2
Hubungan antara DM Tipe 2 dan penyakit periodontal telah banyak diketahui. Salah satu manifestasi utama diabetes mellitus adalah periodontitis. Periodontitis secara umum dapat diartikan sebagai inflamasi yang melibatkan struktur jaringan pendukung gigi. Periodontitis dapat menyebabkan inflamasi yang berlebihan dengan meningkatnya TNF-α, IL-6, IL-1 memasuki sirkulasi sistem (Engebreston dkk, 2007) Periodontitis merupakan faktor berkembangnya DM Tipe 2, demikian juga sebaliknya. Pasien DM Tipe 2 lebih sering menderita periodontitis dan lebih parah dibanding pasien non-diabetes (Struch dkk, 2008) Pada penderita diabetes mellitus, dengan meningkatnya kadar glukosa dalam darah dan cairan gingival berarti juga merubah lingkungan mikroflora, menginduksi perubahan bakteri secara kualitatif. Sehingga perubahan tersebut mengarah pada penyakit periodontal yang berat, dan dapat teramati pada penderita diabetes melitus dengan kontrol buruk. Berkaitan dengan jaringan periodontal, hiperglikemia kronik penderita diabetes melitus akan meningkatkan aktivitas kolagenase, dan menurunkan sintesis kolagen. Enzim kolagenase menguraikan kolagen, sehingga ligament periodontal rusak, dan gigi menjadi goyah. Jaringan periodontal akan menjadi kuat kembali apabila diabetes melitus diobati dengan baik (Lingen dkk, 2004) Dari seluruh komplikasi Diabetes Melitus, Periodontitis merupakan komplikasi nomor enam terbesar di antara berbagai macam penyakit dan Diabetes Melitus adalah komplikasi nomor satu terbesar khusus di rongga mulut. Hampir sekitar 80% pasien Diabetes Melitus

Periodontitis Sebagai Manifestasi Penyakit DM

Embed Size (px)

DESCRIPTION

perio

Citation preview

Hubungan antara DM Tipe 2 dan penyakit periodontal telah banyak diketahui. Salah satu manifestasi utama diabetes mellitus adalah periodontitis. Periodontitis secara umum dapat diartikan sebagai inflamasi yang melibatkan struktur jaringan pendukung gigi. Periodontitis dapat menyebabkan inflamasi yang berlebihan dengan meningkatnya TNF-, IL-6, IL-1 memasuki sirkulasi sistem (Engebreston dkk, 2007) Periodontitis merupakan faktor berkembangnya DM Tipe 2, demikian juga sebaliknya. Pasien DM Tipe 2 lebih sering menderita periodontitis dan lebih parah dibanding pasien non-diabetes (Struch dkk, 2008)Pada penderita diabetes mellitus, dengan meningkatnya kadar glukosa dalam darah dan cairan gingival berarti juga merubah lingkungan mikroflora, menginduksi perubahan bakteri secara kualitatif. Sehingga perubahan tersebut mengarah pada penyakit periodontal yang berat, dan dapat teramati pada penderita diabetes melitus dengan kontrol buruk. Berkaitan dengan jaringan periodontal, hiperglikemia kronik penderita diabetes melitus akan meningkatkan aktivitas kolagenase, dan menurunkan sintesis kolagen. Enzim kolagenase menguraikan kolagen, sehingga ligament periodontal rusak, dan gigi menjadi goyah. Jaringan periodontal akan menjadi kuat kembali apabila diabetes melitus diobati dengan baik (Lingen dkk, 2004) Dari seluruh komplikasi Diabetes Melitus, Periodontitis merupakan komplikasi nomor enam terbesar di antara berbagai macam penyakit dan Diabetes Melitus adalah komplikasi nomor satu terbesar khusus di rongga mulut. Hampir sekitar 80% pasien Diabetes Melitus gusinya bermasalah. Tanda-tanda periodontitis antara lain pasien mengeluh gusinya mudah berdarah, warna gusi menjadi mengkilat, tekstur kulit jeruknya (stippling) hilang, kantong gusi menjadi dalam, dan ada kerusakan tulang di sekitar gigi, pasien mengeluh giginya goyah sehingga mudah lepas (Farmer, 1966)

Daftar Pustaka

Engebretson, S., Chertog, R., Nichols, A., Hey-Hadavi, J., Celenti, R. & Grbic, J., The severity of periodontal disease is associated with the development of glucose intolerance in non-diabetics: the Hisayama study, Journal of Clinical Periodontology Vol.3, Hal. 1824.

Struch, F., Dau, M., Schwahn, C., Biffar, R., Kocher, T. & Meisel, P., 2008, Interleukin-1 gene polymorphism, diabetes, and periodontitis: results from the Study of Health in Pomerania (SHIP). Journal of Periodontology Vol.79, Hal. 501507.

Stones, H.H., Farmer E.D., & Lawton F.E., 1966, Stones Oral and Dental Disease, Living Stone, Philadelphia