Persepsi Tingkat Kepuasan Konsumen

Embed Size (px)

Citation preview

KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN KARYAWAN TEH BOTOL WILAYAH IV SUB UNIT KENDARI PADA PT.SASANA CARAKA MEKARJAYA

PERSEPSI TINGKAT

SKRIPSI Oleh :

MUH. ASWAN YASINNPM. 960 221 099Hasanuddin Bua,SE.MS NIP. 131 791 255 Rahmat Madjid, SE.M. Si NIP. 131 832 406

Skripsi oleh MUH. ASWAN YASIN ini dipertahankan di depan dewan penguji pad tanggal ........Juli 2003, berdasarkan Surat Keputusan Dekan, Nomor ........../SK/J29.1.12/PP/2003. Dewan Penguji

1. Prof. Dr.H.Muh. Jusuf Abadi,SE.MS. NIP. 130 914 620

(Ketua)

2. . Muh. Taufik, SE. MS. NIP. 131 996 446

(Anggota)

3. . S a m d i n, SE. MS NIP. 131 784 813

(Anggota)

4. A b u b a k a r, SE.MS NIP. 131 885 752

(Anggota)

Mengetahui/Mengesahkan Ketua Program Studi

Muh. Taufik, SE.M. Si NIP. 131 996 446 PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN Yang bertanda tangan dibawah ini Nama NPM Jurusan Prog. Studi Fakultas : Muh. Aswan Yasin : 960 221 099 : Manajemen : Ekonomi

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan kary

saya sendiri. Apabila dikemudian haris terbukti atau dapat dibutikan skirpsi ini hasil ciplakan maka saya bersedia memnerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Kendari, 14 Februari 2003 Yang membuat pernyataan

Muh. Aswan Yasin NPM. 960 221 099

KATAPENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena Rahma dan Barkat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul "Persepsi Tingkat Kepuasa Konsumen Terhadap Pelayanan Karyawan Teh Botol Sosro Wilayah IV Sub Unit Kerja Pada PT Sasana Caraka Mekarjaya.. Penulis sadari bahwa penulisan ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena it diharapkan saran dan kritik yang positif untuk menyempurnakan skripsi ini, hal ini tentunya tida terlepas dari peran serta semua pihak yang membantu dalam penyelesaian skripsi ini terutam Bapak Hasanuddin Bua, SE. MS dan Bapak Rahmat Madjid, SE,MS yang telah meluangka waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. -

-

Pada kesempatan ini juga penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat : Bapak Prof DR.H. M. Jusuf Abadi, SEMS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universita Haluoleo. Bapak Ibnu Hajar, SE.MS, Selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi. Bapak Samdin, SE.MS, Selaku Ketua program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Para Dosen dan Staff Education yang telah membantu penulis dalam menyelesaika perkuliahan di Fakultas Ekonomi. Bapak Pimpinan, dan seluruh karyawan PT. Sasana Caraka Mekarjaya, terima kasih ata kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk melakukan penelitian sehubungan denga judul skripsi pada perusahaan tersebut. Rekan-rekan dan teman-teman yang telah mendukun penulis dalam penelitian ini, terima kasl atas dukungannya.

Akhirnya kiranya Tuhan saja yang akan membalas semuanya dan penulisan in dapat membantu mengembangkan pengetahuan dibidang keunagan dan pengembangan usaha dimasa yang akan datang.Kendari, Agustus 2003 THE ABSTRACT

M. AURIYADIN. S, 981221062. Financing Impact Change of Wolter Monginsidi Air Port Statu without PT. Angkasa Pura, thesis of management moment by Economic Faculcity o Haluoleo University quidance are 1). Prof. Dr.H.Muh. Jusuf Abadi,SE.MS. dan 2). Muh Taufik,SE.MS. This research was attituded with aim for knowing level income and service wait i financing impact change of Wolter Monginsidi Air Port without PT. Angkasa Pura that analysin be making to ARR and ROI. The resultancing of research showing that Wolter Monginsidi Air Port in manage efforts usuall as drop as center in preparing social medium until the asset those be get as income source for th

enterprice is very small, and center government ussualy become for capital source in the manag activity air port. For it manage activity air port was shifted to PT. Angkasa Pura beside this powe of Wolter Monginsidi air port in resulting income in the year 2001 as well is 2,02% or i Rp.12.613.982, in 2002 is 1,69% or is Rp.12.169.128, profit resulting is a low cause the condition of facility do not like, but if shifted in the year 2003 PT.Angkasa Pura is capable to result profit i 56,16% or is Rp.965.106.454,- without the hypotesis was instituted in the research could b acceptanced.. Financing impact from change status Wolter Monginsidi air port get to PT. Angkasa Pura degree of working at air port to degree work profit from a source that potency talked about the ai port.

BAB IN PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang

Perusahaan dapat mengetahui kebutuhan dan kepuasan konsumen apabil perusahaan memiliki kemampuan untuk memahami pandangan atau tanggapan orang lain Salah satu upaya yang harus dilakukan oleh perusahaan baik yang bergerak dibidang produksi barang maupun jasa adalah menarik perhatian dari pelanggan / konsumen. Kemajuan pesat ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengaruh globalisasi yang melanda dunia saat ini mengakibatkan tingkat persaingan yang semakin ketat .untuk itu perusahaan perlu meningkatkan kinerjanya agar dapat menciptakan suatu produk yang dapat bersaing sehingga tujuan yang di harapkan perusahaan dapat tercapai. Hal ini dapa diwujudkan dengan memberikan kepuasan kepada konsumen secara maksimal yang merupakan kunci keberhasilan perusahaan. Dengan demikan peranan pemasaran menjad sangat penting untuk memperluas dan mempertahankan pangsa pasar setiap perusahaan. Pada era pasar persaingan terbuka,atau lebih sering disebut pasar global, sekarang ini konsumen tidak lagi merupakan obyek pemasaran yang pasif, tetapi model hubungan antara konsumen dan perusahaan yang telah bergeser menjadi hubungan yang bersifat dua arah, yaitu konsumen menjadi berperan, aktif ketimbang pasif (Warren J. Keegan Manajemen Pemasaran Global : 49). Dengan semakin ketatnya dalam dunia usaha, seiring dengan kemajuan teknolog dan pertumbuhan sektor industri dalam memasuki jaman globalisasi, banyak perusahaan yang memproduksi barang dan jasa berupaya untuk mendapatkan perhatian (attention) dar pelanggan atau konsumen. Kemampuan pandangan (persepsi) orang lain atau empaty akan sangat membantu mengatasi masalah. Dengan mengembangkan sikap empaty secara optimal, mak perusahaan dapat memahami keinginan konsumen dan perbedaan-perbedaan yang terjad antara konsumen dan perusahaan, tentunya dengan cara berpikir yang saling menguntungkan merupakan pola pikir yang mampu memecahkan masalah dan menguntungkan semua pihak, baik secara perusahaan maupun konsumen. Perusahaan mempunyai pola pikir yang saling menguntungkan dan memiliki rasa empaty terhadap konsumen yang dapat menghasilkan sinergi terhadap perbedaan pandangan (persepsi antara perusahaan dan konsumen. Hal ini terjadi pada perusahaan yang bergerak pad

bidang usaha distribusi barang yang terfokus pada salah satu merek produk dengan berbagai jenis, bentuk dan ukuran barang tersebut. PT. Sasana Caraka Mekarjaya merupakan distributor tunggal Teh Botol Sosro Wilayah IV sub unit Kendari. Perusahaan ini memiliki daerah Distribusi produk Teh Boto Sosro yang meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara dengan volume penjualan yang cukup besar berkisar 361 buah jenis dan ukuran teh botol sosro per bulannya (sumber : PT Sasana Caraka Mekarjaya,), sehingga dengan demikian akan menimbulkan lebih banyak kegiatan operasional karyawan dalam memenuhi permintaan diseluruh wilayah Propins Sulawesi Tenggara. Oleh karena itu penulis akan melakukan penelitian yang lebih jauh, guna meliha persepsi tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan karyawan Teh Botol Sosro d Wilayah IV sub unit Kendari pada PT. Sasana Caraka Mekarjaya. Sehingga hasil dar penulisan tersebut dapat dijadikan bahan pertimbangan, kajian, guna peningkatan pelayanan karyawan teh botol sosro dalam mengejar target penjualan semaksima mungkin. 1.2.

Perumusan Masalah Membaca uraian diatas tentang latar belakang yang dikemukakan, maka muncu masalah pokok dalam penulisan ini sebagai berikut : Bagaimana Persepsi Tingkat Kepuasan Konsumen terhadap Pelayanan Karyawan Teh Botol Sosro Wilayah IV Sub Unit Kendari Pada PT. Sasana Caraka Mekarjaya.

1.3. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui persepsi tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan karyawan Teh Botol Sosro Wilayah IV Sub Unit Kendari Pada PT. SASANA CARAKA MEKARJAYA. 1.4. Manfaat Penelitian 1. Sebagai bahan pertimbangan bagi PT. SASANA CARAKA MEKARJAYA dalam menentukan kebijakan perusahaan khususnya pada bidang pemasaran dan pelayanan konsumen. 2. Sebagai bahan kajian bagi penelitian lainnya yang relevan dengan masalah ini. 3. Sebagai bahan informasi bagi pihak manapun yang berkepentingan, dalam melihat persepsi tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan karyawan Teh Botol Sosro pada PT. Sasana Caraka Mekarjaya. 4. Sebagai bahan evaluasi dalam mengatasi berbagai masalah atau kendala yang ditemui dalam perjalanan hidup perusahaan PT.Sasana Caraka Mekarjaya. 1.5. Ruang Lingkup

Untuk lebih mensinergiskan penelitian ini, maka penulis membatasi pembahasan mengenai persepsi konsumen terhadap pelayanan karyawan Teh Botol Sosro pada PT Sasana Caraka Mekarjaya yang meliputi persepsi keramahtamahan, ketersediaan ala distribusi, kecepatan distribusi dan keamanan distribusi barang, serta pemilik/pimpinan toko, kios, rumah makan, dan kantor yang menjadi konsumen dalam penelitian ini Adapun lokasi penelitian berada di jalan Teratai No.15 Kelurahan watu-watu Kemaraya Kota Kendari.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA2.1. Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini, penulis mendapat masukan dari hasil penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh saudara Doddy Krisdayanto. Adapun judul dari penelitian yang menjadi bahan masukan peneliti yakni: Persepsi tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan jasa pengiriman barang/paket pada PT. Kerta Gaya Pusaka cabang Kendari.

PT. Kerta Gaya Pusaka cabang Kendari didalam melakukan pelayanan kepad konsumen / masyarakat selalu mengutamakan kepuasan pelanggan / konsumen, disamping sebagai perusahaan swasta yang berorientasi pada keuntungan (profit oried) juga berperan sebagai perusahaan yang membawa misi untuk melayani kebutuhan akan pelayanan pengiriman barang bagi konsumen/masyarakat diseluruh Indonesia, sehingga dalam memberikan pelayanan, PT. Kerta Gaya Pusaka cabang Kendari senantiasa menjag keseimbangan antara pencapaian keuntungan dan misi pelayanan tersebut (Krisdayanto, D 2002:58)

Tingkat kepuasan konsumen merupakan tolak ukur keberhasilan pelayanan perusahaan, disamping pencapaian target keuntungan yang telah ditetapkan perusahaan Salah satu tolak ukur keberhasilan pelayanan adalah tingkat kepuasan konsumen dar berbagai jenis pelayanan yang tekah diberikan oleh pihak perusahaan, untuk mengetahu konsumen merasa terpuaskan atau tidak maka dilakukan perhitungan indeks kepuasan konsumen dengan berpatokan pada variabel perilaku pelayanan (kesopanan), ketersediaan loket pelayanan, harga/ongkos pengiriman, kecepatan/ketepatan pengiriman, lingkungan pelayanan, serta keamanan/kenyamanan pengiriman.

Dengan mengetahui indeks kepuasan dari masing-masing aspek tersebut diata maka PT. Kerta Gaya Pusaka cabang Kendari dapat melakukan tindakan follow up terhadap aspek pelayanan yang perlu ditingkatkan. Dalam pengujian dengan indek kepuasan konsumen yang dilakukan peneliti terhadap responden pengguna/jasa pelayanan pengiriman barang cetakan, bungkusan kecil, paket dan kargo (Krisdayanto, D. 2002:59).

Selanjutnya dalam tulisan tersebut, penulis terdahulu menarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukannya, yakni :

v Melihat dari hasil pengujian terhadap tingkat kepuasan konsumen melalui indek kepuasan, untuk keempat jenis pelayanan yaitu barang cetakan, bungkusan kecil, pake dan kargo adalh positif (telah memberikan kepuasan), dilihat dari pelayanan barang cetakan menempati rangking pertama, dengan indeks kepuasan rata-rata sebesar 0,58 Kemudian kargo menempati rangking kedua dengan indeks kepuasan rata-rata 0,56 Lalu disusul pelayanan paket menempati rangking ketiga dengan indeks kepuasan rata rata 0,53, serta bungkusan kecil menempati rangking terakhir dengan indeks kepuasan rata-rata sebesar 0,51. Sedangkan dilihat dari variabel atau aspek pelayanan dar keempat jenis pelayanan tersebut juga tidak terdapat indeks kepuasan yang negatif jik dilihat dari aspek keamanan barang kiriman menempati rangking pertama dengan indeks kepuasan rata-rata sebesar 0,77. Biaya/ongkos kirim menempati rangking kedu dengan indeks kepuasan rata-rata sebesar 0,68, kecepatan/ketepatan pengiriman barang menempati rangking ketiga dengan indeks kepuasan rata-rata sebesar 0,67 keramahtamahan pelayanan menempati rangking keempat dengan indeks kepuasan rata-rata sebesar 0,53, kemudian disusul dengtan ketersediaan loket pelayanan dengan kepuasan rata-rata sebesar 0,37. Adapun aspek terakhir lingkungan kantor pelayanan dengan indeks kepuasan rata-rata sebesar 0,23. Dengan demikian maka hipotesis yang diajukan peneliti ditolak, dilihat dari seluruh aspek pelayanan dari keempat jeni layanan bahwa persepsi seluruh pelayanan positif.

v Indeks kepuasan konsumen yang berada pada rangking keempat, kelima dan keenam adalh aspek keramahtamahan pelayanan, aspek ketersediaan loket, aspek lingkungan kantor pelayanan. Sedangkan indeks kepuasan yang menempati rangking pertama kedua dan ketiga adalah aspek biaya/ongkos kirim, dan aspek kecepatan/ketepatan pengiriman.

Membaca dari beberapa kutipan penelitian terdahulu, maka kami sebagai penuli sekiranya akan mengikuti beberapa cara atau metode yang sudah diterapkan pad penelitian terdahulu, ini disebabakan oleh adanya kemiripan judul yang dikemukakan hanya terbatas pada obyek penelitian yang beda. 2.2. Pengertian Pemasaran

Pemasaran memiliki definisi atau pengertian yang berbeda-beda, namun pad dasarnya mempunyai maksud dan tujuan yang sama yakni bagaimana (barang/jasa) yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen, baik dalam arti harg yang pantas, mutu produk yang baik, pelayanan yang memuaskan, maupun kegunaan bag konsumen itu sendiri. Untuk penulis memasukkan variabel pelayanan dalam tulisan in untuk mengantisipasi salah menginterpretasikan pelayanan yang mana yang dimaksud dalam penulisan ini.

Untuk memahami lebih jelas pengertian pemasaran maka berikut ini dikemukakan beberapa pendapat para ahli mengenai pemasaran : Basu Swasta (1981 : 2 mengemukakan definisi pemasaran sebagai sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menetapkan harga, mempromosikan, mendistribusikan baranga atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli potensial.

Dari definisi tersebut diatas nampak jelas bahwa pemasaran merupakan sistem kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan, yang ditujukan untuk merencanakan menentukan harga, mendistribusikan barang dan jasa kepada kelompok pembeli.

Lebih lanjut Winardi (1990 : 3) mengemukakan bahwa pemasaran terdiri dar tindakan-tindakan yang menyebabkan berpindahnya hak milik atas benda-benda, jasa-jas yang menimbulkan distribusi fisik mereka.

Dipihak lain, Sofyan Assauari (1987 : 5) mengemukakan bahwa pemasaran dapa diartikan sebagai kegiatan manusia yang diarahkan dan memuaskan dan keinginan melalu proses pertukaran. Dengan definisi-definisi pemasaran yang dikemukakan diatas tersebut penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

maka

1. Pemasaran merupakan aktivitas yang bertitik tolak pada kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga menimbulkan penciptaan pasar/konsumen.

2. Pemasaran merupakan kegiatan yang diarahkan untuk merencanakan, menentukan harga, promosi, dan distribusi barang atau jasa dari produsen ke konsumen gun mencapai kepuasan dan kebutuhan pelanggan. 2.3. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran merupakan langkah maju dalam kegiatan pemasaran untuk memberikan perhatian serta kepuasan pada konsumen. Ini merupakan filsafat bisnis bag kelangsungan hidup perusahaan yang ingin berkembang. Perusahaan tanpa Konsumen tidak berarti apa-apa sehingga konsumen selalu merupakan segala-galanya bag perusahaan.

Konsep pemasaran selalu berorientasi manajemen dengan pokok menentukan kebutuhan, keinginan dan penilaian pasar yang menjadi sasaran. William J Stanton (1991 : 10) menemukan suatu konsep pemasaran sebagai salah satu falsafah bisni yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.

Penjelasan tersebut menunjukkan bahwa konsep pemasaran mengarah pad pemuasan kebutuhan dalam arti bahwa perusahaan tidak saja berorientasi kepada pembel tetapai juga berorientasi kepada masyarakat. Konsep pemasaran yang dikemukakan oleh Philip Kotler (1993 : 21) mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisas adalah penentuan kebutuhan dan keinginan dari pasar sasaran dan pemberian kepuasan yang diinginkan dengan efektif dan efisien dari pesaing.

Definisi tersebut menunjukkan bahwa konsep pemasaran, berorientasi pad pelanggan dan usaha pemasaran yang terkoordinir yang ditujukan untuk memperoleh yang memuaskan konsumen. 2.4. Pengertian Pelayanan.

Dengan memperhatikan pentingnya pelayanan sebagai alat bersaing, banyak perusahaan telah mendirikan bagian pelayanan yang kuat untuk memberikan pelayanan informasi dan menagani pengaduan konsumen sehubungan dengan kualitas pelayanan produk yang dihasilkan perusahaan. Selanjutnya Philip Kotler (dikutip oleh Purwoko 1992 : 207) menyatakan bahwa pelayanan konsumen adalah suatu aktifitas yang dilakukan oleh perusahaan melalui karyawan-karyawannya yang telah terdidik untuk memberikan berbagai keperluan yang diinginkan oleh konsumen, baik berupa informasi produk yang dihasilkan, harga maupun penggunaan/pemakaian produk barang/jasa secar tepat yang dapat memuaskan konsumen. Dalam hubungan ini, maka pelayanan dapa diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh seseorang

atau sekelompok untuk membantu pemakai jasa atau konsumen perusahaan gun mendapatkan informasi dan produk atau jasa dari perusahaan tersebut (Winardi 1980 : 12).

Dari kedua pendapat tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pelayanan konsumen dalam suatu perusahaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh pihak perusahaan terhadap berbagai keperluan konsumen sehubungan dengan jasa yang diberikan oleh perusahaan, baik berupa informasi mengenai keadaan, produk yang dihasilkan, harga yang ditawarkan maupun cara-cara penggunaannya atau pemakai produk yang dihasilkan dengan cara-cara yang ramah dan simpati.

Dalam hubungannya dengan pelayanan distribusi barang adalah salah satu aktivita yang dilakukan oleh PT. SASANA CARAKA MEKARJAYA dengan menyediakan berbagai fasilitas distribusi yang dapat memberikan kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen dalam hal ini tergantung pula dari unsur manusia yang mengelolanya, karen fasilitas yang digunakan oleh konsumen tergantung dari pengaturan manusia yang memenejnya. Oleh karena itu pelayanan terhadap konsumen yang baik diperlukan unsu manusia atau karyawan yang terdidik, cekatan, dan sopan dalam membeberkan pelayanan kepada konsumen. 2.5. Pengertian Persepsi

Pengertian menjadi penting karena setiap perilaku manusia didasarkan pad persepsi kenyataan yang ada, bukan kenyataan yang sesungguhnya, sehingga

persepsi dapat dijadikan sumber informasi bagi perusahaan guna mengetahui keinginan sebagaian besar individu maupun konsumen produk perusahaan. Menurut Warren J. Keegan (199 : 201) memberikan tiga persepsi langsung yaitu :

Pertama, adalah informasi yang mudah diperoleh dari sumber lain, tetapi diperlukan persepsi dan fenomena yang sebenarnya untuk mencatat informasi pikiran responden. Kedua, adalah informasi yang tidak tersedia dari sumber alternatif.

Ketiga, adalah latar belakang informasi yang diperoleh seseorang dari pengamatan situasi.

1

Berdasarkan pendapat diatas, maka persepsi dapat diartikan sebagai suatu proses diman individu-individu mengorganisasikan dan menafsirkan apa yang dirasakan gun memberikan arti dan lingkungannya. 2.6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi

Jika ditilik lebih jauh lagi, sebenaranya persepsi seseorang atau kelompok orang pada dasarnya di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: Target (sasaran)

Target atau sasaran mempengaruhi persepsi individu dalam bentuk persepsi Perbedaan target atau keinginan meyebabkan perbedaan persepsi. Sedangkan aspek yang mempengaruhi target yaitu: gerak (motion), suara (sound), ukuran (size), dan latar belakang (proximity) Situasi (situation )

Persepsi juga dipengaruhi oleh situasi tertentu dimana situasi yang berbeda-bed juga membeikan persepsi yang berbeda dan individu-individu, situasi atau keadaan tidak terlepas dari pengaruh aspek-aspek lingkungan kerja dan lingkuangan sosial. Perceiver

Persepsi antara individu tidak selalu sama terhadap obyek yang sama. Hal tersebu dikarenakan persepsi dipengaruhi oleh setiap individu yang melakukan persepsi itu sendiri. Perceiver itu sendiri beberapa aspek yaitu: sikap (attitudes), Moti (missives), Kepentingan (interrest), pengalaman (experience), dan expectation (pengharapan). 2.7. Pengertian Kepuasan

Sebenarnya konsep kepuasan masih bersifat abstrak. Pencapaian kepuasan dapa merupakan proses yang sederhana maupun kompleks dan rumit. Banyak pakar yang memberikan definisi kepuasan konsumen. Day (dalam Tse dan Wilton, 1988) menyatakan bahwa kepuasan atau ketidakpuasan konsumen adalah respon pelanggan terhadap evaluas ketidaksesuaian (diskonfirmasi) yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerj aktual produk yang dirasakan setelah pemakaiannya, sehingga perusahaan dituntut lebih proaktif dalam memberikan pelayanan pada konsumen dengan memperhatikan variabe keramahtamahan, ketersediaan alat distribusi, kecepatan distribusi, dan keamanan distribusi.

Menurut Engel et, Al. (1990) mengungkapkan kepuasan pelanggan merupakan evaluasi pembeli dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya memberikan harapan pelanggan.

1

Dari definisi diatas, kemudian pakar pemasaran Philip kottler (1994) jug menandaskan bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja/hasil yang dirasakannya dibanding dengan harapannya. Ada kesamaan diantara beberapa definisi diatas yaitu menyangkut tentang komponen kepuasan konsumen (harapan dan kinerja) hasil yang dirasakan. 2.8. Pengertian Konsumen

Dalam dunia usaha pada umumnya pemakai atau pelanggan hasil usaha/produk tersebut konsumen. Begitu pula pelanggan yang menginginkan produk pesanannya tib dengan selamat, tentu saja harus dibarengi dengan pelayanan karyawan yang memuaskan Pengertian konsumen dalam dunia usaha dapat dikemukakan oleh para ahli sebaga berikut :

Menurut Engel et, Al. (dikutip oleh Mangkunegara, 1988 : 3) mengatakan bahwa konsumen adalah individu-individu yang secara langsung terlibat dalam usah memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomis. Selanjutnya konsumen diartikan sebagai keterlibatan individu atau kelompok dalam mengevaluasi, memperoleh menggunakan, atau dapat mempergunakan barang-barang dan jasa Betta (dikutip oleh Mangkunegara, 1988 : 3). Kemudian Zalman (dikutip oleh Purwoto, 1992 : 6) menjelaskan bahwa konsumen adalah tindakan-tindakan, proses, dan hubungan sosial yang dilakukan oleh individu, kelompok dan organisasi dalam mendapatkan dan menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai suatu akibat dari pengalamannya. Berdasarkan pendapat par ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa konsumen adalah individu, kelompok, atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan menggunakan barang-barang jasa ekonomis. 2.9. Penerapan Analisis Indeks Kepuasan

Indeks kepuasan merupakan suatu alat analisis untuk mengetahui tingkat kepuasan individu dari suatu variabel atau sekumpulan Variabel, kepuasan terhadap pekerjaan kepuasan terhadap keadaan rumah, kepuasan terhadap input-input pertanian adalah beberapa dari banyak sekali contoh dimana pengukuran kepuasan menjadi relevan.

Jika responden diukur pada tiga nilai, yaitu: puas, netral, dan tidak puas. Mak kemudian skala dapat dikonstruksikan sebagai berikut: Tidak puas -1,0 Skala: I I I Netral 0 Puas +1,0

1

Formula perhitungan untuk menghitung indeks kepuasaan sebagai berikut (Miah,1993 324 ) 1,0* fs + 0,0 f 0 1,0* fd I= N Dimana : I = Indeks kepuasan sedemikian hingga 1 < 1 < 1 fs = Frekuensi tanggapan yang menunjukkan kepuasan fo = Frekuensi tanggapan yang menunjukkan netral fd = Frekuensi tanggapan yang menunjukkan ketidakpuasan N = Jumlah observasi = fi = fs + fo + fd

Untuk memahami indeks kepuasan, berikut ini contoh penerapanya: Contoh: Pada salah satu sudut di kota Z dibangunlah suatu kompleks perumahan . kemudian muncul persepsi penduduk, dengan tingkat kepuasan penduduk dari berbagai aspek yang berbeda, dengan mengacu pada tiga nilai skala yang dicatat sesuai dengan tabel yan terlihat pada tabel 1.1 kemudian hitung indeks kepuasan dan urutkan. Tabel 1.1: Kepuasan kondisi/ keadaan kompleks perumahan.Aspek Jalan Lingkungan Perumahan Penyediaan Air Penyediaan Listrik Penyediaan Telepon Saluran Air Puas 95 53 84 87 94 58 76 Tanggapan Responden Netral Tidak Puas 36 42 86 69 45 23 15 54 94 45 76 37 63 49 Total 173 208 152 156 233 171 188

Jalan : 1,0* 95 + 0,0* 36 1,0* 42 I=

1 173 = = Lingkungan : I= 208 = = Perumahan : I= 152 = = 61 152 0,4013 - 16,0 208 0,0769 1,0* 84 + 0,0* 45 1,0* 23 53 173 0,3063 1,0* 53 + 0,0* 86 1,0* 69

Penyediaan Air : 1,0* 87 + 0,0* 15 1,0* 54 I= 156 = 33 156 = 0,2115 Penyediaan Listrik : 1,0* 94 + 0,0* 94 1,0* 54 I= 156 = 40 156 = 0,2564 Penyediaan Gas : 1,0* 106 + 0,0* 34 1,0* 91 I= 231 = 15 231 = 0,0649 Penyediaan Telepon : 1,0* 58 + 0,0* 76 1,0* 37 I= 171 = 21

1

171 = 0,1228 Saluran air : 1,0* 76 + 0,0* 63 1,0* 49 I= 188 27 = 188 = 0,1436 Adapun tingkat kepuasaan dan urutannya dapat disimpulkan pada tabel 1.2. Aspek Rumah Indeks Rangking Kepuasaan Jalan 0,3063 II Lingkungan 0,0769 VII Perumahan 0,4013 I Penyediaan Air 0,2115 IV Penyediaan Listrik 0,2564 III Penyediaan Gas 0,0649 VIII Penyediaan Telepon 0,1228 VI Saluran Air 0,1436 V Tabel. 1.2 : Indeks kepuasan dari penduduk kompleks dengan aspek rumah yang berbeda 2.10. Kerangka Pemikiran Perusahaan PT. SASANA CARAKA MEKARJAYA memberikan pendistribusian produk Teh Botol Sosro kepada konsumen dengan tujuan utama yakni memberikan layanan sebai mungkin demi kepuasan konsumen dengan melihat faktor-faktor yang mempengaruhi layanan seperti keramahtamahan, ketersediaan alat distribusi, kecepatan distribusi, dan keamana distribusi. Dari faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut, maka akan timbul suatu persepsi. Untu mengetahui persepsi positif dan negatif, akan dilakukan uji kepuasan dengan menggunakan indek kepuasan konsumen. Setelah diketahui kedua persepsi tersebut maka akan diberikan suatu sura rekomendasi terhadap pelayanan karyawan Teh Botol Sosro Wilayah IV Sub Unit Kendari Pad PT. SASANA CARAKA MEKARJAYA.

1

Gambar1. KERANGKA PEMIKIRAN

PT. SASANA CARAKA MEKARJAYA

Layanan : Keramahtamahan Karyawan Ketersediaan Alat Distribusi Kecepatan Distribusi Keamanan Distribusi

Tingkat Kepuasan Konsumen

Uji Kepuasan Konsumen

Persepsi KONSUMEN

Menggunakan Indeks kepuasan Persepsi Positif

Persepsi Negatif

Rekomendasi

1

2.11. Hipotesis Melihat dari pembahasan dan permasalahan yang telah diutarakan pada halama sebelumnya, maka diajukan hipotesis sebagai jawaban sementara dari permasalahan tersebu sebagai berikut : Diduga bahwa pelayanan karyawan Teh Botol Sosro Wilayah IV Sub Unit Kendari pada PT SASANA CARAKA MEKARJAYA, belum memberikan kepuasan pada konsumen.

BAB III METODE PENELITIAN3.1.

Obyek Penelitian Adapun yang menjadi obyek penelitian ini, bagaimana mengevaluasi persepsi kepuasa konsumen terhadap pelayanan yang diberikan oleh karyawan perusahaan tersebut. Adapun tempa melakukan kegiatan penelitian ini yakni pada Perusahaan Distributor Teh Botol Sosro Wilayah IV Sub Unit Kendari pada PT. SASANA CARAKA MEKARJAYA dan konsumen di Kota Kendari.

3.2. Jenis Dan Sumber Data adapun jenis data yang kami ambil dalam kegiatan penulisan ini adalah : 3.2.1. Data Primer Data primer yang dibutuhkan adalah jenis barang yang didistribusikan yaitu teh kota dan teh buah (Fruit tea) kemasan kaleng. Adapun variabel-variabelnya adala keramahtamahan pelayanan, ketersediaan alat distribusi, kecepatan pendistribusian da keamanan distribusi barang-barang serta persepsi konsumen dan data-data lain yang dianggap relevan dengan penelitian ini. 3.2.2. Data Sekunder Data sekunder yang dibutuhkan meliputi konsumen (toko/kios) dan struktur organisas PT. SASANA CARAKA MEKARJAYA yang berhubungan dengan proses penelitian penulisan ini.

3.3. Populasi Dan Sampel 3.3.1. Populasi Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pemilik/pimpinan toko kios, rumah makan dan kantor yang dilayani karyawan Teh Botol Sosro sejak Januari s/ April 2003. Dengan rincian toko sejumlah 17 buah, kios 39 buah, rumah makan 22 buah da kantor 12 buah.

3.3.2. Sampel Sampel yang diambil dalam penelitian ini berdasarkan cluster random sampling dengan jumlah sampel yang kami ambil sebanyak 20%. Adapun rinciannya sebagai berikut : Toko sejumlah = 4 sampel Kios sejumlah = 8 sampel Rumah makan sejumlah = 5 sampel Kantor sejumlah = 3 sampel Dengan demikian jumlah sebanyak = 20 sampel.

3.4. Metode Pengumpulan Data Adapun Metode Pengumpulan Data yang digunakan dalam Penelitian ini adalah : A. Metode Dokumentasi, yaitu metode pengumpulan data dengan cara pengambilan data da pengambilan gambar langsung pada obyek penelitian.

1

B. Metode Wawancara, yakni metode pengumpulan data melalui tanya jawab dengan pimpina dan segenap karyawan PT. SASANA CARAKA MEKARJAYA dengan menggunaka kuisioner yang formatnya telah disisipkan.. C. Metode Quisioner, berupa daftar pertanyaan yang disebar kepada seluruh responden.

3.5.

Metode Pengolahan Data Dalam hal ini metode pengolahan data yang akan digunakan oleh peneliti setelah data terkumpul yaitu : A. Editing, yaitu kegiatan untuk meneliti kembali data yang diperoleh yang disesuaikan dengan keperluan analisis dalam penelitian. B. Koding, yaitu penyusunan / pengklasifikasian data yang diperoleh serta jawaban menurut jenisnya kemudian disesuaikan dengan kebutuhan analisa dalam penelitian ini. C. Tabulasi, yaitu penyusunan data-data ke dalam bentuk tabel sesuai dengan kebutuhan analisis dan selanjutnya data- data tersebut akan dianalisa dengan peralatan yang disesuaikan. D. Selanjutnya dilakukan analisa persepsi dengan analisa indeks kepuasan konsumen.

3.6. Analisis Data Untuk menganalisa persepsi terhadap pelayanan PT. SASANA CARAKA MEKARJAYA, maka penulis menggunakan peralatan analisis angka indek kepuasan konsumen (Miah, 1993 :324) formulasi indeks kepuasan konsumen sebagai berikut :1,0* fs + 0,0* - 1,0* fd I = N

Dimana : I : Indeks kepuasan berkisar dari I < I < + I Fs : Frekuensi dari respon yang mengindikasikan kepuasan Fo: Frekuensi dari respon yang mengindikasikan netral Fd: Frekuensi dari respon yang mengindikasikan ketidakpuasan N : Jumlah observasi = fi = fs + fo + fd 3.7. Defenisi Operasional Variabel 1. Konsumen adalah pemilik/pimpinan toko, kios, rumah makan dan kantor yang dilayani karyawan Teh Botol Sosro yang diukur dengan skala liker sert menggunakan satuan orang. 2. Kepuasan adalah hasil yang dicapai konsumen pada saat pelayanan karyawan Teh Botol Sosro yang diukur dengan skala liker.

1

3. Pelayanan adalah keramahtamahan, ketersediaan alat distribusi produk kecepatan/ketepatan distribusi, dan keamanan distribusi yang diberikan karyawan Teh Botol Sosro kepada konsumen yang diukur dengan skala liker 4. Persepsi konsumen adalah pandangan atau pendapat konsumen terhadap pelayanan karyawan Teh Botol Sosro yang diukur dengan skala liker. 5. Empaty adalah suatu proses memahami pandangan konsumen terhadap pelayanan karyawan Teh Botol Sosro Wilayah IV Sub Unit Kendari pada PT. SASANA CARAKA MEKARJAYA dengan skala liker. 6. Persepsi positif adalah pandangan yang positif atau baik dari konsumen terjad karena konsumen puas dengan pelayanan karyawan Teh Botol Sosro yang diuku dengan skala liker. 7. Persepsi negatif adalah pandangan yang negatif atau kurang baik dari konsumen dimana konsumen merasa tidak puas terhadap pelayanan karyawan Teh Boto Sosro yang diukur dengan skala liker. 8. Netral adalah pandangan konsumen yang berada diantara persepsi negatif dan positif yang diukur dengan skala liker. 9. Uji kepuasan adalah salah satu alat analisis untuk menguji tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan karyawan Teh Botol Sosro, dengan menggunakan indeks kepuasan berdasarkan variabel-variabel sebagai berikut: a. Variabel pelayanan karyawan (keramahtamahan pelayanan) yaitu sikap dar karyawan Teh Botol Sosro dalam memberikan pelayanan dalam konsumen yang diukur dengan skala liker. b. Variabel ketersediaan alat distribusi produk yaitu tersedianya sejumlah ala distribusi Teh Botol Sosro sampai pada konsumen yang dituju yang diuku dengan satuan unit. c. Kecepatan distribusi yaitu cepat tepatnya pendistribusian produk yang dilakukan oleh karyawan Teh Botol Sosro, dalam hal ini teh botol, teh kemasan kotak, teh kemasan kaleng, teh buah (fruit tea) kemasan kaleng, dan teh buah (fruit tea) kemasan kaleng yang dipesan konsumen tiba tepat waktu yang diukur dengan dengan skala liker serta menggunakan satuan jam. d. Keamanan distribusi yaitu keamanan pendistribusian Teh Botol Sosro yang disalurkan ketempat konsumen (tujuan) dalam keadaan baik dan tidak rusak hilang yang diukur dengan skala liker.

1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.

Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan Sasana Caraka Mekarjaya Unit Kendari merupakan perusahaan distributor minuman teh sosro yang dibentuk pada tanggal 21 September 2001 kemudian diresmikan pada tanggal 17 Oktober 2001 sebaga perusahaan distribtor dengan SK Pengurutan dari perusahaan induk TBK nomor 248/P/X/Jkt-XA/2001 tanggal 15 Oktober 2001. Perusahaan in menjadi wajib pajak di Kota Kendari dengan Nomor Pokok Wajib Pajak 01.477.199.2.811.001. Perusahaan ini didirikan di Kota Kendari setelah pihak manajemen perusahaan melakukan survey lapangan khususnya pasa minuman segar seperti teh botol Sosro, Coca Cola, Fanta, Sprite dan minuman lainnya. Penelitian pasar ini dilakukan selama kurang lebih 3 tahun mula tahun 1999 sampai dengan 200. Untuk pertama kalinya minuman teh boto sosro dipasok melalui Makassar yang diangkut dengan menggunakan mobi truk untuk masuk ke Kota Kendari. Perkembangan pembelian pada awal produk ini ditawarkan, sanga prihatin sekali oleh karena masyarakat lebih banyak memilih minuman sega yang lain, namun lama kelamaan masyarakat mulai meminati minuman tersebut sebagai salah satu minuman segar diantara minuman-minuman sega lainnya. 4.1.2. Perkembangan Pegawai Perusahaan ini dalam menjalankan aktivitasnya menggunakan tenaga kerja sebanyak 7 orang yang bekerja sebagai karyawan dengan tingka pendidikan yang dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.1. Tingkat Pendidikan KaryawanNo 1. 2. 3. Tingkat Pendidikan SLTA Diploma Sarjana Jumlah Karyawan 4 2 1 Persentase (%) 57,14 28.57 14.26 100

Jumlah 7 Sumber : PT. Sasana Caraka Mekarjaya

Pada tabel diatas nampak bahwa PT. Sasana Caraka Mekarjaya Uni Kendari menggunakan tenaga kerja yang berpendidikan SLTA sebanyak 4 orang, Diploma 2 Orang dan Sarjana 1 orang. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan mempunyai tingkat pendidikan yang baik.

2

Selain tingkat pendidikan, karyawan tersebut mempunyai pengalaman kerja di bidang distribusi sebelum bekerja pada perusahaan tersebut Pengalaman kerja tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.2. Pengalaman Kerja KaryawanNo 1. 2. 3. 4. Bagian Di dalam Perusahaan Manajer Bagian Administrasi Bagian Gudang Salesman Pengalaman Kerja (Thn) 3 2 3 2 1

5. Asisten Sumber : PT. Sasana Caraka Mekarjaya

Pada tabel di atas, nampak bahwa karyawan PT. Sasana Caraka Mekarjaya unit mempunyai pengalaman yang dapat diandalkan dalam menjalankan kegiatan distribusi produk teh sosro di Kota Kendari. Manaje dan kepala bagian gudang pada perusahaan mempunyai pengalaman kerja selama 3 tahun, bagian administrasi dan salesman mempunyai pengalaman kerja selama 2 tahun, sedangkan tenaga asisten memiliki pengalaman hanya 1 tahun, mereka dengan pengalama 1 tahun ini digunakan pada bagian lapangan.

4.1.3. Struktur Organisasi Pelaksanaan kegiatan pada perusahaan ini didasarkan pada hirarki atau struktur organisasi yang digunakan dalam perusahaan. Bentuk struktur perusahaan ini dapat dilihat pada skema berikut :SUB UNIT MANAGER/SUPERVISOR PT. SASANA CARAKA MEKARJAYA

ADMINISTRASI

GUDANG

SALESMAN

ADMINISTRASI

ADMINISTRASI

2

Sumber : PT. Sasana Caraka Mekarjaya

Berdasarkan skema di atas, dapat dijelaskan bahwa di dalam perusahaan ini, manajer dibantu oleh bagian gudang, bagian administrasi dan bagian salesman. Adapun tugas dan tanggung jawab dari bagian-bagian di dalam PT.Sasana Caraka Mekarjaya dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Manajer Manajer merupakan orang yang ditunjuk atau dipilih oleh pimpinan perusahaan induk untuk memimpin perusahaan unit dalam menjalankan kegiatan distribusi pemasaran di Kota Kendari. Manajer mempunyai tuga dan tanggung jawab sebagai berikut : - Mengawasi dan mengendalikan kegiatan perusahaan - Melakukan hubungan kerja sama dengan para pelanggan dan konsumen - Menerima laporan dari setiap bagian di dalam perusahaan - Memberikan laporan kepada perusahaan induk tentang aktivita perusahaan unit. - Bertanggung jawab atas transaksi perdagangan yang berlangsung d dalam lingkup wilayah pemasaran produk teh sosro terutama di Kota Kendari. b. Bagian Administrasi Bagian ini mengurus data-data dan dokumen yang berhubungan dengan kegiatan distribusi produk teh sosro. Adapun tugas dan tanggung jawab bagian administrasi antara lain : - Meningkatkan kinerja usaha melalui penataan dokumen perusahaan - Menyediakan dan menyiapkan dokumen penjualan produk - Membuat dan menyampaikan laporan kegiatan perusahaan secara berkala dari bagian salesman dan gudang. - Memberikan laporan kepada kepala unit setiap akhir periode Pekerjaan. c. Bagian Gudang Gudang merupakan tempat untuk menyimpan persediaan barang yang akan dipasarkan. Gudang dipimpin oleh seorang kepala gudang dengan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut : - Memeriksa keadaan barang di gudang - Memberikan laporan kondisi badan kepada manajer secara berkala. - Melakukan koordinasi dengan bagian lain di dalam perusahaan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja. d. Bagian Salesman Di dalam perusahaan ini tenaga saleman digunakan untuk memasarkan produk teh sosro kepada konsumen. Adapun tugas dan tanggung jawab bagian salesman antara lain :

2

- Melakukan kegiatan distribusi produk teh sosro kepada konsumen koordinasi dengan asisten dan manajer unit. - Mengantarkan produk teh sosro ke alamat konsumen - Membuat laporan penjualan - Memberikan laporan tentang perkembangan kegiatan distribusi produk teh sosro4.2.

Perkembangan Usaha Usaha distribusi produk teh sosro ini dilakukan dengan menggunakan berbagai fasilitas perusahaan berupa kendaraan angkutan yang digunakan untuk mengangkut produk teh sosro ke konsumen. Kegiatan angkutan ini dilakukan oleh bagian salesman yang dibantu dengan asisten. Untuk pelayanan perusahaan dalam penelitian ini meliputi konsumen yang terdiri dari toko, kios, rumah makan, dan perkantoran. Para konsumen in merupakan pembeli potensial yang siap membeli teh sosro dari perusahaan Konsumen tersebut dipilih dari sampel yang ditetapkan dalam penelitian ini jumlah respon yang akan digunakan sebanyak 20 responden. Untuk jelasnya dapat diliha pada tabel berikut : Tabel 4.3. Responden Yang Diteliti No 1. 2. 3. 4. Toko Kios Rumah Makan Kantor Responden Jumlah Responden 4 8 5 3 20

Jumlah Sumber : PT. Sasana Caraka Mekarjaya

4.3.

Pada tabel di atas, nampak bahwa jumlah responden yang digunakan dalam penelitian untuk 1 responden mewakili 1 pemilik toko, kios, rumah makan, atau kantor yang membeli produk teh sosro untuk dikonsumsikan atau dijual kepad konsumen lainnya. Dalam melakukan aktivitasnya, perusahaan menggerakkan seluruh karyawannya untuk melakukan kegiatan distribusi guna menyalurkan produk teh sosro kepada konsumen. Oleh karena itu karakteristik karyawan harus diketahu dengan jelas oleh manajer selaku penanggung jawab dalam kegiatan distribusi ini. Perilaku karyawan merupakan faktor penting yang harus diketahui oleh manajer perusahaan, hal ini tentunya sangat erat dengan loyalitas kerja dan aktivitas perusahaan dari hari ke hari. Untuk itu manajer unit harus berhati-hat mengambil keputusan. Karakteristik karyawan di dalam perusahaan ini menujukkan perilaku yang wajar-wajar saja, sehingga perusahaan dapat berlangsung dengan baik. Variabel Penelitian

2

4.4.

Penelitian ini dilakukan untuk meneliti persepsi tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayan karyawan teh botol sosro. Dalam diri pribadi seseorang terdapa banyak sekali sifat yang sulit dipahami, oleh karena hal tersebut merupakan bawaan keluarga yang sulit dihilangkan, namun sikap itu dapat diantisipasi dengan sikap yang wajar dan jelas serta mudah dilaksanakan untuk menghasilkan sumberdaya manusia yang baik. Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini antara lain : a. Keramahan Sikap ini dibutuhkan untuk meningkatkan sikap sopan kepada para konsumen sehingga konsumen merasa terlayani dengan baik pada perusahaan. b. Ketersediaan alat distribusi Alat distribusi yang digunakan dalam kegiatan ini adalah kendaraan angkutan milik perusahaan c. Kecepatan pendistribusian Kecepatan pendistribusian ditentukan dari ketersediaan produk yang akan didisttrubsikan oleh perusahaan. Kecepatan ini diperlukan untuk menjag kelangkaan produk teh sosro dipasaran. d. Keamanan distribusi Kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan membutuhkan keamanan untuk menjaga keselamatan produk tersebut mulai dari pemasok sampai ke konsumen Keamanan tersebut diperlukan untuk menghindari produk dari ganggung pecah atau kerusakan sampai produk tersebut tiba ditujuan dengan selama. Persepsi Tingkat Kepuasan Konsumen Konsumen dalam mengkonsumsi membutuhkan produk atau jasa yang dibutuhkan sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut konsumen berusah untuk mencari barang dan jasa tersebut untuk memenuhi kebutuhannya. Hal ini tidak terlepas dari peranan karyawan dalam meningkatkan kualita pelayanan kepada konsumen. Pelayanan tersebut sangat diperlukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam mendistribusikan produk teh botol sosro kepada konsumen. Kualitas pelayanan tersebut termasuk di dalamnya keramahan ketersediaan alat distribusi, kecapatan penditribusian, dan keamanan. Hasil penelitian yang dilakukan diperoleh dapat dilihat pada tabek sebagai berikut :

2

Tabel 4.4. Tanggapan Responden Terhadap Keramahan PelayananReponden 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Puas 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Netral 1 Tidak Puas

8

4

Sumber : Hasil Kuisioner

Pada tabel di atas, nampak bahwa jumlah jawaban responden yang memberikan tanggapan terhadap keramahana pelayanan sebanyak 8 responden menyatakan puas, 8 responden menyatakan netral dan sebanyak 4 responden menyatakan tidak puas. Selanjutnya untuk mengetahui tanggapan konsumen terhadap ketersediaan ala distribusi dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.5. Tanggapan Responden Terhadap Ketersediaan Alat DistribusiReponden 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Puas 1 1 1 Netral Tidak Puas

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1

5

5

Sumber : Hasil Kuisioner

Pada tabel di atas, nampak bahwa jumlah jawaban responden yang memberikan tanggapan terhadap ketersesiaan alat distribusi sebanyak 10 responden menyatakan puas, 5 responden menyatakan netral dan sebanyak 5 responden menyatakan tidak puas.

2

Selain itu dilakukan juga penilaian tersebut kecepatan distribusi yang dilakukan oleh perusahaan dalam hal ini untuk mendistribusikan produk teh boto sosro. Hasil analisis diperoleh tanggapan responden terhadapan kecepatan distrbus produk sebagai berikut : Tabel 4.6. Tanggapan Responden Terhadap Kecepatan DisptribusiReponden 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Puas Netral 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 11 5 Tidak Puas 1

Sumber : Hasil Kuisioner

Pada tabel di atas, nampak bahwa jumlah jawaban responden yang memberikan tanggapan terhadap kecepatan distribusi produk teh botol sosro sebanyak 4 responden menyatakan puas, 11 responden menyatakan netral dan sebanyak 5 responden menyatakan tidak puas. Tabel 4.7. Tanggapan Responden Terhadap KeamananReponden 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Puas 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 Netral 1 Tidak Puas

Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap keamanan yang diberikan dalam pelayanan, dapat dilihat pada tabel berikut :

6

2

Sumber : Hasil Kuisioner

2

Pada tabel di atas, nampak bahwa jumlah jawaban responden yang memberikan tanggapan terhadap keamanan sebanyak 12 responden menyatakan puas, 6 responden menyatakan netral dan sebanyak 2 responden menyatakan tidak puasDari hasil penilaian tanggapan tersebut maka dapat di analisis sebagai berikut :

Tabel 4.8. Rekap Hasil Kuisionel Item Keramahtamaan Ketersediaan alat Kecepatan distribusi Keamanan Puas 8 10 4 12 34 Netral 8 5 11 6 30 Tidak Puas 4 5 5 2 16

Sumber : Hasil Analisis Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa tingkat pelayanan yang diberikan oleh karyawan perusahaan pada tingkat kepuasan sebesar 34 tingka netral sebesar 30 dan tidak sebesar 16. hal ini berarti bahwa perusahaan memberikan pelayanan yang memuaskan kepada konsumen yang mengkonsums teh botol sosro. Untuk menganalisis kepuasan konsumen digunakan analisis sebagai berikut 1,0* 34 + 0,0* - 1,0* 16 34 -16 I = = = 0,225 80 80

Hasil analisis menunjukkan bahwa Indek kepuasan konsumsi yang diperoleh sebesar 0,225 berarti bahwa pelayanan yang diberikan oleh perusahaan kepad konsumen tidak memuaskan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa perusahaan belum mampu memberikan pelayanan yang prima kepada pelanggan dan konsumen oleh karena terbatasny sumberdaya manusia yang ada di dalam perusahaan walaupun tingkat pendidikan dan pengalaman kerja yang dimiliki oleh karyawan berada pada tingkat SLTA sampai dengan Sarjana. Untuk itu pihak manajemen perusahaan induk haru melakukan pengrekrutan karyawan guna menambah sumberdaya di dalam perusahaan baik yang berpendidikan SLTA maupun Sarjana. Dengan demikian kegiatan pelayanan akan dapat ditingkatkan pada masa yang akan datang gun memberikan kepuasan kepada konsumen.

2

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN5.1.

5.2.

Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Kegiatan distribusi produk teh botol yang dilakukan oleh perusahaan menggunakan karyawan yang mempunyai kemampuan untuk melayan pelanggan dan konsumen serta mampu menunjukkan sikap ramah dan baik kepada mereka. Hal ini dapat menunjang kegiatan distribusi produk teh boto sosro. 2. Hasil penelitian diperoleh bahwa persepsi tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan karyawan menunjukkan tingkat yang tidak memuaskan dengan indek kepuasan sebesar 0,225, hal ini disebabkan oleh karena kurangnya sumberday manusia di dalam perusahaan sehingga banyak pelanggan tidak terlayan dengan baik. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan dalam penelitian ini maka dapa diberikan saran sebagai berikut : 1. Untuk meningkatkan pelayanan konsumen, perusahaan harus menggunakan tenaga kerja yang mampu memberikan pelayanan yang prima kepada pelanggan dan konsumen sehingga konsumen terlayani dengan baik. 2. Untuk meningkatkan tingkat kepuasan konsumen, perusahaan harus melakukan penataan kembali karyawannya melalui pendidikan dan pelatihan yang berhubungan dengan pelayanan konsumen guna meningkatkan kinerj pelayanan untuk memberikan tingkat kepuasan bagi pelanggan dan konsumen