Upload
rika-gusneri-part-ii
View
54
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
A. Identifikasi masalah
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir menunjukkan bahwa jumlah kasus
tertinggi terjadi di Kecamatan Bondowoso hal ini terkait dengan kepadatan penduduk di
daerah tersebut. bahwa kepadatan dan mobilitas penduduk ikut menunjang penularan
DBD, semakin padat penduduknya maka semakin jelek sanitasinya yakni kontainer akan
beresiko untuk dijadikan perindukan vektor DBD. Jarak antar rumah yang berdekatan
juga mempengaruhi penyebaran vektor DBD karena berhubungan dengan jarak terbang
nyamukAedes aegypti yang mampu terbang hingga 100 meter
Kecenderungan penderita DBD di Kabupaten Bondowoso didominasi oleh
kelompok umur > 15 tahun sampai dengan usia lanjut artinya bahwa penyakit DBD saat
ini lebih banyak menyerang pada usia remaja sampai dengan dewasa dibandingkan pada
usia balita dan anak-anak. Demikian juga penyakit DBD tidak hanya menyerang menurut
jenis kelamin hal ini dikarenakan DBD disebabkan oleh virus dengue yang berhubungan
dengan aktifitas dan kekebalan tubuh penderita itu sendiri dan dalam kurun waktu dua
tahun terakhir didominasi oleh penderita dengan jenis kelamin laki-laki (tahun 2007
sebanyak 55,87 % dan tahun 2008 sebanyak 58,88 % )
Bila dilihat pelaksanaan P2 DBD di Kabupaten Bondowoso sudah mengikuti
prosedur yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan RI tahun 2007 tentang Pedoman
Pemberantasan Demam Berdarah
Ada beberapa upaya yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan P2 DBD di
Kabupaten Bondowoso yakni dengan memanfaatkan data mengenai distribusi penyakit
DBD berdasarkan tempat ( place ), waktu ( time ) dan sasaran manusia ( man ) yang
memiliki resiko tinggi tertular penyakit DBD
B. Menetapkan prioritas masalah
Saat ini angka kejadian DBD di bondowoso masih tinggi, walaupun sudah
dilakukan upaya pengendalian DBD oleh pemerintah, namun partisipasi masyarakat
khususnya keluarga masih rendah. Untuk itu perlu diketahui apakah ada pengaruh faktor
situasional (ukuran keluarga, jaringan komunikasi, kohesi kelompok, kepemimpinan) dan
personal (kebutuhan interpersonal, tindak komunikasi, peranan) terhadap partisipasi
keluarga dalam pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD) .
C. Menetapkan tujuan
Tujuan :
1. Umum
Mengkaji Manajemen Lingkungan dan hubungan lingkungan terhadap
kejadian penyakit Demam Berdarah Dengue
2. Khusus
a. Mendiskripsikan dan mengukur lingkungan fisik, lingkungan biologi dan lingkungan
sosial.
b. Mendiskripsikan manajemen lingkungan dalam upaya
penanggulangan Demam Berdarah Dengue
c. Menganalisis hubungan lingkungan fisik, lingkungan biologi dan lingkungan sosial
terhadap kejadian penyakit Demam Berdarah Dengue
d. Melakukan analisis penerapan manajemen lingkungan dalam upaya penanggulangan
Demam Berdarah Dengue
Untuk menganalisis pengaruh faktor situasional (ukuran keluarga, jaringan
komunikasi, kohesi kelompok, kepemimpinan) dan personal (kebutuhan interpersonal,
tindak komunikasi, peranan) terhadap partisipasi keluarga dalam pengendalian Demam
Berdarah Dengue (DBD) di kabupaten bondowoso.
D. Menetapkan rencana kegiatan
Program manajemen P2 DBD di Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso terdiri :
1. Perencanaan ( planning )
a. Analisa Situasi
b. Mengidentifikasi Masalah dan Prioritasnya
c. Menentukan Tujuan Program
d. Mengkaji Hambatan dan Kelemahan Program
e. Menyusun Rencana Kerja Operasional (RKO)
Dari lima langkah tersebut perencanaan program P2 DBD yang dilaksanakan masih
belum melakukan upaya memprioritaskan program pada sasaran tertentu. Oleh karena itu perlu
adanya upaya prioritas terhadap masalah tertentu dengan memanfaatkan data yang sudah ada
setelah diolah menjadi analisis situasi mengenai penyakit DBD
2. Pelaksanaan ( actuating )
Pelaksanaan program P2 DBD Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso dilaksanakan dengan
baik secara langsung maupun tidak langsung melalui Puskesmas. Secara koordinasi dengan lintas
sektor lainnya masih membutuhkan peran serta aktif sektor lain dengan harapan tujuan dari
program P2 DBD dapat tercapai semaksimal mungkin
3. Pengawasan ( controlling )
Proses pengawasan dilakukan dengan cara mengukur hasil yang telah dicapai oleh staf atau
organisasi, membandingkan hasil yang telah dicapai oleh tolak ukur/standart yang telah
ditetapkan sebelumnya dan memperbaiki penyimpangan yang terjadi sesuai dengan faktor-faktor
penyebab terjadinya penyimpangan. Cara mendapatkan data pada saat pengawasan dapat
dilakukan dengan: pengamatan langsung, laporan lisan dan laporan tertulis.
Dalam pelaksanaan program P2 DBD di Kabupaten Bondowoso data yang diperoleh berdasarkan
ketiga cara tersebut sehingga sesuai dengan teori cara pengawasan yang baik namun justru yang
harus diperbaiki adalah ketepatan waktu dalam pelaporan secara tertulis dari puskesmas ke Dinas
Kesehatan
E. Menetapkan sasaran target
Masyarakat secara rutin (minimal 7 hari) harus membersihkan lingkungan biologi yang
meliputi tempat perindukan, tempat peristirahatan dan keberadaan jentik di rumah dan di
sekitar rumah.
F. Waktu
G. Organisasi dan staf
Proses manajemen sumberdaya manusia meliputi penarikan, seleksi, pengembangan,
pemeliharaan dan penggunaan. Secara keseluruhan penerapan manajemen sumber daya
manusia dalam program P2 DBD di Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso.
1. Penarikan dan Seleksi
a. Pengelola Program P2 DBD
1). Pengelola Program P2 DBD Dinas Kesehatan Kabupaten dipilih oleh kepala seksi
Pengendalian Penyakit dan dilaporkan kepada Kepala Bidang P2-PL dan Kepala Dinas
Kesehatan
2). Pengelola Program P2 DBD Puskesmas dipilih Kepala Puskesmas
b.Pelaksana Teknis P2 DBD
1). Tim Pelaksana fogging dipilih dan ditentukan oleh pengelola program P2 DBD kabupaten
dengan persetujuan Kepala Dinas Kesehatan
2). Tim Pelaksana Abatisasi Selektif dipilih dan ditentukan oleh pengelola program P2 DBD
kabupaten dengan persetujuan Kepala Dinas Kesehatan
3). Tim Pelaksana Penyuluhan Kelompok di daerah intensif DBD dipilih dan ditentukan oleh
pengelola program P2 DBD kabupaten dengan persetujuan Kepala Dinas Kesehatan
4). Tim Pelaksana PSN
a). Tim Pelaksana PSN yang berkedudukan di Kabupaten sumber
daya manusia dipilih oleh masing-masing instansi yang diketuai oleh Sekretaris Daerah
Kabupaten dengan persetujuan Bupati
b). Tim Pelaksana PSN yang berkedudukan di Kecamatan sumber daya manusia dipilih oleh masing-
masing instansi yang diketahui oleh Kepala Kantor Kecamatan sebagai ketua Tim Pokjanal PSN
di Kecamatan
c). Tim Pelaksana PSN yang berkedudukan di Desa sumber daya manusia dipilih oleh masing-
masing instansi yang diketahui oleh Kepala Desa sebagai ketua Tim Pokjanal PSN di Desa
2. Pengembangan
Dilakukan sekali setahun berupa pertemuan rutin Tim Pokjanal PSN di Kabupaten dan
Kecamatan serta pelatihan teknis pelaksana program di puskesmas
3. Pemeliharaan
Dilakukan berupa pemberian kompensasi dalam bentuk honor sesuai dengan anggaran program
APBD
4. Penggunaan
Dalam penggunaannya SDM yang ada untuk program P2 DBD Dinas Kesehatan Kabupaten
Bondowoso disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki dan latar belakang pendidikan serta
pengalaman kerja.
Untuk program PSN lebih mengarah pada pemberdayaan masyarakat oleh karena itu perlu
pendekatan yang optimal kepada lintas sektor utamanya tokoh masyarakat / tokoh agama masuk
dalam Tim Pokjanal PSN baik tingkat desa, kecamatan, dan kabupaten
Dalam pelaksanaan manajemen SDM program P2 DBD sudah dilaksanakan dengan baik namun
bila dilihat pada SDM P2 DBD di wilayah puskesmas masih kurang dan belum terampil oleh
karena itu perlu pemilihan SDM yang profesional, mengerti, menguasai lapangan dan terampil
memberdayakan masyarakat agar tujuan P2 DBD dapat berjalan efektif dan efisien untuk
mencapai target yang optimal
H. Rencana anggaran
Pembiayaan kegiatan P2 DBD bersumber dari APBD II sehingga ada beberapa
kegiatan dalam program yang sesuai dengan pedoman masih belum mampu untuk dibiayai.
Oleh karena itu upaya bagi seluruh pihak untuk mengupayakan alternatif agar
memaksimalkan program agar dapat berjalan dengan baik dan benar sesuai dengan pedoman.
Alternatif sumber pembiayaan dapat berupa :
1. Pembiayaan mandiri oleh masyarakat terutama tentang gerakan PSN dengan
kegiatan 3M-plusnya
2. Bekerjasama dengan pihak ketiga/swasta yang berhubungan dengan program P2
DBD dan dikemas menarik sehingga saling menguntungkan
I. Rencana eveluasi
DAFTAR PUSTAKA
http://haklibondowoso.blogspot.com/2010/12/pemberantasan-penyakit-demam-
berdarah.html