37
PERBEDAAN KREATIVITAS FIGURAL ANAK DITINJAU DARI JENIS KELAMIN OLEH AGUSTIN TRI ANDINI 802007134 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2015

Perbedaan Kreativitas Figural Anak Ditinjau Dari Jenis Kelaminrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8549/2/T1_8002007134_Full... · Dengan hak bebas royalty non ... Ia juga mencakup

  • Upload
    lyhanh

  • View
    221

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perbedaan Kreativitas Figural Anak Ditinjau Dari Jenis Kelaminrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8549/2/T1_8002007134_Full... · Dengan hak bebas royalty non ... Ia juga mencakup

PERBEDAAN KREATIVITAS FIGURAL ANAK DITINJAU DARI JENIS

KELAMIN

OLEH

AGUSTIN TRI ANDINI

802007134

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari

Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 2: Perbedaan Kreativitas Figural Anak Ditinjau Dari Jenis Kelaminrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8549/2/T1_8002007134_Full... · Dengan hak bebas royalty non ... Ia juga mencakup
Page 3: Perbedaan Kreativitas Figural Anak Ditinjau Dari Jenis Kelaminrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8549/2/T1_8002007134_Full... · Dengan hak bebas royalty non ... Ia juga mencakup
Page 4: Perbedaan Kreativitas Figural Anak Ditinjau Dari Jenis Kelaminrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8549/2/T1_8002007134_Full... · Dengan hak bebas royalty non ... Ia juga mencakup

1

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS AKHIR

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Agustin Tri Andini

Nim : 802007134

Program Studi : Psikologi

Fakultas : Psikologi, Universitas kristen Satya Wacana

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir, judul :

PERBEDAAN KREATIVITAS FIGURAL ANAK DITINJAU DARI JENIS

KELAMIN

Yang dibimbing oleh:

1. Ratriana Y.E.K., M. Si., Psi.

2. Enjang Wahyuningrum., M. Si., Psi.

Adalah benar-benar hasil karya saya.

Didalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan

atau gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam

bentuk rangkaian kalimat atau gambar serta simbol yang saya akui seolah-olah

sebagai karya sendiri tanpa memberikan pengakuan kepada penulis atau sumber

aslinya.

Salatiga, 14 Januari 2015

Yang memberi pernyataan

Agustin Tri Andini

Page 5: Perbedaan Kreativitas Figural Anak Ditinjau Dari Jenis Kelaminrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8549/2/T1_8002007134_Full... · Dengan hak bebas royalty non ... Ia juga mencakup

2

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai citivas akademika Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), saya yang

bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Agustin Tri Andini

Nim : 802007134

Program Studi : Psikologi

Fakultas : Psikologi, Universitas kristen Satya Wacana

Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

UKSW hal bebas royalty non-eksklusif (non-esclusive royality freeright) atas

karya ilmiyah saya berjudul :

PERBEDAAN KREATIVITAS FIGURAL ANAK DITINJAU DARI JENIS

KELAMIN

Dengan hak bebas royalty non-eksklusif ini, UKSW berhak menyimpan

mengalihmediakan/mengalihformatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data,

merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya, selama tetap mencantumkan

nama saya sebagai penulis/pencipta.

Demikian peryataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Salatiga

Pada Tanggal : 14 Januari 2015

Yang menyatakan

Agustin Tri Andini

Mengetahui

Pembimbing Utama Pembibing Pendamping

Ratriana Y.E.K., M. Si., Psi.Enjang Wahyuningrum., M. Si., Psi.

Page 6: Perbedaan Kreativitas Figural Anak Ditinjau Dari Jenis Kelaminrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8549/2/T1_8002007134_Full... · Dengan hak bebas royalty non ... Ia juga mencakup

3

LEMBAR PENGESAHAN

PERBEDAAN KREATIVITAS FIGURAL ANAK DITINJAU DARI JENIS

KELAMIN

Oleh :

Agustin Tri Andini

802007134

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Pernyataan

Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi.

Disetujui pada tanggal : 20 Januari 2015

Oleh.

Pembimbing Utama Pembibing Pendamping

Ratriana Y.E.K., M. Si., Psi.Enjang Wahyuningrum., M.Si., Psi.

Kaprogdi Dekan

Dr. Chr. Hari S. Ms.Prof. Ferdy Samuel R., S.Pd., M.Sc.,Ph.D

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 7: Perbedaan Kreativitas Figural Anak Ditinjau Dari Jenis Kelaminrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8549/2/T1_8002007134_Full... · Dengan hak bebas royalty non ... Ia juga mencakup

1

PERBEDAAN KREATIVITAS FIGURAL ANAK DITINJAU DARI

JENISKELAMIN

Agustin Tri Andini

Ratriana Y.E.Kusumiati

Enjang Wahyuningrum

Progam Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 8: Perbedaan Kreativitas Figural Anak Ditinjau Dari Jenis Kelaminrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8549/2/T1_8002007134_Full... · Dengan hak bebas royalty non ... Ia juga mencakup

2

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kreativitas figural ditinjau

dari jenis kelamin. Kreativitasfigural adalah kemampuan memunculkan ide-ide

atau gagasan baru melalui gambar yang dibuat.Kreativitas figural ini berbasiskan

pada aktifitas menggambar untuk menimbulkan ide atau gagasan baru, tetapi tidak

membutuhkan keahlian atau kemampuan menggambar. Dalam penelitian ini

menggunakan teknik sampling jenuh dengan subjek penelitian 150 siswa-siswi

SD Muhammadiyah Plus Salatiga. Variabel kreativitas figural diukur dengan

menggunakan Tes Kreativitas Figural (TKF) yang telah distandarisasi oleh

Munandar pada tahun 1988 merupakan adaptasi dari circle test dari Torrance yang

terdiri dari 65 buah lingkaran berdiameter 2 cm. Analisis data dengan

menggunakan teknik analisis Independent Sample T-test dan diperoleh t=-2,525

dengan signifikansi 0,273 (p>0,05). Hasil penelitian menunjukkan tidak ada

perbedaan kreativitas figural ditinjau dari jenis kelamin.

Kata Kunci : Kreativitas, Kreativitas Figural, Jenis Kelamin.

Page 9: Perbedaan Kreativitas Figural Anak Ditinjau Dari Jenis Kelaminrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8549/2/T1_8002007134_Full... · Dengan hak bebas royalty non ... Ia juga mencakup

3

ABSTRACT

This study aimed to determine differences in figural creativity in terms of gender.

Figural creativity is the ability to come up with ideas or new ideas through images

created. Figural creativity is based on the activity of drawing to create an idea or a

new idea, but it does not require skill or ability to draw. In this study using

sampling techniques saturated with research subjects 150 elementary school

students Muhammadiyah Salatiga Plus. Figural creativity variables were measured

using figural creativity test (TKF) which has been standardized by Munandar in

1988 is an adaptation of the circle of the Torrance test consists of 65 pieces of 2

cm diameter circle. Analysis of the data using analysis techniques Independent

Sample T-test and obtained t = -2.525 with a significance of 0.273 (p> 0.05). The

results showed no difference in terms of figural creativity gender.

Keywords: Creativity, figural creativity, Gender

Page 10: Perbedaan Kreativitas Figural Anak Ditinjau Dari Jenis Kelaminrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8549/2/T1_8002007134_Full... · Dengan hak bebas royalty non ... Ia juga mencakup

1

Pendahuluan

Pada kehidupan sehari-hari, kreativitas memegang peranan penting dalam

kehidupanmanusia. Semakin kompleks dan peliknya problem kehidupan di dunia

ini menuntut kita untuk senantiasa mengoptimalkan berbagai potensi yang

berikan,diantaranya adalah potensi akal untuk dapat berpikir kreatif. Kreativitas

manusia diharapkan akan mampu memecahkan berbagai persoalan hidup secara

lebih efektif dan efisien (Diana, 2006).

Kreativitas merupakan hal yang penting dalam proses berpikir, dari aspek

kehidupan mana pun kebutuhan akan kreativitas sangat penting. Bisa dikatakan

bahwa saat ini kita semua terlibat dalam ancaman maut akan kelangsungan hidup.

Kita menghadapi bermacam-macam tantangan, baik dalam bidang ekonomi,

politik, lingkungan, kesehatan, mampu dalam bidang budaya, sosial, dan

pendidikan (Munandar, 2002).

Kreativitas diperlukan untuk menunjang pemecahan masalah yang dihadapi

dalam kehidupan manusia, meskipun setiap orang memperoleh ilmu-ilmu yang

telah dikuasai atau kemampuan untuk dapat belajar sendiri seumur hidup dari

pendidikan yang layak. Kreativitas dapat melihat berbagai macam kemungkinan

pemecahan masalah yang dihadapi manusia supaya lebih bijak dalam

menyelesaikan masalah yang dihadapi (Tim Pustaka Familia, 2006). Pengalaman

tentang kreativitas pada masa kecil banyak menentukan apa yang kita lakukan

ketika dewasa, mulai dari soal kerja samapai soal keluarga (Goleman, 2005).

Hurlock (1999) mengatakan kreativitas merupakan suatu proses yang

menghasilkan sesuatu yang baru, apakah suatu gagasan atau suatu objek dalam

Page 11: Perbedaan Kreativitas Figural Anak Ditinjau Dari Jenis Kelaminrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8549/2/T1_8002007134_Full... · Dengan hak bebas royalty non ... Ia juga mencakup

2

suatu bentuk atau susunan yang baru. Drevdahl (dalam Hurlock, 1999) kreativitas

adalah kemampuan seseorang menghasilkan komposisi, produk, atau gagasan apa

saja yang pada dasarnya baru, dan sebelumnya tidak dikenal pembuatnya. Hal ini

berupa kegiatan imajinatif atau sintesis pemikiran yang hasilnya bukan hanya

perangkuman. Ia juga mencakup pola baru dan gabungan informasi yang

diperoleh dari pengalaman sebelumya dan penggabungan lama ke situasi baru. Ia

dapat berupa produk seni, kesusastraan, produk ilmiah, atau suatu metodologi.

Pengertian kreativitas lainnya yaitu buah pola pikir yang kreatif adalah

kemampuan untuk melihat hal- hal yang baru dari sesuatu yang tampak lumrah

(Tim Pustaka Familia, 2006).

Penggolongan kreativitas sendiri ada dua macam yaitu kreativitas verbal dan

kreativitas figural. Kreativitas figural adalah kemampuan memunculkan ide-ide

atau gagasan baru melalui gambar yang dibuat. Kreativitas figural ini berbasiskan

pada aktifitas menggambar untuk menimbulkan ide atau gagasan baru, tetapi tidak

membutuhkan keahlian atau kemampuan menggambar (Munandar, 1999).

Pengembangan kreativitas hendaknya dimulai pada usia dini atau masa

kanak-kanak, yaitu lingkungan keluarga sebagai pendidikan pertama dan

pendidikan prasekolah. Seseorang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh

lingkungan dimana lingkungan dapat menunjang atau menghambat upaya kreatif.

Implikasinya adalah bahwa kemampuan kreatif dapat ditingkatkan melalui

pendidikan (Munandar, 2004).

Perkembangan kreativitas adalah salah satu aspek yang penting yang harus

dicapai anak. Menurut Mokat (dalam Jawa Pos, 20 Maret 2000) bahwa kreativitas

Page 12: Perbedaan Kreativitas Figural Anak Ditinjau Dari Jenis Kelaminrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8549/2/T1_8002007134_Full... · Dengan hak bebas royalty non ... Ia juga mencakup

3

harus dikembangkan, karena kreativitas dan kecerdasan tidak akan berisi dan

berkembang bila dibiarkan begitu saja, maka penting bagi kita untuk

mengupayakan berkembangnya kreativitas ini. Kreativitas bukanlah hasil,

melainkan harus diupayakan sedini mungkin. Artinya, kesadaran untuk memupuk

kreativitas harus dirintis sejak masa kanak-kanak, sehingga pada tahap

perkembangan selanjutnya anak-anak dapat tumbuh menjadi individu yang kreatif

Hurlock (1999) mengatakan dalam tahap perkembangan ada usia-usia yang

bisa dikatakan usia kritis dalam kreativitas ada 4. Dia juga menerangkan kreatif

biasanya mencapai puncaknya pada usia tiga puluh dan empat puluhan. Setelah itu

tetap mendatar atau secara bertahap menurun. Salah satu periode kritis pada

rentang usia 8–10 tahun yaitu saat anak tergolong dalam usia sekolah.Maka

penting bagi kita untuk memperhatikan pengembangan kreativitas anakpada usia

sekolah atau akhir masa kanak-kanak yang berlangsung dari usia 6sampai dengan

13 atau 14 tahun (Hurlock 1999). Hal ini dikuatkan olehJustman & Susman

(dalam Khotimah, 2010), usia sekolah juga disebut sebagaiusia kreatif, menurut

mereka masa ini merupakan suatu rentang kehidupandimana anak mencapai

konformis atau pencipta karya baru yang orisinal.Meskipun dasar-dasar untuk

ungkapan kreatif ditetapkan pada awal masakanak-kanak, namun kemampuan

untuk menggunakan dasar-dasar ini dalamkegiatan orisinal pada umumnya belum

berkembang sempurna sebelum anak- anakmencapai tahun-tahun akhir masa

kanak-kanak. Dengan begitu, kreativitaspada anak akan sangat terlihat pada usia

ini, sehingga akan lebih mudah bagikita untuk mengembangkan kreativitas

mereka, dan melihat sejauh manaperkembangannya.

Page 13: Perbedaan Kreativitas Figural Anak Ditinjau Dari Jenis Kelaminrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8549/2/T1_8002007134_Full... · Dengan hak bebas royalty non ... Ia juga mencakup

4

Anak-anak sejak awal telah dilatih untuk berpikir dan bertindak dengan cara

yang dianggap sesuai dengan jenis kelamin mereka, maka salah satu faktor yang

mempengaruhi kreativitas anak adalah dari jenis kelaminnya (dalam Sari 2013).

Hurlock (1999) mengatakan anak laki-laki menunjukkan kreativitas yang lebih

besar dari pada anak perempuan, terutama setelah berlalunya masa kanak-kanak.

Untuk sebagian besar ini di sebabkan oleh perbedaan perlakuan terhadap anak

laki-laki dan perempuan. Anak laki-laki diberi kesempatan untuk mandiri, didesak

teman sebaya untuk mengambil resiko, dan didorong oleh para orang tua dan guru

untuk lebih menunjukkan inisiatif dan orisinilitas. Sehingga secara tidak disadari

laki-laki mengembangkan kreatifitasnya dengan baik karena tekanan yang

diperoleh. Sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Kobul (2006) yang

meneliti perbedaan kreativitas antara siswa laki-laki dan siswa perempuan kelas 1

SMA Laboratorium Kristen Satya Wacana Salatiga memperoleh hasil kreativitas

laki-laki lebih tinggi dari pada kreativitas perempuan.

Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan Setiwati (2007) tentang

studi deskripsi tingkat kreativitas anak (Studi di SD Islam Wahid Hasim dan

Srengatblitar) dengan subjek usia antara 6 sampai 7 tahun didapat hasil kreativitas

total subyek secara umum tergolong rendah. Dan ditinjau dari jenis kelamin yaitu

laki-laki mempunyai tingkat kreativitas sedang dan untuk perempuan mempunyai

tingkat kreativitas rendah. Hal ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh

Lau dan Cheung (2010) untuk tingkat penelitian SD di Hongkong dihasilkan anak

laki-laki sebagian besar mempunyai skor kreativitas yang lebih tinggi, meskipun

perbedaannya lebih kecil dari anak perempuan. Sedangkan Munandar (2002)

Page 14: Perbedaan Kreativitas Figural Anak Ditinjau Dari Jenis Kelaminrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8549/2/T1_8002007134_Full... · Dengan hak bebas royalty non ... Ia juga mencakup

5

melakukan penelitian terhadap siswa SD dan SMP tidak ditemukan perbedaan

yang nyata antara siswa perempuan dan siswa laki-laki pada kreativitasnya.

Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas maka peneliti akan meneliti

perbedaan tingkat kreativitas figural anak ditinjau dari jenis kelamin.Tujuan dari

penelitian ini adalah ingin mengetahui perbedaan tingkat kreativitas figural anak

ditinjau dari jenis kelamin.

Tinjauan Pustaka

Kreativitas

Kreativitas merupakan suatu proses yang menghasilkan sesuatu yang baru,

apakah suatu gagasan atau suatu objek dalam suatu bentuk atau susunan yang

baru. Anak yang kreatif menghabiskan sebagian besar waktunya untuk

menciptakan sesuatu yang orisinil dari mainan-mainan dan alat-alat bermain,

sedangkan anak yang tidak kreatif mengikuti pola yang sudah dibuat oleh orang

lain (Hurlock, 1999). Menurut Santrock (2007) kreativitas ialah kemampuan

untuk memikirkan sesuatu dengan cara-cara yang baru dan tidak biasa melahirkan

suatu solusi yang unik terhadap masalah-masalah.

Drevdahl (dalam Hurlock, 1999) mengatakan kreativitas adalah kemampuan

seseorang menghasilkan komposisi, produk, atau gagasan apa saja yang pada

dasarnya baru, dan sebelumnya tidak dikenal pembuatnya. Dapat juga berupa

kegiatan imajinatif atau sintesis pemikiran yang hasilnya bukan hanya

perangkuman. Ia juga mencakup pola baru dan gabungan informasi yang

diperoleh dari pengalaman sebelumya dan penggabungan lama ke situasi baru. Ia

dapat berupa produk seni, kesusastraan, produk ilmiah, atau suatu metodologi.

Page 15: Perbedaan Kreativitas Figural Anak Ditinjau Dari Jenis Kelaminrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8549/2/T1_8002007134_Full... · Dengan hak bebas royalty non ... Ia juga mencakup

6

Kreativitas adalah kemampuan untuk membentuk kombinasi atau hal-hal

baru baik berupa gagasan-gagasan ataupun ide-ide yang berdasarkan informasi

atau data yang disekitarnya atau lingkungannya (Mengitiga, 2010). Pengertian

kreativitas lainya yaitu buah pola pikir yang kreatif adalah kemampuan untuk

melihat hal- hal yang baru dari sesuatu yang tampak lumrah (Tim Pustaka

Familia, 2006).

Munandar (1999) mengartikan kreativitas adalah kemampuan yang

mencerminkan kelancaran (mampu mencetuskan banyak gagasan, jawaban),

keluwesan (mampu melihat masalah dari sudut pandang berbeda), dan originalitas

dalam berpikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan,

memperkaya, memperinci) suatu gagasan. Guilford (dalam munandar, 1999)

mengukapkan bahwa kreativitas adalah kemampuan berpikir divergen untuk

menemukan bermacam-macam alternatif jawaban terhadap suatu persoalan.

Kemampuan ini merupakan aktivitas imajinatif yang hasilnya berupa

pembentukan kombinasi dari informasi yang diperoleh dari pengalaman-

pengalaman sebelum menjadi hal yang baru, berarti dan bermakna.

Dari beberapa pengertian diatas, peneliti mengacu pada Munandar (1999)

mengartikan kreativitas adalah kemampuan yang mencerminkan kelancaran

(mampu mencetuskan banyak gagasan, jawaban), keluwesan (mampu melihat

masalah dari sudut pandang berbeda), dan originalitas dalam berpikir, serta

kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci)

suatu gagasan.

Page 16: Perbedaan Kreativitas Figural Anak Ditinjau Dari Jenis Kelaminrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8549/2/T1_8002007134_Full... · Dengan hak bebas royalty non ... Ia juga mencakup

7

Pengertian Kreativitas Figural

Kreativitas figural adalah kemampuan memunculkan ide-ide atau gagasan

baru melalui gambar yang dibuat. Kreativitas figural ini berbasiskan pada aktifitas

menggambar untuk menimbulkan ide atau gagasan baru, tetapi tidak

membutuhkan keahlian atau kemampuan menggambar. Kreativitas figural lebih

menekankan pada kemampuan mencetuskan aspek-aspek dalam berpikir kreatif

serta mengukur aspak kelancaran, keluwesan, originalitas dan elaborasi

(Munandar, 1999).

Aspek yang diungkap kreativitas verbal dan kreativitas figural adalah

kelancaran (kemampuan menghasilkan banyak ide yang keluar dari pemikiran

seseorang secara cepat), keluwesan (kemampuan memproduksi sejumlah ide,

jawaban yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang

berbeda), originalitas (kemampuan mencetuskan gagasan unik atau gagasan asli)

dan elaborasi (kemampuan mengembangkan gagasan dan memperinci suatu

gagasan sehingga menjadi lebih menarik (Munandar, 1999).

Perkembangan Kreativitas anak

Perkembangan merupakan sebuah proses dimana terbentuknyakepribadian

ataukarakter seorang individu menuju ke arah kesempurnaan. Awalnya anak tidak

mengenal akan dirinya kemudian berkembang dan terus berkembang sampai

terbentuknya karekter atau jati diri dari individu itu sendiri ( Diana ,2006). Dalam

proses perkembangan ada yang dinamakan periode kritis dalam dorongan

berprestasi, suatu masa dimana anak membentuk kebiasaan untuk mencapai

sukses, tidak sukses, atau sangat sukses. Sekali terbentuk, kebiasaan untuk bekerja

Page 17: Perbedaan Kreativitas Figural Anak Ditinjau Dari Jenis Kelaminrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8549/2/T1_8002007134_Full... · Dengan hak bebas royalty non ... Ia juga mencakup

8

di bawah, di atas atau sesuai dengan kemapuan cenderung menetap sampai

dewasa (Sunarsih, 2010).Hurlock (1999) mengatakan dalam tahap perkembangan

ada usia-usia yang bisa dikatakan periode kritis dalam kreativitas yaitu 5 sampai 6

tahunyaitu anak mulai menyesuaikan diri dengan peraturan dan perintah orang

dewasa di rumah atau sekolah. Semakin keras kekuasaan orang dewasa, semakin

beku kreativitas anak, 8 sampai 10 tahun yaitu keinginan untuk diterima sebagai

anggota “gang”mencapai puncak. Penyesuaian diri dengan pola “gang” dan setiap

penyimpangan akan membahayakan proses penerimaan, 13 sampai 15 tahun yaitu

upaya memperoleh persetujuan teman sebaya, terutama dari jenis kelamin yang

berlawanan, mengendalikan pola perilaku anak remaja. Menyesuaikan diri dengan

harapan untuk mendapat persetujuan dan penerimaan, 17 sampai 19 tahun yaitu

latihan pada pekerjaan yang dipilih. Upaya memperoleh persetujuan dan

penerimaan. Apabila pekerjaan menuntut konformitas, dengan pola standard serta

keharusan maka akan membekukan kreativitas. Dia juga menerangkan kreatif

biasanya mencapai puncaknya pada usia tiga puluh dan empat puluhan. Setelah itu

tetap mendatar atau secara bertahap menurun.

Salah satu periode kritis pada rentang usia 8–10 tahun yaitu saat anak

tergolong dalam usia sekolah. Pada usia ini bisa disebut dengan usia

berkelompok, perhatian utama anak tertuju pada keinginan diterima oleh teman

sebaya sebagai anggota kelompok, terutama kelompok yang bergengsi dalam

pandangan teman-temanya. Oleh karena itu anak ingin menyesuaikan dengan

standar yang disetujui kelompok dalam penampilan, berbicara, dan perilaku (usia

penyesuaian diri). Hurlock (1999) mengatakan banyak penelitian mengenai

Page 18: Perbedaan Kreativitas Figural Anak Ditinjau Dari Jenis Kelaminrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8549/2/T1_8002007134_Full... · Dengan hak bebas royalty non ... Ia juga mencakup

9

kreativitas mununjukan bahwa jika anak-anak tidak dihalangi oleh rintangan-

rintangan lingkungan, kritik, cemoohan oleh orang lain maka anak akan

mengerahkan tenaga kedalam kegiatan-kegiatan kreatif.

Penting bagi kita untuk memperhatikan pengembangan kreativitas anakpada

usia sekolah atau akhir masa kanak-kanak yang berlangsung dari usia 6sampai

dengan 13 atau 14 tahun (Hurlock 1999). Hal ini dikuatkan olehJustman &

Susman (dalam Khotimah, 2010), usia sekolah juga disebut sebagaiusia kreatif,

menurut mereka masa ini merupakan suatu rentang kehidupandimana anak

mencapai konformis atau pencipta karya baru yang orisinal.Meskipun dasar-dasar

untuk ungkapan kreatif ditetapkan pada awal masakanak-kanak, namun

kemampuan untuk menggunakan dasar-dasar ini dalamkegiatan orisinil pada

umumnya belum berkembang sempurna sebelum anak-anakmencapai tahun-tahun

akhir masa kanak-kanak. Dengan begitu, kreativitaspada anak akan sangat terlihat

pada usia ini, sehingga akan lebih mudah bagikita untuk mengembangkan

kreativitas mereka, dan melihat sejauh manaperkembangannya.

Menurut Cropley (dalam Sagala, 2010), terdapat 3 tahap perkembangan

kreativitas diantaranya:

a. Tahap prekonvensional (Preconventional phase) yaitu tahap ini terjadi

pada usia 6–8 tahun. Pada tahap ini, individu menunjukkan spontanitas dan

emosional dalam menghasilkan suatu karya, yang kemudian mengarah

kepada hasil yang aestetik dan menyenangkan. Individu menghasilkan

sesuatu yang baru tanpa memperhatikan aturan dan batasan dari luar.

Page 19: Perbedaan Kreativitas Figural Anak Ditinjau Dari Jenis Kelaminrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8549/2/T1_8002007134_Full... · Dengan hak bebas royalty non ... Ia juga mencakup

10

b. Tahap konvensional (Conventional phase) yaitu tahap ini berlangsung

pada usia 9–12 tahun. Pada tahap ini kemampuan berpikir seseorang

dibatasi oleh aturan-aturan yang ada sehingga karya yang dihasilkan

menjadi kaku. Selain itu, pada tahap ini kemampuan kritis dan evaluatif

juga berkembang.

c. Tahap pos-konvensional (Postconventionalphase) yaitu tahap ini

berlangsung pada usia 12 tahun hingga dewasa. Pada tahap ini, individu

sudah mampu menghasilkan karya-karya baru yang telah disesuaikan

dengan batasan-batasan eksternal dan nilai-nilai konvensional yang ada di

lingkungan.

Ciri-Ciri Kreativitas

Ciri-ciri yang mempengaruhi kreativitas, menurut Munandar (1985) terdiri

atas:

a. Aspek kognitif (aptitude) adalah faktor kemampuan berpikir yang terdiri

dari kecerdasan (inteligensi) dan memperbanyak bahan berpikir berupa

pengalaman dan ketrampilan, Antara lain:

1. Kemampuan berpikir lancar (Fluency)

Mencetuskan banyak gagasan, jawaban, penyelesaian masalah,

atau pertanyaan, memberikan banyak cara atau saran untuk melakukan

berbagai hal, selalu memikirkan lebih dari satu jawaban.

2. Kemampuan berpikir luwes (Flexibility)

Menghasilkan gagasan, jawaban, atau pertanyaan yang

bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang

Page 20: Perbedaan Kreativitas Figural Anak Ditinjau Dari Jenis Kelaminrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8549/2/T1_8002007134_Full... · Dengan hak bebas royalty non ... Ia juga mencakup

11

berbeda-beda, mampu mengubah cara pendekatan atau cara

pemikiran.

3. Kemampuan berpikir orisinal (Originality)

Mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik, memikirkan

cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri, mampu membuat

kombinasi-kombinasi yang tidak lazim dari bagian-bagian atau

unsure-unsur.

4. Kemampuan memperinci (Elaboration)

Mampu memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau

produk, menambahkan atau memperinci detail-detail dari suatu obyek,

gagasan, atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.

5. Kemampuan menilai (Evaluation)

Menentukan patokan penilaian sendiri dan menentukan apakah

suatu pertanyaan benar, suatu rencana sehat, atau suatu tindakan

bijaksana, mampu mengambil keputusan terhadap situasi yang

terbuka, tidak hanya mencetuskan gagasan, tetapi juga

melaksanakannya.

b. Aspek non kognitif terdiri dari sikap, motivasi, nilai dan ciri kepribadian

yang lain yang berinteraksi dengan lingkungan tertentu. Faktor kepribadian

terdiri dari rasa ingin tahu, harga diri, dan kepercayaan diri, sifat mandiri,

berani dalam mengambil resiko dan asertif.

Page 21: Perbedaan Kreativitas Figural Anak Ditinjau Dari Jenis Kelaminrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8549/2/T1_8002007134_Full... · Dengan hak bebas royalty non ... Ia juga mencakup

12

Faktor Yang Memengaruhi Kreativitas

Faktor yang mempengaruhi kreativitas menurut Hurlok (1999) ada 5 yaitu:

a. Jenis kelamin yaitu laki-laki menunjukkan kreativitas yang lebih besar dari

anak perempuan, terutama setelah berlalunya masa kanak- kanak. Untuk

sebagian besar hal ini disebabkan oleh perpedaan perlakuan terhadap anak

laki-laki dan perempuan. Anak laki-laki lebih diberi kesempatan mandiri,

didesak oleh teman sebayanyauntuk lebih berani mengambil resiko, dan

didorong oleh para orangtua dan guru untuk lebih menunjukkan inisiatif dan

orisinalitas.

b. Status ekonomi yaitu anak dari kelompok sosioekonomi lebih tinggi

cenderung lebih kreatif dari kelompok yang lebih rendah, sosioekonomi

yang lebih tinggi kebanyakan dibesarkan dengan cara mendidik anak secara

demokratis, sedangkan sosioekonomi yang lebih rendah mengalami

pendidikan yang otoriter.

c. Urutan kelahiran yaitu anak dari berbagai urutan kelahiran menunjukkan

tingkat kreativitas yang berbeda. Anak yang lahir ditengah, lahir terakhir,

dan anak tunggal mungkin lebih kreatif dari anak yang lahir pertama.

Umumnya anak yang lahir pertama lebih ditekan untuk menyesuaikan diri

dengan harapan orangtua dan kurang mandiri. Tekanan tersebut menjadikan

anak pasif dan kurang berkreasi.

d. Ukuran keluarga yaitu anak dari keluarga kecil, bilamana kondisi lain sama,

cenderung lebih kreatif dari anak keluarga besar. Dalam keluarga besar, cara

mendidik anak yang otoriter dan kondisi sosio ekonomi yang kurang

Page 22: Perbedaan Kreativitas Figural Anak Ditinjau Dari Jenis Kelaminrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8549/2/T1_8002007134_Full... · Dengan hak bebas royalty non ... Ia juga mencakup

13

mengununtungkan mungkin lebih mempengaruhi dan menghalangi

perkembangan kreativitas.

e. LingkungankKota versus lingkungan pedesaan yaitu anak dari lingkunagn

kota cenderung lebih kreatif dari lingkungan pedesaan. Di pedesaan anak-

anak lebih umum didik secara otoriter dan lingkungan pedesaan kurang

merangsang kreativitas dibandingkan lingkungan kota dan sekitarnya.

f. Intelegensi yaitu pada setiap umur, anak yang pandai menunjukkan

kreativitas yang lebih besar dari anak yang kurang pandai. Mereka

mempunyai lebih banyak gagasan baru untuk menangani suasana konflik

sosial dan mampu merumuskan lebih banyak penyelesaian bagi konflik

tersebut.

Jenis Kelamin

Jenis kelamin dalam kamus besar Bahasa Indonesia (2002) bersifat jasmani

atau rohani yang membedakan dua makhluk sebagai betina dan jantan atau wanita

pria, jenis laki-laki atau perempuan. Menurut Kartono (2000) jenis kelamin

perempuan dan laki-laki mempunyai perbedaan yang dapat dilihat dari ciri-ciri

jasmaninya. Menurut Hungu (Saptandari, 2012) jenis kelamin (seks) adalah

perbedaan antara perempuan dengan laki-laki secara biologis sejak seseorang

lahir. Dari beberapa pengertian ini, peneliti mengacu pada kamus besar bahasa

indonesia (2002) jenis kelamin yaitu bersifat jasmani atau rohani yang

membedakan dua makhluk sebagai betina dan jantan atau wanita pria, jenis laki-

laki atau perempuan.

Page 23: Perbedaan Kreativitas Figural Anak Ditinjau Dari Jenis Kelaminrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8549/2/T1_8002007134_Full... · Dengan hak bebas royalty non ... Ia juga mencakup

14

Masa Kanak-Kanak Akhir

Usia secara jelas mendefinisikan karakteristik yang memisahkan anak-anak

dari orang dewasa. Masa akhir kanak-kanak sering disebut sebagai masa sekolah

atau masa sekolah dasar.Hurlock (1996) membagi tahapan perkembangan pada

masa anak-anak akhir pada umur 7 sampai 10 tahun, sedangkan Santrock (1995)

menyebutkan fase kanak-kanak akhir (masa usia sekolah dasar), adalah fase

perkembangan yang berlangsung sejak kira-kira umur 9 sampai 11 tahun.

Papalia dkk.(2008), membagi delapan perkembangan individu, dan salah

satunya masa kanak-kanak akhir (6-11 tahun). Menurut Sudjiningsih (2012)

sendiri menggunakan pembagian tahap masa kanak-kanak akhir pada rentang usia

6 sampai 12 tahun.Dari beberapa pengertian ini, peneliti mengunakan Santrock

(1995) dalam pembagian tahapan rentang kehidupan pada masa anak-anak akhir 9

sampai 11 tahun.

Perbedaan Kreativitas Figural Anak Ditinjau Dari Jenis Kelamin

Hurlock (1999) mengatakan perkembangan kreativitas dapat bervariasi yang

disebkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah jenis kelamin. Perbedaan

potensi dan kecenderungan sifat yang dimiliki antara laki-laki dan perempuan

terjadi karena perbedaan perkembangan fisik dan psikis yang terjadi antara

keduanya.

Velle(dalam Munandar, 1999) meninjau berbagai penelitian mengenai

perbedaan perilaku antar jenis kelamin dengan dasar biologis, perbedaan yang

mungkin dapat membatasi presentasi perempuan. Perbedaan itu meliputi tingkat

aktivitas fisik dan dominasi belahan otak. Tingkat aktivitas fisik aktivitas pria

Page 24: Perbedaan Kreativitas Figural Anak Ditinjau Dari Jenis Kelaminrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8549/2/T1_8002007134_Full... · Dengan hak bebas royalty non ... Ia juga mencakup

15

lebih tinggi karena pengaruh hormon didalam otak selama perkembangan janin.

Restak (dalam Munandar, 1999) melakukan penelitian dan menunjukkan

hiperkenesis (tingkat aktivitas fisik yang abnormal) ditemukan pada laki-laki jauh

lebih sering dari pada perempuan.

Dominasi belahan otak beberapa peneliti mengemukakan bahwa dominasi

lebih kuat pada belahan otak kanan pada pria, sehingga menghasilkan kemampuan

spesial yang lebih tinggi. Sebaliknya, Buffery dan Gray (dalam Munandar, 1999)

mengatakan bahwa perkembangan bilateral (perkembangan yang seimbang dari

kedua belah otak) yang lebih baik pada pria sehingga menyebabkan kemampuan

spesial lebih unggul pada pria.

Proporsi perbedaan jenis kelamin yang ditentukan secara biologis dapat

dipandang sebagai membatasi prestasi potensial dari perempuan berbakat. Sejak

lahir anak laki-laki dan perempuan diperlakukan berbeda bahkan sebelum lahir.

Begitu orang tua mengetahui bayi yang akan lahir itu laki-laki atau perempuan,

mereka sudah membuat persiapan yang berbeda. Misalnya kamar biru untuk bayi

laki-laki dan kamar merah jambu untuk perempuan. Atau anak laki diberikan

mainan robot-robotan sedangkan perempuan lebih kepermainan masak-memasak.

Hasil penelitian Handayani & Novianto (dalam Aziz, 2010) pada suku Jawa.

Dengan metode penelitian kualitatif,mereka berdua menemukan bahwa anak

perempuan dan laki-laki Jawa memang dididik secaraberbeda. Anak perempuan

lebih dididik untuk mengatasi persoalan-persoalan praktis di rumahtangga.

Sebaliknya anak laki-laki lebih dibiasakan untuk berorientasi ke luar rumah,

bekerjadengan imajinasi, dan cenderung abstrak, sehingga ketika menghadapi

Page 25: Perbedaan Kreativitas Figural Anak Ditinjau Dari Jenis Kelaminrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8549/2/T1_8002007134_Full... · Dengan hak bebas royalty non ... Ia juga mencakup

16

problem praktis mereka menjadi kurang taktis. Bahkan kedua penulis itu

mengemukakan bahwa pola asuh yang mengistimewakan anak laki-laki Jawa itu

cenderung akan merusak kondisi mentalnya yaitu adanya kemanjaan dan

ketergantungan kepada ibu dan saudara perempuan di lingkungan rumahnya. Hal

ini bahkan berlanjut sampai dewasa, yaitu laki-laki itu akan kembali bersikap

seperti anak sulung pada pasangannya (istri), sehingga suami menjadi semacam

bayi tua.

Cramond, et all (2005) menyatakan bahwa dari berbagai penelitian tentang

kreativitas ditemukan adanya hubungan antara perbedaan jenis kelamin dengan

tingkat kreativitas baik dalam bentuk kuantitas maupun kualitas. Hasil analisis

mereka terhadap jurnal penelitian dari tahun 1958-1998 ditemukan adanya

perbedaan baik pada aspek fluency, flexibility, originality, dan elaboration.

Perempuan cenderung lebih tinggi pada aspek fluency, originality, dan

elaboration, sedangkan pada aspek flexibility laki-laki cenderung lebih tinggi

walau perbedaannya tidak terlalu tinggi. Hurlock (1999) mengatakan anak laki-

laki menunjukkan kreativitas yang lebih besar dari pada anak perempuan,

terutama setelah berlalunya masa kanak-kanak. Untuk sebagian besar ini di

sebabkan oleh perbedaan perlakuan terhadap anak laki-laki dan perempuan. Anak

laki-laki diberi kesempatan untuk mandiri, didesak teman sebaya untuk

mengambil resiko, dan didorong oleh para orang tua dan guru untuk lebih

menunjukkan inisiatif dan orisinilitas. Sama dengan penelitian yang dilakukan

oleh Lau dan Cheung (2010) untuk tingkat penelitian SD di Hongkong dihasilkan

anak laki-laki sebagian besar mempunyai skor kreativitas yang lebih tinggi,

Page 26: Perbedaan Kreativitas Figural Anak Ditinjau Dari Jenis Kelaminrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8549/2/T1_8002007134_Full... · Dengan hak bebas royalty non ... Ia juga mencakup

17

meskipun perbedaannya lebih kecil dari anak perempuan. Stoltzfus, et al. (2011)

dalam penelitianya tentang Gender, Gender Role, And Creativity untuk hasil

pembahasan dari kategori jenis kelamin dan kreativitasmenghasilkan penelitian

yang sama bahwa anak laki-laki memiliki kreativitas yang lebih baik dari pada

anak perempuan, meskipun signifikansinya rendah.

Hasil penelitian yang berbeda ditemukan oleh Maisyaroh (2011) tentang

Hubungan Tingkat Kecerdasan Emosional Dengan Tingkat Kreativitas pada Anak

Usia Sekolah (10-12 Tahun) di SD Negeri Sumber Sari 1 Malang, di dalam

penelitiannya juga membahas tentang tingkat kreativitas dilihat dari jenis kelamin,

menyatakan bahwa tingkat kreativitas anak perempuan lebih baik dibanding

dengan anak laki-laki. Sedangkan Munandar (2002) melakukan penelitian

terhadap siswa SD dan SMP tidak ditemukan perbedaan yangnyataantara siswa

perempuan dan siswa laki-laki pada kreativitasnya.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah “:Ada perbedaan tingkat Kreativitas

Figural antara Anak laki-laki dan Perempuan”.

Metode Penelitian

Penelitian ini adalah uji beda. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel

yaitu kreativitas figural variabel terikat dan jenis kelamin sebagai variabel bebas.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SD Muhammadiyah Plus dengan

jumlah total 150 siswa dari kelas 4 dan 5 atau dengan rentang usia 9 sampai 11

tahun. Peneliti memilih subjek kerena SD Muhammadiyah memiliki kurikulum

pembelajaran yang bagus untuk siswanya, terbukti dengan peringkat lulusan

terbaik kedelapan (8) sekota Salatiga pada ujian kelulusan, dan peringkat pertama

Page 27: Perbedaan Kreativitas Figural Anak Ditinjau Dari Jenis Kelaminrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8549/2/T1_8002007134_Full... · Dengan hak bebas royalty non ... Ia juga mencakup

18

se-kecamatan Sidomukti. Selain itu jumlah siswa laki-laki dan siswa perempuan

yang hampir seimbang dirasa tepat digunakan sebagai subjek penelitian. Dalam

penelitian ini teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan

sampling jenuh.

Tingkat kreativitas figural di ukur menggunakan satu macam alat tes yang

diambil dariTorance Test of Creativity Thinking (TTCT) yaitu Tes Kreativitas

Figural (TKF). Torrance seorang tokoh kreativitas menciptakan alat tes yang

terdiri dari kreativitas verbal dan kreativitas figural, yang disusun berdasarkan

model struktur Guilford. Torrance memilih dua bentuk alat tes yaitu Tes

Kreativitas Verbal (TKV) dan Tes Kreativitas Figural (TKF) yang didasari oleh

pertimbangan faktor bahwa kebanyakan produk kreatif dihasilkan dalam dua

bentuk verbal dan figural (Yunita, 2011).Menurut Munandar (2002) Tes

Kreativitas Figural (TKF) merupakan adaptasi dari circle test dari Torrance yang

terdiri dari 65 buah lingkaran berdiameter 2 cm, yang kemudian pada tahun 1988

di lakukan standarisasi.

Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik uji beda Independent

Sample T-test. Perhitungan dalam analisis ini dilakukan dengan menggunakan

bantuan program komputer Statistical Product and Servise Solution (SPSS)

version 17.0 for windows.

Page 28: Perbedaan Kreativitas Figural Anak Ditinjau Dari Jenis Kelaminrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8549/2/T1_8002007134_Full... · Dengan hak bebas royalty non ... Ia juga mencakup

19

Hasil Penelitian

Uji Asumsi

Uji normalitas bertujuan untuk menguji salah satu asumsi dasar uji t yaitu

variabel-variabel independen dan dependen harus berdistribusi normal atau

mendekati normal (Santosa 2000). Uji statistik sederhana yang sering digunakan

untuk menguji asumsi normalitas adalah dengan menggunakan uji normalitas

Kolmogorov Smirnov. Untuk hasil normalitas diperoleh nilai Kolmogorov

Smirnov 1,205 dengan signifikansi 0.109 lebih besar dari0,05 sehingga sebaran

skor kreativitas figuraladalah normal.

Uji homogenites bertujuan untuk mengetahui apakah varian dari variabel

yang digunakan bersifat homogen atau beda. Dari hasil perhitungan menunjukkan

nilai signifikansi pada tes of homogeneity ofvariances adalah 0,273. Karena nilai

signifikansi lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data kreativitas

figural memiliki varians yang sama.

Analisis Deskriptif

Dalam analisis data, data yang digunakan adalah data nilai baku hasil

penelitian, yaitu skor kasar data kreativitas yang telah dibakukan (ditentukan

norma-normanya) dan kemudian total nilai baku di konversikan Ceatifitas

quontient (CQ) menjadi lebih mudah mengklasifikasikannya.

Hasil analisis menunjukkan untuk subjek siswa laki-laki rerata sebesar

102,5; standar deviasi (SD) sebesar 11.968; jumlah subjek (N) sebanyak 77; nilai

minimal sebesar 93 dan nilai maksimal sebesar 129 sedangkan untuk subjek siswa

Page 29: Perbedaan Kreativitas Figural Anak Ditinjau Dari Jenis Kelaminrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8549/2/T1_8002007134_Full... · Dengan hak bebas royalty non ... Ia juga mencakup

20

perempuan diperoleh rerata sebesar 106,88; standar deviasi (SD) sebesar 11.407;

jumlah subjek (N) sebanyak 73; nilai minimal sebesar 83 dan nilai maksimal 132

Tabel

Analisis Deskriptif Kategori Kreativitas Figural

Pada Siswa Subjek Laki-laki dan Perempuan

Skor Kategori

Frekuensi Rata-rata Prosentase

Laki Wanita Laki wanita Laki wanita

115,6 ≤ X ≤ 132 Tinggi 14 18 18,2% 24,6%

99,3 ≤ X < 115,6 Sedang 41 37 102,05 106,88 28,6% 50,7%

83 ≤ X < 99,3 Rendah 22 18 53,2% 24,6%

Total 100% 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat skor kreativitas figuralpada siswa laki-laki

yang berada pada kategori sedang sebanyak 22 siswa, 14 siswa berada pada

kategori tinggi, dan 41 siswa berada pada kategori rendah. Sedangkan skor

kreativitas figural pada siswa perempuan yang berada pada kategori sedang

sebanyak siswa 37, 18 siswa berada pada kategori tinggi, dan 18 siswa berada

pada kategori rendah.

Uji Beda

Uji perbedaan yang diadakan terhadap kedua kelompok dilakukan dengan

bantuan komputer program SPSS versi 17. Dari uji t yang dilakukan

diperolehnilai t = -2,525 sig 0,013 (p <0,05) yang berarti ada perbedaan

kreativitas figuralantara siswa laki-laki dan siswa perempuan.

Page 30: Perbedaan Kreativitas Figural Anak Ditinjau Dari Jenis Kelaminrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8549/2/T1_8002007134_Full... · Dengan hak bebas royalty non ... Ia juga mencakup

21

Pembahasan

Hasil data diperoleh nilai t = -2,525 sig 0,013 (p < 0,05). Hal ini dapat di

artikanada perbedaan tingkat kreativitas figural pada siswa laki-laki dan siswa

perempuan, dalam penelitian ini siswaperempuan memiliki rata-rata kreativitas

lebih tinggi dibandingkan dengan siswa laki-laki.

Penelitianini menjukkan subjek laki-laki yang memiliki tingkat kreativitas

yang tinggi sekitar 18,2%. Subjek banyak yang memiliki tingkat kreativitas28,6%

kategori sedang dan 53,2% kategori rendah. subjek perempuan yang memiliki

tingkat kreativitas yang tinggi sekitar 24,6%. Subjek banyak yang memiliki

tingkat kreativitas sedang 50,7% dan 24,6% untuk kategori rendah, namun rata-

rata untuk kedua subjek pada kategori sedang dengan nilai 102,05 untuk laki-laki

dan 106,88 pada perempuan.

Dari hasil ini dapat dilihat bahwa tingkat kreativitas pada kategori tinggi,

tergolong kecil terutama untuk subjek laki-laki yang hanya 18,2% saja, hal ini

terjadi karena banyak faktor seperti faktor lingkungan yang mempengaruhi saat

dilangsungkannya tes kreativitas figural. Selain itu, kurangnya konsentrasi dari

subjek,hal ini pada saat pengujian banya anak yang menoleh kekanan dan kekiri

dari meja mereka untuk melihat hasil dari teman-temannya. Waktuyang diberikan

dirasa terlalu singkat oleh subjeksehingga banyak lingkaran yang belum terisi,

suasana kelas yang kurang kondusif karena masih banyak subjek yang bicara saat

tes berlangsung. Hal ini sesuai dengan Munandar (dalam Maisyaroh, 2011)

selama ini, hanya sedikit anak yang bisa mencapai skor kreativitas yang tinggi.

Kebanyakan berada pada kisaran skor 90-100. Sebaliknya, banyak sekali anak

Page 31: Perbedaan Kreativitas Figural Anak Ditinjau Dari Jenis Kelaminrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8549/2/T1_8002007134_Full... · Dengan hak bebas royalty non ... Ia juga mencakup

22

yang bisa mencapai skor tinggi untuk tes IQ. Menurutnya, "Hal ini disebabkan

berpikir kreatif kurang dirangsang, sehingga anak tak terbiasa berpikir bermacam-

macam arah".

Perbandingan dalam hal kreativitas telah dilakukan Munandar (1977) pada

siswa sekolah menengah di Indonesia yang menemukan bahwa kreativitas

perempuan cenderung lebih tinggi dari laki-laki dengan perbandingan 58%

berbanding 42%. Hasil yang sama ditemukan Aziz (dalam Aziz ,2010) yang

berdasarkan hasil penelitiannya pada 82 anak yang mempunyai tingkat kreativitas

tinggi ternyata lebih banyak diperoleh anak perempuan dibanding laki-laki dengan

perbandingan 35 (53%) berbanding 31 (47%).

Maisyaroh (2011) tentang Hubungan Tingkat Kecerdasan Emosional

Dengan Tingkat Kreativitas pada Anak Usia Sekolah (10-12 Tahun) di SD Negeri

Sumber Sari 1 Malang, di dalam penelitiannya juga membahas tentang tingkat

kreativitas dilihat dari jenis kelamin, menyatakan bahwa tingkat kreativitas anak

perempuan lebih baik dibanding dengan anak laki-laki.

Adanya perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam berbagai aspek

psikologis, khususnya dalam kreativitas bisa dipahami dari berbagai sudut

pandang. Brizendine (2006) seorang ahli neuropsikiatri dan direktur klinik yang

khusus mengkaji fungsi otak perempuan menjelaskan bahwa memang secara

struktur ada perbedaan antara otak laki-laki dan perempuan, hal ini berakibat pada

perbedaan keduanya dalam cara berpikir, cara memandang sesuatu, cara

berkomunikasi, dan lain sebagainya.

Page 32: Perbedaan Kreativitas Figural Anak Ditinjau Dari Jenis Kelaminrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8549/2/T1_8002007134_Full... · Dengan hak bebas royalty non ... Ia juga mencakup

23

Cramond, et all (2005) menyatakan bahwa dari berbagai penelitian tentang

kreativitas ditemukan adanya hubungan antara perbedaan jenis kelamin dengan

tingkat kreativitas baik dalam bentuk kuantitas maupun kualitas. Hasil analisis

mereka terhadap jurnal penelitian dari tahun 1958-1998 ditemukan adanya

perbedaan baik pada aspek fluency, flexibility, originality, dan elaboration.

Perempuan cenderung lebih tinggi pada aspek fluency, originality, dan

elaboration, sedangkan pada aspek flexibility laki-laki cenderung lebih tinggi

walau perbedaannya tidak terlalu tinggi.

Stanley (dalam Kobul, 2006) menyatakan bahwa anak perempuan melebihi

anak laki-laki dalam kemampuaan verbal, berpikir divergen verbal dan dalam

kecerdasan umum, sedangkan anak laki-laki dalam kemampuan kuantitatif dan

visual spasial lebih baik disebanding perempuan, kemudian anak perempuan pada

umumnya mencapai nilai lebih tinggi pada tes prestasi, lebih sedikit mengulang

kelas, dan kurang menimbulkan masalah di dalam kelas. Artinya, penelitian

tersebut menyatakan bahwa tingkat kreativitas anak perempuan lebih baik

dibanding dengan anak laki-laki.

Hasil penelitian lain yang memperlihatkan ketertinggalan laki-laki

dibanding perempuan telah ditulis oleh Handayani & Novianto (dalam Aziz,

2010) pada suku Jawa. Dengan metode penelitian kualitatif, mereka berdua

menemukan bahwa anak perempuan dan laki-laki Jawa memang dididik secara

berbeda. Anak perempuan lebih dididik untuk mengatasi persoalan-persoalan

praktis di rumah tangga. Sebaliknya anak laki-laki lebih dibiasakan untuk

berorientasi ke luar rumah, bekerja dengan imajinasi, dan cenderung abstrak,

Page 33: Perbedaan Kreativitas Figural Anak Ditinjau Dari Jenis Kelaminrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8549/2/T1_8002007134_Full... · Dengan hak bebas royalty non ... Ia juga mencakup

24

sehingga ketika menghadapi problem praktis mereka menjadi kurang taktis.

Mereka menjadi kikuk, seperti tidak tahu apa yang harus diperbuat. Bahkan kedua

penulis itu mengemukakan bahwa pola asuh yang mengistimewakan anak laki-

laki Jawa itu cenderung akan merusak kondisi mentalnya yaitu adanya kemanjaan

dan ketergantungan kepada ibu dan saudara perempuan di lingkungan rumahnya.

Hal ini bahkan berlanjut sampai dewasa, yaitu laki-laki itu akan kembali bersikap

seperti anak sulung pada pasangannya (istri), sehingga suami menjadi semacam

bayi tua.

Hasil analisis yang menyatakan adanya perbedaan ini menarik untuk

dicermati lebih jauh karena belum ditemukan alasan yang lebih kuat apakah

perempuan lebih tinggi dalam hal kreativitas disebabkan karena aspek kodrati

yang memang secara struktur biologis mendukung pada tingginya kreativitasnya

atau lebih disebabkan karena aspek konstruk yang dibentuk masyarakat yang

memang memberikan perlakuan yang berbeda antara laki-laki dan perempuan

(Aziz, 2010).

Kesimpulan Dan Saran

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan

sebelumnya, data disimpulkan bahwa :

1. Tidak ada perbedaan kreativitas figural antara siswa laki-laki dan siswa

perempuan pada siswa SD Muhammadiyah Plus Salatiga.

Page 34: Perbedaan Kreativitas Figural Anak Ditinjau Dari Jenis Kelaminrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8549/2/T1_8002007134_Full... · Dengan hak bebas royalty non ... Ia juga mencakup

25

2. Rerata siswa laki-laki sebesar 102,05 pada kategori sedang dengan standar

deviasi 11.968 dan rerata siswa wanita sebesar 106,88 pada kategori sedang

dengan standar deviasi 11.407.

3. Kreativitas figural perempuan lebih tinggi dari pada laki-laki.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka penulis memberi saran

sebagai berikut :

1. Bagi orangtua

Orangtua dapat proaktif memberikan rangsangan untuk meningkatkan

kreatifitas dalam kegiatan sehari hari dirumah, dan lebih memberi peluang

untuk anak melakukan tugas-tugas rumah dengan caranya sendiri dengan

pengawasan orangtua.

2. Bagi siswa

Siswa dapat lebih aktif dalam mengikuti kegiatan yang diadakan di

sekolah yang dapat melatih kreatifitas serta meningkatkan keyakinan diri

bahwa dirinya mampu menghadapi berbagai tantangan dari tugas yang

diberikan.

3. Bagi sekolah

Dengan kurikulum sekolah yang sudah ada diharapkan sekolah atau

para guru dalam penerapannya mengajar siswa dapat mengunakan

pengajaran yang membangun kreativitas siswa seiring dengan materi yang

diajarkan.

Page 35: Perbedaan Kreativitas Figural Anak Ditinjau Dari Jenis Kelaminrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8549/2/T1_8002007134_Full... · Dengan hak bebas royalty non ... Ia juga mencakup

26

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian. Suatu pendekatan Praktek. Edisi revisi V.

Jakarta: Rineka Cipta.

Aziz, R. (2010). Mengapa Perempuan lebih Kreatif Dibanding Laki-laki.Diunduh pada

tanggal 13 agustus 2014. Dari http://en.uin-

malang.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1352:mengapa-

perempuan-lebih-kreatif-dibanding-laki-laki&catid=35:artikel-dosen&Itemid=210

Azwar, S. (2006). Penyusunan Skala Psikologis. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

--------------.(1997). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajarakarta:

Pustaka Belajar.

Brizendine, L. (2006). Female Brain, New York: Morgan Road Books.

Campos, A., Lopez, A., Gonzales, M.A., Perez-Fabello, M.J. (2000). Aspects of

creativity affected by imaging capacity. North American Journal of Psychology, 2,

313-321.

Cramond, B., Morgan, J.M., Bandalos, D., & Zuo, L. (2005). A report on the 40-year

follow-up of the Torrence tests of creative thinking: Alive and Well in the new

millennium, Gifted Child Quarterly. Creativity Research Journal , 49, 4,283-291.

Sari, E. P. M., Megawangi, R., Hastuti, D. (2013). Pengaruh Gaya Pengasuhan Ibu

terhadap Tingkat Kreativitas Siswa Sekolah Dasar Progresif dan Konvensional di

Kota Depok. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 19, No. 3.

Diana, R. R. (2006). Setiap Anak Cerdas! Setiap Anak Kreatif! Menghidupkan

Keberbakatan dan Kreativitas Anak. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro

Vol. 3 No. 2.

Goleman, D., et al. (2005). The Creative Spirit: Nyalakan Jiwa Kreatifmu di Sekolah,

Tempat Kerja, dan Komunitas. Bandung: MLC.

Gunarsa, S. D. (1981).Psikologi Perkembanngan. Jakarta: BKP Gunung Mulia.

Hurlock, E.(1990). Perkembangan Anak.Jakarta: Erlangga.

--------------.(1999).Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang

kehidupan.Jakarta: Erlangga.

---------------. (1999).Perkembangan Anak jilid dua edisi ke sebelas.Jakarta: Erlangga.

Page 36: Perbedaan Kreativitas Figural Anak Ditinjau Dari Jenis Kelaminrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8549/2/T1_8002007134_Full... · Dengan hak bebas royalty non ... Ia juga mencakup

27

Lau, S., & Cheung, C. C. (2010). Developmental Trends of Creativity: What Twists of

Turn Do Boys and Girls Take at Different Grades. Creativitity Research Journal,

22(3), 329-336.

Khotimah, S. K. (2010). Pengaruh Bermain Konstruktif terhadap Tingkat Kreativitas

Ditinjau dari Kreativitas Afektif pada Anak Usia Sekolah. Jurnal Penelitian

Psikologi Vol. 01, No.01, 60-74.

Kobul, A. K. (2006). Perbedaan Kreativitas antara siswa laki-laki dan siswa perempuan

kelas 1 SMA Laboratorium Kristen Satya Wacana Salatiga. Skripsi. Salatiga:

tidak diterbitkan. Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan BK. UKSW.

Maisyaroh, S. (2011).Hubungan Tingkat Kecerdasan Emosional Dengan Tingkat

Kreativitas Pada Anak Usia Sekolah (10-12 Tahun) Di SD Negeri Sumber Sari 1

Malang. Diunduh pada tanggal 15 September 2013.Dari

http://old.fk.ub.ac.id/artikel/id/filedownload/keperawatan/siti%20maisaroh.pdf.

Mengitiga, M. M. (2010). Hubungan antara Pola Asuh Orang Tua Dengan Kreativitas

siswa Kelas 2 SMP Negeri 9 Kupang. Skripsi.Salatiga: Tidak diterbitkan. Fakultas

Psikologi. UKSW.

Munandar, S. C. U. (2002).Kreativitas dan Keberbakat Strategi mewujudkan Potrnsi

Kreatif dan Bakat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

-------------------------. (2004).Pengembangan Kreativitas Anak berbakat. Jakarta:

Rineka Cipta.

--------------------------. (1999). Menggembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah.

Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

--------------------------. (1977). Creativity and education, Jakarta: Dirjen Pendidikan

Tinggi, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan

Tim Pustaka Familia. (2006).Warna Warni Kecerdasan Anak dan

Pendampingnya.Yogyakarta : Konsius.

Riduwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung: Alfabeta.

Santrock, J. W. (2007). Perkembangan Anak Edisi Kesebelas Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

--------------------. (2004). Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup. Jakarta:

Erlangga.

Saptandari, P. (2012). KesehatanPerempuan dalam Perspektif Antropologi Budaya.

Jurnal BioKultur, Vol.I/No.1/Januari-Juni 2012.

Page 37: Perbedaan Kreativitas Figural Anak Ditinjau Dari Jenis Kelaminrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8549/2/T1_8002007134_Full... · Dengan hak bebas royalty non ... Ia juga mencakup

28

Sagala. C. (2010). Hubungan Persepsi Terhadap Iklim Kelas dengan Kreativitas pada

Siswa SMA Kalam Kudus Medan. Skripsi. Medan: Diterbitkan. Fakultas

Psikologi. USU. Diaksespada tanggal 20 Juli 2013, pukul

07.23WIB.http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/17377?mode=full&submi

t_simple=Show+full+item+record.

Setiyawati, E. (2007). Studi Deskripsi Tingkat Kreativitas Anak ( Studi di SD Islam

Wahid Hasim dan SDN 1 Srengatblitar). Diunduh pada tanggal 20 September

2012. http://eprints.umm.ac.id/12385/pdf.

Sugiyono. (2010). Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sunarsih. (2008). Psikologi Perkembangan. Diunduh pada tanggal 13 juli

2013.http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._KESEJAHTERAAN_KEL

UARGA/SUNARSIH/PSIk.PERKEMBANGAN.pdf.

Sudjiningsih, C. H. (2012). Perkembangan Anak Sejak Pertumbuhan sampai dengan

Kanak-Kanak Akhir.Jakarta: Prenada.

Stoltzfus, G., Nibbelink, B., Vredenburg, D., & Thyrum, E. (2011).Gender, Gender

Role, And Creativity. Social Behavior & Personality: An International Journal,

2011, 39(3), 425-43.

Syukri, M., R., & Zulkarnain. (2005). Asertivitas dan Kreativitas pada Karyawan yang

Berkerja Di Multi Level Markerting. Psikologia, Vol.I/No.2/Desember 2005.

Yunita. (2011). Kreativitas Figural Anak Usia dini Ditinjau dari Jenis Kelamin:

penelitian Expost Facto yang dilakukan di TK B Labschool Universitas

Pendidikan Indonesia. Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan PAUD.Sekripsi

jakarta: diterbitkan. Universitas pendidikan Indonesia. Diakses pada tanggal 8

Oktober 2012.

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rj

a&uact=8&ved=0CBsQFjAA&url=http%3A%2F%2Faresearch.upi.edu%2Fskrip

silist.php%3Fexport%3Dword&ei=c1iVMqNC8KwuASJu4KYDA&usg=AFQjC

NEhUfnUJq-hPr8wq95sGy_j4NCQZA&sig2=6HxHAn3O_XFWVuv2B8hN-g