Upload
zafin-al-harir
View
72
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
aaa
Citation preview
`
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
Nugget Juramba ( Jamur Ayam Bayam Wortel ) ,Solusi Cerdas untuk Anak
Tidak Suka Sayur
BIDANG KEGIATAN
PKM KEWIRAUSAHAAN (PKMK)
Diusulkan Oleh:
Bangkit Nur Ardiansah ( 0931410027)
Abdurrahman Hadromi (0931410021)
Aditya Wahyu Perdana (0931410026)
POLITEKNIK NEGERI MALANG
KOTA MALANG
2009
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan : Nugget Juramba ( Jamur Ayam Bayam
Wortel ) ,Solusi Cerdas untuk Anak Tidak Suka Sayur
2. Bidang Kegiatan : ( ) PKMP (√ ) PKMK ( ) PKMT ( ) PKMM
3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian ( ) MIPA ( ) Teknologi & Rekayasa ( ) S. Ekonomi ( ) PKMM
4. Ketua Pelaksana Kegiatana. Nama Lengkap : Bangkit Nur Ardiansahb. NIM : 0931410027c. Jurusan : Teknik Kimiad. Universitas : Politeknik Negeri Malange. Alamat : Jl. Kauman No 162 Kebon Agung,Malangf. TTl : Malang,20 Mei 1991g. Telp : 085755110669h. Email : [email protected]
5. Anggota Pelaksana : 3 Orang6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap : Ir. Sri Rulianah, MPb. NIP : 19630211 198803 2001
7. Biaya Kegiatan Totala. DIKTI : Rp. b. Sumber Lain : Rp –
8. Waktu Pelaksanaan : 5 Bulan
Malang, 22 Juli 2009Menyetujui,Ketua Jurusan Teknik Kimia Ketua Pelaksana Kegiatan,
Ir. Dwina Moentamaria, MT Bangkit Nur Ardiansah NIP. 19610220 198902 2 001 NIM. 0931410027
Pembantu Direktur III Dosen Pembimbing
Drs. Mohamad Wahdi, M.AB Ir. Sri Rulianah, MP NIP.19620801 198811 1 001 NIP. 19630211 198803 2
A. Judul Program
Bioetanol Buah Maja,Alternative Pengganti Bahan Bakar FosilB. Latar Belakang Masalah
Pada jaman sekarang kebutuhan akan bahan bakar alternatif
pengganti bahan bakar fosil sangat dibutuhkan. Hal ini dikarenakan bahan
bakar fosil yang tidak dapat diperbaharui dan kebutuhan akan bahan bakar
itu sendiri yang semakin meningkat bersamaan berkembang pesatnya
teknologi dan perkembangan penduduk yang sulit dikendalikan.
Hal ini lah yang menyebabkan kebutuhan bahan bakar alternatif
perlu dikembangkan. Salah satu contoh dari bahan elternatif ini adalah
bioetanol yang dapat dihasilkan dari buah-buahan dan tanaman.
Pada dasarnya buah-buahan adalah cadangan makanan dari
tumbuhan yang banyak mengandung karbohidrat. Karbohidarat
merupakan gabungan monomer-monomer glukosa dimana glukossa ini lah
yang dapat dirubah menjadi bioetanol dengan bantuan bakteri
Saccharomyces Cerevisae.
Buah maja adalah buah yang mempunyai rasa pahit dan jarang
sekali dimanfaatkan oleh pemiliknya. Padahal buah maja memiliki
kandungan karbohidrat yang cukup tinggi. Dalam penanamannya sendiri
tanaman ini juga tidak terlalu sulit. Di samping itu buah maja memiliki
ukuran yang besar, sehingga akan sayang sekali apabila kandungan dari
buah ini tidak dimanfaatkan secara optimal.
Di samping pembuatan etanol dari buah maja ini dapat digunakan
sebagai pengganti bahan bakar fosil,juga dapat untuk meningkatkan nilai
produksi buah maja di masyarakat.
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan diangkat dalam makalah ini adalah :
1. Bagaimana pengaruh berbagai macam penambahan nutrisi bagi
Saccharomyces Cerevisae terhadap etanol yang dihasilkan ?
2. Bagaimana pengaruh waktu terhadap etanol yang dihasilkan dari buah
maja ?
D.Tujuan Program
Tujuan dari program PKM ini adalah :
Dapat meningkatkan nilai produksi dari buah maja
Dapat menemukan bahan bakar alternative pengganti bahan bakar
pengganti fosil
Dapat mengetahui kebutuhan nutrisi bagi Saccharomyces Cerevisae
agar mendapatkan nilai konversi yang cukup tinggi
Dapat mengetahui waktu maksimal dalam pembuatan bioetanol
E. Luaran yang diharapkan
Dapat menghasilkan etanol dalam skala kecil sebagai bahan bakar
alternative pengganti bahan bakar fosil
F. Kegunaan Program
Manfaat untuk masyarakat
Dapat memanfaatkan buah maja sebagai bahan pembuatan bioetanol
Manfaat untuk dunia pendidikan
Sebagai wadah untuk menerapkan ilmu dan teknologi yang diperoleh,
dapat meningkatkan kreatifitas mahasiswa serta dapat sebagai
pembelajaran mahasiswa dalam pembuatan bioetanol
Manfaat untuk pemerintah
Membantu pemerintah dalam mencari solusi bahan bakar alternatif
pengganti bahan bakar fosil
G. Tinjauan pustaka
Maja ( Aegle marmelos (L.) Corr) merupakan tanaman tahunan
dengan tinggi sekitar 10-15 meter. Pohon Maja memiliki batang berkayu,
bulat, bercabang, berduri, berwarna putih kekuningan. Daun tersebar pada
batang muda, lonjong, ujung dan pangkal runcing, tepi bergerigi atau
berlekuk, panjang 4-13,5 cm, lebar 2-3,5 cm, berwarna hijau. Bunga
majemuk, bentuk malai, panjang 1-1,5 cm, berwarna putih. Buah bentuk
bola, diameter 5-12 cm, berdaging, berwarna cokelat. Bijinya pipih
berwarna hitam (http://www.idionline.org/_05_infodk_ obattrad11.htm,
diakses 19 Agustus 2007)
Pohon Maja tumbuh liar hutan kering (dry forest ) seperti di bukit dan
dataran disebelah tengah dan selatan negara India dan Myanmar, Pakistan
Bangladesh. Pohon ini juga terdapat di Srilanka dan Malaya utara, serta
area Pulau Jawa yang lebih kering. Tanaman Maja ini juga dapat tumbuh
di lingkungan yang keras seperti suhu yang ekstrem, misalnya dari 49°C
pada musim keinarau sampai -7°C pada musim dingin di Punjab (India).
Bagian dari pohon Maja yang dapat digunakan adalah buah Maja (Aeglis
marmelosi Fructus), daun Maja(Aeglis marmelosi Folium), kulit kayu, dan
akar Maja(Aeglis marmelosi Radix).
.Buah Maja adalah buah-buahan jenis subtropis yang hidup di
ketinggian 4,000 ft ( 1,200 m) temperatur naik untuk 120º F ( 48.89º C)
keteduhan di musim panas dan turun untuk 20º F (- 6.67º C) di musim
dingin.Buah ini tidak terlalu populer di masyarakat karena memiliki rasa
pahit, sehingga jarang ditemui di pasar-pasar tradisional maupun toko-toko
yang menjual buah-buahan. Bahkan, Buah Maja juga dijadikan legenda
cerita tentang asal muasal nama Kerajaan Majapahit. Kandungan Kimia
yang terdapat dalam buah Maja adalah Marmelosin, minyak atsiri, pektin,
tanin, vitamin C, gula dan zat pati seperti yang dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel G.1. Komposisi setiap 100 g bagian buah yang dapat dimakan
Water 54.96-61.5 g
Protein 1.8-2.62 g
Fat 0.2-0.39 g
Carbohydrates 28.11-31.8 g
Ash 1.04-1.7 g
Carotene 55 mg
Thiamine 0.13 mg
Riboflavin 1.19 mg
Niacin 1.1 mg
Ascorbic Acid 8-60 mg
Tartaric Acid 2.11 mg
Sriyono
pkp / 0610450027
BUAH MAJA
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Upakelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae
Genus : Aegle
Spesies : A. Marmelos
Nama binomial: Aegle marmelos Gambar G.1. buah maja
Kandungan Daging buah maja halus, kuning atau oranye, harum
sekali dan enak rasanya. Bagian yang dapat dimakan (daging buahnya)
sebanyak 56-77% dari keseluruhan buah; untuk setiap 100 gram berisi:
61,5 g air, 1,8 g protein, 0,39 g lemak, 31,8 g karbohidrat, 1,7 g abu, 55
mg karotena, 0,13 mg tiamin, 1,19 mg riboflavin, 1,1 mg niasin, dan 8 mg
vitamin C. Buah maja mengandung banyak tanin (kulit buahnya mencapai
20% tanin). Marmelosina (C13H12O3), rninyak yang miadah rnenguap,
limonena, alkaloid, kumarin dan steroid juga dijumpai pada berbagai
bagian dari pohon maja ini. Botani Pohon maja berukuran kecil dan mudah
luruh daunnya, tingginya 10-15 m, pangkal barangnya berdiameter 25-50
cm. Cabang-cabang tuanya berduri; durinya tunggal atau berpasangan,
panjangnya 1-2 cm. Daunnya berseling, beranak daun tiga-tiga; tangkai
daunnya 2-4 cm panjangnya, tangkai daun lateral mencapai 3 mm, tangkai
daun terminal sampai 15 mm; anak daun lateral bundar telur (ovate)
sampai Prong (elliptic), mencapai 7 cm x 4,2 cm, anak daun terminal
bundar telur sungsang (obovate) mencapai ukuran 7,5 cm x 4,8 cm,
berbintik bintik kelenjar kecil-kecil tetapi rapat. Perbungaannya berbentuk
tandan di ketiak, panjangnya 4-5 cm, bunga-bunganya bergerombol
dengan kelopaknya bersegi tiga melebar, panjangnya 1,5 mm; daun
mahkotanya lonjong-bundar telur sungsang, 14 mm x 8 mm, kehijau-
hijauan sampai putih; benang sarinya 35-45 lembar, putih, tangkai sarinya
4-7 mm panjangnya; bakal buahnya 8 mm x 4 mm, tangkainya sangat
pendek. Buahnya berupa buah buni yang agak bulat, diameternya 5-12,5
cm, seringkali bertempurung mengayu yang keras, bersegmen 8-i6(-20),
berbiji 6-10 butir, berada di dalam daging buah yang jernih, lengket dan
dapat dimakan. Bijinya terbungkus oleh bulu-bulu seperti wol, berada di
dalam kantung yang berlendir lengket, yang akan mengeras jika
dikeringkan, kulit bijinya putih.
Manfaat
Buah maja yang matang dapat dimakan langsung atau dibuat
serbat, sirop, 'marmalade' dan nektar buah. Lendir yang ada di sekitar biji
pada buah mentah dapat digunakan sebagai perekat untuk keperluan rumah
tangga. Ekstrak daun dan buah mudanya di Jawa digunakan sebagai ganja
tiruan. Di Jawa, buah yang hampir matang diiris-iris, dikeringkan dan
digunakan sebagai obat disentri kronis, diare, dan sembelit. Ekstrak buah
matang juga digunakan untuk obat bengkak dubur. Kulit buah mentah
dapat digunakan sebagai cat kuning dan sebagai agen tanin. Di Indo-Cina,
kulit batang dan daun maja digunakan sebagai obat demam yang hilang-
timbul, tetapi di Sulawesi, kulit batang ini digunakan untuk meracun ikan.
Di Jawa, daun muda maja digunakan sebagai lalap, walaupun konon daun
muda ini dapat menyebabkan keguguran dan kemandulan pada wanita;
dicampur dengan daun sirih dan kapur, daun maja dapat digosok gosokkan
ke kulit yang gatal, dan digunakan sebagai tapel untuk luka. Di Madura,
cairan daun maja digunakan sebagai obat penyakit mulut dan kuku pa.da
ternak. Akar maja digunakan sebagai obat penenang debaran jantung,
gangguan pencernaan, dan bengkak lambung. Kayu maja cocok untuk
membuat perkakas kecil-kecilan, seperti gagang keris.
Syarat Tumbuh
Maja adalah pohon yang bandel, tetapi mudah luruh daunnya,
berasal dari daerah subtropik. Tanaman ini tumbuh dalam kondisi
lingkungan yang keras, seperti suhu yang ekstrem, misalnya dari 49°C
pada musim keinarau sampai -7°C pada musim dingin di Punjab (India),
pada ketinggian tempat mencapai 1.200 m dpl. Di Asia Tenggara, maja
hanya 'dapat berbunga dan berbuah dengan baik jika ada musim kering
yang kentara, dan tidak biasa dijumpai di atas 500 m dpl. Pohon maja
tumbuh di lahan berawa, juga di tanah yang kering, dan toleran terhadap
alkalinitas.
Pedoman Budidaya
Maja umumnya diperbanyak dengan benih; semainya ditanam di
lapangan setelah berumur 1 tahun, dengan jarak tanam 6-9 m. Tanaman ini
dapat juga diperbanyak secara vegetatif dengan tunas akar (root suckers),
atau dengan pertunasan (budding), juga dienten pada semai jenis Aegle
lain dan pada Swinglea glutinora (Blanco) Merr. Tanaman ini yang
diperbanyak secara vegetatif akan berbuah setelah berumur 5 tahun, dan
dapat berbuah lebat sampai berumur 15 tahun. Buahnya akan matang pada
musim kering setelah sebagian besar daunnya rontok dalam
mengantisipasi munculnya bunga pada musim berikutnya.
Persapan Bahan Baku
Bahan baku untuk produksi biethanol bisa didapatkan dari berbagai
tanaman, baik yang secara langsung menghasilkan gula sederhana semisal
Tebu (sugarcane), gandum manis (sweet sorghum) atau yang
menghasilkan tepung seperti jagung (corn), singkong (cassava) dan
gandum (grain sorghum) disamping bahan lainnya.
Persiapan bahan baku beragam bergantung pada bahan bakunya, tetapi
secara umum terbagi menjadi beberapa proses, yaitu:
- Tebu dan Gandum manis harus digiling untuk mengektrak gula-
Tepung dan material selulosa harus dihancurkan untuk memecahkan
susunan tepungnya agar bisa berinteraksi dengan air secara baik-
Pemasakan, Tepung dikonversi menjadi gula melalui proses
pemecahan menjadi gula kompleks (liquefaction) dan sakarifikasi
(Saccharification) dengan penambahan air, enzyme serta panas (enzim
hidrolisis). Pemilihan jenis enzim sangat bergantung terhadap supplier
untuk menentukan pengontrolan proses pemasakan.
Tahap Liquefaction memerlukan penanganan sebagai berikut:
- Pencampuran dengan air secara merata hingga menjadi bubur-
Pengaturan pH agar sesuai dengan kondisi kerja enzim. Penambahan
enzim (alpha-amilase) dengan perbandingan yang tepat. Pemanasan
bubur hingga kisaran 80 sd 90 C, dimana tepung-tepung yang bebas
akan mengalami gelatinasi (mengental seperti Jelly) seiring dengan
kenaikan suhu, sampai suhu optimum enzim bekerja memecahkan
struktur tepung secara kimiawi menjadi gula komplek (dextrin). Proses
Liquefaction selesai ditandai dengan parameter dimana bubur yang
diproses menjadi lebih cair seperti sup. Tahap sakarifikasi (pemecahan
gula kompleks menjadi gula sederhana) melibatkan proses sebagai
berikut:
- Pendinginan bubur sampai suhu optimum enzim sakarifikasi bekerja
- Pengaturan pH optimum enzim
- Penambahan enzim (glukoamilase) secara tepat
- Mempertahankan pH dan temperature pada rentang 50 sd 60 C sampai
proses sakarifikasi selesai (dilakukan dengan pengetesan gula
sederhana yang dihasilkan)
Fermentasi
Pada tahap ini, tepung telah sampai pada titik telah berubah
menjadi gula sederhana (glukosa dan sebagian fruktosa) dimana proses
selanjutnya melibatkan penambahan enzim yang diletakkan pada ragi
(yeast) agar dapat bekerja pada suhu optimum.
Proses fermentasi ini akan menghasilkan etanol dan CO2.
Bubur kemudian dialirkan kedalam tangki fermentasi dan
didinginkan pada suhu optimum kisaran 27 sd 32 C, dan membutuhkan
ketelitian agar tidak terkontaminasi oleh mikroba lainnya. Karena itu
keseluruhan rangkaian proses dari liquefaction, sakarifikasi dan fermentasi
haruslah dilakukan pada kondisi bebas kontaminan.
Selanjutnya ragi akan menghasilkan ethanol sampai kandungan
etanol dalam tangki mencapai 8 sd 12 % (biasa disebut dengan cairan
beer), dan selanjutnya ragi tersebut akan menjadi tidak aktif, karena
kelebihan etanol akan berakibat racun bagi ragi.
Dan tahap selanjutnya yang dilakukan adalah destilasi, namun
sebelum destilasi perlu dilakukan pemisahan padatan-cairan, untuk
menghindari terjadinya clogging selama proses distilasi.
Distilasi
Distilasi dilakukan untuk memisahkan etanol dari beer (sebagian besar
adalah air dan etanol).Titik didih etanol murni adalah 78 C sedangkan air
adalah 100 C (Kondisi standar). Dengan memanaskan larutan pada suhu
rentang 78 – 100 C akan mengakibatkan sebagian besar etanol menguap,
dan melalui unit kondensasi akan bisa dihasilkan etanol dengan
konsentrasi 95 % volume. Prosentase Penggunaan Energy
H. Metode Pelaksanaan
n 10%
Susu skim
Stater Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus
Pasteurisasi 90oC,selama 15 mnt
Didingnkan sampai 43oC
Fresh milk
I. Jadwal Kegiatan Program
Jenis Kegiatan
Bulan
I II III IV V
Study Literatur
Perencanaan pmuatan
produk
Pelaksanaan pembuatan
produk
Analisa produk
Pembuatan Laporan
J. Biaya
Penanaman inokulum
Inkubasi inokulum
Master yoghurt
Penanaman inokulum pada susu
sapi
Inkubasi 27oC,selama 18 jam pada suhu
kamar
Pengaringan dgn oven, suhun 45-50oC,8-10
jam
Penambahan emulsifier
Susu sapi
Perhitungan biaya yang tertera dalam perhitungan ini merupakan
perhitungan yang dipergunakan selama produksi.
1. Bahan habis pakai
Jenis Bahan Biaya satuan Kebutuhan Jumlah
Bahan habis pakai :
1. Susu sapi
2. Starter yoghurt
3. Susu skim
4. Gula
5. Flavor
6. Tween 80
7. casein
8. dextrin
Rp 6.000/L
Rp 120.000/L
Rp 16.000/ons
Rp 9.000/kg
Rp 17.000/botol
Rp. 2000/gr
Rp 1300/gr
Rp 1000/gr
10L
1 L
1kg
1kg
1 botol
15 gr
20gr
1000gr
Rp 60.000,00
Rp 120.000,00
Rp 16.000,00
Rp 9.000,00
Rp 17.000,00
Rp. 30.000,00
Rp 26.000,00
Rp 1.000.000,00
TOTAL Rp 1.278.000,00
2. Peralatan Penunjang PKM
Jenis Biaya satuan Kebutuhan Jumlah
1. Kulkas Rp. 2.000.000,00 1 Rp. 2.000.000,00
2. Blender Rp. 250.000,00 1 Rp. 250.000,00
3.Komporgas dan elpiji Rp. 450.000,00 1 Rp. 450.000,00
4. Timbangan Rp. 100.000,00 1 Rp. 100.000,00
5. Thermometer Rp. 18.000,00 1 Rp. 18.000,00
6. Tapperwear Rp. 30.000,00 2 Rp. 60.000,00
7. Pengaduk Rp. 6.000,00 3 Rp. 18.000,00
8. Panci Rp. 50.000,00 3 Rp. 150.000,00
9. Ice box Rp. 15.000,00 10 Rp. 150.000,00
10. Saringan Rp. 10.000,00 2 Rp. 20.000,00
11. Air Rp. 50.000,00 1 Rp. 50.000,00
12. Listrik Rp. 50.000,00 1 Rp. 50.000,00
13. Baskom Rp. 20.000,00 2 Rp. 40.000,00
Total Rp. 2.856.000,00
3.Lain - lain
Jenis Biaya satuan Kebutuhan Jumlah
1. Gaji tenaga kerja Rp. 500.000,00/bln 3 Rp. 1.500.000,00
2. Sewa tempat Rp. 700.000,00/bln Rp. 700.000,00
3. Publikasi Rp. 400.000,00 Rp. 400.000,00
4.Pembuatan kuisioner Rp. 100.000,00 Rp. 100.000,00
5. Pembuatan Laporan Rp. 150.000,00 Rp. 150.000,00
6.Fotokopi dan penjilidan Rp. 100.000,00 Rp. 100.000,00
7. Sewa vacuum drying Rp. 1.500,00 10jam Rp. 15.000,00
Total Rp 2.965.000,00
Rekapitulasi Biaya Keseluruhan:
Jenis Jumlah
1. Bahan habis pakai Rp. 1.278.000,00
2. Peralatan penunjang Rp. 2.856.000,00
3. Lain-lain Rp. 2.965.000,00
Total Rp. 7.099.000,00
K. Daftar Pustaka
Rulianah sri, 2002, “Petunjuk Praktikum Teknologi Bioproses”, Jurusan
Teknik Kimia Politeknik Negeri Malang, Malang.
www.google.com \yoghurt_files\navbar.htm
Legowo, A. M. 2002. Peranan Yoghurt sebagai Makanan Fungsional.
Jurnal Pengembangan Peternakan Tropis. 27: 142 – 150.
Gultom, Ronald. Mengenal Yoghurt, sejarah dan khasiatnya. November
10, 2005. URL : http://www.kesehatan.com/news/htm. Maret 13 , 2008.
Wahyudi, Marman. Proses Pembuatan dan Analisis Mutu Yoghurt. Vol.
11 No. 1, 2006.
Rulianah Sri,2001,” Pengaruh waktu inkubasi dengan jumlah stater pada
proses pembuatan yoghurt”,Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri
Malang
Rulinah Sri ,2002, ” Pengaruh suhu inkubasi terhadap waktu pada
pembuatan yoghurt susu kedelai”, Jurusan Teknik Kimia Politeknik
Negeri Malang
Dewan Standardisasi Nasional. 1992. SNI Yoghurt (SNI 01-2981-
1992.1992). Dewan Standardisasi Nasional, Jakarta
L. Lampiran
Nama dan Biodata Ketua serta Anggota Kelompok
1. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Pelaksana :
b. NIM : 0731410066
c. Fakultas/Program Study :Jurusan Teknik Kimia/Teknik Kimia
d. Perguruan Tinggi : Politeknik Negeri Malang
e. Waktu untuk kegiatan PKM : 10 jam/minggu
f. Alamat : Jl. Joyo raharjo gang II/249
g. Telp : 085649560263
h. TTL : kediri, 6 april 1989
i. Email : [email protected]
2. Anggota Pelaksana I
a. Nama Pelaksana : Siti Alfiyatus Saadah
b. NIM : 0731410078
c. Fakultas/Program Study :Jurusan Teknik Kimia/Teknik Kimia
d. Perguruan Tinggi : Politeknik Negeri Malang
e. Waktu untuk kegiatan PKM : 10 jam/minggu
f. Telp :085230525955
3. Anggota Pelaksana II
a. Nama Pelaksana : Ratna Kusuma Rosyita
b. NIM : 0731410009
c. Fakultas/Program Study : Jurusan Teknik Kimia/Teknik
Kimia
d. Perguruan Tinggi : Politeknik Negeri Malang
e. Waktu untuk kegiatan PKM : 10 jam/minggu
f. Telp : 085655154649
4. Anggota Pelaksana III
a. Nama Pelaksana : Wahyu Rina K
b. NIM : 0831410042
c. Fakultas/Program Study : Jurusan Teknik Kimia/Teknik
Kimia
d. Perguruan Tinggi : Politeknik Negeri Malang
e. Waktu untuk kegiatan PKM : 10 jam/minggu
f. Telp : 085755343202
5. Anggota Pelaksana III
a. Nama Pelaksana : Danicka Aprilia
b. NIM : 0831410054
c. Fakultas/Program Study : Jurusan Teknik Kimia/Teknik
Kimia
d. Perguruan Tinggi : Politeknik Negeri Malang
e. Waktu untuk kegiatan PKM : 10 jam/minggu
f. Telp : 085755523439
M. Nama dan Biodata Dosen Pembimbing
1. Nama Lengkap : Ir.Sri Rulianah
2. NIP : 19630211 198803 2001
3. Golongan Pangkat : IIID
4. Jabatan Fungsional :
5. Jabatan Struktural : -
6. Fakultas/Program Study : Teknik Kimia
7. Perguruan Tinggi : Politeknik Negeri Malang
8. Bidang Keahlian :
9. Waktu untuk Kegiatan PKM : 5 jam/minggu
10. Telp : 0812313981