43
PERENCANAAN MODIFIKASI JEMBATAN KALIMUJUR LUMAJANG MENGGUNAKAN SISTEM CABLE-STAYED SINGLE PLANE CARAKA S. P. 3106 100 063

PERENCANAAN MODIFIKASI JEMBATAN KALIMUJUR …

  • Upload
    others

  • View
    22

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERENCANAAN MODIFIKASI JEMBATAN KALIMUJUR …

PERENCANAAN MODIFIKASI JEMBATAN

KALIMUJUR LUMAJANG MENGGUNAKAN

SISTEM CABLE-STAYED SINGLE PLANE

CARAKA S. P.

3106 100 063

Page 2: PERENCANAAN MODIFIKASI JEMBATAN KALIMUJUR …

Latar belakang

• Perencanaan jembatan bentang panjang dengan

memanfaatkan struktur kabel adalah suatu topik desain yang

belakangan ini mendominasi rencana pembangunan jembatan

baru.

• Tantangan ke depan yang dihadapi infrastruktur jembatan di• Tantangan ke depan yang dihadapi infrastruktur jembatan di

Indonesia adalah pembangunan jembatan yang melintasi

sungai-sungai besar dan lembah yang dalam serta penghubung

antar pulau

• Masih minimnya ilmu pengetahuan tentang cable stayed di

Indonesia

Page 3: PERENCANAAN MODIFIKASI JEMBATAN KALIMUJUR …

Lokasi Proyek

LOKASI PROYEK

Lokasi Studi

Page 4: PERENCANAAN MODIFIKASI JEMBATAN KALIMUJUR …

Perumusan Masalah

“Bagaimana merencanakan jembatan Kalimujur dengansistem cable-stayed single plane ?”

� Rincian permasalahan� Bagaimana pre-eliminary design lantai kendaraan struktur� Bagaimana pre-eliminary design lantai kendaraan struktur

jembatan kabel ?� Bagaimana pre-eliminary design pylon ?

� Bagaimana perencanaan kabel penggantung yang digunakan ?

� Bagaimana metode pelakasanaan struktur jembatan kabel ?

� Bagaiman menuangkan hasil perencanaan dalam bentukgambar teknik ?

Page 5: PERENCANAAN MODIFIKASI JEMBATAN KALIMUJUR …

Tujuan dan Manfaat

� Tujuan :� Mendapatkan hasil desain lantai kendaraan untuk struktur jembatan

kabel.

� Mendapatkan hasil desain pylon yang dibutuhkan.

� Mendapatkan hasil perencanaan kabel penggantung jembatan.

� Mengetahui metode pelaksanaan yang digunakan di lapangan. � Mengetahui metode pelaksanaan yang digunakan di lapangan.

� Dapat melakukan visualisasi desain dalam bentuk gambaran teknissesuai dengan hasil perhitungan dan desain.

� Manfaat� Memberi gambaran tentang perencanaan jembatan kabel dengan

sistem pola kabel tunggal atau single plane.

� Dapat digunakan sebagai referensi dalam pengerjaan jembatansistem kabel tunggal.

Page 6: PERENCANAAN MODIFIKASI JEMBATAN KALIMUJUR …

Batasan Masalah

• Perencanaan jembatan tidak memperhitungkan abutment dan

gelagar pada sisi sideway/approach. Gelagar dianggap sama

dengan gelagar pada bentang utama.

• Tidak memperhitungkan bangunan bawah jembatan hanya upper

structure saja.structure saja.

• Perencanaan hanya ditinjau dari segi teknis saja, tidak

memperhitungkan analisa waktu dan biaya.

• Metode pelaksanaan di lapangan tidak membahas analisa saat

pelaksanaan.

Page 7: PERENCANAAN MODIFIKASI JEMBATAN KALIMUJUR …

Pengumpulan data dan literatur :

1. Data umum jembatan, data hidrologi, data tanah.

2. Buku – buku yang berkaitan

3. Peraturan – peraturan yang berkaitan

Preliminary design dan

desain lay out jembatan

Pendimensian struktur bangunan atas jembatan

1. Merencanakan pylon

2. Menentukan dan merencanakan struktur kabel

3. Merencanakan lantai kendaraan

4. Merencanakan struktur sekunder

START

Metodologi

A

Menentukan jenis pembebanan pada jembatan :

1. Dasar pembebanan struktur

2. Beban mati

3. Beban hidup

4. Beban angin

5. Beban gempa

Analisa struktur utama jembatan

1. Perhitungan gaya-gaya yang bekerja

2. Analisa tegangan pada kabel

3. Pemodelan struktur dengan program bantu

1

Page 8: PERENCANAAN MODIFIKASI JEMBATAN KALIMUJUR …

Kontrol kekuatan pada struktur :

1. Kontrol lendutan

2. Kontrol torsi

3. Displacement

4. Loss prestressed

A 1

Not OK

OK

Finish

Metode pelaksanaan di lapangan

OK

Memvisualisasi hasil perhitungan struktur ke dalam gambar teknis

Page 9: PERENCANAAN MODIFIKASI JEMBATAN KALIMUJUR …

Preliminary Design

• Nama jembatan : Jembatan Kalimujur.

• Lokasi jembatan : Lingkar Selatan Kalimujur, Kabupaten Lumajang, Propinsi Jawa Timur.

• Panjang jembatan : 320 m.

• Panjang bentang : 40 + 120 + 120 + 40 m.

• Lebar jembatan : 21,4 m.• Lebar jembatan : 21,4 m.

• Lebar lajur : @ 3,5 m (4/2D).

• Tinggi bebas : 4 m.

• Jumlah Pylon : 1 buah

• Konfigurasi kabel : sistem satu bidang (Single Plane)

• Material utama :

– Gelagar box pratekan trapezoidal

– Kabel baja.

– Pylon beton bertulang.

Page 10: PERENCANAAN MODIFIKASI JEMBATAN KALIMUJUR …

Preliminary Design

• Rencana Box Girder– Box pratekan segmental

– Tinggi box = 3 m

– Lebar flens atas = 21,4 m

– Lebar flens bawah = 14,26 m

– Lebar trotoar = 1,8 m– Lebar trotoar = 1,8 m

– Direncanakan 4 lajur 2 arah (4/2 D).

Jalur Kendaraan (2/2)

Trotoar

Pylon

Page 11: PERENCANAAN MODIFIKASI JEMBATAN KALIMUJUR …

Preliminary Design� Rencana Pylon

� Beton bertulang

� Tinggi pylon = 52 m

� Dimensi pylon = 5 x 2,8 m

� Jarak antar kabel = 5m

� Kabel Penggantung� Kabel Penggantung� Konfigurasi tipe Paralel / Harp Pattern

� Sistem satu bidang / Single Plane

� Sudut kemiringan dari garis horizontal : 26,5º

� Kabel menggunakan tipe ASTM A 416-74

▪ Ø = 15,2 mm

▪ Fu = 2050 MPa

Pot MelintangPot Memanjang

Page 12: PERENCANAAN MODIFIKASI JEMBATAN KALIMUJUR …

Layout Jembatan

Pilar

Pilar

Pilar

Page 13: PERENCANAAN MODIFIKASI JEMBATAN KALIMUJUR …

Struktur sekunder

• Tiang sandaran

– Tinggi tiang sandaran = 1,5 m

– Tebal tiang = 0,25 m

– Jarak antar tiang sandaran = 2 m

– Dimensi = 25 x 25 cm

– = 24 kN/m3

• Kerb

– Panjang total jembatan = 320 m

– Jumlah kerb = 2 buah (kiri-kanan)

– Dimensi kerb = 20 x 25 cm

– Beton decking = 20 mm

– Mutu beton (f’c) = 30 Mpa– γ beton = 24 kN/m3

– f’c = 30 MPa

– Fytulangan = 300 MPa

– Decking = 40 mm

– Tul. lentur = 4D10

– Tul. Geser = ∅10 - 90

– Mutu beton (f’c) = 30 Mpa

– Fy tulangan = 240 Mpa

– Tulangan yang dipakai = Ø12 mm

Page 14: PERENCANAAN MODIFIKASI JEMBATAN KALIMUJUR …

Struktur sekunder

Pipa Ø10cm

Paving Stone

5Ø12

Lantai Kerja

Ø8-200

4Ø10mm

Ø10mm-90

Gambar Rencana Struktur Sekunder

Ø8-200

Jalan

Page 15: PERENCANAAN MODIFIKASI JEMBATAN KALIMUJUR …

Analisa Struktur

� Perhitungan pembebanan

� Beban Mati

Tabel 6.3- Perhitungan beban mati

No Elemen Berat Jenis

Luas (m2) Berat (kg/m) Jenis

(kg/m3) (kg/m)

1 Box Girder 2500 17,22 43050

2 Box angker 7850 3 x 0,03 706,5 3 Utilitas 10% ∑(1,2) 4376

4 Trotoar+Railing 2650

5 Aspal 2200 (7x2) x 0.05 1540

6 Air Hujan 1000 (7x2) x 0.05 700 Beban Mati = 53022

Page 16: PERENCANAAN MODIFIKASI JEMBATAN KALIMUJUR …

Analisa Struktur• Perhitungan pembebanan

• Beban hidup

• Beban Hidup Merata UDL dari Beban D

– Bentang jembatan yang direncanakan 320 m.

– q = 9 (0,5 + 15/320) kPa

– q = 4,92 kPa = 4,92 kN/m2

• Beban Hidup Garis KEL dari Beban D• Beban Hidup Garis KEL dari Beban D

– Besar beban garis yang direncanakan berdasarkan RSNI-26.3.1 adalah 49 kN/m. jembatan terdiri dari 2 jalur dan 4 lajur, setiap jalur memiliki lebar 2@3,5 m, jadi besarnya beban P untuk setiap jalur adalah :

• P = (49 x 5,5) + (50% x 49 x (7-5,5)) = 306,25 kN/jalur.

• Untuk bentang menerus, panjang bentang ekivalen diberikan:

• Dari gambar 6.3 diperoleh DLA sebesar 30%, jadi beban KEL total adalah :

• P = 1,3 x 306,25 = 398,125 kN/jalur x 2 jalur = 796,25 kN.

• Faktor beban = 1,8

• P = 796,25 x 1,8 = 1433,25 kN

Page 17: PERENCANAAN MODIFIKASI JEMBATAN KALIMUJUR …

Analisa StrukturBeban Truk

DLA = 30% (truk) T’ = 112,5 kN

T = T’ (1+DLA) KuTT

= 112,5 (1+0,3) 2 = 292,5 kN

Beban Hidup Trotoar

Berdasarkan BMS 2.3.9 gambar 2.10 dinyatakan besar beban hidup trotoar adalah sebesar 2 kPa untuk luas terbebani 100 m2 (q = 2 kN/m), dan beban terpusat (p) = 20 kN karena adanya kendaraan ringan yang lewat.

Beban Rem

Berdasarkan BMS 2.3.7 gambar 2.9 diperoleh untuk bentang 160 m, maka gaya rem yang terjadi sebesar 450 kN.Berdasarkan BMS 2.3.7 gambar 2.9 diperoleh untuk bentang 160 m, maka gaya rem yang terjadi sebesar 450 kN.

Beban Angin

Beban Angin pada Box Girder

Gaya nominal dan gaya layan jembatan sangat bergantung kepada kecepatan angin rencana sebagai berikut:

TEW = 0,0006 Cw Vw2 Ab (kN)

TEW = 1407,67 kN

Beban Angin Tambahan Akibat Kendaraan pada Jembatan

Beban angin tambahan akibat kendaraan pada jembatan di hitung berdasarkan rumus 2.7 pada BMS 92’:

Tew = 0.0012 Cw (Vw)2 → kN/m

Tew = 1,955 kN/m

Beban Angin pada Pylon

Beban angin yang terjadi pada pylon dihitung berdasarkan ”Japan International Standart (JIS)” menggunakan rumus :

W = g C A (kg) = 54,6 / 52 m = 1,05 kN/m

Page 18: PERENCANAAN MODIFIKASI JEMBATAN KALIMUJUR …

Analisa Struktur• Beban Gempa menggunakan Respon spectrum berdasarkan SNI 1726

• Dengan horizontal design spectrum, dan

• Jenis tanah sedang,

• Zona gempa 3,

• Dengan periode gempa 6 detik

Page 19: PERENCANAAN MODIFIKASI JEMBATAN KALIMUJUR …

Analisa Struktur

• Data – data desain box

Jalur Kendaraan (2/2)

Trotoar

Pylon

•Analisa Tegangan Yang Terjadi• Data – data desain box– f’c = 50 MPa

– Ec = 4700√f’c = 4700√50 = 33234,02 MPa

ΣAc = 17,22 m2 = 17220100 mm2 ΣAc.yb = 25,427 m3

Yb = ==22,17

427,25.

Ac

ybAc1,477 m

Ya = h – yb = 3 – 1,477 = 1,533 m

75,15533,1

998,23===

Ya

IWa m3

25,16477,1

998,23===

Yb

IWb m3

94,022,17

25,16===

Ac

WbKa m

91,022,17

75,15===

Ac

WaKb m

•Analisa Tegangan Yang Terjadi

•Tegangan ijin beton untuk komponen struktur lentur menurut

SNI T-12-2004 pasal 4.4.1.2 :

•Saat transfer / jacking

•Tekan : sci = 0.6

•fci direncanakann pada saat umur beton 14 hari.

•fci = 0,7 fc’ = 0,7 x 50 = 35 Mpa

•Tekan : sci = 0.6 fci = 0.6 x 35 = 21 Mpa.

•Tarik : sti = 0,25 = 0,25 √f’c = - 1,768 Mpa.

•Saat service

•Tekan : sci= 0,45 f’c = 0,45 x 50 = 22,5 Mpa.

•Tarik : sti = 0,5 √f’c= - 3,536 Mpa.

Page 20: PERENCANAAN MODIFIKASI JEMBATAN KALIMUJUR …

Analisa Struktur• Perhitungan Tendon• Tendon atas (segmen 68)

– Akibat beban sendiri, dan traveller form (beban

pelaksanaan)

– Menentukan Fo :

– Mg = 122.446.700.000 Nmm

– Fo = 109.929.743,6 N

– Serat Atas (Tekan)

– = 6,384 + 9,584 - 7,773 = 8,195 Mpa < 21 Mpa (OK)

� Perhitungan Tendon� Tendon atas (segmen 68)

� Akibat beban sendiri, dan traveller form (beban

pelaksanaan)

� Menentukan Fo :

� Md = 122.446.700.000 Nmm

� Ml = 49.043.700.000

� F = 0,85 Fo = 93.440.285 N

� Serat Atas (Tekan)– = 6,384 + 9,584 - 7,773 = 8,195 Mpa < 21 Mpa (OK)

– Serat Bawah (Tarik)

– = 6,384 - 9,29 + 7,534 = 4,628 Mpa > -1,768 Mpa (OK)

Gambar Diagram tegangan segmen 68 saat kantilever

6,384

9,290

7,773

6,384

9,584

7,534

8,195

4,628

� Serat Atas (Tekan)

5,426 + 8,146 - 10,886 = 2,686 MPa ≤ 22,5 Mpa (OK)

• Serat Bawah (Tarik)

5,426 – 7,896 + 10,552 = 8,082 Mpa ≥ -3,356 MPa (OK)

Gambar Diagram tegangan segmen 68 saat service

5,426

7,896

10,886

5,426

8,146

10,552

2,686

8,082

Page 21: PERENCANAAN MODIFIKASI JEMBATAN KALIMUJUR …

Analisa Struktur• Perhitungan Tendon• Tendon bawah (segmen 81)

– Akibat beban sendiri, dan traveller form (beban

pelaksanaan)

– Menentukan Fo :

– Mg = 72.690.300.000 Nmm

– Fo = 58.307.738,1 N

– Serat Atas (Tekan)

– = 3,386 – 4,54 + 4,614 = 3,46 Mpa > - 1,768 Mpa

� Perhitungan Tendon� Tendon Bawah (segmen 81)

� Akibat beban sendiri, dan traveller form (beban

pelaksanaan)

� Menentukan Fo :

� Md = 72.690.300.000 Nmm

� Ml = 25.266.700.000

� F = 0,85 Fo = 49.561.577 N

� Serat Atas (Tekan)– = 3,386 – 4,54 + 4,614 = 3,46 Mpa > - 1,768 Mpa

(OK)

– Serat Bawah (Tarik)

– = 3,386 + 4,401 – 4,473 = 3,314 Mpa < 21 Mpa (OK)

Gambar Diagram tegangan segmen 81 saat kantilever

� Serat Atas (Tekan)

2,878 – 3,859 + 6,218 = 5,237 MPa ≤ 22,5 Mpa (OK)

• Serat Bawah (Tarik)

2,878 + 3,741 - 6,027 = 0,591 Mpa ≥ -3,356 MPa (OK)

Gambar Diagram tegangan segmen 81saat service

3,386 4,54 4,614

3,386 4,401 4,473

3,46

3,314

2,878 3,741 6,218

2,878 3,741 6,027

5,237

0,591

Page 22: PERENCANAAN MODIFIKASI JEMBATAN KALIMUJUR …

Analisa Struktur• Perhitungan Tulangan arah memanjang

• Perhitungan tulangan flens atas (Segmen 68)– Mu = 116.710,3 x 106 Nmm

– Øtulangan = 22 mm

– F’c = 50 MPa

– Fy= 400 MPa

– Ø = 0,8

– Dari hasil perhitungan tulangan, untuk tulangan D22 dengan As perlu (144792,4 mm2), dipasang tulangan utama sejarak 150 – Dari hasil perhitungan tulangan, untuk tulangan D22 dengan As perlu (144792,4 mm ), dipasang tulangan utama sejarak 150

mm (D22-150).

– Perencanaan tulangan box akan dicek dengan menggunakan program bantu SAP 2000. Dari program bantu SAP 2000 didapat

momen kapasitas sebesar Mn = 83.576.160.076 Nmm.

• Perhitungan tulangan flens bawah (Segmen 81)– Mu = 69.459.200.000 Nmm

– Dtulangan = 22 mm

– F’c = 50 MPa

– Fy= 400 MPa

– Dari hasil perhitungan tulangan, untuk tulangan D22 dengan As perlu (165173,6 mm2), dipasang tulangan utama sejarak 150

mm (D22-150 )

– Perencanaan tulangan box akan dicek dengan menggunakan program bantu SAP 2000. Dari program bantu SAP 2000 didapat

momen kapasitas sebesar Mn = 58.977.224.312 Nmm.

Page 23: PERENCANAAN MODIFIKASI JEMBATAN KALIMUJUR …

Analisa Struktur

• Perhitungan Tulangan arah melintang– Perhitungan tulangan flens atas didapat dari SAP

– Mu = 15.519.750,39 Nmm

– Øtulangan = 22 mm

– F’c = 50 MPa

– Fy = 400 MPa

– Dari hasil perhitungan tulangan, untuk tulangan D22

dengan As perlu (14905,1 mm2), dipasang tulangan utama

m

Pipa Ø10cm

Paving Stone

5Ø12

Lantai Kerja

Ø8-200

4Ø10mm

Ø10mm-90

dengan As perlu (14905,1 mm2), dipasang tulangan utama

sejarak 150 mm (D22-150)

• Gambar Detail penulangan box

Tulangan Memanjang Ø22-150

Tulangan MelintangØ22-150

Ø8-200

Page 24: PERENCANAAN MODIFIKASI JEMBATAN KALIMUJUR …

Analisa Struktur

� Perencanaan Kabel (tendon)� Jenis dan karakteristik dari baja pratekan

yang digunakan.

� Diameter = 15,2 mm

� Luas penampang strand (As) = 181,46 mm2

� f = 2050 MPa� fpu = 2050 MPa

� fpi = 0,7 fpu = 1435 MPa

� Nominal massa = 1,125 kg/m

� Min breaking load = 250 kN = 250.000 N

� Modulus elastisitas baja Es = 200.000 MPa

Page 25: PERENCANAAN MODIFIKASI JEMBATAN KALIMUJUR …

Analisa Struktur

68

Diam. Luas fpu fpi Aps Strand

mm mm2 mpa mpa mm2 n

1 109929.7

2 122446.7

3 6870.61 15.2 181.46 2050 1435 4787.88 27

4 6870.61 15.2 181.46 2050 1435 4787.88 27

7 6870.61 15.2 181.46 2050 1435 4787.88 27

8 6870.61 15.2 181.46 2050 1435 4787.88 27

9 6870.61 15.2 181.46 2050 1435 4787.88 27

type

VSL

Design Strand - TendonStress Top

6-27

6-27

segmen Tendon 5

segmen

74

Tendon 1

Tendon 2

Tendon 3

Tendon 4

segmen

73

Aksial Compression

Self Weight

No Remarks Force

81

Diam. Luas fpu fpi Aps Strand

mm mm2 mpa 0,7mpa mm2 n

1 58307.7

2 72690.3

3 2915.39 15.2 181.46 2050 1435 2031.63 15

4 2915.39 15.2 181.46 2050 1435 2031.63 15

5 2915.39 15.2 181.46 2050 1435 2031.63 15

6 2915.39 15.2 181.46 2050 1435 2031.63 15

7 2915.39 15.2 181.46 2050 1435 2031.63 15

Design Strand - Tendon

type

VSL

6-19

6-19

Tendon 5

Self Weight

segmen

81

Tendon 1

Tendon 2

segmen

80

Tendon 3

Tendon 4

Aksial Compression

Stress Top

No Remarks Force

Tipe Strand Tendon BawahTipe Strand Tendon Atas

9 6870.61 15.2 181.46 2050 1435 4787.88 27

10 6870.61 15.2 181.46 2050 1435 4787.88 27

11 6870.61 15.2 181.46 2050 1435 4787.88 27

12 6870.61 15.2 181.46 2050 1435 4787.88 27

13 6870.61 15.2 181.46 2050 1435 4787.88 27

14 6870.61 15.2 181.46 2050 1435 4787.88 27

15 6870.61 15.2 181.46 2050 1435 4787.88 27

16 6870.61 15.2 181.46 2050 1435 4787.88 27

17 6870.61 15.2 181.46 2050 1435 4787.88 27

18 6870.61 15.2 181.46 2050 1435 4787.88 27

19 6870.61 15.2 181.46 2050 1435 4787.88 27

20 6870.61 15.2 181.46 2050 1435 4787.88 276-27

6-27

6-27

6-27

6-27

6-27segmen

69

Tendon 13

Tendon 14

segmen

68

Tendon 15

Tendon 16

segmen

71

Tendon 9

Tendon 10

segmen

70

Tendon 11

Tendon 12

segmen

72

Tendon 5

Tendon 6

segmen 8Tendon 7

Tendon 8

7 2915.39 15.2 181.46 2050 1435 2031.63 15

8 2915.39 15.2 181.46 2050 1435 2031.63 15

9 2915.39 15.2 181.46 2050 1435 2031.63 15

10 2915.39 15.2 181.46 2050 1435 2031.63 15

11 2915.39 15.2 181.46 2050 1435 2031.63 15

12 2915.39 15.2 181.46 2050 1435 2031.63 15

13 2915.39 15.2 181.46 2050 1435 2031.63 15

14 2915.39 15.2 181.46 2050 1435 2031.63 15

15 2915.39 15.2 181.46 2050 1435 2031.63 15

16 2915.39 15.2 181.46 2050 1435 2031.63 15

17 2915.39 15.2 181.46 2050 1435 2031.63 15

18 2915.39 15.2 181.46 2050 1435 2031.63 15

19 2915.39 15.2 181.46 2050 1435 2031.63 15

20 2915.39 15.2 181.46 2050 1435 2031.63 15

21 2915.39 15.2 181.46 2050 1435 2031.63 15

22 2915.39 15.2 181.46 2050 1435 2031.63 15

6-19

6-19

6-19

6-19

6-19

6-19

6-19

6-19

segmen

75

Tendon 17

Tendon 18

segmen

74

Tendon 19

Tendon 20

segmen

76

Tendon 13

Tendon 14

segmen 7Tendon 15

Tendon 16

segmen

78

Tendon 9

Tendon 10

segmen

77

Tendon 11

Tendon 12

segmen 6Tendon 5

Tendon 6

segmen

79

Tendon 7

Tendon 8

Page 26: PERENCANAAN MODIFIKASI JEMBATAN KALIMUJUR …

Denah tendon pada lantai kendaraan

Denah Tendon pada Lantai Kendaraan

PilarA1 A2 A3

Tendon Kantilever

Tendon Atas

Tendon Bawah

Denah TendonSkala 1:150

Box AngkerPylon

Wotgalih

Pasirian68697071872737475776777879808182835848586874888990913 6

Skala 1:150

7475776777879808182835848586874 6

747577677787980818283584858687488 6 7389

88

Detail A1 : Tendon BawahSkala 1 : 75

686970718727374 9 92 93 9495 10 96 97

20 VSL 6-19@15 strand Angker

Mati

Detail A3 : Tendon AtasSkala 1 : 75

Pylon

Detail A2 : Tendon KantileverSkala 1 : 75

16 VSL 6-27@27 strand Angker

Hidup

2 VSL 6-19@15 strand

Page 27: PERENCANAAN MODIFIKASI JEMBATAN KALIMUJUR …

Analisa Struktur

� Loss Prestressed

� Segmen 68

� Perpendekan elastis

� Rangkak

� Susut

� Relaksasi baja

� Total Loss Prestressed

∆ = ES + CR + SH + RE = 1,992% + 1,601% + 0,44% + 10,16%= 14,193 %

Page 28: PERENCANAAN MODIFIKASI JEMBATAN KALIMUJUR …

Kabel penggantung

• Struktur kabel adalah struktur utama dalam konstruksi jembatan cable stayed.

Kabel-kabel ini memikul berat lantai kendaraan dan beban hidup dari berbagai

konfigurasi beban untuk selanjutnya disalurkan ke struktur pylon.

• Masing-masing kabel diberi gaya tarik (stressing) dahulu sebelum dibebani. Hal ini

dimaksudkan untuk mengatur posisi gelagar agar sesuai dengan posisi finalnya

sebelum diberi beban hidup.

Nomenklatur Kabel

Page 29: PERENCANAAN MODIFIKASI JEMBATAN KALIMUJUR …

Kabel penggantung

L1/R1 72 91 13040.3 16318.78

L2/R2 28 31 4442.3 5906.286

Kabel AngkerGaya

Tarikan

Asc

(mm2)

Jumlah

Strand

Stressing Kabel dengan Asc pakai

• Dimana :

– Berat beban mati = 689,29 kN/m

– Beban hidup (UDL) = 110,7 kN/m (dari perhitungan analisa

struktur)

– Beban KEL = 1433,25 kN

– Asumsi P angker = 5 kN

– Kabel pakai

– W = (689,29 x 10m) + (110,7 x 10m) + 1433,25 + 5

= 9438,13 kN

– N kabel = Asc0 / As = Asc0 / 143,3 mm2

L2/R2 28 31 4442.3 5906.286

L3/R3 27 31 4442.3 5500.66

L4/R4 30 31 4442.3 5935.303

L5/R5 35 37 5302.1 7148.423

L6/R6 34 37 5302.1 6729.513

L7/R7 30 31 4442.3 5935.303

L8/R8 28 31 4442.3 5706.571

L9/R9 31 37 5302.1 6723.632

Page 30: PERENCANAAN MODIFIKASI JEMBATAN KALIMUJUR …

Kabel penggantung

• Perhitungan Angker kabel– Angker kabel yang dipasang, sesuai dengan jumlah strand kabel yang telah

dihitung. Perhitungan angker ini meliputi cek tegangan beton saat stressing serta

kebutuhan tulangan melintang dan tulangan pecah (spalling).

A’b

B/HKabel Angker P(kN)Tulangan Melintang Spalling

Ab

B H D

Tabel 7.14 Dimensi angker

Angker 31 37 61 91

D &&&& (mm) 280 300 380 450

B (mm) 480 530 660 810

Tpencar (N) As (Ø12) n 2% P (kN) AS (UØ12) n

L1/R1 91 0.81 16319 775142.2 1937.86 9 326.376 815.94 8

L2/R2 31 0.60 5906.3 590628.6 1476.57 7 118.126 295.31 3

L3/R3 31 0.60 5500.7 550066 1375.17 7 110.013 275.03 3

L4/R4 31 0.60 5935.3 593530.3 1483.83 7 118.706 296.77 3

L5/R5 37 0.663 7148.4 603148.2 1507.87 7 142.968 357.42 4

L6/R6 37 0.663 6729.5 567802.7 1419.51 7 134.590 336.48 3

L7/R7 31 0.60 5935.3 593530.3 1483.83 7 118.706 296.77 3

L8/R8 31 0.60 5706.6 570657.1 1426.64 7 114.131 285.33 3

L9/R9 37 0.663 6723.6 567306.5 1418.27 7 134.473 336.18 3

B/HKabel Angker P(kN)Tulangan Melintang Spalling

Page 31: PERENCANAAN MODIFIKASI JEMBATAN KALIMUJUR …

Pylon Tabel 8.1 Momen yang terjadi pada pylon

Stage Element Momen yang terjadi (kNm)

I/J Min I/J Max

4 20 J 3.695E-09 I -129278.9

20 21 J -59782.7 I -71134.5

36 22 I -57531.6 J -58366

36 23 J -50141.9 I -56311.7

36 24 J -22383.4 I -38844.9

36 48 I -54424.1 J -57531.6

36 49 J -56311.7 I -58366

36 50 J -38844.9 I -50141.9

Pot MelintangPot Memanjang

36 50 J -38844.9 I -50141.9

36 51 J -778.7 I -22383.4

Tabel 8.2 Gaya axial yang terjadi pada pylon

Stage Element Axial Load (kN)

I J

40 20 94082,2 90787,2

21 72564,2 70916,7

22 54480,8 52833,3

23 34473,6 32826,1

24 16018,0 14370,5

48 63542,4 61894,9

49 45255,7 43608,2

50 24689,0 23041,5

51 8581,6 6934,1

Page 32: PERENCANAAN MODIFIKASI JEMBATAN KALIMUJUR …

Pylon• Penulangan pylon

• Tulangan Utama

– Menggunakan program bantu PCAcol

– Dari PCACol didapat rasio tulangan sebesar =1,45%

– ρ pakai = 1,45% x Ag = 1,45% x 1,4.107= 203000 mm2

– Digunakan tulangan 248D32 (As = 199453,43 mm2)– Digunakan tulangan 248D32 (As = 199453,43 mm )

– Sengkang Ø22 (As = 380,1 mm2)

– Lebar decking = 80 mm

• Tulangan Geser

– Dipakai tulangan geser D22 - 600 mm.

• Tulangan Praktis

– Pemasangan tulangan praktis dengan cara pengkaitan tulangan longitudinal tepi

ke tulangan dalam, dan tulangan tepi ke tepi. Menggunakan tulangan D22,

dengan diameter lengkungan sebesar 6db = 6 x 22 = 132 mm, dengan spasi

antar tulangan praktis 300 mm.

Page 33: PERENCANAAN MODIFIKASI JEMBATAN KALIMUJUR …

Pylon

P ( kN)

400000

(Pmax)

Denah penulangan

Mx (kN-m)

-100000

180000-180000

(Pmin)

fs=0.5fy

fs=0

1

2

3

4

5

6

7

89

Diagram Interaksi Panjang tulang pengait

Page 34: PERENCANAAN MODIFIKASI JEMBATAN KALIMUJUR …

Pylon

• Perhitungan Angker kabel– Angker kabel yang dipasang, sesuai dengan jumlah strand kabel yang telah

dihitung. Perhitungan angker ini meliputi cek tegangan beton saat stressing serta

kebutuhan tulangan melintang dan tulangan pecah (spalling).

A’b B

Kabel Angker P(kN) H (mm)Tulangan Melintang Spalling

Ab

B H D

Tabel 7.14 Dimensi angker

Angker 31 37 61 91

D &&&& (mm) 280 300 380 450

B (mm) 480 530 660 810

Tpencar (N) As (Ø16) n 2% P (kN) AS (UØ16) n

L1/R1 91 16318.78 810 1200 1325901 3314.75 9 326.376 815.94 5

L2/R2 31 5906.286 480 800 590628.6 1476.57 4 118.126 295.31 2

L3/R3 31 5500.66 480 800 550066 1375.17 4 110.013 275.03 2

L4/R4 31 5935.303 480 800 593530.3 1483.83 4 118.706 296.77 2

L5/R5 37 7148.423 530 800 603148.2 1507.87 4 142.968 357.42 2

L6/R6 37 6729.513 530 800 567802.7 1419.51 4 134.590 336.48 2

L7/R7 31 5935.303 480 800 593530.3 1483.83 4 118.706 296.77 2

L8/R8 31 5706.571 480 800 570657.1 1426.64 4 114.131 285.33 2

L9/R9 37 6723.632 530 800 567306.5 1418.27 4 134.473 336.18 2

B

(mm)Kabel Angker P(kN) H (mm)

Tulangan Melintang Spalling

Page 35: PERENCANAAN MODIFIKASI JEMBATAN KALIMUJUR …

Gambar Angker

Tul. Melintang 8Ø12

Tul. Pecah 4Ø12-150

Tul. Lentur Gelagar

Flens Atas Gelagar Box

DETAIL ANGKER 31 STRAND

Tul. Melintang 10Ø12

Tul. Pecah 8Ø12-150

Tul. Lentur Gelagar

Flens Atas Gelagar Box

DETAIL ANGKER 91 STRAND

Angker Pada Box

DETAIL A : ANGKER 31SKALA 1:100

DETAIL B : ANGKER 37SKALA 1:100

DETAIL C : ANGKER 91SKALA 1:100

Angker Pada Box

Angker Pada Pylon

Page 36: PERENCANAAN MODIFIKASI JEMBATAN KALIMUJUR …

Analisa dinamik

• Analisa dinamis ini meliputi analisa stabilitas aerodinamis yaitu vortex-shedding (yang berkaitan

langsung dengan efek psikologis) dan flutter.

– fB = = 1,848 Hz

– fT = = 7,831 Hz

• Efek Vortex-Shedding

– Vortex-shedding adalah osilasi gaya akibat pusaran angin atau turbulensi. Pada kecepatan angin – Vortex-shedding adalah osilasi gaya akibat pusaran angin atau turbulensi. Pada kecepatan angin

tertentu yang disebut kecepatan kritis, akan terjadi vortex-shedding. Untuk mendapatkan

kecepatan kritis yang akan menyebabkan vortex-shedding, digunakan persamaan angka Strouhal

(S).

– Penurunan logaritmik (koefisien peredaman) ditentukan berkisar 0,05 [Walther, 1999]. Fleksibilitas

lantai kendaraan didefenisikan sebagai rasio antara beban dan deformasi yang yang dihasilkan.

Berat sendiri lantai kendaraan yaitu berat box girder adalah : 43050 kg/m atau 430,5 kN/m’.

v̂ = maxv

m

Fo

δ

π

= 3

310088,0

105,430

1,899

05,0×

×

π

= 11,55 mm

Page 37: PERENCANAAN MODIFIKASI JEMBATAN KALIMUJUR …

Analisa dinamikAmplitudo getaran sebesar 11,55 mm

dengan frekuensi sebesar fb = 1,848

Hz, masuk dalam zona accaptable

(zona A), berikut gambar grafik berikut

[Walther,1999] :

Percepatan sebesar 1,56 m/s2 dengan

frekuensi 1,848 Hz masuk dalam zona

accaptable (zona A). Hal ini dapat dilihat

dari grafik berikut [Walther, 1999] :

Page 38: PERENCANAAN MODIFIKASI JEMBATAN KALIMUJUR …

Analisa dinamik� Efek Flutter

� Fenomena flutter terjadi jika muncul ayunan lentur dan ayunan torsi akibatterpaan angin, dan keduanya memilik perbedaan fase sebesar π/2. Padakecepatan angin tertentu yang disebut kecepatan kritis, akanmenghasilkan efek ini. Gabungan antara ayunan lentur dan ayunan torsi inisemakin lama akan semakin besar walaupun kecepatan kritis tetap danakan menyebabkan runtuhnya struktur (Walther, 1999).

Page 39: PERENCANAAN MODIFIKASI JEMBATAN KALIMUJUR …

Analisa dinamik

• Untuk mendapatkan kecepatan kritis teoritis,

digunakan metode Klöeppel, yang didasarkan pada teori Theodorsen yang meneliti efek flutter

pada sayap pesawat. Metode ini menggunakan

grafik berikut (Walther, 1999):

• V = h x Vcrit act = 0,264 x 2442,38 = 645 • Vcrit actual = h x Vcrit act = 0,264 x 2442,38 = 645

km/jam

– Hal ini berarti, bila angin di lapangan

bertiup dengan kecepatan 645 km/jam,

maka akan mulai terjadi efek flutter.

Sedangkan untuk perencanaan, telah

digunakan kecepatan angin 50 - 60 km/jam, sehingga analisa efek flutter

memenuhi.

Page 40: PERENCANAAN MODIFIKASI JEMBATAN KALIMUJUR …

Metode pelaksanaan

• Metode pelaksanaan konstruksi jembatan cable stayed ini dibuat kantilever bebas dan dipengaruhi langsung oleh beban form traveller.

• Metode analisis struktur dibuat dengan metode cantilevering procedure melalui forward

process analysing. Dimulai dari awal hingga sampai akhir di perletakan.

Pylon

Traveler Form

Balok Peluncur

Tendon KantileverPylon

Pemasangan kabel

Tendon Kantilever

Tendon Kantilever

Tendon Bawah

Kabel Penggantung

Pylon

Page 41: PERENCANAAN MODIFIKASI JEMBATAN KALIMUJUR …

Metode pelaksanaan

� Dengan langkah – langkah sebagai berikut� Pendirian pylon, abutment, pier dan dapat menahan beban sendiri

� Pemasangan box girder pertama di kanan kiri bentang segmen 68/9 di tengah bentang. Box langsung dapat menahan beban sendiri. Tendón kantilever dipasang.

� Dilanjutkan pemasangan box secara bertahap dan pada segmen 8, 74, 7, 78, 6, 82, 5, 86, dan 4 kabel penggantung mulai di pasang dan dihubungkan dengan pylon.

� Stressing kabel L1/R1 (segmen 8) sebesar 16318,78 kN.

� Stressing kabel L2/R2 (segmen 74) sebesar 5906,286 kN.

� Setelah pemasangan kabel L2/R2, mulai pemasangan tendón bawah yang dipasang sampai� Setelah pemasangan kabel L2/R2, mulai pemasangan tendón bawah yang dipasang sampaisegmen 81. Tendón kantilever terus dipasang.

� Stressing kabel L3/R3 (segmen 7) sebesar 5500,66 kN.

� Stressing kabel L4/R4 (segmen 78) sebesar 5935,303 kN.

� Stressing kabel L5/R5 (segmen 6) sebesar 7148,423 kN.

� Stressing kabel L6/R6 (segmen 82) sebesar 6729,513 kN.

� Stressing kabel L7/R7 (segmen 5) sebesar 5935,303 kN.

� Stressing kabel L8/R8 (segmen 86) sebesar 5706,571 kN.

� Stressing kabel L9/R9 (elemen 4) sebesar 6723,632 kN.

� Setelah pemasangan kabel terakhir (L9/R9) diteruskan pemasangan box sampai pada sisiapproach dan diteruskan hingga ke perletakan

Page 42: PERENCANAAN MODIFIKASI JEMBATAN KALIMUJUR …

Kesimpulan

• Panjang total jembatan 320m = 40+120+120+40 m

• Hasil analisa struktur didapatkan desain rencana struktur seperti lantai kendaraan

berupa box girder pratekan dengan menggunakan tendon lurus yang terletak di

flens atas dan flens bawah dengan lebar 21,4 m 4 lajur 2 arah (4/2D).

• Konfigurasi kabel penopang berupa Harp pattern berjumlah 9 kabel penopang yang

masing – masing jarak antara kabel penopang sebesar 20 m dari pylon dan tiap 10 masing – masing jarak antara kabel penopang sebesar 20 m dari pylon dan tiap 10

m arah horizontal, 10 m dari permukaan lantai kendaraan dan selanjutnya 5 m arah vertikal dengan membentuk sudut sebesar 26,5º dari horizontal.

• Desain pylon berupa beton bertulang dengan penampang pylon sebesar 5 x 2,8 m

dengan tinggi pylon setinggi 52 m dari permukaan lantai kendaraan.

• Hasil analisa stabilitas aerodinamis menunjukkan frekuensi alami (lentur (fB) =

1,848 Hz dan torsi(fT) = 7,831 Hz), efek vortex-shedding masuk kategori daerah A

(dapat diterima) dan Efek flutter menghasilkan Vcritical actual = 645 km/jam ≥

Vangin renc = 60 -80 km/jam artinya ayunan/flutter sudah aman.

• Lendutan maksimum pada tengah bentang sebesar 87 mm

Page 43: PERENCANAAN MODIFIKASI JEMBATAN KALIMUJUR …

Saran

• Banyaknya macam konfigurasi beban kalau perlu ditambah untuk antisipasi

keadaan yang memungkinkan terjadi di masa depan.

• Ketelitian dalam menghitung berat beban pelaksanaan (form traveller) perlu

diperhatikan, karena beratnya menentukan perilaku struktur saat pelaksanaan

konstruksi.

• Untuk proyek yang sebenarnya, analisa dinamis yang ditinjau tidak cukup hanya • Untuk proyek yang sebenarnya, analisa dinamis yang ditinjau tidak cukup hanya

dengan perhitungan manual saja, tetapi harus menggunakan model penuh

menggunakan terowongan angin agar diketahui lebih akurat mengenai perilaku

aerodinamis struktur.