Upload
widhyanto-muttaqien
View
50
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Sekumpulan Puisi
Citation preview
1
percakapan dengan david tobing Widhyanto
Muttaqien Ahmad
buku puisi
KEDAI buKu SINAu
2
3
percakapan dengan david tobing
buku puisiWidhyanto Muttaqien Ahmad
KEDAI buKu SINAu
4
Judul: Percakapan Dengan David TobingKumpulan Puisioleh: Widhyanto Muttaqien Ahmad Penerbit Kedai buku Sinau, 2014 ix + 127 hal: 11,5 x 17,5 cm
1. PuisiSastra Indonesia
Gambar Sampul Depan: Foto oleh David TobingTata Letak Sampul dan Isi: Wees Skool
Katalog Dalam TerbitanISbN: 978-979-15449-8-6
Penerbit Kedai buku SinauPemesanan buku via sms atau w.a ke 0815 8840310atau email: [email protected]
ii
5
iii
Visi ruang belajar ruang
Misigerakan literasi dan melek budaya
Layanandokumentasi, riset, dan pengembangan1.
sekolah partisipatif 2. tata ruang•
video partisipatoris•
kursus dan workshop 3. penulisan kreatif•
metodologi penelitian •seni dan kriya•
film •
6
Widhyanto Muttaqien Ahmad lahir dan besar di Jakarta. Kini berdagang
buku, menyeduh kopi, dan bekerja sebagai peneliti lepas.
iv
Sec2:1
Daftar Isi
(SEbuAH) KISAH MAJENuN DAN (bELuM) bERAKHIR Plateu 2Malam di Semarang 3setelah membaca (se)buah sajak 4Perjalanan 1, Mahulu 6Malam di Palembang 7Apakah ini sebuah pertanyaan tentang kemungkinan 8Perjalanan 2, Malakuli 20Jika nanti 21Musim 22Ciliwung 23Perjalanan 3, Coffee Cantata 24Sebab bawang 25Perjanjian 26jam dua dinihari 27Malam di Gaza 28(Sebuah) kisah majenun dan (belum) berakhir 29Perjalanan 4, batu 30Teduh 31Malam di Papua 32kucing hitam di lantai sembilan memandang bulan di jendela basah hujan 33buat: wildan 34Katumburi 35Disonansi Rock ‘N Roll 36doa puputan 39Rencana Kontijensi 40malam sebuah laporan 41rasa kopi 42Di Tempat Jack 43sajak sepatu 44
v
2
PERCAKAPAN DENGAN DAVID TObING Percakapan 1 46Percakapan 2 47Sebuah siang di sebuah kedai kopi yang merahasiakan namanya sendiri bersama pujangga yang tidak mengucap sastra 48Percakapan 3 50Percakapan 4 51Percakapan 5 52seorang penyair dan perempuan yang diincarnya 53Kwatrin talkin 54buat Ibrahim 55di bangku tunggu 56Percakapan 6 57Percakapan 7 59Kepada bung 60sebuah topi 61seperti yang pernah kupertanyakan 62Percakapan 8 63Percakapan 9 64Percakapan 10 65Sympathy for The Devil 66tubuh (puisi) 68apa yang dilakukan ikan ketika letih 69dunia telah tua 71Seperti Itu 73jika tuhan marah 74sip 75Tanah Karang 76Percakapan 11 78
MENGAPA AKu SELALu MENYuKAI TAMAN Senja di perjalanan 80beranda rumah 81ruang tengah 82
vi
3
vii
ruang tidur 83samping rumah 84Rumah 85kampung halaman yang jauh 87Dunia dalam sebuah kamar tidur 89Malem satu babak 91Tetangga 94Pantun Ambu 96Kemana orang-orang pergi 97Pernah kutuang laut 100buat: Paz 101Mengapa aku selalu menyukai taman 103Setumpuk malam dengan mimpi yang sama 105kubah langit 106Sungai kita sekarang 108mata malam 110ketika hujan 111usai persetubuhan 112A-Z menata rumah 114tentu tuhan tidak menciptakan dada dan pinggul hanya untuk mata 116buat alejandra pizarnik 117Kapan 118dalam perjalanan ke pedalaman yang (tidak lagi) asing namun tidak lagi memiliki masa depan 119banda 121Rambut 122epitaf 125
4
viii
Tapi,
dapatkah kehidupan seseorang menjadi sebuah seni.
Mengapa lampu atau rumah dapat menjadi objek seni, tapi
kehidupan kita sendiri tidak. (Foucault, 1983)
1
(SEbuAH) KISAH MAJENuN DAN
(bELuM) bERAKHIR
2
Plateucahaya keluar dari gelapnya. dataran tinggi ini seperti berenang di dalamnya. Raja Ali Haji, pusang, kepada fikiran sesak dan walang1. ‘dari jendela kulihat dua ekor anjingku terbang mengelilingi langit di atas halaman rumah2’ . tapi itu langit malam. dua orang bercakap-cakap selama berabad-abad. tak ada yang hilang. kutipan semakin rindang, bercabang-dahan. sebuah pena membujur di langit. dua anjing, satu kelinci, dan sang pemburu melihat sebuah peta yang gaib di langit jadi musim pembuka sawah-ladang. dataran tinggi ini seperti cahaya yang memeriksa abjad di kepala. seakan usia langit sama dengan usia padi yang menjadi beras hendak kutanak. setiap malam anak-anak bercerita tentang serial sekolah dan ninja, kisah lain yang kutempatkan di langit paling malam. sajak tentang lawan saling pandang dengan cahaya yang keluar dari mulut anak. dataran tinggi ini kini penuh dengan tawa penasaran dan kedipan heran, umurnya sama dengan padi, kelinci, anjing, dan bintang.
2014
[1]Hooykaas, C. Penjedar Sastra. Terjemahan Raihoel Amar gl. Datoek besar. Penerbit Jb. Wolters-Groningen, Jakarta (dijelaskan pusang yang dimaksud oleh Raja Ali Haji adalah pusing, agar rima terjaga maka diganti pusing menjadi pusang)
[2] Dikutip dari sajak dua ekor anjing di dataran tinggi, Afrizal Malna, Dalam teman-temanku dari atap bahasa (2008)
3
Malam di Semarang di penginapanseorang kawan membaca pesan
cinta tidak berkeliaran (walau) tidak mengenal jam malam
di pantaidua bayangan menggoyang bulan seekor ikan dan nelayan cemas akan masa depan- di lamun gelombang dan lengkung karang -
2013
4
setelah membaca (se)buah sajaktempat teristimewamungkin rumah
di situ waktu batas percayanelan semua mata ruparupa benda bergerak
menyusun keteganganmenyisipkan ketenangan
tempat teristimewamungkin rumah
sajak
tidak ada dukauntuk sajak yang jadi kata-kata seperti Adam bertemu Hawasaling menyapamemahami pandangan pertamaanak-anaknya mengucap - terkutuklah, syair yang tidak menyimpan rahasia - mengupas lembar demi lembar airmata di antara kangen dan bahaya ada makanan dan tempat berteduh
disana, kata-kata hidup rahasia menjadi hangat
5
tempat teristimewa (mungkin) milik masa depan
yang pergi ke dalam diri terbukapelayan segala
tempat teristimewa (se)buah sajak
yang terus mudabergoyang sampai cahaya
menembus biji
berbiak
bakal
lepas.
2012
6
Perjalanan 1, Mahulu
aku mencarimu ke arah bunyi
berjalan lebih jauh lagi
2014
7
Malam di Palembang di kepalaku ada semacam perahumengeluarkan nada ganjil seperti dering handphonelagu tak besyairtibatiba gelombang kata-kata membawa genit di busanya‘nggak ada yang gratis abang’di kampung Ayibdaging durian menyusuri belepotan di lidah dan tanganrasanya riuh seperti berjalan di atas sengmembuatku mabuk ditimpa bulandi atas sungai Musikerlip lampumata yang meniputapi lidahku telah mahirmembelah durianmencium dan meremas durinyamendengarnya mengucap‘nggak ada yang gratis abang’
2013
8
Apakah ini sebuah pertanyaan tentang kemungkinan
all the leaves is brown, and the sky is grey/ I pretend to pray1
daun kisahberisi gaib usialepas jarak antara masa depan adalah - matahari, angin, hujan, dan sebuah tulisan -kumpulkan semua wajah kerjap riang pemetik teh senyum ulat di daun pisang renyah seledri digenggam tukang bubur daun benalu menumpang nasib hangat kayu kupu-kupu menyimpan waktu di sayapnya orang-orang bersikeras membuatnya abadikisah daunsepertinya sederhanasilsilah nama-nama di ekor batang cabang dan ranting nama-nama menjadi seribu satu terpetik, menjadi nama kembaliyang patah yanggagal tumbuhmenunggu alam yang rahim daun kisahdaun logikaditanam dan diperambuah tangan klorofil
9
yang rumit dan mikrokospik penjelasannyalihatlah, ada pepaya, mangga, pisang, dan jambu pada sebuah lagudan jus stroberi di restoran langgananmuDescartes menyebutnya tuan dan pemilik alamdaun yang jatuhmengantar pada kuasa -matahari bisa menguningkan semua benda, juga bisa digeser ke lain arah-tapi Tuhan dan tuan telah pergisilahkan masuk, rumah-rumah runtuh, masjid tinggal gema, ke puncak jalan-jalan berliku-padat merayappepatah Yahudi mengatakan, Ketika Manusia berpikir Maka Tuhan Tertawakawanku David Tobing mengatakan rest in philosophymungkin ada benarnya, semua telah hampatapi sebuah hampa bukanlah semata kosong belaka daun tawadaun massadaun lenyap Gambar yang diperbincangkan orang tentang saya lebih riil dari diri aktual saya, kata Kundera dimana akan kubayangkan diri yang tenggelamyang tertanam dalamtak ubah tak tentuyang paling masuk akal: menyanyikan lagu Nina bobo kepada anak, mengantarnya pergi sekolah untuk kali pertama, mencebokinya sambil mengatakan, wah kamu sudah besar sekarang
10
- lihat apa yang telah kau makan seharian-yang paling masuk akal: memecat pegawai yang tidak suka bekerja dan celamitan, mencatat daftar belanjaan dan inventaris, menabung seperak demi seperak, membersihkan rumah dan halamanyang paling masuk akal: saat orang-orang yang berkhotbah pagi hari masuk berita sore karena korupsi saat anak-anak bertanya tentang rupa orang jahat yang tidak menggunakan topeng seperti dalam kisah batman atau Spidermanyang paling masuk akal: ngoyo kerja serabutan untuk sekadar membeli beras, dan menerima kenyataan bahwa setiap berutang seperti bersiap kehilangan satu temanyang paling masuk akal: Kb setelah anak ke tiga. Karena dua anak tidak berselisih dalam sebuah jajak pendapat, kita sibuk berpura-pura memihak satu di antaranya, sebab netral sebuah pilihan palsuyang paling masuk akal: mempertanyakan apakah puisi dapat gagal dalam kehidupan bagi dirinya atau untuk orang lainyang paling masuk akal: menjadi peneliti untuk diri sendiri, mengamati laku pribadi, memihak pada yang berhak
11
yang paling masuk akal: berkemah di pekan musim penghujan, bercerita betapa rumah bisa menjadi tempat yang sangat nyamanyang paling masuk akal: percaya bahwa daun-daun tak butuh diceritakan tentang masa depan, ia berjemur dan riang, layu dan hilangyang paling masuk akal: mengajar anak bersepeda, mengajaknya menanam pohon, bermain layangan bersama di lapangan, dan mendengar keajaiban di sisa makan malam daun kisahberisi jalanberbicara padamu akan waktu datang waktu lewat waktu sampai waktutepat waktu lapuk di jam tangan di jam dinding dia punyaadakah waktu itumenghunus logikaatau menghumus di usiaSiapa sanggup menjawabnya tanpa teori, sebab waktu adalah uban di kepala
dan kau akan lihat 25 tahun ke depan kecurangan Pemilu 2009 diumumkan dan waktu mengubah kasihan menjadi cinta berkepanjangan sebab telanjang 25
12
tahun ke depan cuma kenangan atau cerita tentang bilah angan, panjang dan pendek, menyelinap di sekitar keriput susu dan di lekuk paha dan bila kau perempuan, berharaplah pada suatu layanan lekas dan sedap itulah sebuah kesalahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang, menduga tanpa pernah membayangkan pembusukkan dan osteoporosis yang diidap masyarakat kebanyakan, yang kehilangan bobot, daya pikir, dan hilangnya generasi masa depan yang terus keracunan
daun-daun terus berjatuhansela siang dan malamhari-hari seperti layak ditinggalimenyentuh silamsaat perempuan masih sembunyi untuk mandi di kalisaat mata masih malu menatap ibusaat ibu masih mendongengi bintang-bintangsaat itu lalu siapa punyasejarah memandikan anak-anak di sekolah. sejarah yang bukan suci dari hadas besar dan kecil. sejarah yang sementara. dongeng bintang-bintang dan dongeng binatang-binatang, serupa dengan mitologi pahlawan. kali ini buaya dermawan dan kancil bukan pemenang licik. dongeng bukan tentang kiri dan kanan. harimau bukan raja hutan di Vietnam sebab tikuslah yang mengusir anak baru gede dan labil dari Amerika yang gemar menenteng senjata. Dongeng tentang sebab perang tanpa standar ganda. Kennedy di awal
13
tahun 1960-an mengatakan seni dalam masyarakat yang bebas bukanlah alat perang, tapi milik ruang diskursus ideologi dan sejarah mencatat jaman itu sebagai perang dingin. Obama dan Osama berumah di surga, b buat batu dan s buat es, yaitu ketika batu diganti dengan es, dua kekerasan dengan kadar dingin dan kebebalan yang sama sedang aku berdiam di dunia daun saljudaun sakuradaun pinus
luruh dan pasti
di utara tempat konferensi tentang Selatan dan sisa poros Setan, di pelosok paling udik utara dan Selatan orang-orang biasa merayakan hari dengan roti, nasi, sup panas, dan secangkir kopisebuah bom meledak bukan di tempat orang-orang rapat dan segala agama menjadi tidak bergunadi barat orang mesti ikut konstitusi, di Timur orang mesti ikut kebebasan dan demokrasi. tradisi kelu, satu-satu disebut represipelajaran pertama adalah berteriak sesuai aturan dan sopan /, lantas/ (dan) 1+1= belum tentu 2. orang-orang hilang peluang jika bukan partisan
14
daun anomalidaun komedilesat bertubrukanmenggambar chimera sebagai diri. lapis demi lapis sulit dikenali. ada mangsa di mulut memiliki ekor seperti milik sendiri. ada yang berkepakan di tangan tak jua terbang. ada yang membuang jantungnya sendiri, menggantinya dengan plastik. ada yang pusing dengan nama dan memesannya dari sebuah buku menu
daun hujandaun ladangdaun menghias langitdaun yang telanjangdaun yang menelikung cahayadaun Adam bertemu Hawasekarang berpikir sengit tentang penyakit ketika bercumbu ketika kawin ketika mulai memikirkan warisan dan setiap tindakan dibuatkan surat perjanjian dan mesti diumumkan Dongeng kinitentang daun-daunseperti lenganyang menyelamatkanmenjepit sekarangtentang udara yang dihabiskandalam air menenggelamkandi tujuhbelas Julidaun-daun menjadi obat sakit pinggang
15
sakit sendi tulang, dan selinting untuk sakit angandaun-daun berbicara di tembokbersama bob Marley kita tak pernah tahu - emak terus menanaknya dalam nasi santan dan gule pindang, minus reggae yang ambang -daun kafandaun guraudaun raibdaun kabardaun yang menjadi pintu yang mendengar maksuddaun menyimpan waktudi hijau dan kuningnya di bulu dan lapis lilinnya di jari-jari dan lekuknya di mata kitausia tampakseperti daunmenjadi merah di setiap kapilernyadimakan sapi suci atau kambing kurbandi sela gusi suku Indian atau batak Angkoladipatahkan dari batang oleh belalangtelinga mengucapnya kembali, mata memakluminya,tangan dan kaki merasukinya, dan kulit gatal karenanyausia tampakseperti tembang bersahutbahasa, algoritma, atau cuma sunyi
16
yang asik berteka-tekitentang rasa dan tanggal kadaluarsa daun kertasdaun latudaun bayangdi sungai Nildibentangkan cakrawala dihidupkan-dimatikan diabadikan-dihidangkandaun-daun dari lautdaun-daun lumutpenanda hidup yang tak kalut yang manis yang bukan perisasebuah kenangandaun pengetahuandaun amagrambertemu penulis dan sumbu dinamitnyabertemu ilmuwan dan nuklir di kepalanyadaun detonatordaun apokalipsmenghitung mundurmembilang awal sekaligus akhirtanpa hilang destinasiseperti cerita tentang sementaralogika yang fanaakhir yang tak kunjung sempurna
17
hanya selesaipada aku menjadi tanyapada anakku, sehelai daun pada batang keluargayang tak berhenti pada nama-namaseperti pengasih dan penyayang dengan maha atau kesederhanaannyaentah siapa menyebutnyatak jadi kiamat daun-daun tiba rontokterlahir kembali beliadaun peristiwakapilerisasi dari akar ke ujung daun-daunhulu daun memasak matahari untuk akar dan batangdaun sejarahtentang makam yang dialiri peziarahselamatan kandungan usia 7 bulandaun dialektikakaum pedagang yang urakanmengisi pamflet belanja yang kita percaya membawa keberuntungan miliki benda ini dan kaupun ada setialah pada produk kami dan berkorbanlah kita memilikinya hanya dengan uang muka isilah kolom garansi ikutlah asuransi dialektika sungguh terjadi, aku menjadi benda, dan surplus kecemasan menjadi tuan
18
belanjalah secara cerdas kurangi konsumsi energi akhir sebuah seni adalah keringnya minyak, batu-bara, gas bumi -dan sebuah kebaruan adalah rongsokan daur ulang, bekas pakai, dan melarang uranium untuk dunia ketiga, menggantinya dengan sawit setelah merusak hutan dan menyelundupkan kayu gelondongan, sambil memaksakan ideologi afirmasi pasar dan erotika ekonomi hijau daun-daun tersusunberabad jadi babaddaun utopiabertanya tentangmaksud baik dan maksud buruksampai pada batas samar dan sangsiia bertanya untuk apaAda hutan tropis rawa-rawa pesut jeruk purut 70 bidadari, (nanti)dan kekuasaan yang disembunyikan dalamvagina menjadi simulakra kotak suara berisi penis 19 cm (dan tiruanpenis) yang menolak masuk ke lubang yang sama tidak sama seperti pepatah keledai butadaun fetis dengan berahi dan telur Oriental, menetap, menghimpit tanpa ampun celah pikiran datang lewat tiga baris haiku hembuskan nafas terhangat
19
70 bidadari, sebuah puisidaun yang berbarisdaun kepompongdaun tinggaldaun ajaldaun kenanganseperti harum bunga kopi tempat pendahulu menyimpan tradisi. seperti kumpulan kumbang mencari jalan keluar. menyapa setiap kesempatan hai helo apa kabardaun perakdaun melankoli
musim semihari ini datanglah puisihiruplah oksigentulislah tentang dirimu yang pernah diberi namanamailah tulisanmu di luar semua kategoribersikap tempurmembaca mataharibersiap gugurtiada 2012
1. Petikan syair California Dreaming, pernah dipopulerkan oleh grup rock Soft Machine
20
Perjalanan 2, Malakuli
seperti laut yang perlahan surut lain hari waktu yang kau lahirkan berhenti
barangkali itulah sunyi
hadiah yang kau pendam buat petualang
2013
21
Jika nanti
1.
Jika nanti kita tak lagi muda lihatlah matahari
2.
Pesta, terik waktu tropikamilik kitatak sisa
3.
Kenangan itu buta lihatlah mataharisaksi tersembunyi
2013
22
MusimAda kabar membawa hujan buka bekal kita keladi, bunga pepaya, rica, dan udangudara penuh cemaraburung membawa gelombang laut di sayapnyaaku mau mengunyah dadamu saja menuang gerimis di setiap ronggasaat itu kau bercerita tentang ikan dan teripang singgahi semua telukhujan dan gelombang laut menyatu dan burung menemukan sarangnyaLarut dalam laut yang melayang
2013
23
Ciliwungada sungai telah tua datang tanpa rayu baca kampung lalu kaupun mengerti
2013
24
Perjalanan 3, Coffee Cantata1
suara biola, aroma kopi di setiap liuk jarum jamleher jenjang yang kukenal mencair, di bibir
menebak yang bakal tiba
buku-buku jari terbuka kemudianmenerima yang tidak mudah dipahami
2012
1. Coffee Cantata, komposisi dari J. S bach (1734)
25
Sebab bawang sayang, apakah bawang sebab kegelisahansiung demi siung seakan terbangtumben, baunya dinantisayang, apakah bawangmengupas lapis kulit ekonomidi dapurmu semua terhitungmestinya ada perubahan, serumu sebab sederhananasi goreng butuh matematika juga
2012
26
Perjanjian udara bersih harum mentegalekas bernyanyi dan menggodasebelum usang usia hidupbukan gula yang harus tertuang dalam pahit kopi, mimpi, atau apalah berjanjilah terus bernyanyibagi hidup dan mati berjanjilah memetik hidup sampai dipetik mati
2012
27
jam dua diniharimalam buatantenggelamkan metrominimalam kupas arkeologi tubuh lumat alpukatbuatmu kenyang gelisah sudahlahpejam sajaharap manispulang bawa kembang sudah jam dualekaslah kupas ambar betis bungalunaskanasmara sebelum Dinas Kebersihan Kotamengamuk
2012
28
Malam di GazaDi Gaza hidup terus tumbuhMenikahi nyanyian tubuh
Langit biru-abuabu Angin mendayu pelanDingin di lengan hangat perlahanHari ini beroposisi dengan apaTuhan tak mungkin kau salib ke dua kali
Di Gaza neraka tak jadi berdomisiliSayup terdengar seruan menang kembali
2012
29
(Sebuah) kisah majenun dan (belum) berakhir
Ia ikan tak punya kolam
2012
30
Perjalanan 4, batu
bunga rekahkan batuakarnya tanah huluulurkan hidup padamu
2012
31
Teduhdalam bisu semua indra, relakan air api jilati atap doa
persaksian inidebaran hati kupukupu di surga bungabermain cintasapa setiap cahayagenggam setiap tangan di setiap taman
dan senja bersegeraajak beranjak dan bergerak
2012
32
Malam di Papuahari ke tujuhdi hotel transithanya ada doaseekor anjing menggonggong malam keras kepala anggur terlanjur diminumhujan di luar mematuk jendelapaksa mata cari cahayatapi kelam tanahbenamkan segala bintang kejora menyeret ekornyamalam hampir habismenjadi kudusdan bergembiramenikmati lelehan bahagia di antara mimpi yang pedih melawan segala
2012
33
kucing hitam di lantai sembilan memandang bulan di jendela basah hujan
apa yang bisa dilakukannyaduduk menggaruk-garuk punggung dengan cakarnyamenyeringai ke atas dan ngiau serupa tertawamenghirup udara dalam-dalambersin, mungkin sedikit batuk karena debu knalpot turun terbawa hujansesekali menyimak dengan mata tajamsegaris umpatan ngiau serupa ‘jancuk’, ‘puki’, ‘ma dirodok’ atau ‘sial dangkalan’berguling ke kiri jendela bikin ngerimenguap dan pasrahdahinya berkerut kumisnya bergerakhari ini bukan hari yang tepat untuk mampusia melompatdan selamat
2012
34
buat: wildanMalam nantiunggun usiaTak bikin abu
Sebab batu-batupercik api wangi stroberibikin segala tampak muda
Malam nanti nampak menyenangkan berbahaya bagi pemula hidup sehari saja reguklah batu-batu
buat peta dengan bibir kekasih, lepaskan yang sementara gelindingkan batu-batu nyalakan sumbu
Malam nanti, abadilah awet dalam manis tebu doa-doa sekujur tubuhmu Mengucap abu Panas batu
Malam nanti
2012
35
Katumburi: ODHA
hanya butuh cahaya atau pensil warnauntuk hidup yang sebentar
2012
36
Disonansi Rock ‘N Roll betterman kata Ebes yang malas, bunda ngegoreng nasi nyanyiUltraman kata Fathi meniup bubur di sendokSatir sekarang hilang sejak pagi, sayup terdengar suara ‘mau main ke taman’, bunda nyanyi ngegoreng pagi Sebuah hariGumam tetangga di rumah tipe 22 terdengarPercakapan tidak selesai dan piring berkelontangan Teriakan Anak menangis Derum motor di-starter Aroma nakal tetangga yang barusan mandi basah Anak sekolah Persuasi tukang sayur dan pedagang tirai yang datang kepagian Kawasan yang tidak pernah didatangi pedagang koran, puji Tuhan sebuah kompleks tidak sederhana hening jam 9, ritual harian Taman Satir dan geng anak-anak usia lima tahunImajinasi tak lepas dari benakTentang suara azan yang kini dipermasalahkan menurutku cuma kurang nge-beat sungguh nge-blues merbot di masjid Al Muttaqien itu lebih serak dari Tom Waits, but it’s ok
37
Sebuah panggilan untuk menggenapi kerinduanTak terbayang 6 bulan kemudian Satir menang lomba azanusia lima setengah tahun mesti kubawa ke Cikini dan diskusi perkotaan sambil ngerujakdengan imajinasi demikian bukan saja tradisi yang ia bela tapi sejenis hibrida perkawinan antara kerongkongan dan mikropon ia akan memainkan komposisi hujan, azan, dan taman begitu saja bukan begitu dehArgumen negara jadi agama jadi sekular jadi warga kelaparan, tidak Kelaparanpeminta-minta dalam catatan kawan Herni bukan persoalan, bunga bank apalagisalahmu miskin bungjangan demonstrasi apalagi buat kemacetan di jalanseseorang sialan memaki-maki satu hari lupa 364 hari dia memerkosa trotoar-pedestrianmenyemprotkan CO2 mendiskusikan urbanitas sambil melanggar aturan kapan sialan seperti ini disudahi, setidaknya ia tahu diri
sudah azan kawanmari genapi kerinduandengarkan lonceng dan gregorian chantatau cukupkan dengan melankoli c’est la vie mari promosikan Johnny Be Good kembali
2012
38
Jakarta Ketika Air Datang1.Sekali lagi air menyusun gambar di langit kamar kuasan coklat saja tersisa aku terlatih untuk mendaur semua halyang kadung basah di Jakarta aku terlatih membuat hatiku gembira
2.Ada berita air mengetuk pintu di Manggarailewat di Kramatjati, merendam Rawajati kembali pesta di bulan Januari hujan pandai merasai hati jejak di sungai, kali, selokan, dan sisa makan di tanganmu adalah janji gerimis alam menyempurnakan imaji kita kembali saling sapa di atap rumah
3.Tak ada seorangpun di jalan aku memungut satu yang luputtak ada yang memerhatikandi kejauhan atau di kejenuhan kudekap jam itu, jarumnya sampai padaku tak ada seorangpun di jalan hanya genangan yang membuat penasaran
4.Hujan tempat mengenang Ada bulan buram kaca, joget disana Kerjap pikiran, berkejaran Atap pohon, semak bayang bukit yang indah - rimba perawanTanganku ngelayap - mastikan yang basah
2013
39
doa puputanlangit dupa asap pesan hutan yang terbakar pita awan matahari kuning kentang mata merekam hujan di buritanbianglalabosan menggantung pikiran ingin api bakar sampanagar tuhan tak pulang
2014
40
Rencana KontijensiSebuah rencana, dari satu kota ke kota lainnya Jakarta seperti hal pertama: pikiran penuh bau uang
Kita di sini sekarang, sebuah kedai remang kenang, rana membuka perlahan, Jalan tawarkan fatamorgana, lagu pujian dalam rekaman LP diulang-ulang
Hari itu kau begitu Kelaparan bercerita tentang Malang yang kau hindarkan
Rencana kedua, demikian kau menyebutnya, tak percumaJakarta - seperti hal pertama (tapi ia tak pernah lupa memandang kecemasan di garis tangan)
Hari itu kau begitu Kehausanbercerita tentang batu yang kau pikul
Kau berkata, beri aku manis pada mulutku di suatu tempat sebuah pinta terbentuk Mana mulutmu yang terbaik, aku menduga-duga janji Degup jantungnya terbaca Harapan di suaranya Kerling di persetujuannya berubah menjadi Desissamar aku mendengar Tawa ular1
2012/20131. Tawa ular, metafora yang diambil dari puisi Iqbal, Javidnama:Tersenyum dengan semuanya, dia bukan kawan siapapun - Tidak ragu lagi ular adalah ular meskipun ia tertawa.
41
malam sebuah laporanmenulis di antara garis ada buta di antara yang nyata, mata guguran hati,metafisika
dalam lembaran laporanada api yang belum jadi api membakar bunyi ada tuli memberi definisi
2012
42
rasa kopi sepanjang adukanmengendus aromamenyeruput kremadi dalamnya anak mudalelaki dan perempuanbermain-main dengan lidah merekawaktu perawan ketika itu
2012
43
Di Tempat Jack di pojok hari, ragumu hitam latu sisa bakaran hati
Dionysian, tangismu hitamtanganku hitam aku ingin menang
bumi piatu kobarkan ibudalam abu lepas dadaku
mari menyanyi panggil hujandi bumi rantau panggil kawan
udara habis bangun panggung padang kikis mainkan logika buntung
Zarathustra, bawa api itu, anakku Dia telah mati Hari ini aku ingin menang
kenapa banyak orang ingin menang, apakah itu hasil akhir kehidupanapakah kebenaran tinggal kata-kata dari bibir pemenang-pemenang semuaku menjadi lelah dan sangsi, terhadap kemenangan-kemenangan itu1
Zarathustra, kita punya naluri hewan belum pernah diganti aku ingin menang anakku
2012/141. Dipetik dari syair Lagu 4: Menang, Iwan Fals
44
sajak sepatudi antara sol sepatuterbuka dunia sebelum lupa, aku menjahitnya dengan benang matahari
aku berjalan
mejamkan mata mejamkan mata
(sebelum buta segala)
diantara sol sepatuterbuka duniakuhirup semua cahaya dari gang-gang tak bernama
2014
45
PERCAKAPAN DENGAN DAVID TObING
46
Percakapan 1aku undang kaudalam telanjangkebebasan yang rindang aku undang kaudalam anarkirahasia ilahi aku undang kaudalam kejujuransebuah pesta akal-akalan aku undang kauuntuk bunuh dirisebab di luar hanya Neraka aku undang kauke tempat paling setandi limbik paling dalam aku undang kauuntuk bertemudirimu sendiri
2012
47
Percakapan 2Jadilah, lalu sepadang matahariWajah dipahat cahaya -generasi ke generasi-Seorang mencari api sambil menetak berhala -di kepalanya gema-
Hancurlah, lalu gelap seusia mataSeseorang mengantarnya pergi membunuhSepagi ini, pelajaran pertama tumbuh dari tubuh yang rubuh -Lidah, mata, kaki, tangan, dan kulitnya bergelora-Ini api menanam sumbu di jejak sepatuSeorang perempuan berahi cuma dilintasi -puisi senja terus tua di kelamin redup-
Jadilah, seseorang ingin jadi perempuan jugaIbu, ibu, Ibu? kata-kata menebak yang melahirkannyaDalam patriarki seperti ini adakah ayah sesungguhnyaPohon akarnya tertanam di tubuhku, rahim iniusia diciptakan oleh lupa yang berbisa -Laki-laki seperti titik api padam di induk ladang -
2012
48
Sebuah siang di sebuah kedai kopi yang merahasiakan namanya sendiri bersama pujangga yang tidak mengucap sastra ada bunga tanjungikut mendengarkan The Carpenter Yesterday Once Morekemarin orang-orang bicaratentang orang-orang yang tiada
orang-orang yang tiada hadir hari ini dalam menu makan siangrasanya masih seperti kemarinkemesraan membuatnya teramat sedihseakan hari ini hari terakhirdan ciuman tadi akan menjadi rinduyang tinggal di langit mulutseperti pahit kopi
(dalam cangkir yang sama seperti hari kemarin bersama pujangga kemarin)
ada bunga tanjungikut mendengarkan pujangga bersedihsebab ditinggal perempuantapi memaki pengemis dan pelayanyang memiliki menu sama setiap harinyapujangga pandai merayu janda kayaatau pengusahalantas apa yang dicari mereka dari hari yang lewatdi menu makan siangkecuali sanjung berlebihantanpa ada satupun karya terucap
49
sambil melirik sana-sinipura-pura berwibawa pada yang membawa nampanmenjelaskan hal-hal yang tidak pentingseperti kisah lada dan cengkehdan eksotisme timur yang ditulis kawanan asinginilah yang membuat pujangga banggasenandung The Carpenters selesaisi pujangga berkata, aku tidak suka lagu ituterlalu mendayu dan kita tidak tinggal di gudang kenangpujangga bangkit dan mengambil dompetnyayang 20 tahun lalujuga tidak berisi uang biarkan The Carpenter yang bayar, ucapkusambil membayangkan,“ sang pujangga menjadi anggota ke tiga mereka”dan tersedu di bait Every Sha-la-la-la
2012
50
Percakapan 3kolam doa selalu kau selipkan seperti belati hati jantungmu dengar suara malam tengadah
kawan, kitalah yang tentukanjalan simpang cinta gigil kebenaran cemerlang baca suratan musim terkering
cahaya runtuhkita dekap langit berdetak dalam kata nafas merdeka dan sunyi ini api bagi sementara
kawan, airmatamu selalu mengingatkanku pada awan
2012
51
Percakapan 4awal rindu
sunyi api
abu adalah tunggu
2013
52
Percakapan 5Ah, apalah hidup. Ia ujung jalan, tepian jurang, atau aliran sungai. Tubuh cuma pagar dilintasi segala serangga dan cemar. Ah, apalah katajika ia bukan semacam persaksiansebuah mantra menjadi senjata. Dan apalah arti dosa, jika cuma ada kau dan aku saja. Dan neraka terlalu lembek buat kita berdua.
2013
53
seorang penyair dan perempuan yang diincarnya /naluri ular nyembul di pinggul perempuan menggelinjang, jemari lelaki mencengkram gunung/ 1
apa yang dilakukan kata pada tubuhmu yang disebutnya misterihelai demi helai aroma membebaskan nyerilekuk tubuh serupa gotridalam payung kataseorang padri, mengisahkan keindahan puisikatanya, dirimu seperti hujan yang datangmengurut hasrat di setiap pori
perempuan itu lalu berkatatak perlu basa-basi, jika kau mau dagingkudada, paha, dan kelaminkuini untuk diriku sendiriaku tak memenggalnya hanya untuk puisi
seorang padri, penasaran dengan senjatanyamengungkap pucat isi kepalaseluruh puisinya gaib tiba-tibaberebut gelisah dengan konaknya
2014
1. Petikan sajak Genesis ditulis oleh Sitok Srengenge
54
Kwatrin talkin doa di ujung teruksekantung rahasiaundang seorang tuamasuk sepi penuh jeruk
asam di mulut nyalakan takut menyahut dalam serak mengiris mata berat hadirkan tipis kulit maut
waktu telanjang bulat kucuri dari Conrad dan balzac aku memesan kopi dan kau jus sirsaksiang harum karat
2014
55
buat IbrahimAdalah bidang sajadah rumah bahagia rupa-rupa semakin yakin semakin intim
Adalah ladang ziarah rumah sejarah segala arah segala pasrah kini berdarah akukau mendaku pisau
dimatakau punahku punahkau dimataku Ibrahim wariskan Tuhan talut kemelut hakikat Hidup
Maut
Kecup
Kecut
2014
56
di bangku tunggu
Waktu membiakmatamu, terpejam Tuhanselalu berahasiadengan usia
2013
57
Percakapan 6bahkan bahasa
yang licintembus pandang
dapat patah patah darahnya patah tulangnya patah giginya patah berserak patah berderakpatah batu
patah mata
patah sayap
aku bayangkan burung gagakpatah semangat melihat sekarat pada mayatgagap terhadap laparnya sendiribahkan seraknya tak lagi mengundang curiga
bahkan bahasa
yang tampak serba mungkin
jadi kuburan kelak bersama apa disayat disadap diendapkan
58
dengan apiia uapjadi hujan jadi keringatkau tadah
nantijadi doa
2014
59
Percakapan 7Sajak ini mungkin pernah lahir di gardu telepon, sebelum ada handphone, atau lebih kuno lagi sebelum ada masehi, di bawah pohon kurma, di hangat cuaca, mungkin ia lahir dari knalpot mobil atau dari mesin cuci, atau lebih kuno lagi dari sekawanan burung-burung, mungkin pula dari bahu beruang madu, siapa yang tahu. Sajak ini lahir di hari Rabu, usai suara dan dering yang datang dari televisi, mungkin juga di masa lalu lahir di gua dalam hutan cemara. Sajak ini mungkin saja lahir tanpa ayah, hanya berkawan Jibril walau terdengar hampir mustahil. Sajak ini layaknya bayi Isa sanggup mengatakan kebenarannya. Sajak ini menyusun nasib sendiri, ia menjelma kuda, lepas kekang tak ingin mencari tuan. Sajak ini menjejali kata dengan maksudnya, mungkin dulu mantra, atau gambar yang penuh rahasia. Sajak ini seperti rambut poni, yang sesekali kau akan seka atau kau lemparkan ke belakang, sambil menduga dimana jatuhnya. Sajak ini telah memberi tanda di antara mata dan kepala, ada dada dan paha terbuka, mungkin tak menjadi sajak di tempat yang berbeda, mungkin tanda yang mereka sukai adalah empat mata, cula badak, kadal hitam, bukan tubuh tempat rajah tak hendak dibungkus. Sajak ini sangat mungkin lahir dari kamus atau kakus, dulu, dalam purbanya lahir dari batu sungai atau topan lesus. Mungkin sajak ini hanya hampa atau hanya lega.
2014
60
Kepada bungberjalanlahpacu semua kudadan damba bebas dari menghamba
2013
61
sebuah topiada mata rantai kemiskinan ternyata pikiranku terlalu lama dibiarkan sendiriankulihat orang-orang menjadi hijaudengan aroma kayu manis ada kemiskinan rantai pikiranku ternyata mata terlalu hijau dibiarkan berkeliaranorang-orang berbau amisdengan topi berisi ikan kuselidiki bukan nelayantapi ikan memakai topi hijaumembawa rantai beraroma kayu manis
sendirian berkeliaran kau seharusnya percayakarena ciri topinya sama dengan apa yang kaupakai
2012
62
seperti yang pernah kupertanyakankuganti apa kata tuhan dengan kamu dengan k besar atau dengan kau saja dengan k kecil namun pembaca merasa kau ada dalam dirinya atau kuganti cinta seperti puisi terdahulu yang dibuat dari anggur yang berisi mawar dan kau telanjang di dalamnya seperti dalam film American Pie tuhan di setiap lekukmu aku kutuk sebab anggur hilangkan pikirku dan mawar kupasku sedemikian rupa hingga duri semakin masuk dalam darahku gantikan setiap k besar dan kecil dimana aku ingin menyebutmu tanpa bahasa tanpa metafora kuganti apa semua bahasa apakah setelah itu manusia punah atau dunia seperti sedia kala tanpa aku tanpa kau tanpa American Pie tanpa apapun yang bisa membuat cinta jadi rudal jadi tentara terakota jadi kerajaan jadi tuhan jadi kuganti saja dengan t besar atau t kecil yang bagi orangorang percuma dan mengapa harus dipersoalkan segala tetek bengek tentang tuhan bukankah perintahnya sudah jelas 10 atau sebelas ada yang mengatakan 14 ada yang satu kitab ada yang membuat kitab sendiri tapi tuhan bukan sekadar huruf besar atau kecil seperti dalam kategori puisi ia tidak butuh tanda baca titik atau koma apalagi tanda tanya mungkin ia juga tak membutuhkan bahasa sama sekali seperti yang pernah kubilang seperti yang pernah kupertanyakan tentang tuhan yang pernah mati berkalikali
2013
63
Percakapan 8jam pasir itutidak menunjuk apapun kata-kata bahkan rintihan
(kecuali) harapan,guguran tanpa suara tak lekas,mirip sajak dari mama
jam pasir itumusafir dalam kurungan waktu
2012
64
Percakapan 9
ada yang memindahkan kata dalam tulisanmu, bersembunyi lalu diam-diam bercerita, sesuatu pernah kau rasakan, sesuatu pernah kau rindukan, sesuatu yang pernah kau baca entah bagaimana
dan tetap saja, kata-kata itu bersembunyi, tak kau temukan letaknya, hanya suara yang mengajakmu bercakap-cakap, sampai kau merasa tak takut untuk menceritakan siapa dirimu yang dituliskan oleh kata-kata yang bersembunyi itu
kata itu, kau tahu, adalah seorang kawan, yang ingin mengasihimu, memberangkatkanmu ke tepi lain dari gelap, menyusup kedalam tenaga, membuatmu merasa sejahtera
2014
65
Percakapan 10yang kusuka dari sesuatu yang asing: ia mengajak mata-telinga berkeringat tubuh bergulat mata melipat kaki melipat pusar melipat punggung melipat leher melipat dada melipat mata memindahkan tangan ke setiap lekuk pemahaman ke setiap bayangan
yang asing itu, selalu pernah menyentuhmukadang selesai terkunyah, ia sampah mendaur-ulang ketakutan dukalara bahagia curiga pada suatu ketika
yang kusuka dari sampah itu bagian dari tubuhmu bagian dari tubuhku bagian dari moyangmu bagian dari moyangku dan yang paling kusuka adalah keasingan:
ia menyindir diriku mengenalkan hal yang paling muskil
Siapa Aku
2014
66
Sympathy for The Devil:bagian kedua
bayangan Adam meluap godaan meluap nestapa Adam kawin lagi putus asa ia bertanya, bukankah aku pasangannya satu-satunya kloningnya, DNA yang samaaku rusuk kiri bengkok demi Adam
Adam, oh Tuhan aku diciptakan dengan cara tak biasa berpikir diarahkan dengan cara tak biasa bertindak disuratkan dengan cara tak biasa Adam, kulahirkan kembali replikamu Oh Tuhan
mengapa kau kutuk aku sebagai pemberi kasih sayang, rahim yang lapang, ladang penuh curahan bayangan Adam meluap aku menyukaimu, seperti aku menyukai Apple Pie Adam surga ini sungguh aneh untuk kita berdua Replikamu, meringkus aku di duniaaku binasa sejak mulanya Surga itu selembar tikar, kubawa ke dunia luas tempat kita diikat pikiran Peta tempat kita pertama menyulam pakaian
67
Adam yang telanjang, sebenarnya lebih sering sendirian Sebab di surga semua serba ada tak dibutuhkan pikiranSatu-satunya puisi adalah bayangan siksaan pertanyaan tentang keabadian
Aku tak ingat pertemuan kita dengan setan atau kueja Setan, biar kau mendengar keluhku Adam, Oh Tuhansungguhkah Setan itu ada karena takdirku memujamu di dunia tempat sisa Hidup aku selalu meraba-raba siapakah laki-laki itu sesungguhnya
1986-2014
68
tubuh (puisi)cuma pada (tubuh) puisi baris spasi alinea
dibiarkan tak berisimungkin jeda
menghimpun kosong di antara liminal tanda-tanda jadi tuan atas kata-kata sebelum dan sesudahnya mungkin makna atau apalah sedang disiksa tepat pada saat itu
sambil menelan ludah aku selalu berhenti pada kekosongan itu yang lebih kecut dibanding hidup
2014
69
apa yang dilakukan ikan ketika letihdi sebuah kolam ada tangan tak kelihatan ikan yang sembahyang berharap surga ikan ikan lain berharap kolam yang luas dan tenang mungkin tak tenang tak harus tenang
luas kolam idaman ikan yang butuh banyak mainanmasa depan milik semua ikan di sebuah kolam yang letih hanya berharap tangan tak kelihatan memberikan sebuah pandangan yang tak meluaskan kesemuan
di sebuah kolam ikan-ikan memilih tangan yang membawanya ke penggorengan kematian yang hanya ikan cuma seharga usia kesegaran
(kenangan akan sejarah kolam tak sama di sirip ikan)
dan kenangan di mata ikan, hujan meluapkan kolam
semesta ikan semesta pengulangan
tak ada yang sia-sia di piring makan ikan di sebuah kolam ikan pingitan menunggu ksatria malam
70
ksatria piningit terjepit dalam perang
perang sebenarnya ada di antara kucing dan kucing pemenang berkeliaran di dapur tuan-tuan
2014
71
dunia telah tuasemua bernyanyi ikuti aku ikuti dia kita (akan) bebas tapi nasibtertawameletustak terbaca di telapak tangan di langit hidup itu-itu saja melarat sialan, kena najis polisi brengsekdi tikungandi tempat pelacurandi hutandi bardi masjiddi warung kopidia adasang najis hidup yang kecut tak butuh makian sial dangkalan pukimak masturbasi jadi tak asik
ah, Si burung Merakaku rindu bluesmuyang membuka kutangmemamah dada yang belum matang
72
jadilah Jalanglari ke bukan pasarpergi ke bukit palaah, rindu melihat bintang kelap-kelippantat bulat beludrumata mengerjap rindubergetar, bergetar seperti pertama membaca Surat buat Dien Tamaelahati beta berdesir, aduhai puisi laut yang kalut carut yang larut ini hidup berharga bukan untung-untungan masuk kau dalam aku kucari kau
ini belum selesaisampai kuhilangkan semua najissampai kuberikan sperma yang paling matangsampai kau tidak lagi pura-pura menolakdan menjadi binalaku menolak matisampai aku masuk dalam kaudan sempurna tak bernama
2012
73
Seperti Itu puisi, itulah pengantar bundamu tidurdongeng kesetiaan dan harapanbintang yang kelak kujadikan kuda pacuatau kusematkan di rambutmupada waktu itu puisi adalah semacam tanahkubentuk suka hatiia kugendong, sempat terinjakterselip di rimba kenangmu puisi, itulah yang mengantarmu sekolahia harum sabun dan omelan bundakau kayuh setiap harinyakau seka dengan lengan bajumuseperti itulah puisiguratan yang kau tulis di papan tulisdan kau sebut itu angka empatatau papan tulis yang kau rubuhkan karena kawan merebut kapur di jarimuia sederhanakelak kau rasakan denyutnyaketika mulai naik gunungada yang menggelagak di sanasaranku, jangan mengelak puisi, itulah yang menyeduh kopi setiap pagiriang dan matangdi situ mungkin ada yang masih disembunyikankita akan mencarinyaterus percayasebab ia rindusebab ia rayutak bakutak henti laju
2012
74
jika tuhan marah: buat AF Rabbani-Godilkooh
jika tuhan marahia tidak akan beranimelawan anakku sendiriansebab ia tanpa dosaakan menggulingkannyadi kasur dan dapurtanpa ampundan aku tak sanggup meleraiyang demikian binal dan kekanakkan
2012
75
sip: terkenang choky rh
telanjang seperti itu sip. terlalu walau ada deru ludah tertelanadakah setan baru sip. terlalu walau ada puja harum dupadi mata beradu lukamerangkum semua sip. semua terlalu tak pernah tahu
2012
76
Tanah Karangmatahari hari ini kita selidiki. mungkin berguna untuk kesehatan: bokong bulat coklat dan susu sempurna. keringat penaklukan datang dari uap, gairah, dan serakah. uh ah
kulit hitam mengkilat, rambut gelap kemiri. bibir yang penuh dan mata yang menantang. tanda untuk pekerja rumah tangga atau budak perkebunan. selain nyamuk malaria tentu mandor dan tuan-tuan suka tidur di atasnya. menghirup secangkir capucin di malam bulan terang. berdansa menghitung setiap peluang perubahan kekerasan di selangkangan. uh ah
dengan sopan dan kemuliaan. penaklukan itu memahami setiap kesuburan, mineral, dan cerita lisan yang dianggap berbahaya. mencium dengan tenang, sambil menyusun mesiu, mengajarkan sebuah lagu. para budak menyanyikan hanya sebuah lagu, hanya sebuah, ketika matahari di atas kepala, hanya satu matahari untuk banyak kepala. uh ah
tuan bilang begitu, duduk di atas tanah karang, duduk di atas kata-kata, duduk di atas kepala, duduk di atas jalan dan tujuan, duduk di atas segala nyanyian, yang diwariskan kemudian. satu matahari untuk banyak kepala. sesiapa menggugat tentulah tidak bersetuju dengan gairah dan serakah yang terus diurap. uh ah
gemerincing rantai besi sejenis ketagihan diberikan di sekolah. uh ah
77
sekarang menjelma buruh dengan berbagai strata, masih teriak merdeka. tanah-tanah seharusnya basah setelah ereksi, namun mulut bertukar tempat sering sekali, seperti asap, hari ini kering setelah tiga hari lubrikasi, pasanganmu tetap terbelenggu tanpa gairah.uh ah
mall tak mungkin kosong sebab anak istri berekreasi menatap setiap ironi, kepalsuan abadi ini permainan tuan dan budak, setelah matahari ramai diselidiki dan badai yang menyertai membuat pucat semua khidmat jadilah tuan dan belilah budak. uh ah
hidup untuk hari ini, telanjang dan mabuk kepayang. para tuan berejakulasi di wajah setiap orang di jalan, teriakannya mengundang berahi. aku sampai, aku sampai. para tuan, tentu sangat percaya dengan revolusi- ada gairah disana- yang ia tidak dapatkan selama ia dalam posisi seperti ini. uh ah
2013
78
Percakapan 11kemana daun jatuhtulis angin di tempat yang kosong itudi luang nanti
2012
79
MENGAPA AKu SELALu
MENYuKAI TAMAN
80
Senja di perjalananruncing senjaanyaman laba-laba
langit limau terasaluka di bawah luka
jalan di kota-kotamati dan mati lagi
karnaval cahaya melukis bayangan
menari dan menaridi selimut cakrawala
2014
81
beranda rumahtempat pertamadebu di pohondebu di bintangdebu di burung-burungsayap kupu-kupuaku menyambar petirmeniup anginmewarnai atmosfirmenatap setiap dramadari berandamencuri tenaga dari mataharimembuat rumahdari debu yang ingin menetap di mataku
2014
82
ruang tengah dua per tiga luas pandang deretan buku kusebut tamu ruang itu tempat tunggu arena gulat dan adu tinju hanya aku sebagai pelaku
aku tiranbagi waktu sekelilingku
sepertiga luas pandang tersisa lampu sebuah meja bangku
hembusan huruf semalam
2014
83
ruang tidurmemandang populasi seperti disiniramai suara tertanamdinding merah muda langit kacaserangan dari belakang dan depan
tiga prajurit kavaleri kini tertawawaktu berkuda di punggungkuteriakan frontal demokrasi jalan-jalan jampi-jampi mimpi-mimpi seliweranini pertempuranseperti permainan layang-layang di tanah lapangkadang singitkadang mati angin
tak pernah ada pertempuran begitu manjabegitu terbukapenuh rayuan
2014
84
samping rumahmatahari, hinggap sudahhari kemarin rampungdi setiap ujungmata,kiri dan kananmenjerat keindahansayangkasihbertumbuhandi dahan yang samaburung kecil lincahmencari makan
2014
85
Rumahorangorang pergibinatang-binatang membuat jejak
bolong di langit-langitretak di pintupecahan-pecahantikusularkecoakkucing hitam
terpajang
Anno 1945mati dan direlokasi
Anno 1955demi demokrasi
Anno 1965demi revolusi
Anno 1972sebuah awal
Anno 1978rumah tumbuh dari tanah
Anno 1985rumah dalam tanah
86
Anno 1991rumah remaja
Anno 1998demi reformasi
Anno 2006rumah belah
Anno 2009rumah pindah
menyalakan tubuh rumahisi bukusepeda roda tiganangkamanggajambu jamaicamanggissuara tangis minta susu
suatu ketikaorang-orang pergibinatang-binatang ganti menempati(teriakkan kembali)
revolusirevolusi(tak jadi)
revolusirevolusi(tak sampai hati)
2014
87
kampung halaman yang jauhi.
Perjalanan melewati bangunan rubuh
atap-atap runtuhpohon-pohon mati akar
wajah-wajah licin dimakan angin
Kutanam rasa takut pada yang tersembunyidaunnya gelisahbuahnya rindu
Kuberikan bekal pada orang di pinggir jalansiangmalammenuju tempat paling jauh yang bisa kudatangi
Kutangkap suara kubenamkan apidi antara yang tajamkualiri kata-kata ke tempat paling terang
- mungkin sepi belaka -
arah perjalananmemakan usiapecahkan mata
Aku mencoba berpayung awan
- yang selalu mengajakku menjadi hujan -
88
Di tanah apimimpi keringkubiasakan punggungku untuk bernyanyimengikuti kakiku yang menyala-nyala
menuju tempat dimana aku bermula
ii.
jika aku angindimana tepiku
tebing gunungsayap burungkain bendera dalam mimpi bangsakudi dahan yang muda, aku menyeru -bangunlah,lihat cakrawaladimana langit dan bumi menyatukan pandangmu -
jika aku anginaku menepi dalam kudukdan pelupukmu
menguncimudalam layarmenuju tempat paling jauh yang bisa kudatangi
2014
89
Dunia dalam sebuah kamar tidurpusat bumitangisan anak yang minta dibacakan dongeng
ada kota gereja masjid purataman dengan perosotan dan ayunan
ada serigala ular beruang ayamkunang-kunang di atas kolam
berbagai pertanyaanmenimbulkan permainan tebak-menebak pukul-pukulan
di sebuah kamar dunia dibentangkanpertanyaan tentang cintapelajaran ciuman tak pernah kelar2 juta tahun cahaya bagai jeda
ada gunung yang dibangun setiap harilebih tinggi dari Golgotha lebih runcing dari piramida lebih sunyi dari puncak stupatumpukkan bantal mengantar mimpi melintasi aneka galaksi
90
ada mimpimembangun pagi menyentuh kini beranak harimimpi-mimpi yang bukan fotokopi
dunia kitasebuah kamarpintunya membuka cahaya
semua ceritategak di atasnya dengan tangan mungil sebagai penjaga
dunia kitasebuah kamar, sering pesing dan berantakan, penuh mainan dan pujian, sebuah perjalanan khayal dari mantra-mantra menuju kehidupan
sebuah kamarreplika sorga
2014
91
Malem satu babakbeib, di luar angin santer tuh, sayang kantong lagi kojor kalo gak kite nonton ada teater di Cikini, ada calon presiden di Monas, sayang die kagak sudi, ribet banyak piaraannye, mending tereak Oi katenye, orang-orang pade nyemut deh
beib, ape bener ye peruntungan itu penting, kate orang Jawa bejo, kok kite dagang gak laris-laris ye, tetangge mata jual beras aje naik haji dua kali, lha kite jual kitab, siapa nyang mau makan ye paling si kacamata ama si juling yang suka puyeng bicara bangsa
- bentar, ngomong-ngomong masih penting ape bicara bangsa, pan kite mahfum deh, susah amat cari duit hari gini, jalan macet, kampung terus banjir, kite terus keok, yang untung siape ye -
beib, elu pake sampo ape parfum apaan, jadi pengen gituan neh, harumnye gak ketolongan, sempet loe ye kredit minyak wangi pas dagangan sepi, eh beib, pake yang ada rendanye ye, ni kan malem minggu, biar kite susah, bikin anak tujuh, siape nyangke nanti ade satu dua yang bawa rejeki
beib, buruan, di tipi ada si biang kerok tuh, mau buka tempat gituan lagi, ntar aye ada yang ngajak lagi, elu emak-emak kudunye protes dong, niru orang pinter, demonstrasi, emang orang kuliahan aje yang bisa nuntut, dulu jaman bang Ali beda, itu orde baru, die mau bikin ape kek orang takut, sekarang pan jaman orang insap,
92
walau banyak yang muke gile, besok abis ngaji pade demonstrasi deh, jangan cuma pas beli panci kekep elu pade demo
beib, kire-kire pemilu kite nyoblos gak ye, itu orang-orang yang pernah kite tusuk gak kapok ye disumpahin orang kecil, kagak kualat kagak cilaka, dose kite bejibun kali ye, jadi doa kite kagak dikabulin, tapi masa iye orang kecil banyak dosanye yang ade banyak makan ati
beib, besok ane nyaleg ye, kadung jadi warga, tapi duitnye darimane ye, buat pasang poster ma baliho, bagi-bagi sembako, tapi enggak ah, ane gak mau pasang poster dimane-mane, nanti muke kite diludahin orang, gw aje eneg liatnye, tapi gw timbang lagi dulu deh, tuh orang yang mukenye dipajang di mane-mane pade sarap kali ye, soalnya nipu melulu, ade nyang udeh 15 taon di DPR kerjanya korupsi- walau haji dlapan kali, kan cuman orang sarap yang begitu, ane gak jadi deh nyaleg, nanti orang kira ane sudah sarap juga, mati rasa
beib, elu ikhlaskan idup begini, nyang penting halal, meski shalat gw juga bolong-bolong, dapur masih kaya kapal pecah, rambut gw masih gondrong, he he klimis ntar disangke copet, mending gini dikira tukang lenong
beib, gw cinte ma elu kaya penggorengan ma sudit, kaya kuali ma tutupnya, kaya tudung saji ma bakul nasi, puitis kan beib, daripade kucing langsung nyosor brisik di genteng, semoga malem ini ujan, dikit aje biar gak banjir, kite bisa kekepan bentaran di belakang, biar bokek kite blusukan ke kebon belakang
93
beib, masup dulu nyok, ntar malah kite kerokan, periksa kurcaci udeh pade ngorok belon
2014
Catatan: beib, disini adalah kependekkan dari habibah, yaitu kekasih
94
TetanggaMungkin ia hanya ingin berdiskusipagi penuh bunga ketika selembar koran melecehkan isi kepala
Mungkin melankolia belakasebab waktu terus terulurbukan malam semakin bujur
Mungkin ia penasaranpada kata setiamenguji arti merdeka
Mungkin ia cuma rindu pada mata yang terlihat dahagadan hasratnya yang tidak kesampaian
Mungkin ia hanya membuat kisahtentangmu yang diberi nama baru
Mungkin ia memang butuh terjagamenanti sinyal paling liarmelayani kesepian paling binal
Mungkin hanya itu yang bisa dikerjakanmenyusun syair yang bergegas lupasebab tempat untuknya tidak ada
Mungkin ia berharap sedikit saja kata tersingkapmemijak puncak paling sedap
95
Mungkin rayuan tidak butuh estetikasebab gombal dan kriminal hanya butuh angka-angka
Mungkin hanya penyair sungguhan yang susah payah mencetak sawah dari kata-kata yang dipinjamnya lewat kenyataan yang bahkan tidak dialaminya
Sebab imaji tidak butuh pekerjaanIa hanya butuh tanda tanya
Mungkin ia hanya ingin memindahkan rasa isengnya ke bibirmudan berlalu
2014
96
Pantun Ambu1.aduhai rambutan binjai sungai masai, jalan-jalan hampir selesai lesap rasa susumulangit Ambu lalu cumbu waktu kecilku
2.duh katamu bersepeda kayuh bahagia urung runtuh dia sehasta saja dari guguran nangka yang menari polka
3.malam kabut percaserabut lili laut nyata hidup lebih setangkup aliran vena bermuara dalam erata
2014
97
Kemana orang-orang pergii.
Membersihkan rumahmemungut remahbahasa yang hilangseperti shamankami membakar menyanmelihat masa depankubiarkan sebuah kembangungu muda tumbuh di seladinding terbukacahaya beranakpinakdan si bungsumengenalkan kembali percakapan
ii.
Ada kutipan terunduh dari masa laluanakku, Adriana bertanya dimana Aku ketika itu, menunjuk foto di Puncak(ia tak ada di situ)“Tak ada Na”, katanya sambil menangisSatir menyambutnya, “Adik sedang minum susu bersama Fathi di perut bunda”, waktu itu minum susu sambil menunggu
Satir punya pertanyaan susulan, kemana orang-orang mati pergidi kuburan orang-orang tidak bisa bergerak“barangkali, mereka di tempat yang sama, sebelum ada kelahiran menunggu sambil minum susu”, kataku agak ragu
98
Satir berkata, “Di Surga, Ebes, jika berbuat baik”Lantas kemana lagi orang mesti pergi, tanyakuPulang, katanya lagi, seperti Superman dan ultraman yang terus mencari ibu dan bapaknyaMencari keluarga (saya merasa hidup ribuan tahun, dan belum pernah berduka)Ebes jangan pergi, bunda jangan pergi Satir menutup percakapanmenguapberdoaRabbi firli waliwali dayya warhamhumma kamma rabbayaani shoghiraaAdakah sayang yang berbatassaya menelan semua percakapan dari mulut kejujurandua menit kemudian hanya diam
Saya berpikir, alangkah sunyinya sebuah keabadiandan sebuah restu untuk kematian, mungkinkahsaya menemukan satu kata untuk menjelaskan rasa sukacita yang sangat dalam:Pulang
iii.
Sebelum masa tua embun, itulah kita baka di pertemuan antara bilah matahari dan dingin hati menetak mengambil kilau di lekuk cahaya tak berjarak dengan yang fana
99
embun, itulah kita merebut pandang setiap ladang setiap padang jendela kaca tak berjarak dengan yang akan datang
2014
100
Pernah kutuang laut
pernah kutuang laut dalam rumahagar dekat denganmuasin bersamamu
tapi aku lupa alfabet lautpulau ikan gelombang
lupa hauslaut tanpa dindingjuga seperti labirin
2014
101
buat: Pazia bergegasayo nasibkeluarlahdari gulitasembab
- jantung air -
bertukar sejenak, bulan demikian bulatgembung pipinya seperti milikmu
kita berpasangan kau berotasi mencoba mengenali kuat gravitasi
aku bergegas sebelum sinyal hilang dan udara menjadi vakum, tanpa nafasmu
air ngalirdari matakampungjantung
aku mengambil satu uban (satu-satunya yang baru tumbuh) di kepalamu, nyaris kubilang, kita pernah mencoba menahan waktu
aku melihat ke arah anakku
yang mungkin dilakukan menyambungnya
menghubungkan kisah
lihatlah, waktu lahir dari tubuh kita
102
dari mulut anak kita
kelak mereka berkejaran dengan siangbelajar membaca apa yang kita punya
Ayo nasib, dahului akusementara itu, aku istirahat dulubercinta di batu-batu yang melahirkan suku-suku di rumahku
2014
103
Mengapa aku selalu menyukai tamanAda yang berulangdi kerikil yang kuinjakbunyi merdudi semilir ingatanAda orangtuamenggandeng tangan pasangannyaada yang bermain dengan cucumelihat masa kecilnya
Lalu masa damaiPenuh bunga
Di taman ada bangkudari kayu selalu memanggil akuada bangku dari besi tempa selalu bersapaAda yang seperti mejatempat si gadis memangku tangandan bersila Aku menyukai taman karena banyak pengulanganjalan setapak saling terhubungpengunjung yang sama tanpa namatempat keluyuran tanpa alamatDan jika aku bersedihSangat banyak teman disana
Ada yang menundukkan kepalanyaatau menanduk langit nasibnyaada gelandangan yang setiap hari pidatoada orangtua yang menawarkan peta hartapemusik yang seolah terkenaldan pelukis dengan gaya kolonial
104
Di taman sesuatu dibiarkan terbukauntuk kita bisa menebaknyapinggul yang goyanghati yang masygulAku meremas tanah di taman dan semua duka hilangada yang melompat dan semua duka hilangada yang teriak dan semua duka hilangada yang menangis berharap duka mengalir pergiada yang menanam duka dan membiarkannya berkembang
Aku senang berjalan di taman pada waktu malamMencari sisa kenangan yang luput terambil orang
2014
105
Setumpuk malam dengan mimpi yang samabuat: HR
cadangan mineral, stok ikan, babi hutandan udara penuh polutansewa akuntan untuk menghitungnya generasi yang belum lahirjanin yang cacaddemi apa masa depan kita rusak dengan apa kita menghitung cinta kita tentu tak butuh pengacarauntuk menyogok masa depan atau donor yang melakukan implanpada kebebasan dan kesejahteraan sampai kita sulit mengucap selamat malam
2012
106
kubah langitdi sana, zona bintangwaktu antar galaksi doa bersambutyang mati mengharap bumimendaki tanahmencakar tanahyang mati menapaki tanah hanya tanah
kolong sunyi
jalan tanahjalan langit
tak ada jalan lainmenujurumah lempungrumah harum bunga berahi asmaradengannya
tak nemu jalan lainhanya doa di zona bintangbersambut ke tempat paling tinggi
dari batu-batu, kucium debususunan lakuliku jalan
jiwatengadah menjaga aksara
107
dimana-manasemua penghuni memeluk bintangmeski tak percaya segala dewatengadahada kecut mampirdoa membanjirkota-kota mencairmenara-menara tumbuh menuju rindu
yang mati bersinar di sanabagai kunang-kunang berdandanzona bintang dimana hidup rabuk
suara cahayaberubah gemuruhdari jauhlekat dalam kenanganmusim biji-bijihujan tumbuhsyahdu jalan segarkan pemburu yang pulang
2014
108
Sungai kita sekarangmenawar letihmenawar diammenawar hidupmenawar dingingulingrebahditawarangindatang selembar dua
menawar sungaimenawar tempatmenawar kisahkambing hidup hanyut (di mulut penduduk)tikus mati tak hanyutplastikbotolmahluk non organikmenumpuksampah peradaban
menawar petakamenawar hargamenawar masa depanmenawar riamke diam kesekianmenawar pendudukmenawar buntumenawar hantu
hanyut tumpuk-menumpukangin hulu
109
sungai hulutumpuk-menumpuk
menawar sisa pandangan matangalir dukamulut ke mulut
2014
110
mata malammalam matanya serigala sekaligus manusia lahirkan malam lain mata laintaring mencabik malam rimba memeluk malam ekornya mengibas malam mata nyalangmalam berbulu serigala mencipta pandangan baru, malam dalam genggamaku ingat tangan mungil antar malam ke peraduan bulan di semak awan bayangan harapanaku ingat tangan mungil itu lahirkan aku antarkan gerbang ambang serigala penuh bulanbergegas di mulut malam bahagia menatap segala fasih dengan masa lalu takdirnya memburu memelihara yang paling purba di matanyaaku ingat tangan mungil itu nuntunku ke mulut bulannyala malammata api bulu apinafas api
sihir malamtak bisa padam
2013/2014
111
ketika hujankimia darahku tertanam humus rumus selebihnya senyawa yang sulit kutafsirkan
O, bumi yang manistempat harap berdiang dan senyum telentang
sambut aku di setiap porimu sambut aku seperti pecinta yang haus
2013
112
usai persetubuhanpeluhmu membaca cinta barusan saja lepas bedug magribkatamu, inilah bahaya epidemibulan demi bulan cuma berhias bualankita harus bisa memengaruhi masyarakat, katamu lagi mereka terlalu rakus makan ruang tidur kita makan mimpi kitatidak ada yang lebih rakus dari mereka bahkan bukan itu yang utamalebih mengerikan lagi mereka selingkuh dari pikirannya sendiritidak setia dengan suara hatikemarin ada yang tumbuh dari televisisebuah sandiwaraorang-orang bercerita dalam arisan, usai Jum’atan, saat begadang
kamarku, kamarmu, dan kamar tetanggasebuah kotak kaca juga
masa lalu hadir di kamarku satu demi satu berucap masyarakat mengambil sunyimungkin murungbahagia juga kurasamerampas segenap rindubahkan pengetahuandan syahwatku
113
mungkin tak selamanya
tapi, seperti kita- sepenuhnya,mencarimemindahkandan menghapus, apa -
barusan memang bukan jalan pembebasan tapi aku merasa waktu menjadi berhargapeluhmu mengatakan itu barusan pada tubuhku lidah karammalam bertambah mudahujan di ranjang masa depan sepenuhnya basahkuharap kau menerima itu, bersama masyarakatmenuliskan dengan cermat: hidup mulia di dahi anak kita.
2012
114
A-Z menata rumahberpikir untuk melakukan sesuatu berpikir untuk melakukan hal lain berpikir untuk mengubah sesuatu Melakukan ini Melakukan itu
berpikir ini Melakukan itu
Melakukan ini berpikir itu
Lagi Dan Sekali lagi Mengubah letak Memindahkan barang Menanam cabai Memotong dahan kenangan yang menjulur di tempat tidur
Lagi Dan Sekali lagi Menghias kamar mandi dengan bohlam dan srigading Mewarnai rumah Membereskan semua buku perjanjian yang melantur simpang-siur
Lagi Dan Sekali lagi berpikir untuk melakukan sesuatu Dari cahaya Dari yang manis Dari harum pala
115
Sekali lagi Cahaya Manis Harum Pala Lagi,dan sekali ini sebuah rahasia
2013
116
tentu tuhan tidak menciptakan dada dan pinggul hanya untuk mataaku mengenalnya, jatuh di atasnya, melahapnya seperti telur dadar goreng mentega, aku mengenalnya, membaui harumnya yang kadung mapan dalam sarapan, susu yang dahaga terhidang, dan hasrat tak bisa padam, anakku bertambah besar, bertigaan bergandengan tangan, celingukkan dengan tanya, mentertawakan lingkaran tak sempurna buatannya, mencari hantu di lapangan, menciptakan mahluk menakutkan di kamarnya, sambil menyisakan peluang padaku untuk tetap menatap dada dan pinggul yang bergerak-gerak di dapur, aku mengenalnya, harum bawang, asam, uap minyak menawar mawar, menghidangkan layar untuk terbang dan melihat masa depan, tentu tuhan menciptakan dada dan pinggul untuk mengenalnya, dan aku merindukan setiap tatapan dan perasaan gembira bertemu dengannya
2013
117
buat alejandra pizarnikkesunyian itu saat kau menggigit kuku nasib melubangi hitam matamu maut datang ketika putus asa
hidup bertaut pada senyum pada tabu yang kau bisikkan dan penjelajahan daerah terlarang
kesunyian itu saat kau memandang gelora mekar di halaman tanpa barisan kata hidup dalam ketidakhadiran
2013
118
Kapanterkenang Jibal
kapan kau jadikan saji jadi tajiwaktu hidangkan kaji jadi ragibersigisigi liturgi pagi kapan kau jadikan anti jadi api
2012
119
dalam perjalanan ke pedalaman yang (tidak lagi) asing namun tidak lagi memiliki masa depanteluk peluklaut bulan hutanberangkat pergi parit ingatanvas dupa rupa-rupa bungaperistiwa letih direka rimba sunyi dalam lagumencuri ingatan sepatupandang laju padang lanturan ada pematang tajammerentang di simpang koramil dan rumah bordiltiga dekade laknat tak beranjak mimpi yang tak matangdisadap pohon kenyataanserangga hilang kulit dan sarang beliung keludi pucuk akasia dan eukaliptusmenusuk mata pribumi pahlawan tak dikenaldikisahkan dalam sebuah nisanjadi Datuk dan dikubur kembali sebuah rencanagagal mengiris bencana
120
kematian hutan dan hilangnya pesona liburan kisah pohon ulam dan siamangusia membuka rahasianyaingatan masa depan seekor burung hantusibuk dalam gelap meluapmeminjam pagi menutup mata
2012
121
bandahutan matahari
sayur-mayur kutanam
di mataku
kebun-kebun tumbuh di kepala daun rumbiaaroma pala air kelapa
di mataku
tungkai waktu menjulur milikku milikmu satu dalam bubu di mataku
vegetasi rahasia lebat terbuka
mendahului kata
2014
122
RambutRambut, katamu menyusun seluruh kenanganminyak kelapa menyumbang cahaya dan devisakemiri membuat bangsa Eropa betah berlamalidah buaya ditanam Jidaholeh-oleh untuk saudaranegara berutang kepada rambut, katamu
rambut itu juga membuatku kenal diriku
terbuat dari rambutmukini kelabu-ungu jingga keperakan, menanam matahari senja
Aku melihat sebuah kereta menyusur rambutmukereta tanpa stasiun tanpa penumpang lain
selain aku dan rambutmudan sebuah sisir yang lebih mirip pisauberkilauan seperti ingin membedah semua kisahsementara kereta di rambutmu seperti tergesa
menunda tujuan perjalananrambutmu bercerita tentang rumah
tempat pulang kau rindukan
pernah sekali sebuah laci terisirambut yang nanti jadi peri
pernah sekali rambutmu disanggul agar sesuai dengan ideologidi sebuah penataran kau bertanya
rambut seperti apa yang sesuai dengan Pancasila
sementara anakmu makan nasi kepal dengan garam
123
dan tentara mengurus model rambut seperti bahaya (lebih berbahaya dibandingkan hutan Papua dan bangkai hutan di Kalimantan yang rambutnya tidak lagi tumbuh di kepala)
Rambut itu kini kau tatabersamanya detik luruhaku melihat kereta berlari cepatgerbong-gerbong kosong belaka, neon-neon nyalameski kau bisa membaca berita dan iklan di dalamnya (iklan itu kau pasang sebagai berita dan sinyal antara gemuruh kereta dan kuning wajah)
Rambut itu kini bergerilyadari gerbong D ke gerbong E ke gerbong Idari gerbong E ke gerbong I ke gerbong Ddari gerbong I ke gerbong D ke gerbong Esamar bergerak pelan ke sasaran
agar indah dan menyenangkankau menanam peneduh di kursi penumpang
setiap sore ia menjadi rumah perdu hangat mataharimasa lalu piknik disanadengan bekal selalu usil bertanyapemandangan kau petik dalam setiap petualanganrel-rel berisik tertempa koper dan rantang (yang isinya tak habis dalam perjalanan pergi-pulang)
Rambut, katamu menyusun kerinduanrambut yang disanggul itu seperti perempuan merindukan perempuanrambut yang dishaggy itu seperti perempuan merindukan perempuan
124
rambut sebahu itu seperti perempuan merindukan perempuanrambut berselimut jilbab itu seperti perempuan merindukan perempuan
rambut itu (kini) milik laki-lakisebab itu ada minyak kelapa, kemiri, dan lidah buayadan perdagangan bebas tentunya
rambut itu laki-lakisebab ia hanya punya kepala
rambut itu laki-lakisebab ia mahluk melankolia
laki-laki mabuk kepayang(tempat) aku melihat kereta membawa dunia di dalamnya, menuju perempuan yang merindukan perempuan
sebab hanya perempuan tempat pulang
2014
125
epitafdi pasir merah bata pahatan angin menggoda yang datang telanjang, sepasang burung layang mengiringi gelombang, menyapu tipis-tebal udara menyibak yang tak tertampung mata
tak ada yang lebih kental selain gemerisik pasir mencuri tuli di telinga, di ujung selatan matahari membiarkan dirinya menjadi rajapanas di wajah, aroma laut terasa perasan pepaya
sebuah suasana persiapan upacaramawar kuning dimana-mana orkes gambus secara khusus memainkan pesanan heart shaped box versi Nirvana berharap setiap yang datang senangmembiasakan diri dengan peristiwa alam
ikan bakar dihidangkan, cumi-cumi, ubur-ubur dimasak dengan jeruk, kelapa, garam, dan rica udara terasa seperti pusat yang lega berdiri di tengahnya, menghisap semua nyawa yang pernah hidup di dunia
sungguh, meski matahari tak henti melecut kulit nyala mata begitu bergaram:
melihat orang yang cemas-hati bahagia melihat orang yang marah-hati bahagiamelihat orang yang bimbang-hati bahagiamelihat orang yang curiga-hati bahagia melihat tawa-hati bahagiapantai adalah senda gurau bagi rindu tak tertahankan
126
ada yang tumbuh berabadberabjad-abjad lapis demi lapis jadi rumah kerang stalagnit usia lidah berpasirgumuk amsal digeser angin penasaranorkes gambus memainkan lagu Mesirsebuah pembuka- el iftitah marsch -pikiran bergoyang irama rumba, bertepuk tangan melempar pekikan, dunia terasa begitu jingga, sehampar mawar kuning menerbangkan pujian luas angkasa bening cahaya
datang telanjang pulang telanjang mengendarai siang malam wajahnya seperti petualang bahagia lewati air terjunriam sungailaut garang
wajahnya bersinarmerah tembaga
2014
127
kedai sinau didirikan tahun 2002, bergerak di bidang literasi. bertujuan merayakan buku, merayakan pengetahuan, dan merayakan keberagaman. kedai sinau memiliki unit kreatif:| kedai buku sinau yang khusus menerbitkan buku prosa, puisi, dan filsafat dan pemikiran kritis | akademi sinau melayani workshop penulisan kreatif, etnografi, dan metode penelitian partisipatif| galeri latifah melayani manajemen seni pertunjukkan dan ruang pamer seni rupa
sastra/puisiISbN: 978-979-15449-8-6
percakapan dengan david tobing
Widhyanto Muttaqien Ahmad
buku
pui
si