Upload
nosiarsyahni
View
226
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
Perilaku Pemilih Indonesia 2008
Presentasi PublikCSIS Jakarta
15 Juli 2008
Survei dan Penelitian Lapangan CSIS
� 1979-80: Penelitian tentang pengaruh kepemimpinan tradisional terhadap sikap pemilih
� 1980-81: Penelitian tentang jenis-jenis panutan kepemimpinan
� 1985: Penelitian untuk mengukur seberapa besar � 1985: Penelitian untuk mengukur seberapa besar pengaruh kepemimpinan tradisional
� 1996-97: Penelitian untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan politik dan perolehan suara
� 1999: Penelitian untuk mempelajari respon masyarakat terhadap Pemilu 1999 dan dinamikanya
� 2005: Penelitian tentang Pilkada langsung pertama di Kutai
Tujuan penelitian
� Melihat relevansi teori-teori voting behavior untuk pemilih Indonesia.
� Memetakan karakteristik, dan preferensi politik pemilih Indonesia 2008.politik pemilih Indonesia 2008.
� Melihat peluang para tokoh nasional dalam pemilu 2009.
� Melihat apa yang menjadi isu utama di mata pemilih
Dasar teori
� Politik aliran (King, 2003)– Structural voting (Zuckerman et al.)
� Pemilih rasional (Liddle and Mujani)
� Economic voting (Weyland, 2003) � Economic voting (Weyland, 2003) – Endogenous voting (Anderson, Mendes, and Tverdoba, 2004)
– Political context (Bengtsson, 2004)
� Directional model voting (Iversen, 1994)
� Spatial model voting (Iversen, 1994)
� Representational policy leadership (Iversen, 1994)
� Protest voting (Bergh, 2004)
Metodologi
� Unit analisa: individual dan aggregat dapil� Jumlah sampel: 3000 responden (nonrespon sampel: 5);
merupakan survey perilaku pemilih terbesar sejak 2004 dengan variabel terbanyak
� Representasi: 85% penduduk Indonesia, 76% kursi di DPR� Penentuan sampel dengan kombinasi multi-stage purposive � Penentuan sampel dengan kombinasi multi-stage purposive
sampling dan random sampling:– 13 Propinsi dengan jumlah kursi terbesar dan Propinsi Yogyakarta
untuk mewakili Jawa secara keseluruhan– Dapil terpadat di tiap propinsi– Kabupaten/Kota terpadat dan ibukota propinsi– Pemilihan acak individu responden
� Pengumpulan data lewat wawancara tatap muka dengan kuesioner tanggal 11-17 Mei 2008
� Margin of error + 1.79%
Teori Voting BehaviorTeori Voting Behavior
Endogenous VotingPilihan politik masa lalu seseorang mempengaruhi pe nilaiannya terhadap keadaan ekonomi saat ini
Penilaian thd keadaan ekonomi 2 tahun terakhir
LebihBaik
SamaSaja
LebihBuruk Total
Pilihan presiden
2004
Mega-HM 5.4% 27.9% 66.8% 100%
SBY-JK 8.4% 32.5% 59.0% 100%
Hanya ada sedikit kecenderungan orang yang memilih SBY-JK pada pemilihan presiden 2004 memberikan penilaian yang lebih baik terhadap keadaan ekonomi 2 tahun terakhir (8.4%) dibandingkan dengan yang memilih Mega-HM (5.4%). Mayoritas bekas pemilih SBY -JK maupun mayoritas responden memberikan penilaian buruk terhadap situasi ekonomi 2 tahun te rakhir. Hal ini menunjukkan bahwa pilihan politik m asa lalu seseorang tidak berpengaruh terhadap penilaian keadaan ekonomi.
Economic VotingPreferensi politik seseorang dipengaruhi oleh penil aiannya terhadap keadaan ekonomi
Golkar PDIP PKS PD Lainnya Total
Lebih Baik
25.6%(43)
14.9%(25)
10.7%(18)
11.9%(20)
36.9%(62)
100%(168)
Kea
daan
Eko
nom
i 2 ta
hun
Baik (43) (25) (18) (20) (62) (168)
Lebih Buruk
15.1%(213)
23.5%(329)
12.8%(179)
4.4%(62)
44.2%(620)
100%(1403)K
eada
an E
kono
mi 2
tahu
n te
rakh
ir
Saat ini, dukungan terhadap Golkar dan PD cenderung lebih tinggi di antara responden yang memberikan penilaian baik terhadap keadaan ekonomi (25.6% & 11 .9%) dibandingkan dengan responden yang memberikan penilaian buruk (15.1% & 4.4%). Sementar a dukungan terhadap PDIP (sebagai oposisi) ataupun PKS (sebagai partai alternatif) cenderung lebih tin ggi di antara responden yang memberikan penilaian b uruk terhadap keadaan ekonomi (23.5% & 12.8%) dibandingk an dengan responden yang memberikan penilaian baik (14.9% & 10.7%). Namun yang harus dicatat , jumlah orang yang menilai keadaan ekonomi lebih buruk jauh lebih besar dibandingkan yang menilai lebih baik, bahkan di antara pendukung Golkar maupun PD (seperti tampak dalam angka-angka di dalam kurung)
Economic Voting Preferensi politik seseorang dipengaruhi oleh penil aiannya terhadap keadaan ekonomi
Mega SBY HB X HNW JK Lainnya Total
Lebih Baik
18.0%(30)
34.1%(57)
4.2%(7)
6.0%(10)
4.8%(8)
32.9%(55)
100%(167)
Kea
daan
Eko
nom
i 2 ta
hun
tera
khir
Baik (30) (57) (7) (10) (8) (55) (167)
Lebih Buruk
26.2%(389)
10.4%(154)
10.8%(160)
9.4%(139)
2.7%(40)
40.5%(600)
100%(1482)
Kea
daan
Eko
nom
i 2 ta
hun
tera
khir
Saat ini, dukungan terhadap SBY dan JK cenderung le bih tinggi di antara responden yang memberikan penilaian baik terhadap keadaan ekonomi (34.1% dan 4.8%) dibandingkan dengan responden yang memberikan penilaian buruk (10.4% dan 2.7%). Sement ara dukungan terhadap Mega (sebagai oposisi) ataupun HB X dan HNW (sebagai individu alternatif) cenderung lebih tinggi di antara responden yang memberikan penilaian buruk (26.2%, 10.8%, 9.4%) ter hadap keadaan ekonomi dibandingkan dengan responden yang memberikan penilaian baik (18.0%, 4. 2%, 6.0%). Namun yang harus dicatat , jumlah orang yang menilai keadaan ekonomi lebih buruk jauh lebih besar dibandingkan yang menilai lebih baik, bahkan di antara pendukung SBY maupun JK (seperti tampak dalam angka-angka di dalam kurung).
Kesimpulan 1
� Voting behavior pemilih Indonesia– Pilihan masa lalu seseorang tidak mempengaruhi
penilaiannya thd kinerja pemerintah.– Penilaian seseorang thd kinerja ekonomi – Penilaian seseorang thd kinerja ekonomi
pemerintah mempengaruhi pilihan politiknya.– Masyarakat Indonesia sudah makin mampu
menilai pemerintah secara konsisten dan sesuai dengan realitas hidup mereka.
Partai PolitikPartai Politik
Saat ini, 30% pemilih Indonesia belum menentukan pi lihan parpolnya. Di antara yang sudah menentukan pilihan, PDI-P merupakan partai yang pal ing populer, diikuti oleh Golkar, kemudian PKS. Sementara itu, banyak dari pemilih Indonesia y ang akan menentukan pilihan politiknya di hari pemilu. Ini tidak berarti mereka mudah dipengaruhi “short-term” forces karena ternyata hanya sedikit dari pemilih yang pernah mengalami intimida si atau pemberian uang dan sedikit dari mereka yang pilihannya terpengaruh. Pendukung Golkar mempu nyai loyalitas kedua tertinggi diantara partai politik besar, sementara Golkar dilihat sebagai par tai yang paling berpengalaman dalam memerintah, dan kadernya paling berkualitas. Di ant ara pemilih baru, Golkar merupakan partai yang paling populer.
Pilihan Partai Politik 2008
6.8
11.8
18.1
20.3
PKB
PKS
Golkar
PDI-P
6.1
30
1.7
2.7
5.2
6.8
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
Lainnya
Tidak tahu
PAN
PPP
PD
PKB
P104P86
P104: Partai yang akan dipilih jika diadakan pemilu sekarang (N=2551)P86: Partai yang diharapkan menang dalam pemilu 2009 (N=2696)
Undecided vs. Decided Voters
Decided (%) Undecided (%)Kota 66.8 33.2
Desa 72.4 27.6
Perempuan 68.8 31.2
Laki-laki 71.1 28.9
Pulau Jawa 68.4 31.6
Pulau luar Jawa 74.1 25.9
Pendidikan menengah keatas 70.2 29.8
Pendidikan menengan kebawah 71.0 29.0
26 tahun kebawah 74.2 25.8
26-40 tahun 73.6 26.4
40 tahun keatas 64.6 35.4
Petani 70.5 29.5
Penduduk DKI-Jakarta 60.8 39.2
Short-term forces
� 25% calon pemilih menentukan pilihannya di hari pemilu di tahun 2004
� 35% calon pemilih berencana menetapkan pilihan pastinya di hari pemilu untuk tahun 2009pastinya di hari pemilu untuk tahun 2009
� Hanya 12.9% dan 2.5% calon pemilih yang pernah menerima uang/jasa dan mengalami intimidasi dari parpol tertentu
– Hanya 21.4% dan 16.9% menyatakan akan memberikan suaranya kepada parpol yang memberikan uang dan melakukan intimidasi.
Loyalitas pemilih Golkar
5.3
61
6
PKS
Golkar
PDI-P
3.1
22
0.7
1.7
0.2
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Lainnya
Tidak tahu
PPP
PD
PKB
Pilihan 2009 pemilih Golkar di 2004 (N=352)
Loyalitas pemilih PDI-P
3.8
4
55.1
PKS
Golkar
PDI-P
3.2
28.8
0.9
2.9
1.3
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Lainnya
Tidak tahu
PPP
PD
PKB
Pilihan 2009 pemilih PDI-P di 2004 (N=387)
Loyalitas pemilih PKS
75.4
1.5
0
PKS
Golkar
PDI-P
1.5
17.7
0.8
3.1
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Lainnya
Tidak tahu
PPP
PD
PKB
Pilihan 2009 pemilih PKS di 2004 (N=228)
Loyalitas pemilih P. Demokrat
10.5
8.6
5.6
PKS
Golkar
PDI-P
5.3
47.6
1.1
18.7
2.6
0 10 20 30 40 50
Lainnya
Tidak tahu
PPP
PD
PKB
Pilihan 2009 pemilih P. Demokrat di 2004 (N=251)
Loyalitas pemilih PKB
2.5
4.9
5.4
PKS
Golkar
PDI-P
2.4
34.8
1
0.5
48.5
0 10 20 30 40 50
Lainnya
Tidak tahu
PPP
PD
PKB
Pilihan 2009 pemilih PKB di 2004 (N=190)
Loyalitas pemilih PPP
13.4
7.2
5.2
PKS
Golkar
PDI-P
11.3
26.8
32
1
3.1
0 10 20 30 40 50
Lainnya
Tidak tahu
PPP
PD
PKB
Pilihan 2009 pemilih PPP di 2004 (N=89)
Loyalitas pemilih PAN
0
22.5
5.6
0
PKB
PKS
Golkar
PDI-P
7.1
31
31
0
2.8
0
0 10 20 30 40 50
Lainnya
Tidak tahu
PAN
PPP
PD
PKB
Pilihan 2009 pemilih PAN di 2004 (N=67)
Kota vs. Desa
Kota GolkarPDI-PPKS
0% 20% 40% 60% 80% 100%
Desa
PKSPKBPDLainnyaTidak tahu
Laki-laki vs. Perempuan
Perempuan GolkarPDI-PPKS
0% 20% 40% 60% 80% 100%
Laki-2
PKSPKBPDLainnyaTidak tahu
Jawa vs. luar Jawa
Jawa GolkarPDI-PPKS
0% 20% 40% 60% 80% 100%
Luar Jawa
PKSPKBPDLainnyaTidak tahu
Tingkat pendidikan
SMA keatas GolkarPDI-PPKS
0% 20% 40% 60% 80% 100%
SMP kebawah
PKSPKBPDLainnyaTidak tahu
Kelompok umur
>41GolkarPDI-P
0% 20% 40% 60% 80% 100%
<26
26-40
PDI-PPKSPKBPDLainnyaTidak tahu
14.9
17
19
PKS
PDIP
Golkar
Pemilih pemula (<21 tahun)
25.8
5.4
4.6
6.3
7.1
0 5 10 15 20 25 30
Tidak ada
Lainnya
PPP
PD
PKB
P104: Jika Pemilu diadakan hari ini, partai mana ya ng akan anda pilih? (N=178)
Kelebihan partai
46.9
48.4
67.9
Golkar
Berpengalamanmemerintah
43.1
51.8
42
40
27.1
56.9
0 10 20 30 40 50 60 70
PKS
PDI-P Kaderberkualitas
Pimpinanmerakyat
Apa kelebihan partai X dibanding partai lainnya? (N =2995)
Partai yang paling peduli dan cepat memberikan bant uan jika ada bencana alam (N=1157):PKS : 32.1% Golkar: 27.1% PDI-P: 21.2%
Kesimpulan 2 a
� Partai Politik– Saat ini, PDI-P masih mengungguli Golkar dan menempati
urutan teratas.– Saat ini, sebanyak 30% pemilih belum menentukan
pilihannya.pilihannya.– Banyak dari pemilih di 2004 dan orang yang akan memilih
di 2009 baru akan menentukan pilihannya di hari pemilu.– Tetapi, pengaruh short term forces seperti intimidasi dan
pemberian uang saat menjelang pemilu tidak mempunyai pengaruh yang signifikan.
– Di kalangan pemilih pemula, Golkar merupakan parpol yang paling populer.
Kesimpulan 2 b
� Partai Politik– Berangkat dari pemilih 2004, PKS mempunyai basis pendukung
yang paling loyal diikuti Golkar, PDI-P, dan PKB.– Partai Demokrat sepertinya hanya fenomena sesaat karena
loyalitas pendukungnya sangat rendah.– Dukungan terhadap PPP dan PAN mengalami penurunan drastis
dan banyak dari mantan pendukungnya berpindah ke PKS. Begitu juga dengan Partai Demokrat.
– Golkar dinilai paling berpengalaman dalam memerintah dan mempunyai kader yang paling berkualitas.
– PDIP-P dinilai sebagai partai yang pemimpinnya paling merakyat.– PKS dinilai paling tidak berpengalaman dalam memerintah dan
juga pemimpinnya paling tidak merakyat.
Calon PresidenCalon Presiden
Saat ini, 24% pemilih Indonesia belum menentukan si apa yang akan mereka pilih dalam pemilu capres. Di antara yang sudah menentukan pilihan, Me gawati merupakan capres yang paling populer, diikuti oleh SBY, kemudian HB X. Tren penu runan popularitas SBY terus berlanjut karena masyarakat menilai kinerjanya dalam memulihkan situ asi ekonomi sangat rendah dibandingkan dengan keberhasilannya memperbaiki situasi keamanan . Tidak seperti PDI-P yang mayoritas pendukungnya memilih Megawati, pilihan presiden pen dukung Golkar terpecah ke 5 tokoh. Ini dikarenakan Golkar belum mempunyai capres yang jela s.
Trend Popularitas Capres
35
40
45
50
SBYMega
0
5
10
15
20
25
30
2006 LSI 2007 LSI Januari 2008LSI
Maret 2008ReformInstitute
Awal Mei 2008LSN
MegaHB XHNWWirantoJK
Preferensi Capres 2008
8.8
14.7
23.2
Sri Sultan
SBY
Mega
6
24
3.6
4.2
7.6
7.9
0 5 10 15 20 25 30
Lainnya
Tidak tahu
Gus Dur
JK
Wiranto
HNW
Sri Sultan
P105P88
P105: Jika Pemilu hari ini, siapa yang akan anda pilih? (N=2683) P88: Siapa yang diharapkan jadi presiden 2009? (N=2731)
Penilaian pemilih terhadap SBY
63.3
77.8
Menjaga persatuan
32.5
34.8
44
48.1
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
Menjaga persatuan
Memberantas korupsi
Mendengar keluhan rakyat
Menanggapi masalah rakyat
Memperbaiki kesejahteraan
Melaksanakan janji kampanye
Persentase yang mempunyai penilaian positif.
Preferensi Capres Pemilih GOLKAR 2008
20.8
21.5
SBY
Wiranto
8.6
11
9.3
9.5
19.3
0 5 10 15 20 25
Lainnya
Tidak tahu
Mega
Sri Sultan
JK
Preferensi Capres Pemilih PDI-P 2008
5.4
82.8
Sri Sultan
Mega
1.9
3.4
1
1.6
3.9
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
Lainnya
Tidak tahu
Gus Dur
Wiranto
SBY
Preferensi Capres Pemilih PKS 2008
14.4
52
SBY
HNW
10.1
9.1
2.3
4.1
8
0 10 20 30 40 50 60
Lainnya
Tidak tahu
Mega
Wiranto
Sri Sultan
Kesimpulan 3
� CAPRES– Menurunnya popularitas SBY sebagai calon presiden berlanjut. – Saat ini, Mega sudah mengungguli SBY sebanyak 8% dan
menempati urutan teratas.– Fenomena meningkatnya popularitas HB X berlanjut dengan
posisinya di nomor 3.posisinya di nomor 3.– Menurunnya popularitas SBY sejalan dengan penilaian
masyarakat yang sangat rendah terhadap kinerja pemerintah SBY dalam isu-isu kesejahteraan rakyat.
– Hampir semua pendukung PDI-P mendukung Megawati sebagai capres.
– 50% pendukung PKS mendukung HNW sebagai capres, sementara cukup banyak dari pendukung PKS yang juga mendukung SBY atau HB X sebagai capres.
– Pendukung GOLKAR terbagi ke beberapa tokoh. Hal ini disebabkan GOLKAR belum mempunyai capres yang jelas.
Isu Utama dalam PemiluIsu Utama dalam Pemilu
Isu yang berkaitan langsung dengan kesejahteraan ek onomi rakyat akan menjadi isu yang paling penting dalam Pemilu mendatang.
Isu di mata pemilih
Isu terpenting %
Harga Kebutuhan Pokok 46.1
Kemiskinan 24.2Kemiskinan 24.2
Korupsi 9.3
Pendidikan dan kesehatan 8.0
Keamanan 7.3
Lainnya 5.1
Kemampuan Pemerintah pada Umumnya
51.8
63.8
19.5
31.7
34.8
46.7
0 10 20 30 40 50 60 70
Penciptaan rasa aman
Pemberantasan korupsi
Pendidikan murah dan berkualitas
Penyediaan sembako terjangkau
Pembangunan perumahan rakyat
Pembukaan lapangan kerja
Persentase yang mempunyai penilaian positif (N = 29 95)
Kesimpulan 4
� Isu-isu yang terkait dengan ekonomi (harga kebutuhan pokok dan kemiskinan) merupakan isu utama dalam pemilu kali ini.Kebanyakan pemilih melihat situasi ekonomi � Kebanyakan pemilih melihat situasi ekonomi saat ini buruk (dibandingkan dengan situasi keamanan), dan penilaian ini mempengaruhi pilihan politik mereka.
Umur dan Lapangan Kerja Responden
16.6
Sektor Persentase
Pertanian 38.8
41.6
41.8
<26
26-40
>40
Industri/Pabrik (Manufaktur) 8.7
Konstruksi 3.3
Perdagangan, Hotel, Restoran 19.2
Transportasi dan komunikasi 2.9
Jasa 15.5
Pemerintahan 3.4
Lainnya 8.2
Pendidikan & Aktivitas Responden
56%
4%
31%
29%
8% 12%
32%
19%
<SD SD SMP SMA PT
3% 6%
Bekerja Menganggur Sekolah Ibu RT Lainnya
Terima kasihTerima kasih
Pilihan Capres Undecided Voters
8.8
9.6
12.4
SBY
HB X
Mega
8.7
53.3
2.5
4.7
8.8
0 10 20 30 40 50 60
Lainnya
Tidak tahu
HNW
Wiranto
SBY
Pilihan Cawapres 2008
6.1
7.3
11.9
13.8
Akbar
JK
HB X
HNW
5.5
41.3
2.7
5.6
5.8
6.1
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
Lainnya
Tidak tahu
Agung Laksono
Sutiyoso
Din Syamsudin
Akbar
P91
P91: Siapa yang diharapkan jadi wakil presiden 2009? (N=2731)
Pilihan Partai Politik Perempuan
10.4
18.8
19.9
PKS
PDIP
Golkar
4.5
31.2
3.4
5.1
6.8
0 5 10 15 20 25 30 35
Lainnya
Tidak tahu
PPP
PD
PKB
Pilihan partai politik berdasarkan responden perempuan
Pilihan Capres Perempuan
7.6
8.3
24.1
14.6
Wiranto
HB X
SBY
Mega
5.4
25.8
3.1
4.3
6.6
7.6
0 5 10 15 20 25 30
Lainnya
Tidak tahu
Gus Dur
JK
HNW
Wiranto
Pilihan capres berdasarkan responden perempuan
Tingkat kesukaan Perempuan thd Capres
70
77
80
Mega
HB X
SBY
34
48
51
61
66
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
Gus Dur
Sutiyoso
JK
Wiranto
HNW
Tingkat kesukaan terhadap SBY berdasarkan responden perempuan
Pilihan Partai Politik Laki-laki
13.1
16.5
21.7
PKS
Golkar
PDIP
4.6
28.9
3.1
5.3
6.9
0 5 10 15 20 25 30 35
Lainnya
Tidak tahu
PPP
PD
PKB
Pilihan capres berdasarkan responden laki-laki
Pilihan Capres Laki-laki
9.2
9.3
22.3
14.9
HNW
HB X
SBY
Mega
5.4
22.1
4
4.1
7.6
9.2
0 5 10 15 20 25
Lainnya
Tidak tahu
Gus Dur
JK
Wiranto
HNW
Pilihan capres berdasarkan responden laki-laki
Tingkat kesukaan Laki-laki thd Capres
75
76
83
HNW
SBY
HBX
36
41
47
59
63
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
Gus Dur
JK
Sutiyoso
Wiranto
Mega
Tingkat kesukaan terhadap SBY responden laki-laki