45
SPESIFIKASI TEKNIS DAN RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT ( RKS ) PENDAHULUAN PASAL I KETERKAITAN ANTARA SEMUA DOKUMEN PELELANGAN Surat Perjanjian, Rencana Kerja dan Syarat-syarat, Gambar-gambar, Bill of Quantities (jika ada). Daftar Harga Satuan dan Biaya, semuanya harus dibaca menjadi satu kesatuan dengan Spesifikasi ini, hal-hal yang memang berhubungan, ditunjukkan atau diuraikan di dalam salah satu dokumen-dokumen tersebut diatas, tidak perlu diulangi lagi di dalam dokumen yang lainnya. Tanpa melupakan adanya pembagian PASAL-PASAL dengan judul masing-masing PASAL yang berbeda di dalam Spesifikasi ini, masing- masing PASAL tetap dianggap saling melengkapi dan saling menunjang satu sama lain. Judul masing-masing PASAL dalam Spesifikasi ini tidak boleh dianggap merupakan bagian dari PASAL dimana judul tersebut berada atau dianggap menjadi bagian yang ikut dipertimbangkan dalam mengartikan isi PASAL tersebut atau merupakan bagian konstruksi di lapangan atau bahkan mcrupakan bagian dari Kontrak. Semua referensi yang dipakai dalam Spesifikasi ini merupakan referensi-referensi terhadap PASAL atau sub-PASAL itu sendiri, kecuali jika secara tugas dinyatakan lain. PASAL 2 URUT-URUTAN DALAM MENGUTAMAKAN BERBAGAI INFORMASI

Spesifikasi Teknis Sentra Pengolahan Ikan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ll

Citation preview

  • SPESIFIKASI TEKNIS DANRENCANA KERJA DANSYARAT-SYARAT ( RKS )

    PENDAHULUANPASAL I

    KETERKAITAN ANTARA SEMUA DOKUMEN PELELANGANSurat Perjanjian, Rencana Kerja dan Syarat-syarat, Gambar-gambar,Bill of Quantities (jika ada). Daftar Harga Satuan dan Biaya, semuanyaharus dibaca menjadi satu kesatuan dengan Spesifikasi ini, hal-halyang memang berhubungan, ditunjukkan atau diuraikan di dalamsalah satu dokumen-dokumen tersebut diatas, tidak perlu diulangi lagidi dalam dokumen yang lainnya.Tanpa melupakan adanya pembagian PASAL-PASAL dengan judulmasing-masing PASAL yang berbeda di dalam Spesifikasi ini, masing-masing PASAL tetap dianggap saling melengkapi dan saling menunjangsatu sama lain.Judul masing-masing PASAL dalam Spesifikasi ini tidak boleh dianggapmerupakan bagian dari PASAL dimana judul tersebut berada ataudianggap menjadi bagian yang ikut dipertimbangkan dalammengartikan isi PASAL tersebut atau merupakan bagian konstruksi dilapangan atau bahkan mcrupakan bagian dari Kontrak.Semua referensi yang dipakai dalam Spesifikasi ini merupakanreferensi-referensi terhadap PASAL atau sub-PASAL itu sendiri, kecualijika secara tugas dinyatakan lain.

    PASAL 2URUT-URUTAN DALAM MENGUTAMAKAN BERBAGAI INFORMASI

  • Jika terjadi perbedaan informasi yang terdapat dalam Gambar,Spesifikasi Teknis dan Bill of Quantity, maka informasi yang dianggapbenar dan mengikat adalah yang terdapat dalam Berita AcaraPenjelasan Pekerjaan/Risalah Aanwyzing.

    PASAL 3SPESIFIKASI STANDARD

    - Semua standard atau peraturan yang dipakai dalam dokumenkontrak ini atau penggantinya adalah merupakan edisi yangterbaru.

    - Semua persyaratan dan ketentuan dari material yang dipakai,kualitas dan syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan haruslah sesuaidengan pekerjaan dimaksud.

    - Dalam hal tidak diberikan spesifikasi khusus untuk barang-barangatau bahan-bahan yang harus dipakai, maka dapat digunakanASTM, AASTHO, BRITISH STANDARD atau peraturan-peraturanyang ada yang relevan.

    - Bila bahan-bahan atau barang-barang disyaratkan untukmemenuhi salah satu dan standard atau peraturan di atas, makabahan-bahan, barang-barang atau kemasannya harusmencantumkan merk serta spesifikasinya dan sertifikat dagangyang terdaftar.

    - Kontraktor harus menyerahkan hasil test dan bahan-bahan yangdilaksanakan pemasok atau pabrik sesuai dengan standard atauperaturan-peraturan yang relevan sebelum pekerjaan yangbersangkutan mulai dikerjakan.

    PASAL 4NAMA DART PABRIK DAN COPY DART PEMESANAN

    - Sebelum melakukan pemesanan bahan-bahan yang akandigunakan untuk pekerjaan permanen. Kontraktor harusmenyerahkan kepada Direksi Pengawas nama dan pembuat danpemasok yang diusulkan.

    - Kontraktor harus pula menyerahkan copy kepada DireksiPengawas surat pemesanan bahan-bahan dalam rangkap 4(empat).

    - Pemasok atau Sub-Kontraktor harus menyiapkan gambar kerjadan menyerahkan kepada Direksi Pengawas untuk persetujuantertulis sebelum pekerjaan pemesanan dilaksanakan

  • PASAL 5BAHAN / MATERIAL

    5.1. Contoh dan test Bahan-bahan harus didatangkan di lapangan beberapa waktu

    sebelumnya guna pengambilan contoh untuk pengadaanpenelitian dan pemeriksaan dan Kontraktor harus memberikaninformasi mengenai spesifikasi lengkap sesuai yangdipersyaratkan.

    Bahan-bahan yang ditolak oleh Direksi Pengawas, harus segeradikeluarkan dan lapangan.

    5.2. Penyimpanan bahan-bahan- Semua bahan-bahan yang akan digunakan untuk pekerjaan

    permanen harus disimpan di tempat yang sesuai untukmasing-masing sifat bahan-bahan tersebut sebaik-baiknya.

    - Bila perlu ada yang harus ditutup/dilindungi untukmenghindarkan dari kerusakan/keausan dari sebab apapun.

    - Penyimpanan bahan-bahan yang spesifik harus sebaik-baiknyasesuai yang dipersyaratkan.

    5.3. Sumber bahanSejauh mungkin seperti yang diwajibkan dalam Kontrak,Kontraktor harus semaksimal mungkin menggunakan bahan-bahan/barang-barang, peralatan-peralatan produksi dalam negeri.Kecuali bahan-bahan/barang-barang tersebut tidak bisadidapatkan maka bisa diganti dengan bahan-bahan/barang-barang yang setara dan yang telah disetujui oleh Direksi Pengawassecara tertulis.

    PASAL 6JALAN MASUK KE LOKASI PROYEK DAN LAPANGAN

    Kontraktor dan orang-orang yang diberi wewenang olehnya harusselalu bebas memasuki tempat kerja dan lapangan, termasuk semuabengkel (workshop) dan tempat-tempat dimana pekerjaan disiapkanatau material diproduksi, perlengkapan dan mesin-mesin diperolehuntuk digunakan dalam proyek ini dan Kontraktor harus mengurus

  • semua fasilitas dan bantuan untuk mendapatkan hak memasukidaerah-daerah tersebut.Kontraktor harus mengurusnya sendiri dan mengajukan usulanmengenai pengadaan fasilitas memasuki daerah-daerah tersebutdengan kerjasama dan Pemberi Tugas maupun Pengawas. Tidak adafasilitas tambahan yang dapat dilaksanakan tanpa adanya persetujuandari Pengawas.

    PASAL 7ELEVASI DAN PATOK

    Semua elevasi dinyatakan dalam satuan meter dengan ketepatan 3desimal dengan titik acuan Chart Datum.Kontraktor harus bertanggung jawab dan menjamin bahwa pekerjaanyang dilaksanakan didasarkan atas data-data tersebut diatas.Patok atau titik lain yang ada disekitar lokasi tidak ditunjukkan dalamgambar. Jika diperlukan, data yang lebih tepat dapat diberikan kepadaKontraktor sebelum pekerjaan dilaksanakan di lapangan.

    PASAL 8DATA TENTANG PROYEK

    Data sebagai informasi tentang ketinggian permukaan dan dimensitentang proyek ditunjukkan dalam gambar-gambar. Detail-detail, jikatidak disebutkan, akan ditentukan oleh Pengawas dalam masapelaksanaan pekerjaan di lapangan.

    PASAL 9DIMENSI

    Semua ukuran dimensi, jarak, dan ketinggian dalam perencanaan,kecuali yang disebutkan secara khusus, selalu menggunakan satuanmetrik (S1). Kontraktor harus memeriksa semua ukuran dimensi yangada dalam gambar. Tidak ada biaya tambahan yang akan dibayarkanuntuk mengganti kerugian yang terjadi sebagai akibat dari kesalahandalam ukuran dimensi. Apabila diperlukan gambar tambahan.Kontraktor harus mengajukan gambar-gambar tambahan tersebutdengan menggunakan satuan ukuran dalam metrik untuk diperiksaoleh Pengawas sebelum pekerjaan dapat dilaksanakan di lapangan.Apabila dimensi yang diajukan tidak sesuai dengan ukuran standardyang telah ditetapkan, maka dapat diganti dengan standard lain yangsesuai tidak ada pembayaran tambahan yang dapat diberikan untukperubahan dimensi dengan alasan tersebut diatas tanpa adapersetujuan dari Pengawas.

    PASAL 10

  • PEMBERITAHUAN TENTANG KEGIATAN OPERASI YANG PENTINGKontraktor harus mengajukan pemberitahuan secara tertulis danlengkap tentang akan adanya kegiatan operasi yang penting kepadaPengawas dalam jangka waktu yang cukup sebelum operasi tersebutdapat dilaksanakan untuk memberi kesempatan kepada Pengawasuntuk mengaturnya karena mungkin Pengawas memandang perlumelakukan inspeksi atau untuk maksud-rnaksud yang lain. Kontraktordilarang melakukan kegiatan operasi yang penting tersebut tanpaadanya persetujuan tertulis dari Pengawas.

    PASAL 11KABEL, SALURAN PIPA DAN/ATAU BERBAGAT HAMBATAN

    LAINNYA11.1. UmumGambar yang menunjukkan jaringan kabel tenaga listrik, kabel telepon,dan sistim perpipaan yang terdapat dalam lokasi proyek tidakdicantumkan dalam Dokumen Lelang.Usaha untuk memperoleh data dari lembaga-lembaga terkaitsehubungan dengan informasi tersebut diatas harus dilakukan olehKontraktor sendiri. Pemberi Tugas dan Pengawas hanya akanmemberikan bantuan seperlunya. Gambar atau informasi lain yangdapat menunjukkan adanya jaringan kabel dan atau perpipaan jikasudah ada pada Pemberi Tugas dapat diberikan pada Kontraktor jikadiminta.11.2. Informasi dan instruksiInformasi dan instruksi untuk mencegah timbulnya bahayasehubungan dengan jaringan kabel dari saluran tersebut. Jika sistim-sistim tersebut memang ada, harus dilakukan sebelum dan selamapekerjaan berlangsung, dan akan diberitahukan oleh Pemberi Tugasatau Pengawas dengan kerja sama dan lembaga-lembaga yangberwenang.Dalam hal ini, Kontraktor harus mengikuti semua instruksi yangdiberikan oleh Pemberi Tugas. Pengawas atau lembaga-lembaga yangberwenang. Kontraktor harus menjaga, menyediakan. menunjangsemua usaha yang perlu untuk menjamin agar jaringan utilitas yangada tidak terganggu selama pekerjaan berlangsung. Jika terjadi

  • kerusakan sebagai akibat dari kegiatan Kontraktor atau seseorang yangditunjuk oleh Kontraktor untuk melakukan pekerjaan tersebut, makaKontraktor harus bertanggung jawab sepenuhnya untuk segeramemperbaiki kerusakan yang terjadi oleh seseorang yang memang ahlidibidang tersebut dan disetujui oleh Pengawas untuk memperbaikinyadibawah supervisi Pengawas. Semua biaya yang timbul untukmemperbaiki kerusakan jaringan utilitas (perpipaan dan kabel-kabel)yang merupakan milik Pemberi Tugas di lapangan maupun milik oranglain yang melintasi lapangan, termasuk biaya-biaya yang timbul dipihak-pihak lain tersebut diatas sebagai akibat kerugian yang timbulkarena rusaknya jaringan tersebut harus menjadi tanggungjawabKontraktor.11.3. Menyingkirkan rintanganKegiatan menyingkirkan rintangan yang diketemukan oleh Kontraktordi dasar laut, jika tidak dicantumkan secara khusus dalam Bill ofQuantities, dianggap sudah termasuk dalam harga satuan maupuntotal harga dalam Kontrak dan merupakan tugas yang tak terpisahkandari Kontrak ini. Walaupun demikian kepemilikan atas benda-bendayang tersembunyi dibawah laut atau penemuan lain pada waktumelakukan penggalian pada umumnya tetap menjadi milik PemberiTugas.11.4. IzinIzin untuk menyingkirkan rintangan yang ada seperti yang diuraikandalam PASAL tersebut diatas harus disampaikan secara tertulis olehKontraktor kepada Pemberi Tugas atau Pengawas.Izin untuk menyingkirkan rintangan tersebut harus diberikan sesuaidengan jadwal waktu yang disepakati oleh bersama antara PemberiTugas dan Kontraktor.Usaha menyingkirkan rintangan tersebut tidak dapat dilaksanakansebelum kawasan tempat rintangan tersebut berada dilengkapi denganstruktur-struktur sementara dan/atau rambu-rambu peringatan yangsesuai yang telah disetujui oleh Pengawas.11.5. Perlindungan terhadap suatu obyekKontraktor tidak boleh membongkar atau memindahkan suatu obyektertentu yang ditunjukkan atau tidak ditunjukkan dalam gambar,kecuali ada perintah khusus dari Pengawas Kontraktor harus menjagadan memelihara agar obyek-obyek yang berada di dalam atau disekitarlokasi proyek tidak rusak.Setiap harta (obyek yang berharga) yang ada yang terletak di kawasanproyek harus dilindungi agar tidak rusak terhadap gangguan yang

  • timbul dan kegiatan lalu lintas kendaraan, kapal, barge, alat-alatbantu, cranes, vibrasi dll.Jika sampai terjadi kerusakan, maka kerusakan tersebut harusdiperbaiki kembali oleh Kontraktor sehingga mencapai kondisi sepertikeadaan semula.

    PASAL 12PERALATAN DAN PERLENGKAPAN KONTRAKTOR

    12.1. UmumKontraktor harus menyediakan semua peralatan dan perlengkapanyang perlu untuk melaksanakan pekerjaan ini dan memenuhi semuapersyaratan Kontrak. Kontraktor harus menggunakan peralatan danperlengkapan yang benar-benar lengkap, dapat beroperasi penuh, danterpelihara dengan baik, secara mekanis berfungsi dengan sempurnadan sesuai untuk proyek ini sehingga Kontraktor dapat melaksanakantugasnya dengan aman, dalam waktu yang tepat dan efisien sesuaidengan persyaratan dalam kontrak. Peralatan yang disebutkan dalamDaftar Peralatan yang disampaikan oleh Kontraktor dalampenawarannya merupakan jumlah peralatan minimum yang Kontraktorsendiri setuju untuk mengadakan dan menggunakannya, kecualiditetapkan lain oleh Pengawas. Dengan adanya daftar tersebut tidakberarti bahwa Pemberi Tugas mengakui jumlah peralatan tersebutmencukupi untuk melaksanakan pekerjaan ini.12.2. Penggantian peralatan dan perlengkapanKontraktor harus selalu dan segera melaporkan kepada Pengawassecara tertulis jika terjadi cacat, kerusakan, atau hal-hal lain yangmungkin menyebabkan peralatan tersebut tidak dapat berfungsi sesuaidengan kapasitas kerjanya.Kontraktor dalam hal tersebut diatas harus membicarakannya denganPengawas dan bersama Pengawas meninjau kembali program kerjauntuk pekerjaan ini, dan jika perlu membicarakan penggantianperalatan yang tidak berfungsi sesuai rencana. Pengawas dalamkondisi seperti tersebut diatas dapat memerintahkan agar peralatandan/atau perlengkapan tersebut disingkirkan dan diganti sesuaidengan ketentuan dalam Persyaratan Umum Kontrak.12.3. Penambahan peralatan dan perlengkapanKontraktor harus segera mengatur tambahan peralatan yang perlu agardapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan sesuai dengan jadwalyang telah ditetapkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini, sesuaidengan Dokumen Kontrak.

  • 12.4. Biaya penambahan dan/atau penggantian peralatanDengan mendasarkan kepada PASAL penambahan dan/ataupenggantian peralatan dan/atau perlengkapan, jika Kontraktor dimintauntuk mengganti peralatan dan/atau perlengkapan kerjanya atauuntuk menambah Peralatan dan/atau perlengkapan yang perlu, makaharus jelas dimengerti oleh Kontraktor bahwa untuk kasus semacamitu ia tidak akan menerima tambahan pembayaran sama sekali.

    PASAL 13SETTING OUT

    13.1. Untuk menentukan posisi dan ketinggian rencana bangunan dilapangan Kontraktor harus melakukan pengukuran di lapangansecara teliti dan benar, sesuai dengan koordinat di lapangan /Benchmark seperti ditunjukkan dalam gambar.

    13.2. Pengukuran dilakukan dengan methode triangulasi dan hasilnyadisampaikan ke Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.

    13.3. Dalam hal terdapat perbedaan antara rencana dalam gambardengan hasil pengukuran yang dilaksanakan Kontraktor /kenyataan yang ada di lapangan maka Kontraktor harusmelaporkan hal ini kepada Pengawas untuk mendapatkankeputusan dan dinyatakan dalam Berita Acara.

    13.4. Keputusan akan didasarkan atas keamanan konstruksi dankelancaran operasional penggunaan bangunan tersebut.

    PASAL 14PEKERJAAN PERSIAPAN

    14.3. Bangunan SementaraUntuk menjamin keamanan bahan dan perlengkapan lain yangdianggap perlu, Kontraktor harus menyediakan gudang penyimpananyang tertutup kuat dan aman dari resiko hilang/kerusakan. JugaKontraktor diwajibkan menyediakan barak-barak untuk pekerja.

    14.4. Kantor Pengawas

  • A. Kontraktor harus menyediakan kantor Pengawas di lapangan,yang letaknya berdekatan dengan kantor Kontraktor yangterdiri dari ruangan-ruangan minimal sebagai berikut :- Ruang Direksi.- Ruang Teknisi,- Ruang istirahatRuang-ruang tersebut dibuat dari beton rabat dinding daripapan dan pagar. Kantor Kontraktor juga dengan luas dankualitas minimum sama dengan kantor Pengawas.

    B. Kontraktor menyediakan listrik dan air secukupnya yangdiperlukan kantor Pengawas.

    C. Perlengkapan Kantor Kontraktor menyediakan perlengkapanKantor Kontraktor dan Kantor Pengawas. masing-masingsebagai berikut : Kursi dan meja tamu : secukupnya Kursi dan meja rapat : secukupnya Kotak P3K : secukupnya Kursi dan meja tulis : secukupnya Papan tulis : sebuah dll yang menurut Pengawas diperlukan.

    D. Kontraktor bertanggungjawab atas perawatan kantor danperlengkapan kantor Pengawas.

    E. Setelah pekerjaan selesai seluruh kantor dan peralatannyaharus dipindahkan dan Kontraktor berkewajiban untukmembongkar dan memindahkan bila diminta Pengawas.

    PASAL 15PATOK-PATOK REFERENSI, BOWPLANK DAN PENGUKURAN

    15.1. Pengawas akan menetapkan dua Bench Marks sebagai referensiyang ditetapkan di lapangan.

    15.2. Bila Bench Mark belum ada maka Kontraktor berkewajibanmembuat Bench Mark sesuai dengan petunjuk Pengawas.

    15.3. Semua paras ketinggian (elevasi) dinyatakan dalam satuanMetrik terhadap yang dianggap 0.00

    15.4. Bila diperlukan Kontraktor harus memasang patok-patokpembantu yang harus dipelihara keutuhan letak danketinggiannya selama pekerjaan berlangsung. Sebelum pekerjaandimulai patok-patok pembantu / bouwplank harus disetujui

  • Pengawas. Patok-patok dan referensi lainnya tidak bolehdisingkirkan sebelum diperintahkan oleh Pengawas.

    15.5.PASAL 16

    DAERAH KERJA DAN JALAN MASUKKontraktor akan diberikan daerah kerja untuk pelaksanaan pekerjaanini. Lokasi tersebut dapat peroleh dengan cara sewa /pinjamberdasarkan ketentuan yang berlaku.Kontraktor harus membatasi operasinya di lapangan yang betul-betuldiperlukan untuk pekerjaan tersebut. Tata letak yang meliputi jalanmasuk, lokasi penyimpanan bahan bangunan dan jalur pengangkutanmaterial dibuat oleh Kontraktor dengan persetujuan Pengawas.

    PASAL 17LALU LINTAS

    Dalam melaksanakan pekerjaan dan pengangkutan bahan-bahankeperluan pekerjaan, Kontraktor harus berhati hati sedemikiansehingga tidak mengganggu kelancaran lalu lintas atau menimbulkankerusakan terhadap jalan yang telah ada dan prasarana lainnya. Bilaterjadi kerusakan, Kontraktor berkewajiban untukmemperbaiki/mengganti.

    PASAL 18C U A C A

    Pekerjaan harus diberhentikan apabila cuaca tidak mengizinkan yangmengakibatkan penurunan mutu suatu pekerjaan.

    PASAL 19SERVICE SEMENTARA

    Kontraktor harus menyediakan air dan listrik yang diperlukan selamapelaksanaan pekerjaan berlangsung.

    PASAL 20PERALATAN SURVEY

    20.1. Kontraktor harus menyediakan peralatan yang sewaktu-waktuakan digunakan oleh Pengawas dan staf dan alat-alat tersebut

  • harus mendapat persetujuan dan Pengawas. Selamapelaksanaan pekerjaan Kontraktor wajib menyediakan operatorperalatan tersebut Setelah pekerjaan selesai seluruh peralatanakan dikembalikan kepada Kontraktor.

    20.2. Alat-alat survey yang diperlukan minimal terdiri dari : 1 buah theodolit - Wild T 1A, atau yang sejenis. 1 buah level - Wild NA2, atau yang sejenis.

    PEKERJAAN ARSITEKTUR

    PASAL 1LINGKUP KEGIATAN PEKERJAAN

    Pekerjaan yang dilaksanakan adalah pekerjaan bertahap, dalam tahapini pembangunan Lantai I sampai dengan Plat Lantai II meliputikegiatan :1. Pekerjaan Pendahuluan2. Pekerjaan Tanah dan Pondasi3. Pekerjaan Pasangan4. Pekerjaan Struktur Beton5. Pekerjaan Lantai dan Dinding Keramik6. Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela7. Pekerjaan Instalasi Listrik8. Pekerjaan Plafond9. Pekerjaan Kap Atap10. Pekerjaan Pengecatan11. Pekerjaan Panel Eksterior12. Pekerjaan Mekanikal

    PASAL 2SITUASI

    Pekerjaan Arsitektur Gedung Sentra Pengolahan yang akandilaksanakan pada kegiatan ini terletak di Lonrae,Kec.TaneteRiattang Timur Kabupaten Bone.

    PASAL 3

  • SETTING OUT DAN TITIK TETAPUntuk menentukan posisi serta keinginan rencana di lapangan

    Kontraktor harus melakukan pengukuran di lapangan sepertiditunjukkan dalam gambar.Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor dan Direksi Pekerjaan harusmengadakan pengukuran ulang (MC.0) guna mendapatkan Titik Tetapdi lapangan dan diadakan pengamatan ulang yang dilakukan olehKontraktor dan Pengawas yang disahkan oleh Pemberi Tugas.Dalam hal terdapatnya perbedaan antara rencana dalam gambardengan hasil pengukuran, maka Kontraktor harus melaporkan hal inikepada Direksi Pekerjaan untuk mendapatkan keputusan dandinyatakan dalam Berita Acara. Keputusan akan didasarkan ataskeamanan konstruksi serta kelancaran kegiatan di luar dan di dalamlokasi pekerjaan.Pemasangan Titik Tetap dilakukan dengan menggunakan patok beton,yang akan merupakan titik utama dalam melaksanakan pekerjaan,atau metode lain menurut pertimbangan Direksi Pekerjaan sesuaidengan kondisi yang ada di lapangan.Selama pekerjaan berlangsung, Kontraktor harus menjagarusaknya/berubahnya titik peil, dan Kontraktor harus mencek peiltetap terhadap titik lainnya.

    PASAL 4PENGUKURAN DAN PEMASANGAN PATOK

    Kontraktor diwajibkan menyediakan tenaga lapangan berdasarkanstruktur organisasi yang dilampirkan pada penawaran sebagai tenagafull timer. Dan apabila tenaga tersebut tidak terdaftar pada daftarpersonil perusahaan, maka pihak Kontraktor harus segeramengusulkan kepada Pemberi Tugas untuk mendapatkan pengesahantentang keahliannya dalam rangka melaksanakan tugas yang dapatbertanggung-jawab pada pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

    PASAL 5PEKERJAAN TANAH DAN GALIAN

    1. Tanah dan GalianSemua galian harus dilaksanakan sesuai dengan gambar-gambar dansyarat-syarat yang ditentukan menurut keperluan.Dasar dari semua galian harus waterpass, bilamana pada dasarsetiap galian masih terdapat akar-akar pohon, segala macam rumput,bahan-bahan organik atau bagian tanah yang gembur, maka ini harus

  • digali keluar, sedang lubang-lubang tadi diisi kembali dengan pasiryang disiram dan dipadatkan sehingga mendapatkan dasar yangwaterpass.Terhadap kemungkinan berkumpulnya air di dalam galian-galian, baikpada waktu penggalian maupun pada waktu pengerjaan pondasi, harusdisediakan pompa atau pompa lumpur yang jika diperlukan dapatbekerja terus-menerus untuk menghindari terkumpulnya air tersebut.Kontraktor harus memperhatikan pengamanan terhadap dinding tepigalian agar tidak longsor dengan memberikan suatu dinding penahanatau penunjang-penunjang sementara.Semua tanah yang berasal dari pekerjaan galian, setelah mencapaijumlah tertentu harus segera disingkirkan dari halaman pekerjaanpada tiap saat yang dipandang perlu oleh Pemberi Tugas dan DireksiPekerjaan.Bagian-bagian yang diurug kembali harus diurug dengan tanah yangbersih dari segala kotoran. Pelaksanaannya secara berlapis-lapisdengan penimbrisan. Lubang-lubang galian yang terletak didalambangunan harus diisi kembali dengan pasir urug darat/kali yangdidapatkan kemudian diairi hingga padat.

    2. Urugan PasirDi bawah pondasi lajur batu belah diurug pasir setebal 10 cm yangdipadatkan. Lapisan-lapisan pasir juga diperlukan pada lantai kerjabeton sesuai dengan gambar dan petunjuk Direksi Pekerjaan.

    3. Pekerjaan Pondasia. Pondasi Poer Beton Menerus dengan menggunakan adukan kuat 1 :

    3 digunakan untuk seluruh pondasi utama. Dibawah Poer dipasangBeton Non Struktur untuk Lantai Kerja.

    b. Pondasi Menerus untuk seluruh bangunan adalah pondasi batugunung/kali, dengan syarat-syarat :1. Dibawah pondasi dipasang pasir urug setebal minimal 5 cm dan

    pasangan batu kosong setebal minimal 15 cm. Di sela-sela batukosong diisi pasir sampai padat.

    2. Batu gunung/kali harus berkualitas baik dan dipecah-pecahmaksimum 30 cm minimum 10 cm.

    3. Batu gunung/kali harus disusun sedemikian rupa sehinggadudukannya kokoh. Antara batu gunung/kali satu sama lainharus terikat dengan adukan 1 pc : 3 Pasir.

    4. Bentuk dan ukuran pondasi batu gunung/kali dapat dilihat padagambar yang bersangkutan.

  • c. Diatas pondasi menerus batu kali dipasang sloof beton bertulang,dengan ukuran sesuai dengan yang tertara dalam gambar.

    d.

    PASAL 6PEKERJAAN PASANGAN

    1. Pasangan Batu Bata

    a. Seluruh dinding bangunan pada umumnya mempergunakanpasangan dinding bata sesuai yang dinyatakan dalam gambar-gambar.

    b. Pasangan dinding harus dikerjakan sedemikian rupa sehinnggamenghasilkan dinding yang rata, tidak bergelombang dan tidakmenunjukkan retak-retak. Kontraktor diwajibkan mengikuti cara-cara teknis yang baik secara cermat yang meliputi pekerjaanpemasangan bata, penyelesaian sudut-sudut, pertemuan daridinding-dinding dan lain sebagainya.

    c. Pasangan dinding bata hanya dapat dilaksanakan oleh tukang-tukang yang ahli dalam pekerjaan tersebut.

    d. Direksi Pekerjaan Lapangan berhak untuk menolak dipekerjakannyatukang yang menurut penilaiannya tidak memiliki keahlian /keterampilan yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan ini. Dalamhal seperti itu, Kontraktor harus dengan segera mengganti tukangtersebut dengan tukang-tukang yang memenuhi syarat-syaratkeahlian /keterampilan. Keterampilan dalam pengambilan tindakandemikian, yang dapat berakibat tertundanya penyelesaianpekerjaan adalah menjadi tanggungan Kontraktor sepenuhnya.

    e. Bata merah harus dipasang pada hamparan adukan yang penuhdan semua siar vertikal dan siar-siar antara tembok dan strukturbeton yang mengelilinginya harus terisi penuh. Tebal siar harusminimal 1 cm.

    f. Batu bata sebelum dipasang, terlebih dahulu harus direndamdalam air hingga jenuh.

    g. Batu merah yang digunakan harus dari kwalitas terbaik dan darihasil pembakaran yang matang. Untuk pemasangan bata, biasadigunakan adukan 1 PC : 2 Psr. Pasir yang dipergunakan haruslahpasir pasang yang memenuhi ketentuan pelaksanaan pekerjaan.

    h. Pada kolom-kolom, kolom praktis dan balok yang berhubungandengan dinding batu bata harus dipasang stek 12 jarak 50 cm.

  • 1. Pekerjaan Plesterana. Untuk semua pekerjaan plesteran tidak diperkenankan memakai

    kapur. Semua permukaan beton yang akan diplester harus dibuatkasar dan dibersihkan dari segala macam kotoran, kemudian padatahap pertama dibuat basah, selanjutnya dikamprot dengan adukan1 Pc : 3 Psr yang tajam. Kamprotan ini dibiarkan sampai mengering.Pada pelaksanaan plesteran pertama (kamprotan) harus disiramair sebelum diplester 1 Pc : 3 Psr. Tebal plesteran beton ini adalahantara 6 mm 10 mm.

    b. Pada permukaan dinding bata yang akan diplester, siar-siarsebelumnya harus dikorek sedalam 1 (satu) cm untuk memberikanpegangan pada plesteran. Kemudian dinding disikat sampai bersihdan disiram air, barulah plesteran dapat dikerjakan. Plesteranterakhir berupa acian semen baru dapat dilaksanakan setelahdinding terpasang untuk paling kurang 2 (dua) minggu.

    c. Tebalnya plesteran dinding bata tidak boleh kurang dari 1 (satu)cm dan tidak boleh lebih dari 2 (dua) cm kecuali ditetapkan lain.

    d. Pekerjaan plesteran harus lurus, sama rata, datar maupun tegaklurus. Jika plesteran menunjukkan hasil yang tidak memuaskanseperti tidak rata , tidak tegak lurus atau bengkok, adanya pecahanatau retak, keropos, maka bagian tersebut harus dibongkar kembaliuntuk diperbaiki.

    e. Pada dasarnya plesteran lapis pertama adalah sama dengan adukanpasangan dimana plesteran tersebut diadakan. Ketentuan mengenaiperbandingan campuran bahan untuk adukan bagi macam-macamkeperluan dapat dilihat pada pasal adukan dan campuran.

    PASAL 7PEKERJAAN STRUKTUR BETON BERTULANG

    a. Untuk pelaksanaan pekerjaan beton bertulang berlaku ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat AV 1941 Pasal 139 dan PBI 1971beserta semua tambahan yang tertuang didalamnya.

    b. Ukuran-ukuran semua bagian konstruksi beton bertulangdiberikan selengkap mungkin didalam gambar-gambar dandijadikan patokan dalam perhitungan penawaran.

  • c. Syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan didalam PBI 1971mengenai bahan-bahan untuk beton bertulang, cara-carapelaksanaan konstruksi beton bertulang dan pemeriksaan (test)mengenai hal-hal itu harus mendapatkan perhatian yang seksamadari Kontraktor dan menjadi dasar dari seluruh pelaksanaan.

    d. Kontraktor diharuskan mentaati petunjuk-petunjuk dan syarat-syarat di dalam PBI 1971.

    e. Tidak ada satu bagian pekerjaan beton yang dapat dicor tanpapersetujuan dan pengamatan Direksi Pekerjaan.

    f. Pelaksanaan Pembuatan Beton.1. Campuran untuk adukan biasa yang dipergunakan untuk kolom-

    kolom, balok latai dan kolom penguat,harus sesuai denganperbandingan seperti tertera dalam analisa harga satuanpekerjaan,sedangkan untuk beton-beton rabat dan lantai kerjamutu beton yang dipakai setara dengan beton massa kelas K.Bo.

    2. Campuran untuk adukan kuat yang dipergunakan untuk betonkedap air seperti pondasi poer setmpat, sloff beton utama , balok,plat lantai dan dak beton serta bagian-bagian konstruksi betonlain yang banyak berhubungan dengan air harus sesuai denganperbandingan seperti tertera dalam analisa satuan pekerjaan.

    3. Kekentalan (konsistensi) adukan harus sesuai dengan nilai-nilaislump yang terletak dalam batas-batas yang ditunjukkandalam tabel ; 4.4.1. PBI 1971 dengan maksimum 12,5 cm.Penyimpangan dari ketentuan-ketentuan tersebut hanyadiperkenankan setelah mendapatkan persetujuan tertulis dariDireksi Pekerjaan.

    g. Cetakan dan Acuan :1. Pembuatan cetakan dan acuan harus memuat ketentuan-

    ketentuan dalam pasal 5.1. PBI 1971.2. Untuk mencegah terserapnya air beton oleh cetakan harus

    dilapis dengan lembaran plastik (kecuali dengan cetakan bahanplywood). Untuk tiang acuan tidak diperkenankan menggunakanbambu, kecuali dolken 8 10 dengan jarak 50 cm.

    3. Pekerjaan pembuatan cetakan kayu (form work) rangka darikayu setaraf Borneo 5/7 cm dengan jarak maksimum 35 cm,kayu-kayu diserut untuk mendapatkan permukaan dan ukuran-ukuran yang tepat.

    4. Semua acuan yang tidak dibungkus plastik, sebelum dicor harusdisiram air lebih dahulu.

    5. Pada waktu pelaksanaan, Kontraktor diwajibkan mengajukanrencana gambar cetakan untuk mendapatkan persetujuantertulis dari Direksi Pekerjaan.

  • h. Lantai KerjaUntuk bagian-bagian konstruksi beton bertulang yang terletaklangsung diatas tanah, dibawahnya harus dibuatkan lantai kerjasetebal 5 cm dengan campuran nominal semen, pasir dan kerikildalam perbandingan isi 1 : 3 : 5.

    i. Pekerjaan Mengaduk1. Pengadukan beton harus dilakukan dengan mesin pengaduk

    dengan daya aduk yang seimbang besarnya dengan bagianpekerjaan yang akan dicor. Jenis dan daya aduk dari mesinpengaduk yang akan digunakan harus terlebih dahulumendapatkan persetujuan Direksi Pekerjaan.

    2. Waktu pengadukan minimum 2 menit setelah seluruh bahanyang diperlukan masuk ke dalam mesin pengaduk.

    j. Pengangkutan Adukan.1. Pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ke tempat

    pengecoran harus dilakukan dengan cara yang disetujui olehDireksi Pekerjaan.

    2. Cara tersebut harus memenuhi persyaratan :- Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan.- Tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang mencolok

    antara beton yang sudah dicor dan yang akan dicor.3. Adukan beton harus dicor dalam waktu paling lambat 1 jam

    setelah pengadukan dengan air dimulai.4. Jangka waktu tersebut dapat diperpanjang sampai paling lama

    2 jam sebelumnya telah diperoleh persetujuan Direksi dengansyarat bahwa adukan beton digerakkan continue secaramekanis.

    k. Pengecoran dan Pemadatan.1. Tidak ada satu bagian pekerjaan yang dapat dicor tanpa

    persetujuan dan pengamatan Direksi Pekerjaan Lapangan.2. Bila mana pengecoran dari salah satu bagian harus diputuskan

    maka tempatnya harus terletak pada siar pelaksanaan yangditentukan oleh Pengawas Ahli. Sebelum pekerjaan yangdiputuskan itu dilanjutkan, maka permukaan yang mengeras ituharus dibersihkan dan dibuat kasar kemudian diberi additiveyang memperlambat pengerasan

    3. Kecuali pada pengecoran kolom pada pekerjaan beton lainnya,adukan tidak boleh dicurahkan dari ketinggian yang lebih tinggidari 1,5 meter.

  • 4. Selama pengecoran berlangsung, adukan beton harus dipadatkandengan mempergunakan alat penggetar listrik. Alat tersebutsudah berada ditempat pekerjaan sebelum pekerjaan pengecorandimulai, Dan dalam keadaan dapat bekerja dengan baik. Cara-cara penggunaan alat penggetar harus memenuhi syarat-syaratyang tertera dalam pasal 64 ayat a, PBI 1971.

    l. Perawatan.1. Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan

    kelembaban untuk paling sedikit 14 hari.2. Dipergunakan karung-karung yang senantiasa basah sebagai

    penutup dari beton.3. Pada pelat-pelat kedap air pembasahan terus menerus dilakukan

    dengan jalan meredamnya (menggenanginya) dengan air.4. Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti sarang kerikil,

    permukaan tidak mengikuti bentuk, munculnya pembesian padapermukaan beton, dan lain-lain yang tidak memenuhi syarat,harus dibongkar kembali sebagian atau seluruhnya menurutpenilaian Direksi Pekerjaan, untuk selanjutnya diganti ataudiperbaiki segera atas resiko Kontraktor. Cara-cara perbaikanlainnya harus senantiasa mendapat persetujuan DireksiPekerjaan terlebih dahulu.

    PASAL 11PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING KERAMIK

    1. Lantaia. Umum

    1. Pekerjaan lantai / pemakaian bahan dapat dilihat dari bahanyang bersangkutan. Harus menghasilkan bidang yang betul-betulrata, bebas dari retak-retak dan tidak goyah.

    2. Seluruh pasangan ubin menggunakan campuran adukan 1 Pc : 5Psr, kecuali disebutkan lain.

    3. Penyelesaian ubin pada tempat-tempat tertentu menggunakanubin plint dan ubin plint pengakhiran setinggi 15 cm hasilproduksi dari pabrik ubin yang sama pada tepi lubang pintu.

    4. Pelaksanaan ubin yang tidak sesuai dengan ketentuan sertamenunjukkan hasil yang tidak baik, Maka oleh DireksiPekerjaan dapat diperintahkan untuk dibongkar sebagian atauseluruhnya dan selanjutnya diperbaiki atau diulang dengantanggungan Kontraktor sepenuhnya.

  • 5. Jika terdapat ukuran-ukuran/peil-peil yang tidak sesuai gambarsegera diberitahukan kepada Direksi Pekerjaan, yang kemudianakan memberikan keputusan.

    b. Pekerjaan Lantai Keramik1. Lingkup Pekerjaan Penyediaan bahan dan bahan perekat,

    persiapan/pembersihan lantai yang akan dipasang sertapemasangan pada lantai yang sesuai dengan yang tertera padagambar.

    2. Bahan yang dipakai adalah produksi dalam negeri, Platinum atausetaraf jenis dengan ukuran 40 x 40 cm untuk seluruh ruangutama, sedangkan untuk lantai KM/WC menggunakan keramikyang tidak licin/anti slip dengan ukuran 20 x 20 cm. Warna danmotif keramik ditentukan kemudian.

    3. Pemasangan.- Lantai harus sudah rata, sesuai peil perencanaan dan pada

    toilet harus mempunyai kemiringan sesuai yangdikehendaki.

    - Khusus lantai toilet bahan water proffing dipasang sesuaidengan peraturan yang telah ditetapkan dari pabriknya.

    - Permukaan keramik dengan bahan merekat adukan semenpasir (1 : 3) setebal minimal 2,5 cm dan siar (naad) maximum2 mm diisi bahan khusus setaraf Ibagrouf dengan warna yangsesuai dengan warna dasar keramiknya.

    - Pola pemasangan ubin jika tidak terdapat dalan gambar makaKontraktor harus menanyakan kepada Direksi Pekerjaan.

    - Setelah siar-siar terisi, saluran permukaan keramik harussegera dibersihkan dan jangan sampai sisa-sisa semen warnamengeras.

    - Untuk lantai keramik ukuran 40 X 40 cm pada penyelesaianseluruh ruangan dalam

    2. Dinding KeramikPekerjaan pasangan ubin keramik pada dinding meliputi :a. Lingkup pekerjaan meliputi penyediaan bahan berupa lempeng

    keramik dan bahan-bahan perekatnya, penyiapan dinding yangakan dipasang dan penempelan porselen pada dinding toilet sesuaidengan petunjuk gambar.

    b. Bahan keramik adalah ukuran 20 x 20 cm

  • c. produksi dalam negeri dengan merk setara Platinum atau setaraf,lempeng porselen harus rata, persegi ukurannya sama, warna dantekstur akan ditentukan oleh Konsultan Perencana.

    d. Pada pemasangan dinding, harus diplester rata, terlebih dahuludengan menggunakan plesteran 1 Pc : 3 Psr, setebal minimal 2,5 cm

    e. dan siar (naad) maksimal 2 mm. Permukaan harus diberi garis-garis dan pemasangannya harus sesuai ketentuan pabrik baikpersyaratan sebelum dipasang mauppun adukan perekatnya. Siar-siar diisi dengan warna adukan sesuai dengan warna dasarporselen.

    f. Hasil akhir yang dikehendaki, dinding porselen tegak, rata, bersihdan kotoran/sisa-sisa semen tidak gumpal dan tidak ada ronggayang tidak terisi perekat dibalik porselen.

    PASAL 16PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA

    1. LINGKUP PEKERJAANPekerjaan ini meliputi penyediaan secara lengkap tenaga, alat-alatdan bahan-bahan, serta pembuatan dan pemasangan pekerjaankayu arsitektural yang terdiri sebagai berikut tetapi tidak terbataspada :

    Daun pintu dan daun jendela. List , cornis , architrave .

    2. PROSEDUR UMUM2.1 Contoh Bahan.

    2.1.1. Contoh bahan harus diserahkan kepada Pengawasuntuk disetujui terlebih dahulu sebelum pengadaandan pelaksanaan pekerjaan.

    2.1.2. Semua kayu dan papan harus berasal dari pemasokyang dikenal yang dapat menjamin kualitas dan kadarair yang diminta.

    2.1.3. Pengiriman dan Penyimpanan.Pekerjaan kayu harus didatangkan ke lokasi dalamkondisi terbaik, disimpan dalam gudang tertutup yang

  • memiliki ventilasi, terlindung dari perubahan cuaca dankelembaban.

    2.1.4. Bahan penyelesaian interior harus disimpan di lokasitertutup yang disetujui dan dibawa ke dalam bangunansetelah semua pekerjaan pelesteran selesai dan dalamkeadaan kering.

    3. BAHAN-BAHAN3.1. Kayu Solid

    3.1.1. Mutu Kayu.

    Kayu untuk jenis yang ditentukan harus dari kualitasyang baik, untuk semua jenis pekerjaan kayu halusseperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan Spesifikasiini.Kayu harus bebas dari getah, celah, mata kayu besar yanglepas atau mati, susut pinggir-pinggirnya dan cacatlainnya yang parah.

    3.1.2. Kadar Air.Kecuali ditentukan lain dalam Persyaratan teknis ini,semua kayu untuk pekerjaan kayu halus harus dalamkeadaan kering, dan ketika didatangkan ke lokasi kadarair harus dalam batas-batas 12 - 15%.Harus diperhatikan agar kadar air dimaksud tidakberubah selama pengangkutan, penyimpanan,pemasangan.

    3.1.3. Jenis Kayu.Kayu-kayu dipilih yang terbaik untuk jenisnya yangmemiliki penampilan baik dan penyelesaian yangberkualitas. Kayu yang akan menerima lapisantransparan harus bersih dan berkualitas terbaik. Panel pintu/jendela : Kayu kamper Oven, tebal4cm

    List profil : Kamper Oven

    3.1.4. Anti RayapKayu-kayu harus disemprot dengan larutan anti rayap.

    3.2. Kayu Lapis.

  • 3.2.1. Semua kayu lapis untuk pekerjaan interior, terutamayang akan menerima lapisan transparan harusmempunyai warna dan serat kayu yang seragam,permukaannya rata,bebas dari goresan, retakan dannoda-noda.

    3.2.2. Kayu lapis harus memiliki kekuatan rekat yang tahanterhadap air dan cuaca, memiliki venir muka danbelakang berkualitas sama, dari mutu IBB standar SII-0404, dan berasal dari merek dagang yang dikenal baikserta terdiri dari jenis beikut : Kayu lapis biasa (tebal 4 mm-18 mm) Kayu lapis dengan finish kayu jati (tebal 4 mm)

    3.2.3. Kayu lapis yang digunakan harus memiliki ketebalansesuai petunjuk Gambar Kerja dan digunakan padatempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

    3.3. Alat Pengencang.Semua alat pengencang seperti paku, sekrup, baut, angkur danlainnya harus dari baja lapis galvanis dalam ukuran sesuaipetunjuk Gambar Kerja atau sesuai kebutuhan standar yangberlaku.

    3.4. Perekat.Semua lem dan perekat yang digunakan harus dari jenis kedapair dan tidak berwarna bila mengering, seperti produk neoprenebased/synthetic resin based atau yang setara.

    4. PELAKSANAAN PEKERJAAN4.1. Daun pintu Kayua) Jenis Kayu : Panel Kayu Kelas Ib) Ukuran rangka : sesuai gambarc) Papan panel : 3 cmd) Kusen pintu : Sesuai gambar rencana

    4.2. Ukuran dan PolaKayu harus diselesaikan/diratakan pada empat sisinya,Ukuran kayu harus sesuai persyaratan PKKI (NI-5, 1961).Kayu harus dikerjakan sesuai dengan pola/desain Kusenyang ditentukan dalam Gambar Kerja.

  • 4.3. Pengawetan.Semua jenis kayu dan kayu lapis yang dipasang tetapdalam bangunan atau struktur harus sudah diberi bahanpengawet. Bila kayu yang telah diawetkan dipotong, makabagian permukaan yang dipotong tersebut harus diulasdengan bahan pengawet yang sama.Bahan pengawet dan pelaksanaannya harus memenuhiketentuan yang tersebut dalam SKBI-3.6.53.1987 -Panduan Pengawetan Kayu dengan Cara Pemulasan,Pencelupan dan Rendaman.

    4.4. Pengerjaan.Pekerjaan kayu yang telah selesai harus diamplas, bebasdari bekas mesin dan alat, kikisan, serat kayu yang timbulatau cacat lain di permukaan yang terlihat. Sambunganharus rapat sedemikian rupa untuk mencegah penyusutan.Sambungan pasak harus disetel dengan lem dan diberi bajidan untuk pekerjaan interior harus disemat.Untuk mendapatkan hasil yang baik pekerjaan kayu halusyang membutuhkan akurasi ukuran seperti pembuatankusen, pintu & jendela harus dilakukan di pabrik atauworkshop diluar lokasi secara masinal. Sehingga di lokasitinggal melakukan pemasangan dan penyetelan.Semua kusen harus terpasang di dinding denganmenggunakan angkur yang kuat. Untuk kusen pintujumlah angkur minimal 3 buah untuk satu sisi sedangkankusen jendela minimal 2 buah, dengan perletakan yangseimbang sehingga kuat dan benar.

    4.4. Lapisan Transparant.Produk cat yang digunakan untuk finishing permukaankayu yang termasuk pekerjaan kayu halus setara IMPRAatau ULTRAN . Warna serta produk cat yang digunakanharus sejenis dan dengan persetujuan Pengawas. Semuateknik pengerjaannya harus memenuhi ketentuan teknispengecatan dari pabrik/ brosur yang mengeluarkannya.Warna yang diaplikasikan harus sesuai ketentuan contohyang telah disetujui oleh Pengawas atau Pemilik proyek.

    4.5. Perbaikan Pekerjaan yang Tidak Sempurna.Bila diketahui pekerjaan-pekerjaan kayu tersebut menjadimengkerut atau bengkok, atau kelihatan ada cacat-cacatlainnya pada pekerjaan kayu halus sebelum masapemeliharaan berakhir maka pekerjaan yang cacattersebut harus dibongkar dan diganti hingga Pengawas

  • merasa puas dan pekerjaan-pekerjaan lainnya yangterganggu akibat pembongkaran tersebut harus dibetulkanatas biaya Kontraktor.

    4.6. Susut (Mengkerut).Persiapan, penyambungan dan pemasangan semuapekerjaan kayu halus sedemikian rupa, hingga susutdibagian mana saja dan ke arah manapun tidak akanmengurangi/ mempengaruhi kekuatan dan bentuk daripekerjaan kayu yang sudah jadi, juga tidak menyebabkanrusaknya bahan-bahan yang bersentuhan.

    4.7. Pembersihan.Semua tatal dan kayu bekas harus dibersihkan secarateratur dan pada waktu penyelesaian pekerjaan. Semuabekas yang sudah tidak dapat digunakan lagi dan sampah-ampah harus disingkirkan dan dimusnahkan.

    PASAL 17PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN KUNCI

    A. U M U M1. Lingkup pekerjaan

    a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,perlengkapan daun pintu/daun jendela dan alat-alat bantulainnya untuk melaksakan pekerjaan hingga tercapainyahasil-hasil yang baik dan sempurna.

    b. Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukanmeliputi seluruh pemasangan pada daun pintu kayu, daunpintu aluminium dan daun jendela aluminium seperti yangditunjukkan / diisyaratkan dalam detail gambar

    2. Semua hardware yang digunakan harus sesuai denganketentuan yang tercantum dalam buku spesifikasi teknis. Bilaterjadi perubahan atau penggantian hardware akibat daripemilihan merk, kontraktor wajib melaporkan hal tersebutkepada Konsultan Pengawas dan Pengelola Proyek untukmendapatkan persetujuan.

    3. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal daripelat aluminium berukuran 3 x 6 cm dengan tebal 1 mm. tandapengenal ini dihubungkan dengan cincin nikel kesetiap anakkunci.

    4. Harus disediakan lemari penyimpanan anak kunci denganbacked Enamel Finish yang dilengkapi dengan kait-kaitan untuk

  • anak kunci lengkap dengan nomor pengenalnya. Lemariberukuran lebar x tinggi adalah 40 x 50 cm, dengan tebal 15 cmberdaun pintu tunggal memakai engsel piano dan handelaluminium

    B. BAHAN/PRODUK1. Pekerjaan kunci dan pegangan pintu

    a. Semua pintu menggunakan peralatan kunci dari merk CISAatau KEND atau setara. Perincian type yang dipakai darimerk-merk diatas, lihat pada SCHEDULE IRONMONGERY.

    b. Untuk pintu-pintu aluminium dan pintu-pintu besi yangdipakai adalah kunci mortise culinder dead lock merk CISAatau setara, dua kali putar, warna Bronze. Pada pintu masukutama yang terdiri dari masing-masing dua daun pintu, makasetiap daun pintu dipasangi kunci tersebut. Untuk pintusorong kunci yang dipakai merk CISA atau setara.

    c. Untuk panel-panel listrik, pintu shaft dan lain-lain, kunciyang dipakai merk CISA atau setara.

    d. Seluruh rangkaian kunci-kunci yang disebutkan dalamadalah. 1 dan 2 diatas harus tercakup dalam satu sistemgeneral master key tersendiri.

    e. Untuk daun jendela kaca dipakai handle pengunci merkWithco seri 22 handle warna Bronze

    f. Semua kunci-kunci tanam terpasang dengan kuat padarangka daun pintu dipasang setinggi 90 cm dari lantai, atausesuai petunjuk Konsultan Pengawas & Pengelola Proyek

    g. Pegangan pintu masuk utama dipakai handle merk CISA atausetara jenis plastic coating, type Tabular Handle.

    C. PEKERJAAN ENGSEL1. Untuk pintu-pintu panil pada umumnya menggunakan engsel

    pintu merk KEND, warna Bronze, dipasang sekurang-kurangnya2 buah untuk setiap daun dengan menggunakan sekrupkembang dengan warna yang sama dengan warna engsel. Jumlahengsel yang dipasang harus diperhitungkan menurut berat bebandaun pintu, tiap engsel memikul maksimal 20 kg.

    2. Untuk pintu-pintu aluminium serta pintu panel menggunakanengsel lantai (floor hinge) double action, merk KEND atau setaradipasang dengan baik pada lantai sehingga terjamin kekuatandan kerapihannya, dipasang sesuai dengan gambar untuk itu

    3. Untuk jendela digunakan engsel merk WHITCO STAY, 20 Bronzeatau setara

  • 4. Untuk pintu-pintu aluminium menggunakan engsel merk GEZEatau setara disertai pada posisi single action

    5. untuk pintu-pintu besi dipakai engsel kupu dibuat khusus untukkeperluan masing-masing pintu.

    D. PELAKSANAAN1. Engsel atas dipasang 28 cm (as) dari permukaan atas pintu.

    Engsel bawah dipasang 32 cm (as) dari permukaan bawahpintu. Engsel tengah dipasang ditengah-tengah antara keduaengsel tersebut.

    2. Untuk pintu toilet, engsel atas dan bawah dipasang 28 cm daripermukaan pintu, engsel tengah dipasang dan ditengah-tengahantara kedua engsel tersebut.

    3. Penarikan pintu (door pull) dipasang 90 cm (as) dari permukaanlantai.

    4. Pemasangan lokcase, handle dan backplate serta door closerharus rapi, lurus dan sesuai dengan letak posisi yang telahditentukan oleh Konsultan Pengawas & Pengelola Proyek. Apabilahal tersebut tidak tercapai, kontraktor wajib memperbaiki tanpatambahan biaya.

    5. Door stopper dipasang pada lantai, letaknya diatur agar daunpintu dan kunci tidak membentur tembok pada saat pintuterbuka.

    6. Door holder didasar daun pintu dipasang 6 cm dari tepi daunpintu. Pemasangan harus baik sehingga pada saat ditekan kebawah, karet holder akan menekan lantai pada posisi yangdikehendaki. Door holder dipasang hanya pada pintu yang tidakmenggunakan door closer.

    7. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk ituharus dilakukan pengujian secara kasar dan halus.

    8. Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai denganpintunya.

    9. Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detailpelaksanaan) berdasarkan gambar dokumen Kontrak yang telahdisesuaikan dengan keadaan di lapangan. Di dalam shop drawingharus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan termasukketerangan produk, cara pemasangan atau detail-detail khususyang belum tercakup secara lengkap di dalam gambar dokumenkontrak, sesuai dengan standar spesifikasi pabrik.

    10. Shop drawing sebelum dilaksanakan harus disetujuidahulu oleh Konsultan Pengawas dan Pengelola Proyek

    PASAL 18

  • PEKERJAAN KACA DAN PEMASANGANNYAa. Untuk kaca dapat dipergunakan hasil produksi dalam negeri.

    Permukaan kaca harus rata sehingga menghasilkan bayangan yangtidak berubah-ubah. Kaca yang menghasilkan bayangan yangberubah-ubah diganti dengan kaca yang memenuhi syarat. Kacatidak boleh mengandung retak-retak (diluar atau didalamnya) ataubintik-bintik.

    b. Ukuran kaca sesuai petunjuk dalam gambar kerja.c. Pinggiran kaca (bekas potongan) harus diasah sebelum dipasang.d. Tidak diperkenankan suatu kontak langsung (menyandar atau

    menumpu) antara kaca dan rangka. Pada waktu pemasangan harustahan atau tumpuan berupa setting blok dari bahan-bahan yangelastis dan tidak menimbulkan korosi. Selanjutnya alur-alur yangada diisi dengan bahan-bahan mastik atau sealant yang elastis dankedap udara. Pemasangan harus menghasilkan kaca yangterpasang teguh pada tempatnya (tidak goyang).

    PASAL 18PEKERJAAN LISTRIK

    a. UmumLingkup pekerjaan ini meliputi pengadaan, pemasangan danpenyerahan dalam keadaan baik dan siap digunakan hal-hal sebagaiberikut :1. Pengadaan dan pemasangan panel listrik tegangan rendah2. Pengadaan dan pemasangan kabel-kabel toever.3. Pengadaan dan pemasangan instalasi penerangan dan stop

    kontak di dalam bangunan lengkap dengan fixturesnya.

    b. Persyaratan Umum1. Peraturan pemasangan

    Pelaksanaan pekerjaan instalasi listrik pada dasarnya harusmemenuhi hal-hal sebagai berikut: Peraturan-peraturan yang tercantum dalam PUIL 1987 Peraturan-peraturan tambahan yang dikeluarkan oleh PLN Harus dilaksanakan oleh sub Kontraktor atau tenaga

    instalatur yang memiliki surat izin pas dari PLN yang masihberlaku serta peraturan lainnya yang dikeluarkan oleh

  • instansi yang berwenang (keselamatan kerja dan lainsebagainya)

    2. Gambar-gambar Gambar-gambar rencana dan spesifikasinya (persyaratan) ini

    merupakan suatu kesatuan yang saling melengkapi samamengikatnya.

    Jika terjadi gambar dan spesifikasi bertentangan, makaspesifikasi yang mengikat.

    Gambar-gambar instalasi menunjukkan secara umum tataletak dan peralatan instalasi, sedang pemasangannya harusdikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari kegiatan.

    Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus menunjukkangambar-gambar kerja (shop drawing) kepada DireksiPekerjaan untuk mendapatkan persetujuan. Setiap shopdrawing yang diajukan Kontraktor, dibuat setelah mempelajarisituasi dan berkonsultasi dengan pekerjaan-pekerjaaninstalasi lainnya

    3. Daftar bahan dan contoh Sebelum pekerjaan ini dimulai, Kontraktor harus

    menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan daftar bahan-bahanyang akan dipakai.

    Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan,contoh bahan-gahan yang akan dipakai dan semua biaya yangberkenaan dengan penyerahan dan pengembalian contoh-contoh bahan ini adalah tanggungan Kontraktor.

    Kontraktor diwajibkan untuk mengadakan pemeriksaankembali (recheck) atas segala ukuran-ukuran / kapasitasperalatan (equipment) yang akan dipasang. Dalam hal terjadikeragu-raguan harus segera menghubungi Direksi Pekerjaan.

    Pengembalian ukuran atau pemilihan kapasitas equipmentyang keliru akan menjadi tanggung jawab Kontraktor. Untukitu dalam pelaksanaannya perlu mendapat persetujuan dariDireksi Pekerjaan.

    PASAL 25 PERALATAN, BAHAN DAN PELAKSANAAN PEKERJAANLISTRIK

    a. Panel-panel.1. Panel utama harus dibuat dari plat besi tebal 2 mm, seluruh

    rangka besi harus dimenie dan diduco 2 (dua) kali, dan harusdicat dengan cat bakar, warna finishing yang dapat dipakai

  • adalah grey blue (abu-abu). Panel-panel harus dapat dilihat daridepan.

    2. Untuk panel-panel distribusi dapat dipergunakan besi plat tebal1,6 mm, konstruksi, finishing dan sebagainya seperti diuraikan diatas.

    3. Tiap-tiap panel harus dibuatkan busbar untuk grounded,tahanan pertahanan tidak boleh melebihi nilai 2 OHM diukursetelah minimal tidak hujan selama tujuh 7 hari.

    4. Alat ukur yang dipergunakan adalah jenis semi Flush mountingdalam kotak tanah getaran dengan ukuran 96 X 96 mm.

    b. Kabel-kabel toevoer1. Pada prinsipnya untuk kabel-kabel teover dipergunakan jenis

    NYFGBY dan NYY.2. Kabel Toevoer yang dipasang dalam tanah harus ditanam

    minimal 60 cm dari permukaan tanah. Kabel sebelum dipasangharus diberi pasir urug sebagai alas setebal 15 cm ditutupdengan batu pelindung kemudian diurug kembali.

    3. Untuk jalur kabel yang menyeberangi selokan, jalan atauinstalasi lainnya harus dilindungi dengan pipa galvanis denganpipa penampang minimun 2 kali penampang kabel.

    4. Kabel Teovoer yang diajukan untuk dipasang adalah buatanpabrik tegel metal, kabelindo dan yang disetujui oleh DireksiPekerjaan.

    c. Kabel Penerangan dan Conduit.1. Untuk penerangan dan stop kontak biasa, kabel yang dapat

    dipergunakan adalah typenya penampang kabel minimun yangdipakai adalah 2,5 mm. Kabel-kabel minimun yang dipakaiadalah 2,5 mm, kabel-kabel ini harus dipasang di dalam pipaPVC merek GIFLEK atau EGA dengan diameter , ataudisesuaikan dengan kabel yang dipakai.

    2. Kabel-kabel yang turun dari plafon ke stop kontak dan saklarmelaui dinding bata dan memakai pipa PVC atau EGA. Diameterpipa disesuaikan dengan kabel yang dipakai.

    3. Pemasangan pipa kabel-kabel diatas plafon harus disusun rapihdan harus diklem/diikat dengan kawat pada rak-rak kabel(trunking) dan pada prinsipnya kabel-kabel tidak diperkenankanlangsung diklem pada konstruksi bangunan.

    4. Kabel-kabel yang dipasang di dalam dak beton, kolom beton didinding beton harus menggunakan pipa PVC Merek Giflek atau

  • EGA. Pemasangan pipa metal pada daerah-daerah tersebut harusdisertai dengan kawat pancingan (trek dreat)

    5. Hantaran-hantaran lainnya yang tidak ditarik di atas langit-langit seperti pasangan pada kolom beton, maka pipa sudahharus dipersiapkan sebelum pengecoran beton dilaksanakantermasuk kotak-kotak sambungan (inspection boxes, junctionboxex/coundit boxes) dudukan stop kontak dan saklar dansebagainya.

    6. Untuk kabel-kabel yang bertentangan, dan yang tidakbertentangan dan kabel pentahanan yang dipasang harusdibedakan dalam beberapa macam warna kabel.

    7. Penyambungan kabel-kabel penerangan dan stop kontak didalam dos harus memakai las dop yang terbuat dari bakelipberwarna (buatan legrand 3m atau equivalent) yang dapatdisetujui oleh Direksi Pekerjaan. Las dop dari bahan porselintidak diperkenankan untuk dipergunakan.

    8. Kabel-kabel untuk penerangan harus menggunakan kabelbuatan pabrik kabel metal, kabelindo, supreme dan disetujuioleh Direksi Pekerjaan.

    9. Kontak-kontak sambungan sedapat mungkin ditempatkan padatempat-tempat yang mudah dicapai pada saat yang diperlukanpelaksanaan perbaikan atau penggantian kabel di kemudianhari.

    10. Semua sambungan kabel harus dilaksanakan denganmenggunakan klem baut dan terlindung dalam kotak sambunganuntuk menghindari yang dapat terjadi akibat sentuhan-sentuhan.

    11. Semua sambungan harus terikat kuat untuk menjaminkontak yang sempurna.

    d. Stop Kontak dan Saklar.1. Pada prinsipnya stop kontak dan saklar yang dapat

    dipergunakan adalah merek berker, Jung, National.2. Stop kontak dan saklar yang akan dipasang adalh tipe

    pemasangan masuk (flush mounting) sejenis.3. Stop kontak dinding yang dipasang 30 cm dari permukaan lantai

    dan diruangan-ruangan yang basah/lembab harus sejenis kedapair (water dicht WD), sedang untuk saklar dipasang 150 cm daripermukaan lantai.

    4. Penempatan atau posisi stop kontak, saklar dan panel pengamandilaksanakan sesuai seperti yang tertera dalam gambar-gambarbersangkutan dan dipasang tertanam. Kontraktor pada saatmemulai pekerjaan pemasangan pipa-pipa sudah harus

  • memperhatikan posisi penempatan stop kontak, saklar ataupanel pengaman seperti tidak berada di belakang pintu.

    5. Pada tempat-tempat yang selalu lembab atau basah sepertidalam kamar mandi atau dapur maka harus dipakai alat-alatyang kedap air.

    e. Armatur Lampu dan komponen Lampu TL 2 x 18 Watt. Lampu TL 1 x 18 Watt. Lampu Pijar Semua komponen listrik berada dalam rumah/housing (build in). Armatur : buatan Artolite, Siemens, Philips dengan persetujuan

    perencana. Armatur merupakan jenis open type, dengan refletordan pemasangannya adalah inbow, kecuali dalam rumah pompapemasangan outbow.

    f. Lain-lain1. Commisioning dan Testing

    Kontraktor pekerjaan instalasi harus melakukan semuatesting dan pengukuran-pengukuran yang dianggap perluuntuk memeriksa/mengetahui seluruh instalasi telah dapatberfungsi dengan baik dan memenuhi semua persyaratan

    Semua tenaga, bahan dan perlengkapannya yang perlu untuktesting tersebut merupakan tanggung jawab kontraktor.Termasuk peralatan khusus yang perlu untuk testing seluruhsistem ini, seperti dianjurkan oleh pabrik, harus disediakanoleh kontraktor.

    2. Garansi dan Pemeliharaan Peralatan-peralatan instalasi ini harus digaransi selama 1

    (satu) tahun terhitung saat penyerahan pertama. Pekerjaan baru dapat diterima setelah dilengkapi dengan

    bukti-bukti hasil pemeriksaan baik yang ditanda-tanganibersama oleh Kontraktor serta persetujuan Direksi Pekerjaanserta jika perlu disahkan oleh Instalsi yang berwenang.

    Jika dalam masa pemeliharaan instalasi tidak melaksanakanteguran-teguran atau perbaikan-perbaikan/penggantian,maka Direksi Pekerjaan berhak menyerahkan pekerjaanperbaikan/kekurangan tersebut kepada pihak lain atau biayaKontraktor.

    Selama masa pemeliharaan ini pekerjaan. Kontraktor harusmendidik/melatih karyawan/petugas dari pemberi tugas.

  • Sehingga mengenali sistem instalasi dan dapat menjalankanserta melaksanakan pemeliharaan.

    3. PemeriksaanSelama masa pemeliharaan ini, pelaksanaan pekerjaanpemeliharaan dan pemeriksaan rutin dilaksanakan tidak kurangdari 2 (dua) minggu

    PASAL 13PEKERJAAN RANGKA BANGUNAN DAN ATAP

    a. Semua bahan untuk rangka atap (kuda-kuda) adalah baja ringanmodel Truss C, tipe C-70 dengan ukuran ketebalan semuanya 0,75cm. Persyaratan harus sesuai dengan Standar Nasional (NI-5)kecuali ditentukan lain dalam gambar rencana.

    b. Jarak kuda-kuda maksimal 1,5 meter, tanpa menggunakan gording.c. Reng menggunakan bahan yang sama dengan bahan kuda-kuda

    yaitu baja ringan tipe Reng-36 dengan ketebalan 0,50 mm.d. Sistem penyambungan untuk kuda-kuda menggunakan Wafer

    Screw SDC ukuran 12 x 14 x 20 BZ, sedangkan untuk rengmenggunakan Wafer Screw SDS HWF 8 x 18 x 13 YZ serta angker,baut dan beugel menggunaan Dinabolt M-10x50.

    e. Untuk bahan talang menggunakan baja plat khusus yangseproduksi dengan kuda-kuda dan reng.

    f. Semua bahan untuk kuda-kuda, reng dan talang adalah produksiPT. Bluescope Steel Indonesia atau yang setaraf.

    g. Penggunaan besi, angker, baut, beugel disesuaikan dengankebutuhan sebagaimana yang tertera dalam gambar rencana/detail,atau menurut petunjuk pengawas/Direksi.

    PASAL 14PEKERJAAN PENUTUP ATAP

    a. Bahan penutup atap dan bubungan adalah bahan metal roof.b. Pemasangan harus rapi dan rapat sehingga terhindar dari

    kebocoran yang diakibatkan kesalahan pemasangan. Pelaksanaanpekerjaan pemasangan penutup atap ini harus sesuai dengangambar rencana.

  • c. Kontraktor sebelum melakukan pekerjaan harus mengajukancontoh bahan, brosur dan shop drawing pelaksanaannya ke padaDireksi Pekerjaan untuk disetujui.

    PASAL 15PEKERJAAN PLAFON

    a. Langit-langit / plafon menggunakan bahan :~ Kalsiboard (120x240)cm untuk seluruh ruangan dalam kecuali

    ditunjukkan lain dalam gambar. Dengan ukuran ketebalanmaterial 4 mm.

    ~ Semua bahan harus berkualitas baik, rata dan tidak pecah-pecah.

    b. Rangka plafond dari bahan Besi Hollow Galavanis. Rangkamelintang adalah rangka utama, dipasang dengan jarak persegi 120cm dan 60 cm,

    PASAL 19P E K E R J A A N C A T

    b. Bahan-bahan/Material Cat-cat harus di dalam kondisi kaleng yang betul tertutup rapat,

    harus jelas nama, merk, rumus maupun nomor spesifikasinya,jenis warnanya, tanggal pabrik. Keadaan kondisi cat tidakkadaluarsa.

    Semua pemakaian cat-cat dasar (primer) harus berasal darisatu merk pabrik.

    Mutu cat yang dipakai standard PT. DANA PAINTS atau setaraf.c. Cat dasar

    Pengecetan dasar yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : Zink choromate (menie besi) untuk pekerjaan pengecetan bahan-

    bahan besi/metal (seng). Wood primer (menie kayu) untuk permukaan kayu yang dicat.

    d. Cat UtamaCat-cat yang digunakan adalah sebagai berikut : Untuk pengecetan tembok dan lafond digunakan cat setara

    dengan PT. Dana Paints atau setaraf. Untuk kayu digunakan cat kayu setara dengan I.C.I

    e. Cara mengerjakan pengecatan adalah sebagai berikut :

  • Logam-logam pelengkap seperti engsel pintu, permukaan alat-alat mesin, pelengkap lampu-lampu penerangan dan semuabagian-bagian yang kontak dengan bagian yang akan dicat harusdilindungi, dipindahkan untuk menghindari percikan maupunpengecoran cat.

    Paku-paku yang menonjol maupun logam-logam dipermukaanyang akan dicat perlu diberi dasar seperti zink chromate (meniebesi).

    Permukaan yang akan dicat harus dibersihkan dahulu. Permukaan yang tidak dicat harus bersih, bagian-bagian yang

    berkarat disikat dan dibraso. Minyak dan gemuk harus dibersihkan dengan kain bersih (kain

    bahan kaos) dengan larutan pembantu (solvent).f. Pekerjaan Cat Tembok Plester.

    Permukaan tembok plesteran harus bersih dari kapur, debu,kotoran gemuk dan minyak aspal. Kotoran dari percikan adukanmortal dan betul-betul kering kondisi plesterannya. Bagian darisemua permukaan tembok yang tidak rata harus diperbaiki, dilapisidengan plamir (wall filter). Penggunaan plamir diusahakanseminimal mungkin.

    g. Pekerjaan Cat pada Kayu. Semua bagian kayu yang akan dicat harus diberi cat dasar dulu

    dengan menie kayu (wood primer) kecuali bagian kayu yangdipertahankan warna aslinya. Pengerjaan seuai denganketentuan-ketentuan yang diisyaratkan.

    Permukaan harus bersih dari kotoran, gemuk dan lain-lain. Bagian permukaan kayu yang akan dibersihkan harus

    sebelumnya digosok dengan amplas (sand paper). Paku-paku yang menonjol maupun yang tidak ada kedudukan

    harus dirapikan. Setelah diberikan cat dasar/primer, lubang-lubang harus

    didempul /diplamir, diisi dengan plamir (putty) warnadisesuaikan dengan warna kayu yang akan dipertahankanwarna aslinya dan urat kayu.

    Bagian kayu langit-langit, gantungan langit-langit dilumasdengan anti rayap atau di menie.

    h. Pekerjaan Cat pada Logam Harus dibersihkan dengan larutan pembantu (solvent cleaned)

    untuk menghilangkan minyak maupun kotoran gemuk. Digosok dengan amplas.

  • Bagian logam yang halus berkarat tidak diperkenankandibersihkan dengan pisau maupun alat-alat yang dapatmenimbulkan goresan pada permukaan logam itu.

    Setelah bersih, dilapisi cat menie. (ferrous metal primer).i. Pengecatan dengan alat-alat :

    Kuwas Semprot Roller

    j. Yang Perlu diperhatikan : Pada umumnya pekerjaan finishing harus dikerjakan oleh

    tukang-tukang yang ahli untuk pekerjaannya masing-masing.Pemberi Tugas dan Direksi Pekerjaan berhak untuk menolakdipergunakan tukang-tukang yang tidak disetujui oleh DireksiPekerjaan. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yangdisebabkan oleh penggantian tukang-tukang seluruhnyamenjadi tanggung jawab Kontraktor.

    Dalam pelaksanaan pekerjaan finishing Kontraktor diharuskanterlebih dahulu konsultasi dengan Direksi Pekerjaan mengenaicara-cara pekerjaan finishing yang ingin dilaksanakan, mutupenyelesaian yang diinginkan Direksi Pekerjaan dan hal-hal lainyang dianggap penting.

    PASAL 1PEKERJAAN MEKANIKAL

    1. PERATURAN PERATURAN / PERSYARATANTata cara pelaksanaan dan lain-lain petunjuk yangberhubungan dengan peraturan-peraturan pembangunan yangsah berlaku di Republik Indonesia selama pelaksanaan kontrakini harus betul-betul ditata kecuali bila dibatalkan olehUraian Rencana Kerja dan Syarat Teknis ini. Pada umumnyaperaturan-peraturan berikut ini berkenaan dengan pasal diatas :1.1. Pedoman Plumbing Indonesia 1977, Departemen PU.

  • 1.2. Peraturan dari PDAM setempat.1.3. Peraturan-peraturan Listrik Negara, tentang instalasi

    listrik dan tenaga (PUIL)1.4. Pemeriksaan Umum untuk pemeriksaan bahan-bahan

    bangunan NI-3 (PUBB) 1956. NI-3 1968 PUBB 1969.1.5. Peraturan Perburuhan Indonesia, tentang penggunaan

    tenaga harian,mingguan, bulanan dan borongan. Kontraktor dianggap

    telah cukup mengetahui dan mengerti akan isi danmaksud dari peraturan-peraturan, syarat-syarat tersebutdiatas.

    1.6. Peraturan-peraturan/standard-standard lain yangberhubungan dengan pekerjaan ini.

    2. LINGKUP PEKERJAAN2.1. Pengadaan bahan-bahan pipa-pipa air bersih dan pipa-pipa

    air kotor sesuai dengan spesifikasi yang ditentukanlengkap dengan fitting dan alat bantu yang diperlukan agarsistem menjadi sempurna baik secara operasional maupunkelengkapan.

    2.2. Pengadaan dan pememasangan sistem instalasipemipaan air bersih, yaitu melaksanakan sistempemipaan air bersih mulai dari titik penyambungan padainstalasi pipa distribusi PDAM ke reservoir dan seluruhoutlet air bersih sesuai dengan gambar rencana.Melaksanakan pemipaan pada pompa dan di reservoir air.

    2.3. Pengadaan dan pemasangan pemanas air (water heater)lengkap pemipaan.

    2.4. Pengadaan dan pemasangan sistem pemipaan air kotor danair buangan dari seluruh inlet air kotor dan air buangansampai dengan septic tank dan aout let ke Main SewagePipe.

    2.5. Pengadaan bahan dan melaksanakan/membuat semuabak kontrol untuk air bersih dan sistem air kotor sehinggasistem bekerja sempurna.

    2.6. Pengadaan dan pemasangan pompa distribusi dan pompatransfer air bersih lengkap dengan accessorisnya sepertipada gambar rencana melaksanakan pembuatan panellistrik daya dan kontrol pompa secara lengkap denganinstalasi/peralatan penunjang lainnya yang diperlukansehingga pompa bekerja dengan baik sesuai dengansistem yang diinginkan.

    2.7. Pengadaan dan pemasangan seluruh peralatan sanitairlengkap dengan accessoriesnya.

  • 2.8. Pengadaan seluruh bahan/material dan pembuatan septictank sesuai spesifikasi yang ditentukan.

    2.9. Melaksanakan pekerjaan penggalian dan penimbunankembali untuk pemasangan pipa di luar bangunan sesuaidengan syarat-syarat yang ditentukan.

    2.10. Melaksanakan pembuatan dan pemasanganpenumpu/penggantung pipa, pondasi-pondasi pompa dansebelumnya agar membuat gambar kerja mengenai cara-carapemasangan sesuai dengan yang disyaratkan.

    2.11. Melaksanakan pemasangan sleeves, pembobokan tembokdan pemlesteran kembali untuk pipa-pipa di dalambangunan sesuai dengan syarat yang ditentukan dandisetujui oleh Konsultan Pengawas Lapangan.

    2.12. Melaksanakan pengujian untuk semua hasil pekerjaanyang telah selesai dengan disaksikan KonsultanPengawas Lapangan, pemilik dan petugas dari badan yangberwenang (jika diperlukan) hingga memenuhi tolok ukursesuai dengan yang disyarat-kan atau standard dari badanyang berwenang.

    2.13. Menyediakan seluruh kebutuhan (material uji, air,listrik dll.) yang diperlukan untuk pelaksanaanpengujian hasil pekerjaan.

    2.14. Menyediakan/memproses seluruh izin-izin ataupunsertifikasi yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan inimaupun pengoperasiannya oleh Pemilik nantinya.Termasuk didalamnya seluruh biaya yang diperlukan untukmemproses izin-izin/sertifikat tersebut dari Badan yangberwenang.

    2.15. Melatih dan memberikan bimbingan pengoperasiankepada operator yang ditunjuk oleh Pemilik.

    2.16. Menyerahkan Operation manual dan maintenancemanual sebanyak yang ditentukan kemudian danmelaksanakan masa jaminan/pemeliharaan.

    3. URAIAN SISTEM3.1. Sistem Penyediaan Air Bersih

    Untuk memenuhi kebutuhan air seluruh bangunan, sumber airbersih berasal dari PDAM dan sumur dangkal sebagai cadangan.Jalur sumber air PDAM dilengkapi dengan meter air. Meter airdipasang di dalam bak kontrol, lengkap dengan stop kransebelum meter air terpasang.

    Air tersebut ditampung dalam bak air bawah yangmempunyai kapasitas sesuai gambar rencana. Padareservoir atas dilengkapi dengan float valve untuk mematikanpompa apabila reservoir atas sudah penuh. Pada reservoir

  • bawah dilengkapi dengan electrode water level untukmematikan pompa apabila air pada reservoir bawah habisdan float valve untuk menutup aliran air dari PDAM apabilareservoir penuh.Distribusi air bersih keseluruh toilet di dalam bangunan,penyiraman taman dialirkan melalui pemipaan dari reservoiratas.

    3.2. Sistem Pembuangan Air KotorAir kotor dari kloset didalam bangunan dialirkan dan ditampungdalam septic tank limbah padatnya ditampung di septic tank danlimbah cairnya diresapkan ke bawah, sedangkan untuk airbuangan dari seluruh bangunan disalurkan langsung ke salurandrainase di luar bangunan.

    4. PERSYARATAN PELAKSANAAN4.1. Semua cara dan teknik pemasangan harus sesuai

    dengan yang disyaratkan dalam Pedoman PlumbingIndonesia maupun standar pelaksanaan lain yang berlaku.

    4.2. Selama pekerjaan berlangsung Kontraktor harus menempat-kan petugas yang ahli untuk mempertanggung jawabkanpekerjaan di lapangan.

    4.3. Material yang terpasang harus baru dan tidak cacat,sesuai dengan spesifikasi yang diminta.

    4.4. Sebelum melaksanakan pekerjaan Kontraktor wajibmembuat gambar pelaksanaan untuk disetujui KonsultanPengawas Lapangan.

    4.5. Kontraktor harus melengkapi semua material bantu untukkesempurnaan instalasi yang dipasang.

    4.6. Kontraktor Plumbing harus memenuhi persyaratan sebagaiberikut : Mempunyai sertifikat instalatir untuk pekerjaaninstalasi air yang masih berlaku.

    Memakai peralatan yang mempunyai agen di Indonesia,dinyatakan dengan surat keagenan yang masih berlaku.

    4.7. Untuk peralatan tertentu Kontraktor harus melengkapisertifikat pabrik yang membuktikan peralatan tersebut aslidan baru serta telah lulus test pabrik sesuai denganspesifikasi yang diminta.

  • 4.8. Semua pekerjaan yang telah selesai dikerjakan agardilakukan pengetesan. Pekerjaan yang tidak memenuhiatau tidak mencapai standar uji yang diminta atau yangberlaku maka kontraktor wajib memperbaiki/menggantinyadengan yang baru hingga tercapai standard tersebut.

    5. PERSYARATAN MATERIAL5.1. Pipa

    5.1.1. Pipa Air BersihBahan : PVC/Polypropelen

    Standard : AWMerk : Rucika, Wavin atau setara

    5.1.2. FittingBahan : PVC/PolypropelenMerk : Rucika, Wavin atau setara

    5.1.3. Pipa Air PanasBahan : Coqpor tubeUkuran pipa : di isolasi asbess

    5.2. Valves Gate valve dan globe - valveBahan : Bronze construction diameter 1 & Merk : Kitz atau setara

    5.3. Pipa Air Kotor (soil pipe, waste pipe & vent pipe)

    5.3.1. Pipa air kotorBahan : PVC kelas 8 kg/cm2 ex Rucika, Wavin

    atau setaradengan surat rekomendasi dari

    pabrik.5.3.2. Fitting untuk pipa PVC :

    T.S. Joint type, injection mulded. Pemakaian solventcement harus yang sesuai dengan produk pipa yangdigunakan

    6. TATA CARA PEMASANGAN6.1. Pemasangan Pipa

    6.1.1.Pipa di dalam tanah yang dipasang sejajar gedungminimal mempunyai jarak 60 cm dari pondasi. Kedalampipa sesuai dengan Gambar rencana.

    6.1.2. Apabila pipa-pipa tersebut menembus pondasiatau dinding, maka pipa harus diberi

  • perlindungan/sleeves dengan ukuran 2 standard lebihbesar. Antara pipa dan sleeve tersebut harus diisidengan flexible sealing material.

    6.1.3.Pemadatan/penimbunan pipa harus dilakukan tanpamerusak pipa.

    6.1.4.Pemasangan pipa air kotor (soil and waste pipe) danpipa vent.Untuk mendapatkan suatu kecepatan pengaliranyang memenuhi syarat, maka pemasangan pipa airkotor harus mempunyai kemiringan minimal 2% untukpipa-pipa yang mempunyai diameter 3" atau lebihkecil, dan kemiringan minimal 1% untuk pipa yangmempunyai diameter lebih besar dari 3 .

    6.1.5. Penyambungan Pipa Penyambungan pipa didalam plumbing sistem ini

    harus gastight dan watertight. Untuk PVC pipe dipakai sistem TS joint dengan

    memakai TS fitting dan solvent cement.Dengan cara penyambungan sebagai berikut :

    Bersihkan pipa dan fitting yang akan disambung. Bila pipa dipotong harus dilakukan tegak lurus pada

    poros pipa dan ujungnya diserongkan dengan kikir. Beri tanda pada pipa sepanjang dalamnya fittingoleskan solvent cement dengan kuas pada bagiandalam dari fitting dan pada pipa sampai pada tandayang telah diberikan.

    Masukkan pipa dengan cepat dengan menggunakanalat penarik pipa, kemudian diamkan selama 1 menitlalu alat penarik dilepas.

    Pipa ulir memakai seal tape yang diizinkan. Pemakaian seal tape tersebut hanya pada malethreads.

    Untuk clean out dan drain plugs memakai graphite. Untuk pipa air kotor, perubahan arah pengaliran

    harus memakai Y45^, T-Y, long sweep bends.6.3. Floor Drain

    Pemasangan floor drain harus lebih rendah 0,5 cm darilantai finish.

    6.4. Pemasangan Sanitair dan PerlengkapanPemasangan secara lengkap sesuai dengan spesifikasi danharus dilakukan menurut petunjuk pemasangan dari pabrik.Penambahan peralatan yang dibutuhkan untukkesempurnaan pemasangan sanitair menjadi tanggung jawabKontraktor.

  • 6.5.6.5.3. Instalasi Pengkabelan

    Kabel yang dipasang harus memenuhi persyaratanPLN. Pemasangan kabel tersebut harus didalamkonduit yang mempunyai diameter sesuai denganperaturan PLN dan memudahkan pemasangan ataupenarikan setiap kabel tanpa harus melepas kabel yanglain.Konduit tersebut harus dibuat dari bahan PVC ataumetal heavy duty berlapis galvanis lengkap denganjunction box, adaptor dan konduit flexible berlapisgalvani.Konduit berakhir pada terminal di panel dan peralatanlistrik dengan sistem sekrup yang disetujui. Konduitharus diklem yang cukup.Kabel dari pompa ke panel kontrol menggunakan jenisNYY.

    6.5.5. Penggantung Valves, flexible jointPipa-pipa dari pompa harus dilengkapi dengan checkvalves, gate valves, flexible joint kecuali jika dinyatakanlain oleh Pengawas.Pipa yang dekat dengan pompa dan bergetar harusdigantung dengan sistem penggantung berpegasperedam getaran yang sesuai dengan beratperalatan/pipa yang digantung.

    7. PENGUJIAN7.1. Pengetesan Sistem Air Bersih

    Sistem air bersih harus ditest dan dibuktikan bahwatidak ada kebocoran.Cara pengetesan dilakukan sebagai berikut :7.1.1. Sebelum pengetesan, seluruh pipa air bersih

    supaya dibilas terlebih dahulu dari semuaendapan, kotoran atau sisa-sisa pengerjaanpemipaan.

    Pembilasan dilakukan dengan menekan pipa-pipa dengan air secukupnya dan dibuang, demikiandiulangi sampai didapat hasil buangan pembilasanbebas dari kotoran yang mungkin ada di dalam pipaair bersih tersebut.

    7.1.2. Setelah pembilasan dilakukan pengetesansecara hydraulic, yaitu menekan seluruh sistem

  • pemipaan air bersih dengan air yang mempunyaitekanan sebesar 10 atm (10 kg/cm2).

    Tekanan yang terjadi dipertahankan selama3 jam, apabila jarum manometer menunjuk angkayang konstan berarti hasil pemasangan dinyatakanbaik.

    7.1.3. Pengetesan dilakukan 2 tahap, yaitu :1. Sebelum penyambungan dengan sanitair

    (dgn tekanan testing).2. Setelah penyambungan dengan sanitair

    (pengecekan fungsi).7.1.4. Peralatan dan keperluan lainnya untuk

    pengetesan harus disediakan oleh Kontraktor.7.1.5. Pengetesan Sistem Air Kotor didalam

    Bangunan Sistem air kotor harus dibuktikanbahwa benar-benar water tight dan gastight.

    Tahap pelaksanaan pengetesan dilakukansebagai berikut :Tahap 1 : Sebelum pengetesan diadakan pembilasan

    pipa seperti telahdiuraikan pada pasal 7.1.1.

    Tahap 2 : Pengetesan dilakukan dengan sistem"water test" :

    setiap bukaan harus ditutup rapatkecuali bukaan paling atas

    setiap bagian diisi dengan air pengetesan tidak kurang dari 3 m kolom

    air tidak lebih dari 30 m lama pengetesan 10 menit diceck terhadap kebocoran

    7.1.6. Pengetesan pompa-pompaPengetesan dilakukan sesuai dengan petunjuk pabrikdan sistem yang diinginkan.Pengetesan sistem harus sesuai dengan uraiansistem.

    8. PENYERAHAN DAN GARANSI8.1. Kontraktor diharuskan memberi masa jaminan dan

    garansi terhadap semua pekerjaan yang telah dilaksanakan

  • untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan ketetapandidalam kontrak.Selama masa pemeliharaan, Kontraktor harusmengganti/memperbaiki semua kerusakan atas biayaKontraktor.

    8.2. Pada waktu penyerahan, harus dilampirkan : Berita acara pengetesan setiap sistem (setelah

    keseluruhan sistem terpasang). Sertifikat lulus hasil pemeriksaan dari badan yang

    berwenang. Sertifikat jaminan hasil kerja Kontraktor dan mutu

    peralatan dari pabrik alat yang bersangkutan.

    9. PENUTUP Hal-hal yang belum diatur dalam Bestek ini akan diatur kemudian

    menurut petunjuk direksi/ Pengawas. Satu dan lain hal menurut petunjuk Direksi/ Pengawas yang tidak

    bertentangan dengan uraian dan syarat-syarat ini.

    Watampone, 3 Juni 2015

    Disetujui Oleh,Satker Dinas Kelautan dan Perikanan Konsultan PerencanaPejabat Pembuat Komitmen ( PPK ) CV.MEHARTAMA CIPTA

    CONSULTANT

    ANDI MAREWANGENG,S STP MSi Ir.HARIMANNip : 19730413 200502 1 002 Site Engineer

  • 1. LINGKUP PEKERJAAN2. PROSEDUR UMUMPASAL 25 PERALATAN, BAHAN DAN PELAKSANAAN PEKERJAAN LISTRIKPASAL 1