25
Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan JENIS-JENIS PERUBAHAN AKUNTANSI Tiga jenis perubahan akuntansi antara lain: 1. Perubahan Prinsip Akuntansi. Perubahan dari satu prinsip akuntansi yang berlaku umum ke prinsip akuntansi yang berlaku umum lainnya. Sebagai contoh, perubahan metode penyusutan dari saldo menurun berganda ke penyusutan garis lurus atas aktiva pabrik. Perubahan Akuntansi Dan Analisis kesalahan Perubahan akuntansi Analisis kesalahan Jenis-jenis perubahan akuntansi Perubahan prinsip akuntansi Perubahan estimasi akuntansi Pelaporan perubahan dalam perusahaan Pelaporan koreksi keslahan Kesalahan- kesalahan pada neraca Kesalahan- kesalahan pada laporan lara-rugi Pengaruh terhadap neraca dan laporan laba-rugi Ilustrasi komprhensif Penyusunn laporan

Perubahan Akuntansi Dan Analisis Kesalahan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Accounting For Error Analysis

Citation preview

Perubahan Akuntansi dan Analisis KesalahanPerubahan Akuntansi Dan Analisis kesalahan

Perubahan akuntansiAnalisis kesalahan

Kesalahan-kesalahan pada neraca Kesalahan-kesalahan pada laporan lara-rugi Pengaruh terhadap neraca dan laporan laba-rugi Ilustrasi komprhensif Penyusunn laporan dengan koreksi kesalahan Jenis-jenis perubahan akuntansi Perubahan prinsip akuntansi Perubahan estimasi akuntansi Pelaporan perubahan dalam perusahaan Pelaporan koreksi keslahan Ikhtisar Motivasi melakukan perubahan

JENIS-JENIS PERUBAHAN AKUNTANSITiga jenis perubahan akuntansi antara lain:1. Perubahan Prinsip Akuntansi. Perubahan dari satu prinsip akuntansi yang berlaku umum ke prinsip akuntansi yang berlaku umum lainnya. Sebagai contoh, perubahan metode penyusutan dari saldo menurun berganda ke penyusutan garis lurus atas aktiva pabrik.2. Perubahan Estimasi Akuntansi. Perubahan yang terjadi sebagai akibat dari informasi baru atau diperolehnya pengalaman tambahan. Contonya adalah perubahan estimasi umur manfaat aktifa yang dapat disusutkan.3. Perubahan EStimasi Pelaporan. Perubahan dari pelaporan sebagai satu jenis entitas ke jenis entitas lainnya. Sebagai contoh, perubahan anak perusahaan spesifik dalam satu kelompok perusahaan di mana laporan keuangan konsolidasi disusun.

Kategori keempat membutuhkan perubahan akuntansi, walaupun hal ini tidak diklasifikasikan sebagai perubahan akuntansi.4. Kesalahan-kesalahan dalam laporan keuangan. Kesalahan yang terjadi sebagai akibat dari kesalahan matematis, kesalahan penerapan prinsip akuntansi, atau kelalaian atau penyalahguanaan fakta yang ada pada saat laporan keuangan disusun. Contohnya adalah penerapan metode persediaan eceran yang tidak tepat dalam menentukan nilai persediaan akhir.

Perubahan-perubahan itu diklasifikasi dalam empat kategori ini karena karakteristik individual dari setiap kategori membutuhkan metode yang berbeda untuk mengakui perubahan itu dalam laporan keuangan. Masing-masing kategori tersebut akan dibahas secara terpisah untuk menyelidiki karakteristiknya yang tidak biasa, dan untuk menentukan bagaimana masing-masing kategori harus dilaporkan dalam akun serta bagaimana informasi harus diungkapkan dalam laporan komparatif.

PERUBAHAN PRINSIP AKUNTANSIPerubahan prinsip akuntansi melibatkan perubahan dari satu prinsip akuntansi yang berlaku umum ke yang lain. Sebagai contohnya, suatu perusahaan dapat mengubah dasar penetapan harga persedian dari biaya rata-rata ke LIFO. Atau perusahaan itu dapat mengubah metode penyusutan aktiva lancar dari metode dipercepat kegaris lurus, atau sebaliknya.Perubahan prinsip akuntansi tidak dianggap berasal dari penerapan prinsip baru dalam mengakui kejadian-kejadian yang telah terjadi untuk pertama kalinya atau yang terjadi sebelumnya tetapi tidak material. Akhirnya, jika prinsip akuntansi yang sebelumnya diikuti tidak dapat diterima, atau prinsip itu diterapkan secara tidak benar, maka perubahaan ke prinsip akuntansi yang berlaku umum dianggap sebagai koreksi kesalahan. Perpindahan dari akuntansi dasar kas atau pajak penghasialan kedasar akrual dianggap juga sebagai koreksi kesalahan. Jika perusahaan mengurangi nilai sisa ketika menghitung penyusutan aktiva pabrik dengan metode slado menurun berganda dan akhirnya menghitung kembali penyusutan itu tanpa mengurangkan estimasi nilai sisa, maka suatu keslahan telah dikoreksi.Tiga pendekatan berikut telah disarankan untuk melaporkan perubahan prinsip akuntansi dalam akun-akun:Retroaktif. Pengaruh komulatif dari penggunaan metode baru terhadap laporan keuangan pada awa periode harus dihitung. Penyesuaian retroaktif atas laporan keuanagan kemudian dibuat, dengan menyusun kembali laporan keuanagan tahun sebelumnya atas dasar yang konsisten dengan prinsip yang baru diterapkan. Pendukung pendapatan ini berpendapat bahwa hanya dengan menyusun kembali laporan periode sebelumnya yang dapat menyebabkan perubahan prinsip akuntansi untuk laporan keuangan yang dapat dibandingkan.Periode Berjalan. Penyeseuian ini dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun berjalan sebagai pos khusus dengan judul Pos-pos luar angkasa dan Laba Bersih. Pendukung metode ini berpendapat bahwa menyatakan kembali laporan keuangan tahun-tahun sebelumnya akan mengakibatkan hilangnya kepercayaan para investor atas laporan keuangan.Prospektif (di masa depan). Pendukung pendekataan ini berargumen bahwa setelah manajemen menyajikan laporan keuangan berdasarkan prinsip akuntansi yang dapat diterima, maka laporan teresebut telah final, manajemen tidak dapat mengubah periode sebelumnya dengan menerapkan prinsip baru.

Perubahan Akuntansi Jenis Pengaruh KomulatifPersyaratan umum yang ditetapkan oleh profesi akuntansi adalah bahwa metode periode berjalan, atau catch-up, harus digunakan untuk memperhitungkan perubahan prinsip akuntansi. Peryaratan umum tersebut adalah sebagai berikut:1. Pendekatan periode berjalanatau catch-up harus dijalankan. Pengaruh komulatif dari penyesuian harus diperoleh dalam laporan laba-rugi di antara pos-pos luar biasa dan laba rugi.2. Laporan keuangan periode sebelumnya yang dimasukkan untuk tujuan komparatif tidak perlu dinyatakan kembali.3. Laba sebelum pos-pos luar biasa dan laba bersih, yang dihitung atas dasar pro-forma (seolah-olah) harus ditampilkan pada laporan laba rugi untuk semua periode. Laba tersebut disajikan seolah-olah prinsip yang baru diadopsi telah diterpkan selama seluruh periode yang terpengaruh. Data laba per saham yang terkait juga harus dilaporkan. Jadi, para pembaca memiliki pemahaman tentang bagaimana laporan keuangan yang dinyatakan kembali itu diperoleh.

Penyajian laporan keuangan 2002 2001Laporan sebelum pos luar biasa dan pengaruh komulatif Perubahan prinsip akutansi$130.000$111.000Pos luar biasa setelah pajak (30.000) 10.000Pengaruh komulatif pada tahun sebelumnya dari penerapan Retroaktif metode penyusutan yang baru, setelah pajak 7.800 Laba bersih$107.800$121.000

Jumlah per Saham Laba per saha (10.000 lembar saham) Laba sebelum pos luar biasa dan pengaruh Komulatif perubahan prinsip akuntansi$13,00$11,10 Pos luar biasa (3,00)1,00 Pengaruh komulatif pada tahun sebelumnya dari penerapan Retroaktif metode penyusutan yang baru0.78 Laba bersih$10,78$12,10

Komulatif ini bukan merupakan pos luar biasa tetapi dilaporkan atas dasar setelah pajak yang sama dengan yang digunakan untuk pos-pos luar biasa.

Informasi pro-forma bermanfaat bagi individu-individu yang berkepentingan dalam penilaian kecenderungan laba selama suatu periode waktu. Informasi pro-forma, yang hanya ditampilkan sebagai informasi pelengkap, dapat dilaporkan pada laporan laba-rugi, dalam skedul terpisah, atau dalam catatan atas laporan keuangan.

Perubahan Akuntansi Jenis Pengaruh-RetroaktifDalam situasi tertentu, perubahan prinsip akuntansi dapat ditangani secara retroaktif. Penyesuaian retroaktif atas laporan keuangan yang disajikan dibuat dengan menyusun kembali laporan keuangan tahun sebelumnya atas dasar yang konsisten dengan prinsip yang baru diadopsi. Setiap bagian dari pengaruh komulatif yang berkaitan dengan tahun-tahun sebelumnya diperlakukan sebagai penyesuaian laba ditahan awal dari tahun paling awal yang ditampilkan.Lima situasi yang membutuhkan pelaporan kembali laporan keuangan dari semua periode sebelumnya adalah:1. Perubahan dari metode penilaian persediaan LIFO ke metode lainnya.2. Perubahan metode akuntansi untuk kontrak jenis kontruksi jangka panjang.3. Perubahan dari atau ke metode akuntansi biaya penuh dalam industri ekstraktif.4. Penerbitan laporan keuangan oleh perusahaan untuk yang pertama kalinya guna memperoleh modal ekuitas tambahan, mempengaruhi kombinasi bisnis, atau pendaftaran sekuritas.5. Pengumuman professional yang merekomendasikan bahwa perubahan prinsip akuntansi diperlukan secara retroaktif.

Mengapa profesi akuntansi memberikan pengecualian-pengecualian ini? Meskipun alasanya bervariasi, namun alasan utamanya ialah bahwa pelaporan penyesuian kumulatif dalam periode perubahan dapat memiliki pengaruh yang besar terhadap laba bersih, dimana angka laba itu dapat menyesatkan. Suatu ilustrasi yang sesuai adalah pengalaman Chrysler Corporation (sekarang Daimler Chrysler)ketika mengubah akutansi persediaannya dari LIFO kr FIFO.jika perubahan itu telah ditangani secara benar, maka Chrysler akan melaporkan penyesuaiannya terhadap laba bersih sebesar $53.500.000, yang akan mengakibatkan laba bersih sebesar $45.900.000 buka kerugian bersih sebesar $7.600.000.Sebagai ilistrasi lainnya, pada awal tahun 1980-an industry kereta api beralih dari metode retirement-replacement atas penyusutan peralatan kereta api ke metode yang lebih umum digunakan seperti penyusutan garis lurus. Perlakuan pengaruh komulatif ini berarti bahwa penyesuian yang substansial akan dilakukan atas laba pada periode terjadinya perubahan. Banyak perusahaan dalam industry rel kereta api beragumen bahwa penyesuaian tersebut sangatlah besar, sehingga pengaruh komulatif selama tahun berjalan akan mendistorsi informasi itu dan membuatnya kurang bermanfaat, dibandingkan menyatakan kembali laporan tahun sebelumnya. Situasi seperti ini memberi dukungan untuk menyatakan kembali sehingga komparabilitas tidak terpengaruh secara serius.

Penyajian laporan laba rugi Bagian bawah dari laporan laba rugi Denson Contruction C0. Sebelum memperhitungkan pengaruh perubahan retroaktif dalam prinsip akuntansi, adalah sebagai berikut

Laporan laba rugi 20022001 Laba berih$144.000$96.000Jumlah per Saham Laba per saham (100.000 lembar saham)$1.14$0.96

Laba bersih untuk dua periode dihitung sebagai berikut:2002 $190.000-$0.40($190.000) = $114.0002001 $160.000-$0.40($160.000) = $96.000

Bagian bawah dari laporan laba rugi Denson Corporation Co. setelah memperhitungkan perubahan retroaktif dalam prinsip akuntansi, adalah sebagai berikut:Laporan laba rugi 20022001 Laba bersih$120.000$108.000Jumlah per Saham Laba per Saham(100.000lembar saham)$1.20 $1.08

Laba bersih untuk dua periode dihitung sebagai berikut:2002 $200.000-0.40($200.000) = $120.0002001 $180.000-0.40($180.000) = $108.000

Perhatikan bahwa laporan laba-rugi komparatif 2 tahun memiliki perbedaan utama dari laporan laba rugi komparatif 2 tahun sebelumnya. Tidak ada informasi pro-forma yang diperlukan apabila perubahan prinsip akuntansi ditangani secara retroaktif, karena angka laba dari periode sebelumnya telah dinyatakan kembali.

Perubahan Ke Metode LIFOSeperti diindikasikan, pengaruh komulatif dari setiap perubahan akuntansi harus ditampilkan dalam laporan laba rugi di antara judul Pos luar biasa dan Laba bersih, kecuali untuk kondisi-kondisi yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Selain itu, aturan ini tidak dapat diterapkan apabila perusahaan beralih ke metode penilaian persediaan LIFO. Dalam situasi ini, persediaan tahun dasar untuk menghitung persediaan LIFO berikutnya merupakan persediaan awal pada metode ini diadopsi. Tidak ada pernyataan kembali atas laba tahun-tahun sebelumnya karena dianggap sangat tidak praktis. pernyataan kembali dengan metode LIFO akan tergantung pada asumsi-asumsi seperti tahun yang berbeda dimana lapisan persediaan itu ditetapkan.Pengungkapan ini dibatasi untuk hanya memperlihatkan dampak perubahaan terhadap hasil operasi pada periode perubahan. Selain iyu, alasan untuk mengabaikan perhitungan pengaruh komulatif dan jumlah pro-forma dari tahun sebelumnya juga harus dijelaskan. Ahrinya, perusahaan harus mengungkapkan justifikasi dari perubahan LIFO. Laporan Tahunan Quaker Oats Company mengindikasikan jenis pengungkpan yang diperlukan.PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSIPenyusunan laporan keuangan memerlukan estimasi dampak dari kondisi-kondisi dan peristiwa di masa datang. Berikut adalah contoh pos-pos yang memerlukan estimasi:1. Piutang tak tertagih.2. Keusangan persediaan.3. Umur manfaat dan nilai sisa aktiva.4. Periode yang menerima manfaat dari biaya yang ditangguhkan.5. Kewajiban untuk biaya garansi dan pajak penghasilan.6. Cadangan mineral yang dpat dipulihkan kembali.

Perubahan estimasi harus ditangani secara prospektif. Yaitu, tidak ada perubahan yang harus dibuat dalam hasil yang dilaporkan sebelumnya. Saldo awal tidak perlu disesuaikan, dan tidak ada usaha untuk menyusul atau catch-up periode sebelumnya. Jadi, pengaruh dari semua perubahan estimasi diperhitungkan pada (1) periode perubahan jika perubahan itu hanya mempengaruhi periode bersangkutan atau (2) periode perubahan atau periode di masa datang jika perubahan tersebut mempengaruhi keduanya. Akibatnya, perubhan estimasi dipandang sebgai koreksi atau penyesuian normal yang berulang, hasil alami dari proses akuntansi, dan diperlakukan retroaktif dilarang.

PELAPORAN PERUBAHAN DALAM ENTITASSuatu perubahan akuntansi yang terjadi pada laporan keuanagn yang sebenarnya merupakan laporan dari entitas yang berbeda harus dilaporkan dengan menyatakan kembali laporan keuangan yang disajikan selama periode sebelumnya, guna menunjukan informasi keuangan bagi entitas pelaporan yang baru selama semua periode.

Contoh perubahan dalam entitas pelaporan adalah:1. Menyajikan laporan konsolidasi untuk menggantikan laporan perusahaan individual.2. Mengubah anak perusahaan tertentu yang terdiri dari kemolpok perusahaan dimana laporan keuangan konsolidasi disajikan.3. Mengubah perusahaan yang termasuk dalam laporan keuangan gabungan.4. Akuntansi untuk pooling of interests.5. Perubahan metode akuntansi biaya, ekuitas, atau konsolidasi untuk anak perusahaan dan investasi. Perubahan dalam entitas pelaporan bukan berasal dari penciptaan, pemutusan (cessation), pembelian, atau disposisi anak perusahaan atau unit bisnis lainnya.

Laporan keuangan dari tahun dimana perubahan dalam entitas pelaporan dilakukan harus mengungkapkan sifat perubahan itu dan alasannya. Pengaruh perubahan ini terhadap laba sebelum pos-pos luar biasa, laba bersih dan laba per saham harus dilaporkan untuk semua periode yang disajikan. Pengungkapan ini tidak perlu diulang pada laporan keuangan periode berikutnya.

PELAPORAN KOREKSI KESALAHANTidak ada perusahaan, baik yang kecil maupun besar yang kebal dari kesalahan. Akan tetapi, risiko dari kesalahan yang material dapat dikurangi dengan menyelenggarakan pengendalian internal yang baik dan aplikasi prosedur akuntansi yang baik.Beikur ini adalah contoh-contoh dari kesalahan akuntansi:1. Perubahan dari prinsip akuntansi yang tidak berlaku umum ke prinsip akuntansi yang berlaku umum. Dasar pemikiran dari hal ini adalah bahwa periode sebelumnya telah disajikan secara tidak benar karena penerapan prinsip akuntansi yang tidak benar. Contoh: perubahan dari akuntansi dasar kas atau pajak penghasilan ke dasar akrual.2. Kesalahan matematis yang diakibatkan oleh penjumlahan, pengurangan, dan sebagainya. Contoh: penjumlahan kartu perhitungan persediaan yang salah dalam menentukan nilai persediaan.3. Perubahan estimasi yang terjadi karena estimasi-estimasi itu tidak dibuat dengan jujur. Contoh: penggunaan tariff penyusutan yang secara jelas tidak realistis.4. Kelalaian, seperti kegagalan untuk mengakrualkan atau menangguhkan beban atau pendapatan tertentu pada akhir periode.

Segera setelah ditemukan, kesalahan-kesalahan tersebut harus dikoreksi dengan ayat jurnal yang tepat dalam akun dan dilaporkan dalam laporan keuangan. Profesi akuntansi mensyaratkan bahwa koreksi kesalahan diperlakukan sebagai penyesuaian periode sebelumnya, dicatat dalam tahun di mana kesalahan itu ditemukan, dan dilaporkan pada laporan keuangan sebagai penyesuaian atas saldo awal laba ditahan. Jika laporan komparatif disajikan, maka laporan periode sebelumnya yang terpengaruh harus dinyatakan kembali untuk mengoreksi kesalahan. Pengungkapan ini tidak perlu diulang dalam laporan keuangan periode berikutnya.

Illustrasi Untuk mengilustrasikannya, misalkan pada tahun 2002 petugas pembukuan selectric company menemukan bahwa pada tahun 2001 perusahaan lalai mencatat dalam akun beban penyusutan sebesar $20.000 atas gedung yang baru dibangun. Penyusutan ini telah secara tepat dimasukan dalam SPT pajak. Karena berbagai perbedaan sementara, laba bersih yang dilaporkan pada tahun 2001 adalah $150.000 dan laba kena pajak adalah $110.000. Ayat jurnal berikut telah dibuat untuk pajak penghasilan (asumsikan bahwa tarif pajak efektif untuk tahun 2001 adalah 40%).Beban Pajak Penghasilan60.000Hutang Pajak Penghasilan44.000Kewajiban Pajak yang Ditangguhkan16.000Sebagai akibat dari kesalahan tidak memasukan beban sebesar $20.000 dii tahun 2001:Beban penyusutan (2001) telah dinyatakan terlalu rendah$20.000Akumulasi penyusutan telah dinyatakan terlalu rendah 20.000Beban pajak penghasilan (2001) telah dinyatakan terlalutinggi (20.000 x 40%)Laba bersih (2001) telah dinyatakan terlalu tinggi12.000Kewajiban pajak yang ditangguhkan telah dinyatakan terlalu tinggi ($20.000 x 40%)

Ayat jurnal yang dibuat pada tahun 2002 untuk mengkoreksi pengabaian beban penyusutan tahun 2001 sebesar $20.000 adalah sebagai berikut:Ayat Jurnal Koreksi 2002Laba Ditahan 12.000Kewajiban Pajak yang Ditangguhkan8.000Akumulasi Penyusutan Gedung20.000

Ayat jurnal untuk mencatat koreksi kesalahan adalah sama baik apakah laporan keuangan periode tunggal ataupun laporan keuangan komparatif yang disusun; namun penyajian dalam laporan keuangan akan berbeda. Jika laporan periode tunggal (nonkomparatif) yang disajikan, maka kesalahan harus dilaporkan sebagai penyesuaian terhadap saldo awal laba ditahan dari periode di mana kesalahan itu ditemukan (lihat illustrasi di bawah).

Laba ditahan, 1 Januari 2002Seperti dilaporkan sebelumnya $350.000Koreksi kesalahan (penyusutan)$20.000Dikurangi: Reduksi pajak penghasilan yang dibolehkan 8.000 (12.000)Saldo laba ditahan yang disesuaikan 1 Januari 2002 338.000Ditambah: Laba bersih tahun 2002 400.000Laba ditahan, 31 Desember 2002 $738.000

Laporan komparatifJika laporan keuangan dibuat, maka penyesuaian harus dilakukan guna mengoreksi jumlah semua akun yang terpengaruh yang dilaporkan dalam laporan keuangan untuk semua periode pelaporan. Data dari setiap tahun yang telah disajikan harus dinyatakan kembali sampai benar, dan setiap penyesuaian susulan (cacth-up) harus ditampilkan sebagai penyesuaian periode sebelumnya atas laba ditahan selama periode terdahulu yang dilaporkan. Sebagai contoh, dalam kasus Selectric Company, kesalahan mengabaikan penyusutan tahun 2001 sebesar $20.000, yang ditemukan pada tahun 2002, mengharuskan pernyataan kembali laporan keuangan tahun 2001 apabila disajikan sebagai perbandingan dengan laporan keuangan tahun 2002. Akun-akun berikut ini dalam laporan keuangan tahun 2001 (disajikan sebagai pembanding dengan laporan tahun 2002) akan dinyatakan kembali:Dalam neraca:Akumulasi penyusutan-gedung$20.000 meningkatKewajiban pajak yang ditangguhkan$ 8.000 menurunLaba ditahan, saldo akhir$12.000 menurunDalam laporan laba rugiBeban penyusutan-gedung$20.000 meningkatBeban pajak$ 8.000 menurunLaba bersih$12.000 menurunDalam laporan laba ditahanLaba ditahan, saldo akhir (akibat laba bersihyang lebih rendah selama periode tersebut)$12.000 menurun

Laporan keuangan tahun 2002 dalam bentuk komparatif dengan laporan keuangan tahun 2001 dibuat seolah-olah kesalahan tidak terjadi. Minimal, laporan komparatif semacam ini dalam tahun 2002 harus mencakup catatan atas laporan keuangan untuk mengarahkan perhatian pada ke pernyataan kembali laporan keuangan tahun 2001 serta pengungkapan dampak koreksi terhadap laba sebelum pos-pos luar biasa, laba bersih, dan jumlah per saham yang terkait.

Ikhtisar perubahan akuntansi dan koreksi kesalahanPerubahan prinsip akuntansi akan dianggap tepat hanya apabila perusahaan menunjukan bahwa prinsip akuntansi alternatif yang berlaku umum yang telah diadopsi lebih disukai daripada prinsip sebelumnya. Dalam menetapkan pedoman profesi akuntansi, preferensi di antara prinsip akuntansi harus ditentukan atas dasar apakah prinsip yang baru dapat memperbaiki pelaporan keuangan, bukan atas dasar dampak pajak penghasilan semata. Namun tidaklah selalu mudah untuk menentukan perbaikan apa dalam pelaporan keuangan. Bagaimana seseorang menentukan ukuran atau perbaikan mana yang lebih disukai? Sebagai contoh, The Quaker Oats Company beragumen bahwa perubahan prinsip akuntansi ke penilaian persediaan LIFO akan lebih baik menandingkan biaya periode berjalan dengan pendapatan periode berjalan. Sebaliknya, perusahaan lain mungkin beralih dari LIFO ke FIFO karena ingin melaporkan persediaan akhir yang lebih realistis. Bagaimana anda menentukan mana yang terbaik dari kedua argumen itu? Auditor harus mempunyai beberapa standar atau tujuan sebagai dasar untuk menentukan metode yang disukai. Karena tidak ada standar atau tujuan universal yang diterima umum, maka masalah penentuan preferensi akan terus menjadi masalah yang sulit.Pada awalnya SEC berpendapat bahwa auditor harus mengindikasikan apakah perubahan prinsip akuntansi lebih disukai. SEC telah memodifikasi pendekatan ini, mengingat betapa besarnya ketergantungan pada pertimbangan manajemen dalam menilai preferensi. Meskipun kriteria dari preferensi sulit diaplikasikan namun pedoman umum yang ditetapkan telah bertindak sebagai pencegah terhadap perubahan prinsip akuntansi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Jika standar FASB menciptakan prinsip baru atau menunjukann preferensi atau penolakan atas prinsip akuntansi spesifik, maka perubahan

tersebut secara jelas diaanggap dapat diterima. Demikian juga, dokumen otoritatif lainnya, seperti laporan posisi AcSEC dan pedoman audit industri dari AICPA, dianggap sebagai akuntansi yang lebih disukai apabila perubahan prinsip akuntansi dipertimbangkan. Perubahan prinsip akuntansi Aturan umum:Menggunakan pendekatan periode berjalan atau catch-up dengan:a. Melaporkan hasil periode berjalan atas dasar yang baru.b. Melaporkan pengaruh kumulatif dari penyesuaian dalam laporan keuangan periode berjalan di antara judul Pos-pos luar biasa dan Laba bersih.c. Menyajikan laporan keuangan periode sebelumnya seperti dilaporkan sebelumnya.d. Menyajikan data pro-forma tentang laba dan laba per saham untuk semua periode sebelumnya yang disajikan.Pengecualian Menggunakan pendekatan retroaktif dengan:a. Menyatakan kembali laporan keuangan dari semua periode sebelumnya yang disajikan.b. Mengungkapkan dalam tahun terjadinya perubahan pengaruh terhadap laba bersih dan laba per saham dari semua periode sebelumnya yang disajikan.c. Melaporkan penyesuaian atas saldo awal laba ditahan dalam laporan laba ditahan.Menggunakan perubahan ke pendekatan LIFO dengan:a. Tidak menyatakan kembali laba tahun sebelumnyab. Menggunakan persediaan awal dalam tahun di mana metode baru mulai digunakan sebagai tahun dasar persediaan untuk semua perhitungan LIFO berikutnya.c. Mengungkapkan pengaruh dari perubahan pada tahun berjalan, dan alasan-alasan untuk mengabaikan perhitungan pengaruh kumulatif serta jumlah pro-forma dari tahun sebelumnya. Perubahan estimasi akuntansiMenggunakan pendekatan periode berjalan dari prospektif dengan:a. Melaporkan laporan keuangan periode berjalan dari masa datang atas dasar baru.b. Menyajikan laporan keuangan periode sebelumnya seperti dilaporkan sebelumnya.c. Tidak melakukan penyesuaian atau saldo awal periode berjalan untuk tujuan catch-up, dan tidak melakukan penyajian pro-forma Perubahan dalam entitas pelaporanMenggunakan pendekatan retroaktif dengan:a. Menyatakan kembali laporan keuangan untuk semua periode sebelumnya yang disajikan.b. Mengungkapkan dalam tahun terjadinya perubahan pengaruh terhadap data laba bersih dari laba per saham untuk semua periode sebelumnya yang disajikan.

Perubahan karena kesalahanMenggunakan pendekatan retroaktif dengan:a. Memperbaiki semua laporan keuangan periode sebelumnya yang disajikan.b. Menyatakan kembali saldo awal Laba ditahan untuk periode pertama yang disajikan apabila pengaruh kesalahan terjadi dalam periode sebelumnya.

MOTIVASI UNTUK MELAKUKAN PERUBAHANSangatlah sulit untuk menentukan standar akuntansi mana yang memliki dukungan konseptual yang kuat, sementara komplikasi lainnya telah membuat prosesnya menjadi semakin kompleks. Komplikasi ini berasal dari kenyataan bahwa manajer (dan pihak lainnya) memiliki kepentingan pribadi atas bagaimana laporan keuangan mempengaruhi perusahaan. Para manajer tentunya ingin memperlihatkan kinerja keuangannya yang baik. Suatu angka laba yang menguntungkan dapat mempengaruhi impestor, dan posisi likuiditas yang kuat dapat mempengaruhi kreditor. Akan tetapi, angka laba yang terlalu menguntungkan dapat memberi amunisi kepada para negosiator serikat pekerja dan pembuat kebijakan pemerintah selama membicarakan tawar-menawar. Oleh sebab itu, para manajer mungkin memiliki motif laba yang berbeda-beda tergantung pada waktu dan siapa yang ingin mereka pengaruhi.

Penelitian yang dilakukan telah memberikan masukan tambahan tentang mengapa perusahaan lebih memilih metode akuntansi tertentu. Beberapa alasannya adalah sebagai berikut:1. Biaya politik. Semakin besar perusahaan dan terlihat lebih bersifar politis, semakin besar para politisi serta pembuat peraturan mencurahkan perhatian kepada perusahaan tersebut. Banyak pihak berpendapat bahwa ara politisi dan pembuat peraturan ini dapat membuat sarang dengan menetapkan peraturan-peraturan dalam organisasi tersebut guna meraih manfaat bagi pemilih mereka. Jadi semakin besar perusahaan, semakin besar ketergantungan pada peraturan seperti antitrust dan semakin besar kemungkinannya untuk membayar pajak yang lebih besar.2. Struktur modal. Sejumlah studi telah mengindikasikan bahwa struktur modal perusahaan dapat mempengaruhi pemilihan metode akuntansi. Sebagai contoh, perusahaan dengan rasio hutang terhadap ekuitas yang tinggi akan sangat tergantung pada perjanjian hutang. Yaitu, perusahaan mungkin memiliki perjanjian hutang yang mengindikasikan bahwa perusahaan tidak dapat membayar dividen jika laba ditahan berada di bawah tingkat tertentu. Sebagai akibatnya, perusahaan jenis ini cenderung memilih metode akuntansi yang akan menaikan laba bersih. Sebagai contoh, sekelompok penulis mengindikasikan bahwa struktur modal perusahaan mempengaruhi keputusan apakah akan membebankan atau mengkapitalisasi bunga. Pihak lainnya mengindikasi bahwa akuntansi biaya penuh lebih dipilih dibandingkan upaya yang berhasil oleh perusahaan yang memiliki rasio hutang terhadap ekuitas yang tinggi.3. Pembayaran bonus. Jika pembayaran bonus dilakukan kepada manajemen berkaitan dengan laba, maka dapat dikatakan bahwa manajemen akan memilih metode akuntansi yang memaksimalkan pembayaran bonus mereka. Jadi, dalam memilih meotde akuntansi, manajemen memperhatikan kepentingannnya berkaitan dengan dampak perubahan laba akuntansi terhadap rencana kompensasinya.4. Memperlancar laba. Kenaikan laba yang substansial dapat mengundang perhatian dari para politisi, pembuat peraturan, dan pesaing. Selain itu, kenaikan laba yang besar juga dapat menciptakan masalah bagi manajemen karena hasil yang sama akan sulit dicapai pada tahun berikutnya.

Manajemen memperhatikan dengan seksama akuntansi yang mereka terapkan dan seringkali mengubah metode akuntansi bukan alasan konseptual, tetapi lebih pada alasan ekonomis. Seperti telah diindikasikan dalam seluruh buku ini, argumen yang diberikan semacam itu telah dikenal sebagai argumen konsekuensi ekonomi, karena berfokus pada dampak yang diharapkan dari metode akuntansi terhadap perilaku investor, kreditor, pesaing, pemerintah, atau manajer perusahaan yang melaporkan, daripada justifikasi konseptual untuk standar akuntansi.Untuk menghadapi tekanan-tekanan ini, pembuat standar akuntansi seperti yang telah diumumkan FASB, sebagai bagian dari kerangka kerja konseptual, akan menilai manfaat standar yang diusulkan dari posisi netral. Yaitu, standar yang dapat diandalkan tidak boleh dievaluasi berdasarkan dampak yang mungkin terhadap perilaku. Ini bukanlah waktunya FASB untuk memilih standar berdasarkan jenis perilaku yang mereka ingin tonjolkan dan yang ingin mereka hilangkan. Pada saat yang bersamaan, harus diakui bahwa beberapa standar seringkali memiliki dampak dari perilaku yang mempengaruhi. Namun justifikasinya harus ditanyakan secara konseptual dan bukan dalam istilah dampaknya.