Click here to load reader
Upload
aryasta-nengah
View
620
Download
52
Embed Size (px)
Citation preview
PERCOBAAN PENGUAT EMITOR DITANAHKAN(COMMON EMITOR)
I. Tujuan Percobaan
Adapun tujuan percobaan ini adalah sebagai berikut:
1. Menentukan penguatan tegangan (Kv) pada frekuensi tertentu.
2. Menentukan hubungan frekuensi dengan penguatan (Kv).
II. Landasan teori
Transistor adalah komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern.
Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian
analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat sinyal radio. Dalam
rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi.
Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai
logic gate, memori, dan komponen komponen lainnya. Pada masa kini, transistor ada
dalam setiap peralatan elektronika. Jika memahami dasar kerja transistor, maka akan
lebih mudah mempelajari cara kerja bebagai peralatan elektronika.
Transistor merupakan suatu komponen aktif yang dibuat dari bahan semikonduktor
yang berfungsi sebagai penguat, misalnya penguat emiter ditanahkan. Penguat Emiter
ditanahkan adalah penguat yang kaki emitor transistor di groundkan, lalu input di
masukkan ke basis dan output diambil pada kaki kolektor. Penguat Emiter ditanahkan
juga mempunyai karakter sebagai penguat tegangan. Rangkaian penguat common-emitter
adalah yang paling banyak digunakan karena memiliki sifat menguatkan tegangan puncak
amplitudo dari sinyal masukan.
Penguat emitor bersama (Common Emitor (CE)) adalah penguat yang menganggap
emitor sebagai acuan, basis-emitor merupakan masukan penguat sedangkan kolektor-
emitor sebagai keluaran. Emitor biasanya terhubung ke ground secara langsung ataupun
melalui kopling kapasitor, walaupun nanti pada analisi ac kapasitor ini dapat dipandang
terhubung singkat. Rangkaian penguat dalam bentuk emitor bersama seperti gambar di
bawah ini:
Praktikum Elektronika 1
Perbandingan antara kuat arus keluaran terhadap kuat arus masukannya disebut
penguatan arus ( ). Perbandingan antara keluaran tegangan (Vo) terhadap tegangan
masukannya (Vi) disebut penguatan tegangan ( ). Tegangan masukan (input) terbesar
pada saat penguat menghasilkan tegangan keluaran tepat akan terpotong/clip disebut
kepekaan tegangan penguat (kepekaan penguat).
Rumus Untuk penguat emitter ditanahkan adalah sebagai berikut:
Keterangan
: Penguatan arus
: Perubahan arus kolektor
: Perubahan arus basis.
Keterangan
: Penguatan tegangan
adalah tegangan keluaran (output)
adalah tegangan masukan (input).
III. Alat dan bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam melakukan percobaan ini adalah
sebagai berikut:
1. Osiloskop (1 buah)
2. Multimeter (1 buah)
3. Generator isyarat (1 buah)
4. Papan rangkaian (1 buah)
5. Kabel-kabel penghubung
6. Potensiometer 100 V (1 buah)
7. Resistor 22 kΩ (1 buah)
8. Resistor 3 Ω (1 buah)
9. Resistor 3 k7 (1 buah)
Praktikum Elektronika 1
10. Resistor 1 kΩ (1 buah)
11. Kapasitor 4,7 μF (2 buah)
12. Kapasitor 220 μF (1 buah)
13. Power supply
IV. Langkah-langkah Percobaan
1. Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan
2. Mengukur β transistor dengan β–meter atau hFE meter yang terdapat pada
multimeter digital.
3. Menyusun alat-alat/komponen sesuai dengan gambar dibawah ini.
Gambar. Rangkaian percobaan
4. Tanpa ada isyarat masukan atur pot. R1 agar VCE = 6V. Pada keadaan ini arus IC
dihitung dengan mengukur beda tegangan kedua ujung RC dan mengukur VBE dan
IB.
5. Selanjutnya mengatur audiogenerator agar terdapat masukan isyarat sinusoida 1,0
kHz dan atur tegangan isyarat keluaran tidak cacat bentuknya.
6. Mengamati bentuk isyarat yang dihasilkan, kemudian mengukur tegangan isyarat
masukan Vi dan tegangan isyarat Vo dengan osiloskop.
7. Mengulangi langkah 5 untuk masukan isyarat sinusoida yang berbeda, sampai
mendapatkan 10 data hasil pengamatan.
V. Data Hasil Percobaan
Hasil pengukuran :
VCC = 11,79Volt
VCE = 5,69 Volt
Praktikum Elektronika 1
VRC = 4,92Volt
β = 458
Tabel Data Hasi Pengamatan
No Frekuensi Vi Vo1 250 Hz 3,57 mV 0,70 mV2 228 Hz 0,20 mV 0,64 mV3 212 Hz 0,19 mV 0,64 mV4 190 Hz 0,17 mV 0,66 mV5 182 Hz 0,16 mV 0,60 mV6 175 Hz 0,15 mV 0,64 mV7 173 Hz 0,15 mV 0,68 mV8 165 Hz 0,15 mV 0,56 mV9 145 Hz 0,13 mV 0,46 mV10 120 Hz 0,11 mV 0,60 mV
VI. Teknik Analisis Data
Adapun teknik analisis data yang digunakan untuk percobaan ini adalah secara
kualitatif dan secara kuantitatif.
Secara Kualitatif
1. Menggambar grafik titik kerja dan membandingkannya dengan grafik sesuai
teori. Kemudian memberikan interferensi dari hasil yang didapatkan tersebut.
2. Menggambarkan grafik hubungan antara frekuensi dengan penguat tegangan
(Av) dan memberikan interferensi dari grafik yang dibuat tersebut.
Secara Kuantitatif
Menentukan penguat tegangan dengan persamaan berikut:
Praktikum Elektronika 1
VII. Analisis Data
Besar besar penguatan tegangan Av
1. Untuk isyarat masukan 250 kHz
2. Untuk isyarat masukan 228 kHz
3. Untuk isyarat masukan 212 kHz
4. Untuk isyarat masukan 190 kHz
5. Untuk isyarat masukan 182 MHz
6. Untuk isyarat masukan 175 kHz
7. Untuk isyarat masukan 173 kHz
Praktikum Elektronika 1
8. Untuk isyarat masukan 165 kHz
9. Untuk isyarat masukan 145 kHz
10. Untuk isyarat masukan 120 kHz
Hasil dalam bentuk tabel
No Frekuensi Vi Vo KV
1 250 Hz 3,57 mV 0,70 mV 0,102 228 Hz 0,20 mV 0,64 mV 3,203 212 Hz 0,19 mV 0,64 mV 3,404 190 Hz 0,17 mV 0,66 mV 3,805 182 Hz 0,16 mV 0,60 mV 3,706 175 Hz 0,15 mV 0,64 mV 4,307 173 Hz 0,15 mV 0,68 mV 4,508 165 Hz 0,15 mV 0,56 mV 3,709 145 Hz 0,13 mV 0,46 mV 3,5010 120 Hz 0,11 mV 0,60 mV 5,50
Praktikum Elektronika 1
VIII. Hasil dan Pembahasan
Nilai-nilai yang diperoleh dari hasil pengamatan, yaitu:
VCC = 11,79 Volt
VCE = 5,69 Volt
VRC = 4,92Volt
β = 458
Hubungan frekuensi (frekuensi respon penguat) dengan penguatan (Av) dan
grafiknya.
No Frekuensi Vi Vo KV
1 250 Hz 3,57 mV 0,70 mV 0,102 228 Hz 0,20 mV 0,64 mV 3,203 212 Hz 0,19 mV 0,64 mV 3,404 190 Hz 0,17 mV 0,66 mV 3,805 182 Hz 0,16 mV 0,60 mV 3,706 175 Hz 0,15 mV 0,64 mV 4,307 173 Hz 0,15 mV 0,68 mV 4,508 165 Hz 0,15 mV 0,56 mV 3,709 145 Hz 0,13 mV 0,46 mV 3,5010 120 Hz 0,11 mV 0,60 mV 5,50
Praktikum Elektronika 1
Dari data hasil percobaan yang diperoleh, terlihat bahwa Vi besarnya adalah
berubah – ubah. Hal ini berarti Vi dipengaruhi oleh isyarat masukan (frekuensi
masukan). Hal ini juga dapat dilihat pada layar CRO, dimana bentuk grafik input
sedikit mengalami perubahan bentuknya pada saat frekuensi diubah-ubah.
Grafik hubungan frekuensi dan penguat (Kv). Di mana grafik Grafik hubungan yang
didapatkan antara frekuensi dan penguat tegangan adalah sebanding, artinya semakin
besar frekuensi masukan dari isyarat gelombang, maka semakin besar pula
penguatnya. Dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
Adapun Kedala-kendala dan kesalahan-kesalahan tersebut antara lain:
A. Kendala-Kendala yang Dialami Saat Praktikum
1. Mengalami kesulitan dalam menset up alat percobaan sehingga waktu yang
diperlukan waktu yang lebih untuk menset up alat.
2. Banyaknya alat yang rusak pada saat melakukan praktikum terutama
rangkaian yang akan digunakan.
3. Kurangnya pengetahuan praktikan untk melakukan praktikum maupun
merangkai alat.
4. Kurang telitinya praktikan dalam pengambilan data dan anaisis data.
Sehingga kemungkinan hasil yang di dapat agak sedikit berbeda. Misalnya
dalam pembulatan angka.
Praktikum Elektronika 1
B. Kesalahan-Kesalahan yang Terjadi Saat Praktikum
1. Kesalahan umum, yaitu kesalahan yang terjadi karena kekeliruan manusia,
misalnya kesalahan dalam pembacaan skala (paralaks) dalam menentukan
panjang gelombang isyarat karena isyarat tersebut bergerak sehingga
kesalahan dalam mengukurnya menjadi lebih besar.
2. Kesalahan sistematis (ketidakpastian bersistem), yaitu kesalahan yang
disebabkan oleh alat ukur dan pengaruh lingkungan saat melakukan
percobaan. Misalnya multimeter digital yang dipergunakan sangat sensitif
sehingga nilai yang ditampilkan berubah-ubah meskipun dalam rentang yang
kecil.
3. Kesalahan acak, yaitu kesalahan yang tidak diketahui penyebabnya yang
dapat mempengaruhi hasil percobaan.
IX. Kesimpulan
1. Penguat tegangan (Av) pada frekuensi tertentu yang didapatkan adalah:
No Frekuensi Vi Vo KV
1 250 Hz 3,57 mV 0,70 mV 0,102 228 Hz 0,20 mV 0,64 mV 3,203 212 Hz 0,19 mV 0,64 mV 3,404 190 Hz 0,17 mV 0,66 mV 3,805 182 Hz 0,16 mV 0,60 mV 3,706 175 Hz 0,15 mV 0,64 mV 4,307 173 Hz 0,15 mV 0,68 mV 4,508 165 Hz 0,15 mV 0,56 mV 3,709 145 Hz 0,13 mV 0,46 mV 3,5010 120 Hz 0,11 mV 0,60 mV 5,50
2. Hubungan antara frekuensi masukan dengan penguat tegangan yang didapatkan
adalah sebanding, yaitu semakin besar frekuensi masukan maka akan semakin besar
penguatnya dan begitu juga sebaliknya.
DAFTAR PUSTAKA
Hendro. 1990. Petunjuk Praktikum Elektronika. Bandung: Institut Teknologi Bandung
Praktikum Elektronika 1
Storr, Wayne. 2012. Basic Electronic Tutorials. Available at [http://www.electronics
tutorials.ws/filter/filter_3.html]. accesed on October 12th 2012
Sutrisno. 1986. Elektronika:teori dasar dan penerapannya jilid I. Bandung : ITB
Praktikum Elektronika 1
DOKUMENTASI
Praktikum Elektronika 1