Upload
danghanh
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGARUH PENAMBAHAN SARI DAUN BAYAM MERAH
(Alternanthera amoena Voss)TERHADAP RASA, AROMA, WARNA DAN
TEKSTUR PADA YOGHURT SUSU SAPI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh
Anastia Aryantie
NIM : 131434018
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN METEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO
“Apa saja yang kamu minta dan doakan,
percayalah bahwa kamu telah
menerimaNya, maka hal itu akan
diberikan kepadaMu“
(Markus 11 : 24)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas karunia Tuhan yang Maha Kuasa, rahmat dan karunia Nya
penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul “Pengaruh
Penambahan Sari Daun Bayam Merah (Alternanthera amoena Voss)Terhadap
Rasa,Aroma, Warna dan Tekstur pada Yoghurt Susu Sapi”.
Penulisan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar
sarjana pada Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanat Dharma Yogyakarta. Skripsi ini tidak akan selesai
tanpa bantuan berbagai phak yang secara langsung maupuntidak lansung berperan
mengatasi berbagai masalah yang ada selama penelitian ini. Untuk itu penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc.,Ph.D., selaku rektor Universitas Sanata
Dharma.
2. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Universitas Sanata Dharma.
3. Dr. Marcelinus Andy Rudhito, S.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (JPMIPA).
4. Drs. Antonius Tri Priyantoro, M.For.Sc., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma.
5. Ibu Ika Yuli Listyarini, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang tidak pernah
bosan memberikan arahan, bimbingan, waktu dalam penulisan skripsi ini.
6. Ibu Retno Herrani Setyati, M.Biotech., selaku dosen yang turut
membimbing dalam penulisan skripsi ini
7. Bapak Agus Handoyo dan Bapak Warsono selaku laboran yang
memfasilitasi terlaksananya penelitian ini.
8. Kedua orang tua tercinta Bapak Sugeng Daryanto, Mama Yustina Sustini
dan adik-adik yang selalu memberikan doa, dukungan, semangat, hiburan,
selama penulisan skripsi ini.
9. Saudara-saudaraku yang selalu mendukung terselesaikannya skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PENGARUH PENAMBAHAN SARI DAUN BAYAM MERAH
(Alternanthera amoena Voss) TERHADAP RASA, AROMA, WARNA DAN
TEKSTUR PADA YOGHURT SUSU SAPI
Anastia Aryantie
131434018
Abstrak
Bayam merah (Alternathera amoena Voss) ini mengandung banyak
khasiat yang banyak mengobati berbagai penyakit. Bayam merah mengandung
nutrisi yang sangat penting bagi tubuh antara lain, vit A,B dan C serta kalsium
fosfor yang nilai gizinya lebih tinggi dibandingkan dengan bayam hijau.Namun
tidak semua konsumen menyukai bayam merah dikarenakan kurangnya
pemasaran daun bayam merah dikalangan masyarakat. Tujuan dari penelitian
untuk mengetahui apakah ada pengaruh pemberian sari daun bayam merah
terhadap rasa, aroma, tekstur dan warna pada yoghurt susu sapi.
Jenis penelitian ini adalah penelitian ekperimental penelitian dilakukan
pada 12 sampel yang terdiri dari 3 perlakuan dan 1 kontrol yang didesai menjadi
penelitian 4 faktor yakni menguji karakteristik (rasa, aroma, tekstur dan warna)
pada yoghurt dengan penambahan sari daun bayam merah. Bahan yang digunakan
adalah susu sapi murni dan sari daun bayam merah. Masing-masing perlakuan dan
kontrol dibuat dengan tiga volum yang berbeda yaitu, 10 ml, 15 ml dan 20 ml
serta ditambahkan bakteri L. bulgaricus dan S. thermophillus. Pengambilan data
dilakukan setelah yoghurt mengalami fermentasi selama 24 jam dengan menguji
(rasa, aroma, tekstur dan warna).
Berdasarkan hasil penelitian dapat dikemukakan bahwa masing-masing
perlakuan dan kontol memberikan pengaruh terhadap karakteristik (rasa, aroma,
tekstur dan warna). Tetapi pengaruh tersebut tidak signifikan secara statistik untuk
karakteristik aroma dan rasa. Yoghurt dengan perlakuan penambahan sari daun
bayam merah sebanyak 10 ml merupakan yoghurt yang disukai oleh panelis.
Kata kunci: yoghurt, susu sapi, daun bayam merah, variasi volume, dan
organoleptik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
THE EFFECT OF RED SPINACH LEAVES (Alternanthera amoena Voss)
EXTRACT TO THE TASTE, AROMA, COLOR AND TEXTURE OF COW
MILK YOGURT
Anastia Aryantie
131434018
Abstract
Red spinach (Alternathera amoena Voss) has many benefits to cure many
deceases. It also has nutrients that is worth for body like vitamin A, B and C and
also calcium fosfor which has higher nutrients than red spinach. However, not all
consumers like red spinach due to the lack of marketing of red spinach leaves
among communities. The purpose of this research is to determine whether there is
influence of giving red spinach leaves extract to the taste, aroma, texture, and
color to cow milk yogurt.
This type of research is experimental research conducted on 12 samples
consisting of 3 treatments and 1 control which is completed into 4 factors
research that is test to the characteristic of the (taste, aroma, texture and color)on
yoghurt with addition of red spinach leaf extract. The material used is pure cow's
milk and red spinach leaf extract. Each treatment and control are made with three
different volumes, 10 ml, 15 ml and 20 ml. L. bulgaricus and S. Thermophillus are
also added. The data are collected after yoghurt fermented for 24 hours by testing
the taste, aroma, texture and color.
Based on the results of this research, it can be concluded that each
treatment and contol effect the characteristics of the(taste, aroma, texture and
color), but the effect is not statistically significant on the aroma and taste
characteristics. Yogurt with the addition of 10 ml red spinach leaves is the
preferred yoghurt by panelists.
Keywords: yoghurt, cow's milk, red spinach leaves, volume variation, and
organoleptic.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
HALAMAN MOTTO .................................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK ................................. vi
KATA PENGANTAR ................................................................................. vii
ABSTRAK .................................................................................................... ix
ABSTRACT ................................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang Permasalahan ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 6
A. Susu Sapi ................................................................................................. 6
1. Yoghurt .............................................................................................. 9
2. Manfaat .............................................................................................. 10
3. Bakteri Asam Laktat .......................................................................... 12
4. Jenis Yoghurt ..................................................................................... 14
5. Langkah Pembuatan .......................................................................... 15
B. Uji Organoleptik ...................................................................................... 18
1. Penampakan Pada Saat Uji Organoleptik .......................................... 19
2. Bau ..................................................................................................... 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
C. Rasa ......................................................................................................... 20
1. Daun Bayam Merah ........................................................................... 20
2. Klasifikasi .......................................................................................... 20
3. Zat Warna pada Daun Bayam Merah ................................................ 22
D. Khasiat Daun Bayam Merah ................................................................... 23
E. Perisa ....................................................................................................... 23
F. Penelitian yang Relevan .......................................................................... 25
G. Kerangka Berfikir .................................................................................... 26
H. Hipotesis .................................................................................................. 29
BAB III METODODE PENELITIAN ....................................................... 30
A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 30
B. Batasan Penelitian ................................................................................... 30
C. Variabel Penelitian .................................................................................. 31
D. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................. 32
E. Alat dan Bahan ........................................................................................ 32
F. Cara Kerja ................................................................................................ 32
G. Tabulasi dan Analisi Data........................................................................ 38
H. Rancangan Pemanfaatan Hasil Penelitian ............................................... 40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 41
A. Hasil ......................................................................................................... 41
B. Pembahasan ............................................................................................. 47
C. Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 55
BAB V APLIKASI HASIL PENELITIAN SEBAGAI SUMBER
PEMBELAJARAN BIOLOGI ................................................................... 57
A. Kompetensi Inti ....................................................................................... 57
B. Kompetensi Dasar ................................................................................... 58
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kandungan gizi dalam tiap 100 g yoghurt .................................... 10
Tabel 2.2 Perubahan komponen gizi susu karena fermentasi ........................ 12
Tabel 2.3 Syarat mutu yoghurt ...................................................................... 19
Tabel 2.4 kandungan Gizi Bayam..................................................................22
Tabel 3.1 Tata letak penyimpanan yoghurt ................................................... 31
Tabel 3.2 Penambahan sari daun bayam merah ............................................ 35
Tabel 3.3 Kuisioner uji organoleptik ............................................................. 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Daun bayam merah .................................................................... 20
Gambar 2.2 Bagan kerangka berpikir ............................................................ 28
Gambar 4.1 Tingkat kesukaan panelis terhadap warna ................................. 42
Gambar 4.2 Tingkat kesukaan panelis terhadap tekstur ................................ 43
Gambar 4.3 Tingkat kesukaan panelis terhadap aroma ................................. 45
Gambar 4.4 Tingkat kesukaan panelis terhadap rasa .................................... 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Uji anova hasil data ................................................................... 64
Lampiran 2. Uji rerata yoghurt ...................................................................... 71
Lampiran 3. Kuisioner uji organoleptik yoghurt ........................................... 80
Lampiran 4. Foto cara kerja pembuatan yoghurt ........................................... 81
Lampiran 5. Silabus ....................................................................................... 82
Lampiran 6. Rancangan pelaksanaan pembelajaran ...................................... 86
Lampiran 7. Lembar kerja siswa ................................................................... 98
Lampiran 8. Instrumen dan rublik penilaian ................................................. 104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan
Kebutuhan pemenuhan gizi di Indonesia masih sangat rendah terutama
kurangnya daya tarik masyarakat dalam mengkonsumsi susu, serta
minimnya pengetahuan masyarakat mengenai pengolahan susu serta gizi
yang lebih baik bagi kesehatan. Salah satu pengolahan susu yaitu yoghurt.
Yoghurt adalah susu yang dibuat melalui fermentasi bakteri yang bersifat
asam. Bakteri yang digunakan untuk fermentasi yoghurt adalah biakan
campuran Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus.
Berbagai jenis susu dapat digunakan untuk membuat yoghurt, seperti susu
segar sapi atau kambing, susu skim (susu tanpa lemak), susu kedelai, dan
kombinasi dari susu tersebut. Di pasaran yoghurt terbagi dalam dua jenis,
yang pertama adalah yoghurt plain yaitu yoghurt tanpa tambahan rasa dan
yang kedua adalah drink yoghurt yaitu yoghurt plain yang oleh produsen
telah ditambahkan perasa tambahan.
Yoghurt mempunyai nilai gizi yang lebih tinggi dari pada susu segar
sebagai bahan dasar dalam pembuatan yoghurt, hal ini karena meningkatnya
total padatan sehingga kandungan zat-zat gizi lainnya juga meningkat.
Selain itu juga yoghurt memiliki kesegaran aroma dan teksturnya dan rasa
khas yaitu asam dan manis. Selama fermentasi akan terbentuk asam-asam
organik yang menimbulkan citarasa khas pada yoghurt.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Yoghurt juga merupakan produk yang lebih mudah dicerna dalam saluran
pencernaan dibandingkan susu murni atau whole milk. Kualitas yoghurt
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kualitas susu, lama penyimpanan,
suhu inkubasi dan jenis starter yang digunakan. Dalam pembuatan yoghurt,
starter yang digunakan umumnyamengandung bakteri S.thermophilus dan
L.bulgaricus. S.thermophilus tumbuh lebih cepat dan menghasilkan baik
asam maupun CO2. Asam dan CO2 yang dihasilkan tersebut kemudian
merangsang pertumbuhan dari L. Bulgaricus (Routray dan Misrah, 2011).
Bayam merah (Alternanthera amoena Voss) merupakan tumbuhan dari
keluarga Amaranthacea Gangeticus. Namun tak dipungkiri bahwa mayoritas
masyarakat tidak banyak yang mengenal bayam merah. Masyarakat lebih
sering mengenal bayam hijau untuk dikonsumsi sehari-hari. Karena
kurangnya populer bayam merah di masyarakat, maka mengakibatkan
budidaya maupun pemasarannya juga belum begitu banyak. Oleh karena itu
peneliti mengambil daun bayam merah sebagai penambah citarasa dalam
pembuatan yoghurt dari susu sapi untuk menambah daya tarik masyarakat
supaya dapat mengkonsumsi bayam merah sebagai sumber gizi bagi
kesehatan.
Bayam merah ini mengandung banyak khasiat yang dapat mengobati
berbagai macam penyakit. Bayam merah juga dipercaya dapat
membersihkan darah setelah melahirkan, memperkuat akar rambut,
mengobati disentri dan mengatasi anemia. Anemia disebabkan karena
defisiensi zat besi. Bawasannya, sekitar 70% Ibu hamil di Indonesia di tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
2005 menderita anemia defisiensi zat besi. Anemia yang disebabkan oleh
defisiensi zat besimerupakan masalah gizi yang paling lazim di dunia dan
menjangkit lebih dari 600 juta manusia. Dengan frekuensi berkisar antara
10% hingga 20% (Amirudin, 2007).
Bayam merah juga dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami dalam
pembuatan yoghurt. Bayam merah memiliki pigmen antosianin yang dapat
menghasilkan warna merah keunguan. Kandungan daun bayam merah yaitu
protein, lemak,kalium,kalsium,karbohidrat,zat besi, dan vitamin A, B dan C.
Kandungan zat besi yang sangat tinggi bermanfaat dalam absors atau
penyaringan darah dalam tubuh, sehingga bermanfaat bagi penurunan
tekananan darah serta pencegahan penyakit anemia. Kandungan antosianin
yang terdapat pada bayam merah berperan sebagai antosianin yang
bermanfaat menjaga stabilitas tubuh dan mempunyai kandungan senyawa Fe
atau zat besi serta kalsium yang tinggi(Sutoyo, 2002). Peran antioksidan
bagi kesehatan manusia yaitu dapat mencegah penyakit hati (hepatitis),
kanker usus, stroke, diabetes, sangat esensial bagi fungsi otak dan
mengurangi pengaruh penuaan otak (Herani dan Rahardjo, 2005).
Masyarakat pada umumnya, lebih mengenal bayam hijau dari pada
bayam merah dikarenakan kurang nya ketertarikan konsumen untuk
mengkonsumsi bayam merah, oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti
akan memanfaatkan daun bayam merah yang ditambahkan pada yoghurt
sebagai alternatif untuk meningkatkan produk pangan serta meningkatkan
nilai ekonomi bagi masyarakat. Pada penelitian ini, peneliti ingin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
mengetahui tingkat kesukaan konsumen dilihat dari segi rasa, aroma, warna
dan tekstur pada pembuatan yoghurt susu sapi yang telah ditambahkan sari
daun bayam merah.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pemberian saridaun bayam merah dapat memberikan pengaruh
terhadap rasa, aroma, tekstur dan warna pada yoghurt susu sapi?
2. Pada konsentrasi berapa sari daun bayam merah disukai oleh panelis?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui apakah ada pengaruh pemberian sari daun bayam merah
terhadap rasa, aroma, tekstur dan warna pada yoghurt susu sapi.
2. Mengetahui pada konsentrasi berapa sari daun bayam merah disukai oleh
panelis.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
- Penelitian ini dapat dijadikan pengalaman dan pengetahuan baru
tentang pemanfaatan sari daun bayam merah sebagai tambahan
pembuatan yoghurt
- Dapat mengetahui tingkat kesukaan masyarakat untuk
mengkonsumsi yoghurt sari daun bayam merah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
- Menambah pengetahuan dan wawasan dalam variasipembuatan
yoghurt.
2. Bagi Guru
Sebagai salah satu alternatif bahan ajar/praktikum dalam materi
bioteknologi mengenai pembuatan Yoghurt.
3. Bagi Masyarakat
Penambahan yoghurt susu sapi dengan ekstrak daun bayam merah
memberikan nilai jual yang tinggi dan nilai gizi yang tinggi serta baik
untuk kesehatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Susu Sapi
Susu merupakan minuman yang sudah tidak asing lagi ditelinga dan
banyak manfaatnya bagi kesehatan. Susu juga disebut sebagai sumber gizi
yang sempurna bagi tubuh kita. Susu adalah dari ternak sapi perah atau dari
ternak menyusui lainnya yang diperah secara kontinyu dan komponen-
komponennya tidak dikurangi dan tidak ditambahkan dengan bahan-bahan
lainya. Susu mempunyai nilai gizi yang tinggi dan dapat digunakan sebagai
makanan manusia dalam segala umur, sehingga susu dapat dikatakan
makanan yang sempurna.
Dewasa ini di negara-negara yang sudah maju maupun di negara-
negara yang sedang berkembang, sapi perah merupakan sumber utama
penghasil susu yang mempunyi nilai gizi tinggi. Walaupun ada pula susu
yang dihasilkan oleh ternak lain misalnya kerbau, kambing dan domba, akan
tetapi penggunaanya dimasyarakat tidak sepopuler susu sapi perah(Anonim,
2012).
Susu merupakan bahan makanan yang bernilai gizi tinggi dapat
digunakan sebagai makanan manusia segara umur, sehingga susu dapat
dikatakan bahan makanan yang hampir sempurna. Susu mengandung zat-zat
makanan yang lengkap dan seimbang seperti protein, lemak, karbohidrat,
mineral, dan vitamin yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Komposisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
nutrisi dari susu sapi yaitu air 87,5%, lemak 3,9%, laktosa 4,9%, mineral
0,65%, enzim, fosfolipid, dan beberapa jenis vitamin (Saleh, 2004). Susu
sapi perah merupakan salah satu bahan pangan yang sangat penting dalam
mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, karena susu mempunyai nilai gizi
yang cukup tinggi dan mempunyai komposisi zat gizi lengkap dengan
perbandingan gizi yang sempurna, sehingga mempunyai nilai yang sangat
strategis (Anggraeni, 2001).
Susu dan produk olahannya merupakan sumber utama kalsium serta
protein dan mineral yang berkualitas tinggi. Susu menyediakan 75%
kebutuhan kalsium. Susu serta produk-produk olahan lainnya merupakan
salah satu kebutuhan pokok bagi negara-negara maju. Semakin tinggi
tingkat kehidupan dan kesejahteraan bangsa, akan semakin besar pula
tingkat konsumsi susu dan produk olahannya (Kasmiati dan Harmayani,
2002). Komposisi air susu dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu jenis
ternak dan keturunannya(hereditas), bulan laktasi, umur ternak, peradangan
pada ambing, pakan ternak, lingkungan dan prosedur pemerahan susu. Susu
yang lebih kental dibandingkan air karena banyaknya bahan kering yang
terdapat didalmnya, seperti lemak, protein, karbohidrat, vitamin, dan
mineral. Vistositas suus juga bisa dipengaruhi antara lain yaitu tercemar oleh
kuman-kuman coli yang menyebabkan susu berlendir karena alat yang tidak
bersih dan susu lebih encer kemungkinan adanya penambahan air kedalam
susu (Saleh, 2004).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Permasalahan lain yang ada pada susu sapi segar adalah sangat mudah
rusak. Susu sapi segar merupakan bahan pangan yang tinggi gizinya, -
sehingga bukan saja bermanfaat bagi manusia, melainkan juga bagi mikroba
pembusuk. Kontaminasi bakteri mampu berkembang dengan cepat sehingga
susu menjadi rusak dan tidak layak untuk dikonsumsi. Untuk
memperpanjang daya guna, daya tahan simpan, serta untuk meningkatkan
nilai ekonomi susu, maka diperlukan teknik penanganan dan pengolahan.
Salah satu upaya pengolahan susu yang sangat prospektif adalah dengan
fermentasi susu(Widodo, 2002).
Aroma asli susu segar pada umumnya yaitu aroma‟amis‟. Setelah
menjadi susu fermentasi, aroma tersebut akan berkurang bahkan hilang. Hal
ini dikarenakan selama proses fermentasi dikeluarkan gas-gas atau senyawa
volatil seperti asetaldehid dan disteril yang berfungsi sebagai senyawa
pencuci aroma. Belum diketahui dengan jelas, namun keberadaan senyawa
tersebut mempunyai pengaruh positif dalam mengurangi atau
menghilangkan aroma asli susu. Asetaldehid merupakan jenis senyawa
volatin yang memberikan aroma yang spesifik pada susu fermentasi.
Asetaldehid yang rendah akan memberikan pengaruh pada aroma asli susu
segar pada hasil akhir produk. Aroma asli susu akan berkurang jika
kandungan Asetaldehid tinggi. Diastil mempunyai peranan pada aroma susu
fermentasi. Keberadaan diastil ini akan memberikan aroma yang „harum‟
pada susu fermentasi. Senyawa diastil tidak terdeteksi pada susu segar dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
akan menunjukkan eksitensinya ketika dilakukan fermentasi pada susu
tersebut. (Widodo, 2002).
B. Yoghurt
1. Pengertian
Yoghurt merupakan salah satu produk susu fermentasi yang
prosesnya dibantu oleh bakteri probiotik. Bakteri yang biasanya terdapat
dalam yoghurt adalah L.bulgaricus dan S. thermophillus (Rukmana,
2001). Yoghurt biasanya berbahan baku susu hewani seperti susu sapi
ataupun susu kambing. Namun yoghurt juga bisa berbahan baku susu
nabati seperti susu kacang kedelai, kacang merah ataupun kacang hijau.
Menurut Hasrudin dan Pratiwi (2015) yoghurt adalah produk
fermentasi yang berbentuk semi solid yang dihasilkan melalui proses
fermentasi susu dengan menggunakan bakteri asam laktat. Melalui
perubahan kimiawi yang terjadi selama proses fermentasi dihasilkan
produk yang mempunyai tekstur, flavor dan rasa yang khas. Selain itu
juga mengandung nilai nutrisi yang lebih baik dibanding susu segar.
Secara tradisional, pada pembuatan yoghurt digunakan kultur starter
campuran L. bulgaricus dan S. thermophillus dengan perbandingan 1:1.
Fermentasi yoghurt termasuk dalam fermentasi asam laktat.
Hasrudin dan Pratiwi, (2015) mengemukakan bahwa bakteri asam laktat
memfermentasikan gula melalui jalur-jalur tertentu yang dikenal sebagai
homofermentatif dan heterofermantif. Produk akhir yang dihasilkan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
bakteri homofermentatif adalah asam laktat saja sedangkan
heterofermantif menghasilkan produk akhir asam laktat, CO2 dan etanol
ataupun asam asetat.
2. Manfaat
Mengkonsumsi yoghurt dapat meningkatkan kesehatan tubuh,
karena bakteri-bakteri yoghurt yang masuk ke dalam usus akan
menyelimuti dinding usus, sehingga dinding usus menjadi asam. Pada
kondisi dinding usus asam, maka mikroba-mikroba patogen menjadi
tertekan atau tidak dapat menyerang (Rukmana, 2001). Manfaat yoghurt
amat bermanfaat bagi kecukupan dan peningkatan gizi masyarakat.
Yoghurt mengandung gizi yang cukup tinggi dengan komposisi nutrisi
yang lengkap seperti pada tabel 2.1
Tabel 2.1 Kandungan Gizi dalam Tiap 100 g Yoghurt
No Kandungan Gizi Proporsi (banyaknya)
1 Kalori 52,00 kal.
2 Protein 3,30 g
3 Lemak 2,50 g
4 Karbohidrat 4,00 g
5 Kalsium 120,00 mg
6 Fosfor 90,00 mg
7 Zat Besi 0,10 mg
8 Vitamin A 73,00 SI
9 Vitamin B1 0,05 mg
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
No Kandungan Gizi Proporsi (banyaknya)
10 Air 88,00 g
11 Vitamin C 1,2 mg
12 Vitamin E 0,1 mg
13 Magnesium 11 mg
14 Kalium 186 mg
Sumber: Rukmana (2001)
Yoghurt mengandung bakteri asam laktat yang berperan untuk
merubah bentuk laktosa (gula yang terdapat dalam susu) ke dalam
bentuk yang sederhana. Dalam proses fermentasi yoghurt memiliki
bakteri yang berbeda, yaitu Streptococcus salivarius, Streptopcoccus
thermophilus, dan pada genus Lactobacillus, seperti Lactobacillus
bulgaricus, Lactobacillus acidophilus. Lactobacillus bifidus, dan
Lactobacillus casei. Didalam yoghurt mengandung glukosa dalam susu.
Glukosa di sini diantaranya laktosa, fruktosa, sukrosa, manosa dan
pentosa. Yoghurt kaya akan protein dan beberapa vitamin B serta
mineral penting lainya. Perubahan komponen gizi susu karena
fermentasi (yoghurt) dapat dilihat pada Tabel 2.2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Tabel 2.2. Perubahan komponen gizi susu karena fermentasi
Komponen Sebelum
Fermentasi
Setelah Fermentasi
Menurun Meningkat
Laktosa Laktosa
Asam Laktat
Asam Asam organik
(suksinat, fimarat, benzoat)
galaktosa, glukosa
Protein Protein Peptida, asam amino
Urea Urea Amonia
Lemak Lemak Asam lemak rantai panjang
senyawa volatil
Vitamin Vitamin B12, C,
Asam organik
(asam piruvat)
Vitamin asa, folat, asam
nukleat, senyawa flavor,
komponen sel bakteri
Sumber. Koswara, 2009
3. Bakteri Asam Laktat
Kelompok bakteri ini merupakan bakteri yang dapat memproduksi
asam laktat dalam jumlah besar dari karbohidrat. Spesies utama dari
genus Lactobacillus , Leuconostoc, Pediococcus, dan Streptococcus
thermophillus termasuk dalam kelompok ini. Macam- macam bakteri
asam laktat:
a) Lactobacilus
Lactobacillus sp adalah kelompok bakteri gram positif yang
heterogen, yang mempunyai bentuk batang hingga bulat, biasanya tidak
membentuk spora, spesies anaerobik fakultatif. Bentuk sel bervariasi
dari batang pendek hingga bentuk bulat hingga batang panjang, tipis
agak tebal, dapat berbentuk sel tunggal atau rantai pendek hingga
panjang. Pertumbuhan bakteri dalam glukosa dapat menghasilkan asam
laktat atau campuran asam laktat, etanol, asam asetat, dan CO2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
bergantung dari spesiesnya. Bakteri ini memanfaatkan laktosa, fruktosa,
sukrosa, atau glaktosa dan beberapa spesies lainnya juga dapat
memfermentasi pentosa (Sopandi dan Wardah, 2004).
Lactobacillus ini tumbuh baik pada suhu 25-40oC. Beberapa
spesies digunakan dalam fermentasi alami untuk beberapa jenis pangan
pada suhu rendah dan dapat tumbuh baik pada suhu 10-25oC.
Pertumbuhan dalam karbohidrat dapat menurunkan pH media hingga
3,5-5,0. Spesies bakteri ini seperti L.acidophillus dan L. reuteri dianggap
sebagai mikroba probiotik dan berada dalam usus halus. Subspesies
bakteri ini mengubah laktosa dan menghasilkan asam laktat. Masih ada
lagi bakteri yang biasanya digunakan dalam pembuatan yoghurt yaitu
Bifidobacterium sp. Morfologi bakteri ini mirip dengan bakteri
Lactobacillus spdan dulu nya dimasukkan dalam genus Lactobacillus.
Bifidobacteriumspini dapat menghasilkan laktat dan asam asetat, bakteri
ini tidak memproduksi CO2, tetapi dapat memfermentasikan laktosa,
glaktosa, dan beberapa pentosa (Sopandi dan Wardah, 2004).
b) Streptococcus thermophilus
Streptococcus thermopillus merupakan spesies yang biasanya
digunakan dalam fermentasi susu. Bakteri ini merupakan bakteri gram
positif yang berbentuk bulat hingga oval. Serta dapat berada dalam
bentuk pasangan sampai rantai panjang. Tumbuh baik pada suhu 37-
40oC, tetapi juga dapat tumbuh pada suhu 52
oC. S. thermophilus. Bakteri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
ini memproduksi asam laktat, serta dapat memfermentasi fruktosa,
manosa, dan laktosa, tetapi secara umum tidak memfermentasi galaktosa
dan sukrosa (Sopandi dan Wardah, 2004).
4. Jenis Yoghurt
Berdasarkan struktur fisiknya yoghurt dapat dibedakan menjadi:
1) Firm Yoghurt adalah yoghurt dengan konsistensi gel padat yang
dikemas sehingga mengkonsumsinya harus menggunakan sendok.
Menurut Hasrudin dan Pratiwi (2015) yoghurt biaasanya berbentuk
jelly yang padat. Difermentasi dan didinginkan dalam wadah yang
padat.
2) Stirred Yoghurt merupakan proses pengadukan sehingga tidak
pecah dan kemudian didinginkan dan dikemas setelah terjadi
pengumpulan kembali. Selama dalam kemasan akan terjadi
peningkatan viskositas dan produk mempunyai tekstur yang cukup
padat (Hasrudin dan Pratiwi, 2015).
3) Drinking Yoghurt merupakan produk yang telah dihomogenisasi
sehingga konsentrasinya menjadi encer. Pada yoghurt jenis ini tidak
ditambahkan bahan pengental tetapi ditambahkan
stabiliser.(Hasrudin dan Pratiwi, 2015).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Berdasarkan citarasa, yoghurt dibedakan menjadi:
1) Plain Yoghurt, tipe tradisional dengan bau yang tajam dan rasa
asam (tidak manis).
2) Fruit Yoghurt, dibuat dengan penambahan buah dan pemanis
terhaap plain yoghurt.
3) Flavor Yoghurt, dibuat dengan menambahkan flavor buah dan
pewarna sintetis.
5. Langkah Pembuatan
1) Persiapan Bahan
Yoghurt dapat dibuat dari susu segar atau produk susu tanpa
menambahkan susu bubuk atau susu skim bubuk. Sumber susu
segar dapat berasal dari susu sapi, kerbau kambing atau unta.
Namun, di semua itu susu sapi paling umum dimanfaatkan
(Surajudin, Fauzi dan Purnomo, 2005).
2) Pasteurisasi
Pasteurisaasi merupakan pemanasan pada suhu tertentu yang
memadai untuk mematikan semua mikroorganisme yang dapat
menyebabkan penyakit. Dengan pasteurisasi umur bahan makanan
juga diperpanjang, karena selama pemanasan juga dapat terjadi
pengurangan populasi mikroorganisme perusak (Purnawijayanti,
2001).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Pasteurisasi dilakukan pada suhu 85oC selama 30 menit atau
95oC selama 10 menit. Tujuan dari pasteurisasi adalah untuk
membunuh organisme kontaminan baik patogen maupun
pembusuk yang dapat dalam bahan baku sehingga dapat
memberikan lingkungan yang steril dan kondusif untuk
pertumbuhan kultur (Hasrudin dan Pratiwi, 2015).
3) Penambahan Starter
Setelah perlakuan pemanasan, susu didinginkan 1-2oC diatas
suhu inkubasi kemudian ditambahkan starter. Komposisi starter
harus terdiri dari bakteri termofilik dan mesofilik. Yang umum
digunakan adalah L. bulgaricus dengan suhu optimal 42-45oC dan
S. thermophillus dengan suhu optimum 38- 42oC. (Hasrudin dan
Pratiwi, 2015). Pada penelitian ini starter yang digunakan adalah
Biokul yoghurt plain.
4) Fermentasi
Proses fermentasi merupakan kunci keberhasilan dari produk
yoghurt karena karakteristik produk yoghurt akhir terbentuk
selama proses fermentasi berlangsung. Pada umumnya fermentasi
dilakukan pada suhu 40-45oC selama 2,5-3 jam. Pada proses
fermentasi akan terjadi hidrolisasi enzimatis laktosa menjadi
glukosa dan galaktosa. Selanjutnya glukosa akan diuraikan menjadi
beberapa tahap dekomposisi sehingga menghasilkan asam laktat.
Pada tahapan ini belum terjadi perubahan struktur fisik yang nyata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
pada susu yang disebut fermentasi. Oleh karena itu pada produk
yoghurt masih terdapat residu glaktosa dan laktosa. Setelah terjadi
penurunan pH, maka gel mulai terbentuk secara bertahap sampai
mencapai titik isoelektrik pada pH 4,65.
Fermentasi adalah proses baik secara aerob maupun anaerob
yang menghasilkan berbagai produk yang melibatkan aktivitas
mikroba atau ekstraknya dengan aktivitas mikroba terkontrol.
Fermentasi merupakan proses untuk menubah suatu bahan menjadi
produk yang bermanfaat bagi manusia, sihingga saait ini proses
fermentasi telah mengalami perbaikan-perbaikan dari segi proses
sehingga dihasilkan produk fermentasi yang lebih baik (Tamime
dan Marshall, 1999).
Reaksi fermentasi yoghurt:
1. Glukosa 2 piruvat (proses glikolisis)
(C6H12O6 2 C3H4O3 (proses glikolisis)
2. Dehidrogenase asam piruvat akan terbentuk asam laktat
(C3H4O3 + 2NADH2 2 C3H6O3 + 2 NAD)
Fungsi biakan antara lain sebagai bahan pengawet makanan
untuk terbentuknya asam laktat dari hasil fermentasi laktosa
menyebabkan beberapa spesies bakteri tercegah khususnya bakteri
putrefaktif(Rukmana, 2001). Inkubasi atau fermentasi yoghurt bisa
dilakukan pada suhu kamar ataupun suhu 45oC. Pada suhu yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
tinggi aktivitas mikroba juga akan semakin tinggi. Inkubasi pada
suhu ruang memerlukan waktu 14 sampai 16 jam pada suhu 32oC
memerlukan waktu sekitar 4-6 jam (Kusantati dkk., 2007).
5) Pasteurisasi
Proses pasteurisasi dilakukan setelah proses inkubasi
tujuannya untuk memperpanjang umur simpan (Surajid dkk,
2005).
C. Uji Organoleptik
Uji organoleptik merupakan hasil tanggapan dari seorang panelis.
Panelis merupakan sekelompok orang yang bertugas untuk menilai kualitas
dan bahan dasar yang digunakan (Suradi, 2007). Seorang panelis terbatas
adalah panelis yang terdiri dari 3-5 orang yang mempunyai tingkat kepekaan
yang tinggi. Panelis terlatih adalah orang yang mempunyai kepekaan lebih
baik, dan sudah sering berlatih. Panelis agak terlatih adalah orang yang
sebelumnya dilatih untuk mengetahui sifat-sifat tertentu. Sedangkan untuk
panelis yang tidak terlatih adalah orang awam yang jarang sekali melakukan
uji dengan hasil yang baik. (Anggraeni, 2006). Pada penelitian ini
menggunakan panelis yang belum terlatih.
Berikut adalah syarat umum mutu organoleptik berdasarkan Standar
Nasional Indonesia (SNI) yang dilakukan oleh Badan Standarisasi Nasional
(BSN) pada tahun 2009 mengenai Yoghurt. Tabel 2.3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Tabel 2.3 Syarat Mutu Yoghurt
No
Kriteria Uji
Yoghurt tanpa perlakuan panas
setelah fermentasi
Yoghurt dengan perlakuan
panas setelah fermentasi
Yoghurt
Yoghurt
rendah
lemak
Yoghurt
tanpa
lemak
Yoghurt
Yoghurt
rendah
lemak
Yoghurt
tanpa
lemak
1 Penampakan Cair kental padat Cair kental padat
2 Bau Normal/khas Normal/khas
3 Rasa Asam/khas Asam/khas
SNI Yoghurt 2981:2009:
Berikut adalah cara uji yoghurt berdasarkan SNI Yoghurt:
1. Penampakan Pada Saat Uji Organoleptik
Melakukan analisis terhadap contoh uji secara organoleptik dengan
menggunakan indra pengelihatan (mata).
a. Ambil contoh uji secukupnya dan letakkan di atas gelas arloji yang
bersih dan kering.
b. Lihat contoh uji untuk mengetahui apakah contoh berbentuk cair,
kental, padat
c. Lakukan pengerjaan minimal oleh 3 orang panelis atau 1 tenaga ahli.
2. Bau
Melakukan analisis secara uji organoleptik dengan menggunakan indra
penciuman (hidung).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
a. Ambil contoh uji sebanyak 5 gram dan letakkan diatas gelas arloji
yang bersih dan kering.
b. Cium contoh uji pada jarak ½ cm dari hidung untuk mengetahui
baunya.
c. Lakukan pengerjaan minimal oleh 3 orang panelis atau 1 tenaga ahli.
3. Rasa
Melakukan analisis terhadap contoh uji secara organoleptik dengan
menggunakan indra perasa (lidah).
a. Ambil kira-kira 1 sendok contoh uji dan rasakan dengan lidah.
b. Lakukan pengerjaan minimal oleh 3 orang panelis atau 1 tenaga ahli.
D. Daun Bayam Merah
1. Klasifikasi dari tanaman daun bayam merah (Alternantera amoenaVoss)
Gambar 2.1 Daun Bayam Merah
Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Megnoliopsida
Kelas : Magnoliopsida
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Subkelas : Hamamelidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Alternantera
Spesies : Alternantera amoena Voss
Bayam merah (Alternanthera amoenaVoss) mengandung vitamin,
protein, karbohidrat, lemak, mineral, zat besi, dan kalsium. Vitamin yang
teerkandung dalam bayam merah adalah vitamin A, C dan E. Kandungan
vitamin C dan senyawa flavonoid pada bayam merah lebih tinggi
dibandingkan dengan bayam hijau. Adanya kandungan senyawa metabolit
sekunder pada bayam merah dapat dijadikan sebagai sumber antioksidan
yang dapat menghambat radikal bebas seperti penyakit kanker.
Bayam merah merupakan tumbuhan tingkat tinggi yang tumbuh
didataran rendah sampai pegunungan, dengan ketinggian 100 sampai 2300
m diatas permukaan laut. Bayam merah juga memiliki nama daerah berupa
bayam glatik, bayam abrit, bayam lemah, bayam ringgit dan bayam sekul.
Sentra penyebaran bayam merah di Jawa Tengan salah satunya di
Kabupaten Batang terdapat daerah-daerah kecil yang membudidaya bayam
merah. Tetapi masyarakat sekitar belum mengoptimalkan pemanfaatan
bayam merah sebagai sumber makanan. Padahal didalam daun bayam
merah mengandung senyawa flavonoid, tanin, vitamin C dan antosianin
yang dapat bermanfaat untuk antioksidan. Bayam merah memiliki batang
bulat kasar dan bercabang banyak serta berwarna merah keunguan. Bayam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
merah memiliki kandungan saponin, flavanoida, dan vitamin seperti
vitamin C dan E.
Tanaman yang bernama latin Alternanthera amoena Voss ini
banyak mengandung khasiat yang dapat mengobati berbagai macam
penyakit. Bayam merah juga dipercayai dapat membersihkan darah setelah
melahirkan, memperkuat akar rambut, mengobati disentri dan anemia.
Anemia disebabkan karena defisiensi zat besi. Bawasannya sekitar 70%
ibu hamil di Indonesia menderita anemia defisensi zat besi. Anemia
defisiensi zat besi masalah gizi yang paling lazi di dunia dan menjangkit
lebih dari 600 juta manusia. Dengan frekuensi yang masih cukup tinggi
sekitar 10% hingga 20% (Amrudin, 2007). Bayam merah juga mempunyai
kandungan gizi yang sangat penting untuk kebutuhan tubuh, yakni sebagai
berikut.
Tabel 2.4 Kandungan gizi bayam merah per 100 gram
Kandungan Gizi Bayam Hijau Bayam Merah
Kalori (kcal) 36 51
Protein (gram) 3,5 5,6
Karbohidrat (gram) 6,5 1
Calsium (mg) 265 368
Besi (mg) 3,9 2,2
Vitamin A (S.I) 6.090 5,800
Vitamin B (mg) 0,08 0,08
Vitamin C (mg) 80 80
Air (Gram) 86,9 82
Fosfor (mg) 67 11,1
Sumber : Komposisi Pangan Indonesia (2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
2. Zat Warna Pada Bayam Merah
Antosianin merupakan pewarnaan yang paling penting dan tersebar
dalam tumbuhan, pigmen yang yang berwarna kuat dan larut dalam air
adalah penyebab semua warna merah, orange, dan biru. Bayam merah
adalah salah satu potensi yan dapat dikembangkan sebagai pewarna alami.
Warna merah dari dalam tersebut menunjukkan bahwa pada bayam merah
mengandung pigmen yang dapat digunakan sebagai pewarna alami
sintetik. Antosianin dapat lebih stabil pada perlakuan asam dibandingkan
pada perlakuan basa atau netral. Suhu ekstrak merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi efektivitas ekstraksi, karena kecepatan reaksi
tergantung dari jenis zat pereaksi, suhu reaksi dan konsentrasi pereaksi.
3. Khasiat Daun Bayam Merah
Kandungan zat besi yang sangat tinggi bermanfaat dalam
absorbsipenyaringan darah dalam tubuh, sehingga bermanfaat bagi
penurunan tekananan darah serta pencegahan penyakit anemia. Kandungan
antosianin yang terdapat pada bayam merah berperan sebagai antioksidan
yang bermanfaat menjaga stabilitas tubuh dan mempunyai kandungan
senyawa Fe atau zat besi serta kalsium yang tinggi(Sutoyo, 2002). Peran
antioksidan bagi kesehatan manusia yaitu dapat mencegah penyakit hati
(hepatitis), kanker usus, stroke, diabetes, sangat esensial bagi fungsi otak
dan mengurangi pengaruh penuaan otak (Herani dan Rahardjo, 2005).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
E. Perisa
Perisa (flavor) merupakan bahan tambahan yang dimasukkan ke
dalam makanan atau minuman. Memiliki fungsi untuk memperbaiki cita
rasa maupun aroma dalam suatu produk. Perisa merupakan zat yang
ditambahkan untuk memberikan karakteristik rasa atau aroma tersendiri
seperti rasa asam dan manis. Perisa ini juga merupakan sensasi yang
dihasilkan oleh makanan setelah diletakkan dalam mulut yang akan
menimbulkan rasa dan aroma (Zuhra, 2006).
Bahan penyedap secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua
bagian, yaitu: bahan penyedap alami dan bahan penyedap sintesis atau
penyedap artificial. Fungsi penyedap adalah bersifat memperbaiki,
membuat produk yang lebih bernilai atau lebih diterima dan lebih menarik.
Adapun peran bahan penyedap dalam pengolahan bahan makanan adalah:
1. membentuk flavor baru atau menetralisir bila bergabung dengan
komponen dalam bahan makanan.
2. sebagai modivikasi, pelengkap atau penguat flavor.
3. menutupi atau menyembunyikan flavor bahan makanan yang tidak disukai
dan yang kurang disenangi, asal bukan dari kerusakan atau membusuknya
makanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
F. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan Hapsari (2014) berjudul “Kadar Glukosa dan
Kalsium Yoghurt Biji Kluwih dengan Penambahan Jenis Pemanis dan
Daun Bayam Merah (Alternantera amoena Voss) dengan menggunakan
2 faktor, faktor 1: jenis pemanis gula 20 g (K1), gula stevia (K2) dan
faktor 2: konsentrasi daun bayam merah yaitu tanpa daun bayam merah
(Q0), 5 g (Q1 ), 10 g (Q2), dan 15 g (Q3), dengan 3 kali ulangan. Hasil
penelitian secara garis besar menunjukkan bahwa kualitas dan daya
terima yoghurt biji keluwih yaitu pada perlakuan gula pasir 20 gram dan
daun bayam merah 15 gram memiliki warna merah keunguan, aroma,
sedap, rasa asam dan kuning manis, tekstur cukup kental dan daya terima
tinggi.
2. Penelitian yang dilakukan Pramidito (2014) dengan judul “Pemanfaatan
Umbi Ganyong (Canna edulis Kerr) Sebagai Bahan Dasar Yoghurt
dengan Penambahan Ekstrak Daun Bayam Merah (Alternanthera
amoena Voss). Dilakukan dengan dua faktor, faktor pertama yaitu umbi
ganyong dengan konsentrasi 100 g, 150g dan 200 g. Dan faktor dua yaitu
ekstrak daun bayam merah dengan konsentrasi 0%, 10% dan 20%
dengan tiga kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan hasil yang nyata
antara umbi ganyong 200 g dan ekstrak daun bayam merah 20%
menghasilkan kadar glukosa, kalsium, dan vitamin C, dengan daya
simpan dan daya tarik masyarakat cukup tinggi yang meliputi warna
merah, aroma sangat sedap, rasa cukup asam dan tekstur cukup lembut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
G. Kerangka Berfikir
Yoghurt adalah susu yang dibuat melalui fermentasi bakteri yang
bersifat asam.Bakteri yang digunakan untuk fermentasi yoghurt adalah
biakan campuran Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus
thermophilus. Yoghurt yang dijual secara luas di masyarakat biasanya
terbatas hanya bervariasi dalam hal rasa. dari tambahan perasa buah-
buahan. Dalam hal menarik konsumen sangat diperlukan inovasi tambahan
dalam pembuatan yoghurt salah satunya adalah dengan mengenalkan
yoghurt dengan campuran bahan sayuran. Salah satu sayuran yang dapat
ditambahkan dalam pembuatan yoghurt adalah bayam merah.
Bayam merah (Alternanthera amoenaVoss) merupakan tumbuhan
dari keluarga AmaranthaceaeMayoritas masyarakat belum banyak yang
mengenal bayam merah. Bayam merah biasanya hanya digunakan
masyarakat sebagai bahan sayuran. Kandungan dalam bayam merah yaitu
sebagai protein, lemak, kalium, kalsium, karbohidrat, zat besi, dan vitamin
A, B dan C yang bermanfaat bagi kesehatan. Dengan kandungan tersebut
bayam merah mempunyai potensi digunakan sebagai bahan campuran
pembuatan yoghurt. Dalam pemanfaatannya sebagai bahan tambahan
yoghurt diperlukan konsentrasi yang tepat untuk dapat menarik minat
konsumen sehingga dalam penelitian ini digunakan variasi konsentrasi
sebesar 10ml, 15ml, 20ml dan kontrol tanpa tambahan sari bayam merah.
Penggunaan bayam merah sebagai bahan tambahan dalam pembuatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
yoghurt ini diharapkan dapat menambah daya tarik masyarakat supaya
dapat mengkonsumsi bayam merah sebagai sumber gizi bagi kesehatan.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat disusun kerangka berfikir
dalam bentuk bagan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
s
Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir
Penggunaan bayam merah masih
terbatas sebagai bahan sayuran
dan belum banyak yang
mengenal.
Yoghurt adalah, salah satu produk
susu yang prosesnya dibantu oleh
bakteri probiotik. Dengan
menggunakan bakteri Lactobacillus
bulgaricus dan Streptococcus
thermophillus.
Diperlukan
konsentrasi
yang tepat
sehingga dapat
menarik minat
konsumen
Konsentrasi bayam merah yang
digunakan 10ml, 15ml, 20ml
Uji Organoleptik berupa rasa, aroma, tekstur
dan warna yoghurt yang dihasilkan
Daun bayam merah juga
mengandung vitamin, protein,
karbohidrat, lemak, mineral,
zat besi dan magnesium.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
H. Hipotesis
1. Pemberian sari daun bayam merah dapat mempengaruhi rasa, aroma,
tekstur dan warna pada yoghurt susu sapi.
2. Pemberian konsentrasi sari daun bayam merah sebanyak 20 ml disukai
panelis karena sari daun bayam merah cukup banyak dibanding dengan
yang 10 dan 15 ml.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitan eksperimental laboratorium
dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari satu
faktor dengan variasi konsentrasi 3 perlakuan menggunakan sari daun bayam
merah dan satu kontrol.
B. Batasan Penelitian
1. Susu sapi yang digunakan berasal dari Koperasi Mahasiswa
Universitas Gajah Mada
2. Bagian daun bayam merah yang digunakan adalah helai daun
(lamina).
3. Daun bayam merah yang digunakan berasal dari Lotte mart.
4. Penelis yang dibutuhkan dalam uji organoleptik sebanyak 15 orang
mahasiswa pendidikan biologi Universitas Sanata Dharma dengan
rentang umur 19-22 tahun sebagai panelis yang semi terlatih.
5. Lama waktu fermentasi dalam fermentasi ini 24 jam.
6. Parameter yang digunakan pada penelitian ini adalah warna, aroma,
rasa dan tekstur pada yoghurt dengan penambahan sari daun bayam
merah.
7. Starter yang ditambahkan sebanyak 5%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
C. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
Variabel bebasdalam penelitian ini adalah variasi konsentrasi daun
bayam merah sebagai perisa yang ditambahkan ke dalam yoghurt yang
berbahan dasar susu sapi. Konsentrasi tersebut terdiri dari 3 perlakuan
dengan 10 ml, 15 ml, 20 ml sari daun bayam merah dan 1 kontrol,
dengan pengulangan masing-masing sebanyak 3 kali. Penelitian ini
merupakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) sehingga dilakukan
rondomisasi terhadap tata letak wadah fermentasi dengan cara undian.
Berikut adalah tata cara letak wadah fermentasi yang telah ditentukan:
Tabel 3.1 Tata Letak Penyimpanan Yoghurt
DBM2(2) DBM1(1) DBM3(3) DBM3(1)
DBM2(3) K(1) DBM3(2) DBM1(2)
K(3) DBM1(3) K(2) DBM2(1)
Keterangan:
K = Kontrol (tanpa penambahan sari daun bayam merah)
DBM1 = Daun bayam merah konsentrasi 10 ml
DBM2 = Daun bayam merah konsentrasi 15 ml
DBM3 = Daun bayam merah konsentrasi 20 ml
2. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah warna, aroma, rasa dan
tekstur yogurt.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
3. Variabel kontrol
Variabel kontrol pada penelitian ini adalah wadah fermentasi berupa
botol kaca, susu sapi sebanyak 100 ml untuk setiap botol kaca, plain
biokul sebanyak 5 gram untuk setiap botol kaca, lama fermentasi 24
jam.
D. Waktu dan Tempat Penelitian
Secara keseluruhan, penelitian ini dilakukan pada taggal 18 Juli 2017
Pembuatan yoghurt dan uji organoleptik dilakukan di Laboratorium
Biologi Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
E. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan digital,
blender, autoklaf, gelas beker, kompor, panci, sendok pengaduk,
termometer air, termometer ruang, botol kaca, gelas arloji, sendok makan,
toples plastik, batang pengaduk dan saringan. Sedangkan untuk bahan-
bahan yang digunakan adalah daun bayam merah, susu sapi, plain biokul,
plastik wrap, almunium foil, kertas payung, kertas label, alat tulis, tisu,
sabun cuci sunlight, dan alkohol.
F. Cara kerja
1. Sterilisasi Alat dan Bahan
Alat dan bahan pada penelitian ini terlebih dahulu harus disterilisasi
untuk meminimalisir resiko kontaminasi saat pembuatan yoghurt. Berikut
adalah langkah kerja sterilisasi alat yang dilakukan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
a. Alat-alat seperti, blender,gelas beker, panci, sendok pengaduk, botol
kaca, gelas arloji batang pengaduk dan saringan dicuci terlebih
dahulu menggunakan sabun sunlight.
b. Toples plastik direbus dengan air mendidih untuk proses sterilisasi.
c. Setelah mendidih, toples plastik diangkat dan didiamkan hingga
kering.
d. Toples plastikdirebus dengan menggunakan air mendidih selama 5
menit.
e. Alat-alat seperti gelas beker dan batang pengaduk, cukup
disterilisasi menggunakan alkohol 96% yang disemprotkan sesaat
sebelum dipakai.
2. Pembuatan Yoghurt
Yoghurt Kontrol (tanpa daun bayam merah)
a. Susu sapi disiapkan sebanyak 100 ml.
b. Susu dipanaskan hingga mencapai suhu 80oC, sambil diaduk
(pasteurisasi) selama 15 – 20 menit.
c. Kemudian susu yang sudah pasteurisai, didiamkan sampai suhu
turun 45oC.
d. Susu dituang ke dalam wadah fermentasi
e. Tambahkan plain yoghurt sebanyak 10 gram. Kemudian
dimasukkan ke dalam toples plastik atau wadah fermentasi dan
diaduk menggunakan batang pengaduk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
f. Toples plastik ditutup menggunakan alumunium foil. Setelah
itu botol diberi label.
g. Kemudian toples plastik diletakkan pada tata letak yang sudah
ditentukan.
h. Inkubasi dilakukan selama 24 jam.
i. Setelah itu dilakukan uji organoleptik.
Yoghurt dengan Penambahan Daun Bayam Merah 10 ml
1. Daun bayam merah ditimbang sebanyak 500 gram kemudian
dicuci sampai bersih
2. Daun bayam merah diblender dengan perbandingan
penambahan air 1:1 yaitu ditambahkan air sebanyak 500 ml
kemudian disaring sebanyak 3 kali menggunakan kain.
3. Sari daun bayam merah yang telah diblender, direbus hingga
mendidih.
4. Susu sapi disiapkan sebanyak 1200 ml.
5. Susu sapi dipasteurisasi sampai suhu 80oC sambil diaduk.
6. Susu sapi didinginkan, hingga suhu mencapai 45oC diukur
menggunakan termometer.
7. Susu sapi yang sudah dingin dimasukkan ke dalam 12 toples
dengan volume setiap toples 100 ml.
8. Kemudian 9 toples susu sapi masing-masing ditambahkan sari
daun bayam merah sebanyak 10 ml, 15 ml, dan 20 ml,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
sedangkan ada 3 toples susu sapi yang tidak ditambahkan sari
daun bayam merah (kontrol).
9. Tambahkan plain yoghurt sebanyak 10 gram dari setiap
perlakuan.
10. Toples ditutup dan dilapisi dengan alumunium foil.
11. Toples diberi label.
12. Toples diletakkan sesuai tata letak yang sudah ditentukan.
13. Inkubasi selama 24 jam.
14. Lakukan pasteurisasi dan uji organoleptik.
Tabel 3.2 penambahan sari daun bayam merah
Perlakuan Susu Penambahan sari
daun bayam merah
Pengulangan
P1 100 10 ml 3
P2 100 15 ml 3
P3 100 20 ml 3
Ko 100 - 3
Keterangan :
P1 : Penambahan daun bayam merah 10 ml
P2 : Penambahan daun bayam merah 15 ml
P3 : Penambahan daun bayam merah 20 ml
Ko : Tanpa penambahn daun bayam merah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Uji Organoleptik
Uji Warna
- Sampel yoghurt diambil secukupnya, kemudian diletakkan di
atas gelas arloji yang bersih dan kering.
- Dilakukan pengamatan pada setiap sampel yoghurt, kemudian
diberi skor terhadap warna dari masing-masing perlakuan.
- Kemudian dilakukan pengujian oleh 15 orang panelis semi
terlatih.
Uji Aroma
- Sampel yoghurt diambil sebanyak 1 sendok makan dan
diletakkan di atas gelas arloji yang bersih dan kering.
- Sampel yoghurt dicium pada jarak kira-kira 1/2 cm dari hidung.
- Kemudian dilakukan pengerjaan oleh 15 orang panelis semi
terlatih.
Uji Rasa
- Sampel yoghurt diambil kira-kira 1 sendok dan rasakan dengan
lidah.
- Kemudian dilakukan pengerjaan oleh 15 orang panelis semi
terlatih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Uji Tekstur
- Sampel yoghurt diambil kira-kira 1 sendok dan dirasakan
dengan mulut.
- Kemudian dilakukan pengerjaan oleh 15 orang panelis semi
terlatih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Ketentuan Panelis
- Panelis menggunakan sebanyak 15 orang dengan panelis semi
terlatih dan mahasiswa Pendidikan Biologi angkatan 2013.
G. Tabulasi dan Analisis Data
Pengujian ini menggunakan uji skala hedonic. Pengujian rasa, aroma,
warna dan tekstur mengikut prosedur SNI Yoghurt. Untuk pengujian
warna, aroma dan tekstur, dilakukan dengan cara pengelihatan dan
penciuman. Sedangkan untuk rasa, hanya dirasakan di dalam mulut. Skala
hedonic yang diisi oleh penelis merupakan data yang akan dianalisis pada
penelitian ini. Penelitian ini terdiri dari 3 kelompok perlakuan DBM1,
DBM2, DBM3 dan 1 kontrol (tanpa penambahan daun bayam merah).
Dengan masing-masing kelompok sebanyak 3 kali pengulangan. Data
yang diperoleh merupakan data ordinal sehingga data akan dianalisis
menggunakan uji Kruskal Wallis dengan tingkat signifikan 5%. Uji ini
dilakukan oleh 15 panelis semi terlatih, dengan kisaran usia 19-22 tahun.
Selain Kruskall Wallis, digunakan juga uji ranking untuk menentukan
yoghurt yang paling banyak dipilih oleh panelis dengan
mempertimbangkan semua parameter (overall). Menurut Wiyono (2011)
uji ranking dilakukan secara statistik menggunakan Friedman Test
dilakukan menggunakan program SPSS versi 17.0. Untuk mempermudah
analisis data, maka perlu dilakukan tabulasi data seperti di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel 3.3 Kuisioner Uji Organoleptik
Kode Warna
1=Sangat
tidak menarik
2=Tidak menarik 3=Menarik 4=Sangat
menarik
K
DBM1
DBM2
DBM3
Tekstur
1= Sangat
Cair
2=Cair 3=Kental 4=Sangat
Kental
K
DBM1
DBM2
DBM3
Aroma
1=Tidak
mempunyai
aroma
2=Tidak Asam 3=Asam 4=Sangat
Asam
K
DBM1
DBM2
DBM3
Rasa
1= Sangat
tidak enak
2=Tidak
Enak
3=Enak 4=Sangat Enak
K
DBM1
DBM2
BM3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
H. Rancangan Pemanfaatan Hasil Penelitian dalam Pembelajaran
Hasil penelitian ini akan dijadikan sebagai referensi tambahan bagi
peneliti yang kelak akan menjadi seorang tenaga pendidik. Penelitian yoghurt
dengan bahan dasar susu sapi ditambahkan ekstrak daun bayam merah erat
kaitannya dengan mata pelajaran biologi pada materi bioteknologi di kelas XII
SMA, KD 3.10, 4.10.
KD 3.10. Memahami tentang
prinsip-prinsip bioteknologi yang
menerapkan bioproses dalam
menghasilkan produk baru untuk
meningkatkan kesejahteraan
manusia dalam berbagai aspek
kehidupan.
KD4.10. Merencanakan dan
melakukan percobaan dalam
prinsip-prinsip bioteknologi
konvensional untuk menghasilkan
produk dan mengevaluasi produk
yang dihaasilkan serta prosedur
yang dilaksanakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui pada perlakuan
manakah yoghurt sari daun bayam merah disukai oleh konsumen dan
mengetahui pH (tingkat keasaman) dan tingkat kesukaan konsumen.
Hasil dari uji organoleptik yang meliputi warna, rasa, aroma dan
tekstur yoghurt susu sapi dengan penambahan sari daun bayam merah
dengan konsentrasi yang berbeda, maka metabolisme karbohidrat berupa
asam-asam organik akan mempengaruhi cita rasa dan untuk menentukan
kualitas yoghurt susu sapi dengan penambahan sari daun bayam merah.
Dari hasil uji organoleptik diperoleh data seperti dibawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
1. Warna
Hasil penelitian terhadap warna yoghurt dari panelis dapat dilihat pada
grafik dibawah ini:
Gambar4.1 Tingkat KesukaanPanelisterhadapWarna
Keterangan :
K = Kontrol
DBM1 = Perlakuan penambahan sari daun bayam merah sebanyak 10ml
DBM2 = Perlakuan penambahan sari daun bayam merah sebanyak 15ml
DBM3 = Perlakuan penambahan sari daun bayam merah sebanyak 20ml
Pada gambar 4.1 diatas, dapat dilihat bahwa skor yang diberikan oleh
panelis terhadap warna pada perlakuan DBM3 lebih tinggi daripada
perlakuan DBM1, DBM2, dan Kontrol. Rerata skor yang diberikan oleh
panelis untuk warna pada perlakuan DBM3 adalah 12. Hasil rata-rata dari
setiap perlakuan selanjutnya diuji dengan menggunakan Anova satu faktor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
untuk melihat apakah ada perbedaan yang signifikan atau tidak dari
perlakuan tersebut. Berdasarkan dari hasil uji anova warna dapat
disimpulkan bahwa warna menunjukkan hasil 0,000 <0,05 dikatakan
signifikan,maka Ho ditolak yang artinya terdapat serbedaan yang
signifikan dari beberapa kelompok perlakuan, maka akan dilakukan uji
lanjut yaitu dengan Uji Tukey.
2. Uji Tekstur
Salah satu aspek dari uji organoleptik yaitu aroma. Hasil dari uji aroma
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 4.2 Tingkat KesukaanPanelisterhadap Tekstur
Keterangan :
K = Kontrol
DBM1 = Perlakuan penambahan sari daun bayam merah sebanyak 10ml
DBM2 = Perlakuan penambahan sari daun bayam merah sebanyak 15ml
DBM3 = Perlakuan penambahan sari daun bayam merah sebanyak 20ml
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Pada gambar dapat dilihat bahwa skor yang diberikan panelis terhadap
tekstur yoghurt daun bayam merah pada kontrol (tanpa perlakuan) lebih
tinggi dibandingkan dengan yoghurt yang diberi perlakuan. Skor yang
diberikan oleh panelis lebih tinggi pada perlakuan DBM2 yaitu dengan
penambahan daun bayam merah 15 ml. Rerata skor yang diberikan oleh
panelis pada setiap perlakuan adalah K 8,73, DBM1 6,73, DBM2 7,27 dan
DBM3 7,13. Hasil dari setiap perlakuan diuji mengunakan Anova.
Berdasarkan uji statistik anova pada tekstur dapat disimpulkan bahwa
tekstur menunjukkan hasil 0,026 < 0,05 yang berarti signifikan maka Ho
ditolak yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan dari beberapa
kelompok perlakuan. Guna mengetahui perbedaan yang nyata dari tekstur
yoghurt daun bayam merah maka dilakukan uji lanjut dengan
menggunakan uji Tukey. Diketahui bahwa pada setiap perlakuan memiliki
hasil yang berbeda dan signifikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
3. Uji Aroma
Selain uji warna dan tekstur, terdapat juga uji aroma salah satu
aspek uji organoleptik. Hasil dari uji aroma dapat dilihat pada gambar
dibwah ini.
Gambar 4.3 Tingkat KesukaanPanelisterhadap Aroma
Keterangan
K = Kontrol
DBM1 = Perlakuan penambahan sari daun bayam merah sebanyak 10ml
DBM2 = Perlakuan penambahan sari daun bayam merah sebanyak 15ml
DBM3 = Perlakuan penambahan sari daun bayam merah sebanyak 20ml
Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa rerata skor yang diberikan
panelis yang lebih tinggi adalah pada perlakuan DBM1, dengan
penambahan daun bayam merah 10 ml dari pada perlakuan K, (tanpa
bayam merah), DBM2 dan DBM3. Dari ketiga perlakuan dan satu kontrol
(tanpa penambahan daun bayam mera) perlakuan DBM2 dan K(tanpa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
bayam merah) merupakan nilai yang sama rendahnya yaitu 7,6. Sedangkan
untuk perlakuan pada DBM3 adalah, 7,8. Hasil rata-rata dari setiap
perlakuan selanjutnya diuji menggunakan Anova satu faktor untuk melihat
hasil apakah ada perbedaan yang signifikan atau tidak signifikan dari
setiap perlakuan yoghurt tersebut.
Dari hasil uji statistik aroma, (lampiran 2) dapat disimpulkan bahwa
aroma menunjukkan hasil 0,446 < 0,05 yang berarti tidak signifikan Ho
diterima. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan yang
signifikan dari setiap perlakuan dan kontrol pada yoghurt daun bayam
merah.
4. Uji Rasa
Aspek yang terakhir dari uji organoleptik ini adalah rasa. Hasil dari uji
rasa dapat dilihat pada gambar:
Gambar 4.4 Tingkat Kesukaan Panelis terhadap Rasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Keterangan :
K = Kontrol
DBM1 = Perlakuan penambahan sari daun bayam merah sebanyak 10ml
DBM2 = Perlakuan penambahan sari daun bayam merah sebanyak 15ml
DBM3 = Perlakuan penambahan sari daun bayam merah sebanyak 20ml
Pada gambar dapat dilihat bahwa nilai yang diberikan panelis pada
rasa yoghurt sari daun bayam merah pada perlakuan DBM1 yaitu dengan
penambahan sari daun bayam merah sebanyak 10 ml lebih tinggi dibanding
dengan perlakuan DBM2, DBM3 dan kontrol (tanpa penambahan daun bayam
merah). Perlakuan paling rendah terdapat pada perlakuan DBM3 dengan
penambahan sari daun bayam merahs ebanyak 20 ml. rerata skor yang diberikan
oleh panelis pada perlakuan DBM1 8,4, DBM2 8,1, DBM3 8 dan Kontrol (tanpa
penambahan sari daun bayam merah adalah 8,3. Berdasarkan hasil uji statistic
anova rasa (lampiran 6) dapat disimpulkan bahwa rasa menunjukkan hasil 0,938 >
0,05 yang menunjukkan bahwa tidak adanya hasil yang signifikan dari setiap
perlakuan dan kontrol. Hasil ini diperoleh tidak signifikan karena nilai dari rasa
lebih tinggi dari 0,05.
B. Pembahasan
Uji organoleptik adalah suatu cara penilaian yang melibatkan indra.
Prinsip uji organoleptik adalah proses pengindraan yang berarti alat indra
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
dikenalkan dengan sifat-sifat benda melalui rangsangan yang diterima oleh
alat indra. Uji organoleptik yang dilakukan pada penelitian ini meliputi
warna, aroma, teksrur dan rasa.
1. Warna
Ketertarikan terhadap makanan dapat dipengaruhi oleh warna, suhu
dan teksturnya (Wade dan Tavris,2008). Pertanyaan tersebut menegaskan
bahwa warna merupakan salah satu penyebab konsumen tertarik kepada
sebuah produk makanan. Pada penelitian ini panelis melakukan
pensekoran warna dengan melihat yoghurt yang dihasilkan. Kemudian
memberikan skor sesuai dengan kesukaan panelis padagambar 1.1 di atas,
bahwa yoghurt yang paling banyak disukai olehpanelisya itu pada
perlakuan DBM3 dengan penambahan daun bayam merah sebanyak 20 ml.
sedangkan warna pada yoghurt daun bayam merah dengan rerata skor
yang paling rendah terdapat pada perlakuan Kontrol (tanpa penambahan
sari daun bayam merah), oleh karena itu panelis tidak begitu menyukai
warna yang terdapat pada yoghurt tersebut. Untuk yoghurt yang
ditambahkan sari daun bayam merah, memiliki tingkat kesukaan dari
panelis yang hampir sama.
Dari hasil pengamatan, semakin tinggi konsentrasi sari daun bayam
merah di tambahkan, maka semakin pekat warna merah yang dihasilkan.
Antosianin merupakan zat warna pada bayam merah yang paling penting
dan tersebar dalam tumbuhan. Pigmen yang berwarna kuat dan larut dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
air adalah penyebab semua warna merah. Bayam merah adalah salah satu
potensi yang dapat dilembangkan sebagai pewarna alami. Antosianin
dapat lebih stabil pada perlakuan asam dibandingkan pada perlakuan bassa
atau netral. Suhu ekstrak juga yang mempengaruhi salah satu faktor
efektivitas ekstraksi, karena kecepatan reaksi tergantung dari zat pereaksi.
Kandungan antosianin yang terdapat pada bayam merah berperan sebagai
antioksidan yang bermanfaat menjaga stabilitas tubuh dan mempunyai
kandungan senyawa Fe atau zat besi serta kalsium yang tinggi (Sutoyo,
2002).
Berdasarkan hasil uji anova satu faktor bahwa pada uji organoleptik
yoghurt daun bayam merah untuk aspek warna terdapat hasil yang
signifikan artinya ada beda nyata dari ketiga perlakuan dan satu kontrol
tersebut. Dengan diketahui adanya perbedaan yang nyata dari uji warna
ini, maka dilanjutkan dengan menggunakan uji Tukey. Dari hasil uji
Tukey (lampiran) dari hasil uji ini dapat diketahui bahwa dari setiap
perlakuan memiliki hasil yang berbeda dan signifikan.
2. Tekstur
Tekstur yang dihasilkan di dalam mulut merupakan salah satu
parameter yang menentukan kesukaan konsumen terhadap produk
makanan (Sinaga, 2007). Pada penelitian ini, uji tekstur dilakukan dengan
cara dirasakan di dalam mulut. Sediaan yoghurt dinilai memiliki tekstur
yang kental dan cair. Berdasarkan uji organoleptik diperoleh bahwa tekstur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
yang disukai panelis terdapat pada kontrol(tanpa penambahan daun bayam
merah). Dengan skor reratanya adalah 8,73. Hal ini dapat disebabkan
karena pada kontrol yoghurt tidak diberi tambahan apapun sehingga
tekstur yoghurt tidak terlalu padat dan encer, sehingga lebih disukai oleh
panelis disbanding dengan pemberian perlakuan sari daun bayam merah.
Tekstur merupakan salah satu faktor penting untuk menentukan mutu
bahan pangan. Tekstur yoghurt terbentuk akibat terjadinya agregasi kasein
oleh asam sehingga terbentuk gel dan adanya interaksi interaksi antara
kasein sehingga terbentuk gel halus. Yoghurt yang baik memiliki tekstur
yang lembut seperti bubur, tidak terlalu encer dan tidak pula terlalu padat
(Legowo, 2002) kekentalan pada yoghurt disebabkan oleh kasein yang
memiliki sifat peka terhadap keasaman (pH) Rukmana,(2011) menjelaskan
bahwa bila pH susu rendah sampai ±4,6, maka kasein menjadi tidak stabil
dan akan menggumpal sehingga membentuk padatan.
Tekstur pada yoghurt ini menurut Rukmana (2001) dalam (Miwada,
2006) berkaitan dengan konsistensi atau kekentalan yoghurt. Tekstur
yoghurt antara kental dan semi padat ini karena terkoagulasinya protein
susu membentuk struktur seperti gel yang ditandai dengan terbentuknya
tekstur menyerupai puding. Terkoagulasinya protein dalam susu ini
diakibatkan oleh aktivitas bakteri (penguraian protein). Terbentuknya
tekstur pada dan semi solid pada yoghurt ini terjadi pada saat penurunan
pH secara bertahap hingga tercapai pH 4,5 dan berlangsung pada tahap
fermentasi utama. Fermentasi utama ini yaitu proses pembentukan gel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
yang diikuti dengan perubahan tekstur dan pada tahap ini juga terbentuk
flavor. Semakin rendah pH maka tekstur yang terbentuk akan semakin
padat dan semakin tinggi nilai pH maka tekstur yoghurt akan semakin
encer. Tekstur pada yoghurt ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu banyak sedikitnya bahan cair yang dimasukkan dalam pembuatan
yoghurt seperti perisa cair, susu ataupupun cuka. Semakin banyak bahan
cair yang dimasukkan dalam pembuatan yoghurt maka yoghurt akan
semakin encer. Faktor lain adalah waktu lamanya fermentasi. Jika
dilakukan pada suhu kamar maka inokulasi yoghurt setidaknya 18-24 jam,
jika kurang dari waktu yang ditentukan maka kemungkinan tekstur yoghur
tidak terbentuk dengan sempuran.
Dari hasil uji organoleptik yang dilakukan oleh panelis terlihat bahwa
semakin tinggi penambahan konsentrasi daun bayam merah, maka tingkat
kesukaan panelis terhadap tekstur semakin rendah, terlihat dari rerata skor
yang diperoleh dari uji organoleptik tersebut. Tekstur yoghurt dapat
dipengaruhi juga oleh mikroorganisme dalam starter yang digunakan
sangat berperan dalam pembentukan tekstur yoghurt. Berdasarkan hasil uji
anova satu faktor bahwa pada uji organoleptik yoghurt daun bayam merah
untuk aspek tekstur terdapat hasil yang signifikan artinya ada beda nyata
dari ketiga perlakuan dan satu kontrol tersebut. Dengan diketahui adanya
perbedaan yang nyata dari uji tekstur ini, maka dilanjutkan dengan
menggunakan uji Tukey. Dari hasil uji Tukey (lampiran 2) dari hasil uji ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
dapat diketahui bahwa dari setiap perlakuan memiliki hasil yang berbeda
dan signifikan.
3. Aroma
Uji aroma dilakukan untuk memperkenalkan sifat bau dari yoghurt
yang dihasilkan oleh panelis untuk mendapatkan nilai kesukaan dari
panelis tersebut. Uji ini menggunakan indra penciuman, yaitu hidung.
Berdasarkan dari hasil uji statistik anova, panelis lebih menyukai
perlakuan pada DBM1 dengan penambahan sari daun bayam merah
sebanyak 10 ml. Dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa perlakuan
penambahan sari daun bayam merah dengan konsentrasi yang berbeda
memberika pengaruh terhadap aroma yoghurt. oleh karena itu berdasarkan
hasil uji statistik menunjukkan perbedaan antara setiap perlakuan yang
signifikan.
Winarno (2002) menjelaskan bahwa semakin banyak bayam merah
yang ditambahkan cenderung semakin rendah tingkat kesukaan panelis
terhadap aroma yoghurt dengan penambahan sari daun bayam merah.
Meskipun panelis dapat mendeteksi, tetapi setiap panelis memiliki
kesukaan yang berbeda. Uji aroma ini dilakukan juga untuk
memperkenalkan sifat bau pada yoghurt sari daun bayam merah. Aroma
merupakan bau yang sangat subyektif yang sulit diukur karena setiap
orang memiliki tingkat penciuman yang berbeda-beda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Daun bayam merah memiliki aroma yang khas seperti bau dedaunan,
tetapi pada penelitian kali ini tidak semua panelis menyukai aroma dari
daun bayam merah tersebut. pada perlakuan DBM2, DBM3 dan
Kontrol(tanpa penambahan daun bayam merah) panelis menunjukkan
bahwa aroma sangat asam. Meskipun aroma tersebut dapat menjadi
kekhasan dalam yoghurt daun bayam merah, tetapi aroma tersebut juga
dapat mengurangi kesukaan dari panelis. Dari hasil uji anova satu faktor
dapat dikatakan bahwa pada uji organoleptik yoghurt daun bayam merah
memiliki aroma yang signifikan. Artinya ada beda nyata dari ketiga
perlakuan tersebut. Untuk mengetahui perbedaan yang nyata dari aroma
yoghurt maka dilakukan uji lanjut dengan menggunakan uji Tukey. Dari
hasil uji Tukey (Lampiran ) diketahui bahwa setiap perlakuan memiliki
hasil yang berbeda dan signifikan.
4. Rasa
Uji rasa melibatkan indra pengecap yaitu lidah. Selain warna, aroma
dan tekstur rasa juga merupakan salah satu faktor yang paling penting
untuk mempengaruhi kesukaan seseorang terhadap produk makanan.
Berdasarkan hasil skor diatas pada gambar 4.4 diketahui bahwa rerata skor
kesukaan panelis terhadap rasa yoghurt yang tertinggi adalah pada
perlakuan DBM1 dengn penambahan sari daun bayam merah 10 ml.
Perhitungan statistik juga menunjukkan bahwa tidak ada
perbedaannyata antara semua perlakuan, Berdasarkan derajat
keasamannya, bahan pangan dapat digolongkan kedalam tiga kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
besar, yaitu (1), bahan pangan berasam rendah dengan nilai pH di atas 4,5;
(2) bahan pangan berasam sedang dengan kisaran nilai pH 4,0-4,5; dan (3)
bahan pangan berasam tinggi dengan nilai pH di bawah 4,0
(Kuntarso,2007).
Dari hasil yang diperoleh semakin banyak pemberian volume sari daun
bayam merah maka panelis cenderung tidak menyukainya. Karena aroma
daun bayam merah yang mempunyai kekhasan seperti dedaunan tidak
semua panelis menyukainya. Hal ini dapat disebabkan juga karena setiap
panalis memiliki indra perasa yang berbeda-beda. Faktor lain yang
menyebabkan panelis tidak menyukai sari daun bayam merah anatalain,
karena kurangnya daya tarik masyarakat untuk mengkonsumsi daun
bayam merah, masyarakat lebih banyak mengenal daun bayam hijau
dibandingkan daun bayam merah dan untuk pengembangan khasiat sari
daun bayam merah masih sedikit yang menggunakannya. Hal ini terbukti
pada saat melakukan uji organoleptik dengan 15 panelis, tidak sedikit yang
baru merasakan sari daun bayam merah. Banyak panelis yang belum
pernah mengkonsumsi daun bayam merah tersebut. Hal ini juga dapat
menyebabkan panelis cenderung tidak menyukai rasa daun bayam merah
karena panelis terbiasa dengan mengkonsumsi daun bayam hijau.
Berdasarkan dari hasil uji organoleptik merupakan tanggapan dari
seorang panelis yang merupakan sekelompok orang yang bertugas untuk
menilai kualitas dan bahan dasar pangan yang digunakan. Panelis terlatih
adalah orang yang memiliki kepekaan lebih baik, dan sudah sering
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
berlatih. Panelis semi terlatih adalah orang yang sebelumnya dilatih untuk
mengetahui sifat-sifat tertent. Sedangkan untuk panelis yangtidak terlatih
adalah orang yang awam yang jarang sekali melakuakan uji dengan hasil
yang baik. Yoghurt dibuat melalui fermentasi oleh bakteri asam laktat,
bakteri asam laktat mengidrolisis gula, susu, laaktosas menjadi asam
laktat, selain membentuk asam laktat hidrolisis protein terutama oleh
bakteri L.bulgaricus yang menghasilkan senyawa asetaldehid yang
memberikan aroma khas pada yoghurt, sedangkan S.thermophilus
berperan pada pembentukan cita rasa yoghurt (Tamime dan Marshell,
2007)).
Yoghurt merupakan minuman fermentasi yang sudah lama dikenal
dalam kalangan masyarakat. Yoghurt pada umum nya dibuat dengan
bahan dasar susu dan menggunakan bakteri S.thermophilus dan
L.bulgaricusyang merupakab bakteri asam laktat yang membantu dalam
fermentasi susu menjadi yoghurt, karena bakteri asam laktat merupakan
bakteri yang menguntungkan dan mempunyai sifat terpenting yaitu
kemampuan dalam merombak senyawa kompleks menjadi senyawa
sederhana sehingga dapat dihasilkan asam laktat (Wahyudi,2006).
C. Keterbatasan Penelitian
Adapun keterbatasan yang didapati selama penelitian ini adalah:
1. Yoghur daun bayam merah memiliki aroma khas yang dapat
menurunkan daya tarik kesukaan panelis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
2. Untuk penelitian selanjutnya, dianjurkan untuk mengukur pH atau
derajat keasamaan pada saat awal pembuatan dan setelah fermentasi
yoghurt dilakukan.
3. Untuk penelitian selanjutnya juga perlu dilakukan uji organoleptik
tambahan sebagai daya terima atau kesukaan terhadap yoghurt yang
dihasilkan dari uji rasa, aroma, tekstur dan warna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
BAB V
APLIKASI HASIL PENELITIAN SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN
BIOLOGI
Hasil penelitian mengenai Pengaruh Peambahan Sari Daun Bayam Merah
(Alternanthera amoena Voss) Terhadap Rasa, Aroma, Warna, dan Tekstur pada
Yoghurt Susu Sapi. Yang dilakukan secara uji organoleptik ini dapat digunakan
sebagai bahan pembelajaran di Sekolah Menengah Atas (SMA), kelas XII
semester 2 pada materi Bioteknologi. Berisikan tentang ilmu biologi pada bidan
teknologi dan produk bioteknologi konvensional maupun modern. Dalam
penelitian ini diharapkan peserta didik mendapatkan pengetahuan terkait
pemanfaatan dauan bayam merah sebagai tambahan sari dari pembuatan yoghurt
susu sapi. Acuan kurikulum yang digunakan sebagai bahan pembelajaran terkait
penelitian yang dilakukan menggunakan kurikulum 2013. Kompetensi Dasar
(KD) yang digunakan adalah:
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutna
KI 2 : Menghayati dan mengamlakan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rassa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan,kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadia, serta
merupakan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif serta mampu menggunakan metode
sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
KD 1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan
mengamati bioproses
KD 1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga
dan menyayangi lingkungan sebagai manifestasi pengalaman ajaran
agama yang dianutnya
KD 2.1 Berperan ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin,
tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani
dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan beragumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong, bekerjassama, cinta damai, berpendapat
secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium
KD 3.10 Memahami tentang prinsip-prinsip bioteknologi yang menerapkan
bioproses dalam menghasilkan produk baru untuk meningkatkan
kesejahteraan manusia dalam berbagai aspek kehidupan
KD 4.10 Merencanakan dan melakukan percobaan dalam prinsip-prinsip
bioteknologi konvensional untuk menghasilkan produk dan
mengevaluasi produk yang dihaasilkan serta prosedur yang
dilaksanakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:
1. Yoghurt susu sapi dengan penambahan sari daun bayam merah sebanyak
10 ml, 15 ml, dan 20 ml berpengaruh terhadap rasa, aroma, tekstur dan
warna yang dihasilkan.
2. Yoghurt susu sapi dengan penambahan sari daun bayam merah sebanyak
10 ml memiliki tingkat kesukaan rasa yang paling tinggi.
B. Saran
1. Apabila penelitian ini ingin melanjutkan dengan uji daya terima
konsumen, perlu melibatkan keahlian panelis.
2. Untuk penelitian selanjutnya, dianjurkan mengukur pH atau derajat
keasaman pada yoghurt menggunakan pH meter.
3. Apabila ingin melanjutkan penelitian ini, disarankan untuk menambahkan
perisa buah-buahan agar aroma khas daun bayam merah tidak begitu
menyengat dan lebih disukai panelis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
DAFTAR PUSTAKA
Amiruddin, 2007. Asupan Gizi pada Ibu Hamil.
http:www.scribd.com/doc/47810533/.
Anggreaeni,2001.KebutuhanGiziMasyarakat. FakultasPertanian: UGM.
Anonim, 2012. Penguji Organoleptik (Evaluasi Sensori) dalam Industri Pangan.
Semarang.
Badan Standarisasi Nasional, 2009. Standar Nasional Indonesia (SNI) Yoghurt
2981:2009,2,8-9.Bioteknologi Universitas Muhammadiyah: Malang.
Buletin Terkini Pertanian. Vol11. No1. Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Pasca Panen Pertanian. Bogor.
HasrudindanPratiwi,A.,2015.MikrobiologiIndustri. CV Alfabeta: Bandung,
73-82.
Herani dan Rahardjo, M.,2005.Tanaman BerkhasiatAntioksidan.Penebar
Swadaya: Jakarta.
Kasmiati,Utami, T.,danHermayani, E.,2002.KemampuanIsolat BakteriAsam
Laktat Indigenous untuk Menurunkan Kadar Laktosa Yoghurt. Ilmudan
Teknologi Pangan.Universitas Gajah Mada Press: Yogyakarta.
Koswara,Sutrisno,2009.Teknologi Pembuatan Yoghurt. UNIMUS.
Kuntarso,A.,2007.PengembanganTeknologiPembuatanLow-FatFruitBio-
Yoghurt(Lo-BioF).penerbit Gramedia.
Kusantatati,H.,TresnaP.,WianaW., danAna,2007.KeterampilanuntukKelas XI
SekolahMenengahAtas. GrafindoMediaPratama: Bandung,134.
Legowo,A.M.2002.YoghurtuntukKesehatan.Kompas: Jakarta.
Routray,W.andH.N. Misrah,2011.Scientificandtechnicalaspectsofyogurt
aromaandtaste:areview.ComprehensiveReviewsinFoodScienceand
FoodSafety10(4):208-220.
Rukmana,2001.Yoghurt dan Karamel Susu. Kanisius.Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Saleh,Erniza, 2004.“Teknologi Pengolahan Susu dan Hasil Ikutan Ternak”
(JurnalIlmiah). Sumatra Utara:USU Digital Library.
Sinaga.C.M.,2007.Pengaruh Konsentrasi Susu Skim dan Konsentrasi Sukrosa
terhadap Karakteristik Yoghurt Jagung (ZeamaysL.).Tugas Akhir,
Universitas Pasundan.Bandung.
Sopandi,T.,danWardah,A.,2004.Mikrobiologi Pangan,CV.AndiOffset.
Sudarmajid,dkk.,2007.Prosedur Analisa Untuk Bahan Makanan dan Pertanian.
Yogyakarta: Liberty.
Sudono, A.,Fina,2003. Beternak Sapi Perah Secara Intensif. Jakarta: Agromedia
Pustaka.
Suradi,K.,2007.Tingkat Kesukaan Bakso dari Berbaga JenisDaging Melalui
Beberapa Pendekatan Statistik. Jurnal Ilmu Ternak.
Surajudin,FauziRK.D Purnomo. 2005. Yoghurt Susu Fermentasi yang
Menyehatkan.Depok: Agromedia Pustaka.
Surajid,2005.Probiotik:Susu Fermentasi dan Kesehatan. Jakarta:TriCipta Karya.
Tamime,A.Y.,2007.Yoghurt, Scienceand Technology.NewYork:Pergamon Press.
Purnawijayanti,2010.Keselamatan Kerjadalam Pengolahan Makanan. Kanisius:
Yogyakarta.
Wade,C.,danTavris,C.,2008.Psikologi Edisi Kesembilan Jilid 1. Erlangga:
Jakarta,219.
Wahyudi, Marman, 2006. Proses Pembuatan dan Analisis Mutu Yoghurt. Penerbit
Erlangga.
Warisno dan Dahana, K.,2010. Buku Pintar Bertanam Buah Naga. Gramedia
Pustaka Utama: Jakarta.
Widodo, W.,2002.Bioteknologi Fermentasi Susu.Malang. Pusat Pengembangan
Winarno,2002.Kimia Pangandan Gizi. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Yoghurt (Lo-Bio-Yoghurt), Skripsi, Institut Pertanian Bogor,Bogor.Yogyakarta,
221-240.
Zuhar,CF.(2006).Flavor Citarasa.Karya Ilmiah. Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Sumatra Utara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Lampiran 1
Hasil Data
1. Uji Rasa
Descriptives
UJI_RASA
N Mean Std. Deviation Std. Error
95% Confidence
Interval for Mean
Minimum Maximum
Lower
Bound
Upper
Bound
1 15 8.3333 1.79947 .46462 7.3368 9.3298 5.00 12.00
2 15 8.4000 1.72378 .44508 7.4454 9.3546 5.00 11.00
3 15 8.1333 2.16685 .55948 6.9334 9.3333 6.00 12.00
4 15 8.0000 1.96396 .50709 6.9124 9.0876 6.00 12.00
Total 60 8.2167 1.87844 .24251 7.7314 8.7019 5.00 12.00
Test of Homogeneity of Variances
UJI_RASA
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.441 3 56 .725
ANOVA
UJI_RASA
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
Between
Groups 1.517 3 .506 .137 .938
Within Groups 206.667 56 3.690
Total 208.183 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
2. Uji Warna
Descriptives
UJI_WARNA
N Mean Std. Deviation Std. Error
95% Confidence
Interval for Mean
Minimum Maximum
Lower
Bound
Upper
Bound
1 15 7.7333 1.86956 .48272 6.6980 8.7687 3.00 9.00
2 15 7.9333 1.90738 .49248 6.8771 8.9896 6.00 12.00
3 15 8.4667 1.88478 .48665 7.4229 9.5104 6.00 12.00
4 15 10.6000 1.40408 .36253 9.8224 11.3776 9.00 12.00
Total 60 8.6833 2.07888 .26838 8.1463 9.2204 3.00 12.00
Test of Homogeneity of Variances
UJI_WARNA
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.563 3 56 .642
ANOVA
UJI_WARNA
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
Between
Groups 77.783 3 25.928 8.194 .000
Within Groups 177.200 56 3.164
Total 254.983 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Multiple Comparisons
UJI_
WARNA
Tukey
HSD
(I)
KODE_1
(J)
KODE_1
Mean
Difference (I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
1 2 -.20000 .64954 .990 -1.9199 1.5199
3 -.73333 .64954 .673 -2.4532 .9866
4 -2.86667* .64954 .000 -4.5866 -1.1468
2 1 .20000 .64954 .990 -1.5199 1.9199
3 -.53333 .64954 .844 -2.2532 1.1866
4 -2.66667* .64954 .001 -4.3866 -.9468
3 1 .73333 .64954 .673 -.9866 2.4532
2 .53333 .64954 .844 -1.1866 2.2532
4 -2.13333* .64954 .009 -3.8532 -.4134
4 1 2.86667* .64954 .000 1.1468 4.5866
2 2.66667* .64954 .001 .9468 4.3866
3 2.13333* .64954 .009 .4134 3.8532
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
UJI_WARNA
Tukey HSD
KODE_1 N
Subset for alpha = 0.05
1 2
1 15 7.7333
2 15 7.9333
3 15 8.4667
4 15 10.6000
Sig. .673 1.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
3. Uji Tekstur
Descriptives
UJI_TEKSTUR
N Mean Std. Deviation Std. Error
95% Confidence
Interval for Mean
Minimum Maximum
Lower
Bound
Upper
Bound
1 15 8.7333 1.33452 .34457 7.9943 9.4724 6.00 11.00
2 15 6.7333 1.62422 .41937 5.8339 7.6328 3.00 9.00
3 15 7.2667 1.86956 .48272 6.2313 8.3020 3.00 11.00
4 15 7.1333 2.41622 .62386 5.7953 8.4714 3.00 12.00
Total 60 7.4667 1.96121 .25319 6.9600 7.9733 3.00 12.00
Test of Homogeneity of Variances
UJI_TEKSTUR
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.702 3 56 .177
ANOVA
UJI_TEKSTUR
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 34.400 3 11.467 3.335 .026
Within Groups 192.533 56 3.438
Total 226.933 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Multiple Comparisons
UJI_TEKSTUR
Tukey HSD
(I)
KODE_
2
(J)
KODE_
2
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
1 2 2.00000* .67706 .023 .2072 3.7928
3 1.46667 .67706 .145 -.3261 3.2595
4 1.60000 .67706 .096 -.1928 3.3928
2 1 -2.00000* .67706 .023 -3.7928 -.2072
3 -.53333 .67706 .860 -2.3261 1.2595
4 -.40000 .67706 .934 -2.1928 1.3928
3 1 -1.46667 .67706 .145 -3.2595 .3261
2 .53333 .67706 .860 -1.2595 2.3261
4 .13333 .67706 .997 -1.6595 1.9261
4 1 -1.60000 .67706 .096 -3.3928 .1928
2 .40000 .67706 .934 -1.3928 2.1928
3 -.13333 .67706 .997 -1.9261 1.6595
UJI_TEKSTUR
Tukey HSD
KODE_2 N
Subset for alpha = 0.05
1 2
2 15 6.7333
4 15 7.1333 7.1333
3 15 7.2667 7.2667
1 15 8.7333
Sig. .860 .096
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
4. Uji Aroma
Descriptives
UJI_AROMA
N Mean Std. Deviation Std. Error
95% Confidence
Interval for Mean
Minimum Maximum
Lower
Bound
Upper
Bound
1 15 7.6000 1.29835 .33523 6.8810 8.3190 6.00 9.00
2 15 8.4667 1.55226 .40079 7.6071 9.3263 6.00 12.00
3 15 7.6000 1.63881 .42314 6.6925 8.5075 5.00 10.00
4 15 7.8000 2.11119 .54511 6.6309 8.9691 3.00 11.00
Total 60 7.8667 1.67197 .21585 7.4348 8.2986 3.00 12.00
Test of Homogeneity of Variances
UJI_AROMA
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.785 3 56 .161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Multiple Comparisos
UJI_AROMA
Tukey
HSD
(1)Kode
_3
(J)
kode_
3
Mean Difference
(i-j)
Std. Error Sig. 95% Confidence Interval
Lower
Bound
Upper
Bound
1 2 -. 8667 .61205 .495 -2.4873 -.7540
3 .00000 .61205 1.000 -1.6206 -1.6206
4 -.20000 .61205 .988 -1.8206 -1.8206
2 1 .86667 .61205 .495 -.7540 -2.4873
3 .86667 .61205 .495 -.7540 -2.4873
4 .66667 .61205 .689 -.9540 -2.4873
3 1 .00000 .61205 1.000 -1.6206 -1.6206
2 -.86667 .61205 .495 -2.4873 -.7540
4 .200000 .61205 .988 -1.8206 -1.4206
4 1 .200000 .61205 .988 -1.4206 -1.8206
2 -.66667 .61205 .698 -2.2873 -.9540
3 .200000 .61205 .988 -1.4206 -1.8206
Kode_3 N
Subset for
alpha = 0,05
1 15 7.60000
3 15 7.60000
4 15 7.8000
2 15 8.4667
Sig. .495
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Lampiran 2
1. Uji Warna
A. Tabel Uji Warna
Uji Warna
No Panelis K DBM1 DBM2 DBM3
1 2 3 Jumlah 1 2 3 Jumlah 1 2 3 Jumlah 1 2 3 Jumlah
1 A 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 4 4 4 12
2 B 3 3 3 9 2 2 2 6 2 2 2 6 3 3 3 9
3 C 3 3 3 9 2 2 2 6 3 3 3 9 4 4 4 12
4 D 2 2 2 6 2 2 2 6 2 2 2 6 3 3 3 9
5 E 2 2 2 6 3 3 3 9 3 3 3 9 4 4 3 11
6 F 3 3 2 8 3 3 3 9 4 4 3 11 4 4 3 11
7 G 3 3 3 9 3 3 4 10 4 4 4 12 3 4 4 11
8 H 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 4 4 4 12
9 I 3 3 3 9 3 3 3 9 4 3 3 10 4 4 4 12
10 J 3 3 3 9 4 4 4 12 3 3 3 9 4 4 4 12
11 K 2 2 2 6 3 2 2 7 2 3 2 7 4 4 4 12
12 L 2 2 2 6 2 2 2 6 2 2 2 6 3 3 3 9
13 M 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9
14 N 1 1 1 3 2 2 2 6 2 2 2 6 3 3 3 9
15 O 3 3 3 9 2 2 2 6 3 3 3 9 3 3 3 9
TOTAL SKOR 116 119 127 159
RATA-RATA 7,73 7,93 8,47 10,6
PERLAKUAN
K DBM1 DBM2 DBM3
7,73 7,93 8,47 10,6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
B. Grafik Uji Warna
7,73 7,93 8,47
10,6
0
2
4
6
8
10
12
K DBM1 DBM2 DBM3
PERLAKUAN
rara
taw
arn
ae
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
2. Uji Tekatur
A. Tabel Uji Tekstur
UJI TEKSTUR
No Panelis K DBM 1 DBM2 DBM3
1 2 3 Jumlah 1 2 3 Jumlah 1 2 3 Jumlah 1 2 3 Jumlah
1 A 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9
2 B 3 3 3 9 2 2 2 6 2 2 2 6 2 2 2 6
3 C 3 3 3 9 3 3 3 9 2 2 2 6 2 2 2 6
4 D 3 3 3 9 3 3 3 9 2 2 2 6 2 2 2 6
5 E 2 2 3 7 2 2 2 6 2 2 2 6 2 3 2 7
6 F 3 3 3 9 2 2 3 7 4 4 3 11 4 4 4 12
7 G 2 2 2 6 1 1 1 3 3 3 3 9 3 3 3 9
8 H 3 4 2 9 2 2 3 7 2 3 3 8 3 3 3 9
9 I 3 4 3 10 3 3 2 8 3 3 2 8 1 1 1 3
10 J 3 4 3 10 2 2 1 5 1 1 1 3 1 1 1 3
11 K 3 3 2 8 2 3 2 7 3 3 2 8 2 2 2 6
12 L 3 2 2 7 2 2 2 6 2 2 3 7 3 3 3 9
13 M 3 3 2 8 2 2 2 6 3 3 2 8 2 2 2 6
14 N 4 4 3 11 2 2 2 6 3 3 2 8 3 3 3 9
15 O 3 4 3 10 2 2 3 7 2 2 2 6 1 3 3 7
TOTAL SKOR 131 101 109 107
RATA-RATA 8,73 6,73 7,27 7,13
PERLAKUAN
K DBM1 DBM2 DBM3
8,73 6,73 7,27 7,13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
B. Grafik Uji Tekstur
8,73
6,73 7,27 7,13
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
K DBM1 DBM2 DBM3
PERLAKUAN
RER
ATA
TEK
STU
R
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
3. Uji Aroma
A. Tabel Uji Aroma
UJI AROMA
No Panelis K DBM 1 DBM2 DBM3
1 2 3 Jumlah 1 2 3 Jumlah 1 2 3 Jumlah 1 2 3 Jumlah
1 A 2 2 3 7 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9
2 B 2 2 2 6 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9
3 C 3 3 3 9 3 3 3 9 2 2 2 6 3 3 3 9
4 D 2 2 2 6 2 2 2 6 2 2 2 6 2 2 2 6
5 E 3 2 2 7 3 2 3 8 2 2 2 6 2 2 2 6
6 F 3 3 3 9 4 4 4 12 2 3 3 8 4 4 3 11
7 G 3 3 3 9 2 2 2 6 3 3 3 9 3 3 3 9
8 H 2 2 2 6 3 3 3 9 2 2 2 6 2 2 1 5
9 I 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9
10 J 3 3 3 9 3 3 3 9 2 2 1 5 1 1 1 3
11 K 2 2 2 6 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9
12 L 2 3 3 8 3 3 3 9 3 3 4 10 3 3 3 9
13 M 2 2 3 7 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9
14 N 3 3 3 9 3 2 3 8 3 2 2 7 3 2 3 8
15 O 3 2 2 7 2 2 2 6 2 2 2 6 2 2 2 6
TOTAL SKOR 114 127 114 117
RATA-RATA 7,6 8,47 7,6 7,8
PERLAKUAN
K DBM1 DBM2 DBM3
7,6 8,47 7,6 7,8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
B. Grafik Uji Aroma
Series1
7
7,5
8
8,5
K DBM1 DBM2 DBM3
PERLAKUAN
7,6
8,47
7,6 7,8
RER
ATA
AR
OM
A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
4. Uji Rasa
A. Tabel Uji Rasa
UJI RASA
No Panelis k DBM 1 DBM2 DBM3
1 2 3 Jumlah 1 2 3 Jumlah 1 2 3 Jumlah 1 2 3 Jumlah
1 A 2 1 2 5 2 1 2 5 2 2 2 6 2 2 2 6
2 B 3 3 3 9 2 2 2 6 2 2 2 6 2 2 2 6
3 C 4 4 4 12 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9
4 D 2 2 2 6 2 2 2 6 2 2 2 6 2 2 2 6
5 E 2 3 3 8 2 2 3 7 3 3 3 9 3 3 3 9
6 F 3 3 2 8 3 3 4 10 4 4 4 12 3 3 3 9
7 G 3 3 3 9 3 3 3 9 3 2 2 7 3 4 4 11
8 H 3 3 3 9 2 3 3 8 2 2 2 6 2 2 2 6
9 I 3 4 3 10 4 3 3 10 4 3 4 11 3 3 2 8
10 J 2 2 2 6 3 3 3 9 4 4 4 12 4 4 4 12
11 K 2 3 2 7 3 2 3 8 3 3 2 8 3 3 3 9
12 L 3 3 2 8 3 3 3 9 3 2 3 8 2 3 3 8
13 M 3 3 3 9 3 3 3 9 2 2 2 6 2 2 2 6
14 N 4 3 3 10 4 3 3 10 3 2 2 7 2 2 2 6
15 O 3 3 3 9 4 3 4 11 3 3 3 9 3 3 3 9
TOTAL SKOR 125 126 122 120
RATA-RATA 8,33 8,4 8,13 8
PERLAKUAN
K DBM1 DBM2 DBM3
8,33 8,4 8,13 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
B. Grafik Uji Rasa
7,8
7,9
8
8,1
8,2
8,3
8,4
K DBM1 DBM2 DBM3
PERLAKUAN
RER
ATA
RA
SA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
5. Peritungan Rerata
N
o
UJI WARNA
UJI TEKSTUR
UJI AROMA
UJI RASA
K
DBM
1 DBM2
DBM
3
K
DBM
1
DBM
2
DBM
3
K
DBM
1
DBM
2
DBM
3
K
DBM
1
DBM
2
DBM
3
1 9 9 9 12
9 9 9 9
7 9 9 9
5 5 6 6
2 9 6 6 9
9 6 6 6
6 9 9 9
9 6 6 6
3 9 6 9 12
9 9 6 6
9 9 6 9
12 9 9 9
4 6 6 6 9
9 9 6 6
6 6 6 6
6 6 6 6
5 6 9 9 11
7 6 6 7
7 8 6 6
8 7 9 9
6 8 9 11 11
9 7 11 12
9 12 8 11
8 10 12 9
7 9 10 12 11
6 3 9 9
9 6 9 9
9 9 7 11
8 9 9 9 12
9 7 8 9
6 9 6 5
9 8 6 6
9 9 9 10 12
10 8 8 3
9 9 9 9
10 10 11 8
10 9 12 9 12
10 5 3 3
9 9 5 3
6 9 12 12
11 6 7 7 12
8 7 8 6
6 9 9 9
7 8 8 9
12 6 6 6 9
7 6 7 9
8 9 10 9
8 9 8 8
13 9 9 9 9
8 6 8 6
7 9 9 9
9 9 6 6
14 3 6 6 9
11 6 8 9
9 8 7 8
10 10 7 6
15 9 6 9 9
10 7 6 7
7 6 6 6
9 11 9 9
16 116 119 127 159
131 101 109 107
11
4 127 114 117
125 126 122 120
17
7,7
3 7,93 8,47 10,6
8,7
3 6,73 7,27 7,13
7,6 8,47 7,6 7,8
8,3
3 8,4 8,13 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Tabel 3.3 Kuisioner Uji Organoleptik
Kode Warna
1=Sangat
tidak menarik
2=Tidak menarik 3=Menarik 4=Sangat
menarik
K
DBM1
DBM2
DBM3
Tekstur
1= Sangat
Cair
2=Cair 3=Kental 4=Sangat
Kental
K
DBM1
DBM2
DBM3
Aroma
1=Tidak
mempunyai
aroma
2=Tidak Asam 3=Asam 4=Sangat
Asam
K
DBM1
DBM2
DBM3
Rasa
1= Sangat
tidak enak
2=Tidak
Enak
3=Enak 4=Sangat Enak
K
DBM1
DBM2
BM3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Lampiran 4
Foto cara kerja pembuatan Yoghurt susu sapi
Bayam merah dicuci bersih lalu ditimbang Proses bayam merah di belender
Setelah bayam merah dibelender dan akan disaring Saat melakukan uji organoleptik
Saat susu dipasteurisasi Saat susu dan daun bayam merah didi
nginkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
SILABUS PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU ALAM MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Boilogi
Kelas/Semester : XII/2
KI.1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K1.2 : Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur,disiplin tanggung jawab,peduli (gotongroyong,kerjasama,toleran,damai), santun rensponsif
dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
K1.3 : Memahami, menerapkan,menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,dan metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi, seni, budaya dan humoniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta merupakan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajari
disekolah secara afektif dan kreatif,dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber Belajar
1.2 Menyadari dan mengagumi
pola pikir ilmiah dalam
kemampuan mengamati
bioproses
Bioteknologi
Konsep dasar
Bioteknologi
Jenis
Bioteknologi
Bioteknologi
Konvensional
Produk
Bioteknologi
Konvensional
Bioteknologi
modern
Mengamati
Mengkaji referensi
tentang produk
bioteknologi dari
literatur
Menanya
Apa bioteknologi?
Bagaimana produk
tersebut dapat
dihasilkan?
Apakah perbedaan
bioteknologi
konvensional dan
bioteknologi
modern?
Tugaas
Membuat peta
konsep tentang
bioteknologi
Observasi
Sikap saat
menikuti
observasi guru
di kelas
3 minggu x
5JP
Buku paket siswa
kelas XII Erlangga
Artikel dari media
online dan media
cetak.
1.3 Peka dan peduli terhadap
permassalahan lingkungan
hidup, menjaga dan menyayangi
lingkungan sebagai menifestasi
pengalaman ajaran agama yang
dianutnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber Belajar
2.1 Berperan ilmiah: teliti, tekun,
jujur terhadap data dan fakta,
disiplin, tanggung jawab, dan
peduli dalam observasi dan
eksperimen, berani dan santun
dalam mengajukan pertanyaan
dan beragumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong,
bekerjassama, cinta damai,
berpendapat secara ilmiah dan
kritis, responsif dan proaktif
dalam setiap tindakan dan dalam
melakukan pengamatan dan
percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di
luar kelas/laboratorium
Produk
Bioteknologi
modern
Dampak
pemanfaatan
bioteknologi bagi
masyarakat
Mengumpulkan Data
Mengkaji referensi
tentang erti, prinsip
dasar dan jenis-jenis
bioteknologi
Melakukan
praktikum
pembuatan Yoghurt
Melakukan uji
organoleptik
Fortovolio
Laporan
praktikum
pembuatan
Yoghurt
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber Belajar
3.10 Memahami tentang prinsip-
prinsip bioteknologi yang
menerapkan bioproses dalam
menghasilkan produk baru untuk
meningkatkan kesejahteraan
manusia dalam berbagai aspek
kehidupan.
Mengasosiasi
Membuat
kesimpulan tentang
prinsip bioteknologi
konvensional dan
bioteknologi modern
Menyusun laporan
hasil praktikum
pembuatan yoghurt
Mengkomunikasikan
Mempresentasikan
hasil diskusi
berdasarkan
praktikum
pembuatan yoghurt
4.10 Merencanakan dan
melakukan percobaan dalam
penerapan prinsip-prinsip
bioteknologi konvensional untuk
menghasilkan produk dan
mengevaluasi produk yang
dihasilkan serta prosedur yang
dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XII/2
Materi : Bioteknologi
Alokasi Waktu : 3 minggu x 3JP (1JP X 45 menit)
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutna
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rassa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadia, serta merupakan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif
dan kreatif serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
KD 1.2 Menyadari dan
mengagumi pola pikir ilmiah
dalam kemampuan mengamati
bioproses
1.2.1 Menunjukkan rasa syukur
kepada Tuhan atas kemampuan
berpikir ilmiah dalam
kemampuan pengamatan
bioproses
KD 2.1 Berperan ilmiah: teliti,
tekun, jujur terhadap data dan
fakta, disiplin, tanggung jawab,
dan peduli dalam observasi dan
eksperimen, berani dan santun
dalam mengajukan pertanyaan
dan beragumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong,
bekerjassama, cinta damai,
berpendapat secara ilmiah dan
kritis, responsif dan proaktif
dalam setiap tindakan dan dalam
melakukan pengamatan dan
percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di
luar kelas/laboratoriu
2.1.1 Menunjukkan perilaku
teliti saat melakukan eksperimen
2.1.2 Menunjukkan perilaku
tanggung jawab atas hasil
eksperimen yang dilakukan
2.1.3 Menunjukkan prilaku
kerjasama saat melakukan
diskusi kelompok.
KD 3.10 Memahami tentang
prinsip-prinsip bioteknologi
yang menerapkan bioproses
dalam menghasilkan produk
baru untuk
meningkatkankesejahteraan
3.10.1 Menjelaskan prinsip-
prinsip dasar bioteknologi
konvensional
3.10.2 Menjelaskan perbedaan
bioteknologi konvensional dan
bioteknologi modern
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Kompetensi Dasar Indikator
manusia dalam berbagai aspek
kehidupan.
3.10.3 Mengidentifikasi produk-
produk yang ada di masyarakat
berdasarkan prinsip perbedaan
bioteknologi konvensional dan
bioteknologi modern
3.10.4 Menjelaskan dampak
positif dan negatif pada prinsip
bioteknologi bagi masyarakat
dan lingkungan sekitar
KD 4.10 Merencanakan dan
melakukan percobaan dalam
prinsip-prinsip bioteknologi
konvensional untuk
menghasilkan produk dan
mengevaluasi produk yang
dihaasilkan serta prosedur yang
dilaksanakan
4.10.1 Membuat rancangan
sebagai langkah kerja dalam
pembuatan produk bioteknologi
konvensional berupa yoghurt
4.10.2 Melakukan percobaan
tentang bioteknologi
konvensional seperti membuat
yoghurt
4.10.3 Menyajikan hasil
praktikum dalam bentuk laporan
portofolio
C. Tujuan Pembelajaran
1.2.1.1 Siswa mampu menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan atas kemampuan berfikir
ilmiah dalam kemampuan pengamatan bioproses melalui kegiatan berdoa
sebelum pembelajaran dimulai.
2.1.1.1 Siswa mampu menunjukkan perilaku teliti saat melakukan eksperimen.
2.1.2.1 Siswa mampu menunjukkan perilaku kerja sama saat kegiatan diskusi.
2.1.3.1 Siswa mampu menunjukkan perilaku kerjasama satu kelompok melalui kegiatan
diskusi.
3.10.1.1 Siswa mampu menjelaskan prinsip bioteknologi konvensional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
3.10.2.1 Siswa mampu membedakan prinsip bioteknologi konvensional dengan
bioteknologi modern dengan melalui diskusi kelompok.
3.10.3.1 Siswa mampu mengidentifikasi produk-produk yang ada di masyarakat
berdasarkan prinsip bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern
melalui diskusi kelompok.
3.10.4.1 Siswa dapat menjelaskan dampak positif dan negatif pemanfaatan bioteknologi
bagi masyarakat dan lingkungan sekitar melalui diskusi kelompok.
4.10.1.1 Siswa dapat merancang langkah kerja pembuatan produk yoghurt melalui
diskusi kelompok.
4.10.2.1 Siswa dapat membuat produk bioteknologi konvensional melalui kegiatan
praktikum
4.10.3.1 Siswa mampu menyajikan hasil praktikum dalam bentuk laporan tertulis setelah
melakukkan percobaan praktikum.
D. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode : Studi literatur, diskusi kelompok dan praktikum.
E. Media dan Sumber Belajar
Media : LKS dan Gambar
Sumber : Buku Paket Siswa kelas XII, Buku pegangan Guru dan Internet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
E. Langkah Pembelajaran
1. Pertemuan I (3JP X 45 menit)
Tahap
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Proses
Saintifik
Pendahuluan
(30 Menit)
Guru membawa produk bioteknologi
tradisional berupa yoghurt dan susu
kemasan yang beredar di masyarakat dan
siswa diminta untuk merasakannya.
Guru mengajukan pertanyaan:
“Apakah ada perbedaan dari kedua susu
tersebut?”
Guru menyampaikan permasalahan:
apakah yang terjadi dalam pembuatan
yoghurt sehingga rasanya bisa menjadi
asam?
Guru menyampaikan pokok materi
pembelajaran bioteknologi yang akan
dipelajari:
1. Konsep dasar bioteknologi
2. Bioteknologi konvensional
Apersepsi
Motivasi
Orientasi
Tahap Inti
(75 menit)
Siswa mengamati gambar yang dibagikan
dari hasil produk yang biasanya beredar
di masyarakat.
Siswa diminta bertanya tentang bahan
dasar pembuatan produk tersebut .
Siswa melakukan kegiatan identifikasi
pada produk yang dibagikan.
Mengamati
s
Menanya
Mencoba/me
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Tahap
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Proses
Saintifik
Siswa diminta mengaitkan proses
terbentuknya produk tersebut dengan
materi bioteknologi.
Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusi
kelompok. Dari hasil diskusi siswa
membuat kesimpulan
ngumpulkan
informasi
Menalar
Mengkomuni
kasikan
Penutup
(30menit)
Rangkuman
- Siswa membuat rangkuman
materi yang telah dipelajari
Evaluasi
- Guru mengajukan beberapa
pertanyaan terkait prinsip dasar
bioteknologi.
Refleksi
- Siswa membuat refleksi dari hasil
pembelajaran yang telah
disampaikan.
Tindak lanjut
- Menugaskan siswa untuk mencari
artikel tentang pembuatan
yoghurt.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Pertemuan II (2JP X 45 menit)
Tahap
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Proses
Saintifik
Pendahuluan
15 (menit)
Guru mengingatkan siswa untuk
mengeluarkan tugas artikel tentang
pembuatan yoghurt pada pertemuan
sebelumnya.
Guru mengajukan pertanyaan:
“Apakah bahan dasar yang digunakan
dalam pembuatan yoghurt pada artikel
yang sudah kalian cari dan bagaimana
cara pembuatanya?”
Guru membawa produk bioteknologi
konvensional berupa minuman
contohnya seperti yoghurt.
Guru menanyakan kepada siswa:
“Apakah terdapat rasa yoghurt dalam
minuman tersebut?”
Guru menjelaskan pokok materi yang
akan dipelajari dalam pembuatan
yoghurt.
Apersepsi
Motivasi
Orientasi
Tahap inti
(60 menit)
Siswa dibagikan LKS dan melihat
tayangan video proses pembuatan
yoghurt dengan cermat.
Siswa diminta bertanya tentang fungsi
masing-masing alat dalam langkah
pembuatan yoghurt yang ditayangkan
dalam video.
Mengamati
Menanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Tahap
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Proses
Saintifik
Siswa membuat cara kerja pembuatan
yoghurt susu sapi dengan penambahan
daun bayam merah
Siswa diminta mengkaitkan cara kerja
pembuatan yoghurt susu sapi dengan
penambahan daun bayam merah
disertai artikel yang sudah cari
sebelumnya.
Setiap kelompok menyajikan hasil
diskusi kelompoknya mengenai
rancangan dan cara kerja dalam
pembuatan yoghurt susu sapi dengan
penambahan daun bayam merah.
Siswa melakukan diskusi untuk
membahas hasil diskusi.
Siswa diminta membuat kesimpulan
mengenai materi yang telah
disampaikan oleh guru.
Mengumpulk
an data
Menalar
Mengkomuni
kasikan
Penutup (15meit)
Rangkuman
- Siswa membuat rangkuman
pembelajaran yang telah
disampaikan secara lisan
Evaluasi
- Diajukan beberapa pertanyaan
dalam bentuk lisan terkait
proses pembuatan yoghurt susu
sapi dengan penambahan daun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Tahap
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Proses
Saintifik
bayam merah.
Refleksi
- Menugaskan siswa untuk
membawa alat dan bahan yang
akan digunakan pada prktikum
pembuatan yoghurt pertemuan
berikutnya.
3. Pertemuan III (3XJP X 45 menit)
Tahap
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Proses
Saintifik
Pendahuluan
(30)
Guru menayakan kepada siswa apakah
telah membawa alat dan bahan yang
akan digunakan untuk praktikum
pembuatan “Yoghurt susu sapi dengan
penambahan daun bayam merah”.
Guru menanyakan kepada siswa :
Apakah fungsi dari alat dan bahan
tersebut ?
Guru membawa produk Yoghurt susu
sapi dan Yoghurt susu kambing.
Guru menanyakan kepada siswa:
“apakah perbedaan dari kedua
Yoghurt tersebut?
Guru mengarahkan siswa untuk
menyiapkan alat dan bahan di atas
meja praktikum, sebelum prkatikum
dimulai.
Apersepsi
Motivasi
Orientasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Tahap
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Proses
Saintifik
Tahap Inti
(75 menit)
Siswamelakukan praktikum sesuai
dengan rancangan percobaan yang
mereka buat dipertemuan ke dua.
Siswa yang belum jelas diminta
bertanya tentang langkah-langkah
pembuatan Yoghurt Susu Sapi.
Siswa membuat Yoghurt Susu Sapi
dengan menggunakan bahan tambahan
daun bayam merah.
Siswa diminta mengaitkan langkah-
langkah dalam pembuatan Yoghurt
Susu Sapi dengan penambahan Daun
Bayam Merah dengan materi
mengenai proses terbentuknya
Yoghurt.
Setiap kelompok menyajikan hasil
diskusi kelompoknya mengenai proses
pembuatan Yoghurt yang telah
dilakukan.
Mengamati
Menanya
Mencoba/me
ngumpulkan
data
Menalar
Mengomunik
asikan
Penutup
(30 menit)
Rangkuman
- Guru menjelaskan secara
singkat peranan bioteknologi
konvensional.
- Siswa diminta membuat
rangkuman pembelajaran.
Evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Tahap
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Proses
Saintifik
- Guru mengajukan beberapa
pertanyaan dalam bentuk lisan
terkait urutan proses
pembuatan Yoghurt susu sapi
dengan penambahan daun
bayam merah.
Refleksi
- Siswa membuat refleksi
mengenai praktikum.
Tindak Lanjut
- Menugaskan siswa untuk
membaca materi yang akan
dipelajari minggu depan.
F. Penilaian
Aspek Teknik Instrumen
Afektif Observasi Lembar refleksi
Kognitif Non tes
Tes
Fortofolio:
Laporan Praktikum
Post test
Psikomotor Observasi Lembar observasi
kinerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
G. Lampiran
1. Lembar kerja siswa
2. Instrumen penilaian dan rublik penilaian
Yogyakarta...........2017
Guru Biologi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lembar Kerja Siswa 1
Nama :
Kelas :
Kelompok :
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan bioteknologi konvensional
2. Siswa mampu mengidentifikasi berbagai macam produk yang
termasuk dalam bioteknologi konvensional.
B. Alat dan Bahan
1. Tempe
2. Kecap
3. Yoghurt
4. Keju
5. Tape
C. Cara Kerja
1. Amati ciri-ciri berbagai macam produk bioteknologi konvensional.
2. Pada proses pengamatan boleh dimakan sedikit untuk mengetahui rasa dan
tekstur dari produk tersebut.
3. Tulis hasil pengamatan dalam LKS lengkap.
Nama
Produk
Bahan
Dasar
Proses Terbentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Lembar Kerja Siswa 2
Materi : Bioteknologi
Kegiatan: Rancangan Pembuatan Yoghurt Susu Sapi
Nama Kelompok :
A. Tujuan
1. Siswa mampu menyusun rancangan pembuatan Yoghurt Susu Sapi
2. Siswa mampu menjelaskan tujuan dari masing-masing langkah pembuatan Yoghurt
Susu Sapi.
B. Alat dan Bahan
Artikel, Buku dan Internet.
C. Cara Kerja
Tulislah rancangan kerja dan tujuan dari masing-masing langkah pembuatan Yoghurt
Susu Sapi.
D. Hasil Pengamatan Pembuatan Yoghurt
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Lembar Kerja Siswa3
B. Judul : Pembuatan Yoghurt Susu Sapi dengan Penambahan Daun Bayam Merah
C. Tujuan :
1. Mengetahui apakah, pemberian sari daun bayam merah dapat memberikan
pengaruh rasa, aroma, tekstur dan warna pada yoghurt susu sapi .
D. Alat dan Bahan
Alat
1. Timbangan digital 9. Termometer ruang
2. Blender 10. Toples
3. Gelas beker 1000 ml 11. Gelas arloji
4. Gelas beker 100 ml 12. Sendok makan
5. Kompor 13. Batang pengaduk
6. Panci 14. Saringan
7. Sendok pengaduk
8. Termometer air
- Bahan
1. Daun bayam merah 6. Kertas label
2. Susu sapi murni 7. Alat tulis
3. Plain yoghurt biokul 8. Tisu
4. Plastik wrap 9. Sabun cuci sunlight
5. Aluminium foil
E. Cara Kerja
Alat dan bahan pada penelitian ini terlebih dahulu harus disterilisasi untuk
meminimalisir resiko kontaminasi saat pembuatan yoghurt. Berikut adalah langkah
kerja sterilisasi alat yang dilakukan:
1. Sterilisai alat
f. Gelas beker, panci, sendok pengaduk, botol kaca, gelas arloji batang pengaduk
dan saringan dicuci terlebih menggunakan sabun.
g. Sterilisasi toples plastik dengan air yang sudah direbus mendidih.
h. Setelah mendidih lalu angkat tunggu hingga kering.
i. Semua alat yang sudah digunakan semprot terlebih dahulu dengan alkohol
96%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
2. Pembuatan Yoghurt
Yoghurt Kontrol (tanpa daun bayam merah)
j. Siapkan susu sebanyak 100ml.
k. Panaskan susu dengan suhu 80oC,
l. Diamkan sampai suhu turun 45oC.
m. Susu dituang ke dalam wadah fermentasi
n. Tambahkan plain yoghurt sebanyak 5 gram.
o. Tutup toples plastik menggunakan alumunium foil. Setelah itu botol diberi
label.
p. Letakkan botol selai pada tataletak yang sudah disiapkan.
q. Lakukan inkubasi selama 24 jam.
r. Siap diuji organoleptik.
Yoghurt dengan Penambahan Daun Bayam Merah 10 ml
15. Timbang daun bayam merah sebanyak 500 gram.
16. Blender daun bayam merah dengan perbandingan penambahan air 1:1
sebanyak 500 ml.
17. Rebus hingga mendidih.
18. Siapkan susu sapi sebanyak 1200 ml.
19. Susu sapi dipanaskan sampai suhu 80oC (pasteurisasi).
20. Susu sapi didinginkan tunggu hingga suhu turun mencapai 45oC.
21. Masukkan susu sapi kedalam 12 toples plastik dengan volume 100 ml.
22. Tambahkan sari daun bayam merah 10 ml, 15 ml dan 20 ml.
23. Tambahkan plain yoghurt 10% pada toples plastik.
24. Toples plastik dilapisi dengan almunium foil.
25. Beri label pada toples plastik
26. Letakkan toples plastik pada tata letak yang sudah disiapkan dan diletakkan
dalam ruangan tertutup.
27. Inkubasi selama 24 jam dan siap untuk uji organoleptik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
3. Uji Organoleptik
Uji Warna
- Sampel yoghurt diambil secukupnya, kemudian diletakkan di atas gelas
arloji yang bersih dan kering.
- Dilihat beberapa saat, kemudian diberi skor terhadap warna dari masing-
masing perlakuan.
- Kemudian dilakukan pengerjaan oleh 15 orang penelis.
Uji Aroma
- Sampel yoghurt diambil sebanyak 1 sendok makan dan diletakkan di atas
gelas arloji yang bersih dan kering.
- Sampel yoghurt dicium pada jarak kira-kira 1/2 cm dari hidung.
- Kemudian dilakukan pengerjaan oleh 15 orang penelis.
Uji Rasa
- Sampel yoghurt diambil kira-kira 1 sendok dan rasakan dengan lidah.
- Kemudian dilakukan pengerjaan oleh 15 orang penelis.
Uji Tekstur
- Sampel yoghurt diambil kira-kira 1 sendok dan dirasakan dengan mulut.
- Kemudian dilakukan pengerjaan oleh 15 orang penelis
F. Hasil
Tabel hasil uji organoleptik
G. Kesimpulan
....................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
H. Pertanyaan Diskusi
1. Mengapa perlu menurunkan suhu sebelum menambahkan plain yoghurt?
2. Bakteri apa yang berperan dalam pembuatan yoghurt?
3. Mengapa dilakukan pasteurisasi sebelum diproses dan setelah difermentasi?
4. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi fermentasi yoghurt?
5. Apa manfaat dari yoghurt yang ditambahkan daum bayam merah?
I. Format Laporan
1. Acara
2. Tujuan
3. Kajian pustaka
4. Alatm bahan dan cara kerja
5. Hasil
6. Pembahasan
7. Kesipulan
8. Daftar pustaka
9. Lampiran (dokumentasi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran 8
Instrumen Penilaian Kognitif
a. Kisi-kisi Soal Postest
Indikator Soal Jumlah
soal 3.10.1. Menjelaskan prinsip-
prinsip dasar Bioteknologi
konvensional
C1 C2 C3 C4 C5 C6
1
1
3.10.2. Menjelaskan perbedaan
bioteknologi konvensional
dan bioteknologi modern
2 1
3.10.3. Mengidentifikasi produk-
produk yang ada di
masyarakat berdasarkan
prinsip perbedaan
bioteknologi modern
3 1
3.10.4. Menjelaskan dampak
positif dan negatif pada
prinsip bioteknologi bagi
masyarakat dan
lingkungan sekitar.
4 1
Total 1 2 1 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
b. Soal postest
1. Yoghurt yang diproduksi dalam skala besar contohnya pabrik, digolongkan
sebagai bioteknologi konvensional atau bioteknologi modern? Jelaskan! (20)
2. Bagaimana perbedaan dari proses pembuatan yoghurt yang ditambahkan daun
bayam merah, dengan yang tidak ditambahkan daun bayam merah? Jelaskan! (20)
3. Ada banyak sekali manfaat yang didapat dari produk bioteknologi konvensional
maupun modern dalam kehidupan sehari-hari dimasyarakat. Sebutkan 2 manfaat
dari bioteknologi tersebut. (15)
4. Sebutkan 4 dampak positif dan negatif dari bioteknologi dikalangan masyarakat.
(15)
Penghitungan Nilai:
Nilai =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Instrumen Penilaian Kognitif
c. Kisi-kisi Soal Pretest
Indikator Soal Jumlah
soal 3.10.1 Menjelaskan prinsip-prinsip
dasar Bioteknologi konvensional
C1 C2 C3 C4 C5 C6
1 1
3.10.2. Menjelaskan perbedaan
bioteknologi konvensional dan
bioteknologi modern.
2 1
3.10.3 Mengidentifikasi produk-
produk yang ada di masyarakat
berdasarkan prinsip perbedaan
bioteknologi konvensional dan
bioteknologi modern
3 1
3.10.4 Menjelaskan dampak positif
dan negatif pada prinsip
bioteknologi bagi masyarakat dan
lingkungan sekitar
4 1
Total Skor 1 2 1 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
d. Soal Pretest
1. Apakah yang dimaksud dengan fermentasi? (10)
2. Bakteri apa yang digunakan dalam Plain yoghurt dalam praktikum kali ini? (10)
3. Berdasarkan cita rasa, yoghurt dibedakan menjadi berapa tipe? (15)
4. Apa tujuan dari pasteurisasi?(15)
Nilai =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Pedoman Penilaian Kognitif
Pretest
No Kunci Jawaban Poin 20 Poin 10 Poin 5 Poin 0
1. Fermentasi yaitu,
proses baik secara
aerob maupun
anaerob yang
menghasilkan
berbagai produk yang
melibatkan aktivitas
mikroba atau
ekstraknya dengan
aktivitas mikroba
terkontrol.
Fermentasi juga
merupakan proses
untuk mengubah
suatu bahan menjadi
produk yang
bermanfaat bagi
manusia
Siswa
menjawab
disertai
penjelasan
yang lengkap.
Siswa
menjawab
disertai
penjelasan
yang kurang
lengkap.
Siswa hanya
menjelaskan
fermentasi
itu apa secara
singkat.
Siswa
tidak
menjawab
atau
jawaban
salah.
2. Bakteri Streptococcus
thermophillus,
Lactobacillus
bulgaricus.
Siswa
menjawab
dengan
menyebutkan
4 bakteri dan
penulisan
ilmiah dengan
benar.
Siswa hanya
menyebutkan
3 bakteri dan
penulisan
yang benar.
Siswa
menjawab 3
bakteri
dengan benar
namun
penulisanya
ilmiah
kurang tepat.
Siswa
tidak
menjawab
atau
jawaban
salah.
3. - Plain yoghurt, tipe
tradisional dengan
bau yang tajam dan
rasa asam(tidak
manis).
- Fruit yoghurt,
dibuat dengan
penambahan buah
dan pemanis terhadap
plain yoghurt.
- flavor yoghurt,
dibuat dengan
menambahkan flavor
buah dan pewarna
sintetis.
Siswa
menjawab
dengan
menyebutkan
4 berdasarkan
cita rasa pada
yoghurt
dengan jelas
Siswa hanya
menyebutkan
3 macam cita
rasa yoghurt
dengan jelas.
Siswa
menyebutkan
2 macam cita
rasa yoghurt
dengan
kurang tepat.
Siswa
tidak
menjawab
atau
jawaban
salah
4. Untuk membunuh
organisme
kontaminan baik
Siswa
menjawab
dengan
Siswa hanya
menyebutkan
sebagai
Siswa hanya
menjelaskan
pateurisasi
Siswa
tidak
menjawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
No Kunci Jawaban Poin 20 Poin 10 Poin 5 Poin 0
patogen maupun
pembusuk yang dapat
dalam bahan baku
sehingga dapat
memberikan
lingkungan yang
steril dan kondusif
untuk pertumbuhan
kultur.
lengkap dan
tepat.
pembubuh
organisme
kontaminasi
baik patogen
maupun
pembusk.
sebagai
tempat
penyeterilan.
atau
jawaban
salah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Pedoman penilaian Kognitif
Postest
No Kunci Jawaban Poin 15 Poin 10 Poin 5 Poin 0
1 Yoghurt tersebut
tergolong dalam
bioteknologi
konvensional,
karena yoghurt
yang diproduksi
dari pabrik
menggunakan
mikroba dan tidak
menggunakan
rekayasa genetika.
Siswa
menjawab
yoghurt
tersebut
tergolong
dalam
bioteknologi
konvensional
dan disertai
dengan
penjelasannya
.
siswa
menjawab,
yoghurt
tersebut
tergolong
dalam
bioteknologi
konvensional
namun
penjelasan
kurang
lengkap.
Siswa hanya
menjawab
bioteknologi
konvensional
tanpa
memberi
penjelasannya
.
Siswa tidak
menjawab
pertanyaan.
2 Yoghurt yang tidak
ditambahkan daun
bayam merah dari
segi warna,
tekstur,aroma dan
rasa masih sama
seperti susu hanya
saja terasa asam
karena ada
penambahan plain
yoghurt. sedangkan
untuk yang yoghurt
ditambahkan daun
bayam merah,
aroma,rasa, tekstur,
dan warna semua
nya berbeda.
Karena adanya
pemberian
konsentrasi yang
berbeda dari setiap
perlakuan.
Siswa
menjawab
disertai
penjelasan
yang lengkap.
Siswa
menjawab
disertai
penjelasan
yang kurang
lengkap.
Siswa hanya
menyebutkan
bagian-bagian
yang terdapat
dalam proses
pembuatan
yoghurt saja.
Siswa tidak
menjawab
atau
jawaban
salah.
ss3 1. Meningkatkan
kandungan gizi
dari hasil
produk
bioteknologi
berapa
makanan dan
minuman
karena telah
Siswa
menjawab
kedua
jawaban
dengan tepat
dan runtun.
Siswa
menjawab dua
penjelasan,
namun kurang
lengkap.
Siswa hanya
menjawan
satu jawaban
saja namun
tidak lengkap.
Siswa tidak
menjawab
atau
jawaban
salah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
No Kunci Jawaban Poin 15 Poin 10 Poin 5 Poin 0
terjadi
kandungan zat
dari bahan
makanan
tersebut.
2. Dapat
memunculkan
sumber
makanan baru
yang sangat
bermanfaat
misalnya susu
dapat dibuat
menjadi
yoghurt.
4 Bioteknologi
memiliki dampak
positif dalam
kehidupan antara
lain dapat
meningkatkan gizi
masyarakat,
meningkatkan
produksi ternak,
sumber makanan
baru, hingga
alternatif bahan
bakar baru. Adapun
dampak negatif dari
bioteknologi, yakni
dapat menyerang
kesehatan manusia,
mencemari
lingkungan berupa
radikal bebas yang
dihasilkan dari
rekayasa genetik
atau transgenetik
lewat tumbuhan
dan hewan.
Siswa
menjelaskan
secara runtun
dan mencakup
jawaban
dalam
pertanyaan
dengan tepat.
Siswa
menjawab
serta
menjelaskan
dampak
negatif dan
positif, tetapi
tidak runtun.
Siswa hanya
menjawab dan
menjelaskan
satu poin saja
yakni
terhadap
dampak
positifnya.
Siswa
ntidak
menjawab
atau
jawaban
salah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Instrumen Penilaian
A. Instrumen Penilaian Afektif
a) Lembar instrumen Penilaian Afektif
Nama Siswa :
No. Absen :
Kelas :
No Kriteria Penilaian Nilai
1 Isi presentasi
2 Mengajukan Pertanyaan
3 Menjawab pertanyaan
4 Menyimpulkan hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Instrumen Penilaian Presentasi
Nama/kelompok :
Kelas :
No Aspek Penilaian Bobot Skor Nilai
1 Kemampuan mendeskripsikan gagasan
- Ide pokok laporan
- Keruntunan berpikir dan latar belakang dan
penggunaan bahas indonesia yang baku.
15%
2 Kemampuan menjelaskan isi presentasi
- Kelancaran menyampaikan gagasan
- Kejelasan metode dan prosedur kerja.
15%
3 Kemampuan menunjukan orisinalitas
- Bukti empirik atas argumen
- Konsistensi argumentasi
15%
4 Kemampuan menjelaskan inovasi dan manfaat
- Sifat kebaruan hasil karya
- Kesesuaian antar materi.
15%
5 Kemampuan mempertahankan konsep dalam
menjawab pertanyaan
- Kemampuan beragumentasi
- Keruntunan dalam penalaran
- Ketepatan dalam menjawab pertanyaan
20%
6 Kemampuan menjelaskan hasil
- Originalitas atas keasikan karya
- Dampak atau manfaat. 15%
7 Sikap dalam presentasi
- Kerapian
- Kesopanan
5%
Ket: skor 1-5 1. Sangat kurang, 2. Kurang, 3. Cukup, 4. Baik, 5. Sangat baik.
Nilai =
100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
B. Instrumen Penilaian Afektif
a) Lembar instrumen Penilaian Afektif
No Nama Aspek yang diamati Jumlah
skor
Nilai
Teliti Tanggung
jawab
Kerjasama
1
2
Dst
b) Rublik Penilaian
No Aspek yang
diamati
Skor
1 2 3 4
1 Teliti
- Menyiapkan
alat dan bahan
sesuai panduan
- Berhati-hati
dalam
menggunakan
alat dan bahan.
- Mencatat hasil
sesuai dengan
hasil
pengamatan.
-
Jika tidak
ada aspek
yang
terpenuhi
Jika hanya
salah satu
aspek yang
terpenuhi
Jika ada
salah satu
aspek yang
kurang
terpenuhi
Jika semua
aspek
terpenuhi
2 Tanggung
Jawab
- menggunakan
jas lab
- membersihkan
peralatan lab
- mengembali-
kan peralatan
Jika tidak
ada aspek
yang
terpenuhi
Jika hanya
salah satu
aspek yang
terpenuhi
Jika ada
salah satu
aspek yang
kurang
terpenuhi
Jika semua
aspek
terpenuhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
lab ssuai
dengan
tempatnya
- mengumpul-
kan tugas tepat
waktu
3 Kerjasama
- berbagi tugas
dengan
kelompok
-menghargai
hasil kerja
anggota
kelompok
-bersedia
membantu
kelompok lain
dalam satu
kelompok yang
mengalami
kesulitan.
- terlibat aktif
dalam
kelompok.
Jika tidak
ada aspek
yang
terpenuhi
Jika hanya
salah satu
aspek yang
terpenuhi
Jika ada
salah satu
aspek yang
kurang
terpenuhi
Jika semua
aspek
terpenuhi
Pedoman Penilaian:
Nilai =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
C. Instrumen Penilaian Psikomotor
c) Lembar instrumen Penilaian Psikomotor
No Nama Aspek yang diamati
Ju
mla
h s
kor
Nil
ai
Kemampuan
menggunakan
kertas indikator
pH
Kemampuan
menggunakan
gelas ukur
Kemampuan
menggunakan
timbangan
Kemampuan
menginokul
starter
bakeri/biokul
1
2
Ds
t
d) Rublik Penilaian
No Aspek yang
diamati
Skor
1 2 3
1 Kemampuan
menggunakan
kertas indikator
pH
Tidak dapat
menggunakan
kertas indikator
pH dengan benar
dan tidak mampu
mencocokkan
warna pada skala
pH dengan tepat.
Menggunakan
kertas indikator
dengan benar tetapi
tidak mampu
mencocokkan
warna skala pada
pH dengan tepat.
Tidak dapat
menggunakan
kertas indikator
pH dengan
benar dan tidak
mampu
mencocokkan
warna pada
skala pH
dengan tepat.
2 Kemampuan
menggunakan
gelas ukur
Siswa tidak dapat
menggunakan
gelas ukur dengan
baik dan tepat.
Siswa dapat
menggunakan gelas
ukur dengan baik
tetapi tidak mampu
menghitung skala
pada gelas ukur
Siswa dapat
menggunakan
gelas ukur
dengan baik dan
tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
No Aspek yang
diamati
Skor
1 2 3
3 Kemampuan
menggunakan
timbangan
Siswa
merusakkan
timbangan pada
saat praktikum.
Siswa tidak dapat
menggunakan
timbangan dengan
benar.
Siswa dapat
menggunakan
timbangan saat
menimbang
daun bayam
merah.
4 Kemampuan
menginokulasi
starter biokul.
Siswa tidak dapat
menuangkan
starter kedalam
topoes dan starter
tumpah.
Siswa tidak dapat
menuangkan starter
dengan benar
kedalam toples.
Siswa dapat
menuangkan
starter kedalam
toples dengan
benar.
Pedoman Penilaian:
Nilai =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Format Laporan Tertulis
A. Acara Praktikum (5)
1. Judul
2. Hari/tanggal
3. Waktu
4. Tempat
B. Tujuan Praktikum (5)
C. Tinjauan Pustaka (15)
D. Alat, bahan dan cara kerja (10)
E. Hasil (15)
F. Pembahasan (20)
G. Kesimpulan (10)
H. Daftar pustaka (5)
I. Lampiran(5)
J. Nilai =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Aspek yang Dinilai Kriteria Penilaian Skor
Acara Praktikum Hanya mencantumkan satu
komponen lengkap
Mencantumkan dua
komponen lengkap.
Meyantumkan tiga komponen
lengkap
Menyantumkan semua
komponen namun tidak
semuanya lengkap.
Menuliskan acara praktikum
dengan benar dan lengkap.
1
2
3
4
5
Tujuan Tidak mencantumkan tujuan
praktikum
Mecantumkan tujuan
praktikum namun tidak
lengkap
Menuliskan tujuan dengan
bahasa yang kurang jelaas
Menuliskan tujuan praktikum
namun tidak lengkap
Menuliskan tujuan praktikum
dengan jelas dan lengkap
1
2
3
4
5
Tinjauan Pustaka Tidak mencantumklan
tinjauan pustaka
Mencantumkan tinjauan
pustaka tetapi tidak sesuai
dengan materi praktikum
Mencantumkan tinjauan
pustaka sesuai dengan tujuan
praktikum namun tidak
lengkap
Mencantumkan tinjauan
1
3
6
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Aspek yang Dinilai Kriteria Penilaian Skor
pustaka dengan lengkapa
namun penulisan bahaasa
tidak baku.
Mencantumkan tinjauan
pustaka lengkapp namun
tidak dengan sumber
Mencantumkan tinjauan
pustaka lengkap, penulisan
bahasa baku dan disertai
sumber.
12
15
Alat, Bahan dan Cara
Kerja
Tidak menuliskan alat, bahan
dan cara kerja
mencantumkan satu
komponen
mencantumkan semua
komponen namun tidak
lengkap
mencantumkan semua
komponen lengkap namun
penulisan tidak baku
mencantumkan semua
komponen dengan lengkap
dan penulisan baku
2
2
7
8
10
Hasil tidak mencantumkan hasil
pengamatan
hasil pengamatan kurang
lengkap
prameter yang diamati
lengkap, namun data kurang
legkap.
Data ditulis lengkap tapi
1
5
7
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Aspek yang Dinilai Kriteria Penilaian Skor
tidak rapi dan tidak
sistematis.
Data ditulis lengkap namun
tidak sistematis.
Data yang ditulis lengkap dan
tulisan baku
12
15
Pembahasan Tidak menuliskan
pembahasan
Pembahasan tidak sesuai
dengan poin pembahasan
Pembahasan sesuai dengan
poin tetapi tidak lengkap
Pembahasan lengkap tetapi
tidak masuk dalam teori
Pembahasan lengkap dan
didukung dengan teori.
1
4
8
12
20
Kesimpulan Tidak membuat kesimpulan
Kesimpulan tidak mencakup
tujuan
Kesimpulan yang ditulis
sudah menjawab tujuan
namun tidak lengkap
Kesimpulan sudah lengkap
tetapi masih bahasa belum
baku
Kesimpulan singkat dan
lengkap
1
2
4
8
10
Daftar Pustaka Tidak mencantumkan daftar
pustaka
Mencantumkan daftar
pustaka tidak lengkap.
Mencantumkan daftar
1
2
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Aspek yang Dinilai Kriteria Penilaian Skor
pustaka lengkap
Mencantumkan daftar
pustaka dari sumber yang
terpercaya dan penulisan
tepat
8
Lampiran Tidak mencantumkan
lampiran
Mencantumkan lampiran
namun tidak disertai
keterangan
Mencantumkan lampiran
lengkap dengan keterangan
1
3
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI