14
PERENCANAAN DALAM DAKWAH ISLAM Muhammad Rosyid Ridla A. PENDAHULUAN Perencanaan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting karena merupakan tolok ukur dari keberhasilan tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi, sehingga perencanaan sangat diperlukan oleh organisasi untuk menyiapkan suatu prosedur dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Keberhasilan suatu proses kegiatan agar dapat mencapai tujuannya secara efektif dan efisien ditentukan oleh perencanaan yang matang. Perencanaan diumpamakan sebagai lokomotif yang menggerak- kan kereta pengorganisasian, kepemimpinan, pengendalian kegiatan, atau sebagai akar tunjang dari pohon yang perkasa tempat tumbuhnya cabang-cabang peng- organisasian, kepemimpinan dan pengendalian. 1 Kegiatan perencanaan meru- pakan suatu pendekatan yang terorganisir untuk menghadapi problema-problema di masa yang akan datang. Perencanaan menjem- batani jurang pemisah antara posisi kita sekarang dengan tujuan yang ingin dicapai. Perencanaan dapat menjawab tentang siapa, apa, kapan, di mana, dan bagaimana tindakan- tindakan tersebut dapat dilaksa- nakan. 2 Dakwah dapat diartikan sebagai suatu aktifitas yang bertujuan untuk mengajak manusia ke jalan Allah agar memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. 3 Menurut Muhamad Khidr Husain, dakwah JURNAL DAKWAH, Vol.IX No. 2, Juli-Desember 2008 149

PERENCANAAN DALAM DAKWAH ISLAM

  • Upload
    vutruc

  • View
    242

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERENCANAAN DALAM DAKWAH ISLAM

PERENCANAAN DALAM DAKWAH ISLAM

Muhammad Rosyid Ridla

A. PENDAHULUANPerencanaan merupakan suatu

kegiatan yang sangat penting karenamerupakan tolok ukur darikeberhasilan tujuan yang telahditetapkan oleh organisasi, sehinggaperencanaan sangat diperlukan olehorganisasi untuk menyiapkan suatuprosedur dalam rangka mencapaitujuan organisasi. Keberhasilan suatuproses kegiatan agar dapat mencapaitujuannya secara efektif dan efisienditentukan oleh perencanaan yangmatang. Perencanaan diumpamakansebagai lokomotif yang menggerak-kan kereta pengorganisasian,kepemimpinan, pengendaliankegiatan, atau sebagai akar tunjangdari pohon yang perkasa tempattumbuhnya cabang-cabang peng-

organisasian, kepemimpinan danpengendalian.1

Kegiatan perencanaan meru-pakan suatu pendekatan yangterorganisir untuk menghadapiproblema-problema di masa yangakan datang. Perencanaan menjem-batani jurang pemisah antara posisikita sekarang dengan tujuan yangingin dicapai. Perencanaan dapatmenjawab tentang siapa, apa, kapan,di mana, dan bagaimana tindakan-tindakan tersebut dapat dilaksa-nakan.2

Dakwah dapat diartikansebagai suatu aktifitas yang bertujuanuntuk mengajak manusia ke jalanAllah agar memperoleh kebahagiaandunia dan akhirat.3 MenurutMuhamad Khidr Husain, dakwah

JURNAL DAKWAH, Vol.IX No. 2, Juli-Desember 2008 149

Page 2: PERENCANAAN DALAM DAKWAH ISLAM

Muhammad Rasyid Rid/a: Perencanaan dalam Dakimb

adalah upaya untuk memotivasiorang agar berbuat baik danmengikuti petunjuk serta melakukanamar ma'ruf nahi munkar dengantujuan mendapatkan kesuksesandunia dan akhirat.4

Dakwah merupakan kewajibanbag! umat Islam sebagai upaya untukmerealisasikan ajaran Islam dalamkehidupan manusia. Untukmenghadapi masalah dakwah yangsemakin berat dan meningkat,penyelenggaraan dakwah tidak akanefektif bila dilaksanakan secaraindividual, tetapi harus diselenggara-kan secara bersama-sama dalamkesatuan yang teratur dan rapi. Haltersebut harus dilakukan karena setiapupaya dakwah pada masa sekarangakan menghadapi masyarakat yangsemakin kompleks, sehinggamembutuhkan penanganan yanglebih serius dan terorganisir.

Penyelenggaraan dakwah akanberjalan secara efektif dan efisienapabila terlebih dahulu dapatdiidentifikasikan masalah-masalahyang tengah dihadapi olehmasyarakat. Kemudian, atas dasarhasil pengendalian situasi kondisimedan dakwah, disusunlah sebuahrencana yang tepat.5 Dinamikamasyarakat dakwah dengan berbagaimacam problemnya mengharuskanpara penyelenggara dakwah mampu

menyusun rencana yang tepat dalammengatur dan mengorganisir subjekdakwah dalam kesatuan-kesatuandakwah tertentu. Untuk mewujudkandan memasyarakatkan Islam, makadakwah harus dikelola dengan baikuntuk memenuhi kebutuhanmasyarakat, sehingga akan tercapaimasyarakat yang rahmatan lil-'olamin.

Dengan demikian penggunaanperencanaan mempunyai arti pentingdalam proses penyelenggaraandakwah. Hal ini dikarenakanperencanaan selalu mengutamakansistematika kerja dalam menghadapimasalah serta kebutuhan masyarakatyang semakin meningkat.Pelaksanaan dakwah yangmempunyai scope kegiatan yangkompleks hanya dapat berjalansecara efektif apabila dilakukan olehtenaga-tenaga yang secara kualitatifdan kuantitatif mampu melaksanakantugas dakwah Islamiyah dalam suatuorganisasi khusus atau lembaga yangmenanganinya.6

B. URGENSI PERENCANAAN DAKWAH

1. Pengertian PerencanaanDakwah

Perencanaan dalam dakwahIslam bukan merupakan sesuatu yangbaru, akan tetapi aktifitas dakwah diera modern membutuhkan sebuah

150 JURNAL DAKWAH, Vol. IX No. 2, Juli-Desember 2008

Page 3: PERENCANAAN DALAM DAKWAH ISLAM

Muhammad Rosyid Ridla: Perencanaan da/am Daku>ab

perencanaan yang baik dan menjadiagenda yang harus dilakukansebelum melangkah pada jenjangdakwah selanjutnya. Perencanaanjuga merupakan sebuah proses untukmengkaji apa yang hendakdikerjakan di masa yang akan datang.Komponen perencanaan terdiri dari:ide, penentuan aksi, dan waktu.Waktu di sini bisa dalam jangkapendek (short planning] dan jangkapanjang (long planning) ?

Perencanaan merupakan usahasadar dan pengambilan keputusanyang telah diperhitungkan secaramatang tentang hal-hal yang akandikerjakan di masa depan dalam danoleh suatu organisasi dalam rangkapencapaian tujuan yang telahditentukan sebelumnya.8 Perencana-an meliputi tindakan-tindakanmemilih dan menghubungkan fakta-fakta dan membuat sertamenggunakan asumsi-asumsimengenai masa yang akan datangdalam hal memvisualisasikan sertamerumuskan aktifitas-aktifitas yangdiusulkan yang dianggap perlu untukmencapai hasil-hasil yangdiinginkan.9

Pengertian perencanaandakwah menurut Nasrudin Harahapadalah melihat ke depan, menetap-kan, dan merumuskan kebijaksanaandan tindakan-tindakan dakwah yang

akan dilaksanakan pada waktu-waktumendatang dalam rangka mencapaitujuan dakwah yang telahditetapkan.10 Perencanaan inimerupakan fungsi organik pertamadalam dakwah. Tanpa adanyaperencanaan, maka tidak ada dasaruntuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu dalam rangka untukmencapai tujuan. Dalam organisasidakwah, "merencanakan" di sinimenyangkut merumuskan sasaranatau tujuan dari organisasi dakwahtersebut, menetapkan strategimenyeluruh untuk mencapai tujuan,dan menyusun hierarki yangdilengkapi dengan rencana-rencanauntuk mengintegrasikan danmengkoordinasikan kegiatan-kegiatan.11

Secara umum tugas dariperencanaan yang paling utamaadalah menentukan sasaran yangingin dicapai serta pembagiannyamenjadi sasaran-sasaran yang bersifattemporal dan sektoral serta menen-tukan skala prioritas pelaksanaannya.

Tugas perencanaan selanjutnyaadalah mengkaji kondisi yangberkembang, mengetahui potensiyang dimiliki, dan potensi apa sajayang telah terpenuhi dan belumterpenuhi. Hal ini akan sangatmembantu ketika menentukanprogram dakwah serta langkah-

JURNAL DAKWAH, Vol.IX No. 2, Juli-Desember 2008 151

Page 4: PERENCANAAN DALAM DAKWAH ISLAM

Muhammad Rosyid Rid/a: Perencanaan dalam Dakwah

langkah selanjutnya. Dalampengkajian ini tidak terlepas dariberbagai kemungkinan perubahanyang dapat mempengaruhi danmenentukan sebuah antisipasi danalternatif yang cocok agar tidakmenimbulkan kemandekan ataukevakuman program.12

Fferencanaan selalu berorientasike masa depan, bersifat dinamis, danfleksibel. Dinamis artinya perenca-naan kegiatan dakwah dibuat tidakhanya satu kali, tctapi berke-sinambungan dan terus menerusdalam rangka pengembangan-pengembangan kegiatan dakwahkedepannya. Sedangkan fleksibelartinya disempurnakan sesuai dengankondisi, situasi, dan kebutuhan siobjek atau mad'u tanpa merubahyang telah ditetapkan semula.13

Konsep ini menjelaskan dalammelakukan segala prediksi masadepan diperlukan kajian-kajian masakini. Perencanaan dakwah bertugasmenentukan langkah dan programdalam menentukan setiap sasaran,menentukan sarana prasarana ataumedia dakwah serta personal da'iyang akan diterjunkan. Menentukanmateri yang sesuai dengan sasaran,serta asumsi dari berbagaikemungkinan yang dapat mempe-ngaruhi cara pelaksanaan programdan cara menghadapinya serta

menentukan alternatif-alternatif. Hal-hal tersebut merupakan tugas utamadari sebuah perencanaan.14

Oleh karena itu perencanaanmerupakan faktor dan fungsimanajemen terpenting untukmenetapkan permasalahan dakwahyang perlu mendapat prioritaspemecahan untuk kemudiandicarikan alternatif pemecahan danstrateginya yang paling sesuai denganpermasalahan yang dihadapi. Upayapeningkatan kualitas aktifitas dakwahsangat berkaitan dengan usahameningkatkan kualitas seluruhkomponen yang terikat dalamkegiatan dakwah hal yang pentingdiperhatikan adalah sejauh manakomponen-komponen dakwah itudiakumulasikan dalam prosespelaksanaan dakwah yang sistematisdan terpadu. Dengan kata lainbagaimana kegiatan dakwah itudikelola dengan memperhatikanfungsi manajemen yang profesionaldan proporsional.

Dari berbagai pendapattersebut dapat diambil suatukesimpulan bahwa perencanaandakwah merupakan kegiatan awalsebagai penentuan terhadaptindakan-tindakan atau langkah-langkah dakwah yang harusdikerjakan untuk mencapai tujuandakwah yang telah ditetapkan.

152 JURNAL DAKWAH, Vol. IX No. 2, Juli-Desember 2008

Page 5: PERENCANAAN DALAM DAKWAH ISLAM

A luhammad Rosy id Rid/a: Perencanaan dalam Dakivah

2. Langkah-langkahPerencanaan Dakwah

Perencanaan dakwah sebagai-mana telah dikemukakan adalahproses pemikiran dan pengambilankeputusan yang matang dansistematis mengenai tindakan-tindakan yang akan dilakukan padamasa yang akan datang dalam rangkapenyelenggaraan kegiatan dakwah,maka dalam menetapkan suatuperencanaan dakwah memerlukanbeberapa langkah yang harusdilakukan. Salah satu modelperencanaan yang adikuat dalamrangka mencapai sasaran tersebutialah perencanaan dengan suatupendekatan sistem (system approachplanning).15

Pendekatan sistem merupakansuatu pendekatan yang berusahamengadakan pemecahan menye-luruh terhadap masalah yang ada,dimana masalah dipahami sebagaikumpulan dari sub-sub masalah yangsatu dengan yang lain saling terkaitdan saling berinteraksi dengan jalandiidentifikasi terlebih dahulupermasalahan yang dihadapi,selanjutnya dikaji permasalahanpokok atau permasalahan yangmenjadi prioritas pemecahan,kemudian dicari altematif pemecahandan strategi yang paling tepat sesuaidengan masalah yang dihadapitersebut.16

Perencanaan dengan pendekat-an sistem ialah perencanaan yangdikembangkan melalui:a. Identifikasi masalah. Identifikasi

masalah didefinisikan sebagaipenemu-tunjukan kesenjanganantara kondisi yang ada dengankondisi yang diinginkan. Dalamkonteks ini berarti kesenjanganantara kondisi ideal {menuruttolok ukur Islam) manusia(sebagai individu dan masya-rakat) dengan kenyataan yangada pada objek dakwah yangdihadapi. Oleh karenakesenjangan tersebut demikianbesar, maka dalam kaitanperencanaan dakwah diartikansebagai kesenjangan antarakenyataan objek dakwah yangdihadapi tujuan antara(intermediate goal) yang ingindicapai dengan kegiatan dakwahtersebut.17 Dalam upayaidentifikasi tersebut, dengandemikian perlu diketahui tentangunsur "masukan", yaitu kondisiobjek dakwah itu sendiri. Sepertitelah dikemukakan, objekdakwah ini dapat dilihat dalamaspek individu dan aspekmasyarakat. Identifikasi terhadapaspek masukan berarti meng-gambarkan kenyataan objekdengan menggunakan tujuansebagai tolok ukur.

JURNAL DAKWAH, Vol.IX No. 2, Juli-Desember 2008 153

Page 6: PERENCANAAN DALAM DAKWAH ISLAM

A \ubammad Royici Ridta: Perencanaan dalam Dakwab

b. Merumuskan dan memilih model-model pemecahan yang tepat.Merumuskan dan memilihmodel-model pemecahan adalahidentifikasi masalah yang adapada objek dakwah, baikindividu maupun masyarakatyang selanjutnya dicarikanmodel yang dapat dilakukanuntuk mengatasi atau memecah-kan permasalahan tersebut untukkemudian dipilih model yangtepat. Dikaitkan denganperencanaan dakwah maka padatahap perumusan model-modelpemecahan ini paling tidak akandilalui dua alur pemikirankemudian, memilih beberapaaltematif dan memilih satu modeluntuk diimplementasikan.18

c. Menetapkan Strategi Dakwah.Langkah penetapan strategimerupakan langkah berikutnyasetelah perencana memilihpemecahan yang tepat. Hal iniberarti penetapan hal-hal yangmenyangkut aspek-aspekmetodologi, substansi, danpelaksanaannya. Dalam kaitanperencanaan dakwah berartiperencana melakukan:1) Penetapan metode (termasuk

model pendekatan danmedianya) untuk tiap modelpemecahan dan model

dialog di atas. Beberapametode yang dapat dipakaiadalah (a) Dakwah Billisanyaitu dakwah yang diguna-kan menggunakan bahasalisan; (b) Dakwah Bilkitabyaitu dakwah yang dilakukandengan menggu-nakanketrampilan tulis-menulisberupa artikel atau naskah,brosur, bulletin dan sebagai-nya; (c) Dakwah Bilhal yaitudakwah yang dilakukanmelalui berbagai kegiatanyang langsung menyentuhkepada masyara-kat sebagaiobjek dakwah dengan karyasubjek dakwah serta ekonomisebagai material dakwah.19

2) Pengolahan isi pesandakwah. Materi dakwahadalah isi pesan atau materiyang disampaikan da'ikepada mad'u. Materidakwah adalah al-Islam yangbersumber dari al-Qur'an danHadist yang meliputi aqidah,syari'ah dan akhlak denganberbagai macam cabang ilmuyang diperoleh dartnya.Materi dakwah harus cocokdengan metode dan mediaserta objek dakwahnya. Halpenting dari materi dakwahadalah tidak hanya tentangpersoalan apa yang dilarang

154 JTJRNAL DAKWAH, Vol. IX No. 2, Juli-Desember 2008

Page 7: PERENCANAAN DALAM DAKWAH ISLAM

.A luhammad Rssjid Rittta: Perencanaan dalam Dakii 'ah

atau dibenarJean oleh agama,akan tetapi dakwah haruspula mampu mengatasipersoalan-persoalan mad'udan wawasan global.20

3) Penetapan pelaksana dakwah (da'i / mubaligh / pelaksana yanglain). Dalam hal ini JalaluddinRahmat mengemukakan 3strategi yang dapat digunakandalam menyelenggarakankegiatan dakwah. Strategitersebut adalah (a) PowerStrategy adalah perubahan sosialdengan menggunakan kekuatanatau kekuasaan, hal ini dalampenyebaran Islam di Indonesiapara wali menggunakan metodeini yaitu dengan mendekati pararaja atau orang yang berkuasadengan harapan bahwa apabilapenguasa sudah memeluk Islam,maka dengan orientasinyamereka dapat mengislamkanmasyarakatnya; (b) PersuasifStrategy adalah strategi yangberusaha untuk menimbulkanperubahan perilaku yangdikehendaki dengan mengiden-tifikasikan objek sosial padakepercayaan atau nilai-nilai agenperubahan; dan (c) NormatifRe-Educatiue Strategy adalahstrategi yang berupaya untukmenanamkan dan menggantiparadigma norma masyarakat

yang lama dengan yang baru.Strategi ini tidak hanya untukmerubah perilaku yang tampaktetapi mengubah keyakinan dannilai.21

4} Mengevaluasi Hasil ImplementasiModel Strategi Pemecahan.Evaluasi model dan strategipemecahan berarti mengoreksitiap tahapan pemecahan dakwahyang telah dirujuk dengankondisi objek dakwah danlingkungannya, untuk me-ngetahui kekurangan dankelebihannya. Selanjutnyasetelah mengetahui kekurangandari tiap tahapan, makaselanjutnya merevisi tahapanyang kurang tepat dengandisesuaikan dengan fahapperencanaan yang lebihsempurna. Evaluasi tersebutharus dapat menjawab, apakahprogram dakwah yang akandijalankan bisa maksimal atautidak, sesuai dengan umat atautidak, dan lain sebagainya. Padatahap analisis diperlukan sebuahevaluasi, materi yangdisampaikan, metode, media,dan lain sebagainya yangmenunjang aktivitas dakwahselalu dibutuhkan sebuahevaluasi.22

JURNAL DAKWAH, Vol.IX No. 2, Juli-Desember 2008 155

Page 8: PERENCANAAN DALAM DAKWAH ISLAM

Muhammad Rosyid Rid/a: Perencanaan dalam Dakwah

C. FUNGSI PERENCANAAN DALAMORGANISASI DAKWAH

Organisasi adalah kesatuanyang memungkinkan sekelompokorang untuk mencapai tujuan yangtidak dapat dicapai individu secaraperseorangan.23 Sedangkan organi-sasi dakwah adalah semua organisasiyang bergerak dalam menyampaikandan melaksanakan ajaran Islam dalammasyarakat.24 Seorang muslim yangkonsekuen dengan keislaman akanmemiliki kepedulian terhadappengembangan dakwah yangdilakukan secara peroranganmaupun dilakukan secara kolektifatau organisasi. Dasar ini sebagaiupaya mewujudkan agama Islamsebagai rahmatan lU'ahmm dalamkehidupan manusia.

Namun demikian, denganketerbatasan subyek dakwah, baikdalam bidang keilmuan, tenaga,biaya dan kesempatan, makaberdakwah secara organisasimerupakan suatu kebutuhan bahkansuatu keharusan mengingatpermasalahan dakwah semakin harisemakin bertambah berat dankompleks. Dengan adanya kerjasamadiantara subyek dakwah dalammenyelenggarakan peneranganagama (dakwah) dengan cara yangtelah disepakati bersama untukmencapai tujuan dakwah yang telah

dirumuskan sebelumnya, itulah yangdisebut dengan organisasi dakwah.25

Pelaksanaan dakwah secaraterorganisir dalam suatu lembaga(organisasi), akan membawa manfaatyang relatif lebih besar dari padapelaksanaan dakwah secaraperorangan (dakwah fardhiyah),tanpa terkoordinasi dengan baik.26

Selain itu juga dapat membuatperencanaan secara lebih terperinci,sehingga mudah melaksanakandengan cara mendistribusikan tugas-tugas dakwah kepada subyekdakwah.

Fungsi pendistribusian tugastersebut berdampak kepada masing-masing tenaga pelaksana akanmengetahui apa yang perludipersiapkan dalam menjalankantugasnya, sehingga yang adahanyalah spesialisasi tugas. Sehinggaakan terhindar dari terjadinyaakumulasi (penumpukan) tugas,duplikasi atau pemborosan pekerjaandan kefakuman (kekosongan)kegiatan. Sisi yang lainnya dapatmemudahkan pemilihan tugaspelaksana yang sesuai untukmelaksanakan tugas dakwah (theright man the right place), sertasarana-sarana yang diperlukan dalampenyelenggaraan dakwah.Berikutnya, dapat terkoordinasikemampuan-kemampuan dan

156 JURNAL DAKWAH, Vol. IX No. 2, Juli-Desember 2008

Page 9: PERENCANAAN DALAM DAKWAH ISLAM

A \ubammad Rosjid Ridla: Venncanaan dalam Daku -ah

keahlian subyek dakwah secaraterpadu dalam suatu kerangkakerjasama untuk diarahkan kepadapencapaian tujuan dakwah. Padaakhirnya setelah adanya tugas-tugaspelaksana yang melaksanakan tugas-tugas dakwah sesuai denganwewenang, kemampuan serta 2.keahlian masing-masing disertaidengan koordinasi yang baik, akanmemudahkan dalam pengendaliandan pengevaluasian penyeleng-garaan dakwah.27

Aktualisasi dakwah tersebut diatas pada dasamya sangat tergantungpada pimpinan organisasi.28 Sejauhmana pimpinan organisasi dakwahmampu menyelenggarakan mana-jemen, yakni dengan menerapkanfungsi-fungsi manajemen kedalamaktifttas dakwah agama Islam yangdilaksanakan secara maksimal.

Dalam sebuah perencanaandakwah memerlukan adanyabeberapa langkah yang salah satunya 3.melalui pendekatan sistem {systemapproach planning) jika dikaitkanpada kenyataan dakwah dilapanganaspek-aspek normatif tentang dakwahyang terdapat dalam al-Qur'an danSunnah makadapatditentukan fungsiperencanaan dakwah antara lain:29

1. Memperjelas Secara GamblangSasaran Ideal. Sebagai langkahawal dalam berdakwah terkebih

dahulu harus diperjelas sasaranapa yang ingin dicapai, kondisiumat Islam yang bagaimana yangakan dihadapi baik dalamwujudnya sebagai individumaupun suatu komunitasmasyarakat.30

Merumuskan Masalah PokokUmat Islam. Dakwah bertujuanmenyelamatkan umat darikehancuran dan mewujudkancita-cita ideal masyarakat setelahmengetahui kondisi baik objekmaupun subjek dakwah sertapermasalahan, selanjutnyamengiventarisir masalah-masalahpokok yang dihadapi. Karenaperbedaan masalah yangdihadapi antar kelompokmasyarakat dan setelah kurunwaktu tertenru harus dikaji ulangterhadap masalah yangdisesuaikan dengan perubahandalam masyarakat tersebut.31

Merumuskan Isi Dakwah. Padaumumnya seseorang baikindividu maupun lembagamenyampaikan isi dakwahdengan menyamaratakan antarasuatu objeknya tanpa adaklasifikasi tertentu. Oleh sebab itusebaiknya diadakan perbedaanantara sasaran dakwah satudengan yang lainnya, mengingatkondisi masyarakat yang

JURNAL DAKWAH, Vol.IX No. 2, Juli-Desember 2008 157

Page 10: PERENCANAAN DALAM DAKWAH ISLAM

Muhammad Kosjid Ridla: Perencanaan dalam Dakwah

majemuk dan kompleks.32

4. Menyusun Paket-paket Dakwah.Apabila masalah telah dirumus-kan maka langkah selanjutnyaadalah penentuan. Isi dakwahsebaiknya disesuaikan denganmasalah yang dihadapi sehinggatujuan dakwah dapat terwujud.

5. Evaluasi Kegiatan Dakwah.Tahap terakhir telah mengadakanevaluasi, yakni suatu usaha untukmengetahui sanpai dimanakeberhasilan dakwah sertamengakomodasikan setiappermasalahan-permasalahanuntuk mencari jalan keluar ataupenyelesaian dengan tepat.33

D. PENUTUPPelaksanaan perencanaan

dakwah pada akhirnya ditentukanoleh subyek atau penyelenggaradakwah itu sendiri. Betapapunperencanaan dakwah telah berhasildisusun dengan formulasi yang baik,tapi tanpa adanya penyelenggarayang baik rencana itu hanya akanbaik di atas kertas saja. Oleh karenaitu, sebelum pimpinan dakwahmenetapkan sasaran dalam rangkapencapaian tujuan dakwah sertalangkah-langkah yang harusdikerjakan untuk mewujudkansasaran itu, ia harus mempunyaigambaran tentang keadaan subyek

atau penyelenggara dakwah.Gambaran itu mencakup masalahbagaimana keadaan organisasi,tenaga pelaksana, persediaan fasilitasdan sarana-sarana lainnya yangdiperlukan.

Kesimpulannya bahwa faktorintern merupakan faktor pembatasbagi penyusunan rencana dakwahdan pelaksanaanya. Apabila dapatdiperkirakan bahwa pada masamendatang organisasi tersusun rapidan cukup tersedia sumber-sumberpotensi di masa depan dalamkeadaan terbatas, maka dapatlahdisusun rencana dakwah yangsepadan dengan kondisi intern ataukekuatan dan kemampuan yang adaitu.

Proses penyelenggaraandakwah selalu berada dalam suatusituasi tertentu, baik situasi itumenguntungkan dalam mendorongdan membantu penyelenggaraandakwah, maupun situasi itumerugikan yang menghambat danmenghalang-halangi kelancaranjalannya proses dakwah. Suasana dansituasi yang mempunyai pengaruhbagi penyelenggaraan dakwah itumeliputi bidang-bidang: politik, sosial,ekonomi, pendidikan, kebudayaandan sebagainya. Situasi dalambidang-bidang tersebut harus dapatdiidentifikasikan dan diantisipasikan,

158 JURNAL DAKWAH, Vol. IX No. 2, Juli-Desember 2008

Page 11: PERENCANAAN DALAM DAKWAH ISLAM

Muhammad R.osyid Ridla: Perencanaan dalam Dakn<ah

agar perencanaan dakwah yang akandisusun benar-benar realistis.

Proses dakwah memangbermaksud mempengaruhi danmerubah situasi dalam bidang-bidang tersebut ke arah tujuandakwah. Proses tersebut dalamkenyataannya akan bertemu dengansituasi tertentu dari bidang-bidang itu,baik situasi tertentu itu mengun-tungkan, maupun merugikan bagiproses dakwah. Dengan perkataanlain rencana dakwah yang efektifadalah merupakan resultant danproses saling mempengaruhi antaraidea-idea dakwah dengan situasi yangakan dihadapi oleh proses dakwah.Proses penyelengga-raan dakwahyang bermakna memperkembangkanbidang-bidng tersebut ke arah tujuandakwah, hanya akan dapat berjalansecara efektif, bilamana segalapengaruh yang akan diberikan olehberbagai bidang atau sektor itu sudahdiperhitungkan sebelumnya.

Dengan perencanaan-perencanaan yang matang, makakemungkinan-kemungkinan yangtidak diinginkan dapat diminimalisir.Dalam kerangka ini, makaperencanaan dakwah yang matanghams memperhatikan sistempertanggung jawaban yang tepat,jelas dan legitimasi, sehingga aktivitasdakwah dapat berlangsung berdaya

guna, berhasil guna, bersih danbertanggung jawab.

CATATAN:1 James AF, Manajemen, jilid I,

(Jakarta: Inter Media, 1994), him. 282.2 George R Terry, Prinsip-prinsip

Manajemen, (Jakarta: Bumi Aksara, 1990),him. 46.

3 Nasruddin Harahap, (ed.), DakwahPembangunan, (Yogyakarta: DPD GolkarTingkat I DIY, 1992), him. 199.

4 M. Munir dan Wahyu Ilaihi,Manajemen Dakwah, (Jakarta: PrenadaMedia, 2006), him. 19.

5 Abdul Rosyad Saleh, ManajemenDakwah Islam, (Jakarta: Bulan Bintang,1997),hlm.43.

6 A. Hasjmy, DusturDakwah Menuruta/-Qur'an, (Jakarta: Bulan Bintang, 1994),hlm.59.

7 M. Munir dan Wahyu Ilaihi, op. cit.,him. 96.

8 Sondang S.P Siagian, Fungsi-/ungsiManajemen, (Jakarta: Bumi Aksara, 1992),hlm.50.

9 G.R. Terry, op. cit., hal. 4.10Nasruddin Harahap, op. cit., him.

234.11 M. Munir dan Wahyu Ilaihi, op. cit.,

him. 95.12 Musthofa Mansyur, Fiqh Dakwah,

Al-lttishom, (Jakarta: Cahaya Umat, 2001),him. 313.

13Yayat M. Harujito, Dasar-dasarManajemen, (Bandung: IPB, 1992), him. 35,

JURNAL DAKWAH, Vol.IX No. 2, Juli-Desember 2008 159

Page 12: PERENCANAAN DALAM DAKWAH ISLAM

Muhammad Rosjid Ridla: Perencanaan dalam Da

14 Ishak Asep dan Hendri Tanjung,Mano/emen SumberDaya Manusia, (Jakarta:Trisakti, 2002), him. 19.

15 Abdul Munir Mulkhan, /deo/ogisosiGera/can Dafcioah: Episode Kehidupan M.Natsir dan Azhar Basyir, {Yogyakarta:Sipress,1996),hlm.222.

16 M. Kholili,fferencanaanKomunikosi:Teori dan Ap/i/casi, (Yogyakarta: FakultasDakwah IAIN Sunan Kalijaga, 1999), him.7.

222.

17 Abdul Munir Mulkhan, op. cit., him.

18 Ibid, him. 223.19 Rafidun dan Maman Abdul Jalil,

Prinsip dan Strategi Dakwah, {Bandung:Pustaka Setia, 1997), him. 32.

^Sutirman Eka Ardana, Jurno/istiJeDafcujah, {Yogyakarta: Pustaka Ftelajar, 1995),him. 19.

21 Jalaluddin Rahmat, Rekayasa Sosial:Reformasi atau Reuolusi? (Bandung: RemajaRosda Karya), him. 53.

22 M. Munir dan Wahyu llaihi, op. cit.,him. 185.

23 Wahyu Purwanto, "Organisasi danManajemen", Materi Diklat PMI Cabang KotaYogyakarta, 2000, him. 1.

M Kumpu/an Peraturan dan Edaranuntuk Juru Penerang Agama Islam,(Semarang: Kanwil Departemen Agama Prop.JawaTengah, 1982 ), him. 8.

25 Abu Ahmad Marwan, Yang Tegar diJalan Dakwah, (Yogykarta: YP2SU, 1994),him. 10.

78.

36.

26 Ibid., him. 9.27 A. Rosyad Shaleh, op. cit., him. 77-

^Sondang P Siagian, op. cit., him.

29 Didin Hafidudin, Dafctuah Aktual,(Jakarta: Gema Insani Press, 1998), him.70.

33/bid., him. 71.31 Ibid., him. 72.32/bid., him. 74.33 M. Hafi Anshari, Ptemahaman dan

ftengama/an Dakwah, (Surabaya: Al-Ikhlas,1993), him. 176.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Munir Mulkhan, Ideologisasi Gerakan Dakwah: Episode KehidupanM. Natsir dan Azhar Basyir, Yogyakarta: Sipress, 1996.

Abdur Rosyad Saleh, Manajemen Dakwah Islam, Jakarta: Bulan Bintang,1976.

Abu Ahmad Marwan, Yang Tegar di Ja/an Dakwah, Yogyakarta: YP2SLJ, 1994.

Didin Hafidudin, Dakwah Aktual, Jakarta: Gema Insani Press, 1998.

160 JURNAL DAKWAH, Vol. IX No. 2, Juli-Desember 2008

Page 13: PERENCANAAN DALAM DAKWAH ISLAM

A luhammad Rosy id Ridla: Perencanaan dalam Dakn 'ah

George R Terry, Prinsip-prinsip Manq/emen, Jakarta: Bumi Aksara, 1990.

Hasymi, DusturDakwah Menurut Al-Qur'an, Jakarta: Bulan Bintang, 1994.

IshakAsepdan Hendri Tanjung, Manq/emen SumberDayaManusia, Jakarta:Trisakti, 2002.

Jalaluddin Rahmat, Re/eayosa Sosia/: Reformasi atau Revolusi?, Bandung:Remaja Rosda Karya.

James At; Manq/emen, jilid I, Jakarta: Inter Media, 1994.

Kumpu/an Peraturan dan Edaran untuk Juru Penerang Agama Islam,Semarang: Kanwil Departemen Agama Prop. Jawa Tengah, 1982.

M. Hafi Anshari, Pemahaman dan Pengamalan Dakwah, Surabaya: Al-Ikhlas,1993.

M. Kholili, Perencanaan KomuniJcasi: Teori dan Aplikasi, Yogyakarta: FakultasDakwah IAIN Sunan Kalijaga, 1999.

M. Masyhur Amin, Metode Dakwah Islam dan Beberapa KeputusanPemerintah tentang Aktiuitas Keagamaan, Yogyakarta: Sumbangsih, 1980

M. Munir dan Wahyu Ilaihi, Manq/emen Dakwah, Jakarta: Prenada Media,2006.

Musthofa Mansyur, Fiqh Dakwah, Al-Mshom, Jakarta: Cahaya Umat, 2001.

Nasruddin Harahap (ed.), Dakwah Pembangunan, Yogyakarta: DPD GolkarTingkat I DIY, 1992.

Rafidun dan Maman Abdul Jalil, Prinsip dan Strategi Dakwah, Bandung:Pustaka Setia, 1997.

Sondang S.P Siagian, Fungsi-fungsi Manq/emen, Jakarta: Bumi Aksara, 1992.

Wahyu Purwanto, "Organisasi dan Manajemen", Materi Diktat PMI CabangKota Yogyakarta, 2000.

YayatM. Harujito, Dasar-dasar Manajemen, Bandung: IPB, 1992.

JURNAL DAKWAH, Vol.IX No. 2, Juli-Desember 2008 161

Page 14: PERENCANAAN DALAM DAKWAH ISLAM

Muhammad Rosyid Rid/a: Perencanaan dalam Dakwah

162 JURNAL DAKWAH, Vol. IX No. 2, Juli-Desember 2008