2
PERCOBAAN PRISMA I.Tujuan 1. Menentukan sudut deviasi prisma II. Dasar Teori Prisma adalah benda bening yang dibatasi oleh dua bidang datar yang membentuk sudut tertentu satu sama lain.Prisma merupakan salah satu benda optik yang dapat menguraikan sinar putih (polikromatik) menjadi sinar-sinar penyusunnya.Sudut pembias prisma (β). Sudut pembias prisma ini dibentuk oleh kedua bidang pembias prisma. Atau disebut juga sudut puncak prisma. Sinar datang dari medium (n1) menuju medium kaca/prisma dengan sudut datang i1 mengalami pembiasan pertama kali dengan sudut bias r1.Sinar datang dari prisma/kaca keluar dari medium (n1) dengan sudut datang i2 akan dibiaskan kedua kali dengan sudut bias r2. Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya polikromarik (putih) menjadi cahaya-cahaya monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau pembelokan. Hal ini membuktikan bahwa Cahaya putih terdiri dari harmonisasi berbagai cahaya warna dengan berbeda-beda panjang gelombang . Sudut deviasi adalah sudut yang dibentuk antara perpanjangan sinar yang menuju prisma dengan perpanjangan sinar yang keluar dari prisma. Prisma adalah zat bening yang dibatasi oleh dua bidang datar. Apabila seberkas sinar datang pada salah satu bidang prisma yang kemudian disebut sebagai bidang pembias I, akan dibiaskan mendekati garis normal. Sampai pada bidang pembias II, berkas sinar tersebut akan dibiaskan menjauhi garis normal. Pada bidang pembias I, sinar dibiaskan mendekati garis normal, sebab sinar datang dari zat optik kurang rapat ke zat optik lebih rapat yaitu dari udara ke kaca. Sebaliknya pada bidang pembias II, sinar dibiaskan menjahui garis normal, sebab sinar datang dari zat optik rapat ke zat optik kurang rapat yaitu dari kaca ke udara. Sehingga seberkas sinar yang melewati sebuah prisma akan mengalami pembelokan arah dari arah semula. III. Alat dan Bahan 1. Prisma kaca 2. Paku 3. Kertas

PERCOBAAN PRISMA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

prisma

Citation preview

Page 1: PERCOBAAN PRISMA

PERCOBAAN PRISMA

I. Tujuan1. Menentukan sudut deviasi prisma

II. Dasar Teori

Prisma adalah benda bening yang dibatasi oleh dua bidang datar yang membentuk sudut tertentu satu sama lain.Prisma merupakan salah satu benda optik yang dapat menguraikan sinar putih (polikromatik) menjadi sinar-sinar penyusunnya.Sudut pembias prisma (β). Sudut pembias prisma ini dibentuk oleh kedua bidang pembias prisma. Atau disebut juga sudut puncak prisma.

Sinar datang dari medium (n1) menuju medium kaca/prisma dengan sudut datang i1 mengalami pembiasan pertama kali dengan sudut bias r1.Sinar datang dari prisma/kaca keluar dari medium (n1) dengan sudut datang i2 akan dibiaskan kedua kali dengan sudut bias r2.

Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya polikromarik (putih) menjadi cahaya-cahaya monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau pembelokan.   Hal ini membuktikan bahwa Cahaya putih terdiri dari harmonisasi berbagai cahaya warna dengan berbeda-beda panjang gelombang. Sudut deviasi adalah sudut yang dibentuk antara perpanjangan sinar yang menuju prisma dengan perpanjangan sinar yang keluar dari prisma.

Prisma adalah zat bening yang dibatasi oleh dua bidang datar. Apabila seberkas sinar datang     pada salah satu bidang prisma yang kemudian disebut sebagai bidang pembias I, akan dibiaskan mendekati garis normal. Sampai pada bidang pembias II, berkas sinar tersebut akan dibiaskan menjauhi garis normal.  Pada bidang pembias I, sinar dibiaskan mendekati garis normal, sebab sinar datang dari zat optik kurang rapat ke zat optik lebih rapat yaitu dari udara ke kaca. Sebaliknya pada bidang pembias II, sinar dibiaskan menjahui garis normal, sebab sinar datang dari zat optik rapat ke zat optik kurang rapat yaitu dari kaca ke udara. Sehingga seberkas sinar yang melewati sebuah prisma akan mengalami pembelokan arah dari arah semula.

III. Alat dan Bahan1. Prisma kaca2. Paku3. Kertas4. Gabus

IV. Cara Kerja1. Meletakkan prisma diatas selembar kertas yang berada diatas gabus2. Melihat prisma dari 1 sudut pandang3. Menusukkan paku ke gabus sampai keempat paku terlihat sejajar4. Mengulangi langkah ke 3, namun dengan 2 sudut pandang yang berbeda

V. Analisis Data

Page 2: PERCOBAAN PRISMA