkrit] = $z['nilai'];
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
}
}
}
//buat variabel dengan function min max array untuk mengambil nilai min
atau max dari kriteria dan lokasi
$max = array();
$min = array();
foreach ($pilihKriteria as $idkrit) {
$max[$idkrit] = 0;
}
foreach ($pilihKriteria as $idkrit) {
$min[$idkrit] = 999999;
}
//ambil nilai min dan max
foreach ($pilihKriteria as $idkrit) {
foreach ($idlokasi as $lokasi) {
if ($data[$lokasi][$idkrit] >=
$max[$idkrit]) {
$max[$idkrit] = $data[$lokasi][$idkrit];
}
if ($data[$lokasi][$idkrit] < $min[$idkrit]) {
$min[$idkrit] =
$data[$lokasi][$idkrit];
}
}
}
//ambil isi costbenefit untuk mangetahui apakah kriteria ini memiliki nilai
cost / benefit
foreach ($pilihKriteria as $idkrit) {
$Query = mysql_query("select costbenefit from skripsi.kriteria where
id_kriteria = $idkrit;");
$z = mysql_fetch_array($Query);
$cb[$idkrit] = $z['costbenefit'];
}
//menghitung normalisasi matriks dengan fungsi cost benefit
foreach ($idlokasi as $lokasi) {
foreach ($pilihKriteria as $idkrit) {
if ($idkrit == '0008') {
if ($data[$lokasi][$idkrit] > 1000) {
$cb[$idkrit] = 'cost';
} else {
$cb[$idkrit] = 'benefit';
}
}
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
if ($cb[$idkrit] == 'cost') {
$ndata[$lokasi][$idkrit] =
$min[$idkrit] / $data[$lokasi][$idkrit];
} elseif ($cb[$idkrit] == 'benefit') {
$ndata[$lokasi][$idkrit] =
$data[$lokasi][$idkrit] / $max[$idkrit];
}
}
}
4. Proses perangkingan yang dilakukan dengan penjumlahan dari perkalian
matriks ternormalisasi dengan vector bobot sehingga diperoleh nilai
sebersar dipilih sebagai alternatif terbaik dengan proses sebagai berikut:
//hitung nilai final
foreach ($idlokasi as $lokasi) {
$final[$lokasi] = 0;
}
foreach ($idlokasi as $lokasi) {
foreach ($pilihKriteria as $idkrit) {
$bobotKriteria = $_POST[$idkrit];
if ($bobotKriteria == 0) {
$Query = mysql_query("select bobot from skripsi.kriteria where
id_kriteria = $idkrit;");
$z =
mysql_fetch_array($Query);
$final[$lokasi] = $final[$lokasi]
+ ($ndata[$lokasi][$idkrit] * $z['bobot']);
} else {
$final[$lokasi] = $final[$lokasi]
+ ($ndata[$lokasi][$idkrit] * $bobotKriteria);
}
}
}
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
$query = "delete from
skripsi.tab_hasil";
$deletehasil = mysql_query($query);
//mengurutkan hasil akhir atau proses perankingan
$no = 1;
arsort($final);
foreach ($final as $key => $val) {
$Query = mysql_query("select *
from skripsi.lokasi where id_lokasi = $key;");
$z = mysql_fetch_array($Query);
$nl[$lokasi] = $z['nama_lokasi'];
$dl[$lokasi] = $z['deskripsi'];
// echo "$key = $val<br>";
//simpan hasil akhir
$simpanFinal = mysql_query("insert
into skripsi.tab_hasil (id_lokasi, skor) values ('$key',$val);");
?>
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
BAB VI
PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL
6.1 Pengujian Terhadap Sistem dan Pengguna
Pada tahap ini akan membahas mengenai hasil pengujian dari sistem yang telah
dibuat. Uji coba tersebut dibagi menjadi dua bagian yaitu:
1. Tahap validasi yaitu uji coba perangkat lunak (Black Box).
2. Pengujian terhadap pengguna.
6.1.1 Tahap Validasi
Nama Use case Tahap Uji
Login 1. Input username dan password
Pengelolaan Data Kriteria 1. Lihat data kriteria
2. Tambah kriteria
3. Edit data kriteria
4. Hapus kriteria
Pengelolaan Data Lokasi 1. Lihat data lokasi
2. Tambah lokasi
3. Edit data lokasi
4. Hapus lokasi
Logout 1. Keluar dari sistem
Proses SPK Lokasi 1. Menguji proses perhitungan
seluruh lokasi dengan seluruh
kriteria
2. Menguji proses perhitungan
memilih beberapa lokasi
dengan seluruh kriteria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Tahap ini merupakan tahap pengujian terhadap proses-proses dalam sistem yang
dibuat untuk memastikan bahwa sistem yang dibuat sudah berjalan dengan baik.
Uji coba proses dilakukan dengan pemcoba seluruh proses yang ada didalam sistem
apakah sudah berjalan dengan benar. Uji coba tersebut menggunakan uji coba
perangkat lunak (Black Box). Kemudian mencocokan hasil perhitungan metode
Simple Additive Weighting secara manual dengan hasil perhitung metode Simple
Additive Weighting pada sistem yang telah dibuat. Hasil yang didapatkan yaitu
perhitungan secara manual harus sama dengan hasil perhitungan pada sistem.
Pengujian sistem dapat dilihat sebagai berikut :
Pengujian usecase Login
Tabel 6.1 Kasus dan Hasil Uji Pada Halaman Use case Login
No. Identifikasi Masukan Hasil yang
diharapkan
Hasil
Pengujian
Gambar
1.
UC-01
Username :
true
Password :
true
Contoh ;
Username :
admin
Password :
123
Masuk
kehalaman
admin
Sesuai Gambar 6.1
3. Menguji proses perhitungan
memilih beberapa lokasi
dengan lima kriteria
4. Menguji proses perhitungan
memilih beberapa lokasi
dengan lima kriteria dan
mengganti bobot kepentingan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Gambar 6.1 Berhasil Login Menuju Home Administrator
Pengujian usecase Pengelolaan Data Kriteria
Tabel 6.2 Kasus dan Hasil Uji Pada Halaman usecase Pengelolaan Data
Kriteria
No. Identifikasi Masukan Hasil yang
diharapkan
Hasil
Pengujian
Gambar
1.
UC-02
Menekan menu
data kriteria
Menampilkan
data seluruh
kriteria
Sesuai Gambar 6.2
2. UC-03 Id_kriteria:0009
Nama Kriteria:
akses ke jalan
besar
Bobot : 4
Cost/Benefit:
cost
Deskripsi:
Merupakan jarak
Muncul
notifikasi data
berhasil
disimpan
Sesuai Gambar 6.3,
Gambar 6.4
dan Gambar
6.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
lokasi ke jalan
raya
3. UC-04 Id_kriteria:0009
Nama Kriteria:
akses ke jalan
besar
Bobot : 5
Cost/Benefit:
cost
Deskripsi:
Merupakan jarak
lokasi ke jalan
raya
Muncul
notifikasi data
berhasil
disimpan
Sesuai Gambar 6.6,
Gambar 6.7,
dan Gambar
6.8
4. UC-05 Menekan aksi
hapus
Muncul
notifikasi data
berhasil
dihapus
Sesuai Gambar 6.9
dan Gambar
6.10
Gambar 6.2 Data Kriteria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Gambar 6.3 Tambah Kriteria
Gambar 6.4 Data Kriteria Baru
Gambar 6.5 Notifikasi Jika Berhasil Disimpan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Gambar 6.6 Edit Data Kriteria
Gambar 6.7 Notifikasi Data Berhasil Diedit
Gambar 6.8 Data Baru Setelah Edit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Gambar 6.9 Notifikasi Hapus
Gambar 6.10 Notifikasi Data Berhasil Dihapus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Pengujian usecase Pengelolaan Data Lokasi
Table 6.3 Kasus dan Hasil Uji Pada Halaman usecase Pengelolaan Data
Lokasi
No. Identifikasi Masukan Hasil yang
diharapkan
Hasil
Pengujian
Gambar
1.
UC-06
Menekan menu
data lokasi
Menampilkan
data seluruh
lokasi
Sesuai Gambar 6.11
2. UC-07 Id_lokasi:0006
Nama Lokasi:
Sandaran
Deskripsi:
Kecamatan
Sandaran
memiliki luas
3419,30 km2
dengan jumlah
Penduduk
sebesar 8144 dan
Kepadatan
Penduduk
mencapai
2,381774
jiwa/km2.
Kecamatan
Sandaran
memiliki
Desa/Kelurahan
Muncul
notifikasi data
berhasil
disimpan
Sesuai Gambar 6.12,
Gambar 6.13
dan Gambar
6.14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
sebanyak 7 desa
dengan
ketinggian tanah
95 mdpl.
Jarak ke sentra
walet : 1750
Jarak ke
perairan: 1300
Jarak ke
makanan: 5500
Jarak ke pusat
kota: 1500
Kepadatan
penduduk:
2,381774
Populasi Burung:
1000
Harga Tanah :
150000
Tinggi
Permukaan
tanah: 95
3. UC-08 Id_lokasi:0006
Nama Lokasi:
Sandaran
Deskripsi:
Kecamatan
Sandaran
Muncul
notifikasi data
berhasil
disimpan
Sesuai Gambar 6.15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
memiliki luas
3419,30 km2
dengan jumlah
Penduduk
sebesar 8144 dan
Kepadatan
Penduduk
mencapai
2,381774
jiwa/km2.
Kecamatan
Sandaran
memiliki
Desa/Kelurahan
sebanyak 7 desa
dengan
ketinggian tanah
95 mdpl.
Jarak ke sentra
walet : 1750
Jarak ke
perairan: 1300
Jarak ke
makanan: 5500
Jarak ke pusat
kota: 1500
Kepadatan
penduduk:
2,381774
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Populasi Burung:
1000
Harga Tanah :
150000
Tinggi
Permukaan
tanah: 95
4. UC-05 Menekan aksi
hapus
Muncul
notifikasi data
berhasil
dihapus
Gambar 6.16
dan Gambar
6.17
Gambar 6.11 Data Lokasi
Gambar 6.12 Tambah Lokasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Gambar 6.13 Tambah Nilai Lokasi
Gambar 6.14 Notifikasi Data Berhasil Ditambah
Gambar 6.15 Data Lokasi Bertambah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Gambar 6.16 Notifikasi Hapus Data
Gambar 6.17 Notifikasi Data Berhasil Dihapus
Pengujian usecase Logout
Tabel 6.4 Kasus dan Hasil Uji Pada Halaman Use case Logout
No. Identifikasi Masukan Hasil yang
diharapkan
Hasil
Pengujian
Gambar
1.
UC-10 Menekan icon
logout
Masuk
kehalaman
admin
sesuai Gambar 6.18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Gambar 6.18 Notifikasi Berhasil Logout
Pengujian usecase Proses SPK Lokasi
Tabel 6.5 Kasus dan Hasil Uji Pada Halaman Use case Proses SPK Lokasi
No. Identifikasi Masukan Hasil yang
diharapkan
Hasil
Pengujian
Gambar
1.
UC-11
Check box :
id_lokasi
Check box :
id_kriteria
Rangking
rekomendasi
lokasi beserta
skor perhitungan
Sesuai Gambar 6.19,
dan Gambar
6.20
2. UC-12 Id_lokasi
skor
Data tersimpan
ke data base,
menampilkan
hasil perhitungan
Sesuai Gambar 6.21
3 UC-13 Menekan
button cetak
Laporan
rekomendasi
dalam bentuk
Sesuai Gambar 6.22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Gambar 6.19 Pilih Lokasi
Gambar 6.20 Pilih Kriteria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Gambar 6.21 Hasil Perhitungan
Gambar 6.22 Detail Lokasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Gambar 6.23 Cetak Hasil
6.1.2 Tahap Pengujian Terhap Pengguna
Tahap ini merupakan tahap pengujian sistem yang telah dibuat kepada
pengguna untuk memastikan bahwa sistem telah sesuai dengan kebutuhan penguna
dan tujuan yang diharapkan. Proses pengujian dilakukan dengan meminta 20 orang
responden untuk mencoba sistem yang dibuat dengan metode Simple Additive
Weighting untuk memastikan apakah sistem yang telah dibuat sesuai dengan sistem
yang diinginkan responden. Pengujian dilakukan dengan menggunakan kuisioner
yang dibagi menjadi dua presepsi yaitu presepsi kegunanaan yang terdiri dari 6
pertanyaan untuk mengetahui efisiensi dan efektifitas sistem dalam pengambilan
keputusan pemilihan lokasi. Presepsi kemudahan untuk mengetahui seberapa
mudah sistem ini digunakan yang terdiri dari 6 pertanyaan. Presepsi tersebut
merujuk pada metode TAM (Thecnology Acceptance Model) oleh Davis (1989).
Dari hasil pengujian terhadap 20 orang responden di dapatkan hasil seperti
berikut ini:
Terdapat 5 skala penilaian dengan bobot masing-masing yang terdiri dari
skala Sangat Setuju, Setuju, Ragu-ragu, Tidak Setuju dan Sangat Tidak Setuju.
Bobot skala tersebut dapat dilihat dari tabel dibawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Tabel 6.6 Skala Penilaian Likert
Skala Bobot
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Ragu-ragu 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Untuk menetapkan peringkat dalam setiap variabel penelitian, dapat dilihat dari
perbandingan antara skor aktual dan ideal dengan rumus Narimawati (2007):
% Skor aktual = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 * 100%
(6.1)
Dimana:
Skor aktual = Hasil perhitungan bobot seluruh pendapatan responden
Skor ideal = Prediksi nilai bobot tertinggi dikalikan jumlah responden
Tabel 6.7 Kategori Presentase Tanggapan Responden Terhadap Presentase Skor
Aktual (Sugiono, 2007)
Interval Korelasi Tinggkat Hubungan
< 0.19 Sangat Rendah
0.20 - 0.39 Rendah
0.40 - 0.59 Sedang
0.60 - 0.79 Kuat
0.80 – 1.00 Sangat Kuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
6.1.2.1 Perceived of Usefulness
1. Menggunakan SPK pemilihan lokasi pembangunan gedung walet dapat
mempercepat proses pemilihan lokasi sesuai dengan kriteria yang saya
butuhkan.
Tabel 6.8 Frekuensi Pertanyaan No.1
Skala Presentase
Sangat Setuju 13
Setuju 5
Ragu-ragu 2
Tidak Setuju 0
Sangat Tidak Setuju 0
Dari 20 responden, 13 orang menyatakan sangat setuju, 5 orang menyatakan
setuju, dan 2 orang menyatakan ragu-ragu.
Perhitungan analisis kepentingan kuisioner kepentingan pertanyaan no.1:
SS: 13orang x 5 = 65
ST: 5 orang x 4 = 20
R: 2 orang x 3 = 6
TS: 0 orang x 2 = 0
STS: 0 orang x 1 = 0
Total: = 91
% skor aktual no.1 = 91
5 𝑥 20 𝑥 100% = 91%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
2. Menggunakan SPK pemilihan lokasi pembangunan gedung walet dapat
memperbaiki kesalah-kesalan perhitungan yang saya lakukan dalam
membandingkan kriteria lokasi satu sama lain.
Tabel 6.9 Frekuensi Pertanyaan No.2
Skala Frekuensi
Sangat Setuju 12
Setuju 7
Ragu-ragu 1
Tidak Setuju 0
Sangat Tidak Setuju 0
Dari 20 responden, 12 orang menyatakan sangat setuju, 7 orang menyatakan
setuju, dan 1 orang menyatakan ragu-ragu.
Perhitungan analisis kepentingan kuisioner kepentingan pertanyaan no.2:
SS: 12 orang x 5 = 60
ST: 7 orang x 4 = 28
R: 1 orang x 3 = 3
TS: 0 orang x 2 = 0
STS: 0 orang x 1 = 0
Total: = 91
% skor aktual no.2 = 91
5 𝑥 20 𝑥 100% = 91%
3. SPK pemilihan lokasi pembangunan gedung walet dapat meningkatkan
efisiensi waktu saya dalam memilih lokasi sesuai dengan kriteria yang saya
butuhkan.
Tabel 6.10 Frekuensi Pertanyaan No.3
Skala Frekuensi
Sangat Setuju 10
Setuju 8
Ragu-ragu 2
Tidak Setuju 0
Sangat Tidak Setuju 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Dari 20 responden, 10 orang menyatakan sangat setuju, 8 orang menyatakan
setuju, dan 2 orang menyatakan ragu-ragu.
Perhitungan analisis kepentingan kuisioner kepentingan pertanyaan no.3:
SS: 10 orang x 5 = 50
ST: 8 orang x 4 = 32
R: 2 orang x 3 = 6
TS: 0 orang x 2 = 0
STS: 0 orang x 1 = 0
Total: = 88
% skor aktual no.3 = 88
5 𝑥 20 𝑥 100% = 88%
4. SPK pemilihan lokasi pembangunan gedung walet dapat meningkatkan
efektifitas waktu saya dalam memilih lokasi sesuai dengan kriteria yang
saya butuhkan.
Tabel 6.11 Frekuensi Pertanyaan No.4
Skala Frekuensi
Sangat Setuju 9
Setuju 9
Ragu-ragu 2
Tidak Setuju 0
Sangat Tidak Setuju 0
Dari 20 responden, 10 orang menyatakan sangat setuju, 8 orang menyatakan
setuju, dan 2 orang menyatakan ragu-ragu.
Perhitungan analisis kepentingan kuisioner kepentingan pertanyaan no.3:
SS: 9 orang x 5 = 45
ST: 9 orang x 4 = 36
R: 2 orang x 3 = 6
TS: 0 orang x 2 = 0
STS: 0 orang x 1 = 0
Total: = 87
% skor aktual no.3 = 87
5 𝑥 20 𝑥 100% = 87%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
5. Menggunakan SPK pemilihan lokasi pembangunan gedung walet dapat
memudahkan saya dalam memilih lokasi dengan kritria yang saya butuhkan.
Tabel 6.12 Frekuensi Pertanyaan No.5
Skala Frekuensi
Sangat Setuju 14
Setuju 6
Ragu-ragu 0
Tidak Setuju 0
Sangat Tidak Setuju 0
Dari 20 responden, 14 orang menyatakan sangat setuju dan 6 orang
menyatakan setuju.
Perhitungan analisis kepentingan kuisioner kepentingan pertanyaan no.5:
SS: 14 orang x 5 = 70
ST: 6 orang x 4 = 24
R: 0 orang x 3 = 0
TS: 0 orang x 2 = 0
STS: 0 orang x 1 = 0
Total: = 94
% skor aktual no.5 = 94
5 𝑥 20 𝑥 100% = 94%
6. Secara keseluruhan SPK pemilihan lokasi pembangunan gedung walet
berguna bagi saya untuk merekomendasikan lokasi yang sesuai dengan
kriteria yang butuhkan.
Tabel 6.13 Frekuensi Pertanyaan No.6
Skala Frekuensi
Sangat Setuju 8
Setuju 11
Ragu-ragu 1
Tidak Setuju 0
Sangat Tidak Setuju 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Dari 20 responden, 14 orang menyatakan sangat setuju dan 6 orang
menyatakan setuju.
Perhitungan analisis kepentingan kuisioner kepentingan pertanyaan no.6:
SS: 8 orang x 5 = 40
ST: 11 orang x 4 = 44
R: 1 orang x 3 = 3
TS: 0 orang x 2 = 0
STS: 0 orang x 1 = 0
Total: = 87
% skor aktual no.6 = 87
5 𝑥 20 𝑥 100% = 87%
Selanjutnya % skor aktual dari setiap pertanyaan dijumlahkan 91% + 91% +
88% + 87% + 94% + 87% = 538 %. Lalu jumlah dari % skor aktual di hitung
nilai rata-ratanya 538%
6 = 89.66 % (0.8966). Dari hasil perhitungan maka
jumlah rata-rata dari % skor aktual digolongkan dalam kategori sangat kuat
karena % skor aktual termasuk dalam Interval Korelasi 0.80 – 1.00 (sangat
kuat) sehingga sistem yang telah dibangun sangat bermanfaat (perceived of
usefulness) bagi para pengembang budidaya sarang burung walet.
6.1.2.2 Perceived of Ease
1. Mudah bagi saya untuk belajar menggunakan SPK pemilihan lokasi
pembangunan gedung walet.
Tabel 6.14 Frekuensi Pertanyaan No.1
Skala Frekuensi
Sangat Setuju 13
Setuju 7
Ragu-ragu 0
Tidak Setuju 0
Sangat Tidak Setuju 0
Dari 20 responden, 13 orang menyatakan sangat setuju dan 7 orang
menyatakan setuju.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Perhitungan analisis kepentingan kuisioner kepentingan pertanyaan no.1:
SS: 13 orang x 5 = 65
ST: 7 orang x 4 = 28
R: 0 orang x 3 = 0
TS: 0 orang x 2 = 0
STS: 0 orang x 1 = 0
Total: =
% skor aktual no.1 = 93
5 𝑥 20 𝑥 100% = 93%
2. Mudah bagi saya untuk melakukan apa yang ingin saya lakukan dengan
menggunakan SPK pemilihan lokasi pembangunan gedung walet seperti
mengetahui informasi mengenai kriteria lokasi gedung, memilih lokasi yang
diinginkan untuk membandingkan kriteria lokasi, dll.
Tabel 6.15 Frekuensi Pertanyaan No.2
Skala Frekuensi
Sangat Setuju 9
Setuju 10
Ragu-ragu 1
Tidak Setuju 0
Sangat Tidak Setuju 0
Dari 20 responden, 9 orang menyatakan sangat setuju, 10 orang menyatakan
setuju dan 1 orang ragu-ragu
Perhitungan analisis kepentingan kuisioner kepentingan pertanyaan no.2:
SS: 9 orang x 5 = 45
ST: 10 orang x 4 = 40
R: 1 orang x 3 = 3
TS: 0 orang x 2 = 0
STS: 0 orang x 1 = 0
Total: = 88
% skor aktual no.2 = 88
5 𝑥 20 𝑥 100% = 88%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
3. SPK pemilihan lokasi pembangunan gedung walet jelas dan mudah saya
mengerti.
Tabel 6.16 Frekuensi Pertanyaan No.3
Skala Frekuensi
Sangat Setuju 16
Setuju 4
Ragu-ragu 0
Tidak Setuju 0
Sangat Tidak Setuju 0
Dari 20 responden, 16 orang menyatakan sangat setuju dan 4 orang
menyatakan setuju.
Perhitungan analisis kepentingan kuisioner kepentingan pertanyaan no.3:
SS: 16 orang x 5 = 80
ST: 4orang x 4 = 16
R: 0 orang x 3 = 0
TS: 0 orang x 2 = 0
STS: 0 orang x 1 = 0
Total: = 96
% skor aktual no.3 = 96
5 𝑥 20 𝑥 100% = 96%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
4. Interaksi website pada SPK pemilihan lokasi gedung walet sangat fleksibel.
Tabel 6.17 Frekuensi Pertanyaan No.4
Skala Frekuensi
Sangat Setuju 4
Setuju 11
Ragu-ragu 5
Tidak Setuju 0
Sangat Tidak Setuju 0
Dari 20 responden, 4 orang menyatakan sangat setuju, 11 orang menyatakan
setuju dan 5 menyatakan ragu-ragu.
Perhitungan analisis kepentingan kuisioner kepentingan pertanyaan no.4:
SS: 4 orang x 5 = 20
ST: 11 orang x 4 = 44
R: 5 orang x 3 = 15
TS: 0 orang x 2 = 0
STS: 0 orang x 1 = 0
Total: = 79
% skor aktual no.4 = 79
5 𝑥 20 𝑥 100% = 79%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
5. Mudah bagi saya untuk menjadi mahir dalam menggunakan SPK pemilihan
lokasi pembangunan gedung walet.
Tabel 6.18 Frekuensi Pertanyaan No.5
Skala Frekuensi
Sangat Setuju 14
Setuju 6
Ragu-ragu 0
Tidak Setuju 0
Sangat Tidak Setuju 0
Dari 20 responden, 14 orang menyatakan sangat setuju dan 6 orang
menyatakan setuju.
Perhitungan analisis kepentingan kuisioner kepentingan pertanyaan no.5:
SS: 14 orang x 5 = 80
ST: 6 orang x 4 = 16
R: 0 orang x 3 = 0
TS: 0 orang x 2 = 0
STS: 0 orang x 1 = 0
Total: = 96
% skor aktual no.5 = 96
5 𝑥 20 𝑥 100% = 96%
6. Mudah bagi saya untuk mengoperasikan SPK pemilihan lokasi
pembangunan gedung walet
Tabel 6.19 Frekuensi Pertanyaan No.6
Skala Frekuensi
Sangat Setuju 12
Setuju 8
Ragu-ragu 0
Tidak Setuju 0
Sangat Tidak Setuju 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Dari 20 responden, 12 orang menyatakan sangat setuju dan 8 orang
menyatakan setuju.
Perhitungan analisis kepentingan kuisioner kepentingan pertanyaan no.:
SS: 12 orang x 5 = 60
ST: 8 orang x 4 = 32
R: 0 orang x 3 = 0
TS: 0 orang x 2 = 0
STS: 0 orang x 1 = 0
Total: = 92
% skor aktual no.6 = 92
5 𝑥 20 𝑥 100% = 92%
Selanjutnya % skor aktual dari setiap pertanyaan dijumlahkan 93% + 88% +
96% + 79% + 94% + 92% = 542 %. Lalu jumlah dari % skor aktual di hitung
nilai rata-ratanya 542%
6 = 90.33 % (0.9033). Dari hasil perhitungan maka
jumlah rata-rata dari % skor aktual digolongkan dalam kategori sangat kuat
karena % skor aktual termasuk dalam Interval Korelasi 0.80 – 1.00 (sangat
kuat) sehingga sistem yang telah dibangun sangat mudah digunakan
(perceived of ease) bagi para pengembang budidaya sarang burung walet.
6.2 Kelebihan Sistem
Kelebihan – kelebihan yang dimiliki sistem yaitu:
1. Pengguna dapat menentukan lokasi apasaja yang akan dibandingkan
sesuai lokasi yang diinginkan.
2. Pengguna dapat menentukan kriteria dan bobot kriteria yang
dibutuhkan.
6.3 Kekurangan Sistem
Kekurangan-kekurangan pada sistem yaitu:
1. Keterangan lokasi kurang lengkap.
2. Alternatif lokasi kurang banyak.
3. Tidak ada fitur mencari lokasi berdasarkan jarak yang diinginkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
BAB VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Hasil yang didapat dari perancangan dan pengembangan Sistem
Pendukung Keputusan Pemilihan Lokasi Pembangunan Gedung Sarang
Burung Walet Menggunakan Metode Simple Additive Weighting yaitu:
1. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Lokasi Pembangunan
Gedung Sarang Burung Walet menggunakan Metode SAW (Simple
Additive Weighting) telah berhasil dibangun sesuai dengan
perancangan dan kebutuhan pengguna.
2. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Lokasi Pembangunan
Gedung Sarang Burung Walet menggunakan Metode SAW (Simple
Additive Weighting) dapat digunakan untuk membantu para
pengembang sesuai dengan persepsi kegunaan (perceived of
usefulness) dengan presentase sebesar 89.66% atau sangat berguna.
Dan persepsi kemudahan (perceived of ease) dengan presentase
90.33% atau sangat mudah digunakan.
7.2 Saran
Saran yang dilakukan untuk pengembangan sistem yaitu:
1. Membuat sistem dengan mengembangkan sistem berbasis
informasi geografis sehingga dapat memperoleh nilai setiap jarak
pada kriteria dengan mudah dan lebih akurat.
2. Menambahkan lebih banyak lagi alternatif lokasi sehingga lebih
banyak pilihan pengguna.
3. Menjelaskan detail lokasi dengan lebih lengkap lagi sehingga
informasi lebih lengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
DAFTAR PUSTAKA
Adiwibawa, 2007. Pengelolaan Rumah Walet.Yogyakarta: Kanisius.
Budiman, Arief. 2012. Menentukan Lokasi Budi Daya Walet. Jakarta:
Penebar Swadaya.
Davis, 1989. Perceived Usefulness, Perseived Ease, and Acceptance of
Information Techmology. Mis Quarterly vol.13.
Hermawan, Catur. 2014. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi
Pembangunan Sarang Walet Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process.
Jurnal Link vol.20.
Kusumadewi, Sri., dkk. 2006. Fuzzy Artribute Decision Making (Fuzzy
MADM). Yogyakarka: Graha Ilmu.
Khairani, Purwa, 2015. Penerapan Metode Simple Additive Weigthting
(SAW) dalam Menentukan Pendirian Lokasi Gramedia di Sumatera Utara.
Kurini, 2011. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan.
Yogyakarta: Andi .
Nugroho, 2004. Pemograman Web dengan Menggunakan PHP dan
Framework, Yogyakarta: Deepublish.
Pina, Tri. 2016. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pemilihan
Kamera DSRL Menggunakan Metode Simple Additive Weighting.
Sugiyono. 2005. Metodologi Penelitian Pebisnis, Jakarta: PT. Gramedia.
Uminarimawati, 2007. Riset Managemen Sumber Daya Manusia Aplikasi
& Contoh Perhitunganya, Jakarta: Agung Media.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI