144
PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen Serta Faktor- Faktor Penarik Konsumen Supaya Datang Ke Galabo) Disusun oleh : R. Pamungkas Paring Adi D.0303049 JURUSAN ILMU SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

  • Upload
    dodung

  • View
    251

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN

BOGAN SOLO

(Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen Serta Faktor-

Faktor Penarik Konsumen Supaya Datang Ke Galabo)

Disusun oleh :

R. Pamungkas Paring Adi

D.0303049

JURUSAN ILMU SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 2: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul Persepsi dan Perilaku Konsumen di Gladag Langen Bogan

Solo

(Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen Serta Faktor-Faktor

Penarik Konsumen Supaya Datang Ke Galabo)

Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing Skripsi dan siap diuji oleh Dewan

Penguji Skripsi

Pada jurusan Ilmu Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Hari : Selasa

Tanggal : 26 Januari 2010

Pembimbing Skripsi

Dr. Mahendra Wijaya, MS

NIP. 19600723 198702 1 001

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 3: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

PENGESAHAN

Telah Diuji dan Disahkan oleh Tim Penguji Skripi

Jurusan Sosiologi

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Hari : Kamis

Tanggal : 22 April 2010

Tim Penguji

1. Ketua : Dra. Hj. Trisni Utami, M.Si (…………………….) (NIP: 19631014 198803 2 001)

2. Sekertaris : Eva Agustinawati, S.Sos, M. Si (…………………….) (NIP: 19700813 199512 2 001)

3. Penguji : Dr. Mahendra Wijaya, MS (…………………….) (NIP: 19600723 198702 1 001)

Mengetahui,

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

Dekan,

Drs. H. Supriyadi SN, SU NIP. 19530128 198103 1 001

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 4: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

MOTTO

“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga,

tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Tuhan

dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur”

(Filipi 4 : 6)

“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia

yang memberi kekuatan kepadaku”

(Filipi 4 : 13)

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 5: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

PERSEMBAHAN

Skripsi ini aku persembahkan untuk:

Papi, Mami, dan Saudara-saudaraku terkasih

Mbak Ima, Mas Tanu, dan Mbak Sukmi

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 6: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

KATA PENGANTAR

Puji Syukur atas segala kemurahan dan limpahan berkat dan kasih dari

Tuhan Yesus Kristus Yang Maha Kuasa, sehingga penulis mampu menyelesaikan

penulisan skripsi dengan judul Perilaku Konsumen di Gladag Langen Bogan Solo

(Studi Eksplorasi Mengenai Perilaku Pengunjung yang Menjadikan Gladag

Langen Bogan Sebagai Tempat Melakukan Kegiatan Selain Sebagai Tempat

Untuk Makan)

Penulis sangat menyadari karya yang sederhana ini tidak dapat tercipta

tanpa campur tangan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Drs. H. Supriyadi, SN, SU selaku Dekan FISIP UNS

2. Dr. Mahendra Wijaya, MS selaku dosen pembimbing yang telah dengan

sabar memberikan motivasi, saran, semangat, dan kritikan yang

membangun.

3. Drs. TH. A Gutama selaku pembimbing akademik yang telah memberi

pacuan selama saya menjadi mahasiswa.

4. Pihak pengelola Galabo atas kemurahan hati dalam memberikan

keleluasaan informasi bagi skripsi ini.

5. Seluruh nara sumber, terima kasih atas bantuannya.

6. Keluargaku terkasih yang selalu memberikan doa, semangat, kepercayaan

dan dorongan untuk menyelesaikan skripsi ini.

7. Putri “utie” Ratnasafitri dan keluarga, yang tidak pernah berhenti

memberikan semangat dan dorongan. “best man never end”

8. Adikku terkasih, “kembo” yang selalu memberi semangat dan kesetiaan

yang luar biasa.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 7: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

9. Saudara Pengurus dan anggota Purna Paskibraka Indonesia, Rika, Trican,

Rizal, Danan, Safira, Bachles, Deanita, Ika, Hage, Ajeng, Rina, Bunga,

dan yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu,terima kasih atas ijin

yang kalian beri, semangat, kecrohan yang memacu dan dorongan yang

kalian berikan kepada saya.

10. Sobat seperjuanganku, Simbah, Anindito Kopet, Imam, Udin, Gempil atas

peluh dan semangat kalian.

11. Teman-teman angkatan 2002, angkatan 2003.

12. Mbak Rahma, Astrid Chandra, mas Galih, Mbak Tery Dikpora, dan semua

seniorku yang selalu mengingatkan aku untuk menyelesaikan kuliah.

13. Semua pihak yang telah membantu kelancaran dalam penyusunan skripsi

ini.

Pada akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat meberi manfaat yang

berarti bagi pembaca.

Surakarta, April 2010

Penulis

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 8: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL..............................................................................................................i

PERSETUJUAN ii

PENGESAHAN iii

MOTTO iv

PERSEMBAHAN v

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABEL........................................................................................... xi

DAFTAR SKEMA xii

ABSTRAK xiii

BAB I. PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 14

C. Tujuan Penelitian 14

D. Manfaat Penelitian 14

E. Studi Yang Terdahulu 15

F. Kerangka Pemikiran dan Tinjauan Pustaka 18

G. Definisi Konseptual 25

H. Metodologi Penelitian……………………………………………… 30

BAB II. DESKRIPSI LOKASI……………………………………………… 40

A. Sejarah Berdirinya Galabo…………………………………………… 40

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 9: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

B. Batas Gladag Langen Bogan……………………………………….... 43

C. Macam dan ragam makanan yang terdapat di Galabo......................... 46

D. Daftar Nama Penjual………………………………….... 47

E. Fasilitas Yang Terdapat Di Gladag Langen Bogan...............................49

1. Fasilitas Untuk Pedagang……………………………….……….49

2. Fasilitas Untuk Konsumen……………….………………….. 52

F. Peraturan yang Ada Di Gladag Langen Bogan..................................... 54

G. Kebijakan Yang Ada Di Gladag Langen Bogan................................... 58

H. Pihak-Pihak Yang Terkait Dengan Gladag Langen Bogan Solo

Dan Perannya……………………………… 62

BAB III. PENYAJIAN DAN ANALISA DATA………………………….. 66

A. Penyajian Data……………………………………………………… 66

1. Profil Informan……………………………………………… 66

2. Persepsi pedagang tentang Galabo………………………… 68

3. Persepsi Konsumen Terhadap Gladag Langen Bogan Solo..... 75

4. Perilaku Konsumen Gladag Langen Bogan Solo..................... 85

5. Faktor Penarik……………………………………………… 91

B. Analisa Data……………………………………………………... ….108

1. Persepsi dan Perilaku Konsumen Konsumen Galabo

Dilihat Dari Trend Gaya Hidup…………………………….....116

2. Trend Gaya Hidup Warga Solo Dalam Memanfaatkan

Waktu Luang Di Galabo……………………………………….121

BAB IV. PENUTUP………………………….………….. 124

A. Kesimpulan………………………………………………………....124

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 10: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

B. Saran……………………………………………………………...…125

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………... 128

LAMPIRAN

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 11: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

DAFTAR TABEL

TABEL

HALAMAN

Tabel 1.1.Tabel Prosentase Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Usaha …...8

Tabel 1.2.Proses Persepsi………………………………………………….. 26

Tabel 2.1.Daftar Nama Penjual di Galabo......................................................... 47

Tabel 2.2.Daftar Barang Yang Disediakan Pengelola Untuk Pedagang.......... .50

Tabel 2.3 Fasilitas Dari Sponsor............................................................... 51

Tabel 3.1. Data Informan........................................................................... 67

Tabel 3.2. Perbandingan Budaya Massa, Budaya Tinggi, dan Budaya Rakya...120

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 12: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

DAFTAR SKEMA

SKEMA

HALAMAN

Bagan 1.1.Skema Kerangka Pemikiran Hubungan antar Variabel......................24

Bagan 1.2.Proses Analisa....................................................................................37

Matrik 3.1. Matrik Persepsi Konsumen Terhadap Galabo..................................84

Matrik 3.2.Matrik Perilaku Konsumen Di Galabo..............................................90

Matrik 3.3.Matrik Faktor-Faktor Penarik Konsumen.........................................106

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 13: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

ABSTRAK

R. Pamungkas Paring Adi, Persepsi Dan Perilaku Konsumen Di Gladag

Langen Bogan Solo. Skripsi, Surakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.

Universitas Sebelas Maret Surakarta, April 2010.

Gladag Langen Bogan (Galabo) merupakan satu-satunya tempat wisata yang sengaja dibangun dan khusus diperuntukan untuk menyajikan suguhan kuliner khas kota Solo. Sangat penting mengetahui bagaiman karakteristik masyarakat kota Solo terutama dalam hal kuliner, tentang bagaimana yang masyarakat inginkan, jika akan diadakan pembangunan tempat-tempat yang mempunyai konsep yang sama dengan Galabo. Tujuan penelitian ini adalah : Mengetahui bagaimana persepsi konsumen terhadap Galabo yang mana dengan mengetahui persepsi tersebut kita semua dapat mempelajari perilaku konsumen di Gladag Langen Bogan Solo. Selain itu tujuan yang kedua dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor- faktor yang menjadi penarik pengunjung untuk untuk datang ke Galabo.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksploratif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara yang mendalam dan observasi secara langsung. Informan adalah kepala pengelola Galabo, staf pengelola Galabo yang berhubungan langsung dengan pedagang, pedagang yang berjualan di Galabo, dan konsumen yang secara rutin datang ke Galabo. informan ini ditentukan berdasarkan purposive sample atau sample bertujuan dan maximum varation. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model analisa interaktif. Model interaktif ini terdiri dari tiga komponen analisis, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data diuji melalui tringgulasi data. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan demikian:

Pertama, Persepsi dan perilaku konsumen di Galabo merupakan imbas dari budaya populer yang berkembang di kota Solo. Budaya massa ini telihat mulai dari cara berpakaian, cara berbicara, dan cara bertingkah serta berinteraksi dengan orang lain. Kedua, Trend orang Solo adalah memanfaatkan waktu senggang mereka dengan kegiatan bersantap. Kegiatan bersantap bukan lagi suatu aktivitas yang hanya sekedar pemenuhan kebutuhan primer saja, namun telah berkembang menjadi suatu trend dan lifestyle (gaya hidup) tertentu. Dari aktivitas bersantap, dapat pula berkembang menjadi media yang yang tepat untuk bertukar pikiran, aktivitas melobi suatu pekerjaan dan yang utama adalah untuk berinteraksi dan berekreasi. Dan trend yang berkembang tersebut dapat diamati melalui persepsi dan perilaku konsumen di Galabo. ketiga, Faktor-faktor yang menjadi penarik konsumen untuk memilih tempatwisata kuliner Gladag Langen Bogan Solo adalah: lokasi dari Galabo yang dinilai strategis, suasana lingkungan Galabo, harga makanan yang relatif terjangkau, pelayanan, pilihan makanan yang beragam, keamanan, serta kenyamanan.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 14: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia memiliki keragaman yang jarang ditemukan di negara-negara

lain, mulai dari keragaman suku bangsa, ras, agama yang terdapat di Indonesia

sangat bemacam-macam. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas

yang dimiliki yang membedakan antara daerah yang satu dengan daerah yang

lain, sebab keragaman yang dimiliki ini lebih mengacu pada pluralitas bangsa.

Berbagai keragaman yang ada tersebut memberikan gambaran yang jelas

bagaimana kompleksnya kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Meskipun

hidup dalam keragaman tersebut, masyarakat Indonesia sudah membiasakan

diri dengan kondisi yang ada, sebab jika kita semua menyadari dan merasakan

dengan seksama, Negara Indonesia di bangun dengan dasar perbedaan yang

disatukan, yakni dengan saling toleransi antar masyarakat yang memiliki

perbedaan. Hal ini tampak jelas pada semboyan bangsa yang berbunyi

“Bhinneka Tunggal Ika”, yang memiliki arti berbeda-beda tetapi tetap satu jua.

Jika tidak dapat mempertahankan sikap saling toleransi tersebut, maka niscaya

negara ini akan sangat dengan mudah pecah karena jika kita tilik dari segi

geografis, Indonesia tersusun atas ribuan pulau yang terbentang luas di

sepanjang katulistiwa.

1

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 15: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

Negara Indonesia yang terletak di sepanjang garis katulistiwa memiliki

Iklim Tropis yang memungkinkan untuk mendapat sinar matahari dan curah

hujan yang cukup sepanjang tahun sehingga menjadikan Indonesia sebagai

negara yang maju dalam bidang agraris dengan sektor pertanian sebagai

komoditas utama pendapatan masyarakat, terutama masyarakat di daerah

pedesaan. Namun dengan banyaknya jumlah penduduk yang terdapat di

Indonesia menjadikan lahan yang seharusnya potensial sebagai lahan pertanian

berubah menjadi daerah pemukiman. Tingkat kepadatan penduduk yang terus

bertambah setiap tahunnya menjadikan permasalahan ini menjadi semakin

bertambah parah. Selain permasalahan tersebut, maraknya penebangan pohon

yang tanpa perencanaan dan hanya mementingkan kebutuhan segelintir pihak

menambah permasalahan yang ada. Dengan banyaknya penebangan liar, tanah

menjadi tidak subur dan menjadi tanah yang mati dan tidak lagi potensial

sebagai lahan pertanian.

Jumlah penduduk dalam masyarakat yang semakin bertambah setiap

tahun mengakibatkan hasil pertanian tidak lagi mampu untuk mencukupi

kebutuhan. Berbagai usaha dilakukan untuk mempertahankan hidup. Sejarah

suram mengenai kemiskinan yang selalu membayangi masyarakat desa di

Indonesia merupakan alasan yang kuat mengapa generasi yang lahir dari

masyarakat tersebut selalu berusaha mengubah keadaan dengan berbagai cara,

penduduk yang sedang tumbuh menekan keras pada sumber daya tanah yang

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 16: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

terbatas dalam keadaan teknologi yang konstan1. Adanya hubungan yang saling

membutuhkan pada masyarakat menimbulkan budaya yang pada jaman dahulu

di sebut dengan barter dilakukan sebagai usaha masyarakat guna memenuhi

kebutuhannya masing-masing. Dari proses barter yang panjang tersebut maka

tercipta hubungan yang tidak terpisahkan antara penjual dan pembeli, sebab

penjual membutuhkan orang lain sebagai konsumen untuk membeli barang

atau jasa yang dijual, dan pembeli juga membutuhkan penjual untuk memenuhi

kebutuhan yang dibutuhkan.

Kecenderungan masyarakat Indonesia sebagai konsumen mempunyai

kelebihan dan kekurangan. Tingkat konsumtifitas masyarakat yang tinggi

menjadikan sektor perdagangan bertambah maju setiap harinya. Produk-produk

yang baru bermunculan setiap saat. Ragam dan macam-macam barang yang

ditawarkan pun juga beraneka ragam. Namun jika kita kaji lebih dalam, banyak

dari barang yang ditawarkan tersebut bukan merupakan barang untuk

memenuhi kebutuhan pokok lagi, namun merupakan barang untuk memenuhi

kebutuhan sekunder, bahkan tidak sedikit barang untuk memenuhi kebutuhan

tersier. Banyak barang yang sebenarnya kurang begitu berguna, namun karena

masyarakat terpengaruh oleh trend yang mengalir di masyarakat, maka barang-

barang tersebut tetap laris manis di pasaran. Perkembangan mentalitas

masyarakat yang mementingkan prestise daripada nilai dan kegunaan barang

1Yujiro Hayami dan Masao Kikuchi. 1987. Dilema Ekonomi Desa; Suatu Pendekatan Ekonomi Terhadap Perubahan Kelembagaan Di Asia. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, hal : 244. Buku ini diterjemahkan oleh Zahara D. Noer dari buku aslinya yang berjudul : Asian Village Economy At The Crossroads; An Economic Approach To Institutional Change, karangan : Yujiro Hayami dan Masao Kikuchi, Penerbit : University of Tokyo Press, 1981.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 17: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

yang ditawarkan menjadikan semakin bertambah maraknya perdagangan.

Padahal sama-sama kita tahu bahwa kenyataan yang terdapat pada sebagian

besar masyarakat Indonesia bahwa hampir separuh lebih dari total populasi

masih berada pada garis kemiskinan. Namun kenyataan tersebut tampaknya

tidak menghambat masyarakat untuk terus berlomba mengkonsumsi barang-

barang tersebut.

Indonesia merupakan pangsa pasar yang potensial dalam perdagangan.

Dengan didukung oleh sikap konsumtifitas yang tinggi pada masyarakat, maka

negara-negara lain seakan-akan berlomba untuk menguasai pangsa pasar yang

ada di Indonesia. Arus globalisasi dan terciptanya pasar bebas semakin

menjadikan motivasi dari negara kuat untuk berusaha mendominasi negara-

negara dunia ketiga seperti Indonesia, terutama pada bidang perdagangan.

Negara-negara tersebut membawa pengaruh yang sangat besar pada sistem

perdagangan di Indonesia. Munculnya mall yang memberikan keleluasaan bagi

pengunjung yang datang untuk berbelanja atau sekedar berkeliling dan melihat-

lihat barang, memberikan pengaruh yang nyata pada perubahan perilaku

masyarakat, terutama generasi muda. Jika dahulu hanya ada pasar tradisional

sebagai tempat untuk berbelanja, sekarang masyarakat modern lebih memilih

untuk berbelanja di mall.

Dewasa ini, beberapa daerah di Indonesia mulai tampak berbenah diri.

Banyak pembangunan yang dilakukan, baik itu pembangunan secara fisik

seperti perbaikan fasilitas-fasilitas umum, maupun pembangunan non fisik

seperti pelestarian kebudayaan-kebudayaan yang terdapat pada daerah tersebut.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 18: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

Selain itu penataan tata ruang dan tata letak kota yang dilakukan oleh berbagai

daerah juga gencar dilakukan oleh pemerintah dari masing-masing kota.

Seperti umum yang sekarang kita dengar, kita baca, dan kita lihat di berbagai

media, baik media cetak maupun media televisi banyak sekali penertiban

pedagang kaki lima atau yang sering kita sebut PKL dilakukan dengan harapan

terciptanya lahan dan ruang yang nyaman untuk mengembalikan fungsi lahan

yang seharusnya. Pasar tradisional yang selama ini selalu terkesan kotor dan

kumuh juga tidak luput dari sasaran pembangunan. Pemerintah kota seperti

berlomba untuk mengadakan pembangunan fisik pasar tradisional menjadi

pasar semi tradisional. Dikatakan pasar semi tradisional sebab secara fisik,

bangunan pasar dibangun dan diperbaharui sesuai dengan standar bangunan

yang telah diperbaharui juga, dengan tingkat kebersihan lingkungan dan

pengaturan letak kios yang ditata dengan rapi. Namun demikian, macam dan

ragam dagangan yang ada tidak berubah, sesuai dengan sebelum diadakan

pembangunan. Pasar adalah mekanisme sosial dimana sumber-sumber daya

ekonomi dialokasikan dan pasar dengan demikian merupakan kontruksi sosial

(Berger, 1986: 63).

Demikian juga yang marak terjadi di Kota Solo. Penataan tata letak dan

tata ruang kota yang dilakukan dapat bersama-sama dirasakan. Relokasi pasar

dan pedagang kaki lima sangat gencar dilakukan oleh pemerintah kota Solo

dengan harapan yang besar untuk meningkatkan rasa nyaman bagi masyarakat

kota Solo pada khususnya dan perasaan aman kepada investor dari luar pada

khususnya. Relokasi pasar Klitikan dengan harapan untuk menertibkan

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 19: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

pedagang dan mengembalikan fungsi asli dari Monumen 45 sebagai taman kota

telah dilaksanakan. Relokasi Pasar Klithikan ini sendiri menuai pujian dari

berbagai pihak, baik dari masyarakat maupun dari pemerintah pusat.

Keberhasilan pemerintah kota Solo memindakan PKL tanpa kekerasan dan

tidak menimbulkn kekacauan seperti yang biasa kita baca di koran dan kita

lihat di televisi dijadikan proyek percontohan bagi kota-kota lain yang rata-rata

mempunyai permasalahan yag sama. Pembangunan di area Terminal Tirtonadi

juga gencar dilaksanakan. Para PKL dan aneka kios yang sebelumnya berjajar

dan berhimpitan di depan dan samping terminal juga telah berhasil direlokasi,

akibat dari relokasi ini adalah saluran-saluran air yang sebelumnya tertutup

oleh PKL yang mendirikan bangunan di atasnya menjadi dapat dapat

direnovasi. Penataan PKL dan renovasi yang dilaksanakan di terminal ini

mempunyai dampak yang sangat besar, sebab jika terminal yang digunakan

sebagai jalur transportasi telah lancar, maka secara langsung akses ke kota Solo

akan menjadi semakin mudah dan nyaman dan hal ini akan sangat

mempengaruhi wisatawan yang akan datang ke kota Solo melalui transportasi

darat. Pembangunan dan pemugaran secara total dari hampir semua pasar

tradisional yang ada di kota Solo menjadi pasar semi tradisional juga telah

dilakukan. Mulai dari pasar Gede, pasar Nusukan, pasar Kembang, pasar Legi,

dan pasar tradisional yang lainnya telah mengalami pemugaran dan

pembangunan yang sangat tampak dari segi tampilan bangunan pasar. Pasar

tradisional yang dahulu identik dengan situasi yang kumuh dan kotor sekarang

hampir tidak tampak lagi. Dengan harga rata-rata yang jauh lebih murah

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 20: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

daripada supermarket, bahan yang lebih fresh serta situasi yang kondusif

menjadikan pasar tradisional tidak lagi menjadi tempat yang tidak nyaman

didatangi untuk berbelanja. Kebijakan pemerintah kota Solo yang tidak

memperbolehkan penjual untuk berjualan di bahu jalan dan hanya boleh di

tempat atau kios yang telah disiapkan menjadikan lingkungan pasar menjadi

tertata rapi. Gang-gang di dalam pasar yang dulu tampak semrawut, sekarang

jarang ditemui lagi.

Kota Solo mempunyai Pasar Klewer yang merupakan pusat

perdagangan sandang dan konveksi terbesar dan terlama di Kota Solo, bahkan

Pasar Klewer merupakan Pasar yang berskala nasional yang menjadi salah satu

ikon kota. Omset dan perputaran uang yang ada di pasar Klewer tersebut pada

setiap harinya mencapai angka miliaran rupiah yaitu diperkirakan mencapai

angka Rp 7 miliar. Dapat dikatakan, sektor perdagangan adalah sektor

lapangan usaha yang terbesar di kota Solo. Sebutan kota perdagangan ini

merujuk pada struktur ekonomi kota Surakarta bertumpu pada sektor Industri

pengolahan, Perdagangan, Rumah Makan dan Hotel. Berikut ini merupakan

sajian data prosentase penduduk bekerja menurut lapangan usaha di Surakarta

tahun 2000 -2004 :2

2 Sumber : www. Surakarta.co.id

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 21: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

Tabel 1.1

Prosentase Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Usaha

No Sektor Lapangan Usaha Jumlah (%)

1. Pertanian, Kehutanan 0.86

2. Pertambangan 0,08

3. Industri Pengolahan 21,41

4. Listrik, Gas Dan Air 0,74

5. Bangunan 3,43

6. Perdagangan, Rumah Makan Dan Hotel 45,69

7. Angkutan, Pergudangan 5,38

8. Keuangan, Asuransi 1,19

9. Jasa-Jasa Lain 21,22

Jumlah 100

Dari tabel diatas maka dapat dilihat bahwasanya sektor perdagangan,

rumah makan dan hotel merupakan sektor yang paling banyak digeluti yaitu

45, 69 %. Dengan karakteristik yang tampak dari jenis usahanya, maka Gladag

Langen Bogan termasuk dalam sektor perdagangan. Namun Galabo bukanlah

rumah makan, namun Galabo ,merupakan kumpulan dari cabang rumah makan

ataupun PKL yang ada di kota Solo. Dan salah satu usaha pemerintah kota Solo

agar Galabo dikenal oleh masyarakat luas adalah dengan pembangunan kota

Solo sebagai Kota Pertunjukan dan Kota Karnival. Hal ini tercantum dalam

buku Kitab Solo, yaitu buku yang berisi panduan pariwisata Kota Solo. Seperti

kita tahu, jika Kota Solo menjadi Kota pertunjukan dan Kota Karnival, maka

akan banyak wisatawan yang datang berkunjung ke Solo, baik wisatawan yang

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 22: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

berasal dari dalam negeri maupun wisatawan luar negeri, dan pada akhrnya

menuntut sektor perdagangan, kuliner, dan perhotelan dikembangkan menjadi

salah satu daya tarik kota sebagai penunjang dari harapan tersebut. Setelah

sukses menggelar sejumlah event berskala lokal dan internasional, Solo

membuat langkah maju untuk menggerakkan industri pariwisatanya dengan

menggelar Solo Night in Bali. Acara yang bertujuan mengajak pelaku industri

pariwisata Bali untuk ikut mempromosikan Solo ini digelar Dinas Kebudayaan

dan Pariwisata Pemerintah Kota Solo.3

Sebagai pusat perdagangan, di kota Solo terdapat sentra perdagangan

tekstil/pakaian (Pasar Klewer) dan batik yang sangat terkenal di Indonesia.

Selain itu terdapat pula banyak pasar modern (Supermarket) yang terpusat

diwilayah Singosaren, dan sepanjang Jalan Slamet Riyadi. Jika kita menyusuri

sepanjang jalan Slamet Riyadi, kita akan melihat banyaknya toko, rumah

makan, dengan berbagai macam bentuk dan ragam.

Kita semua mengetahui bahwa perdagangan tidak dapat kita pandang

sebelah mata, apabila perdagangan dijalankan dengan sistem yang tepat dengan

didukung oleh penataan ruang yang nyaman, dengan keamanan yang terjamin

dan tata letak lokasi yang tepat serta pengemasan yang menarik disertai

promosi yang gencar, bukan tidak mungkin sektor perdagangan dapat menjadi

tulang punggung kota yang amat potensial.

3 Venue, Dalam artikel berjudul: “10 Kota wisata MICE di Dunia”. hal. 6

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 23: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

Kota Solo terkenal sebagai kota yang tidak pernah tidur. Aktifitas yang

terjadi di Kota Solo mulai dari pagi hari, siang, sore, hingga malam hari hampir

tidak pernah berkurang, hanya pelaku kegiatan saja yang berubah, sehingga

julukan sebagai “Kota Hidup” telah melekat. Masyarakat Solo terkenal akan

kebiasasannya yang gemar berkumpul dan bercengkrama bersama-sama teman

untuk memanfaatkan waktu luang.

Masyarakat Solo adalah masyarakat yang gemar berkumpul di tempat-

tempat makan. Hal ini dapat kita lihat dari tidak pernah sepinya tempat-tempat

makan mulai dari tempat makan yang untuk kalangan menengah ke bawah

seperti Warteg, warung, Hik atau angkringan, hingga tempat makan untuk

kalangan menengah ke atas seperti kafe, lounge, restoran, fastfood, dan lain-

lain. Banyaknya penjual dan banyaknya pilihan yang tersedia juga tidak pernah

menyurutkan niat dan jumlah para pembeli dan hal ini dapat kita buktikan

dengan selalu ramainya pengunjung maupun pembeli yang memadati tempat

berjualan. Maka tidaklah mengherankan jika kota Solo terkenal akan

perdagangannya dan dapat dikatakan sektor perdagangan merupakan jantung

kota yang menggerakkan perekonomian di Kota Solo.

Kota Solo terletak di tengah Pulau Jawa. Hal tersebut berakibat Kota

Solo menjadi tidak potensial sebagai daerah tujuan wisata yang mengandung

unsur alam. Letak Kota Solo yang jauh dari pinggiran laut mengakibatkan tidak

mungkinnya Kota Solo mempunyai daerah pantai sebagai daerah tujuan wisata.

Begitu juga dengan daerah pegunungan. Kota Solo dikelilingi oleh kota-kota

yang mempunyai daerah pegunungan yang dapat dijadikan wisata alam, namun

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 24: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

Kota Solo sendiri tidak memiliki daerah pegunungan sebagai daerah tempat

tujuan wisata. Sehingga kota Solo harus mengupayakan dan mengoptimalkan

daerah atau tempat-tempat yang potensial untuk menjadi daerah wisata.

Rupanya Pemerintah Kota Solo sangat menyadari hal tersebut. Banyak

pembangunan yang dilakukan mengarah pada pembangunan fasilitas budaya

yang menyeluruh meliputi seluruh wilayah kota. Pembangunan yang

berlangsung ditujukan untuk menciptakan suatu konsep kota yang mengarah

kepada tujuan kota Solo sebagai kota wisata budaya. Hal tersebut sangat

selaras dengan sebutan “Solo Kota Budaya”. Selain itu, pembangunan kota

Solo sendiri dilakukan untuk mewujudkan perkembangan masyarakat dari

masyarakat tradisional menjadi masyarakat modern. Pemetaan dan

pembenahan dilakukan untuk membentuk Solo sebagai destinasi wisata

budaya, salah satunya dengan membawa Konferensi Kota-Kota Warisan

Budaya Internasional ke Solo pada 2008 lalu. Untuk mengukuhkan Solo

sebagai Culture City itu, Jokowi menghelat berbagai festival budaya. Lebih

lanjut Jokowi mengungkapkan bahwa konsistensi adalah faktor yang sangat

penting.4

Berdasarkan data statistik tentang prosentase penduduk bekerja menurut

lapangan usaha di atas, maka kita dapat melihat bahwa sektor perdagangan,

rumah makan dan hotel merupakan sektor usaha yang paling banyak dilakukan

di kota Solo. Jika kita perhatikan secara seksama, ketiga usaha tersebut sangat

4 Venue. Edisi 2009. Dalam Artikel berjudul: Solo,” Potensi Pariwisata Kota Wisata MICE”. Hal. 48

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 25: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

erat kaitannya dengan sektor pariwisata, dan hal ini sangat menarik untuk kita

cermati karena pariwisata kota Solo bukanlah berdasarkan pada alam, namun

berdasarkan pada peninggalan sejarah beserta budaya yang melekat di

dalamnya seperti Keraton Kasunanan, Mangkunegaran, Komplek Sriwedari

beserta Museum Radyapustaka, dan situs-situs yang lainnya yang berfungsi

sebagai tempat cagar budaya. Budaya massa telah merubah budaya tradisional

menjadi budaya modern. Budaya tradisional yang bersifat lokal dan beraneka

ragam berubah menjadi budaya modern yang bersifat universal dan pragmatis.

Pemahaman pragmatis simbol-simbol budaya modern memudahkan manusia

dengan cepat menyesuikan diri atau adaptasi dari kota ke kota dan dari negara

ke negara lain.5

Penelitian ini sendiri akan mempelajari perkembangan masyarakat kota

Solo yang berkembang dari masyarakat tradisional menjadi masyarakat yang

modern yang dapat dipelajari dari persepsi dan perilaku mereka sebagai

konsumen dalam pemanfaatan waktu luang. Dan tempat yang peneliti ambil

adala tempat wisata kuliner Gladag Langen Bogan Solo atau biasa disebut

Galabo. Galabo adalah tempat wisata yang sengaja dibangun oleh pemerintah

kota Solo. Diresmikan tanggal 13 April 2008 oleh Walikota Solo bapak Joko

Widodo bersama dengan ibu Marie Elka Pangestu (Menteri Perdagangan dan

Perindustrian), yang merupakan suatu usaha pemerintah kota Solo untuk

mengoptimalkan aset daerah berupa keragaman kuliner untuk menyerap tenaga

5 Wijaya, Mahendra. 2010. Mass Media, Pop Culture, and Comercial Life Style In The Era Of Globalization. Surakarta: UNS Press. Hal: 27

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 26: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

kerja dan meningkatkan perekonomian daerah. Pembangunan Galabo ini

sendiri mendapatkan respon yang positif dari berbagai pihak, sebab konsep

yang ada pada Galabo adalah sebagai tempat berkumpulnya PKL kuliner yang

ada di Sepanjang jalan Slamet Riyadi menjadi satu tempat yang dijaga

kebersihan dan kerapian serta ketertibannya, sehngga penampilan PKL yang

selama ini seadanya menjadi lebih layak dan pantas. Tidak hanya masyarakat

kota Solo saja yang datang ke Galabo, namun pengunjung yang berasal dari

kota-kota di sekitar Solo seperti Boyolali, klaten, karanganyar, Sragen,

Sukoharjo, dan daerah lain juga tidak sedikit. Bahkan tidak jarang artis yang

sedang datang ke Kota Solo dan para pejabat dan orang-orang penting dapat

dipastikan akan mengunjungi Galabo untuk sekedar bersantap malam. Tercatat

ibu Megawati Sukarno Putri bersama dengan bapak Taufik Kiemas didampingi

dengan bapak Jokowi dan bapak F.X Rudi pernah makan malam di Galabo

ketika sedang berkunjung di kota Solo (www.wisatasolo.com). Bahkan dari

laporan wartawan Kompas yang bernama Sri Rejeki kepada Kompas.com,

Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia yang bernama Cameron R Hume

pernah bersantap malam di Galabo. Beliau berjalan tanpa pengawalan

khusus,hanya tampak didampingi Deputi Political Counsellor kedubes AS

Stanley Harsya bersama istri selain Walikota Solo dan beberapa staf.

Persepsi dan perilaku konsumen yang berkembang di Galabo, tentu

memiliki pengaruh yang positif maupun negatif. Permasalahan gaya hidup

yang kian mengakar yang terlihat dari pergeseran perilaku konsumen dan

kebijakan pemerintah, tujuan pembangunan, serta fungsi pemerintah

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 27: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

membangun tempat wisata kuliner Gladag Langen Bogan ini mendorong

peneliti untuk mengkaji lebih jauh tentang persepsi dan perilaku konsumen

serta faktor penarik dari Galabo Solo, sebab dengan mengetahui dan

memahami keistimewaan yang dimiliki Galabo serta pandangan konsumen

yang tidak lain adalah masyarakat itu sendiri, nantinya akan membuka suatu

wacana baru kepada berbagai pihak tentang gaya hidup yang berkembang pada

masyarakat kota Solo, dan pada akhirnya hasil dari penelitian ini akan berguna

dalam perencanaan pembangunan tempat yang serupa dengan Gladag Langen

Bogan Solo, dan hal ini menjadi semakin menarik untuk diteliti lebih lanjut.

B. Perumusan masalah

1) Bagaimanakah persepsi konsumen terhadap Gladag Langen Bogan Solo?

2) Bagaimanakah perilaku konsumen dalam memanfaatkan waktu luang di

Gladag Langen Bogan Solo?

3) Apa saja yang menjadi Faktor-faktor penarik supaya konsumen datang ke

Galabo?

C. Tujuan Penelitian

1) Untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap Gladag Langen Bogan

Solo.

2) Untuk mengetahui perilaku konsumen dalam memanfaatkan waktu luang

di Gladag Langen Bogan Solo.

3) Untuk mengetahui Faktor-faktor penarik dari Galabo supaya konsumen

datang ke Galabo.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 28: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

D. Manfaat Penelitian

1) Secara teoritis, memberikan pemahaman dan gambaran mengenai persepsi

dan perilaku konsumen dalam memanfaatkan waktu luang di Galabo.

2) Secara praktis, memberikan pertimbangan dan gambaran kepada pihak-

pihak yang terkait (stakeholder), pemerintah kota, dinas terkait, serta

masyarakat umum mengenai pentingnya mengetahui perilaku konsumen

dan persepsinya, sehingga di lain waktu dan jika akan ada perencanaan

pembangunan tempat-tempat yang serupa atau mempunyai karakteristik

seperti Gladak Langen Bogan Solo, hasil yang diperoleh dari penelitian ini

dapat menjadi wacana dan sumbangan pemikiran.

3) Membuka jalan bagi penelitian yang lain yang serupa.

4) Bagi peneliti sendiri, hasil dari penelitian ini merupakan proses

pembelajaran yang penting untuk memahahi dampak positif dan negatf

dari suatu kebijakan maupun keputusan.

5) Sebagai syarat menyelesaikan S1 Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial

Dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

E. Studi Yang Terdahulu

Peneliti mengalami kesulitan dalam mendapatkan bahan kajian untuk

studi yang telah dilakukan. Tidak setiap hari surat kabar dan koran harian di

kota Solo meliput artikel tentang Galabo. Pada akhirnya peneliti mencari

melalui jaringan internet dan mendapatkan apa yang penulis cari. Penelitian

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 29: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

yang telah dilakukan, yang penulis temukan mendukung dan memperkuat

penelitian yang penulis ambil tentang Galabo. Penulis mengambil beberapa

penelitian untuk memperkuat penelitian yang penulis ambil. Penelitian yang

pertama yang penulis ambil memberikan gambaran tentang Galabo. Berikut

kutipannya,

Galabo Pusat Jajanan Solo.

Kalau anda orang Solo pasti anda tahu dan paham apa itu galabo. Galabo adalah singkatan dari 3 tempat di Pusat Solo yang menjadi tempat pusat jajanan malam solo itu. 3 Daerah itu adalah Gladak, Langen, Bogan yang sering disebut-sebut Galabo itu. Kawasan Galabo terletak tepat di tengah-tengah kota Solo. Tepatnya di ujung Jalan Slamet Riyadi atau depan Pusat Grosir Solo (PGS). Jika Anda hendak ke kraton pasti anda akan melewati air mancur di tengah-tengah jalan. Nah yang menjadi tempat jajanan malam itu ya di sepanjang jalan dari air mancur itu ke arah timur. Jalan yang kalau siang itu sangat rame dengan hiruk pikuk dan lalu lalangnya kendaraan bermotor, setelah petang datang jalan itu mendadak sepi. Bukan karena tidak rame tetapi sepi karena jalan ditutup untuk kendaraan karena jalan digunakan sebagai area untuk pengunjung Galabo yang biasa nongkrong dan makan-makan di sana. Ada berbagai jenis hidangan khas kota Solo yang dapat anda jumpai di Galabo ini. Anda tidak perlu repot-repot untuk keliling kota Solo mencari berbagai macam panganan khas Kota Solo. Anda kini hanya butuh kendaraan untuk menuju tempat yang mudah dijangkau itu. Anda cukup mengunjungi satu tempat yaitu Galabo.

Suasana malam pun rame dengan banyaknya pengunjung Galabo. Lebih-lebih bila malam minggu tiba. Kawasan itu semakin rame dikunjungi para pecinta kuliner yang sengaja datang untuk makan malam ataupun hanya sekedar mencicipi panganan yang lengkap tersedia mulai dari gudeg solo sampai mie ayam. Kini kawasan itu banyak menarik wisatawan lokal maupun mancanegara yang singgah ke kota Solo.

Kawasan yang dulu diresmikan oleh Menteri Perdagangan RI Mari Elka Pangestu itu, kini patut menjadi kebanggaan warga kota Solo. Kawasan itu selalu rame setiap petang hingga malam menjelang dini hari dengan berbagai panganan lengkap khas kota Solo6.

6 http://bigayah.multiply.com/reviews/item/8

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 30: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

Kutipan artikel di atas menjelaskan bahwa lokasi Galabo sangat mudah

untuk dicapai, karena letaknya yang strategis. Selain itu, dari artikel di atas,

dapat diketahui suasana dan kondisi tempat wisata kuliner tersebut, jam buka,

dan sebagainya. Artikel di atas juga memberi gambaran pada kita akan potensi

yang terdapat di Galabo jika dalam pengerjaannya dapat maksimal, sebab

dijelaskan Galabo dapat menjadi salah satu faktor penarik bagi wisatawan baik

wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara untuk datang singgah ke

Kota Solo.

Artikel yang kedua membahas tentang gaya hidup di galabo. Dari

artikel berikut kita dapat memahami lebih mendetail tentang Galabo. Mulai

dari kondisi lokasi hingga jumlah, macam dan ragam yang terpapar di Galabo.

Berikut ini kutipan artikel tersebut:

Gaya Hidup, Kamis 2008

Oleh: Sunu, Oktober 2009

Galabo Bukan Obor Blarak.

Para penjual makanan legendaris Solo ngumpul di Galabo. Nyaman, komplet, praktis dan efisien apalagi pas ada live musik, dulu di usir-usir, kini dihargai, “tidak terasa di Solo, kalau tidak mencicipi makanan dan jajanan di Gladag Bogan.”. Slogan tersebut terbaca di gerbang pusat jajanan Solo di ujung paling timur jalan Slamet Riyadi Solo. Tepatnya di jalur jalan Mayor Sunaryo Solo. Sentra kuliner di kota Solo ini digelar tiap hari dari pukul 18.00-23.00 WIB. Lokasi galabo sangat strategis, tepat di jantung kota di depan areal mall dan plaza. Di sana tersedia 75 item menu jajanan, dari makanan utama hingga kudapan serta jajanan pasar. Beragam jenis jajanan itu tersedia di gerobak angkringan alumunium sumbangan menteri Perdagangan dan Perindustrian, yaitu Marie Elka Pangestu. Kehadiran sentra makanan Galabo mampu memberi warna tersendiri bagi khasanah kuliner di Kota Solo. Tiap hari mampu menyedot perhatian para penikmat makanan. Lidah betul-betul dimanjakan oleh beragamnya variasi menu. Ditanggung nyaman, asal tidak turun hujan. Para penikmat bisa dengan santai bersama teman, saudara dan

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 31: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

keluarga. Anda tinggal memilih; duduk melingkar di kursi berpayung kanopi, atau lesehan berjajar di pinggir rel kereta penyambung, yang hanya lewat pagi dan sore hari. Pengunjung tinggal pesan, duduk manis, dan akan dilayani secara ramah oleh para pelayan berseragam yang bertuliskan Galabo. Supaya lebih mengesankan, pada malam-malam tertentu, seperti Sabtu malam atau hari libur, para pengunjung juga dihibur penampilan live musik. Jenis musiknya tergantung band pengisi. Ada yang beraliran top fourty, musik country dan pernah pula yang beraliran Koes Plus-an. “Suasana disini terasa enak. Seenak makanan yang dihidangkan. Karena suasananya sudah melebur ke dalam suasana kuliner. Kanan kirinya menebarkan aroma sedap dari dapur terbuka tersapu angin dan terhirup pengunjung. Sehingga makin meninggikan selera makan kami,” ujar Fredy, pengunjung dari Lampung yang kebetulan ikut pelatihan dan training PT. KAI di kota Solo. 7

F. Kerangka Pemikiran dan Tinjauan Pustaka

Dalam setiap kehidupan manusia, baik itu individu ataupun dalam

suatu komunitas masyarakat, kebutuhan selalu mewarnai kehidupan.

Kebutuhan itu sendiri dalam kacamata ilmu ekonomi dapat dibagi menjadi tiga

kelompok besar, yaitu kebutuhan primer atau kebutuhan pokok, kebutuhan

sekunder atau kebutuhan tambahan dan kebutuhan tersier atau kebutuhan

pelengkap. Dari ketiga kelompok tersebut, kebutuhan pangan merupakan

kebutuhan primer. Dalam masyarakat yang dipengaruhi oleh kapitalisme

global, media (massa) informasi telah membentuk dan mencipta gaya hidup

dengan memberi pandangan bahwa kepribadian, harga diri dan kebahagiaan

hanya dapat diperoleh melalui pembelian komoditi makanan.

Masyarakat Indonesia terdiri dari beragam suku bangsa yang

mempunyai selera makan beragam. Stereotip lidah orang Jawa suka makanan

yang manis, lidah orang Sumatera suka makanan yang pedas dan lidah orang

7 dikutip dari Majalah Saudagar Edisi Oktober 2008

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 32: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

Bali suka makanan yang asin. Stereotip menegaskan komunitaslah yang

menentukan cita rasa makanan bagi anggota-anggotanya. Perubahan pesat yang

berlangsung dalam masyarakat modern telah merubah gaya hidup bersantap.

Kegiatan bersantap menjadi ruang yang sangat terbuka bagi setiap pihak untuk

menentukan makna dan fungsinya. 8 Perubahan pada masyarakat tersebut tidak

dapat dilepaskan dari pengaruh kapitalisme global. Stereotip selera dari

masing-masing individu yang berbeda-beda tersebut disamakan menjadi satu

selera yang sama dengan cara mengiklankan trend kekinian, dan usia remaja

adalah pangsa pasar yang paling mudah untuk dipengaruhi. Remaja jaman

sekarang cenderung lebih memilih bersantap di tempat-tempat seperti KFC,

CFC, Mc. Donald, atau Pizza Hutt daripada makanan-makanan tradisional

seperti cabuk rambak, cenil, klepon.

Dewasa ini, kebutuhan berinteraksi pada masing-masing individu

meningkat. Jika dicermati, kebiasaan masyarakat kota Solo dalam perilakunya

mengkonsumsi mengalami perbedaan jika dibandingkan dengan kebiasaan

pada jaman dahulu. Pada masa sekarang, kegiatan makan tidak hanya

dimanfaatkan untuk bersantap saja, namun saat ini, kegiatan makan dapat

dimanfaatkan menjadi sarana untuk berinteraksi dengan orang lain, melakukan

bisnis, dan juga sebagai sarana untuk refreshing bersama keluarga ataupun

untuk sekedar menghabiskan waktu. Kebiasaan masyarakat kota Solo dalam

memanfaatkan waktu luang ini telah berkembang menjadi suatu trend bagi

8 Wijaya, Mahendra. 2010. Mass Media, Pop Culture, and Comercial Life Style In The Era Of Globalization. Surakarta: UNS Press. Hal: 27

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 33: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

warga Solo, yang terlihat pada cara bergaul, gaya makan, dan pada akhirnya

berpengaruh besar pada gaya hidup masyarakat yang berkembang di kota Solo,

terutama kebiasaan dalam memanfaatkan waktu luang. Dan kebiasaan tersebut

dapat dipahami dengan mempelajari persepsi dan perilaku konsumen yang

datang ke Galabo. Perilaku itu sendiri menurut beberapa tokoh didefinisikan

sebagai berikut:

Menurut Kartini Kartono bahwa perilaku merupakan suatu reaksi yang

dapat diamati secara umum atau objektif, sehingga hal-hal yang diperbuat akan

nampak hasilnya dari perbuatan tersebut ( 1989 : 53 ).

Berdasarkan Kamus Umum Bahasa Indonesia bahwa perilaku berasal

dari kata “Laku“ yang berarti perbuatan, kelakuan, cara menjalankan dan

berbuat

( Poerwodarminto, 1986 : 966 ).

Sedangkan menurut B.F Skiner, obyek studi yang konkret-realistik itu

adalah perilaku manusia yang nampak serta kemungkinan perulangannya

(behavioral of man and contingencies of reinforcement).

Pengertian lain seperti yang diungkapkan Soerjono Soekanto adalah

bahwa perilaku adalah cara bertingkatan tingkah laku dalam situasi tertentu.

Dengan demikian, perilaku merupakan perbuatan yang dapat diamati atau di

obsevasi secara objektif dalam kehidupan manusia. Perilaku biasanya

disamakan dengan tingkah laku. Perilaku didefinisikan sebagai reaksi yang

dapat diamati atau di observasi secara obyektif (Chaplin, 1989:53).

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 34: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

Menurut Koentjaraningrat, tingkah laku adalah perilaku manusia yang

prosesnya tidak terencana dalam gen-nya atau tidak timbul secara naluri saja,

tetapi sebagai suatu hal yang dijadikan milik dirinya dengan belajar.

Alasan memilih Galabo sebagai tempat penelitian adalah karena banyak

warga masyarakat yang datang setiap malam, dan dari banyaknya masyarakat

yang datang mereka mempunyai satu kesamaan tujuan. Mereka berkumpul

bersama-sama tanpa memandang batasan-batasan sosial yang ada dan berbaur

satu sama lain. Hal ini tidak jauh beda dengan pandangan dari MacDonald

tentang budaya massa yang berbunyi demikian:

“Sebuah kekuatan revolusioner yang dinamis, yang menghancurkan batasan kuno kelas, tradisi, selera, dan mengaburkan segala macam perbedaan. Budaya massa membaurkan dan mencampuradukkan segala sesuatu, menghasilkan sesuatu yang disebut dengan budaya homogen. Dengan demikian, budaya massa menghancurkan segala nilai, karena penilaian mengimplikasikan adanya diskriminasi/pembedaan. Budaya massa teramat sangat demokratis: ia secara mutlak menolak untuk mendiskriminasikan atas, ataupun antara, apapun maupun siapapun.”9

Pernyataan tersebut sesuai dengan jurnal internasional yang penulis

temukan yang berbunyi demikian:

“Economic integration, political cooperation, amalgamations of arts, music and taste, media coverage, mass tourism and communication technologies highlight the global interconnections between societies. Transnational migration further characterizes contemporary societies where the global becomes local and the local influences the global (Robertson, 1992).”10

9 MacDonald : 1957; hlm.62 10 Florian, Pitcher. 2008. “How Real is Cosmopolitanism in Europe?”. British Sociology Assocition. http://soc.sagepub.com. Copyright © 2008. BSA Publications Ltd®. Volume 42. Number (6):1107-1126. DOI: 10.1177/ 0038038508096936.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 35: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

Yang mempunyai arti:

“Integrasi ekonomi, politik yang mendukung, penggabungan seni, musik dan rasa, lingkup media, pariwisata dan teknologi komunikasi yang ekonomis telah memberi warna pada pada masyarakat dan begitu juga sebaliknya. Migrasi transnasional secara lebih lanjut telah memberi karakter pada masyarakat kontemporer dimana yang global menjadi lokal dan yang lokal mempengaruhi yang global”

Secara lebih sederhana, Andy Bennet mengutarakan bahwa cara dari

individu dalam menerima suatu budaya tertentu dapat dilihat atau terbaca dari

cara berpakaian dari masing-masing individu tersebut. Dan pernyataan

tersebut tercantum pada jurnal internasional yang penulis temukan, yang

berbunyi demikian:

“the cultural response of those individuals on the receiving end of such constructive bonds is also read in an essentially fashion.”11

Yang mempunyai arti demikian,

“Cara penerimaan budaya masing-masing individu yang pada akhirnya terbatasi pada suatu budaya tertentu juga dapat terbaca/terlihat dari anggapan mereka akan cara berpakaian.”

Lebih lanjut, Mursito BM mengatakan bahwa kebudayaan merupakan

hasil interaksi dai negoisasi terus menerus dengan unsur-unsur budaya lain,

juga interaksi dari budaya kekinian.12

11 Bennet, Andy. 2008. “Toward a Cultural Sociology of popular music”. Griffith University. http://jos.sagepub.com/cgi/content/abstract/44/4/419. volume 44(4): 419-432. DOI: 10.1177/1440783308097130. 12 Harian Solopos. Edisi 18 April 2010. Dalam artikel berjudul “Identitas Budaya”.Kolom Lincak.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 36: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

Penelitian ini bertujuan untuk menggali pergeseran kebiasaan

masyarakat dalam memanfaatkan waktu luang, dimana pada saat sekarang,

kegiatan makan tidak hanya dimanfaatkan untuk bersantap saja, namun juga

dimanfaatkan sebagai media berinteraksi dan media rekreasi serta pemanfaatan

lainnya. Selain itu peneliti berusaha menggali faktor-faktor yang terdapat di

Galabo yang dipergunakan untuk menarik konsumen yang menjadikan Galabo

dipilih oleh konsumen. Dan penelitian ini juga berusaha mempelajari perilaku

konsumen di Galabo dengan harapan menemukan karakteristik dari masyarakat

kota Solo secara keseluruhan terutama dalam peran mereka sebagai konsumen.

Dengan data-data yang ada, diharapkan hasil dari penelitian ini dapat

menunjukkan tipikal gaya hidup warga Solo dalam memanfaatkan waktu luang

yang tampak dari persepsi dan perilaku mereka di Galabo.

Untuk lebih jelasnya kerangka pemikiran diatas dapat dijelaskan

melalui gambar skema berikut ini.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 37: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

Bagan 1.1

Skema Kerangka Pemikiran

Penelitan ini dilakukan dengan pendekatan sosiologis, dan yang

menjadi obyek dari Sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut

pandang hubungan antar manusia dan proses timbal balik yang timbul dari

hubungan manusia dalam masyarakat. Penelitian ini ditujukan untuk

mengetahui trend gaya hidup masyarakat kota Solo yang memanfaatkan waktu

luang dengan kegiatan makan. Dan dalam perkembangannya pemanfaatan

kegiatan makan tersebut telah mengalami pergeseran. Oleh sebab itu,

pendekatan yang dirasa paling mendekati untuk penelitian ini adalah

Faktor-faktor penarik Konsumen:

1. lokasi 2. pelayanan 3. keamanan 4. suasana 5. harga 6. kenyamanan 7. pilihan yang

beragam

Persepsi konsumen didasari oleh:

1. Pemenuhan kebutuhan

2. Memperoleh kepuasan

3. Prestise 4. Nilai 5. trend

Perilaku Konsumen yang tampak:

1. Bersantap 2. Berinteraksi 3. Rekreasi

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 38: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

paradigma Definisi Sosial. Dan teori yang dirasakan paling mendekati adalah

teori fungsional. sebab penelitian ini ingin menggali informasi dari narasumber

dan responden sesuai dengan fungsi masing-masing. Sebagai contoh,

mayarakat yang menjalankan fungsinya sebagai konsumen. Pedagang yang

menjalankan fungsinya sebagai pedagang, dll.

G. Definisi konseptual

1) Persepsi Konsumen

Persepsi menurut L.G.Schiffman dan L.L.Kanuk (1994:162) adalah

proses bagaimana individu menyeleksi, mengorganisasikan dan

menginterpretasikan stimulus ke dalam suatu yang bermakna dan melekat

diingatannya.

Solomon (199:62) mendefinisikan persepsi adalah proses

bagaimana stimulus stimulus itu diseleksi, diorgansasi,dan

diinterprestasikan. Stimulasi dapat berupa penglihatan, suara, bau, rasa,

dan teksture. Stimulasi tersebut diterima oleh indra, dan diinterpretasikan

kedalam otak/ ingatan, dan otak menanggapinya. Akhirnya muncullah

persepsi kita tentang stimulasi tadi.

Definisi dari Solomon tersebut sesuai dengan pandangan dari Peter

Lindsay dan Donald A. Norman yang mengatakan demikian,

“Perception is the process by which organisms interpret and organize sensation to produce a meaningful experience of the world. Sensation

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 39: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

usually refers to the immediate, relatively unprocessed result of stimulation of sensory receptors in the eyes, ears, nose, tongue, or skin.”13

Yang mempunyai arti demikian,

“presepsi adalah proses yang mana ditafsirkan organisme dan mengorganisasi sensasi untuk membuat pengalaman yang berarti dari dunia. sensasi biasanya mengarah ke hasil yang secara relatif tidak terproses dari simulasi indera di mata, kuping, hidung, lidah dan kulit.”

Seseorang individu mempunyai persepsi yang yang berbeda-beda terhadap

suatu obyek. Selanjutnya Solomon menggambarkan proses persepsi

tersebut sebagai berikut,14

Tabel 1.2

Proses Persepsi

13 Peter Lindsay & Donald A. Norman: Human Information Processing: An Introduction to Psychology, 1977. http://www.sapdesignguild.org/resources/optical_illusions/intro_definition.html

14 Saladin, H. Djaslim SE. “Perilaku Konsumen dan Pemasaran Strategik” .(hal: 55)

STIMULI

Penglihatan Suara

Bau

Rasa

texture

Sensasi Pemberian Arti

Indra Penerima

Perhatian Interpretasi Tanggapan

PERSEPSI

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 40: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

Schiffman dan Kanuk mendefisikan persepsi sebagai proses yang

dilakukan oleh setiap individu untuk memilih, mengatur, dan menafsirkan

stimuli ke dalam gambar yang berarti dan masuk akal mengenai dunia.

Persepsi konsumen di tempat wisata Gladag Langen Bogan Solo

merupakan perwujudan dari cara pandang konsumen, keinginan dan

harapan terhadap tempat wisata kuliner yang ideal bagi warga Solo.

2) Perilaku Konsumen.

Perilaku konsumen (consumer behavior) merupakan aktivitas

langsung terlibat dalam memperoleh dan menggunakan barang-barang

ataupun jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan yang

mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut. Jadi, perilaku

konsumen merupakan aktivitas manusia meliputi:

• Kegiatan mencari

• Kegiatan membeli

• Kegiatan menggunakan

• Kegiatan mengevaluasi

• Menilai tingkat kepuasan, sehingga akhirnya menjurus pada citra.

Analisis terhadap perilaku konsumen merupakan bagian dari

analisis pasar. Menurut James F. Engel- Roger D Balackwell-Apul

W.Miniard,

“Consumer behavior is defined as the acts individuals directly involved in obtaining and using economic good services including the decision processes that and determind these acts”.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 41: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

yaitu bahwa perilaku konsumen adalah sebagai tindakan individu

yang secara langsung terlibat dalam upaya memperoleh dan menggunakan

barang-barang jasa ekonomi termasuk proses pengambilan keputusan yang

mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut.

Sedangkan pendapat dari Barkowits-Kerin-Hartley-Rudelius adalah

“Consumer behavior, the actions a person takesin purchasing and using product and services, including mental and social processes that [recede and follow these actions”,

yang mempunyai arti bahwa perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan

yang diambil seseorang dalam pembelian dan penggunaan barang dan jasa,

termasuk proses pemikiran serta pemikiran sosial yang mendahului dan

diikuti tindakan tersebut.

Ahli Psikologis memberikan pengertian perilaku konsumen sebagai

berikut. “Perilaku Konsumen atau disebut juga tingkah laku adalah

aktivitas seseorang yang berwujud tindakan-tindakan dalam rangka

bereaksi terhadap rangsang (stimulasi), baik berasal dari luar (lingkungan)

ataupun dari dalam dirinya sendiri, dimana antara rangsang serta tindakan

merupakan hubungan sebab akibat.”

Hal ini sesuai dengan sesuai dengan pandangan dari Peter Lindsay dan

Donald A. Norman yang mengatakan demikian,

“Consumer behavior involves the psychological processes that consumers go through in recognizing needs, finding ways to solve these needs, making purchase decisions (e.g., whether or not to purchase a product and, if so, which brand and where), interpret information, make

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 42: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

plans, and implement these plans (e.g., by engaging in comparison shopping or actually purchasing a product).”15

Yang berarti demikian,

“Perilaku konsumen termasuk ke dalam proses psikologi yang mana konsumen langsung mengenali kebutuhan yang dibutuhkan, mencari cara untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, membuat keputusan dalam pembelian (contoh, walau tidak membeli barang dan, merk dan dimana),menafsirkan informasi, membuat rencana, dan melaksanakan rencana tersebut (contoh menarik perbandingan berbelanja atau sebenarnya membeli barang)”

Pada prinsipnya, perilaku konsumen terbagi menjadi dua, yaitu:

a). Perilaku yang tampak, seperti jumlah pembelian, waktu, alasan

membeli dengan siapa, dan bagaimana konsumen melakukan

pembelian.

b). Perilaku yang tak tampak, seperti persepsi, ingatan terhadap

informasi, sikap gaya hidup, dan perasaan kepemilikan oleh

konsumen.

Batasan Konsep

Untuk membatasi ruang lingkup supaya tidak terlalu luas dalam

penelitian ini diperlukan adanya pembatasan dalam penggunaan istilah dan

pengertiannya, sehingga nantinya diharapkan akan mendapatkan gambaran

yang jelas sesuai dengan tema pokok yang telah direncanakan. Fokus dalam 15 Peter Lindsay & Donald A. Norman: Human Information Processing: An Introduction to Psychology, 1977. http://www.sapdesignguild.org/resources/optical_illusions/intro_definition.html

Lars Perner 1999-2008. http://www.consumerpsychologist.com/intro_Consumer_Behavior.html

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 43: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

penelitian ini adalah pada perkembangan persepsi dan perilaku konsumen yang

memfungsikan ruang publik seperti Galabo sebagai tempat untuk berinteraksi,

rekreasi selain sebagai tempat untuk bersantap. Dan penelitian ini dikhususkan

kepada perilaku konsumen yang datang di Galabo Solo dan tidak dilakukan di

tempat yang lain.

G. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian Eksploratif.

Penelitian ini ingin menggali secara luas tentang sebab-sebab atau

hal-hal yang mempengaruhi terjadinya sesuatu. Penelitian ini juga

berusaha mengeksplorasi atau berusaha untuk mengetahui bahan kajian

selengkap-lengkapnya. Dengan penelitian eksplorasi, diharapkan dapat

memperoleh kejelasan mengenai gejala sosial yang dimaksud. Penelitian

ini bermaksud untuk mengumpulkan lebih banyak informasi tentang suatu

permasalahan tertentu, yang sangat sedikit sekali terdapat informasi

mengenai permasalahan tersebut, atau bahkan permasalahan itu sendiri

belum ada atau belum dirumuskan secara terperinci. Hanya menyangkut

pokok-pokoknya saja dalam garis besar.16

Penelitian menggunakan metode kualitatif tidak bekerja dengan

mempergunakan data untuk ditransformaskan dalam bilangan atau angka.

16 Malo, Dr. Manase. “Metode Penelitian Sosial” . hal 37

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 44: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

Penelitian ini juga tidak mengolah rumus dan tidak ditafsirkan atau

diinterpretasikan sesuai dengan ketentuan statistic atau matematik. Menuru

Lexy Maleong, metode kualitatif merupakan prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-

angka. Dengan demikian laporan penelitian ini akan berisi kutipan-kutipan

data untuk memberikan gambaran penyajian laporan tersebut.17

Penelitian ini menggunakan strategi studi kasus tunggal. Studi

kasus tunggal diperoleh karena focus penelitian sudah ditentukan dari

awal. Penelitian mengarah pada tujuan yang biasanya berupa fokus

permasalahan.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di Gladak Langen Bogan Solo

yang bertempat di sepanjang Jl Mayor Sunaryo, Gladag, Solo (utara

kawasan alun-alun utara), dengan menutup sepanjang ruas jalan di depan

Pusat Grosir Solo (PGS) dan Beteng Trade Center (BTC).

Lokasi tersebut diambil dengan alasan:

a. Galabo merupakan satu-satunya tempat yang mempunyai

karakteristik yang berbeda dengan tepat yang lain, yaitu sebagai

tempat wisata kuliner. Dengan menggabungkan semua makanan

menjadi satu tempat.

17 Lexy a, Maleong. 1996 “Metode penelitian Kualitatif”. Bandung. Remaja Rosdakarya . (hal. 6)

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 45: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

b. Jumlah konsumen yang datang dalam sehari mencapai ribuan

orang.

c. Dan konsumen yang datang tidak hanya berasal dari wilayah Solo

saja, namun dari wilayah eks-Karesidenan Surakarta.

3. Sumber Data

Ø Data Primer, yang berupa peristiwa atau kejadian di dalam lokasi

penelitian yang dapat membantu dan berhubungan dengan tema

penelitian. Sumber data ini dapat bersifat langsung, yaitu diperoleh

dari observasi dan wawancara secara langsung kepada informan,

para pengunjung yang datang di tempat wisata kuluner Gladag

Langen Bogan Solo, penjual yang berjualan di lokasi, dan

stakeholder.

Ø Data Sekunder, yaitu melalui Yaitu data yang diperoleh melalui

dokumen baik literature, laporan-laporan, arsip, data dari penelitian

terdahulu dan berbagai data yang berkenaan dengan penelitian ini.

Pada penelitia ini, data sekunder dapat berupa data-data yang telah

tercatat dan dapat diperoleh dari pengelola tempat wisata kuliner

Gladak Langen Bogan Solo.

4. Strategi Pengumpulan Data

Pengambilan sampel melalui variasi maksimum atau Maximum

Variation Sample ini dimaksudkan untuk dapat menangkap atau

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 46: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

menggambarkan suatu tema sentral dari studi melalui informan yang

silang menyilang dari berbagai tipe responden. Peneliti mengambil

sejumlah responden tertentu untuk melihat variasi dari pengaruh suatu

program. Logika dari pengambilan sampel variasi maksimum adalah

sebagai berikut : pola-pola umum yang muncul dari variasi-variasi yang

besar menjadi perhatian khusus dan bernilai di dalam suatu penelitian.

Cara menyusun pengambilan sampel variasi maksimum adalah peneliti

memulai dengan mengambil responden yang memiliki ciri-ciri yang

berbeda..18

Pada penelitian ini, pada awalnya peneliti mengambil pengelola

Galabo sebagai informan. Kemudian menentukan responden dengan

ketentuan bahwa informan tersebut adalah pedagang Galabo, Konsumen

yang rutin datang ke Galabo dalam jangka waktu tertentu.

Karena penelitian ini menggunakan cara mengambil responden

dengan teknik variasi maksimum, maka pemilihan responden pada

penelitian ini adalah Purposive Sampling, dengan dasar bahwa orang

tersebut kaya akan informasi. Sesuai dengan peryataan Lexy J Molleong

yang menyatakan daam penelitian kualitatif tidak ada sampel acak. Yang

ada adalah teknik sampling bertujuan (purpose sampling)

Teknik Purpose Sampling digunakan untuk mendapatkan sampel

yang dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu, dimana

18 Slamet, 2006:65

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 47: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

pertimbangan yang diambil itu berdasarkan tujuan penelitian sebagaimana

yang diungkapkan Singarimbun dan Efendi (1987:169)

Teknik pengumpulan data sebagai berikut:

Ø Observasi Langsung

Cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan dan

pencatatan gejala-gejala yang nampak pada obyek penelitian yang

pelaksanaanya langsung pada tempat dimana suatu peristiwa,

keadaan atau situasi itu dapat dibuat dan dapat pula yang

sebenarnya.19

Ø Wawancara mendalam (indept interview)

Teknik wawancara yang dilakukan secara mendalam ini tidak

dilakukan dengan struktur yang ketat dan formal, hal ini

dimaksudkan supaya informasi yang dikumpulkan memiliki

kedalaman yang cukup. Kelonggaran yang didapat dengan cara ini

akan mampu lebih banyak mengorek keterangan tentang apa yang

dijadikan kajian dalam penelitian ini jika dibandingkan dengan

apabila menggunakan struktur yang ketat dan forml mengingat

tempat yang akan dipakai untuk wawancara nantinya adalah

Galabo itu sendiri. Wawancara dilakukan dengan pedoman

panduan wawancara (interview guide) yang telah dibuat yang

berkaitan dengan apa yang dijadikan kajian dalam penelitian ini.

19 Nawawi, 1995:94

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 48: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

Peneliti untuk memperoleh data sesuai yang diharapkan

mendatangi informan ditempat bekerja (instansi) apabila informan

tersebut merupakan stkeholder. Apabila informan merupakan

pengunjung atau konsumen, maka peneliti akan mengadakan

wawancara di lokasi.

5. Populasi dan Sampel

o Populasi

Adalah kumpulan unsur-unsur survei yang memiliki spesifikasi

tertentu20. Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Dalam

Encyclopedia of Educational Evaluation tertulis : A population is

set (or collection) of all elements possesing one or more attributes

interest21.

Dalam penelitian ini, populasi didapat dari orang-orang ada di

Gladak Langen Bogan, baik konsumen yang datang maupun

penjual yang ada. Selain itu peneliti juga mengambil pandangan

dari pengelola Galabo untuk memperkuat asumsi yang peneliti

ambil sebagai pokok bahasan.

o Sampel

Merupakan subset atau bagian dari populasi yang menjadi sasaran

penelitian. Sampel harus dipandang perkiraan dari keseluruhan dan

20 Slamet Y, 1991:5 21 Arikunto, DR. Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. RINEKA CIPTA. hal: 102

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 49: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

bukan keseluruhan itu sendiri. Tentang siapa dan berapa jumlah

sampel sangat tergantung dari informan yang diperlukan.22

Sampel adalah bagian dari populasi yang dijadikan obyek

penelitian dan harus mewakili karakteristik populasi23.

6. Teknik Analisa Data

Penelitian ini menerapkan analisa data melalui proses analisa

kualitatif, yaitu analisa secara induktif, analisa data yang dilakukan sejak

awal pengumpulan data dilakukan, interaktif dan bersifat siklus. Model

interaktif ini terdiri dari tiga komponen analisis, yaitu24:

1. Reduksi Data

Reduksi Data adalah proses seleksi, pemfokusan,

penyederhanaan pengabstrakan dan transformasi data kasar yang

muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data

dilakukan selama penelitian berlangsung, hasilnya data dapat

disederhanakan dan ditransformasikan melalui seleksi ketat,

ringkasan serta penggabungan dalam suatu pola.

2. Penyajian Data

Penyajian data merupakan organisasi informasi yang

memungkinkan kesimpulan riset yang dilakukan. Dengan melihat

22 Slamet Y, 1991:5)

23 Muhadjir, Noeng. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta : Reke Sarasin, hal : 41

24 HB. Sutopo, Metode Penelitian Kualitatif, UNS Press, Solo, 2002, hal 37

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 50: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

penyajian data, peneliti akan mudah meahami apa yang sedang

terjadi.25

3. Penarikan Kesimpulan

Dari permulaan pengumpulan data, peneliti harus mengerti

apa arti dari hal-hal yag ditelitinya, dengan cara mencatat

keteraturan, pola-pola, pernyataan konfigurasi yang mapan dan

arahan sebab akibat sehingga memudahkan dalam pengambilan

kesimpulan.

Proses analisa tersebut dapat divisualisasikan sebagai berikut26 :

Bagan 1.2.

Proses Analisa

25 HB. Sutopo, Op Cit, hal 92-93 26 Soetopo, HB. 2002. “Pengantar Metode Penelitian Kualitatif”. Surakarta. UNS Press, hal : 80

Pengumpulan Data

Sajian Data Reduksi Data

Penarikan kesimpulan / verifikasi

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 51: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

7. Validitas Data

Penelitian ini akan menggunakan Trianggulasi untuk menguji

kebenaran dan kevaliditasan data-data yang diperoleh dalam penelitian ini.

Triangulasi adalah tehnik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.27

Menurut Patton (1984), ada 4 macam teknik triangulasi, yaitu

triangulasi data (sumber), triangulasi peneliti, triangulasi metodologis, dan

triangulasi teori. Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

triangulasi data yang menurut istilah Patton ini juga sering disebut sebagai

triangulasi sumber, yaitu membandingkan dan mengecek balik derajat

kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melelui penggalian sumber

data yang berbeda untuk data yang sejenis. Dengan demikian apa yang

diperoleh dari sumber yang satu, bisa lebih diuji kebenarannya bilamana

dibandingkan dengan data sejenis yang diperoleh dari sumber lain yang

berbeda, baik kelompok sumber sejenis maupun sumber yang berbeda

jenisnya.28

Hal itu dapat dilakukan dengan jalan :

4 J. Moleong, M.A, Lexy DR. 1995. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, hal : 178

28 Soetopo, HB. 2002. Pengantar Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta : Uns Press, hal : 79

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 52: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil

wawancara;

b. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan

dengan apa yang dikatakannya secara pribadi.

c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu;

d. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan

berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa,

orang-orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang

berada, orang pemerintahan;

e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan.29

Informan 1

Data Wawancara Informan 2

Informan 3

Atau

Wawancara Informan

Data Content Dokumen/Arsip

Analysis

Observasi Aktivitas30

29 J. Moleong, M.A, Lexy DR. 1995. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, hal : 178 30 Soetopo, HB. 2002. “Pengantar Metode Penelitian Kualitatif”. Surakarta. UNS Press, hal : 80

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 53: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

BAB II

DESKRIPSI LOKASI

A. Sejarah Berdirinya Galabo

Galabo adalah satu-satunya tempat wisata yang sengaja dibangun

oleh pemerintah kota Solo dan hanya dikhususkan untuk perdagangan

makanan atau kuliner. Konsep Galabo itu sendiri lahir dari pemikiran dan

keinginan Walikota Solo, Ir. Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan

panggilan Pak Jokowi. Beliau mengungkapkan dalam suatu pertemuan

jamuan makan siang dengan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka atau

Paskibraka kota Surakarta di rumah dinas Lojigandrung, ketika beliau

melakukan perjalanan ke Negara-negara Asia, seperti Singapura,

Malaysia, dll, beliau mendatangi beberapa tempat yang merupakan pusat

makanan didaerah tersebut. Beliau sangat tertarik dengan konsep yang

beliau lihat. Sampai akhirnya, ketika beliau beserta rombongan kembali ke

Solo, beliau menghendaki tempat serupa di bangun di kota Solo. Akhirnya

beliau beserta Bapak Wakil Walikota dengan beberapa orang yang

sekarang menjadi pengelola Galabo melakukan survey tempat yang akan

digunakan untuk lokasi. Sasaran pertama kali yang dituju adalah ruas jalan

di daerah Cokronegaran, pasar Gede. Namun dengan berbagai pemikiran

dan pertimbangan, diputuskan untuk tidak menggunakan ruas jalan

tersebut. Hal ini dikarenakan situasi jalan di Cokronegaran merupakan

38

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 54: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

wilayah pertokoan yang ramai dan sekaligus merupakan pemukiman dan

ruko, sehingga dikhawatirkan akan mengganggu mobilitas penduduk di

daerah Cokronegaran, terutama didaerah ruas jalan yang rencananya akan

dipakai untuk lokasi pembangunan tempat wisata kuliner. Kemudian

pemilihan dijatuhkan pada ruas jalan di sepanjang jalan di daerah widuran,

namun kendala yang dihadapi sama dengan yang terjadi pada daerah

Cokronegaran. Kemudian pencarian lokasi dilanjutkan di daerah pasar

klewer, tepatnya sepanjang ruas jalan di depan pasar klewer sampai

dengan daerah Coyudan, namun ternyata kendala yang dihadapi lebih

besar daripada yang ada pada Cokronegaran dan Widuran, karena selain

memotong jalan yang merupakan jalan antar kota yaitu jalan ke Solobaru-

Sukoharjo, di sepanjang jalan tersebut merupakan deretan dari toko-toko

yang banyak pula merupakan toko emas, sehingga faktor keamanan sangat

dikhawatirkan. Sampai akhirnya pencarian lokasi di arahkan ke ruas jalan

Mayor Sunaryo, dan dengan berbagai pertimbangan, akhirnya diputuskan

untuk memilih ruas jalan Mayor Sunaryo sebagai lokasi yang akan

dipakai. Alasan pemilihan ruas jalan Mayor Sunaryo itu sendiri didasarkan

pada keadaan ruas jalan yang lebar dan strategis karena searah dengan

jalan utama kota Solo, yaitu jalan Slamet Riyadi. Selain itu, di sepanjang

ruas jalan Mayor Sunaryo bukan merupakan daerah pemukiman penduduk,

di sebelah utara merupakan area dari benteng, dan sebelah selatan

merupakan area Pusat Grosir Solo (PGS) dan juga area dari Beteng Trade

Cetre (BTC) yang mana kedua pusat perbelanjaan tersebut pada sore hari

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 55: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

sudah tutup, sehingga pada malam hari jalan menjadi lengang dan sepi.

Setelah mendapatkan lokasi yang tepat, maka didirikanlah Pusat Jajanan di

kota Solo. Jadi, dapat dikatakan bahwa Galabo adalah tempat untuk

berwisata makanan. Gladag Langen Bogan (galabo) adalah sebuah pusat

kuliner di Kota Solo. Diresmikan tanggal 13 April 2008 oleh Walikota

Solo bapak Joko Widodo bersama dengan ibu Marie Elka Pangestu

(Menteri Perdagangan dan Perindustrian)31. Pembangunan dari galabo ini

sendiri merupakan perwujudan dari suatu usaha pemerintah kota Solo

untuk mengoptimalkan aset daerah Solo yang berupa keragaman kuliner

yang tujuan utama adalah untuk menyerap tenaga kerja sebanyak mungkin

dengan membuka lapangan pekerjaan terutama pada sektor perdagangan.

Selain itu diharapkan dengan menciptakan tempat seperti Galabo dapat

meningkatkan kesejahteraan pedagang kaki lima pada khususnya dan

meningkatkan perekonomian daerah pada umumnya. Pembangunan

Galabo ini sendiri mendapatkan respon yang positif dari berbagai pihak,

dan disambut gembira oleh masyarakat, sebab konsep awal yang ada pada

Galabo adalah sebagai tempat berkumpulnya pedagang kaki lima yang

biasa berjualan makananan dan membuka lapak di sepanjang jalan Slamet

Riaydi, dan menjadi satu tempat yang dijaga kebersihan dan kerapian serta

ketertibannya, sehingga penampilan PKL yang selama ini terkesan

seadanya menjadi lebih layak dan pantas.

31Arswendo Atmowiloto, Kitab Solo(buku pandua”guide”).

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 56: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

B. Batas Wilayah Gladag Langen Bogan Solo

Gladag Langen Bogan didirikan dengan memakai ruas jalan,

tepatnya di ruas jalan Mayor Sunaryo. Pada siang hari, jalan tersebut

merupakan jalan yang ramai untuk lalu lintas umum, terutama untuk

pengendara yang akan menuju ke arah kelurahan Sangkrah, maupun yang

dari arah Sangkrah. Ruas jalan Mayor Sunaryo juga ramai karena ruas

jalan ini merupakan pintu masuk dan pintu keluar dari dua pusat

perbelanjaan yang terkenal di kota Solo, yaitu Pusat Grosir Solo atau PGS

yang pada saat buka hingga tutup tidak pernah sepi. Dan juga BTC yang

merupakan singkatan dari Beteng Trade Centre, yaitu pusat penjualan

bahan kain yang terkenal di kota Solo. Namun mulai dari sore hari, ketika

kedua pusat perbelanjaan tersebut telah tutup, lalu lalang kendaraan

bermotor di jalan Mayor Sunayo juga menjadi sepi. Dan rupanya hal ini

dimanfaatkan oleh pemerintah kota Solo untuk menciptakan tempat wisata

kuliner. Dengan menggunakan model dan gaya tata letak tempat seperti

yang biasa dipakai di negara-negara Eropa, maka pada malam hari, ruas

jalan Mayor Suaryo dirubah menjadi satu tempat yang merupakan obyek

wisata di kota Solo. Model Eropa itu sendiri menurut pihak pengelola

adalah suatu sebutan untuk tempat yang mana mempunyai gaya dengan

menggunakan area jalan yang ditutup dan menggunakan tenda di

sepanjang jalan yang berfungsi sebagai tempat untuk makan. Dahulu

sebelum ada Galabo, jika kita makan di tengah jalan, maka akan

menimbulkan keributan dan kemacetan, namun di Galabo, ruas jalan

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 57: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

mayor Sunaryo memang sengaja ditutup dan di tengah jalan tersebut

sengaja dipergunakan untuk tempat konsumen. Memang hal inilah ciri

khas dan daya tarik dari Galabo. Suasana malam yang sejuk juga

merupakan daya tarik tersendiri, itulah alasan mengapa Galabo tidak

diadakan pada siang hari. Daya tarik utama di Galabo memang dari segi

tempat, hal ini seperti yang diutarakan oleh pihak pengelola Galabo,

bahwa nilai jual utama di Galabo adalah suasana.

Wilayah Galabo itu sendiri temasuk dalam kelurahan

Kedunglumbu, kecamatan Pasar Kliwon. Karena tempat galabo ini adalah

ruas jalan, maka batas wilayahnya juga merupakan badan jalan juga. Ruas

jalan Mayor Sunaryo adalah jalan yang menguhubungkan kelurahan

Sangkrah dengan Gladag.

Berikut ini adalah batas-batas yang membatasi wilayah Galabo.

Batas sebelah barat : Perempatan bunderan Gladag

Batas sebelah utara : Benteng Vesteenberg

Batas sebelah timur : Perempatan Sangkrah

Batas sebelah selatan : Beteng Trade Centre, Pusat Grosir Solo,

kantor Yayasan 45, bekas tempat Brigif 6.

Jika kita lihat dari batas-batas area tersebut, maka pemilihan

tempat untuk mendirikan tempat dengan model Eropa tersebut memang

dirasa paling tepat di ruas jalan ini. Hal ini terlihat jika kita melihat bahwa

tidak ada rumah penduduk di sebelah bahu jalan. Selain itu, ruas jalan

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 58: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

Mayor Sunaryo ini juga bukan merupakan jalan untuk keluar masuk dari

kampung, sehingga tidak akan mengganggu aktifitas penduduk. Sebelah

utara dan selatan yang merupakan bahu jalan adalah area yang tidak

berpenghuni dan sepi aktifitas pada malam hari, karena sebelah utara

adalah termasuk wilayah dari Benteng Vesteenberg. Bahkan sekarang,

area dari Benteng Vesteenberg ini, yang tepatnya di sebelah barat

dijadikan area parkir mobil bagi pengunjung Galabo. Sebelah selatan juga

merupakan area yang pada malam hari tidak ada aktifitas, dahulu sebelum

Galabo berdiri, aktifitas pada malam hari hanya aktifitas dari penjaga

malam Beteng Trade Centre dan Pusat Grosir Solo, namun jika kita lihat

sekarang, area pelataran dari kedua tempat tersebut sudah berubah menjadi

panggung untuk live music yang diperuntukkan untuk pengunjung Galabo.

Jadi kenyatan yang terdapat di lapangan tersebut membuktikan bahwa

tidak ada yang merasa keberatan dengan didirikannya Galabo. Bagi

pengelola Beteng Trade Centre dan Pusat Grosir Solo, dengan

didirikannya Galabo di ruas jalan tersebut, mereka mendapatkan dampak

positif, sebab pada malam hari situasi tempat mereka menjadi ramai, dan

itu menjadikan tempat mereka bertambah aman.

Luas lahan dari Galabo itu sendiri adalah seluas ruas jalan Mayor

Sunaryo, yaitu kurang lebih 12 m x 360 m, yaitu sekitar 4320 m2. Panjang

ini dihitung mulai dari perempatan Sangkrah sampai bunderan Gladag.

Sedangkan lebar tersebut sudah termasuk dengan area trotoar jalan yang

dipakai untuk tempat pedagang dengan gerogag. Lebar

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 59: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

jalan Mayor Sunaryo itu sendiri adalah 8 m, dan area inilah yang

dipergunakan untuk tempat tenda dan kursi. Sedangkan trotoar sebelah

selatan dimanfaatkan untuk para pengunjung yang ingin menikmati

Galabo secara lesehan, yaitu duduk santai dengan menggunakan tikar

sebagai alas, seperti yang biasa kita temui di wedangan-wedangan kahas

Solo.

C. Macam dan ragam makanan yang terdapat di Gladag Langen Bogan

Solo

Galabo adalah tempat untuk berwisata kuliner, sehingga macam

dan jenis makanan yang terdapat di Galabo juga bermacam-macam

jenisnya. Pada awal berdirinya, menurut penuturan dari pihak pengelola,

sejumlah 32 gerobag diisi oleh pedagang yang telah memiliki restoran atau

warung makan yang sudah terlebih dahulu terkenal di Solo, jadi gerobag

yang merupakan pinjaman dari Pemkot Solo yang terdapat di Galabo

merupakan cabang dari restoran ataupun rumah makan yang terkenal dan

sudah memiliki pelanggan tetap. Strategi ini memang sengaja dilakukan,

dan dimaksudkan untuk menarik minat pengunjung supaya datang ke

Galabo. Sebagai contoh adalah Gudek ceker yang sangat terkenal,

kemudian rawon penjara, dan lain-lain. Cara ini juga ditujukan untuk

mendongkrak imej dari lapak atau gerobag yang lain yang merupakan

lapak dari pedagang kaki lima. Sebenarnya cara itu bukanlah cara yang

diharuskan, para PKL yang berjualan di Galabo sebenarnya juga sudah

mempunyai pelanggan tersendiri di wilayah Solo, namun Galabo tidak

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 60: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

hanya ditujukan untuk warga kota Solo saja, sehingga para pengelola

merasa perlu mengahadirkan pedagang-pedagang yang merupakan ikon

dan sudah dikenal luas.

Macam makanan yang terdapat di Galabo memang diutamakan

untuk menu-menu yang berasal dari asli Solo, meskipun terdapat juga

makanan yang tidak berasal dari kota Solo, namun jumlahnya tidaklah

banyak. Hal tersebut memang sengaja dilakukan, karena selain sebagai

tempat wisata kuliner, Galabo juga berfungsi untuk media pelestari budaya

makanan kota Solo. Sehingga makanan yang sekarang sudah jarang kita

temui dan bahkan hampir hilang seperti makanan tradisional Cabuk

rambak, dapat kita temukan di Galabo.

D. Daftar nama penjual yang berjualan di Gladag Langen Bogan Solo

Berikut ini adalah nama-nama penjual yang tercatat sebagai penjual di

Gladag Langen Bogan. Nomor absen yang tercatat adalah urutan dari

gerobag sebelah Barat ke Timur.

Tabel 2.1

Daftar Nama Penjual di Galabo

NO GEROBAG

NAMA USAHA NAMA PEMILIK

1 Wedangan Sruput Sendok Fonda 2 Ledre Petra Bu Tutik 3 Gudek Ceker Bu Kasmi 4 Sate Sapi Yu Rebi Bu Rebi 5 Bakmi Pak Dul Pak Dul

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 61: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

6 Tengkleng Klewer Bu Edi 7 Kedai Sederhana 8 Ayam Bebek Goreng M & M Djoni 9 Wedang Dongo Nanik

10 Timlo Dyah 11 Wedangan Koncone Dhewe Yuniar 12 Cabok Rambak Temu 13 Ayam Goreng Sabar Menanti Yuana Eni Sriyadi 14 Rawon Penjara Untung 15 Pisang Kremes Safrudin 16 Sop Buntut Goreng Bu Broto 17 Sijauqis Kebab Umar 18 Nggone Wedangan Sugiyono 19 Bubur Ayam Bu Dewi Dewi 20 Zupa-Zupa Diyah 21 Trancam HT HT 22 Sumber Bestik Pak Darmo Dwi 23 Tahu Kupat Bu Sri 24 Steak Kampoeng Iwan 25 Gempol Pleret Supri 26 Ayam Presto Lely 27 Aura Burger Yenti 28 Jagung Bakar Mazmur 29 Sate Ayam Pak Nur Pak Nur 30 Kakap Bakar Bu Dul Effendi 31 Bakmi Toprak Bu Mul 32 Selat Hanif 33 Lontong Ceker Mbak Wik 34 Kopi Kupas Fajar 35 Priyayi Wahyono 36 Nasi Timbel Bu Endang 37 Kedai Jamurku Risky 38 Bunga Juice Etik 39 Sate Tuna Que Tino 40 Nasgor Mr Puencheng P. Widi 41 Gudeg Kendil Mbak Tutik 42 So Buntut Mak Wito Mak Wito 43 Lumpia Solo Soemardjoe 44 Lesehan Mbak Budi Bu Budi 45 Pepes Ikan Sri Harti 46 Harjo Bestik Budi Kuinting 47 Dawet Selasih Bu Watik 48 Sate Ayam P. Rahmat Sucie 49 Lesehan Mbak Imah Bu Imah

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 62: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

50 Benteng Pendem Aji 51 Kedai Bio P. Anto 52 Soto Kwali 53 Cap Jay Larasati Sumarsono 54 Sate Kambing Bu Rejo ST. Bedjo 55 Bakso Bola Akbar Desi 56 Nasi Kabsah Karinah 57 Ayam Penyet Bang Ucin Soraya 58 Bakmi Populer 59 Nasi Kuning/ Nasi Liwet 60 Soto Betawi Bu Ning 61 Teen’s Ice Cream Titin 62 Lekker Joss Tri Suyatno 63 Kedai Rizki Bu Ida 64 Tirsam Selvi 65 Restoran Pak Amat Pak Budi 66 Tengkleng Pak Dur Pak Dur 67 Coffeshop Fresh Snack Fandy 68 Sambal Belut Mbak Tin 69 RM. Muslim P.Petruk P. Petruk 70 Cobra Asia Rara 71 Nasi Timbel Kremes 72 Kedai Pak Bedjo Tedy

Sumber : Arsip pengelola32

E. Fasilitas yang terdapat di Gladag Langen Bogan Solo

1. Fasilitas untuk pedagang

Pihak pengelola menyediakan beberapa fasilitas yang

diperuntukan khusus untuk pedagang yang berjualan di Gladag Langen

Bogan Solo. Fasilitas yang disediakan bertujuan agar pelayanan yang

diberikan kepada konsumen oleh para pedagang menjadi maksimal.

Sehingga diharapkan dengan fasilitas yang diberikan akan menambah

nilai jual dari produk dari masing-masing padagang dan memberikan

32 Lembar Arsip pengelola Galabo, 5 September 2009

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 63: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

kenyamanan kepada pedagang yang nantinya akan berdampak pada

positif bagi konsumen yang datang.

Adapun beberapa barang yang disediakan pihak pengelola

Gladag Langen Bogan kepada pedagang yang berjualan di Galabo,

Tabel 2.2

Daftar Barang Yang Disediakan Pengelola Untuk Pedagang

NO JENIS BARANG JUMLAH

1 Toilet umum 2 buah

2 Meja 100 buah

3 Tenda 100 buah

4 Tenda hujan 6 buah

5 Gerobag jual 75 buah

6 Kursi 200 buah

7 Lampu

Sumber: Arsip Galabo33

Selain itu, pada perkembangannya terdapat kerjasama antara

pengelola dengan pihak ketiga yaitu pihak sponsor. Pihak yang

menjadi sponsor di Galabo merupakan sponsor tunggal, yaitu Coca

Cola. Dari pihak sponsor, para pedagang mendapatkan beberapa

33 Lembar Arsip Pengelola Galabo, 5 September 2009

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 64: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

fasilitas untuk menunjang pelayanan dan kenyamanan. Beberapa

fasilitas yang disediakan oleh pihak sponsor itu antara lain adalah.

Tabel 2.3

Fasilitas Dari Sponsor

NO JENIS BARANG JUMLAH

1 Tenda Gasebo 19 buah

2 Kursi 100 buah

3 Meja 32 buah

4 Payung 32 buah

Sumber: Arsip pengelola34

Selain fasilitas barang yang telah disediakan diatas, pihak

pengelola juga menyediakan jasa pelayanan dalam hal pemeliharaan

kebersihan. Sehingga pedagang yang berjualan selalu mendapati

tempat berjualannya selalu bersih. Setiap hari, pedagang hanya perlu

datang, menyiapkan barang dan bahan-bahan untuk berjualan,

kemudian berjualan, dan setelah selesai berjualan langsung dapat

pulang tanpa perlu mengkhawatirkan kebersihan dan gerobag yang

ditinggal karena dari pihak pengelola telah menyediakan jasa sebanyak

12 orang untuk membereskan dan mendorong gerobag ke tempat

penyimpanan gerobag ke 12 orang tersebut bertugas menyiapkan

gerobag pada sore yang akan dipakai berjualan malam harinya dan

34 Lembar Arsip Pengelola Galabo, 5 September 2008

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 65: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

mengembalikan gerobag setelah selesai berjualan. Para pedagang juga

tidak perlu merasa takut jika gerobag yang dimilikinya akan hilang

atau dicuri karena dari pihak pengelola menyediakan jasa 2 orang

untuk menjaga gerobag dari malam hingga pagi hari. Tidak hanya itu,

pengelola juga menyediakan air bersih dan aliran listrik yang cukup

untuk masing-masing pedagang.

Sehingga pada prinsipnya, pegelolaan Galabo ini sangat

memanjakan para pedagang, karena mereka hanya tinggal datang,

berjualan dan pulang.

2. Fasilitas untuk konsumen

Di Galabo, konsumen diberikan kebebasan yang sebesar-

besarnya dalam memilih makanan. Dengan banyaknya macam dan

ragam maupun jenis yang ada, pembeli dimanjakan dengan banyaknya

pilihan yang sesuai dengan selera masing-masing. Konsumen juga

diberikan kebebasan dalam berpakaian dan bertingkah laku. Mereka

tidak dilarang jika mereka datang dengan membawa makanan dan

minuman yang dibeli dari luar Galabo. Ketika beberapa kali peneliti

datang ke Galabo, peneliti juga meihat banyak konsumen yang yang

sedang berfoto dengan teman-teman atau rombongan mereka.

Beberapa juga sedang duduk santai sambil menyanyi mengikuti live

musik yang memang disediakan oleh pengelola untuk menghibur

konsumen. Bahkan, konsumen diberikan kebebasan untuk tampil

menyanyi di iringi band yang sedang bermain atau sekedar memesan

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 66: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

lagu yang ingin dibawakan oleh band yang sedang bermain. Rupanya,

dari pihak pengelola sendiri memang sengaja mendatangkan band-

band untuk bermain di Galabo yang bertujuan untuk memanjakan

konsumen dan menambah suasana yang sudah nyaman menjadi lebih

nyaman lagi. Menurut pihak pengelola, live band memang diadakan

sebagai salah satu cara untuk menambah nilai jual dari Galabo, dan

dengan live band tersebut, diharapkan konsumen akan menjadi betah

untuk berlama-lama di Galabo dan nantinya akan selalu ingin datang

kembali ke Galabo di lain hari. Pihak pengelola juga menyediakan

toilet umum untuk para konsumen.

Selain beberapa kelebihan yang telah di urai di atas, faktor yang

sangat membedakan antara Galabo dengan tempat yang lain adalah

dari segi kebersihan. Baik kebersihan tempat maupun kebersihan dari

para pengemis dan pengamen. Pihak pengelola mempekerjakan 8

orang pekerja yang bertugas untuk selalu membersihkan area Galabo

dari sampah maupun sisa makanan yang ditinggalkan para konsumen

setelah menikmati Galabo,sehingga tidak heran jika area Galabo selalu

bersih dari sampah dan meja tenda tempat untuk makan juga selalu

siap dipakai secara bergantian dari konsumen satu ke konsumen yang

lainnya. Pihak pengelola Galabo juga melarang pengemis ataupun

pengamen untuk beroperasi di wilayah Galabo, dan hal ini menjadikan

Galabo sangat nyaman jika dibandingkan dengan tempat-tempat

serupa.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 67: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

F. Peraturan yang ada di Gladag Langen Bogan Solo

Setiap daerah mempunyai peraturan sendiri-sendiri. Setiap

peraturan mempunyai fungsi untuk mengatur berjalannya sistem yang

terdapat di daerah tersebut. Di setiap daerah wisata juga memiliki

serangkaian peraturan yang mengikat yang disesuaikan dengan kebutuhan

yang ada pada daerah wisata tersebut. Jadi, peraturan di daerah wisata

yang satu dengan daerah wisata yang lain dapat dipastikan berbeda-beda

sesuai dengan fungsi dan manfaat yang ingin dicapai. Sebagai contoh,

salah satu peraturan yang terdapat di museum Radyapustka adalah dilarang

untuk menyentuh atau memegang benda yang dipajang dan dipamerkan.

Menurut mbak Yanti yang merupakan pengelola museum dan juga

pemandu atau guide dari museum Radyapustaka, peraturan ini diambil

karena mengingat umur benda yang sudah tua, yang sangat rawan

mengalami kerusakan. Dan apabila terdapat kerusakan, maka benda

bersejarah tersebut tidak akan dapat diganti dengan barang yang lain,

karena meskipun mungkin dari segi bentuk dan materi bahannya sama,

namun nilai historis dari benda tersebut sangat jauh berbeda. Contoh lain

adalah jika kita berkunjung ke Taman Makam Pahlawan. Seorang

perempuan yang sedang datang bulan tidak diperbolehkan untuk

memasuki area Taman Makam Pahlawan. Hal ini dikarenakan lingkungan

area makam di anggap suci. Namun kedua contoh peraturan tersebut tidak

berlaku di daerah wisata lain. Jika peraturan tersebut dilaksanakan

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 68: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

ditempat lain akan menjadi tidak tepat tujuan dan maksudnya, dan sangat

memberatkan.

Begitu juga dengan Galabo. Meskipun konsumen dan pedagang

diberikan kebebasan yang sangat besar dari pihak pengelola untuk

menikmati semua fasilitas yang ada, namun mereka tetap mempunyai

tanggung jawab yang mengikat. Namun peraturan yang terdapat di Galabo

dirasakan tidak memberatkan sama sekali, karena peraturan yang dibuat

oleh pengelola yang ditujukan kepada pedagang maupun konsumen,

sangat longgar, dan tujuan utama peraturan tersebut diciptakan adalah

untuk menambah kenyamanan bersama, bukan untuk memberatkan.

Terdapat beberapa peraturan yang berlaku di Galabo. Peraturan

tersebut ada yang khusus ditujukan kepada pedagang, dan ada juga yang

ditujukan kepada konsumen. Namun tidak ada peraturan yang secara

khusus ditujukan untuk konsumen.

Berikut ini peneliti akan memaparkan peraturan yang dibuat oleh

pengelola, namun patut diperhatikan, bahwa dalam pembuatan peraturan

berikut ini, pengelola melibatkan pedagang. Adapun peraturan yang

ditujukan untuk pedagang adalah:

1. Pedagang diharuskan mengisi absen hadir pada setiap harinya, jika

mereka ternyata tidak berjualan, harus dengan alasan yang kuat.

Peraturan ini diambil agar tidak terjadi kekosongan lapak atau

gerobak.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 69: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

2. Jika mereka tidak berdagang selama tiga hari tanpa keterangan, maka

mereka dianggap mengundurkan diri dari Galabo, dan secara otomatis

pengelola akan mengambil gerobag yang telah dipinjamkan dan

mengganti dengan pedagang yang lain. Peraturan ini di ambil agar

pedagang tidak semena-mena dengan hak yang telah diberikan,

mengingat banyaknya pedagang yang telah mengantri untuk dapat

berjualan di Galabo. Tercatat, sudah ada 116 proposal pengajuan yang

diterima pengelola dari pedagang yang ingin berjualan di Galabo.

3. Pedagang diwajibkan untuk membayar uang jasa Rp. 15.000,00 per

hari untuk menunjang pelayanan yang disediakan pengelola.

4. Pedagang diwajibkan untuk membayar pajak kepada Dipenda sebesar

5% dari total pendapatan per hari. Dihitung dari nota yang ada dan

dibayarkan keesokan harinya ketika petugas Dipenda yang berjumlah

4 orang datang ke galabo. Jadi pajak yang dibayar pada hari ini adalah

pajak hari kemarin dan dihitung dari nota penjualan.

5. Waktu berjualan dimulai dari pukul 17.30 WIB dan selesai pukul

23.00 WIB.

6. Pedagang diwajibkan memakai perlengkapan yang telah disediakan

oleh pengelola, seperti celemek.

7. Dalam melayani pembeli, pedagang diwajibkan untuk senyum,

menyapa, dan ramah.

Khusus untuk peraturan yang terakhir, peneliti mendengar secara

langsung dari Bapak Walikota, ketika mengulas Galabo, dalam

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 70: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

jamuan makan siang pada tanggal 17 Agustus 2009 di rumah dinas

Lojigandrung.

Peraturan yang dipaparkan di atas bukan merupakan peraturan

yang tertulis, namun merupakan kesepakatan yang telah disepakati

bersama di kalangan pedagang. Semua pedagang Galabo memahami,

peraturan tersebut di ambil untuk kenyamanan mereka sendiri ketika

berdagang. Mereka memahami perincian dari setiap uang yang mereka

keluarkan, dan hal ini menjadikan mereka tidak merasa keberatan dengan

adanya peraturan tersebut dan menyambut positif. Perincian dari uang jasa

akan peneliti paparkan pada sub bab berikutnya.

Selain peraturan yang dperuntukan untuk pedagang, pihak

pengelola juga membuat peraturan untung para konsumen, namun

disayangkan karena peraturan untuk konsumen ini tidak disosialisasikan.

Namun peraturan untuk para konsumen tersebut merupakan peraturan

yang bersifat umum dan bukan merupakan peraturan yang bersifat khusus

seperti peraturan yang dibuat untuk pedagang. Beberapa peraturan tersebut

seperti dilarang membawa minuman keras di area Galabo, dilarang keras

membuat keributan, dan lain-lain dibuat untuk untuk kenyamanan

lingkungan Galabo. Dan para konsumen juga sangat memahami hal

tersebut.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 71: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

G. Kebijakan yang ada di Gladag Langen Bogan Solo

Tujuan utama pendirian Galabo menurut pihak pengelola adalah

untuk mengurangi angka pengangguran di kota Solo, menyejahterakan

kehidupan pedagang dan meningkatkan taraf hidup pedagang,terutama

pedagang kaki lima di kota Solo. Pemerintah kota Solo, seperti perkataan

bapak Jokowi, selalu mengupayakan peningkatan taraf hidup masyarakat

kota Solo. Pemerintah berusaha mengajarkan kepada masyarakat akan

pentingnya sumber daya manusia, selain daripada sumber daya alam.

Pemerintah selalu berusaha mengajarkan kepada masyarakat untuk

memahami pentingnya sebuah pelayanan. Hal ini sangat terasa di berbagai

segi, terutama dalam segi pelayanan. Mulai dari tingkat kelurahan, sampai

pada pelayanan di dinas maupun instansi-instansi pemerintahan juga tidak

luput dari perombakan. Sekarang, jika akan mengurus kartu Tanda

Penduduk, maka dalam waktu satu hari sudah jadi. Jika kita datang untuk

mengurus pajak kendaraan bermotor, yang dulu membutuhkan waktu satu

hari penuh, maka sekarang hanya dalam hitungan jam atau bahkan kurang

dari satu jam.

Sesuai dengan tujuan utama dari penciptaan Galabo, maka pihak

pengelola dan Dsperindag menetapkan beberapa kebijakan. Pedagang

yang berjualan di Galabo haruslah merupakan penduduk asli Solo.

Pedagang yang mengajukan permohonan untuk berjualan di Galabo harus

menyertakan Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Solo

yang menandakan bahwa pedagang tersebut adalah penduduk asli kota

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 72: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

Solo. Selain itu calon pedagang galabo juga harus menyerahkan pas photo

sebagai syarat agar dapat berjualan di Galabo. Kebijakan ini diambil

dengan tujuan untuk meningkatkan taraf hidup pedagang. Hasil nyata yang

tampak, menurut pihak pngelola adalah kenyataan bahwa dahulu banyak

pedagang yang pada saat pertama kali masuk di Galabo merupakan

pedagang kaki lima, sekarang telah meningkat menjadi pedagang

menengah. Selain itu, manfaat dari kebijakan tersebut adalah untuk

melestarikan kekayaan kuliner kota Solo itu sendiri, sehingga diharapkan

masyarakat terutama pemuda dan remaja kota Solo tidak menjadi asing

dengan makanan asli Solo. Sebab kecenderungan remaja dan pemuda kota

Solo lebih mengenal makanan yang berasal dari produk dari luar negeri.

Mereka lebih mengenal KFC, Mc Donald daripada gempol pleret, pecel,

soto, dan lain lain. Bapak Jokowi mengungkapkan keprihatinan beliau

akan kenyataan bahwa remaja jaman sekarang lebih memilih makanan

produk luar yang merupakan makanan sisa dari luar negeri yang dikirim ke

negara kita. Beliau mengungkapkan bahwa makanan asli Solo sebenarnya

adalah makanan dengan kualitas gizi yang tinggi.

Selain itu pada sub bab sebelumnya, peneliti telah mengungkapkan

tentang peraturan yang mengharuskan pedagan untuk membayar uang jasa

sebesar Rp. 15.000,00 per hari. Ketentuan tersebut oleh pengelola diambil

bukan tanpa sebab dan bukan merupakan pungutan liar yang tidak jelas

kemana arah uangnya. Namun uang jasa tersebut ditetapkan dan disepakati

untuk menunjang kenyamanan bagi semua pedagang. Uang tersebut

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 73: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

diambil untuk memberikan gaji kepada para pekerja lepas yang membantu

di Galabo. Sehingga kesepakatan tersebut dirasakan oleh para pedagang

setimpal dengan pelayanan yang diterima oleh para pedagang.

Perincian keuangan tersebut antara lain untuk memberikan gaji

yang masing-masing sebesar:

1. Petugas pendorong gerobag.

Setiap sore petugas pendorong gerobag di Galabo bertugas

untuk menyiapkan dan menata gerobag sesuai dengan urutan yang

telah ditentukan. Dan setiap malam, para petugas ini bertugas

mengembalikan gerobag di tempat yang telah ditentukan. Jumlah dari

para pendoron gerobag ini adalah 12 orang dan jumlah gerobag yang

harus disiapkan setiap hari berjumlah 72 gerobag. Masing-masing dari

mereka mendapatkan gaji sebesar Rp. 600.000,00 per bulan. Hal ini

cukup mengagetkan sekaligus menggembirakan, mengingat Upah

Minimum Regional di kota Solo juga berkisar kurang lebih Rp.

600.000,00 per bulan.

2. Petugas kebersihan.

Petugas kebersihan bertugas membersihkan area Galabo secara

menyeluruh. Mulai dari kebersihan tempat berjualan, hingga

kebersihan dari tempat yang dipakai konsumen untuk duduk. Para

petugas kebersihan ini berjumlah 8 orang dan mereka bertugas mulai

dari Galabo buka sampai dengan Galabo tutup. Masing-masing dari

mereka mendapatkan gaji sebesar Rp. 600.000,00 setiap bulannya.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 74: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

3. Petugas keamanan.

Petugas keamanan di Galabo yang tidak lain adalah para

pengelola tersebut berjumlah 7 orang dengan gaji masing-masing Rp.

900.000,00 setiap bulan. Mereka bertugas untuk menjaga kenyamanan

lingkungan Galabo secara keseluruhan.

4. Petugas jaga malam.

Petugas jaga malam atau keamanan wilayah bertugas pada

malam hari sampai pagi hari, mereka bertugas untuk menjaga barang-

barang yang ditinggalkan oleh para pedagang. Mereka memastikan

keamanan dari perlengkapan yang ada di Galabo. Mereka masing-

masing mendapatkan gaji sebesar Rp. 600.000,00 setiap bulannya.

Hal ini tentu sangat menggembirakan, karena para pekerja yang

ada di Galabo mendapatkan gaji yang layak mereka terima, dan

memenuhi standart upah minimum regional kota Solo. Dan yang

utama adalah dengan adanya mereka, kenyamanan dan keamanan dari

Galabo itu sendiri menjadi terjamin.

Selain kebijakan tersebut, para pedagang yang ada di Galabo

mempunyai kesepakatan antar pedagang sendiri. Mereka mengambil

kesepakatan yang berfungsi agar tidak terjadi selisih paham. Mereka

bersama-sama mengabil kesepakatan untuk menetapkan harga yang sama

dengan harga yang mereka tetapkan pada restoran atau rumah makan yang

mereka miliki di luar galabo. Dengan kesepakatan ini, maka citra dari

Galabo itu sendiri akan tetap terjamin, karena jika harga yang ditetapkan

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 75: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

berbeda dari harga di luar maka akan menimbulkan pandangan yang

kurang positif bagi citra Galabo.

H. Pihak-pihak yang terkait dengan Gladag Langen Bogan Solo dan

peranannya

Pembangunan tempat seperti Galabo adalah merupakan satu

langkah awal dari pembangunan tempat serupa yang mempunyai

karakteristik dan model yang sama di kota Solo. Dalam pembangunan

Galabo, pemerintah kota Solo tidak bekerja sendiri, namun pembangunan

Galabo melibatkan banyak pihak, terutama yang terkait dengan tujuan

pendirian Galabo.

1. Disperindag

Disperindag adalah singkatan dari Dinas Perindustrian dan

Perdagangan. Disperindag kota Surakarta adalah dinas yang sangat

berhubungan dengan Galabo, karena sesuai dengan namanya, dinas ini

mempunyai tugas untuk mengawasi jalannya perindustrian dan

perdagangan di kota Solo. Sesuai dengan sasaran pendirian Galabo

yang ditujukan untuk para pedagang kaki lima di kota Solo, maka

Disperindag mempunyai tanggung jawab penuh pada sistem yang

berjalan di Galabo. Namun dalam pelaksanaannya, tanggung jawab

dalam hal sistem tersebut oleh Disperindag diserahkan kepada pihak

pengelola, dan Disperindag melakukan pemantauan secara rutin. Dinas

Perindustrian dan Perdagangan ini mempunyai tanggung dalam hal

penyediaan barang-barang yang dibutuhkan di Galabo. Penyediaan

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 76: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

tenda meja, kursi, gerobag adalah tugas Disperindag. Dalam memantau

jalannya perdagangan di Galabo, pihak Disperindag menugaskan staf

yang berjumlah 4 orang untuk datang ke Galabo setiap harinya. Selain

memantau, ke empat personel tersebut mengambil PPN, yaitu pajak

pendapatan Negara sebesar 5% dari setiap pedagang.

2. Polisi Sektor Pasar Kliwon

Polsek pasar Kliwon mempunyai, tugas dalam hal pengamanan

tingkat lanjut, sebab pengamanan pertama adalah dari pihak pengelola.

Polsek Pasar Kliwon mempunyai wewenang untuk mengambil

tindakan apabila terjadi keributan di Galabo mengingat Galabo berada

di wilayah kecamatan Pasar Kliwon. Seperti yang diceritakan oleh

pihak pengelola, bahwa dahulu pernah terjadi keributan di galabo

ketika ada oknum TNI desersi yang sedang mabuk dan masuk ke area

Galabo dan kemudian membuat keributan. Pihak pengelola adalah

yang pertama menjalankan fungsi pengamanan agar oknum TNI

desersi tersebut tidak berbuat lebih jauh, dan kemudian pihak Polsek

Pasar Kliwon menangkap untuk diproses lebih lanjut di kantor polisi.

3. Dinas Pariwisata Kota Surakarta

Galabo merupakan tempat yang dibangun sebagai daerah tujuan

wisata bagi wisatawan yang datang ke Solo. Maka tugas Disparta

adalah dalam hal mengiklankan Galabo ke masyarakat luas. Hal ini

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 77: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

tampak dari masuknya Galabo dalam pamfet atau buku panduan wisata

atau tourism guide untuk kota Solo.

4. Kesbangpolinmas

Seiring dengan berkembangnya Galabo sebagai tempat tujuan

wisata yang ramai dikunjungi, maka Galabo menjadi tempat yang

sering dijadikan tempat melakukan obyek penelitian. Menurut pihak

pengelola, tercatat mahasiswa dari Universitas Gajah Mada Jogjakarta

pernah mengadakan studi penelitian di Galabo, dan proses penelitian

tersebut membutuhkan perijinan. Untuk mendapatkan perijinan

melakukan suatu studi penelitian ataupun survey di Galabo,

Kesbangpolinmas berperan untuk memberikan ijin.

5. Pengelola

Pihak pengelola merupakan bagian aktor utama pada

pengelolaan Galabo. Pihak pengelola bersama dengan pedagang

Galabo yang membuat peraturan-peraturan yang berguna untuk

mengatur berjalannya sistem yang berjalan di Galabo, sekaligus

sebagai pengawas yang memastikan sistem yang telah disepakati agar

berjalan. Tanpa peran dari pihak pengelola, maka sistem yang berjalan

di Galabo tidak akan bekerja dan pada akhirnya kenyamanan pembeli

akan terganggu.

6. Pedagang

Pedagang kuliner merupakan aktor sentral dari Galabo. Sebab

Galabo mengusung konsep sebagai tempat wisata yang tujuan awal

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 78: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

dibangunnya adalah sebagai berkumpulnya PKL kuliner di kota Solo.

Sehingga tanpa pedagang kuliner, Galabo akan menjadi tempat wisata

yang sudah umum dijumpai.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 79: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

BAB III

PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

A. Penyajian Data

1. Profil Informan

Penelitian membutuhkan narasumber sebagai informan untuk

memperoleh data yang digunakan untuk menelaah masalah dalam penelitian.

Pemilihan narasumber ditentukan sesuai dengan rumusan permasalahan yang

ada. Karena penelitian ini menggunakan purpose sampling dan snowball,

maka informan yang peneliti ambil adalah orang-orang yang peneliti anggap

mengetahui pokok bahasan yang peneliti ambil. Pada penelitian ini peneliti

hendak memaparkan data dari hasil wawancara yang telah

Subyek kajian ini difokuskan pada orang-orang yang merupakan

konsumen di Galabo, yang merupakan pelanggan tetap yang rutin datang, dan

yang jelas tidak hanya datang untuk tujuan makan saja, namun menghabiskan

beberapa waktu untuk melakukan kegiatan lain selain makan. Peneliti hendak

mengajak kita semua untuk mempelajari pandangan dari para konsumen, dan

mencoba memahami persepsi tentang Galabo, dan hasil wawancara para

konsumen yang peneliti wawancarai, peneliti ambil sebagai sudut pandang

konsumen. Selain itu penelitian ini akan mengambil asumsi dari beberapa

pedagang yang dapat dikatakan pedagang senior karena telah berjualan dari

sejak awal berdirinya Galabo sampai sekarang. Penelitian kepada para

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 80: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

pedagang ini peneliti lakukan untuk mendapatkan fakta apa yang menjadi

faktor penarik pada Galabo yang menjadikan konsumen lebih memilih untuk

datang ke Galabo daripada datang ke tempat lain. Selain itu peneliti juga akan

melakukan observasi kepada pegelola dan stakeholder dari tempat wisata

kuliner Galabo, karena penelitian ini menggunakan metode triangulasi data

untuk mengecek derajat kebenaran fakta yang peneliti dapatkan. Sehingga

diharapkan, penelitian ini akan menghasilkan rumusan yang dapat berguna.

Tabel berikut memaparkan nama-nama yang dipilih penulis dalam penelitian

ini:

Tabel 2.3

Data Informan

Nama Informan Keterangan

1 Bp. Kiswanto Ketua Pengelola

2 Bp Ribut Pengelola

3 Bp. Daud Pemilik lapak Sate p. Nur

4 Nanik Yulianti Pemilik gerobag wedang Dongo

5 Febrind Candikya Mahasiswa UMS

6 Galih Agus Staf manajemen pabrik Konveksi

7 Risal Hutama Surveyor Pertamina

8 Nika Karyawan

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 81: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

2. Persepsi Konsumen terhadap Gladag Langen Bogan Solo

1. Persepsi pedagang tentang Galabo

Tempat Wisata Kuliner Gladag Langen Bogan Solo adalah

perwujudan dari upaya pemerintah Kota dalam membuka lapangan

pekerjaan, menyejahterakan kehidupan Pedagang Kaki Lima, dan

merupakan suatu usaha dari pemerintah Kota Solo dalam menertibkan

Pedagang Kaki Lima yang dikhususkan untuk pedagang kuliner di Kota

Solo tanpa menghilangkannya, namun menata ulang baik dari segi letak

maupun kemasan, sehingga diharapkan citra dari PKL akan meningkat dan

dapat dikonsumsi oleh semua kalangan. Dalam perkembangannya, Galabo

telah berhasil mewujudkan cita-cita tersebut. Banyak Pedagang Kaki Lima

yang pada akhirnya mempunyai cabang dari warung asal. Penataan Galabo

yang ditata sedemikian rupa menjadikan seluruh masyarakat tidak enggan

atau malu untuk datang bersantap sambil menikmati suasana khas pinggir

jalan. Galabo telah berhasil meningkatkan taraf hidup dari para pedagang

kaki lima. Meskipun dalam perkembangannya, para pedagang mengalami

pergantian personel, baik yang tidak dapat memenuhi permintaan dan

tuntutan pasar, hingga pedagang yang yang pailit karena pendapatan tidak

sebanding dengan modal belanja dalam setiap harinya, namun secara

keseluruhan, Galabo telah dapat memuaskan berbagai pihak, baik dari

pemerintah sebagai pencetus berdirinya Galabo, pihak pengelola sebagai

motor stabilitator Galabo, hingga pedagang serta konsumen.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 82: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

Selain konsumen sebagai konsumen, pihak pengelola sebagai

panjang tangan dari Pemerintah Kota dalam menjaga Stabilitas di Galabo,

pedagang merupakan salah satu elemen yang menjadi kunci kemajuan dari

Galabo. Sehingga mengetahui dan memahami pandangan dan pendapat

dari pedagang di Galabo menjadi suatu studi yang wajib untuk dipelajari.

Para pedagang di Galabo mendapatkan berbagai fasilitas seperti yang telah

peneliti jabarkan pada tabel 2.2 pada halaman 63, mengenai fasilitas dari

pihak pengelola untuk pedagang, dan juga table 2.3 pada halaman 64,

mengenai fasilitas dari pihak sponsor. Mereka mengaku puas dengan

pelayanan yang di berikan oleh pihak pengelola tersebut. Hal ini sesuai

dengan pernyataan Bapak Daud dan Ibu Nanik Yulianti. Ketika peneliti

menanyakan pendapat mereka tentang fasilitas yang mereka dapatkan dari

pihak pengelola, mereka mengaku puas dengan apa yang telah mereka

dapatkan. Sebab mereka benar-benar dipermudah dan dibantu oleh pihak

pengelola. Pak Daud mengungkapkan demikian,

“lapak dan semua fasilitas yang kami gunakan untuk berjualan di Galabo berasal dari pengurus Galabo, kecuali makanan yang dijual dan juga segala keperluan yang dijual. Ibaratnya kami datang tinggal berjualan.”

Hal ini sesuai dengan perkataan dari bapak Kiswanto yang

mengatakan bahwa pedagang di Galabo hanya tinggal datang dan

berjualan saja, bahkan pihak pengelola juga telah menyediakan jasa

pendorong gerobag, sehingga para pedagang tidak perlu mendorong

gerobag mereka sendiri-sendiri setelah Galabo tutup. Dan ketika penelitian

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 83: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

menanyakan bagaimana ketika hujan datang, jawaban dari Pak Daud dan

bu Nanik serupa, yaitu hanya membawa barang dagangan sedikit saja.

Dalam mengatasi musim penghujan, pihak pengelola sebenarnya telah

memberikan solusi, yaitu memberikan tenda besar. Hal ini dibenarkan Pak

Daud. Beliau pernah menyampaikan usul demikian,

“Saya dulu sudah pernah mengusulkan kepada pihak pengelola agar menyediakan tenda lebih banyak kalau hujan.”

Dan ketika lebih lanjut peneliti bertanya tentang harapan mereka

jika Pemerintah Kota akan mengadakan pebangunan serupa dengan

Galabo, Pak Daud menyampaikan harapannya demikian,

“Ya kalau ada lagi ya saya kepengin buka cabang lagi, biar lebih dikenal lagi”

Dari jawaban beliau yang singkat tersebut kita dapat melihat satu

harapan yang besar dan mendalam. Beliau menganggap bahwa Galabo

telah berhasil membesarkan warungnya yang merupakan cabang dari

warung sate milik ayahnya. Berkat Galabo, Pak Daud dapat memiliki

warung sebagai usaha sendiri untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Sebab warung sate yang pertama adalah milik ayahnya yang bernama Pak

Nur. Berikut penuturan beliau,

“Usaha sate ayam ini adalah usaha keluarga, Usaha jualan sate ayam ini menurun dari ayah saya. Warung ini (yang ada di Galabo) juga masih atas nama ayah saya, namanya juga masih memakai nama ayah saya (p. Nur). Dulu saya sudah pernah meminta untuk diganti atas nama saya, tapi setelah saya pikir-pikir, akhirnya saya biarkan saja sampai sekarang, toh juga itu ayah saya sendiri dan semua yang berhubungan dengan

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 84: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

Galabo, yang mengurusi dan dan bertanggung jawab juga saya. Bapak saya lebih memilih berjualan di Slamet Riyadi. Jadi istilahnya saya meminjam nama ayah saya. Kami memang menjual khusus sate ayam. Namun sate ayam di warung kami, kami buat dengan macam-macam variasi pilihan agar menarik. Kalau sate ayam ditempat lain mungkin hanya sate ayam saja, di warung kami, kami menjual sate daging, sate telur, sate campur,dan ada juga sate spesial.”

Gladag Langen Bogan Solo adalah satu-satunya pusat

berkumpulnya jajanan khas kota Solo, telah berkembang menjadi tempat

gaul bagi para pemuda kota Solo dan sekitarnya. Mempelajari apa yang

terdapat di Galabo, dapat memberikan wacana kepada kita bagaimana

persepsi peduduk kota Solo dan sekitarnya, tentang apa yang diinginkan

dan bagaimana pembangunan tempat wisata yang paling ideal bagi warga

kota Solo. Mengamati perilaku konsumen Galabo, kita mendapatkan

cerminan tentang perilaku warga kota Solo yang terbiasa hidup santai dan

mengalir. Gladag Langen Bogan itu sendiri mempunyai karakter yang

menarik untuk dipelajari. Ada beberapa tempat yang seperti Galabo yang

penulis ketahui, namun tidak ada yang semenarik Galabo. Seperti di

Semarang, terdapat tempat serupa Galabo, tepatnya di kawasan Pecinan.

Di tempat tersebut, dijual berbagai macam makanan, namun banyak yang

mengandung masakan yang bagi umat muslim di anggap haram, sehingga

tidak semua penikmat kuliner dapat menikmati semua masakan yang ada.

Namun di Galabo, semua kalangan dapat masuk dan menikmati secara

bebas, baik makanannya, maupun suasananya. Sebenarnya selain di

Galabo, kota Solo mempunyai kawasan yang di pergunakan untuk kuliner

juga, seperti kawasan Keprabon. Namun di daerah Keprabon pada

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 85: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

perkembangannya menjadi daerah yang dianggap elit karena harga yang

ditetapkan oleh penjual cukup mahal. Dan selain harga yang cukup mahal,

tempatnya kurang begitu menarik. Sehingga hanya sebagian saja warga

Solo yang datang ke Keprabon, bahkan lebih banyak wisatawan atau turis

asing. Bagi wisatawan, daerah Keprabon masih menarik, hal ini

disebabkan di Keprabon mempunyai beberapa daya tarik. Selain makanan

yang dijual mempunyai rasa yang lezat, di Keprabon sengaja membiarkan

pengamen yang membawakan tembang-tembang jawa. Para pengamen ini

dalam mengamen memakai busana jawa tempo dulu, dan menggunakan

alat musk siter untuk mengiringi sinden nembang. Hal ini tentu dianggap

sangat menarik bagi para wisatawan, terlebih lagi wisatawan asing, karena

nuansa yang ditawarkan ketika bersantap di Keprabon mempunyai kesan

Solo yang kental. Hal ini terungkap dalam salah satu percakapan singkat

antara penulis dengan salah satu pengamen siter yang berada di Keprabon

yang biasa dipanggil Eyang Tukimin. Beliau menuturkan dalam bahasa

jawa demikian:

“Kulo niku sampun welasan tahun teng ngriki mas. Entuke nggih

mboten mesti, kadang akeh, kadang sithik. Kolomben nggih nate angsal atusan ewon, nek turis saking manca teko..”

Beliau menuturkan, bahwa sudah belasan tahun mengamen di

Keprabon, meskipun pendapatan tidak menentu, beliau tetap mengamen.

Eyang Tukimin juga membenarkan bahwa salah satu daya tarik di

Keprabon adalah dari segi klenengan jawa. Namun yang agak

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 86: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

memprihatinkan adalah kenyataan bahwa wisatawan luar negeri lebih

antusias dan lebih apresiasif ketika mendengar musik klenengan jika

dibandingkan dengan warga Solo. Tidak jarang para wisatawan asing ikut

turut berjoget mendengarkan alunan musik siter yang dibawakan.

Persepsi konsumen sangat penting dipahami. Dengan memahami

persepsi konsumen, kita dapat menciptakan tempat yang dapat

mengakomodir semua keinginan yang beraneka ragam, yang nantinya

diharapkan pembangunan tempat serupa akan dapat berhasil. Sebagai

indivdu, masing-masing dari tiap anggota masyarakat mempunyai

pandangan masing-masing yang berbeda. Schiffman dan Kanuk

mencontohkan empat orang yang melihat satu kejadian yang sama pada

waktu yang sama pula dapat menceritakan kembali dengan sangat jujur

cerita yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Setiap kejadian yang

sama dapat berbeda-beda dalam menceritakannya tersebut dapat terjadi

karena setiap individu merasakan peristiwa yang terjadi dengan cara

masing-masing yang berbeda-beda sesuai dengan kemampuan menangkap,

menganalisa dan mencertakan ulang. Bagi setiap individu, realitas

merupakan fenomena yang sangat pribadi, yang didasarkan pada

kebutuhan, keinginan, nilai-nilai, dan pengalaman pribadi orang tersebut.

Realitas bagi seseorang semata-mata merupakan persepsi dari orang itu

mengenai apa yang ada “di luar sana”, mengenai apa yang terjadi. Individu

bertindak dan bereaksi berdasarkan persepsi mereka, tidak berdasarkan

realitas yang obyektif. Jadi persepsi konsumen jauh lebih penting daripada

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 87: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

pengetahuan mereka mengenai realitas yang obyektif, sebab jika seseorang

berfikir mengenai realitas, maka itu bukanlah realitas yang sebenarnya,

akan tetapi apa yang dipikirkan konsumen sebagai realitas, yang akan

mempengaruhi tindakan mereka, kebiasan membeli mereka, kebiasaan

bersantai mereka, dan lain sebagainya. Dan karena individu membuat

keputusan dan mengambil tindakan berdasarkan pada apa yang mereka

rasakan sebagai realitas, maka kita semua perlu sekali memahami gagasan

persepsi secara keseluruhan dan berbagai konsep yang berhubungan

dengannya, sehingga kita dapat lebih mudah menentukan faktor-faktor

yang mempengaruhi pembelian konsumen. Lebih lanjut, Schiffman dan

Kanuk mendefisikan persepsi sebagai proses yang dilakukan oleh setiap

individu untuk memilih, mengatur, dan menafsirkan stimuli ke dalam

gambar yang berarti dan masuk akal mengenai dunia. Proses ini dapat

dijelaskan sebagai bagaimana kita melihat dunia di sekeliling kita.

Bagi kota Solo sendiri, persepsi konsumen sangat diperlukan,

mengingat kota Solo sedang mengadakan pembangunan kota dengan

harapan mengangkat citra kota Solo sebagai kota budaya dan kota

berbudaya. Hal ini selaras dengan apa yang diutarakan bapak Joko widodo

dalam sambutan jamuan makan malam dengan Pengurus Purna Paskibraka

Indonesia dan Paguyuban Putra Putri Solo. Karakteristik masyarakat kota

Solo sendiri adalah santai, dan cenderung tidak senang untuk terlalu

dibatasi. Masyarakat sangat menyukai jika diberi kebebasan yang seluas-

luasnya.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 88: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

Pada perkembangan yang sekarang, budaya nongkrong pada

masyarakat kota Solo, terutama kaum muda sudah menjamur. dapat kita

lihat, hampir semua tempat makan di kota Solo, mulai dari wedangan,

sampai kafe mengusung tema dan pencitraan sebagai “tempat

tongkrongan”. Hal ini perlu disikapi dengan seksama jika kita ingin

mendirikan tempat makan atau rumah makan agar dapat bertahan. Para

remaja dan pemuda akan lebih memilih untuk datang ke tempat yang dapat

dipakai untuk nongkrong daripada datang ke tempat yang mempunyai

nuansa resmi. Sedangkan Gladag Langen Bogan sendiri selain sebagai

tempat wisata kuliner juga mempunyai konsep sebagai tempat

tongkrongan yang diperuntukan kepada warga Solo tanpa mengenal

batasan usia, bagi kalangan keluarga maupun remaja atau pemuda. Pada

perkembangannya yang sekarang para konsumen Galabo telah meluas ke

Kota maupun Kabupaten di sekitar kota Solo.

2. Persepsi konsumen tentang Galabo

Perkembangan Gladag Langen Bogan hingga sampai saat ini masih

selalu ramai tidak dapat lepas dari peran serta masyarakat yang selalu

datang ke Galabo, terutama masyarakat kota Solo. Selain dengan

perencanaan yang matang dan pemilihan tempat yang tepat melalui proses

yang panjang, dalam pembangunan tempat wisata apapun, masyarakat

adalah kunci utama dalam kesuksesannya, dan terbukti, masyarakat kota

Solo mempunyai keinginan yang besar untuk turut aktif dalam

pembangunan kota. Bapak Walikota selalu menyampikan dalam segala

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 89: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

kesempatan bertemu muka dengan masyarakat, bahwa segenap masyarakat

kota Solo wajib untuk menjaga tempat-tempat yang telah mengalami

pembenahan dan relokasi. Beliau selalu menyampaikan bahwa Pemerintah

Kota berperan sebagai pemberi fasilitas, namun tugas masyarakatlah yang

merawat dan menjaga agar fasilitas-fasilitas tersebut selalu terawat. Beliau

sangat menyayangkan kejadian yang terjadi di beberapa tempat di Kota

Solo yang telah mengalami perbaikan dari pemerintah, namun kembali

dirusak oleh segelintir masyarakat. Beliau mencontohkan perbaikan yang

telah dilakukan di daerah tanggul depan terminal Tirtonadi Solo. Pada

beberapa tahun dulu, daerah tersebut merupakan daerah kumuh yang

mengganggu pandangan dan citra kota Solo, karena daerah tersebut

disalah gunakan sebagai tempat berdirinya bangunan liar yang

dipergunakan untuk rumah, dan sebagian sebagai tempat prostitusi

terselubung. Pemerintah Kota mengadakan penertiban di daerah tersebut

dan kemudian dibangun sebagai taman kota, dan rencana yang

berkembang, kawasan tersebut tidak hanya sebagai taman kota saja,

namun sebagai tempat wisata yang menggunakan Kali Anyar sebagai

tempat wisata air. Namun ketika pembangunan taman kota telah selesai

lengkap dengan tata lampu yang indah, pengrusakan kembali terjadi.

Banyak lampu hias yang hilang dicuri, beberapa banguan juga terdapat

coret-coretan. Hal ini tentu membuat geram siapapun yang menyaksikan.

Sehingga bapak Walikota selalu mengingatkan agar kejadian serupa tidak

diulang kembali, baik di Galabo, maupun di tempat-tempat yang lain.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 90: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

Beliau selau menekankan bahwa pembagunan kota Solo ditujukan sebagai

perwujudan kota Solo sebagai City Branding kota Solo sebagai kota

Budaya dan kota Berbudaya. Beliau selalu menekankan untuk bersama-

sama membangun, baik pembangunan fisik kota maupun pembangunan

mentalitas masyarakat. Sebab meskipun pebangunan fisik gencar

dilaksanakan, namun pembangunan mentalitas masyarakat dan kesadaran

untuk menjaga dan memeliharanya tidak dibangun, maka pembangunan

fisik kota yang dilakukan tidak akan pernah dapat maksimal, sebab

bagaimanapun pemerintah kota dengan semua aparaturnya menjaga,

namun masyarakat tidak ikut menjaga, hasilnya akan nol saja.

Masyarakat kota Solo sendiri saat ini telah berkembang menjadi

masyarakat yang sadar untuk bersama-sama membangun kota Solo. Ketika

di kota Solo di bangun tempat seperti Galabo, masyarakat kota Solo adalah

yang utama berperan agar Galabo selalu bertahan dengan cara selalu

datang berkunjung. Kunci dari tempat- tempat seperti Galabo agar selalu

eksis adalah dengan selalu ramainya masyarakat untuk datang berkunjung,

dan hal ini sudah teruji dengan jumlah konsumen yang datang ke Galabo

yang mencapai ribuan orang dalam setiap malamnya. Jika jumlah

konsumen yang datang selalu dapat terjaga setiap harinya, maka Galabo

tidak akan pernah mati dan selalu ada. Masyarakat sendiri mempunyai

beberapa gambaran seputar tentang Galabo. Masyarakat mempunyai

beberapa harapan yang belum terwujud di Galabo, meskipun secara

keseluruhan, mereka telah puas dengan apa yang mereka dapat di Galabo,

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 91: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

baik dari segi tempat, suasana, harga, pelayanan, menu makanan yang

beragam, kenyamanan tempat, dan keamanan. Namun mereka menilai

bahwa sebenarnya Galabo masih dapat dikondisikan lebih baik lagi.

Mereka menilai apa yang sekarang terdapat di Galabo, harus tetap

dipertahankan, namun perlu untuk ditambah keunggulan yang lain. Galabo

sendiri tidak ditujukan untuk masyarakat kalangan menengah ke atas saja,

namun untuk semua kalangan. Diharapkan, dari mulai sopir becak hingga

pengusaha dapat berbaur menikmati Galabo bersama-sama dan dapat

berinteraksi satu dengan yang lain. Jika harapan tersebut ingin

diwujudkan, maka yang menjadi persoalan adalah soal harga makanan di

Galabo. masyarakat golongan menengah ke atas menilai harga makanan di

Galabo murah, namun bagi masyarakat golongan bawah, harga makanan

di Galabo masih terbilang mahal. Memang harga makanan di Galabo

masih terjangkau semua kalangan, namun dikhawatirkan frekuensi datang

dari masyarakat Solo akan berkurang. Mereka nantinya akan malas datang

ke Galabo lagi, dan hal ini tentunya akan berimbas kepada para pedagang

yang berjualan. Jika barang dagangan mereka tidak selalu habis, maka

lambat laun mereka akan mengalami kerugian. Beberapa pedagang telah

mengalami kerugian dan pada akhirnya tidak dapat berjualan lagi di

Galabo. hal ini tentu saja bukan yang diinginkan kita semua, sebab tujuan

utama dari Galabo adalah mengumpulkan Pedagang Kaki Lima dan

meningkatkan kesejahteraan mereka.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 92: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

Harapan menyangkut harga makanan di Galabo ini selaras dengan

pernyataan dari Febrind, seorang mahasiswa UMS. Dia mengatakan

bahwa dulu dia sering datang ke Galabo, dan sangat tertarik dengan

konsep yang dibawa dalam pembangunan Galabo. namun sekarang dia

menilai harga makanan yang di Galabo tidak sesuai dengan promosi awal

yang mengatakan harga murah di Galabo. Bahkan dia dan teman-

temannya mempunyai julukan untuk Galabo yang sebenarnya merupakan

kritikan terhadap Galabo menyangut harga, yaitu “harga bintang lima,

fasilitas kaki lima”. Sekarang, dia dan teman-temannya menjadi jarang

untuk datang ke Galabo, jika dulu dalam seminggu dia dapat datang dua

sampai tiga kali, sekarang belum tentu dia datang seminggu sekali. Dan

hal inilah yang dikhawatirkan akan berdampak negatif dalam

perkembangan Galabo, sebab jika masyarakat luas mempunyai pemikiran

seprti Febrind, maka lambat laun Galabo akan menjadi monumen saja dan

keberlangsungan hidup Galabo lambat laun akan mati. Dia menyampaikan

harapan agar harga yang ditetapkan di Galabo sesuai dengan promosi

awal, yaitu disesuaikan dengan masyarakat kota solo secara keseluruhan.

Dia menyampaikan demikian :

“Harga disesuaikan dengan kemampuan kebanyakan warga Solo, sehingga semua warga Solo dari berbagai kalangan dapat menikmati fasilitas di Galabo. Jadi tidak hanya golongan tertentu saja”.

Dan ternyata tidak hanya Febrind saja yang berpendapat demikian.

Salah satu konsumen perempuan yang peneliti temui mepunyai pandangan

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 93: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

dan harapan yang sama dengan Febrind. Nika adalah seorang karyawati

yang berasal dari kecamatan Laweyan. Berumur 25 tahun yang dalam

seminggu bisa berkunjung dua sampai tiga kali dalam seminggu.

Meskipun sering datang ke Galabo, dia mengaku tidak begitu puas dengan

pelayanan di Galabo. terlebih lagi jika menyangkut soal harga, dia

mengatakan bahwa makanan di Galabo masih dianggap mahal jika

dibanding dengan pendapatannya. Berikut penuturannya menyangkut

harapan jika pemerintah kota akan mengadakan pembangunan tempat-

tempat seperi Galabo dan harga makanan di Galabo.

“Semoga lebih baik dari Galabo, baik dari segi harga maupun pelayanannya”.

Dia menuturkan bahwa sebenarnya Galabo mepunyai tempat yang

strategis dan menarik, namun apabila tidak dijaga antusias konsumennya,

maka Galabo tidak akan dapat bertahan lama sehingga pihak pengelola

dan pihak-pihak yang terkait dengan pembangunan Galabo diminta untuk

benar-benar menjaga jumlah konsumen. Dia menilai bahwa masyarakat

sekarang ini telah lebih selektif dalam memilih tempat-tempat yang

mereka anggap menarik. Dia mencontohkan pembangunan Taman Satwa

Taru Jurug. Pada saat awal-awal dibuka, para konsumen yang datang

membludak. Mereka ingin datang untuk melihat hewan-hewan yang ada.

Setiap hari minggu atau hari libur sekolah, tempat itu merupakan tempat

tujuan dari kebanyakan keluarga, termasuk keluarga besar Nika untuk

datang. Namun Taman Satwa Taru Jurug yang sekarang merupakan taman

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 94: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

yang mengenaskan. Hewan-hewan yang dipamerkan tidak lagi komplit

dan banyak failitas yang rusak atau tidak layak pakai. Akhirnya para

konsumen menjadi malas untuk datang berkunjung ke Jurug, dan hal

tersebut terbukti dengan merosotnya jumlah konsumen yang datang. Yang

dahulu berjumlah ribuan, sekarang mencapai jumlah puluhan saja sudah

termasuk ramai. Tentu hal ini tidak ingin terjadi lagi di Galabo. sehingga

dia berharap semua pihak yang mempunyai peran dalam pembangunan

dan perawatan Galabo mempunyai kesadaran penuh guna terjaganya

animo masyarakat kepada Galabo. Sehingga nasib Galabo tidak akan

berujung seperti Taman Satwa Taru Jurug. Dan Nika berpandangan jika

harga tidak dijaga, dan hanya memikirkan kepentingan dari pedagang saja,

maka persoalan harga ini akan dapat menjadi penentu dari jumlah

konsumen yang datang.

Beberapa konsumen yang lain mempunyai harapan dan yang

berbeda dari Febrind dan Nika, mereka tidak begitu mempermasalahkan

soal harga, namun lebih memilih untuk memberikan perhatian kepada

kemasan dan konsep tempat. Mereka mempunyai pandangan jika suatu

tempat wisata ingin bertahan lama, maka tempat tersebut harus

mempunyai pengemasan tempat dan media promosi yang mendukung.

Menurut Galih, seorang staf pabrik konveksi, Galabo saat ini sudah

memenuhi standar yang cukup sebagai tempat kuliner dan juga tempat

wisata. Namun dia menilai Galabo masih memiliki kekurangan, yaitu jika

musim penghujan. Menurutnya, suasana nyaman yang biasa didapatkan

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 95: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

ketika hari-hari biasa dapat hilang ketika hujan turun. Dia menilai konsep

udara terbuka sangat menarik dan pas bagi warga kota kota Solo yang

menginginkan suasana yang santai. Namun di sisi lain akan menimbulkan

masalah ketika turun hujan, dan di Negara Indonesia, musim penghujan

datang enam bulan dalam setahun. Dia mengutarakan, cuaca yang saat ini

tidak menentu tidak dapat dijadikan patokan. Dan Galabo harus

mempunyai persiapan yang matang apabila musim penghujan datang.

Galih menilai jalan keluar untuk menutup Galabo jika hujan turun tidak

sesuai, sebab dapat membuat konsumen kapok untuk datang di kemudian

hari.

Berikut ini penuturan dari Galih mengenai harapan tentang Galabo

dan apabila akan diadakan pembangunan tepat-tempat yang serupa dengan

Galabo:

“Sangat setuju dan mendukung. Apalagi kalau ditambah kemasanannya dengan hiburan yang menarik”.

Dia menilai bahwa fasilitas yang saat ini terdapat di Galabo sudah

sesuai dengan kengininannya, namun dia juga mempunyai keinginan

untuk manambah hiburan yang menarik, dan tidak hanya band-band saja,

namun seminggu sekali diadakan event atau acara-acara yang berbeda-

beda, sehingga pngunjung selalu erasa betah dan tertarik untuk menunggu

event yang digelar. Namun dia menilai kondisi Galabo yang sekarang,

yang dengan live band sudah cukup menghibur konsumen, dan dapat

menarik konsumen.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 96: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

Pendapat yang serupa juga diungkapkan oleh Rizal, yang

berprofesi sebagai surveyor Peertamina. Namun dia menilai masih ada

kekurangan di Galabo dari segi rasa masakan. Di menilai rasa masakan di

Warung asal lebih mantap di bandingkan dengan yang ada di Galabo dan

pada akhirnya jika dia menginginkan untuk merasakan masakan yang

sebenarnya, dia lebih memilih untuk datang ke Warung aslinya dan bukan

ke Galabo. Namun jika dia menginginkan suasana yang santai, dan

mempunyai wktu yang agak longgar, dia akan datang ke Galabo. Secara

keseluruhan, dia mengaku puas dengan yang di dapat dari Galabo. Dia

tidak pernah menunggu terlalu lama untuk mendapatkan makanan yang

telah dipesan. Dia menilai kota Solo perlu menambah tempat-tempat yang

memiliki karakteristik seperti Galabo. di mengatakan harapan dan

keinginannya sebagai berikut:

“Semoga kalau ada pembangunan tempat seperti Galabo, dibuat lebih baik dan harus lebih nyaman dibanding Galabo”.

Pernyataan dari Rizal tersebut sesuai dengan pendapat dari pihak

pengelola yang selalu mengupayakan untuk memberikan pelayanan yang

terbaik kepada konsumen.

Karakteristik masyarakat kota Solo yang cenderung santai, namun

selektif dalam memilih mempunyai dua sisi yang perlu dicermati. Satu

sisi, jika masyarakat menyukai dan merasa cocok dengan suatu bentuk

perwujudan suatu tempat, maka dapat dipastikan tempat tersebut akan

maju dan berkembang dengan pesat. Namun jika tidak memperhatikan

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 97: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

keinginan dari masyarakat, maka pembangunan yang berjuwud apapun

tidak akan pernah berhasil di kota Solo. Terlebih lagi masyarakat kota

Solo adalah masyarakat yang mempunyai karakteristik yang unik.

Mempelajari apa yang menjadi keinginan dan harapan dari konsumen serta

memahami persepsi konsumen yang terlihat dari perilaku yang tampak

adalah modal utama dalam pembangunan Galabo dan tempat-tempat yang

yang memiliki karakteristik tempat sejenis.

Berikut ini adalah matrik Persepsi Konsumen.

Matrik 3. 1

Matrik Persepsi Konsumen Terhadap Galabo

Indikator Persepsi Tujuan Datang 1. Pemenuhan

Kebutuhan • Makan • Minum

2. Memperoleh Kepuasan

• Bernyanyi • Bertemu teman

3. Prestise • Bertemu rekan bisnis 4. Nilai Sesuai dengan proposisi dari George

Homan yang ketiga, yang berbunyi: Memberikan arti atau nilai kepada tingkah laku yang diarahkan oleh orang lain terhadap aktor. Makin bernilai bagi seseorang sesuatu tingkah laku orang lain yang ditunjukan kepadanya, makin besar kemungkinan atau makin sering ia akan mengulangi tingkah lakunya tersebut. Pada proposisi inilah Homan meletakan tekanan dari teorinya. Selain itu juga berhubungan dengan proposisi yang keempat dan kelima, yang buntinya adalah: Proposisi keempat, Makin sering orang menerima ganjaran atas tindakannya dari orang lain, makin berkurang nilai dai setiap tindakan yang dilakukan

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 98: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

berikutnya. Ide proposisi ini berasal dari hukum Gossen dalam ilmu ekonomi. Proposisi kelima, Makin dirugikan seseorang dalam hubungannya dengan orang lain, makin besar kemungkinan oarang tersebut akan mengembangkan emosi, semisal marah. Proposisi ini berhubungan dengan keadilan relatif (relative justice) dalam proses tawar menawar.

• Mempererat pertemanan • Berkumpul dengan keluarga

5. Trend yang berkembang

• Tempat menghabiskan waktu dengan pacar

• Tempat gaul

3. Perilaku Konsumen Di Gladag Langen Bogan Solo

Perilaku konsumen tidak dapat lepas dari kebiasaan dan budaya yang

melekat pada masyarakat di daerah tersebut. Dari Gladag Langen Bogan

Solo, dapat kita ketahui karakteristik masyarakat kota Solo secara

keseluruhan, sebab dengan datang ke Galabo setiap malam, kita dapat

menjumpai ribuan masyarakat Kota Solo yang saling berinteraksi satu sama

dalam tujuan memenuhi kebutuhan masing-masing. Para pedagang di Galabo

berjualan yang mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan berupa

meningkatkan taraf hidup, mengembangkan usaha, dan memapankan usaha,

berinteraksi dengan konsumen. Begitu juga konsumen yang datang dengan

tujuan untuk pemenuhan kebutuhan seperti rekreasi setelah seharian bekerja,

memenuhi kebutuhan primer akan rasa lapar, hingga bertemu dengan teman

dan rekan bisnis. Dan difasilitasi oleh pengelola yang selalu menjaga interaksi

tersebut tidak terputus, menjadikan Gladag Langen Bogan Solo sebagai suatu

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 99: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

tempat bagi terciptanya suatu rantai hubungan yang utuh dan saling

membutuhkan antara satu elemen dengan elemen yang lain. Dengan

menghormati persepi dari konsumen dan pedagang, maka Gladag Langen

Bogan tidak akan surut dari waktu ke waktu.

Pihak pemerintah Kota selaku punggawa dari jalannya perekonomian

suatu kota tidak pernah berhenti memberikan jalan keluar bagi masalah klasik

suatu daerah, yaitu mengatasi permasalahan Pedagang Kaki Lima. Kota Solo

telah menjadi contoh bahwa Pedagang Kaki Lima yang selama ini menjadi

momok bagi sebagian besar daerah di seluruh Indonesia dapat ditangani

secara arif tanpa menimbulkan gejolak keributan seperti yang biasa kita lihat

melalui tayangan televisi. Setelah sebelumnya berhasil memindahkan

pedagang pasar Klithikan dengan damai dan menjadi percontohan dari kota-

kota lain, dengan melihat Galabo yang sekarang, kota Solo sekali lagi telah

berhasil mengatasi permasalahan Pedagang Kaki Lima.35

Perilaku konsumen yang berkunjung di Galabo merupakan cerminan

dari perilaku masyarakat kota Solo secara keseluruhan. Menurut data dari

pengelola, jumlah konsumen Galabo setiap harinya mencapai tiga ribu (3000)

orang, dengan catatan, apabila kondisi cuaca cerah dan tidak hujan. Jumlah

konsumen tersebut akan meningkat hingga dua kali lipat pada malam minggu.

Pada malam minggu, sekitar lima ribu sampai enam ribu orang datang ke

Galabo. Dengan jumlah konsumen yang berjumlah ribuan dalam setiap

35 Majalah Venue, hal: 89

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 100: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

harinya tersebut, maka Galabo merupakan sarana yang tepat sebagai tempat

untuk mempelajari perilaku masyarakat kota Solo.

Menurut Hommans, syarat suatu Perilaku Sosial adalah jikalau orang

yang beraksi memiliki arti terhadap orang lain dan penghargaan atau sanksi

yang datangnya dari orang lain. Kita dapat mengetahui suatu gambaran

mengenai perilaku manusia yang dibentuk oleh hal-hal yang memperkuat atau

memberi dukungan yang berbeda-beda. Demikian halnya dengan yang dapat

kita lihat di Galabo, proses interaksi antara penjual dan konsumen

menunjukan apa yang yang diharapkan dengan upaya yang dilakukan.

Penjual menawarkan menu kepada konsumen yang datang dengan harapan

agar barang dagangan yang mereka bawa laku terjual. Demikian juga

sebaliknya, para konsumen yang datang ke Galabo. mereka datang dengan

maksud dan tujuan mereka masing-masing. Mereka datang ke Galabo dengan

harapan kebutuhan mereka akan terpenuhi. Dan fakta yang penulis temukan

ketika melakukan observasi adalah bahwa tidak semua konsumen yang

datang ke Galabo menjadi pembeli atau konsumen dari makanan yang ada,

namun hanya sekedar berkumpul dengan teman atau rekan bisnis saja.

Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam pengalaman,

serta pengalaman manusia dengan lingkungan yang terwujud dalam bentuk

pengetahuan, sikap dan tingkah laku. Kecenderungan masyarakat kota Solo

yang terbiasa hidup santai sangat tampak jika kita mencermati perilaku

konsumen di Galabo. Kebiasaan untuk berkumpul yang telah mengakar dan

menjadi suatu keharusan yang sulit untuk dihilangkan. Perilaku merupakan

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 101: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

suatu respon seseorang individu terhadap stimulus yang berasal dari luar

maupun dari dalam dirinya, setelah melalui proses berpikir. Respon yang

muncul dapat berupa perilaku yang tampak maupun yang tidak tampak

seperti pengetahuan, persepsi dan motivasi.36

Perilaku yang menjadi kebiasaan tersebut lambat laun bergerak

perlahan menjadi budaya yang sulit untuk dihilangkan. Menurut Schiffman

dan Kanuk, dalam studinya sifat budaya yang luas membutuhkan

pemeriksaan yang terinci terhadap masyarakat secara keseluruhan, termasuk

berbagai faktor seperti bahasa, pengetahuan, hukum, agama, kebiasaan

makanan, musik, seni, teknologi, pola kerja, produk, dan barang-barang

lainnya sebagai hasil kecerdasan manusia yang memberikan citra rasa

tersendiri kepada masyarakat. Dalam beberapa hal, budaya merupakan

kepribadian masyarakat, oleh sebab itu tidak mudah untuk menentukan

batasan-batasannya. Namun karena fokus dari penelitian ini adalah kepada

perilaku konsumen, maka budaya didefinisikan sebagai berikut,

“keseluruhan kepercayaan, nilai-nilai, dan kebiasaan yang dipelajari yang membantu mengarahkan perilaku konsumen para anggota masyarakat tertentu”

Komponen kepercayaan dan nilai dalam definisi tersebut merujuk

kepada akumulasi perasaan dan prioritas yang dipunyai para individu

mengenai “segala masalah” dan barang milik. Nilai-nilai juga merupakan

36 H.Djaslim Saladin, SE, Perilaku Konsumen dan Pemasaran Strategik, Linda Karya, Bandung, 2003, hal. 23

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 102: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

kepercayaan, namun nilai-nilai berbeda dari kepercayaan, sebab nilai-nilai

memenuhi kriteria sebagai berikut:

• Relatif sedikit jumlahnya

• Berlaku sebagai pedoman bagi perilaku yang tepat secara budaya

• Abadi atau sulit diubah

• Tidak terikat kepada obyek atau situasi tertentu, dan

• Diterima secara luas oleh para anggota masyarakat

Oleh karena itu, dalam arti luas, baik nilai-nilai maupun kepercayaan

merupakan citra mental yang mempengaruhi berbagai macam sikap khusus

yang pada gilirannya mempengaruhi kemungkinan cara seseorang bereaksi

terhadap situasi tertentu. Sebagai contoh, saat ini sebagian besar anak-anak

muda lebih memilih untuk datang ke Galabo jika dibanding datang melihat

benda-benda bersejarah di Museum Radyapustaka. Dan lebih lanjut,

Schiffman dan Kanuk menjelaskan bahwa kebiasaan berbeda dengan

kepercayaan dan nilai-nilai.

“Kebiasaan adalah cara perilaku yang kelihatan yang merupakan cara berprilaku yang disetujui dan dapat diterima secara budaya dalam berbagai keadaan tertentu.”

Kebiasaan terdiri dari perilaku sehari-hari atau rutin. Sebagai contoh,

perilaku seorang konsumen yang menambahkan saus dan sambal ketika akan

menyantap semangkuk bakso, memberi gula pada saat membuat teh, adalah

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 103: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

berbagai kebiasaan yang sudah lazim. Jadi, walaupun kepercayaan dan nilai-

nilai merupakan pedoman bagi perilaku, kebiasaan adalah cara berperilaku

yang biasa dan dapat diterima. Maka dengan definisi tersebut, kita dapat

memahami perilaku masyarakat yang gemar berkumpul bukan lagi sebagai

kebiasaan saja, namun sudah dapat dikategorikan ke dalam budaya.

Berikut ini adalah Matrik Perilaku Konsumen.

Matrik 3. 2

Matrik Perilaku Konsumen Di Galabo

Indikator Perilaku Konsumen Keterangan 1. Perilaku yang tampak

Memilih makanan • Pemenuhan kebutuhan

Memilih makanan, memesan makan perilaku ini bertujuan untuk mendapatkan makanan yang sesuai dengan yang dinginkan.Makan dan minum, Berbicara/berinteraksi

• memperoleh kepuasan. Indikator ini sesuai dengan proposisi kedua dari George Homan yang berbunyi: ‘Menyangkut frekuensi ganjaran yang diterima atas tanggapan atau tingkah laku tertentu dan kemungkinan terjadinya peristiwa yang sama pada waktu sekarang. Makin sering dalam peristiwa tertentu seseorang memberikan ganjaran terhadap tingkah laku orang lain, maka makin sering pula orang lain itu mengulang tingkah lakunya tersebut.’ Jika konsumen merasa puas ketika datang ke Glabo, maka dapat dipastikan konsumen akan datang lagi ke Galabo di lain waktu.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 104: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

contoh, Bernyanyi dan berfoto. • Bertemu dengan relasi bisnis,

Membicarakan urusan bisnis secara santai

• Berkumpul dengan keluarga, teman, pacar, dll. Berjalan seiring dengan trend yang berkembang di masyarakat.

2. Perilaku yang tidak tampak

Pada indikator inilah perilaku konsumen berkaitan secara langsung dengan persepsi konsumen. Indikator ini ini juga sesuai dengan proposisi dari George Homan yang pertama, yang berbunyi: Jika tingkah laku atau kejadian yang sudah lewat dalam konteks stimulus dan situasi tertentu memperoleh ganjaran, maka besar kemungkinan tingkah laku atau kejadian yang mempunyai hubungan stimulus dan situasi yang sama akan terjadi dan dilakukan. Proposisi ini menyangkut hubungan antara apa yang terjadi pada waktu silam dengan yang terjadi pada waktu sekarang. Proposisi tersebut diatas berhubungan dengan ingatan masa lalu.

4. Faktor-Faktor Penarik Konsumen

Tujuan penelitian ini selain untuk mengetahui persepsi konsumen di

Gladag Langen Bogan Solo adalah juga untuk mengetahui faktor yang

menjadi alasan masyarakat untuk datang ke Galabo. Mengetahui apa yang

menjadi faktor penarik bagi Galabo sangat penting apabila nantinya akan di

adakan pengadaan tempat-tempat yang serupa dengan Galabo. Memahami

apa yang di cari oleh konsumen adalah syarat mutlak bagi pembangunan

tempat seperti Galabo. Sehingga ke depannya diharapkan pembangunan yang

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 105: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

di adakan tidak hanya instan dan terkesan obor blarak saja, namun melalui

perencanaan yang matang dengan melalui berbagai pertimbangan yang

menyeluruh, sehingga tujuan dari pembangunan akan tercapai dan

menguntungkan berbagai pihak.

Galabo ini sendiri merupakan gebrakan yang menarik dari Pemerintah

Kota, sehingga ketika masih dalam proses perencanaan dan juga ketika proses

pembangunannya sudah menimbulkan antusiasme pada masyarakat, sehingga

ketika Galabo resmi dibuka, secara psikolgis, masyarakat sudah menunggu

dan mengharapkannya. Banyak masyarakat yang tertarik karena tertarik oleh

rasa penasaran dan juga karena mendengar cerita dari kerabat atau orang lain

tentang Galabo, dan pada akhirnya datang untuk mencoba. Terlebih lagi bagi

remaja dan pemuda. Dalam hitungan beberapa minggu saja, Galabo telah

menjadi trend sebagai tempat yang tempat nongkrong yang nyaaman. Jika

kita mengingat Lapangan Manahan, Solo Grand Mall, dan coffeshop di kota

Solo merupakan tempat yang banyak dituju para remaja dan pemuda, maka

Galabo menjadi alternative tempat gaul. Dan tidak dapat dipandang sebelah

mata bahwa remaja dan pemuda adalah pangsa pasar yang potensial.

Berikut temuan yang didapat oleh penulis tentang faktor-faktor yang

menjadi penarik bagi masyarakat untuk datang ke Gladag Langen Bogan Solo

dalam wawancara dengan pengelola Galabo:

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 106: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

1. Lokasi / tempat

Lokasi yang strategis adalah salah satu kunci tidak pernah sepinya

Galabo. menurut penuturan bapak Kustono, jarak Galabo jika ditempuh

dari semua wilayah kota Solo hanya sekitar 15 menit saja. Hal ini tentu

saja tidak membuat masyarakat malas untuk datang ke Galabo. Kita

semua mengetahui, jika jarak yang ditempuh untuk makan terlalu jauh,

maka akan mengurangi minat dari konsumen. Ruas jalan Mayor Sunaryo

merupakan pusat kota Solo, merupakan jalan yang satu ruas dengan jalan

Slamet Riyadi, memudahkan konsumen yang berasal dari Kartosuro,

Boyolali, Klaten, dan kota di sebelah Barat kota Solo menjadi mudah

untuk menjangkaunya. Selain itu juga dikarenakan lokasi Galabo terletak

di dekat pasar malam PGS sehingga konsumen lebih tertarik karena bisa

sekalian membeli barang di pasar malam PGS tersebut. Selain lokasi

yang terletak di tengah kota Solo, Galabo juga berdekatan dengan

beberapa tempat yang merupakan sentra keramaian dan juga tempat yang

sering dipergunakan untuk menggelar hajatan-hajatan kota seperti

benteng Vesternberg, Alun-alun kota Solo, dan Keraton Kasunanan

Hadiningrat Solo. Selain itu, Galabo juga tidak terlalu jauh dengan

Kantor Balaikota, sehingga beberapa tamu kedinasan dapat dengan

mudah mengaksesnya. Lokasi yang strategis juga dirasakan penting oleh

Febrind. Ketika ditanya pendapat mengenai lokasi Galabo, dia

mengungkapkan demkian,

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 107: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

“Lokasinya sangat strategis, bahkan menurut saya Galabo sudah menjadi Branding kota Solo untuk kuliner.”

2. Suasana

Point utama yang dijual di Galabo adalah suasana. Hal ini sesuai

dengan pernyataan bapak Kiswanto yang menyatakan bahwa titik berat

utama yang dijual dari pendirian Galabo adalah suasana yang tidak bisa

ditiru oleh tempat lain. Menurut penuturan beliau selanjutnya, Galabo itu

sendiri dibangun dengan menggunakan konsep Eropa, yang mana konsep

tersebut adalah konsep tempat yang terbuka, dipinggir jalan, dan tidak

menggunakan atap atau terbuka. Hal ini terinspirasi dari apa yang Bapak

Walikota lihat ketika melakukan perjalanan ke Singapura. Beliau

mendatangi satu tempat yang memiliki model seperti Galabo sekarang.

Di Galabo, kita akan melihat tenda-tenda yang berjejer rapi dengan

model round table yang merupakan model yang khas dipergunakan

sebagai jamuan makan. Selain tenda yang berjajar dengan model meja

lingkar, para konsumen yang datang juga dapat memilih untuk duduk di

bawah beralaskan tikar. Para pedagang memang sengaja menyiapkan

tikar yang telah siap ditata untuk dipakai pembeli yang tidak

mendapatkan tempat duduk atau yang memang ingin duduk santai

dibawah.

Berikut ini potongan artikel yang peneliti temukan untuk

menguatkan pernyataan tersebut:

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 108: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

Beralaskan Tikar Wajar saja jika seseorang bisa nongkrong berjam-jam di tempat itu. Jika malam tidak disiram hujan, tempat ini menjadi pusat berkumpul warga Solo. Pukul tujuh malam saja, kursi telah terisi penuh. Tapi, jangan kehilangan akal. Tidak ada kursi, tikar pun jadilah. “Kalau mau, gelar tikar di sini juga boleh,” kata seorang penjual makanan sambil menunjuk ruang lega di antara meja dan kursi. Tapi, tidak harus repot-repot menggelar tikar di antara meja-kursi itu, di sepanjang jalan di seberang penjaja makanan, tepat di depan PGS, tikar pun telah tergelar rapi. Memang, sebagian besar sudah ada “penghuni”-nya. Masih ada beberapa tikar yang bisa ditempati, meskipun akhirnya tempat itu pun tidak terlalu lega. Jika telah memilih tempat duduk, giliran makanan yang harus dicari. Di Galabo, ada satu gerobak yang tidak pernah sepi, Tengkleng Klewer Bu Edi. Warung tengkleng ini sudah melegenda di Solo. Biasanya warungnya ada di dekat gerbang Pasar Klewer. Buka setiap hari pukul dua siang dan hanya bertahan paling lama tiga jam. Lebih dari tiga jam, siap-siap gigit jari karena kehabisan. Nah, di Galabo ini, Tengkleng Klewer Bu Edi bisa bertahan lebih lama. Apa yang membuat tengkleng ini menjadi kegemaran masyarakat Solo? Rupanya cara memakannyalah yang menarik. Semangkuk tengkleng berisi bagian dari tubuh kambing yang biasanya dilewatkan, dari bagian kepala kambing yang kadang-kadang masih disertai dengan giginya, rusuk, buntut, jeroan (bagian perut), sampai dengan kakinya. Kelezatannya dapat dirasakan ketika menyeruput tulang-belulang itu, kadang-kadang di tulang itu masih ada sedikit daging yang tersisa, kadang-kadang kita hanya bisa menikmati sumsumnya saja. Kuahnya mirip dengan sup kambing, ini pula yang menjadi kunci kelezatannya. Rasanya asin, gurih, dan pedas, ada cabai merah mengapung di atasnya. Biasanya, semangkuk tengkleng ini dimakan dengan sepiring nasi. Namun, digadoin, atau dimakan tanpa nasi, pun sudah cukup membuat perut terisi penuh. Malam semakin larut, tapi bukannya bertambah sepi, Galabo makin ramai dikunjungi. Tikar yang digelar di tepi jalan pun semakin panjang. Tanpa terasa, tiga jam di Galabo pun terlewatkan37.

Jika kita datang ke Galabo, suasana yang tertangkap ketika

pertama kali adalah suasana yang ramai namun santai. Dan memang

kesan yang ingin diberikan oleh pihak pengelola adalah suasana yang

37 wisata solo.com

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 109: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

santai, sehingga setelah seharian bekerja, maka para konsumen akan

merasa relax dan bisa melepaskan beban selama sehari kerja.

Konsep Eropa yang diterapkan juga menjadikan suasana yang

terbangun di Galabo menjadi sejuk, dengan konsep udara terbuka atau

open air, maka secara otomatis udara akan sejuk dan terkadang dingin,

dan tidak gerah atau panas. Sistem ini juga menjadikan Galabo jauh dari

kesan pengap. Pengelola Galabo juga menyediakan hiburan berupa band-

band pop kecil yang menambah suasana menyenangkan saat menikmati

masakanan di Galabo. selain sebagai iringan ketika konsumen bersantap,

live band ini juga berinteraksi aktif dengan para konsumen. Konsumen

juga dapat meminta lagu kegemaran untuk dibawakan band tersebut.

Bahkan jika ada konsumen yang menginginkan untuk menyanyi diiringi

band tersebut juga diperbolehkan. Sunguh, suasana yang sangat ideal

untuk tempat nongkrong.

3. Harga

Daya beli masyarakat kota Solo tidak terlalu tinggi. Upah

Minimum Regional di kota Solo yang berkisar antara Rp 600.000,00 - Rp

700.000,00 adalah merupakan alasan utama lemahnya daya beli

masyarakat Solo. Pihak pemerintah kota tanggap dengan hal itu, maka

harga yang dipatok di Galabo telah disesuaikan dengan kemampuan

masyarakat luas. Hal ini sesuai dengan apa yang diamanatkan oleh Bapak

Jokowi kepada para pedagang, yang mengatakan bahwa harga yang

dianjurkan adalah harga yang terjangkau oleh semua kalangan

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 110: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

masyarakat, dengan si miskin sebagai patokan dan bukan yang kaya. Hal

ini sesuai dengan konsep dari pembangunan Galabo yang tidak hanya

ditujukan terbatas hanya untuk beberapa kalangan saja, namun

diharapkan semua masyarakat dapat menikmati Galabo juga. Namun

pada perkembanganya, banyak pedagang yang secara sengaja menaikkan

harga jual. Menurut pihak pengelola, banyak penjual yang beralasan jika

menetapkan harga yang seperti yang dianjurkan, maka tidak menutup

modal. Dan tentunya keputusan penjual tersebut berdampak secara

langsung kepada konsumen. Seperti yang terjadi pada Febrind, dia

mengungkapkan,

“Menurut saya harga yang di Galabo mahal, saya dan teman-teman sering bercanda kalo di Galabo itu ibarat “harga bintang lima, fasilitas kaki lima”, he..”

Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Nika yang berpendapat

bahwa harga makanan di Galabo agak mahal. Dalam menetapkan harga,

seyogyanya penjual memikirkan sudut pandang pembeli, sebab jika tidak

memperhatikan, maka akan mempengaruhi frekuensi datang dari para

konsumen. Dari yang terbilang sering, menjadi jarang. Sebab dari hasil

wawancara dengan responden, dapat ditarik hubungan yang signifikan

yang saling mempengaruhi antara harga dengan frekuensi kedatangan.

Jika konsumen menganggap harga mahal, maka frekuensi kedatangan

akan menjadi berkurang. Dan jika konsumen menganggap harga cukup

murah, maka frekuensi kedatangan juga akan meningkat atau sering. Hal

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 111: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

ini terbukti dengan hasil wawancara dengan Galih Agus yang

menganggap harga di Galabo lumayan murah, sehingga dia rutin datang

ke Galabo. Hal senada juga diungkapkan oleh Rizal, dia mengatakan,

“Harga makanan di Galabo cukup terjangkau, tidak terlalu mahal, tapi juga tidak murah juga. Beberapa makanan malah harganya mahal, tapi itu tergantung duit kita juga, khan banyak pilihannya, jadi disesuaikan dengan kantong masing-masing saja.”

Namun para konsumen banyak yang tidak begitu

mempermasalahkan soal harga, terutama remaja dan anak muda, karena

disamping belum bekerja, mereka cenderung lebih mengutamakan untuk

nongkrong dan kumpul bersama teman-teman dibandingkan dengan

mempermasalahkan harga makanan.

4. Pelayanan

Pedagang di Galabo sangat menjujung tinggi pelayanan kepada

para konsumen. Di Galabo, tidak perlu membeli untuk mendapatkan

keramahan dari para penjual. Ketika para konsumen datang dan duduk di

tikar maupun di kursi, maka para pramusaji akan datang menawarkan

menu andalan masing-masing lapak. Jika ada konsumen yang berjalan

sambil melihat-lihat, maka baik pemilik gerobag maupun pramusaji akan

menyapa dengan ramah sambil mempersilahkan, dan kemudian

menawarkan menu masing-masing. Hal ini sesuai dengan amanat dari

Bapak Walikota yang diutarakan dalam sesi jamuan makan dengan

Paguyuban Putra Putri Solo dan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka di

Rumah Dinas Lojigandrung, yang secara terus menerus menghimbau

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 112: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

kepada para pedagang agar selalu menjujung tinggi pelayanan yang

terbaik. Beliau selalu menganjurkan untuk tersenyum, menyapa, dan

bersikap ramah kepada setiap konsumen. Bahkan, pada awal berdirinya

Galabo, beliau menyediakan baju khas koki kepada para pedagang dan

topi beserta celemek kepada setiap pramusaji. Namun dengan berbagai

alasan pula perlengkapan tersebut tidak dipakai. Seorang pramusaji dari

Sate Ayam P.Nur yang bernama Arifa menuturkan, bahwa dahulu para

pramusaji diharuskan untuk memakai celemek berwarna merah. Namun

ketika ditanya kenapa sekarang tidak memakai, Arifa menjawab:

“Ribet mas, nek ndekmben aku yo nganggo. Tapi saiki ora, soale jane aku isin nek nganggo celemek. Tapi ndekmben malah luwih lucu meneh, soale yo kudu nganggo topi koyo koki-koki ngono kae. Tapi saiki sing ngango mung bapakku, kuwi wae nganggone mung celemek.”

Dalam bahasa Indonesia, diartikan sebagai berikut:

“Ribet mas, kalau dulu memang saya juga memakai celemek, tapi sekarang tidak memakai, sebab sebenarnya saya malu kalau memakai celemek. Tapi dulu malah lebih lucu lagi, sebab selain memakai celemek, juga harus memakai topi seperti koki-koki. Tapi sekarang yang memakai hanya bapak saya, itu juga hanya memakai celemek”

Ternyata selain sebagai pramusaji, Arifa adalah putri dari Pak

Daud yang merupakan pemilik dari lapak Sate P.Nur. Pak Daud sendiri

adalah putra dari Pak Nur yang merupakan pemilik sate ayam yang

berjualan di kawasan jalan Slamet Riyadi. Arifa membenarkan jika dia

dianjurkan untuk tersenyum, menyapa konsumen yang melewati

gerobagnya dan kemudian menawarkan menu yang dimiliki dengan

ramah.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 113: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

Namun tidak semua konsumen memiliki pendapat yang sama.

Meskipun dalam pelayanan soal keramahan kepada pembeli sudah cukup

bagus, namun masih ada konsumen yang merasa kualitas pelayanan

menjadi menurun, terlebih lagi ketika Galabo sedang ramai oleh

konsumen. Pernyataan ini terlontar dari Febrind. Dia mengungkapkan

seperti demikian,

“Sebenarnya pelayanan di Galabo, sudah cukup baik, karena penjualnya ramah dan familiar, tapi kalau pas ramai kurang begitu professional. Saya dulu pernah sudah pesan lama, tapi ternyata makanan tidak datang-datang”.

Hal ini tentu perlu dicermati, sebab menurut Schiffman dan

Kanuk, kualitas pelayanan dapat menjadi kunci dari kesuksesan suatu

usaha. Sehingga diharapkan, pelayanan di Galabo tetap terjaga meskipun

Galabo sedang ramai. Dan opini yang diungkapkan oleh Rizal perlu

mendapat perhatian secara khusus. Ketika ditanya dengan pertanyaan

yang sama dengan pertanyaan yang ditanyakan kepada Febrind, dia

mengungkapkan demikian,

“Cukup baik, lumayan sesuai dengan keinginan saya, tapi kalau pas ramai banget ya lumayan males juga.”

Pernyataan dari kedua narasumber yang merupakan konsumen

Galabo tersebut patut mendapat perhatian, sebab ketika banyak

konsumen memiliki pendapat yang kurang lebih sama dengan mereka

berdua, maka lambat laun para konsumen akan merasa kurang antusias

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 114: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

untuk datang ke Galabo dan tentu saja hal ini akan mengurangi jumlah

konsumen yang datang setiap harinya. Jangan sampai pelayanan yang

sebenarnya sudah bagus mutunya menjadi berkurang kualitasnya hanya

karena ramai.

5. Pilihan makanan yang beragam

Pilihan yang beragam merupakan salah satu alasan kenapa

konsumen mengunjungi galabo. Di Galabo kita bisa mendapatkan

berbagai macam makanan khas Solo tanpa perlu mendatangi warung

aslinya karena banyak penjual makanan khas Solo yang terkenal

membuka cabangnya di Galabo ini atau memang oleh pemerintah Kota

sengaja di undang berjualan di Galabo sebagai pancingan bagi para

konsumen pada awal-awal berdirinya. Dari makanan ringan seperti leker

dan pisang pasir hingga makanan seperti nasi liwet, bebek goreng serta

nasi kabuli pun bisa kita dapatkan dengan mudah disini. Jadi sekali

datang kita bisa memilih dan membeli makanan yang beragam sesuai

yang diinginkan masing-masing. Hal itu sangat memudahkan konsumen

dalam memilih menu makanan yang mereka sukai. Sebenarnya banyak

rumah makan pada umumnya yang tidak hanya menjual satu menu saja,

akan tetapi juga menyediakan banyak menu pilihan. Namun banyaknya

menu yang rumah makan tersebut tawarkan tersebut merupakan varian

atau pengembangan dari menu utama saja. Namun di Galabo, jika kita

memesan satu menu masakan dari satu lapak, makanan tersebut

merupakan masakan andalan yang dipunyai oleh rumah makan asal.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 115: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

Banyak dari konsumen yang datang ke Galabo untuk merasakan sensasi

dalam memilih makanan. Mereka tergerak datang ke Galabo karena

tertarik dengan banyaknya menu makanan yang beragam. Warung makan

yang biasa berjualan pada waktu dini hari seperti Gudeg Ceker

Margoyudan juga membuka gerobag di Galabo. Hal ini tentu saja

memudahkan para konsumen yang menggemari Gudeg Ceker

Margoyudan, namun menjadi jarang membeli karena faktor waktu yang

tidak mendukung. Seperti pernyataan dari Rizal, Galih dan Nika yang

sependapat bahwa salah satu alasan mereka datang ke Galabo adalah

karena banyaknya pilihan makanan yang ada. Bahkan Febrind dalam

penuturannya mengungkapkan hal yang menggelikan. Ketika ditanya

mengenai apakah pilihan makanan yang beragam di Galabo mepengaruhi

pilihannya untuk datang ke Galabo, dia menjawab demikian,

“Ya jelas mempengaruhi, karena lebih banyak variasi makanan,

banyak pilihan makanan yang bisa dipilih sesuai yang saya inginkan. Tapi dulu saya pernah mengajak tamu dari luar kota, ketika datang mereka terlihat sangat senang, tapi bingung ketika akan memilih menu karena banyak sekali pilihan makanan yang ada di Galabo.”

Beberapa menu yang ditawarkan di Galabo adalah menu yang

yang saat ini sudah jarang kita temui di Solo. Hal ini sesuai dengan salah

satu tujuan dari pembangunan Galabo yaitu untuk melestarikan makanan-

makanan khas Solo yang sekarang jarang dijumpai. Seperti Es Gempol

Pleret yang dahulu sangat diminati oleh banyak orang. Sebelum Galabo

berdiri, jika ingin mendapatkan es gempol pleret tidaklah mudah. Kita

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 116: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

harus ke Pasar Gede untuk dapat menikmati, namun itupun harus

mengantri, dan jika kurang beruntung, tidak jarang pembeli yang sudah

mengantre kehabisan. Namun sekarang kita dapat menikmati Es Gempol

Pleret di Galabo.

6. Kenyamanan

Dalam menikmati suatu hidangan konsumen perlu mendapatkan

suatu kenyamanan. Di Galabo, selain suasana yang dibangun,

kenyamanan konsumen adalah faktor utama. Setiap tempat wisata,

ataupun rumah makan, rasa nyaman adalah aspek yang penting untuk

diperhatikan. Jika kita datang ke daerah Keprabon, kita akan disuguhi

musik klenengan khas jawa lengkap dengan siter dan sinden yang

berpakaian jawa yang memang sengaja diijinkan untuk menghibur

konsumen. Namun ketika kita sedang menikmati makanan, banyak pula

pengamen yang bergantian datang. Hal ini sering kita jumpai di banyak

tempat. Meskipun tidak berpengaruh terhadap rasa masakan, namun

sering kita merasa terganggu dengan adanya pengamen, dan pada

akhirnya mengganggu kenyamanan pembeli. Namun kita tidak akan

menjumpai pengamen di Galabo. Sebab pihak pengelola memberikan

larangan untuk para pengamen. Para pengamen dilaarang keras untuk

masuk kecuali mereka ingin menjadi konsumen. Komitmen ini

diwujudkan secara nyata, pada saat makan tidak ada gangguan dari

pengamen-pengamen yang biasanya ada saat konsumen makan di warung

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 117: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

makan biasa. Hal ini sesuai dengan penyataan dari bapak Kiswanto yang

mengatakan demikian,

“Untuk menunjang kenyamanan dari para pembeli, kami mengadakan musik band secara rutin. Lagu-lagu yang dinyanyikan bukan lagu-lagu yang gedombrangan mas, tapi lagu-lagu yang santai. Dan kami memang melarang pengamen untuk mengamen di sini. Kalau ada pengamen yang nekat, maka kami tidak segan untuk menertibkan. Jadi konsumen tidak akan risih dan terganggu.”

Dan tidak adanya pengamen juga menjadi salah satu alasan dari

Galih untuk datang ke Galabo, dia mengatakan pendapatnya bahwa,

“Galabo itu tempatnya sangat strategis dan nyaman karena tidak ada pengamen.”

Selain tidak ada pengamen, pegunjung tidak perlu menunggu

makanan yang dipesan di tempat gerobag berada, akan tetapi konsumen

dipersilahkan menunggu menu yang telah dipesan ditempat pembeli

tersebut duduk walau jauh dari tempat gerobag penjualnya. sehingga

pembeli dapat memilih tempat duduk baik di kursi tenda yang telah di

sediakan, maupun tikar-tikar yang telah disediakan oleh penjual.

Arifa,seorang pramusaji dari warung Sate P.Nur menegaskan sebagai

berikut,

“Akeh mas sing teko, langsung lungguh ora pesen panganan sek

nek ndelalah lungguhe nang daerah ngarep gerobagku yo langsung takparani, taktawani daftar menu-ku. Tapi kadang malah ono sing pesen tapi lungguhe adoh soko gerobag-ku, yawis tak terke.”

Galabo juga semakin terasa nyaman dengan banyaknya petugas

kebersihan yang berlalu lalang membersihkan setiap sampah yang

terlihat. Kebersihan Galabo menjadi salah faktor paling utama yang

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 118: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

menarik konsumen datang kesana. Mengingat lokasi Galabo yang

merupakan jalan umum pada pagi hingga sore hari, maka kebersihan

Galabo menjadi vital untuk mendukung kenyamanan. Selain

membersihkan sampah, petugas kebersihan tersebut juga membersihkan

sisa-sisa makanan atau bungkus dari sisa makanan pembeli, maka

lingkungan tempat makan akan selalu bersih meskipun pegunjung yang

datang berjumlah ribuan dan berganti-ganti. Ketika dalam salah atu sesi

wawancara dengan pihak pengelola mengenai kebersihan, Bapak Ribut

mengutarakan demikian,

“Kami menunjuk delapan orang yang bertugas untuk membersihkan area Galabo, mulai dari Galabo buka sampai Galabo tutup. Mereka akan mengambil sisa-sisa makanan yang ada di meja yang telah ditinggal pembeli mereka itu digaji Rp.600.000 per bulan. Bayangkan saja kalau tidak ada petugas kebersihan mas, konsumen yang datang setiap hari itu ribuan, kalau tidaka ada petugas yang membersihkan, maka Galabo kotornya bukan main.”

7. Keamanan

Untuk mewujudkan tempat wisata yang strategis dan layak untuk

didatangi, Galabo mempunyai kerjasama dengan pihak Polisi Sektor

Pasar Kliwon untuk menjaga ketertiban dan sebagai tindakan prefentif

apabila terjadi keributan di Galabo. Seperti yang diutarakan oleh Bapak

Kiswanto, bahwa pernah terjadi keributan di Galabo ketika ada anggota

TNI yang mengalami desersi dan membuat keributan. Namun untuk

pengamanan sehari hari, pihak pengelola yang bertanggung jawab.

Kondisi keamanan yang terjamin tersebut menjadikan Galabo mulai

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 119: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

berkembang sebagai tempat tujuan bagi event organizer untuk

mengadakan acara, baik acara yang digelar untuk tujuan mempromosikan

produk, maupun event yang diadakan sebagai media sosialisasi suatu

progam dari pihak penyelenggara. Pihak pengelola memang membuka

peluang bagi siapapun untuk mengadakan acara di Galabo.

Gladag Langen Bogan memang sangat potensial sebagai tempat

berpromosi. Selain rata-rata konsumen yang datang dalam setiap harinya

mencapai angka ribuan, faktor keamanan tempat menjadi alasan yang

tepat untuk diseenggarakannya event. Seperti penuturan dari ketua

paguyuban Putra Putri Solo yang pernah mengadakan event promosi

sekaligus sosialisasi dalam rangkaian pemilihan Putra Putri Solo. Beliau

mengatakan bahwa Galabo yang ramai setiap harinya dirasa sangat

efisien sebagai tempat untuk melakukan sosialisasi dari acara paguyuban,

dan pernyataan dari ketua Paguyuban tersebut sesuai dengan perkataan

dari pengelola Galabo.

Berikut ini adalah matrik faktor- faktor penarik konsumen.

Matrik 3. 3

Matrik Faktor-Faktor Penarik Konsumen

Indikator Faktor Penarik Keterangan 1. Faktor Lokasi • Lokasi strategis

• Mudah dijangkau • Terletak di pusat kota

2. Faktor Pelayanan • Pelayan yang ramah • Makan diantar • Pelayanan cenderung

cepat

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 120: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

• Terdapat toilet umum yang disediakan oleh pihak pengelola Galabo

3. Faktor Keamanan • Oleh sebab keamanan terjamain, maka di Galabo sering dipergunakan untuk tempat berpromosi.

4. Faktor Suasana • Suasana santai • Bebas bertingkah laku

namun sopan • Konsep yang dipakai

adalah konsep Eropa, yaitu konsep tepat dengan udara terbuka(open air), tidak menggunakan atap atau bangunan

• Dapat menjadi alternatif sebagai tempat untuk melepas penat setelah sehari penuh bekerja

5. Faktor Harga • Harga tidak terlalu mahal, namun juga tidak terlalu murah, dan harga relatif terjangkau

• Harga tidak mengalami perbedaan dengan harga di tempat asal

6. Faktor Kenyamanan • Larangan bagi pengamen untuk mengamen di Galabo

• Terdapat band yang tampil secara live/langsung dan konsumen dapat meminta lagu atau menyanyi

• Kebersihan lokasi dijaga dengan cara mempekerjakan 8 orang petugas kebersihan

• Dapat memilih untuk duduk di tenda meja atau lesehan memakai tikar

7. Faktor Pilihan makan yang Beragam

• Terdapat 72 pilihan tempat makanan yang ada

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 121: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

• Terdapat makanan yang sudah tidak banyak dijual di tempat lain

• Ragam makanan yang ada relatif komplit dari yang ada di kota Solo.

B. Analisa Data

Dilihat sebagai fenomena masyarakat industri, kebudayaan populer

cenderung menjadi kebudayaan massa. Ia lahir untuk memenuhi kebutuhan

massa yang ingin menikmati “ waktu senggang “ alias hiburan. Masyarakat

kota Solo merupakan masyarakat tradisional yang bergerak secara pasti

menuju masyarakat modern. “Kelompok penduduk ini merupakan orang-

orang yang telihat secara langsung dengan proses globalisasi yang tampak dari

gaya hidup (Featherstone, 1992; Friedman, 1995) atau kelompok menengah

yang disebut sebagai cultural intermediaries (Bourdieu, 1984)” 38 .

Pembangunan yang mengarah pada pembentukan masyarakat modern tampak

dari pembangunan fisik kota. Arus modernisasi telah masuk ke kota Solo yang

tampak dari pembanguan pusat-pusat belanja, mall, dan bahkan apartemen

telah dibangun di Solo. Seiring dengan makin berkembangnya masyarakat

kota Solo, maka selera masyarakat juga mengalami perubahan. Kota Solo

tidak luput dari serangan budaya massa yang juga melanda kota-kota lain di

Indonesia. Masyarakat kota Solo pada masa kini memandang bahwa rekreasi

merupakan bagian dari kebutuhan pokok. Masyarakat cenderung memandang

38 Prof. Dr. Irwan Abdulah, Konstruksidan Reroduksi KEBUDAYAAN, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2007, hal 28

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 122: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

rekreasi adalah sebagai sarana untuk berkumpul dengan keluarga maupun

orang-orang terdekat.

Kebudayaan kota merupakan hasil sentuhan lembaga-lembaga industri,

perusahaan-perusahaan komersial, dan lembaga- lembaga yang lain, yang

munculnya berkaitan dengan industrialisasi. Namun, sesungguhnya

masyarakat perkotaan merupakan masyarakat hasil migrasi dan meningkatnya

mobilitas penduduk akibat industrialisasi, yang datang dari berbagai latar

belakang budaya. Budaya kota sebagai hasil industrialisasi ini biasanya

disebut juga sebagai budaya massa.39

“Budaya populer itu sendiri memiliki karakteristik sebagai berikut:

Pertama bersifat instant, memberikan pemuasan sesaat, pasif dan cenderung

dangkal. Maka tak jarang budaya ini, dipenuhi oleh intrik seksualitas dan

konsumerisme. Kedua, budaya ini juga bersifat massa, sehingga

penyebarannya di tengah masyarakat sedemikian pesat. Dua ciri di atas,

tentunya sangat mempengaruhi tatanan nilai di masyarakat. Pada satu sisi,

coraknya yang instant dan dangkal memberi peluang diterimanya berbagai

nilai, tanpa memperhatikan kelayakannya. Di sisi lain, penyebarannya yang

sedemikian pesat menyebabkan nilai-nilai yang terserap dengan segera meluas

di tengah masyarakat, tak terkecuali nilai yang bertentangan dengan

moralitas.”40

39 Wijaya, Mahendra. 2010. Mass Media, Pop Culture, and Comercial Life Style In The Era Of Globalization. Surakarta: UNS Press. Hal: 27

40 Jurnalisislam.com

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 123: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

Budaya populer berkembang dengan pesat di kota-kota hampir di

seluruh pelosok wilayah Nusantara. Budaya massa telah merubah budaya

tradisional menjadi budaya modern. Budaya tradisional yang bersifat lokal

dan beraneka ragam berubah menjadi budaya modern yang bersifat universal

dan pragmatis. Pemahaman pragmatis simbol-simbol budaya modern

memudahkan manusia dengan cepat menyesuikan diri atau adaptasi dari kota

ke kota dan dari negara ke negara lain. Demikian juga dengan konsep Galabo

yang diadopsi dari konsep Eropa. Penataan tempat dan ruang Galabo adalah

hasil dari adopsi konsep yang diambil dari Eropa dan kemudian dimodifikasi

sedemikian rupa sehingga cocok dengan karakteristik masyarakat kota Solo.

Namun demikian, dalam perkembangannya, pembangunan Galabo tidak hanya

disesuaikan untuk warga Solo saja, namun juga mempertimbangkan

masyarakat secara umum.

Dalam masyarakat tradisional, tidak ada pembedaan atau jarak antara

produsen dan konsumen, sebagaimana dikonsepkan dalam masyarakat

industrial. Dalam masyarakat tradisional, produsen dan konsumen berada

dalam satu komunitas budaya tertentu. Bahkan istilah produsen dan konsumen

tidak dikenal dalam masyarakat tradisional. Setidak-tidaknya ada saling

pergantian peran dalam konteks produsen dan konsumen.

Saat ini citra (image) baru bagi kalangan kelas sosial menengah yang

dapat dikenal seperti tercermin dari perilaku kalangan kelas sosial tersebut

yang cenderung konsumtif dengan makan di fastfood maupun mobile phone

yang selalu di tangan. Meningkatnya kemakmuran dan masuknya pengaruh

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 124: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

gaya hidup barat melalui turisme, bisnis dan hiburan telah mengubah selera

dan perilaku konsumen. Ada kecenderungan kuat untuk memilih produk luar

negeri seperti fashion atau makanan instant lainnya.41 Pihak pemerintah Kota

dan pengelola memahami bahwa masyarakat kota Solo merupakan masyarakat

yang memandang citra (image), sehingga konsep yang ditawarkan pada

Galabo juga memperhatikan hal tersebut. Tujuan utama dari pembangunan

Galabo adalah untuk meningkatkan kesejahteraan pedagang, namun demikian

tidak hanya unsur pedagang yang diperhatikan, namun konsumen sebagai

tolok ukur keberhasilan pembangunan galabo juga sangat diperhatikan.

Menurut penuturan dari Bapak Kiswanto, kepala pengelola Galabo ini,

beberapa gerobag jual di Galabo sengaja diisi oleh warung-warung makan

yang sudah mempunyai makan di Solo. Hal ini adalah salah satu cara dari

pengelola Galabo untuk menarik konsumen atau dalam bahasa jawa, pak

Kiswnto mengatakan “pancingan”. Namun disisi lain hal ini adalah bukti

bahwa bagaimanapun, masyarakat sebagai konsumen masih memandang

merk/brand dalam pemilihan makanan. Mereka cenderung memilih makan

ditempat yang telah terkenal daripada ditempat yang belum terkenal.

Dengan mengetahui karakteristik konsumen, maka variable-variabel

yang digunakan untuk mensegmentasikan pasar konsumen adalah: segmentasi

secara geografis, segmentasi secara demografi dan segmentasi psikografis dan

41 Wijaya, Mahendra. 2010. Mass Media, Pop Culture, and Comercial Life Style In The Era Of Globalization. Surakarta: UNS Press. Hal: 27

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 125: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

segmentasi perilaku. 42 Hasil wawancara dengan pengelola Galabo

menunjukkan bahwa, secara geografis konsumen yang datang ke Galabo

banyak yang datang dari wilayah Solo, Sukoharjo, Boyolali, Karanganyar,

hingga Sragen, Wonogiri. Dan jika musim liburan, maka wisatawan yang

datang ke Solo yang berasal dari berbagai kota dapat dipastikan datang juga ke

Galabo.

Sedangkan aspek sosiografis adalah variable yang berkaitan dengan

karakteristik dan posisi sosial khalayak. Konsumen yang datang sebagian

besar berasal dari kaum remaja dan pemuda, meskipun sasaran yang

sebenarnya untuk konsumen secara keseluruhan dan tidak tebatas oleh usia.

Secara psikografis atau subyektif (motivasi) dan secara perilaku dari

konsumen, hasil wawancara menunjukkan bahwa mereka datang ke Galabo

sebagai cara untuk refreshing dengan cara bersantap dan bertemu dengan

kerabat atau teman ataupun dengan keluarga. Secara tersirat dari hasil

wawancara dengan responden, mereka mempergunakan waktu senggang atau

waktu luang mereka untuk media rekreasi setelah seharian mereka berhadapan

dengan pekerjaan mereka asing-masing. Konsumen yang datang ke Galabo

tidak hanya bersantap di Galabo saja, namun juga tempat makan lain, namun

mereka menuturkan bawa di Galabo merupakan tempat yang komplit, seperti

penuturan Nika ketika ditanya aktvitas apa saja yang biasa dilakukan di

Galabo, dia menjawab “Makan dan nongkrong, kadang-kadang juga nyanyi-

42 H. Djaslim Saadin, SE, Perilaku Konsumen dan Pemasaran Straetgik, Linda Karya, Bandung, 2003, hal 77

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 126: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

nyanyi dan foto-foto dengan teman-teman”, dan hal tersebut jarang kita

jumpai di tempat lain.

Dewasa ini, kegiatan rekreasi pun merupakan simbol status yang

penting. Di masa liburan, misalnya, dalam masyarakat kita ada keluarga yang

bepergian ke luar negeri, ada yang bepergian ke luar pulau, ada yang

bepergian ke luar kota, dan ada yang hanya pergi ke tempat hiburan dalam

kota seperti kebun binatang atau taman hiburan rakyat. Kalau di masa lampau

darmawisata atau karyawisata yang dilakukan para siswa dan mahasiswa

kita terbatas pada daerah tujuan wisata di kota, daerah atau pulau lain,

maka kini sudah ada siswa dan mahasiswa yang sccara berombongan pergi

ke daerah tujuan wisata di luar negeri. Di bidang olahraga kita pun melihat

bahwa ada keluarga yang berolahraga di padang golf, ada yang di sarana

olahraga yang tersedia di pusat kebugaran, ada yang di gelanggang olahraga

yang disediakan pemerintah setempat atau di lapangan di tengah kota, dan

ada yang di tanah kosong di sela-sela daerah permukiman kumuh. Kegiatan

menonton film pun berbeda: ada keluarga yang menonton film mutakhir di

bioskop sinepleks, ada yang menonton film lama di bioskop biasa, ada

yang menonton film lebih lama lagi di bioskop terbuka yang dijuluki

"misbar" (gerimis bubar) dan ada yang di pertunjukan film "layar tancep" di

halaman rumah penduduk. Di bidang tari-menari kita dapat menjumpai muda-

mudi yang berdisko di diskotek yang terletak di hotel berbintang, tetapi ada

pula muda-mudi yang berjoget dengan irama dangdut di lapangan terbuka.

Siaran radio yang dipancarkan dengan pemancar gelombang FM stereo yang

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 127: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

cenderung menyiarkan lagu barat terbaru lebih banyak didengar oleh

khalayak dari kalangan kelas menengah dan atas, sedangkan siaran yang

dipancarkan dengan pemancar gelombang AM dan cenderung menyiarkan

musik pop Indonesia atau musik daerah lebih banyak didengar oleh khalayak

dari kalangan kelas menengah ke bawah. Keterlibatan dalam jenis rekreasi dan

tempat rekreasi memberikan petunjuk kuat mengenai status seseorang.43

Dari berbagai contoh tersebut di atas kita melihat bahwa kegiatan

tersebut, selain mempunyai satu fungsi, yaitu makan dan berpakaian untuk

memenuhi keperluan pokok, bermukim untuk melindungi diri terhadap

alam, berbahasa untuk keperluan komunikasi, berkendaraan untuk mencapai

tempat tujuan dengan cepat, berekreasi untuk memelihara dan meningkatkan

kesehatan fisik dan mental pun mempunyai fungsi lain, yaitu untuk

menunjukkan kedudukan seseorang dalam masyarakat.

Perkembangan Galabo tidak dapat terlepas dari kebudayaan yang ada

di masyarakat. Baik dari segi konsep yang ditawarkan, hingga penataan letak

dan tempat dari Galabo itu sendiri menyesuaikan perkembangan yang

berlangsung. Dengan faktor-faktor yang secara sengaja dipergunakan untuk

menarik minat konsumen supaya datang, maka dapat dilihat secara kasat mata

bahwa faktor-faktor penarik tersebut diciptakan dengan dipengaruhi oleh

budaya massa yang meliputi trend, pengaburan nilai, gaya hidup konsumsi,

43 Wijaya, Mahendra. 2010. Mass Media, Pop Culture, and Comercial Life Style In The Era Of Globalization. Surakarta: UNS Press. Hal: 27

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 128: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

dan perilaku konsumsi. Sebab dengan persaingan yang semakin hari semakin

bertambah ketat, maka mau tidak mau pihak pengelola Galabo harus

menyesuaikan diri dengan selera pasar. Yang mana selera pasar mengiblat

pada budaya luar. Harus diakui bahwa pangsa pasar yang sangat potensial

adalah generasi muda-mudi maupun remaja. Mereka adalah sekumpulan

massa yang siap secara aktif mengikuti trend yang terus-menerus berkembang

yang mana trend tersebut secara tersirat bergeraka perlahan meninggalkan

kebudayaan tradisional, terutama budaya Jawa yang luhur, dan digantikan

dengan budaya massa yang saat ini dikenal luas sebagai budaya populer.

Kaum muda cenderung berusaha secara total mengikuti

perkembangan trend. Saat ini, dapat dikatakan bahwa mereka akan lebih

memilih budaya luar daripada budaya sendiri. Sebagai contoh, mereka akan

lebih memilih memakai celana jeans jika dibandingkan dengan memakai kain

jarik. Selama penelitian berlangsung, peneliti tidak mendapati ada satu pun

pemuda atau pemudi yang memakai jarik di Galabo. Pola perilaku mereka

dalam berpakaian ini jika kita cermati lebih jauh sebenarnya ironis, sebab

“celana jeans” itu sendiri sebenarnya adalah model pakaian yang berasal dari

para penggembala ternak di Amerika. Yang secara simbolik di citrakan oleh

media menjadi suatu simbol yang menggambarkan kegagahan, keuletan, dan

mnjadi trend. Namun demikian, pada realita yang ada kaum remaja dan

pemuda lebih memilih model jeans dibanding dengan jarik. Dalam kaitan ini

ada baiknya kita memperhatikan apa yang dikemukakan Barber dan Lobel

(1952) mengenai pakaian:

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 129: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

In all societies, the clothes which all people wear have at least three

(mixed latent and manifest) functions: utilitarian, esthetic, and symbolic of

their sosial role.44

Mengutip perkataan Chaney, "makna praktek gaya hidup tidak

sepenuhnya ditentukan oleh 'kekuatan-kekuatan' dalam masyarakat yang lebih

luas (dari jenis apa pun). Ia lebih menunjukkan bahwa dalam negosiasi praktis

dari dunia-kehidupan tertentu, makna dari cara-cara menggunakan sumber

daya simbolik konsumsi massa diubah menjadi objek-objek atau praktek-

praktek yang kasat mata yang merupakan metafor bagi diri mereka sendiri".

1. Persepsi dan Perilaku Konsumen Konsumen Galabo Dilihat Dari Trend

Gaya Hidup.

Pada bab I laporan penelitian ini telah dipaparkan mengenai konsep

dan pengertian dari persepsi dan perilaku konsumen. Selain itu peda sub bab

sebelumnya juga telah dijelaskan persepsi dan perilaku konsumen dari

masyarakat yang datang ke Galabo. Untuk itu penulis akan langsung

menguraikan dengan dasar penjabaran yang telah dilakukan sebelumnya.

Perilaku konsumen tidak dapat dilepaskan dari persepsi konsumen

yang melingkupinya. Perilaku konsumen dan persepsi merupakan satu

kesatuan yang melekat. Ahli Psikologis memberikan pengertian perilaku

konsumen sebagai berikut. “Perilaku Konsumen atau disebut juga tingkah

44 Wijaya, Mahendra. 2010. Mass Media, Pop Culture, and Comercial Life Style In The Era Of Globalization. Surakarta: UNS Press. Hal: 27

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 130: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

laku adalah aktivitas seseorang yang berwujud tindakan-tindakan dalam

rangka bereaksi terhadap rangsang (stimulasi), baik berasal dari luar

(lingkungan) ataupun dari dalam dirinya sendiri, dimana antara rangsang serta

tindakan merupakan hubungan sebab akibat.”45 Dari pengertian ini, maka

letak persepsi berada pada masing-masing individu. Persepi konsumen

meliputi pemikiran, keinginan, maupun motivasi yang pada akhirnya nanti

akan menjadi dasar dari serangkaian perilaku konsumen. Telah dijelaskan

pada sub bab sebelumnya bahwa setiap individu memliki kebutuhan yang

selalu berkembang seiring dengan meningkatnya taraf hidup. Pada

masyarakat tradisional, kebutuhan tidak sekompleks pada masyarakat tinggi.

Naun kenyataan pada masyarakat kota Solo adalah bahwa masyarakat kota

Solo merupakan masyarakat yang masuk dalam kategori masyarakat

menengah. Yang mana pada kondisi demikian, timbul suatu perkembangan

yang lazim terjadi pada masyarakat golongan menengah, yaitu timbul suatu

budaya yang mengadopsi dari budaya-budaya yang ada, dan pada akhirnya

menimbulkan satu budaya baru yang sekarng umum disebut dengan budaya

popular. Masyarakat kota Solo, terutama kaum muda, seperti layaknya kaum

muda di kota lain secara perlahan namun pasti mengikuti arus dari budaya

massa yang berkembang tersebut. Dan dari hasil penelitian, pergeseran yang

tampak adalah dari cara masyarakat berekreasi. Masyarakat massa cenderung

mengikuti trend yang berkembang, mulai dari mengkonumsi produk-produk

45 H. Djaslim Saadin, SE, Perilaku Konsumen dan Pemasaran Straetgik, Linda Karya, Bandung, 2003.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 131: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

massa yang sedang menjadi trend, hingga dari gaya dan cara berperilaku yang

meniru ikon-ikon yang sedang terkenal.

Satu fenomena yang ditangkap dari konsumen yang datang ke Galabo

adalah bahwa secara tersirat, mereka semua mengikuti alur yang sama. Dari

cara bertingkah laku, cara berpakaian, hingga pemilihan makanan yang akan

dipilih dapat dikatakan seragam. Padahal, stereotip lidah dari masing-masing

individu adalah berbeda, dan itu menandakan bahwa dalam hal selera

makanan, masyarakat telah terkena imbas dari budaya massa.

Satu trend baru yang berkembang pada masyarakat Solo adalah yang

terlihat dari perilaku konsumen di Galabo adalah mereka memanfaatkan

kegiatan bersantap sekaligus untuk media bergaul. Kegiatan makan yang pada

masyarakat Solo pada jaman dahulu adalah untuk sarana berkumpul bersama

keluarga, saat ini dipergunakan sebagai sarana yang efektif untuk

membangun relasi dengan orang lain. Tidak jarang, kegiatan ini dipergunakan

untuk sarana membicarakan urusan bisnis. Dan perilaku konsumen di Galabo

menunjukkan pola yang sama. Semua kegiatan yang telah dipaparkan di atas

dapat ditemui melalui aktivitas yang diperlihatkan konsumen.

Pola perilaku tersebut jika dikaji melalui kajian budaya massa

merupakan imbas dari perilaku yang lazim ditunjukkan oleh masyarakat

kalangan atas, sedangkan pada kenyataannya, masyarakat Solo secara umum

tidak semuanya termasuk dalam golongan masyarakat kelas atas. Sehingga

pengaruh dari kebudayaan massa ini mempunyai dua sisi yang berlawanan.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 132: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

Di satu sisi posistif, di sisi lain berakibat negatif. Berakibat positif apabila

masyarakat secara keseluruhan dapat mengikuti trend yang berkembang.

Namun dapat berakibat negatif apabila tidak semua masyarakat bisa mengkuti

trend. Jika hal ini secara terus berkembang, maka akan menimbulkan

kesenjangan sosial yang rawan timbul kecemburuan sosial. Dan pada

akhirnya akan berdampak pada meningkatnya angka kriminalitas di kota

Solo. Hal tersebut secara samar dapat dilihat dari hasil wawancara dengan

responden mengenai harga makanan di Galabo. Ada yang menganggap

terjangkau namun ada juga yang menganggap mahal. Meskipun tampak

wajar, namun jika hal tersebut berlangsung secara terus menerus dan

meningkat, maka akan menimbulkan ketidakberdayaan pada sebagian

masyarakat. Dan hal inilah yang dapat memicu timbulnya kekacauan. Banyak

Studi yang menkaji mengenai budaya popular, namun kajian tersebut hanya

berupa wacana dan tidak bersifat menggerakan.

Berikut ini peneliti memberikan perbandingan antara Budaya Massa,

Budaya Tinggi, dan Budaya Rakyat. Dengan harapan dapat memperjelas

dalam memahami karakteristik masyarakat Solo.46

46 Wijaya, Mahendra. 2010. Mass Media, Pop Culture, and Comercial Life Style In The Era Of Globalization. Surakarta: UNS Press. Hal: 27

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 133: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

Tabel 3. 2

Perbandingan Budaya Massa, Budaya Tinggi, dan Budaya Rakyat

Aspek

yang

dibanding

kan

Budaya Tinggi Budaya Massa Budaya Rakyat

Kadar dan

tipe

institusion

alisasi

Diakui, dilindungi

dan dikembangkan

oleh organisasi

sosial formal, nilai

tinggi

Tergantung pada

media dan pasar

Pada awalnya

diabaikan sekarang

seringkali dilindungi

secara resmi.

Tipe

organisasi

dan

produksi

Tidak terorganisasi,

unik, dan untuk

pasar khusus.

Di produksi

massal untuk

pasar massa.

memanfaatkan

teknologi secara

terencana dan

terorganisasi.

Diproduksi berdasrkan

standard dan

rancangan corak

tradisional yang di

buta denagn tanga,

pasar tidak penting.

Isi dan

makna

Bermuka ganda (

ambigu )

Dangkal, tidak

bermakna ganda,

menyenangkan,

universal, tetapi

bisa punah.

Terlepas dari

kesadaran makna dan

tujuan ( bisa jelas atau

kabur ) dekoratif atau

ritualistik tidak

universal tetapi

menembus kurun

waktu.

Khalayak Jumlah relative

sedikit: bagi ahli

Pada prisipnya

mencakup setiap

Semua anggota

kelompok budaya

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 134: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

seni terltih dan

berpendidikan.

orang: heterogen,

berorientasi,

konsumtif.

yang sama jadi

keanggotaanya

terbatas.

Tujuan

pemakaian

/efek

Memperluas/memp

erdalam

pengalaman.keputu

san intelektual

pretise

Kesenangan

seketika

pengalihan

perhatian

Kesinambungan dan

kebiasaan solidaritas/

intregasi.

2. Trend Gaya Hidup Warga Solo Dalam Memanfaatkan Waktu Luang Di

Galabo.

Pada pembahasan sebelumnya telah dibahas tentang budaya popular

atau budaya massa. Budaya massa yang berkembang di kota Solo membawa

dampak berubahnya kebiasaan masyarakat. Telah dijelaskan pada sub bab di

atas bahwa masyarakat kota Solo mempergunakan kegiatan bersantap sebagai

media berinteraksi. Namun temuan yang utama dari penelitian ini adalah saat

ini di kota Solo telah berkembang suatu trend baru yang mempergunakan

waktu luang mereka untuk bersantap. Hal ini dapt kita temui dari konsumen

yang ada di Galabo. Mereka mempergunakan waktu luang mereka untuk

bersantap di Galabo, dan dari kegiatan pemanfaatan waktu luang untuk

bersantap tersebut telah berkembang menjadi kegiatan yang telah dipaparkan

di atas. Konsumen di Galabo memakai waktu luang mereka untuk datang di

Galabo bersama dengan rekan atau keluarga, dan kemudian di Galabo,

mereka bersantap sekaligus memenuhi kebutuhan mereka yang lain, yaitu

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 135: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

refreshing. Dan hal ini memang ditunjang dengan pengadaan lokasi Galabo

yang yang diciptakan untuk memanjakan lidah konsumen, sekaligus

menyediakan fasilitas yang mendukung sebagai tempat untuk refreshing.

Teori Budaya Massa cenderung memandang khalayak sebagai sebuah

massa yang pasif, pasrah, enteng, rentan, bisa dimanipulasi, bisa dieksploitasi

dan sentimental, bersifat melawan tantangan maupun rangsangan intelektual,

menjadi sasaran empuk bagi konsumerisme dan iklan maupun impian dan

fantasi yang harus mereka jual, yang secara tidak sadar dirasakan sebagai

selera buruk, dan seperti robot dalam pencurahannya terhadap rumusan

berulangnya budaya massa.47

Martyn J Lee (1993) menyebutkan beberapa indikasi perubahan

‘global” yang dramatis menimbulkan budaya konsumeris, yaitu48

Pertama, teknologi mikro komputer dan kemampuan mengirimkan informasi

ke seluruh dunia pada kecepatan cahaya. Kedua, internasionalisasi sistem

perdagangan, sistem aliran mata uang asing yang tidak nampak (invisible),

dan sistem politik pasar bebas yang berpatokan pada aktivitas individu, dan

dengan demikian, menyapu ortodoksi intervensi negara dan konsensus.

Ketiga, pencapaian imaji yang tak terbayangkan sebelumnya (teknologi video,

komputer, grafis dan produksi media) yang berpedoman pada bentuk yang

nampak estetis. Keempat, pengenalan teknologi baru pada sistem produksi

47 Wijaya, Mahendra. 2010. Mass Media, Pop Culture, and Comercial Life Style In The Era Of Globalization. Surakarta: UNS Press. Hal: 27

48 Wijaya, Mahendra. 2010. Mass Media, Pop Culture, and Comercial Life Style In The Era Of Globalization. Surakarta: UNS Press. Hal: 27

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 136: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

yang membawa pada pesta pekerja. Muncul sebuah masyarakat penikmat

waktu senggang (a new leisure society). Kelima, akhirnya di dalam dunia

akademis dan seni melalui konsep intelektual baru,yaitu post modern. 49

Masyarakat kota Solo adalah masyarakat yang dinamis dengan

perkembangan yang cukup pesat. Perubahan masyarakat yang tercermin dari

persepsi dan perilaku mereka seperti diungkapkan oleh Martyn J Lee tersebut

adalah suatu gambaran yang nyata bagi pencitraan masyarakat kota Solo

secara Global. Telah muncul masyarakat penikmat waktu senggang (a new

leisure society) di kota Solo. Walaupun dalam perkembangannya dirasa

membahayakan bagi kebudayaan asli Solo, namun dengan kerjasama semua

pihak, kiranya hal ini bisa ditanggapi secara arif dan cepat. Diharapkan studi

penelitian ini cukup untuk memberikan wacana akan kondisi masyarakat kota

Solo secara umum yang terlihat dari persepsi dan perilaku konsumen di

Tempat Wisata Kuliner Gladag Langen Bogan Solo.

49 Wijaya, Mahendra. 2010. Mass Media, Pop Culture, and Comercial Life Style In The Era Of Globalization. Surakarta: UNS Press. Hal: 27

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 137: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian ini, dengan menggunakan analisis data dan uji

kevalidan data yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya, maka peneliti

menyimpulkan bahwa :

1. Persepsi dan perilaku konsumen di Galabo merupakan imbas dari

budaya populer yang berkembang di kota Solo. Budaya massa ini

telihat mulai dari cara berpakaian, cara berbicara, dan cara bertingkah

serta berinteraksi dengan orang lain.

2. Trend orang Solo adalah memanfaatkan waktu senggang mereka

dengan kegiatan bersantap. Kegiatan bersantap bukan lagi suatu

aktivitas yang hanya sekedar pemenuhan kebutuhan primer saja,

namun telah berkembang menjadi suatu trend dan lifestyle (gaya

hidup) tertentu. Dari aktivitas bersantap, dapat pula berkembang

menjadi media yang yang tepat untuk bertukar pikiran, aktivitas

melobi suatu pekerjaan dan yang utama adalah untuk berinteraksi dan

berrekreasi. Dan trend yang berkembang tersebut dapat diamati

melalui persepsi dan perilaku konsumen di Galabo.

3. Faktor-faktor yang menjadi penarik konsumen untuk memilih tempat

wisata kuliner Gladag Langen Bogan Solo adalah: lokasi dari Galabo

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 138: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

yang dinilai strategis, suasana lingkungan Galabo, harga makanan

yang relatif terjangkau, pelayanan, pilihan makanan yang beragam,

keamanan, serta kenyamanan.

Suasana dan kenyamanan merupakan faktor utama yang

menarik konsumen untuk datang. Sebab di Galabo, selain dapat

menikmati suasana yang santai dengan iringan musik yang setiap hari

tampil secara live, di lingkungan Galabo selalu dijaga kebersihannya.

Dan yang utama adalah di Galabo bersih dari pengamen.

B. Saran

Berdasarkan penelitian ini, penulis bermaksud menyampaikan

saran-saran sebagai berikut:

1. Kendala dalam penelitian

a. Kendala yang dihadapi penulis dalam proses penelitian ini

terbentur pada keterbukaan dari informan, terutama informan dari

petugas Disperindag yang bertugas di Galabo.

b. Kurangnya studi mengenai Galabo juga merupakan kendala

tersendiri, sehingga untuk ke depan diharapkan penelitian ini dapat

menjadi salah satu refensi bagi penelitian yang sejenis.

c. Kurangnya contoh penelitian eksplorasi menjadi permasalahan

dalam penelitian ini, sebab contoh-contoh penelitian yang ada lebih

banyak penelitian Deskripsi.

2. Saran jika ada pembangunan sejenis

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 139: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

a. Saran kepada Pemerintah Kota

Diharapkan akan muncul lebih banyak tempat-tempat seperti

Galabo, namun seyogyanya pembangunan yang ditujukan kepada

pembangunan mentalitas dan kualitas SDM masyarakat kota Solo

lebih diperbanyak. Sebab saat ini pembangunan lebih ditujukan

kepada pembangunan fisik kota saja.

b. Saran kepada stakeholder

Untuk kedepan, jika akan diadakan pembangunan tempat-tempat

yang sejenis dengan Galabo, hendaknya lebih memperhatikan

persepsi konsumen secara global, sehingga diharapkan tempat-

tempat yang akan dibangun dapat bertahan lama. Sehingga tidak

terkesan obor blarak saja.

3. Saran kepada pengelola

Penulis mengalami kesulitan dalam hal pengumpulan referensi

informasi dalam bentuk file dan dokumen. Mengingat Galabo telah

menjadi suatu ikon yang diharapkan dapat menjadi kebanggaan warga

Solo, maka akan banyak penelitian dan studi di Galabo. Maka

diharapkan keteraturan dalam hal failing juga diperhatikan.

4. Saran kepada pedagang

Kemajuan jaman serta berkembangnya tingkat kematangan

konsumen dalam hal menyeleksi, memilih, dan memutuskan dalam

mengkonsumsi suatu barang dan jasa hendaknya dapat menjadi

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 140: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

pacuan bagi pedagang untuk terus melakukan inovasi dan

pembaharuan dalam perdagangan, baik kemasan, maupun kualitas

barang dagangan. Dan setiap pedagang hendaknya lebih memahami

“how to service”

5. Penulis menyadari penelitian ini mempunyai kekurangan dalam hal

akses informasi sehingga diharapkan penelitian ini dapat membuka

jalan bagi penelitian selanjutnya karena penelitian yang berhubungan

dengan Galabo, masih jarang dijumpai. Sebagai contoh, penelitian

dapat diambil dari sudut pandang yang berbeda.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 141: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

DAFTAR PUSTAKA

Atmowilota, Arswendo. Buku Kitab Solo (buku panduan “guide”) Fakih, Dr. Mansour. 2002. Runtuhnya Teori Pembangunan dan

Globalisasi. Jogjakarta: Pustaka Pelajar dan INSSIST press Hayami, Yujiro dan Masoo Kikhuchi, 1987. Dilema Suatu Desa; Suatu

Pendekatan Ekonomi Terhadap Perubahan Kelembagaan Di Asia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Irwan, Prof. Dr. Abdulah. 2007. Konstruksi dan Reproduksi

KEBUDYAAN. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Kirnadi, Drs. 2005. Kesempatan Kerja Dalam Pembangunan Nasional. Jakarta: Yayasan Pengabdian Bersama

Kunto, Ari dan Dr. Suharsimi, 1993. Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Lawang, Robert M.Z, 2003. Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Jakarta: PT. Gramedia

Moleong, J M.A dan Dr. Lexy. 1995. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Mowen, John C dan Michael Minor, 2002. Perilaku Konsumen (jilid 2

edisi ketujuh). Bandung: Penerbit Erlangga Muhadjir, Noeng. 2002. Metedologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta:

Reke Sarasin Rubiantoro, Dadang. 2008. Generasi MTV. Yogyakarta: Jalasutra Saladin, H. Djaslim SE, 2003. Perilaku Konsumen dan Pemasaran

Strategik. Bandung: Linda Karya Sardjonoprijo, Dr. Petrus. 1982. Psikologi Kepribadian. Jakarta: CV.

Rajawali Schiffman, Leon dan Leslie Lazar Kanuk, 2007. Perilaku Konsumen

(Edisi Ketujuh). Klaten: PT Intan Sejati

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 142: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

Soetopo, HB. 2002. Pengantar Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Pres

Storey, John. 2008. Cultural Studies dan Kajian Budaya Pop(Pengantar

Komprehensif teori dan metode). Yogyakarta: Jalasutra Strinati, Dominic. 2007. Popular Culture (Pengantar Menuju Teori

Budaya Populer). Yogyakarta: Jejak Treacy, Declan. 2003. Manajemen Waktu Yang Sukses. Jakarta: Megapoint Wijaya, Mahendra. 2010. Mass Media, Pop Culture, and Comercial Life

Style In The Era Of Globalization. Surakarta: UNS Press. Hal: 27 Dalam Editor:

Gillet, Chaterine. (Handicap International, France), Obura, Douglas. (Makerere University Kampala, Uganda). Wijaya, Mahendra. (UNS, Indonesia). Mulyadi, Asal Wahyuni Erlin. (UNS, Indonesia). 2010. Proceeding 5: Globalization: Social Cost and Benefits for the Third World. Surakarta-Indonesia: UNS Press

Majalah Venue. (Edisi November 2009) Artikel 1. “10 Kota Wisata MICE di Dunia” Artikel 2. “Potensi Pariwisata Kota Wisata MICE” Majalah Saudagar. (Edisi Oktober 2008) Artikel berjudul “Galabo, Bukan sekedar Obor Blarak” Lembar Arsip Pengelola Galabo. (Edisi tanggal 5 September 2009) Harian Solopos. Edisi 18 April 2010. Dalam artikel berjudul “Identitas

Budaya”. Kiriman Mursito BM (Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UNS) kepada Kolom Lincak

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 143: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

Website

www. surakarta. co.id “Tabel Prosentase Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Usaha”

www. wisata Solo. com

“Beralaskan Tikar”

http://bigayah.multiply.com/reviews/item/8

“Galabo Pusat Jajanan Solo”

http://www.sapdesignguild.org/resources/optical_illusions/intro_definition

.html

Peter Lindsay & Donald A. Norman: Human Information

Processing: An Introduction to Psychology, 1977.

Jurnal Internasional:

1. Florian, Pitcher. 2008. “How Real is Cosmopolitanism in Europe?”.

British Sociology Assocition.

http://soc.sagepub.com. Copyright © 2008. BSA Publications Ltd®.

Volume 42(6):1107-1126. DOI: 10.1177/ 0038038508096936.

SAGE Publications: Los Angeles, London, New Delhi and

Singapore.

The Online version of this article can be found at:

http://soc.sagepub.com/ cgi/ content/ abstract/ 42/ 6/ 1107

Published by:

http://www.sagepublications.com

On behalf of:

British Sociological Association

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 144: PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN …/Persepsi...PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN DI GLADAG LANGEN BOGAN SOLO (Studi Eksplorasi Mengenai Persepsi dan Perilaku Konsumen

2. Bennet, Andy. 2008. “Toward a Cultural Sociology of popular music”. Griffith University. Journal of Sociology. 2008. The Australian Sociological Associaton. http://jos.sagepub.com/cgi/content/abstract/44/4/419. Volume 44(4): 419-432. DOI: 10.1177/ 1440783308097130. www.sagepublications.com

The Online version of this article can be found at:

http://soc.sagepub.com/ cgi/ content/ abstract/ 42/ 6/ 1107

Published by:

http://www.sagepublications.com

On behalf of:

The Australian Sociological Association

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.