33
PROPOSAL PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DENGAN PROBLEM POSING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penelitian Pendidikan Matematika Dosen Pengampu: Bapak Sutama Disusun oleh : MUNTAFIAH A 410 080 354 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Web viewHal ini dilaksanakan sebagai upaya pembaharuan kurikulum pendidikan nasional. ... Membantu dalam usaha penyempurnaan sistem pengajaran yang ... penggunaan peta konsep

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Web viewHal ini dilaksanakan sebagai upaya pembaharuan kurikulum pendidikan nasional. ... Membantu dalam usaha penyempurnaan sistem pengajaran yang ... penggunaan peta konsep

PROPOSAL

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DENGAN PROBLEM POSING

TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Penelitian Pendidikan Matematika

Dosen Pengampu: Bapak Sutama

Disusun oleh :

MUNTAFIAHA 410 080 354

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2011

Page 2: Web viewHal ini dilaksanakan sebagai upaya pembaharuan kurikulum pendidikan nasional. ... Membantu dalam usaha penyempurnaan sistem pengajaran yang ... penggunaan peta konsep

BAB I

PENDAULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan sarana yang berfungsi untuk meningkatkan

kualitas manusia baik aspek kemampuan maupun kepribadian. Pendidikan

sebagai interaksi antara pendidik dengan peserta didik dalam upaya untuk

membantu peserta didik dalam menguasai tujuan-tujuan pendidikan.

Interaksi pendidikan tersebut dapat berlangsung dalam lingkungan keluarga,

sekolah ataupun masyarakat.

Salah satu aspek penting dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan

adalah proses pembelajaran disekolah. Pembelajaran merupakan suatu proses

kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa guna mencapai kompetensi

dasar yang telah ditetapkan dan hasil belajar yang maksimal. Proses

pembelajaran bukanlah semata-mata memberikan bahan pengetahuan

sebanyak mugkin, akan tetapi menanamkan cara-cara untuk memperoleh dan

menggunakan pengetahuan. Oleh karena itu, diharapkan siswa nantinya dapat

menemukan serta menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi

dengan pengetahuan yang dimilikinya.

Proses pembelajaran matematika sering kali membuat siswa merasa

kesulitan memahami pelajaran yang disampaikan guru, kurang antusias untuk

mengikuti pembelajaran, bahkan menjadikan matematika sebagai pelajaran

yang menakutkan bagi mereka. Hal ini terjadi karena sampai saat ini masih

banyak guru yang menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional yaitu

guru membacakan atau membawakan bahan yang sudah dipersiapkan

sedangkan siswa mendengarkan, mencatat dengan teliti dan mencoba

menyelesaikan sebagaimana yang dicontohkan oleh guru sehingga siswa

hanya bersifat pasif .

Kegiatan belajar mengajar merupakan inti pendidikan yang akan lebih

efektif apabila siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, karena proses

pembelajaran tidak hanya memindahkan pengetahuan dari guru kepada siswa

Page 3: Web viewHal ini dilaksanakan sebagai upaya pembaharuan kurikulum pendidikan nasional. ... Membantu dalam usaha penyempurnaan sistem pengajaran yang ... penggunaan peta konsep

tetapi juga menciptakan situasi yang dapat membawa siswa aktif . Pada

dasarnya belajar matematika merupakan belajar konsep. Konsep-konsep pada

matematika menjadi kesatuan yang utuh dan berkesinambungan. Untuk itu

dalam proses pembelajaran diharapkan guru dapat menyampaikan konsep

tersebut kepada siswa serta bagaimana siswa dapat memahaminya.

Pengajaran pada matematika dilakukan dengan memperhatikan urutan konsep

dimulai dari yang sederhana menjadi lebih komplek.

Kendala-kendala siswa pada saat menyelesaiakan masalah diantaranya

kesulitan dalam merumuskan kembali permasalahan yang ada, sehingga siswa

menjadi kesulitan dalam memahami maksud dari permasalahan tersebut. Hal

ini membuat siswa menjadi sulit untuk menentukan rumus yang akan

digunakan, sulit menggunakan cara-cara ataupun strategi-strategi berbeda

yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah dan sulit melakukan

perhitungan.

Kendala-kendala tersebut dititikberatkan pada kemampuan siswa dalam

memahami masalah, merumuskan kembali masalah, dan merencanakan suatu

penyelesaian. Memahami suat masalah ditunjukkan dengan mengetahui apa

yang diketahui dan yang ditanyakan. Merumuskan masalah dimaksudkan

bahwa siswa dapat membuat kembali sebuah permasalahan yang serupa

dengan masalah yang ada, sehingga mempermudah dalam menyelesaikannya.

Sedangkan merencanakan suatu penyelesaian ditunjukkan denga

mengorganisasikan informasi atau data-data yang ada dengan menggnakan

strategi-strategi tertentu untuk menemukan kemungkinan penyelesaian.

Kesulitan dalam memahami tersebut dapat berpengaruh pada hasil belajar

siswa.

Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan suatu strategi

pembelajaran yang lebih variatif. Salah satu alternatif yang dapat menjadi

pilihan guru dalam proses pembelajaran adalah penggunaan strategi Problem

Solving dan Problem Posing. Problem Solving merupakan strategi

pembelajaran yang yang merangsang siswa untuk mau berfikir, menganalisa

suatu permasalahan sehingga dapat menentukan pemecahannya. Sedangkan

Page 4: Web viewHal ini dilaksanakan sebagai upaya pembaharuan kurikulum pendidikan nasional. ... Membantu dalam usaha penyempurnaan sistem pengajaran yang ... penggunaan peta konsep

Problem Posing merupakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan prinsip

konstruktivisme yang menekankan pada bagaimana pengetahuan itu terjadi

pada seseorang yang mempelajarinya.

Problem Solving digunakan untuk mendukung pelaksaan pembelajaran.

Hal ini dilaksanakan sebagai upaya pembaharuan kurikulum pendidikan

nasional. Dengan adanya Problem Solving siswa tidak hanya menerima

hafalan yang diberikan guru, tetapi siswa menemukan dan membangun

sendiri konsep yang dipelajari, siswa dibiasakn mandiri, berfikir kritis dan

kreatif, bekerjasam secara positif .

Smith(2002) mengemukakan bahwa Problem Posing adalah perumusan

kembali masalah-masalah yang baru dari sebuah situasi.Problem Posing

digunakan untuk mengoptimalkan aktifitas siswa dalam pembelajaran, serta

dapat menunjang kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah. Karena,

jika siswa dapat merumuskan kembali masalah maka siswa dapat

menyelesaikan masalah tersebut dengan baik.

Berdasarkan uraian di atas peneliti merasa perlu untuk menerapkan

strategi pembelajaran Problem Solving dan Problem Posing dalam

pembelajaran matematika di tingkat SMP. Peneliti berharap strategi Problem

Solving dan Problem Posing dapat menjadi salah satu strategi alternatif yang

dapat dipilih oleh guru agar menjadikan siswa aktif di dalam kelas, sehingga

hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika menjadi maksimal.

B. Identifikasi Masalah

1. Kurang tepatnya strategi pembelajaran yang digunakan oleh seorang guru

matematika dalam penyampaian pokok bahasan tertentu yang

kemungkinan akan mempengaruhi hasil belajar siswa.

2. Adanya kemungkinan penggunaan strategi pembelajaran yang lebih

menarik untuk menyampaikan materi sehingga menimbulkan peningkatan

hasil belajar siswa.

3. Masih rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika.

Page 5: Web viewHal ini dilaksanakan sebagai upaya pembaharuan kurikulum pendidikan nasional. ... Membantu dalam usaha penyempurnaan sistem pengajaran yang ... penggunaan peta konsep

C. Pembatasan Masalah

1. Strategi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Problem

Solving (pemecahan masalah) yaitu strategi yang merangsang siswa untuk

mau berfikir dan menganalisa suatu permasalahan sehingga dapat

menentukan pemecahanyya, dan Problem Posing adalah pengajaran yang

dilakukan melalui cara pengajuan soal oleh siswa dan cara penyajianyya

juga oleh siswa sendiri.

2. Parameter penelitian adalah hasil belajar siswa pada aspek kognitif.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan

pembatasan masalah yang telah diuraikan diatas, maka masalah yang diteliti

dapat dirumuskan menjadi berikut: “ apakah ada pengaruh penggunaan

strategi Problem Solving dan Problem Posing terhadap hasil belajar

matematika?”.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan merupakan arah dari suatu kegiatan untuk mencapai hasil yang

jelas dan diharapkan dapat terlaksana dngan baik dan teratur. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan strategi Problem Solving

dan Problem Posing terhadap hasil belajar matematika.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Sebagai sumbangan karya ilmiah bagi layanan pendidikan.

b. Sebagai sumber belajar yang disesuaikn dengan pengamatan dan

pengalaman lapangan langsung sehingga memungkinkan untuk

dikembangkan lebih lanjut.

c. Membantu dalam usaha penyempurnaan sistem pengajaran yang

menguntungkan khususnya pengajaran matematika.

d. Memberi sumbangan bagi sekolah dalam rangka mengoptimalkan

potensi siswa dan kinerja guru dalam proses pemelajaran Matematika

sehingga meningkatkan kualitas pembelajaran dan kualitas sekolah itu

sendiri.

Page 6: Web viewHal ini dilaksanakan sebagai upaya pembaharuan kurikulum pendidikan nasional. ... Membantu dalam usaha penyempurnaan sistem pengajaran yang ... penggunaan peta konsep

2. Manfaat Praktis

a. Bagi kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan lainnya sebagai

masukan untuk lebih mengefektifkan peningkatan belajar matematika

siswa.

b. Bagi siswa, untuk mengembangkan kreatifitas dalam kegiatan belajar.

c. Bagi peneliti, menambah pengetahuan dan pengalaman dalam

pembelajaran dengan strategi Problem Solving dan Problem Posing.

Page 7: Web viewHal ini dilaksanakan sebagai upaya pembaharuan kurikulum pendidikan nasional. ... Membantu dalam usaha penyempurnaan sistem pengajaran yang ... penggunaan peta konsep

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Hakikat Matematika

Menurut Johnson dan Myklebust (Abdurrahman, 2003 : 252),

matematika adalah basasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk

mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan

fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan dalam berpikir.

Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa matematika

adalah bahasa simbolis yang mengekspresikan ide-ide, truktur, atau hubungan

yang logis termasuk konsep-konsep abstrak sehingga memudahkan manusia

untuk berpikir.

2. Hakikat Belajar

Menurut Winkhel (dalam Witherington, 2002:225) belajar adalah proses

perubahan tinkah laku yang meliputi perubahan keterampilan, kebiasaan,

sikap pengetahuan, pemahaman dan apresiasi. Dalam melakukan kegiatan

belajar terjadi proses berfikir yang melibatkan kegiatan mental, terjadi

penusunan hubungan informasi-informasi yang diterima sehingga timbul

suatu pemahaman dan penguasaan terhadap materi yang diberikan. Dengan

adanya pemahaman dan penguasaan yang didapat setelah melalui proses

pembelajaran, maka siswa telah memahami suatu perubahan dari yang tidak

tahu menjadi tahu. Perubahan inilah yang disebut dengan hasil belajar.

3. Hakikat hasil belajar matematika

Menurut Witherington(dalam Winkel, 1991: 225) belajar adalah proses

perubahan tingkah laku yang meliputi perubahan ketrampilan, kebiasaan,

sikap pengetahuan, pemahaman, dan apresiasi.

Berdasarkan uraian di atas, hasil belajar merupakan peristiwa yang

bersifat internal dalam arti sesuatu yang terjadi pada diri seseorang. Peristiwa

tersebut dimulai dari adanya perubahan kognitif yang kemudian berpengaruh

pada perilaku. Dengan demikian perilaku seseorang didasarkan pada tingkat

Page 8: Web viewHal ini dilaksanakan sebagai upaya pembaharuan kurikulum pendidikan nasional. ... Membantu dalam usaha penyempurnaan sistem pengajaran yang ... penggunaan peta konsep

pengetahuan terhadap sesuatu yang dipelajari yang kemudian dapat diketahui

melalui tes, dan pada akhirnyamuncul hasil belajar.

Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain faktor

internal (faktor psikis, meliputi intelejensi, aurosal, motivasi, dan kepribadian

dan faktor fisik, yakni kesehatan yang meliputi kondisi indera, organ-organ

tubuh dan anggota badan) dan faktor eksternal (lingkungan sekitar, meliputi:

lingkungan alam, sosial dan sosial ekonomi, materi pelajaran, metode

pembelajaran).

Hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika merupakan hasil

kegiatan dari belajar matematika dalam bentuk pengetahuan sebagai akibat

dari perlakuan atau pembelajaran yang dilakukan siswa. Dengan kata lain,

hasil belajar matematika merupakan apa yang diperolehsiswa dari proses

belajar matematika.

4. Hakekat Pembelajaran

Menurut Oemar Hamalik (2007: 57) pembelajaran adalah suatu

kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas,

perlengkapann dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai

tujuan pembelajaran.

Menurut Hamzah (2007: v) pembelajaran (learning) adalah suatu

kegiatan yang berupaya membelajarkan siswa secara terintegrasi dengan

memperhitungkan faktor lingkungan belajar, karakteristik siswa, karakteristik

bidang setudi serta sebagai strategi pembelajaran, baik penyampaian,

pengelolaan, maupun pengorganisasian.

Menurut pengertian pembelajaran diatas maka dapat disimpulkan bahwa

proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan dalam proses komunikasi dua

arah yang menggunakan asas pendidikan dengan memperhitungkan faktor

lingkungan belajar, karakteristik siswa, karakteristik bidang setudi serta

sebagai strategi pembelajaran, baik penyampaian, pengelolaan, maupun

pengorganisasian dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.

Page 9: Web viewHal ini dilaksanakan sebagai upaya pembaharuan kurikulum pendidikan nasional. ... Membantu dalam usaha penyempurnaan sistem pengajaran yang ... penggunaan peta konsep

5. Strategi pembelajaran Problem Solving

Problem Solving (pemecahan masalah) merupakan aplikasi dari konsep

dan keterampilan. Dalam pemecahan masalah biasanya melibatkan beberapa

kombinasi konsep dan keterampilan dalam situasi baru dan situasi berbeda.

Dari pengertian diatas, maka mengajarkan pemecahan masalah kepada

siswa merupakan kegiatan seorang guru dimana guru itu membangkitkan

siswa-siswanya agar menerima dan merespon pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan olehnya dan kemudian membimbingnya untuk sampai ke

penyelesaian masalah.

Problem Solving (Pemecahan masalah) matematika merupakan dasar dari

aplikasi keterampilan berhitung, aktivitas pemecahan masalah akan

mempertinggi kemampuan berhitung. Belajar Problem Solving pada dasarnya

adalah belajar menggunakan metode ilmiah, berfikir secara sistematik, logis,

dan teratur untuk memperoleh kemampuan dan kecakapan kognitif untuk

memecahkan masalah secara rasional, lugas dan tuntas (Muhibbin Syah,

2003:123)

Pemecahan masalah meliputi latihan yang luas dari aktifitas intelektual,

beberapa usaha dibuat untuk membatasi bidang yang didiskusikan dan

hasilnya. Demikian titik berat pada masalah yang cukup kompleks untuk

menjadi praktek nyata atau arti pendidikan.

Langkah-langkah Problem Solving

1. Mengemukakan masalah

2. Memperjelas masalah

3. Melihat kemungkinan jawaban masalah

4. Mencoba kemungkinan jawaban masalah

5. Menilai evaluasi

6. Strategi pembelajaan Problem Posing

Pembelajaran dengan strategi Problem Posing(pengajuan masalah)

sejalan dengan prinsip pembelajaran berparadigma konstruktivisme (Hajar,

2007: 4). Melalui pembelajaran dengan pengajuan masalah, siswa dapat

belajar aktif dan mandiri sehingga terbentuk suatu pemahaman baru.

Page 10: Web viewHal ini dilaksanakan sebagai upaya pembaharuan kurikulum pendidikan nasional. ... Membantu dalam usaha penyempurnaan sistem pengajaran yang ... penggunaan peta konsep

Problem Posing adalah perumusan masalah atau pengajuan masalah dari

situasi yang tersedia, baik dilakukan sebelum, ketika atau setelah pemecahan

masalah (Darnati, 2001:4). Sedangkan (Ibrahim, 2006:7) mengemukakan

bahwa Problem Posing adalah perumusan masalah sederhana atau perumusan

ulang masalah yang ada dengan beberapa perubahan agar lebih sederhana dan

dapat dikuasai.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Problem Posing adalah

membangun atau membentuk permasalahan dengan melibatkan siswa secara

aktif dalam merumuskan kembali masalah-masalah yang baru untuk

mengembangkan pengetahuan mereka sendiri.

Pembelajaran matematika dengan strategi Problem Posing merupakan

suatu pendekatan yang efektif karena kegiatan Problem Posing itu sesuai

dengan pola pikir matematis dalam arti:

a. Pengembangan matematika sering tejadi dari Problem Posing

b. Problem Posing merupakan salah satu tahap dalam berfikir matematis

Pendapat diatas memperlihatkan bahwa pembelajaran matematika

dengan Problem Posing dapat meningkatkan mutu pembelajaran itu sendiri

dan dapat meningkatan keaktifan siswa dalam belajar.

7. Penerapan strategi Problem Solving pada pembelajaran matematika

Langkah-langkah strategi pembelajaran Problem Solving pada materi

bangun ruang balok yaitu:

1) Berilah siswa soal mengenai materi kubus

Contoh:

a) Apa yang dimaksud balok ?

b) Apa saja sifat-sifat balok ?

2) Mintalah siswa berdiskusi untuk menyelesaikan soal tersebut

mengenai kemungkinan jawaban yang ada.

3) Siswa mencoba mengerjakan soal dari kemungkinan jawaban yang

ada.

Page 11: Web viewHal ini dilaksanakan sebagai upaya pembaharuan kurikulum pendidikan nasional. ... Membantu dalam usaha penyempurnaan sistem pengajaran yang ... penggunaan peta konsep

Contoh:

a) Balok adalah bangun ruang yang dibatasi oleh 6 buah sisi, dengan

sisi yang saling berhadapan memiliki ukuran yang sama besar.

b) Sifat-sifat kubus: memiliki 12 rusuk, memiliki 12 diagonal sisi,

memiliki 4 diagonal ruang, memiliki 6 sisi.

4) Guru dan siswa bersama-sama mengevaluasi jawaban dari siswa.

8. Penerapan strategi problem posing pada pembelajaran matematika

Langkah-langkah penggunaan problem posing dalam pembelajaran

matematika materi bangun ruang balok:

a. Berikan kepada siswa soal cerita tanpa pertanyaan, tetapi semua

informasi yang diperlukan untuk memecahkan soal tersebut ada. Tugas

siswa adalah membuat pertanyaan berdasarkan informasi tadi.

Contoh: Fia diberi tugas oleh ibunya untuk mengisi bak mandi yang

berbentuk balok dengan ukuran 3x4x5 m.

Kemudian guru meminta siswa untuk membuat pertanyaan dari soal

cerita tersebut. Misal : siswa membuat pertanyaan, berapa liter air yang

diperlukan fia untuk mengisi penuh bak mandi?

b. Guru menyeleksi soal yang di buat siswa kemudian meminta siswa lain

untuk mencoba menyelesaikan soal yang dibuat siswa

c. Setelah siswa mencoba menyelesaikan soal yang dibuat temannya,

kemudian guru meminta siswa yang membuat soal tersebut untuk

melihat apakah jawaban itu benar atau salah. Hal ini membantu sisa

untuk ektif dalam menyelesaikan soal.

B. Kajian Pustaka

Djoko Muljono(2006) dalam penelitiannya mengenai peningkatan hasil

belajar matematika melalui penggunaan alat peraga petak persegi satuan

dalam mengukur luas daerah persegi panjang dan persegi. Hasil penelitiannya

yaitu hasil belajar siswa dapat diamati peningkatannya. Peningkatan dapat

berupa perubahan perilaku siswa yang menjadi lebih aktif dan bersemangat

dalam proses pembelajaran. Keberhasilan belajar sangat ditentukan oleh

Page 12: Web viewHal ini dilaksanakan sebagai upaya pembaharuan kurikulum pendidikan nasional. ... Membantu dalam usaha penyempurnaan sistem pengajaran yang ... penggunaan peta konsep

kemauan berlatih dan juga konsep-konsep awal yang telah diterima

sebelumnya.

Rikki Asmarandani (2010) dalam penelitiannya tentang eksperimentasi

penggunaan peta konsep dan Problem Solving menghasilkan penerapan peta

konsep dalam pemecahan masalah matematika merupakan salah satu strategi

yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Hayri Akay (2010) dalam jurnalnya tentang Problem Posing,

menyatakan bahwa siswa yang merumuskan masalah akan cenderung lebih

termotivasi dan tertarik untuk mencari jawaban atas permasalahan tersebut.

Karena ada yang kuat hubungan positif antara sikap terhadap matematika dan

keberhasilan matematika, sikap terhadap matematika diterima sebagai

penentu kuat(atau mediator) keberhasilan atau kegagalan.

Berdasarkan referensi dan literatur penelitian-penelitian yang relevan di

atas, maka dipandang perlu mengetahui adanya pengaruh penggunaan strategi

Problem Solving dan Problem Posing ditinjau dari hasil belajar siswa dalam

pembelajaran matematika.

C. Kerangka Berpikir

Matematika merupakan sarana berpikir untuk menuju perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi. Peran matematika dalam dunia pendidikan

sangat penting. Berbagai upaya telah dilakukan dalam peningkatan

keberhasilan pembelajaran matematika, namun hasilnya belum memuaskan.

Matematika dianggap sebagai momok oleh siswa. Siswa menganggap bahwa

matematika merupakan pelajaran daripada pelajaran lainnya, sehingga hasil

belajar semakin berkurang.

Dalam hal ini, sistem pengajaran matematika sebaiknya

menggunakan teknik yang dapat membuat hasil belajar lebih meningkat.

Upaya guru dalam merancang dan menerapkan teknik pembelajaran yang

dapat meningkatkan hasil belajar siswa di dalam kelas diharapkan akan

efektif bila dalam diri siswa timbul rasa keingintahuan terhadap pemecahan

masalah matematika. Dengan teknik pembelajaran yang sesuai siswa dapat

mempengaruhi hasil belajar siswa serta dapat mengembangan potensi yang

Page 13: Web viewHal ini dilaksanakan sebagai upaya pembaharuan kurikulum pendidikan nasional. ... Membantu dalam usaha penyempurnaan sistem pengajaran yang ... penggunaan peta konsep

Strategi Problem Posing

Strategi Problem Solving

Proses Pembelajaran Matematika

PendidikPeserta didik

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Tes akhir Tes akhir

Hasil belajar

tersimpan dalam dirinya. Teknik pembelajaran yang dapat mempengaruhi

hasil belajar dan mengembangkan potensi siswa adalah strategi Problem

Solving dan problem posing.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah bahwa penggunaan strategi

Problem Solving dan problem posing dalam proses belajar matematika

berpengaruh terhadap hasil belajar.

Page 14: Web viewHal ini dilaksanakan sebagai upaya pembaharuan kurikulum pendidikan nasional. ... Membantu dalam usaha penyempurnaan sistem pengajaran yang ... penggunaan peta konsep

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, karena penelitian

ini dimaksud untuk mengukur pengaruh dua variabel terhadap variabel

lainnya. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan strategi

Problem Solving dan problem posing. Jadi penelitian ini mengukur pengaruh

variabel bebas, yaitu strategi pembelajaran terhadap variabel terikatnya, yaitu

hasil belajar.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP N I Wonosegoro, pada kelas VII tahun

ajaran 2010/2011. Pemilihan tempat didasarkan pada pertimbangan: (1) letak

sekolah strategis, (2) pada tahun ajaran sebelumnya pernah dilakukan

penelitian terhadap sekolah tersebut yang sesuai dengan strategi yang

digunakan dalam penelitian ini. Penelitian dilaksanakan pada semester genap

selama 3 bulan yaitu bulan januari sampai dengan maret 2010. Adapun

rincian kegiatan penelitian tersebut adalah:

1. Tahap persiapan, meliputi: pengajuan judul, pembuatan proposal, survei di

sekolah yang bersangkutan, permohonan ijin, serta penyusunan instrumen.

2. Tahap pelaksanaan, yaitu kegiatan yang berlangsung di lapangan yang

meliputi uji coba instrumen dan pengambilan data instrumen yang telah di

uji validitas dan relibilitasnya.

3. Tahap akhir, yaitu pengolahan data dan penyusunan laporan penelitian.

C. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini, sebagai populasi adalah seluruh siswa kelas VII

SMP Negeri 1 Wonosegoro tahun ajaran 2010/2011 dengan jumlah 240

siswa. Sedangkan untuk sampel, penelitian ini mengambil siswa sebanyak 2

kelas secara acak dari 6 kelas dengan masing-masing kelas terdiri dari 40

siswa. Dari kelas yang diperoleh, ditentukan masing-masing kelas

eksperimennya.

Page 15: Web viewHal ini dilaksanakan sebagai upaya pembaharuan kurikulum pendidikan nasional. ... Membantu dalam usaha penyempurnaan sistem pengajaran yang ... penggunaan peta konsep

Sampling atau teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah

Simple Random Sampel, yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa

memperhatikan tingkatan dalam populasi. Pengambilan sampel secara acak

dilakukan dengan cara undian untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Sebelum kedua kelas dikenai perlakuan yang berbeda perlu

dilakukan uji keseimbangan. Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah

kedua kelas tersebut dalam keadaan seimbang atau tidak. Uji yang digunakan

adalah uji t dengan rumus:

t hitung =

X1−X2

√ s12

n1+

s22

n2

keterangan:

s12 = variansi untuk kelas eksperimen ; s2

2 = variansi untuk kelas kontrol

X1 = rata-rata kelas eksperimen ; X2 = rata-rata kelas kontrol

n1 = jumlah sampel kelas eksperimen ; n2 = jumlah sampel kelas kontrol

Jika th < tα: (n1+n2-2) maka H0 diterima dengan hipotesis:

H0 : kedua kelompok mempunyai keseimbangan yang sama.

H1: kedua kelompok mempunyai keseimbangan yang berbeda.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Metode tes

Metode tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar. Soal tes ini

dalam bentuk uraian. Teknik tes ini dilakukan setelah perlakuan diberikan

kepada kelas eksperimendengan tujuan mendapatkan data hasil belajar. Tes

diberikan kepada kedua kelas dengan alat tes yang sama dan hasil pengolahan

data digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis penelitian.

Page 16: Web viewHal ini dilaksanakan sebagai upaya pembaharuan kurikulum pendidikan nasional. ... Membantu dalam usaha penyempurnaan sistem pengajaran yang ... penggunaan peta konsep

E. Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian merupakan hal yang sangat penting, karena dengan

variabel dapat ditentukan teknik analisis data yang digunakan. Variabel –

variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel bebas adalah variabel yang berpengaruh.

a. Metode Pembelajaran

- Definisi operasional variabel

Metode pembelajaran adalah suatu jalan atau arah yang ditempuh untuk mencapai tujuan pembelajaran.

-Indikator :

Penggunaan Strategi Problem Posing untuk kelas eksperimen dan penggunaan strategi Problem Solving untuk kelas kontrol.

-Skala Pengukuran : Skala nominal yang terdiri dari dua kategori, yaitu:

a. Kelas eksperimen : siswa yang diberikan pembelajaran matematika dengan penggunaan strategi Problem Posing.

b. Kelas kontrol : siswa yang diberikan pembelajaran matematika dengan penggunaan strategi Problem Solving.

2. Variabel terikat (dependen)

Dalam penelitian ini, variabel terikatnya adalah hasil belajar matematika siswa.

- Definisi operasional variabel

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah melakukan aktivitas belajar.

- Indikator : Nilai tes hasil belajar.

- Skala pengukuran : Skala pengukuran interval.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat untuk mengumpulkan informasi atau

melakukan pengukuran. Pada penelitian ini, metode tes digunakan untuk

memperoleh data hasil belajar. Tes yang digunakan adalah berupa tes hasil

belajar matematika. Instrumen yang digunakan adalah jenis tes esai. Tes esai

Page 17: Web viewHal ini dilaksanakan sebagai upaya pembaharuan kurikulum pendidikan nasional. ... Membantu dalam usaha penyempurnaan sistem pengajaran yang ... penggunaan peta konsep

merupakan sejenis tes yang memberikan jawaban dalam bentuk kata–kata

atau uraian yang disusun dengan kalimat sendiri seperti menguraikan,

menjelaskan, mambandingkan, menyimpulkan, dan sebagainya. Langkah-

langkah dalam membuat tes terdiri dari : 1) Menyusun materi yang digunakan

dalam soal, 2) Membuat kisi-kisi soal, 3) Menyusun soal, 4) Mengadakan uji

coba tes.

Sebelum instrumen diberikan kepada sampel, tes tersebut diujicoba

terlebih dahulu, dengan tujuan apakah tes tersebut memenuhi persyaratan

sebuah tes, yaitu:

1. Uji validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keshahihan

suatu instrumen. Untuk menghitung validitas tes menggunakan rumus

korelasi product moment, yaitu:

Rxy =

N (∑ XY )−(∑ X )(∑ Y )

√{N∑ X2−(∑ X )2}{N∑Y 2−(∑Y )2}

Keterangan :

Rxy : koefisien variabel XY N : banyak objek

X : skor variabel butir soal Y : skor total.

Hasil perhitungan Rxy dikonsultasikan pada tabel kritis r product moment

dengan taraf signifikan 5%. Jika Rxy > Rtabel , item pertanyaan tersebut valid

(Suharsimi Arikunto, 2002: 72).

2. Reliabilitas skor tes

Alat ukur dinyatakan reliabel apabila hasil pengukuran dengan alat

tersebut sama atau hampir sama jika pengukuran dilakukan pada orang yang

sama di waktu yang berbeda. Untuk mengukur reliabilitas instrumen

digunakan rumus Alpha, yaitu:

Page 18: Web viewHal ini dilaksanakan sebagai upaya pembaharuan kurikulum pendidikan nasional. ... Membantu dalam usaha penyempurnaan sistem pengajaran yang ... penggunaan peta konsep

R11 = ( n

n−1)(1−

∑ σi2

σt 2 ) dengan

σi2=∑ X2−

(∑ X )2

NN

Keterangan :

R11 = reliabilitas instrumen ; n = banyak butir soal

∑ σi2 = jumlah varians skor tiap-tiap item

σt 2 = jumlah varian butir ; N = jumlah peserta

Kriteria pengujian reliabilitas tes yaitu setelah didapatkan harga R11

tersebut dikonsultasikan dengan harga R product moment pada tabel, jika R

hitung > R tabel maka item tes tersebut reliabel.

G. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat

Uji prasyarat yang dipakai dalm penelitian ini adalah uji normalitas.

Dengan menggunakan uji hipotesis.

a. Uji hipotesis

Analisis dalam penelitian ini hipotesis diuji dengan menggunakan

analisis variansi satu jalur, dengan frekuensi sel tak sama, dengan asumsi

bahwa populasi berdistribusi normal dan populasi bervariansi sama. Dengan

model sebagai berikut :

X ij=μ+α j+εij

Xij = data ke-i pada perlakuan ke-j ; μ = rerata besar

α j = μj – μ = efek perlakuan ke-j pada hasil belajar siswa

εij = deviasi data Xij terhadap rataan populasinya yang berditribusi normal dengan rataan 0.

i = 1, 2, 3, . . ., nj ; j = 1, 2, 3, . . ., k ; k = cacah populasi

Page 19: Web viewHal ini dilaksanakan sebagai upaya pembaharuan kurikulum pendidikan nasional. ... Membantu dalam usaha penyempurnaan sistem pengajaran yang ... penggunaan peta konsep

Prosedur penelitian :

1) Hipotesis

Ho : Tidak ada pengaruh penggunaan Strategi Problem Solving dan

Problem Posing terhadap hasil belajar siswa.

H1 : Ada pengaruh penggunaan strategi Problem Solving dan Problem

Posing terhadap hasil belajar siswa.

2) Statistik uji

Statistika uji dalam penelitian ini adalah: Fobs=

RKARKG

dengan RKA= JKA

dkA dan RKG= JKG

dkG

dkA = k – 1 ; dkG = N – k ; dkT = N – 1

JKA=∑j

Tj2

n j−G2

N ; JKG=∑

i , jX

ij2−∑

j

Tj2

n j ; JKT=∑

i , jX

ij2−G2

N

3) Komputasi

4) Daerah kritik, Dk = {F? F ∃Fα ; k-1, N-k}

5) Keputusan uji, H0 ditolak jika Fhitung∈ Dk.

6) Rumusan analisis

Page 20: Web viewHal ini dilaksanakan sebagai upaya pembaharuan kurikulum pendidikan nasional. ... Membantu dalam usaha penyempurnaan sistem pengajaran yang ... penggunaan peta konsep

Tabel. 3.3

Rangkuman annova satu jalur

Sumber

Variansi

Jk dK RK Fobs F p

Perlakuan JKA k-1 RKA RKARKG

Ftabel p

atau

p

Galat JKG N-k RKG - - -

Total JKT N-1 - - - -

H. Prosedur Peneliti

1. Dialog awal

Dialog awal dilaksanakan hari Rabu, 1 Januari 2010 mulai pukul 08.00

sampai pukul 10.00 di ruang tamu yang telah disediakan oleh pihak SMP N 1

Wonosegoro. Dari hasil diskusi ( peneliti, guru Matematika kelas VII dan

kepala sekolah) ditemukan beberapa masalah diantaranya kesalahpahaman

dalam pembelajaraan matematika. Peneliti menawarkan strategi pembelajaran

yaitu strategi pembelajaran Problem Solving dan problem posing yang

diharapkan dapat mengurangi kesalahpahaman siswa dalam pembelajaran

matematika.

2. Observasi

Observer atau peneliti mengamati proses pembelajaran dan

mengumpulkan data mengenai segala sesuatu yang terjadi pada proses

pembelajaran, yang baik terjadi pada guru, siswa maupun situasi sekolah.

Kegiatan guru yang harus dicatat meliputi pendahuluan, pengembangan

penerapan dan penutup.Observasi ini dilaksanakan pada tanggal 20 Febuari

Page 21: Web viewHal ini dilaksanakan sebagai upaya pembaharuan kurikulum pendidikan nasional. ... Membantu dalam usaha penyempurnaan sistem pengajaran yang ... penggunaan peta konsep

2010 sampai 8 Maret 2010. Observasi awal dilaksanakan pada tanggal 20

Febuari 2010. Sedangkan proses belajar mengajar dilaksanakan pada tanggal

26 Febuari 2010, 1 Maret 2010, dan 8 Maret 2010. Waktu pelaksanaan

observasi tersebut, disesuaikan dengan jam pelajaran pada jadwal matematika

kelas VII SMP N 1 Wonosegoro.

3. Rencana pelaksanaan eksperimen

Pelaksanaan eksperimen dilaksanakan selama dua minggu dan terbagi

dalam tiga putaran. Putaran I dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 26 Febuari

pukul 11.45 sampai pukul14.15. Putaran II dilaksanakan pada hari Selasa

tanggal 1 Maret pukul 09.00 samapai pukul 11.15, sedangkan putaran III

dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 8 Maret 2010 pukul 09.00 sampai

pukul 11.15. Peneliti melaksanakan tindakan dengan menggunakan strategi

pembelajaran Problem Solving dan problem posing.

4. Refleksi

Refleksi merupakan pengkajian terhadap keberhasilan atau kegagalan

dalam mencapai tujuan sementara.Refleksi dilakukan setiap akhir dari siklus

penelitian.

5. Kesimpulan

Menyimpulkan dari hasil penelitian adakah pengaruh strategi Problem

Solving dan problem posing dalam mengurangi misconception dalam

pembelajaran matematika.

Page 22: Web viewHal ini dilaksanakan sebagai upaya pembaharuan kurikulum pendidikan nasional. ... Membantu dalam usaha penyempurnaan sistem pengajaran yang ... penggunaan peta konsep

DAFTAR PUSTAKA

Akay, Hayri. The Effect of Problem Posing Oriented Analysis-II Course on the

Attitude toward Mathematics and Mathematics Self-Efficacy of Elementary

Prospective Mathematics Teacher. Research in Brief, April 2011. Volume

35(1). Australian Journal of Education.

Asmarandani, Rikki. 2010. Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan

Menggunakan Model Pembelajaran Concept Mapping (Peta Konsep) dan

Problem Solving (Pemecahan Masalah) di SMP N 6 Wonogiri. Surakarta:

FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Budiyono. 2004. Statistika Untuk Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University

Press.

Http: // library.nu.com / di download 22 Mei 2011, 13.00 WIB.

Http: // download-book.net/ di download 30 Mei 2011, 09.00 WIB.