28
PETUNJUK TEKNIS PRA MUSYAWARAH KELURAHAN DAN MUSYAWARAH KELURAHAN TENTANG VERIFIKASI DATA HASIL PENDATAAN KELUARGA SATU PINTU DI PROVINSI DKI JAKARTA

PETUNJUK TEKNIS - Jakarta Teknis...2020/03/09  · E. PENGERTIAN DAN ISTILAH Dalam petunjuk teknis ini akan dijumpai istilah-istilah yang memiliki pengertian sebagai berikut: 1. Verifikasi

  • Upload
    others

  • View
    33

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • PETUNJUK TEKNIS

    PRA MUSYAWARAH KELURAHAN DAN MUSYAWARAH KELURAHAN

    TENTANG VERIFIKASI DATA HASIL PENDATAAN KELUARGA SATU PINTU DI

    PROVINSI DKI JAKARTA

  • 2

    KATA PENGANTAR

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berupaya untuk meningkatkan kinerja pelayanan kepada masyarakat terutama dalam hal sinkronisasi dan integrase pelayanan kesejahteraan keluarga yang diawali dengan pendataan keluarga Jakarta. Sejalan dengan rencana tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengeluarkan Instruksi Gubernur nomor 2 tahun 2019 tentang “Sinkronisasi dan Integrasi Pelayanan Kesejahteraan Keluarga Satu Pintu”. Berdasarkan Instruksi Gubernur tersebut, seluruh Program PD/UKPD terkait dengan Kesejahteraan Keluarga dilaksanakan melalui Tim Penggerak PKK, serta dilakukan Pendataan Keluarga Satu Pintu oleh Kader Dasa Wisma

    PKK di seluruh wilayah Provinsi DKI Jakarta.

    Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk bersama dengan Tim Penggerak PKK Provinsi mendapatkan mandat untuk melakukan Pendataan Terpadu Satu Pintu berbasis teknologi informasi. Saat ini, implementasi mandat dimaksud dilakukan melalui aplikasi yang diberi nama Carik Jakarta, yang telah berjalan sejak minggu keempat bulan November 2019 dan akan berakhir pada tanggal 31 Maret 2020.

    Dalam rangka optimalisasi cakupan pendataan dan verifikasi hasil pendataan keluarga satu pintu, diperlukan upaya terstruktur dan terukur oleh semua unsur di semua jenjang Pemerintahan, yang operasionalisasinya berada pada lini paling depan yakni Kelurahan. Upaya dimaksud dituangkan dalam Surat Edaran Sekda Nomor 16/SE/2020 tentang Pelaksanaan Musyawarah Kelurahan terkait Verifikasi Data Hasil Pendataan Keluarga Satu Pintu di Wilayah Provinsi DKI Jakarta.

    Pokok pelaksanaan kegiatan Optimalisasi dimaksud meliputi 1). Pra Musyawarah Kelurahan, 2) Penelusuran Data Sasaran hasil Pra Musyawarah Kelurahan di lapangan, dan 3) Musyawarah Kelurahan. Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan tersebut dipandang perlu menerbitkan Buku Petunjuk Teknis (Juknis) tentang Pelaksanaan Pra Musyawarah Kelurahan dan Musyawarah Kelurahan untuk Verifikasi Data Sasaran dan Hasil Pendataan Keluarga Terpadu Satu Pintu di Provinsi DKI Jakarta.

    Semoga Juknis Pelaksanaan Pra Musyawarah Kelurahan, Penelusuran Data di lapangan dan Musyawarah Kelurahan ini dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya oleh seluruh pihak. Kami menyadari bahwa Juknis ini belum sempurna, oleh karenanya kami harapkan saran dan masukan untuk perbaikannya.

    Jakarta, 9 Maret 2020

    Kepala Dinas PPAPP

    Tuty Kusumawati

    NIP 196304291986032003

  • 3

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ..................................................................................................... 2

    BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................................. 4

    A. LATAR BELAKANG ............................................................................. 4

    B. TUJUAN UMUM .................................................................................. 5

    C. TUJUAN KHUSUS ............................................................................... 5

    D. RUANG LINGKUP ............................................................................... 5

    E. PENGERTIAN DAN ISTILAH ............................................................... 5

    BAB II. TAHAPAN PELAKSANAAN ............................................................................. 8

    A. TAHAP PRA MUSYAWARAH KELURAHAN ....................................... 8

    B. TAHAP PENELUSURAN DATA SASARAN ....................................... 11

    C. TAHAP MUSYAWARAH KELURAHAN ............................................. 14

    BAB III PERAN PARA PIHAK YANG TERLIBAT ....................................................... 17

    A. Unsur Walikota / Kabupaten .............................................................. 17

    B. Unsur Dinas PPAPP .......................................................................... 17

    C. Unsur Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan (CKTRP)

    Provinsi DKI Jakarta .......................................................................... 18

    D. Unsur Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Provinsi

    DKI Jakarta ........................................................................................ 19

    E. Unsur Biro Pemerintahan ................................................................... 19

    F. Unsur Biro Kesejahteraan Sosial ....................................................... 19

    G. Unsur Kecamatan .............................................................................. 19

    H. Unsur Kelurahan ................................................................................ 20

    I. Unsur RT/RW .................................................................................... 21

    J. Unsur TP-PKK ................................................................................... 21

    BAB IV PENUTUP ..................................................................................................... 23

    Lampiran 1.Berita acara Hasil Pra Musyawarah Kelurahan ........................ 24

    Lampiran 2.Berita Acara Hasil Musyawarah Kelurahan .............................. 26

    Lampiran 3.Sistem Desk Audit Terhadap Data Adminduk yang Belum

    Terdapat Dalam Carik Jakarta ........................................................... 28

  • 4

    BAB I. PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesejahteraan keluarga kepada

    masyarakat, pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengupayakan integrasi pendataan

    keluarga yang bertempat tinggal di Provinsi DKI Jakarta, yang dituangkan dalam

    Instruksi Gubernur nomor 2 tahun 2019 tentang “Sinkronisasi dan Integrasi

    Pelayanan Kesejahteraan Keluarga Satu Pintu”. Ingub tersebut mengamanatkan

    bahwa seluruh Program PD/UKPD terkait dengan Kesejahteraan Keluarga

    dilaksanakan melalui Tim Penggerak PKK, serta untuk mewujudkan Sinkronisasi dan

    Integrasi Kegiatan Kesejahteraan Keluarga maka PD/UKPD hendaknya memanfaatkan

    Data Satu Pintu dari Data Keluarga/Dasa Wisma PKK yang dihasilkan melalui

    Pendataan Keluarga Satu Pintu.

    Pendataan Keluarga Terpadu Satu Pintu diselenggarakan secara komprehensif

    menjangkau seluruh wisma (bangunan hunian), keluarga dan individu yang tinggal dan

    menetap di Provinsi DKI Jakarta. Pendataan ini dilakukan oleh kelompok paling depan

    dari Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yakni kader Dasa

    Wisma. Setiap kader Dasa Wisma idealnya mengelola pendataan 10-20 kepala

    keluarga yang berada di sekitar tempat tinggalnya, namun ketersedian kader Dasa

    Wisma saat ini baru mencapai 70.902 orang, atau sebesar 73.5 % dari total 30.742 RT

    dan 86,3 % dari 2.744 RW yang ada di Provinsi DKI Jakarta. Selain itu jika dilihat dari

    rasio kader per kepala keluarga yang ada yakni sebesar 3.543.305 Keluarga, seorang

    kader Dasa Wisma masih menjangkau sekitar 56 kepala keluarga.

    Dalam melaksanakan pendataan keluarga, kader Dasa Wisma difasilitasi

    dengan aplikasi berbasis android yang diberi nama Carik Jakarta, yang bertujuan

    untuk mempermudah pelaksanaan pendataan. Pengembangan aplikasi Carik Jakarta

    dilaksanakan secara kolaborasi antara Tim Penggerak PKK Provinsi DKI Jakarta dan

    UPT Pusdatin Keluarga Dinas PPAPP Provinsi DKI Jakarta. Adapun proses pendataan

    dilakukan sejak minggu ke empat bulan November 2019 dan akan berakhir pada

    tanggal 31 Maret 2020.

    Untuk mendapatkan data yang berkualitas dan akurat, maka sesuai dengan

    Surat Edaran Sekda Nomor 16/SE/2020 tentang Pelaksanaan Musyawarah

    Kelurahan terkait Verifikasi Data Hasil Pendataan Keluarga Satu Pintu di Wilayah

    Provinsi DKI Jakarta, masing-masing kelurahan dimintakan untuk melakukan beberapa

    tahapan kegiatan mulai dari Pra Musyawarah Kelurahan, Penelusuran lapangan hasil

    Pra Musyawarah Kelurahan, dan puncaknya adalah kegiatan Musyawarah Kelurahan.

    Pada kegiatan Pra Musyawarah Kelurahan, perlu dilakukan Desk Audit (klarifikasi

    data) dengan cara memeriksa data Sasaran Pendataan Keluarga Satu Pintu yang

    berasal dari data Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI

    Jakarta, yakni dibandingkan dengan kondisi lapangan yang diketahui. Hasil Pra

    Musyawarah Kelurahan dimaksud dijadikan sasaran untuk dilakukan penelusuran di

    lapangan. Hasil penelusuran dan pendataan keluarga satu pintu tersebut, selanjutnya

    dibahas, diverifikasi, dan ditetapkan pada forum Musyawarah Kelurahan.

  • 5

    B. TUJUAN UMUM

    Memverifikasi sasaran yang berasal dari Adminduk dan data hasil pendataan

    keluarga terpadu satu pintu yang telah dikerjakan oleh kader Dasa Wisma di setiap

    wilayah, melalui proses Desk Audit, penelusuran lapangan dan verifikasi data hasil

    Pendataan Keluarga Satu Pintu.

    C. TUJUAN KHUSUS

    1. Terlaksananya Desk Audit sasaran pendataan yang berasal dari data

    Adminduk melalui pemeriksaan oleh kader Dasa Wisma Bersama-sama

    dengan Ketua RT, Ketua RW, Sekel, Lurah, TP-PKK, Unsur DPPAPP dan

    Unsur Dinas Dukcapil.

    2. Terlaksananya penelusuran lapangan terhadap data Adminduk, khususnya

    keluarga yang Ada, Dikenali, dan Belum Didata serta Belum Diketahui/

    Tidak Dikenali.

    3. Terverifikasinya data hasil pendataan keluarga terpadu satu pintu yang telah

    dikerjakan oleh kader Dasa Wisma;

    4. Tesedianya laporan hasil musyawarah kelurahan dalam bentuk berita acara

    yang menyebutkan data real di lapangan yang meliputi :

    a. Jumlah RT di lapangan;

    b. Jumlah RW di lapangan;

    c. Jumlah Bangunan hunian di lapangan yang dirinci per-RT dan per-RW

    berserta status pendataannya;

    d. Jumlah keluarga yang ada di lapangan yang dirinci per-RT dan per-RW

    berserta status pendataannya;

    e. Jumlah anggota keluarga di lapangan yang dirinci per-RT dan per-RW

    berserta status pendataannya.

    D. RUANG LINGKUP

    Ruang lingkup Petunjuk Teknis ini meliputi:

    1. Tahap Pra Musyawarah Kelurahan;

    2. Tahap Penelusuran Data Sasaran;

    3. Tahap Musyawarah Kelurahan.

    E. PENGERTIAN DAN ISTILAH

    Dalam petunjuk teknis ini akan dijumpai istilah-istilah yang memiliki pengertian

    sebagai berikut:

    1. Verifikasi adalah kegiatan pemeriksaan tentang kebenaran dan konsistensi

    data hasil pendataan keluarga satu pintu oleh Kader Dasa Wisma dengan

    menggunakan Aplikasi Carik Jakarta, yang hasilnya ditetapkan pada forum

    Musyawawah Kelurahan;

  • 6

    2. Penelusuran Data Sasaran adalah kegiatan mendatangi Rumah dari nama

    dan alamat keluarga yang ada pada Adminduk yang telah dilakukan Desk Audit

    para forum Pra Musyawarah Kelurahan yang diklasifikasi sebagai keluarga

    yang Ada, Dikenali, dan Belum Didata serta Belum Diketahui/ Tidak

    Dikenali.

    3. Desk Audit (Klarifikasi) adalah kegiatan pemeriksaan nama dan alamat

    keluarga yang ada pada Adminduk oleh kader Dasa Wisma Bersama-sama

    dengan Ketua RT, Ketua RW, Sekel, Lurah, TP-PKK, Unsur DPPAPP dan

    Unsur Dinas Dukcapil dengan kategorisasi: 1)Status Tidak ada, Pindah,

    2)Tidak Ada, Meninggal, 3)Tidak Ada, Sekolah/ Kerja di Luar Kota, dll,

    4)Ada, Dikenali, dan Belum Didata, 5)Belum Diketahui/ Tidak Dikenali.

    1) Status Tidak ada, Pindah yaitu jika suatu keluarga atau individu di wilayah

    tertentu sudah tidak lagi berdomisili di DKI Jakarta selama lebih dari 6

    bulan yang terhitung sejak pendataan keluarga satu pintu dilakukan. Yang

    termasuk dalam kriteria ini antara lain:

    a. Pindah Dalam DKI, artinya keluarga/individu pindah domisili yang

    masih berada wilayah di DKI Jakarta, namun masih terdaftar di wilayah

    DKI Jakarta asal/tidak mengganti data keluarga/individu semula;

    b. Pindah Luar DKI, artinya keluarga/individu pindah ke wilayah selain

    DKI Jakarta, namun masih terdaftar di wilayah DKI Jakarta/tidak

    mengganti data keluarga/individu semula;

    c. Tinggal di Luar Negeri, artinya keluarga/individu tersebut sudah

    menetap di luar negeri selama lebih dari 6 bulan yang terhitung sejak

    pendataan keluarga satu pintu dilakukan dan sudah mengganti data

    keluarga/individu sewaktu berdomisili di DKI Jakarta;

    d. Tinggal di Luar Kota, artinya keluarga/individu tersebut sudah

    menetap di wilayah selain DKI Jakarta selama lebih dari 6 bulan yang

    terhitung sejak pendataan keluarga satu pintu dilakukan dan sudah

    mengganti data keluarga/individu sewaktu berdomisili di DKI Jakarta;

    e. Tidak Tinggal > 6 bulan, artinya keluarga/individu sudah tidak berada

    di tempat pendataan lebih dari 6 bulan, contohnya: tahanan di

    Lapas/Rutan, siswa/i di pesantren.

    2) Tidak Ada, Meninggal, Jika individu tersebut telah meninggal dunia dan

    dapat dibuktikan dengan adanya Akte Kematian yang sah secara hukum

    oleh keluarga yang bersangkutan yang masih hidup.

    3) Tidak Ada, Sekolah/ Kerja di Luar Kota, dll, Jika individu tersebut

    terdaftar di DKI Jakarta, namun tidak dapat ditemukan saat pendataan

    keluarga satu pintu dilakukan oleh karena sekolah/kuliah maupun kerja di

    wilayah selain DKI Jakarta selama lebih dari 6 bulan, contohnya:

  • 7

    a. Siswa/i yang mengikuti pendidikan di luar kota dan tinggal di

    kos/asrama, namun berkunjung ke DKI Jakarta pada waktu tertentu

    dalam durasi yang singkat;

    b. Pekerja yang ditugaskan/ditempatkan di luar DKI Jakarta, namun

    berkunjung ke DKI Jakarta pada waktu tertentu dalam durasi yang

    singkat.

    c. Diluar rumah karena sebab satu dan lainnya seperti dipenjara,

    perawatan di RS, dsbg.

    4) Ada, Dikenali, dan Belum Didata, Jika keluarga atau individu tersebut

    berdomisili di DKI Jakarta, sudah terdata di Dukcapil, sudah tinggal di

    wilayah tersebut selama lebih dari 6 bulan, dikenali oleh pengurus RT/RW

    maupun tetangga sekitarnya namun belum terdata baik di Carik Jakarta.

    Kriteria ini mencakup:

    a. Dikenal/Diketahui keberadaannya, Belum Didata, contoh:

    i. keluarga atau individu yang tinggal di rumah kontrakan/kost di suatu

    wilayah selama lebih dari 6 bulan, tercatat di Dukcapil, akan

    menetap di wilayah tersebut dalam waktu yang lebih lama namun

    belum terdata di Carik Jakarta;

    ii. keluarga atau individu yang sedang bepergian/sedang tidak berada

    di tempat kurang dari 6 bulan, dapat dihubungi oleh Pengurus

    RT/RW setempat maupun tetangga yang terdekat, tercatat di

    Dukcapil, namun belum terdata di Carik Jakarta.

    b. Dikenal/tidak diketahui keberadaannya, Belum Didata, contoh:

    Keluarga atau individu tersebut tinggal di suatu wilayah, tercatat di

    Dukcapil, dikenal oleh Pengurus RT/RW atau tetangga sekitarnya,

    namun tidak ada yang mengetahui keberadaannya saat pendataan

    dilakukan dan belum terdata di Carik Jakarta.

    5) Belum Diketahui/ Tidak Dikenali, Jika keluarga atau individu tersebut

    tinggal menetap di DKI Jakarta selama lebih dari 6 bulan, namun belum

    terdata di Dukcapil maupun di Carik Jakarta. (Saat klarifikasi, nama

    tersebut tidak pernah di dengar atau diketahui keberadaannya dan perlu di

    telusuri keberadaannya sesuai alamat tinggal tercatat).

  • 8

    BAB II. TAHAPAN PELAKSANAAN

    A. TAHAP PRA MUSYAWARAH KELURAHAN

    Pelaksanaan Pra Musyawarah Kelurahan dilakukan dalam rangka Desk Audit

    (Klarifikasi) data Adminduk yang belum terdata dalam Carik Jakarta, yang datanya

    akan disiapkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta,

    Cq. Satuan Pelayanan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kelurahan

    untuk dilakukan pemeriksaan bersama dengan ketentuan-ketentuan umum sebagai

    berikut:

    1) Waktu Pelaksanaan

    Pelaksanaan kegiatan Pra Musyawarah Kelurahan dijadwalkan oleh

    masing-masing kelurahan pada periode 9 Maret 2020 sampai dengan 20 Maret

    2020

    2) Lokasi Pelaksanaan

    Kegiatan Pra Musyawarah Kelurahan dapat dilaksanakan di lokasi yang

    dapat dijadikan lokasi untuk berdiskusi yang melibatkan banyak orang seperti

    ruang aula/ruang rapat yang ada di Kelurahan dan/atau tingkat RW, serta lokasi

    lain yang memungkinkan.

    3) Unsur Peserta

    Untuk mencapai tujuannya, maka kegiatan ini sebaiknya melibatkan

    beberapa unsur di tengah masyarakat seperti :

    1. Lurah

    2. Sekretaris Kelurahan

    3. Ketua Rukun Warga

    4. Ketua Rukun Tetangga

    5. Kader Dasa Wisma

    6. Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga

    7. Unsur Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta

    8. Unsur Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian

    Penduduk (Satpel PPAPP Kecamatan dan PKB)

    9. SDM/tenaga operator (dapat diambil dari tenaga yang tersedia di

    Kelurahan)

    10. Unsur lain yang dianggap mampu mendukung terlaksanaanya kegiatan Pra

    Musyawarah Kelurahan

    4) Pokok pembahasan:

    Dalam Pra Musyawarah Kelurahan dilakukan klarifikasi data Adminduk

    yang belum terdata pada Carik Jakarta dengan kriteria:

  • 9

    a. Tidak Ada, Pindah

    - Pindah dalam DKI

    - Pindah Luar DKI

    - Tinggal diluar Negri

    - Tinggal di luar kota

    - Tidak tinggal >6 bulan

    b. Tidak Ada, Meninggal

    c. Tidak Ada, Sekolah/Kerja di Luar Kota, dll

    d. Ada, Dikenali dan Belum Didata

    - Dikenal/ diketahui keberadaannya, Belum Didata

    - Dikenal/tidak diketahui keberadaannya, Belum Didata

    e. Belum Diketahui/Tidak Dikenali

    Terhadap kriteria butir d) dan e) akan dijadikan Peta Kerja/Penelusuran

    Data Sasaran oleh Dasa Wisma.

    5) List Kebutuhan

    Kegiatan Pra Musyawarah Kelurahan sepenuhnya dipersiapkan oleh

    Kelurahan, adapun daftar yang perlu dipersiapan diantaranya :

    a. Undangan kepada semua unsur yang dilibatkan sesuai unsur peserta;

    b. Penyiapan Ruangan, dan perlengkapan Rapat Lainnya (Laptop, Sound

    system, Infocus, dan jaringan internet yang memadai);

    c. Penyiapan instrument verifikasi data digital yang akan difasilitasi oleh unsur

    Dinas DukCapil Provinsi DKI Jakarta Cq. Satuan Pelayanan Administrasi

    Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kelurahan;

    d. Penyiapan instrument verifikasi manual yang difasilitasi Satpel Adminduk

    Kelurahan sebagai antisipasi jika sistem tidak memungkinkan untuk

    diakses;

    e. Penyediaan sumber daya manusia/operator tambahan (diantaranya TP-

    PKK Kelurahan/ PKB/ tenaga PJLP di bawah kelurahan/ tenaga lainnya

    yang tersedia) untuk membantu proses klarifikasi data Adminduk;

    f. Penyiapan Daftar nama Keluarga lengkap dengan anggota keluarganya

    (berdasarkan kriteria UU 52 tahun 2009) yang telah menetap selama enam

    bulan atau berencana menetap dalam enam bulan kedepan oleh masing-

    masing RT/RW.

    6) Pelaksanaan Pra Musyawarah Kelurahan

    Proses Pra Musyawarah Kelurahan dibuat untuk melakukan identifikasi data

    yang belum didata melalui carik Jakarta dan menyusun rencana penelursuran

    untuk setiap data uang telah teridentifikasi, adapun langkah untuk menjalankan

    tahap pra Musyawarah Kelurahan adalah sebagai berikut:

  • 10

    a. Masing-masing RT/RW dan Dasa Wisma melakukan identifikasi keberadaan

    keluarga dan individu yang belum terdata dalam Carik Jakarta, yang datanya

    akan disiapkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI

    Jakarta, Cq. Satuan Pelayanan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan

    Sipil Kelurahan;

    b. Setelah mengidentifikasi status setiap keluarga dan individu, jika ada

    keluarga yang dirasa telah didata namun masih tercantum pada sasaran

    Adminduk, maka RT/RW diharapkan memadankan kembali data tersebut

    dengan data yang ada di aplikasi Carik Jakarta setiap kader Dasa Wisma di

    lingkungan RT/RW masing-masing;

    c. Hasil pemadanan data diharapkan akan menghasilkan daftar keluarga dan

    individu yang berdomisili di RT/RW, namun belum terdata oleh Carik Jakarta,

    daftar ini akan didiskusikan kembali dengan Kader Dasa Wisma, Tim

    Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga, Unsur Dinas

    Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakart, Unsur Dinas

    Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (Satpel

    PPAPP Kecamatan dan PKB), dan SDM/tenaga operator (tenaga tenaga

    yang tersedia). Hasil diskusi akan dituangkan dalam rencana tindak lanjut

    oleh masing-masing RT/RW dan TP-PKK;

    d. Masing-masing RT/RW dan Kader Dasa Wisma diharapkan dapat

    memutuskan apakah daftar keluarga dan individu tersebut akan didata atau

    tidak. Jika daftar keluarga dan individu tersebut tidak akan didata, maka

    diharapkan dapat diidentifikasi alasannya untuk didiskusikan dalam forum

    Pra Musyawarah Kelurahan.

    e. Setiap sasaran dilengkapi dengan metode penelusuran yang akan

    diterapkan untuk menjangkau keluarga. Dalam hal ini terdapat beberapa

    pilihan metode sebagai berikut:

    1. Kader Dasa Wisma dapat mengidentifikasi sasaran di wilayah

    kerjanya (masih di dalam satu RW) yang dianggap mudah untuk di

    tindak lanjuti;

    2. Kader dapat mengidentifikasi sasaran di wilayah kerjanya (masih di

    dalam satu RW) namun memerlukan bantuan jajaran pemerintahan

    setempat (RT/RW/Sekel/Lurah) untuk membantu pendataan;

    3. Kader tidak dapat mengidentifikasi sasaran sehingga memerlukan

    bantuan dari kader tambahan dari komponen Satpel PPAPP

    Kecamatan dan PKB atau SDM/tenaga operator (tenaga PJLP di

    bawah naungan kelurahan);

    f. Untuk keluarga dan individu yang diputuskan akan didata diharapkan supaya

    dapat dijadwalkan sebelum pelaksanaan Musyawarah Keluarga;

    g. Hasil diskusi setiap RT/RW kemudian dilaporkan untuk di kompilasi kedalam

    berita acara Hasil Pra Musyawarah Kelurahan;

  • 11

    7) Tata cara pengisian Berita Acara Hasil Pra Musyawarah Keluarga

    Salah satu output yang dihasilkan dari kegiatan Pra Musyawarah Kelurahan

    adalah adanya dokumentasi berupa berita acara (format telampir). Berikut ini

    adalah tata cara pengisian berita acara tersebut:

    a. Mengisi informasi dasar berita acara seperti: hari, tanggal, bulan, dan tahun

    pelaksanaan.

    b. Mengisi informasi identifikasi lokasi pihak pelaksana mulai dari nama

    provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan kelurahan.

    c. Mengidentifikasi wilayah kerja kelurahan berupa Jumlah RT dan Jumlah RW.

    d. Mengidentifikasi situasi kondisi keluaga dan individu yang ada di wilayah

    kerja kelurahan dilengkapi dengan informasi detail berupa jumlah dan

    persentase:

    1. Keluarga dan individu yang telah terdata pada Carik Jakarta

    2. Keluarga dan individu yang tidak ada, karena sudah pindah

    3. Keluarga dan individu yang tidak ada, karena telah meninggal

    4. Keluarga dan individu yang tidak ada, karena sedang sekolah/kerja

    di luar kota

    5. Menghitung nilai adjustment keluarga dan individu berdasarkan fakta

    Jumlah real yang ada di lapangan. Nilai adjustment dihitung dengan

    mengitung selisih jumlah data Adminduk dengan data yang

    teridentifikasi di lapangan.

    e. Mengidentifikasi kemungkinan keluarga dan individu yang belum terdata

    untuk didata pada tahap penelusuran dengan kategori:

    1. Ada, Dikenali dan Belum Didata. Kriteria ini mencakup:

    a. Dikenal/Diketahui keberadaannya, Belum Didata

    b. Dikenal, Tidak Diketahui keberadaannya, Belum Didata

    2. Belum Diketahui/Tidak Dikenali.

    f. Mengidentifikasi sasaran penelusuran lanjut pendataan keluarga satu pintu,

    yaitu mereka yang ada di wilayah namum belum terdata baik yang dikenali

    maupun yang belum diketahui/tidak dikenal.

    g. Berita acara ini juga harus disertai dengan identitas peserta pra Musyawarah

    kelurahan berupa nama, Jabatan, dan tanda tangan.

    h. Berita acara ini ditanda tangani oleh Lurah dan sekertaris lurah dan diketahui

    oleh Camat

    B. TAHAP PENELUSURAN DATA SASARAN

    Pada tahap penelusuran data sasaran hasil Pra Musyawarah setiap kelurahan,

    kader Dasa Wisma dibekali dengan daftar nama dan alamat sasaran dalam bentuk

    data digital dan/ atau data manual oleh unsur Dinas Kependudukan dan Pencatatan

    Sipil Provinsi DKI Jakarta, Cq. Satuan Pelayanan Administrasi Kependudukan dan

    Pencatatan Sipil Kelurahan. Data tersebut akan memandu setiap Kader Dasa Wisma

  • 12

    untuk menelusur sasaran pendataan yang belum terdata serta melakukan pendataan

    dan input ke dalam sistem Carik Jakarta dengan ketentuan-ketentuan umum sebagai

    berikut:

    1) Waktu Pelaksanaan

    Pelaksanaan kegiatan Penelusuran Data Sasaran dilakukan segera setalah

    dilakukan proses Pra Musyawarah Kelurahan. Kegiatan ini dapat dijadwalkan oleh

    masing-masing kelurahan pada periode 10 Maret 2020 sampai dengan 31 Maret

    2020

    2) Lokasi Pelaksanaan

    Kegiatan penelursan Data Sasaran dilakukan di wilayah jangkauan Dasa

    Wisma maupun di wilayah (RW) yang tidak terdapat kader Dasa Wisma yang

    dikoordinasikan oleh masing-masing Sekertaris kelurahan

    3) Unsur Pelaksana

    Kegiatan penelusuran dilakukan oleh Kader Dasa Wisma, dan dapat

    diberikan pendampingan serta bantuan oleh Tim Sapu Bersih.

    4) List Kebutuhan

    Sebelum menjalankan kegiatan Penelusuran Data sebaiknya dipastikan

    kebali beberapa hal sebagai berikut :

    a. Lurah membentuk Satgas Sapu bersih untuk membantu pelaksanaan

    penelusuran dan pendataan keluarga satu pintu;

    b. TP-PKK Kelurahan membagi jumlah sasaran menurut ketersediaan Kader

    Dasa Wisma untuk dilakukan penelusuran dan pendataan keluarga satu

    pintu;

    c. Data Sasaran yang akan ditelusuri berdasarkan hasil Pra Musyarawah

    Kelurahan. Daftar ini sebaiknya sudah diperoleh setiap kader Dasa Wisma

    ataupun petugas pendukung (Satgas Sapu Bersih) sebelum turun ke

    wilayah masing-masing.

    d. Surat Tugas Kader Dasa Wisma dan petugas pendukung lainnya

    dikeluarkan oleh kelurahan setempat.

    e. Tanda Pengenal Kader Dasa Wisma dan petugas pendukung.

    f. Khusus untuk petugas pendukung diharapkan sudah pernah dilatih Carik

    Jakarta dan telah mengunduh aplikasi Carik Jakarta, serta memiliki ID dan

    password sebelum melakukan pendataan.

    g. Sebelum mendata, petugas tambahan harus mendapatkan pembekalan dari

    TP PKK atau Sudin PPAPP setempat.

  • 13

    h. Untuk daerah yang belum pernah didata sama sekali maka diperlukan

    proses sosialisasi Carik Jakarta yang dapat diberikan oleh pengurus RT/RW

    setempat.

    5) Pelaksanaan Penelusuran Data Adminduk

    Proses Penelusuran dibuat untuk menindaklanjuti temuan Pra Musyawarah

    Kelurahan, yaitu melakukan pendataan keluarga dan individu yang belum didata

    melalui Carik Jakarta. Adapun langkah untuk menjalankan proses penelusuran

    sebagai berikut:

    a. Kader Dasa Wisma diharapkan untuk memprioritaskan sasaran yang dapat

    diidentifikasi di wilayah kerjanya (masih di dalam satu RW) yang dianggap

    mudah untuk di tindak lanjuti untuk didata.

    b. Jajaran pemerintahan setempat (RT/RW/Sekel/Lurah) menentukan jadwal

    bersama untuk membantu pendataan Kader di wilayah kerjanya (masih di

    dalam satu RW).

    c. Untuk menjangkau sasaran yang membutuhkan Kader tambahan maka

    sekertaris kelurahan diharapkan mengajukan ID kader tambahan dari Unsur

    Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk

    (Satpel PPAPP Kecamatan dan PKB) atau SDM (sesuai ketersediaan

    tenaga di kelurahan) kepada Pusdatin Keluarga Dinas PPAPP, yang

    ditembusi Sudin PPAPP.

    d. Pusdatin Keluarga Dinas PPAPP memfasilitasi pembuatan ID Kader

    tambahan segera setalah adanya permintaan dari setiap kelurahan.

    e. TP PKK dan Sudin PPAPP diharapkan dapat memberikan pembekalan

    kepada Petugas tambahan agar dapat memahami konsep pendataan Carik

    Jakarta

    f. Setelah proses penelusuran selesai dilakukan kepada setiap sasaran, maka

    diharapkan adanya pemutahiran hasil Pra Musyawarah Kelurahan, sebagai

    bahan Musyawarah Kelurahan.

    g. Diharapkan setiap Sekel (wali data) memfasilitasi proses pemutahiran data

    tersebut.

  • 14

    C. TAHAP MUSYAWARAH KELURAHAN

    Pelaksanaan Musyawarah Kelurahan dilakukan sebagai rangkaian penutup

    proses verifikasi data sekaligus menetapkan hasil akhir Pendataan Keluarga Satu

    Pintu dengan Carik Jakarta di masing-masing kelurahan. Kegiatan ini dilakukan

    dengan ketentuan umum sebagai berikut:

    a. Waktu Pelaksanaan

    Pelaksanaan kegiatan Musyawarah Kelurahan dijadwalkan oleh masing-

    masing kelurahan setelah proses penelusuran data dinyatakan selesai, diprediksi

    kegiatan ini akan berlangsung pada periode 1 April 2020 sampai dengan 9 April

    2020

    b. Lokasi Pelaksanaan

    Kegiatan Musyawarah Kelurahan dapat dilaksanakan di lokasi yang dapat

    dijadikan lokasi untuk berdiskusi yang melibatkan banyak orang. Adapun lokasi

    yang disarankan untuk melakukan kegiatan ini diantaranya di:

    1. Ruang Pertemuan Kelurahan;

    2. Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA);

    3. Kantor/Gedung Pemda Sekitar Kelurahan;

    4. Dan Lokasi lain yang memungkinkan

    c. Unsur Peserta

    Kegiatan Musyawarah Kelurahan diharapkan melibatkan unsur sebagai

    berikut:

    1. Unsur Dinas PPAPP Provinsi DKI Jakarta (Satpel PPAPP di Kecamatan

    dan Penyuluh Keluarga Berencana)

    2. Unsur Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang dan Pertanahan

    3. Unsur Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

    4. Unsur Dinas Sosial

    5. Unsur Dinas Pendidikan

    6. Unsur Dinas Kesehatan

    7. Lurah

    8. Sekretaris Kelurahan selaku walidata

    9. Unsur RT/RW

    10. Unsur LMK

    11. Unsur TP-PKK, serta Dasa Wisma PKK

    d. Pokok pembahasan:

    Pelaksanaan Musyawarah Kelurahan ditujukan untuk membahas hasil

    verifikasi yang dilakukan di tingkat kelurahan dan menetapkan hasil pendataan di

    kelurahan tersebut. Adapun informasi yang dihasilkan dari kegiatan ini diantaranya:

  • 15

    1) Jumlah bangunan berpenghuni per RT dan RW

    2) Jumlah keluarga dan Individu Sasaran hasil Penetapan Pra Musyawarah

    Kelurahan

    3) Jumlah dan persentase keluarga dan Individu yang berhasil ditemukan/telah

    terdata melalui Carik Jakarta

    4) Jumlah dan persentase keluarga dan Individu yang belum terdata melalui

    Carik Jakarta

    5) Jumlah dan persentase keluarga dan Individu yang tidak ditemukan

    dilapangan

    e. List Kebutuhan

    Sebelum melaksanakan kegiatan Musyawarah Kelurahan, maka pihak

    Kelurahan harus memperisapkan beberapa hal sebagai berikut:

    1) Undangan kepada semua unsur yang dilibatkan sesuai yang disebutkan di

    atas;

    2) Penyiapan Ruangan, dan perlengkapan Rapat Lainnya (Laptop, Sound

    system & Infocus);

    3) Penyiapan instrument verifikasi manual yang difasilitasi masing-masing

    kelurahan;

    4) Penyiapan daftar bangunan yang ada lengkap dengan kriteria dari masing-

    masing bangunan (Bangunan Berpenghuni dan Bangunan Tidak

    berpenghuni) oleh masing-masing RT/RW;

    5) Penyiapan Daftar nama Kepala Keluarga lengkap dengan anggota

    keluarganya (berdasarkan kriteria UU 52 tahun 2009) yang telah menetap

    selama enam bulan atau berencana menetap dalam enam bulan kedepan

    oleh masing-masing RT/RW;

    f. Pelaksanaan Musyawarah Keluarga

    Proses Musyawarah Kelurahan dilakukan dengan mengukuti langkah

    sebagai berikut:

    1) Masing-masing RT/RW menyampaikan hasil jumlah bangunan yang

    teridentifikasi di wilayahnya.

    2) Masing-masing RT/RW menyampaikan jumlah KK, individu sasaran

    pendataan hasil penetapan pra musyawarah kelurahan yang telah

    dimutahirkan berdasarkan hasil penelusuran.

    3) Lurah/Sekertaris lurah memandu keseluruhan diskusi Musyawarah

    Kelurahan.

  • 16

    4) Merumuskan hasil Musyawarah Kelurahan ke dalam Berita Acara Hasil

    Musyawarah Kelurahan sesuai dengan format yang terlampir pada Surat

    Edaran Sekretaris Daerah.

    g. Tata cara pengisian Berita Acara Hasil Musyawarah Keluarga

    1) Mengisi informasi dasar berita acara seperti: hari, tanggal, bulan, dan tahun

    pelaksanaan

    2) Mengisi informasi identifikasi lokasi pihak pelaksana mulai dari nama

    provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan kelurahan

    3) Mengidentifikasi wilayah kerja kelurahan berupa Jumlah RT dan Jumlah

    RW,

    4) Mengidentifikasi Jumlah bangunan berpenghuni di setiap RT dan RW,

    Jumlah bangunan di RW merupakan aggregat jumlah bangunan di setiap

    RT (hal ini harus menjadi perhatian).

    5) Mengidentifikasi situasi kondisi keluaga dan individu yang ada di setiap RT

    dan RW dilengkapi dengan informasi detail berupa Jumlah dan persentase:

    a) Keluarga dan Individu sasaran pendataan hasil penetapan Pra Muskel,

    b) Keluarga dan Individu yang berhasil ditemukan/telah terdata melalui

    Pendataan Keluarga Terpadu Satu Pintu (Hasil Pendataan Pada Carik

    Jakarta),

    c) Keluarga dan Individu yang belum berhasil terdata melalui Pendataan

    Keluarga Terpadu Satu Pintu (Hasil Pendataan Pada Carik Jakarta),

    d) Keluarga dan Individu yang tidak berhasil ditemukan melalui

    Pendataan Keluarga Terpadu Satu Pintu (Hasil Pendataan Pada Carik

    Jakarta),

    e) Total Keluarga dan Individu yang teridentifikasi statusnya melalui

    melalui Pendataan Keluarga Terpadu Satu Pintu

    6) Berita Acara Hasil Musyawarah Kelurahan harus disertai dengan daftar

    identitas peserta Musyawarah Kelurahan yang berupa nama, jabatan, dan

    tanda tangan.

    7) Berita Acara Hasil Musyawarah Kelurahan ditandatangani oleh Lurah dan

    Sekertaris lurah dan diketahui oleh Camat.

  • 17

    BAB III PERAN PARA PIHAK YANG TERLIBAT

    A. Unsur Walikota / Kabupaten

    Peran dan Tanggunjawab Walikota dan Bupati:

    1. Mengoordinasikan Camat dan Lurah dalam penyelenggaraan Pra

    Musyawarah Kelurahan, Penelusuran data lapangan, dan Musyawarah

    Kelurahan;

    2. Mengoordinasikan upaya Optimalisasi cakupan pendataan keluarga satu

    pintu oleh Dasa Wisma dengan menggunakan Aplikasi Carik Jakarta;

    3. Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan Pra Musyawarah Kelurahan,

    Penelusuran data lapangan, dan Musyawarah Kelurahan;

    4. Merekapitulasi hasil pelaksanaan Pra Musyawarah Kelurahan,

    Penelusuran data lapangan, dan Musyawarah Kelurahan dan

    mengoordinasikan hasilnya dengan Dinas PPAPP.

    B. Unsur Dinas PPAPP

    1. Peran dan Tanggungjawab Pusdatin Keluarga;

    a. Membuat Petunjuk Teknis pelaksanaan Pra Musyawarah Kelurahan,

    Penelusuran data lapangan, dan Musyawarah Kelurahan;

    b. Melakukan sosialisasi Juknis Pra Musyawarah Kelurahan, Penelusuran

    data lapangan, dan Musyawarah Kelurahan bersama-sama dengan TP-

    PKK Provinsi kepada Sudin PPAPP, TP-PKK Kota/Kabupaten, TP-PKK

    Kecamatan, TP-PKK Kelurahan;

    c. Memberikan pendampingan kepada operator yang dikoordinasikan oleh

    TP-PKK Kelurahan dalam Pra Musyawarah Kelurahan.

    d. Menyiapkan sistem aplikasi penelusuran Data Adminduk bersama

    dengan Dinas Dukcapil;

    e. Melakukan rekonsiliasi data Carik Jakarta dan Adminduk bersama dinas

    Dukcapil;

    f. Menyiapkan User ID Tim Sapu Bersih sesuai usulan Lurah;

    g. Melakukan pemantauan dan pemberian umpan balik terhadap

    pelaksanaan Pra Musyawarah Kelurahan, Penelusuran data lapangan,

    dan Musyawarah Kelurahan;

    h. Melakukan verifikasi hasil Pra Musyawarah Kelurahan, Penelusuran

    data lapangan, dan Musyawarah Kelurahan secara digital dan/atau

    manual.

    2. Peran dan Tanggungjawab Satpel PPAPP;

    a. Membantu dan memonitor pelaksanaan pemetaan ulang terkait

    bangunan, keluarga dan individu di wilayah kelurahan binaannya

    masing-masing;

    b. Memberikan informasi terkait Ingub Nomor 100 Tahun 2019 Pendataan

    Keluarga Satu Pintu Tk. Kecamatan dan Surat Edaran Sekda No.

  • 18

    16/SE/2020 mengenai Pelaksanaan Musyawarah Kelurahan Tentang

    Verifikasi Data Hasil Pendataan Keluarga Satu Pintu di Wilayah Provinsi

    DKI Jakarta;

    c. Membantu pelaksanaan penelusuran data adminduk dan pendataan

    keluarga melalui Satgas Tim Sapu Bersih;

    d. Memberikan saran dan masukan terkait percepatan pendataan keluarga

    terpadu satu pintu

    e. Sebagai Tempat Informasi lainnya terkait kegiatan pendataan keluarga

    terpadu satu pintu

    f. Mewakili unsur dinas ppapp dalam pelaksanaan musyawarah kelurahan

    sesuai SE Sekda nomor: 16/SE/2020.

    3. Peran dan Tanggunjawab Penyuluh KB;

    a. Membantu Lurah dalam mempersiapkan kegiatan Pra Musyawarah

    Kelurahan, Penelusuran data lapangan, dan Musyawarah Kelurahan.

    b. Membantu Lurah dalam Monitoring pelaksanaan penelusuran oleh kader

    Dasa Wisma terkait bangunan, keluarga dan individu di wilayah

    kelurahan binaannya masing-masing.

    c. Membantu Lurah dalam evaluasi pelaksanaan pendataan keluarga satu

    pintu oleh kader Dasa Wisma di wilayah binaanya dan berkoordinasi

    dengan Ketua TP PKK Kelurahan dan Walidata.

    d. Melakukan pendampingan kepada TP-PKK Kelurahan dan Kader Dasa

    Wisma Kelurahan dalam pendataan keluarga satu pintu di wilayah

    binaannya.

    e. Memberikan informasi terkait Ingub Nomor 100 Tahun 2019 Pendataan

    Keluarga Satu Pintu Tk. Kelurahan dan Surat Edaran Sekda No.

    16/SE/2020 Pelaksanaan Musyawarah Kelurahan Tentang Verifikasi

    Data Hasil Pendataan Keluarga Satu Pintu di Wilayah Provinsi DKI

    Jakarta.

    f. Memberikan saran dan masukan terkait percepatan pendataan keluarga

    terpadu satu pintu.

    C. Unsur Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan (CKTRP) Provinsi

    DKI Jakarta

    Peran dan Tanggungjawab Unsur Dinas CITATA :

    1. Mengoordinasikan para Kasatpel Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan

    Pertanahan di Kecamatan untuk membantu proses musyawarah kelurahan

    terkait verifikasi data bangunan Hasil Pendataan Keluarga Satu Pintu;

    2. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan musyawarah kelurahan,

    dengan melakukan verifikasi data bangunan Hasil Pendataan Keluarga

    Satu Pintu;

  • 19

    D. Unsur Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Provinsi

    DKI Jakarta

    Peran dan Tanggungjawab:

    1. Menyiapkan aplikasi data Adminduk sebagai dasar penetapan sasaran

    pendataan keluarga satu pintu pada Pra Musyawarah Kelurahan;

    2. Menyiapkan data Adminduk yang belum terdapat dalam Carik Jakarta;

    3. Mengoordinasikan para Kasatpel Dinas Kependudukan dan Pencatatan

    Sipil di Kelurahan untuk membantu proses Pra Musyawarah Kelurahan,

    Penelusuran data lapangan dan Musyawarah Kelurahan.

    E. Unsur Biro Pemerintahan

    Peran dan Tanggungjawab:

    1. Menyiapkan Surat Edaran Sekretaris Daerah kepada Jajaran Kewilayahan

    sebagai landasan operasional pelaksanaan;

    2. Memfasilitasi dan mengordinasikan pelaksanaan di jajaran Kewilayahan;

    3. Melakukan Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Pra Musyawarah

    Kelurahan, Penelusuran data lapangan, dan Musyawarah Kelurahan;

    F. Unsur Biro Kesejahteraan Sosial

    Peran dan Tanggungjawab:

    1. Melakukan Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Pra Musyawarah

    Kelurahan, Penelusuran data lapangan, dan Musyawarah Kelurahan;

    2. Melakukan fasilitasi dan koordinasi persiapan pelaksanaan Pra

    Musyawarah Kelurahan, Penelusuran data lapangan, dan Musyawarah

    Kelurahan;

    3. Melaporkan hasil pelaksanaan Pra Musyawarah Kelurahan, Penelusuran

    data lapangan, dan Musyawarah Kelurahan kepada Asisten Kesejahteraan

    Rakyat.

    G. Unsur Kecamatan

    Peran dan Tanggunjawab:

    a. Mengoordinasikan para Lurah dalam penyelenggaraan Pra Musyawarah

    Kelurahan, Penelusuran data lapangan, dan Musyawarah Kelurahan;

    b. Mengoordinasikan upaya optimalisasi cakupan pendataan keluarga satu

    pintu oleh Dasa Wisma dengan menggunakan Aplikasi Carik Jakarta di

    tingkat Kecamatan;

    c. Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan Pra Musyawarah Kelurahan,

    Penelusuran data lapangan, dan Musyawarah Kelurahan;

    d. Membubuhkan Tanda Tangan pada Berita Acara Pra Musyawarah

    Kelurahan, dan Musyawarah Kelurahan sebagai pihak mengetahui/

    menyetujui.

  • 20

    H. Unsur Kelurahan

    1. Peran dan Tanggungjawab Lurah:

    a. Lurah Memimpin Penyelenggaraan Verifikasi Data Hasil Pendataan

    Keluarga Terpadu Satu Pintu;

    b. Membuat jadwal dan undangan bagi peserta Pra Musyawarah dan

    Musyawarah Kelurahan;

    c. Membuat surat Tugas dan Surat Edaran sesuai kebutuhan pelaksanaan

    Pra Musyawarah Kelurahan, Penelusuran, serta Musyawarah

    Kelurahan;

    d. Pemenuhan jumlah operator beserta fasilitasnya (Laptop dan jaringan

    internet) dengan jumlah RT/RW yang dijadwalkan pada Pra

    Musyawarah Kelurahan dan Musyawarah Kelurahan;

    e. Bertindak sebagai fasilitator dalam setiap tahapan Pelaksanaan;

    f. Menggerakkan para Ketua RW, RT dan unsur lainnya untuk membantu

    pelaksanaan verifikasi data;

    g. Membubuhkan Tanda Tangan pada Berita Acara Pra Musyawarah

    Kelurahan, dan Musyawarah Kelurahan;

    h. Membuat Berita Acara Verifikasi Data Hasil Pendataan Keluarga

    Terpadu Satu Pintu dengan format sebagaimana tercantum dalam

    Lampiran Surat Edaran Sekretaris Daerah, disertai dengan softcopy dan

    melaporkan hasilnya kepada Walikota/Bupati Provinsi DKI Jakarta,

    Mengetahui Camat paling lambat tanggal 15 April 2020 dan

    ditembuskan kepada Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak

    dan Pengendalian Penduduk Provinsi DKI Jakarta Cq. UPT Pusdatin

    Keluarga melalui email [email protected].

    i. Melakukan koordinasi dengan Kepala Dinas Pemberdayaan,

    Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Provinsi DKI Jakarta

    Cq. Kepala UPT Pusdatin Keluarga.

    2. Peran dan Tanggungjawab Sekretaris Kelurahan:

    a. Fasilitasi berjalannya kegiatan proses Pra Musyawarah Kelurahan,

    Penelusuran data lapangan dan Musyawarah Kelurahan di wilayahnya.

    b. Membantu Lurah dalam mensosialisasikan Surat Edaran Sekda Nomor

    16/SE/2020 tentang Pelaksanaan Musyawarah Kelurahan terkait

    Verifikasi Data Hasil Pendataan Keluarga Satu Pintu di Wilayah Provinsi

    DKI Jakarta.

    c. Fasilitasi bagi peserta Pra Musyawarah Kelurahan, Penelusuran data

    lapangan dan Musyawarah Kelurahan dalam menyampaikan laporan

    dan rekapitulasi hasil.

    d. Membubuhkan Tanda Tangan pada Berita Acara Pra Musyawarah

    Kelurahan, dan Musyawarah Kelurahan selaku Walidata.

    mailto:[email protected]

  • 21

    e. Membantu Lurah dalam penyiapan berita acara hasil desk audit

    sasaran, dan verifikasi data Hasil Pendataan Keluarga Satu Pintu

    sebagaimana dalam lampiran Surat Edaran Sekda Nomor 16/SE/2020.

    I. Unsur RT/RW

    Peran dan Tanggungjawab:

    1. Menyediakan data riil bangunan, keluarga, dan individu yang ditemui di

    lapangan sebagai bahan verifikasi data;

    2. Memfasilitasi pelaksanaan penelusuran data adminduk yang belum terinput

    dalam Carik Jakarta;

    3. Memberikan saran dan masukan terkait percepatan pendataan keluarga

    terpadu satu pintu.

    J. Unsur TP-PKK

    1. Peran dan Tanggungjawab TP-PKK Provinsi

    a. Membantu pelaksanaan Pra Musyawarah Kelurahan, Penelusuran

    data lapangan dan Musyawarah Kelurahan;

    b. Melakukan sosialisasi Juknis Pra Musyawarah Kelurahan,

    Penelusuran data lapangan, dan Musyawarah Kelurahan TP-PKK

    Kota/Kabupaten, TP-PKK Kecamatan, TP-PKK Kelurahan;

    c. Meyiapkan petugas fasilitator/ pendamping dalam pelaksanaan Pra

    Musyawarah Kelurahan, Penelusuran data lapangan, dan

    Musyawarah Kelurahan;

    d. Menyiapkan petugas Tim Sapu Bersih yang berasal dari TP-PKK

    e. Menggerakkan Kader Dawa Wisma untuk melakukan penelusuran

    terhadap data sasaran Adminduk hasil Pra Musyawarah Kelurahan

    untuk didata dan diinput ke dalam sistem Carik Jakarta;

    f. Melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan Pendataan

    Keluarga Satu Pintu Oleh Kader Dasa Wisma dengan Carik Jakarta.

    2. Peran dan Tanggungjawab TP-PKK Kota/ Kabupaten:

    a. Membantu pelaksanaan Pra Musyawarah Kelurahan, Penelusuran

    data lapangan dan Musyawarah Kelurahan di wilayah

    Kota/Kabupaten;

    b. Membantu penyiapan petugas fasilitator/ pendamping dalam

    pelaksanaan Pra Musyawarah Kelurahan, Penelusuran data

    lapangan, dan Musyawarah Kelurahan di wilayah Kota/Kabupaten;

    c. Membantu mengoordinasikan penyiapan petugas Tim Sapu Bersih

    yang berasal dari TP-PKK di wilayah Kota/Kabupaten;

    d. Membantu penggerakan Kader Dawa Wisma untuk melakukan

    penelusuran terhadap data sasaran Adminduk hasil Pra Musyawarah

    Kelurahan untuk didata dan diinput ke dalam sistem Carik Jakarta di

    wilayah Kota/Kabupaten;

  • 22

    e. Melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan Pendataan

    Keluarga Satu Pintu Oleh Kader Dasa Wisma dengan Carik Jakarta

    di wilayah Kota/Kabupaten.

    3. Peran dan Tanggungjawab TP-PKK Kecamatan:

    a. Membantu pelaksanaan Pra Musyawarah Kelurahan, Penelusuran

    data lapangan dan Musyawarah Kelurahan di wilayah Kecamatan;

    b. Membantu penyiapan petugas fasilitator/ pendamping dalam

    pelaksanaan Pra Musyawarah Kelurahan, Penelusuran data

    lapangan, dan Musyawarah Kelurahan di wilayah Kecamatan;

    c. Membantu mengoordinasikan penyiapan petugas Tim Sapu Bersih

    yang berasal dari TP-PKK di wilayah Kecamatan;

    d. Membantu penggerakan Kader Dawa Wisma untuk melakukan

    penelusuran terhadap data sasaran Adminduk hasil Pra

    Musyawarah Kelurahan untuk didata dan diinput ke dalam sistem

    Carik Jakarta di wilayah Kecamatan;

    e. Melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan Pendataan

    Keluarga Satu Pintu Oleh Kader Dasa Wisma dengan Carik Jakarta

    di wilayah Kecamatan.

    4. Peran dan Tanggunjawab TP-PKK Kelurahan

    a. Membantu pelaksanaan Pra Musyawarah Kelurahan, Penelusuran

    data lapangan dan Musyawarah Kelurahan di wilayah Kelurahan;

    b. Menyiapan petugas fasilitator/ pendamping dalam pelaksanaan Pra

    Musyawarah Kelurahan, Penelusuran data lapangan, dan

    Musyawarah Kelurahan di wilayah Kecamatan.

    c. Menyiakan petugas Tim Sapu Bersih yang berasal dari TP-PKK di

    wilayah kelurahan;

    d. Membantu pelaksanaan penelusuran data adminduk yang belum

    terinput dalam Carik Jakarta;

    e. Membagi jumlah sasaran menurut ketersediaan Kader Dasa Wisma

    untuk dilakukan penelusuran dan pendataan keluarga satu

    pintuMemberikan saran dan masukan terkait percepatan pendataan

    keluarga terpadu satu pintu;

    f. Melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan Pendataan

    Keluarga Satu Pintu Oleh Kader Dasa Wisma dengan Carik Jakarta

    di wilayah Kecamatan.

  • 23

    BAB IV PENUTUP

    Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pra Musyawarah Kelurahan dan Musyawarah

    Kelurahan Tentang Verifikasi Data Hasil Pendataan Keluarga Terpadu Satu Pintu di

    Provinsi DKI Jakarta ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi semua unsur yang

    telibat dalam pelaksanaannya. Diharapkan saran dan masukan bagi penyempurnaan

    junkis ini sesuai dengan perkembangan kebutuhan di lapangan. Semoga dengan

    adanya Juknis ini dapat mempermudah penyelenggaraan kegiatan dimaksud.

    Jakarta, 9 Maret 2020

    Kepala Dinas PPAPP

    Tuty Kusumawati

    NIP 196304291986032003

  • 24

    Lampiran 1. Berita acara Hasil Pra Musyawarah Kelurahan

    BERITA ACARA HASIL PRA MUSYAWARAH KELURAHAN

    TENTANG

    DESK AUDIT DATA ADMINDUK DALAM RANGKA PENETAPAN

    SASARAN PENDATAAN KELUARGA SATU PINTU

    Pada hari …………………………, Tanggal ……………………, Bulan

    ……………………, Tahun ……………………., telah dilaksanakan Pra-Musyawarah

    Kelurahan dalam rangka Desk Audit data Adminduk di Wilayah:

    Provinsi :

    Kabupaten/ Kota :

    Kecamatan :

    Kelurahan :

    Dengan hasil sebagai berikut :

    1. Jumlah RT : ….. RT

    2. Jumlah RW : ….. RW

    3. Jumlah Keluarga dan Individu :

    Data

    Adminduk

    Terdata

    Pada Carik

    Jakarta

    %Belum

    Terdata

    Data

    Adminduk

    Terdata

    Pada Carik

    Jakarta

    %Belum

    Terdata

    1 Pendataan Carik Jakarta Sd Tanggal … a b c=(a/b)x100% d=a-b l m n=(l/m)x100% o=l-m

    2 Desk Audit Data Adminduk yang Belum

    Terdata pada Carik Jakarta

    a. Tidak Ada, Pindah e p

    b. Tidak Ada, Meninggal f q

    c. Tidak Ada, Sekolah/ Kerja di Luar Kota, Dll g r

    Adjustment Data Adminduk yang belum

    terdata dan terdiri atas:

    h= d-(e+f+g) s= o-(p+q+r)

    a. Ada, Dikenali dan Belum Didata i t

    b. Belum diketahui/tidak dikenali j u

    3 Sasaran Penelusuran Lanjut Pada Pendataan

    Keluarga Satu Pintu Sebesar

    k=i+j v=t+u

    4 Total Sasaran Pendataan menjadi x=a-(e+f+g) y=l-(p+q+r)

    No KEGIATAN

    KELUARGA INDIVIDU

  • 25

    Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya untuk digunakan

    sebagaimana mestinya:

    Jakarta, ….. Maret 2020

    Peserta Pra-Musyawarah Kelurahan

    Sekretaris Kelurahan …………

    Selaku Walidata

    Nama…………………….

    NIP ………….

    Lurah ………………..

    Nama…………………….

    NIP ………….

    Mengetahui,

    Camat ………………

    Nama…………………….

    NIP ………….

    No Nama Jabatan

    1

    1 …................

    2

    2 …................

    3

    3 …................

    4

    Dst …..............

    Tanda Tangan

  • 26

    Lampiran 2.Berita Acara Hasil Musyawarah Kelurahan

    BERITA ACARA HASIL MUSYAWARAH KELURAHAN

    TENTANG

    VERIFIKASI DAN PENETAPAN HASIL PENDATAAN KELUARGA SATU PINTU

    Pada hari …………………………, Tanggal ……………………, Bulan

    ……………………, Tahun ……………………., telah dilaksanakan Musyawarah

    Kelurahan dalam rangka Verifikasi dan Penetapan hasil Pendataan Keluarga Satu

    Pintu di Wilayah:

    Provinsi :

    Kabupaten/ Kota :

    Kecamatan :

    Kelurahan :

    Dengan hasil sebagai berikut :

    1. Jumlah RT : ….. RT

    2. Jumlah RW : ….. RW

    3. Jumlah Bangunan Berpenghuni :

    4. Jumlah Keluarga :

    5. Jumlah Individu :

    Lokasi Jumlah Bangunan

    RW 001

    -Rt 001

    -Rt 002 dst

    RW 002 dst

    Jumlah Bangunan

    Ditemukan/ Telah

    Terdata% Belum Terdata % Tidak Ditemukan % Total

    (1) (2) (3)=(2)/(1) (4) (5)=(4)/(1) (6) (7)=(6)/(1) (8)= (2)+(4)+(6)

    RW 001

    -Rt 001

    -Rt 002 dst

    RW 002 dst

    Jumlah

    Hasil Pendataan Pada Carik

    Lokasi

    Jumlah KK Sasaran

    Pendataan Hasil Penetapan

    Pra-Muskel

    Ditemukan/ Telah

    Terdata% Belum Terdata % Tidak Ditemukan % Total

    (1) (2) (3)=(2)/(1) (4) (5)=(4)/(1) (6) (7)=(6)/(1) (8)= (2)+(4)+(6)

    RW 001

    -Rt 001

    -Rt 002 dst

    RW 002 dst

    Jumlah

    Hasil Pendataan Pada Carik

    Lokasi

    Jumlah Individu Sasaran

    Pendataan Hasil Penetapan

    Pra-Muskel

  • 27

    Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya untuk digunakan

    sebagaimana mestinya:

    Jakarta, ….. Februari 2020

    Peserta Musyawarah Kelurahan

    Sekretaris Kelurahan ……

    Selaku Walidata

    Nama…………………….

    NIP ………….

    Lurah ………………..

    Nama…………………….

    NIP ………….

    Mengetahui,

    Camat ………………

    Nama…………………….

    NIP ………….

    No Nama Jabatan

    1

    1 …................

    2

    2 …................

    3

    3 …................

    4

    Dst …..............

    Tanda Tangan

  • 28

    Lampiran 3 Sistem Desk Audit Terhadap Data Adminduk yang Belum Terdapat

    Dalam Carik Jakarta

    a. Proses Login

    b. Proses Identifikasi