Percobaan 6 Fix

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 Percobaan 6 Fix

    1/26

    PERCOBAAN VI

    ANTIHIPERGLIKEMIA

    I. TUJUAN

    1. Melakukan induksi hiperglikemi terhadap hewan coba

    2. Membandingkan potensi antihiperglikemi bahan sintesis dan bahan alam

    II. DASAR TEORI

    Diabetes melitus merupakan suatu penyakit yang terjadi

    akibat adanya gangguan pada metabolime glukosa, disebabkan

    kerusakan proses pengaturan sekresi insulin dari sel-sel beta.

    Insulin, yang diahasilkan oleh kelenjar pancreas sangat penting

    untuk menjaga keseimbangan kadar glukosa darah. Kadar glukosa

    darah normal pada waktu puasa antara 60-10 mg!dl, dan dua jam

    sesudah makan dibawah 1"0 mg!dl. #ila terjadi gangguan pada

    kerja insulin, baik secara kualitas maupun kuantitas, keseimbangan

    tersebut akan terganggu, dan kadar glukosa darah cenderung naik

    $hiperglikemia%.

    $Kee dan &ayes,1''6( )jokroprawiro,1''*%

    Diabetes melitus adalah gangguan metabolisme yang ditandai

    dengan hiperglikemia dan glukosuria yang berhubungan dengan

    abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang

    diakibatkan kurangnya insulin yang diproduksi oleh sel + pulau

    angerhans kelenjar ankreas baik absolut maupun relatie.

    $&erman, 1''/( dam, 000( ukandar, 00*%.

    Kelainan metabolisme yang paling utama ialah kelainan

    metabolisme karbohidrat. 2leh karena itu, diagnosis diabetes

    melitus selalu berdasarkan kadar glukosa dalam plasma darah.

    $&erman, 1''/( dam, 000%.

    Diabetes melitus merupakan salah satu jenis penyakit yang

    ditandai denganmeningkatnya kadar glukosa darah $hiperglikemia%

    sebagai akibat dari rendahnya sekresi insulin, gangguan e3ek

    insulin, atau keduanya. Diabetes mellitus bukan merupakan patogen

    melainkan secara etiologi adalah kerusakan atau gangguan

    1

  • 8/18/2019 Percobaan 6 Fix

    2/26

    metabolisme. 4ejala umum diabetes adalah hiperglikemia,poliuria,

    polidipsia, kekurangan berat badan, pandangan mata kabur, dan

    kekurangan insulin sampai pada in3eksi. &iperglikemia akut dapat

    menyebabkan sindrom hiperosmolar dan kekurangan insulin danketoasidosis. &iperglikemia kronik menyebabkan kerusakan jangka

    panjang, dis3ungsi dan kegagalan metabolisme sel, jaringan dan

    organ. Komplikasi jangka panjang diabetes adalah

    macroangiopathy, microangiopathy, neuropathy, katarak, diabetes

    kaki dan diabetes jantung.

     $5einauer et al, 00%.

    4ejala penyakit diabetes melitus dari satu penderita ke

    penderita lainnya tidak selalu sama. 4ejala yang disebutkan

    dibawah ini adalah gejala yang umumnya timbul dengan tidak

    mengurangi kemungkinan adanya ariasi gejala lain. da pula

    penderita diabetes melitus yang tidak menunjukkan gejala apa pun

    sampai pada saat tertentu.

    $)joktoprawiro, 1''*%.

    1. ada permulaan, gejala yang ditunjukkan meliputi tiga 7 yaitu8

    a. oli3agia $meningkatnya na3su makan, banyak makan%b. olidipsia $meningkatnya rasa haus, banyak minum%c. oliuria $meningkatnya keluaran urin, banyak kencing%

    Dalam 3ase ini biasanya penderita menunjukkan berat badan

    yang terus meningkat, bertambah gemuk, mungkin sampai terjadi

    kegemukan. ada keadaan ini jumlah insulin masih dapat

    mengimbangi kadar glukosa dalam darah. $Kee dan &ayes,1''6( )jokroprawiro, 1''*%.

    . #ila keadaan diatas tidak segera diobati, kemudian akan timbulgejala yang disebabkan oleh kurangnya insulin, yaitu 8

    a. #anyak minum

    b. #anyak kencing

    c. #erat badan menurun dengan cepat $dapat turun 9-10 kg

    dalam waktu -" minggu%

    d. :udah lelah

  • 8/18/2019 Percobaan 6 Fix

    3/26

    e. #ila tidak lekas diobati, akan timbul rasa mual jika kadar

    glukosa darah melebihi 900 mg!dl, bahkan penderita akan jatuh

    koma $tidak sadarkan diri% dan disebut koma diabetik.

    Koma diabetik adalah koma pada penderita diabetes melitusakibat kadar glukosa darah terlalu tinggi, biasanya 600 mg!dl atau

    lebih. Dalam praktik, gejala dan penurunan berat badan inilah yang

    paling sering menjadi keluhan utama penderita untuk berobat ke

    dokter.

    $)jokroprawiro, 1''*%

    Kadang-kadang penderita diabetes melitus tidak menunjukkan

    gejala akut $mendadak%, tetapi penderita tersebut baru

    menunjukkan gejala setelah beberapa bulan atau beberapa tahun

    mengidap penyakit diabetes melitus. 4ejala ini dikenal dengan

    gejala kronik atau menahu.

     $Kat;ung, 00%

    4ejala kronik yang sering timbul pada penderita diabetes adalah

    seperti yang disebut dibawah ini 8

    1. Kesemutan

    . Kulit terasa panas, atau seperti tertusuk-tusuk jarum

    /. 5asa tebal pada kulit telapak kaki, sehingga kalau berjalan seperti

    diatas bantal atau kasur

    ". Kram

    9.

  • 8/18/2019 Percobaan 6 Fix

    4/26

    Klasi>kasi dan ?tiologi Diabetes :ellitus

    1. Diabetes :ellitus tergantung Insulin $D:)I, tipe 1%

    Diabetes mellitus tergantung insulin $D:)I atau IDD:%

    merupakan istilah yang digunakan untuk kelompok pasien diabetesmellitus yang tidak dapat bertahan hidup tanpa pengobatan insulin.

    enyebab yang paling umum dari IDD: ini adalah terjadinya

    kerusakan otoimun sel-sel beta $+% dari pulau-pulau angerhans.

    $Kat;ung, 00%

    Kebanyakan penderita IDD: berusia masih muda, dan usia

    puncak terjadinya serangan adalah 1 tahun. @amun demikian, 10A

    pasien diabetes diatas 69 tahun merupakan pengidap IDD:.

    $Kat;ung, 00%.

    IDD: dapat juga disebabkan adanya interaksi antara 3aktor-

    3aktor lingkungan dengan kecenderungan sebagai pewaris penyakit

    diabetes mellitus. &al ini menunjukkan bahwa IDD: dapat timbul

    karena adanya hubungan dengan gen-gen pasien dan dapat pula

    dipicu oleh 3actor lingkungan yang ada, termasuk bermacam-

    macam irus.

    $Bones and 4ill, 1''*( )unbridge and &ome, 1''1%.

    . Diabetes mellitus tidak tergantung Insulin $D:))I ,)ipe II%

    Diabetes mellitus tidak tergantung insulin $D:))I atau @IDD:%

    merupakan istilah yang digunakan untuk kelompok diabetes

    mellitus yang tidak memerlukan pengobatan dengan insulin supaya

    dapat bertahan hidup, meskipun hampir 0A pasien menerima

    insulin dengan tujuan untuk membantu mengontrol kadar glukosa

    darah. @IDD: biasanya ditunjukkan oleh adanya kombinasi yang

    beragam dari tahanan insulin dan kekurangan insulin.

    $)unbridge and &ome, 1''1%.

    Obat Antidiabetes

    Insulin adalah hormon yang disekresi oleh sel + pulau

    angerhans dalam pankreas. #erbagai stimulus melepaskan insulin

    dari granula penyimpanan dalam sel +, tetapi stimulus yang paling

    kuat adalah peningkatan glukosa plasma $hiperglikemia%. Insulin

    "

  • 8/18/2019 Percobaan 6 Fix

    5/26

    terikat pada reseptor spesi>k dalam membran sel dan memulai

    sejumlah aksi, termasuk peningkatan ambilan glukosa oleh hati,

    otot, dan jaringan adipose.

    $Kat;ung, 00%.Insulin adalah polipeptida yang mengandung 91 asam amino

    yang tersusun dalam dua rantai $ dan #% dan dihubungkan oleh

    ikatan disul>da. uatu prekursor, yang disebut proinsulin, dihidrolisis

    dalam granula penyimpan untuk membentuk insulin dan peptida <

    residual. 4ranula menyimpan insulin sebagai kristal yang

    mengandung ;ink dan insulin.

    4lukosa merupakan stimulus paling kuat untuk pelepasan

    insulin dari sel-sel + pulau angerhans. )erdapat sekresi basal yang

    kontinu dengan lonjakan pada waktu makan. el-sel + memiliki

    kanal K C yang diatur oleh adenosin tri3os3at $)% intraselular. aat

    glukosa darah meningkat, lebih banyak glukosa memasuki sel + dan

    metabolismenya menyebabkan peningkatan ) intraselular yang

    menutup kanal). Depolarisasi sel Depolarisasi sel + yang

    diakibatkannya mengawali inuks ion

  • 8/18/2019 Percobaan 6 Fix

    6/26

    dan agen-agen hipoglikemia. gen-agen yang baru digunakan

    sebagai kontrol diabetes mellitus adalah obat-obat dari golongan

    sul3onilurea, biguanida, turunan thia;olidinedione, dan insulin

    $diberikan secara injeksi%. :eskipun obat-obat ini telah digunakansecara intensi3 karena e3ek yang baik dalam kontrol hiperglikemia,

    agen-agen ini tidak dapat memenuhi kontrol yang baik pada

    diabetes mellitus, tidak dapat menekan komplikasi akut maupun

    kronis.

    (Galacia et.al , 2002)

    . ekretagok Insulin

    ekretagok insulin mempunyai e3ek hipoglikemik dengan cara

    stimulasi sekresi insulin oleh sel + pankreas. 4olongan ini meliputi8

    1. 4olongan sul3onylurea2bat ini hanya e3ekti3 pada penderita diabetes melitus tipe

    yang tidak begitu berat, yang sel-sel + masih bekerja cukup

    baik.:ekanisme kerja dari golongan sul3onilurea antara lain8a. :erangsang 3ungsi sel-sel + pulau angerhans pancreas

    agar dapat menghasilkan insulin.

    b. :encegah $inhibisi% konersi glikogen hati kembali ke

    glukosa.

    c. :eningkatkan penggunaan glukosa darahul3onilurea dibagi dalam dua golongan!generasi yaitu8

    a. 4enerasi pertama meliputi8 )olbutamide, cetoheFamide

     )ola;amide,

  • 8/18/2019 Percobaan 6 Fix

    7/26

    mempunyai masa tinggal yang lebih singkat dan tidak dapat

    menurunkan kadar glukosa darah puasa.

     $oegondo, 006%

    #. ensiti;er Insulin4olongan obat ini meliputi obat hipoglikemik golongan

    biguanida dan thia;olidinedione, yang dapat membantu tubuh untuk

    meman3aatkan insulin secara lebih e3ekti3.

     $Depkes 5I, 009%

    1. 4olongan #iguanida

    aat ini golongan biguanid yang banyak dipakai adalah

    met3ormin.

    :ekanisme kerja golongan biguanid $met3ormin%8

    a. :eningkatkan glikolisis anaerobik hati.

     b. Meningkatkan uptake glukosa di jaringan perifer atau mengurangi

    glukoneogenesis.

    c. :enghambat absorpsi glukosa dari usus.

    $&erman, 1''/( oegondo, 006%

    . 4olongan )hia;olidinedione atau 4lita;on

    Golongan obat ini mempunai efek farmakologis untuk meningkatkan

    sensiti!itas insulin. Glita"on merupakan agonist pero#isome proliferator$

    acti!ated receptor gamma (%%&') ang sangat selektif dan poten. 'eseptor 

    %%&' gamma terdapat di jaringan target kerja insulin aitu jaringan adiposa,

    otot skelet dan hati, sedang reseptor pada organ tersebut merupakan regulator 

    homeostasis lipid, diferensiasi adiposit, dan kerja insulin. Glita"on dapat

    merangsang ekspresi beberapa protein ang dapat memperbaiki sensiti!itas

    insulin dan memperbaiki glikemia, seperti G* 1, G* +, p-alpha%$/ 

    dan uncoupling protein$2 (%)

    (oegondo, 2003)

    =

  • 8/18/2019 Percobaan 6 Fix

    8/26

    loksan

  • 8/18/2019 Percobaan 6 Fix

    9/26

     

    B. BAHAN

    1. uspensi &loksan 1-0mg5kg66 tikus

    2. uspensi Glukosa 2,1+ gram5kg66 tikus

    /. uspensi Glibenklamid (ontrol positif)

    +. arutan M 7a 0,-8 (ontrol negati!e)-. uspensi 9kstrak 'osela -00mg5kg66

    C. HEWAN UJI

    - ekor tikus :antan %utih

    IV. SKEMA KERJA

    '

    4alam kelompok besar

    dibagi menjadi 2 kelompok 

    &loksan ( 1-0 mg5g 66 )

    / hari sebelum praktikum

    Glukosa (2,1+ g5g 66)

     pada hari ;

    4ihitung gula darah normal 4ihitung gula darah normal

    %emberian aloksan selama /

    hari

    lp. 1

    Glibenklami

    d (1,<

    mg5g66)

    4ihitung gula darah

    emberian aloksan %emberian sediaan

    4ihitung gula darah

    %emberian glukosa selama 1

     jam

    lp. 2

    'osela (-00

    mg5g66)

    lp. / M

     7a 0,-8 2,-

    ml

    lp. 3 M

     7a 0,-8 2,-

    ml

    lp. -

    'osela (-00

    mg5g66)

    lp. +

    Glibenklami

    d (1,<

    mg5g66)

  • 8/18/2019 Percobaan 6 Fix

    10/26

    V. DATA PENGAMATAN

    A. Aloksan

    B. Glukosa

    VI. PERHITUNGAN

     Aloksan 150mg/kgBB tikus secara IP 

    66 tikus terbesar 2-0 gram

    10

    4iamati selama 2 jam 4iamati selama 2 jam

    4ibandingkan

    4iuji &7&=&

  • 8/18/2019 Percobaan 6 Fix

    11/26

    misal 66 tikus 230 gram

    >-8? ([email protected]$113+.+mg)

    Misal 66 tikus terbesar 2-0 gram

    11

  • 8/18/2019 Percobaan 6 Fix

    12/26

    Misal 66 tikus terbesar 230 gram

    Kelo!ok "

    Pe#e$%an Aloksan "&'()k(BB *%kus se+a$a IP

    1. *ikus 66 1

  • 8/18/2019 Percobaan 6 Fix

    13/26

    !p ?

    +. *ikus 66 20+,@ gram

    dosis ?

    !p ?

    -. *ikus 66 202 gram

    dosis ?

    !p ?

    Kelo!ok ,

    Pe#e$%an Aloksan "&'()k(BB *%kus se+a$a IP

    1. *ikus 66 1

  • 8/18/2019 Percobaan 6 Fix

    14/26

    Pe#e$%an Gl%#enkla%- "./()k(BB

    *ikus 66 1

  • 8/18/2019 Percobaan 6 Fix

    15/26

    =p ? ? 2,2+ ml

    ". *ikus 66 12,3 g

    4o ? A 1-0 mg ? 2@,/< mg

    =p ? ? 1,+3 ml

    9. *ikus 66 21@ g

    4o ? A 1-0 mg ? /2,-- mg

    =p ? ? 2,1< ml

    Kelo!ok 2

    Pe#e#anan (lukosa ,."2($a)k(BB

    1. *ikus 66 2//.+@gram

    2. *ikus 66 2/@.0@ gram

    /. *ikus 66 202.2@gram

    Pe#e$%an (l%#enkla%- "./()k(BB

    *ikus 66 2//.+@gram

    19

  • 8/18/2019 Percobaan 6 Fix

    16/26

    Pe#e$%an Eks*$ak Rosella &''()k(BB

    *ikus 66 2/@.0@gram

    Pe#e$%an CMC Na '.&0

    *ikus 66 202.2@gram

    Kelo!ok &

     

    Pe#e#anan %n-uks% (lukosa !a-a 3e4an u5%

    4osis ? 212,-@ g # 2,1+ mg5kg 66 ? 0,+-- g ? +-- mg

      1000 g

    =p ? +-- mg ? 2,1 ml

    21@,- mg5ml

    4osis ? 1

  • 8/18/2019 Percobaan 6 Fix

    17/26

    sebanak 2,- ml pada hewan uji nomor /

     

    Pe#e$%an (l%#enkla%- se#a(a% an*%3%!e$(l%ke%k s%n*e*%k 

    4osis ? 1

  • 8/18/2019 Percobaan 6 Fix

    18/26

    4osis ? 221,0@ g # 1,< mg5kg 66 ? 0,+1@22/ mg

      1000 g

    =p ? 0,+1@22/ mg ? 2,20 ml

      21@,- mg5ml

    • Pe#e$%an eks*$ak #un(a Rosella se#a(a% an*%3%!e$(l%ke%k ala%

    4osis ? 20

  • 8/18/2019 Percobaan 6 Fix

    19/26

    #. Jula3 kua-$a* an*a$ kelo!ok 

    #Dbg ? ( #Ʃ Ʃ 1)D F ( #Ʃ 2)D F ( #Ʃ /)D $ ( #*)DƩ

      n1   n2  n/  7

      ? (20,-)D F (@0,3

  • 8/18/2019 Percobaan 6 Fix

    20/26

    M 7a (8) 9kstrak 'osella (8) Glibenklamid (8)

    12,33 3,30 13,+

    10@,-- 2/,1@ //,0@

  • 8/18/2019 Percobaan 6 Fix

    21/26

    ':  bg ?

    ?

    ? -@

  • 8/18/2019 Percobaan 6 Fix

    22/26

    (gl"cosuria. %enebab lain adalah menurunna kepekaan reseptor sel bagi insulin

    (resistensi insulin) ang diakibatkan makan terlalu banak dan kegemukan. 'ata$rata

    1,-$28 dari seluruh penduduk dunia menderita diabetes ang bersifat menurun

    (#amilial. ;arapan hidup penderita diabetes rata$rata -$10 tahun.

    :enis$:enis 4iabetes Mellitus B

    1. *ipe , :enis remaja (:u!enile, 4M1)

    %ada tipe ini terdapat dekstruksi dari sel beta pancreas, sehingga tidak 

    memproduksi insulin lagidengan akibat sel$sel tidak bisa menerap glukosa dari

    darah. arena itu kadar glukosa meningkat diatas 10 mmol5l, akni nilai ambang$

    ginjal, sehingga glukosa berlebihan dikeluarkan lewat urine bersama banak air 

    (glcosuria). 4ibawah tersebut, glukosa ditahan oleh tubuli ginjal. arena penderita

    senantiasa membutuhkan insulin, maka tipe dahulu juga disebut 44M (Insulin

     Dependent Diabetes $ellitus.

    2. *ipe , jenis dewasa (Maturit Onset, 4M2)

    a"imna mulai diatas +0 tahun dengan insidensi lebih besar pada orang

    gemuk dan pada usia lebih lanjut. Mereka ang hidupna makmur, makan terlampau

     banak dan kurang gerak badan lebih besar lagi resikona. 4M tipe ini terjadi karena

    insulin ag diproduksi sudah tidak bisa lagi mengubah glukosa menjadi glukagon

    ( insulinna sudah resisten)

    /. 4iabetes ehamilan (G4M)

    %ada wanita hamil dengan penakit gula regulasi glukosa ang ketat adalah

     penting sekali untuk menurunkan risiko akan keguguran spontan, cacat dan

    o!erweight bai atau kematian perinatal

    Mekanisme kerja obat$obat hipoglikemik oral secara umum ada + aituB

    1. Menurunkan absorbsi karbohidrat aitu golongan biguanid Metformin, dan

    &karbose dari golongan glikooksidase inhibitor.

    2. Menurunkan sekresi insulin aitu golongan sulfonilurea generasi kedua dan

    Miglitinid.

    /. Menurunkan ambilan glukosa dihati aitu golongan 6iguanid.

    +. Meningkatkan ambilan glukosa dijaringan peri!er aitu golongan sulfonil

    urea generasi kedua tiasolidindion dan biguanid.

    nsulin adalah hormone ang dilepaskan oleh pancreas, merupakan "at utama

    ang bertanggung jawab dalam mempertahankan kadar gula darah ang tepat. nsulin

  • 8/18/2019 Percobaan 6 Fix

    23/26

    menebabkan gula darah berpindah ke dalam sel sehingga bisa menghasilkan energ

    atau disimpan sebagai cadangan makanan. %ada praktikum ini, dilakukan percobaan

    untuk memahami efek farmakologi obat anti diabetes, sehingga dilakukan pengujian

    glukosa darah pada tikus dengan menggunakan alat glukometer. %rinsip kerja dari alat

    glukometer secara elektrokimia aitu berdasarkan pada pengukuran potensial (daa

    listrik) ang disebabkan oleh reaksi dari glukosa dengan bahan pereaksi glukosa pada

    elektroda strip. ampel darah diserap masuk ke dalam ujung strip uji berdasarkan

    reaksi kapiler. &pabila darah mengisi ruang reaksi pada uji strip, alium Jerisianida

    diuraikan dan glukosa sampel dioksidasi oleh en"im glukosa oksidase menebabkan

     penurunan bilangan oksidasi. &plikasi jumlah !oltase ang konstan dari melerasi

    mengoksidasi alium ;eksasianoferat () kembali pada alium ;eksasianoferat ()

    dan memberikan elektron. 9lektron ini ang dihasilkan untuk menimbulkan arus

    sebanding dengan kadar glukosa pada sampel. etelah waktu 30 detik, konsentrasi

    glukosa dalam sampel ditaangkan pada laar monitor.

    %ada praktikum ini kelompok besar dibagi menjadi dua kelompok dengan

     penginduksian menggunakan &loksan dan Glukosa. 4imana &loksan merupakan suatu

    substrat ang secara structural adalah deri!ate pirimidin sederhana, aloksan itu sendiri

    diperoleh secara murni dari oksidasi asam urat oleh asam nitrat. &loksan merupakan

     bahan kimia ang digunakan untuk menginduksi diabetes pada hewan uji (tikus).

    4engan diberikanna aloksan merupakan cara ang cepat untuk menghasilkan kondisi

    diabetic eksperimental (hiperglikemik) pada hewan uji , aloksan dapat diberikan secara

    intra!ena (.=), intraperitonial (.%) atau subcutan (.) pada hewan uji. 4iberi

    suspensi aloksan dengan tujuan perusakan sel beta pankreas, sedangkan pada 'osella

    Mekanisme kerjana adalah senawa aktifna membantu melancarkan peredaran darah

    dengan mengurangi derajat !iskositas (kekentalan) darah, dengan begitu kerja jantung

    memompa darahpun semakin ringan dan otomatis tekanan (darah) rendah, semua itutak lepas dari peran asam organik polisakarida dan fla!onoid ang terkandung di

    dalamna. %enakit metabolic ang disebabkan oleh aloksan adalah diabetes militus.

    4iabetes militus merupakan suatu penakit metabolic dengan karakteristik 

    hiperglikemia ang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduana

    ang saling berhubungan dengan kerusakan jangka panjang, disfungsi atau kegagalan

     pada beberapa organ tubuh. &loksan itu sendiri memiliki kemampuan untuk merusak 

    sel P$pankreas.

    /

  • 8/18/2019 Percobaan 6 Fix

    24/26

    %ercobaan ini digunakan alat glukometer, dengan alasan bahwa alat glikometer 

    merupakan alat ang otometik memudahkan dalam memperoleh hasil glokosa darah,

     periksaan dengan menggunakan alat ini memerlukan waktu ang reltif singkat, akurat,

    waktu tesna minimal /0 detik. &dapun cara penggunaan dari alat glukometer tersebut

    aitu penaiapan alat dan strip glukotest, masukka strip glukotest kedalam bagian

    ujung glukometer, teteskan darah pada tempat reagen strip glukotest, kemudian dibaca

    kadar gula ang tertera pada laar glukometer, dimana mekanisme kerja dari alat

    glukometer aitu dalam strip terdapat en"im glukooksigenase ang mana jika sampel

    darah mengenai strip maka akan langsung terbaca oleh glukometer.

    %ada percobaan kali ini dilakukan dengan membandingkan efek dari obat$obat

    anti diabetes melitus golongan sulfonlurea aitu Glibenklamin, 9kstrak 'osella, dan

    M 7a 0.-8 sebagai control negati!e.&dapun hasil dari 8 penurunan setelah induksi aloksan pada obat glibenclamid

    aitu sebesar -0.3@ 8 sedangkan pada ekstrak rosella didapat hasil 8 penurunan

    setelah induksi aloksan sebesar 2/.-3 8 serta pada control negati!e ang diberi M

     7a diperoleh 8 penurunan sebesar 3./8.

    4ari hasil kelompok ang mendapat perlakuan penginduksian aloksan dapat

    disimpulkan bahwa obat golongan sulfonlurea aitu Glibenklamin memberikan efek 

    ang lebih cepat bila dibandingkan dengan 9kstrak 'osella, dan M 7a 0.-8

    sebagai control negati!e. ;al ini dapat dilihat dari penurunan kadar glukosa darah tikus

    dari pengukuran setelah dipuasakan. adar glukosa tikus menurun dan mendekati

    kadar glukosa normal aitu @< mg5dl. 4imana adar glukosa normal manusia adalah

    @0 mg $ 120 mg5dl sedangkan pada tikus 32$1@- mg5dl.

    elain itu hasil dari 8 penurunan setelah pembebanan glukosa pada obat

    glibenclamid aitu sebesar /+./+8 sedangkan pada ekstrak rosella didapat hasil 8

     penurunan setelah pembebanan glukosa sebesar 1-.

  • 8/18/2019 Percobaan 6 Fix

    25/26

    edangkan dilihat dari hasil perhitungan ana!a pada perlakuan penginduksian

    aloksan menunjukkan tidak adana perbedaan pada persentase penurunan kadar 

    glukosa dalam darah baik setelah penambahan glibenklamid, ekstrak rosella, dan M

     7a 0.-8. 6egitu juga pada perlakuan pembebanan glukosa tidak ada perbedaan antar 

    kelompok pada persentase penurunan glukosa dalam darah baik. eharusna hasil

     perhitungan ana!a menunjukkan adana perbedaan antar kelompok karena pada obat

    glibenklamid memiliki efek menurunkan kadar glukosa dalam darah sedangkan M

     7a 0.-8 tidak memiliki efek karena sebagai control negati!e.

    ;al ini sesuai dengan literatur ang menebutkan bahwa penurunan kadar 

    glukosa darah ang terjadi setelah pemberian sulfonilurea disebabkan oleh

     perangsangan sekresi insulin dipankreas. ifat perangsangan ini berbeda dengan

     perangsangan oleh glukosa, karena ternata pada saat hiperglikemia gagal merangsang

    sekresi insulin dalam jumlah ang mencukupi, obat$obat tersebut masih mampu

    merangsang sekresi insulin. tulah sebabna mengapa obat$obat ini sangat bermanfaat

     pada penderita diabetes dewasa ang pankreasna masih mampu memproduksi insulin.

    &dana beberapa faktor kesalahan ang mungkin mempengaruhi data ang

    diperoleh aitu, penimbangan dosis ang kurang tepat, pemberian induksi maupun

    obat ang kurang sesuai dengan !olume pemberian, penondean ang kurang tepat,

     pemberian induksi aloksan secara intra peritoneal ang kurang tepat sasaran,

     pengecekan gula ang salah, darah ang teridentifikasi hana sedikit sehingga hasilna

    kurang optimal atau tidak terbaca

    VIII. KESIMPULAN

    4ari praktikum ang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahan obat paling

    efektif dan 8 penurunanna paling besar aitu glibenklamid dibandingkan dengan

    ekstrak rosella pada perlakuan penginduksian aloksan, sedangkan pada pembebanan

    glukosa pemberian glibenklamid tidak memberikan efek penurunan kadar glukosa

    dalam darah.

    4ari hasil perhitungan ana!a pada perlakuan penginduksian aloksan dan

     pembebanan glukosa menunjukkan tidak adana perbedaan antar kelompok pada

     persentase penurunan kadar glukosa dalam darah.

    I9. DA8TAR PUSTAKA

    ee, :.. dan ;aes 9. '.1

  • 8/18/2019 Percobaan 6 Fix

    26/26

    &dam, :.M.J.2000.lasifikasi dan kriteria diagnosis diabetes melitus ang baru.

    )ermin Dunia 'edokteran *o. 1+ 

    ukandar, 9. Q., :. igit,..&dnana, &. &. %. etiadi, usnandar.200. I-

     %armakoterapi.:akartaB %enerbit %*. J %enerbitan

    *jokroprawiro,&.1