2
Kamis 0 Jumat Pikiran Rakyat o senin o Selasa 0 Rabu o Minggu o Sabtu 4 5 CD 7 20 21 22 8 23 14 15 29 30 31 23 18 19 10 11 24 25 26 9 12 13 27 28 o Mar OApr OMei OPeb OJun OJul OAgs OSep OOkt ONov ODes Jangan Lupakan Karakter Oleh DJOKO SUBINARTO karakter memainkan peran sentral bagi maju mundumya suatu masyarakat, maju mundurnya satu bangsa. Dalam cer'amahnya di Universitas Harvard, RalpWaldoEmerson, penulis dan tokoh gerakan transendentalis di abad ke-19, dengan sangat tegas me- ngatakan, karakter jauh lebih tinggi ni- lainyadaripadakepandaian. Iniagaknya sejalan dengan pepatah kuno Inggris, ."sejumput karakter jauh lebih bemilai \ daripada setumpuk kepandaian". Beberapa kalangan mendefinisikan karakter sebagai kualitas dalam diri seseorang dengan sifat stabil yang menentukan perilakunya dalam meng- hadapi berbagai situasi. Dengan I TUIAH yang dikatakan Heracli- demikian, karakter yang kita miliki tus, filsuf Yunani, sekitar dua bakal menunjukkan siapa diri kita setengah abad silam. Yang perlu sesungguhnya. Karakter kita bukan digarisbawahi adalah bagian yang me- hanya yang kita tunjukkan di depan ngaitkan aspek karakter dengan nasib orang lain, tetapi juga yang kita tun- di masa depan. Heraclitus dengan jukkan tatkala tidak ada satu pun orang gamblang menempatkan karakter se- disekitarkita. bagai aspek penting yang akan menen- Sebagianorangmungkin dianugerahi tukan nasib seseorang di masa depan. bakat luar biasa, otak yangjenius, serta Dalam lingkup yang lebih luas, bisaja- pendidikan yang tinggi, tetapi yang di karakter akan ikut pula menentukan membuat mereka paling bersinar nasib suatu masyarakat, akan ikut adalah karakter yang dimilikinya. menentukan nasib suatu bangsa. Meminjam teori peran, secara garis Artinya, baik buruknya kehidupan su- besar,karakterterbagidua,yaitukarak- atu masyarakat, baik buruknya kehidu- ter baik dan karakter buruk. Dalam ke- pan suatu bangsa, akan ditentukan hidupan nyata,karakter yangharus kita karaktemya. • pelihara dan kembangkan tentu saja Dalam konteks ini, Cicero,filsufRo- adalah karakter yangbaik. mawiyanghidup daritahun 106-43SM, Menurut Michael Josephson (1995), pemah mengatakan, kemakmuran dan sedikitnya ada enam pokok karakter kejayaan suatu bangsa terletak pada yang idealnya dimiliki oleh individu. karakter masyarakatnya. Uu artinya, Keenam pokok karakter itu adalah se- '----~- "Hati-hati dengan pikiranmu, kare- na pikiran itu akan menjadi perkataanmu. Hati-hati dengan perkataanmu, karena perkataan itu akan menjadi tin- dakanmu. Hati-hati dengan tindakanmu, kare- na tindakan itu akan menjadi kebi- asaanmu. Hati-hati dengan kebiasaanmu, karena kebiasaan itu akan menjadi karaktermu. Hati-hati dengan karaktermu, kare- no karakter itu akan menentukan na- sibmu kemudian." Heraclitus Kllplng Humas Onpad 2011

Pikiran Rakyat - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/01/...seputar kita bagaimana orang-orang berbakat,pintar,danbependidikan ting-gi berhasil maju ke depan

  • Upload
    others

  • View
    17

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pikiran Rakyat - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/01/...seputar kita bagaimana orang-orang berbakat,pintar,danbependidikan ting-gi berhasil maju ke depan

• Kamis 0 Jumat

Pikiran Rakyato senin o Selasa 0 Rabu o Mingguo Sabtu

4 5 CD 720 21 22

823

14 1529 30 31

2 318 19

10 1124 25 269 12 13

27 28

oMar OApr OMeiOPeb OJun OJul OAgs OSep OOkt ONov ODes

Jangan Lupakan Karakter

Oleh DJOKO SUBINARTO

karakter memainkan peran sentral bagimaju mundumya suatu masyarakat,maju mundurnya satu bangsa.Dalam cer'amahnya di Universitas

Harvard, RalpWaldo Emerson, penulisdan tokoh gerakan transendentalis diabad ke-19, dengan sangat tegas me-ngatakan, karakter jauh lebih tinggi ni-lainyadaripada kepandaian. Ini agaknyasejalan dengan pepatah kuno Inggris,."sejumput karakter jauh lebih bemilai \daripada setumpuk kepandaian".Beberapa kalangan mendefinisikan

karakter sebagai kualitas dalam diriseseorang dengan sifat stabil yangmenentukan perilakunya dalam meng-hadapi berbagai situasi. Dengan

ITUIAH yang dikatakan Heracli- demikian, karakter yang kita milikitus, filsuf Yunani, sekitar dua bakal menunjukkan siapa diri kitasetengah abad silam. Yang perlu sesungguhnya. Karakter kita bukan

digarisbawahi adalah bagian yang me- hanya yang kita tunjukkan di depanngaitkan aspek karakter dengan nasib orang lain, tetapi juga yang kita tun-di masa depan. Heraclitus dengan jukkan tatkala tidak ada satu pun oranggamblang menempatkan karakter se- di sekitar kita.bagai aspek penting yang akan menen- Sebagianorangmungkin dianugerahitukan nasib seseorang di masa depan. bakat luar biasa, otak yangjenius, sertaDalam lingkup yang lebih luas, bisaja- pendidikan yang tinggi, tetapi yangdi karakter akan ikut pula menentukan membuat mereka paling bersinarnasib suatu masyarakat, akan ikut adalah karakter yang dimilikinya.menentukan nasib suatu bangsa. Meminjam teori peran, secara garisArtinya, baik buruknya kehidupan su- besar, karakter terbagi dua, yaitu karak-atu masyarakat, baik buruknya kehidu- ter baik dan karakter buruk. Dalam ke-pan suatu bangsa, akan ditentukan hidupan nyata, karakter yangharus kitakaraktemya. • pelihara dan kembangkan tentu sajaDalam konteks ini, Cicero, filsuf Ro- adalah karakter yangbaik.

mawiyanghidup dari tahun 106-43SM, Menurut Michael Josephson (1995),pemah mengatakan, kemakmuran dan sedikitnya ada enam pokok karakterkejayaan suatu bangsa terletak pada yang idealnya dimiliki oleh individu.karakter masyarakatnya. Uu artinya, Keenam pokok karakter itu adalah se-'----~-

"Hati-hati dengan pikiranmu, kare-na pikiran itu akan menjadiperkataanmu.

Hati-hati dengan perkataanmu,karena perkataan itu akan menjadi tin-dakanmu.

Hati-hati dengan tindakanmu, kare-na tindakan itu akan menjadi kebi-asaanmu.

Hati-hati dengan kebiasaanmu,karena kebiasaan itu akan menjadikaraktermu.

Hati-hati dengan karaktermu, kare-no karakter itu akan menentukan na-sibmu kemudian."

Heraclitus

Kllplng Humas Onpad 2011

Page 2: Pikiran Rakyat - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/01/...seputar kita bagaimana orang-orang berbakat,pintar,danbependidikan ting-gi berhasil maju ke depan

bagai berikut.Pertama, kepercayaan. Ini meliputi

sikap dapat dipercaya, tidak curang,tidak mencuri, memiliki keberanianmenyatakan kebenaran, setia terhadapkeluarga, teman, serta negara.

Kedua, penghargaan. Aspek ini men-cakup toleran terhadap perbedaan, san-tun dalam bahasa ataupun tindakan,mampu memahami perasaan oranglain, tidak menjadi ancaman ataumelukai orang lain, serta mampu me-ngelola amarah dan pertentangan.

Ketiga, tanggung jawab. Meliputisikap patuh atas kewajiban, tekun, tidakpernah putus asa, gigih, disiplin, mam-pu melakukan pertimbangan sebelummengambil keputusan, berani bertang-gungjawab atas setiap tindakan.

Keempat, keadilan. Aspek ini meliputimematuhi aturan, mau berbagi, siapmendengar orang lain, tidak meman-faatkan kelemahan orang lain untuk ke-pentingan sendiri, tidak suka menim-pakan kesalahan kepada orang lain.

Kelima, perhatian. Aspek ini meliputiselalu berbaik hati, menunjukkan kasihsayang, suka bersyukur, selalu maumemaaikan, selalu siap membantuoranglain.

Keenam, kepekaan lingkungan. Inimencakup usaha membuat lingkunganmenjadi lebih baik, mampu bekerjasama, mematuhi hukum dan undang-undang, menjadi tetangga yang baik,melindungi lingkungan.

Bahan pertanyaanJika memperhatikan berbagai feno-

mena di sekeliling kita, tentulah kitaakan mendapati banyak orang terlibatdalam berbagai aktivitas dan perilaku dimana aktivitas dan perilaku mereka

mungkin layak menjadi bahan perta-nyaan.

Maksudnya begini, mereka menun-jukkan perilaku dan aneka aktivitasyang bertujuan untuk meraih sejumlahkeberhasilan--baik materi maupunnonmateri-- dalam kehidupan mereka.Namun, meski mereka akhirnyameraih apa yang diimpikan dan meng-gapai segala yang dicita-citakan, di satusisi mereka malah kehilangan peng-hargaan dari orang-orang sekitar. Ke-napa? Karena mereka telah melupakankarakter.

Menurut Kevin Sinc1air, yang men-gelola situs pengembangan diri per-sonal-growth.com, jika kita inginmenggapai keberhasilan dengan melu-pakan karakter, mungkin saja kitaakan meraih keberhasilan itu. Akantetapi, di sisi lain, bisa jadi kita tidakbakal mendapat kebahagiaan dandirundung kehampaan.

Bagaimanapun, kita tidak hidupdalam pulau terpencil. Di sekeliling ki-ta ada orang lain. Keberhasilan kitatidak akan pernah lepas dari keberhasi-lan hubungan yang kita bangun denganorang lain. Buat apa diri kita berhasilji-ka orang-orang di sekitar malah mence-mooh dan menistakan kita.

Sesungguhnya, banyak contoh lain diseputar kita bagaimana orang-orangberbakat, pintar, dan bependidikan ting-gi berhasil maju ke depan meraihimpian-impian tertinggi mereka, tetapiakhirnya harus jatuh tersungkur akibatlalai dengan karakter yang seharusnyamereka barigun dan merekajaga.***

Penulis, alumnus Universitas Pa-jadjaran Bandung.

1