15
1 PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING (STUDI KASUS PADA UD. SAMBAL PECEL FAHMI, KOTA PARE) Aulia Yudhantika Universitas Brawijaya Dr. Himmiyatul Amanah Jiwa Juwita, S.E., M.M., CFP Universitas Brawijaya ABSTRACT In this global era, companies are required to increase their efficiency and effectiveness in their production process in order to increase their competitiveness. Today, companies requires to have accuracy in calculating their production cost. UD. Fahmi, a company producing and selling sambal pecel, has not calculated their cost of goods manufactured based on the accounting standards. The failure has created inaccuracy in the determination of cost of goods manufactured, causing the selling price either too high or too low. This descriptive research is a case study that uses quantitative data, where the sources are secondary data. Collected from interviews and documentation, the data were analyzed using quantitative descriptive analysis. Based on the observation, it is evident that there is a gap in UD. Fahmi because the business has not calculated their cost of goods manufactured correctly, so they fail to identify and group their costs accurately. Different results were derived from both calculations, i.e . full costing method and the company’s method. The cost of goods manufactured obtained from full costing method is lower than that obtained from the company’s method. This happens since full costing method is more detailed than the method used by the company. Keywords : Cost Accounting, Cost of Goods Manufactured, Full Costing Method

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) DENGAN …

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) DENGAN …

1

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP)

DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING

(STUDI KASUS PADA UD. SAMBAL PECEL FAHMI, KOTA

PARE)

Aulia Yudhantika

Universitas Brawijaya

Dr. Himmiyatul Amanah Jiwa Juwita, S.E., M.M., CFP

Universitas Brawijaya

ABSTRACT

In this global era, companies are required to increase their efficiency and effectiveness in

their production process in order to increase their competitiveness. Today, companies

requires to have accuracy in calculating their production cost. UD. Fahmi, a company

producing and selling sambal pecel, has not calculated their cost of goods manufactured

based on the accounting standards. The failure has created inaccuracy in the determination

of cost of goods manufactured, causing the selling price either too high or too low. This

descriptive research is a case study that uses quantitative data, where the sources are

secondary data. Collected from interviews and documentation, the data were analyzed

using quantitative descriptive analysis. Based on the observation, it is evident that there is

a gap in UD. Fahmi because the business has not calculated their cost of goods

manufactured correctly, so they fail to identify and group their costs accurately. Different

results were derived from both calculations, i.e. full costing method and the company’s

method. The cost of goods manufactured obtained from full costing method is lower than

that obtained from the company’s method. This happens since full costing method is more

detailed than the method used by the company.

Keywords :

Cost Accounting, Cost of Goods Manufactured, Full Costing Method

Page 2: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) DENGAN …

2

ABSTRAK

Perusahaan diharuskan untuk meningkatkan efesiensi serta efektivitas proses

produksinya agar dapat meningkatkan daya saing. Persaingan di dunia global saat ini

menuntut produsen barang tersebut tepat dalam metode perhitungan harga produksinya.

Perusahaan sambal pecel UD. Fahmi belum melakukan perhitungan Harga Pokok Produksi

(HPP) sesuai dengan standar akuntansi, sehingga terjadi ketidaktepatan dalam penentuan

HPP dan menyebabkan harga penjualan terlalu tinggi ataupun terlalu rendah. Penelitian ini

merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Jenis data menggunakan

data kuantitatif, sedangkan sumber data menggunakan data sekunder. Menggunakan teknik

pengumpulan data berupa wawancara dan dokumentasi. Metode analisis data

menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini terdapat kesenjangan pada

UD. Fahmi karena usaha tersebut belum melakukan perhitungan HPP sehingga tidak dapat

mengidentifikasi dan menggolongkan biayanya dengan benar. Perhitungan HPP dengan

metode full costing apabila dibandingkan dengan metode UD. Fahmi memberikan hasil

yang berbeda, yaitu lebih kecil menggunakan metode full costing. Hal ini disebabkan

karena perhitungan menggunakan metode full costing dapat lebih terperinci daripada

metode milik perusahaan.

Kata Kunci :

Akuntansi Biaya, Harga Pokok Produksi, Full Costing Method

Page 3: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) DENGAN …

3

1. Pendahuluan

Kuliner nasi pecel di Jawa Timur

menjamur drastis akhir-akhir ini

meningkat sangat drastis karena

masyarakat telah tahu bahwa nasi

pecel itu selain enak, bergizi, dan juga

menyehatkan. Karena pada dasarnya

bumbu-bumbu pada nasi pecel itu

bergizi dan nikmat. Menurut Wardoyo

(2016) nasi pecel telah diakui oleh 5

kota besar di Indonesia, yaitu Madiun,

Ponorogo, Tulungagung, Nganjuk dan

Kediri. Namun yang menjadi pelopor

nasi pecel adalah Kota Madiun.

Nasi pecel merupakan makanan

yang dinikmati oleh semua kalangan

masyarakat karena nasi pecel termasuk

makanan yang murah sekaligus

menyehatkan. Investasi usaha nasi

pecel cukup murah serta alat

produksinya yang sederhana sehingga

banyak sekali yang berminat untuk

menjual nasi pecel.

Namun dilihat dari banyaknya

penjual nasi pecel, menyebabkan

persaingan harga yang tidak dapat

dikontrol. Banyak didapatkan harga

penjual nasi pecel berbeda satu sama

lain, walaupun tidak semuanya seperti

itu. Perusahaan harus mau dan mampu

untuk mengontrol penjualannya agar

mendapatkan keuntungan yang stabil,

tidak merugikan pihak lainnya.

Penentuan harga pokok produksilah

yang menjadi solusinya. Mulyadi

(2015) berpendapat bahwa penentuan

harga pokok produksi disajikan dan

bermanfaat bagi manajemen untuk

menentukan harga jual produk,

memantau realisasi biaya produksi,

menghitung laba atau rugi bruto

periode tertentu, dan menentukan

harga pokok persediaan produk jadi

dan produk dalam proses.

Menurut Baldric et al (2013) dalam

penentuan harga pokok produksi

terdapat dua kelompok pendekatan

yang dapat digunakan untuk

menghitung biaya produksi, yaitu

dengan pendekatan konvensional dan

pendekatan kontemporer. Metode

konvensional saat ini lebih banyak

digunakan daripada menggunakan

metode kontemporer. Namun akhir-

akhir ini, trend menggunakan metode

kontemporer juga meningkat.

Metode konvensional yang bersifat

full costing mempunyai produk yang

dihasilkan bersifat seragam dan hanya

menggunakan sedikit variasi proses

dalam produksinya, serta hanya

terdapat satu aktivitas produksi utama

Page 4: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) DENGAN …

4

dan komponen biaya overhead masih

relatif sedikit. Sedangkan metode

konvensional yang bersifat variable

costing mengembangkan proses

produksinya dengan pendekatan

departementalisasi yang dalam proses

produksinya mulai ada variasi proses

dalam proses, dan terdapat beberapa

variasi dominan karena produk yang

dihasikan juga mulai bervariasi

walaupun tidak banyak, sehingga

konsumsi biaya overhead mula i

signifikan dan beragam.

Dalam metode kontemporer, yaitu

Activity Based-Costing (ABC)

disebabkan keinginan konsumen saat

ini semakin beragam dan menyuka i

produk yang bersifat personal yang

berdampak pada tingginya variasi

produk.

Sehubungan dengan uraian di atas,

maka penulis tertarik untuk

mengambil objek yaitu UD. Fahmi

yang merupakan industri manufak tur

sambal pecel yang mulai banyak

dinikmati oleh masyarakat. Penelit ian

ini bertujuan untuk membantu

perhitungan harga pokok produksi

yang menggunakan metode full

costing agar UD. Fahmi dapat

menentukan harga jual yang tepat bagi

usaha sambal pecel tersebut.

2. Landasan Teori

AKUNTANSI BIAYA

Pengertian Akuntansi Biaya

Menurut Carter dan Ursy, akuntansi

biaya adalah perhitungan biaya dengan

tujuan untuk aktivitas perencanaan dan

pengendalian, perbaikan kualitas dan

efisien, serta pembuatan keputusan

yang bersifat rutin atau strategis.

Sedangkan menurut R.A. Supriyono,

akuntansi biaya adalah salah satu

cabang akuntansi yang merupakan alat

manajemen untuk mengontrol dan

merekam transaksi biaya secara

sistematis, serta menyajikan informas i

biaya dalam bentuk laporan biaya.

Tujuan Akuntansi Biaya

Tujuan dari akuntansi biaya adalah

memberikan informasi bagi

kepentingan manajemen dalam

melakukan pengambilan data yang

telah disimpulkan sehingga akan

membantu dalam melakukan

perencanaan, pengawasan, yang

diperlukan dalam membuat suatu

produk, dan menghitung dalam

menghitung harga pokok produksi

atau jasa yang dihasilkan secara tepat

dan teliti.

Page 5: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) DENGAN …

5

Siklus Akuntansi Biaya

Siklus akuntansi biaya dalam suatu

perusahaan sangat dipengaruhi oleh

siklus kegiatan usaha perusahaan

tersebut. Siklus kegiatan perusahaan

terdapat 3 tipe, yaitu dagang, jasa, dan

manufaktur. Siklus akuntansi dalam

perusahaan manufaktur digunakan

untuk mengikuti proses pengolahan

produk.

BIAYA

Pengertian Biaya

Biaya adalah bagian yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan bisnis.

Setiap kegiatan yang dilakukan oleh

perusahaan membutuhkan biaya

dalam proses produksinya.

Penggolongan Biaya

Mulyadi (2016) mengemukakan

beberapa cara penggolongan biaya,

yaitu : (1) penggolongan biaya

menurut objek pengeluaran; (2)

penggolongan biaya menurut fungs i

pokok dalam perusahaan; (3)

penggolongan biaya menurut

hubungan biaya dengan sesuatu yang

dibiayai; (4) penggolongan biaya

menurut perilakunya dalam

hubungannya dengan perubahan

volume aktivitas; dan (5)

penggolongan biaya atas dasar jangka

waktu manfaatnya.

HARGA POKOK PRODUKSI

Pengertian Harga Pokok Produksi

Harga pokok produksi merupakan

elemen penting untuk menila i

keberhasilan dari perusahaan dagang

atau manufaktur. Harga pokok

produksi mempunyai kaitan erat

dengan indikator- indikator tentang

suksesnya suatu perusahaan.

Harga pokok produksi adalah

akumulasi dari biaya-biaya yang

dikorbankan untuk proses produksi

yang diukur dengan satuan uang

sehingga menghasilkan sesuatu

produk dalam satu periode.

Manfaat Harga Pokok Produksi

Menurut Mulyadi (2015) dalam

perusahaan yang berproduksi massa,

informasi harga pokok produksi yang

dihitung untuk jangka waktu tertentu

bermanfaat bagi manajemen untuk

menentukan harga jual produk,

memantau realisasi biaya produksi,

menghitung laba atau rugi bruto

periode tertentu, dan menentuka n

harga pokok persediaan produk jadi

dan produk dalam proses.

Page 6: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) DENGAN …

6

Sumber : Data diolah, 2017

Biaya Produksi Harga Pokok Produksi Harga Pokok Penjualan

Bahan baku langsung xxx

Saldo awal bahan baku xxx

Ditambah : Pembelian bahan baku xxx

Total bahan baku tersedia xxx

Dikurangi : Bahan baku tidak langsung

termasuk dalam overhead pabrik (xxx)

Tenaga kerja langsung xxx

Overhead pabrik yang dibebankan ke

barang dalam proses xxx

Total biaya produksi xxx

Bahan baku langsung xxx

Saldo awal bahan baku xxx

Ditambah : Pembelian bahan baku xxx

Total bahan baku tersedia xxx

Dikurangi : Bahan baku tidak langsung

termasuk dalam overhead pabrik (xxx)

Tenaga kerja langsung xxx

Overhead pabrik yang dibebankan ke

barang dalam proses xxx

Total biaya produksi xxx

Ditambah : Saldo awal barang dalam proses xxx

Dikurangi : Saldo akhir barang dalam proses (xxx)

Harga Pokok Produksi xxx

Saldo awal barang jadi xxx

Ditambah : Harga pokok produksi xxx

Barang tersedia untuk dijual xxx

Dikurangi : Saldo akhir barang jadi (xxx)

Harga pokok penjualan belum disesuaikan xxx

Ditambah :Overhead dibebankan terlalu

rendah xxx

Harga pokok penjualan disesuaikan xxx

Tabel 1. Perbedaan Biaya Produksi, Harga Pokok

Produksi, dan Harga Pokok Penjualan

Page 7: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) DENGAN …

7

Unsur-unsur Harga Pokok Produksi

Hansen dan Mowen (2009), biaya

produksi dapat diklasifikas ikan

menjadi 3 elemen biaya yang dapat

dibebankan terhadap produk. Biaya-

biaya itu adalah biaya bahan langsung,

biaya tenaga kerja langsung, dan biaya

overhead.

BIAYA KONVENSIONAL

Pengertian Sistem Biaya

Konvensional

Penentuan harga pokok produksi

konvensional terdiri dari full costing

dan variable costing. Metode full

costing mempunyai produk yang

dihasilkan bersifat seragam dan hanya

menggunakan sedikit variasi proses

dalam produksinya, serta hanya

terdapat satu aktivitas produksi utama

dan komponen biaya overhead masih

relatif sedikit. Sedangkan metode

variable costing mengembangkan

proses produksinya dengan

pendekatan departementalisasi yang

dalam proses produksinya mulai ada

variasi proses dalam proses, dan

terdapat beberapa aktivitas dominan

karena produk yang dihasilkan juga

bervariasi walaupun tidak banyak,

sehingga konsumsi biaya overhead

mulai signifikan dan beragam.

Keterbatasan Sistem Biaya

Konvensional

Dalam beberapa situasi, menurut

Blocker, dkk. (2007), keterbatasan

utama dalam penentuan harga pokok

menggunakan metode konvensiona l

adalah penggunaan tarif tunggal yang

mendasar pada volume. Tarif ini

menghasilkan biaya produk yang tidak

akurat jika sebagian besar biaya

overhead pabrik tidak berhubungan

dengan volume, dan jika perusahaan

menghasilkan komposisi produk yang

bermacam-macam dengan volume,

ukuran, dan kompleksitas yang

berbeda-beda.

Biaya Produksi

Biaya produksi adalah biaya yang

berhubungan dengan fungsi pokok

atau kegiatan pengolahan bahan baku

menjadi produk selesai. Dalam biaya

produksi, terdapat biaya bahan baku

langsung, biaya tenaga kerja langsung,

dan biaya overhead pabrik langsung.

Biaya bahan baku langsung timbul

karena pemakaian bahan. Biaya bahan

baku langsung adalah harga pokok

bahan yang dipakai dalam produksi

untuk membuat barang. Biaya tenaga

kerja langsung adalah biaya yang

timbul karena pemakaian tenaga kerja

Page 8: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) DENGAN …

8

yang digunakan untuk mengolah

bahan baku menjadi bahan jadi.

Sedangkan biaya overhead pabrik

adalah elemen biaya produksi selain

biay bahan baku langsung dan biaya

tenaga kerja langsung, yang terdiri dari

biaya bahan baku tidak langsung,

biaya tenaga kerja tidak langsung, dan

biaya pabrik lainnya.

Metode Full Costing

Metode full costing adalah metode

penentuan kos produksi yang

menghitung semua unsur biaya bahan

baku langsung, biaya tenaga kerja

langsung, dan biaya overhead pabrik

yang variabel maupun tetap.

Menurut Mulyadi (2005), bahwa di

dalam pendekatan full costing terdapat

berbagai pengorbanan sumber

ekonomi ini yang disajikan dalam

laporan laba rugi yang dikelompokkan

ke dalam 3 golongan, yaitu : (1)

pengorbanan sumber ekonomi untuk

mengolah bahan baku menjadi produk

jadi, yang dikelompokkan dengan

judul “biaya produksi”; (2)

pengorbanan sumber ekonomi untuk

kegiatan pemasaran produk jadi, yang

dikelompokkan dengan judul “biaya

pemasaran”; dan (3) pengorbanan

sumber ekonomi untuk kegiatan selain

produksi dan pemasaran produk, yang

kemudian dikelompokkan dengan

judul “biaya administrasi dan umum”.

3. Metode

JENIS DAN SIFAT PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis

penelitian deskriptif, karena tujuan

dari deskriptif yaitu mendeskrips ika n

atau menyajikan gambaran lengkap

mengenai suatu fenomena dengan

masalah yang diteliti antara fenomena

yang diuji.

Sifat Penelitian

Sifat dari penelitian ini adalah studi

kasus yang merupakan penelit ian

dengan karakteristik masalah yang

berkaitan dengan latar belakang dan

kondisi saat ini dari subjek yang

diteliti serta interaksinya dengan

lingkungan.

OBJEK PENELITIAN

Objek dalam penelitian ini adalah

UD. Fahmi yang berlokasi di Jalan

Merak, no. 25, Desa Semanding, Pare.

JENIS DAN SUMBER DATA

Jenis Data

Dalam penelitian ini, jenis data

yang digunakan yaitu data kuantitat i f.

Menurut Sugiono (2010), data

kuantitatif merupakan data yang

Page 9: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) DENGAN …

9

dipaparkan dalam bentuk angka-

angka.

Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data sekunder.

Menurut Sekaran (2003), data

sekunder adalah data-data yang

dikumpulkan dari sumber-sumber

yang sudah ada seperti arsip, catatan

yang telah dipublikasikan melalui

media masa, situs web, dan

sebagainya.

METODE PENGUMPULAN DATA

Dalam pengumpulan data pada UD.

Fahmi, peneliti melakukan wawancara

dan berdiskusi secara langsung dengan

pihak-pihak yang terkait dengan

penelitian dan melalui dokumentas i

dengan cara mengumpulkan data-data

yang dibutuhkan untuk penelitian.

METODE ANALISIS DATA

Metode analisis yang digunaka n

dalam penelitian ini adalah analis is

deskriptif kuantitatif. Menurut

Sugiyono (2011), metode deskriptif

kuantitatif yaitu metode yang

digunakan untuk menggambarkan atau

menganalisis biaya pokok perusahaan

(yang berupa biaya produksi; biaya

bahan baku langsung, biaya tenaga

kerja langsung, dan biaya overhead

pabrik langsung; biaya pemasaran; dan

biaya administrasi dan umum) tetapi

tidak digunakan untuk membuat

kesimpulan yang lebih luas.

Tahapan dari penelitian ini dimula i

dari : 1) pengumpulan data, 2)

perhitungan harga pokok produksi

dengan metode full costing, 3)

perhitungan harga pokok produksi

dengan metode yang digunakan oleh

perusahaan, dan 4) penarikan

kesimpulan.

4. Hasil

Sebelum menghitung harga pokok

produksi sesuai dengan metode full

costing, di klasifikasikan biaya-biaya

terlebih dahulu, apakah biaya tetap

atau biaya variabel.

Sumber : Data diolah, 2017

Tabel 2. Penggolongan Biaya

UD.Fahmi Bulan Oktober 2016

Page 10: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) DENGAN …

10

Berikut ini adalah biaya-biaya yang

dikeluarkan selama Bulan Oktober

2016

BIAYA BAHAN BAKU

LANGSUNG

Sumber : Data diolah, 2017

Tabel 3. Biaya Bahan Baku Langsung

Bulan Oktober 2016

BIAYA TENAGA KERJA

LANGSUNG

Sumber : Data diolah, 2017

Tabel 4. Biaya Tenaga Kerja

Langsung Bulan Oktober 2016

BIAYA OVERHEAD PABRIK

Perhitungan Biaya Tenaga Kerja

Tidak Langsung

Sumber : Data diolah, 2017

Tabel 5. Biaya Tenaga Kerja Tidak

Langsung Bulan Oktober 2016

Perhitungan Biaya Penyusutan

Sumber : Data diolah, 2017

Tabel 6. Biaya Penyusutan

Bulan Oktober 2016

Page 11: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) DENGAN …

11

PERHITUNGAN BIAYA

PEMELIHARAAN

Sumber : Data diolah, 2017

Tabel 7. Biaya Pemeliharaan Bulan

Oktober 2016

PERHITUNGAN BIAYA

ASURANSI

Sumber : Data diolah, 2017

Tabel 8. Biaya Asuransi pada Bulan

Oktober 2016

PERHITUNGAN BIAYA LISTRIK

Sumber : Data diolah, 2017

Tabel 9. Biaya Listrik Bulan Oktober 2016

TOTAL PERHITUNGAN BIAYA

OVERHEAD

Sumber : Data diolah, 2017

Tabel 10. Biaya Overhead Pabrik

Bulan Oktober 2016

PERHITUNGAN TOTAL HARGA

POKOK PRODUKSI

MENGGUNAKAN FULL COSTING

Sumber : Data diolah, 2017

Tabel 11. Total Harga Pokok

Produksi Bulan Oktober 2016

Page 12: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) DENGAN …

12

PERHITUNGAN HARGA POKOK

PRODUKSI MENURUT UD.FAHMI

Setiap hari UD. Fahmi produksi

sebanyakk 15 resep atau mencapai

estimasi 1,5 kuintal sambal pecel yang

menjadi 3.000 bungkus perhari.

Dimana sambal pecel UD. Fahmi

memiliki berat perbungkus 0,5 kg

dengan harga jual sebesar Rp. 1.800

perbungkus. Pendapatan penjualan

sambal pecel perhari sebanyak 3.000

bungkus dikalikan dengan harga

sambal pecel yaitu Rp 1.800 yaitu Rp

5.400.000 perhari. Dalam perbulan

pendapatan penjualan sambal pecel

yaitu penjualan perhari yaitu Rp.

5.400.000 dikalikan dengan selama

satu bulan berproduksi yaitu 26 hari,

mendapatkan pendapatan penjualan

sebulan sebesar Rp 140.400.000.

Dengan perkiraan harga pokok

produksi UD.Fahmi adalah berkisar

antara 70-85% dari total penjualan

atau dengan estimasi laba perusahaan

sebesar 15-30%.

Dengan demikian harga pokok

produksi UD. Fahmi adalah

pendapatan penjualan sebulan sebesar

Rp. 140.400.000 dikalikan dengan

perkiraan harga pokok produksi UD.

Fahmi yaitu 70% sampai dengan 85%

adalah antara Rp 98.200.000 hingga

Rp 119.340.000 selama satu bulan.

5. Pembahasan dan Kesimpulan

PEMBAHASAN

Perbandingan Hasil Analisis

Sumber : Data diolah, 2017

Tabel 12. Perbandingan Perhitungan

Harga Pokok Produksi Menurut

UD.Fahmi dengan Metode Full Costing

Usaha Dagang Sambal Pecel, UD.

Fahmi, dalam memproduksi sekaligus

menjual sambal pecel mempunya i

perbedaan hasil yang lebih tinggi,

yaitu berkisar antara Rp 98.200.000

sampai 119.340.000, sedangkan jika

sesuai dengan harga pokok produksi

menggunakan full costing, mencapai

sebesar Rp 86.420.865, dikarenakan

Page 13: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) DENGAN …

13

UD. Fahmi tidak melakukan

perhitungan harga pokok produksi

menggunakan full costing.

Penjelasan hasil dari penelit ian

harga pokok produksi untuk

pengusaha kecil adalah tidak semua

pengusaha kecil yang menerapkan

perhitungan harga pokok produksi

dengan menggunakan metode full

costing. Hal tersebut menyebabkan

pengusaha kecil menjual hasil

produksinya dengan tidak optimal,

bisa terlalu tinggi ataupun terlalu

rendah. Namun sayangnya, hal

tersebut dapat menyebabkan kerugian

bagi pengusaha kecil karena kalah

bersaing dengan pengusaha yang

lainnya yang telah menerapkan harga

pokok produksi dalam penjualannya.

KESIMPULAN

Pada penelitian ini, dengan

menggunakan perhitungan harga

pokok produksi dengan metode full

costing, telah diidentifikasi biaya

produksi terlebih dahulu, yaitu biaya

bahan baku langsung sebesar Rp

82.507.750, biaya tenaga kerja

langsung sebesar Rp 2.600.000, dan

biaya overhead pabrik total sebesar Rp

1.313.115. Sehingga harga pokok

produksi dalam UD. Fahmi dengan

menggunakan metode full costing

yaitu sebesar Rp 86.420.865. Harga

pokok produksi menurut perhitungan

perusahaan yang tidak melakukan

perhitungan berdasarkan dengan harga

pokok produksi menunjukkan hasil

yang lebih tinggi, yaitu berkisar antara

Rp 98.200.000 sampai Rp

119.340.000.

Saran dari peneliti yang dapat

diberikan kepada UD. Fahmi adalah

sebagai berikut :

1. Sebaiknya mempraktekkan

kondisi keuangannya dengan

perhitungan harga pokok produksi

menggunakan metode full costing,

sehingga dapat mengoptimalkan

laba dengan wajar.

2. Sebaiknya mengefisienkan biaya

yang dikeluarkan agar harga

pokok produksi dapat lebih

rendah, sehingga mampu meraih

pasar yang lebih luas untuk

bersaing dengan perusahaan

sejenis.

3. Sebaiknya memperhitungkan

penyusutan barang-barang

produksi, sehingga dapat

meminimalisir kesalahan dari

produk yang telah habis masa

pakainya.

Page 14: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) DENGAN …

14

6. Daftar Pustaka

Alfa Nehemia Chrisnes, 2016,

“Analisis Perhitungan Harga

Pokok Produksi Menggunakan

Metode Full Costing (Studi

Kasus pada Pabrik Pupuk CV.

Anugrah Tani Makmur di

Gresik)”, Skripsi, Univers itas

Brawijaya, Malang.

Andre Henri Slat, 2013, “Analisis HPP

dengan Metode Full Costing dan

Penentuan Harga Jual”, Jurnal,

vol. 1, no. 3.

Ayu Dewi Anggraeni, 2015, “Analis is

Biaya Produksi dan

Profitabilitas pada Pabrik Gula

Kebon Agung Malang”, Skripsi,

Universitas Brawijaya, Malang.

Siregar, Suripto, Hapsoro, Widodo, dan

Blyanto, 2013, Akuntansi

Manajemen, Salemba Empat,

Jakarta.

Fira Maulidya, 2016, “Penentuan Harga

Pokok Produksi Usaha Kerupuk

Ikan Menggunakan Metode Full

Costing (Studi Kasus pada

Usaha Kerupuk Ikan UD.

Sumber Rasa Banyuwangi)”,

Skripsi, Universitas Brawijaya,

Malang.

Garrison, Rey H. dan Noreen, Eric W.,

2013, Akuntansi Manajerial

Edisi ke-XIV, Salemba Empat,

Jakarta.

Ika Novitasari Yasinta, 2016,

“Perhitungan Harga Pokok

Produksi dengan Menggunakan

Pendekatan Metode

Konvensional dan Activity

Based Costing (ABC) (Studi

Kasus UKM Tenun Ikat “Medali

Mas” Kediri)”, Skripsi,

Universitas Brawijaya, Malang.

Indah Fitri Rusmala, 2012,

“Pentingnya Penerapan Metode

Full Costing dalam Rangka

Menetapkan Harga Pokok

Produksi pada Peternak Ayam

UD. Family Poultry Shop di

Kabupaten Blitar”, Skripsi,

Universitas Brawijaya, Malang.

Mulyadi, 2001, Akuntansi Manajemen

Konsep, Manfaat, dan Rekayasa

Edisi ke-III, Salemba Empat,

Jakarta.

Page 15: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) DENGAN …

15

Mulyadi, 2016, Akuntansi Biaya Edisi

ke-XII, Unit Penerbit dan

Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu

Manajemen YKPN, Yogyakarta.

Organisasi, 2012, “Isi Kandungan Gizi

Pecel – Komposisi Nutrisi

Bahan Makanan”,

http://www.organisasi.org/1970

/01/isi-kandungan-gizi-pecel-

komposisi-nutrisi-bahan-

makanan.html

Pradana Setiadi, David P.E. Saerang,

dan Treessja Runtu, 2014,

“Perhitungan HPP dalam

Penentuan Harga Jual pada CV.

Minahasa Mantap Perkasa”,

Jurnal, vol. 14, no. 2.

Rifiana Nengtiyas, 2016, “Analis is

Perhitungan Harga Pokok

Produksi dengan Menggunakan

Metode Full Costing dan

Activity Based Costing (ABC)

(Studi Kasus pada UD. Dua

Putra – Kabupaten Jombang)”,

Skripsi, Universitas Brawijaya,

Malang.

Silvia Purawouw, 2013, “Analis is

Perbandingan Metode

Penentuan Harga Pokok

Produksi pada PT. Bangun

Wenang Beverage CO.”, Jurnal,

vol. 1, no. 4.

Wardoyo Erina, 2016, “Bikin

Bingung, Nasi Pecel Itu

Sebenarnya Asalnya dari Mana

Sih?”,

https://www.brilio.net/kuliner/b

ikin-bingung-nasi-pecel- itu-

sebenarnya-asalnya-dari-mana-

sih-160415w.html

Zainal Aripin, 2014, “Analisis Harga

Pokok Produksi Tahu – Tempe

pada Home Industry Lele Jaya

Manna, Bengkulu Selatan”,

Skripsi, Universitas Bengkulu,

Bengkulu.