21
Perkembangan Sosial Psikologi Anak Usia Dini Unita Werdi Rahajeng – www.unita.lecture.ub.ac.id

Perkembangan Sosial - unita.lecture.ub.ac.id · Ayah & ibu memiliki peran psikologis sama penting dalam perkembangan gender anak. ... Konflik konstruktif membantu anak untuk mengenal

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perkembangan Sosial - unita.lecture.ub.ac.id · Ayah & ibu memiliki peran psikologis sama penting dalam perkembangan gender anak. ... Konflik konstruktif membantu anak untuk mengenal

PerkembanganSosialPsikologi Anak Usia Dini

Unita Werdi Rahajeng – www.unita. lecture.ub.ac. id

Page 2: Perkembangan Sosial - unita.lecture.ub.ac.id · Ayah & ibu memiliki peran psikologis sama penting dalam perkembangan gender anak. ... Konflik konstruktif membantu anak untuk mengenal

Perkembangan Psiko-Sosial: Erik Erikson

Stage 1 : Basic Trust vs Mistrust

Stage 2 : Autonomy vs Shame-Doubt

Stage 3 : Initiative vs Guilt

Stage 4 : Industry vs Inferiority

Page 3: Perkembangan Sosial - unita.lecture.ub.ac.id · Ayah & ibu memiliki peran psikologis sama penting dalam perkembangan gender anak. ... Konflik konstruktif membantu anak untuk mengenal

PERKEMBANGAN EMOSI

Page 4: Perkembangan Sosial - unita.lecture.ub.ac.id · Ayah & ibu memiliki peran psikologis sama penting dalam perkembangan gender anak. ... Konflik konstruktif membantu anak untuk mengenal

Perkembangan Emosi

Reaksi subjektif terhadap pengalaman yang diasosiasikan dengan perubahan fisiologis & tingkahlaku.

Perkembangan emosi terjadi secara bertahap: sederhana rumit.

Merupakan elemen dasar kepribadian.

Emosi muncul dalam bentuk: ekspresi wajah, aktivitasmotorik, bahasa tubuh, dan perubahan fisiologis.

Elemen emosi: Biologis, Kognitif, Budaya.

Page 5: Perkembangan Sosial - unita.lecture.ub.ac.id · Ayah & ibu memiliki peran psikologis sama penting dalam perkembangan gender anak. ... Konflik konstruktif membantu anak untuk mengenal

Tanda-tanda Pertama Emosi

Bayi baru lahir – menunjukkan dengan jelas bila mereka tidak senang – menangis, menggerakkan tangan & kaki, dan mengakukan tubuh.

Bulan pertama – tenang ketika mendengar suara seseorang / ketika digendong, & tersenyum ketika tangan digerakkan untuk bermain puk ame-ame.

Seiring berjalannya waktu – bayi lebih merespon terhadap orang sekitarnyatersenyum, mengeluarkan bunyi tanpa arti, menjamah, mendekati mereka.

Bayi menyampaikan pesan – responmenumbuhkan rasa keterikatanmampuberpartisipasi aktif dalam mengatur kehidupan emosional mereka.

Mengidentifikasi emosi bayi – menantang – bayi belum bisa menyampaikan apa yang mereka rasakan.

Page 6: Perkembangan Sosial - unita.lecture.ub.ac.id · Ayah & ibu memiliki peran psikologis sama penting dalam perkembangan gender anak. ... Konflik konstruktif membantu anak untuk mengenal

Emosi Bayi

Menangis – cara terkuat/kadang satu2nya bagi bayi u/ mengkomunikasikan kebutuhannya.

Tangisan lapar, tangisan marah, tangisan sakit, & tangis frustasi (Wood & Gustafson, 2001).

Tersenyum – senyum kecil paling dini terjadi secara spontan segera setelah lahir - merupakanaktivitas system saraf subkortikal – sering muncul pada periode tidur REM – berkurang padausia tiga bulan pertama dg makin matangnya jaringan korteks (Sroufe, 1997).

Carroll Izard dkk memvideokan ekspresi wajah bayi – senang, sedih, tertarik, dan takut, marah, terkejut, serta jijik (1980) ekspresi emosi mirip seperti orang dewasa. emosi dasar

Page 7: Perkembangan Sosial - unita.lecture.ub.ac.id · Ayah & ibu memiliki peran psikologis sama penting dalam perkembangan gender anak. ... Konflik konstruktif membantu anak untuk mengenal

Emosi Usia DiniMemahami & mengatur emosi sendiri membantu kompetensi sosial anak, kemampuanmereka u/ akur dg orang lain (Denham et al., 2003).

Bagian dari kebingungan anak kecil – kesulitan untuk mengenali reaksi emosi yang bersamaan.

Masa kanak-kanak tengah – anak memperoleh pemahaman yg lebih canggih mengenaiemosi yang berbarengan & kemampuan yg lebih u/ mengaturnya.

Page 8: Perkembangan Sosial - unita.lecture.ub.ac.id · Ayah & ibu memiliki peran psikologis sama penting dalam perkembangan gender anak. ... Konflik konstruktif membantu anak untuk mengenal

Temperamen

Disposisi karakteristik / gaya / bagaimana individu bereaksi terhadap berbagai situasi.

Temperamen memiliki dimensi emosional. Tetapi temperamen relatif konsisten dan menetap.

Temperamen membentuk perkembangan kepribadian seseorang.

Temperamen: Easy Child, Difficult Child, Slow to Warm up.

Temperamen berkembang bersamaan dengan munculnya berbagai emosi dan kapasitasregulasi regulasi diri (Rothbart et al, 2000) dan dapat berubah sebagai respon terhadap sikap& perlakuan orang tua (Belsky, Fish, & Isabella, 1991).

Page 9: Perkembangan Sosial - unita.lecture.ub.ac.id · Ayah & ibu memiliki peran psikologis sama penting dalam perkembangan gender anak. ... Konflik konstruktif membantu anak untuk mengenal

Self ConceptCitri diri – gambaran utuh tentang kemampuan dan sifat diri.

Menggambarkan apa yg kita ketahui & rasakan tentang diri kita dan memandu tindakan kita.

Pengasuhan, responsivitas, emosi yg menyenangkan/tidak terkait dg pengalaman sensorimotorikberperan penting dalam pengorganisasian diri.

Usia 4 – 10 bln bayi belajar meraih, menggenggam, & membuat berbagai hal terjadi – Sense of Personal Agency – kesadaran bahwa mereka dapat mengendalikan kejadian eksternal – cikal bakalSelf Efficacy (Bandura).

Usia 18 – 24 bln - Self Awareness – kesadaran tentang diri sbg makhluk yg berbeda dari yg lain & dapat diidentifikasi – menyadari citra diri / mengenali diri mereka sendiri.

Usia 20 – 30 blnmenggunakan kata sebut orang pertama “Aku”, menggunakan istilah deskriptif(mis. Besar, kecil, keriting), dan evaluatif terhadap diri mereka sendiri (mis. Bagus, cantik)

Page 10: Perkembangan Sosial - unita.lecture.ub.ac.id · Ayah & ibu memiliki peran psikologis sama penting dalam perkembangan gender anak. ... Konflik konstruktif membantu anak untuk mengenal

Next…

Perkembangan konsep diri mengalami lompatan di usia 5 – 7 thn Self Definition – anakmendeskripsikan diri mereka dg karakteristik kemampuan tertentu.

Biasanya anak usia dini menggambarkan diri mereka dengan perilaku konkret dan dapat diamati, karakteristik eksternal seperti tampilan fisik (rambutku panjang, pakai kuteks, dll), kepemilikan(punya kelinci, punya boneka, dll) serta anggota keluarga (ada uti, kung, ayah, bunda, dll), menyebut keterampilan tertentu dan bukan umum (memanjat, menari, dll).

Gambaran dirinya sangat positif & tidak realistis.

SELF-ESTEEM (HARGA DIRI) - Penilaian yang dibuat seseorang mengenai keberhargaan dirinya sendiri.

Internalisasi standar orang tua & sosial penting dlm membentuk & mempertahankan harga diri anak.

Page 11: Perkembangan Sosial - unita.lecture.ub.ac.id · Ayah & ibu memiliki peran psikologis sama penting dalam perkembangan gender anak. ... Konflik konstruktif membantu anak untuk mengenal

PERKEMBANGAN GENDER

Gender mengacu pada perilaku/ psikososial/ dimensi sosial tentang menjadi laki-laki atau perempuan.

Identitas gender (Gender Identity) – kesadaran bahwa seseorang adalah laki-laki atau perempuan.

Identitas gender pada kebanyakan anak menjadi lebih jelas pada usia 3 tahun.

Peran gender (Gender Role) – seperangkat harapan tentang bagaimana seharusnya perempuan dan laki-laki berpikir, bertindak dan merasa.

Misal: anak laki-laki lebih agresif, anak perempuan lebih empatik dan suka menolong.

Ayah & ibu memiliki peran psikologis sama penting dalam perkembangan gender anak.

Perbedaan gender akan semakin tampak seiring dengan pertambahan usia dan menjadi sangat dipengaruhilingkungan (misal: anak usia 1 tahun bisa dibedakan antara perempuan dan laki-laki)

Page 12: Perkembangan Sosial - unita.lecture.ub.ac.id · Ayah & ibu memiliki peran psikologis sama penting dalam perkembangan gender anak. ... Konflik konstruktif membantu anak untuk mengenal

PERKEMBANGAN MORALMoral Development kesepakatan dan aturan mengenai apa yang harus dilakukan seseorangdalam berinteraksi dengan orang lain.

Sampai usia 9 tahun preconventional

Tingkat Tahap

Penalaran Prakonvensional Orientasi hukuman dan ketaatan

Individualisme dan tujuan

Penalaran Konvensional Norma-norma interpersonal

Moralitas sistem sosial

Penalaran Pascakonvensional Hak2 masyarakat Vs hak2 individual

Prinsip-prinsip etis universal

Page 13: Perkembangan Sosial - unita.lecture.ub.ac.id · Ayah & ibu memiliki peran psikologis sama penting dalam perkembangan gender anak. ... Konflik konstruktif membantu anak untuk mengenal

Faktor-faktor Kesuksesan SosialisasiCara orang tua menjalankan tugas mensosialisasikan anak

Temperamen anak

Kualitas hubungan orang tua – anak

(Kochanska, 1993, 1995, 1997, 2002)

Kelekatan aman

Modelling terhadap orang tua

Responsivitas ortu – anak

(Kochanska, Aksan, Knaack, & Rhines, 2004; Maccoby, 1992)

Page 14: Perkembangan Sosial - unita.lecture.ub.ac.id · Ayah & ibu memiliki peran psikologis sama penting dalam perkembangan gender anak. ... Konflik konstruktif membantu anak untuk mengenal

Attachment (Kelekatan)

Ikatan emosional yg menetap dan timbal balik antara bayi dan pengasuh yang berkontribusi terhadap kualitas hubungan.

Memiliki nilai adaptif – memastikan bahwa kebutuhan psikososial & fisik bayi terpenuhi.

Kelekatan berhubungan konsep Basic Trust Erikson.

Pola Kelekatan:

Secure Attachment, Avoidant Attachment, Ambivalent – Resistant Attachment)

Page 15: Perkembangan Sosial - unita.lecture.ub.ac.id · Ayah & ibu memiliki peran psikologis sama penting dalam perkembangan gender anak. ... Konflik konstruktif membantu anak untuk mengenal

Pola Kelekatan Keterangan

Secure Attachment (kelekatanaman)

Pola dimana bayi sedih ketika pengasuh pergi dan senang jikapengasuh kembali.

Bayi menggunakan pengasuh sbg dasar rasa aman mereka.

Avoidant Attachment (kelekatan menghindar)

Pola dimana bayi jarang menangis jika pengasuh pergi danmenghindari kontak dengan pengasuh.

Mereka cenderung marah & tidak mencoba menghampiripengasuh ketika mereka membutuhkan sesuatu.

Ambivalent-resistant-attachment (kelekatanambivalen-resistant)

Pola dimana bayi menunjukkan kecemasan cemas sebelumditinggal pengasuh, gusar ketika tidak ada pengasuh, mencaripengasuh namun ketika pengasuh sudah hadir menolak untukkontak.

Sedikit mengeksplor & sulit u/ ditenangkan.

Page 16: Perkembangan Sosial - unita.lecture.ub.ac.id · Ayah & ibu memiliki peran psikologis sama penting dalam perkembangan gender anak. ... Konflik konstruktif membantu anak untuk mengenal

Parenting Styles - Diana Baumrind (1971)

AUTHORITATIVE AUTHORITARIAN

INDULGENT/

PERMISIVE NEGLECTFUL

DEMANDING,

CONTROLLING

UNDEMANDING,

UNCONTROLLING

ACCEPTING,

RESPONSIVE

REJECTING,

UNRESPONSIVE

Page 17: Perkembangan Sosial - unita.lecture.ub.ac.id · Ayah & ibu memiliki peran psikologis sama penting dalam perkembangan gender anak. ... Konflik konstruktif membantu anak untuk mengenal

Next…Parenting Styles Parents Characteristics Child Characteristics

Authoritarian - Less warm- Their direction &their effort- Spank the child frequently- Enforce rules rigidly, no explain

- Unhappy; Fearful; - Anxious;- Fail to initiate- Weak communication skill

Authoritative - Encourages children to be independent but still places control & limit

- Pleasure & support child’s behavior

- Cheerful; Self-controlled; Achievement-oriented

- Friendly with peers; Cooperate with adult

- Cope well with stress

Neglectful - very uninvolved in the child’s life - poor self control- low self-esteem- immature- Alienated from family

Indulgent - Highly involved with their child- Place few demands or controls(believe that their style will produce a creative & confident child)

- Domineering- Egocentric- Have diffculties in peer relation- Never learn to control behavior

Page 18: Perkembangan Sosial - unita.lecture.ub.ac.id · Ayah & ibu memiliki peran psikologis sama penting dalam perkembangan gender anak. ... Konflik konstruktif membantu anak untuk mengenal

SIBLING

Hubungan saudara kandung memainkan peras khusus dalam sosialisasi (Vandell, 2000).

Konflik saudara kandung meningkat setelah usia anak yg lebuh muda menginjak 18 bln(Vandell & Bailey, 1992).

Seiring berkembangnya pemahaman sosial & kognitif, konflik saudara kandung semakinkonstruktif.

Konflik konstruktifmembantu anak untuk mengenal kebutuhan, keinginan, dan sudutpandang masing-masing, belajar berjuang, berselisih paham, & berkompromi dalam konteksyang benar.

Page 19: Perkembangan Sosial - unita.lecture.ub.ac.id · Ayah & ibu memiliki peran psikologis sama penting dalam perkembangan gender anak. ... Konflik konstruktif membantu anak untuk mengenal

TEMAN SEBAYA

Mengembangkanketrampilanygdiperlukan u/ sosiabilitas& keintiman

Meningkatkanhubungan

Mendapatkanperasaan memiliki

PositifMenjadi klik –eksklusif & inklusi.

Memperkuatprasangka(Prejudice)

Mendorongkecenderunganantisosial

Negatif

Page 20: Perkembangan Sosial - unita.lecture.ub.ac.id · Ayah & ibu memiliki peran psikologis sama penting dalam perkembangan gender anak. ... Konflik konstruktif membantu anak untuk mengenal

Tahap perkembangan hubungan sebaya pada masa kanak-kanak

Batita sebelum umur 3 tahun bermain di area yang sama, jam yang sama tanpa interaksi sosialyang nyata

Balita sekitar 3 tahunmulai membentuk ‘real friendship’ (teman yang memiliki kualitas spesialdan saling berbagi)

Usia 3 – 12 tahun anak lebih suka menghabiskan waktu dengan teman bermain sejenis kelamin

Masuk SD anak bermain, berkelompok & membina persahabatan

Klik kelompok kecil yang berkisar antara 2- 12 individu dan rata-rata 5 – 6 individu. Biasanyamemiliki jenis kelamin yang sama, usia kira-kira sama. Klik terbentuk karena terlibat dalam aktivitasyang sama & karena pertemanan

Crowd struktur kelompok yang lebih besar dari klik, kurang personal daripada klik

Page 21: Perkembangan Sosial - unita.lecture.ub.ac.id · Ayah & ibu memiliki peran psikologis sama penting dalam perkembangan gender anak. ... Konflik konstruktif membantu anak untuk mengenal

Terima Kasih

SAMPAI JUMPA DI EVALUASI 1 PERTEMUAN MINGGU DEPAN.