8
A. Pengertian Undang Undang Perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang dibentuk oleh lembaga negara atau pejabat berwenang dan mengikat secara umum. Peraturan perundang-undangan memuat aturan dan mekanisme hubungan antarwarga negara, antara warga negara dan negara, serta antara warga negara dengan pemerintah (pusat dan daerah), dan antarlembaga negara. B. Pengertian Analisis Air, Makanan, dan Minuman Adalah kegiatan yang dilakukan di laboratorium untuk memeriksa kandungan suatu zat dalam air, makanan dan minuman. C. Perundang-undangan tentang Analisis Air, Makanan, dan Minuman Manfaat Peraturan Perundangan : 1. Sebagai landasan hukum aparat pemerintah 2. Keseragaman tindakan dlm pengawasan makanan untuk melindungi masyarakat thd makanan yang merugikan kesehatan 3. Sebagai pedoman yang wajib ditaati masyarakat 4. Pedoman yang diikuti produsen dan distributor makanan Pokok-Pokok Yang Dimuat : 1. Hal-hal yang dilarang dan sanksi thd pelanggaran 2. Hal-hal yang bersifat membina produsen agar memproduksi makanan yang memenuhi persyaratan Beberapa Peraturan Perundangan tentang Makanan yang perlu diketahui:

Perundangan Amami Dan BTM

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah

Citation preview

A. Pengertian Undang UndangPerundang-undangan adalah peraturan tertulis yang dibentuk oleh lembaga negara atau pejabat berwenang dan mengikat secara umum. Peraturan perundang-undangan memuat aturan dan mekanisme hubungan antarwarga negara, antara warga negara dan negara, serta antara warga negara dengan pemerintah (pusat dan daerah), dan antarlembaga negara.

B. Pengertian Analisis Air, Makanan, dan MinumanAdalah kegiatan yang dilakukan di laboratorium untuk memeriksa kandungan suatu zat dalam air, makanan dan minuman.

C. Perundang-undangan tentang Analisis Air, Makanan, dan MinumanManfaat Peraturan Perundangan :1. Sebagai landasan hukum aparat pemerintah 2. Keseragaman tindakan dlm pengawasan makanan untuk melindungi masyarakat thd makanan yang merugikan kesehatan 3. Sebagai pedoman yang wajib ditaati masyarakat 4. Pedoman yang diikuti produsen dan distributor makananPokok-Pokok Yang Dimuat :1. Hal-hal yang dilarang dan sanksi thd pelanggaran 2. Hal-hal yang bersifat membina produsen agar memproduksi makanan yang memenuhi persyaratan Beberapa Peraturan Perundangan tentang Makanan yang perlu diketahui:1. Undang-Undang No. 9 Th. 1960 ttg Pokok-Pokok Kesehatan 2. Undang-Undang No. 2 Th. 1966 ttg Higiene 3. Undang-Undang No 11 Th. 1962 ttg Higiene untuk Usaha-Usaha Bagi Umum4. Ordonansi Bahan-Bahan Berbahaya (STBL 1949 No.377) 5. Undang-Undang No. 10 Th. 1961 ttg barang menjadi Undang-Undang 6. Undang- Undang No. 23 Th 1992 Tentang Kesehatan7. Undang-Undang No, 18 Tahun tentang PanganPasal 1Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:1. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan,kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan Pangan, bahan baku Pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman.2. Kedaulatan Pangan adalah hak negara dan bangsa yang secara mandiri menentukan kebijakan Pangan yang menjamin hak atas Pangan bagi rakyat dan yang memberikan hak bagi masyarakat untuk menentukan sistem Pangan yang sesuai dengan potensi sumber daya lokal.3. Kemandirian Pangan adalah kemampuan negara dan bangsa dalam memproduksi Pangan yang beraneka ragam dari dalam negeri yang dapat menjamin pemenuhan kebutuhan Pangan yang cukup sampai di tingkat perseorangan dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi, dan kearifan lokal secara bermartabat.4. Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya Pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya Pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.5. Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah Pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi.6. Produksi Pangan adalah kegiatan atau proses menghasilkan, menyiapkan, mengolah, membuat, mengawetkan, mengemas, mengemas kembali, dan/atau mengubah bentuk Pangan.7. Ketersediaan Pangan adalah kondisi tersedianya Pangan dari hasil produksi dalam negeri dan Cadangan Pangan Nasional serta impor apabila kedua sumber utama tidak dapat memenuhi kebutuhan. 8. Cadangan Pangan Nasional adalah persediaan Pangan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk konsumsi manusia dan untuk menghadapi masalah kekurangan Pangan, gangguan pasokan dan harga, serta keadaan darurat.9. Cadangan Pangan Pemerintah adalah persediaan Pangan yang dikuasai dan dikelola oleh Pemerintah.10. Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi adalah persediaan Pangan yang dikuasai dan dikelola oleh pemerintah provinsi.11. Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten/Kota adalah persediaan Pangan yang dikuasai dan dikelola oleh pemerintah kabupaten/kota.12. Cadangan Pangan Pemerintah Desa adalah persediaan Pangan yang dikuasai dan dikelola oleh pemerintah desa.13. Cadangan Pangan Masyarakat adalah persediaan Pangan yang dikuasai dan dikelola oleh masyarakat di tingkat pedagang, komunitas, dan rumah tangga.

D. Perundangan tentang Bahan Tambahan Makanan (BTM)Bahan tambahan makanan adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan, tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk bahan pangan. Jadi bahan tambahan pangan ditambahkan untuk memperbaiki karakter pangan agar memiliki kualitas yang meningkat.Secara khusus tujuan penggunaannya bahan tambahan adalah untuk : 1. Membentuk makanan menjadi lebih baik dan lebih enak di mulut. 2. Memberikan warna dan aroma yang lebih menarik sehingga menambah selera.3. Meningkatkan kualitas makanan. 4. Menghemat biaya.5. Mempertahankan atau memperbaiki nilai gizi makanan. Penggunaan BTM ini diatur oleh perundang-undangan, oleh karena itu perlu dipilih secara benar jika akan digunakan dalam pangan. Bahan Tambahan Pangan yang dianggap berbahaya bagi kesehatan manusia dilarang digunakan dalam panganMenurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 722/Menkes/Per/IX/88, Bahan Tambahan Makanan adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan atau minuman dan biasanya bukan merupakan ingredien khas makanan, mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi yang dengan sengaja ditambahkan ke dalam makanan untuk maksud teknologi pada pembuatan, pengolahan, penyiapan, perlakuan, pengepakan, pengemasan, penyimpanan atau pengangkutan makanan, untuk menghasilkan atau diharapkan menghasilkan suatu komponen atau mempengaruhi sifat khas pangan tersebut.

Jenis BTP ini dapat dibedakan berdasarkan :1. Asal bahan terdiri dari :a. Bahan alami yang diperoleh/diekstraksi dari sumber alami seperti lechtin (dari jagung dan kedelai) digunakan untukemulsifier, anato dari biji ananto, (warna kuning, karotin) dari buah-buahan dan sayuran, keuntungannnya lebih aman dan mudah didapat, tetapi memiliki kepekatannya relatif kurang stabil karena mudah terpengaruh oleh panas dan kondisi pH serta dibutuhkan bahan dalam jumlah banyak.b. Bahan identik alami umumnya terbuat dari bahan sintetis tetapi struktur kimianya identik dengan bahan alami.c. Bahan sintetis merupakan hasil sintesa secara kimia, contohnya sakarindan siklamat yang digunakan sebagai pemanis dengan keuntungan lebih stabil, lebih pekat, dan penggunaannya hanya dalam jumlah sedikit, namun dikhawatirkan akan memberi efek samping bagi kesehatan.2. Cara penambahan terdiri dari :a. Sengaja ditambahkan termasuk didalamnya pengawet, pewarna, pemanis, pemberi aroma dan antioksidan.b. Tidak sengaja tercampur dalam bahan makanan yang kemungkinan berasal dari residu kontaminan proses pengolahan, pengemasan, atau penyimpanan misalnya pupuk, pestisida, kotoran serangga, atau cemaran dari pembungkus.3. Aturan penggunaan terdiri dari :a. Aman (generally recognized as safe = GRAS)adalah bahan yang dosis penggunaannya relatif bebas dan tidak dibatasi seperti pati sebagai pengental.b. Memakai aturan penggunaan (Non-GRAS) adalah penggunaannya perlu diatur dengan peraturan atau undang-undang mengingat tingkat bahaya dan ancaman yang ditimbulkan zat aditif.Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 722/Menkes/Per/IX/88 tentang BTM yang diizinkan digunakan pada makanan terdiri dari golongan :1. Antioksidan (Antioxidant)2. Antikempal (Anticaking Agent)3. Pengatur Keasaman (Acidity Regulator)4. Pemanis Buatan (Artificial Sweetener)5. Pemutih dan Pematang Tepung (Flour Treatment Agent)6. Pengemulsi, Pemantap, Pengental (Emulsifier, Stabilizer, Thickener)7. Pengawet (Preservative)8. Pengeras (Firming Agent)9. Pewarna (Colour)10. Penyedap Rasa dan Aroma, Penguat Rasa (Flavour, Flavour Enhancer)11. Sekuestran (Sequestrant)

DAFTAR PUSTAKA

(http://materisoalppkn.blogspot.com/2013/08/pengertian-perundang-undangan.html)