35
Dewan Komisaris | Board of Commissioners Iskandar Ali Presiden Komisaris President Commissioner Michael Winata Komisaris Commissioner Drs. Zainuddin Effendi, MM Komisaris Commissioner Dewan Direksi | Board of Directors Roger Morrison Presiden Direktur President Director Ardi Syofyan, SE. M.Ak. Ak Direktur Director Lie Herry Rusly Direktur Independen Independent Director Pernyataan Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Dewan Direksi atas Laporan Tahunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT Hotel Mandarine Regency Tbk menyatakan bertanggung jawab atas kebenaran dalam penyusunan dan penyajian Laporan Tahunan Perseroan tahun 2013. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Batam, 10 April 2014 The Board of Commissioner’s and The Board of Director’s Statement of Responsibility for Annual Report The Board of Commissioners and Board of Directors of PT Hotel Mandarine Regency Tbk here with claim responsibility for the truthfulness and factuality of the statement presented in the Company’s 2013 Annual Report This statement is hereby made in all truthfulness. Batam, 10 April 2014 Tata Kelola Yang Baik Memberikan Hasil Yang Terbaik Bagi Pertumbuhan. Good Governance Provides The Best Result For Growth.

Pernyataan Tanggung Jawab Dewan The Board of Commissioner ... tahun 2013.pdf · beserta jajaran manajemen perseroan selama tahun buku yang dilaporkan, serta langkah-langkah pengawasan

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Dewan Komisaris | Board of Commissioners

Iskandar AliPresiden Komisaris President Commissioner

Michael WinataKomisarisCommissioner

Drs. Zainuddin Effendi, MMKomisarisCommissioner

Dewan Direksi | Board of Directors

Roger MorrisonPresiden DirekturPresident Director

Ardi Syofyan, SE. M.Ak. AkDirekturDirector

Lie Herry RuslyDirektur IndependenIndependent Director

Pernyataan Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Dewan Direksi atas Laporan TahunanDewan Komisaris dan Dewan Direksi PT Hotel Mandarine Regency Tbk menyatakan bertanggung jawab atas kebenaran dalam penyusunan dan penyajian Laporan Tahunan Perseroan tahun 2013.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Batam, 10 April 2014

The Board of Commissioner’s and The Board of Director’s Statement of Responsibility for Annual ReportThe Board of Commissioners and Board of Directors of PT Hotel Mandarine Regency Tbk here with claim responsibility for the truthfulness and factuality of the statement presented in the Company’s 2013 Annual Report

This statement is hereby made in all truthfulness.

Batam, 10 April 2014

Tata Kelola Yang Baik Memberikan Hasil Yang Terbaik Bagi Pertumbuhan.Good Governance Provides The Best Result For Growth.

Content01 Financial Highlights

03 Stock Highlights

07 Awards and Certifications

08 Significant Events 2013

09 President Commissioner’s Report

12 President Director’s Report

15 Corporate Profile

17 Board Of Commissioners Profiles

19 Board Of Directors Profiles

23 Vision and Mission

24 Capital Market And Supporting

Professionals And Institutions

25 Human Resources

28 Organization Structure

29 Subsidiaries

30 Management’s Analysis and Discussion

51 Good Corporate Governance

63 Corporate Social Responsibility

66 Financial Report

Daftar Isi01 Ikhtisar Keuangan

03 Ikhtisar Saham

07 Penghargaan dan Sertifikasi

08 Peristiwa Penting 2013

09 Laporan Presiden Komisaris

12 Laporan Presiden Direktur

15 Profil Perseroan

17 Profil Dewan Komisaris

19 Profil Dewan Direksi

23 Visi dan Misi

24 Lembaga Profesi Penunjang Pasar Modal

25 Sumber Daya Manusia

28 Struktur Organisasi

29 Anak Perusahaan

30 Analisa dan Pembahasan Manajemen

51 Tata Kelola Perusahaan

63 Tanggung Jawab Sosial Perseroan

66 Laporan Keuangan

contentsdaftar isi

Where hospitality meets luxury

0201 PT Hotel Mandarine Regency Tbk | annual report 2013

PT Hotel Mandarine Regency Tbk | annual report 201303 04

0605 PT Hotel Mandarine Regency Tbk | annual report 2013

0807 PT Hotel Mandarine Regency Tbk | annual report 2013

Kinerja PerseroanDewan komisaris menilai bahwa direksi beserta jajaran manajemen telah menjalankan tugasnya dengan baik, sebagaimana tercermin dari peningkatan nilai bisnis perseroan yang menggembirakan.

Company’s PerformanceThe Board Of Commissioners share the opinion that the Board of Directors and the management team of the company have performed well, as reflected by the encouraging growth and increasing value of the company.

Perseroan berhasil mencatat peningkatan pendapatan usaha secara signifikan yaitu dari Rp. 38.38 miliar di tahun 2012 menjadi Rp. 58.01 miliar pada tahun 2013 atau naik sebesar 51.13%. Berkat strategi bisnis yang diterapkan oleh direksi. Perseroan mencatat laba bersih sebesar Rp. 1.58 miliar pada tahun 2013 dibandingkan rugi pada tahun 2012.

The company succeeded in increasing its revenues significantly from Rp. 38.38 billion in 2012 to Rp. 58.01 billion in 2013 or an increase of 51.13%. As a result of the implementation by the Board of Directors, the company posted a net profit of Rp. 1,58 billion in 2013 compared to losses in 2012.

Pencapaian laba bersih pada tahun 2013 didukung oleh transformasi bisnis yang diterapkan oleh direksi dan didukung oleh segenap jajaran organisasi perusahaan.

The net profits in 2013 are supported by the business transformation that is applied by the Board of Directors and supported by all levels of organization of the Company.

Kenaikan pendapatan sebesar 51.13% tersebut juga diiringi dengan kenaikan biaya operasional sebesar 22.78% terutama beban upah dan pembelian material, beberapa faktor eksternal yang berada di luar kendali perseroan turut mempengaruhi operasional perseroan secara keseluruhan.

The increase in revenue of 51.13% is also accompanied by a rise in operating costs by 22,78% attributed to primarily wages and the purchase of materials and some external factors which are beyond the company’s control also affect the company’s operation as a whole.

LAPORAN PRESIDEN KOMISARISREPORT FROM THE PRESIDENT COMISSIONER

Pemegang Saham Yang Terhormat,Dengan mengucapkan syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, perkenankan kami melaporkan pencapaian PT Hotel Mandarine Regency Tbk selama tahun buku 2013. Laporan ini juga mengulas penilaian dewan komisaris atas kinerja direksi beserta jajaran manajemen perseroan selama tahun buku yang dilaporkan, serta langkah-langkah pengawasan dewan komisaris atas jalannya kepengurusan perseroan.

Dear Distinguished Shareholders,With the grace of God Almighty, allow me to present some achievement of PT Hotel Mandarine Regency Tbk during the financial year 2013. The report also highlight the assessment of the Board of Commissioners on the performance of Board of Directors and the management team during the year under review, as well as the supervisory duties of the Board of Commissioners over the management of the company.

Bagaimanapun, dewan komisaris mensyukuri pencapaian hasil-hasil usaha perseroan dan menyampaikan terima kasih serta apresiasi terhadap jerih payah direksi beserta segenap jajaran manajemen maupun karyawan perseroan selama tahun 2013.

However, the Board of Commissioners appreciate the achievement of the company’s operation and would like to express my thanks and appreciation for the efforts of Directors and the entire range of management and employees of the company during the year 2013.

Dewan komisaris mendukung upaya direksi dalam melakukan pengembangan usaha secara berkelanjutan guna memaksimalkan pendapatan usaha perseroan secara jangka panjang. Kami yakin bahwa dengan sistem manajemen yang baik dan prinsip penuh kehati- hatian, kinerja perseroan akan lebih baik untuk masa yang akan datang.

The Board of Commissioners supports the efforts of the Board of Directors of doing business in a sustainable development in order to maximize the revenue of the company in the long term. We are confident that with good management system and prudent priciples, the company’s performance will be better for the future.

Tata Kelola PerusahaanDewan komisaris melakukan fungsi pengawasannya antara lain ditunjang oleh komite audit sebagai bagian yang tak terpisahkan dari perangkat tata kelola perusahaan yang baik dan benar. Dewan komisaris senantiasa mendukung dan mengedepankan implementasi Good Corporate Governence (GCG) termasuk dalam hal kepengawasan tata kerja dewan komisaris itu sendiri.

Sebagai perusahaan publik yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia, dewan komisaris juga memastikan bahwa direksi perseroan tetap berkomitmen dalam melaksanakan praktek Tata Kelola Perusahaan (GCG) yang baik.

Corporate GovernanceThe Board of Commissioners carries out its oversight function with the support of the audit committee, as an integral part of Good Corporate Governance. The Board of Commissioners constanly support and champions the implementation of Good Corporate Governance (GCG) including the supervision of the roles of the Board of Commissioner itself.

As a public company with shares listed on the Indonesia Stock Exchange, the Board of Commissioners also ensures that the Board of Directors remains committed to implementing the practice of Good Corporate Governance (GCG).

Sumber Daya Manusia dan Tanggung Jawab SosialPada tahun 2013 dan tahun-tahun sebelumnya, perseroan memberikan perhatian yang besar terhadap kesejahteraan karyawan, pelatihan dan pengembangan SDM. Perhatian juga ditujukan pada kegiatan CSR terhadap masyarakat lingkungan perseroan.

Human Resources And Social ResponsibilityIn 2013 and in previous years, the company places great importance to employee welfare, training and development. Attention is also directed to the CSR activities of the society within the company.

Komposisi Dewan KomisarisPada kesempatan ini, dapat kami laporkan bahwa tidak terjadi perubahan komposisi anggota dewan komisaris perseroan sejak RUPS Tahunan perseroan yang terakhir. Keutuhan dewan komisaris turut menunjang keterpaduan dan keberlanjutan visi dewan komisaris dalam mengemban tugas sebagaimana digariskan dalam anggaran dasar perseroan.

Composition Of The Board Of CommissionerOn this occasion, I am pleased to report that there has no been any change to the composition of the Board of Commissioner of the company since the company’s last Annual General Meeting of Shareholders. This perpuates the integrity and continuity of the Board of Commissioner’s vision in carrying out its duties as stated in the company’s article of association.

Harapan di Masa DepanDewan komisaris sebagai organ perseroan senantiasa berupaya untuk meningkatkan kualitas dalam melaksanakan tugas di bidang pengawasan, sekaligus bekerja sama secara harmonis dengan jajaran direksi sebagaimana diatur dalam anggaran dasar perseroan.

Hopes For The FutureThe Board of Commissioners as one of core to the company always strives to improve the quality of oversight duties in the field, as well as working in harmony with the Board of Directors as provided in the articles of ssociation of the company.

Iskandar AliPresiden KomisarisPresident Commissioner

010

Dewan komisaris menaruh harapan agar perseroan dan anak perseroan dapat tetap tumbuh secara berkesinambungan melalui strategi yang diterapkan oleh direksi dengan dukungan s e l u r u h insan perseroan. Sebagai bagian dari tugas pengawasannya, dewan komisaris bekerja sama dengan direksi untuk memastikan bahwa rencana yang telah ditetapkan, dijalankan dengan benar dan bersungguh- sungguh agar sesuai dengan hasil dan tujuan yang diharapkan.

The Board of Commissioner places high hope in the continuing growth sustainable of the company and its subsidiary through the strategy implemented by the Board of Director and supported by each and every employee of the company. As part of its oversight duties, the Board of Commissioners shall continue to work closely with the Board of Directors to ensure that business plans are executed properly and diligently in order to achieve their desired results.

Saya atas nama Dewan Komisaris, menyampaikan terima kasih yang sebesar–besarnya kepada direksi , manajemen dan karyawan atas semangat untuk terus meningkatkan kemampuan dan keterampilan, baik sebagai perorangan maupun sebagai tim serta dedikasi dan kerja sama untuk memenuhi target-target yang telah ditetapkan.

On behalf of the Board of Commissioners, expressed my greatest gratitude to the Board of Directors, management and employees for their spirit to continue improving the ability and skill, both as individuals and as a team as well as the dedication and cooperation to meet the targets that have been set.

Untuk dan atas nama Dewan KomisarisFor and on Behalf of the Board of CommissionersPT Hotel Mandarine Regency Tbk

Iskandar AliPresiden Komisaris | President Commissioner

 

LAPORAN PRESIDEN DIREKTURREPORT FROM THE PRESIDENT DIRECTOR

Pemegang Saham yang TerhormatPertama-tama izinkan kami mengajak untuk memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Maha Kuasa, di tahun 2013 perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp. 1.58 miliar sedangkan tahun 2012 mengalami kerugian sebesar Rp.9.06 miliar. Pencapaian lompatan pertumbuhan ini khususnya dilihat lima tahun terakhir sebagaimana pada tabel ikhtisar keuangan, tidak lepas dari upaya kerja keras dengan penuh integritas dari semua jajaran perseroan dan dukungan penuh para pemegang saham.

Dear Distinguished Shareholders,Firstly, allow me to begin my address with praises to God Almighty for His blessings. I am pleased to report that the company posted a net profit of Rp. 1.58 billion in 2013 compared to 2012 which experienced a loss of Rp. 9,06 billion. Our growth is leaps and bound, especially in the last five years as depicted in our financial highlights table, achieved through the strong efforts of hard work with integrity from all levels of the company and the full support of its shareholders.

Kinerja Perseroan Tahun 2013Pada tahun 2013 perseroan berhasil meraih pendapatan usaha sebesar Rp. 58.01 miliar, naik sebesar 51.13% dari pendapatan usaha tahun 2012 sebesar Rp. 38.38 miliar.

The Company’s Performance in 2013In 2013 the company achieved revenue of Rp. 58.01 billion, an increase of 51.13% of operating revenues in 2012 which amounted to Rp. 38.38 billion.

Pencapaian strategis perseroan selama tahun 2013 adalah semakin meningkatnya pendapatan perseroan dari penjualan kamar, makanan dan minuman. Pelaksanaan berbagai pertemuan menjelang momentum pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) membuat tingkat hunian ruang konvensi dan kamar meningkat.

Roger MorrisonPresiden Direktur | President Director

012

014

Strategic achievement for the year 2013 is the increased income of the company from the sale of rooms, food and beverage. The implementation of the various meetings incentives before the general election (election) resulted in an increase of room occupancy and meeting rooms.

Hal penting lainnya yang dicapai selama tahun 2013 adalah terus berkembangnya pendapatan Goodway Vacation Club (GVC) sebagai salah satu segmen pendapatan perseroan, pengakuan pendapatan GVC tersebut pada tahun 2013 adalah sebesar Rp. 14.16 miliar, naik dari Rp. 6.31 miliar pada tahun 2012, atau kenaikan sebesar 124.50%.

Another important thing achieved during 2013 was the continued development of revenue from Goodway Vacation Club (GVC) as one ssource of revenue, revenue recognition of the GVC in 2013 was Rp. 14,16 billion, up from Rp. 6,31 illion in 2012, or an increase of 124.50%.

Perseroan juga berhasil menurunkan total kewajiban pada tahun 2013 sebesar 18.60% dibandingkan tahun 2012, yaitu berupa kewajiban kepada pemasok dan bank pemberi pinjaman.

The company also managed to reduce the total liabilities in 2013 by 18.60% compared to the year 2012, in the form of bank and suppliers.

Upaya perbaikan terus dilakukan manajemen dalam mengelola dan menjalankan operasional perusahaan terutama dalam menghadapi persaingan

The management has never ceased to improve in managing and running the company’s operations, especially in the face of competition.

Perkembangan Lini BisnisUntuk pertumbuhan kinerja yang lebih baik, perseroan sudah melangkah dengan mendirikan usaha baru yang dikelola secara divisional, yaitu Goodway Vacation Club (GVC). Di lini core bisnis, yaitu perhotelan, strategi pengembangan bisnis

Perubahan Susunan Direksi PerseroanPada tahun 2013 ini terjadi perubahan susunan direksi perseroan, yakni dengan adanya pergantian Presiden Direktur oleh RUPS yang dilaksanakan pada tanggal 19 Juni 2013, yakni Heru Soesanto Riwanto digantikan oleh Roger Morrison yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur.

Changes To The Composition Of The Board Of Directors. There were changes in the composition of the Board of Director in 2013, with the resolutions taken at the company Shareholder meeting on 19 June 2013, Mr. Heru Soesanto Riwanto replaced by Roger Morrison who previously served as Director.

PenutupAkhirnya, izinkan kami dari Direksi dan Manajemen Goodway Hotel mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan seluruh pemangku kepentingan atas dukungan serta kepercayaan yang diberikan kepada kami untuk mengelola Goodway Hotel sehingga dapat mencapai kinerja seperti secara ringkas diuraikan di atas dan secara rinci pada bagian laporan ini. Dukungan dan kepercayaan serupa sangat kami

dijalankan dengan lebih fokus pada peningkatan profesionalisme, semangat tersebut melandasi akan dimulainya proyek pengembangan condotel dan vila melalui anak perusahaan yang sudah terbentuk. Perseroan juga sedang menjajaki pembentukan anak perusahaan baru yang bergerak dibidang food & beverage. Ini adalah modal dasar utama untuk memenangkan persaingan ke depan.

Developing The Business LinesFor better growth performance, the company has taken steps to established new businesses managed as divisions, ie Goodway Vacation Club (GVC). At the core lines of hospitality business, strategic development implemented with focus on improving the professionalism, determination of new projects like condetel and villas through subsidiaries that have already formed. The company is also exploring new opportunities of establishing of a new subsidiary in the field of food & beverage. This is a major capital base to win the next competition.

Tata Kelola PerusahaanPerseroan sangat perhatian dalam rangka mendukung penerapan tata kelola perusahaan yang baik. Tata kelola tersebut mencakup transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independen serta keadilan. Dari tahun ke tahun perseroan terus meningkatkan implementasi prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Kesadaran tentang hal tersebut berusaha kami tanamkan kepada seluruh manajemen dan karyawan Goodway Hotel melalui berbagai pelatihan.

Coporate GovernanceThe company is very concerned in supporting the implementation of Good Corporate Governance. The governance includes transparency, accountability, responsibility, independence and justice. From year to year the company continued to improve the implementation of the principles of Good Corporate Governance. Awareness about it has been instilled to the whole management and employees of Goodway Hotel through various training.

harapkan untuk mewujudkan target pengelolaan Goodway Hotel pada tahun-tahun mendatang.

Closing RemarksIn closing, allow me on behalf of the Board of Directors and Management of Goodway Hotel to express and appreciation to the Shareholders, the Board of Commissioners and all Stakeholders for their support and trust given to us to manage Goodway Hotel so as to achieve the performance as described briefly above and in detail in section of this report. The support and confidence given is a platform for us to realize the target of Goodway Hotel management in the coming years.

Untuk dan atas nama Dewan DireksiFor and on behalf of the Board of DirectorsPT Hotel Mandarine Regency Tbk

Roger MorrisonPresiden Direktur | President Director

PT Hotel Mandarine Regency Tbk | annual report 2013015 016

Sekilas Tentang Goodway HotelBrief Overview of Goodway Hotel

Dalam kurun waktu selama 17 tahun, PT Hotel Mandarine Regency (Goodway Hotel) berkembang menjadi hotel bintang 4 (empat) yang cukup terkenal di Kota Batam. Sebelumnya merupakan hotel bintang 2 (dua) dengan nama Batam Jaya Hotel. Pada akhir tahun 1994 di take over oleh PT Raco Indoland dan dilakukan renovasi menyeluruh. Pada akhir tahun 1996 mulai beroperasi kembali dengan klasifikasi hotel bintang 4 (empat) yang siap melayani keperluan akomodasi pelanggan dengan semboyan “Your Comfort is Our Business”.

Pada Tahun 2004, PT Hotel Mandarine Regency mengakuisisi PT Delapan Puluh Satu Jaya, hotel bintang 2 (dua) yang berlokasi bersebelahan dengan Goodway Hotel. Akuisisi tersebut bertujuan untuk memperluas pangsa pasar Goodway Hotel.

Goodway Hotel memiliki 298 kamar dengan berbagai type, sebanyak 268 kamar di jual kepada pelanggan sedangkan sisanya digunakan untuk keperluan operasional. Hotel Goodway memiliki 1 (satu) Ballroom berkapasitas 1.500 orang dan 9 (Sembilan) ruangan pertemuan dengan berbagai macam ukuran dan 1 (satu) ruangan VIP. Selain itu, Hotel Goodway memiliki 2 (dua) restoran, Nusantara Coffee House dan Asakuma Japanesse Restaurant, serta fasilitas lain berupa Piano Lounge, Wine Bar, Poolside Bar, Health Spa dan Shopping Boutique.

Selaras dengan perkembangan perusahaan dan usaha perhotelan, PT Hotel Mandarine Regency melakukan Penawaran Umum Perdana dan mencatatkan sahamnya di PT Bursa Efek Indonesia pada tanggal 17 Juli 2008. Upaya ini dilakukan untuk memperoleh dana segar dari masyarakat guna pengembangan usaha perseroan.

Pada tanggal 30 Nopember 2012, perseroan melakukan aksi korporasi, berupa Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) dalam rangka akuisisi PT Warga Tri Manunggal.

Within the last 17 years, PT. Hotel Mandarine Regency (Goodway Hotel) has developed into a famous Four Star Hotel in Batam, from a humble beginning of a Two Star Hotel known as Batam Jaya Hotel. In late 1994, a takeover by PT Raco Indoland was followed by a comprehensive renovation. At the end of 1996, the hotel began to operate again with the classification of a 4 star hotel that was eager and ready to serve the accommodation needs of customers with the slogan “Your Comfort Is Our Business”

In 2004, PT Hotel Mandarine Regency acquired PT Delapan Puluh Satu Jaya, a Two Star Hotel located near Goodway Hotel. This acquisition was aimed to expand the market share of Goodway Hotel

Goodway Hotel has 298 rooms with various types. As many as 268 rooms are sold to customers while the rest is used for operational purposes. Goodway Hotel has 1 (one) Ballroom with a capacity of 1,500 people and 9 (Nine) meeting rooms with a variety of sizes and 1 (one) VIP Room. The hotel also have 2 (two) restaurants, Nusantara Coffee House and Asakuma Japanesse Restaurant, as well as other facilities in the form of Piano Lounge, Wine Bar, Poolside Bar, Health Spa and a Shopping Boutique.

In harmony with business development and hospitality companies, PT Hotel Mandarine Regency carried out an Initial Public Offering and listed its shares on the Indonesia Stock Exchange on 17 July 2008. This effort was made to obtain fresh funds from the public for the company’s business development.

On November 30, 2012, the company’s corporate action, a Limited Public Offering I (PUT I) in the framework of the acquisition of PT Warga Tri Manunggal.

Profile of Goodway Hotel

Nama Perusahaan | Company NameEntitas Anak | Subsidiary

Tanggal Pendirian | Date of Establishment

Bidang usaha | Type of Business

Dewan Komisaris | Board of Commissioners• Presiden & Komisaris Independen President & Independent Commissioners• Komisaris | Commissioners• Komisaris | Commissioners

Komite Audit | Audit Committe• Ketua | Chairman• Anggota | Member• Anggota | Member

Dewan Direksi | Board Of Directors• Presiden Direktur | President Director • Direktur | Director• Direktur Independen | Independent Director

Corporate Secretary

Alamat Kantor | Office Address

Kantor Cabang | Branch Office

: PT Hotel Mandarine Regency Tbk: PT Warga Tri Manunggal

: 28 October 1986

: Hotel / Hospitality Services

: Iskandar Ali

: Michael Winata: Drs Zainuddin Effendi MM

: Iskandar Ali: Mardiati: Merry

: Roger Morrison: Ardi Syofyan: Lie Herry Rusly

: Henri Chevalier

: Jl. Imam Bonjol No. 1 Nagoya – Lubuk Baja | Batam 29432 - Indonesia Phone 62-778-426888 | Fax 62-778-458057 www.goodwayhotel.com

: The Bellezza, Gapura Prima Off Tower Lt.10 Unit 5-6 Jl. Letjen Soepeno No. 34 Arteri Permata Hijau, Kebayoran Lama Jakarta 12210 Phone 62-21-30485539 | Fax 62-21-30485509

Paparan Publik | Public Expose

PT Hotel Mandarine Regency Tbk | annual report 2013017 018

Profil KomisarisProfile of Commissioners

Iskandar AliPresiden Komisaris | President Commissioner

Warga Negara Indonesia, lahir di Aceh pada tanggal 2 Agustus 1950.

Memulai kariernya di Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada tahun 1976 sebagai PAMA JANKUAD sampai dengan tahun 1977. Kemudian di tahun 1977 menjabat sebagai PAURBUK PEKAS KOSTRAD sampai tahun 1978. Selanjutnya di tahun 1978 menjabat sebagai PAPEKAS KOPURLINUD. Pada tahun 1979 menjabat sebagai PAPEKAS MAKOSTRAD sampai tahun 1983. Kemudian di tahun 1983 menjabat sebagai KAURDALMINKU KOSTRAD sampai tahun 1984. Selanjutnya di tahun 1984 menjabat sebagai PEKAS PUSIF TNI AD sampai tahun 1985. Di tahun 1985 menjabat sebagai PAPEKAS GABPUS-13.NA.3.02.01 sampai dengan tahun 1987. Kemudian pada tahun 1987 menjabat sebagai KASIMAT INSTAL BAG LOG SET DITKUAD sampai dengan tahun 1989. Pada tahun 1989 menjabat sebagai PALAK PROGAR SDIRBIN LEM SESKOAD sampai dengan tahun 1991. Selanjutnya pada tahun 1991 menjabat sebagai KADEPDALKU PUSDIKDU DITKUAD sampai tahun 1992. Pada tahun 1992 menjabat sebagai PEKAS STAF MABES ABRI sampai tahun 1994.

Kemudian di tahun 1994 sampai dengan tahun 1997 menjabat sebagai PA SPROGAR KASUM TNI. Selanjutnya menjabat sebagai KAPUSKU TNI dari tahun 1997 sampai dengan 2003. Kemudian

melanjutkan kariernya di MPR/DPR RI sebagai Anggota dari Fraksi Tentara Nasional Indonesia (TNI)/Polri. Terakhir bergabung dengan PT Hotel Mandarine Regency Tbk sebagai Presiden Komisaris.

Indonesian citizen, born in Aceh on August 2, 1950.

Started his career in the Indonesian military (TNI) in 1976 as PAMA JANKUAD until 1977. In 1977, he served as PAURBUK PEKAS KOSTRAD until 1978. Subsequently in 1978 served as PAPEKAS KOPURLINUD. In 1979 served as PAPEKAS MAKOSTRAD until 1983. Later in the year 1983 served as KAURDALMINKU KOSTRAD until 1984. Subsequently in 1984 served as PEKAS PUSIF Army until 1985. In 1985 served as PAPEKAS GABPUS- 13.NA.3.02.01 until 1987. Subsequently in 1987, served as KASIMAT INSTAL BAG LOG SET DITKUAD until 1989. In 1989 served as PALAK PROGAR SDIRBIN LEM SESKOAD through 1991. Subsequently in 1991 served as KADEPDALKU PUSDIKDU DITKUAD until 1992. In 1992 served as PEKAS STAF MABES ABRI until 1994.

Then in 1994 through to 1997, he served as the PA SPROGAR KASUM TNI. Subsequently served as KAPUSKU TNI from 1997 to 2003. Next, he continued his career in the MPR/DPR RI as the Members of the Indonesian National Army Faction (TNI)/Police. Last, he joined PT. Hotel Mandarine Regency Tbk as President Commissioner.

Michael WinataKomisaris | Commissioners

Warga Negara Indonesia, lahir di Pematang Siantar Medan pada tanggal 20 November 1956.Memulai karier pada tahun 1975 di PT Timur Raya di Jakarta sampai dengan tahun 1988 sebagai Finance, kemudian bekerja sebagai Direktur di PT Bintang Batu Mas, yang berkedudukan di Jakarta pada tahun 1988 sampai dengan 1994. Pada tahun 1989 sampai dengan tahun 1995, bekerja di PT Naga Tunggal di Jakarta sebagai Direktur. Pada tahun 1996, bekerja di PT Puri Internasional Hotel’s yang berkedudukan di Batam sebagai Direktur sampai dengan Desember 2009. Pada saat yang bersamaan juga menjabat sebagai Direktur di PT Hotel Mandarine Regency Tbk yang berkedudukan di Batam dan terakhir menjabat Komisaris. Pada tahun 2006 sampai sekarang, menjabat sebagai Direktur di PT Raco Indoland berkedudukan di Jakarta.

Indonesian citizen, born in Pematang Siantar Medan on November 20, 1956.Started his career in 1975 in PT Timur Raya Jakarta as Finance until 1988, followed by an appointment as a Director of PT Bintang Batu Mas in Jakarta from 1988 until 1994. From 1989 to 1995, he worked at PT Naga Tunggal in Jakarta as a Director. In 1996, working at the PT Puri International Hotel which is located in Batam as a Director until December 2009. At the same time, he also serves as Director of PT Hotel Mandarine Regency Tbk based in Batam and last as a Commissioner. In 2006 until today, he served as a Director of PT Raco Indoland based in Jakarta.

Drs. Zainuddin Effendi, MMKomisaris | Commissioners

Warga Negara Indonesia, lahir pada tanggal 4 November 1953. Meraih gelar Magister Management pada Pasca Sarjana Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IPWI Jakarta. Memiliki latar belakang keahlian di bidang Manajemen Keuangan.

Memulai karier di Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mulai dari Staff dan terakhir sebagai kepala bagian Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Jasa. Pada tahun 2010 bergabung dengan PT Onix Capital Tbk dan PT Hotel Mandarine Regency Tbk sebagai Komisaris Independen.

Indonesian citizen, born on November 4, 1953. He holds a Masters in Management from the Graduate School of Economics IPWI Jakarta. Possess a background with expertise in Financial Management.

He started his career in the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (Bapepam-LK) starting from being a staff and finally, as chief of the Bureau of Corporate Finance Services Sector. In 2010 he joined PT Onix Capital Tbk and PT Hotel Mandarine Regency Tbk as an Independent Commissioner.

PT Hotel Mandarine Regency Tbk | annual report 2013019 020

Profil DireksiBoard of Directors Profile

Profi

l D

ireks

i

Bo

ard

of D

irect

ors P

rofil

e

Roger MorrisonPresiden Direktur | President Director

Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta, pada tanggal 26 Desember 1 9 8 3 . Alumni Universitas Salem Virginia USA. Memiliki latar belakang keahlian di bidang Marketing dan IT.Memulai karier sebagai Instruktur IT di Toronto Canada, kemudian pada tahun 2007 kembali Ke Indonesia dan bergabung dengan Goodway Hotel & Resort Bali sebagai Business Development, pada tahun 2010 juga bergabung dengan PT Hotel Mandarine Regency Tbk sebagai Direktur Dan Presiden Direktur.

Indonesian citizen, born in Jakarta, on December 26, 1983. Graduated from the University of Virginia, USA Salem. Have a background with expertise in Marketing and IT.

He started his career as an IT Instructor in Toronto Canada, then in 2007 returned to Indonesia and joined with Goodway Hotel & Resort Bali as Business Development and in 2010 joined PT Hotel Mandarine Regency Tbk as Director and President Director.

Ardi Syofyan, SE. M.Ak. AkDirektur | Director

Warga Negara Indonesia, lahir di Padang, pada tanggal 6 Desember 1965. Meraih Gelar Magister Akuntansi pada Pasca Sarjana Universitas Batam. Memiliki latar belakang keahlian di bidang Akuntansi dan Keuangan.Pada tahun 1989 sampai 1991 bekerja sebagai Chief Accounting PT Wira Warga Wisata (Ramayana Hotel) Batam, PT Batama Group (Property). Pada tahun 1992 sebagai Konsultan Harmoni Hotel dan PT Plamo Karya (Property) Batam. Tahun 1993 sebagai Konsultan PT Persada Lampung Raya (Automotive Dealer), Audit Staff PT Bank Surya Jakarta. Pada Tahun 1993 sampai dengan Tahun 1995 sebagai Senior Auditor Kantor Akuntan Tuanakotta & Mustofa (Member Of Deloitte Touche Tohmatsu International) Jakarta. Pada tahun 1996 sampai Tahun 1999 sebagai Financial Controller PT Puri Internasional Hotel’s (Puri Garden Hotel) dan PT Hotel Mandarine Regency Tbk (Goodway Hotel).Terakhir Tahun 1999 sampai sekarang menjabat sebagai Direktur di PT Hotel Mandarine Regency Tbk.

Indonesian citizen, born in Padang, on December 6, 1965. He obtained Masters Degree in Accounting at the Graduate Batam University.Possess a background with expertise in Accounting and Finance.In 1989 to 1991 worked as the Chief Accounting of PT Wira Warga Wisata (Ramayana Hotel) Batam and PT Batama Group (Property). In 1992 as a consultant at Harmoni Hotel and PT Plamo Karya (Property) Batam. Subsequently in 1993 as a Consultant of PT Persada Lampung Raya (Automotive Dealer) and as Audit Staff at PT Bank Surya Jakarta. In the year 1993 until the year 1995 worked as a Senior Auditor Accountant Office Tuanakotta & Mustafa (Member Of Deloitte Touche Tohmatsu International) Jakarta. From 1996 until 1999 as Financial Controller of PT Puri International Hotel (Puri Garden Hotel) and PT Hotel Mandarine Regency Tbk (Goodway Hotel). From 1999 until present served as a Director of PT Hotel Mandarine Regency Tbk.

Lie Herry RuslyDirektur Independen | Independent Director

Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta, pada tanggal 5 April 1964. Meraih Gelar Master pada Universitas Atma Jaya Jakarta.Memiliki latar belakang keahlian di bidang Akuntansi.Memulai karier sebagai Cost Accounting Staff pada PT Surba Rattanesia Furniture tahun 1990, Sebagai Administration Section Head PT Masa Bhakti Surya tahun 1991, Sebagai Finance Manager PT Virgo Ramayana Record tahun 1992. Kemudian membuka usaha pribadi pada tahun 1999 s/d 2002. Pada tahun 2002 bergabung dengan PT Gizindo Pangan Sejati sebagai Finance & Accounting Manager, tahun 2007 sebagai Auditor pada PT Petra Panca Putra Group. Tahun 2009 kembali membuka usaha sendiri sebagai Private Consultant Tax, terakhir pada tahun 2010 bergabung dengan PT Hotel Mandarine Regency Tbk sebagai Direktur Independen.

Indonesian citizen, born in Jakarta, on April 5, 1964. He obtained a Master degree at the University of Atma Jaya Jakarta.Have a background in accounting expertise.He started his career as a Cost Accounting Staff at PT Surba Rattanesia Furniture in 1990, and as Administration Section Head of PT Masa Bhakti Surya in 1991, as Finance Manager of the PT Virgo Ramayana Records in 1992, before opening a private business in 1999 to 2002. In 2002 he joined with PT Gizindo Pangan Sejati as Finance & Accounting Manager, in 2007 as Auditor at PT Panca Putra Petra Group. In 2009 re-open the business itself as a Private Tax Consultant and most recently in 2010 joined PT Hotel Mandarine Regency Tbk as an Independent Director.

PT Hotel Mandarine Regency Tbk | annual report 2013021 022

MerryAnggota Komite AuditCommittee Audit Member

Warga Negara Indonesia, lahir pada tanggal 13 Juni 1977. Tamatan Universitas Bina Nusantara tahun 2000.

Memiliki latar belakang keahlian di bidang Akuntansi dan Teknologi Informasi.

Memulai karier sebagai staff keuangan PT Handy Jaya Jakarta pada tahun 2000 sampai 2002, kemudian pindah ke PT Bauma dengan posisi yang sama dari tahun 2002 sampai dengan 2006. Terakhir bergabung dengan PT Bali Permai Perkasa sebagai asisten Financial Controller, dan bergabung dengan Perseroan sebagai Anggota Komite Audit sejak tahun 2010.

Indonesian citizen, born on June 13, 1977. Graduated from Bina Nusantara University in 2000.

Have a background of expertise in the field of Accounting and Information Technology.

She started her career as a financial staff of PT Handy Jaya Jakarta in 2000 until 2002, before moving to PT Bauma in the same position from 2002 to 2006. Presently at PT Bali Permai Perkasa as Financial Controller Assistant, and joined the Company as a Member of the Audit Committee since 2010.

MardiatiInternal Audit

Warga Negara Indonesia, lahir di Riau pada tanggal 18 Juni 1971. Tamatan Akademi Touris AKTRIPA Bandung tahun 1994.

Memiliki latar belakang keahlian di bidang perhotelan.

Memulai karier sebagai Cashier pada Royal Hotel Batam tahun 1994 sampai dengan 1997, kemudian pindah kepada posisi Account Receivable dan Income Audit pada Goodway. Terakhir bergabung dengan Perseroan sebagai Anggota Internal Audit sejak tahun 2010.

Indonesian citizen, born in Riau on June 18, 1971. Academy graduates of Touris AKTRIPA Bandung in 1994.

Have a background of expertise in the field of hospitality.

She started her career as a Cashier at the Royal Hotel Batam from 1994 until 1997, then moved to the position of Accounts Receivable and Income Audit at Goodway. Currently, she joined the Company as a Member of the Audit Internal since 2010.

Profil Komite AuditAudit Committee Profile

 

Profil Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary Profile

Henry Chevalier. SHSekretaris PerusahaanCorporate Secretary

Henry Chevalier, Alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia, menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak bulan September tahun 2008.

Memiliki latar belakang keahlian di bidang Hukum Bisnis.

Memulai karier sebagai asisten akuntan PT Tata Wisata Argo Industri tahun 1988. Sampai dengan April 1992 beberapa kali pindah Perusahaan dengan posisi dibidang Akuntansi, kemudian Juni 1992 sampai dengan Juli 2006 bergabung dengan PT Bursa Efek Jakarta dengan posisi awal sebagai Staff Pemeriksa, terakhir sebagai anggota team Task Force Marketing.

Pada Desember 2006 sampai dengan 31 Maret 2008 bergabung dengan PT Perdana Karya Perkasa Tbk sebagai Corporate Secretary. Mulai tahun 2009 bergabung dengan Perseroan dengan jabatan yang sama.

Henry Chevalier, graduates from the Faculty of Law University Indonesia, has served as Corporate Secretary since September 2008.

Have a background with expertise in Business Law.

He started his career as an assistant accountant in PT Argo Tours Tata Industries in 1988. Until April 1992 has experiences in various different company in the field of Accounting, then in June 1992 until July 2006 joined the Jakarta Stock Exchange with a starting position as a Staff Investigator and recently as a member of the Marketing Task Force team.

In December 2006 until March 31, 2008 joined PT Prime Karya Perkasa Tbk as Corporate Secretary. From 2009 he joined PT Hotel Mandarine Regency Tbk with the same title.

PT Hotel Mandarine Regency Tbk | annual report 2013023 024

Visi, Mempromosikan Hotel Goodway sebagai hotel bintang 4 yang terkemuka di Batam dengan Citra dan reputasi yang baik serta pelanggan yang berkualitas.

Misi, Membangun tenaga kerja yang terlatih, inovatif dan disiplin untuk mencapai target, serta memperkuat sarana dan prasarana pembangunan serta pelayanan yang berkualitas.

Moto, Layak, Bernilai, Menyenangkan, Nyaman Dan Bahagia untuk tinggal lama.

Nilai – nilai Perusahaan• Fokus pada pelanggan• Komitmen pada pencapaian tujuan dan prestasi terbaik• Integritas• Kerjasama• Inovasi

Vision, Promote Goodway Hotel as the leading 4 star hotel in Batam with a good image, reputation and quality customer service.

Mission, To build a skilled, innovative and disciplined workforce to achieve the targets and strengthen infrastructure development and quality service.

Motto, Reasonable, Valuable, Convenience, Comfortable and Enjoyable during Stays. Corporate Values• Customer Focus• Commitment to excellence and goals

• Integrity• Team work• Innovation

&Vision Mission

LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANGINSTITUTIONS AND SUPPORTING PROFESSIONALS

Akuntan Publik – Public AccountantHerman Dody Tanumihardja & RekanRegistred Public AccountantsJl. Raya Kebayoran Lama No. 18 CD 2nd Fl Jakarta 12220 – IndonesiaPhone : 62-21 7221 044 Fax : 62-21 7223 760

Biro Administrasi EfekShare RegisterPT Adimitra TransferindoPlaza Property Lt 2Komp. Pertokoan Pulomas Blok VIII No.1Jl. Perintis Kemerdekaan Jakarta 13210 – Indonesia Phone : 62-21 47881515Fax : 62-21 4709697

Aktuaris - ActuaryPT Dayamandiri DharmakonsilindoJl. Pakubuwono VI No. 61, GunungKebayoran BaruJakarta 12120 – Indonesia Phone : 62-21 72798620 Fax : 62-21 72798640

Notaris & PPAT – NotaryRini Yulianti, SHJl. H. Naman Raya No. 31 Pondok KelapaJakarta – IndonesiaPhone & Fax : 62-21 8641170

Kode Emiten | Ticker NameHOME

Saham Tercatat Pada | Shares Listed CompanyPT Bursa Efek Indonesia | Indonesia Stock Exchange

PT Hotel Mandarine Regency Tbk | annual report 2013025 026

Sumber daya manusiahuman resources

Sumber daya manusia menjadi salah satu sumber daya perseroan yang mampu meningkatkan kinerja, untuk itu perseroan peduli terhadap pengelolaan SDM melalui peningkatan kompetensi dan motivasi secara berkesinambungan.

Komposisi KaryawanHingga akhir tahun 2013, perseroan memiliki 323 karyawan secara keseluruhan dengan pembagian masing-masing 231 orang karyawan kontrak, 92 orang karyawan tetap.

Pelatihan dan Pengembangan SDMSecara rutin perseroan mengadakan pelatihan untuk semua karyawan. Pelatihan ini bertujuan untuk mensosialisasikan visi, misi, nilai, budaya, serta kebijakan perseroan. Perseroan telah menganggarkan dana setiap bulan, yaitu sebanyak 2% dari uang service charge yang dibebankan kepada tamu Hotel.

Pelatihan menjadi hal signifikan yang wajib dilakukan perusahaan dan diikuti karyawan untuk meningkatkan kinerja menjadi lebih maksimal.

Peran HRD tidak hanya fokus dalam melakukan pelatihan dan pengembangan karier, tetapi juga menjadi general affair perseroan. Lingkungan kerja merupakan faktor yang menjadi tolak ukur kepuasan karyawan dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, perseroan berusaha memfasilitasi lingkungan kerja yang ditata melalui flow yang nyaman untuk memaksimalkan kinerja karyawan. Perseroan juga sudah membangun kantin bersama, koperasi dan sarana olah raga untuk memfasilitasi sarana sosialisasi karyawan sehingga mampu meningkatkan semangat kerja.

Human resources constitute one of the company’s prime assets that directly influence performance. For that reason the company places a strong emphasis on HR compotence through continuous capacity enchancement and motivation.

Personnel CompositionAs of year end 2013, the company had a total of 323 personnel who are classified into the following categories: 231 contract employees and 92 permanent employees.

HR Taraining and DevelopmentThe company routinely conducts training for all employees. The training aims to implement the corporate vision, mission, values, culture, and policies. The company has allocated 2% of the service charge which were charged to the Hotel’s guest each month.

Training serves as a significant requirement carried out by the company and participated by all employees to inherent productivity and result.

HRD Division takes part not only in career training and development, but also within the company’s general affair. The work enviroment is a critical factor for employee’s satisfaction in performing their duties and responsibilities. The company is committed to facilitate a working enviroment that is both conducive and productive in order to maximize employee outputs. The company provides a common canteen, corporation and sport facilities to facilities socialization among the employees, thus promoting camaraderie and strenghthening the teamspirit.

PT Hotel Mandarine Regency Tbk | annual report 2013027 028

Koperasi KaryawanUpaya meningkatkan kesejahteraan karyawan juga dilakukan dengan pembinaan kepada koperasi karyawan. Usaha koperasi karyawan meliputi usaha di bidang simpan pinjam, perdagangan sembako dan lain sebagainya. Setiap tahun hasil usaha koperasi ini akan dibagikan kembali kepada karyawan dalam bentuk Sisa Hasil Usaha (SHU).

Aktifitas Olahraga dan SosialDalam rangka penyegaran, pengembangan dan pembinaan prestasi keterampilan, perseroan melalui Department HRD telah mencadangkan sejumlah dana setiap bulan yang digunakan untuk kegiatan olahraga, antara lain bulu tangkis, futsal serta outing pada waktu-waktu tertentu.

Pogram pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan pada tahun 2013 sebagian besar merupakan kelanjutan dari program serupa di tahun 2012, sebagai berikut :

• Bidang Food & Beverage : Pedoman dan Prosedur Operasional Banquet, Even

Sosial, Even Bisnis, Even Pernikahan, Ulang Tahun.• Bidang Health Centre : Pelatihan senam dan penggunaan alat.• Bidang Housekeeping : Program pembersihan seluruh outlet• Bidang Front Desk : Kesopanan dalam berkomunikasi melalui telepon.• Bidang Keuangan : Penggunaan mesin EDC credit card.• Bidang Engineering : Penanggulangan bahaya kebakaran• Bidang Umum: Program multi task, pelatihan Bahasa Inggris.

Pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja.

Perjanjian Kerja BersamaMelalui Perjanjian Kerja Bersama (PKB), manajemen dan karyawan perseroan mengatur hubungan kerja sama antara serikat kerja karyawan yang ada dengan perseroan. Organisasi serikat kerja terdiri dari perwakilan karyawan, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keberadaan perseroan.

Pengembangan KarierPerseroan memberikan kesempatan yang setara kepada setiap karyawan untuk mengembangkan kemampuan dan karier secara profesional tanpa membedakan ras, latar belakang budaya, sosial, agama, gender dan kondisi fisik.

Employees CorporationEfforts to improve the welfare of employees are also done with guidance towards employees corporation. Employees engage in cooperative efforts to provide savings and loans, trade and other basic necessities. Each year the results of this cooperative effort will be distributed back to employees in the form of operating profit (SHU) by the employees corporation.

Sports and Social ActivitiesIn order to refresh, develop and increase performance, the company has supported the Human Resources Department to set aside certain funds each month that is used for sporting activities, including badminton, indoor soccer and outing at certain time period.

The education and training programs that were held in 2013 were largely a continuation of programs held in 2012, as follows:

• Food & Beverages Division : Guidelines and Operational Procedures Banquet,

Social Events, Business Events, Wedding Events, Birthday

• Health Centre Division Gymnastics Training and use of tools• Housekeeping Division : Cleaning program all outlets.• Front Desk Division : Courtesy in communicating over the telephone.• Finance Division : The use of EDC credit card machine• Engineer Division : Firefighter training• General Division : Multi-task program, Language Training. Occupational

health and safety training

Collective Working AgreementThrough the Collective Working Agreement (CWA), the company’s management and employees have agreed on the working arrangements between existing employee unions and the company. Employee unions are the representatives of employees and form an integral part of the existence of the company.

Career DevelopmentGoodway opportunities for employees to develop their capabilities and career on a professional manner regardless of their ethnicity, culture, social backgrounds, religious backgrounds, gender as well as physical conditions.

STRUKTUR ORGANISASI ORGANIZATION STRUC-TURE

Board of Commissioners

General Meeting of Shareholders

Board of Director

General Manager Financial Controller

Corporate Secretary

Room Division Manager

Front Office Manager

Executive Housekeeper

Human Resources Mgr

Legal

Chief Security

Chief Engineering

Health Centre Manager

Food & Bvg Director

Food & Beverages Mgr

Executive Chef

Director of Sales

Sales Manager

Marketing Manager

Chief Accounting

Purchasing Manager

Information Technology

PT Hotel Mandarine Regency Tbk | annual report 2013029 030

PT. Warga Tri ManunggalPersentase kepemilikan perseroan pada anak perusahaan sebesar 99.99%. PT Warga Tri Manunggal (WTM), entitas anak berkedudukan di Batam dengan bidang jasa rekreasi, pembangunan, perdagangan, pengangkutan darat dan pertanian.

PT Warga Tri Manunggal memiliki hak penguasaan lahan seluas 257.246 M2 berupa izin lokasi berdasarkan keputusan Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam, lahan tersebut terletak di Jalan Hang Lekiu, Sambau, Nongsa, Batam dengan jarak lebih kurang 25 menit dari Singapura melalui Ferry.

Perusahaan berencana melakukan pembangunan dengan beberapa tahap, tahap pertama berupa Condotel dengan fasilitas pelayanan apartemen, yang akan dimulai pembangunannya pada akhir tahun 2014.

PT. Warga Tri ManunggalPercentage of company at ownership subsidiary is 99.99%. PT Warga Tri Manunggal (WTM), a subsidiary located in Batam with business in recreation, construction, trade, transport and farming.

PT Warga Tri2Manunggal has a land area of 257.246 M with location permit issued by the Head of the Concession Free Trade Zone and Free Port of Batam. The land is located at Jalan Hang Lekiu, Sambau, Nongsa, Batam with a distance of approximately 25 minutes from Singapore by Ferry.

The company plans to do construction with several stages, the first stage of a condotel with apartment service facilities, which will begin construction in late 2014.

ANAK PERUSAHAAN | SUBSIDIARIES

Tinjauan UmumBerawal dari hotel bintang 2 (dua) sebagai bisnis utama, PT Hotel Mandarine Regency Tbk, telah berubah menjadi hotel bintang 4 (empat) di daerah Central Business Distrik (CBD) Kota Batam. Pada akhir tahun 2010 perusahaan telah berhasil menambah lini bisnis lainnya, yaitu Goodway Vacation Club (GVC). Perusahaan juga telah mengakuisisi PT Warga Tri Manunggal yang akan mengembangkan Bisnis kawasan wisata terpadu dengan tahap pertama akan membangun condotel yang pada dasarnya masih berkisar pada core compotence yang dimiliki perusahaan.

Kondisi Makro EkonomiSekalipun dengan kondisi politik yang cenderung stabil dan kondusif sepanjang tahun 2013, Indonesia mengalami tekanan yang cukup berat dari segi ekonomi. Hal ini tercermin terutama pada nilai tukar rupiah yang melemah, suku bunga acuan bank sentral yang meningkat, tingkat inflasi yang meninggi, neraca pembayaran luar negeri yang mengarah ke defisit, serta anggaran belanja negara yang meningkat.

Tingkat inflasi berdasarkan data BPS meningkat dari 4.3% di akhir 2012 menjadi 8.4% di akhir 2013. Akibat dari berbagai tekanan tersebut di atas, tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun dari 6.2% di tahun 2012 menjadi 5.8% di tahun 2013.

Dalam mengantisipasi tekanan perekonomian tersebut di atas, perseroan telah mengambil ancang-ancang dalam rangka m e n j a g a keberlanjutan pertumbuhan usaha, antara lain meningkatkan dan memperluas wilayah pemasaran GVC keseluruh kota besar di Indonesia.

Pada tahun 2013 perseroan memiliki pendapatan dari dua lini usaha, yaitu jasa perhotelan sebagai bisnis utama dan jasa membership card yang dikembangkan GVC.

Berikut adalah ulasan mengenai hasil-hasil usaha dan kondisi keuangan perseroan selama tahun yang berakhir, dan pada 31 Desember 2013, dibandingkan dengan tahun sebelum- nya.

General ReviewStarting from 2 star hotel as its main business, PT Hotel Mandarine Regency Tbk, has turned into 4 star hotel in the Central Business District (CBD) area Batam. By year end 2010, the company had added other lines of business, namely Goodway Vacation Club (GVC). The company also has acquired PT Warga Tri Manunggal which will develop an integrated tourist area with the first phase building condotel is still basically revolve around the core compotence of the Company.

Macro Economic ConditionDespite a relatively stable and conducive political condition in 2013, Indonesia experienced significant pressures on its economic front. This is reflected mainly on the weakening Rupiah exchange rate, rising central bank prime interest rate, rising inflation rate, balance payment deficit and spending budget that continues to increase.

Inflation rate based on the Central Bureau of Statistics increased from 4.3% in 2012 to 8.4% in 2013. As result of the various factors Indonesia’s economy annual GDP growth rate declined from 6.12% in 2012 to 5.8% in 2013.

In anticipation of the economic pressures, the company has taken measures to sustain its business growth, including improving and expanding the marketing of GVC throughout the major cities in Indonesia.

In 2013, the company had revenues of two business lines, namely hospitality services as the main business and services developing GVC membership card.

The following discussion present the company’s results of operations and financial condition of the company for the year ending, and on 31 December 2013, compared to those of the previous year.

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

PT Hotel Mandarine Regency Tbk | annual report 2013031 032

PT Hotel Mandarine Regency Tbk | annual report 2013033 034

HASIL KEUANGAN

PendapatanTotal pendapatan usaha Goodway Hotel pada tahun 2013 mencapai Rp. 58.01 miliar, naik 51.13% dari tahun 2012 sebesar Rp. 38.38 miliar. Sekitar 39.15% dari pendapatan tahun 2013 berasal dari penjualan kamar 31.27%, dari penjualan Departemen Food & Beverage yaitu berupa penjualan makanan, minuman dan penyewaan ruangan meeting 31.27%, dari klub keanggotaan GVC 24.41% dan lain-lain sebesar 5.17%.

Dibandingkan dengan tahun 2012, maka seluruh pendapatan outlet atau divisi pada tahun 2013 mengalami kenaikan yang signifikan.

Pendapatan Kamar

FINANCIAL RESULT

RevenueTotal operating revenues for Goodway Hotel in 2013 reached Rp. 58.01 billion, up 51.13% from the year 2012 amounting to Rp. 38.38 billion. Approximately 39.15% of revenues in 2013 come from room sales, 31.27% from Food & Beverage Department, namely the sales of food, beverage and meeting room rental. Contributed with membership club GVC 24.41% and others at 5.17%.

Compared to 2012, the entire outlet or division revenue in 2013 increased significantly.

Room Revenue

Pendapatan kamar pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 51.31% dibandingkan tahun 2012, sedangkan tingkat hunian kamar naik dari 53.50% pada tahun 2012 menjadi sebesar 64.35% pada tahun 2013. Peningkatan terbesar berasal dari segmen perusahaan dan pemerintahan. Pada tahun 2013 sebesar 54.21% dan tahun 2012 sebesar 49.99% dari pendapatan kamar berasal dari tamu perusahaan.

Peningkatan pendapatan kamar tersebut disebabkan banyaknya acara-acara yang dilaksanakan perusahaan di Kota Batam dan didukung dengan berjalannya marketing plan perseroan, antara lain sales call, ekshibisi, travel agent workshop/table top, sales blitz, telemarketing dan advertising.

Peningkatan yang signifikan juga terjadi pada E-commerce atau Travel Online, seperti Agoda.com, Booking.com, untuk menunjang hal tersebut perseroan telah bekerjasama dengan TravelClick untuk upgrade website design dan booking engine.

Pada tahun 2013 terjadi kenaikan tarif rata-rata kamar dari Rp. 434.982 menjadi Rp. 509.743 untuk mengantisipasi kenaikan biaya.

Segmen pendapatan kamar dari tipe kamar yang dipakai pada tahun 2013 sebesar 8.79% memakai kamar superior, dan tahun 2012 sebesar 74.53%. Kamar Superior adalah jenis kamar yang paling banyak diminati yang dimiliki oleh perseroan dengan tarif yang murah.

Perseroan secara bertahap setiap bulan melakukan renovasi kamar dan penggantian equipment untuk kenyamanan tamu.

Room revenue in 2013 increased by 51.31% compared to the year 2012, while the occupancy rate rose from 53.50% in 2012 and 64.35% in 2013. The largest increase from Corporate and Government segments. In 2013, it amounted to 54.21% and in 2012 amounted to only 49.99% of the room revenue is derived from Corporate guests.

The increase of room revenue caused by increased events held companies in Batam and is supported by the implementation of the marketing plan of the company, including sales calls, exhibition, travel agents workshop / table top, sales blitz, telemarketing and advertising.

Significant increases also occurred in E- commerce or Online Travel. See its through the likes of Agoda.com, Booking.com, etc. The company has also collaborated with TravelClick to upgrade the website design and booking engine.

In 2013 there was an increase average room tariff from Rp. 434,982 to Rp. 509 743 in anticipation of cost increases.

Room revenue from room types used in 2013 amounted to 8.79% from superior rooms, where as in 2012 amounted to 74.53%. Superior room is the most popular type owned by the company with a cheaper tariff.

The company has gradually to renovate the rooms and replacement of equipment for guests comfort every month.

Pada tahun 2013 dilihat dari pangsa pasar hotel bintang 4 (empat) yang ada di pusat Kota Batam yang dikenal dengan nama Nagoya, posisi perseroan (Goodway Hotel) berada pada urutan ke-3 dari enam hotel bintang empat yang menjadi pesaing. Untuk tahun 2012 posisi Goodway Hotel berada pada urutan ke-4.

In the year 2013 the market share of four star hotel in the city center of Batam, known as Nagoya is divided among 6 hotels. The position of the company (Goodway Hotel) is third compared to its compatitor. In 2012 the position of Goodway Hotel is fourth.

PT Hotel Mandarine Regency Tbk | annual report 2013035 036

Pendapatan Makanan dan Minuman

Pendapatan makanan, minuman dan penyewaan ruangan meeting pada tahun 2013 naik sebesar 29.36% dibandingkan tahun 2012. Kenaikan terjadi pada pendapatan MICE.

Sebanyak 70.84% dari pendapatan food & beverage pada tahun 2013 berasal dari MICE, berupa acara pernikahan, sosialisasi dan meeting pemerintahan.

Pada tahun 2013 perseroan telah menerapkan berbagai strategi penjualan, antara lain dengan promo makanan dan minuman secara rutin setiap bulan dan mengadakan acara spesial pada setiap hari besar nasional Indonesia dan Singapura, dan berbagai paket lainnya.

Pendapatan Klub Membership

Goodway Vacation Club (GVC) merupakan bisnis timeshares yang sudah dijalankan perseroan sejak akhir tahun 2010.

Banyak customer terutama pelaku bisnis membeli timeshares, mereka berharap bahwa mereka akan dapat mengambil beberapa waktu dari jadwal mereka yang sibuk dan pergi untuk liburan.

Pendapatan membership terus bertambah setiap tahunnya, pada tahun 2013 pengakuan pendapatan membership adalah sebesar Rp. 14.16 miliar, naik 124.50% dibandingkan tahun 2012, yaitu sebesar Rp. 6.30 miliar. Kenaikan pendapatan tersebut didukung dengan kenaikan jumlah karyawan dan bertambahnya daerah pemasaran sampai ke Indonesia bagian timur.

Keanggotan GVC tersebut ada yang Domestik dan ada yang Internasional. Untuk domestik perseroan bekerjasama dengan biro perjalanan dan hotel dalam negeri. Sedangakan untuk keanggotaan Internasional, perseroan bekerjasama dengan Resort Condominiums International (RCI) Singapura.

Food & Beverages Revenue

Revenue of food, beverage and meeting room rentals in 2013 experienced an increase of 29.36% compared to the year 2012.

A total of 70.84% of food & beverage revenue in 2013 derived from the MICE, such as weddings, socializing and government event.

In 2013, the Company has implemented various sales strategies, among others, with food and drinks promos regularly every month and holding a special event on any national holidays of Indonesia and Singapore, and various other packages.

Club Membership Revenue

Goodway Vocation Club (GVC) is a vacation membership business that has been run by the company since the end of 2010.

Many customers, especially businessmen buy membership, so that they will be able to take some time from their busy schedule and go for much needed vacation.

Membership revenue continues to grow each year, by 2013 membership revenue recognition is Rp. 14,16 billion, up by 124.50% compared to the year 2012, amounting to Rp. 6,30 Billion. The increase in revenues was supported by the increase in the number of employees and increase the marketing area to the eastern part of Indonesia.

There are Domestic and International membership GVC For domestic, the company has collaborated with travel agencies and hotels in the Indonesia area. While the international membership, the company has collaboration with Resort Condominiums International (RCI) Singapore.

RESERVE NOW 021-3811515 [email protected]

Goodway Vacation Club

Untuk member Goodway Vacation Club Internasional, merupakan program wisata, dimana para anggotanya mendapatkan paket akomo- dasi untuk periode tertentu disalah satu hotel jaringan RCI seluruh dunia. Anggota memiliki pilihan yang lebih luas ketika memutuskan untuk mengambil paket liburan.

Pembayaran biaya paket keanggotaan GVC menggunakan sistem uang muka dan sisanya dapat diangsur sesuai kesepakatan

Pendapatan Operasional Lainnya

Pendapatan operasional lainnya terdiri dari pendapatan telepon, laundry, business centre, minibar, The Spa Massage, boutique, taxi, sewa ruangan dan lain-lain.

Pendapatan operasional lainnya pada tahun 2013 sebesar Rp. 2.99 miliar turun sebesar 1.5% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp. 3.04 miliar. Penurunan pendapatan tersebut karena berakhirnya masa sewa ruangan Miyaby Japanasse Karaoke pada awal tahun 2013 dan sewa tersebut tidak diperpanjang.

For Goodway Vacation Club international members, a tour program, where members get accommodation package for a certain period in one of the RCI hotel network worldwide. Members have a wider choice when deciding to take a holiday package.

Timeshares package is paid through an initial down payment and the balance can be paid in balances according to the agreement.

Other Operating Income

Other operating income consists of income from telephone, laundry, business center, minibar, the spa massage, boutique, taxi, space rental and others.

Other operating income in 2013 amounted to Rp. 2.99 billion decreased by 1.5% compared to the year 2012 amounting to Rp. 3.04 billion. Decline in revenue due to the expiration of the space rental term of Miyaby Japanasse Karaoke at the beginning of 2013 and the rental was not renewed.

PT Hotel Mandarine Regency Tbk | annual report 2013037 038

Harga Pokok dan Beban

Beban KamarDi tahun 2013 terjadi kenaikan biaya kamar sebesar Rp. 530.99 juta atau 7.79% dari Rp. 6.81 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp. 7.35 miliar pada tahun 2013. Kenaikan beban kamar tahun 2013 terutama karena kenaikan beban pegawai dan pencadangan imbalan pasca kerja, untuk beban lain-lainya masih berada dalam keadaan stabil sesuai dengan kenaikan tingkat hunian kamar.

Beban Makanan dan MinumanBeban departemen makanan dan minuman pada tahun 2013 naik sebesar Rp. 589.46 juta atau 8.43% dari Rp. 6.99 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp. 7.58 miliar pada tahun 2013. Sama dengan beban kamar di atas kenaikan beban departmen makanan dan minuman tahun 2013 terutama karena kenaikan beban pegawai dan pencadangan imbalan pasca kerja, untuk beban lain-lainya masih berada dalam keadaan normal, dimana kenaikan pendapatan jauh lebih tinggi dari kenaikan beban.

Beban Klub KeanggotaanBeban departemen klub keanggotaan pada tahun 2013 naik sebesar sebesar Rp. 7.50 miliar atau 98.86% dari Rp. 7.56 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp. 15.01 miliar pada tahun 2013. Kenaikan beban terutama karena kenaikan beban pegawai dan pencadangan imbalan pasca kerja, pada tahun 2013 terjadi banyak penambahan pegawai sehubungan dengan penambahan daerah operasional sementara ke Kota Medan, Tuban, Surabaya, Kediri, Dumai, Tasikmalaya, Gorontalo, Menado dan Palembang.

Lebih dari 90% akun beban mengalami kenaikan, namun kenaikan beban tersebut masih dianggap normal karena adanya kenaikan pengakuan pendapatan sebesar 124.50% dibandingkan tahun 2012.

Beban Pusat Kebugaran dan Operasional Lainnya Beban pusat kebugaran dan operasional departemen lainnya (telepon, business centre, minibar, boutique, laundry dan spa) pada tahun 2013 naik sebesar Rp. 498.54 juta atau 38.12% dari Rp. 1.31 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp.1.81 miliar pada tahun 2013. Kenaikan beban tersebut juga karena kenaikan beban pegawai dan pencadangan imbalan pasca kerja. Untuk beban lain-lainya masih berada dalam keadaan normal walaupun ada penurunan pendapatan sewa ruangan karena tidak diper- panjangnya beberapa kontrak sewa. Kenaikan beban pegawai berupah upah merupakan ketentuan pemerintah atas upah minimal yang terjadi diluar kendali perseroan.

Beban PenjualanBeban penjualan pada tahun 2013 naik sebesar Rp. 570.31 juta atau 50.30% dari Rp. 1.13 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp. 1.70 miliar pada tahun 2013. Kenaikan yang paling besar adalah pada beban upah karena adanya penambahan karyawan pada kantor penjualan perwakilan Jakarta untuk mendapatkan market di Ibu Kota, kemudian kenaikan yang signifikan juga terjadi pada beban promosi dan perjalanan dinas. Kenaikan beban penjualan masih berbanding lurus dengan kenaikan pendapatan.

Beban Umum dan AdministrasiBeban umum dan administrasi pada tahun 2013 turun sebesar Rp. 190.31 juta atau 1.88% dari Rp. 10.14 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp. 9.95 miliar pada tahun 2013. Secara keseluruhan pada tahun 2013 terjadi penurunan beban karena pada tahun 2012 ada beban ekstra berupa beban pajak atas hasil pemeriksaan tahun 2008 dan sebelumnya, kemudian juga pengurangan beban pencadangan peng- hapusan piutang turun dari Rp. 1.10 miliar tahun 2012 menjadi Rp. 229.79 juta pada tahun 2013.

Cost and Expenses

Room ExpensesIn the year 2013 an increase in cost of room is Rp. 530.99 million or 7.79% from Rp. 6.81 billion in 2012 to Rp. 7,35 Billion in 2013. The increase in cost of rooms in 2013 is mainly due to higher employee expenses and a reserve post-employment benefits. Other expenses are still in a stable condition in accordance with the increase in occupancy rates.

Food and Beverage ExpensesFood and Beverage Department expenses in 2013 rose by Rp. 589.46 Million or 8,43% from Rp. 6.99 billion in 2012 to Rp. 7,58 Billion in 2013. Same with rooms expenses, increase of Food and Beverage Department expenses in 2013 primarily due to the increase in employees expenses and a reserve post-employment benefits, where as the other expenses are still in acceptable condition as the increase in revenue is much higher than the increase in expenses.

Club Membership ExepensesThe Membership club department expenses in 2013 rose by Rp. 7,50 Billion or 98.86% from Rp. 7,56 Billion in 2012 to Rp. 15,01 Billion in 2013. The increase is mainly due to the increase in employee expenses and a reserve post-employment benefits. In 2013 there were many additional staff with operations expanding area into new city of Medan, Tuban, Surabaya, Kediri, Dumai, Tasikmalaya, Gorontalo, Manado and Palembang

The increase of more than 90% in expense is still considered normal due to an increase in the recognition of revenue by 124.50% compared to the year 2012.

Fitness Centre and Other Operational Expenses Expenses of fitness center and other operational department (Phone, Business Centre, Minibar, Boutique, Laundry and Spa) in 2013 rose by Rp. 498.54 million or 38.12% from Rp. 1,31 billion in 2012 to become Rp. 1.81 billion in 2013. This is due to an increase in employee expenses and a reserve post-employment benefits. Other expenses are still be in normal circumstances though there is a decrease income from space rental because there was no extension of the rental contract. The increase in employee expenses or wage is due to government regulation on the minimum wage provisions of events beyond the Company’s control.

Selling ExpensesSelling expenses in 2013 increased by Rp. 570.31 million or 50.30% from Rp. 1,13 billion in 2012 to Rp. 1.70 billion in 2013. The greatest increase is at the expense of wages due to the addition of employees in Jakarta sales office to penetrate new market. A significant increase also occurs in promotional expenses and business travel. The increase in selling expenses was directly proportional to the increase in revenue.

General And Administrative ExpensesGeneral and administrative expenses in 2013 decreased by Rp. 190.31 million or 1.88% from Rp. 10,14 billion in 2012 to Rp. 9.95 billion in 2013. Overall decrease in total expense in 2013 is because in 2012 there was an extra expense, namely tax expense on the results of the examination in 2008 and before. Further more, there are reduction in the expenses of allowance for impairment receivables from Rp. 1.10 billion in 2012 to Rp.229.79 million in 2013.

PT Hotel Mandarine Regency Tbk | annual report 2013039 040

Namun dari efisiensi tersebut terdapat beberapa akun beban yang mengalami kenaikan pada tahun 2013, seperti beban sumbangan sekitar Rp. 1.05 miliar merupakan beban kegiatan CSR perseroan berupa pembangunan Mesjid dekat lingkungan properti perseroan yang disumbangkan kepada masyarakat lingkungan. Kemudian kenaikan beban izin-izin dan legalisasi berupa biaya notaris atas pengikatan kredit dari Bank CIMB Niaga.

Beban PenyusutanBeban penyusutan aset tetap pada tahun 2013 turun sebesar Rp. 76.85 juta atau 0.95% dari Rp. 8.06 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp. 8.13 miliar pada tahun 2013. Penurunan tersebut karena perseroan menggunakan metode penyusutan saldo menurun untuk aset tetap selain penyusutan gedung walupun ada penambahan aset tetap sebesar Rp. 8.21 miliar pada tahun 2013.

Laba (Rugi) OperasionalPada tahun 2013 perseroan membukukan laba operasional sebesar Rp. 6.41 miliar sedangkan tahun 2012 rugi sebesar Rp. 3.64 miliar. Peningkatan laba operasional tersebut tercapai merupakan hasil dari upaya efisiensi yang terus dilakukan perseroan dan peningkatan promosi.

Pendapatan (Beban) Lain-lainPendapatan (beban) lain merupakan akun, laba rugi valuta asing, pendapatan jasa giro bank, beban administrasi bank, beban provisi kredit, laba rugi penjualan aset tetap, beban bunga kredit bank, beban bunga leasing, dan beban bunga hutang hubungan istimewa.

Secara keseluruhan terjadi penurunan beban sebesar Rp. 1.38 miliar atau 23.26% dari Rp. 5.92 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp. 4.54 miliar pada tahun 2013.

Penurunan beban tersebut disebabkan turunnya beberapa akun beban, antara lain rugi valuta asing atas hutang perseroan kepada pihak bank, dimana hutang perseroan pada pertengahan tahun 2013 telah dikonversi dari mata uang dollar Amerika menjadi mata uang rupiah sehingga rugi valuta asing dapat diminimalkan. Adanya pembayaran hutang hubungan istimewa, sehingga beban bunga dapat ditiadakan. Terjadinya peningkatan pendapatan jasa giro bank dari saldo uang tunai perseroan yang di simpan di bank.

Namun ada kenaikan beberapa akun biaya pada tahun 2013 jika dibandingkan dengan tahun 2012, antara lain adanya beban provisi atas kredit kepada Bank CIMB Niaga Jakarta, kenaikan beban bunga pinjaman karena kenaikan tingkat bunga pinjaman dari 6% p/a (Pinjaman dalam dollar Amerika) menjadi 11% p/a (pinjaman dalam rupiah), kenaikan beban bunga sewa pembiayaan karena adanya penambahan aset tetap berupa kendaraan melalui perusahaan leasing.

Laba (Rugi) Sebelum Manfaat Pajak Penghasilan Pada tahun 2013 perseroan membukukan laba sebelum manfaat pajak penghasilan sebesar Rp. 1.86 miliar sedangkan tahun 2012 rugi sebesar Rp. 9.56 miliar. Pencapaian laba tersebut merupakan hasil dari efisiensi beban dan kenaikan penghasilan.

Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Pada tahun 2012 perseroan membukukan manfaat pajak penghasilan sebesar Rp. 504.61 juta, sedangkan tahun 2013 membukukan sebagai beban pajak penghasilan sebesar Rp. 287.76 juta.

However, there are several accounts of expenses which increased in 2013, such as the donation expenses of Rp. 1,05 Billion is the expenses of the Company’s CSR activities in construction of the Mosque near the company’s property environment which was who donated to the public. Lastly, there is an increase in cost of licenses and legalization of notary fees for loan administration of Bank CIMB Niaga.

Depreciation ExpensesDepreciation Expense in 2013 decreased by Rp. 76.85 million or 0.95% from Rp. 8,06 Billion in 2012 to Rp. 8,13 Billion in 2013. The decrease was due to the Company using the declining balance method of depreciation for fixed assets besides buildings even though there is additional fixed assets of Rp. 8,21 Billion in 2013

Income (Loss) From OperationIn 2013, the Company recorded operating profit of Rp. 6,41 Billion, while in 2012 the company recorded loss of Rp. 3.64 billion. The increase in operating profit was achieved as a result of the continuing efforts of the Company’s efficiency and increased promotion.

Other Income (Expenses)Other Income (expenses) are accounts of foreign exchange income, interest income from bank deposits, bank administrative burden, the provision expenses of loan, gain (loss) of sales fixed asset, bank loan interest expense, lease interest expense, and interest expense to related parties.

Overall there is a decline in expenses of Rp. 1,38 billion or 23,26% from Rp. 5.92 billion in 2012 to Rp. 4,54 Billion in 2013..

The decrease in expenses due to reduction of some expense account, namely, foreign exchange losses for the debts of the company to the bank, in which the Company’s debt in the middle of 2013 has been converted from American dollar into rupiah so that the foreign exchange losses can be minimized. The payments of related debt also helps, as the interest expense can be eliminated. An increase in income of the bank current account cash balances of the Company which are deposit in the bank.

However, there are increases in some expenses accounts in 2013 compared to 2012, namely the expenses of the provision for loan to CIMB Niaga Bank Jakarta, the increase in interest expense due to the increase in the loan interest rate of 6% p/a (Loans in America Dollars) to 11 % p/a (Loans in Rupiah Currency), the increase of finance lease interest due to the addition of fixed assets such as vehicles through leasing companies.

Income (Loss) Before Income Tax Benefit In 2013 the Company recorded income before income tax benefit amounting to Rp. 1.86 billion, while in 2012 recorded loss of Rp. 9,56 Billion. The achievement profit is the result of the efficiency of theexpenses and the increase in income.

Income (Expenses) Tax BenefitIn 2012 the Company recorded an income tax benefit of Rp. 504.61 Million, while in 2013 recorded as income tax expense of Rp. 287.76 Million.

PT Hotel Mandarine Regency Tbk | annual report 2013041 042

Beban tersebut karena adanya peningkatan penyisihan kerugian penurunan nilai piutang usaha.

Rugi KomprehensifPada tahun 2013 perseroan mencatat rugi kepentingan non pengendali sebesar Rp. 3.55 juta, turun sebesar Rp. 54.56 juta dibandingkan tahun 2012. Hal ini disebabkan oleh selisih penjabaran laporan keuangan entitas anak.

Laba (Rugi) BersihPada tahun 2013 perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp. 1.58 miliar meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2012 yang membukukan rugi bersih sebesar Rp. 9.06 miliar . Keberhasilan tersebut karena adanya peningkatan pendapatan yang signifikan dan efisiensi biaya.

Laba (Rugi) Per Saham DasarBerdasarkan hal-hal di atas perseroan mencatat laba per saham dasar sebesar Rp. 0.70 pada tahun 2013, sedangkan tahun 2012 rugi sebesar Rp. 7.

The expenses due to an increase in the allowance for impairment losses on trade receivables.

Comprehensive LossIn 2013 the Company recorded a loss on non-controlling interests amounted to Rp. 3.55 Million, a decrease of Rp. 54.56 Million compared to the year 2012. This was caused by the consolidation of the financial statements of the subsidiary entity.

Net Profit (Loss)In 2013 the Company posted a net profit of Rp. 1,58 Billion increase when compared to 2012 which recorded a net loss of Rp. 9,06 Billion. This success is due to a significant increase in revenue and cost efficiency.

Earning (Deficit) Per SharesAs a result of the above, the Company posted basic earnings per share of Rp. 0.70 in 2013, compared to a deficit of Rp. 7 in 2012.

POSISI KEUANGAN

TOTAL ASETTotal aset perseroan mencapai Rp. 260.42 miliar pada akhir tahun 2013, menurun sebesar Rp. 7.93 miliar atau 2.95% dari Rp. 268.35 miliar pada tahun 2012. Komposisi aset pada akhir tahun 2013 terdiri dari 7.44% aset lancar dan 92.56% aset tidak lancar. Pada aset lancar peningkatan cukup signifikan terlihat pada piutang usaha dan penurunan pada kas dan bank. Sedangkan aset tidak lancar mengalami penurunan sebesar 0.28%.

FINACIAL POSITION

TOTAL ASSETSThe Company’s total assets amounted to Rp. 260.42 billion as of year-end 2013, a decrease of Rp. 7.93 billion or 2.95% from Rp. 268.35 billion in 2012. The compo- sition of assets as of year-end 2013 consisted of 7,44% current assets and 92.56% non-current assets. In current assets, significant increase were posted on the accounts receivable and a decrease in cash and bank. While the non-current assets decreased by 0.28%.

PT Hotel Mandarine Regency Tbk | annual report 2013043 044

ASET LANCARKAS DAN SETARA KASKas dan setara kas pada tahun 2013 berjumlah sebesar Rp. 9.37 miliar, turun sebesar Rp. 8.61 miliar atau 47.88% dari Rp. 17.08 miliar pada tahun 2012. Penurunan kas dan setara kas tersebut karena pada akhir tahun 2012 terdapat simpanan dana hasil Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) di bank dan pada tahun 2013 dana tersebut baru digunakan sesuai tujuannya.

PIUTANG USAHAPiutang usaha meningkat sebesar Rp. 1.35 miliar atau 16.75% dari Rp. 8.08 miliar di tahun 2012 menjadi Rp. 9.44 miliar pada tahun 2013, kenaikan ini seiring dengan kenaikan pendapatan usaha dan penurunan cadangan penghapusan piutang.

PIUTANG LAIN-LAINPiutang lain-lain merupakan piutang kepada karyawan perseroan, menurun sebesar Rp. 6.64 juta atau 94.53% dari Rp. 7.02 juta di tahun 2012 menjadi Rp. 384.2 ribu pada tahun 2013, penurunan ini karena adanya pelunasan sebahagian dari karyawan.

PERSEDIAANPersedian barang dagang, makanan, minuman dan supplies menurun sebesar Rp. 25.51 juta atau 4.42% dari Rp. 486.61 juta di tahun 2012 menjadi Rp. 465.10 juta pada tahun 2013, penurunan ini karena adanya rencana perseroan untuk meninjau kembali kegiatan boutique, sehingga untuk sementara penambahan persediaan dikurangi.

BIAYA DIBAYAR DIMUKABiaya dibayar di muka meingkat sebesar Rp. 21.99 juta atau 26.08% dari Rp. 84.33 juta di tahun 2012 menjadi Rp. 106.32 juta pada tahun 2013.

Kenaikan ini karena adanya penambahan nilai pertanggungan asuransi aset tetap perseroan berupa penambahan mesin AC sentral.

ASET TIDAK LANCARASET TETAPAset tetap perseroan menurun sebesar Rp. 380.31 juta atau 0.16% dari Rp. 241.29 miliar di tahun 2012 menjadi Rp. 240.91 miliar pada tahun 2013. Penurunan tersebut karena besarnya beban penyusustan dibanding penam- bahan investasi aset tetap (Capex) pada tahun 2013.

TOTAL LIABILITASTotal liabilitas mencapai Rp. 53.54 miliar pada akhir tahun 2013, menurun sebesar Rp. 12.23 miliar atau 18.60% dari Rp. 65.77 miliar pada tahun 2012. Komposisi liabilitas pada akhir tahun 2013 terdiri dari 43.44% liabilitas jangka pendek dan 56.56% liabilitas jangka panjang.

LIABILITAS JANGKA PENDEK

UTANG USAHAUtang usaha pada tahun 2013 berjumlah sebesar Rp. 1.74 miliar , meningkat sebesar Rp. 522.25 juta atau 42.82% dari Rp. 1.22 miliar pada tahun 2012. Pening- katan ini terutama disebabkan oleh pendapatan usaha perseroan yang meningkat.

BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYARAkun biaya yang masih harus dibayar terdiri dari hutang beban listrik, air, telepon, service charge, astek dan koperasi. Pada tahun 2013 biaya yang masih harus dibayar berjumlah sebesar Rp. 1.06 miliar, meningkat sebesar Rp. 106.90 juta atau 11.16% dari Rp. 957.86 juta pada tahun 2012. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh pendapatan usaha perseroan yang meningkat sehingga secara otomastis hutang service charge kepada karyawan juga meningkat.

PENDAPATAN DITERIMA DIMUKAAkun pendapatan diterima dimuka terdiri dari uang muka sewa ruangan, uang muka keanggotan fitness centre dan uang muka keanggotaan GVC. Pada tahun 2013 pendapatan diterima dimuka berjumlah sebesar Rp. 10.68 miliar, meningkat sebesar Rp. 6.77 miliar atau 172.94% dari Rp. 3.91 miliar pada tahun 2012. Pening- katan yang paling signifikan adalah penerimaan uang muka dari membership GVC seiring dengan peningkatan penga- kuan pendapatan GVC.

CURRENT ASSETSCASH AND CASH EQUIVALENTCash and cash equivalents in the year 2013 amounted to Rp. 9,37 Billion, decreased by Rp. 8.61 billion or 47.88% from Rp. 17,08 Billion in 2012. Decrease in cash and cash equivalents were counted by at the end of 2012 deposits of proceeds from Rights Issue I (RI I) at Bank and in 2013 the fund was used appropriately according to our objectives.

TRADE RECEIVABLETrade Receivable increased by Rp. 1,35 Billion or 16.75% from Rp. 8,08 Billion in 2012 to Rp. 9,44 Billion by 2013, this increase was due to higher Operating Income and a decrease in allowance for impairment trade receivables.

OTHER RECEIVABLEOther receivables are receivables to the Employees of the Company, decreased by Rp. 6.64 million or 94.53% from Rp. 7,02 Million in 2012 to Rp. 384.2 thousand in 2013, the decline was due to the partial payment to the employees.

INVENTORIESTrade Inventories, food, beverages and supplies decreased by Rp. 4,42 Million or 25.51% from Rp. 486.61 million in 2012 to Rp. 465.10 million in 2013, this decline because the Company’s plan to review the boutique activities, thus temporarily reducing replenishment of inventories.

PREPAID EXPENSESPrepaid Expenses rose by Rp. 21.99 million or 26.08% from Rp. 84.33 million in 2012 to Rp. 106.32 million in 2013.

The increase is because the addition of the insurance coverage of fixed assets of the Company, namely of additional central air conditioning machine.

NON CURRENT ASSETS FIXED ASSETSFixed Assets of the Company decreased by Rp. 380.31 Million or 12,16% from Rp. 241.29 billion in 2012 to Rp. 240.91 billion in 2013. The decline is due to the magnitude of the depreciation expenses compared to the addition investment of fixed asset (Capex) in 2013.

TOTAL LIABILITIESTotal liabilities reached Rp. 53.54 billion at the end of 2013, a decrease of Rp. 12,23 billion or 18.60% from Rp. 65.77 billion in 2012. The composition of liabilities at the end of 2013 consisted current liabilities at 43.44% and long term liablities at 56.56%.

CURRENT LIABLITIES

TRADE PAYABLETrade Payable in 2013 amounted to Rp. 1.74 Billion, an increase of Rp. 522.25 million or 42.82% from Rp. 1,22 Billion in 2012. The increase was mainly due to the increase in the Company’s operating revenues.

ACCRUED EXPENSESAccount of Accrued Expenses consists of electric, water, phone, service charges, astek and employee cooperation. In 2013 Accrued expenses amounted to Rp. 1,06 Billion, an increase of Rp. 106.90 Million or 11,16% from Rp. 957.86 million in 2012. The increase was mainly due to the increased in the Company’s operating revenues, automatically increasing service charge payable to employees.

UNEARNED REVENUEAccounts of unearned income consists of space rental prepayment, fitness center membership prepayment fee and GVC membership prepayment. In the year 2013 unearned revenue amounted to Rp. 10.68 billion, an increase of Rp. 6.77 billion or 172.94% from Rp. 3.91 billion in 2012. Most significant improvement is came from acceptance of membership GVC prepayment in line with the increase in recognition of GVC’s revenue.

PT Hotel Mandarine Regency Tbk | annual report 2013045 046

UANG JAMINANUang jaminan merupakan uang muka dari customer atas pemakaian kamar dan even MICE, pada tahun 2013 uang jaminan berjumlah sebesar Rp. 2.13 miliar , menurun sebesar Rp. 244.76 juta atau 10.32% dari Rp. 2.37 miliar pada tahun 2012. Penurunan tersebut karena adanya sebahagian uang muka telah direalisasikan dengan pemakaian kamar dan pelaksanaan even oleh customer.

UTANG PAJAKUang pajak terdiri dari hutang pajak atas PPh 21, PPh 23, PPh 4(2) dan Pajak Hotel dan Restaurant (PB1). Pada tahun 2013 utang pajak berjumlah sebesar Rp. 493.67 juta, menurun sebesar Rp. 183.90 juta atau 27.14% dari Rp. 677.57 miliar pada tahun 2012. Penurunan tersebut karena lebih besarnya realisasi pembayaran pada akhir tahun 2013 terutama PPh 21 dan Pajak Hotel dan Restaurant.

UTANG BANK JANGKA PENDEKUtang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun pada tahun 2013 berjumlah sebesar Rp. 6.99 miliar , menurun sebesar Rp. 5.57 miliar atau 44.32% dari Rp. 12.57 miliar pada tahun 2012. Penurunan tersebut karena dilakukannya konversi utang pokok dari mata uang dollar Amerika pada PT Bank Mandiri Tbk menjadi mata uang rupiah pada PT Bank CIMB Niaga Tbk sehingga daftar cicilannya di jadwalkan kembali.

UTANG SEWA PEMBIAYAAN JANGKA PENDEK Utang sewa pembiayaan jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun pada tahun 2013 berjumlah sebesar Rp. 146.90 juta, meningkat sebesar Rp. 45.42 juta atau 44.75% dari Rp. 101.46 juta pada tahun 2012. Peningkatan tersebut karena adanya pembelian mobil baru untuk operasional kantor Batam dan Jakarta.

LIABILITAS JANGKA PANJANG

UTANG BANK JANGKA PANJANGUtang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun pada tahun 2013 berjumlah sebesar Rp. 25.85 miliar , menurun sebesar Rp. 3.08 miliar atau 10.64% dari Rp. 28.93 miliar pada tahun 2012. Seperti telah dijelaskan di atas, penurunan terse- but karena dilakukanya konversi utang pokok dari mata uang dollar Amerika pada PT Bank Mandiri Tbk dengan outstanding per 25 Juni 2013 sebesar USD 3.637.213, menjadi mata uang rupiah pada PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan plafond sebesar Rp. 38.10 miliar , penurunan tersebut selain ada pem- bayaran cicilan setiap bulan juga karena daftar cicilannya dijadwalkan kembali.

UTANG SEWA PEMBIAYAAN JANGKA PANJANG Utang sewa pembiayaan jangka panjang yang jatuh tempo lebih satu tahun pada tahun 2013 berjumlah sebesar Rp. 172.67 juta, meningkat sebesar Rp. 163.76 juta atau 1.834.82% dari Rp. 8.93 juta pada tahun 2012. Seperti yang telah dijelaskan di atas, peningkatan tersebut karena adanya pembelian mobil baru untuk operasional kantor Batam dan Jakarta.

UTANG PIHAK BERELASIUtang pihak berelasi perseroan kepada pemegang saham pada tahun 2013 dapat dilunasi semuanya dengan cash opera- sional karena adanya peningkatan pendapatan secara signifikan.

LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJALiabilitas imbalan pasca kerja pada tahun 2013 berjumlah sebesar Rp. 4.26 miliar, meningkat sebesar Rp. 800.02 juta atau 23.12% dari Rp. 3.46 miliar pada tahun 2012. Peningkatan tersebut seiring dengan bertambahnya masa kerja karyawan dan adanya kenaikan upah.

REFUNDABLE DEPOSITRefundable Deposits represents prepayment from Customer for rooms booking and MICE event. The refundable deposit in 2013 amounted to Rp. 2,13 Billion, decreased by Rp. 244.76 Million or 10,32% from Rp. 2,37 Billion in 2012. The decline is due in part advances have been realized with the use of the room and event execution by the customer

TAX PAYABLETax Payable consists of tax payable on Income Tax Article 21, Income Tax Article 23, Construction Tax Article 4 (2) and the Hotel and Restaurant Tax (PB1). In 2013 the tax payable amounted to Rp. 493.67 million, a decrease of Rp. 183.90 million or 27.14% from Rp. 677.57 billion in 2012. The decline is due to the greater realization in payment by the end of 2013 mainly I n c o m e Tax 21 and Tax Hotel and Restaurant.

SHORT TERM BANK LOANThe current maturities of long term debt Bank Loan in one year in 2013 amounted to Rp. 6.99 billion, a decrease of Rp. 5,57 Billion or 44.32% from Rp. 12,57 Billion in 2012. The decrease is due to conversion of debt principal from US Dollars currency at PT. Bank Mandiri Tbk, into Rupiah currency at PT Bank CIMB Niaga Tbk while making new repayment schedule.

SHORT TERM FINANCE LEASECurrent maturities of Long-term debt finance lease in 2013 amounted to Rp. 146.90 million, an increase of Rp. 45.42 million or 44.75% from Rp. 101.46 million in 2012. The increase was due to the purchase of a new car for Batam and Jakarta office operations.

NON CURRENT LIABILITIES

LONG TERM BANK LOANLong-term Bank debt-net of current ma- turities in 2013 amounted to Rp. 25.85 billion, a decrease of Rp. 3,08 Billion or 10.64% from Rp. 28.93 billion in 2012. As described above, the decline is due to execution of the conversion of the principal loan of US Dollars currency at PT Bank Mandiri Tbk with outstanding per June 25, 2013 of US. 3,637,213, into Rupiah currency at PT Bank CIMB Niaga Tbk with a plafond of Rp. 38.10 billion, in the decrease also caused by payments from each month and also a scheduled installments.

LONG TERM FINANCE LEASELong term debt-net of current maturities finance lease in 2013 amounted to Rp. 172.67 million, an increase of Rp. 163.76 million or 1.834.82% from Rp. 8.93 million in 2012. As described above, the increase is due to the purchase of a new car for Batam and Jakarta office operations.

DUE TO RELATED PARTIESThe debt of Company’s to related parties to shareholders in 2013 can be paid all with l the operational cash due to significant increase in revenue.

PROVISION FOR POST-EMPLOYEE BENEFITS Provision Post-Employment Benefits in 2013 amounted to Rp. 4,26 Billion, an increase of Rp. 800.02 Million or 23,12% from Rp. 3,46 Billion in 2012. This increase is appropriate with the increase in employee’s years in service and an increase in wages.

PT Hotel Mandarine Regency Tbk | annual report 2013047 048

EKUITAS

MODAL SAHAMModal saham disetor dan ditempatkan pada tahun 2013 berjumlah sebesar Rp. 226.66 miliar, meningkat sebesar Rp. 2.18 miliar atau 0.97% dari Rp. 224.47 miliar pada tahun 2012. Peningkatan tersebut berasal dari hasil exercise Waran seri II.

DEFISIT EKUITASDefisit ekuitas pada tahun 2013 berkurang sebesar Rp. 1.58 miliar atau 7.02% dibandingkan dengan tahun 2012 karena keberhasilan perseroan membukukan laba.

ARUS KAS

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIArus kas bersih dari aktivitas operasi perseroan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 mencapai sebesar Rp. 16.74 miliar, naik sebesar Rp. 12.69 miliar atau 313.78% dibandingkan per tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp. 4.05 miliar. Peningkatan arus kas bersih dari aktivitas operasional karena meningkat pendapatan operasional perseroan pada tahun 2013 jika dibandingkan dengan tahun 2012.

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIArus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi tahun 2013 sebesar Rp. 8.07 miliar, turun sebesar Rp. 79.18 miliar atau sebesar 90.75% dibandingkan per tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp. 87.25 miliar, penurunan tersebut karena adanya akuisisi perusahaan anak sebesar 87.99 miliar pada tahun 2012.

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANArus kas bersih diperoleh (digunakan) untuk aktivitas pendanaan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp. 17.27 miliar, sementara itu arus kas bersih yang digunakan untuk pendanaan tahun 2012 adalah sebesar Rp. 95.72 miliar. Pada tahun 2012 bersaldo perolehan (positif ) karena sebagian adanya penambahan modal dari Penawaran Umum Terbatas I, sedangkan tahun 2013 bersaldo digunakan (negatif ) karena digunakan untuk pembayaran pinjaman bank dan pinjaman kepada pihak berelasi.

SOLVABILITAS ASETSolvabilitas menunjukkan kemampuan perseroan dalam melunasi seluruh liabilitasnya yang diukur dengan memperbandingkan jumlah liabilitas terhadap jumlah aset. Solvabilitas perseroan pada tahun 2013 adalah sebesar 4.86 dan tahun 2012 sebesar 4.08, artinya perseroan mampu membayar seluruh hutangnya dengan jaminan aset sebanyak 4.86 kali pada tahun 2013 dan 4.08 kali pada tahun 2012 dari total hutang, hal tersebut disebabkan adanya upaya perseroan dalam perbaikan kolektabilitas.

IMBAL HASIL EKUITASImbal hasil ekuitas merupakan perbandingan antara jumlah laba (rugi) dengan jumlah modal disetor yang menunjukkan kemampuan perseroan dalam menghasilkan laba terhadap jumlah modal yang diinvestasikan.

Pada tahun 2013, ROE perseroan adalah positif sebesar 0.70% dan tahun 2012 minus sebesar 4.04%, artinya dalam pengelolaan modal sendiri terdapat keuntungan sebesar 0.70% pada tahun 2013 dan kerugian sebesar 4.04% pada tahun 2012.

IMBAL HASIL INVESTASIImbal hasil investasi merupakan perbandingan antara jumlah laba (rugi) dengan jumlah aset yang menunjukkan kemampuan perseroan dalam meng- hasilkan jumlah dari jumlah aset yang dimilikinya. Imbal hasil investasi perseroan tahun 2013 adalah positif sebesar 0.61% dan tahun 2012 adalah minus 3.4%.

MODAL KERJAModal kerja perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah minus sebesar Rp. 3.88 miliar dan pada tanggal 31 Desember 2012 positif sebesar Rp. 4.83 miliar. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan pendapatan diterima dimuka pada tahun 2013 berupa penerimaan uang muka membership GVC.

EQUITY

SHARE CAPITALIssued and fully paid in capital in 2013 amounted to Rp. 226.66 billion, an increase of Rp. 2,18 Billion or 0.97% from Rp. 224.47 billion in 2012. This increase resulted from the exercise of Warrants Series II.

EQUITY DEFICITEquity deficit in 2013 was reduced by Rp. Billion 1,58 or 7,02% compared to 2012 due to success of the Company to record profit.

CASH FLOW

CASH FLOW FROM OPERATING ACTIVITIES Net cash flows from operating activities of the Company ended December 31, 2013 reached Rp. 16,74 billion, increase amounted Rp. 12.69 Billion or 313.78% compared to December 31, 2012 amounting to Rp. 4.05 billion. The increase in net cash flow from operating activities because of the increase company’s operating revenue in 2013 compared to 2012.

CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Net cash flows used in investing activities in 2013 amounted to Rp. 8.07 billion, a decrease amounting Rp. 79.18 billion or by 90.75% compared to December 31, 2012 amounting to Rp. 87.25 billion. The decline is caused by acquisition of subsidiary companies amounting to Rp 87.99 billion in 2012.

CASH FLOW FROM FINANCING ACTIVITIES Net cash flows (used) provided by financing activities in 2013 was Rp. 17,27 billion, while the net cash flows used for financing in 2012 was Rp. 95.72 billion. In 2012 the balance of acquisition (positive) due in part to the capital addition of a public offering of limited I, while the balance of 2013 is used (negative) because it is used for bank loans payment and payment to related parties.

ASSETS SOLVENCYSolvency indicates the ability of the Company to pay all of its liabilities which are measured by comparing total liabilities to total assets. Solvency of the Company in 2013 amounted to 4.86 and in 2012 was 4,08, meaning that the company is able to pay all its debts with collateral assets as much as 4.86 times in 2013 and 4,08 in 2012 times of total debt, it is due to the Company’s efforts to repair collectibility.

RETURN ON EQUITY (ROE)Return on equity is the ratio of net income (loss) by the number of paid-up capital which indicates the ability of the Company to generate earnings on the amount of capital invested.

In 2013, the Company’s ROE is positive at 0.70% and 2012 minus 4,04%, the meaning in the management of equity there is a gain of 0.70% in 2013 and a loss of 4,04% in 2012.

RETURN ON INVESTMENT (ROI)Investment yield is the ratio between the amount of investment income (loss) by the number of assets that indicated the Company ability to generate the amount of its total assets. Return on investment of the Company in 2013 was positive at 0.61% and in 2012 was minus 3.4%.

WORKING CAPITALWorking capital of the Company on December 31, 2013 was minus Rp. 3.88 billion while at December 31, 2012 it was positive amounting Rp. 4.83 billion. The decrease was mainly due to increases in unearned income in 2013, namely receipt of GVC membership down payment.

PT Hotel Mandarine Regency Tbk | annual report 2013049 050

PEMASARANLokasi Goodway Hotel berada di kawasan bisnis Nagoya Batam, lokasi ini merupakan kekuatan utama pemasaran Goodway Hotel. Penekanan pemasaran tahun 2013 masih difokuskan untuk paket pernikahan dan group meeting. Dari segi internal, pembenahan untuk kemajuan dapat dilihat dari beberapa peningkatan, antara lain mengoptimalkan fungsi Public Relation, Food & Beverage promotion, meningkatkan kerja sama dengan travel online (E-commerce).

Sama dengan tahun sebelumnya, strategi pemasaran dan action plan yang diterapkan Goodway Hotel di tahun 2013 adalah sebagai berikut:

• Memfokuskan untuk tetap memberikan pelayanan yang baik kepada customer yang masih menginap/stay (reguler/ personal) dan sales call yang optimal untuk tamu corporate. Karena service dan perhatian, membuat customer memutuskan untuk kembali lagi.

• Meningkatkan iklan dan promosi di media cetak dan electronik serta memberikan harga yang bersaing guna mendapatkan akun-akun baru.

• Melakukan evaluasi pasar yang potensial dengan marketing mix strategy yang fokus terutama di kawasan industri dalam rangka mencapai target penjualan di segmen corporate.

• Memaksimalkan peran internet / tele marketing untuk online reservation sekaligus promosi produk melalui website, karena nyaris tidak ada perjalanan/wisata tanpa ada rencana sebelumnya, dan biasanya sesuai kemajuan zaman rencana akan lebih matang setelah melihat internet.

• Meningkatkan jumlah long staying guest, khususnya expatriat (Jepang) yang selama ini telah bekerja sama dengan Hotel Goodway.

• Tetap membina hubungan baik dengan travel agent, pemerintahan dan airline karena potensi pasarnya cukup signi- fikan.

MARKETINGGoodway Hotel is located in Batam Nagoya business district, a location that has strong advantage for marketing in Goodway Hotel. Marketing agenda in 2013 was focused on wedding packages and group meetings. In terms of internal reform for improvement, several changes can be seen, namely optimizing the function of Public Relations, Food & Beverages promotion and increase of cooperation with online travel agent (E- commerce).

Same as pervious year. the marketing strategies and action plan implemented by Goodway Hotel in 2013 are as follows:

• Focus to continue providing good service to customers (regular / personal) and optimize sales calls to corporate accounts. It is through service and attention that enable us to make the clients repeat their stays with Goodway Hotel.

• Increase advertising and promotion in print and electronic media as well as providing competitive price in order to grab new accounts.

• Evaluate the market potential with marketing mix strategy which focuses mainly in the industrial area in order to achieve sales targets in the corporate segment.

• Maximizing the role of the internet / telemarketing for product promotions as well as online reservation via the website. The Internet has enabled to open the FIT market as there are an increasing number of people who start planning their holiday only after they stumble across websites.

• Increase the number of long staying guests; especially expatriates (Japan) that had been working together with Goodway Hotel.

• Keeping good relationship with travel agents, Government and Airline sectors due to the significant potential these markets possess.

PT Hotel Mandarine Regency Tbk | annual report 2013051 052

Tata Kelola perusahaan yang baikGood Corporate Governance Perseroan berkomitmen untuk menerapkan Good

Corporate Governance (GCG) secara tepat dan efisien, sebagai landasan untuk meningkatkan kinerja bisnis secara berkelanjutan dan juga sebagai bentukpertanggungjawaban perseroan kepada para pemangku kepentingan.

TINJAUAN PELAKSANAANPenerapan GCG di lingkungan perusahaan akan mendorong untuk : • Memberikan perlindungan yang memadai

dan perlakuan yang adil bagi para pemangku kepentingan.

• Memberikan kontribusi optimal pada peningkatan kinerja perseroan.

• Meningkatkan serta menjaga citra perseroan melalui pelayanan prima.

• Menjaga serta memelihara aset dan sumber daya perseroan.

Dalam rangka meningkatkan kinerja perseroan dan memaksimalkan nilai-nilai perseroan, perseroan senantiasa mene- rapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG) dengan memperhatikan undang-undang, praktek, dan rekomendasi saat ini. Direksi dan manajemen percaya bahwa dalam jangka panjang GCG akan bermanfaat bagi perseroan dan meningkatkan nilai bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan.

Berikut adalah penjelasan singkat mengenai bagaimana perseroan menerapkan prinsip-prinsip GCG dalam kegiatan sehari-harinya:

The Company is committed to implementing Good Corporate Governance in an adequate and efficient manner, and as a platform to enhance its business sustainability as well as to ensure accountability to its stakeholders.

IMPLEMENTATION OVERVIEWAdherence to GCG within the company shall promulgate:

• Adequate protection and fair treatment for all stakeholders.

• Optimal contribution towards increased performance.

• Enhancement and preservation of company reputation through service excellence.

• Safeguarding of company assets and resources.

In order to enhance the company’s performance and to maximize its corporate values, the Company continues to implement the principles of Good Corporate Governance (GCG) with consideration to current legislation, practice and recommendation. The Board of Directors and Management believe that GCG will benefit the company in the long term and increase sustainable value to the shareholders and stakeholders.

The following is a brief explanation on how the company implements GCG principles in its daily operations:

PT Hotel Mandarine Regency Tbk | annual report 2013053 054

Independensi: Perseroan dikelola secara mandiri oleh para profesional. Kode etik kami juga memiliki bagian spesifik mengenai independensi dan konflik kepentingan yang memastikan bahwa konflik kepentingan dapat dihindari setiap waktu dan pengambilan keputusan dapat dilakukan secara obyektif.

Kesetaraan: Perseroan telah memberikan kepada semua pemangku kepentingan akses untuk memperoleh informasi mengenai perseroan melalui beberapa media komunikasi. Secara internal, perseroan juga memberikan peluang yang sama dalam merekrut karyawan-karyawan baru dan memper- bolehkan para karyawan mengejar karier secara profesional tanpa membedakan ras, kebudayaan, agama, gender dan kondisi fisik.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

Rapat Umum Pemegang Saham merupakan organ perseroan yang memegang kekuasaan tertinggi dalam perseroan yang mewakili kepentingan pemegang saham dan memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada direksi atau dewan komisaris. Hak-hak pemegang saham, seperti :

• Menghadiri rapat pemegang saham dan menggunakan hak suaranya.

• Menerima bagian keuntungan perseroan.• Memperoleh penjelasan lengkap mengenai

segala informasi yang menyangkut perseroan termasuk keuangan, teknik dan hal-hal lain yang dimuat dalam Laporan Tahunan dan Laporan Kinerja dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

• Memperoleh informasi mengenai perseroan secara tepat waktu dan teratur agar memungkinkan bagi pemegang saham untuk membuat keputusan.

• Memperoleh penjelasan mengenai penerapan tata kelola perusahaan yang baik.

• menetapkan honorarium serta persyaratan lainnya.

Transparansi: untuk menjaga obyektivitas dalam menjalankan usaha, perseroan harus menyediakan informasi materiil dan relevan yang mudah diakses dan dipahami oleh para pemangku kepentingan. Informasi tersebut termasuk informasi yang diwajibkan oleh hukum dan yang penting bagi pengambilan keputusan oleh para pemegang saham, kreditur dan pemangku kepentingan lain.

Sebagai perusahaan publik, perseroan menyadari sepenuhnya pentingnya menerapkan prinsip transparansi. Perseroan berkomitmen untuk menjamin penyebaran informasi berkala secara tepat waktu, memadai dan akurat baik penyebaran informasi mengenai keuangan dan non keuangan untuk para pemangku kepentingan, otoritas pasar modal, dan bursa efek pada masa yang telah ditentukan dan dengan mematuhi peraturan pengungkapan yang ditetapkan. Perseroan menerbitkan Laporan Tahunan setiap tahun dan menerbitkan Laporan Keuangan Semester di media massa dua kali setahun. Informasi tentang penca- paian perseroan dimuat di dalam laporan triwulanan selain itu publik dapat mengakses situs perseroan di http: //www.goodwayhotel.com untuk mempe- roleh informasi terkini mengenai perseroan.

Akuntabilitas: Suatu perseroan harus mampu mengambil tanggung jawab kinerjanya secara transparan dan adil. Untuk alasan ini, perseroan harus dikelola dengan baik untuk mencapai target juga mengurus kepentingan para pemegang saham dan pemangku kepentingan. Akuntabilitas merupakan prasyarat untuk mencapai kinerja yang berkelanjutan.

Tanggungjawab: Suatu perusahaan harus mematuhi peratuan-peraturan yang berlaku dan memperlihatkan tanggung jawab kepada masyarakat,

dan lingkungan hidup untuk menjaga kelangsungan usaha jangka panjang dan diakui sebagai warga perusahaan yang baik.

Independence : The Company is managed independently by professionals. Our code of conduct also has a specific section on independence and conflict of interest, ensuring that conflict of interest can be avoided at all time and decisions can be made objectively.

Equality: The Company has given all stakeholders the access to obtain information related to the Company through several communication medias. Internally, the Company also gives equal opportunities in hiring new employees and letting its employees pursue their career professionally without discriminating race, culture, religion, gender or physical conditions.

GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS

The General Meeting of Shareholders is the most powerful body in the company, representing the interests of shareholder, which hold all authorities not given to the Board Of Commissioners and Board Of Director . The rights of shareholders include:

• Attending meeting of shareholders and using their voting rights.

• Receiving a share of the company’s profit.• Gaining full information regarding the company,

including its financial performance, technical and other matters stated in the Annual Report and performance report in the General Meeting of Shareholders.

• Gaining information regarding the company in a timely and organized manner, enabling Shareholders to make informed decisions.

• Being informed on the implementation of good Corporate Governance within the company.

• the honorarium as well as the terms and conditions.

Transparency: To maintain objectives in conducting business, a company must provide materials and relevant informations that are easily accessible and understandable by the stakeholders. The information includes those required by the law and those important for desicion making by shareholders, creditors and other stakeholders.

As a public listed entity, the company is fully aware of the importance of applying transparency. The Company is committed to ensure timely, adequate and accurate dissemination of periodic information, both financial and non financial, to stakeholders, the capital market authorities and stock exchange at predetermined periods to comply with the stipulated disclosures. The Company issues Annual Report every year and publishes its Semester Financial Reports in mass media twice a year. Information about the Company’s achievement is included in quarterly report. In addition, the public can access the Company website at http://www.goodwayhotel.com to obtain current information regarding the company.

Accountability: A Company must be able to take responsibility of its performance in a transparent and fair manner. For this reason, the company shall be managed properly to accomplish its targets whilst also taking care of the shareholders and stakeholders’ interest. Accountability is a pre-requisite to achieve a sustainable performance.

Responsibility: A Company shall comply with the prevailing regulations and show its responsibility towards the public.

and the enviroment in order to maintain business sustainability in the long run and be acknowledged as a good corporate citizen.

PT Hotel Mandarine Regency Tbk | annual report 2013055 056

Agenda KetigaPersetujuan pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris baru untuk masa jabatan selanjutnya sesuai Anggaran Dasar Perseroan, dengan susunan sebagai berikut :

Dewan Komisaris | Board Of Commissioners• Presiden & Komisaris Independen | President & Independent Commissioners • Komisaris | Commissioners • Komisaris | Commissioners

Dewan Direksi | Board Of Directors• Presiden Direktur | President Director • Direktur | Director • Direktur Independen | Independent Director

Memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menentukan besarnya gaji dan tunjangan lainnya bagi para anggota Direksi Perseroan.

Memberikan kuasa kepada Presiden Komisaris Perseroan untuk menentukan honorarium bagi para anggota Dewan Komisaris Perseroan.

Memberikan kuasa kepada direksi perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan pengangkatan direksi dan dewan komisaris.

Agenda KeempatPersetujuan Laporan Realisasi Peng- gunaan Dana Hasil Penawaran Umum Terbatas I termasuk penggunaan dana sebesar Rp. 224.887.931,-

yang merupakan selisih dari realisasi biaya emisi dengan biaya emisi yang tercantum dalam Prospektus Penawaran Umum Terbatas I sebagai Capital Expen- diture atau renovasi gedung.

RUPS tahunan tersebut dituangkan dalam Akta Notaris Rini Yulianti, SH, Notaris di Jakarta berdasarkan Akta No. 27 tanggal 17 Juni 2013.

Dewan KomisarisDewan komisaris merupakan organ penting perseroan yang berperan sebagai pengawas atas pengelolaan perseroan oleh direksi. Dalam pelaksanaan fungsi pengawasannya, dewan komisaris dibantu oleh komite audit yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada dewan komisaris.

Tugas Utama Dewan Komisaris adalah :• Melakukan pengawasan atas kebijakan dan

pengelolaan perseroan serta memberi usulan dan rekomendasi kepada direksi.

• Memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai hal-hal strategis dan penting dalam pengelolaan perseroan.

• Melaksanakan tugas khusus yang diberikan kepada dewan sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, peraturan perundang-undangan yang berlaku dan/atau berdasarkan keputusan RUPS.

• Bertindak untuk kepentingan perseroan dan bertanggung jawab kepada RUPS.

• Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang dipersiapkan oleh direksi serta menandatangani laporan tahunan tersebut.

• Melakukan tugas pengawasan lainnya yang ditentukan oleh RUPS.

Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Dewan Komisaris Rapat dewan komisaris diselenggarakan sekurang-kurangnya satu kali dalam satu bulan dan setiap saat jika diminta oleh seorang atau lebih anggota dewan komisaris. Kuorum rapat dewan komisaris tercapai jika lebih dari setengah anggota dewan komisaris hadir atau diwakilkan dengan kuasa kepada komisaris lain. Rapat membahas hal-hal yang bersifat strategis dan atau memerlukan keputusan untuk dibahas dan diselenggarakan dengan cara musyawarah untuk mufakat.

Fungsi dan Tugas DireksiFungsi dan tugas direksi adalah memimpin, mengurus dan mengendalikan perseroan, serta senatiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas perseroan sesuai dengan tujuan, visi dan misi perseroan. Direksi juga bertanggung jawab untuk senantiasa memelihara dan mengurus kekayaan perseroan, serta bertanggung jawab atas terlaksananya Good Corporate Governance.

Third AgendaApproval on the new members for the Board of Commissioners and Board of Directors for the next term pursuant to the articles of association of the Company, with the following :

: Iskandar Ali

: Michael Winata : Drs Zainuddin Effendi MM

: Roger Morrison : Ardi Syofyan : Lie Herry Rusly Giving power and authority to the Board of Commissioners to determine the amount of renumeration and other allowances for members of the Board of Directors.

Giving power to the President of Commissioner to determine renumeration for members of the Board of Commissioners.

Giving power to the Board of Directors to perform all necessary actions in respect with assignation of Directors and Board of Commissioners.

Fourth AgendaApproval of used fund Report on Proceeds from Limited Public Offering I including the use of funds amounting to Rp.224.887 .931, -

which is the difference of the actual emission cost with emission cost charges contained in the Prospectus of Limited Public Offering I as Capital Expenditure or building renovation.

Annual General Meeting Of Shareholder (AGMS) are set forth by Rini Yulianti, SH, Notary in Jakarta under the Deed no. 27 dated June 17, 2013.

Board of CommissionersThe Board of Commissioner is the main supervisory body responsible for overseeing the management of the company by the Board of Directors. In supervising the company, Board of Commissioners is assisted by audit committee that is formed by, and are responsible to the Board of Commissioners.

The main roles of the Board of Commissioners are as follows :• Perform supervisory function on the policies and

management of the company, and provide advise and recomendation to the Board of Directors.

• Give inputs to the GMS regarding signicant and strategic matters in the company’s management.

• Perform special duties assigned to the Board in accordance with the company’s articles of association, prevailing regulations and/or on the basis of a GMS resolution.

• Take action in the company’s interest and is responsible to the GMS.

• Review and approve the company’s Annual Report prepared by the Board of Directors by signing on the Annual Report.

• Perform other supervisory roles as mandated by the GMS.

Meeting Frequency And Attendance Level Of Board of Commissioners The meeting of the Board of Commssioners is held at least once a month, and at any time if requested by one or more Commissioners. Quorum of the Board of Commissioners’ meeting is achieved if more than half of the member of the Board attend the meeting, or represented by another Commissioners. The meeting discuss strategic matters and resolutions are made either through consensus or by voting.

Role and Responsibility of DirectorsThe roles and responsibilities of the Directors is to lead, manage and control the company, as well as to to improve the efficiency and effectiveness of its operations in accordance with the company’s goal, vision and mission. The Board of Director is also responsible for protecting and managing the company’s assets and ensuring the implementation of Good Corporate Governance.

PT Hotel Mandarine Regency Tbk | annual report 2013057 058

Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Direksi Selama tahun 2013, direksi melak- sanakan rapat setiap bulan, baik untuk melaksanakan evaluasi atas pencapaian kinerja perseroan bulan sebelumnya, maupun hal-hal yang dinilai penting. rapat direksi dilaksanakan setiap minggu ketiga setiap bulannya, namun apabila dianggap perlu dapat dilaksanakan rapat di luar waktu yang telah ditetapkan, atas permintaan seseorang atau lebih anggota direksi atau atas permintaan dari dewan komisaris.

Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi. Dewan komisaris dan direksi secara berkala mengadakan rapat untuk membahas ikhtisar keuangan perseroan,

pemasaran dan topik-topik yang terkait dengan usaha perseroan. Sepanjang tahun 2013, dewan direksi dan komisaris mengadakan rapat sebanyak 3 (tiga) kali. Dalam rapat gabungan tersebut juga dihadirkan Corporate Secretary.

Tabel tingkat kehadiran rapat gabungan dewan komisaris dan dewan direksi pada tahun 2013 :

KOMITE AUDITSesuai mandat pemegang saham, perseroan membentuk komite audit dalam rangka membantu melaksanakan tugas dan fungsi dewan komisaris. Guna menjaga independensi dalam pelaksanaan tugasnya, komite audit diketuai oleh Komisaris Independen.

Tugas dan Tanggung Jawab Komite AuditTugas dan tanggung jawab komte audit adalah memberikan pendapat kepada dewan komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh direksi kepada dewan komisaris.

Meeting Frequency And Attendance Level Of Board Director In 2013, The Board of Directors convened every month to evaluate the company’s performance of pervious month and discuss other important matters. The Board of Directors meeting is held at every third week in every month. However, these meetings can be held at any time if requested by one or more Directors, or rquested by the Board ofCommissioners.

Joint Meeting Of The Board Of Commissioners And Directors. The Board of Commissioners and the Board of Directors regularly conduct meetings to discuss the company’s financial overview,

marketing, and topics related to the company’s business. During the year 2013, the Boards of Director and Commissioners met as many as 3 (three) times. In the joint meeting, the corporate secretary also present.

Attendance level of joint meeting, Board of Commissioners and Board of Director in 2013:

AUDIT COMMITTEEAs per the mandate of the General Meeting of Shareholders, the Board of Commissioners is authorized to form an Audit committee to assist in the oversight duties of the Board of Commissioners. In order to maintain the committees independent in performing its duties, the audit committee is led by an Independent Commissioner.

Duties and responsibilities of the audit Committee. The duties and responsibilities of the Audit Committee are to provide opinions to the Board of Commissioners on reports and matters submitted by the Board ofDirectors to the Board of Commissioners.

Tugas-tugas lain komite audit dalam rangka membantu tugas dewan komisaris, antara lain meliputi:• Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan

perhatian komisaris, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas dewan komisaris.

• Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan perseroan baik laporan keuangan, proyeksi, dan informasi keuangan lainnya.

• Mengevaluasi efektivitas sistem pengendalian internal perseroan pada laporan keuangan lainnya, termasuk evaluasi efektivitas pengawasan dan keamanan pada teknologi informasi yang digunakan.

• Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian internal perseroan serta pelaksanaanya.

• Melakukan penelaahan atas ketaatan perseroan terhadap peraturan per undang-undangan dibidang pasar modal dan peraturan perundang- undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perseroan.

• Menelaah ruang lingkup dari kajian audit internal dan pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal atas laporan keuangan, serta memperoleh daftar temuan dan rekomendasi, termasuk tanggapan dari pihak manajemen.

• Melakukan review, seleksi pencalonan akuntan publik termasuk independensinya dan memberikan rekomendasi penunjukan akuntan publik kepada dewan komisaris.

• Melakukan penelaahan atas pemeriksaan oleh auditor eksternal dengan memastikan efektivitas sistem pengendalian interen dan efektivitas pelaksanaanya.

• Memberikan rekomendasi kepada dewan komisaris mengenai penyempurnaan sistem pengendalian.

• Memberikan laporan kepada dewan komisaris atas berbagai risiko yang dihadapi perseroan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh perseroan.

• Memastikan ketaatan perseroan terhadap regulasi yang berlaku.

• Menelaah serta melaporkan kepada dewan komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan perseroan.

• Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi perseroaan yang dianggap perlu.

• Melaksanakan tugas lain yang diberikan dewan komisaris sepanjang masih dalam ruang lingkup kewenanagan komite audit.

In assisting the Board of Commissioners, the audit committee also perform other duties, including :

• Identify matters thet require the special attention and consideration of the Board of Commissioners.

• Review the financial information to be issued by the company, including financial statements, projection, and other financial date.

• Evaluate the effectiveness of the internal control system over the company’s financial statemens, as wel as the effectiveness of surveillance and security in the use of information technology.

• Provide recommendation on improving the company’s internal control system and its implementation.

• Review the company’s adherence to prevailing laws and regulations in the capital markets and those relating to corporate activities.

• Review the scope of reviews of internal audit and the audit works performed on the company’s financial statements as well as the list of findings and recommendations, including the response from Management.

• Review the selection, nomination and independency of the public accountant firm and recommending the appointment of the Public Accountant Firm to the Board of Commissioners.

• Review the audit works done by external auditors to ensure the effectiveness of internal control systems and the effectiveness of its implementation.

• Provide recommendations to the Board of Commissioners to improve the internal control system.

• Provide report to the Board of Commissioners on the risk faced by the company and the implementation of risk management by the company.

• Assure the company’s adherence to prevailing regulations.

• Review and report to the Board of Commissioners on complaints relating to the company.

• Maintain confidentiality of the documents, data and corporate information as deemed necessary.

• Carry out other duties assigned by the Board of commissioners provided they are still within the scope of authority and mandate of the Audit Committee.

PT Hotel Mandarine Regency Tbk | annual report 2013059 060

Wewenang Komite AuditKomite audit berwenang untuk mengkases catatan atau informasi tentang karyawan, dana, aset serta sumber daya perseroan lainnya yang berkaitan dengan tugasnya.

Laporan Kegiatan Komite AuditLaporan kegiatan yang dijalankan Komite Audit tahun 2013 antara lain:• Melakukan review atas laporan keuangan internal.• Mengikuti proses penunjukan kantor akuntan publik

serta ikut mengawasi pelaksanaan audit atas laporan keuangan tahun 2013.

• Melakukan review dan membantu kelancaran pelaksanaan audit atas laporan keuangan tahun 2013 yang dilakukan oleh KAP yang ditunjuk.

• Menghadiri RUPS. • Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang dipublikasikan oleh direksi dan menyampaikan hasilnya kepada dewan komisaris.

• Melakukan penelaahan atas rencana kerja anggaran perseroan tahun 2013 dan menyampaikan hasil penelaahan tersebut kepada komisaris.

• Mengevaluasi praktek Good Corporate Governance.• Melakukan penelaahan atas efektivitas sistem internal

control perseroan.• Mengkaji, memahami dan melakukan pengawasan

atas pelaksanaan kebijakan pengelolaan risiko yang ditetapkan oleh perseroan.

• Melaksanakan tugas-tugas khusus yang diberikan dewan komisaris.

• Mengkaji, memahami dan mengevaluasi tingkat kepatuhan perseroan terhadap peraturan pasar modal dan peraturan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha perseroan.

SEKRETARIS PERUSAHAANSekretaris Perseroan bertanggung jawab langsung dan melapor kepada direksi. Tanggung jawab utamanya adalah memas- tikan kelancaran komunikasi antara perseroan dengan pemangku kepen- tingan, dan menjamin tersedianya informasi secara tepat waktu dan benar kepada pemangku kepentingan termasuk masyarakat umum, melaksanakan fungsi investor relation, berhubungan dengan otoritas pasar modal dan pemerintah, memastikan kepatuhan terhadap undang- undang dan peraturan yang berlaku, memfasilitasi rapat serta kegiatan komisaris dan direksi, mengadminis- trasikan dokumen penting, mengelola program Corporate Social Responsibilty, dan mengelola situs perusahaan.

Pada tahun 2013, sesuai dengan tugas- tugas tersebut di atas, Sekretaris Perseroan telah melaksanakan berbagai aktivitas, termasuk:• Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham

tahun buku 2012 pada tanggal 17 Juni 2013 dan RUPS penambahan modal tanggal 18 Desember 2013.

• Melaksanakan media relation dan temu wartawan sesuai dengan kebutuhan perseroan.

• Memantau harga saham sepanjang tahun 2013, melakukan evaluasi dan memberikan masukan bagi direksi terhadap hal-hal yang mem- pengaruhi harga saham.

• Memberikan respon setiap permintaan otoritas pasar modal atas berbagai informasi terkait perseroan.

• Melaksanakan dan mengkoordinir rapat direksi.• Mengadministras ik an dokumen perseroan

sesuai anggaran dasar , seperti daftar pemegang saham sepanjang tahun 2013, risalah rapat direksi, rapat dewan komisaris, dan rapat gabungan direksi dengan dewan komisaris.

SATUAN PENGAWASAN INTERNAudit internal merupakan salah satu fungsi penting yang harus ada di dalam suatu perusahaan. Fungsi audit internal sebagai bagian dari praktek GCG dan praktek manajemen telah direkomen- dasikan dalam Pedoman Umum GCG Indonesia dan telah ditetapkan dalam keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan tentang pembentukan dan pedoman penyusunan piagam Unit Audit Internal, yaitu melalui Keputusan no. Kep-496/BL/2008 tanggal 28 November 2008.

Perseroan telah memiliki audit internal yang kegiatan utamanya adalah untuk memberikan keyakinan yang objektif dan memadai atas berjalannya tata kelola perusahaan yang baik dalam perusahaan. Audit internal juga dapat memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan operasional perusahaan.

KENDALA PENERAPAN GCGPenerapan GCG di lingkungan perseroan merupakan hal penting yang harus dilaksanakan dan berdampak kepada kinerja perseroan. GCG diperlukan guna menjaga keseimbangan antara organ- organ perseroan, tanggung jawab entitas bisnis kepada pemangku kepentingan,

Authority Of Audit CommitteeThe Audit Committee is authorized to access records or informations about employees, fund, assets, and resources related to the company’s other duties.

Report of Audit CommitteeThe activities conducted by audit committee 2013, are:• Conduct reviews of the Internal Financial Report.• Participate in the selection of the public accountant firm,

as well as control the audit’s work on the Company’s financial statements of 2013.

• Conduct review and provide assistance to the audit works on the financial report of 2013 by appointing public accounting firm.

• Attend the Company’s GMS. • Conduct review on the published financial information

issued by the Board of Directors and report the results thereof to Board of Commissioners.

• Conduct review on the company’s budget plan for 2013 and report the results thereof to the Board of Commissioners.

• Evaluate the practices of Good Corporate Governance.• Conduct review of the effectiveness of the internal control

system.• Examine, understand, and evaluate the supervision

over the implementation of risk management policies stipulated by the company.

• Conduct special tasks given by the Board of Commissioners.

• Examine, understand and evaluate the Company’s rate of compliance to capital market regulations and other regulations related to the company’s business activities.

CORPORATE SECRETARYThe Corporate secretary is responsible to and reports directly to the Board of Directors. Its main responsibilities are to ensure good communications between the company and its stakeholder, disseminate timely and accurate information to the stakeholders including the general public, carry out investor relations function, liaise with capital market and government authorities, ensure compliance to prevailing laws and regulations, facilitate board meetings and other board activities, file important document, manage Corporate Social Responsibility program and administer the company’s official website.

In 2013, in line with its job description above, the Corporate Secretary carried out a number of activities, including :• Convened the Annual General Meeting of Shareholders

for fiscal year 2012 on 17 June 2013 and AGMS additional Capital on 18 December 2013.

• Carried out media relation and meet the press sessions in line with company needs.

• Monitored and evaluated share price throughout 2013, and provide inputs to the Board of Directors on matters affecting company share price.

• Responded to all request from the Capital Market authorities for information pertaining to the company.

• Convened and coordinated Board of Directors meetings.• Administer appropriate company documents as particles

of association, such as a list of all the shareholders in 2013, minutes of meeting of the Board of Directors, Board of Commissioners meeting, joint meeting of the Board of Directors and the Board of Commissioners.

INTERNAL AUDITInternal Audit is a function that must exist in a company. The function of internal audit as part of GCG and management practices have been recommended in the Indonesian General Guidelines for GCG and determined by the Chairman of Capital Market Supervisory and Financial Institution Agency (Decision No. Kep-496/BL/2008 dated 28 November 2008) concerning the formation and guidelines for the internal audit Charter.

The company has an Internal Audit to provide objective and sufficient assurance on the application of Good Corporate Governance within the company as its main function. The Internal Audit can also give added value and improve the company’s operational activities.

CHALLENGES OF GCG IMPLEMENTATION The implementation of GCG in everyday working environment remains essential and critical to performance. GCG is required not least of which is to strike a balance between the different interest ofvarious stakeholders,

PT Hotel Mandarine Regency Tbk | annual report 2013061 062

karyawan, dan masyarakat. Di sisi lain penerapan GCG akan berpengaruh positif terhadap pengelolaan Perusahaan.

Tantangan yang dihadapi perseroan terkait implementasi GCG, antara lain:

• Perubahan kebijakan perseroan membutuhkan proses penyesuaian.

• Kurangnya pengetahuan karyawan atas kebijakan GCG yang berbenturan dengan kultur tiap individu.

KETERBUKAAN

Kasus PentingTidak ada kasus penting yang dihadapi perseroan, maupun oleh anggaota dewan komisaris dan direksi yang sedang menjabat

MANAJEMEN RISIKOPerseroan menerapkan kehati-hatian dan senantiasa menjaga tingkat kewaspadaan yang tinggi dalam menjalankan usahanya. Risiko keuangan utama yang dihadapi perseroan meliputi risiko pasar, risiko kredit, risiko likuidasi, risiko operasional, dan risiko lainnya. Perhatian atas pengelolaan risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan memper- timbangkan perubahan dan volatilitas pasar keuangan di Indonesia.

Risiko PasarRisiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan pada harga pasar, seperti tingkat suku bunga, mata uang dan harga. Risiko pasar yang melekat kepada perseroan adalah risiko mata uang asing, dimana perseroan melakukan transaksi dalam mata uang asing dan memiliki aset dan liabilitas keuangan yang didenominasi dalam mata uang asing.

Risiko pasar dikendalikan dengan menilai dan memantau pergerakan mata uang asing terhadap laporan keuangan perseroan dan entitas anak.

Risiko KreditRisiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang timbul jika pelanggan perseroan dan entitas anak gagal memenuhi liabilitas kontraktualnya kepa- da perseroan dan entitas anak. Risiko kredit perseroan dan entitas anak terutama melekat kepada kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain. Perseroan menempatkan kas dan setara kas pada institusi keuangan yang ter- percaya. Sedangkan piutang usaha dan piutang lain-lain sebagian besar hanya dilakukan dengan menjalin kerja sama dengan mitra usaha yang memiliki reputasi baik dan melalui perikatan atau kontrak yang dapat memitigasi risiko kredit.

Risiko LikuiditasRisiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena perseroan dan entitas anak tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi liabilitasnya.

Kebutuhan likuiditas perseroan dan entitas anak terutama timbul dari kebutuhan untuk membiayai investasi dan pengeluaran modal untuk pengembangan usaha.

Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional perseroan dan entitas anak dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang, dan terus menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.

Risiko OperasionalRisiko operasional adalah risiko kerugian yang diakibatkan oleh kurang memadainya atau kegagalan dari proses internal, faktor manusia dan sistem atau dari kejadian-kejadian eksternal. Risiko ini melekat dalam semua proses bisnis, kegiatan operasional, sistem dan produk perusahaan.

Perseroan melalui fungsi-fungsi penga- wasan yang melekat di operasional dan melalui sistem manajemen perseroan, melakukan penelaahan berkala terhadap aktivitas operasional untuk mengurangi kemungkinan atau frekuensi terjadinya risiko operasional tersebut dan memini- malisir dampak dari kejadian-kejadian yang mungkin menjadi risiko operasional tersebut.

Risiko LainnyaMerupakan risiko atas peristiwa-peristiwa di luar pengendalian perseroan, seperti bencana alam, dan kejadian luar biasa (force majeure) dapat terjadi setiap saat. Perseroan telah mengembangkan rencana yang secara efekti

Shareholders, employees and communities. On the company side, proper GCG implementation will impact positively on the company’s management.

The challenges faced by the company in its GCG implementation are as follows :

• Changes in policy relating to adjustments. • Employees’s lack of knowledge of basic GCG principles

that may be conflicting with individual culture or beliefs.

DISCLOSURES

Important CasesThere is no important case faced by the company, as well as by current members of the Board of Commissioners and the Board of Directors

RISK MANAGEMENTThe company practiced due diligence and prudence in performing its business. The main financial risks faced by the company include market risk, credit risk, liquidity risk, operational risk and other risks. Attention to risk management has increased significantly by considering the changes and volatility of financial markets in Indonesia.

Market RiskMarket risk is the risk that the fair value or future cash flow of a financial instrument fluctuate due to changes in market prices, such as interest rate, currency and price. Market risk is the risk inherent to the company’s foreign currency in which the company have transactions in foreign currencies and has assets and financial liabilities denominated in foreign currencies.

Market risk is mitigated through assessing and monitoring the movement in foreign currencies to the company and subsidiary’s financial statement.

Credit RiskCredit risk is the risk of financial losses incurred if a customer of the company and subsidiary failed to meet contractual liability to the company and its subsidiary. The credit risk mainly attached to the company and its subsidiary is the cash and cash equivalent, account receivable and other receivables. The company puts cash and cash equivalents at financial insitutations that are reliable, while account receivable and other receivable are mostly just done by working with a business patner who has a good reputation and through a commitment or contract to mitigate credit risk.

Liquidity RiskLiquidity risk is the risk of loss arising from the company and its subsidiary do not having sufficient cash flow to meet liabilities.

The needs of for the company and its subsidiary mainly arising from the need to finance investments and capital expenditures for business development.

In managing liquidity risk, management monitors and maintains the amount of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the company’s operations and subsidiary and to address the effects of fluctuations in cash flows. The Management also periodically evaluate the cash flow projections and actual cash flow, including debt maturity schedule and continually conducts financial markets to obtain the optimal funding sources.

Operational RiskOperational risk is the risk of losses resulting from inadequate system or from external events. This risk is inherent in all business processes, operations, system and products of the company.

The company through its inherent control functions in the operation and management system, conduct periodic review of operational activities to reduce the likelihood or frequency of the operational risk occurance and to minimize the impact of events that may occur.

Other RisksOther riskd is the risk from events beyond the company’s control such as natural disasters and other force majeure situations which may occur any time. The company has developed contigency plans to effectively lessen these negative impacts.

PT Hotel Mandarine Regency Tbk | annual report 2013063 064

Tanggung Jawab Sosial PerseroanCoporate Social Responsibility

Perseroan memberikan perhatian besar terhadap kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan hidup disekitar daerah operasional perseroan.

Sebagai salah satu hotel bintang 4 (empat) di pusat Kota Batam, Goodway Hotel mewu- judkan tanggung jawab sosial perusahaan dalam berbagai kegiatan dan program. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kepedulian pada lingkungan sekitar hotel dan anak perseroan.

Tanggungjawab Sosial Perusahaan atau CSR merupakan bagian integral dari aktivitas bisnis perseroan dan entitas anak, dengan tujuan menjadikan perseroan sebagai mitra bagi komunitas dalam mendukung ekonomi lokal untuk berkembang dan mencapai tingkat pertumbuhan yang berkelanjutan dan mengurangi kemiskinan.

KEGIATAN SOSIALPada tahun 2013, perseroan dan entitas anak melaksanakan aktivitas tanggung jawab sosial sebagai berikut:• Perseroan dan entitas anak menyediakan

infrastruktur publik, yaitu dengan bantuan pembangunan tempat ibadah di lingkungan properti perseroan, yaitu pembangunan Mesjid At-Taqwa yang telah dihibahkan kepada masyarakat lingkungan untuk pengelolaannya. Peresmiannya di hadiri oleh Walikota Batam dan penjabat muspida lainnya.

• Pemugaran makam raja dan fasilitas religius lainnya.

• Bakti sosial ke panti asuhan setiap 3 bulan sekali.• Sebagai wujud kepedulian, setiap bulan

Ramadhan dan Natal, perseroan melakukan kegiatan santunan kepada anak-anak yatim yang dilakukan waktunya bersamaan dengan ulang tahun Hotel.

• Bekerja sama dengan Yayasan Tzuchi untuk mengumpulkan dana dengan mengumpulkan barang-barang bekas, seperti botol air mineral, surat kabar dan lain sebagainya untuk dijual, kemudian dananya digunakan untuk bantuan biaya pengobatan masyarakat yang tidak mampu.

The Company’s concern over the well being of communities and their surrounding enviroments is part of the company’s action.

As one of the leading four-star hotel in downtown Batam, Goodway Hotel is realizing corporate social responsibility in various activities and programs. These activities aim to raise awareness on the environment around the hotel and its subsidiary.

Corporate Social Responsibilty (CSR) is an inherent part of the company and its subsidiary’s business activities, through which the company aims to be a partner to communities in order to help and empower local economies to prosper and achieve sustainbility and thereby alleviate poverty.

SOCIAL RESPONSIBILITYIn 2013, the company and its subsidiary pursued its corporate social responsibilty as follows:

• The Company and its subsidiary provide public infrastructures, ie with the help of building of places of worship around the company’s property, premises by building At Taqwa mosque that had been granted to enviromental community to manage. Its inauguration was attended by the mayor of Batam and other officials.

• The restoration of kings graves and other religious facilities.

• Social services to the orphanage every 3 months.• As an act of caring, every Ramadhan and

Christmas, the company carries out welfare activities to orphanage that is done during Goodway Hotel’s anniversary celebration.

• The company has also collaborated with Tzuchi Foundation to raise funds by gathering used materials, such as waste bottle, newspaper, etc to be sold. The procceds are then used to help health care treatment to the unprivileged

PT Hotel Mandarine Regency Tbk | annual report 2013065 066

• Perseroan bekerjasama dengan sekolah kejuruan yang ada di Batam dalam rangka turut memajukan pendidikan dan mencerdaskan bangsa. Setiap tahun perseroan menampung siswa-siswa dari sekolah tersebut untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) sebagai aplikasi dari ilmu yang mereka dapatkan di bangku sekolah

Konsep Go GreenDiseluruh lantai, depan kamar hotel dan lingkungan luar hotel ditanami dengan aneka tanaman hias yang lebih populer dengan sebutan “Go Green”. Air limbah disalurkan melalui jaringan pipa bawah tanah dengan pemrosesan terlebih dahulu sehingga tidak mengganggu kelestarian lingkungan. Hasil pengelolaan air limbah secara berkala dianalisa dan selalu disesuaikan dengan standar pengelolaan limbah yang ditetapkan pemerintah.

Sampah dikelola dengan baik dengan memisahkan sampah basah dan kering. Untuk menjaga kebersihan lingkungan, perseroan membuat bangunan khusus untuk menyimpan sampah sementara sebelum dibawa ke tujuan pembuangan terakhir.

Sarana Pengelolaan AirSampai saat ini manajemen perseroan masih memberlakukan aturan untuk tidak membuat sumur bawah tanah. Untuk keperluan operasional, perseroan memasok air dari Perusahaan Air Daerah dengan membangun bak-bak cadangan.

• The company works with local education institute in Batam to further empower the locals through education. Every year, the company welcomes students for internship opportunities, to apply the skills that were taught during their education.

Go Green ConceptAround the grounds, the front of hotel room and the hotel’s outdoor environment, various ornamental plants are planted which is more popularly known as “Go Green”. Waste water is processed beforehand as to not disturb the environment before being channeled through an underground pipeline. The result of waste water management are analyzed periodically and adapted to the waste management standards set by the Government.

Garbage are managed well by separating the wet from the dry garbage. To maintain a healthy environment, the company constructed a building especially to store the waste temporarily before taken to the final disposal destination.

Water Management FacilityTo date, the management still enforce the rules to not make underground wells. For operational purposes, the company still obtain its supply of water from regional water suppliers which are stored in the reserve tanks.

Laporan Keuangan 2013Financial Statement 2013