37
Pertemuan I

Pert i Akuntansi Pandangan Umum

Embed Size (px)

DESCRIPTION

akuntansi pandangan umum

Citation preview

Page 1: Pert i Akuntansi Pandangan Umum

Pertemuan I

Page 2: Pert i Akuntansi Pandangan Umum

Menurut Accounting Principles Board (1970), Akuntansi adalah: suatu kegiatanjasa.

Fungsinya adalah untuk menyediakaninformasi kuantitatif, terutama bersifatkeuangan, tentang entitas ekonomik yang dimaksudkan agar berguna dalampengambilan keputusan ekonomik-dalammengambil pilihan-pilihan beralasan di antara pelbagai tindakan alternatif.

Page 3: Pert i Akuntansi Pandangan Umum

Akuntansi berfungsi sebagai penyediainformasi kuantitatif, terutama yang bersifatkeuangan. Informasi tersebut diharapkandapat menjadi masukan dalam proses pengambilan keputusan ekonomik danrasional.

Page 4: Pert i Akuntansi Pandangan Umum

Beberapa contoh keputusan ekonomik

Menerima atau menolak permintaan kredit(bagi bank atau lembaga keuangan lain yang sedang mempertimbangkanpermintaan kredit dari nasabah dan calonnasabahnya)

Melepas kembali atau mempertahankansaham (surat tanda pemilikan padaperseroan terbatas)

Mengeluarkan saham atau obligasi untukmenarik dana dari masyarakyat.

Page 5: Pert i Akuntansi Pandangan Umum

Akuntansi meliputi beberapa cabang, seperti: Akuntansi keuangan, Akuntansi managemen, Akuntansi perpajakan, Akuntansi biaya, Akuntansi pemerintahan, Akuntansi Penganggaran, dan Sistem Informasi Akuntansi

Page 6: Pert i Akuntansi Pandangan Umum

Akuntansi dapat diklasifikasikan atas dasar:

1. Entitas ekonomik yang menggunakanakuntansi

2. Para pengguna informasi akuntansi

Page 7: Pert i Akuntansi Pandangan Umum

Akuntansi Bisnis dan Akuntansi Nonbisnis

Suatu entitas ekonomik adalah suatu organisasiyang mengelola sumber daya ekonomik dengantujuan tertentu. Atas dasar tujuan tersebut, entitasdapat dibedakan menjadi entitas bisnis artinyabertujuan mencari laba, dan entitas nonbisnisartinya tidak bertujuan mencari laba.

Entitas bisnis sering disebut perusahaan bisnis atauperusahaan. Entitas bisnis dapat dibedakan kedalam entitas bisnis konvensional dan entitas bisnissyariah.

Page 8: Pert i Akuntansi Pandangan Umum

Gbr. Klasifikasi akuntansi berdasarkan tujuan entitas ekonomik

AkuntasiNon-Bisnis

AkuntansiBisnis

Akuntansi BisnisNon-

Pemerintahan

AkuntansiBisnis

Konvensional

AkuntansiBisnis

Syariah

AkuntansiPemerintahan

Akuntansi

Page 9: Pert i Akuntansi Pandangan Umum

Akuntansi keuangan dan Akuntansi managemen

Akuntansi Keuangan meyajikan informasi terutamauntuk kepentingan pihak eksternal entitas ekonomik, contohnya pemilik perusahaan atau pemegang sahamdan para kreditor.

Akuntansi managemen menyajikan informasi untukkepentingan pihak internal entitas ekonomik yaitumanagemen yang berfungsi mengelola perusahaan.

Dengan memperhatikan pengklasifikasian akuntansiseperti di atas, dapat disimpulkan bahwa akuntansikeuangan dapat diselenggarakan oleh entitas bisnis danentitas nonbisnis. Demikian halnya adalah untukakuntansi managemen, yakni akuntansi managemendapat juga diselenggarakan oleh entitas bisnis danentitas nonbisnis.

Page 10: Pert i Akuntansi Pandangan Umum

Informasi akuntansi sangat diperlukan olehpara penggunanya untuk membantu merekamengambil keputusan ekonomik.

Para pengguna informasi akuntansi dapatdikelompokkan ke dalam dua golongan besar.

* Para pengguna yang memiliki kepentingan langsungterhadap entitas tertentu. Contohnya, pemilik ataupemegang saham, kreditor, managemen, karyawan, dan pemerintah.

* Para pengguna yang memiliki kepentingan taklangsung terhadap perusahaan. Contohnya, analisisdan konsultan keuangan, asosiasi dagang, danfederasi buruh.

Page 11: Pert i Akuntansi Pandangan Umum

1) Pemilik dan Calon Pemilik (investor)

2) Kreditor dan Calon Kreditor

3) Managemen

4) Karyawan dan Calon Karyawan

5) Pemerintah

Page 12: Pert i Akuntansi Pandangan Umum

Setiap pemilik perusahaan menghendakidana yang ditanamkannya dapat terusberkembang, sedangkan calon pemilikakan menggunakannya sebagai tolak ukurtingkat kembalian (rate of return) yang akan diperolehnya jika mereka membelisaham perusahaan tertentu.

Page 13: Pert i Akuntansi Pandangan Umum

Kreditor adalah para individu atau lembagayang memasok kredit (pinjaman) kepadasuatu perusahaan atau entitas ekonomik.Kreditor berkepentingan terhadapkeamanan dana yang dipinjamkannya danbunga yang akan diperolehnya.

Calon kreditor perlu mengevaluasi laporanakuntansi sebelum memutuskan untukmemberikan pinjaman.

Page 14: Pert i Akuntansi Pandangan Umum

Manajemen memiliki kepentinganlangsung, diantaranya:

Melindungi aset.

Penyusunan rencana.

Pengukuran efisiensi, efektivitas, dankeekonomian.

Pengawasan.

Page 15: Pert i Akuntansi Pandangan Umum

Karyawan

Kepentingan langsung karyawan terhadapperusahaan adalah upah yang sesuai dengankontribusi yang disumbangkannya.

Calon Karyawan

Untuk melihat prospek perusahaan dan bakalkarirnya di perusahaan tersebut.

Page 16: Pert i Akuntansi Pandangan Umum

Pemerintah berkepentingan dalam hal:

- Pembayaran pajak

- Ketaatan.

Page 17: Pert i Akuntansi Pandangan Umum

Analisis dan Konsultan Keuangan

* Pemberian saran

* Penilaian prospek

* Penentuan kebijakan, misalnyapromosipenjualan.

Asosiasi Dagang

* Mengkompilasi statistik industri perusahaan-perusahaan sejenis membuat perbandingan yang perlu.

* Menganalisa pasar industri.

Page 18: Pert i Akuntansi Pandangan Umum

Serikat Pekerja

* Membuat perjanjian kerja yang meliputisistem pengupahan, keselamatan kerja, kesejahteraan karyawan.

* Memecahkan masalah-masalahperburuhan.

Page 19: Pert i Akuntansi Pandangan Umum

Profesi akuntansi terdiri atas beberapa ragamspesialisasi:

Akuntan Privat

Akuntan privat adalah akuntan yang bekerja padaperusahaan tertentu dan merupakan karyawanperusahaan tersebut.

Jasa-jasa yang diberikan akuntan privat:

* Penyusunan sistem pengendalian managemen,

* Akuntansi keuangan

* Akuntansi biaya

* Pengauditan internal

* Penganggaran.

Page 20: Pert i Akuntansi Pandangan Umum

Akuntan Publik

Akuntan publik adalah akuntan yang bergerakdalam bidang akuntansi publik yaitumenyerahkan rupa-rupa jasa akuntansi untukorganisasi bisnis ataupun nonbisnis.

Jasa-jasa akuntan publik

Audit laporan keuangan (financial statement audit)

Konsultasi managemen

Page 21: Pert i Akuntansi Pandangan Umum

Akuntan Pemerintah

Akuntansi pemerintah diselenggarakanuntuk mempertanggung jawabkanpelaksanaan APBN/ APBD danmenyediakan informasi yang bergunauntuk pengambilan keputusan ekonomik, sosial, dan politis.

Page 22: Pert i Akuntansi Pandangan Umum

Akuntan Pendidik

Seiring dengan perkembanganperekonomian yang pesat, makadibutuhkan akuntan yang semakin banyakpula. Dalam konteks permasalahan inilahpendidikan tenaga akuntansi sangatrelevan. Perguruan tinggi membutuhkantenaga akuntan pendidik untuk mencetakakuntan-akuntan baru yang profesional.

Page 23: Pert i Akuntansi Pandangan Umum

Akuntan Forensik

Akuntan forensik merupakan spesialisasi yang tergolong muda di dunia akuntansi. Para akuntan forensik sangat dibutuhkan dalamproses penyelidikan kejahatan keuangan. Akuntan forensik bertugas mencari bukti-buktikejahatan keuangan, menganalisanya, danmembuat kesimpulan. Kesimpulan akhirbiasanya berkaitan dengan keterlibatanseseorang dalam kejahatan keuangan ataulokasi aset yang telah dicuri pelaku, misalnyarekening di bank di luar negeri.

Page 24: Pert i Akuntansi Pandangan Umum

Secara garis besar, seperti telah dikemukakan, akuntansidibedakan menjadi akuntansi managemen dan akuntansikeuangan. Akuntansi mangemen memberi informasi terutamakepada pihak intern-yakni managemen (para manager yang mengelola perusahaan). Akuntansi keuangan memberiinformasi terutama kepada pihak ekstern-misalnya pemilik(pemegang saham), kreditor dan pemerintah.

Dalam menyajikan informasi, akuntansi keuangan harustunduk kepada prinsip akuntansi yang umumnya diterima dandipraktekkan secara universal. Prinsip tersebut dinamaigenerally accepted accounting principles (GAAP). Istilah iniditerjemahkan oleh Suwardjono (2005) dengan prinsipakuntansi berterima umum (PABU). PABU merupakanpedoman (guidelines) yang menunjukkan tatacaramelaporkan kejadian ekonomik. Sekali lagi, akuntansikeuangan harus tunduk kepada PABU, sedangkan akuntansimangement tidak.

Page 25: Pert i Akuntansi Pandangan Umum

Di Indonesia, PABU yang berupa pernyataan-pernyataan standarakuntansi keuangan di sektor swasta disusun oleh Dewan StandarAkuntansi Keuangan (sub-organisasi di bawah IAI). Pernyataan-pernyataan terebut yang kini berlaku dikodifikasi dalam bukuyang berjudul standar akuntansi keuangan. Buku tersebut berisikumpulan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Misalnya pernyataan tentang proverti investasi dijumpai padaPSAK No.13 Proverti Investasi (Revisi 2007) dan tentang murabahpada PSAK No. 102 Akuntansi Murabah.

Di Indonesia, pernyataan-pernyataan tentang standar akuntansiuntuk lembaga pemerintahan dituangkan dalam PeraturanPemerintah Nomor 24 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan(SAP). Pernyataan dalam SAP disebut Pernyataan StandarAkuntansi Pemerintahan (PSAP) dan disusun oleh Komite StandarAkuntansi Pemerintahan (KSAP) yang dibentuk oleh MenteriKeuangan Republik Indonesia. Misalnya pernyataan tentanglaporan keuangan konsolidasian dijumpai pada PSAP No. 11 Laporan keuangan Konsolidasian.

Page 26: Pert i Akuntansi Pandangan Umum

Di Amerika serikat, pernyataan-pernyataan standarakuntansi keuangan di sektor swasta dikeluarkan olehFinancial Accounting Standars Board (FASB).

Prinsip Kos Historis

Salah satu prinsip penting dalam PABU adalah prinsip koshistoris (historical cost principle). Prinsip ini menyatakanbahwa aset, kewajiban, biaya (elemen-elemen lainnya) harus dicatat sebesar harga (nilai) pertukaran pada saatterjadi transaksi. Misalnya pada saat ini sebuahperusahaan membeli tanah seharga Rp 10 juta. Menurutprinsip kos historis, tanah ini dicatat senilai Rp 10 jutapada saat sekarang, yakni pada saat terjadi transaksipembelian. Nilai teresbut tidak akan diubah dalam catatanakuntansi di masa-masa mendatang meskipun nilai wajaratau pasarnya berubah

Page 27: Pert i Akuntansi Pandangan Umum

Di dalam mengembangkan prinsip-prinsip akuntansi keuangan, para akuntan menggunakan konsep-konsep (asumsi-asumsi) dasar tertentu. Asumsi-asumsi tersebut menyediakan satulandasan bagi proses akuntansi. Dua asumsi dasar yang utamaadalah asumsi entitas akuntansi (accounting entity) dan asumsiunit moneter (monetary unti).

ENTITAS AKUNTANSI

Entitas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) adalahsatuan yang berwujud atau Konsep Entitas Akuntansi (disebutjuga konsep kesatuan usaha) memandang sebuah entitassebagai unit yang berdiri sendiri dan terpisah dari piha-pihak(pemilik, kreditor, managemen, karyawan, dan entitas lainnya) yang mempunyai kepentingan keuangan dengan entitastersebut. Konsep ini penting untuk menentukan bidangperhatian akuntansi, yakni mengidentifikasi, mengukur, mencatat, dan melaporkan objek dan aktivitas entitas

Page 28: Pert i Akuntansi Pandangan Umum

Entitas bisnis dapat diklasifikasikan berdasarkan jeniskeluarannya dan dapat pula diklasifikasi berdasar padakepemilikannya.

Dari segi keluarannya, entitas bisnis terdiri dari:

1. Perusahaan Jasa (Service Firm) adalah perusahaan yang menjual jasa tertentu. Mis, penyalur tenaga kerja, salon kecantikan, dokter, notaris, akuntan, dan pemasanginstalasi listrik.

2. Perusahaan Dagang (merchandising firm) adalahperusahaan yang menjual barang yang diperolehnyadari pemasok. Perusahaan dagang tidak memproseslebih lanjut barang-barang yang dijualnya.

3. Perusahaan Manufaktur (manufacturing firm) adalahperusahaan yang mengolah bahan mentah menjadibarang jadi. Mis, pabrik pengolahan susu, pabrikpembuat mobil, dan pabrik penyamak kulit

Page 29: Pert i Akuntansi Pandangan Umum

Ditinjau dari sudut kepemilikannya, perusahaandikelompokkan menjadi:

1. Perusahaan Perseorangan adalah perusahaan yang dimilikioleh satu orang saja. Secara ekonomis, sangat sulit untukmengadakan pemisahan antara kekayaan perusahaan darikekayaan pribadi miliknya. Pemilik perusahaan bertanggungjawab penuh terhadap seluruh kewajiban perusahaan. Jikaperusahaan perseorangan menanggung utang, makakekayaan pribadi pemiliknya termasuk sebagai alat untukmembayarnya. Kemajuan dan kemunduran perusahaanperseorangan sangat bergantung pada kepiawaianpemiliknya.

2. Perusahaan Persekutuan adalah perusahaan yang dimilikioleh dua orang atau lebih, yang menjalankan usahnanyadengan nama bersama untuk mencapai tujuan bersama. Perusahaan persekutuan biasanya memiliki perjanjiantertulis- the articles of partnership- yang mengikat parasekutu.

Page 30: Pert i Akuntansi Pandangan Umum

Isi Perjanjian tersebut meliputi

- Tujuan utama perusahaan.

- Tata cara pemenuhan pendanaan perusahaan.

- Tata cara pengelolaan perusahaan.

- Tata cara pembagian laba (rugi).

- Tata cara pembubaran persekutuan.

Dalam perusahaan persekutuan dimungkinkan semuapemiliknya aktif mengelola perusahaan. Firma merupakanbentuk persekutuan seperti ini. Di samping firma terdapatPersekutuan komanditer yaitu jika sebagian pemiliknya hanyaberperan sebagai penyetor modal. Sekutu yang tidak turut aktifmengelola perusahaan dijuluki sebagai sekutu diam atau pasif(sleeping silent partner). Firma memiliki tanggung jawabrenteng. Para pemilik wajib melunasi kewajiban perusahaanhingga kekayaan pribadinya, sedangkan sleeping partner padapersekutuan komanditer bertanggung jawab sebesar modal yang disetorkannya saja.

Page 31: Pert i Akuntansi Pandangan Umum

Unit moneter artinya satuan uang. Akuntansimenggunakan unit moneter sebagai alat pengukursuatu objek atau aktivitas entitas dan menganggapbahwa nilai uang itu stabil dari waktu ke waktu.

Konsep unit moneter menghendaki bahwa yang dicatat oleh akuntansi hanyalah data transaksi yang dapat dinyatakan dengan satuan moneter. Data yang tidak dapat dinyatakan dengan satuanmoneter meskipun relevan seperti kesehatankaryawan, kejujuran managemen, dan canggihnyasistem produksi- tidak dimasukkan dalam catatanakuntansi.

Page 32: Pert i Akuntansi Pandangan Umum

Akuntasi menyediakan informasi keuangan yang berguna untukpengambilan keputusan ekonomik dan bisnis. Untukmenyediakan informasi tersebut, dibutuhkan data keuangan dandiproses dengan cara tertentu. Tahap-tahap yang dijalani dalamprosese akuntansi disebut siklus akuntansi. Siklus akuntansimeliputi tahap-tahap berikut:

1. Mendokumentasikan transaksi keuangan dalam buktitransaksi dan melakukan analisis transaksi keuangantersebut.

2. Mencatat transaksi keuangan dalam buku jurnal. Tahap inidisebut menjurnal.

3. Meringkas, dalam buku besar, transaksi-transaksi keuanganyang sudah dijurnal. Tahapan ini disebut posting ataumengakunkan.

4. Menentukan saldo-saldo buku besar di akhir periode danmenuangkannya dalam neraca saldo.

5. Menyesuaikan buku besar berdasarkan pada informasi yang paling up-to-date (mutakhir).

Page 33: Pert i Akuntansi Pandangan Umum

6. Menentukan saldo-saldo buku besar setelah penyesuaian dan

menuangkannya dalam neraca saldo setelah penyesuaian(NSSP).

7. Menyusun Laporan Keuangan berdasar pada NSSP.

8. Menutup buku besar.

9. Menentukan saldo-saldo buku besar dan menuangkannyadalam neraca saldo setelah tutup buku.

Page 34: Pert i Akuntansi Pandangan Umum

Di samping itu, terdapat dua prosedur yang sifatnya tidakwajib yaitu neraca lajur dan jurnal pembalikan. Neracalajur digunakan untuk mempermudah tahapa-tahapanberikut: penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, laporan keuangan, dan penutupan buku. Apabila neracalajur digunakan, maka penyelenggaraannya adalahsebelum tahapan nomor 5 dari siklus akuntansi. Setelahneraca lajur selesai maka dapat dengan segera disusunlaporan keuangan tanpa harus menyelenggarakan lebihdahulu tahapan-tahapan nomor 5 dan 6.

Page 35: Pert i Akuntansi Pandangan Umum

Siklus akuntansi pada periode tertentu berakhirpada tahapan nomor 9 seperti penjelasansebelumnya. Pada periode berikutnya, siklusakuntansi dimulai lagi dari nomor 1. Namun adaprosedur atau tahapan yang disebut jurnalpembalikan yang sifatnya tidak wajib. Tahapan inidiselenggarakan semata-mata hanya untukmempermudah akuntansi pada periode berikutnyasebelum penjurnalan transaksi. Jadi jurnalpembalikan diselenggarakan pada hari kerjapertama sebelum transaksi keuangan.

Page 36: Pert i Akuntansi Pandangan Umum

Gambar Siklus Akuntansi

Page 37: Pert i Akuntansi Pandangan Umum