10
PERUBAHAN BUDAYA AKIBAT BUDAYA LAIN Pendahuluan Perubahan dirasakan oleh hampir semua manusia dalam masyarakat. Perubahan dalam masyarakat tersebut wajar, mengingat manusia memiliki kebutuhan yang tidak terbatas. Kalian akan dapat melihat perubahan itu setelah membandingkan keadaan pada beberapa waktu lalu dengan keadaan sekarang. Perubahan itu dapat terjadi di berbagai aspek kehidupan, seperti peralatan dan perlengkapan hidup, mata pencaharian, sistem kemasyarakatan, bahasa, kesenian, sistem pengetahuan, serta religi/keyakinan. Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan budaya. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian, yang meliputi kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat dan lainnya. Akan tetapi perubahan tersebut tidak mempengaruhi organisasi sosial masyarakatnya. Ruang lingkup perubahan kebudayaan lebih luas dibandingkan perubahan sosial. Namun demikian dalam prakteknya di lapangan kedua jenis perubahan perubahan tersebut sangat sulit untuk dipisahkan (Soekanto, 1990). Perubahan kebudayaan bertitik tolak dan timbul dari organisasi sosial. Pendapat tersebut dikembalikan pada pengertian masyarakat dan kebudayaan. Masyarakat adalah sistem hubungan dalam arti hubungan antar organisasi dan bukan hubungan antar sel. Kebudayaan mencakup segenap cara berfikir dan bertingkah laku, yang timbul karena interaksi yang bersifat komunikatif seperti menyampaikan buah pikiran secara simbolik dan bukan warisan karena keturunan (Davis, 1960). Apabila diambil definisi kebudayaan menurut Taylor dalam Soekanto (1990), kebudayaan merupakan kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum adat istiadat dan setiap kemampuan serta kebiasaan manusia sebagai warga masyarakat, maka perubahan kebudayaan dalah segala perubahan yang mencakup unsur-unsur tersebut. Soemardjan (1982), mengemukakan bahwa perubahan sosial dan perubahan kebudayaan mempunyai aspek yang sama yaitu keduanya bersangkut paut dengan suatu cara penerimaan cara-cara baru atau suatu perbaikan dalam cara suatu masyarakat memenuhi kebutuhannya. Latar belakang

Perubahan Budaya Akibat Budaya Lain

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perubahan Budaya Akibat Budaya Lain

PERUBAHAN BUDAYA AKIBAT BUDAYA LAIN

Pendahuluan

Perubahan dirasakan oleh hampir semua manusia dalam masyarakat. Perubahan dalam

masyarakat tersebut wajar, mengingat manusia memiliki kebutuhan yang tidak terbatas. Kalian

akan dapat melihat perubahan itu setelah membandingkan keadaan pada beberapa waktu lalu

dengan keadaan sekarang. Perubahan itu dapat terjadi di berbagai aspek kehidupan, seperti

peralatan dan perlengkapan hidup, mata pencaharian, sistem kemasyarakatan, bahasa, kesenian,

sistem pengetahuan, serta religi/keyakinan.

Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan budaya. Perubahan dalam kebudayaan

mencakup semua bagian, yang meliputi kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat dan

lainnya. Akan tetapi perubahan tersebut tidak mempengaruhi organisasi sosial masyarakatnya.

Ruang lingkup perubahan kebudayaan lebih luas dibandingkan perubahan sosial. Namun

demikian dalam prakteknya di lapangan kedua jenis perubahan perubahan tersebut sangat sulit

untuk dipisahkan (Soekanto, 1990).

Perubahan kebudayaan bertitik tolak dan timbul dari organisasi sosial. Pendapat tersebut

dikembalikan pada pengertian masyarakat dan kebudayaan. Masyarakat adalah sistem hubungan

dalam arti hubungan antar organisasi dan bukan hubungan antar sel. Kebudayaan mencakup

segenap cara berfikir dan bertingkah laku, yang timbul karena interaksi yang bersifat

komunikatif seperti menyampaikan buah pikiran secara simbolik dan bukan warisan karena

keturunan (Davis, 1960). Apabila diambil definisi kebudayaan menurut Taylor dalam Soekanto

(1990), kebudayaan merupakan kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian,

moral, hukum adat istiadat dan setiap kemampuan serta kebiasaan manusia sebagai warga

masyarakat, maka perubahan kebudayaan dalah segala perubahan yang mencakup unsur-unsur

tersebut. Soemardjan (1982), mengemukakan bahwa perubahan sosial dan perubahan

kebudayaan mempunyai aspek yang sama yaitu keduanya bersangkut paut dengan suatu cara

penerimaan cara-cara baru atau suatu perbaikan dalam cara suatu masyarakat memenuhi

kebutuhannya.

Latar belakang

Page 2: Perubahan Budaya Akibat Budaya Lain

Pertama-tama perlu saya kemukakan bahwa masih banyak di antara masyarakat awam kita yang

mengartikan “kebudayaan” sebagai “kesenian”, meskipun sebenarnya kita semua memahami

bahwa kesenian hanyalah sebagian dari kebudayaan. Hal ini tentulah karena kesenian memiliki

bobot besar dalam kebudayaan, kesenian sarat dengan kandungan nilai-nilai budaya, bahkan

menjadi wujud dan ekspresi yang menonjol dari nilai-nilai budaya.

Dan di tengah Maraknya arus Globalisasi yang masuk ke Indonesia, melalui cara cara tertentu

membuat Dampak Positif dan Dampak Negatif nya sendiri Bagi Bangsa Indonesia. Terutama

dalam Bidang Kebudayaan. Karena semakin terkikisnya nilai – nilai Budaya kita oleh pengaruh

budaya Asing yang masuk ke Negara kita.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan ketahanan budaya bangsa, maka Pembangunan Nasional

perlu bertitik-tolak dari upaya-upaya pengembangan kesenian yang mampu melahirkan “nilai-

tambah kultural”. Pakem-pakem seni (lokal dan nasional) perlu tetap dilanggengkan, karena

berakar dalam budaya masyarakat. Melalui dekomposisi dan rekonstruksi, rekoreografi,

renovasi, revitalisasi, refungsionalisasi, disertai improvisasi dengan aneka hiasan, sentuhan-

sentuhan nilai-nilai dan nafas baru, akan mengundang apresiasi dan menumbuhkan sikap posesif

terhadap pembaharuan dan pengayaan karya-karya seni. Di sinilah awal dari kesenian menjadi

kekayaan budaya dan “modal sosial-kultural” masyarakat.

Pembahasan masalah

Kebudayaan lokal Indonesia yang sangat beranekaragam menjadi suatu kebanggaan sekaligus

tantangan untuk mempertahankan serta mewarisi kepada generasi selanjutnya. Budaya lokal

Indonesia sangat membanggakan karena memiliki keanekaragaman yang sangat bervariasi serta

memiliki keunikan tersendiri. Seiring berkembangnya zaman, menimbulkan perubahan pola

hidup masyakat yang lebih modern. Akibatnya, masyarakat lebih memilih kebudayaan baru yang

mungkin dinilai lebih praktis dibandingkan dengan budaya lokal.

Banyak faktor yang menyebabkan budaya lokal dilupakan dimasa sekarang ini, misalnya

masuknya budaya asing. Masuknya budaya asing ke suatu negara sebenarnya merupakan hal

yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa. Namun pada

kenyataannya budaya asing mulai mendominasi sehingga budaya lokal mulai dilupakan.

Page 3: Perubahan Budaya Akibat Budaya Lain

Faktor lain yang menjadi masalah adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya

peranan budaya lokal. Budaya lokal adalah identitas bangsa. Sebagai identitas bangsa, budaya

lokal harus terus dijaga keaslian maupun kepemilikannya agar tidak dapat diakui oleh negara

lain. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan budaya asing masuk asalkan sesuai

dengan kepribadian negara karena suatu negara juga membutuhkan input-input dari negara lain

yang akan berpengaruh terhadap perkembangan di negranya.

Dimasa sekarang ini banyak sekali budaya-budaya kita yang mulai menghilang sedikit demi

sedikit.Hal ini sangatlah berkaitan erat dngan masuknya budaya-budaya ke dalam budaya

kita.Sebagai contoh budaya dalam tata cara berpakaian.Dulunya dalam budaya kita sangatlah

mementingkan tata cara berpakaian yang sopan dan tertutup.Akan tetapi akaibat masuknya

budaya luar mengakibatkan budaya tersebut berubah.Sekarang berpakaian yang menbuka aurat

serasa sudah menjadi kebiasaan yang sudah melekat erat didalam masyarakat kita.Sebagai

contoh lain jenis-jenis makanan yang kita konsumsi juga mulai terpengaruh budaya

luar.Masyarakat sekarang lebih memilih makanan-makanan yang berasal dari luar seperti

KFC,steak,burger,dan lain-lain.Masyarakat menganggap makanan-makanan tersebut

higinis,modern,dan praktis.Tanpa kita sadari makanan-makanan tersebut juga telah menjadi

menu keseharian dalam kehidupan kita.Hal ini mengakibatkan makin langkanya berbagai jenis

makanan tradisional.Bila hai ini terus terjadi maka tak dapat dihindarkan bahwa anak cucu kita

kelak tidak tahu akan jenis-jenis makanan tradisional yang berasal dari daerah asal mereka.

Tugas utama yang harus dibenahi adalah bagaimana mempertahankan, melestarikan, menjaga,

serta mewarisi budaya lokal dengan sebaik-baiknya agar dapat memperkokoh budaya bangsa

yang akan megharumkan nama Indonesia. Dan juga supaya budaya asli negara kita tidak diklaim

oleg negara lain.Berikut beberapa hal yang dapat kita simak dalam rangka melestarikan budaya.

1. Kekuatan

Keanekaragaman budaya lokal yang ada di Indonesia

Indonesia memiliki keanekaragaman budaya lokal yang dapatdijadikan sebagai ke aset yang

tidak dapat disamakan dengan budaya lokal negara lain. Budaya lokal yang dimiliki Indonesia

berbeda-beda pada setiap daerah. Tiap daerah memiliki ciri khas budayanya, seperti rumah adat,

Page 4: Perubahan Budaya Akibat Budaya Lain

pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat istiadat yang dianut. Semua itu dapat dijadikan

kekuatan untuk dapat memperkokoh ketahanan budaya bangsa dimata Internasional.

Kekhasan budaya Indonesia

Kekhasan budaya lokal yang dimiliki setiap daerah di Indonesia memliki kekuatan tersediri.

Misalnya rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat istiadat yang dianut.

Kekhasan budaya lokal ini sering kali menarik pandangan negara lain. Terbukti banyaknya turis

asing yang mencoba mempelajari budaya Indonesia seperti belajar tarian khas suat daerah atau

mencari barang-barang kerajinan untuk dijadikan buah tangan. Ini membuktikan bahwa budaya

bangsa Indonesia memiliki cirri khas yang unik.

Kebudayaan Lokal menjadi sumber ketahanan budaya bangsa

Kesatuan budaya lokal yang dimiliki Indonesia merupakan budaya bangsa yang mewakili

identitas negara Indonesia. Untuk itu, budaya lokal harus tetap dijaga serta diwarisi dengan baik

agar budaya bangsa tetap kokoh.

2. Kelemahan

Kurangnya kesadaran masyarakat

Kesadaran masyarakat untuk menjaga budaya lokal sekarang ini masih terbilang minim.

Masyarakat lebih memilih budaya asing yang lebih praktis dan sesuai dengan perkembangan

zaman. Hal ini bukan berarti budaya lokal tidak sesuai dengan perkembangan zaman, tetapi

banyak budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Budaya lokal juga dapat di

sesuaikan dengan perkembangan zaman, asalkan masih tidak meningalkan cirri khas dari budaya

tersebut.

Minimnya komunikasi budaya

Kemampuan untuk berkomunikasi sangat penting agar tidak terjadi salah pahaman tentang

budaya yang dianut. Minimnya komunikasi budaya ini sering menimbulkan perselisihan

antarsuku yang akan berdampak turunnya ketahanan budaya bangsa.

Kurangnya pembelajaran budaya

Pembelajaran tentang budaya, harus ditanamkan sejak dini. Namun sekarang ini banyak yang

sudah tidak menganggap penting mempelajari budaya lokal. Padahal melalui pembelajaran

budaya, kita dapat mengetahui pentingnya budaya lokal dalam membangun budaya bangsa serta

bagaiman cara mengadaptasi budaya lokal di tengan perkembangan zaman.

Page 5: Perubahan Budaya Akibat Budaya Lain

3. Peluang

Indonesia dipandang dunia Internasional karena kekuatan budayanya

Apabila budaya lokal dapat di jaga dengan baik, Indonesia akan di pandang sebagai negara yang

dapat mempertahankan identitasnya di mata Internasioanal.

Kuatnya budaya bangsa, memperkokoh rasa persatuan

Usaha masyarakat dalam mempertahankan budaya lokal agar dapat memperkokoh budaya

bangsa, juga dapat memperkokoh persatuan. Karena adanya saling menghormati antara budaya

lokal sehingga dapat bersatu menjadi budaya bangsa yang kokoh.

Kemajuan pariwisata

Budaya lokal Indonesia sering kali menarik perhatian para turis mancanegara. Ini dapat dijadikan

objek wisata yang akan menghasilkan devisa bagi negara. Akan tetapi hal ini juga harus

diwaspadai karena banyaknya aksi pembajakan budaya yang mungkin terjadi.

Multikuturalisme

Dalam artikelnya, Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang Kuning, Riau, Dr Junaidi

SS MHum, mengatakan bahwa multikulturalisme meberikan peluang bagi kebangkitan etnik dan

kudaya lokal Indonesia. Dua pilar yang mendukung pemahaman ini adalah pendidikan budaya

dan komunikasi antar budaya.

4. Tantangan

Perubahan lingkungan alam dan fisik

Perubahan lingkungan alam dan fisik menjadi tantangan tersendiri bagi suatu negara untuk

mempertahankan budaya lokalnya. Karena seiring perubahan lingkungan alam dan fisik, pola

piker serta pola hidup masyakrkat juga ikt berubah

Kemajuan Teknologi

Meskipun dipandang banyak memberikan banyak manfaat, kemajuan teknologi ternyata menjadi

salah satu factor yang menyebabkan ditinggalkannya budaya lokal. Misalnya, sistem sasi (sistem

asli masyarakat dalam mengelola sumber daya kelautan/daratan) dikawasan Maluku dan Irian

Jaya. Sistem sasi mengatur tata cara sertamusim penangkapan iakn di wilayah adatnya, namun

hal ini mulai tidak di lupakan oleh masyarakatnya.

Masuknya Budaya Asing

Page 6: Perubahan Budaya Akibat Budaya Lain

Masuknya budaya asing menjadi tantangan tersendiri agar budaya lokal tetap terjaga. Dalam hal

ini, peran budaya lokal diperlukan sebagai penyeimbang di tengah perkembangan zaman.

Perubahan budaya dan arus globalisasi mengakibatkan beberapa budaya tersingkirkan

Perubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat tradisional, yakni perubahan dari

masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, dari nilai-nilai yang bersifat

homogen menuju pluralisme nilai dan norma social merupakan salh satu dampak dari adanya

globalisasi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi

dan sarana transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa.

Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia

sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Misalnya saja khusus dalam bidang hiburan

massa atau hiburan yang bersifat masal, makna globalisasi itu sudah sedemikian terasa. Sekarang

ini setiap hari kita bisa menyimak tayangan film di tv yang bermuara dari negara-negara maju

seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea, dll melalui stasiun televisi di tanah air. Belum lagi siaran

tv internasional yang bisa ditangkap melalui parabola yang kini makin banyak dimiliki

masyarakat Indonesia. Sementara itu, kesenian-kesenian populer lain yang tersaji melalui kaset,

vcd, dan dvd yang berasal dari manca negara pun makin marak kehadirannya di tengah-tengah

kita. Fakta yang demikian memberikan bukti tentang betapa negara-negara penguasa teknologi

mutakhir telah berhasil memegang kendali dalam globalisasi budaya khususnya di negara ke

tiga. Peristiwa transkultural seperti itu mau tidak mau akan berpengaruh terhadap keberadaan

kesenian kita. Padahal kesenian tradisional kita merupakan bagian dari khasanah kebudayaan

nasional yang perlu dijaga kelestariannya.

Di saat yang lain dengan teknologi informasi yang semakin canggih seperti saat ini, kita disuguhi

oleh banyak alternatif tawaran hiburan dan informasi yang lebih beragam, yang mungkin lebih

menarik jika dibandingkan dengan kesenian tradisional kita. Dengan parabola masyarakat bisa

menyaksikan berbagai tayangan hiburan yang bersifat mendunia yang berasal dari berbagai

belahan bumi. Kondisi yang demikian mau tidak mau membuat semakin tersisihnya kesenian

tradisional Indonesia dari kehidupan masyarakat Indonesia yang sarat akan pemaknaan dalam

masyarakat Indonesia. Misalnya saja bentuk-bentuk ekspresi kesenian etnis Indonesia, baik yang

rakyat maupun istana, selalu berkaitan erat dengan perilaku ritual masyarakat pertanian. Dengan

Page 7: Perubahan Budaya Akibat Budaya Lain

datangnya perubahan sosial yang hadir sebagai akibat proses industrialisasi dan sistem ekonomi

pasar, dan globalisasi informasi, maka kesenian kita pun mulai bergeser ke arah kesenian yang

berdimensi komersial. Kesenian-kesenian yang bersifat ritual mulai tersingkir dan kehilangan

fungsinya. Sekalipun demikian, bukan berarti semua kesenian tradisional kita lenyap begitu saja.

Ada berbagai kesenian yang masih menunjukkan eksistensinya, bahkan secara kreatif terus

berkembang tanpa harus tertindas proses modernisasi. Pesatnya laju teknologi informasi atau

teknologi komunikasi telah menjadi sarana difusi budaya yang ampuh, sekaligus juga alternatif

pilihan hiburan yang lebih beragam bagi masyarakat luas. Akibatnya masyarakat tidak tertarik

lagi menikmati berbagai seni pertunjukan tradisional yang sebelumnya akrab dengan kehidupan

mereka. Misalnya saja kesenian tradisional wayang orang Bharata, yang terdapat di Gedung

Wayang Orang Bharata Jakarta kini tampak sepi seolah-olah tak ada pengunjungnya. Hal ini

sangat disayangkan mengingat wayang merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional

Indonesia yang sarat dan kaya akan pesan-pesan moral, dan merupakan salah satu agen

penanaman nilai-nilai moral yang baik, menurut saya. Contoh lainnya adalah kesenian Ludruk

yang sampai pada tahun 1980-an masih berjaya di Jawa Timur sekarang ini tengah mengalami

“mati suri”. Wayang orang dan ludruk merupakan contoh kecil dari mulai terdepaknya kesenian

tradisional akibat globalisasi. Bisa jadi fenomena demikian tidak hanya dialami oleh kesenian

Jawa tradisional, melainkan juga dalam berbagai ekspresi kesenian tradisional di berbagai tempat

di Indonesia. Sekalipun demikian bukan berarti semua kesenian tradisional mati begitu saja

dengan merebaknya globalisasi.

Di sisi lain, ada beberapa seni pertunjukan yang tetap eksis tetapi telah mengalami perubahan

fungsi. Ada pula kesenian yang mampu beradaptasi dan mentransformasikan diri dengan

teknologi komunikasi yang telah menyatu dengan kehidupan masyarakat, misalnya saja kesenian

tradisional “Ketoprak” yang dipopulerkan ke layar kaca oleh kelompok Srimulat. Kenyataan di

atas menunjukkan kesenian ketoprak sesungguhnya memiliki penggemar tersendiri, terutama

ketoprak yang disajikan dalam bentuk siaran televisi, bukan ketoprak panggung. Dari segi bentuk

pementasan atau penyajian, ketoprak termasuk kesenian tradisional yang telah terbukti mampu

beradaptasi dengan perubahan zaman. Selain ketoprak masih ada kesenian lain yang tetap

bertahan dan mampu beradaptasi dengan teknologi mutakhir yaitu wayang kulit. Beberapa

dalang wayang kulit terkenal seperti Ki Manteb Sudarsono dan Ki Anom Suroto tetap diminati

Page 8: Perubahan Budaya Akibat Budaya Lain

masyarakat, baik itu kaset rekaman pementasannya, maupun pertunjukan secara langsung.

Keberanian stasiun televisi Indosiar yang sejak beberapa tahun lalu menayangkan wayang kulit

setiap malam minggu cukup sebagai bukti akan besarnya minat masyarakat terhadap salah satu

khasanah kebudayaan nasional kita. Bahkan Museum Nasional pun tetap mempertahankan

eksistensi dari kesenian tradisonal seperti wayang kulit dengan mengadakan pagelaran wayang

kulit tiap beberapa bulan sekali dan pagelaran musik gamelan tiap satu minggu atau satu bulan

sekali yang diadakan di aula Kertarajasa, Museum Nasional.

Peran mahasiswa dalam kebudayaan

Kita sebagai seorang mahasiswa yang aktif dan kreatif tentunya tidak ingin kebudayaan kita

menjadi pudar bahkan lenyap karena pengaruh dari budaya-budaya luar.Mahasiswa memiliki

kedudukan dan peranan penting dalam pelestarian seni dan budaya daerah. Hal ini didasari oleh

asumsi bahwa mahasiswa merupakan anak bangsa yang menjadi penerus kelangsungan

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia. Sebagai intelektual muda yang

kelak menjadi pemimpin-pemimpin bangsa, pada mereka harus bersemayam suatu kesadaran

kultural sehingga keberlanjutan negara bangsa Indonesia dapat dipertahankan. Pembentukan

kesadaran kultural mahasiswa antara lain dapat dilakukan dengan pengoptimalan peran mereka

dalam pelestarian seni dan budaya daerah.

Optimalisasi peran mahasiswa dalam pelestarian seni dan budaya daerah dapat dilakukan melalui

dua jalur, yaitu intrakurikuler dan ekstrakulikuler. Jalur Intrakurikuler dilakukan dengan

menjadikan seni dan budaya daerah sebagai substansi mata kuliah; sedangkan jalur

ekstrakurikuler dapat dilakukan melalui pemanfaatan unit kegiatan mahasiswa (UKM) kesenian

dan keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan seni dan budaya yang diselenggarakan

oleh berbagai pihak untuk pelestarian seni dan budaya daerah.

a. Jalur Intrakurikuler

Untuk mengoptimalkan peran mahasiswa dalam pelestarian seni dan budaya daerah diperlukan

adanya pemahaman mahasiswa terhadap seni dan budaya daerah. Tanpa adanya pemahaman

yang baik terhadap hal itu, mustahil mahasiswa dapat menjalankan peran itu dengan baik.

Peningkatan pemahaman mahasiswa terhadap seni dan budaya daerah dapat dilakukan melalui

jalur intrakurikuler; artinya seni dan budaya daerah dijadikan sebagai salah satu substansi atau

Page 9: Perubahan Budaya Akibat Budaya Lain

materi pembelajaran dalam satu mata kuliah atau dijadikan sebagai mata kuliah. Kemungkinan

yang pertama dapat dilakukan melalui mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD) bagi

mahasiswa program studi eksakta, dan Ilmu Budaya Dasar dan Antropologi Budaya bagi

mahasiswa program studi ilmu sosial. Dalam dua mata kuliah itu terdapat beberapa pokok

bahasan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap seni dan

budaya daerah yaitu tentang manusia dan kebudayaan, manusia dan peradaban, dan manusia,

sains teknologi, dan sen.Kemungkinan yang kedua tampaknya telah diakomodasi dalam

kurikulum program studi-program studi yang termasuk dalam rumpun ilmu budaya seperti

program studi di lingkungan Fakultas Sastra atau Fakultas Ilmu Budaya. Beberapa mata kuliah

yang secara khusus dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman terhadap seni dan budaya

daerah adalah Masyarakat dan Kesenian Indonesia, Manusia dan Kebudayaan Indonesia, dan

Masyarakat dan Kebudayaan Pesisir. Melalui mata kuliah-mata kuliah itu, mahasiswa dapat

diberi penugasan untuk melihat, memahami, mengapresiasi, mendokumentasi, dan membahas

seni dan budaya daerah. Dengan kegiatan-kegiatan semacam itu pemahaman mahasiswa

terhadap seni dan budaya daearah akan meningkat yang juga telah melakukan pelestarian.

Jalur intrakurikuler lainnya yang dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman bahkan

mengoptimalkan peran mahasiswa dalam pelestarian seni dan budaya daerah adalah Kuliah

Kerja Nyata (KKN). Mahasiswa-mahasiswa yang telah mendapatkan pemahaman yang

mencukupi terhadap seni dan budaya daerah dapat berkiprah langsung dalam pelestarian dan

pengembangan seni dan budaya daerah. Kuliah Kerja Profesi (KKP) yang merupakan bentuk lain

dari KKN di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro telah digunakan untuk berperan serta

dalam pelestarian dan pengembangan seni dan budaya daerah. Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya,

khususnya yang berasal dari program studi Sejarah, dalam tiga tahun terakhir sebagian telah

membantu merevitalisasi seni budaya yang tumbuh dan berkembang di Semarang, misalnya

batik Semarang, arsitektur Semarang, dan membantu mempromosikan perkumpulan Wayang

Orang Ngesthi Pandhawa.

b. Jalur Ekstrakurikuler

Pembentukan dan pemanfaatan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kesenian Jawa (Daerah

Lainnya) merupakan langkah lain yang dapat ditempuh untuk mengoptimalkan peran mahasiswa

dalam pelestarian seni dan budaya daerah. Sehubungan dengan hal itu, pimpinan perguruan

Page 10: Perubahan Budaya Akibat Budaya Lain

tinggi perlu mendorong pembentukan UKM Kesenian Daerah. Lembaga kemahasiswaan itu

merupakan wahana yang sangat strategis untuk upaya-upaya tersebut, karena mereka adalah

mahasiswa yang benar-benar berminat dan berbakat dalam bidang seni tradisi. Latihan-latihan

secara rutin sebagai salah satu bentuk kegiatan UKM kesenian daerah (Jawa misalnya) yang

pada gilirannya akan berujung pada pementasan atau pergelaran merupakan bentuk nyata dari

pelestarian seni dan budaya daerah.

Forum-forum festival seni mahasiswa semacam Pekan Seni Mahasiswa Tingkat Nasional

(Peksiminas) merupakan wahana yang lain untuk pengoptimalan peran mahasiswa dalam

pelestarian seni dan budaya daerah.

Kesimpulan

Dari Penulisan Makalah ini saya dapat menyimpulkan Bahwa Perubahan Dinamis dan arus

Globalisasi yang tinggi menyebabkan Masyarakat kita sebagai bangsa indonesia yang memiliki

banyak dan beragam kebudayaan kurang memiliki kesadaran akan pentingnya peranan budaya

lokal kita ini dalam memperkokoh ketahanan Budaya Bangsa. Padahal sesungguhnya Budaya

Lokal yang kita miliki ini dapat menjadikan kita lebih bernilai dibandingkan bangsa lain karena

betapa berharganya nilai – nilai budaya lokal yang ada di negara ini. Untuk itu seharusnya kita

bisa lebih tanggap dan peduli lagi terhadap semua kebudayaan yang ada di indonesia ini. Selain

itu kita harus memahami arti kebudayaan serta menjadikan keanekaragaman budaya yang ada di

Indonesia sebagai sumber kekuatan untuk ketahanan budaya bangsa.Agar budaya kita tetap

terjaga dan tidak diambil oleh bangsa lain. Karena kekayaan bangsa Indonesia yang tidak ternilai

harganya itu dan tidak pula dimiliki oleh bangsa-bangsa asing. Oleh sebab itu, sebagai generasi

muda, yang merupakan pewaris budaya bangsa, hendaknya memelihara seni budaya kita demi

masa depan anak cucu.