166

PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

  • Upload
    others

  • View
    16

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN PADAUD. MITRA ABADI DI DESA DURIWETAN KECAMATAN MADURAN

KABUPATEN LAMONGAN

SKRIPSIPROGRAM STUDI AGROBISNIS PERIKANAN

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN

Oleh :MUHAMMAD ALI FIKRI UFIK

NIM.135080401111111

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANUNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG2017

Page 2: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN PADAUD. MITRA ABADI DI DESA DURIWETAN KECAMATAN MADURAN

KABUPATEN LAMONGAN

SKRIPSI

PROGRAM STUDI AGROBISNIS PERIKANANJURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN

Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Perikanan di FakultasPerikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Brawijaya

Oleh :MUHAMMAD ALI FIKRI UFIK

NIM.135080401111111

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANUNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG2017

Page 3: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

SKRIPSI

PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN PADAUD. MITRA ABADI DI DESA DURIWETAN KECAMATAN MADURAN

KABUPATEN LAMONGAN

Oleh :MUHAMMAD ALI FIKRI UFIK

NIM.135080401111111

Telah dipertahankan di depan pengujiPada tanggal 21 Desember 2017

Dan dinyatakan telah memenuhi syaratSK Dekan No: ______________________________Pada tanggal: ______________________________

Menyetujui,Dosen Penguji I Dosen Pembimbing I

Dr. Ir. Harsuko Riniwati, MP Dr. Ir. Agus Tjahjono, MSNIP. 19660604 199002N2 002 NIP. 19630820 198802 1 001Tanggal : Tanggal :

Dosen Penguji II Dosen Pembimbing II

Zainal Abidin, S.Pi, MBA, MP Tiwi Nur jannati Utami, S.Pi, MMNIP. 19770221 200212 1 008 NIP. 19750322 200604 2 002Tanggal : Tanggal :

Mengetahui,Ketua Jurusan SEPK

Dr. Ir. Nuddin Harahab, MPNIP. 19619417 199003 1 001Tanggal :

Page 4: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

PERNYATAAN ORISINALITAS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi yang saya tulis ini benar-

benar merupakan hasil karya saya sendiri, dan sepanjang pengetahuan saya

juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh

orang lain kecuali yang tertulis dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar

pustaka.

Apabila kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan dkripsi ini hasil

penjiplakan (plagiasi), maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan

tersebut, sesuai hukum yang berlaku di Indonesia.

Malang, Oktober 2017Mahasiswa

Muhammad Ali Fikri Ufik135080401111111

Page 5: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

RINGKASAN

MUHAMMAD ALI FIKRI UFIK. Perencanaan Strategi Bisnis UKM PengolahanIkan Pada UD. Mitra Abadi Di Desa Duriwetan Kecamatan Maduran KabupatenLamongan ( Dibawah bimbingan Dr. Ir. Agus Tjahjono, MS dan Tiwi NurjannatiUtami, S.Pi, MM).

Potensi perikanan dan kelautan Kabupaten Lamongan cukup signifikan,meliputi perikanan tangkap, perikanan budidaya dan sektor usaha perikananlainnya, selain usaha penangkapan ikan dilaut dengan rata-rata produksi 63.000ton pertahun dengan jumlah armada kapal/perahu 5.617 unit dan jumlah nelayansebanyak 23.807 orang. Usaha penangkapan juga dilakukan diperairan umumberupa rawa-rawa dan waduk serta sungai dengan produksi rata-rata 2.192 tonpertahun. Pada perikanan budidaya, kegiatan diusahakan pada areal sekitar25.322 hektar yang meliputi tambak seluas1.380 hektar, sawah tambak 23.602hektar dan kolam seluas 340 hektar, adapun nilai produksi perikanan budidayarata-rata 29.758 ton pertahun yang diusahakan oleh 159.440 orang. Dengantingginya potensi ikan yang dihasilkan dari hasil budidaya dan penangkapan,maka perlu adanya usaha pengolahan ikan agar nilai ikan menjadi bertambahdan bisa digunakan untuk meningkatkan perekonomian, salah satunya UD. MitraAbadi yang memproduksi olahan ikan bakso ikan dan nugget ikan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kondisi usahapengolahan ikan dilihat dari aspek teknis, aspek manajemen, aspek pemasarandan aspek finansial di UD. Mitra Abadi Desa Duriwetan, Kecamatan Maduran,Kabupaten Lamongan, menganalisis strategi bisnis dengan pendekatan bisnismodel kanvas pada UKM pengolahan ikan pada UD. Mitra Abadi DesaDuriwetan, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan, dan menyusunperencanaan strategis pada UKM pengolahan ikan pada UD. Mitra Abadi DesaDuriwetan, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan.

Penelitian ini dilaksanakan pada UD. Mitra Abadi yang berlokasi di DesaDuriwetan, Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan. Waktu penelitiandilaksanakan pada bulan juli 2017. Metode penelitian yang digunakan yaitudeskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Teknik analisis data yang dilakukanterdiri dari analisis dekskriptif kualitatif yang digunakan untuk menganalisis aspekteknis, manajemen, pemasaran, dan strategi dengan pendekatan bisnis modelkanvas. Selanjutnya adalah analisis kuantitatif yang digunakan untukmenganalisis aspek keuangan. Kemudian dilakukan juga analisis SWOT untukmenentukan alternatif startegi yang digunakan.

Berdasarkan hasil analisis dari 4 aspek usaha yaitu aspek teknis, aspekmanajemen, aspek pemasaran dan aspek keuangan didapatkan hasil untukaspek teknis, pada proses produksi sudah menggunakan mesin dalamproduksinya, sarana dan prasarana yang digunakan masih ada yang tradisionalsebagian besar tetapi sudah mulai ditunjang dengan peralatan modern sepertilemari pendingin. Aspek manajemen yang dianalisis yaitu berkaitan denganperencanaan, pengorganisasian, pergerakan dan pengawasan. Fungsimanajemen tersebut sudah diterapkan dan dilakukan oleh pemilik usaha dankaryawan yang ada. Aspek pemasaran yang dianalisis yaitu berkaitan dengan

Page 6: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

teknik pemasaran, daerah pemasaran, bauran pemasaran yang terdiri dari 4Pyaitu product, place, price dan promotion. Saluran pemasaran pada usaha iniyaitu pemasaran langsung dan tidak langsung. Pada aspek keuangan dianalisisBerdasarkan analisis data finansiil yang didapatkan jumlah modal tetapsebesar Rp. 333.149.000,00 dan modal kerja sebesar Rp. 1.645.244.500.Penerimaan dalam kurun waktu satu tahun dengan menghasilkan 2 produkadalah sebesar Rp.2..617.680.000. R/C Ratio sebesar 1.59 lebih besar dari criteria1 sehingga usaha pengolahan ikan ini memberikan keuntungan bagi usaha.Rata-rata produksi diatas BEP yang berarti usaha ini mampu memeperolehkeuntungan. Keuntungan yang diperoleh selama kurun waktu 1 tahun sebesar Rp.972.435.500 dengan Rentabilitas sebesar 59.1% yang berarti usaha ini layakkarena melebihi tingkat suku bunga 12%.

Pada analisis strategi bisnis model kanvas pada usaha pengolahan ikan ini,dilakukan perincian strategi bisnis yang sudah dilakukan oleh pemilik usahakemudian dianalisis peneliti menggunakan 9 blok yaitu yaitu customer segmentspada masyarakat menengah kebawah berdasarkan demografi, valueproporsitions berupa produk yang dihasilkan bergizi pelayanan yang baikterhadap pelanggan, channels yakni saluran pemasaran secara langsung dantidak langsung, customer relationships yakni menjaga komunikasi yang baikdengan semua pelanggan dan pelayanan secara personal assistance, keypartnership yakni kerjasama dengan pemasok bahan baku dan kerjasamadengan pedagang besar dan eceran untuk pemasaran, revenue streams yakniharga penjualan bakso ikan seharga Rp. 9.000 dan Nugget Ikan seharga Rp.8.500, key resourcess yakni tentang sumberdaya sumberdaya fisik, sumberdayaintelektual dan sumberdaya manusia, key activities yakni semua kegiatan padausaha pengolahan ikan mulai dari produksi sampai produk dipasarkan dan coststructure yakni berupa biaya-biaya yang digunakan pada usaha pengolahanikan UD. Mitra Abadi.

Dari hasil analisis dengan menggunakan SWOT dengan menidentifikasifaktor internal dan eksternal usaha dan dilakukan skoring diperoleh posisikoordinat pada kuadran I (Strategi agresif) yang berarti memaksimalkan kekuatanuntuk memanfaatkan peluang. UD. Mitra Abadi sebaiknya mengoptimalkankekuatan untuk memanfaatkan peluang dengan menjaga hubungan baik denganpara mitra usaha, meningkatkan inovasi produk, menambah alat produksi denganteknologi yang lebih modern dan meningkatkan jaringan pasar.

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan penelitian maka saran yangdapat peneliti berikan pada UD. Mitra Aabadi yaitu meningkatkan kualitas produkdengan melakukan upaya peningkatan sarana yang masih tradisional,memperluas jaringan pasar dengan memanfaatkan sosial media yang semakinmodern, melakukan perawatan terhadap semua sarana dan prasarana produksi,melakukan penataan sistem administrsi pencataan dan keuangan, melakukanupaya legalitas yang lebih baik lagi, melakukan inovasi produk agar dapatbersaing dengan produk-produk perikanan lainnya. Bagi Dinas Kelautan danPerikanan dan Perdagangan dapat turut serta dalam pengembangan UKM yangada pada Kabupaten Lamongan agar lebih berdaya saing dengan memberikanpelatihan keterampilan dan pengembangan mutu produk.

Page 7: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

KATA PENGANTAR

Segala puji dan ucapan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha

Esa yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan laporan skripsi yang berjudul “Perencanaan Strategi Bisnis UKM

Pengolahan Ikan Pada UD. Mitra Abadi Di Desa Duriwetan Kecamatan Maduran

Kabupaten Lamongan”

Dalam penyusunannya, penulis banyak mengambil literatur - literatur yang

bersumber dari buku teks, artikel, jurnal untuk dijadikan tinjauan pustaka yang

dapat mendukung pembuatan laporan skripsi tersebut.

Penulis menyadari dalam penulisan laporan skripsi ini tentunya ada

kekurangan, maka diharapkan kritik dan saran sehingga dapat menjadi lebih

sempurna. Semoga usulan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada

khususnya, dan bagi pembaca pada umumnya terutama untuk mahasiswa

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya.

Malang, Oktober 2017Penulis

Muhammad Ali Fikri Ufik

Page 8: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis menyadari bahwa pembuatan laporan skripsi ini tidak lepas dari

dukngan moril dan materiil dari semua pihak. Melalui kesempatan ini, dengan

kerendahan hati perkenankan penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-

besarnya kepada

1. Dr. Ir. Agus Tjahjono, MS. Selaku dosen pembimbing 1 yang telah

mendampingi serta memberi sumbangsih pengetahuan kepada penulis

sehingga dapat menyelsaikan laporan skripsi ini.

2. Tiwi Nurjannati Utami, S.Pi, MM selaku dosen pembimbing 2 yang

telah banyak memberikan saran, arahan dan nasehat bagi penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi ini dengan baik.

3. Kedua orang tua penulis, Bapak Suwaji dan Ibu Ngatiasih tercinta serta

Adik Fuadah Dzakiyah yang selalu memberikan semangat dalam menulis.

4. Bapak Nasruddin selaku pemilik usaha atas kesempatan, ijin dan

bantuannya selama proses penelitian di UD. Mitra Abadi, ser ta para

karyawan.

5. Teman-teman seperjuangan program studi Agrobisnis Perikanan angkatan

51 tahun 2013 untuk semua bantuanya.

Malang, Oktober 2017Penulis

Muhammad Ali Fikri Ufik

Page 9: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN............................................................................................ iiiKATA PENGANTAR ................................................................................ ivDAFTAR ISI ............................................................................................ vDAFTAR GAMBAR.................................................................................. viDAFTAR TABEL...................................................................................... viiDAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... vii

1. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang .............................................................................. 11.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 71.3 Tujuan Penelitian........................................................................... 71.4 Kegunaan Penelitian .................................................................... 8

2 TINJAUAN PUSTAKA2.1 Penelitian Terdahulu ..................................................................... 102.2 Produk Olahan Ikan........................................................................ 132.3 Usaha Mikro Kecil-Menengah ........................................................ 13

2.3.1 Definisi UMKM ...................................................................... 132.3.2 Karakteristik UMKM di Indonesia........................................... 162.3.3 Kontribusi UMKM terhadap PDB Indonesia........................... 17

2.4 Pengertian dan Konsep Strategi..................................................... 182.5 Manajemen Strategi ....................................................................... 192.6 Studi Kelayakan Usaha.................................................................... 202.7 Bisnis Model Kanvas ........................................... .......................... 332.8 Analisis SWOT...................................... .......................................... 482.9 Kerangka Pemikiran ........................................................................ 52

3 METODE PENELITIAN3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 553.2 Jenis Penelitian ............................................................................. 553.3 Penentuan Variabel ...................................................................... 563.4 Jenis dan Sumber Data ................................................................. 573.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 583.6 Penentuan Responden.................................................................. 613.7 Analisis Data ................................................................................. 61

4 HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Keadaan Umum Lokasi Usaha ..................................................... 804.2 Keadaan Penduduk....................................................................... 814.3 Profil Usaha Pengolahan Ikan UD. Mitra Abadi ............................ 834.4 Kondisi Umum Perikanan Kabupaten Lamongan .......................... 904.5 Aspek Teknis................................................................................. 934.6 Aspek Manajemen......................................................................... 1064.7 Aspek Pemasaran ........................................................................ 1094.8 Aspek Keuangan........................................................................... 1154.9 Bisnis Model Kanvas pada UD. Mitra Abadi .................................. 124

Page 10: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

4.10 Analisis SWOT pada UD. Mitra Abadi ......................................... 132

5 KESIMPULAN DAN SARAN5.1 Kesimpulan ................................................................................... 1495.2 Saran ............................................................................................ 151

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 152Lampiran ................................................................................................. 154

Page 11: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Matriks I-E................................................................................................ 35

2. Bisnis Model Kanvas................................................................................ 36

3. Kerangka Berfikir...................................................................................... 54

4. Diagaram Analisis SWOT......................................................................... 76

5. Struktur Organisasi UD. Mitra Abadi......................................................... 86

6. Proses Pengolahan Nugget Ikan.............................................................. 98

7. Proses Peracikan Bumbu......................................................................... 99

8. Proses Pembuatan Adonan...................................................................... 99

9. Proses Pelapisan Tepung Roti ................................................................. 100

10. Proses Penirisan.................................................................................... 101

11. Proses Pengolahan Bakso Ikan ............................................................. 102

12. Proses Pencetakan bakso Ikan.............................................................. 103

13. Proses Perebusan Bakso....................................................................... 104

14. Media Promosi UD. Mitra Abadi ............................................................. 110

15. Saluran Pemasaran UD. Mitra Abadi ..................................................... 112

16. Bisnis Model Kanvas UD. Mitra Abadi.................................................... 131

Page 12: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Definisi dan Kriteria UMKM ...................................................................... 16

2. Variabel Peneltitian .................................................................................. 56

3. Panduan Matriks IFAS ............................................................................. 74

4. Panduan Matriks EFAS............................................................................ 75

5. Panduan Matriks SWOT........................................................................... 78

6. Data Penduduk Berdasarkan Tingkat Usia .............................................. 81

7. Data Penduduk Berdasarkan Pendidikan................................................. 81

8. Data Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian...................................... 82

9. Data Penduduk Berdasarkan Agama ....................................................... 82

10. Sarana dan Prasarana UD. Mitra Abadi ................................................. 91

11. Hasil Sensitifitas .................................................................................... 128

12. Matriks IFAS .......................................................................................... 133

13. Matriks EFAS......................................................................................... 136

14. Matriks SWOT ....................................................................................... 138

Page 13: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Peta Kabupaten Lamongan...................................................................... 154

2. Peta Kecamatan Maduran........................................................................ 154

3. Modal Tetap ............................................................................................ 155

4. Modal Kerja.............................................................................................. 156

5. Perhitungan Penerimaan Usaha .............................................................. 158

6. Perhitungan BEP ..................................................................................... 158

7. Analisis Jangka Panjang .......................................................................... 159

Page 14: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Suhendar (2010), Indonesia memiliki sumberdaya perikanan yang

kaya dan potensial, baik dari perikanan laut, perairan umum maupun perikanan

budidaya. Ikan-ikan yang dihasilkan dari usaha penangkapan, yaitu ikan pelagis

kecil (kembung, layang, lemuru, cumi-cumi), ikan pelagis besar (tuna, tenggiri,

tongkol dan lain-lain) dan ikan demersal (ikan karang). Sedangkan pemanfaatan

sumberdaya ikan yang terdapat diperairan umum dilakukan melalui usaha

penangkapan skala kecil dengan hasil tangkapan antara lain ikan belida, ikan

patin, gabus dan lain-lain. Selain eksploitasi usaha penangkapan, pemanfaatan

sumberdaya ikan dapat dilakukan melalui penerapan usaha budidaya ikan, baik

dari perairan laut, air payau maupun perairan air tawar. Ikan-ikan yang dihasilkan

dari usaha budidaya antara lain udang, bandeng,kerapu, beronang, nila, mas,

gurame dan patin.

Potensi perikanan dan kelautan Kabupaten Lamongan cukup signifikan,

meliputi perikanan tangkap, perikanan budidaya dan sektor usaha perikanan

lainnya, selain usaha penangkapan ikan dilaut dengan rata-rata produksi 63.000

ton pertahun dengan jumlah armada kapal/perahu 5.617 unit dan jumlah nelayan

sebanyak 23.807 orang. Usaha penangkapan juga dilakukan diperairan umum

berupa rawa-rawa dan waduk serta sungai dengan produksi rata-rata 2.192 ton

pertahun. Pada perikanan budidaya, kegiatan diusahakan pada areal sekitar

25.322 hektar yang meliputi tambak seluas1.380 hektar, sawah tambak 23.602

hektar dan kolam seluas 340 hektar, adapun nilai produksi perikanan budidaya

rata-rata 29.758 ton pertahun yang diusahakan oleh 159.440 orang. Dengan

tingginya potensi ikan yang dihasilkan dari hasil budidaya dan penangkapan,

Page 15: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

2

maka perlu adanya usaha pengolahan ikan agar nilai ikan menjadi bertambah

dan bisa digunakan untuk meningkatkan perekonomian (KKP Lamongan, 2010).

Pembangunan dan pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

(UMKM) di Indonesia merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan

penting dalam penggerak pertumbuhan ekonomi. Penelitian Tambunan (2001)

menjelaskan bahwa salah satu karakteristik dari dinamika dan kinerja ekonomi

yang baik dengan laju pertumbuhan yang tinggi di negara-negara Asia Timur dan

Tenggara yang dikenal dengan Newly Industrializing Countires (NICs) seperti

Korea Selatan, Singapura, dan Taiwan adalah kinerja Usaha Kecil Menengah

(UKM) mereka yang sangat efisien, produktif dan memiliki tingkat daya saing

yang tinggi. UKM di negara-negara tersebut sangat responsif terhadap

kebijakan-kebijakan pemerintahannya dalam pembangunan sektor swasta dan

peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berorientasi ekspor. Undang-Undang

Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Pasal 3

disebutkan bahwa Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah memiliki tujuan untuk

menumbuhkan dan mengembangkan usahanya dalam rangka membangun

perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang berkeadilan.

Menurut Sulistyastuti (2004), keberadaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

di Indonesia sangat strategis dalam rangka peningkatan perekonomian. Hal ini

terlihat ketangguhan UMKM telah terbukti sebagai jaring pengaman

perekonomian di saat perusahaan besar banyak yang gulung tikar pada saat

krisis ekonomi melanda Indonesia. Bahkan UMKM mampu memberikan

sumbangan dalam penyembuhan perekonomian nasional (National Economic

Recovery).

Pengembangan ekonomi lokal juga perlu diarahkan untuk mendukung

perkembangan sektor-sektor ekonomi yang mempunyai potensi menciptakan

kesempatan kerja yang luas dan memiliki prospek yang baik dalam

Page 16: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

3

meningkatkan kesejahteraan masyarakat di suatu wilayah. Peran besar UKM

dalam pengembangan ekonomi suatu wilayah tersebut terutama karena UKM di

Indonesia, sektor UKM menyerap cukup banyak sumber daya yang apabila

dieksploitasi secara proporsional akan dapat memberikan multiplier effect yang

mendorong pengembangan wilayah yang signifikan. Multiplier effect dari sektor

UKM ini terutama berasal dari jumlah unit usahanya yang sangat banyak di

sektor ekonomi serta kontribusinya yang besar terhadap penciptaankesempatan

kerja dan sumber pendapatan, khususnya di daerah pedesaan dan bagi rumah

tangga pedesaan (Tambunan, 2001).

Menurut Nainggolan (2010), terbatasnya bentuk olahan ikan merupakan

salah satu penyebab rendahnya tingkat kinsumsi ikan penduduk indonesia.

Untuk meningkatkan konsumsi ikan, perlu ditempuh upaya penganekaragaman

bentuk olahan ikan yang berkelanjutan, terutama menuju pada produk-produk

yang biasa dikonsumsi masyarakat, sehingga peluang produk untuk diterima

lebih besar dan juga menciptakan segmen pasar yang lebih luas lagi dimana

mampu menyerap tenaga kerja. Ikan merupakan komoditi yang tidak dapat tahan

lama atau mudah mengalami pembusukan sehingga perlu untuk segera

dilakukan penanganan dan pengolahan. Di indonesia, salah satu tempat yang

banyak mengolah hasil perikanan adalah UMKM. Untuk itu keberadaan UMKM

atau industri perikanan yang dapat mengelolah ikan menjadi suatu produk

setengah jadi ataupun jadi ini menjadi penting.

Nugget ikan merupakan salah satu makanan baru yang terbuat dari daging

giling dengan penambahan bumbu-bumbu dan dicetak, kemudian dilumuri

dengan pelapis (coating dan breading) yang dilanjutkan dengan penggorengan.

Pada dasarnya nugget ikan mirip dengan nugget ayam, perbedaannya terletak

pada bahan baku yang digunakan (Aswar, 1995). Nugget ikan hasil olahan

diharapkan memiliki citarasa yang nikmat, aman dikonsumsi dan memenuhi

Page 17: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

4

kebutuhan zat gizi bagi tubuh sehingga penting mengetahui perubahan mutu

yang terjadi selama proses produksi penyimpanan.

Bakso ikan merupakan salah satu jenis produk olahan pangan yang terbuat

dari bahan utama daging ikan yang dilumatkan, dicampur dengan bahan lain,

dibentuk bulatan, dan selanjutnya direbus (Koswara et al, 2001). Pada dasarnya,

hampir semua jenis ikan dapat dimanfaatkan dagingnya untuk diolah menjadi

bakso ikan.

Surimi merupakan daging lumat yang dibersihkan dan dicuci berulang-ulang

(2-3 kali) sehingga sebagian besar bau, darah, pigmen dan lemak hilang dan

sebagian besar protein yang larut dalam air ikut hilang sehingga diperoleh warna

yang putih, bau amis berkurang, dan memiliki elastisitas gel yang tinggi

(Peranginangin et,al.,1999). Surimi merupakan bahan setengah jadi yang dapat

diolah menjadi makanan lain seperti abon, baso, sosis dan kamaboko.

Menurut Anggawati (2002), dalam dunia internasional konsumsi produk yang

terbuat dari surimi semakin meningkat, terutama di negara-negara maju, seperti

Amerika Serikat, dimana orang semakin sadar manfaat makan ikan dan

menghindari konsumsi daging ternak yang banyak mengandung lemak jenuh.

Masyarakat semakin menyukai analog olahan makanan laut karena harganya

yang jauh lebih murah dibanding produk yang asli .

Hal ini mampu memberikan dorongan kepada masyarakat untuk

mengembangkan diversifikasi produk-produk perikanan yang berkualitas.

Dengan terus meningkatnya kebutuhan akan nugget dan bakso di pasar

domestik, maka nugget dan bakso memiliki prospek masa depan usaha yang

sangat baik untuk dikembangkan. Selain itu, bahan baku surimi ikan dalam

pembuatan nugget dan bakso di sekitar lokasi perusahaan tersedia cukup

melimpah. Dengan tingginya potensi sumberdaya dan peluang pasar,

menunjukkan bahwa usaha pengolahan nugget dan bakso ikan sangat baik

Page 18: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

5

untuk dipelajari mulai dari aspek produksi, manajemen, pemasaran dan finansial.

Peluang tersebut harus mampu dimanfaatkan dengan baik oleh mahasiswa guna

membuka lapangan pekerjaan baru yang bernilai positif.

Permasalahan pengembangan unit-unit usaha UKM di Indonesia, isu-isu

keterbatasan modal manusia (SDM), pengetahuan maupun teknologi produksi

belum banyak dibahas secara penting. Hal yang paling sering terungkap adalah

keterbatasan modal fisik (finansial, struktur, dan infrastruktur) dan kesulitan

dalam pemasaran. Tambunan (2001) menjelaskan bahwa penelitian- penelitian

yang dilakukan oleh lembaga pemerintah, swasta maupun organisasi non-profit

atau LSM didapatkan bahwa keterbatasan SDM (Sumber Daya Manusia)

dan teknologi modern ternyata kurang diperhatikan sebagai masalah yang

serius bagi banyak pengusaha. Sebaliknya dari hasil penelitiannya, keterbatasan

dua faktor tersebut merupakan salah satu penyebab utama rendahnya daya

saing produk UKM dari produk-produk Usaha Besar atau produk-produk impor.

Penelitian lain oleh Wie (1997) menjelaskan bahwa kesulitan dalam pemasaran

dapat dilihat sebagai salah satu akibat dari rendahnya kualitas pekerja dan

pengusaha serta keterbatasan teknologi yang membuat produk-produk UKM

belum memiliki kualitas dan harga yang kompetitif.

Di lain pihak, upaya pengembangan UKM dari pemerintah banyak

dilakukan melalui bantuan kebijakan studi, permodalan, pelatihan maupun

bantuan jalur pemasaran yang hanya bersifat “stagnant” dalam arti tidak

berkelanjutan. Sebagai akibatnya, upaya-upaya tersebut banyak mengalami

kegagalan secara sepihak karena kurangnya strategi pengembangan eksternal.

Kesulitan memperluas pangsa pasar baru dan ancaman produk-produk luar

sejenis menjadi masalah eksternal bagi pengusaha produk lokal (Hamid

dan Susilo, 2011).

Page 19: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

6

Strategi dapat diartikan sebagai rencana lengkap untuk mencapai tujuan

suatu organisasi. Suatu strategi dikatakan baik jika dapat mengekploitasi

kesematan dan kekuatan organisasi sementara menetralisir ancaman dan

menghindari atau memperbaiki kelemahan (Griffin, 2004). Manajemen strategi

merupakan suatu proses yang digunakan oleh manajer dan karyawan untuk

merumuskan dan mengimplementasikan strategi terbaik untuk mewujudkan visi

dari suatu perusahaan (Mulyadi, 2007). Dalam upaya pengembangan UKM

diperlukan manjemen strategi pengembangan untuk meningkatkan usaha yang

dijalankan. Manajemen strategi bertujuan untuk mengatur semua kegiatan mulai

dari kegiatan perencanaan sampai dengan evaluasi. Dalam manajemen strategi

diatur dari segi manajemen, segi produksi, segi pemasaran dan segi keuangan

serta mengatur bagaimana kemungkinan resiko yang akana dihadapi oleh

sebuah perusahaan.

Persaingan industri yang semakin semarak, menuntut pelaku bisnis dalam

bidang makanan terutama, untuk selalu dapat menggunakan strategi bersaing

yang relevan. Hal tersebut juga harus dilihat dari perkembangan kondisi

lingkungan bisnisnya agar dapat mempertahankan keunggulan bersaing yang

berkesinambungan terhadap perusahaan sejenis serta tetap eksis dalam

lingkungan bisnisnya. Melihat peningkatan akan kebutuhan konsumen untuk

mengkonsumsi produk olahan ikan didaerah ini, khususnya, maka adanya

sebuah strategi pengembangan usaha UKM Perikanan pada UD. Mitra Abadi ini.

Hal ini merupakan salah satu prioritas yang yang sangat penting karena bisa

untuk memanfaatkan ikan sehingga memiliki harga jual yang tinggi. Oleh karena

hal tersebut, maka perlu dilakukan perencanaan pengembangan usaha dengan

menganalisis aspek-aspek apa saja yang menjadi faktor internal dan eksternal

dari UKM tersebut.

Page 20: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

7

1.2 Rumusan Masalah

UKM Pengolahan ikan pada UD. Mitra Abadi memberikan dampak yang

positif dalam upaya pemanfaatan sumberdaya ikan yang melimpah. Dari uaraian

tersebut, maka bisnis usaha pengolahan ikan pada UD. Mitra Abadi ini

memungkinkan untuk dikembangkan, dengan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi usaha pengolahan ikan dilihat dari aspek teknis, aspek

manajemen, aspek pemasaran dan aspek finansial di UD. Mitra Abadi Desa

Duriwetan, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan ?

2. Bagaimana strategi bisnis dengan pendekatan bisnis model kanvas usaha

pengolahan ikan pada UD. Mitra Abadi Desa Duriwetan, Kecamatan

Maduran, Kabupaten Lamongan ?

3. Bagaimana perencanaan strategis UKM pengolahan ikan pada UD. Mitra

Abadi Desa Duriwetan, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan ?

1.3 Tujuan Penelitian

UKM Pengolahan ikan pada UD. Mitra Abadi memberikan dampak yang

positif dalam upaya pemanfaatan sumberdaya ikan yang melimpah. Dari uaraian

tersebut, maka bisnis usaha pengolahan ikan pada UD. Mitra Abadi ini

memungkinkan untuk dikembangkan. Oleh karenanya, tujuan dari penelitian ini

sebegai berikut :

1. Untuk mendeskripsikan kondisi faktual usaha pengolahan ikan dilihat dari

aspek teknis, aspek manajemen, aspek pemasaran dan aspek finansial di

UD. Mitra Abadi Desa Duriwetan, Kecamatan Maduran, Kabupaten

Lamongan ?

2. Menganalisis strategi bisnis dengan pendekatan bisnis model kanvas usaha

pengolahan ikan pada UD. Mitra Abadi Desa Duriwetan, Kecamatan

Maduran, Kabupaten Lamongan ?

Page 21: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

8

3. Menyusun Perencanaan strategis pada usaha pengolahan ikan pada UD.

Mitra Abadi Desa Duriwetan, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan ?

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik segi teoritis

maupun praktis.

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai fenomena-

fenomena yang ada dalam perusahaan baik dalam segi manajemen, segi

produksi, segi pemasaran dan segi keuangan dan hasil dari penelitian ini dapat

dijadikan sebagai bahan referensi untuk pengembangan penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Pemilik UD. MITRA ABADI

Sebagai bahan referensi pengetahuan pengusaha tentang strategi

pengembangan bisnis yang akan dilakukan kedepannya. Pemilik Usaha

diharapkan mengetahui pentingnya strategi pengembangan usaha dalam

meningkatkan usaha yang sedang dijalankan karena dengan strategi-strategi

yang direncanakan ini akan memberikan solusi bagi pemilik usaha dalam

mengelola usaha tersebut.

b. Bagi Mahasiswa

Sebagai bahan referensi pengetahuan mahasiswa tentang perencanaan

strategi bisnis. Mahasiswa diharapkan mengetahui pentingnya strategi

pengembangan usaha dalam meningkatkan profitabilitas usaha yang dijalankan

serta manajemen membuat perencanaan strategi pengembangan bisnis

sehingga dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk memulai usaha setelah

lulus ataupun menjalankan usaha yang telah dimiliki sekarang.

Page 22: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

9

c. Bagi Pemerintah

Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu informasi dan referensi terhadap

arah kebijakan yang ditempuh pemerintah khususnya mengenai pengembangan

usaha-usaha pengolahan ikan yang ada di daerah sehingga bisa mengeluarkan

kebijakan yang membantu dalam pengembangan ukm.

d. Bagi Peneliti

Sebagai bahan belajar pengaplikasian ilmu teori menjadi ilmu terapan secara

langsung dilapang sesuai dengan kondisinya dan membentuk deskripsi pikir

mahasiswa terhadap kondisi ranah kerja yang sesungguhnya.

Page 23: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa referensi penelitian

terdahulu yang saling berkaitan dengan penelitian ini. Ada beberapa penelitian

yang diantaranya adalah membahas terkait dengan penggunaan analisis SWOT

dan perencanaan bisnis model kanvas dalam pengembagan suatu usaha.

Penelitian Tjitradi (2015) yang membahas mengenai Evaluasi dan

Perancangan Model Bisnis Berdasarkan Business Model Canvas, setelah

analisis template kemudian mengidentifikasi dengan BMC hasilnya akan

diidentifikasi dengan analisis SWOT dan dievaluasi dengan blue ocean

didapatkan Future Business Model Canvas yaitu pada Customer segment pada

kalangan menengah keatas, segala usia dan pelanggan tetap penggemar kue,

pada value propositions dengan menciptakan image baru yaitu cakeshop,

melakaukan layanan dropship order dan minta penyedia desert table dan

decoration, menambah saluran distribusi yaitu secara langsung dan cabang

baru, electronic channels, tindakan after sales dan dropship order, sumber

pendapatan tambahan didapatkan dari pendapatan yang bersifat B2B,

pendapatan dari jasa kursus membuat kue dan roti, menerima penitipan produk

dari pihak eksternal dan penerapatn sistem DP, Peningkatan sumberdaya

manusia yaitu sebagai sales dan akuntan, melakukan paten merk dagang dan

pendataan pelanggan, penambahan aktivitas dengan sales and promotions serta

penanganan inventory, key partnertship ditambahkan dengan pemasok tetap,

tempat konsinyiasi seperti supermarket atau restoran, menjadi event organizer

dan medida periklanan, dan cost structure mengurangi biaya pembukaan cabang

baru.

Page 24: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

11

Penelitian yang dulakukan oleh Suhardini dan Januar (2014) berjudul

tentang Strategi Pengembangan Bisnis Garment di CV. M2Techl dengan tujuan

mengevaluasi strategi perusahaan saat ini dengan Business Model Canvas,

mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal, merumuskan alternatif

strategi bisnis baru dengan matriks SWOT dan matriks I-E menetapkan stratgei

bisnis yang baru dengan metode QSPM, melakukan validasi dengan Javelinx

Experiment Board, serta menetapkan tujuan dan kebijakan jangka panjang pada

tahap implementasi. Hasil analisis QSPM dapat ditarik kesimpulan strategi yang

dapat diambil yaitu pengembangan jenis baru, peningkatan dan pembaharuan

promosi, pembukaan toko/ outlet/ didaerah strategis, pengadaan insentif bagi

karyawan dan penguatan sumberdaya manusia perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Rahmana (2012) yang berjudul Mengkaji

startegi pengembangan usaha kecil menengah sektor industri pengolahan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pengembangan usaha kecil

yang sudah mampu mengekspor, subkontaktor usaha besar dan memiliki nilai

penjualan yang cenderung mengikat dikota madya Bandung Provinsi Jawa Barat.

Penelitian yang dilakukan Dewabroto (2013) yang berlatar belakang

penggunaan Business Model Canvas sebagai dasar untuk Menciptakan alternatif

strategi bisnis dan kelayakan usaha. Pada penelitian ini ditemukan hasil yaitu

penggunaan Business Model Canvas sebagai dasar untuk menciptakan

akternatif strategi bisnis dan kelayakan usaha berdasarkan hasil penelitian ini

dapat dilihat bahwa business model canvas dapat menjadi tools yang sederhana

guna menghasilkan alternatif strategi perusahaan yang berujung pada kelayakan

finansial.

Ningrum (2004) dalam penelitian yang bertujuan untuk merumuskan

perencanaan strategi pengembangan yang tepat untuk KUD DAU Malang serta

menentukan prioritas strategi pengembangan perusahaan yang dapat digunakan

Page 25: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

12

oleh KUD DAU. Masalah yang sedang dihadapi oleh KUD DAU adalah tingkat

promosi produk yang dirasa kurang serta banyaknya pesaing produk serupa

yang ada didaerah Malang dan sekitarnya sehingga perlu dilakukan perumusan

strategi untuk pengembangan KUD DAU. Dari hasil penelitian ini diperoleh hasil

bahwa KUD DAU harus meninjau kembali sistem manajemen perusahaan serta

melakukan diversivikasi produknya yang ada dalam perusahaan.

Menurut Putri et al, (2014) dengan penelitian yang berjudul Perencanaan

Strategi Pengembangan Restoran Menggunakan Analisis SWOT dan Metode

QSPM (Quantitative Strategic Planning Matriks) (Studi kasus Restoran Big

Burger Malang. Hasil evaluasi lingkungan internal dan eksternal restoran big

burger menunjukkan bahwa restoran big burger memiliki kekuatan dan peluang

yang mampu mengatasi kekurangan dan ancaman yang dihadapi. Berdasarkan

hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa posisi Restoran Big Burger memiliki

kekuatan dan peluang yang mampu mengatasi kekurangan dan ancaman yang

dihadapi. Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan bahwa posisi Restoran Big

Burger berada pada sel V yang menunjukkan bahwa strategi yang diterapkan

adalah strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Delapan alternatif

strategi yang dapat diterapkan di Big Burger adalah melakukan inovasi menu,

meningkatkan mutu dan menjaga kehalalan pangan, menjadi sponsor untuk even

tertentu, meningkatkan physical evidence untuk menjaga kebersihan dan

menghindari kontaminasi, meningkatkan promosi melalui wbesite resmi Big

Burger, membuka outlet baru di Kota Malang dengan lokasi yang berbeda,

memberikan potongan harga dan menyediakan layanan pesan antar. Secara

keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa prioritas strategi yang bisa diterapkan

oleh Big Burger adalah meningkatkan mutu dan menjaga kehalalan pangan.

Strategi ini bertujauan untuk menjaga dan mempertahankan kepercayaan dan

loyalitas konsumen terhadap kualitas produk Big Burger.

Page 26: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

13

2.2 Produk Olahan Ikan

Nugget ikan merupakan salah satu makanan baru yang terbuat dari daging

giling dengan penambahan bumbu-bumbu dan dicetak, kemudian dilumuri

dengan pelapis (coating dan breading) yang dilanjutkan dengan penggorengan.

Pada dasarnya nugget ikan mirip dengan nugget ayam, perbedaannya terletak

pada bahan baku yang digunakan (Aswar, 1995). Nugget ikan hasil olahan

diharapkan memiliki citarasa yang nikmat, aman dikonsumsi dan memenuhi

kebutuhan zat gizi bagi tubuh sehingga penting mengetahui perubahan mutu

yang terjadi selama proses produksi penyimpanan.

Bakso ikan merupakan salah satu jenis produk olahan pangan yang terbuat

dari bahan utama daging ikan yang dilumatkan, dicampur dengan bahan lain,

dibentuk bulatan, dan selanjutnya direbus (Koswara et al, 2001). Pada dasarnya,

hampir semua jenis ikan dapat dimanfaatkan dagingnya untuk diolah menjadi

bakso ikan.

Surimi merupakan daging lumat yang dibersihkan dan dicuci berulang-ulang

(2-3 kali) sehingga sebagian besar bau, darah, pigmen dan lemak hilang dan

sebagian besar protein yang larut dalam air ikut hilang sehingga diperoleh warna

yang putih, bau amis berkurang, dan memiliki elastisitas gel yang tinggi

(Peranginangin et,al.,1999). Surimi merupakan bahan setengah jadi yang dapat

diolah menjadi makanan lain seperti abon, baso, sosis dan kamaboko.

2.3 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) 2.3.1 Definisi UMKM

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil

Menengah menyatakan :

1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan

usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur

dalam Undang-Undang ini. Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut:

Page 27: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

14

a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta

rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,00 (tiga

ratus juta rupiah).

2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak

perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau

menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah

atau usahan besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana

dimaksud dalam Undang-Undang ini. Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai

berikut:

a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta

rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 (tiga ratus juta

rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 (tiga ratus

juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar

lima ratus juta rupiah).

3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakuan oleh orang perseorangan badan usaha yang bukan merupakan anak

perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi

bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha

Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Kriteria Usaha Menengah

adalah sebagai berikut:

a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta

rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh

milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

Page 28: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

15

b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00 (dua

milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp

50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).

Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan batasan definisi UKM

berdasarkan kuantitas tenaga kerja, yaitu untuk usaha mikro memiliki

jumlah tenaga kerja 1 sampai 4 orang, usaha kecil memiliki jumlah tenaga

kerja 5 sampai dengan 19 orang, sedangkan usaha menengah memiliki

tenaga kerja 20 sampai dengan 99 orang. Bank Indonesia memberikan

batasan Usaha Mikro, Kecil, dan menengah sebagai berikut:

1. Usaha Mikro. (SK. Direktur BI No.31/24/Kep/DER tanggal 5 Mei 1998).

Usaha yang dijalankan oleh rakyat miskin atau mendekati miskin. Dimiliki

oleh keluarga sumber daya lokal dan teknologi sederhana. Lapangan

usaha mudah untuk exit dan entry.

2. Usaha Menengah (SK Direktur BI No.30/45/Dir/UK tanggal 5 Jan 1997).

Omzet tahunan < 3 Milyar Asset = Rp. 5 milyar untuk sektor industri Asset =

Rp.600 juta di luar tanah dan bangunan untuk sektor bukan industri

manufaktur.

Berbagai definisi Kriteria UMKM berdasarkan beberapa sumber antara lain

Kementerian Koperasi dan UKM, Biro Pusat Statistik, Bank Indonesia dan Bank

Dunia dipaparkan pada tabel dibawah.

Page 29: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

16

Tabel 1. Definisi dan Kriteria UMKM Menurut Berbagai Sumber Organisasi Jenis Usaha Kriteria

Kementrian Koperasi dan

UKM (Undang- Undang No.

20 tahun 2008)

Usaha Mikro

Kekayaan bersih (tidak termasuk tanah dan bangunan) paling banyak Rp 50 juta

Hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300 juta

Usaha Kecil

Kekayaan bersih (tidak termasuk tanah dan bangunan) lebih dari Rp 50 juta sampai paling banyak Rp 500 juta

Hasilpenjualan tahunan (Omset/ Tahun) lebih dari Rp 300 juta sampai dengan Rp 2,5 Milyar

Usaha Menengah

Kekayaan bersih (tidak termasuk tanah dan bangunan) lebih dari Rp 500 juta sampai dengan paling banyak Rp 10 milyar

Biro Pusat Statistik (BPS)

Usaha Mikro Memiliki pekerja 1 – 4 orang Usaha Kecil Memiliki pekerja 5 – 19 orang

Usaha Menengah Memiliki pekerja 20 – 99 orang

Bank Indonesia

(BI)

Usaha Mikro (SK. Dir. BI No.31/24/Kep/DER

tgl 5 Mei 1998)

Usaha yang dijalankan oleh rakyat miskin atau mendekati miskin

Dimiliki oleh keluarga sumber daya lokal dan teknologi sederhana

Lapangan usaha mudah untuk exit

dan entry

Usaha Menengah (SK Dir. BI No.30/45/Dir/UK

tgl 5 Jan 1997)

Aset < Rp 5 Milyar Aset < Rp 600 juta diluar tanah

dan bangunan Omset tahunan < 3 Milyar

Bank Dunia

Usaha Kecil

Jumlah karyawan < 30 orang Pendapatan pertahun < $ 3 juta Jumlah aset < $ 3 juta

Usaha Menengah

Jumlah karyawan < 300 orang Pendapatan pertahun < $ 15 juta Jumlah aset < $ 15 juta

Sumber: Bank Indonesia. http://infoukm.wordpress.com (diolah)

2.3.2 Karakteristik UMKM di Indonesia

Penelitian yang dilakukan oleh AKATIGA, the Center for Micro and Small

Enterprise Dynamic (CEMSED), dan the Center for Economic and Social

Page 30: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

17

Studies (CESS) adalah mempunyai daya tahan untuk hidup dan mempunyai

kemampuan untuk meningkatkan kinerjanya selama krisis ekonomi. Hal ini

disebabkan oleh fleksibilitas UMKM dalam melakukan penyesuaian proses

produksinya, mampu berkembang dengan modal sendiri, mampu

mengembalikan pinjaman dengan bunga tinggi dan tidak terlalu terlibat dalam

hal birokrasi.

Sulistyastuti (2004) mengemukakan ada 4 alasan posisi strategi UMKM di

Indonesia. Pertama, UMKM tidak memerlukan modal yang besar seperti

persahaan besar karena itu pembentukan usaha ini tidak sesulit usaha

besar. Kedua, tenaga kerja yang diperlukan tidak menuntut pendidikan

forman yang tertentu. Ketiga, sebagian besar berlokasi di pedesaan dan tidak

memerlukan infrastruktur sebagaimana perusahaan besar. Keempat, UMKM

terbukti memiliki ketahanan yang kuat ketika Indonesia dilanda krisis ekonomi.

2.3.3 Kontribusi UMKM terhadap PDB Indonesia

BPS (2013) Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah berkontribusi sebesar 97

persen terhadap penyerapan tenaga kerja di Indonesia. Menteri Koperasi

dan Usaha Kecil Menegah, Syariefuddin Hasan, mengatakan bahwa jumlah

usaha UKM di Indonesia mencapai sekitar 56,5 juta dan 99,8 persennya adalah

UMKM. Jumlah tersebut meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan

pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kontribusi koperasi dan UMKM

terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia adalah 56 persen.

Dengan pemberdayaan koperasi dan UMKM, ekonomi kita akan semakin baik

dan tumbuh. Hal ini menunjukkan tingginya kontribusi UMKM terhadap kondisi

perekonomian tanah air.

Sulistyastuti (2004) menjelaskan usaha mikro, kecil, dan menengah

(UMKM) di Indonesia memiliki peranan penting dalam perekonomian nasional,

Page 31: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

18

terutama dalam kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Mengingat pentingnya peranan UMKM dalam bidang ekonomi, sosial, dan

politik, maka saat ini perkembangan UMKM diberi perhatian cukup besar

di berbagai belahan dunia.

2.4 Pengertian dan Konsep Strategi

Strategi adalah seni memadukan atau menginteraksikan antara faktor kunci

keberhasilan antar faktor kunci keberhasilan agar terjadi sinergi dalam

mencapai tujuan. Strategi merpakan sarana untuk mencapai tujuan. Manfaat

strategi adalah untuk mengoptimalkan sumberdaya unggulan dalam

memaksimalkan pencapaian sasaran kinerja. Dalam konsep manajemen cara

terbaik untuk mencapai tujuan, sasaran dan kinerja adalah dengan strategi

memberdayakan sumber daya secara efektif dan efesien (LAN-RI, 2008).

Barney (2007) mengemukakan definisi kerja strategi adalah suatu pola

alokasi sumberdaya yang memampukan organisasi memelihara bahkan

meningkatkan kinerjanya. Strategi yang baik adalah suatu strategi

yang menetralisir ancaman/ tantangan, dan merebut peluang-peluang yang

ada dengan memanfaatkn kekuatan yang tersedia serta meniadakan

atau memperbaiki kelemahan-kelemahan yang masih ada.

Secara konsepsional strategi pengembangan dalam konteks industri adalah

upaya untuk melakukan analisis terhadap kondisi pasar kawasan baik

internal yang meliputi kelemahan dan kekuatan dan kondisi pasar eksternal

yaitu peluang dan ancaman yang akan dihadapi, kemudian diambil alternatif

untuk menentukan strategi yang harus dilakukan. Analisis pasar internal

merupakan suatu proses untuk menilai faktor-faktor keunggulan strategis

perusahaan/ organisasi untuk menentukan dimana letak kekuatan dan

kelemahannya, sehingga penyusunan strategi dapat dimanfaatkan secara

efektif, kesempatan pasar dan menghadapi hambatannya, mengembangkan

Page 32: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

19

profil sumber daya dan keunggulan, membandingkan profil tersebut dengan

kunci sukses, dan mengidentifikasi kekuatan utama dimana industri dapat

membangun strategi untuk mengeksploitasi peluang dan meminimalkan

kelemahan dan mencegah kegagalan.

2.5 Manajemen Strategi

Strategi dapat diartikan sebagai rencana lengkap untuk mencapai tujuan

suatu organisasi. Suatu strategi dikatakan baikjika dapat mengekploitasi

kesematan dan kekuatan organisasi sementara menetralisir ancaman dan

menghindari atau memperbaiki kelemahan (Griffin, 2004). Manajemen strategi

merupakan suatu proses yang digunakan oleh manajer dan karyawan untuk

merumuskan dan mengimplementasikan strategi terbaik untuk mewujudkan visi

dari suatu perusahaan (Mulyadi, 2007).

Menurut Stahl da Grigby dalam Wijayati (2010), istilah manajemen strategi

(strategic management) merujuk pada keseluruhan ruang lingkup strategi dari

aktivitas pengambilan keputusan dalam suatu organisasi. Dapat dikatakan

bahwa proses pengambilan keputusan pada suatu organisasi memiliki tiga

aktivitas pokok yaitu penyusunan strategi (formulasi), pelaksanaan

(implementasi), dan evaluasi. Dalam tahap formulasi ada beberapa langkah yang

diperlukan yaitu menganalisis lingkungan organisasi baik itu internal maupun

eksternal untuk mengetahui kelemahan, kekuatan, peluang serta ancaman

organisasi. Kemudian tahap implementasi, tahap ini merupakan tahap yang

penting karena dalam tahap ini pemimpin bertugas enjalankan strategi yagn telah

dibuat. Tahap terakhir yaitu tahap evaluasi dengan mengevaluasi keberhasilan

proses semua strategi yang telah diimplementasikan sebelumnya.

Page 33: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

20

2.6 Studi Kelayakan Usaha Studi kelayakan usaha merupakan suatu usaha untuk mengetahui sejauh

mana tingkat keberhasilan pelaksanaan proyek berjalan sesuai rencana dan

akan memberikan hasil seperti yang diharapkan. Proyek adalah keseluruhan

aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan manfaat

(benefit), atau suatu aktivitas dimana dikeluarkan uang dengan harapan untuk

mendapatkan hasil (return) di waktu yang akan datang, dan yang dapat

direncanakan, dibiayai dan dilaksanakan sebagai satu unit (Kadariah, 2001).

Feasibility study atau Studi kelayakan usaha adalah suatu studi untuk

melakukan penilaian tehadap instansi pada proyek tertentu yang sedang atau

akan dilaksanakan. Studi ini digunakan untuk memberikan arahan investasi pada

proyek tertentu itu layak dilaksanakan atau tidak. Atas dasar risk and uncertainty

(risiko dan ketidak pastian) dimasa yang akan datang, diperlukan studi secara

multidisipliner sebelum pengambilan keputusan. Hal ini berdampak bahwa untuk

melakukan studi ini melibatkan team work dari berbagai keahlian disiplin ilmu

yang kuat misalnya : managerial skill, rekayasa teknologi (teknokrat), hukum

(advokat), ekonomi, policy maker (birokrat), akuntan, psikologi kesehatan dan

lain-lain yang terkait dengan investasi proyek tertentu. Apabila feasibility study ini

akan dilaksanakan pada investasi proyek dengan “social oriented“, maka akan

dilakukan studi tentang layak tidaknya investasi tersebut secara sosial dengan

pertimbangan benefit sosial ekonomis. Sedangkan untuk investasi pada proyek

dengan “profit oriented”, maka feasibility study dilakukan untuk penilaian layak

atau tidaknya suatu investasi proyek tersebut dengan pertimbangan benefit

ekonomis (Primastyanto, 2011).

Aspek yang diteliti dalam studi kelayakan usaha adalah aspek pemasaran,

aspek teknis, aspek manajemen serta aspek keuangan. Setiap aspek saling

berkaitan satu sama lain sehingga hasil analisis aspek tersebut menjadi

Page 34: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

21

terintregasi. Penjelasan aspek-aspek studi kelayakan usaha adalah sebagai

berikut.

2.6.1 Aspek Teknis

Aspek teknis mencakup masalah penyediaan sumber-sumber dan

pemasaran hasil-hasil produksi, seperti lokasi proyek, besaran skala operasional

untuk mencapai kondisi yang ekonomis, kriteria pemilihan mesin dan equipment,

layout, proses produksi, serta ketepatan penggunaan teknologi. Aspek teknis

akan mengungkapkan kebutuhan apa saja yang diperlukan dan bagaimana

secara teknis proses produksi akan dilaksanakan. Pada aspek teknis dipaparkan

beberapa faktor, yaitu penentu keputusan produksi, tata letak pabrik, serta

pemilihan mesin, peralatan dan teknologi untuk produksi (Umar, 2005).

Menurut Kasmir dan Jakfar (2003), hal-hal yang perlu diperhatikan dalam

aspek teknis adalah masalah penentuan lokasi, luas produksi, tata letak,

penyusunan peralatan pabrik dan proses produksinya termasuk pemilihan

teknologi. Kelengkapan kajian aspek teknis sangat tergantung dari jenis usaha

yang dijalankan, karena setiap jenis usaha memiliki prioritas tersendiri.

2.6.2 Aspek Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat

individu atau kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan

menciptakan, menawarkan dan bertukar barang yang memiliki nilai satu sama

lain (Shinta, 2011). Kegiatan pemasaran biasanya dilakukan di pasar yang

merupakan tempat bertemunya antara penjual dan pembeli untuk melakukan

transaksi. Analisis aspek pemasaran bertujuan untuk memahami besar potensi

pasar yang tersedia, mengetahui luas pasar, jumlah permintaan terhadap

produk, dan kondisi persaingan.

Menurut Umar (2005), Analisis kelayakan dari aspek ini yang utama

adalah dalam hal:

Page 35: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

22

1. Penentuan segmentasi, target, dan posisi produk pada pasarnya.

2. Kajian untuk mengetahui konsumen potensial, seperti perihal sikap, perilaku,

serta kepuasan mereka atas produk.

3. Menentukan strategi, kebijakan, dan program pemasaran yang akan

dilaksanakan.

Pengusaha hendaknya mengetahui pasar yang akan dipilih untuk

menawarkan produknya sehingga, perlu dilakukan penentuan pasar sasaran.

Penentuan pasar sasaran dengan melakukan segmentasi pasar, target pasar

sasaran dan posisi produk di pasar. Menurut Umar (2003), tindak lanjut

penentuan pasar adalah melakukan segmentasi pasar dengan memilah-milah

pasar membentuk segmen yang relatif homogen. Setelah itu dilakukan target

pasar yaitu dengan memilih segmen pasar yang ingin dilayani karena

perusahaan memiliki sumberdaya terbatas untuk memenuhi pasar meskipun

telah disegmentasikan. Selanjutnya,penentuan posisi produk mana yang ingin

ditempati dalam segmen tersebut.

2.6.3 Aspek Manajemen

Manajemen adalah upaya - upaya yang dilakukan untuk menggerakkan

organisasi melalui implementasi fungsi perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan dan pengendalian secara efisien dan efektif sesuai dengan tujuan

organisasi. Fungsi manajemen meliputi: a) perencanaan merupakan kegiatan

menentukan tujuan serta sasaran yang ingin dicapai, b) pengorganisasian

merupakan proses pemberian perintah, pengalokasian sumberdaya serta

pengaturan kegiatan secara terkoordinir kepada individu dan kelompok untuk

menerapkan rencana, c) pengarahan adalah proses untuk menumbuhkan

semangat pada karyawan agar dapat bekerja keras dalam melaksanakan

rencana, d) pengendalian digunakan untuk melihat kesesuaian kegiatan dengan

tujuan (Amirullah, 2015).

Page 36: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

23

Analisis aspek manajemen difokuskan pada kondisi internal perusahaan.

Aspek-aspek yang diperhatikan pada studi kelayakan terdiri dari manajemen

pada masa pembangunan yaitu pelaksana proyek, jadwal penyelesaian proyek,

pelaksana studi masing-masing aspek, dan manajemen pada saat operasi yaitu

bentuk organisasi, struktur organisasi, deskripsi jabatan, personil kunci, serta

jumlah tenaga kerja yang digunakan.

Aspek manajemen dan organisasi merupakan aspek yang cukup penting

dianalisis untuk kelayakan suatu usaha karena walaupun suatu usaha telah

dinyatakan layak, tanpa didukung dengan manajemen dan organisasi yang baik,

bukan tidak mungkin akan mengalami kegagalan. Baik menyangkut masalah

sumberdaya manusia maupun menyangkut rencana perusahaan secara

keseluruhan haruslah disusun sesuai dengan tujuan perusahaan. Tujuan

perusahaan akan lebih mudah tercapai apabila memenuhi kaidah-kaidah atau

tahapan dalam proses manajemen (Kasmir dan Jakfar, 2003).

Menurut Umar (2001), aspek manajemen yang harus dikaji untuk

mengetahui suatu bisnis dapat dinyatakan layak atau tidak meliputi perencanaan,

pengorganisasian, pergerakan dan pengawasan yang dapar dipaparkan sebagai

berikut.

1. Perencanaan

Dalam menyusun perencanaan hendaknya dapat dikaji dari beberapa sisi

yaitu sisi pendekatan pembuatan perencanaan, sisi fungsi perencanaan, sisi

jangka waktu pelaksanaan, dan sisi tingkat perencanaan.

2. Pengorganisasian

Langkah dalam pengorganisasian secara garis besar yaitu merinci seluruh

pekerjaan yang harus dilaksanakan organisasi, membagi beban kerja ke

dalam aktivitas yang secara logis dan memadai, mengkobinasikan pekerjaan

anggota organisasi, dengan logis dan efisien, menetapkan mekanisme untuk

Page 37: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

24

mengkoordinasikan pekerjaan anggota organisasi dalam satu kesatuan yang

harmonis, memantau efektivitas organisasi dan mengambil langkah

penyesuaian untuk mempertahankan atau meningkatkan efektivitas. Asas

organisasi merupakan berbagai pedoman yang secara maksimal hendaknya

dilaksanakan agar diperoleh struktur organisasi yang baik dan aktivitas

organisasi berjalan dengan lancar. Asas organisasi adalah sebagai berikut.

a. Perumusan tujuan organisasi

Rumusan tujuan utama organisasi yang dibuat dapat mempermudah

pemilihan bentuk organisasi, pembentukan struktur organisasi dan

kebutuhan pejabat.

b. Departemenisasi

Penyusunan unit organisasi yang diperlukan dalam organisasi untuk

melaksanakan fungsi yang ada. Hal yang perlu diperhatikan adalah

jumlah unit organisasi yang dibuat hendaknya disesuaikan dengan

kebutuhan dan nama satuan organisasi hendaknya tertib sehingga

dapat diketahui fungsinya melalui nama itu.

c. Pembagian kerja

Pembagian kerja yang harus diperhatikan yaitu tiap unit organisasi

harus mempunyai rincian aktivitas dan tugas yang jelas, variasi tugas

bagi pekerja hendaknya sejenis atau erat hubungannya dan beban

tugas hendaknya adil

d. Koordinasi

Suatu organisasi harus memiliki keselarasan aktivitas diantara unit

organisasi pejabat lainnya. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari

konflik, kekembaran pekerjaan, kekosongan pekerjaan dan merasa

lepas dari satu sama lain.

e. Pelimpahan wewenang

Page 38: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

25

Penyerahan sebagian hak untuk mengambil keputusan yang diperlukan

agar tugas serta tanggung jawab yang diberikan dapat dilaksnakan

dengan baik. Pelimpahan wewenang biasanya diterapkan jika bawahan

jumlahnya terlalu banyak.

f. Kesatuan perintah

Setiap pejabat dalam organisasi hendaknya hanya mendapat perintah

dan bertanggung jawab kapada seorang atasan tertentu karena

organisasi yang tidak memiliki kesatuan perintah akan menimbulkan

kebingungan dan keraguan dari para bawahan.

g. Fleksibelitas

Struktur organisasi hendaknya mudah diubah untuk dapat disesuaikan

dengan perubahan yang terjadi tanpa mengurangi kelancaran aktivitas

yang berjalan.

3. Pergerakan

Pergerakan merupakan bagian dari manajemen yang hendaknya

diperkirakan berjalan baik sehingga dapat dinyatakan layak. Hal tersebut

dikaji dari dua sisi. Pertama, fungsi pergerakan yang harus terpenuhi yaitu

mempengaruhi orang lain, melakukan daya tolak pada seseorang, membuat

seseorang mengerkan tugas dengan baik, memelihara dan memupuk

kesetiaan pada pimpinan serta tugas dan organisasi tempat mereka bekerja.

Kedua, sikap dan perilaku seorang pemimpin hendaknya memiliki jiwa

kepemimpinan yang dapat menggerakkan bawahannya

4. Pengawasan

Fungsi pokok pengawasan adalah mencegah terjadinya penyimpangan,

memperbaiki penyimpangan,mendinamisasikan organisasi dan mempertebal

rasa tanggungjawab. Fungsi tersebut dapat berjalan dengan baik apabila

memperhatikan prinsip fungsi pengawasan sebagai berikut.

Page 39: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

26

a. Pengendalian hendaknya direncanakan dengan baik

b. Dapat merefleksikan sifat pengawasan yang unik dari bidang yang

diawasi

c. Pelaporan penyimpangan yang dilakukan dengan segera

d. Pengawasan harus bersifat fleksibel, dinamis dan ekonomis

e. Dapat merefleksikan pola kerja unit organisasi

f. Dapat menjamin diberlakukannya tindakan korektif yaitu segera diketahui

apa yang salah, dimana terjadinya kesalahan dan siapa yang

bertanggungjawab.

2.6.4 Aspek Finansiil

Aspek finansiil bertujuan untuk menghitung kebutuhan dana, baik

kebutuhan dana untuk modal kerja. Dilihat dari sisi finansiil, proyek bisnis

dikatakan sehat apabila dapat memberikan keuntungan yang layak dan mampu

memenuhi kewajiban finansiilnya (Umar, 2005). Analisis finansiil dalam kerangka

evaluasi proyek lebih bersifat analisis arus dana. Dana investasi bagi suatu

perusahaan itu sendiri yang berupa dana penyusutan dan laba yang ditahan dan

dapat dari luar perusahaan berupa kredit bank (Gray, 2007)

Menurut Ibrahim (2003) biaya investasi adalah biaya yang diperlukan

dalam pembangunan usaha, terdiri dari pengadaan tanah, gedung, mesin,

peralatan, biaya pemasangan, biaya studi kelayakan dan biaya lainnya yang

berhubungan dengan pembangunan proyek. Modal kerja adalah biaya yang

dikeluarkan untuk membiayai kegiatan usaha setelah pembangunan usaha siap,

terdiri dari biaya tetap,dan biaya tidak tetap. Selain biaya investasi dan modal

kerja, yang perlu diperhatikan juga dalam aspek finansiil adalah sumber modal,

proses perputaran uang, break even point, dan analisis dampak usaha terhadap

Page 40: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

27

perekonomian masyarakat secara keseluruhan. Analisis Finansiil terdiri dari

analisis jangka pendek dan jangka panjang sebagai berikut.

2.6.4.1 Analisis Finansiil Jangka Pendek

Analisis jangka pendek merupakan analisis yang dilakukan dalam

jangka waktu bulanan, tengah tahunan dan paling lama satu tahun. Kegiatan

setelah pemasaran yaitu menghitung dan menganalisis kelayakan suatu usaha

khususnya pada usaha perseorangan “Tirto Mas Farm” dengan menggunakan

aspek finansiil jangka pendek. Adapun aspek finansiil jangka pendek yaitu

sebagai berikut.

a. Permodalan

Menurut Primyastanto (2011), modal terdiri dari modal aktiva dan modal

pasiva. Modal aktiva dibedakan menjadi dua yaitu modal kerja dan modal tetap.

Modal tetap merupakan modal tidak habis pakai atau habis dalam jangka waktu

yang lama sedangkan, modal kerja adalah modal yang habis pakai. Modal pasiva

dibedakan menjadi dua yaitu modal sendiri dan modal asing. Modal sendiri

berasal dari perusahaan itu sendiri dapat berupa cadangan, laba atau dari modal

saham sedangkan, modal asing berasal dari kreditur yang berupa hutang.

b. Biaya total (Total Cost)

Menurut Pernandes (2016), Biaya Tetap (Fixed Cost) Biaya tetap adalah

biaya yang dikeluarkan yang besarnya tidak tergantung pada jumlah produksi,

antara lain sewa atau pembelian lahan, pembelian alat dan perlengkapan, biaya

penyusutan dan biaya perawatan. Pada biaya tetap yang dihitung adalah biaya

pembelian alat dan perlengkapakan, biaya perawatan dan biaya penyusutan,

sedangkan biaya pembelian lahan tidak dihitung. Menurut Riyanto (2001), Biaya

total merupakan total pengeluaran dari usaha yang didefinisikan sebagai semua

nilai masukan yang habis terpakai atau dikeluarkan didalam produksi. Biaya total

dibedakan menjadi dua yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap.

Page 41: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

28

c. Penerimaan (Total Revenue)

Penerimaan atau Total Revenue (TR) adalah pendapatan kotor usaha yang

didefinisikan sebagai nilai produk total usaha dalam jangka waktu tertentu

(Primyastanto dan Istikharoh 2006). Penerimaan adalah nilai total produk yang

dihasilkan dalam waktu tertentu, dimana besar penerimaan tergantung pada

harga dan jumlah produk yang dihasilkan. Penerimaan diperoleh dari perkalian

antara jumlah produksi dengan harga per unit (Soekartawi,2003).

d. Keuntungan

Menurut Pernandes (2016), Pendapatan bersih atau keuntungan (Net

Income) adalah selisih antara pendapatan kotor dengan total biaya yang

dikeluarkan. Keuntungan merupakan selisih antara penghasilan total atau Total

Revenue (TR) dengan pembiayaan total atau Total Cost (TC). Jika TR dikurangi

TC hasilnya positif, maka suatu usaha dapat dinilai menguntungkan. Sebaliknya

jika TR dikurangi TC hasilnya negatif, maka suatu usaha dapat dinilai merugikan.

Suatu usaha dikatakan mengalami break event point (BEP) atau impas apabila

nilai keuntungan sama dengan nol (Harianto, 2003).

e. Revenue Cost Ratio (R/C Ratio)

Analisis R/C Ratio merupakan alat analisis untuk melihat keuntungan relatif

suatu usaha dalam satu tahun terhadap biaya yang dipakai dalam kegiatan

tersebut. Suatu usaha dikatakan layak bila R/C lebih besar dari 1 (R/C > 1). Hal

ini menggambarkan semakin tinggi nilai R/C, maka tingkat keuntungan suatu

usaha akan semakin tinggi (Effendi dan Oktariza, 2006). R/C (Revenue Cost

Ratio) dimaksudkan untuk mengetahui besarnya nilai perbandingan antara

jumlah total penerimaan dengan jumlah total biaya yang telah dikeluarkan untuk

menjalankan produksi dalam periode tertentu. Analisa ini merupakan salah satu

analisis untuk mengetahui biaya-biaya yang dikeluarkan sudah menghasilkan

keuntungan atau belum (Soekartawi, 2003).

Page 42: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

29

f. Rentabilitas

Menurut Riyanto (1995) dalam Primastyanto (2011), rentabilitas suatu usaha

menunjukan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang

menghasilkan laba tersebut, dengan kata lain Rentabilitas suatu perusahaan

menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang

menghasilkan laba tersebut.

g. Break Event Point (BEP)

Menurut Kurniawan et.al, (2013), menyatakan bahwa Break Even Point

adalah titik dimana besarnya total revenue sama dengan total biaya (TR=TC).

Break Even Point disebut juga sebagai titik impas. Cara menghitung nilai BEP

unit maka dapat dihitung dengan cara biaya tetap dibagi hasil pengurangan

harga penjualan per unit dikurangi dengan variabel cost per unit. Cara untuk

mengetahui nilai BEP sales yaitu dapat dicari dengan membagi biaya tetap

dengan hasil pengurangan dari satu dikurangi hasil bagi dari biaya variabel

dengan total penjualan/penerimaan. BEP (Break Even Point) merupakan titik

impas, yaitu keadaan dimana suatu usaha berada pada posisi tidak memperoleh

keuntungan dan tidak mengalami kerugian. BEP adalah teknik analisa

mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, volume kegiatan dan

keuntungan (Riyanto, 2001).

2.6.4.2 Analisis Finansiil Jangka Panjang

Analisis jangka panjang merupakan analisis yang dilakukan dalam

jangka waktu sekitar 5-20 tahun kedepan. Pada umumnya ada lima kriteria yang

digunakan dalam penilaian aspek finansiil jangka panjang, yaitu Net Present

Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Benefit Cost Ratio (BCR), Payback

Period (PP), dan analisis sensitivitas.

Page 43: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

30

a. Net Present Value (NPV)

Menurut Husnan dan Suwarsono (2000), Metode Net Present Value (NPV)

adalah menghitung antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang

penerimaan-penerimaan kas bersih (operasional maupun terminal cash flow) di

masa yang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang tersebut perlu

ditentukan terlebih dulu tingkat suku bunga yang dianggap relevan. Apabila nilai

sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang lebih

besar daripada nilai sekarang investasi, maka proyek ini dikatakan

menguntungkan sehingga diterima. Apabila lebih kecil (NPV negatif), proyek

ditolak karena tidak menguntungkan.

Menurut Mahyuddin et.,al (2014), Net Present Value merupakan selisih

antara nilai sekarang arus manfaat dengan nilai sekarang arus biaya selama

umur proyek, pada tingkat bunga tertentu. Proyek dianggap menguntungkan atau

Go (proyek dapat berlangsung/ dilaksanakan) jika nilai NPV > 0. Net Present

Value (NPV) dapat diartikan sebagai nilai sekarang dari arus kas yang

ditimbulkan oleh investasi. Net Present Value diartikan sebagai nilai bersih

sekarang arus kas tahunan setelah pajak dikurangi dengan pengeluaran awal.

Pada perhitungan NPV perlu ditentukan tingkat suku bunga yang relevan.

Kriteria investasi berdasarkan NPV yaitu sebagai berikut.

1. NPV = 0, artinya proyek tersebut mampu memberikan tingkat pengembalian

sebesar modal sosial Opportunities Cost faktor produksi normal. Proyek

tersebut tidak untung maupun rugi.

2. NPV > 0, artinya suatu proyek dinyatakan menguntungkan dan dapat

dilaksanakan.

3. NPV < 0, artinya proyek tersebut tidak menghasilkan nilai biaya yang

dipergunakan, atau merugikan dan sebaiknya tidak dilaksanakan.

Page 44: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

31

b. Net Benefit and Cost Ratio (Net B/C Rasio)

Profitability Index atau Benefit and Cost Ratio (BC Ratio) merupakan metode

menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas

bersih di masa datang dengan nilai sekarang investasi. Apabila Profitability Index

(IP)-nya lebih besar dari satu, maka proyek dikatakan menguntungkan, tetapi

kalau kurang dari satu maka dikatakan tidak menguntungkan. Metode ini

sebagaimana dengan metode NPV yaitu perlu menentukan tingkat bunga yang

akan digunakan terlebih dahulu (Husnan dan Suwarsono, 2000).

Menurut Rohmawati (2010), Ratio manfaat dan biaya diperoleh bila nilai

sekarang arus manfaat dibagi dengan nilai sekarang arus biaya. Net B/C

menunjukkan tingkat tambahan manfaat pada setiap sebesar satu rupiah. Proyek

layak dilaksanakan apabila nilai Net B/C lebih dari satu.

Kriteria Investasi berdasarkan Net B/C Ratio adalah:

1. Net B/C = 1, maka NPV = 0, artinya proyek tidak untung ataupun rugi

2. Net B/C > 1, maka NPV > 0, artinya proyek tersebut menguntungkan

3. Net B/C < 1, maka NPV < 0, proyek tersebut merugikan

c. Internal Rate of Return (IRR)

Menurut Ismail (2013), Internal Rate Return adalah tingkat bunga yang

menyamakan present value kas keluar yang diharapkan dengan present value

aliran kas masuk yang diharapkan, atau didefinisikan juga sebagai tingkat bunga

yang menyebabkan Net Present value (NPV) sama dengan nol. Menurut

Mahyuddin et.,al (2014), IRR menunjukkan nilai discount rate pada saat NPV=0.

Biasanya rumus IRR tidak dapat dipecahkan secara langsung, namun dapat

didekati dengan cara interpolasi, yaitu dengan terlebih dahulu menentukan NPV

yang bernilai positif dan NPV yang bernilai negatif dengan tingkat bunga masing-

masing. Jika IRR > i (tingkat discount rate), berarti NPV > 0, ini menunjukkan

bahwa proyek tersebut menguntungkan atau Go.

Page 45: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

32

d. Payback Periode (PP)

PP (Payback Period) merupakan metode yang digunakan untuk menghitung

lama periode yang diperlukan untuk mengembalikan uang yang telah

diinvestasikan dari aliran kas masuk (proceeds) tahunan yang dihasilkan oleh

proyek investasi tersebut. Apabila proceeds setiap tahunnya jumlahnya sama

maka payback period (PP) dari suatu investasi dapat dihitung dengan cara

membagi jumlah investasi (outlays) dengan proceeds tahunan(Suliyanto, 2010).

PP adalah jangka waktu tertentu yang menunjukkan terjadinya arus

permintaan cash in flow secara kumulatif sama dengan jumlah investasi dalam

bentuk present value atau dapat disimpulkan suatu nilai dimana dari nilai

tersebut dapat diketahui berapa lama usaha yang dijalankan bias

mengembalikan modal yang ditanam baik modal tetap atau modal tidak tetap

(Mahyuddin et.,al, 2014).

2.7 Buiness Model Canvass

Menurut Osterwalder dan Pigneur (2012:14) Sebuah model bisnis

menggambarkan dasar pemikiran tentang bagaimana organisasi menciptakan,

memberikan, dan menangkap nilai. Business Model Generation menjelaskan

tentang bagaimana sesungguhnya perusahaan mampu memberikan respon

yang cepat terhadap keinginan pelanggan dengan memberikan nilai-nilai terbaik

yang ada dalam perusahaan. Business model generation dapat tercermin dari

model bisnis yang ada yaitu Business Model Canvas yang menjelaskan secara

sederhana melalui visualisasi yang ditampilkan tentang bagaimana perusahaan

menghasilkan uang melalui 9 blok bangunan yang disusun menjadi satu-

kesatuan. Jadi dapat diketahui bahwa business model canvas adalah sebuah

model bisnis yang mampu menggambarkan secara sederhana bagaimana suatu

Page 46: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

33

organisasi memberikan dan menangkap nilai dari aktivitas bisnis yang dilakukan

untuk menghasilkan uang.

Gambar 2. Bisnis Model Canvas (Osterwalder dan Pigneur (2012)

2.7.1 Customer Segments (Segmentasi Konsumen)

Osterwalder dan Pigneur (2012:14) mengatakan blok bangunan segmen

pelanggan menggambarkan sekelompok orang atau organisasi berbeda yang

ingin dijangkau atau dilayani oleh perusahaan. Customer segments menjelaskan

tentang bagaimana perusahan memilih segmen pelanggan yang paling potensial

untuk dipilih agar kegiatan usaha yang dijalankan tepat sasaran dan sesuai

dengan target konsumen yang diinginkan. Sebagaimana disampaikan oleh

Osterwalder dan Pigneur (2012:20) bahwa pelanggan adalah inti dari model

bisnis. Tanpa pelanggan (yang dapat memberikan keuntungan), tidak ada

perusahaan yang mampu bertahan dalam waktu lama. Untuk lebih memuaskan

pelanggan, perusahaan dapat mengelompokkan mereka dalam segmen-segmen

berbeda berdasarkan kesamaan kebutuhan, perilaku atau atribut lain. Masih

menurut Osterwalder dan Pigneur (2012:20) yang menyatakan sebuah model

bisnis dapat menggambarkan satu atau beberapa segmen pelanggan, besar

Page 47: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

34

atau kecil. Suatu organisasi harus memutuskan segmen mana yang dilayani dan

mana yang diabaikan.

Menurut Kodrat (2009:184) segmentasi sebagai mapping strategy harus

memiliki definisi pasar yang jelas. Setelah pasar dibagi, perusahaan

menargetkan (fitting strategy) beberapa segmen tertentu yang menjadi pilihan

tergatung pada: ukuran pasar (market size), pertumbuhan (market growth),

keunggulan kompetitif (competitive advantage) dan situasi kompetisi (competitive

situation). Jadi dalam menentukan segmen pelanggan perusahaan harus

mengetahui bagaimana kemampuan yang dimiliki oleh perusahaan di dalam

menjangkau segmen pelanggan yang diinginkan. Agar nantinya perusahaan

tidak salah di dalam menentukan segment pelanggan yang ingin dilayani.

Menurut Kotler (1999) dalam Pambudi (2015:15) membagi pasar

pelanggan menjadi 5 yaitu:

1. Pasar Konsumen. Individu-individu dan rumah tangga yang membeli produk

dan jasa untuk konsumsi pribadi.

2. Pasar Industri. Organisasi-organisasi yang membeli produk dan jasa yang

dibutuhkan untuk memproduksi produk-produk dan jasa-jasa lainnya dengan

maksud memperoleh keuntungan atau mencapai sasaran lain.

3. Pasar penjual kembali. Organisasi-organisasi yang membeli produk dan jasa

dengan maksud menjual kembali barang dan jasa itu agar memberikan

keuntungan bagi mereka.

4. Pasar pemerintah. Lembaga-lembaga pemerintah yang membeli produk dan

jasa agar menghasilkan pelayanan kepada masyarakat umum atau

mengalihkan barang dan jasa itu kepada pihak lain yang membutuhkannya.

5. Pasar internasional. Pembeli yang terdapat di luar negeri, termasuk

konsumen, produsen, penjual kembali dan pemerintah asing.

Page 48: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

35

Fandy dan Gregorius (2012:150) mengatakan bahwa perspektif permintaan

pasar dapat diintegrasikan pada perspektif penawaran melalui proses

segmentasi pasar strategik yang langkah-langkahnya sebagai berikut:

a. Tahap Segmentasi

1. Mensegmentasi pasar menggunakan variabel-variabel permintaan,

seperti kebutuhan pelanggan, manfaat yang dicari (benefit sought), solusi

atas masalah yang dihadapi, situasi pemakaian dan lain-lain.

2. Mendeskripsikan segmen pasar yang diidentifikasi menggunakan

variabel-variabel yang bisa membantu perusahaan memahami cara

melayani kebutuhan pelanggan tersebut (misalnya, biaya beralih

pemasok, biaya berbelanja, lokasi geografis, ukuran pelanggan, daya

beli, sensitivitas harga dan seterusnya) dan cara berkomunikasi dengan

pelanggan (misalnya, preferensi dan penggunaan media, sikap, aktivitas,

minat, opini dan lain-lain).

b. Tahap Targeting

1. Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen menggunakan variabel-

variabel yang bisa mengkuantifikasi kemungkinan permintaan dari

segmen (misalnya, tingkat pertumbuhan segmen bersangkutan), biaya

melayani setiap segmen (misalnya, biaya distribusi), biaya memproduksi

produk dan jasa yang diinginkan pelanggan (misalnya, biaya produksi dan

diferensiasi produk), dan kesesuaian antara kompetensi inti perusahaan

dan peluang pasar sasaran.

2. Memilih satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayani berdasarkan

potensi segmen tersebut dan kesesuaiannya dengan strategi korporat

perusahaan.

Page 49: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

36

c. Tahap Positioning

1. Mengidentifikasi konsep positioning bagi produk dan jasa perusahaan

yang atraktif bagi pelanggan sasaran dan kompatibel dengan citra

korporat yang diharapkan perusahaan.

Pasar terdiri dari banyak tipe pelanggan, produk, dan kebutuhan.

Pemasar harus menentukan segmen mana yang menawarkan peluang terbaik.

Konsumen dapat dikelompokkan dan dilayani dalam berbagai cara berdasarkan

faktor geografis, demografis, psikografis, dan perilaku (Kotler, 1996:59). Artinya

setiap perusahaan harus memilih dan menentukan mana sesungguhnya segmen

yang sangat potensial dan terbaik untuk dilayani agar perusahaan dapat

menjangkau segmen yang tepat dari berbagai macam segmen pasar yang

tersedia. Sebagaimana disampaikan oleh Kotler (1996:59) proses pembagian

pasar menjadi kelompok pembeli berbeda yang mempunyai kebutuhan,

karakteristik, atau perilaku berbeda, yang mungkin memerlukan produk atau

program pemasaran terpisah disebut segmentasi pasar (market segmentation).

2.7.2 Value Proporsitions (Proposisi Nilai)

Value propositions adalah alasan yang membuat pelanggan beralih dari

satu perusahaan ke perusahaan lain. Proposisi nilai menggambarkan gabungan

anatar produk dan layanan yang menciptakan nilai untuk segmen pelanggan

spesifik. Proposisi ini adalah kesatuan atau gabungan manfaat-manfaat yang

ditawarkan perusahaan kepada pelanggan (Osterwalder dan Pignuer, 2014).

Proposisi nilai menciptakan nilai untuk segmen pelanggan melalui

elemen-elemen berbeda yang melayani kebutuhan segmen tersebut. Nilai dapat

bersifat kuantitatif misalnya harga dan cepatnya pelayanan atau berupa kualitatif

seperti desain dan pengalaman pelanggan(Osterwalder dan Pignuer, 2014).

Page 50: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

37

Value Propositions menggambarkan tentang bagaimana perusahaan

memberikan nilai terbaik kepada pelanggannya sesuai dengan proposisi nilai

yang ada dalam perusahaan tersebut. Dengan menciptakan nilai pelanggan

yang unggul, perusahaan menciptakan pelanggan yang sangat puas dan tetap

setia, serta mau membeli lagi (Kotler, 2000). Hal itu dapat memberikan

keuntungan bagi perusahaan dimasa yang akan datang karena telah

memiliki konsumen yang loyal.

Pengelolaan nilai pelanggan menegaskan komitmen perusahaan

menjadikan pelanggan sebagai aset perusahaan yang secara langsung

memberikan dampak pertumbuhan pasar serta finansial secara berkelanjutan.

Penciptaan, penambahan serta pemeliharaan nilai pelanggan dari masa ke

masa (lifetime) menjadi faktor kunci keberhasilan bagi perusahaan untuk

mempertahankan keunggulan bersaingnya terhadap para pesaing di dalam

industrinya (Buraera et al., 2014).

2.7.3 Channels (Saluran)

Saluran menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan berkomunikasi

dengan segmen pelanggannya dan menjangkau mereka untuk memberikan

proposisi nilai. Saluran komunikasi, distribusi dan penjualan merupakan

penghubung antara perusahaan dan pelanggan.Channels adalah titik sentuh

pelanggan yang sangat berperan dalam setiap kejadian yang mereka

alami. Saluran menjalankan beberpa fungsi, diantaranya:

1. Meningkatkan kesadaran pelanggan atas produk dan jasa

perusahaan.

2. Membantu pelanggan mengevaluaisi proposisi nilai perusahaan.

3. Memungkinkan pelanggan membeli produk dan jasa yang spesifik.

4. Memberikan proposisi nilai kepada pelanggan.

5. Memberikan dukungan purna jual kepada pelanggan.

Page 51: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

38

Saluran memiliki 5 fase berbeda yang mencakup lima fase tersebut atau

hanya sebagian. Fase-fase tersebut dapat dibedakan menjadi saluran langsung

dan tidak langsung serta saluran yang dimiliki sendiri dan dimiliki oleh mitra.

Fungsi dari saluran sendiri penting untuk membawa proposisi nilai yang

diberikan kepada pelanggan. Fase-fase saluran adalah kesadaran mengenai

meningkatkan kesadaran terhadap produk dan jasa perusahaan, membantu

pelanggan dalam evaluasi proposisi nilai dari perusahaan, memungkinkan terjadi

pembelian produk dan jasa spesifik, penyampaian proposisi nilai kepada

pelanggan dan memberikan dukungan purnajual kepada pelanggan

(Osterwalder dan Pigneur, 2014).

Menurut Kotler (1999), para perusahaan besar mencoba membangun

sebuah saluran distribusi (distribution channel) seperangkat organisasi

yang saling bergantung satu sama lain, yang dilibatkan dalam proses

penyediaan suatu produk atau jasa, untuk digunakan atau dikonsumsi oleh

konsumen atau pelanggan bisnis. Jadi channel bagi perusahaan adalah hal

yang penting sebagai kepanjangan tangan perusahaan untuk menjaga

hubungan yang baik dengan para pelanggannya.

Menurut Ebert dan Griffin (2000), distribusi atau channels adalah bagian

dari marketing mix yang berhubungan dengan mendapatkan produk dari

produsen ke konsumen. Ada 8 saluran distribusi utama berdasarkan

anggota yang berpartisipasi dalam menyampaikan produk kepada target

konsumennya masing-masing, yaitu:

1. Perusahaan mengirimkan produk pada konsumen akhir tanpa melalui

perantara (direct distribution of consumer products).

2. Perusahaan mendistribusikan produknya melalui toko grosir untuk dijual

kembali pada konsumen (retail distribution of consumer products)

Page 52: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

39

3. Perusahaan mendistribusikan produknya melalui toko grosir untuk dijual

kembali pada konsumen akhir (wholesale distribution of consumer products)

4. Perusahaan mendistribusikan produknya melalui agen penjualan yang

mewakili produsen dan menjualnya kepada toko grosir, penjual eceran atau

keduanya (distribution through sales agents or brokers)

5. Perusahaan mendistribusikan produknya melalui agen penjualan sebagai

perantara penjualan yang mendistribusikan kepada konsumen (distribution

by agent to consumers and businesses)

6. Perusahaan mendistribusikan produknya secara langsung dari pabrik

kepada pembeli industry (direct distributon of business products)

7. Toko grosir berfungsi sebagai perantara anatar pabrik dan konsumen

akhir (wholesale distribution of industrial products)

8. Toko grosir berfungsi untuk menjual produk kepada konsumen retail dan

perusahaan kecil sampai menengah (wholesale distribution to business

retailers)

2.7.4. Customer Relationships (Hubungan Pelanggan)

Customer relationships menggambarkan berbagai jenis hubungan yang

dibangun perusahaan bersama segmen pelanggan yang spesifik. Hubungan

dapat bervariasi mulai dari yang bersifat pribadi sampai otomatis. Hubungan

pelanggan dapat didorong oleh beberapa motivasi diantaranya:

Akuisisi pelanggan

Retensi (mempertahankan) pelanggan

Peningkatan penjualan (upselling)

Hubungan yang diterapkan dalam model bisnis suatu perusahaan sangat

mempengaruhi pengalaman pelanggan secara keseluruhan (Osterwalder

dan Pigneur, 2014).

Page 53: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

40

Membangun hubungan pelanggan yang baik membutuhkan lebih dari

sekedar mengembangkan produk yang baik, menetapkan harga untuk produk

itu secara atraktif dan menyediakan produk itu bagi pelanggan sasaran.

Perusahaan juga harus mengkomunikasikan proposisi nilai mereka kepada

pelanggan dan apa yang mereka ketahui tidak boleh dibiarkan begitu saja.

Selain penting dalam membangun dan mempertahankan berbagai jenis

hubungan, komunikasi yang baik merupakan elemen penting dalam

usaha perusahaan membangun hubungan pelanggan yang menguntungkan

(Kotler dan Armstrong, 2006).

Secara umum tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara

kinerja yang dirasakan dengan harapan. Apabila kinerja di bawah harapan,

maka pelanggan akan kecewa. Sebaliknya apabila kinerja melebihi harapan

maka pelanggan akan sangat puas (Irsad, 2010).

Berfokus pada kepuasan pelanggan menyebabkan manajer menyadari

pentingnya memberikan layanan pelanggan yang berkualitas. Inisiatif layanan

pelanggan yang kuat telah membuat beberapa perusahaan memperoleh

keunggulan kompetitif di pasar. Dengan demikian, banyak perusahaan telah

menjadikan inisiatif layanan pelanggan sebagai komponen inti dari misi

perusahaannya (Pearce dan Robinson, 2008).

2.7.5 Revenue Streams (Arus Pendapatan)

Osterwalder dan Pigneur (2012:30) menyatakan revenue streams adalah

blok bangunan arus pendapatan menggambarkan uang tunai yang dihasilkan

perusahaan dari masing-masing segmen pelanggan (biaya harus mengurangi

pendapatan untuk menghasilkan pemasukan). Arus pendapatan adalah faktor

kunci yang perlu dioptimalkan agar perusahaan memperoleh keuntungan

sebesar-besarnya. Jika Pelanggan adalah inti dari model bisnis, arus

pendapatan adalah urat nadinya. Saat kita berbicara tentang pendapatan maka

Page 54: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

41

mau tidak mau kita berbicara juga tentang bagaimana mendapatkan laba atau

profit. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh

keutungan dari usahanya (Sunyoto, 2013:113). Untuk mengoptimalkan laba dan

mengefektifkan perolehan laba maka kita harus mengaitkan laba bersih terhadap

aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba.

Menurut Osterwalder dan Pigneur (2012:30) menyatakan model bisnis

melibatkan dua jenis arus pendapatan antara lain:

1. Pendapatan transaksi yang dihasilkan dari satu kali pembayaran

pelanggan.

2. Pendapatan berulang yang dihasilkan dari pembayaran berkelanjutan

baik untuk memberikan proposisi nilai kepada pelanggan maupun

menyediakan dukungan pelanggan pasca pembelian.

Osterwalder dan Pigneur (2012:31) menyebutkan ada beberapa cara untuk

membangun arus pendapatan antara lain:

1. Penjualan Aset

Pengertian arus pendapatan yang paling luas berasal dari penjualan hak

kepemilikan atas produk fisik.

2. Biaya Penggunaan

Arus pendapatan dihasilkan dari penggunaan layanan tertentu. Semakin

sering layanan tersebut digunakan, semakin banyak pelanggan yang

membayar.

3. Biaya Berlangganan

Arus pendapatan dihasilkan dari penjualan akses yang terus-menerus atas

suatu layanan.

Page 55: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

42

4. Pinjaman/Penyewaan/leasing

Arus pendapatan tercipta karena memberi seseorang hak eksklusif sementara

untuk menggunakan aset tertentu pada periode tertentu sebagai ganti atas

biaya yang ditarik.

5. Lisensi

Arus pendapatan ini muncul karena memberi izin kepada pelanggan untuk

menggunakan properti intelektual terproteksi sebagai pertukaran atas biaya

lisensi.

Jadi inti dari Revenue Streams (Arus Pendapatan) adalah tentang

bagaimana perusahaan mengelola arus pendapatannya didalam kegiatan bisnis

agar menghasilkan laba atau keuntungan yang besar.

2.7.6 Key Resources (Sumberdaya Utama)

Menurut Osterwalder dan Pigneur (2014), setiap model bisnis

memperlukan sumber daya utama yang memungkinkan perusahaan untuk

menciptakan dan menawarkan proposisi nilai, menjangkau pasar,

mempertahankan hubungan dengan segmen pelanggan dan memperoleh

pendapatan. Kebutuhan akan key resources (sumber daya utama) berbeda-

beda sesuai jenis model bisnis. Sumber daya utama dapat dibedakan menjadi:

1. Fisik

Sumberdaya fisik meliputi semua bentuk asset fisik seperti fasilitas fabrikan,

bangunan, kendaraan, mesin, system, system titik penjualan dan jaringan

distribusi.

2. Intelektual

Sumberdaya intelektual ini seperti merek, pengatahuan yang dilindungi,

paten dan hak cipta, kemitraan dan data base pelanggan. Sumber daya ini

Page 56: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

43

sulit untuk dikembangkan, tetapi jika mencapai keberhasilan akan

memberikan nilai yang sangat berarti bagi perusahaan.

3. Manusia

Setiap perusahaan memperlukan sumberdaya manusia yang berbeda

yang akan menonjol pada model bisnis tertentu, sebagai contoh adalah

sumber daya manusia sangat penting dalam industri kreatif dan padat

pengetahuan

4. Finansial

Beberapa model bisnis membutuhkan finansial dan/atau jaminan finansial

yang dapat berupa uang tunai, kredit atau opsi saham untuk merekrut

karyawan andalan dalam usaha mengahsilkan produk berkualitas.

Menurut Hasibuan (2001), sumberdaya dapat dikelompokkan menjadi

6M. Komponen 6M tersebut adalah:

1) Man, yaitu keseluruhan sumber daya manusia yang ada dalam

satu organisasi yang mempunyai peran yang sangat penting.

2) Money, merupakan alat bantu berupa alat pembayaran untuk

kelancaran operasional baik intern maupun ekstern.

3) Method, merupakan suatu cara menggunakan semua system agar

efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

4) Machine, merupakan pengaturan proses produksi dari suatu

produk dari bahan mentah menjadi bahan jadi.

5) Material, merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan

peralatan dan perlengkapan untuk mendukung kegiatan operasional.

6) Market, merupakan pangsa pasar yang ada untuk menjual produk

yang dihasilkan melalui sistem distribusi yang dipakai.

Page 57: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

44

2.7.7 Key Activities (Aktifitas Kunci )

Menurut Osterwalder dan Pigneur (2012:36) mengatakan blok bangunan

aktivitas kunci yang menggambarkan hal-hal terpenting yang harus dilakukan

perusahaan agar model bisnisnya dapat bekerja. Setiap model bisnis

membutuhkan sejumlah aktivitas kunci, yaitu tindakan-tindakan terpenting yang

harus di ambil perusahaan agar dapat beroperasi dengan sukses. Sama seperti

sumber daya utama, aktivitas-aktivitas kunci juga diperlukan untuk menciptakan

dan memberikan proposisi nilai, menjangkau pasar, mempertahankan hubungan

pelanggan, serta untuk memperoleh keuntungan. Setiap aktivitas-aktivitas kunci

di antara perusahaan berbeda-beda tergantung pada jenis usaha yang dilakukan

dan jenis model bisnisnya. Jadi aktivitas kunci adalah segala aktivitas bisnis yang

penting bagi perusahaan untuk menggerakan usaha yang dijalankan demi

mencapai tujuan perusahaan

dimasa depan.

Osterwalder dan Pigneur (2012:7) menjelaskan aktivitas-aktivitas kunci

dikategorikan sebagai berikut:

1) Produksi

Aktivitas ini terkait dengan perancangan, pembuatan, penyampaian produk

dalam jumlah besar dan kualitas unggul. Aktivitas produksi mendominasi model

bisnis perusahaan pabrikan. Sebagaimana disampaikan Handoko (2008:3)

manajemen produksi dan operasi merupakan usaha-usaha pengelolaan secara

optimal penggunaan sumber daya-sumber daya (atau sering disebut faktor-

faktor produksi) tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah dan

sebagainya, dalam proses transformasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi

berbagai produk atau jasa. Sedangkan Kotler (1999:11) dalam konsep produksi

(production concept) menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang

Page 58: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

45

tersedia dan harganya terjangkau karena itu, manajemen harus berfokus pada

peningkatan efisiensi dan distribusi.

2) Pemecahan Masalah

Aktivitas-aktivitas kunci jenis ini terkait dengan penawaran solusi baru untuk

masalah-masalah pelanggan individu.

3) Platform / Jaringan

Model bisnis yang dirancang dengan platform sebagai sumber daya utama

didominasi oleh platform atau aktivitas kunci yang terkait dengan jaringan.

Jaringan, platform matchmaking, software, dan bahkan merek dapat berfungsi

sebagai platform.

2.7.8. Key Partnership (Kemitraan)

Key patnership merupakan blok bangunan kemitraan utama

menggambarkan jaringan pemasok dan mitra yang membuat model bisnis dapat

bekerja. Perusahaan membentuk kemitraan dengan berbagai alasan, dan

kemitraan menjadi landasan dari berbagai model bisnis (Osterwalder dan

Pigneur, 2012:38). Salah satu kemitraan yang dapat diajak kerjasama oleh

pelaku bisnis dalam perusahaan yaitu saluran pemasaran dan distributor. Jadi

key partnership adalah hubungan kemitraan yang dilakukan perusahaan kepada

pihak lain untuk menunjang aktivitas bisnis yang dilakukan. Selain melaksanakan

manajemen hubungan pelanggan yang baik, pemasar juga harus melaksanakan

manajemen hubungan kemitraan (partner relationship management) yang baik

pula (Kotler, 1999:22).

Mitra dalam manajemen hubungan pelanggan berdasarkan Kotler

(1999:22) dapat dibagi menjadi 2 yaitu:

1) Mitra di dalam perusahaan.

2) Mitra pemasaran di luar perusahaan.

Page 59: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

46

Osterwalder dan Pigneur (2012:38) membedakan empat jenis kemitraan

yang berbeda antara lain.

1) Aliansi strategi antara non pesaing.

2) Competition: kemitraan strategi antar pesaing.

3) Usaha patungan untuk mengembangkan bisnis baru.

4) Hubungan pembeli dan pemasok untuk menjamin pasokan yang dapat

diandalkan.

2.7.9 Cost Structure (Struktur Biaya)

Struktur Biaya mengambarkan semua biaya yang dikeluarkan untuk

mengoperasikan model bisnis. Dalam struktur biaya biasannya menggambarkan

tentang biaya-biaya apa saja yang dikeluarkan perusahaan didalam menjalankan

kegiatan aktivitas bisnisnya. Menurut Osterwalder dan Pigneur (2012:40) blok

bangunan cost structure ini menjelaskan biaya terpenting yang muncul ketika

mengoperasikan model bisnis tertentu. Menciptakan dan memberikan nilai,

mempertahankan hubungan pelanggan, dan menghasilkan pendapatan,

menyebabkan timbulnya biaya. Perhitungan biaya semacam ini relatif lebih

mudah setelah sumber daya utama. Cost structure pada intinya menjelaskan

tentang biaya-biaya apa saja yang harus dikeluarkan untuk menjalankan

kegiatan bisnis yang dilakukan.

Meskipun demikian, beberapa model bisnis lebih terpacu dalam hal biaya

daripada model bisnis lain. Hal biasa bila setiap model bisnis harus

meminimalkan biaya. Akan tetapi, struktur biaya yang rendah lebih penting bagi

beberapa model bisnis daripada model bisnis lainnya. Oleh karenanya, akan

sangat berguna bila struktur biaya model bisnis dibedakan kedalam 2 kelas, yaitu

yang terpacu biaya (cost driven) dan terpacu nilai (value driven). Banyak model

bisnis yang berada di antara kedua titik ekstrem ini.

Page 60: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

47

1. Terpacu Biaya (cost driven)

Model bisnis terpacu biaya berfokus pada peminimalan biaya. Pendekatan ini

bertujuan untuk menciptakan dan mempertahankan struktur biaya seramping

mungkin, menggunakan proposisi nilai dengan harga rendah, otomatisasi

maksimum, dan outsourcing secara ekstensif.

2. Terpacu Nilai (value driven)

Beberapa perusahaan kurang peduli terhadap implikasi biaya desain model

bisnis tertentu, dan berfokus pada penciptaan nilai. Proposisi nilai premium

dan layanan pribadi tingkat tinggi biasannya menjadi ciri model bisnis yang

terpacu nilai.

Menurut Osterwalder dan Pigneur (2012:41) struktur biaya memiliki

beberapa karakteristik diantaranya sebagai berikut:

1) Biaya tetap

Biaya-biaya yang tetap sama meskipun volume barang atau jasa yang

dihasilkan berbeda-beda. Contohnya: gaji, sewa tempat.

2) Biaya variabel

Biaya-biaya yang bervariasi secara proposional dengan volume barang atau

jasa yang dihasilkan.

3) Skala Ekonomi

Keunggulan biaya yang dinikmati suatu bisnis ketika produksinya

berkembang.

4) Keunggulan biaya yang dinikmati bisnis terkait dengan lingkungan operasional

yang lebih besar.

2.8 Analisis Matriks Strength-Weakness-Opportunity-Threat (SWOT)

Salah satu strategi umum dilaksanakan didalam perusahaan adalan strategi

umum berdasarkan SWOT. Analisis SWOT merupakan suatu pendekatan

Page 61: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

48

terorganisasi dalam menilai kekuatan dan kelemahan internal sebuah

perusahaan serta peluang dan ancaman eksternalnya. Analisis SWOT

hendaknya dapat mengarahkan pengusaha untuk memilih strategi yang tepat

dalam mencapai tujuan organisasi mereka. SWOT ini akan mendorong suatu

pendekatan praktis terhadap perencanaan yang didasarkan atas pandangan

yang realistis mengenai suatu perusahaan (Boone, 2007). Sumarto (2009),

mengungkapkan bahwa hasil dari analisis SWOT dapat dijadikan basis untuk

merumuskan strategi dan menentukan aksi dari suatu perusahaan. Oleh karena

itu, analsis SWOT menjadi teknik yang sering digunakan sebagai bagian dalam

proses penyusunan rencana strategis.

2.8.1 Lingkungan Internal

Menurut Umar (2003), lingkungan internal akan mempengaruhi kekuatan

dan kelemahan suatu perusahaan. Faktor-faktor yang berada dalam lingkungan

internal ini menyangkut dengan kondisi yang terjadi dalam perusahaan yang

turur mempengaruhi keputudan perusahaan. Faktor-faktor yang termasuk dalam

internal perusahaan yaitu manajemen, produksi (operasional), keuangan, dan

pemasaran. David (2004) menyatakan bidang fungsional perusahaan yang

menjadi variabel internal adalah :

1. Fungsi manajemen, dilaksanan pada struktur organisasi suatu

perusahaan secara keseluruhan. Fungsi manajemen mencakup

perencanaan, pengorganisasian, motivasi, pengarahan dan

pengendalian.

2. Fungsi operasi.produksi, yang terdiri dari seluruh aktivitas untuk

mengubah input menjadi output berupa barang maupun jasa. Fungsi

dasar produksi yaitu proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja dan

kualitas barang dan jasa.

Page 62: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

49

3. Fungsi keuangan, sebagai indikator yang menunjukkan posisi kompetitif

perusahaan. Fungsi keuangan dapat dilihat dari likuiditas, profitabilitas,

aktivitas, dan peluang investasi.

4. Fungsi pemasaran, suatu fungsi yang yang digunakan untuk

mengidentifikasi, mengantisipasi serta menciptakan kebutuhan pelanggan

akan barang dan jasa. Menurut Kismadi (2007) terdapat lima fungsi dasar

dalam pemasaran yaitu segmentasi pasar, penjualan produk, penetapat

harga, strategi promosi dan strategi distribusi.

2.8.2 Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal merupakan faktor-faktor yang berada diluar kendali

perusahaan, namun faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi pilihan arah dan

tindakan perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan dapat dikelompokkan

menjadi tiga kategori yang saling berakaitan yaitu lingkungan operasional,

lingkungan industri dan lingkungan jauh. Faktor-faktor perusahaan adalah

sebagai berikut (Robinson, 2008) :

1. Lingkungan operasional, disebut juga lingkungan kompetitif yang terdiri

dari faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan perusahaan dalam

memperoleh sumberdaya yang dibutuhkan. Lingkungan operasional ini

dipengaruhi oleh pengaruh pengendalian perusahaan. Faktor lingkungan

operasional meliputi pesaing, profil pelanggan, faktor tenga kerja, faktor

pemasok dan kreditur.

2. Lingkungan industri, lebih mengarah kepada persaingan antar

perusahaan sehingga faktor-faktor yang terdapat dalam lingkungan

industri akan mempengaruhi kondisi persaingan. Aspek-aspek lingkungan

industri yaitu ancaman pendatang baru, kekuatan pemasok, kekuatan

pembeli, ancaman produk subsitusi, dan persaingan kompetitif.

Page 63: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

50

3. Lingkungan jauh, terdiri dari faktor-faktor yang pada dasarnya di luar dan

terlepas dari perusahaan. Lingkungan jauh ini memberikan kesempatan

besar bagi perusahaan untuk maju, sekaligus dapat menjadi hambatan

dan ancaman untuk maju. Faktor lingkungan jauh yang harus

diuperhatikan adalah politik, ekonomi, sosial, teknologi, dan ekologi.

2.8.3 Matriks Internal-Eksternal (I-E)

Matriks I-E merupakan matriks yang memformulasikan strategi alternatif

berdasarkan dua parameter yaitu melalui nilai Internal Factor Evaluation (IFE)

yang didapat dari faktor internal dan External Factor Evaluation (EFE) yang

berasal dari faktotr eksternalperusahaan. Nilai total IFE digunakan untuk sumbu x

dan total nilai EFE digunakan untuk sumbu y. Matriks I-E bertujuan untuk melihat

posisi perusahaan serta memperoleh strategi bisnis yang lebih detail (Dwiastusi,

2008). Matriks I-E dapat dilihat pada Gambar 2.1

Internal Bisnis

(Total IFE)

Kuat 3,0-4,0

Rata-rata 2,0-2,99

Lemah 1,0-1,99

Tinggi 3,0-4,0 I II

III

Eksternal bisnis

(Total EFE)

Sedang 2,0-2,99

IV

V VI

Rendah 1,0-1,99

VII

VIII IX

Gambar 1. Matriks I-E (David,2009)

Matriks IE terbagi atas tiga daerah utama dengan implikasi strategi

berbeda, yaitu (Siahaan, 2008) :

Page 64: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

51

a. Sel I, II, IV dapat melaksanakan strategi growth and build

(mengembangkan dan membangun). Strategi yang umum diterapkan

adalah strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan produk) atau

strategi integratif (integrasi kebelakang dengan cara mengambil alih

fungsi supplier, kedepan dengan cara mengambil alih fungsi distribusi,

horisontal).

b. Sel III, V, VII dapat melaksanakan strategi hold and maintain (menjaga

dan mempertahankan). Strategi yang umum diterapkan adalah

penetrasi pasar pengembangan produk.

c. Sel VI, VIII, IX dapat melaksanakan strategi harvest or divest

(mengambil hasil atau melepaskan). Strategi yang umum diterapkan

adalah strategi divestasi, diversivikasi, konglomerat dan likuidasi.

2.8.4 Matriks Strength-Weakness-Opportunity-Threat (SWOT)

Strategi terbaik untuk melakukan analisis terhadap kekuatan dan

kelemahan internal suatu perusahaan terhadap suatu peluang dan ancaman dari

lingkungan luar adalah menggunakan analisis SWOT. Dalam suatu matriks

SWOT dapat diterapkan empat buah strategi dalam menghadapi pesaing, yaitu

strategi SO, strategi WO, strategi ST, strategi WT (Soegoto, 2009). Menurut

Assauri (2013), matriks SWOT dipilih karena merupakan alat yang cepat, efektif

dan efisien dalam menemukan kemungkinan-kemungkinan yang berkaitan

fengan pengembangan, pengambilan keputusan dan memperluas visi dan misi

organisasi. Matriks SWOT terdiri dari tiga baris dan tiga kolom sehingga total

keseluruhan selnya ada sembilan. Mencocokkan faktor-faktor internal dan

eksternal kunci merupakan bagian yang sulit terbesar untuk mengembangkan

matriks SWOT. Keempat strategi yang terbentuk dari sembilan sel matriks adalah

sebagai berikut (Dwiastuti, 2008):

Page 65: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

52

a. Strategi SO atau strategi kekuatan-peluang menggunakan kekuatan

internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal

b. Strategi WO atau strategi kelemahan-peluang bertujuan untuk

memperbaiki kelemahan dengan memanfaatkan peluang eksternal

c. Strategi ST atau strategi kekuatan-ancaman menggunakan kekuatan

perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman

eksternal

d. Strategi WT atau strategi Kelehaman-ancaman merupakan taktik yang

digunakan untuk mengurangi kelemahan internal dan menghindari

ancaman lingkungan eksternal.

2.9 Kerangka Pemikiran

Potensi perikanan di Kabupaten Lamongan cukup besar belum

dimanfaatkan secara optimal. Salah satu upaya pemanfaatan potensi tersebut

yaitu dengan melakukan kegiatan pengolahan ikan yang dilakukan UKM

Pengolahan ikan di UD. Mitra Abadi yang terletak di Desa Duriwetan, Kecamatan

Maduran, Kabupaten Lamongan. Persaingan industri pengolahan ikan yang

semakin marak, menuntut pelaku bisnis untuk selalu dapat menggunakan

strategi bersaing yang relevan agar dapat mempertahankan keunggulan

bersaing. Dalam perencanaan strategi bisnis diperlukan adanya analisis berbagai

faktor internal dan faktor eksternal dari UKM tersebut.

Saat ini perkembangan usaha pengolahan ikan memerlukan model bisnis

dan strategi bisnis agar dapatr bersaing. Salah satunya dengan Business Model

Canvas dengan sembilan pokok bangunan yang menjadi komponennya, yaitu :

segmen konsumen, proposisi nilai, saluran, hubungan pelanggan, arus

pendapatan, sumberdaya utama, aktifitas utama, mitra utama dan struktur biaya,

untuk mengetahui dan memetakan bagaimana penerapan kegiatan bisnis UMKM

dalam hal ini usaha pengolahan ikan dengan bisnis model kanvas. Tujuannya

Page 66: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

53

adalah untuk mengetahui apakah usaha pengolahan ikan ini sudah

menggunakan 9 blok bangunan dalam bisnis model kanvas secara keseluruhan

ataupun hanya sebagian saja yang digunakan. Hal ini penting guna

mengevaluasi jalannya usaha pengolahan ikan pada UD. Mitra Abadi selama ini.

Selain itu, bisnis model kanvas dapat dijadikan bahan evaluasi bagi UD. Mitra

Abadi agar bisa mengembangkan usahanya dengan menerapkan sebuah model

bisnis yang lebih populer.

Setelah mengetahui bagaimana penerapan bisnis model kanvas dalam

kegiatan usaha pengolahan ikan maka selanjutnya hal yang akan dilakukan yaitu

proyeksi analisis finansial usaha. Analisis finansiil adalah hal yang menyangkut

perkiraan biaya investasi, perkiraan biaya produksi dan pemeliharaan, kebutuhan

modal kerja, sumber pembiayaan, perkiraan pendapatan, perhitungan BEP serta

payback period, dan proyeksi laba rugi. Analisis proyeksi finansiil ini merupakan

tahap yang sangat penting yang menentukan kelayakan suatu bisnis.

Setelah mengetahui bagaimana penerapan bisnis model kanvas dan analisis

proyeksi finansiil usaha, selanjutnya yang akan dilakukan yaitu penyusunan

analisis startegi menggunakan analisis SWOT yang bertujuan untuk menciptakan

alternatif strategi bisnis yang akan menjadi rumusan strategi bagi pengembangan

usaha pengolahan ikan UD. Mitra Abadi dimasa mendatang. Analisis SWOT

berfungsi untuk memetakan apa saja kekuatan, kelemahan dan ancaman yang

dihadapi dalam menjalankan usaha. Setelah itu, kita dapat menyusun alternatif-

alternatif strategi bisnis yang tepat untuk dijalankan usaha ini. Sehingga pada

akhirnya akan mengetahui bagaimana perencanaan staretgi bisnis yang tepat

bagi pengembangan usaha pengolahan ikan UD. Mitra Abadi dimasa depan.

Page 67: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

54

Gambar 3. Kerangka Berfikir Penelitian

Potensi Sumberdaya ikan di Kabupaten

Lamongan yang cukup melimpah,

dimanfaatkan utk pengolahan ikan

Business Model Canvass

Customer

Segments

Value

Propositions

Channels Customer

Relationship

Revenue

Streams

Key

Resourch

Key

Activities

Key

Partnership

Cost

Strukture

Alternatif Strategi Bisnis

Pengembangan Usaha Pengolahan Ikan

Analisis SWOT

UD. MITRA ABADI Ds. Duriwetan, Kec. Maduran,

Kabu. Lamongan

Page 68: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

III. METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di usaha pengolahan nugget dan bakso ikan

UD.Mitra Abadi milik Bapak Nasrudin terletak di Desa Duriwetan Kecamatan

Maduran Kabupaten Lamongan pada Bulan Juli 2017.

3.2 Jenis Penelitian

Metode peneltitian adalah suatu cara yang digunakan dalam sebuah

penelitian untuk mencapai tujuan peneltitian. Rancangan ini berisi rumusan

tentang obyek atau subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data,

prosedur pengumpulan dan analisis data berkenaan dengan fokus masalah

tertentu. Pada penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

kuantitatif dengan metode deskriptif.

Menurut Wahyani (2013), penelitian kuantitatif menunjuk teknik metodelogi

penelitian ilmiah yang berdasarkan pola kerja statistik, ialah dengan

mengumpulkan, menyusun, meringkas, dan menyajikan data-data dalam bentuk

angka-angka atau statistik, dan selanjutnya menarik kesimpulan-kesimpulan

yang diteliti dan mengambil keputusan-keputusan yang logik dari pengolahan

data-datanya.

Pada penelitian ini, peneliti berusaha untuk menyajikan data berdasarkan

analisis faktual dari UKM Pengolahan ikan pada UD. Mitra Abadi yang meliputi

kondisi internal, kondisi eksternal dan juga mendeskripsikan bisnis model

kanvas, proyeksi kelayakan finansiil dan hasil analisis SWOT, sebagai strategi

pengembangan dari UKM tersebut. Hal ini bertujuan untuk menjawab tujuan dari

peneltian ini.

Page 69: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

56

3.3. Penentuan Variabel

Variabel yang digunakan untuk penelitian ini adalah faktor internal dan

eksternal dari UD. Mitra Abadi. Penentuan variabel dan indikator melihat kondisi

UD. Mitra Abadi saat ini mengacu pada bisnis model kanvas. Faktor internal

dalam penentuan variabel yaitu darin segi manajemen, pemasaran, keuangan

dan produksi. Sedangkan faktor eksternalnya yang meliputi lingkungan industri

dan lingkungan jauh. Secara terperinci daftar variabel penelitian dapat dilihat

tabel 2.

Tabel 2. Variabel Penelitian Variabel Indikator Item

Faktor Internal 1. Manajemen

Perencanaan (David,2004) Pengorganisasian (David,2004) Pengarahan (David,2004) Pengontrolan (David,2004)

Perencanaan Produksi (sarana dan prasarana, Tenaga Kerja, Bahan Baku, ), Perencaan Pemasaran ( Bauran Pemasaran) Struktur Organisasi, pembagian tugas tenaga kerja, tipe organisasi yang digunakan Desain pekerjaan, komunikasi pemimpin perusahaan, pembagian tugas karyawan Penilaian Kinerja Karyawan, Sistem Pengawasan

2. Produksi Tenaga Kerja (David,2004) Kuantitas (David,2004) Kualitas (David,2004)

Sistem pemberian upah, pembagian tugas, Kuantitas Produk yang diproduksi , peramalan permintaan Spesifikasi produk, kemasan produk, bahan baku yang digunakan

3. Keuangan Pembukuan Keuangan (UD. Mitra Abadi, 2016) Permodalan (Kismadi, 2007)

Sistem Pembukuan Keuangan, pengarsipan keuangan Bantuan permodalan dari pihak lain

4. Pemasaran Produk (Kismadi, 2007)

Kualitas produk, spesifikasi produk, pengendalian produk,

Page 70: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

57

Promosi (Kismadi, 2007) Harga (Kismadi, 2007) Pasar (Kismadi, 2007) Lokasi (Kismadi, 2007)

permintaan produk Jenis promosi yang digunakan, media promosi produk, biaya promosi penentuan harga, persaingan harga di pasara Persaingan pasar, permintaan pasar, kondisi pasar Tata letak lokasi produksi, lokasi pemasaran, lokasi konsumen

Faktor Eksternal 1. Lingkungan Industri

Ancaman Pendatang Baru (Robinson,2008) Kekuatan pemasok (Robinson,2008)

Kondisi usaha sejenis, persaingan harga, faktor barang substitusi Ketersediaan bahan baku, harga bahan baku, kualitas bahan baku

2. Lingkungan Jauh

Ekologi (Robinson,2008) Teknologi (Robinson,2008) Sosial (Robinson,2008) Ekonomi (Robinson,2008) Politik (Robinson,2008)

Lokasi bahan baku, lingkungan usaha Biaya pengadaan teknologi produksi, teknologi yang digunakan, pemeliharaan teknologi Gaya hidup masyarakat, lingkungan usaha Pendapatan masyarakat, daya beli konsumen, kondisi ekonomi nasional Kebijakan pemerintah, bantuan dana dari pemerintah

3.4. Jenis dan Sumber Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data primer dan data

sekunder.

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati,

dan dicatat untuk pertamakalinya (Marzuki, 2002). Data Primer didapatkan

Page 71: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

58

langsung melalui proses wawancara dengan pimpinan UD. Mitra Abadi untuk

mengetahui berbagai informasi mengenai sejarah berdirinya usaha, profil usaha,

aspek teknis, aspek pemasaran, aspek manajemen dan faktor pendukung serta

penghambat dari UKM Pengolahan ikan tersebut juga dapat diperoleh melalui

kuisioner yang diberikan pada responden ahli dari UD. Mitra Abadi.

Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab

pertanyaan penelitian. Data primer dapat berupa opini subyek (orang) secara

inidividu atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu hal, kegiatan atau

kejadian. Sumber tersebut adalah :

a. Manajemen tingkat atas : Pemilik Usaha

b. Manajemen tingkat menengah yang terdiri dari :

1. Kepala bagian produksi

2. Kepala bagian pemasaran

3. Kepala bagian keuangan

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari penelitian yang ada,

dihimpun dan telah ditulis oleh pihak lain. Sumber data dapat berasal dari

internet, buku, jurnal, perpustakaan umum, website, lembaga pendidikan yang

mengkhususkan diri untuk menyajikan data sekunder (Hermawan, 2005).

Adapun data sekunder pada penelitian ini yang digunakan berupa buku laporan

skripsi, jurnal ilmiah, kantor desa Duriwetan tentang jumlah penduduk, keadaan

geografis lokasi, keadaan umum daerah, arsip-arsip produksi dan keungan pada

UD. Mitra Abadi.

3.5 Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data yang digunakan peneliti dalam penelitian meliputi

wawancara, observasi, dokumentasi dan kuisioner.

Page 72: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

59

a. Wawancara

Menurut Esterberg, 2002 dalam Sugiyono (2014) wawancara merupakan

kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh dua orang untuk saling bertukar

informasi dan ide dalam suatu pokok bahasan tertentu. Wawancara merupakan

teknik pengumpulan data yang digunakan apabila peneliti ingin melakukan studi

pendahuluan untuk mengetahui suatu permasalahan, atau apabila peneliti ingin

mengetahui permasalahan lebih mendalam secara langsung dari

responden.Teknik pengumpulan data ini bersifat self – report, pengetahuan dan

atau keyakinan pribadi dari responden yang kita wawancarai.

Wawancara dilakukan dengan melakukan tanya jawab kepada pimpinan dan

pegawai UD. Mitra Abadi untuk mendapatkan informasi berupa penjelasan ,

pendapat, dan fakta tentang usaha pengolahan ikan yang dijalankan saat ini.

Informasi yang diperoleh harus mencakup lingkungan internal dan eksternal dari

perusahaan yang meliputi mengenai sejarah berdirinya usaha, profil usaha,

aspek teknis, aspek pemasaran, aspek manajemen dan faktor pendukung serta

penghambat dari UKM Pengolahan ikan

b. Dokumentasi

Dokumentasi ialah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-

dokumen. Keuntungan menggunakan dokumentasi adalah biayanya relative

murah,waktu dan tenaga lebih efisien. Sedangkan kelemahannya adalah data

yang diambil dari dokumen cenderung sudah lama dan kalau ada yang salah

maka peneliti juga ikut salah dalam mengambil datanya. Data yang dikumpulkan

dengan teknik ini cenderung data sekunder (Usman dan Purnomo,2014).

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data sekunder untuk

melengkapi informasi yang relevan terkait dengan permasalahan penelitian. Data

sekunder tersebut berupa literatur, jurnal, maupun artikel ilmiah.

Page 73: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

60

c. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dipakai apabila

berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, dan gejala-gejala alam yang

terjadi disekitar kita. Hal lain yang harus diperhatikan jika memakai teknik

observasi maka jumlah responden yang diamati tidak terlalu besar. Teknik

pengumpulan data dengan observasi dapat dibagi menjadi dua jika dilihat dari

segi proses pelaksanaan pengumpulan data yaitu parcipant observation (

observasi berperan serta) dan non participant observation (Sugiyono, 2014).

Dalam kegiatan penelitian ini, metode observasi di lakukan dengan

pengamatan terhadap faktoar internal dan faktor eksternal dari UKM pengolahan

tersebut. Faktor internal meliputi manajemen (pengorganisasian dan

pengaarahan), produksi ( tenaga kerja dan kualitas produk),

keuangan(pembukuan keuangan) dan pemasaran ( harga, promosi, pasar,

produk), sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan industri (Ancaman

pendatang baru, Kekuatan pemasok ) dan lingkungan jauh (Ekonomi, Ekologi,

Teknologi, Sosial, Politik).

d. Kuisioner

Kuisinoer merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden ahli yang sudah ditentukan. Metode kuisioner ini sangat efektif bila

peneliti mengetahui dengan jelas vaariabel yang akan diukur dan tahu apa yang

diharapkan responden. Kuisioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup

atau terbuka (Sugiyono, 2014).

Kuisioner digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi dari

pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden. Kuisioner akan

diberikan kepada responden ahli yang berkompeten dibidangnya masing-masing.

Page 74: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

61

Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner terbuka dan

tertutup dengan jawaban yang telah disediakan oleh peneliti.

3.5 Penentuan Responden

Responden merupakan pihak-pihak yang akan menjawab berbagai

pertanyaan untuk kepentingan penelitian. Responden yang digunakan untuk

penelitian ini adalah responden ahli. Responden ahli yaitu pihak yang

berkompeten untuk memberi penilaian tentang strategi pengembangan usaha

pada UD. Mitra Abadi karena mengetahui kondisi yang terjadi di dalam

perusahaan. Responden ahli juga memberikan analisis internal dan eksternal

dari UD. Mitra Abadi. Jumlah responden yang digunakan adalah sebanyak 4

responden yaitu pemilik UD. Mitra Abadi, bagian pemasaran, bagian keuangan

dan bagian produksi.

Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah nonprobability

sampling yaitu teknik pengambilan sampel dimana tidak semua elemen populasi

berpeluang untuk dijadikan sampel (Sugiyono,2014). Dalam nonprobability

sampling teknik yang dipilih adalah judgement sampling atau purposive sampling

adalah suatu teknik memilih sampel berdasarkan pertimbangan tertentu agar

sesuai dengan yang dikehendaki saat analisis. Seringkali jumlah sampel dalam

metode ini tidak terlalu besar (Sumner,2000).

3.6 Analisis Data

Menurut Sugiyono (2014), menyatakan bahwa analisis data adalah proses

mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil

wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan

data kedalam kategori,menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,

menyusun ke dalam pola, memilih yang penting dan membuat kesimpulan

sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Page 75: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

62

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif

dan deskriptif kuantitatif. Analisis data ini digunakan untuk menjawab tujuan dari

penelitian. Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk menjawab tujuan

mengenai aspek teknis, aspek pemasaran dan aspek manajemen sedangkan,

analisis deskriptif kuantitatif digunakan sebagai analisis aspek finansiil dan

sensitivitas. Analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif penelitian ini dapat

dijelaskan sebagai berikut.

3.6.1 Analisis Deskriptif Kualitatif

Analisis deskriptif kualitatif merupakan proses pencarian dan penyusunan

data sistematik melalui transkrip wawancara,catatan lapang dan dokumentasi

yang secara akumulasi menambah pemahaman peneliti terhadap yang

ditemukan. Menyusun data berarti menggolongkan dalam pola atau tema.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa analisis data ialah kegiatan analisis

mengkategorikan data untuk mendapat pola hubungan, tema, menaksir apa yang

bermakna serta menyampaikan kepada orang lain (Usman dan Purnomo,2014).

Pada penelitian ini, data dianalisis menggunakan analisis deskriptif

kualitatif untuk mengetahui gambaran mengenai aspek yang dikaji dalam analisis

kelayakan usaha pengolahan ikan pada UD. MITRA ABADI yaitu aspek

pemasaran, aspek teknis, dan aspek manajemen. Data yang diperoleh dari hasil

observasi, wawancara dan dokumentasi, kemudian diolah dan dijelaskan secara

deskriptif.

3.6.1.1 Aspek Teknis

Pada penelitian ini data yang diperoleh berkaitan dengan aspek teknis

produksi nugget dan bakso akan dianalisa secara deskriptif kualitatif yaitu suatu

metode yang bertujuan untuk memberikan gambaran umum, sistematis, faktual

dan valis mengenai data-data kegiatan usaha pembuatan nugget dan bakso ikan

dalam bentuk dokumentasi baik gambar maupun narasi. (Suratman,2002). Data

Page 76: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

63

yang dianalisis meliputi sarana dan prasarana yang tersedia, jenis-jenis faktor

produksi yang digunakan, proses pembuatan produk serta output produk yang

dihasilkan berupa nugget dan bakso ikan.

3.6.1.2 Aspek Pemasaran

Aspek pemasaran yang akan diteliti pada usaha ini adalah strategi

pemasaran (segmentasi pasar, target pasar dan posisi pasar), bauran

pemasaran (produk, harga, tempat dan promosi), daerah pemasaran dan saluran

pemasaran yang diterapkan dalam usaha pengolahan ikan pada UD. Mitra

Abadi.

3.6.1.3 Aspek Manajemen

Menurut Primyastanto (2011), aspek manajemen di dalam suatu usaha

diantaranya mencakup Manajemen Operasiaonal. Manajemen Sumberdaya

Manusia, Manajemen Keuangan dan Manajemen Resiko. Data yang diperoleh

dan dianalisis menggunakan metode analisa kualitatif pada aspek manajemen ini

meliputi tahap perencanaan (planning) produksi nugget dan bakso,

pengorganisasian (organizing) dan pembagian tugas, pelaksanaan (actuating)

produksi nugget dan bakso, dan pengawasan (controlling) jalannya usaha

pembuatan nugget dan bakso ikan serta penilaian kinerja atau evaluasi

(evaluation).

3.6.1.4 Membuat Bisnis Model Canvas

Bisnis Model Canvas merupakan model bisnis yang dijelaskan dengan

melalui sembilan blok bangunan dasar yang memperlihatkan cara berpikir

tentang bagaimana sebuah perusahaan menghasilkan uang. Sembilan blok

dalam bisnis model kanvas terdiri dari customer segments, value propositions,

channels, customer relationships, revenue strames, key resoursce, key activities,

key partnership dan cost structure (Osterwalder dan Pignuer, 2014). Analisis

untuk Bisnis Model Kanvas didapatkan dari hasil analisis pada aspek-aspek

Page 77: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

64

usaha yaitu aspek teknis atau produksi, aspek pemasaran, aspek manajemen

dan aspek finansiil yang kemudian dirancang kedalam sembilan blok bangunan

pada bisnis canvas.

1. Customer Segments (Segmentasi Konsumen)

Segmen pelanggan sendiri menggambarkan sekelompok orang atau

organisasi berbeda yang ingin dijangkau atau dilayani oleh perusahaan. Untuk

lebih memuaskan pelanggan, perusahaan dapat mengelompokkan mereka

dalam segmen-segmen berbeda berdasarkan kesamaan kebutuhan, perilaku

atau atribut lain (Osterwalder dan Pigneur, 2014).

Pada segmentasi konsumen ini, akan dianalisis target pasar yang dituju oleh

UD. Mitra Abadi. Pada segmentasi konsumen didapatkan berdasarkan

analisis pada aspek pemasaran. Pada UD. Mitra Abadi ditentukan segmentasi

pemasaran yang dilakukan melalui aspek pemasaran yang selanjutnya akan

dikembangkan dengan perancangan segmentasi konsumen pada bisnis model

canvas.

2. Value Proporsitions (Proposisi Nilai)

Value Propositions menggambarkan tentang bagaimana perusahaan

memberikan nilai terbaik kepada pelanggannya sesuai dengan proposisi nilai

yang ada dalam perusahaan tersebut. Proporsisi nilai dilakukan dengan cara

menciptakan nilai pelanggan yang unggul, perusahaan menciptakan pelanggan

yang sangat puas dan tetap setia, serta mau membeli lagi (Kotler, 2000).

Perusahaan menciptakan proporsisi nilai sebagai upaya menunjukkan

kualitas dan nilai dari produk yang ditawarkan pada konsumen. Pada UD.

Mitra Abadi sendiri, memiliki nilai yang berbeda dengan usaha yang lain. Baik

dari segi produk maupun pelayan terhadap pelanggan. Selain itu juga dianalisis

kelebihan-kelebihan dari UD. Mitra Abadi untuk menghadapi persaingan antar

usaha.

Page 78: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

65

3. Channels (Saluran)

Menurut Kotler (1999), para perusahaan besar mencoba

membangun sebuah saluran distribusi (distribution channel) seperangkat

organisasi yang saling bergantung satu sama lain, yang dilibatkan dalam

proses penyediaan suatu produk atau jasa, untuk digunakan atau dikonsumsi

oleh konsumen atau pelanggan bisnis. Jadi channel bagi perusahaan adalah

hal yang penting sebagai kepanjangan tangan perusahaan untuk menjaga

hubungan yang baik dengan para pelanggannya.

Produk yang dihasilkan harus disalurkan pada konsumen secara tepat.

Saluran-saluran tersebut akan melibatkan lembaga-lembaga pemasaran

sebagai bagian dari penyampaian produk pada konsumen. Pada aspek

pemasaran yang dianalisis pada UD. Mitra Abadi dapat diketahui bagaimana

saluran yang dilakukan dari produsen ke konsumen. Saluran distribusi ini dapat

dibedakan menjadi 2 yaitu secara langsung dan tidak langsung yang kemudian

dimasukkan dalam blok bangunan bisnis model canvas

4. Customer Relationships (Hubungan Pelanggan)

Cara membangun hubungan pelanggan yang baik membutuhkan

lebih dari sekedar mengembangkan produk yang baik, menetapkan harga

untuk produk itu secara atraktif dan menyediakan produk itu bagi pelanggan

sasaran. Perusahaan juga harus mengkomunikasikan proposisi nilai mereka

kepada pelanggan dan apa yang mereka ketahui tidak boleh dibiarkan begitu

saja. Selain penting dalam membangun dan mempertahankan berbagai jenis

hubungan, komunikasi yang baik merupakan elemen penting dalam usaha

perusahaan membangun hubungan pelanggan yang menguntungkan (Kotler

dan Armstrong,2006).

Page 79: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

66

Hubungan dengan pelanggan penting dilakukan untuk

mempertahankan pelanggan untuk tetap membeli produk yang ditawarkan oleh

perusahaan. Pada UD. Mitra Abadi perlu diketahui bagaimana membangun

hubungan pelanggan yang baik yang diharapkan dapat mengetahui apa

yang diinginkan oleh konsumen yang dapat digunakan untuk perencanaan

usaha yang akan datang dan menghadapi persaingan dengan produk lain.

5. Revenue Streams (Arus Pendapatan)

Arus pendapatan (revenue streams) merupakan uang tunai yang

dihasilkan perusahaan dari berbagai kegiatan produksi dan pemasaran yang

dilakukan. Penjualan produk merupakan salah satu sumber pendapatan dalam

usaha. Arus pendapatan pada UD. Mitra Abadi dapat diketahui melalui aspek

keuangan yang kemudian digambarkan dan dapat dikembangkan dengan

menggunaka pendekatan bisnis model canvas pada blok revenue streams.

6. Key Resources (Sumber Daya Utama)

Sumber daya merupakan salah satu aspek penting dalam sebuah usaha.

Sumber daya yang dapat digunakan dalam usaha pada UD. Mitra Abadi dapat

berupa sumber daya manusia, modal, tanah yang digunakan tempat

usaha hingga bahan-bahan baku yang digunakan untuk produksi. Semua

sumber daya tersebut perlu dijaga dan dikembangkan secara kontinyu karena

akan berpengaruh terhadap kegiatan produksi untuk masa yang akan datang.

7. Key Activities (Aktivitas Kunci)

Aktivitas kunci pada suatu perusahaan adalah segala kegiatan yang

dilakukan oleh perusahaan untuk menghasilkan produk yang berdaya saing dan

berkualitas. Aktivitas kunci yang dilakukan UD. Mitra Abadi adalah proses

produksi dan pemasaran yang dianalisis pada aspek teknis dan aspek

Page 80: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

67

pemasaran. Perencanaan aktivitas kunci seperti inovasi produk baru juga dapat

dilakukan untuk menghadapi persaingan.

8. Key Partnerships (Kemitraan)

Salah satu kemitraan yang dapat diajak kerjasama oleh pelaku bisnis

dalam perusahaan yaitu saluran pemasaran dan distributor. Jadi key

partnership adalah hubungan kemitraan yang dilakukan perusahaan kepada

pihak lain untuk menunjang aktivitas bisnis yang dilakukan. Selain

melaksanakan manajemen hubungan pelanggan yang baik, pemasar juga harus

melaksanakan manajemen hubungan kemitraan (partner relationship

management) yang baik pula (Kotler,2000).

Kemitraan dibutuhkan dalam setiap usaha untuk memenuhi kebutuhan

yang tidak dimiliki oleh perusahaan. Kerjasama yang dilakukan oleh UD.

Mitra Abadi adalah seperti kerjasama dengan pemasok bahan baku, toko

yang menjual oleh-oleh khas maupulamongann pihak lain yang dapat diajak

untuk kerjasama. Kemitraan usaha juga dapat dimanfaatkan untuk membuka

peluang usaha lebih luas terutama untuk pemasaran.

9. Cost Structure (Struktur Biaya)

Struktur biaya merupakan semua biaya yang dikeluarkan oleh

perusahaan dalam setiap kegiatannya untuk menghasilkan dan

memasarkanproduknya. Struktur biaya ini dapat berupa modal, biaya produksi

baik yang tetap maupun variabel dan biaya-biaya lain. Pada blok cost

structure ini akan dijelaskan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh UD. Mitra

Abadi.

Page 81: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

68

3.6.2 Analisis Deskriptif Kuantitatif

Analisis data pada penelitian kuantitatif bersifat deduktif,uji empiris teori

yang dipakai dan dilakukan setelah selesai pengumpulan data secara tuntas

dengan menggunakan sarana statistik ( Sarwono,2006).

Analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk menganalisis aspek finansiil

meliputi aspek finansiil jangka pendek dan aspek finansiil jangka panjang pada

usaha pengolahan ikan pada UD. Mitra Abadi. Tahap ini data kuantitatif

dikumpulkan dari lapang, kemudian dianalisis menggunakan bantuan perangkat

lunak Microsoft Office Excel 2007 yang akan ditampilkan dalam bentuk tabulasi

sehingga dapat dijelaskan secara deskriptif. Adapun penjabaran masing-masing

aspek finansiil jangka pendek dan aspek finansiil jangka panjang adalah sebagai

berikut.

3.6.2.1 Aspek Finansiil Jangka Pendek

a. Permodalan

Menurut Primyastanto (2011), modal usaha merupakan barang atau uang

yang bersama faktor produksi tanah dan tenaga kerja menghasilkan barang

baru. Modal usaha tersebut berupa modal tetap dan modal kerja.

b. Biaya Total

Menurut Primyastanto (2006), rumus biaya total adalah sebagai berikut: Dimana: TC = Total Cost FC = Fixed Cost VC = Variabel Cost c. Penerimaan

Menurut Soekartawi (2003), penerimaan secara umum dapat dirumuskan

sebagai berikut.

TR = P X Q

TC = FC + VC

TC =

FC +

VC TC =

FC +

VC

Page 82: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

69

Dimana: TR = Penerimaan (Rp/unit) P = Harga (Rp) Q = Jumlah barang (unit) d. R/C Ratio

Menurut Soekartawi (2001), untuk mengetahui perbandingan antara

penerimaan dan biaya yang dikeluarkan petani ikan dalam usaha maka rumus

yang digunakan adalah sebagai berikut:

Apabila : R/C > 1, maka usaha tersebut dapat dikatakan menguntungkan (layak) R/C = 1, maka usaha tersebut dapat dikatakan impas R/C < 1, maka usaha tersebut dapat dikatakan mengalami kerugian e. Keuntungan

Menurut Soekartawi (2003), Keuntungan diperoleh dari penerimaan

dikurangi biaya total yang dikeluarkan untuk produksi dengan rumus sebagai

berikut:

Dimana: Π = Keuntungan TR = Penerimaan TC = Total Biaya f. Rentabilitas

Menurut Riyanto (1995) dalam Primyastanto (2006), REC secara umum

dirumuskan sebagai berikut:

Dimana: R = Rentabilitas (%) L = Jumlah keuntungan yang diperoleh selama periode tertentu (Rp) M = Modal yang digunakan untuk menghasilkan laba (Rp)

R/C Ratio =

π = TR - TC

R = M

L X 100 %

Page 83: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

70

g. Break Event Point (BEP)

Menurut Riyanto (2001), BEP dapat dirumuskan sebagai berikut: BEP atas dasar sales: Dimana : FC = Biaya tetap VC = Variabel cost S = Nilai penjualan (jumlah penerimaan) BEP atas dasar unit (BEP unit): Dimana : FC = biaya tetap p = harga per unit v = biaya variabel per unit Atau:

3.6.2.2 Aspek Finansiil Jangka Panjang

a. NPV ( Net Present Value)

Rumus perhitungan NPV menurut Primyastanto (2003) adalah sebagai

berikut:

Dimana: Bt = manfaat yang diperoleh setiap tahun Ct = biaya yang dikeluarkan setiap tahun n= jumlah tahun i= tingkat suku bunga (diskonto) Dengan kriteria : NPV > 0 = Layak NPV < 0 = Tidak layak/ rugi

s

vc

FCBEP

1

vp

FCBEP

BEP unit = asatuanh

BEPsales

arg

ti)(1

CtBtΣ

n

1tNPV

Page 84: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

71

b. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C)

Menurut Gray (1997) dalam Supit (2015), Net B/C digunakan untuk ukuran

tentang efisiensi dalam penggunaan modal. Rumus perhitungannya adalah:

Kriteria investasi berdasarkan Net B/C adalah: Net B/C =1, maka NPV = 0, artinya proyek tidak menguntungkan

ataupun rugi

Net B/C > 1, maka NPV > 0, artinya proyek menguntungkan

Net B/C < 1, maka NPV < 0, artinya proyek tidak

menguntungkan/merugi

c. IRR (Internal Rate Of Return)

Menurut Supit (2015), Rumus dari IRR sebagai berikut :

IRR = '"

"'

'' NPV

iiNPVNPV

i

Keterangan : I’ = tingkat suku bunga pada interpolasi pertama (lebih kecil) I” = tingkat suku bunga pada interpolasi kedua (lebih besar) NPV’ = nilai NPV pada discount rate pertama (positif) NPV” = nilai NPV pada discount rate kedua (negatif)

Kriteria perhitungan IRR :

Jika IRR > discount rate yang telah ditentukan, maka usaha layak

dijalankan.

Jika IRR < discount rate yang telah ditentukan, maka usaha tidak layak

dijalankan.

IRR = '"

"'

'' NPV

iiNPVNPV

i

n

i

i

i

n

i

BN

BN

CNetB

1

1

)(

)(

/

Page 85: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

72

Jika IRR < discount rate yang telah ditentukan, maka usaha tidak layak

dijalankan

d. Payback Period (PP)

Menurut Kasmir dan Jakfar (2003), ada 2 macam model perhitungan yang

digunakan dalam menghitung masa pengembalian modal investasi yaitu:

Apabila kas bersih tiap tahun sama:

3.6.3 Analisis Stength- Weaknes- Opportunity- Threat (SWOT)

Setelah data kuantitatif dan kualitatif dianaliis langkah selanjutnya

data dianalisis dengan SWOT digunakan untuk mengetahui dan menentukan

strategi pengembangan usaha pengolahan ikan UD. Mitra Abadi Desa Duriwetan

Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. SWOT adalah

identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi

organisasi. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan

kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan

dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats) (Rangkuti

2006 dalam Aliyah 2015).

Analisis SWOT digunakan untuk membandingkan faktor eksternal dan

faktor internal. Faktor eksternal terdiri dari peluang dan ancaman, sedangkan

faktor internal terdiri dari kekuatan dan kelemahan. Berikut tahapan dalam

menyusun matriks SWOT :

3.6.3.1 Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Perusahaan

1. Analisis Lingkungan Internal

Analisis faktor strategis internal adalah analisis yang menilai

prestasi/kinerja yang merupakan faktor kekuatan dan kelemahan yang ada untuk

Page 86: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

73

mencapai tujuan organisasi. Seperti halnya pada Analisis Faktor Strategis

Eksternal, maka dengan cara yang sama menyusun tabel Faktor-faktor Strategis

Internal (Internal Strategic Factors AnalysisSummary/IFAS).

Setelah mengetahui faktor-faktor strategi eksternal, selanjutnya susun

tabel faktor-faktor Strategis Internal (Internal Strategic Factors

Analysis Summary/IFAS), dengan langkah sebagai berikut :

1. Menyusun faktor kekuatan dan kelemahan pada kolom 1.

2. Memberikan bobot masing-masing faktor pada kolom 2, mulai dari 1,0

(sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Bobot dari semua

faktor strategis yang berupa kelebihan dan kelemahan ini harus berjumlah

1.

3. Menghitung rating dalam (dalam kolom 3) untuk masing-msing faktor

dengan memberi skala mulai dari 4 (sangat baik/outstanding) sampai

dengan 1 (sangat tidak baik/poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut

pada kondisi organisasi. Pemberian nilai rating untuk kekuatan bersifat

positif, artinya kekuatan yang semakin besar diberi rating +4, tetapi

jika kekuatannya kecil diberi nilai +1. Sementara untuk rating

kelemahan bersifat sebaliknya, yaitu jika nilai kelemahannya besar, maka

ratingnya -4 dan jika nilai kelemahannya kecil, maka nilainya -1.

4. Mengalikan bobot faktor pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3.

Hasilnya adalah skor pembobotan untuk masing-masing faktor.

5. Menghitung jumlah skor pembobotan. Nilai ini adalah untuk memetakan

posisi organisasi pada diagram analisa SWOT.

Bentuk tabel IFAS adalah sepeti terlihat pada Tabel 3.

Page 87: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

74

Tabel 3. Panduan Menentukan IFAS Faktor-faktor Strategis Internal

Bobot Rating Skor Pembobotan

(bobot x rating)

Kekuatan (Strength/S)

1. Kekuatan 1 2. Kekuatan 2

Jumlah S

Kelemahan (Weaknesses/W)

1. Kelemahan 1 2. Kelemahan 2

Jumlah W

Total

Bobot kekuatan 1 Bobot kekuatan 2

A Bobot Kelemahan 1 Bobot Kelemahan 2

C (a+c) = 1

Rating kekuatan 1 Rating kekuatan 2

Rating Kelemahan 1 Rating Kelemahan 2

B

D (b+d)

Sumber : Ragkuti, 2006

2. Analisis Faktor Strategis Eksternal Analisis faktor strategis eksternal difokuskan pada kondisi yang ada dan

kecenderungan yang muncul dari luar, tetapi dapat memberi pengaruh kinerja

organisasi. Setelah mengetahui faktor-faktor strategi eksternal, selanjutnya

susun tabel faktor-faktor Strategis Eksternal (External Strategic

Factors Analysis Summary/EFAS), dengan langkah sebagai berikut :

1. Menyusun faktor peluang dan ancaman pada kolom 1.

2. Memberikan bobot masing-masing faktor pada kolom 2, mulai dari 1,0

(sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Bobot dari semua

faktor strategis yang berupa peluang dan ancaman ini harus berjumlah 1.

3. Menghitung rating dalam (dalam kolom 3) untuk masing-msing faktor

dengan memberi skala mulai dari 4 (sangat baik/outstanding) sampai

dengan 1 (sangat tidak baik/poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut

pada kondisi organisasi. Pemberian nilai rating untuk peluang bersifat

positif, artinya peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika

peluangnya kecil diberi nilai +1. Sementara untuk rating ancaman bersifat

Page 88: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

75

sebaliknya, yaitu jika nilai ancamannya besar, maka ratingnya -4 dan jika

nilai ancamannya kecil, maka nilainya -1.

4. Mengalikan bobot faktor pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3.

Hasilnya adalah skor pembobotan untuk masing-masing faktor.

5. Menghitung jumlah skor pembobotan. Nilai ini adalah untuk memetakan

posisi organisasi pada diagram analisa SWOT.

Tabel.4 Panduan Menentukan EFAS Faktor-faktor Strategis Internal

Bobot Rating Skor Pembobotan

(bobot x rating)

Peluang (Opportunities/O)

1. Peluang 1 2. Peluang 2

Jumlah O

Ancaman (Threats/T)

1. Ancaman 1 2. Ancaman 2

Jumlah T

Total

Bobot Peluang 1 Bobot Peluang 2

A Bobot Ancaman 1 Bobot Ancaman 2

C (a+c) = 1

Rating Peluang 1 Rating Peluang 2

Rating Ancaman 1 Rating Ancaman 2

B

D (b+d)

Sumber : Rangkuti, 2006

Gambar 4. Diagram Analisis SWOT

Page 89: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

76

Kuadran I :

Ini merupakan situasi yang menguntungkan. Perusahaan tersebut

memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang

ada. Strategi yang diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan

pertumbuhan yang agresif.

Kuadran II :

Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih

memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah

menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang

dengan cara strategi diversifikasi(produk/pasar).

Kuadran III :

Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain

pihak menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus strategi ini yaitu

meminimalkan masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut pasar

yang lebih baik (turn around).

Kuadran IV :

Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan

tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Fokus

strategi yaitu melakukan tindakan penyelamatan agar terlepas dari kerugian

yang lebih besar (defensive).

Setelah Matrik SWOT merupakan alat pencocokan yang penting

untuk membantu para manajer mengembangkan empat tipe strategi: Strategi

SO (Strengths-Opportunities), Strategi WO (Weaknesses-Opportunities),

Strategi ST (Strengths-Threats), dan Strategi WT (Weaknesses-Threats).

Terdapat 8 langkah dalam menyusun matrik SWOT, yaitu:

1. Tuliskan kekuatan internal perusahaan yang menentukan.

Page 90: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

77

2. Tuliskan kelemahan internal perusahaan yang menentukan.

3. Tuliskan peluang eksternal perusahaan yang menentukan.

4. Tuliskan ancaman eksternal perusahaan yang menentukan

5. Mencocokan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan mencatat

resultan strategi SO dalam sel yang tepat.

6. Mencocokan kelemahan internal dengan peluang eksternal dan

mencatat resultan strategi WO dalam sel yang tepat.

7. Mencocokan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan

mencatat resultan strategi ST dalam sel yang tepat.

8. Mencocokan kelemahan internal dengan ancaman eksternal dan

mencatat resultan strategi WT dalam sel yang tepat.

3. Matriks SWOT

Matriks SWOT merupakan alat yang digunakan dalam menyusun faktor-

faktor strategis perusahaan adalah matriks SWOT. Matriks ini menggambarkan

secara jelas bagaimana peluang dan ancaman internal yang dihadapi dapat

disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan internal yang dimiliki. Matrik ini

dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis, seperti pada

Tabel 5 berikut :

Tabel. 5 Panduan Alternatif Strategi Analisis SWOT EFI EFE Opportunities(O)

Strenght (S) (Tentukan 5-10 faktor kekuatan internal)

Weaknesses (W) (Tenteukan 5-10 faktor kelemahan internal)

(tentukan 5-10 faktor peluang eksternal)

Strategi SO Daftar kekuatan utk meraih keuntungan dari peluang yang ada

Strategi WO Daftar untuk memperkecil kelemahan dengan memanfaatkan keuntungan dari peluang yang ada

Threats (T) (Tentukan 5-10 faktr

Strategi ST Daftar kekuatan untuk

Strartegi WT Daftar utk memperkecil

Page 91: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

78

ancaman eksternal) menghindari ancaman kelemahan dan menghindari ancaman

Sumber : Rangkuti, 2006 Berdasarkan Matriks SWOT diatas maka didapatkan 4 langkah strategi yaitu

sebagai berikut :

1. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan

memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang

sebesar-besarnya. Strategi SO menggunakan kekuatan internal perusahaan

untuk memanfaatkan peluang eksternal.

2. Strategi ST

Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk

mengatasi ancaman. Strategi ST menggunakan kekuatan internal perusahaan

untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal.

3. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan

cara meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi WO bertujuan untuk

memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal

4. Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha

meminimalkan kelemahan serta menghindari ancaman. Strategi WT bertujuan

untuk mengurangi kelemahan internal dengan menghindari ancaman eksternal.

Page 92: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Keadaan Umum Lokasi Usaha4.1.1 Letak Geografis dan Keadaan Topografis

Letak geografis usaha pengolahan nugget dan bakso ikan UD.Mitra Abadi

milik Bapak Nasrudin terletak di Desa Duriwetan Kecamatan Maduran Kabupaten

Lamongan. Desa Duriwetan merupakan salah satu desa lintasan aliran sungai

bengawan solo di wilayah bagian kecamatan Maduran, kabupaten Lamongan.

Dengan luas wilayah keseluruhan 246.6 Ha (2.47 km2) yang berupa sawah

seluas 219.0 Ha, tegalan (ladang) seluas 2.1 Ha, pekarangan seluas 18.0 Ha

dan lain-lain seluas 7.5 Ha. Wilayah Desa Duriwetan berupa dataran rendah dan

berada diketinggian 6 m dari permukaan laut dengan curah hujan 163 mm, suhu

rata-rata 32°C. Dengan lokasi usaha yang disekitarnya masih banyak terdapat

lahan kosong berupa persawahan, usaha pengolahan nugget dan bakso ikan

UD. Mitra Abadi memiliki keunggulan apabila ingin meningkatkan kapasitas

usaha dengan memanfaatkan lahan-lahan tersebut. Namun, dengan lokasi

usaha yang jauh dari tempat bahan baku (Kabupaten Tuban), menjadikan

ongkos pengiriman bahan baku ke lokasi usaha menjadi lebih tinggi.

Batas-batas Desa Duriwetan yaitu :

Sebelah utara berbatasan dengan Desa Taji,

Sebelah timur berbatasan dengan Desa Brumbun dan Rawa Sekaran,

Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Keting,

Sebelah barat berbatasan dengan Sungai Bengawan Solo.

Letak wilayah Desa Duriwetan dari pusat pemerintahan Kecamatan Maduran

berjarak 7.5 km dan dari ibukota Kabupaten Lamongan berjarak 35 km. Adapun

peta lokasi Kabupaten Lamongan dan Kecamatan Maduran dapat dilihat pada

Page 93: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

80

Lampiran 1 dan 2. Desa Duriwetan ini mempunyai potensi yang cukup besar baik

dibidang pertanian maupun pertambakan.

4.2 Keadaan Penduduk4.2.1 Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Usia

Penduduk Desa Duriwetan Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan

berdasarkan tingkat usia dapat disimpulkan bahwa mayoritas penduduk berada

pada tingkat usia 6 sampai dengan 15 tahun sebanyak 29, 80 % (382 jiwa.

Komposisi penduduk Desa Duriwetan berdasarkan tingkat usia dapat dillihat

pada Tabel 1.

Tabel 6. Data Penduduk Berdasarkan Tingkat Usia

No Tingkat Usia (Tahun) Jumlah (Jiwa) Persentase (%)1. 0 s.d 5 157 12,252. 6 s.d 15 382 29,803. 16 s.d 25 291 22,704. 26 s.d 40 315 24,575. >40 137 10,68

Total 1.282 100Sumber : Kantor Desa Duriwetan,2016

4.2.2 Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Penduduk Desa Duriwetan Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan

berdasarkan tingkat pendidikan dapat disimpulkan bahwa mayoritas penduduk

Desa Duriwetan memiliki tingkat pendidikan SD/sederajat sebanyak 32,14 %

(512 jiwa). Komposisi penduduk Desa Duriwetan berdasarkan tingkat pendidikan

dapat dillihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Data Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa) Persentase (%)1. TK/Tidak tamat SD/Sederajat 135 10,522. SD/Sederajat 412 32,143. SMP/Sederajat 331 25,824. SMA/Sederajat 278 20,905. Perguruan Tinggi 126 9,82

Total 1.282 100Sumber : Kantor Desa Duriwetan,2016

Page 94: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

81

4.2.3 Keadaan Penduduk Berdasarkan Jenis Mata Pencaharian

Penduduk Desa Duriwetan Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan

berdasarkan jenis mata pencaharian dapat disimpulkan bahwa mayoritas

penduduk Desa Duriwetan bermatapencaharian sebagai petani yaitu sebesar

35,48 % (455 jiwa). Komposisi penduduk Desa Duriwetan berdasarkan jenis

mata pencaharian dapat dillihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Data Penduduk Berdasarkan Jenis Mata Pencaharian

No Jenis Mata Pencaharian Jumlah (Jiwa) Persentase (%)1. Pegawai Negeri Sipil (PNS) 49 3,822. Wiraswasta 132 10,303. Petambak 273 21,304. Petani 455 35,485. Buruh 225 17,566. Lain-lain 148 11,54

Total 1.282 100Sumber : Kantor Desa Duriwetan,2016

4.2.4 Keadaan Penduduk Berdasarkan Agama

Penduduk Desa Duriwetan Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan

seluruhnya memeluk agama islam dengan jumlah penduduk sebesar 1.282 jiwa.

Hal ini menunjukkan bahwa seluruh penduduk Desa Duriwetan beragama islam.

Komposisi penduduk Desa Duriwetan berdasarkan agama dapat dillihat pada

Tabel 9.

Tabel 9. Data Penduduk Berdasarkan Agama

No Agama Jumlah (Jiwa) Persentase (%)1. Islam 1.282 100

Total 1.282 100Sumber : Kantor Desa Duriwetan,2016

Page 95: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

82

4.3 Profil Usaha Pengolahan Ikan UD. Mitra Abadi4.3.1 Sejarah berdirinya Usaha Pengolahan Ikan UD. Mitra Abadi

Usaha pengolahan nugget dan bakso ikan UD.Mitra Abadi milik Bapak

Nasrudin merupakan usaha milik perseorangan yang bergerak dibidang

pengolahan hasil perikanan dengan memanfaatkan daging ikan giling (surimi

ikan) sebagai bahan baku utamanya. Awal mula dari berdirinya usaha ini yaitu

ketika Bapak Nasrudin memutuskan untuk pulang ke kampung halaman di desa

Duriwetan pada tahun 2009 setelah 3 tahun merantau di Kota Makassar sejak

tahun 2006-2009. Kemudian beliau memberanikan diri untuk memulai usaha

pengolahan aneka olahan ikan seperti scallop, stik ikan, tempura, otak-otak,

bakso, dan nugget ikan. Dalam memulai usahanya, beliau dibantu 2 orang

karyawan untuk menjalankan seluruh aktifitas usaha, mulai dari produksi sampai

pemasaran produk. Karyawan tersebut berasal dari tetangga Bapak Nasrudin.

Dalam sistem pengupahan karyawan saat itu, diberlakukan sistem out sourching

(borongan) sesuai jumlah produk yang mampu diproduksi dan dijual.

Modal yang digunakan untuk memulai usaha berasal dari modal pribadi

Bapak Nasrudin, hasil dari bekerja selama 3 tahun di Kota Makassar. Modal

tersebut digunakan untuk membeli peralatan produksi sederhana dan gaji

karyawan. Mulanya usaha ini masih belum memiliki izin produksi dari lembaga

terkait serta masih bereksperimen mengenai komposisi dalam pembuatan produk

supaya sesuai dengan selera konsumen. Akan tetapi setelah 2 tahun usaha

berjalan, Bapak Nasrudin sudah mampu memproduksi aneka olahan ikan yang

sesuai dengan selera konsumen dan memiliki pasar untuk hasil produksinya.

Namun, produk yang paling disukai konsumen hanya produk nugget dan bakso

ikan. Sehingga untuk meningkatkan efektifitas usaha dan laba usaha, Bapak

Nasrudin memutuskan untuk memproduksi nugget dan bakso ikan saja. Selain

itu, karena tuntutan konsumen dan legalitas produk di pasaran terkait keamanan

Page 96: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

83

pangan, akhirnya Bapak Nasrudin memutuskan untuk mengubah status

usahanya menjadi Unit Dagang (UD) dan melengkapi perijinan dari lembaga-

lembaga terkait. Akhirnya saat ini usaha pengolahan nugget dan bakso ikan milik

Bapak Nasrudin sudah bernama UD.Mitra Abadi dan mengantongi izin

keamanan pangan PIRT dan Sertifikat halal.

Tujuan didirikannya usaha pengolahan nugget dan bakso ikan UD.Mitra

Abadi yaitu sebagai usaha kecil keluarga yang digunakan sebagai sumber mata

pencaharian Bapak Nasrudin beserta keluarganya guna meningkatkan

pendapatan keluarga. Selain itu, dengan adanya suatu usaha pengolahan ini di

desa Duriwetan diharapkan mampu membuka lapangan pekerjaan baru bagi

penduduk sekitar untuk mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan

pendapatan perkapita penduduk.

Usaha pengolahan nugget dan bakso ikan UD.Mitra Abadi milik Bapak

Nasrudin terletak di Desa Duriwetan Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan.

Lokasi usaha yang dipilih cukup strategis karena berada jauh dari kawasan

pemukiman sehingga tidak akan mengganggu aktivitas warga setempat, memiliki

akses jalan yang lebar (4m) sehingga mempermudah sistem transportasi bahan

baku dan produk yang dihasilkan, memiliki sumber air tawar yang baik,

terjangkau aliran listrik dari PLN. Namun, lokasi usaha yang jauh dari sumber

bahan baku dan pasar, menjadikan lokasi usaha kurang menguntungkan.

Selain itu, sarana dan prasarana yang dimiliki UD.Mitra Abadi dalam

memproduksi nugget dan bakso ikan tergolong cukup lengkap dan modern

sehingga mampu memperlancar dan mempercepat proses produksi. Namun,

masih terdapat alat-alat maupun proses produksi yang dilakukan secara

tradisional diantaranya proses perebusan nugget dan bakso ikan yang masih

memanfaatkan tungku dan kayu bakar sebagai sumber pembakarannya.

Sebagian sarana dan prasarana produksi berasal dari bantuan Dinas Perikanan

Page 97: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

84

dan Kelautan Kabupaten Lamongan sebagai upaya pengembangan Usaha Mikro

Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Lamongan. Bantuan tersebut berupa

alat pencetak bakso otomatis dan freezer pendingin untuk menyimpan bahan

baku surimi ikan dan produk yang dihasilkan.

Lokasi usaha UD.Mitra Abadi berdiri diatas lahan seluas 480 m2 (12m x

40m). Semua kegiatan produksi dilakukan di dalam lokasi usaha tersebut yang di

dalamnya terdapat ruangan-ruangan yang berbeda untuk setiap proses produksi.

Dalam melakukan kegiatan usahanya, UD.Mitra Abadi mempekerjakan 32

karyawan yang terbagi di beberapa bagian usaha. Sebagian karyawan yang

bekerja di UD.Mitra Abadi berasal dari penduduk di sekitar lokasi usaha. Hal ini

mempunyai manfaat mengurangi tingkat pengangguran di Desa Duriwetan.

4.3.2 Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas Usaha Pengolahan Ikan

UD. Mitra Abadi

Struktur organisasi adalah suatu sistem organisasi yang terdiri dari

beberapa jiwa dalam satu kelompok yang memiliki tugas dan tanggung jawab

yang berbeda-beda tetapi mempunyai tujuan yang sama. Secara garis besar,

struktur organisasi yang terdapat di usaha pengolahan nugget dan bakso ikan

UD.Mitra Abadi terdiri dari pimpinan, sekretaris, bendahara, kepala produksi,

kepala pemasaran. Dalam struktur organisasi ini, yang bertindak sebagai pemilik

dan pimpinan di UD.Mitra Abadi yaitu Bapak Nasrudin. Sedangkan yang

bertindak sebagai sekretaris adalah Bapak Sarkun dan yang bertindak sebagai

bendahara adalah Bapak Sholikin. Bapak Cipto bertindak sebagai kepala

produksi dan membawahi beberapa sub bagian produksi diantaranya peracikan

bumbu, pembuatan adonan, pencetakan, perebusan dan pengemasan produk.

Bapak Umar bertindak sebagai kepala pemasaran produk dan membawahi 2 sub

Page 98: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

85

bagian pemasaran yaitu pemasaran nugget ikan dan pemasaran bakso ikan.

Struktur organisasi UD.Mitra Abadi dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 5. Struktur Organisasi Pengolahan Nugget dan Bakso IkanUD.Mitra Abadi

Dalam struktur organisasi diatas, wewenang utama dalam hal

pengorganisasian dan pengambilan keputusan berada pada pimpinan atau

pemilik UD.Mitra Abadi yaitu Bapak Nasrudin. Seluruh karyawan wajib

mempertanggung jawabkan hasil kinerjanya kepada pimpinan UD.Mitra Abadi

sebagai bahan evaluasi dalam menentukan gaji masing-masing karyawan.

Adapun sistem pembagian kerja di UD.Mitra Abadi adalah sebagai berikut :

a. Pimpinan (Bapak Nasrudin)

Pimpinan memiliki tugas untuk mengkoordinir dan bertanggung

jawab terhadap seluruh kegiatan yang berlangsung di UD.Mitra Abadi

Pimpinan(Bapak Nasrudin)

Sekretaris(Bapak Sarkun)

Bendahara(Bapak Sholikin)

Kepala Produksi(Bapak Cipto)

Peracikan Bumbu(Bapak Aminin)

PembuatanAdonan

(Mas Marsus)

Pencetakan(Mas Agni)

Perebusan(Mas Syarif)

Pengemasan(Mas Yakim)

KepalaPemasaran

(Bapak Umar)

Nugget Ikan(Bapak Rofi'in)

Bakso Ikan(Mas Zulfikar)

Page 99: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

86

agar dapat tercapai tujuan yang ditetapkan. Dalam hal ini Bapak

Nasrudin memiliki beberapa fungsi diantaranya mengatur jumlah tenaga

kerja yang dibutuhkan, tingkat upah karyawan, perijinan usaha dan

memanajemen seluruh kegiatan untuk menjaga keberlangsungan usaha

pengolahan nugget dan bakso ikan di UD.Mitra Abadi.

b. Sekretaris (Bapak Sarkun)

Sekretaris memiliki tugas untuk melakukan pencatatan terhadap

seluruh barang (bahan baku) yang masuk dan produk yang keluar

(terjual) agar mampu dibuat laporan kepada pimpinan sebagai bahan

evaluasi.

c. Bendahara (Bapak Sholikin)

Bendahara memiliki tugas untuk memanajemen keuangan dalam

usaha pengolahan nugget dan bakso ikan di UD.Mitra Abadi agar

penggunaan dana bisa sesuai dengan yang diperlukan. Dalam UD.Mitra

Abadii, Bapak Sholikin harus bisa mengatur pengeluaran usaha dengan

jumlah pemasukan dari hasil penjualan produk nugget dan bakso ikan.

Selain itu, bendahara juga bertugas untuk membuat laporan keuangan

sederhana untuk mengetahui tingkat laba yang mampu dihasilkan dari

usaha pengolahan nugget dan bakso ikan di UD.Mitra Abadi.

d. Kepala Produksi (Bapak Cipto)

Kepala produksi bertugas untuk memanajemen dan bertanggung

jawab terhadap setiap kegiatan produksi yang berlangsung mulai dari

peracikan bumbu sampai pengemasan produk. Dalam hal ini, Bapak

Cipto berfungsi untuk menjaga standarisasi produk mulai dari

rasa,ukuran dan jumlah yang diproduksi. Bagian yang menjadi tanggung

jawab kepala produksi diantaranya:

Peracikan Bumbu (Bapak Aminin)

Page 100: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

87

Bapak Aminin bertugas untuk menimbang bumbu-bumbu yang akan

digunakan dalam campuran pembuatan nugget dan bakso ikan agar

sesuai dengan takaran yang telah ditentukan.

Pembuatan Adonan (Mas Marsus)

Mas Marsus bertugas untuk membuat adonan nugget dan bakso ikan

menggunakan mesin penggilingan daging agar bahan-bahan bisa

tercampur secara merata dan terbentuk adonan yang kalis serta mudah

dibentuk (dicetak).

Pencetakan (Mas Agni)

Mas Agni bertugas untuk mencetak adonan nugget dan bakso ikan agar

menjadi bentuk yang diinginkan. Dalam mencetak bakso ikan, pekerja

terbantu dengan adanya mesin pencetak bakso otomatis sehingga

mampu meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja.

Perebusan (Mas Syarif)

Mas Syarif bertugas untuk merebus adonan yang telah dicetak agar

matang dan tidak berubah bentuk saat dikemas. Dalam proses perebusan

diperlukan tenaga kerja yang cukup banyak untuk mengawasi masing-

masing tungku perebusan agar cetakan adonan bisa matang sempurna.

Pengemasan (Mas Yakim)

Mas yakim bertugas untuk melakukan proses pengemasan dengan

dibantu beberapa karyawan lainnya. Pengemasan dilakukan dengan

memasukkan produk yang sudah jadi ke dalam kantung plastik dan

kemudian dipres dengan menggunakan alat sealer. Proses pengemasan

harus dilakukan dengan baik agar tampilan produk setelah dikemas

terlihat lebih rapi dan menarik minat konsumen untuk membelinya.

Pegemasan juga bertujuan untuk memperpanjang masa simpan produk.

Page 101: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

88

e. Kepala Pemasaran (Bapak Umar)

Bapak Umar bertugas untuk melakukan manajemen proses

pemasaran produk nugget dan bakso ikan kepada Bapak Rofi’in dan Mas

Zulfikar untuk melakukan fungsi-fungsi pemasaran sesuai bidangnya

masing-masing. Selain itu, Bapak umar juga bertanggung jawab secara

umum terhadap kegiatan pemasaran nugget dan bakso ikan hasil

produksi UD.Mitra Abadi.

Nugget Ikan (Bapak Rofi’in)

Bapak Rofi’in bertugas untuk melakukan pemasaran produk

nugget ikan. Pemasaran nugget ikan dilakukan dengan menawarkan

produk kepada beberapa agen / reseller di wilayah Surabaya,

Lamongan, Gresik, Tuban, Mojokerto. Dengan teknik pemasaran melalui

agen, diharapkan akan meningkatkan kuantitas penjualan.

Bakso Ikan (Mas Zulfikar)

Mas Zulfikar bertugas untuk melakukan pemasaran produk bakso

ikan. Pemasaran bakso ikan dilakukan dengan menawarkan produk

kepada beberapa agen / reseller di wilayah Surabaya, Lamongan,

Gresik, Tuban, Mojokerto. Dengan teknik pemasaran melalui agen,

diharapkan akan meningkatkan kuantitas penjualan.

4.4 Keadaan Umum Perikanan Kabupaten Lamongan

Kabupaten Lamongan adalah salah satu Kabupaten di Jawa Timur yang

terletak 6051’54”-7023’06” Lintang selatan dan 1120’4’41”-112033’12” Bujur

Timur. Fakta tersebut menunjukkan bahwa prospek pembangunan perikanan

dan kelauutan Kabupaten Lamongan dinilai sangat cerah dan menjadi salah satu

kegiatan ekonomi yang strategis. Sumberdaya ikan yang hidup diwilayah

perairan Kabupaten Lamongan dinilai memiliki tingkat keragaman hayati (bio-

Page 102: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

89

diversity) paling tinggi. Di wilayah perairan lau Lamongan terdapat beberapa jenis

ikan bernlai ekonomis tinggi antara lain : tuna, kerapu, udang, tongkol, tenggiri,

kakap, cumi-cumi dan rahungan. Namun, sayangnya potensi lautan yang sangat

luas ini belum diolah dengan baik (DKP Kabupaten Lamongan, 2014).

Produksi perikanan budidaya tahun 2014 sebesar 42.346,963 Kg dengan

nilai sebesar Rp. 972.879.947.5000,00 yang diusahakan oleh 34.608 RTP, pada

sub sektor perikanan budidaya kegiatan diusahakan pada areal sekitar

25.551,13, Hektar, meliputi tambak seluas 1.754,40 Hektar, sawah ta,bak

23.454,73 Hektar, Kolam 341,66 Hektar daN KJA seluas 0,337 Hektar.

Kabupaten lamongan pada sektor perikanan tangkap memiliki panjang pantai

kurang lebih 47 km dengan lebar 4 mil lau dengan armada tangkap 7.527 unit,

alat tangkap sebanyak 8.466 unit dan didukung 5 tempat pelelangan ikan (DKP

Kabupaten Lamongan, 2014).

Potensi perikanan budidaya Kabupaten Lamongan sangat besar, adapaun

kegiatan tersebut diusahakan pada areal seluas 25.551.13 Ha dengan produksi

sebesar 42.346,963 Kg. Adapun jenis ikan yang dibudidayakan meliputi, ikan

bandeng, nila, tombro, tawes, lele, patin, gabus, gurame, mujaer, kerapu, ikan

lain, udang vanamei, udang windu, udang lain, kepiting, rumput laut (DKP

Kabupaten Lamongan, 2014).

Rekapitulasi Produksi Budidaya Ikan Kabupaten Lamongan Tahun 2014Jenis Ikan Total Jumlah (Kg)

Bandeng 15.976.088Nila 5.565.078Tombro 1.359.283Tawes 2.244.588Lele 1.682.591Patin 118.408Gabus 161.029Gurami 2.850Mujaer 1.762.192Kerapu 306.603Ikan lain 364.185Udang Vanamei 12.699.604

Page 103: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

90

Udang Windu 1.149Udang Lain 72.621Kepiting 0.534Rumput Laut 30.100Jumlah 42.346.963(Sumber : DKP Kabupaten Lamongan, 2014).

Kabupaten Lamongan memiliki panjang pantai 47 km, usaha penangkapan

ikan laut terpusat di perairan laut jawa pada wilayah kecamatan Brondong dan

Paciran yang memiliki 5 pendaratan ikan (PPI) sekaligus tempat pelelangan ikan

(TPI) yaitu mulai arah barat ketimur (Lohgung, Labuhan, Brondong yang

berbatasan langsung dengan Kabupaten Tuban, Kranji dan Weru yang

berbatasan langsung dengan Kabupaten Gresik).

Alat Tangkap Ikan di Laut Menurut Jenis AlatNama Alat Tangkap Jumlah (Unit)Pure Sein 274Gillnet 1.081Tramel Net 300Payang 846Dogol 2.453Prawe/ Rawai 521Bubu 2.991Jumlah 8.466(Sumber : DKP Kabupaten Lamongan, 2014).

Produksi Perikanan Sektor Laut Menurut Pangkalan Pendaratan Ikan dan NilaiProduksi di Kabupaten LamonganPPI Produksi (Ton) Nilai Produksi ( x Rp. 1000)1. Lohgung2. Labuhan3. Brondong4. Kranji5. Weru

3261.32860.3793.7955.725

3.953.04616.086.264731.134.82545.959.16769.329.537

Jumlah 71.553,0 866.462.839(Sumber : DKP Kabupaten Lamongan, 2014).

Data Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lamongan Tahun 20131. Jumlah Produksi

a. Produksi Perikanan Tnagkap- Tangkap di Laut- Tangkap di Perairan Umum

b. Produksi Perikanan Budidaya

74.625,471.553,0

3.072,442.346,963

TonTonTonTon

2. Jumlah Produk Olahan 81.913.000 Ton3. Jumlah Kapal Berlabuh 7.527 Unit4. Jumlah PPI 5 Unit5. Potensi Areal Budidaya 25.552,13 Ha

Page 104: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

91

6. Jumlah Tenaga Kerja Nelayan- Nelayan Laut- Perairan Umuma. Pembudidayab. Pengolahc. Pemasar

35.04228.154

6.88634.608

1.9761.424

OrangOrangOrangRTPOrangOrang

7. Jumlah POKMASWAS 8 Kelompok8. Luas Kawasan Konservasi Perairan Daerah - Ha9. Jumlah Pasar Ikan Tradisional 7 Unit10. Jumlah Unit Pengolahan Ikan (UPI) 969 Unit11. Jumlah Penyuluh Perikanan 12 Orang12. Jumlah Rukun Nelayan 17 RN13. Jumlah HNSI 1 HNSI(Sumber : DKP Kabupaten Lamongan, 2014).

4.5 Aspek Teknis UKM Pengolahan Ikan UD. Mitra Abadi4.5.1 Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana dalam suatu usaha merupakan faktor yang sangat

menunjang kelancaran kegiatan usaha, khususnya usaha pengolahan produk

perikanan. Sarana dan prasarana yang lengkap dan modern dapat meningkatkan

kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan serta meningkatkan efisiensi waktu

proses produksi. Dalam proses pengolahan nugget dan bakso ikan di UD.Mitra

Abadi milik Bapak Nasrudin, sarana yang digunakan diantaranya :

Tabel 10. Sarana dan Prasarana yang Digunakan di UD.Mitra Abadi

Nama Sarana Kegunaan

Food Processor Pencampuran bahan dan pembuatanadonan nugget dan bakso ikan

Pencetak Bakso Otomatis Mencetak adonan bakso ikan

Panci dan Tungku Memasak dan merebus cetakannugget dan bakso ikan

Timbangan Digital Untuk menimbang bahan, bumbu danproduk

Kereta Dorong Sebagai alat transportasi di dalamlokasi usaha

Kipas Angin Untuk mempercepat proses penirisannugget dan bakso ikan

Mobil Untuk transportasi bahan baku danproduk

Freezer Untuk menyimpan bahan baku surimiikan dan produk jadi

Sealer Untuk menutup kemasan produkPencetak nugget Untuk mencetak adonan nugget ikanTelepon Seluler Sebagai media komunikasi

Page 105: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

92

Nama Prasarana Kegunaan

Jalan Desa Sebagai prasarana transportasi bahanbaku dan produk

Jaringan ListrikSebagai sumber energi untukoperasional mesin pencetak bakso dansealer.

Jaringan Internet Untuk mempermudah kegiatanpemasaran produk

Sumber : Data Penelitian, 2017

a) Food Processor

UD.Mitra Abadi memiliki mesin food processor kapasitas 30 kg

yang berjumlah 1 buah. Mesin ini digunakan untuk membuat adonan

nugget dan bakso ikan dengan cara mencampurkan bumbu-bumbu yang

telah ditakar sebelumnya dengan tepung dan surimi ikan. Penggunaan

food processor ini memilki kelebihan diantaranya menjadikan adonan

tercampur secara merata.serta mampu menjadikan waktu pembuatan

adonan lebih efektif.

b) Mesin Pencetak Bakso Otomatis

UD.Mitra Abadi memilki mesin pencetak bakso otomatis sebanyak

1 buah yang digunakan untuk mencetak adonan bakso menjadi bulatan-

bulatan bakso. Kelebihan penggunaan mesin ini yaitu, mampu

menghasilkan bakso sesuai dengan ukuran yang diinginkan, mengasilkan

bulatan bakso yang bersifat homogen (sama), meningkatkan efektifitas

waktu produksi, tidak memerlukan tenaga kerja yang banyak.

c) Panci dan Tungku

UD.Mitra Abadi memiliki inventaris panci dan tungku sebanyak 9

buah, 6 diantaranya digunakan untuk merebus nugget ikan sisanya

digunakan untuk merebus bakso ikan. Penggunaan tungku bertujuan

untuk menjadikan kayu bakar sebagai sumber panasnya. Dengan

Page 106: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

93

penggunaan kayu bakar ini, mampu menghasilkan panas yang cepat

sehingga cetakan nugget dan bakso ikan lebih cepat matang.

d) Timbangan Digital

UD.Mitra Abadi memiliki inventaris timbangan digital sebanyak 5

buah yang digunakan untuk mengukur komposisi bumbu yang akan

digunakan serta mengukur berat produk nugget dan bakso ikan sebelum

dikemas. Kelebihan menggunakan timbangan digital ini yaitu angka yang

dihasilkan atau tertera lebih akurat dibandingkan dengan timbangan

manual.

e) Kereta Dorong

Kereta dorong digunakan para karyawan UD.Mitra Abadi untuk

mempermudah transportasi bahan baku dan produk (material handling) di

dalam lokasi usaha. Karena dengan adanya kereta dorong menjadikan

kegiatan material handling lebih cepat dan lebih ringan. UD.Mitra Abadi ini

memiliki inventaris kereta dorong sebanyak 1 buah.

f) Kipas Angin

Kipas angin diperlukan guna mempercepat proses penirisan untuk

mengurangi kadar air dan uap air dalam nugget dan bakso ikan. UD.Mitra

Abadi memiliki kipas angin sebanyak 4 buah, 3 diantaranya digunakan

dalam proses penirisan nugget ikan sedangkan 1 buah digunakan untuk

penirisan bakso ikan.

g) Freezer

UD.Mitra Abadi memiliki freezer pendingin berkapasitas 600 liter

sebanyak 4 buah, 3 freezer digunakan untuk menyimpan produk nugget

dan bakso ikan sedangkan 1 buah digunakan untuk menyimpan bahan

baku surimi ikan. Dengan adanya freezer, UD.Mitra Abadi mampu

menyimpan kelebihan jumlah produksi, tempat stok bahan baku surimi

Page 107: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

94

ikan serta untuk menyediakan produk nugget dan bakso ikan sepanjang

hari sesuai kebutuhan konsumen.

h) Sealer

Sealer digunakan untuk merekatkan plastik kemasan nugget dan

bakso ikan agar mempermudah dalam proses pengiriman dan

penyimpanan. UD.Mitra Abadi memiliki sealer dengan panjang 30 cm

berjumlah 5 buah yang digunakan secara bergantian antara pengemasan

bakso dan nugget ikan.

i) Pencetak Nugget

Pencetak nugget yang dimiliki UD.Mitra Abadi terbuat dari mika

setebal 1 cm yang dibentuk dengan motif bintang dan hati. Pencetak

nugget digunakan untuk mencetak adonan nugget supaya memliki bentuk

yang menarik minat konsumen untuk membelinya. Cetakan nugget yang

digunakan berjumlah 15 buah, 8 diantaranya berbentuk bintang dan 7

buat berbentuk hati.

Sedangkan prasarana yang tersedia diantaranya :

a. Jalan Desa

Jalan desa yang tersedia di lokasi penelitian memilki lebar 4

meter, sehingga mempermudah kegiatan transportasi bahan baku dan

produk dari dan menuju lokasi usaha.

b. Jaringan Listrik

Jaringan listrik sudah bisa dimanfaatkan dalam kegiatan usaha

untuk memperlancar operasional alat-alat produksi dan kegiatan usaha.

c. Jaringan Interrnet

Jaringan internet sudah bisa dimanfaatkan untuk membantu

dalam mengefektifkan kegiatan pemasaran produk.

Page 108: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

95

4.5.2 Bahan Baku Nugget dan Bakso Ikan

Bahan baku merupakan faktor utama dalam pembuatan nugget dan

bakso ikan, tanpa adanya bahan baku maka proses produksi tidak akan bisa

berlangsung. Pengadaan bahan baku di usaha pengolahan nugget dan bakso

ikan UD.Mitra Abadi dilakukan dengan melakukan pemesanan secara langsung

via telepon kepada supplier-supplier bahan baku di berbagai wilayah di Jawa

Timur. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan bahan baku yang berkualitas baik

dan dengan harga yang relatif lebih murah. Bahan baku dalam pembuatan

nugget dan bakso ikan terdiri dari bahan baku utama dan bahan baku penunjang.

Bahan baku utama antara lain :

a. Daging ikan giling (surimi ikan)

Daging ikan giling (surimi ikan) merupakan bahan baku utama dalam

pembuatan nugget dan bakso ikan di UD.Mitra Abadi. Surimi yang

digunakan terbuat dari daging ikan swanggi, ikan kuniran, ikan kurisi yang

telah dipisahkan dari duri dan kulitnya. Penggunaan surimi dalam

pembuatan nugget dan bakso ikan memiliki beberapa kelebihan diantaranya

harganya yang relatif lebih murah dibandingkan dengan daging ikan lain,

kontinuitas ketersediaan yang tinggi sehingga mampu tersedia sepanjang

tahun, mampu meningkatkan nilai gizi produk nugget dan bakso ikan. Bahan

baku yang digunakan di UD.Mitra Abadi diperoleh dari supplier ikan yang

berlokasi di Kecamatan Palang Kabupaten Tuban dan desa Weru

Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. Dalam pembuatan 1 adonan

nugget ikan diperlukan daging surimi sebanyak 3 kg. Sedangkan dalam

pembuatan 1 adonan bakso ikan diperlukan daging surimi sebanyak 6 kg.

b. Tepung Terigu

Tepung terigu merupakan salah satu bahan baku utama yang diperlukan

dalam pembuatan nugget dan bakso ikan di UD.Mitra Abadi. Tepung terigu

Page 109: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

96

berfungsi untuk menjadikan adonan lebih mudah dicetak serta memberikan

kandungan karbohidrat dari produk. Bahan baku tepung terigu didapatkan

dari supplier tepung di Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan.

c. Tepung Tapioka

Tepung tapioka merupakan bahan baku utama dalam pembuatan nugget

dan bakso ikan di UD.Mitra Abadi. Tepung tapioka berfungsi untuk

merekatkan adonan nugget dan bakso ikan saat dicetak serta memberikan

kekenyalan terhadap produk. Bahan baku tepung tapioka didapatkan dari

supplier tepung di Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan.

d. Tepung Roti

Tepung roti (bread crumb) merupakan bahan baku tambahan dlam

pembuatan nugget ikan di UD.Mitra Abadi. Tujuan penembahan tepung roti

pada nugget ikan yang sudah matang yaitu untuk membuat tampilan nugget

lebih menarik dan memberikan rasa krispy pada permukaan luar nugget.

Bahan baku tepung roti didapatkan dari supplier besar di surabaya yang

bersedia mengirim sampai lokasi usaha.

e. Garam

Garam merupakan bahan baku tambahan yang dicampurkan dalam

proses pembuatan bumbu nugget dan bakso ikan di UD.Mitra Abadi. Garam

berfungsi memberikan rasa asin dan gurih terhadap produk nugget dan

bakso ikan serta sebagai pengawet alami yang akan memperpanjang masa

simpan produk. Bahan baku garam didapatkan dari supplier garam di

Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan.

f. Gula

Gula merupakan bahan baku tambahan yang dicampurkan dalam

proses pembuatan bumbu nugget dan bakso ikan di UD.Mitra Abadi. Garam

berfungsi memberikan rasa manis dan keseimbangan rasa terhadap produk

Page 110: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

97

nugget dan bakso ikan. Gula yang digunakan berasal dari gula curah yang

dikemasa dalam kemasan 1 kg. Bahan baku gula didapatkan dari supplier

garam di Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan.

Sedangkan bahan baku penunjang terdiri dari :

a. Penyedap Rasa

Penyedap rasa merupakan bahan baku tambahan yang dicampurkan

dalam proses pembuatan bumbu nugget dan bakso ikan di UD.Mitra Abadi.

Penyedap rasa berfungsi untuk menguatkan aroma dan rasa dari nugget dan

bakso ikan yang diproduksi. Penyedap rasa yang digunakan yaitu

monosodium glutamat, didatangkan langsung dari supplier di Kota Surabaya.

b. Sodium bicarbonate

Sodium bicarbonate merupakan bahan baku tambahan yang

dicampurkan dalam proses pembuatan bumbu nugget dan bakso ikan di

UD.Mitra Abadi. Sodium bicarbonate berfungsi untuk menjadikan adonan

nugget dan bakso ikan menjadi lebih mengembang. Sodium bicarbonate

didapatkan langsung dari supplier di Kota Surabaya.

c. Sodium tripoliphospat (STTP)

Sodium tripoliphospat merupakan bahan baku kimia tambahan yang

dicampurkan dalam proses pembuatan bumbu bakso ikan. Penggunaan

STTP dalam pembuatan bumbu bakso ikan berfungsi untuk meningkatkan

kekenyalan bakso ikan. Penggunaan STTP dipilih karena memilki sifat yang

aman untuk campuran bahan pangan sebagai pengganti boraks yang tidak

aman pangan.

4.5.3 Teknis Pengolahan Nugget dan Bakso Ikan4.5.3.1 Teknis Pengolahan Nugget Ikan

Proses pengolahan nugget ikan di UD.Mitra Abadi dilakukan dengan

cara mencampurkan surimi ikan dengan berbagai bahan lain untuk dijadikan

Page 111: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

98

produk siap konsumsi. Secara umum, urutan proses pengolahan nugget ikan di

UD.Mitra Abadi dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 6. Proses Pengolahan Nugget Ikan

a) Pengadaan Bahan Baku

Pengadaan bahan baku merupakan langkah pertama yang harus

dilakukan dalam pengolahan nugget ikan. Bahan baku dipilih yang

berkualitas bagus dan tersedia setiap hari. Hal ini dilakukan supaya

produksi bisa dilakukan setiap hari dan menghasilkan produk yang

berkualitas.

b) Penimbangan Bahan dan Peracikan Bumbu

Pengadaan Bahan Baku

Penimbangan Bahandan

Peracikan Bumbu

Pembuatan Adonan

Pencetakan Adonan

Perebusan

Pelapisan TepungRoti

Penirisan

Pengemasan500 gr

TimbanganDigital

FoodProcessor

PencetakNugget

10-15menit

Sealer

Page 112: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

99

Penimbangan bahan dilakukan dengan menggunakan timbangan

digital untuk mendapatkan takaran yang akurat dalam membuat

komposisi nugget ikan. Hal ini dilakukan untuk menstandarisasi rasa dan

kualitas nugget ikan yang diproduksi.

Gambar 7. Proses Peracikan Bumbu

c) Pembuatan Adonan

Pembuatan adonan dilakukan dengan cara memasukkan seluruh

bahan surimi ikan, tepung terigu, tepung tapioka, bumbu dan air es ke

dalam food processor. Dengan penambahan air es diharapkan mampu

menghasilkan adonan yang kenyal dan mengembang serta mudah

dicetak.

Gambar 8. Proses Pembuatan Adonan

d) Pencetakan Adonan

Page 113: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

100

Pencetakan adonan dilakukan dengan menggunakan cetakan

adonan yang terbuat dari mika tebal. Dalam proses pencetakan, cetakan

nugget harus dilapisi dengan tepung tapioka supaya tidak menempel saat

direbus

e) Perebusan

Perebusan nugget ikan dilakukan dengan memasukkan nugget

ikan ke dalam panci yang berisi air panas. Proses perebusan ini

berlangsung selama 10-15 menit untuk menghasilkan nugget ikan yang

matang sempurna atau sampai nugget ikan berubah warna menjadi

kecoklatan.

f) Pelapisan Tepung Roti

Pelapisan tepung roti dilakukan dengan memasukkan nugget yang

sudah matang ke dalam wadah yang berisi tepung roti. Agar tepung roti

bisa menempel dengan baik pada nugget ikan, nugget harus ditunggu

sampai sedikit dingin baru kemudian diangkat dari tepung roti.

Gambar 9. Proses Pelapisan Tepung Roti

g) Penirisan

Penirisan dilakukan dengan meletakkan nugget yang sudah

dilapisi tepung roti diatas wadah yang memiliki permukaan luas untuk

Page 114: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

101

diangin-anginkan. Untuk mempercepat proses penirisan, maka digunakan

kipas angin dalam proses penirisan.

Gambar 6. Proses Penirisan

h) Pengemasan

Pengemasan dilakukan dengan memasukkan nugget ikan ke

dalam kemasan plastik PP yang telah dilengkapi merk,informasi

produk,dll. Hal ini bertujuan untuk memperpanjang masa simpan produk

nugget ikan. Pengemasan dilakukan dengan menggunakan sealer.

4.5.3.2 Teknis Pengolahan Bakso Ikan

Proses pengolahan bakso ikan di UD.Mitra Abadi dilakukan dengan cara

mencampurkan surimi ikan dengan berbagai bahan lain untuk dijadikan produk

siap konsumsi dengan bantuan mesin pencetak bakso otomatis. Proses

pengolahan bakso ikan di UD.Mitra Abadi dapat dilihat pada Gambar 7.

Pengadaan Bahan Baku

Penimbangan Bahandan

Peracikan Bumbu

Pembuatan Adonan

TimbanganDigital

FoodProcessor

Page 115: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

102

Gambar 11. Proses Pengolahan Bakso Ikan

a. Pengadaan Bahan Baku

Pengadaan bahan baku merupakan langkah pertama yang harus

dilakukan dalam pengolahan bakso ikan. Bahan baku dipilih yang

berkualitas bagus dan tersedia setiap hari. Hal ini dilakukan supaya

produksi bisa dilakukan setiap hari dan menghasilkan produk yang

berkualitas.

b. Penimbangan Bahan dan Peracikan Bumbu

Penimbangan bahan dilakukan dengan menggunakan timbangan

digital untuk mendapatkan takaran yang akurat dalam membuat

komposisi bakso ikan. Hal ini dilakukan untuk menstandarisasi rasa dan

kualitas bakso ikan yang diproduksi.

c. Pembuatan Adonan

Pembuatan adonan dilakukan dengan cara memasukkan seluruh

bahan surimi ikan, tepung terigu, tepung tapioka, bumbu dan air es ke

dalam food processor. Dengan penambahan air es diharapkan mampu

menghasilkan adonan bakso ikan yang kenyal dan mengembang serta

mudah dicetak.

Pencetakan Adonan

Perebusan

Penirisan

Pengemasan

10-15menit

500 gr

PencetakBakso Otomatis

Sealer

Page 116: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

103

d. Pencetakan Adonan

Pencetakan adonan bakso ikan dilakukan dengan menggunakan

mesin pencetak bakso otomatis. Proses pencetakan dilakukan dengan

memasukkan adonan kedalam mesin pencetak bakso otomatis untuk

mendapatkan hasil cetakan bakso dengan ukuran tertentu dan homogen.

Gambar 12. Proses Pencetakan Bakso Ikan

e. Perebusan

Perebusan bakso ikan dilakukan dengan memasukkan bakso ikan

ke dalam panci yang berisi air panas. Proses perebusan ini berlangsung

selama 10-15 menit untuk menghasilkan bakso ikan yang matang

sempurna atau sampai bakso ikan mengapung di permukaan air.

Gambar 13. Proses Perebusan Bakso Ikan

Page 117: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

104

f. Penirisan

Penirisan dilakukan dengan meletakkan bakso yang sudah

matang diatas wadah yang memiliki permukaan luas untuk diangin-

anginkan. Untuk mempercepat proses penirisan, maka digunakan kipas

angin dalam proses penirisan.

g. Pengemasan

Pengemasan dilakukan dengan memasukkan bakso ikan ke

dalam kemasan plastik PP yang telah dilengkapi merk,informasi

produk,dll. Hal ini bertujuan untuk memperpanjang masa simpan produk

produk nugget ikan. Pengemasan dilakukan dengan menggunakan

sealer dengan panjang 30 cm untuk menutup kemasan. Dalam satu

kemasan memiliki berat 500 gr.

4.6 Aspek Manajemen4.6.1 Perencanaan

Perencanaan adalah rangkaian kegiatan untuk menetapkan hal-hal yang

akan dikerjakan pada waktu yang akan datang berdasarkan fakta-fakta dan

pemikiran yang matang dalam rangka pencapaian tujuan yang diinginkan.

Perencanaan juga merupakan pedoman dan acuan bagi para pelaksana

kegiatan, agar kegiatan yang ada dapat berjalan sesuai dengan rencana dan

tujuan yang telah ditetapkan bersama. Menurut Handoko (2009) dalam Herona

(2014), perencanaan adalah suatu proses yang tidak berakhir bila rencana

tersebut telah di tetapkan, rencana harus diimplementasikan.

Proses perencanaan yang dilakukan di UD.Mitra Abadi bertujuan agar

mempermudah dalam melakukan setiap kegiatan serta memperkecil resiko-

resiko yang akan menyebabkan kerugian perusahaan. Kegiatan perencanaan

meliputi perencanaan perekrutan tenaga kerja, perencanaan pengupahan tenaga

kerja, perencanaan pembelian bahan baku, perencanaan kegiatan produksi

Page 118: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

105

(kualitas dan kuantitas) dan perencanaan kegiatan pemasaran. Namun, kegiatan

perencanaan di lokasi penelitian tergolong sederhana. Hal ini bisa dibuktikan

melalui perencanaan perekrutan tenaga kerja yang tanpa disertai standar

kemampuan yang dimiliki calon karyawan, kurangnya perencanaan produksi

yang mengakibatkatkan suatu saat terjadi kekosongan bahan baku dan tidak

adanya rencana pemasaran yang akan menyebabkan volume penjualan produk

cenderung stagnan.

4.6.2 Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua

karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi

wewenang, integrasi, dan koordinasi dalam bagan organisasi. Pengorganisasian

(Organizing) adalah suatu langkah untuk menetapkan ,menggolongkan dan

mengatur berbagai macam kegiatan yang dipandang,seperti bentuk fisik yang

tepat bagi suatu ruangan kerja adiministrasi, ruangan labotarium, serta

penetapan tugas dan wewenang seseorang pendelegasian wewenang dan

seterusnya dalam rangka untuk mencapai tujuan.

Proses pengorganisasian di UD.Mitra Abadi digunakan untuk membentuk

sistem pembagian kerja kepada karyawan agar karyawan mampu melakukan

pekerjaan sesuai bagiannya. Selain itu, pengorganisasian juga berfungsi untuk

menyelaraskan seluruh aktifitas usaha agar tidak terjadi tumpang tindih tanggung

jawab sehingga seluruh karyawan mampu bekerja dengan baik. Kegiatan

pengorganisasian di lokasi penelitian dilakukan oleh pimpinan usaha yaitu Bapak

Nasrudin selaku pemilik usaha untuk membagi tugas kepada para karyawan

dalam menempati bagian-bagian dalam kegiatan produksi nugget dan bakso

ikan. Namun, pembagian tugas kepada karyawan hanya dilakukan melalui

instruksi lisan dan bersifat mutlak Sehingga instruksi-instruksi yang diberikan

pimpinan wajib dipatuhi oleh karyawan (top down). Dengan kondisi

Page 119: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

106

pengorganisasian yang ada di lokai magang tersebut, peneliti berinisiatif untuk

membuat sistem pembagian kerja secara tertulis agar pengorganisasian kerja

bisa lebih jelas dan tertib. Adapun skema susunan organisasi UD.Mitra Abadi

dapat di lihat pada Gambar 1.

4.6.3 Pelaksanaan

Menurut Primyastanto (2011), pelaksanaan adalah proses menjalankan

kegiatan pengorganisasian dalam menjalankan organisasi para pemimpin atau

manager harus menggerakkan bawahan serta karyawan untuk mengerjakan

pekerjaan yang telah ditentukan dengan cara memimpin, memberi perintah,

memberi petunjuk dan motivasi.

Proses pelaksanaan yang diimplementasikan di usaha pengolahan

nugget dan bakso ikan di UD.Mitra Abadi belum berjalan dengan baik. Hal ini

bisa dibuktikan dengan belum berjalannya seluruh instruksi yang telah diberikan

pimpinan perusahaan kepada para karyawan di masing-masing bidang untuk

melakukan tugas kerja sesuai instruksi yang telah diberikan. Seperti contoh

instruksi untuk memulai kegiatan produksi mulai jam 07.00 sampai 12.00 dan

13.00 sampai 16.00, sering terdapat karyawan yang terlambat datang sehingga

kegiatan produksi kurang maksimal. Solusi yang mampu diberikan peneliti yaitu

dengan memberikan saran kepada pemilik untuk memberikan peringatan bagi

karyawan yang kurang disiplin. Untuk memberikan motivasi kepada karyawan di

UD.Mitra Abadi, pimpinan mempunyai kebijakan untuk memberikan insentif

tambahan kepada karyawan apabila hasil kerjanya dinilai memuaskan.

4.6.4 Pengawasan

Menuruk Primyastanto (2011), pengawasan adalah proses untuk

mengukur dan menilai pelaksanaan tugas, apakah telah sesuai dengan rencana.

Page 120: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

107

Jika dalam pengawasan tersebut terjadi penyimpangan, maka harus segera

dikendalikan.

Sistem pengawasan yang diterapkan di usaha pengolahan nugget dan

bakso ikan UD.Mitra Abadi yaitu pengawasan secara langsung oleh pimpinan

perusahaan. Setiap hari, pimpinan perusahaan mengawasi secara langsung

setiap bagian-bagian dari usahanya, mulai dari produksi, pemasaran,

penerimaan bahan baku, dll. Selain itu juga dilakukan kegiatan evaluasi setiap

satu pekan sekali untuk mengetahui kinerja dari karyawan-karyawannya. Dalam

evaluasi tersebut, penanggung jawab bagian melaporkan kinerjanya beserta

rekan-rekan dibidangnya kepada pimpinan. Hal ini bertujuan untuk

mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang timbul dan berpotensi

mengganggu kegiatan usaha agar bisa segera dilakukan tindakan untuk

mengatasinya.

4.7 Aspek Pemasaran4.7.1 Teknik Pemasaran

Teknik pemasaran adalah cara atau langkah-langkah dalam dalam

melakukan penjualan suatu barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu

perusahaan untuk mencapat tujuannya. Berhasil atau tidaknya suatu perusahaan

dalam memasarkan produk yang dihasilkan baik itu barang atau jasa sangat

dibutuhkan teknik pemasaran yang baik dan tepat, sebab teknik dalam

memasarkan sebuah produk merupakan ujung tombak bagi perusahaan dalam

mencapai tujuannya.

Adapaun eknik pemasaran yang dilakukan oleh pemilik usaha terdiri dari

pemasaran aktif dan pemasaran pasif.Teknik pemasaran secara aktif dilakukan

oleh UD. Mitra Abadi melalui promosi media sosial . Dengan melakukan

pemasaran melalui promosi di media sosial sanat efektif karena tidak

membutuhkan biaya yang cukup besar. Sedangkan teknik pemasaran pasif pada

Page 121: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

108

UD. Mitra Abadi adalah dengan menyediakan benner kepada semua agen-

agennya yang ada di pasar.

4.7.2 Daerah Pemasaran

Daerah pemasaran adalah daerah tujuan yang sudah direncanaakn sebagai

wilayah sasaran pemasaran suatu barang atau jasa. Daerah pemasaran ini

sangat penting bagi keberlangsungan usaha. Daerah pemasaran dipilih oleh

perusahaan berdaasarkan beberapa pertimbangan berdasarkan seegmentasi

pasar yang dilakukan. Pada UD. Mitra Abadi, pemilihan lokasi tempat usaha

sendiri juga selain dekat dengan laut yang merupakan bahan baku dari

produksinya. Daerah pemasaran dari UD. Mitra Abadi mulai dari sekitar wilayah

pasar disekitar Kabupaten Lamongan. Selain itu juga dada yang diluar

laonganseperti gresik, surabaya, sidoarjo, mojokerto dan jombang.

4.7.3 Bauran Pemasaran

Menurut Kotler (1995), bauran pemasaran dibagi menjadi 4 kelompok

yang terdiri dari product (produk), price (harga), place (tempat) dan promotion

(promosi). Keempat kelompok tersebut memegang peranan penting terhadap

keberhasilan pemasaran produk dalam suatu perusahaan, karena akan

mempengaruhi keputusan konsumen dalam menggunakan barang atau jasa

yang ditawarkan perusahaan.

a. Product (produk)

Produk merupakan suatu bentuk perwujudan dari barang atau jasa yang

ditawarkan perusahaan. Dalam menentukan produk yang akan ditawarkan ke

konsumen maka barang atau jasa tersebut seharusnya sesuai dengan

kebutuhan konsumen, selera konsumen dan memiliki kualitas yang baik.

Sehingga konsumen akan merasa puas setelah menggunakan barang atau jasa

yang ditawarkan

Page 122: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

109

Dalam usaha pengolahan nugget dan bakso ikan UD.Mitra Abadi, produk

yang ditawarkan berupa nugget ikan kemasan 500 gr dengan berbagai bentuk

(bintang, hati dan stik) dan bakso ikan kemasan 500 gr. Keputusan UD.Mitra

Abadi untuk menjual hanya 2 jenis produk didasarkan pada permintaan

konsumen dari beberapa agen di berbagai daerah.

b. Price (harga)

Harga merupakan nilai jual yang diberikan kepada barang atau jasa yang

dinyatakan dalam uang. Harga memiliki pengaruh yang cukup besar dalam

proses pemasaran barang atau jasa, karena dengan adanya harga akan

menbentuk suatu segmentasi pasar terhadap suatu barang atau jasa yang

ditawarkan.

Dalam usaha pengolahan nugget dan bakso ikan UD.Mitra Abadi, harga

yang diberikan untuk produk nugget ikan seharga Rp.8.500,00/pcs dan untuk

produk bakso ikan seharga Rp.9000,00/pcs. Dalam menentuan harga nugget

dan bakso ikan, pertimbangan yang digunakan oleh UD.Mitra Abadi yaitu dari

biaya produksi dari produk serta harga produk sejenis dari para pesaing.

Dengan harga nugget ikan sebesar Rp.8.500,00 dan bakso ikan sebesar

Rp.9000,00 maka segmentasi pasar yang ingin dimasuki oleh UD.Mitra Abadi

yaitu konsumen yang memiliki daya beli menengah ke bawah. Hal ini

merupakan salah satu strategi pemasaran yang digunakan di UD. Mitra Abadi.

c. Place (Tempat)

Tempat merupakan lokasi yang digunakan perusahaan untuk melakukan

kegiatan pemasaran serta lokasi yang menjadi titik pertukaran barang dan jasa

dari produsen kepada konsumen lansung maupun kepada distributor atau agen.

Semakin dekat lokasi pemasaran dengan pusat keramaian, maka volume

penjualan barang dan jasa akan semakin tinggi.

Page 123: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

110

Dalam usaha pengolahan nugget dan bakso ikan UD.Mitra Abadi, tempat

yang dijadikan lokasi pemasaran yaitu melalui beberapa agen yang berada di

beberapa pasar tradisional. Beberapa agen yang menjadi rekan bisnis dalam

melakukan kegiatan pemasaran diantaranya berada di Pasar Baru Tuban dan

Pasar Agrobis Babat. Selain itu, lokasi produksi di desa Duriwetan Kecamatan

Maduran Kabupaten Lamongan juga menjadi lokasi pemasaran produk nugget

dan bakso ikan ini.

d. Promotion (promosi)

Promosi merupakan suatu kegiatan untuk mengenalkan barang dan jasa

kepada konsumen. Kegiatan promosi merupakan kegiatan kunci yang

menentukan keberhasilan kegiatan pemasaran barang dan jasa. Semakin sering

dan efektifnya suatu promosi maka semakin banyak orang yang mengenal

barang dan jasa yang ditawarkan serta mampu menghemat biaya yang

digunakan untuk melakukan promosi

Dalam usaha pengolahan nugget dan bakso ikan UD.Mitra Abadi, kegiatan

promosi dilakukan dengan menampilkan produk nugget dan bakso ikan di media

pemasaran online dan melalui fasilitas BBM (Blackberry Messenger) serta

memberikan banner ukuran 1x2 meter kepada setiap agen yang membeli

produk nugget dan bakso ikan. Kegiatan promosi ini dinilai cukup efektif karena

mampu meningkatkan volume penjualan produk. Selain melalui media sosial,

promosi melalui media online yang mampu diberikan dalam hal pemasaran

produk yaitu dengan membantu memasarkan produk nugget dan bakso ikan

melalui situs perdagangan online (indonetwork.co.id) dan situs sosial. Hal itu

dapat ditunjukkan pada Gambar 14.

Pada promosi yang sudah dilakukan, terdapat perbandingan cara promosi

dengan menggunakan fasilitas BBM (Blackberry Messenger) dan menggunakan

media online indonetwork. Berdasarkan fakta yang ada promosi via aplikasi

Page 124: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

111

BBM lebih efektif daripada dengan promosi media online indonetwork. Hal ini

dikarenakan pemilik usaha sudah mempunyai jaringan konsumen baik

pedagang besar maupun pengecer melalui kontak BBM yang ada, sedangkan

untuk media indonetwork sasaran konsumen masih umum dan tidak pasti yang

membeli produk. Selain itu, promosi dengan BBM sangat mudah dilakukan

dengan waktu yang fleksibel dan dapat dilakukan kapan saja, sedangkan untuk

media indonetwork hanya menunggu konsumen menghubungi pemilik usaha

saja.

Gambar 14. Promosi via indonetwork.co.id

4.7.4 Saluran Pemasaran

Menurut Philip Kotler (1996), mengemukakan bahwa saluran pemasaran

adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung dan terlibat dalam proses

menjadikan suatu produk atau jasa siap untuk digunakan atau di konsumsi.

Page 125: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

112

Sedangkan menurut Swastha (1999), saluran pemasaran adalah saluran yang

digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen

sampai kekonsumen atau pemakai industry. Dari pengertian tersebut dapat

disimpulkan bahwa saluran pemasaran adalah serangkaian organisasi yang

saling tergantung dalam rangka proses penyaluran barang dari produsen kepada

konsumen.

Dalam usaha pengolahan nugget dan bakso ikan UD.Mitra Abadi, saluran

pemasaran yang terbentuk yaitu saluran pemasaran langsung dan saluran

pemasaran dua tingkat. Sistem pemasaran langsung yang terjadi yaitu dengan

adanya konsumen langsung yang berasal dari wilayah sekitar lokasi usaha

membeli langsung di UD.Mitra Abadi. Sedangkan untuk saluran pemasaran dua

tingkat yaitu dengan adanya dua pedagang yang terdiri dari pedagang besar dan

pedagang pengecer dalam saluran distribusi produk nugget dan bakso ikan

sebelum sampai ke konsumen. Saluran pemasaran dua tingkat ini terbentuk saat

produk dikirim ke beberapa agen di berbagai wilayah yang tersebar di Kota

Lamongan, Tuban, Gresik, Mojokerto dan Surabaya. Saluran pemasaran produk

nugget dan bakso ikan dapat dilihat pada Gambar 15.

(a)

(b)

Gambar 15. Saluran Pemasaran Nugget dan Bakso Ikan UD.Mitra Abadi

Produsen KonsumenAkhir

Produsen PedagangBesar (Agen)

PedagangPengecer

KonsumenAkhir

Page 126: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

113

Pada saluran pemasaran langsung, lembaga pemasaran yang terlibat hanya

ada dua yaitu UD. Mitra Abadi itu sendiri dan pihak konsumen. Sedangkan pada

saluran pemasaran tidak langsung lembaga pemasaran yang terlibat adalah UD.

Mitra abadi, pedagang besar, pedagang pengecer dan kemudian baru ke pihak

konsumen. Pada saluran pemasaran langsung, UD. Mitra abadi berfungsi

sebagai produsen produk nugget ikan dan bakso ikan, yang secara langsung

menjual kepada pihak konsumen. Pada saluran pemasaran secara tidak

langsung lembaga pemasaran yang terlibat yaitu UD. Mitra abadi berfungsi

sebagai produsen produk nugget ikan dan bakso ikan, lembaga kedua yaitu

pedagang besar atau biasanya disebut juragan atau tengkulak yang berfungsi

sebagai penyalur barang yang selanjutnya akan di kirim ke padaagng pengecer

ke berbagai pasar, lembaga ketiga yaitu pedagang pengecer berfungsi sebagai

penerima barang dari tengkulak yang kemudian dijual langsung ke konsumen.

4.8 Aspek Finansiil

Aspek finansiil adalah aspek yang digunakan dalam menentukan kelayakan

suatu usaha. Pada UD. Mitra Abadi analisis yang digunakan adalah analisis

finansiil jangka pendek dan analisis finansiil jangka panjang. Analisis finansiil

jangka pendek meliputi permodalan, biaya produksi, penerimaan, R/C ratio,

keuntungan, Rentabilitas dan BEP. Analisis finansiil jangka panjang meliputi

NPV, IRR, Net B/C, Payback Periode, dan sensitivitas. Aspek finansiil jangka

pendek dan jangka panjang dapat diuraikan sebagai berikut.

4.8.1 Aspek Finansiil Jangka PendekAnalisis jangka pendek digunakan untuk memperkirakan pembiayaan

selama satu tahun pada UD. Mitra Abadi”. Analisis jangka pendek dapat

diuraikan sebagai berikut.

Page 127: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

114

4.8.1.1 Permodalan

Modal merupakan segala sesuatu yang diberikan dan dialokasikan untuk

menjalankan kegiatan usaha. Berdasarkan fungsi bekerjanya, modal dapat

dibedakan menjadi dua yaitu modal kerja dan modal tetap. Sedangkan

berdasarkan sumbernya, modal dapat dibedakan menjadi dua yaitu modal

sendiri dan modal asing.

Dalam usaha pengolahan nugget dan bakso ikan di UD.Mitra Abadi,

modal yang digunakan untuk menjalankan usaha berasal dari modal sendiri dari

pemilik usaha yaitu Bapak Nasrudin. Modal tersebut digunakan untuk membeli

peralatan, membeli bahan baku, menggaji karyawan dan seluruh operasional

perusahaan. Modal tetap dalam usaha pengolahan nugget dan bakso ikan di

UD.Mitra Abadi meliputi tanah, bangunan, mesin food processor, mesin pencetak

bakso otomatis, sealer, dll. Jumlah total modal tetap dalam usaha pengolahan

nugget dan bakso ikan ini sebesar Rp 333.149.000,00 (adapun rincian

perhitungan modal tetap usaha pengolahan nugget dan bakso ikan dapat dilihat

pada lampiran 3). Sedangkan modal kerja dalam usaha pengolahan nugget dan

bakso ikan UD.Mitra Abadi ini meliputi surimi ikan, tepung terigu, gaji tenaga

kerja, dll. Jumlah total modal kerja dalam usaha pengolahan nugget dan bakso

ikan ini sebesar Rp 1.645.244.500 per tahun (adapun rincian perhitungan modal

kerja dapat dilihat pada Lampiran 4).

4.8.1.2 Biaya

Biaya merupakan seluruh pengorbanan yang dikeluarkan untuk

mendapatkan barang dan jasa yang dinyatakan dalam satuan tertentu. Biaya

dalam suatu usaha dapat digolongkan menjadi 2 yaitu biaya tetap dan biaya

variabel. Biaya tetap merupakan biaya yang tetap harus dikeluarkan meskipun

Page 128: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

115

tidak terjadi kegiatan produksi. Sedangkan biaya variabel merupakan biaya yang

harus dikeluarkan seiring dengan berlangsungnya kegiatan produksi.

Dalam usaha pengolahan nugget dan bakso ikan di UD.Mitra Abadi, total

biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 1.645.244.500 per tahun (uraian pada

Lampiran 7) yang terdiri dari biaya tetap sebesar Rp 298.844.500 per tahun yang

meliputi biaya tenaga kerja, penyusutan alat per bulan,dll (uraian pada Lampiran

5) dan biaya variabel sebesar Rp 1.346.400.000 per tahun yang meliputi biaya

bahan baku, biaya listrik, biaya promosi,dll (uraian pada Lampiran 6).

4.8.1.3 Penerimaan

Penerimaan merupakan jumlah total dari seluruh hasil penjualan produk

nugget dan bakso ikan dalam periode tertentu. Sumber penerimaan usaha

pengolahan nugget dan bakso ikan UD.Mitra Abadi berasal dari penjualan 2 jenis

produk yaitu produk nugget ikan dan bakso ikan.

Jumlah total penerimaan usaha pengolahan nugget dan bakso ikan

UD.Mitra Abadi selama 1 tahun sebesar Rp 2.617.680.000,00 yang diantaranya

berasal dari penjualan nugget ikan sebesar Rp 1.326.000.000,00 dan penjualan

bakso ikan sebesar Rp 1.291.000.000,00. Hasil perhitungan total penerimaan

dapat dilihat pada Lampiran 8.

4.8.1.4 Revenue Cost Ratio (R/C)

Analisis R/C merupakan alat analisis untuk melihat keuntungan relatif

suatu usaha terhadap biaya yang dipakai dalam kegiatan tersebut. Suatu usaha

dapat dikatakan layak apabila nilai R/C lebih besar dari 1 (R/C > 1). Hal ini

menggambarkan semakin tinggi nilai R/C , maka tingkat keuntungan suatu usaha

akan semakin tinggi (Primyastanto,2011).

Pada usaha pengolahan nugget dan bakso ikan UD.Mitra Abadi,

besarnya nilai R/C yaitu sebesar 1,59. Nilai ini diperoleh dari perbandingan

antara jumlah penerimaan sebesar Rp 2.617.680.000,00 dengan jumlah total

Page 129: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

116

biaya produksi sebesar Rp 1.645.244.500,00. Nilai R/C sebesar 1,59

menunjukkan bahwa usaha pengolahan nugget dan bakso ikan ini layak

dijalankan karena nilai R/C > 1 yang berarti setiap Rp 1,00 biaya yang

dikeluarkan oleh produsen akan didapatkan penerimaan 1,59 kali biaya yang

telah dikeluarkan tersebut. Untuk uraian perhitungan nilai R/C dapat dilihat pada

Lampiran 10.

4.8.1.5 Keuntungan

Menurut Primyastanto (2011), keuntungan usaha merupakan besarnya

selisish antara penerimaan yang diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan untuk

proses produksi baik biaya tetap maupun biaya variabel.

Jumlah total keuntungan yang diperoleh dari usaha pengolahan nugget

dan bakso ikan UD.Mitra Abadi sebesar Rp 972.435.500,00 yang didapatkan dari

hasil pengurangan antara total penerimaan sebesar Rp 2.617.680.000,00

dengan total pengeluaran sebesar Rp 1.645.244.500,00. Hal ini menunjukkan

bahwa usaha pengolahan nugget dan bakso ikan ini mendapat keuntungan

karena jumlah penerimaan lebih besar daripada jumlah pengeluaran Uraian

tentang rincian total keuntungan dapat dilihat pada Lampiran 10.

4.8.1.6 Break Even Point (BEP)

Menurut Primyastanto (2011), break even point atau titik impas adalah

keadaan dimana suatu usaha berada pada posisi tidak memperoleh keuntungan

dan tidak mengalami kerugian. Break even point dapat dibedakan menjadi 2 jenis

yaitu break even point atas dasar unit dan break even point atas dasar sales.

Dalam usaha pengolahan nugget dan bakso ikan UD.Mitra Abadi, nilai

break even point sales (BEPS) sebesar Rp. 615.347.737,00 yang terdiri dari

break even point sales mix nugget (BEPS1) sebesar Rp. 311.707.733,00 dan

break even point sales mix bakso (BEPS2) sebesar Rp. 303.640.004,00. Hal ini

Page 130: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

117

menunjukkan bahwa untuk mencapai keadaan usaha pada titik dimana tidak

mengalami kerugian juga tidak mendapat keuntungan (titik impas), penerimaan

dari hasil penjualan produk harus mencapai Rp. 615.347.737,00. Penerimaan

tersebut didapatkan dari break even point unit nugget (BEPU1) sebesar 36,671

unit (pcs) dan break even point unit bakso (BEPU2) sebesar 33,738 unit (pcs).

Untuk uraian perhitungan break even point dapat dilihat pada Lampiran 9.

4.8.1.7 Rentabilitas Usaha

Menurut Riyanto (2010), rentabilitas adalah perbandingan antara laba

dengan modal yang diperlukan untuk menghasilkan laba tersebut. Laba atau

keuntungan merupakan selisih antara total penerimaan dengan total biaya.

Sedangkan modal terdiri dari jumlah modal tetap dengan modal kerja.

Dari hasil analisa rentabilitas dari usaha pengolahan nugget dan bakso

ikan UD.Mitra Abadi, diperoleh nilai rentabilitas sebesar 59,11% per tahun. Hal ini

menunjukkan bahwa usaha pengolahan nugget dan bakso ikan dapat dikatakan

layak, karena nilai rentabilitasnya sebesar 59,11% berada jauh di atas tingkat

suku bunga pinjaman bank yang diasumsikan sebesar 12%. Hasil perhitungan

dapat dilihat pada Lampiran 10.

4.8.2 Aspek Finansiil Jangka Panjang

Analisis jangka panjang digunakan untuk memperkirakan pembiayaan

pada UD. Mitra Abadi dalam kurun waktu sepuluh tahun. Analisis jangka panjang

dapat diuraikan sebagai berikut.

a. Net Present Value (NPV)

NPV merupakan selisih present value benefit dan present value dari

biaya. Menurut hasil penelitian Maulana (2008), usaha pengolahan bandeng isi

memperoleh nilai NPV > 0 yaitu sebesar Rp. 13.631.581.445 yang artinya bahwa

usaha pengolahan ikan UD. Mitra Abadi ini layak untuk dijalankan.

Page 131: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

118

Perhitungan NPV pada usaha pengolahan ikan UD. Mitra Abadi

menggunakan discount rate sebesar 13 % pada kondisi normal nilai NPV yang

diperoleh sebesar Rp. 4.880.787.116 Berdasarkan hasil perhitungan tersebut

menunjukkan bahwa usaha pengolahan ikan UD. Mitra Abadi layak dijalankan

dalam kurun waktu 10 tahun kedepan karena memiliki nilai positif. Adapun rincian

perhitungan NPV dapat dilihat pada Lampiran 6.

b. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C)

Net Benefit Cost Ratio merupakan angka perbandingan antara jumlah

present value yang positif dengan present value yang negatif. Perhitungan ini

digunakan untuk mengetahui rasio manfaat-biaya suatu proyek atau keuntungan

ekonomis. Menurut hasil penelitian Maulana (2008), kriteria lain yang dianalisis

pada usaha bandeng isi ini adalah Net B/C yang memiliki nilai Net B/C > 1 yaitu

sebesar 1,29 yang menyatakan bahwa usaha ini layak dijalankan. Nilai Net B/C

sama dengan 1,29 artinya setiap Rp. 1 yang dikeluarkan selama umur proyek

menghasilkan Rp. 1,29 satuan manfaat bersih.

Nilai Net B/C ratio pada keadaan normal pada usaha pengolahan ikan ini

adalah sebesar 15.65. Nilai tersebut menunjukkan bahwa nilai Net B/C lebih

besar dari satu sehingga, dapat dikatakan usaha ini layak untuk dijalankan kurun

waktu 10 tahun kedepan. Nilai Net B/C sama dengan 15,65 artinya setiap Rp. 1

yang dikeluarkan selama umur proyek menghasilkan Rp. 15,65 satuan manfaat

bersih. Rincian perhitungan nilai Net B/C ratio dapat dilihat pada Lampiran 6.

c. Internal Rate of Return (IRR)

Menurut hasil penelitian Rahmawati (2011), perhitungan nilai IRR diperoleh

sebesar 51% yang menunjukkan bahwa kemampuan untuk mengembalikan

modal yang digunakan lebih besar dari tingkat discount rate yang digunakan

Page 132: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

119

yaitu sebesar 8% sehingga usah pembenihan ikan patin ini layak untuk

dijalankan.

Nilai IRR pada usaha pengolahan ikan UD. Mitra Abadi dalam keadaan

normal yaitu sebesar 292%. Nilai tersebut lebih besar dibandingkan tingkat suku

bunga yaitu sebesar 13% sehingga, usaha ini layak untuk dijalankan. Adapun

rincian perhitungan nilai IRR dapat dilihat pada Lampiran 6.

d. Payback Periode (PP)

Menurut Saefuddin (2015), Payback Periode digunakan untuk mengetahui

waktu yang dibutuhkan untuk pengembalian modal yang telah digunakan untuk

investasi. Kriteria PP tidak mempunyai batas yang jelas sehingga, semuanya

tergantung pemilik modal yang pada umumnya menyukai periode yang pendek.

Nilai payback periode pada usaha pengolahan ikan UD. Mitra Abadi pada

kondisi normal sebesar 0,34 Tahun. Berdasarkan hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa jangka waktu pengembalian modal yang digunakan untuk

investasi adalah 5-6 bulan. Hasil tersebut dapat dikatakan layak karena periode

pengembalian pinjaman uang ke bank pendek sehingga usaha tersebut memiliki

resiko dan likuiditas yang lebih baik. Untuk rincian perhitungan payback periode

dapat dilihat pada Lampiran 6.

5.4. 3 Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas menunjukkan bagian-bagian yang peka terhadap

perubahan dalam suatu variabel, sehingga para pengusaha melakukan

pengawasan pada usahanya. Menurut Rahmawati (2011), analisis sensitivitas

dilakukan dengan cara switching value atau coba-coba yang menyebabkan

usaha masih dapat memperoleh keuntungan normal yakni NPV sama dengan

nol, IRR sama dengan tingkat suku bunga deposito, Net B/C sama dengan satu

dan PP sama dengan sepuluh tahun. Usaha tidak layak untuk dijalankan apabila

Page 133: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

120

nilai NPV <0, Net B/C <1 , IRR < Suku Bunga dan nilai PP yang semakin

panjang.

Pada usaha pengolahan ikan UD. Mitra Abadi dalam kondisi normal

memenuhi kriteria investasi yang baik, tetapi jika terjadi perubahan kenaikan

atau penurunan benefit pada tingkatan tertentu usaha dapat dikatakan tidak

layak. Besar presentase kenaikan biaya atau penurunan benefit yang

diasumsikan menunjukkan tingkat kelayakan usaha. Apabila asumsi presentase

semakin besar, maka dapat diketahui seberapa layak usaha untuk dijalankan

pada presentase tertentu. Analisis sensitivitas dilakukan untuk mengetahui titik

puncak kenaikan biaya atau penurunan benefit yang berdampak pada kelanjutan

usaha pengolahan ikan UD. Mitra Abadi.

Kenaikan Biaya

Pada usaha pengolahan ikan UD. Mitra Abadi dilakukan analisis

sensitivitas dengan asumsi kenaikan biaya. Dasar pengambilan asumsi ini

mengingat adanya kondisi ekonomi di Indonesia yang tidak menentu yang akan

berdampak pada biaya produksi, maka asumsi kenaikan biaya tersebut

diperlukan untuk mengantisipasi terjadinya inflasi yang lebih tinggi. Asumsi

kenaikan biaya akan dapat menggambarkan hal yang terjadi pada usaha

terhadap kenaikan biaya tidak tetap, harga bahan baku, lahan dan pengadaan

investasi baru.

Asumsi biaya naik 34 % (Layak)

Pada kondisi normal usaha pengolahan ikan UD. Mitra Abadi diperoleh nilai

NPV sebesar Rp. 4.880.787.116; Net B/C sebesar 15,65; IRR sebesar 292

%; dan PP selama 0.34 tahun. Perubahan scenario dengan kenaikan biaya

sebesar 34 % diperoleh nilai nilai NPV sebesar Rp. 1.845.438.056; Net B/C

sebesar 6,54; IRR sebesar 123%; dan PP selama 0,81 tahun. Hasil analisis

Page 134: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

121

sensitivitas pada kenaikan biaya sebesar 34 % menunjukkan bahwa usaha

pengolahan ikan Ud. Mitra Abadi masih layak untuk dilanjutkan.

Asumsi biaya naik 55% (tidak layak)

Pada kondisi normal usaha pengolahan ikan UD. Mitra Abadi diperoleh nilai

NPV sebesar Rp. 4.880.787.116; Net B/C sebesar 15,65; IRR sebesar 292

%; dan PP selama 0.34 tahun. Perubahan scenario dengan kenaikan biaya

sebesar 55% diperoleh nilai NPV sebesar Rp. -29.336.363; Net B/C sebesar

0,91; IRR sebesar 11 %; dan PP selama 4 tahun 9 bulan. Hasil analisis

sensitivitas pada kenaikan biaya sebesar 55% menunjukkan bahwa usaha

pengolahan ikan UD. Mitra Abadi tidak layak untuk dilanjutkan. Hal tersebut

dikarenakan terdapat nilai NPV yang kurang dari 0 dan nilai Net B/C kurang

dari 1.

Penurunan Benefit

Pada usaha pengolahan ikan UD. Mitra Abadi dilakukan analisis sensitivitas

dengan asumsi penurunan benefit. Dasar pengambilan asumsi penurunan

benefit adalah apabila terjadi penurunan penerimaan karena adanya kerusakan

produk, mutu bahan baku, maka dapat menurunkan hasil penjualan.

Asumsi benefit turun 33 % (layak)

Pada kondisi normal usaha pengolahan ikan UD. Mitra Abadi diperoleh nilai

NPV sebesar Rp. 4.880.787.116; Net B/C sebesar 15,65; IRR sebesar 292

%; dan PP selama 0.34 tahun. Perubahan skenario dengan penurunan

benefit sebesar 33% diperoleh nilai NPV sebesar Rp. 193.411.339; Net B/C

sebesar 1,58; IRR sebesar 27%; dan PP selama 3,07 tahun. Hasil analisis

sensitivitas pada penurunan benefit sebesar 33% menunjukkan bahwa usaha

pengolahan ikan UD. Mitra Abadi masih layak untuk dilanjutkan.

Page 135: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

122

Asumsi benefit turun 35% (tidak layak)

Pada kondisi normal usaha pengolahan ikan UD. Mitra Abadi diperoleh nilai

NPV sebesar Rp. 4.880.787.116; Net B/C sebesar 15,65; IRR sebesar 292

%; dan PP selama 0.34 tahun. Perubahan skenario dengan penurunan

benefit sebesar 35% diperoleh nilai NPV sebesarRp. -90.672.042; Net B/C

sebesar 0,73; IRR sebesar 5%; dan PP selama 5 tahun 9 bulan. Hasil

analisis sensitivitas pada penurunan benefit sebesar 35% menunjukkan

bahwa usaha pengolhan ikan UD. Mitra Abadi tidak layak untuk dilanjutkan.

Hal tersebut dikarenakan terdapat nilai NPV yang kurang dari 0, nilai Net B/C

kurang dari 1 dan IRR dibawah tingkat suku bunga pinjaman bank.

Tabel 11. Hasil analisis sensitivitas pada usaha pengolahan ikan UD. MitraAbadi

No . Asumsi NPV Net B/C IRR(%)

PP(thn)

1. Normal 4.880.787.116 15.65 292 0,34

2. Biaya naik 34 % 1.845.438.056 6.54 123 0.81

3. Biaya naik 55 % -29.336.363 0.91 11 4,93

4. Benefit turun 33 % 193.411.339 1.58 27 3.07

5. Benefit turun 35 % -90.672.042 0.73 5 5.93

Sumber: Data diolah, 2017

4.9 Business Model Canvas pada UD. Mitra Abadi

Bisnis model kanvas merupakan gambaran model bisnis yang dijelaskan

dengan melalui sembilan blok bangunan dasar yang memperlihatkan cara

berpikir tentang bagaimana sebuah perusahaan menghasilkan uang.

Kesembilan blog tersebut mencakup empat bidang utama dalam suatu bisnis,

yaitu pelanggan, penawaaran, infrastruktur dan kelangsungan finansisal.

Sembilan blokini dapat dikatakan cerminan dari kegiatan perusahaan dan

ditambah dengan strategi alternatif yang akan dianalisis dengan menggunakan

SWOT serta proyeksi kelayakan finansial yang bertujuan untuk membuat

Page 136: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

123

perencanaan strategi guna mengembangkan usaha pengolahan ini dapat

berdaya saing. Berikut adalah sembilan blok pada bisnis model kanvas :

1. Customers Segments (Segmentasi Pelanggan)

Customers Segments yaitu segmen pelanggan yang menjadi target sebuah

bisnis. Berdasarkan aspek pemasaran dari usaha pengolahan ikan UD. Mitra

Abadi, segmentasi pelanggan yang digunakan adalah menengah kebawah.

Dimana harga produk olahan ikan jenis bakso ikan yaitu Rp. 9.000 per pcs,

sedangkan produk olahan ikan nugget ikan dengan harga Rp. 7.000 per pcs.

Harga tersebut masih dapat dijangkau oleh masyarakat menengah kebawah.

Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan untuk masyarakat menengah

keatas sangat mampu membeli produk yang cukup murah tersebut. Penentuan

segmentasi konsumen dari usaha pengolahan ikan UD. Mitra Abadi adalah untuk

menengah kebawah atau konsumen yang sering melakukan pembelian adalah

ibu rumah tangga yang menginginkan makanan olahan ikan yang murah. Selain

itu, juga mempunyai pedagang yang menjual kembali produk olahan ikan yang

berada pada pasar tradisional di wilayah Kabupaten Lamongan.

Perencanaan bisnis yang dapat dilakukan adalah dengan membuat inovasi

produk. Inovasi produk ini dapat berupa membuat jenis produk baru ataupun

membuat variasi ukuran perbungkusnya dengan menambah jumlah unit

perbungkusnya. Selain itu, untuk target segmentasi pelanggan menengah

keatas, pemilik usaha dapat membuat produk dengan varian rasa pada olahan

nugget ikan dengan menambahkan rasa seperti rasa keju dan mozarella. Hal ini

merupakan varian rasa yang cukup digemari oleh masyarakat menengah keatas.

Pada olahan tersebut pemilik usaha dapat menaikkan harga produk sehingga

dapat meningkatkan profit usaha.

Page 137: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

124

2. Value Propositions (Proposisi Nilai)

Value Propositions yaitu nilai yang ingin diberikan oleh sebuah bisnis

kepada customer segmentsnya. Perspektif dari value propositions UD. Mitra

Abadi masih sekedar profit oriented saja dimana hanya mementingkan profit,

masih kurang memperhatikan kualitas produk dan inovasi produk. Namun pemilik

usaha memiliki hubungan yang baik dengan semua partner bisnisnya dari

pelanggan, pemasok dan karyawannya. Berikut perspektif proposisi nilai dilihat

dari elemen yang terdapat pada value propositions :

a. Newness

Pemilik usaha olahan ikan UD. Mitra Abadi mengatakan bahwa ada

rencana untuk membuat inovasi produk seperti variasi rasa dan penmbahan

jumlah isi perbungkusnya bakso ikan dan nugget ikan. Dalam suatu usaha

bidang makanan sangatlah membutuhkan produk yang mampu menarik

konsumen dan mempertahankan pelanggan yang ada. Dengan melakukan

inovasi produk diharapkan mampu meningkatkan segmentasi pelanggan dari

usaha ini. Sehingga mampu bersaing dengan usaha-usaha makanan baik yang

sejenis maupun olahan lain.

b. Performance

Pada elemen ini, UD. Mitra Abadi ini melihatnya dari dua sisi yaitu kinerja

karyawan dan kinerja produk. Berdasarkan fakta lapangan bahwa pegawai

terkesan cukup displin, hal ini bisa terjadi karena pemilik usaha sangat disiplin

dalam memberikan intruksi atau arahan kepada karyawanyya. Sehingga

karyawan cukup disiplin dalam memenuhi target produksi. Sedangkan dari segi

produk dilihat dari kualitas dan harga. Kualitas produk yang dihasilkan cukup baik

dan harga cukup murah untuk segmentasi pasar masyarakat menengah

kebawah.

Page 138: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

125

c. Design

Pada usaha pengolahan ikan UD. Mitra Abadi, design produk masih

sederhana dan belum ada inovasi sejak pertama kali berdiri. Hal ini karena

memang segmen konsumennya adalah masyarakat menengah. Namun

demikian, dalam uapaya mengahadpi persaingan pasar sekarang, pemilik usaha

harus melakukan inovasi design produk dan kemasan supaya dapat menarik

konsumen dari segmen masyarakat menengah keatas.

d. Price

Pada usaha pengolahan ikan UD. Mitra Abadi ini, harga yang ditetapkan

cukup murah, yaitu Rp. 8.500 untuk olahan nugget ikan dan Rp. 9.000 untuk

olahan bakso ikan. Harga tersebut disesuaikan dengan segmen pelanggan yang

msih menengah kebawah. Harga salah satu faktotr yang sangat berpengaruh

dalam suatu usaha, sehingga pemilik usaha menetapkan harga murah agar

dapat bersaing dipasaran.

3. Channel (Saluran)

Dalam usaha pengolahan nugget dan bakso ikan UD.Mitra Abadi, saluran

pemasaran yang terbentuk yaitu saluran pemasaran langsung dan saluran

pemasaran dua tingkat. Sistem pemasaran langsung yang terjadi yaitu dengan

adanya konsumen langsung yang berasal dari wilayah sekitar lokasi usaha

membeli langsung di UD.Mitra Abadi. Sedangkan untuk saluran pemasaran dua

tingkat yaitu dengan adanya dua pedagang yang terdiri dari pedagang besar dan

pedagang pengecer dalam saluran distribusi produk nugget dan bakso ikan

sebelum sampai ke konsumen. Saluran pemasaran dua tingkat ini terbentuk saat

produk dikirim ke beberapa agen di berbagai wilayah yang tersebar di Kota

Lamongan, Tuban, Gresik, Mojokerto dan Surabaya.

Page 139: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

126

4. Customer Relationships (Hubungan Pelanggan)

Hubungan baik dengan karyawan, pemasok bahan baku serta

konsumen merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

menjalankan usaha ini. Pemilik usaha merupakan orang yang ramah

kepada siapapun, termasuk karyawan, para pemasok bahan baku dan

konsumen. Hal ini membuat hubungan pemilik usaha dengan partner

usaha terjalin sangat baik.

Usaha pengolahan ikan UD. Mitra Abadi dalam menjaga hubungan

dengan pelangganya melalui kategori personal assistance dimana

pelanggan atau konsumen secara langsung berkomunikasi dengan

pemilik usaha. Menjaga hubungan dengan konsumen selain dengan cara

berkomunikasi juga dapat melalui pelayanan yang diberikan harus

memberikan kepuasan terhadap pelanggan, menjaga kualitas produk dan

menyelesaikan orderan sesuai waktunya. Menjaga hubungan berguna

untuk mempertahankan pelanggan agar tidak berpindah ke usaha sejenis

yang lain.

5. Revenue Streams (Arus Pendapatan)

Arus pendapatan pada sebuah usaha merupakan faktorn yang penting

karena dapat berpengaruh pada kondisi suatu usaha. Berdasarkan aspek

finansiil, pendapatan yang diterima oleh UD. Mitra Abadi adalah berasal dari

penjualan bakso ikan dan nugget ikan. Pendapatan pada usaha ini hanya

diperoleh dari produk bakso ikan dan nugget ikan saja, sehingga membutuhkan

inovasi produk agar meningkatkan pendapatan pada usaha tersebut.

Pada UD. Mitra Abadi ini kegiatan produksi olahan produk bakso ikan

bisa mencapai 11.960 pcs perbulannya, sedangkan olahan nugget ikan bisa

mencapai 13.000 pcs perbulannya. Berdasarkan analisis finansiil, pendapatan

dalam 1 tahun untuk produk bakso ikan diperoleh Rp. 1.326.000.000, produk

Page 140: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

127

nugget ikan diperoleh Rp. 1.291.680.000, sehingga total keseluruhan

pendapatan dalam waktu 1 tahun sebesar Rp. 2.617.680.000,00.

6. Key Resources (Sumber Daya Utama)

Sumberdaya utama terdiri dari beberapa bentuk yaitu fisik, intelektual,

manusia dan finansial. Semuanya merupakan sumberdaya utama yang berfungsi

sebagai penggerak dari usaha untuk produksi hingga pemasaran yang peran-

perannya sangat diperlukan. Sumber daya fisik, meliputi segala bentuk fisik yang

dimiliki oleh UD. Mitra Abadi mulai dari tanah dan bangunan, sarana dan

prasarana produksi, dan bahan baku surimi ikan. Sumberdaya Intelektual, yaitu

kemampuan atau ilmu yang dimiliki oleh pemilik usaha dalam hal menjalankan

suatu bisnis yang dijalankan. Sumberdaya intelektual pada UD. Mitra Abadi

meliputi ilmu atau keahlian yang dimiliki semua karyawan, berupa skill dalam

melakukan produksi sampai pemasaran.

Sumberdaya manusia, yaitu semua orang yang terlibat dalam

menjalankan usaha, berasal dari lingkungan sekitar usaha dan tenaga kerja

keluarga. Karyawan pada UD. Mitra Abadi tidak hanya masyarakat sekitarm tapi

ada yang berasal dari luar wilayah seperti bojonegoro. Sumberdaya Finansial,

yaitu semacam modal berasal darin modal sendiri. Selain itu ada beberapa alatr

yang berasal dari bantuan pemerintah seperti dinasa kelautan dan perikanan dan

dinas perdagangan.

7. Key Activities (Aktivitas Kunci)

Aktivitas utama dari UD. Mitra Abadi yaitu kegiatan pengolahan Bakso

Ikan dan Nugget Ikan. Proses produksi olahan nugget ikan dan bakso ikan

seperti yang dijelaskan pada aspek teknis. Proses pengolahan bakso ikan yaitu

mulai dari pengadaan bahan baku, penimbangan bahan dan peracikan bumbu,

pembuatan adonan, pencetakan adonan, perbusan, pelapisan tepung roti,

penirisan, sampai dengan pengemasan sampai dengan dipasarkan. Sedangkan

Page 141: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

128

untuk proses produksi bakso ikan yaitu pengadaan bahan bauk, penimbangan

bahan dan peracikan bumbu dengan timbangan digital, pembuatan adonan

dengan food processor, pencetakan adonen dngan pencetak bakso otomatis,

perebusan sekitar 10-15 menit, penirisan, kemudian pengemasan sampai siap

dipasarkan.

Aktivitas yang lain yaitu memasarkan produk bakso ikan dan nugget ikan

pada konsumen, melakukan promosi melalui media sosial BBM. Dalam hal ini,

pemilik usaha harus tetap mempertahankan proses produksi baik dari segi

kualitas bahan baku, sterilisasi proses dan kualitas produk agar dapat

meningkatkan produknya.

8. Key Partnership (Kemitraan)

Pada usaha olahan bakso ikan dan nugget ikan UD. Mitra Abadi,

kemitraan yang dilakukan yaitu terkait pengadaan bahan baku surimi.

Pengadaan bahan baku di usaha pengolahan nugget dan bakso ikan UD.Mitra

Abadi dilakukan dengan melakukan pemesanan secara langsung via telepon

kepada supplier-supplier bahan baku di berbagai wilayah di Jawa Timur. Hal ini

dilakukan untuk mendapatkan bahan baku yang berkualitas baik dan dengan

harga yang relatif lebih murah. Bahan baku dalam pembuatan nugget dan bakso

ikan terdiri dari bahan baku utama dan bahan baku penunjang. Selain itu juga

menjalin kemitraan dengan pedagang besar dan pengecer dalam

mendistribusikan produknya. Pada UD. Mitra Abadi, sudah menjalin kemitraan

dengan banyak pedagang pengecer yang ada pada pasar-pasar di kabupaten

lamongan dan sekitarnya.

9. Cost Structure (Struktur Biaya)

Struktur Biaya mengacu pada semua biaya yang dikeluarkan oleh

perusahaan. Pada analisis finansiil, biaya-biaya yang dikeluarkan oleh UD. Mitra

Abadi terdiri dari biaya tetap yaitu biaya yang dikeluarkan dalam jumlah sama

Page 142: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

129

tidak terpengaruh pada jumlah produksi yang meliputin biaya penyusutan, biaya

pajak bumi dan bangunan, perawatan alat produksi dan upah tenaga kerja. Biaya

variabel atau biaya tidak tetap yaitu biaya yang dikeluarkan setiap kali produksi

yaitu bahan surimi dan bahan lainnya. Kedua jenis baiaya ini dirinci pada analisis

finansila usaha. Dari hasil uraian mengenai sembilan blok pada bisnis model

kanvas diatas maka sacara singkat dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Page 143: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

130

Key partnerships Kerjasama dengan

pemasok bahanbaku surimi untukmemastikanketersediaanbahan baku

Kerjasama denganpedagang besardan pengecer untukmembantupemasaran produksecara tidaklangsung

Key activities Memproduksi bakso ikan

dan nugget ikan daripengolahan bahan bakuhingga output produk siapdipasarkan

Kegiatan Produksimenggunakan mesin

Kualitas Bahan bakusurimi terjaga

Value proporsitions Produksi bakso ikan dan

nugget ikan yang praktisdan bergizi

Meningkatkan pelayananpada pelanggan sepertimenyelesaika pesanan tepat

waktu,memberikan responcepat pada pelanggan baikpemesanan maupunpembelian

ada inovasi produk bakso ikandan nugget ikan yang akandikembangkan pemilik

Customerrelationships

Menjaga komunikasiyang baik denganpelanggan untukmengetahui selera dansaran untuk produk

Dengan personalassistance yaitudimana pelanggansecara langsungdilayani oleh pemilikusaha

Customer segments Masyarakat kelas

menengah ke bawahdengan produk baksoikan seharga Rp 9.000per bungkusnya dannugget ikan sehargaRp. 8.500perbungkusnya.

Key resourcess Tanah dan bangunan,

sarana dan prasaranaserta surimi sebagai bahanbaku

Surat tanda kepemilikanmaupun perijinanyangdimiliki sebagaibentuk legalitas usaha

Tenaga kerja yang dimilikimemiliki keterampilandalam pengolahan ikan

Modal usaha yang dimilikihanya modal pribadi

Channels saluran pemasaran yang

terbentuk yaitu saluranpemasaran langsung dansaluran pemasarantidaklangsung

secara langsung,konsumen membeli ditempat usaha

secdara tidak langsung,mendistribusikan produkke pedagang pengecerdan pedagang besar diwilayah sekitarkabupaten lamongan

Cost structure Biaya tetap (fixed cost) meliputi biaya tanah

dan bangunan, perawatan mesin dansebagainya

Biaya variabel (variable cost) meliputi biaya bahanbaku dan bahan tambahan lain untuk produksi baksoikan dan nugget ikan

Revenue streams Penjualan bakso ikan seharga Rp. 9.000 per bungkus, dan nugget ikan seharga Rp. 8.500

perbungkus

Page 144: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

131

4.10 Analisis SWOT usaha pengolahan ikan pada UD. Mitra Abadi

Rangkuti (2004) menjelaskan bahwa Analisis SWOT adalah identifikasi

berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.

Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan

(strength) dan peluang (opportunity), namun secara bersamaan dapat

meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats). Proses

pengambilan keputusan strategi selalu berkaitan dengan pengembangan misi,

tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian, perencanaan

strategi harus menganalisa faktor-faktor strategi perusahaan (kekuatan,

kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang saat ini.

Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi faktor internal dan faktor

eksternal usaha dengan memberikan skor pada faktor internal dan eksternal

faktor internal meliputi kekuatan dan kelemahan, faktor eksternal meliputi

peluang dan ancaman. Pada analisis SWOT ini dilakukan dengan cara mencari

kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman berdasarkan 9 blok bisnis model

kanvas yang diuraikan dalam bentuk matriks analisis berikut :

Page 145: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

132

Tabel 12. Matriks Analisis SWOT berdasarkan Bisnis Model Kanvas9 Blok BMC S (kekuatan) W (kelemahan) O ( peluang) T (ancaman)1. CUSTOMERSEGMENTS

- mempunyai pelanggan yangcukup banyak dan kontinuitaspermintaan dari konsumen

- tersedianya segmen pasarbaru

- pesaing yang lebih inovatif

2. VALUEPROPOSITIONS

-produk yang dihasilkansangat laku dipasaran- pelayanan pada konsumensangat baik

- manajemen administrasi masihsederhana

- Adanya pesaing barudengan produk sejenis

3. CHANNEL - saluran pemasaranlangsung dan tidak langsung

- pemasaran masih cenderungpasif

- Efisiensi pemasaran denganmelayani pembelian langsung

4. CUSTOMERRELATIONSHIP

- hubungan baik denganpemasok bahan baku danpelanggan

- Adanya kemajuan IPTEK utkmenjangkau pasar yg lebihluas

5. REVENUESTREAMS

- usaha layak secara finansiil - tidak menggunakan modal daribank utk meningkatkan usaha

6. KEYRESOURCES

-ilmu dan pengalaman pemilikdalam menjalankan bisnis

- Ketersediaan bahan baku ygcukup

7. KEYACTIVITIES

- produksi sudahmenggunakan mesin modern

- kurangnya maintenence alatproduksi- fungsi manajemen masihsederhana

8. KEYPARTNERSHIP

- adanya hubungan baik dgkaryawan- Adanya pemasok danpelanggan tetap yang siapbekerja sama

9. COSTSTRUCTURE

- menggunakan modal sendiri - adanya dukungan pemerintahsetempat

- Fluktuasi harga bahanbaku dan BBM

Page 146: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

133

4.10.1 Analisis Faktor Internal UsahaFaktor internal merupakan faktor yang meliputi kekuatan dan kelemahan

dalam suatu usaha. Dan faktor ini dapat digunakan dalam penentuan strategi

pengembangan usaha.

a. Identifikasi Faktor Kekuatan (Strength)

kekuatan yang dimiliki usaha pengolahan ikan UD. Mitra Abadi adalahsebagai berikut :1. Mempunyai pelanggan tetap

Pelanggan atau konsumen merupakan faktor yang sangat

menentukan dalam berjalannya suatu bisnis. Pada Usaha Pengolahan

ikan UD. Mitra Abadi ini sudah memiliki pelanggan tetap. Pelanggan tetep

usaha ini berasal dari beberapa pedagang besar maupun kecil yang

memesan di usaha pengolahan ini. Pedagang besar sendiri juga memiliki

pelanggan tetap yaitu para outlet atau toko-toko dipasar tradisional sekitar

kabupaten lamongan. Berdasrkan fakta tersebut maka diberikan bobot

0,10 karena faktor tersebut cukup penting dan diberikan rating 4 karena

sanat berpengaruh dengan keberlangsungan usaha.

2. Lokasi usaha cukup strategis

Lokasi usaha pengolahan ikan UD. Mitra Abadi berada di kecamatan

maduran kabupaten lamongan yang cukup dekat dengan supply bahan

baku dan sasaran pasar. Karena hal tersebut maka dikatakan bahwa

lokasi usaha ini strategis. Selain itu konsumen juga dapat dengan mudah

menemukan lokasi usaha ini. Berdasarkan fakta dilapang maka diberikan

bobot 0,10 karena faktor tersebut cukup penting dan diberikan rating 4

karena sangat berpengaruh dengan keberlangsungan usaha.

Page 147: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

134

3. Produk yang dihasilkan mampu bersaing dipasaran

Dalam suatu usaha pengolahan ikan, faktor Produk menjadi sangat

fital karena produk faktor utama dalam menentukan usaha itu berjalan

atau tidak. Produk olahan yang diahasilkan pada UD. Mitra Abadi yaitu

bakso ikan dan nugget ikan, dimana banyak sekali usaha sejenis yang

ada sekarang ini membuat pemilik usaha terus melakukan upaya inovasi

produk. Produk bakso ikan dan nugget ikan ini, terbukti bisa bersaing

dipasaran karena dengan melihat permintaan dari konsumen yang terus

kontinue. Berdasrkan fakta tersebut maka diberikan bobot 0,9 karena

faktor tersebut cukup penting dan diberikan rating 4 karena sanat

berpengaruh dengan keberlangsungan usaha

4. Saluran pemasaran secara langsung dan tidak langsung

Saluran pemasaran dalam sebuah usaha sangat penting, karena

menentukan tingkat harga yang diperoleh konsumen. Pada UD. Mitra

Abadi ini mempunyai saluran pemasaran langsung dan tidak langsung.

Saluran pemasaran secara langsung pada usaha ini yaitu konsumen

langsung membli ditempat usaha produksi, sedangkan pemasaran tidak

langsung konsumen yang diluar daerah bisa membeli di agen-agen olahan

ikan terdekat. Berdasrkan fakta tersebut maka diberikan bobot 0,8 karena

faktor tersebut cukup penting dan diberikan rating 3 karena sanat

berpengaruh dengan keberlangsungan usaha.

5. Memiliki hubungan yang baik dengan semua relasi

Hubungan baik dengan karyawan, pemasok bahan baku serta

konsumen merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

menjalankan usaha ini. Pemilik usaha merupakan orang yang ramah

kepada siapapun, termasuk karyawan, para pemasok bahan baku dan

konsumen. Hal ini membuat hubungan pemilik usaha dengan partner

Page 148: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

135

usaha terjalin sangat baik sehingga diberikan bobot 0,10 dengan rating

sebesar 3. Hal ini cukup penting dan cukup berpengaruh terhadap usaha

yang ada.

6. Usaha layak secara finansiil

Berdasarkan pada perhitungan jangka pendek operasional usaha ini

memiliki rentabilitas 95,50% dan R/C Ratio 1,95 sehingga usaha ini layak

dan menguntungkan. Berdasarkan fakta tersebut maka diberi bobot 0,08

dan rating 4 karena hal ini cukup penting dan cukup berpengaruh terhadap

usaha yang dijalankan.

7. Ilmu dan pengalaman pemilik dalam menjalankan bisnis

Ilmu dan pengalaman dalam menjalankan suatu usaha sangatlah

penting untuk mengembangkan susatau usaha kedepannya. Pemilik

usaha memiliki banyak pengalaman yang cukup lama dalam dunia usaha

pengolahan ikan. Dari pengalaman tersebut pemilik usaha mampu

mencapai titik kesuksesan sampai saat ini. Berdasarkan hal tersebut maka

diberikan bobot 0,08 dan rating 3 karena pengalaman dalam menjalankan

usaha sangat penting sekali, dengan sebuah pengalaman maka pemilik

ushaa mampu belajar dari kesalahan terdahulu dan mampu bersaing

dengan usaha lain. Selain itu penerapan ilmu dalam menjalankan usaha

juga sangat penting.

8. Proses produksi sudah menggunakan alat modern

Proses produksi merupakan faktor yang paling penting dalam usaha

pengolahan ini. Proses prodeksi sangat menentukan kualitas dan

kuantitas produk yang dihasilkan. Proses produksi sangat membutuhkan

alat-alat produksi yang modern untuk mencapai keefisienan dalam sebuah

usaha. Pada usaha pengolahan ikan UD. Mitra Abadi ini, sudah

menggunakan teknologi produksi yang cukup modern, meskipun demikian

Page 149: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

136

masih ada cara-cara bagian dari proses produksi masih menggunakan

cara tradisional. Berdasrkan fakta tersebut maka diberikan bobot 0,9

karena faktor tersebut cukup penting dan diberikan rating 4 karena sangat

berpengaruh dengan keberlangsungan usaha.

9. Menggunakan modal usaha sendiri

Usaha pengolahan UD. Mitra Abadi adalah usaha yang dijalankan

oleh bapak nasrudin dengan menggunakan modal sendiri. Modal

diperolah dari tabungan hasil dari kerja selama kurang lebih 3 tahun

bekerja di luar jawa. Awal mula berdiri sangat kecil usaha ini karena masih

skala rumahan, namun setelah beberapa tahun mulai berkembang

sehingga menjadi sangat berkembang secara finansiil. Berdasarkan fakta

tersebut maka diberi bobot 0,07 dan rating 3.

b. Identifikasi Faktor Kelemahan (Weakness)

Kelemahan yang dimiliki usaha pengolahan ikan UD. Mitra Abadi

adalah sebagai berikut :

1. Segmentasi konsumen menengah kebawah

Segmentasi pasar yaitu upaya sasaran pasar dari suatu usaha dalam

memasarkan produk. Pada usaha pengolahan ikan UD. Mitra Abadi ini,

segmenatsi pasar nya adalah menengah kebawah berdasarkan faktor

demografi. Dalam hal ini, pemilik usaha memang membuat produk olahan ikan

yang murah dan bisa dijangkau. Akan tetapi, terkesan kualitas produk yang

kurang bagus dimata konsumen yang segmentasi menengah keatas.

Berdasarkan fakta tersebut maka diberikan bobot 0,06 dan rating 3 karena

faktor tersebut penting saat ini dan faktor tersebut sangat berpengaruh

terhadap usaha

Page 150: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

137

2. Manajemen administrasi masih sederhana

Pada usaha pengolahan ikan UD. Mitra Abadi milik bapak nasrudin ini

manajemen administrasi masih kurang baik, hal ini dapat dilihat daari

pembukuan jumlah penjualan dan keuangan yang ada di usaha ini. Tidak semua

transaksi tercatat dengan baik karena usaha ini dikelola sendiri dengan bantuan

istri pak nasrudin. Hal seperti ini perlu adanya karyawan yang khusus menangai

masalah administrasi usaha ini. Berdasarkan fakta tersebut maka diberikan

bobot 0,05 dan rating 1 karena faktor tersebut tidak terlalu penting saat ini dan

faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap usaha.

3. Pemasaran produk cenderung pasif

Salah satu faktor yang berpengaruh dalam dunia usaha adalah bagaimana

pemasaran yang dilakukan usaha tersebut. Dalam hal ini, usaha pengolahan

ikan UD. Mitra Abadi dalam melakukan pemasaran masih cenderung pasif

karena hanya menunggu pesanan dari konsumen yang sudah sejak lama

menjadi pelanggan tetap. Hal ini menyebabkan jangkauan pasar dari usaha ini

cenderung tetap, karena cenderung menjual kepada agen-agen yang sudah

menjadi pelanggan. Berdasarkan fakta tersebut maka diberikan bobot 0,06 dan

rating 3 karena faktor tersebut penting saat ini dan faktor tersebut sangat

berpengaruh terhadap usaha.

4. Kurang memanfaatkan pinjaman dana dari perbankan

Pada usaha pengolahan ikan UD. Mitra Abadi, modal yang digunakan

adalah modal sendiri. Pemilik usaha tidak memanfaatkan pinjaman dana dari

perbankan, karena pemilik merasa terbebani dengan cicilan yang harus

dibayarkan tiap bulannya. Berdasarkan fakta tersebut maka diberikan bobot

0,06 dan rating 3 karena faktor tersebut penting saat ini dan faktor tersebut

sangat berpengaruh terhadap usaha.

Page 151: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

138

5. Kurangnya maintenence alat-alat produksi

Pemeliharaan merupakan pekerjaan yang wajib dilakukan oleh setiap usaha

akan alat-alat produksi yang digunakan. Hal ini berpengaruh terhadap umur

teknis atau penyusutan dari alat produksi tersebut. Pada usaha pengolahan ikan

UD. Mitra Abadi ini masih banyak alat-alat yang kurang perawatan dari pemilik

usaha. Ditempat produksi banyak sekali ditemukam alat-alat produksi yang

dalam keadaan kotor dan amat kurang terawat, hal ini cukup berpengaruh pada

kualitas produk yang dihasilkan. Berdasarkan fakta tersebut maka diberi bobot

0,05 dan rating 3..

6. Fungsi manajemen masih sederhana

Fungsi manajemen adalah fungsi mengenai proses perencanaan,

pengorganisasian, aktualisasi, dan pengawasan. Keempat fungsi manajamen

tersebut wajib diterapkan dalam usaha apapun. Dalam usaha pengolahan ikan

UD. Miitra Abadi ini, fungsi manajemen yang diterapkan oleh pemilik usaha

masih sangat amat sederhana, karena dalam realitas dilapangan semua fungsi

tersebut sangat tidak begitu berjalan baik. Fungsi manajemen sangat

berpengaruh besar dalam keberlajutan suatu usaha, oleh karena itu perlu

penerapan fungsi manajemen yang jelas. Berdasarkan fakta dilapang, maka

diberi bobot sebesar 0,06 dan rating sebesar 3.

Tabel 13. Matriks IFAS Usaha Pnegolahan Ikan UD. Mitra AbadiNo. Faktor Internal

UsahaBobot

(B)Rating

(R)Skor

Kekuatan1. Mempunyai pelanggan

teteap0.10 4 0,40

2. Lokasi Usaha strategis 0,10 4 0,403. Produk mampu bersaing

dipasaran0,08 4 0,32

4. Saluran PemasaranLangsung dan tidaklangsung

0,08 3 0,24

5. Memiliki hubungan baikdengan semua relasi bisnis

0,09 3 0,27

Page 152: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

139

6. Usaha layak secara finansiil 0,10 4 0,407. Ilmu dan pengalaman dalam

bisnis0,08 3 0,24

8. Proses produksi sudahmenggunakan alat modern

0,07 3 0,21

9. Menggunakan modal sendiri 0,08 3 0,24Jumlah 0,78 3,39Kelemahan

1. segmentasi pasar hanyamenengah kebawah

0,05 2 0,10

2. Manajemen administrasiyang sederhana

0,06 3 0,18

3. Pemasaran cenderung pasif 0,06 3 0,184. Kurang memanfaatkan

pinjaman dana dariperbankan

0,05 2 0,10

5. Kurangnya maintenence alat–alat produksi

0,06 4 0,24

6. Fungsi manajemen masihsederhana

0,06 4 0,24

Jumlah 0,32 1,04

4.10.2 Faktor Eksternal Usaha Pengolahan Ikan UD. Mitra Abadi

Faktor eksternal merupakan faktor yang mempengaruhi usaha yang

ditentukan dari luar usaha tersebut. Analisis faktor eksternal dilakukan dengan

melihat faktor-faktor diluar usaha meliputi peluang dan ancaman.

a. Identifikasi Faktor Peluang (Opportunities)

1. Tersedianya segmen pasar baru

Inovasi produk olahan ikan sangat penting bagi usaha pengolahan ikan untuk

meningkatkan profit usaha. Pada usaha pengolahan ikan UD. Mitra Abadi ini,

pemilik usaha masih berupaya untuk melakukan inovasi dengan menambah

jenis olahan yang lain. Hal ini dilakukan agar tetap bisa bersaing produk yang

sudah ada. Berdasarkan hal tersebut maka diberi bobot 0,11 dan rating 3

karena faktor tersebut sangat penting dan cukup berpengaruh terhapad usaha.

2. Efisiensi pemasaran dengan melayani pembelian secara langsung

Saluran pemasaran menrupakan rantai distribusi suatu produk dari produsen

sampai kekonsumen. Pada usaha ini, saluran pemasaran perlu dilakukan

Page 153: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

140

pemotongan rantai saluran agar harga tidak terlalu mahal yang diperoleh

konsumen. Berdasarkan hal tersebut ada peluang bagi pemilik usaha untuk

membuka agen-agen olahan ikan sendiri diberbagai pasar di wilayah lamongan.

Berdasarkan hal tersebut maka diberi bobot 0,9 dan rating 3 karena faktor

tersebut sangat penting dan cukup berpengaruh terhapad usaha.

3. Adanya kemajuan IPTEK untuk menjangkau pasar yang lebig luas

Adanya kemajuan teknologi dan informasi membuat segala sesuatu begitu

pesat berkembang. Hal ini menjadi peluang usaha pengolahan ikan UD. Mitra

Abadi untuk memanfaatkan peluang yang asa sebagai alat memasarkan produk.

Hal tersebut memungkinkan untuk menaikkan nilai penjualan dan meningkatkan

keuntungan usaha. Berdasarkan hal tersebut maka diberi bobot 0,11 dan rating

3 karena faktor tersebut sangat penting dan cukup berpengaruh terhapad

usaha.

4. Ketersediaan bahan baku yang cukup

Bahan baku pengolahan pada usaha pengolahan ikan UD. Mitra Abadi ini

adalah surimi atau guilingan daging ikan ini sangat mudah didapatkan diwilayah

lamongan dan sekitarnya. Banyaknya stok bahan baku membuat usaha

pengolahan bakso ikan dan nugget ini ini menjadi begitu menjanjikan. Sehingga

pemilik usaha tidak begitu mengalami kesulitan akan ketersediaan bahan baku

karena hampir setiap hari ada stok dari pemasok. Berdasarkan fata tersebut

maka diberi bobot 0,12 dan rating 4. Artinya faktor tersebut sangat berpengaruh

dan penting untuk kelangsungan usaha.

5. Adanya dukungan pemerintah setempat

Adanya dukungan dari pemerintah setempat membuat usaha ini semakin

kuat dari segi pemasaran dan pemberdayaan serta pembinaan terhadap tenaga

kerja semakin terampil. Selain itu usaha ini juga mendapat bantuan berupa alat

produksi dari dinas. Berdasarkan hal tersebut maka diberi bobot 0, 10 dan rating

Page 154: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

141

4 yang berarti bahwa faktor sebenarnya cukup penting dan sangat berpengaruh

terhadap keberlangsungan usaha.

b. Identifikasi Faktor Ancaman (Treaths)

1. Adanya pesaing yang lebih inovatif

Dengan semakin berkembangnya produk olahan ikan, maka produsen lain

juga membuat produk mereka unggul supaya mampu menembus pasar

konsumen. Banyaknya produk olahan serupa dengan harga yang lebih rendah

menyebabkan konsumen bisa berpindah produsen. Maka dari itu perlu adanya

strategi khusus untuk mengatasi persaingan yang ada. Berdasarkan hal ini, maka

diberi bobot sebesar 0,10 dan rating 1. Artinya faktor tersebut sangat penting dan

sangat berperngaruh terhadap keberlangsungan usaha pengolahan ikan.

2. Fluktuasi harga bahan baku dan bahan bakar minyak (BBM)

Salah satu faktor yang cukup penting dalam keberlangsungan sebuah usaha

adalah harga BBM. Dengan harga bbm yang mengalami fluktuasi harga

mengakibatkan kenaikan harga bahan baku dan modal kerja sehingga

keseluruhan biaya dapat naik. Fakta dilapang menunjukkan bahwa konsumen

cenderung mengurangi konsumen dan menggarnti dengan barang lain. Dengan

demikian membuat nilai jual produk menurun yang menyebabkan keuntungan

menurun. Berdasar hal tersebut maka diberi bobot nilai 0.10 dan rating 2 artinya

faktor ini sangat penting dan cukup berpengaruh terhadap keberlangsungan

usaha.

3. Adanya pesaing baru dengan produk sejenis

Adanya pesaing baru atau usaha-usaha baru yang sejenis menyebabkan

persaingan produk menjadi sangat ketat. Pesaing baru bisa menyebabkan

penurunan omset dari usaha ini. Hal ini dikarenakan usaha ini belum cukup

mampu bersaing dengan pesaing usaha sejenis yang rata-rata memberikan

Page 155: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

142

harga lebih murah. Berdasarkan hal tersebut maka faktor diberikan nilai bobot

sebesar 0,08 dan rating 2 karena faktor itu sangat penting dan berpengaruh

terhadap usaha.

Tabel 14. Matriks EFAS Usaha Pengolahan Ikan UD. Mitra AbadiNo. Faktor Enternal

UsahaBobot

(B)Rating

(R)Skor

Peluang1. Meninkatkan inovasi produk

untuk memperluas segenpasar

0,10 3 0,30

2. Membuka agen-agen olahanikan sendiri di pasar wilayahlamongan

0,10 3 0,30

3. Memanfaatkan IPTEK untukpromosi produk

0,12 4 0,48

4. Ketersediaan bahan bakuyang cukup

0,13 4 0,52

5. Dukungan pemerintahsetempat

0,10 3 0,30

Jumlah 0,55 1,80Ancaman

1. Adanya pesaing yang lebihinovatif produknya

0,10 1 0,10

2. fluktuasi harga bahan bakudan BBM

0,10 2 0,20

3. Adanya pesaing barudengan produk yang sejenis

0,08 2 0,16

Jumlah 0,28 0,46

Dari hasil perhitungan skoring terhadap faktor internal dan eksternal pada

usaha pengolahan ikan UD. Mitra Abadi maka diperoleh hasil sebagai berikut :

1. faktor Kekuatan = 3,39

2. faktor kelemahan = 1,04

3. faktor peluang = 1,80

4. faktor ancaman = 0,46

Untuk menentukan titik koordinat strategi pengembangan usaha

pengolahan ikan UD. Mitra Abadi dilakukan dengan perhitungan terhadap faktor

internal dan eksternal dengan diagram analisis SWOT.

Page 156: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

143

Sumbu horizontal (x) sebagai faktor internal dan eksternal dan diperoleh

nilai koordinat (x) sebesar x = 3,39-1,04 = 2,35

Sumbu vertikal (y) sebagai faktor eksternal dan diperoleh nilai koordinat

(y) sebesar y = 1,80-0,46 = 1,37

Nilai koordinat pada diagram SWOT bernilai positif, sumbu horizontal

menunjukkan nilai (x) sebesar 2,35 dan sumbu vertikal (y) sebesar 1,37.

Sehingga bilai ditarik garis lurus didapatkan titik potong pada posisi (2,35;1,37).

Pada hasil analisis SWOT diketahui bahwa berdasarkan hasil analisis skoring

yang dilakukan terhadap faktor-faktor internal dan eksternal diperoleh koordinat

diposisi Kuadran 1. Strategi yang digunakan adalah memaksimalkan kekuatan

untuk memanfaatkan peluang yang ada. Gambar diagram analisis dapat dilihat

pada gambar.

Berdasarkan hasil analisis faktor internal dan eksternal yang

mempengaruhi usaha maka dapat dirumuskan strategi pengembangan usaha

yang dilakukan. Matriks SWOT digunakan untuk menyusun suatu rencana

strategi didasarkan pada Strength Opportunities (SO), Strength Treaths (ST),

Weakness Opportunities (WO) dan Weakness Threaths (WT) sehingga

Faktor Peluang

Faktor Ancaman

Faktor KekuatanFaktor Kelemahan

(2,35;1,37)

Page 157: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

144

diaharpakn dapat mengahsilakn startegi yang lebih baik dan tepat untuk usaha

pengolahan ikan UD. Mitra Abadi. Adapun analisis faktor internal dan eksternal

dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel. 15 Matriks SWOTIFAS Kekuatan (S) Kelemahan (W)

EFAS

1. Mempunyai pelangganteteap

2. Lokasi Usaha strategis3. Produk mampu bersaing

dipasaran4. Saluran Pemasaran

Langsung dan tidaklangsung

5. Adanya hubungan baikdengan semua relasibisnis

6. Usaha layak secarafinansiil

7. Ilmu dan pengalamandalam bisnis

8. Proses produksi sudahmenggunakan alatmodern

9. Menggunakan modalsendiri

1. segmentasi pasar hanyamenengah kebawah

2. Manajemen administrasiyang sederhana

3. Pemasaran cenderungpasif

4. Kurang memanfaatkanpinjaman dana dariperbankan

5. Kurangnya maintenencealat –alat produksi

6. Fungsi manajemenmasih sederhana

Peluang (O) STRATEGI SO STRATEGI WO1. Adanya segmen

pasar baru2. Efisiensi

pemasarandengan pembelianlangsung

3. Adanya kemajuanIPTEK untukmenjangkau pasaryang luas

4. Ketersediaanbahan baku yangcukup

5. Adanya dukunganpemerintahsetempat

1. (S1S50407)Menjaga hubungan baikdengan semua partnerbisnis(karyawan, pemasokbahan baku, konsumen)

2. (S3S8O5O1)Meningkatkan kualitasproduk dengan berbagaiinovasi produk olahan laindengan mamanfaatkankemajuan tekonologi

3. (S6S7S8O3)Menerapkan tekonologiyang lebih canggih dantepat guna pada prosesproduksi

4. (S7SS1S6O3)Meningkatkan jaringanpasar denganmemanfaatkan kemajuanteknologi

1. (W5W6O3)Meningkatkan teknologiproduksi denganpenambahan alatproduksi sertamelakukanmaintenence terhadapsemua fasilitas

2. (W1O3) Memanfaatkankemajuan teknologiberbasis online gunamemperluas pasar

3. (W4O5)Memanfaatkanpinjaman dana dariperbankan untukmengembangkan bisnis

Page 158: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

145

Ancaman (T) STRATEGI ST STRATEGI WT1. adanya pesaing

yang lebih inovatif2. kenaikan harga

bahan baku danBBM

3. adanya pesaingusaha sejenis

1. (S1S5T1)Menjaga hubungan baiksesama produsen agardapat saling berbagaiinformasi terkait hargapasar

2. (S3S4S6T1T3)Meningkatkan inovasiproduk olahan untuksegmen pasar yang sudahada

1. (W2W6T3)Membuat sistem

manajemen yang lebihjelas dan terencana baikagar dapat bersaing dipasar bebas

Berdasarkan tabel matriks diatas hasil analisis faktor strategis internal

dan eksternal didaptkan rumusan strategi yang dapat diterapkan dalam usaha

pengolahan ikan UD. Mitra Abadi. Adapun hasil dari rumusan strategi tersebut

adalah sebagai berikut :

a. Strategi SO

Berdasarkan analisis yang sudah dilakukan, didapatkan hasil strategi

pengembangan usaha menggunakan strategi SO (Strength Opportunities) yang

dapat diterapkan dengan cara mengoptimalkan kekuatan dan memanfaatkan

peluang . adapun strategi yang diperoleh adalah sebagai berikut :

1. Menjaga hubungan baik dengan semua partner bisnis(karyawan, pemasok

bahan baku, konsumen). Hal ini harus terusa dilakukan oleh pemilik usaha

agar tidak ada konflik atau permasalahan. Bagi karyawan semisala dengan

diberikan bonus atau tambahan upah bagin karyawan kinerjanya baik,

sedangakan dengan konsumen yang loyal dengan memberikan bonus harga

ataupun produk. Dengan cara ini akan terus menjaga hubungan baik dengan

para partner bisnis.

2. Meningkatkan kualitas produk dengan berbagai inovasi produk olahan lain

dengan mamanfaatkan kemajuan tekonologi. Seiring berkembangnya dunia

bisnis olahan ikan ini, pemilik usaha dituntut untuk terus meningkatkan

Page 159: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

146

kualitas produk agar tetap bersaing di pasar bebas. Hal ini perlu dilakukan

UD. Mitra Abadi agar produk yang ada terjamin dan semakin baik

kualitasnya karena hali ini dapat meningkatkan profit usaha.

3. Menerapkan tekonologi yang lebih canggih dan tepat guna pada proses

produksi. Saat ini, dalam usaha pengolahan masih menggunkakan alat alat

yang masih tradisional, meskipun juga ada yang sudah modern. Namun

untuk dapat bersaing dengan produsen lain, menjadi kewajiban untuk terus

menggunakan alat-alat yang terbaru agar kualitas produk terjaga dan

semakin baik.

4. Meningkatkan jaringan pasar dengan memanfaatkan kemajuan teknologi.

Seiring berkembangnya dunia teknologi, sangat berdampak pada suatu

usaha. Usaha pengolahan ini sangat membutuhkan teknologi untuk

meningkatkan jaringan pasar agar dapat bersaing dengan pesaing dipasar

bebas.

b. Strategi WO

1. Meningkatkan teknologi produksi dengan penambahan alat produksi serta

melakukan maintenence terhadap semua fasilitas. Pemilik usaha wajib

melakukan perawatan terhadap semua fasilitas yang ada. Hal ini akan

berpengaruh terhadap usia teknis dan ekonomis dari semua fasilitas yang

ada. Karena hal tersebut berpengaruh pada biaya yang harus dikeluarkan

dalam usaha tersebut.

2. Memanfaatkan kemajuan teknologi berbasis online guna memperluas pasar.

Menjadi suatu keharusan dijaman sekarang pemilik usaha menggunakan

teknologi media online untuk meningkatkan jaringan pasar. Hal ini sangat

bagus untuk mempromosikan produk olahan ikan agar lebih dikenal di

masyarakat. Karena dengan meningkatnya jumlah permintaan agar

meningkatkan profit usaha.

Page 160: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

147

3. Memanfaatkan pinjaman dana dari perbankan untuk mengembangkan bisnis

masih belum dilakukan oleh pemilik usaha. Melihat perkembangan yang

cukup pesat akan usaha olahan ikan sejenis, membuat pemmilik usaha

harus meningkatkan inovasi akan olahan produk. Hal ini bertujuan agar

teteap bisa bersaing dipasaran. Salah satu cara untuk menambah modal

yaitu dengan melibatkan pinjaman modal dari perbankan agar terpenuhi

secara finansial.

c. Stategi ST

1. Menjaga hubungan baik sesama produsen agar dapat saling berbagai

informasi terkait harga pasar. Dalam dunia bisnis, seorang pengusaha tidak

bisa berdiri sendiri tanpa adanya partner bisnis. Dalam berbisnis hubungan

dengan sesama pelaku bisnis harus terus terjaga, karena hal ini bisa

mendapatkan banyak manfaat semisal bertukar pikiran tentang bahan baku,

kondisi pasar serta kendala-kendala dalam meningkatkan usaha. Oleh

karena itu pemilik usaha UD. Mitra Abadi harus terus menjaga hubungan

baik dengan sesam produsen.

2. Meningkatkan inovasi produk olahan untuk segmen pasar yang sudah ada.

Segmen pasar usaha pengolahan ikan UD. Mitra Abadi adalah semua

golongan, namun kebanyakan dari golongan masyarakat menengah. Untuk

meningkatkan inovasi produk olahan, pemilik harus terus mengupayakan

inovasi produk yang sesuai dengan harga dari segmen yang ada. Hal ini

agar tidak terjadi perbedaan harga yang tinggi dan konsumen tetap bisa

membeli produk dari usaha ini.

d. Strategi WT

1. Membuat sistem manajemen yang lebih jelas dan terencana baik agar dapat

bersaing di pasar bebas. Dalam sebuah usaha, sistem manajmen sangat

Page 161: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

148

penting dan berpengaruh pada keberlangsungan usaha. Pemilik haurs

membuat rincian manajemen mulai dari perencanaan finansial, produksi

sampai pemasaran. Hal ini bertujuan agar usaha olahan ini teteap bisa

bersaing dengan kompetitor yang semakin banyak dan terus berkembang

dengan banyak inovasi.

Page 162: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada

bab IV, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Keadaan usaha UD. Mitra Abadi dianalisis melalui beberapa aspek teknis,

aspek pemasaran, aspek manajemen, dan aspek finansial. Pada aspek

teknis terkait sarana dan prasarana produksi, bahan baku hingga proses

produksi. Aspek manajemen pada UD. Mitra Abadi sudah dijalankan 4 fungsi

manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan

pengawasan tetapi masih secara sederhana. Aspek pemasaran terkait

saluran pemasaran, teknik pemasaran dan bauran pemasaran pada UD.

Mitra Abadi masih dapat dikembangkan secara lebih luas. . Pada aspek

keuangan dianalisis Berdasarkan analisis data finansiil yang didapatkan

jumlah modal tetap sebesar Rp. 333.149.000,00 dan modal kerja

sebesar Rp. 1.645.244.500. Penerimaan dalam kurun waktu satu tahun

dengan menghasilkan 2 produk adalah sebesar Rp.2..617.680.000. R/C

Ratio sebesar 1.59 lebih besar dari criteria 1 sehingga usaha pengolahan

ikan ini memberikan keuntungan bagi usaha. Rata-rata produksi diatas BEP

yang berarti usaha ini mampu memeperoleh keuntungan. Keuntungan yang

diperoleh selama kurun waktu 1 tahun sebesar Rp. 972.435.500 dengan

Rentabilitas sebesar 59.1% yang berarti usaha ini layak karena melebihi

tingkat suku bunga 12%.

2. Strategi bisnis berdasarkan dengan business model canvas memanfaatkan

9 blok yaitu 9 blok yaitu yaitu customer segments pada masyarakat

menengah kebawah berdasarkan demografi, value proporsitions berupa

produk yang dihasilkan bergizi pelayanan yang baik terhadap pelanggan,

Page 163: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

150

channels yakni saluran pemasaran secara langsung dan tidak langsung,

customer relationships yakni menjaga komunikasi yang baik dengan semua

pelanggan dan pelayanan secara personal assistance, key partnership yakni

kerjasama dengan pemasok bahan baku dan kerjasama dengan pedagang

besar dan eceran untuk pemasaran, revenue streams yakni harga penjualan

bakso ikan seharga Rp. 9.000 dan Nugget Ikan seharga Rp. 8.500, key

resourcess yakni tentang sumberdaya sumberdaya fisik, sumberdaya

intelektual dan sumberdaya manusia, key activities yakni semua kegiatan

pada usaha pengolahan ikan mulai dari produksi sampai produk dipasarkan

dan cost structure yakni berupa biaya-biaya yang digunakan pada usaha

pengolahan ikan UD. Mitra Abadi.

3. Pada analisis faktor internal dan eksternal dari 9 blok bisnis model kanvas

dapat diketahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang

dihadapi oleh UD. Mitra Abadi dimana hasilnya adalah pada faktor internal

nilai kekuatan lebih besar daripada kelemahan. Pada faktor eksternal

peluang bernilai lebih besar daripada ancaman. Berdasarkan analisis

SWOT pada UD. Mitra Abadi dapat diketahui bahwa strategi alternatif yang

dapat dilakukan adalah strategi SO (strength- opportunity) yaitu dengan

menggunakan kekuatan memanfaatkan peluang yaitu dengan menjaga

hubungan baik dengan para mitra usaha, meningkatkan inovasi produk,

menambah alat produksi dengan teknologi yang lebih modern dan

meningkatkan jaringan pasar

Page 164: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

151

6.2 Saran

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan penelitian maka saran

yang dapat peneliti berikan adalah sebagai berikut :

1. Bagi UD. Mitra Aabadi yaitu meningkatkan kualitas produk dengan

melakukan upaya peningkatan sarana yang masih tradisional, memperluas

jaringan pasar dengan memanfaatkan sosial media yang semakin modern,

melakukan perawatan terhadap semua sarana dan prasarana produksi,

melakukan penataan sistem administrsi pencataan dan keuangan,

melakukan upaya legalitas yang lebih baik lagi, melakukan inovasi produk

agar dapat bersaing dengan produk-produk perikanan lainnya.

2. Bagi pemerintah Kabupaten Lamongan melalui Dinas terkait seperti Dinas

Kelautan dan Perikanan dan Perdagangan dapat turut serta dalam

pengembangan UKM yang ada pada Kabupaten Lamongan agar lebih

berdaya saing dengan memberikan pelatihan keterampilan dan

pengembangan mutu produk.

Page 165: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

DAFTAR PUSTAKA

Bhandari. 2013. Strategic Management: A Conceptual Framework.McGraw Hill Education. New Delhi

Boone, L. 2007. Pengantar Bisnis Kontemporer Edidi 11. Salemba Empat.Jakarta

David, F.R. 2004. Manajemen Strategic Konsep. PT Prenhalindo. Jakarta

David. F.R. 2009. Manajemen Strategic Konsep Edisi Keduabelas. PTIndex Jakarta.

Dwiastuti, I. 2008. Analisis Manajemen Strategic Industri Alternatif (StudiKasus Biofuel). Jurnal Ekonomi dan Pembangunan. Vol. 16(1): 23-33

Fretes, E.AI. 2013. Strategi Perencanaan dan Pengembangan IndustriPariwisata dengan menggunakan Metode SWOT dan QSPM (StudiKasus Kecamatan Letimur Selatan Kota Ambon). Jurusan TeknikMesin. Fakultas Teknik. Universitas Brawijaya. Malang.

Grifin, R. 2004. Manajemen. ERLANGGA. Jakarta

Hermawan, A. 2005. Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif. Grasindo.Jakarta

Kismadi, G. 2007. Manajemen Stratetgic. Grasindo. Jakarta

Machfoed, Mahmud. 2007. Pengantar Bisnis Modern.CV AndiOffset.Yogyakarta.

Mahdi, Ammar Fathin. 2016. Analisis Model Bisnis Minuman OlahanRumput Laut dengan Pendekatan Business Model Canvas (Kasus: UKM Winner Perkasa Indah Indonesia Unggul, Depok). Skripsi.IPB. Bogor.

Mulyadi. 2007. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen.Salemba Empat. Jakarta

Nnainggolan, et al. 2010. Strategi Pengembangan Usaha “Nila Puff” dalamMeningkatkan Pendapatan IKM Hasil Perikanan pada CV “X” diCibinong Bogor. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Jurnalmanajemen IKM. Vol 5(2): 132-144 ISSN 2085-8418

Ningrum, L. 2014. Perencanaan Strategi Pengembangan PerusahaanMenggunakan Metode Quantitativ Strategy Planning Matrix (StudiKasus KUD DAU Malang, Jawa Timur). Skripsi. UniversitasBrawijaya. Malang

Page 166: PERENCANAAN STRATEGI BISNIS UKM PENGOLAHAN IKAN …repository.ub.ac.id/7816/1/Muhammad Ali Fikri .pdf · perencanaan strategi bisnis ukm pengolahan ikan pada ud. mitra abadi di desa

153

Osterwalder, Alexander, dan Yves Pigneur. 2013. Business ModelGeneration.Elex Media Komputindo. Jakarta. 276 hlm

Primyastanto, Mimit.2011.Feasibility Study Usaha Perikanan (SebagaiAplikasi dari Teori Kelayakan Usaha Perikanan) CetakanPertama.Universitas Brawijaya Press : Malang.

Priyono, Feliciana. 2015. Analisa Penerapan Business Model Canvas padaToko Moi Collection. Jurnal AGORA. Vol 3 (2): 358-363.

Rangkuti, F. 2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Robinson, R. 2008. Manajemen Strategis, Formulasi, Implementasi danPengendalian. Salemba Empat. Jakarta

Setijawibawa, Melina. 2015. Evaluasi Model Bisnis pada Perusahaan XMenggunakan Bisnis Model Canvas. Jurnal AGORA. Vol 3 (1) :305-313

Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.Alfabeta. Bandung.

Sugoto, E. 2009. Entrepreunership Menjadi Pebisnis Ulung. PT Elex MediaKomputindo. Jakarta

Sunarto, H. 2009. Inovasi, Partisipasi, dan Good Governance. YayasanObor Indonesia. Jakarta

Umar, J. 2003. Business an Introduction. Gramedia Pustaka Utama.Jakarta.

Usman, H dan Purnomo, 2009. Manajemen Teori, Praktik dan RisetPendidikan. PT. Bumi Aksara. Jakarta

Wijayati, D. 2010. Faktor-faktor yang Memepengaruhi ManajemenStrategic Pada Organisasi Non Profit. Jurnal Manajemen danKewirausahaaan. Vol 12(1): 24-32

Yoshida, D.T. 2006. Arsitektur Strategic. Elex Media Komputindo. Jakarta