Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah
Vol. 4 No. 1 – Januari 2019 (hal. 13 - 25)
13
PERKEMBANGAN PESANTREN MODERN SHALAHUDDIN AL-MUNAWWARAH DI
KECAMATAN BLANGKEJEREN KABUPATEN GAYO LUES, 1994-2017
Budiman1, Mawardi2, T. Abdullah3
Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh
Email: [email protected] [email protected]
ABSTRACT
The study entitled "The Development of Salahuddin Al-Munawwarah Modern Islamic Boarding
School in the Blangkejeren District, GayoLues Regency, 1994-2017” aimed to know the
background of the establishment, the development and factors affected the development of the
modern Islamic boarding school of Al-Munawwarah, and the method used was a historical
method with a qualitative approach, while the data collection techniques used were libral
research techniques and literature research including observation, documentation and interview.
Based on the research that had been done, these following data were results obtained: the
background of the birth of Salahuddin Al-Munawwarah Modern Islamic Boarding School
pioneered by TgkIdris. After seeing the lack of Islamic knowledge in the midst of society, he
established that Islamic boarding school. The development of the modern Islamic boarding
school has changed since its establishment. Until now it has had a positive impact on the
community in GayoLues. The religious institutions in various sub-districts in GayoLues district
have also continued to grow. The factors influencing the development of Shalahuddin Al-
Munawwarah Islamic boarding school were the support coming from local community by
sending children to study at this school as well as the support from the local government of
GayoLues Regency so, because of that, this development has been growing well. It could not be
denied that sufficient facilities and infrastructures also contributed to the effectiveness of
teaching and learning process and to the school’s quality increasing every year.
Keywords: development, Islamic Boarding School.
1 Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah 2 Dosen Pembimbing I 3 Dosen Pembimbing II
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah
Vol. 4 No. 1 – Januari 2019 (hal. 13 - 25)
14
ABSTRAK
Penelitian yang berjudul “Perkembangan Pesantren Modern Shalahuddin Al-Munawwarah di
Kecamatan Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues, 1994-2017” ini bertujuan untuk: Mengetahui
latar belakang berdirinya Pesantren Modern Shalahudin Al-Munawwarah, perkembangan
Pesantren Modern Shalahuddin Al-Munawwarah dan faktor apa saja yang mempengaruhi
perkembangan Pesantren Modern Shalahuddin Al-Munawwarah. Metode yang digunakan adalah
metode sejarah dengan pendekatan kualitatif, sedangkan teknik pengumpulan data mengunakan
teknik libral research (studi pustaka) dan fieled research yang mencakup observasi, dokumentasi
dan wawancara. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut:
latar belakang lahirnya Pesantren Modern Shalahuddin Al-Munawwarah dipelopori oleh Tgk
Idris, setelah melihat kurang ilmu pengtetahuan Agama Islam ditengah-tengah masyarakat
sehingga berusaha mendirikan sebuah lembaga pesantren, perkembangan pesantren modern
shalahuddin mengalami perubahan dari sejak berdiri sampai dengan sekarang ini telah
memberikan dampak positif terhadap masyarakat yang ada di Gayo Lues terus bertambah sebuah
lembaga agama di berbagai kecamatan di kabupaten Gayo Lues, faktor yang mempengaruhi
perkembangan pesantren modern Shalahuddin Al-Munawwarah adalah adanya dukungan dari
masyarakat setempat dengan memasukan anak-anaknya belajar di Pesantren Modern
Shalahuddin Al-Munawwarah dan pemerintahan daerah Kabupaten Gayo Lues sehingga telah
berkembang menjadi baik perkembangan ini tentu juga ditunjang oleh keberadaan sarana dan
prasarana yang memadai maka proses belajar mengajar berjalan dengan lancar dan mengalami
peningkatan baik setiap tahunnya.
Kata Kunci: Perkembangan Pesantren.
PENDAHULUAN
Pada tahun 1992 disaat Tgk
Muhammad Idris Darga masih berusia 26
tahun, namun sudah mengajar di Pondok
Pesantren Badrul Ulum Desa Lawe
Kecamatan Ketambe Kabupaten Aceh
Tenggara lembagaini dipimpin oleh Abuya
TgkUdin Syamsudin, disamping mengajar di
Pondok Pesantren tersebut kemudian Tgk
Muhamad Idris Darga membentuk sebuah
pengajian Majlis Ta`lim ke kampung-
kampung di sekitar Pondok Pesantren, yakni
pengajian Mingguan dan Bulanan, pengajian
MajlisTa`lim ini dibentuk setelah melihat
kurangnya ilmu pengetahuan agama di
tengah-tengah masyarakat yang berada
dalam Kecamatan Blangkejeren Kabupaten
Gayo Lues.
Dengan semakin berkembangnya
kegiatan Majlis Ta`lim ini sehingga dapat
melancarkan gerakan usahanya dibidang
sosial, pendidikan, dakwah, dan pengajaran.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah
Vol. 4 No. 1 – Januari 2019 (hal. 13 - 25)
15
Tgk Muhamad Idris Darga merasa perlu
untuk meningkatkan organisasinya menjadi
suatu badan hukum berbentuk Yayasan.
Setelah mendapat izin dari Abuya pimpinan
Pondok Pesantren Badrul Ulum, maka Tgk
Muhamad Idris Darga mendirikan sebuah
Pondok Pesantren dikampung asalnya yaitu
Kampung Bustanussalam Kecamatan
Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues
Yayasan ini diberi nama Pesantren Modern
Shalahuddin Al-Munawwarah. Masyarakat
di sini sudah begitu lama bercita-cita
terwujudnya lembaga pendidikan agama
pesantren khususnya di Kecamatan
Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues, karena
masyarakat sudah mulai sadar bahwa
pendidikan Pesantren mampumen cetak
manusia berilmu, beramal sesuai dengan
tuntunan agama beriman dan bertaqwa.
Pesantren Modern Shalahuddin Al-
Munawwarah, didirikan dengan resmi pada
tahun 1994 di Dusun Buntul Tajuk,
Kampung Bustanussalam, Kecamatan
Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues,
Provinsi Aceh, oleh Drs. M. Idris Darga,
dibantu oleh Ir. Tahmin Ja’far, Drs.
Sudirman, Drs. Chairul Abdi, dan Ir.
M..Hasan Darga. Tujuan pendirian
Pesantren Modern Shalahuddin Al-
Munawwarah adalah untuk mendidik dan
membimbing serta membina santrinya
menjadi seutuhnya yang berilmu, beriman
teguh beramal soleh serta berakhlak mulia
dan menjadi orang intelek, sehingga nanti
dapat menjadi seorang anggota masyarakat
yang berguna, berbakti terhadap tanah air,
bangsa, serta jiwa taqwa dan pengabdian
kepada Allah SWT.
Sejak berdirinya Pesantren Modern
Shalahuddin Al-Munawwarah telah
mengalami perubahan-perubahan yang
mendasar sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. Pada waktu itu pendidikan
dilaksanakan dengan sarana dan prasarana
yang sederhana seperti bangunan, tempat
belajar dan asrama santri. Dalam perjalanan
waktu pesantren telah memperlihatkan
tanda-tanda kemajuannya dengan
mengadakan perbaikan serta melengkapi
dirinya dengan bermacam-macam kegiatan
yang diperlukan, sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan.
Pesantren Modern Shalahuddin Al-
Munawwarah yang tumbuh dan berkembang
di Kabupaten Gayo Lues sehingga
membangun opini masyarakat atau orang
tuapercaya dan yakin mendaftarkan anak-
anaknya untuk menjadi santri. Sejak
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah
Vol. 4 No. 1 – Januari 2019 (hal. 13 - 25)
16
berdirinya hingga saat ini alumi Pesantren
Modern Shalahuddin Al-Munawwarah
tersebar di Indonesia, sedang menyelasaikan
pendidikan di berbagai perguruan tinggi
negeri maupun swasta. Selebihnya telah
berkiprah di tengah-tengah masyarakat
dengan berbagai profesi dan kegiatan.
Selain alasan di atas adalah
sepanjang penelusuran penulis
belumadapenelitian yang menulis tentang
Pesantren Modern Shalahuddin Al-
Munawwarah, oleh karena itu penelitian ini
penting untuk dilakukan lebih mendalam,
pertama karena Pesantren Shalahuddin
merupakan salah satu pesantren tertua di
Kabupaten Gayo Lues yang telah banyak
berjasa dalam bidang pembagunan pedesaan
mandiri. Alasan lainnya adalah Pesantren
Modern Shalahuddin lebih berkembang
dibandingkan dengan Pesantren lain yang
ada di Gayo Lues dilihat dari jumlah santri
dari tahun ketahun dan salah satu Pesantren
Modern yang ada di Kabupaten Gayo Lues.
Berdasarkan latar belakang tersebut
muncul suatu permasalahan pokok yang
menjadi objek pengkajian dalam penelitian
ini, yaitu: “Perkembangan Pesantren
Modern Shalahuddin Al-Munawwarah di
Kecamatan Blangkejeren Kabupaten Gayo
Lues, 1994-2017”. Agar mempermudah
penulis dalam penelitian, maka dirumuskan
tiga pertanyaan penelitian, yaitu:(1) Apa
yang melatarbelakangi berdiri Pesantren
Modern Shalahuddin Al-Munawwarah di
Kecamatan Blangkejeren Kabupaten Gayo
Lues 1994-2017, (2) Bagaimana
perkembangan Pesantren Modern
Shalahuddin Al-Munawwarah di Kecamatan
Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues 1994-
2017, (3) Faktor apa saja yang
mempengaruhi perkembanganPesantren
Modern ShalahuddinAl-Munawarrah1994-
2017.
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut penelusuran yang penulis
lakukan, belum ada kajian yang membahas
secara detail yang mengarah kepada
perkembangan Pesantren Modern Shaluddin
Al-Munawwarah. Kajian mengenai
pesantren atau dayah khususnya sudah
banyak ditulis oleh para ahli. Diantaranya
Zamakhsyari Dhofier, Muzamil Qomar,
Mastuhu, M. Yusuf, Cut Fitria Mustafa,
Rauzatul Jannah dan lain-lain.
M. Yusuf (2014) dalam karyanya
yang berjudul “Perkembangan Pesantren
Modern Babun Najah Banda Aceh, 1994-
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah
Vol. 4 No. 1 – Januari 2019 (hal. 13 - 25)
17
2014”. Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa sistem pendidikan Pesantren Modern
Babun Najah mengalami perkembangan
yang mengarah lebih baik, karena berhasil
memadukan kurikulum nasional, kurikulum
pesantren modern dan salafiah menjadi
sebuah kurikulum yang khas, sehingga
mampu memenuhi tuntunan zaman dan
memiliki karakter sistem pendidikan yang
baik. Faktor-faktor utama penghambat
perkembangan Pesantren Modern Babun
Najah Banda Aceh adalah keuangan yang
menghambat pembangunan sarana dan
prasarana serta jaminan kesejahtraan
pengurus dan tenanga pengajaran yang
bersetatus bukan pegawai negeri sipil.
Selanjutnya dalam penelitian Cut
Fitria Mustafa (2012) dalam karyanya yang
berjudul “Perkembangan Pondok Pesantren
Darussa’adah Cot Puuk Kecamatan
Gandapura Kabupaten Bireun, 1968-2012”.
Hasil penelitiannya mengkaji proses
pembelajaran (kurikulum) yang diterapkan,
pengaruh pondok pesantren terhadap
masyarakat, dan perkembangan dari awal
berdiri sampai saat ini mengalami perubahan
dilihat dari santri dan alumi Pondok
Pesantren Darussa’adah Cut Puuk.
Rauzatul Jannah (2014) dalam karya
berjudul “Perkembangan Dayah Modern
Tgk. Chiek Oemar Diyan Krueng
Lamkareung Kecamatan Indrapuri
Kabupaten Aceh Besar, 1990-2014). Hasil
penelitiannya mengkaji tentang latar
berdirinya, perkembangan dari awal
berdirinya sampai sekarang ini telah
mengalami perubahan dilihat dari jumlah
santri serta dalam menyelengarakan
pendidikan memadukan dua buah kurikulum
yaitu kementrian Agama dan kurikulum
Pesantren Modern Gontor dengan
menyesuaikan dengan sosio-cultural dan
nilai-nilai relegius yang ada di Aceh dimana
kedua kurikulum tersebut dipadu sedemikian
rupa sehinnga relevan dengan visi dan misi
lembaga dan kebutuhan masyarkat setempat.
Mastuhu (1994:163) dalam bukunya
menuliskan tentang Dinamika Sistem
Pendidikan Pesantren (suatu kajian tentang
unsur dan nilai sistem pendidikan Pesantren)
menjelaskan bentuk pendidikan Pesantren di
masa depan seharusnya merupakan sekolah
(madrasah) dengan kurikulum: 30% moral
(Agama), 70% akal pengetahuan umum atau
metode berpikir) dan dilaksanakan dalam
kultur pesantren lengkap dengan konsep
“asrama masa depan” yang kreatif dan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah
Vol. 4 No. 1 – Januari 2019 (hal. 13 - 25)
18
inovatif dalam mengembangkan dan
mengamalkan ilmu yang diasuhnya, serta
mampu menciptkan program-program
kegiatan ilmiah sesuai dengan tantangan
zaman. Untuk itu pesantren perlu
mengadopsi dan mengembangkan budaya
berpikir: deduktif, induktif, kausalitas, dan
kritis dari sistem dari pendidikan nasional,
sehingga lulusannya mampu mengamalkan
dan mengembangkan, ilmu di bawah
bimbingan iman dan takwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa dan hal ini juga penting
untuk menjadikan pesantren sebagai
lembaga penyuluhan pembangunan nasional
yang efektif, melengkapi pengunaan
pendekatan bahasa Agama di dalam
mengajak umat berpartisipasi dalam
pembagunan, sebagaimana selama ini
dilakukan oleh pesantren.
Dhofier (2011:41) dalam bukunya
menuliskan tentang Tradisi Pesantren Studi
Pandangan Hidup Kyai dan Visinya
Mengenai Masa Depan Indonesia,
menjelaskan istilah perkataan Pesantren
berasal dari kata santri, yang dengan awalan
pe di depan dan akhiran an berarti tempat
tinggal para santri. Profesor Jhons
berpendapat bahwa istilah santri berasal dari
bahasa Tahmil, yang berarti guru mengaji,
sedangkan C.C. Berg. Berpendapat bahwa
istilah tersebut berasal dari istilah shastri
yang dalam bahasa India berarti orang yang
tahu buku-buku suci Agama Hindu, atau
seorang serjana ahli kitab suci Agama
Hindu. Kata shastri berasal dari kata shastra
yang berarti buku-buku suci, buku-buku
Agama atau buku-buku tentang ilmu
pengetahuan. Dari asal-usul kata santri pula
banyak sarjana berpendapat bahwa lembaga
pesantren pada dasarnya adalah lembaga
pendidikan keagamaan bangsaIndonesia
pada masa menganut Agama Hindu Buddha
yang bernama “mandala” yang diislamkan
oleh para kyai.
Sebuah pesantren pada dasarnya
adalah sebuah asrama pendidikan Islam
tradisional dimana para siswanya tinggal
bersama dan belajar dibawah bimbingan
seseorang (atau lebih) guru yang lebih
dikenal dengan sebutan “kyai”. Asrma untuk
para siswa tersebut berada dalam lingkungan
komplek pesantren dimana Kyai bertempat
tinggal yang menyediakan sebuah Masjid
untuk beribadah, ruang untuk belajar dan
kegiatan-kigiatan keagamaan yang lain
(Dhofier, 2011:79-80).
Pondok, asrma bagi para santri,
merupakan ciri khas tradisi pesantren, yang
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah
Vol. 4 No. 1 – Januari 2019 (hal. 13 - 25)
19
membedakannya dengan sistem pendidikan
tradisional di masjid-masjid yang
berkembang di kebanyakan wilayah Islam di
negara-negara lain. Sistem pendidikan surau
di daerah minangkabau atau Dayah di Aceh
pada dasarnya sama dengan sistem pondok,
yang berbeda hanya namanya. Di Afganistan
misalnya, para murid dan guru-gurunya
yang belum menikah tinggal di Masjid. Jika
masjid tersebut cukup luas, satu atau dua
kamar yang disebut hujrah dibangun di
samping masjid untuk tempat tidur para
murid dan guru-guru. Kebanyakan murid
tinggal menyebar di langgar-langgar yang
berdekatan dengan masjid tersebut. Para
murid di langgar-langgar ini biasanya
memimpin sembahyang lima waktu bagi
jamaah (masyarakat) setempat; dan atas
kedudukannya ini masyarakat menanggung
kebutuhan makan para tullab (murid)
(Dhofier, 2011:81).
METODE PENELITIAN
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Adapun pendekatan yang peneliti
gunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif (qualitative researsh).
Baswori dan Suwandi (2008:1) menyatakan
bahwa “penelitian kualitatif adalah salah
satu metode penelitian yang bertujuan untuk
mendapatkan pemahaman tentang kenyataan
melalui proses berfikir induktif. Melalui
penelitian kualitatif, penelitian dapat
mengenai subjek merasakan apa yang
mereka alami dalam kehidupan sehari-hari”.
Adapun jenis penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
metode penelitian sejarah adalah
seperangkat aturan dan prinsip sistematis
untuk mengumpulkan sumber-sumber
sejarah secara efektif, menilainya secara
kritis, dan mengajukan sintesis dari hasil-
hasil yang di yang di capai dalam bentuk
tertulis, Garraghan (1957:33) pada difinisi
yang lain, Gottchalk (1983:32), Metode
sejarah sebagai “proses menguji dan
menganalisis kesaksian sejarah guna
menemukan data yang otentik dan dapat
dipercaya, serta usaha sintesis atas data
semacam itu menjadi kisah sejarah yang
dapat dipercaya (Abdurrahman”1999:43:44)
Langkah-langkah yang dikemukan
oleh Kuntowijoyo,1995:89) yaitu: pemilihan
topik, pengumpulan sumber, verefikasi
(kritik sejarah, keabsahan sumber),
interpretasi: analisis dan penulisan.
.Penulisan ini bertujuan mengakaji
perkembangan Pesantren Shalahuddin
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah
Vol. 4 No. 1 – Januari 2019 (hal. 13 - 25)
20
Modern Al-Munawwarah dari awal hingga
sekarang, maka yang digunakan ialah
metode sejarah, dimana metode sejarah
meneliti tentang sebagaimana suatu
kejadian yang dan hingga sekarang. Menurut
Gilbert J. Garragahan dalam (Abdurahaman,
1999:43) Seperangkat aturan dan prinsip
sistematis untuk mengumpulkan sumber-
sumber sejarah secara efektif, menilainya
secara kritis dan mengajukan sintesis dari
hasil-hasil yang dicapai dalam bentuk
tertulis.
Teknik Pengumpulan Data
Dokumentasi
Dokumentasi adalah metode yang
digunakan untuk mencari data mengenai
hal-hal yang variabelnya berupa catatan-
catatan,transkip,buku-buku,surat kabar,
majalah, prasasti, notulen rapat, legger,
agenda dan sebagainya (Arikunto,1998:149)
Metode ini digunakan untuk mendapatkan
data tentang struktur organisasi, tenaga
pendidikan, jumlah peserta pengajian, dan
data lain yang diperlukan dalam penelitian.
Wawancara
Wawancara atau interview adalah
carapengumpulandata dengancara tanya-
jawab sepihak yang dilakukan dengan
sistematik dan berlandaskan pada tujuan
penelitian. Teknik wawancara yang
digunakan adalah teknik wawancara bebas
terpimpin, yaitu wawancara yang
pelaksanaanya pewawancara membawa
garis besarhal-halyangakan ditanyakan
(Bungin,2011:36). Metode wawancara
dalam penelitian ini dipakai penulis untuk
mengambil data tentang perkembangan
Pesantren Modern Shalahuddin Al-
Munawwarah.
Studi Kepustakaan
Dalam kegiatan studi kepustakaan
penulisan akan mengumpulkan berbagai
referensi tentang perkembangan Pesantren di
Aceh khusunya Pesantren Modern
Shalahuddin, referensi yang digunakan
berupa buku-buku, majalah, artikel dan lain-
lain. Hal ini dilakukan untuk memperoleh
informasi awal tentang perkembangan
Pesantren. Studi kepustakaan ini dilakukan
pada berbagai badan perpustakaan
Universitas Syiah Kuala dan Universitas
Islam Negeri Ar-Raniry.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah
Vol. 4 No. 1 – Januari 2019 (hal. 13 - 25)
21
Teknik Analisa Data
Semua data yang dikumpulkan dan
dihimpun lalu diklasifikasikan kemudian
dianalisis. Data yang diperoleh kemudian
diolah dengan menyeleksi data-data yang
relevean, membahas dan menyimpulkan.
Pembahsan analisa dilakukan secara
sitematis dengan cara analisa pendekatan
deskriftif kualitatif, yaitu pendekatan
berdasarkan kondisi objek.
PEMBAHASAN
Pada tahun 1992 setelah
menamatkan pendidikan formalnya di
pendidikan tinggi, berkumpulah beberapa
orang sarjana yang masih muda dari
beberapa bidang disiplin ilmu. Di antaranya
Drs. M. Idris Darga, Ir. Tahmin Ja’far, Drs.
Sudirman S, Drs. Chairul Abdi, Drs. Abdan
Idris, Ir. M. Hasan Zakaria. Para sarjana
yang masih muda ini mengadakan
musyawarah dan bertukar pikiran sehingga
atas kesepakatan mereka lahirlah sebuah
perkumpulan yang diberi nama Sarjana
Penggerak Pembangunan Pedesaan Mandiri
yang disingkat dengan SPPP Mandiri.
Setelah dua tahun berdiri SPPP Mandiri,
para sarjana ini berupaya untuk menjalin
hubungan dengan para dermawan muslim
baik yang ada di dalam maupun di luar
negeri. Setelah puluhan surat yang
dilayangkan, denganizin Allah Swt. Ada
satu surat yang mendapat tanggapan baik,
yakni dari Asosiasi Muslim Compert
Singapore, yang kemudian berubah nama
menjadi Global IMPACT Singapore.
Bapak Hamzah Abd Muthalib
merupakan penyumbang dana awal untuk
pembangunan yang menjadi cikal bakal lahir
dan berdirinya Pesantren Modern
Shalahuddin dengan Akta Notaris Nomor 11
Tahun 1994 Notaris IKA AZNIGA
LOKMAN, SH. yang berkedudukan di
Medan. Namun dalam perjalanannya,
setelah berdiri beberapa tahun, tepatnya
pada bulan Ramadhan tahun 2004 dalam
rapat kerja ketua Yayasan dan pimpinan
Pesantren Shalahuddin Al-Munawwarah
disepakatilah kata Shalahuddin ditambah
dengan kata Al-Munawwarah yang diambil
dari nama Madinatul Munawwarah sehingga
nama pesantren ini berubah menjadi
Shalahuddin Al-Munawwarah. Dengan
harapan Pesantren Shalahuddin Al-
Munawwarah mampu menjadi penyinar
(suluh) atau menyinari masyarakat
Kabupaten Gayo Lues
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah
Vol. 4 No. 1 – Januari 2019 (hal. 13 - 25)
22
Sarana dan prasarana di Pesantren
Modern Shalahuddin terus berkembang
seiring berjalan waktu dan perubahan
zaman, meskipun masalah keuangan sedikit
menghambat perkembangannya.
Perkembangan sarana dan prasarana di
Pesantren Modern Shalahuddin Al-
Munawwarah mulai nampak sejak tahun
2003 setelah pemekaran dari kabupaten
Aceh Tenggara. Sarana dan prasarana yang
ada di Pesantren Modern Shalahuddin Al-
Munawwarah dapat dikatakan semuanya
berkembang, meskipun kendala masalah
keuangan dengan kerja keras pihak pengurus
pesantren terus bertambah sarana dan
prasarana, perkembangan pada sarana dan
prasarana pesantren dapat dilihat pada tabel
di bawah ini.
Kepemimpinan merupakan faktor
penting dalam sebuah lembaga pendidikan
dimana peran seorang kyai menentukan
berhasilnya atau tidak suatu pesantren,
karena pengelolaan kedaulatan sepenuhnya
di tangan kyai mulai dari menentukan
kebijakan, keputusan dan metode pengajaran
yang berlaku di dalam pesantren.
Kepemimpinan mempunyai dampak positif
terhadap perkembangan pesantren dimana
kyai berinteraksi langsung dengan
masyarakat dan pemerintahan untuk bekerja
sama dalam proses pembangunan lembaga
pendidikan maupun pesantren. Dampak
positif yang jelas terhadap Pesantren
Modern shalahuddin Al-munawwarah
adalah adanya bertambah lembaga pesantren
lain di gayo lues meskipun bukan cabangnya
seperti pesantren gontor tetapi sebagian
yang mendirikan ada dari alumni pesantren
modern shalahuddin Al-Munawwarah.
Pesantren Modern Shalahuddin Al-
Munawwarah telah menghasilkan banyak
tamatan (alumni) yang tersebar di berbagai
daerah dan telah terjun ke masyarakat baik
sebagai guru ngaji, muballigh, serta
pimpinan organisasi, juga yang mengabdi
kembali ke Pesantren Modern Shalahuddin
Al-Munawwarah. Ada sebagian dari mereka
yang mendirikan madrasah-madrasah serta
pondok pesantren serta aktif bergerak dalam
bidang organisasi pemerintahan disamping
itu ada pula yang meneruskan
pendidikannya ke perguruan tinggi baik di
negeri maupun swasta yang ada di
Indonesia.
Guru termasuk kedalam faktor yang
mempengaruhi perkembangan pesantren
dimana guru mempuyai peran penting dalam
proses pendidikan sebagai ujung tombak
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah
Vol. 4 No. 1 – Januari 2019 (hal. 13 - 25)
23
dalam meningkatkan kualitas pendidikan
juga berinteraksi langsung dengan peserta
didik dalam peroses pembelajaran di ruang
kelas, melalui proses belajar dan mengajar
inilah berawal kualiats pendidikan artinya
secara keseluruhan kualitas pendidikan
berawal dari kualitas pembelajaran yang
dilaksanakan oleh guru di ruang kelas.
Tersebarnya para alumni di berbagai daerah
tidak begitu saja memutuskan ikatan
kekeluargaan mereka antara alumni dengan
pesantren modern shalahuddin Al-
Munawwarah terjalin hubungan batin dan
erat yang akrab itu tidak hanya terbatas
antara para alumni dengan pengasuh
pesantren saja tetapi juga antar alumi sendiri
sehingga antara yang satu dengan lain
mengaggap sebagai keluaraga besar.
Demikianlah ikatan yang terjalin dan telah
tertanam semasa mereka bernaung di
pesantren dan meskipun telah terjun ke
masyarakat silaturahmi mereka tetap
terpelihara untuk mempererat ikatan
persaudaraan itu, maka dibentuklah
organisasi kekeluargaan dengan nama Ikatan
Alumni pesantren modern shalahuddin Al-
Munawwarah yang disingkat dengan
(Ikasha). Organisasi ini bertujuan
memelihara hubungan persaudaraana ntara
sesame warga pondok pesantren.
KESIMPULAN
Latar belakang berdirinya Pesantren
Modern Shalahuddin Al-Munawwarah
adalah tidak terlepas dari usaha bapak M.
Idris Darga sesuai dengan tujuan Pesantren
Modern shalahuddin Al-Munawwarah
didirikan karena melihat kurangnya ilmu
pengtahuan agama ditenggah-tenggah
masyarakat dan pengaruh pesantren modern
shalahuddin juga telihat jelas dengan
berdirinya pesantren lain di Kabupaten Gayo
Lues. Perkembangan Pesantren Modern
Shalahuddin Al-Munawwarah mulai
berdirinya tahun 1994 sampai sekarang
banyak mengalami perkembangan dilihat
dari jumlah santri yang terus meningkat
setiap tahun, merupakan pesantren yang
modern yang mengembangkan pola
pendidikan agama islam yang dipadukan
dengan pendidikan umum, sehingga jelas
dari awal berdirinya sampai sekarang ini
terlihat jelas perkembangannya menujukan
kearah yang lebih maju, baik dari segi
perkembangan sarana dan prasarana maupun
dari segi manajemen kurikulum pendidikan
yang lebih luas tidak hanya
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah
Vol. 4 No. 1 – Januari 2019 (hal. 13 - 25)
24
mengembangkan pendidikan agama islam
saja tetapi menambah dengan materi
pendidikan umum yang sedang berkembang.
Faktor yang mempengaruhi perkembangan
Pesatren Modern Shalahuddin Al-
Munawwarah adalah tidak terlepas dari
sentral dari seorang kepemipinan dimana
prilaku, sifat, gaya berpengaruh sangat kuat
terhadap perubahan sikap, pengetahuan,
keterampilan, moral, guna untuk
mempengaruhi pesantren atau kumunitas,
kepemimpian pesantren merupakan figur
utama dalam setiap aktivitas keseharian
dilingkungan pesantren, guru juga
mempunyai peran penting untuk memajukan
sebuah lembaga pendidikan karena sukses
murid dilihat dari tenaga pengajar, sarana
dan prasarana mendukung untuk kegiatan
proses belajar sehingga masyarakat setempat
mendukung dengan cara memasukannya
anak-anak belajar di PesantrenModern
Shaluddin Al-Munawwarah.
DAFTAR PUSTAKA
Abduraham, Dudung. 1999. Metode
PenelitianSejarah. Jakarta: PT.
Logos WacanaIlmu
Arikunto, Suharsimi, 2006,
ProsedurPenelitian:
SuatuPendekatanPraktek,
EdisiRevisi, PT, RinekaCipta,
Jakarta.
Bosrawi dan Suwandi. 2008. Memahami
Penelitian Kualitatif. Jakarta:
Reneka Cipta.
Bungin, Burhan. 2011. Metodologi
Penelitian Kuantitatif: Komunikasi,
Ekonomi, dan Kebijakan Publik
serta Ilmu-ilmu Sosial lainnya.
Jakarta: Kencana Prenada Media
Dhofier, Zamakhsyari. 2011.
TradisiPesantren Studi Tentang
Pandangan Hidup Kyai. Cet. Ke-8.
Jakarta. LP3ES.
Djufri,dkk.2016. Pedoman Penulisn Skripsi
Fkif Unsyiah. Banda Aceh.
Helius, Sjamsuddin. 2007.
MetodologiSejarah, Yogyakarta:
Ombak.
Hasbullah. 1999. Sejarah Pendidikan Islam
Di Indonesia lintas pertumbuhan
dan perkembangan. Cet. Ke-3.
Jakarta. LSIK.
Kuntowijoyo. 1995. Pengantar Ilmu Sejarah:
Yayasan Bentang Budaya.
Mastuhu. 1994. Dinamika Sistem
Pendidikan Pesantren. Jakarta.
Mustafa Cut Fitria. 2014. Perkembangan
Pondok Pesantren Darussa’adah
Cot Puuk Kecamatan Gandapura
Kabupaten Bireuen, 1968-2012.
Skripsi. Banda Aceh: Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Syiah Kuala Banda
Aceh.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah
Vol. 4 No. 1 – Januari 2019 (hal. 13 - 25)
25
M. Yusuf. 2015. Perkembangan Pesantren
Modern Babun Najah Banda Aceh,
1994-2014.Skripsi. Banda Aceh:
Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Syiah
Kuala Banda Aceh.
Qomar. 2005. Pesantren dari Transformasi
Metodologi Menuju Demokratisasi
Institusi: ERLANGGA.
Rauzatul Jannah. 2015. Perkembangan
Dayah Modern Tgk. Chiek Oemar
Diyan Krueng Lamkareung
Kecamatan Indrapuri Kabupaten
Aceh Besar, 1990-2014. Skripsi.
Banda Aceh: Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas
Syiah Kuala Banda Aceh.
Soebahar. 2013. Modernisasi Pesantren
Studi Transformasi Kepemimpinan
Kiai Dan Sistem Pendidikan
Pesantren: Lkis Yogyakarta.
Zuhairini, Dkk. 1999. Sejarah Pendidikan
Islam. Jakarta: Bumi Aksara
www.shalahuddiin.com>html