147
PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile Linn. MENGGUNAKAN MEDIA SUBKULTUR DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK BUAH PISANG AMBON DAN EKSTRAK BUAH NANGKA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Disusun oleh: Roswita Septevania Nida NIM: 141434025 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile Linn.

MENGGUNAKAN MEDIA SUBKULTUR DENGAN PENAMBAHAN

EKSTRAK BUAH PISANG AMBON DAN EKSTRAK BUAH NANGKA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Disusun oleh:

Roswita Septevania Nida

NIM: 141434025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

i

PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile Linn.

MENGGUNAKAN MEDIA SUBKULTUR DENGAN PENAMBAHAN

EKSTRAK BUAH PISANG AMBON DAN EKSTRAK BUAH NANGKA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Disusun oleh:

Roswita Septevania Nida

NIM: 141434025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

ii

SKRIPSI

PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile Linn.

MENGGUNAKAN MEDIA SUBKULTUR DENGAN PENAMBAHAN

EKSTRAK BUAH PISANG AMBON DAN EKSTRAK BUAH NANGKA

DISUSUN OLEH:

Roswita Septevania Nida

NIM : 141434025

Telah diterima oleh

Pembimbing,

Ig. Yulius Kristio Budiasmoro., S.Si., M.Si. Tanggal 10/Desember/2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

iii

HALAMAN PENGESAHAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

“ Aku tahu bahwa segalah sesuatu yang dilakukan Allah

akan tetap ada untuk selamanya; itu tak dapat

ditambahkan dan tak dapat dikurangi; Allah berbuat

demikian, supaya manusia takut akan Dia”

Penghotbah 3:14

Kupersembahkan untuk:

Romo Jhosep Padang Pr. selaku ayahku yang tercinta,

Keluarga besarku, Mama, Bapak, Kakak dan Adikku

Teman-teman Seangkatan P.BIO 14,

Teman-teman Kost Gratia Plena,

serta semua orang yang pernah datang

dan pergi dalam perjalananku,

teman-teman, sahabat, dan ALMAMATERKU

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan

dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta,19 Desember 2018

Penulis

Roswita Septevania Nida

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta:

Nama : Roswita Septevania Nida

Nim : 141434025

Demi kepentingan pengembangan ilmu penegetahuan, saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium Nobile Linn.

MENGGUNAKAN MEDIA SUBKULTUR DENGAN PENAMBAHAN

EKSTRAK BUAH PISANG AMBON DAN EKSTRAK BUAH NANGKA

Dengan demikian saya memberikan kepada kepala perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, untuk mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolahya, dalam bentuk pengkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikaskannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa

perlu izin dari saya mampu memberikan royalty, kepada saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian peryataan ini saya buat dengan sebenarnya

Dibuat di : Yogyakrta

Pada tanggal : 19 Desember 2018

Yang menyatakan,

Roswita Septevania Nida

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

vii

PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium Nobile Linn.

MENGGUNAKAN MEDIA SUBKULTUR DENGAN PENAMBAHAN

EKSTRAK BUAH PISANG AMBON DAN EKSTRAK BUAH NANGKA

Roswita Septevania Nida

Universitas Sanata Dharma

141434025

ABSTRAK

Penggunaan media kultur in vitro anggrek berhubungan dengan komposisi

unsur hara makro, mikro, dan vitamin untuk memenuhi nutrisi pertumbuhan

plantlet anggrek. Penelitian ini menggunakan media dasar subkultur Murashige and

Skoog dengan penambahan ekstrak buah pisang ambon dan ekstrak buah nangka.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak buah pisang

ambon dan ekstrak buah nangka terhadap pertumbuhan planlet anggrek

Dendrobium nobile Linn.

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini menggunakan tiga perlakuan, yaitu:

perlakuan media A dengan penambahan ekstrak buah pisang ambon, media B

dengan penambahan ekstak buah nangka, dan media C tanpa penambahan ekstrak

buah. Parameter yang diamati adalah pertambahan bobot plantlet, pertambahan

tinggi, dan persentase hidup plantlet. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan

uji Anova satu faktor untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak buah pisang

ambon dan ekstrak buah nangka.

Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian ekstrak buah pisang ambon

dan ekstrak buah nangka pada media subkultur dapat meningkatkan pertambahan

bobot plantlet pengaruh secara signifikan (P=0,019). Pertambahan tinggi plantlet

tidak berpengaruh secara signifikan (P=0,105). Persentase hidup paling tinggi

terdapat pada media kontrol sebesar 37%. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan

bahwa penggunaan ekstrak buah pisang ambon dan ekstrak buah nangka pada

media subkultur memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan plantlet anggrek

Dendrobium nobile Linn.

Kata kunci : Kultur Anggrek Dendrobium, Ekstrak buah, Media Subkultur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

viii

COMPARISON OF THE GROWTH ORCHID OF Dendrobium nobile Linn.

USING SUBCULTURE MEDIA WITH ADDITION OF AMBON BANANA

EXTRACT AND JACKFRUIT EXTRACT

Roswita Septevania Nida

Universitas Sanata Dharma

141434025

ABSTRACT

The use of in vitro orchid culture media is related to macro nutrien

elements, micro, and vitamin compositionS to fulfill growth nutritions of

orchid plantlets. This study used the media of Murashige and Skoog

subculture base with the addition of Ambon banana extract and Jackfruit fruit

extract. The purpose of this study was know the effect of ambon banana

extract and jackfruit extract on the growth of Dendrobium nobile Linn. orchid

plantlets.

The study was carried out at Tissue Culture Laboratory, Faculity

Pharmacy, University Sanata Dharma. This study uses three treatments.

Frist, the treatment of media A with the addition of ambon banana fruit

extract. Second, the treatment of media B with the addition of jackfruit

extracts. And third the treatment of media C without the addition of fruit

extract. The observed parameters were plantlet weight gain, height increase,

and percentage of plantlet life. The data obtained ware analyzed using the

one-factor Anova test to determine the effect of the addition of Ambon banana

extract and jackfruit extract.

The results showed that Ambon banana extract and jackfruit extract

on subculture media could increase plantlet weight gain influence

singnificantly (P = 0.019). The increase in plantlet height did not significant

influence (P = 0.105). The highest percentage of life in the control media ay

37%. The results showed that putting ambon banana extract and jackfruit

extract on subculture media has an effect on the growth of Dendrobium nobile

Linn. orchid plantlets.

Keywords: Dendrobium Orchid Culture, Fruit Extract, Subculture Media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas semua berkat dan

rahmat-Nya sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “PERBANDINGAN

PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium Nobile Linn. MENGGUNAKAN

MEDIA SUBKULTUR DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK BUAH

PISANG AMBON DAN EKSTRAK BUAH NANGKA dapat diselesaikan

dengan baik.

Penulis menyadari bahwa selama proses penyususan skripsi ini banyak

ditemukan kendala dan kesulitan, namun berkat doa, bantuan, bimbingan, dan

dukungan dari berbagai pihak, kendala dan kesulitan tersebut dapat diatasi. Untuk

itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa atas segalah berkat dan penyertaan Roh Kudusnya

bagi penulisan skripsi ini hingga dapat berjalan dengan sangat baik.

2. Universitas Sanata Dharma sebagai lembaga intitusi yang telah memberikan

kesempatan bagi penulis untuk menimbah ilmu dan berekspresi di

Pendidikan Biologi.

3. Bapak Ignatius Yulius Kristio Budiasmoro S.Si., M.Si., selaku dosen

pembimbing yang selalu sabar dan tulus dalam membimbing, memberikan

saran, arahan, dan solusi atas berbagai permasalahan dan kesulian yang

dihadapi oleh penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Drs. Antonius Tri Priantoro M.For.Sc., selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Biologi atas bantuan masukan, dan arahan bagi penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

x

5. Ibu Retno Herrani Setyati M.Biotech., selaku wakil Ketua Program studi

Pendidikan Biologi dan Dosen yang juga turut memberikan arahan, saran,

dan semagat kepada penulis saat mengalami kesulitan.

6. Ibu Dra. Maslicha Asy’ari M.Pd., Ibu Puspita Ratna susilawati, M.Sc., Ibu

Ika Yuli Listyarini M.Pd., Ibu Lucia Wiwid Wijayantu M.Si., Ibu Lusia

Diana Handoyo M.Si., Romo Dr. Ir.Paulus Wiryono Priyotamtama, SJ., dan

Bapak Sulistyono S.Si., M.Si., selalu Dosen pengajar di Pendidikan Biologi

yang selalu memberikan saran dan pengalaman bagi penulis.

7. Ibu Yoanni Maria Lauda Feroniasanti M.Si., selaku Kepala Laboratorium

Pendidikan Biologi yang sudah mengijinkan penulis untuk menggunakan

Laboratorium Pendidikan Biologi sebagai tempat Pra-Penelitian.

8. Bapak Agus Handoyo selaku laboran Laboratorium Pendidikan Biologi

yang selalu membantu dan memberikan arahan dalam menggunakan alat-

alat laboratorium.

9. Ibu Damiana Sapta Candrasari S.Si., M.Sc Selaku Kepala Laboratorium

Farmasi yang sudah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian di

Laboratorium Kultur in vitro.

10. Bapak Wagiran laboran LFF dan Pak Sigit selaku laboran Laboratorium

Kultur in vitro yang sudah mempercayakan penulis untuk bekerja mandiri.

11. Teman-teman kost Gratia Plena dan Ibu panji selaku rekan dan wali orang

tua penulis selama di Yogyakarta, yang memberikan doa, dukungan,

memperhatikan, membantu, memberikan semangat, dan saran bagi penulis

hingga akhir penulisan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

xi

12. Go-jek Online yang senantiasa mengantar penulis saat bimbingan skripsi di

Pusat Study Lingkungan.

13. Teman-teman K2KAMSY dan Para Romo Seminari Anging Mammiri dan

Para Frater-frater KAMS yang selalu mendoakan, hiburan, memotivasi dan

memberi dorongan bagi penulis agar selalu semangat dalam mengerjakan

skripsi ini.

14. Teman-teman yang sudah membentu dalam penyusunan skripsi ini, serta

semua pihak yang turut campur tangan dalam membantu dari awal hingga

akhir penulisan skripsi ini.

Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi

ini. Oleh karna itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari

berbagai pihak guna menyempurnakan skripsi ini. Apabila terdapat hal-hal yang

kurang berkenan selama pelaksanaan hingga akhir penulisan skripsi ini, penulis

memohon maaf. Penulis berharap, semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak

dan pembaca.

Yogyakarta,19 Desember 2018

Penulis,

Roswita Septevania Nida

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING............................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ...................................................... vi

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......... vi

PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ................................................................. vi

PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ................................................................ vii

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

ABSTRACT ........................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii

DAFTAR GRAFIK ............................................................................................. xvii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xviii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

xiii

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A.Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 3

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 4

D.Manfaat Penelitian ....................................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 6

A.Anggrek Dendrobium................................................................................... 6

B. Morfologi dan sistematika Anggrek Dendrobium ....................................... 7

C. Kultur in vitro Anggrek .............................................................................. 11

D.Kultur in vitro ............................................................................................. 13

E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pertumbuhan Kultur ... 14

1). Eksplant .................................................................................................... 15

a. Ukuran Eksplant ..................................................................................... 15

b. Umur Eksplant ........................................................................................ 15

c. Sumber eksplant ..................................................................................... 16

2). Media ........................................................................................................ 16

3). Lingkungan ............................................................................................... 21

a. Cahaya .................................................................................................... 21

b. Suhu ........................................................................................................ 21

d. Kelembaban ............................................................................................ 23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

xiv

e. Wadah atau botol kultur ......................................................................... 24

F. Faktor Pertumbuhan Planlet dalam kultur in vitro ..................................... 24

1. Karakteristik Plantlet .................................................................................. 24

a) Daun ....................................................................................................... 25

b) Akar ........................................................................................................ 25

c) Jaringan angkut ....................................................................................... 25

d) Kemampuan bersimbiosis ...................................................................... 26

2. Faktor lingkungan ...................................................................................... 26

G.Zat Pengatur Tumbuh (Fitohormon) .......................................................... 27

1. Hormon Auksin .......................................................................................... 28

2. Hormon Sitokinin ....................................................................................... 28

F. Ekstrak Buah Nangka (Artocarpus heterophyllus) .................................... 30

G.Ekstrak Buah Pisang Ambon (Musa acuminata Linn.) ............................. 31

H.Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................... 33

I. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 34

J. Hipotesa...................................................................................................... 37

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 38

A.Jenis Penelitian ........................................................................................... 38

B. Variabel Penelitian ..................................................................................... 38

1. Variabel bebas ............................................................................................ 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

xv

2. Variabel terikat ........................................................................................... 38

3. Variabel kontrol ......................................................................................... 39

C. Batasan Penelitian ...................................................................................... 39

D.Waktu dan Tempat ..................................................................................... 40

E. Alat Dan Bahan .......................................................................................... 40

1. Alat ............................................................................................................. 40

2. Bahan.......................................................................................................... 40

F. Cara Kerja .................................................................................................. 41

1. Pemilihan Plantlet ...................................................................................... 41

2. Sterilisasi .................................................................................................... 41

3. Pembuatan Ekstrak buah ............................................................................ 42

4. Pembuatan Media ....................................................................................... 42

5. Perlakuaan Plantlet ..................................................................................... 43

6. Subkultur (overplanting) Plantlet ............................................................... 43

7. Pengamatan Plantlet ................................................................................... 44

G.Metode Analisis Data ................................................................................. 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 47

A.Hasil Penelitian .......................................................................................... 47

1. Hasil Analisis Pertambahan Bobot Anggrek ............................................. 47

B. Pembahasan ................................................................................................ 55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

xvi

1. Pertambahan Bobot Plantlet ................................................................... 62

2. Tinggi Plantlet ........................................................................................ 68

3. Persentase Hidup Plantlet ....................................................................... 69

C. Kendala dan Keterbatasan dalam Penelitian .............................................. 70

BAB V IMPLEMENTASI TERHADAP PEMBELAJARAN ............................. 71

BAB VI KESIMPULAN ...................................................................................... 73

A.Kesimpulan ................................................................................................ 73

B. Saran ........................................................................................................... 73

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 74

LAMPIRAN .......................................................................................................... 77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Struktur bunga anggrek Dendrobium ................................................. 9

Gambar 2. 2 Keseimbangan Auksin dan Sitokinin dalam Proses Morfogenesis

(Wattimena et al., 1992) .................................................................. 29

Gambar 2. 3 Kerangka Konseptual ....................................................................... 37

Gambar 4. 1 Diagram Presentase Anggrek Dendrobium ...................................... 55

Gambar 4. 2 Plantlet Pada Media A (Media MS penambahan ekstrak buah Pisang

Ambon ............................................................................................. 57

Gambar 4. 3 Plantlet Pada Media B (Media MS Penambahan ekstrak Buah

Nangka) ............................................................................................ 58

Gambar 4. 4 Plantlet Anggrek pada media A dan media B (Media A sebelah kiri

dan Media B sebelah kana) .............................................................. 59

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4. 1 Rata-rata Bobot Plantlet Anggrek Dendrobium ................................. 47

Grafik 4. 2 Rata-rata Pertambahan Tinggi Plantlet Anggrek Dendrobium ........... 52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

xviii

DAFTAR TABEL

Tebel 2. 1 Kandungan Hara Pisang Ambon dan Nangka dalam jumlah 100g ...... 31

Tabel 4.1. 1 Rata-rata Selisih Bobot Anggrek Dendrobium ................................. 48

Tabel 4.1. 2 Hasil Uji Homogeneity of Variasi dari setiap Perlakuan .................. 49

Tabel 4.1. 3 Hasil Uji ANOVA dari setiap Perlakuan Bobot Plantlet .................. 49

Tabel 4.1. 4 Hasil Uji Lanjutan Post Hoc Test dari setiap Perlakuan Bobot Plantlet

............................................................................................................................... 49

Tabel 4.1. 5 Rata-rata Pertambahan Bobot Anggrek Dendrobium ....................... 51

Tabel 4.2. 1 Pertambahan Tinggi Plantlet Anggrek Dendrobium ......................... 51

Tabel 4.2. 2 Hasil Uji Homogeneity of Variasi dari setiap Perlakuan .................. 53

Tabel 4.2. 3 Hasil Uji ANOVA dari setiap Perlakuan Tinggi Plantlet ................. 53

Tabel 4.3. 1 Temperatur Minimum yang dibutuhkan untuk Tumbuh Tanaman

Anggrek ........................................................................................... 66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Pengambilan Data ................................................................ 79

Lampiran 2. Documentasi Penelitian .................................................................... 84

Lampiran 3. Komposisi Media Murashige and skoog .......................................... 86

Lampiran 4.Silabus ............................................................................................... 88

Lampiran 5. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) ...................................... 93

Lampiran 6.Lembar Kerja Siswa (LKS) ............................................................. 104

Lampiran 7. Lembar Instrumen Penilaian Kognitif ............................................ 110

Lampiran 8. Lembar Penilaian Psikomotorik/Sikap ........................................... 117

Lampiran 9. Lembar Instrumen Penilaian Afektif .............................................. 120

Lampiran 10. Format Laporan Tertulis ............................................................... 122

Lampiran 11. Instrumen Penilaian Presentasi ..................................................... 126

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia memiliki keanekaragaman anggrek spesies yang sangat besar.

Diperkirakan 5.000 spesies anggrek tersebar di hutan-hutan Indonesia. Keadaan ini

merupakan potensi yang sangat berharga bagi pengembangan anggrek di Indonesia,

terutama berkaitan dengan sumber daya genetik anggrek yang sangat diperlukan

untuk menghasilkan anggrek-anggrek silangan yang baik dan unggul (Sandra,

2004). Tanaman anggrek termasuk komoditas yang mudah diusahakan. Namun,

bila bibit yang diusahakan tidak dalam kondisi yang prima, maka tidak dapat

berbunga seperti yang diharapkan. Anggrek Dendrobium mampu memenuhi

tuntutan konsumen bunga yang seleranya selalu berubah dari waktu ke waktu. Hal

ini dapat dilihat dari jenis anggrek yang ada di pasar yang memiliki bentuk dan

warna bunga yang bervariasi, serta hadirnya varietas-varietas baru dengan

penampilan yang makin cantik dan menarik (Widiastoety, 2010).

Yolanda (2018), mengatakan bahwa satu polibag anggrek dijual antara Rp.

100 ribu–Rp. 180 ribu, tergantung jumlah bunga dan ukurannya. Menurut Dirjen

Hortikultura kementrian Pertanian dalam (Yolanda, 2018) Bisnis bunga saat ini

makin berkembang di Indonesia, baik permintaan pasar lokal juga tinggi dan

membawa keuntungan. Bunga nusantara yang tidak kalah menarik dan bernilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

2

ekonomis adalah bunga anggrek. Produksi anggrek sekitar 20 juta tangkai per

tahunya.

Kultur in vitro tanaman merupakan teknik budidaya yang banyak ditekuni

oleh para ilmuwan dan peneliti, khususnya di bidang pertanian. Mengingat lahan

pertanian di Indonesia semakin berkurang setiap tahunnya, karena berubahnya

penggunaan fungsi lahan. Permintaan konsumen pada kesediaan bunga anggrek

yang dijadikan sebagai tanaman hias, merupakan usaha menengah masyarakat yang

perlu ditingkatkan. Bisnis bibit anggrek dapat meningkatkan perekomonian

masyarakat dari tanaman hias ke bunga anggrek secara khusus sangat

menguntungkan. Anggrek hasil persilangan memiliki keanekaragaman sifat yang

besar, yang memberi peluang untuk memilih turunan yang terbaik untuk kemudian

diperbanyak secara massal dengan teknik kultur in vitro (Martin et al. 2005; dalam

Widiastoety, 2010).

Teknik kultur in vitro digunakan untuk mendapatkan bibit anggrek

dalam jumlah yang besar dan waktu yang relatif cepat. Secara alami anggrek sering

sulit mengalami perkecambahan, karena faktor lingkungan yang kurang

mendukung. Oleh karena itu, pelaksanaan teknik pembibitan secara kultur in vitro

mampu memberikan keuntungan, baik dari segi penghematan ruang, waktu, tenaga,

maupun uang. Teknik in vitro secara komersial telah banyak menghasilkan tanaman

dalam jumlah banyak dalam waktu yang singkat. Anggrek merupakan salah satu

jenis tanaman yang telah banyak diperbanyak dengan teknik kultur in vitro. Media

yang umum digunakan dalam kultur in vitro anggrek diantaranya adalah media

Vacint and Went (VW), Media Knudson C (KC), dan media Murashige and Skoog

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

3

(MS). Media kultur in vitro anggrek dapat disederhanakan dengan menggunakan

bahan-bahan yang lebih murah dan mudah didapat misalnya pupuk daun dan

senyawa organik kompleks, seperti air kelapa, ekstrak pisang, ekstrak tauge, ekstrak

tomat, dan ekstrak ragi (Hendaryono, 2000).

Media yang digunakan dalam kultur in vitro anggrek mengandung unsur

hara makro, mikro, vitamin, dan zat pengatur tumbuh (ZPT) atau Fitohormon.

Afriani (2006), berpendapat bahwa penggunaan senyawa organik diketahui dapat

memperbaiki pertumbuhan tanaman yang diperbanyak melalui teknik kultur in

vitro. Air kelapa dan pisang merupakan contoh bahan organik yang di tambahkan

dalam media. Kandungan berbagai zat dalam air kelapa dapat memacu pembelahan

sel, sedangkan kandungan nutrisi dan vitamin yang terdapat dalam pisang dapat

memperbaiki pertumbuhan tanaman.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak buah pisang ambon dan

esktak buah nangka terhadap pertumbuhan plantlet anggrek Dendrobium

nobile Linn. pada media subkultur Murashige and Skoog

2. Penambahan ekstrak buah pisang ambon dan ekstrak buah nangka

mempengaruhi pertambahan bobot, tinggi, dan persentase hidup plantlet

anggrek Dendrobium nobile Linn. pada media subkultur Murashige and

Skoog.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

4

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang dapat diambil adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak buah pisang ambon dan

ekstrak buah nangka terhadap pertumbuhan planlet anggrek Dendrobium

nobile Linn. pada media subkultur Murashige and Skoog.

2. Untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak buah pisang ambon dan

ekstrak buah nangka terhadap pertambahan bobot, tinggi, dan persentase

hidup planlet anggrek Dendrobium nobile Linn pada media subkultur

Murashige and Skoog.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian yang saya lakukan yaitu:

- Bagi Peneliti

1. Sebagai sarana untuk mengembangkan kemampuan dan teknik

di bidang kultur in vitro

2. Sebagai sarana meneliti spesies-spesies anggrek yang ada di

Indonesia.

- Bagi Dunia Pendidikan

1. Sebagai sarana media belajar bagi peserta didik tingkat SMA

XII, Bab Bioteknologi, Sub-Bab Bioteknologi Modern (Kultur

in vitro), terkhususnya pada saat praktikum.

2. Sebagai sarana kegiatan salah satu mata pelajaran yang dapat

menarik minat belajar peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

5

3. Sebagai sarana guru mengembangkan ide-ide dan modifikasi

belajar yang menarik bagi peserta didik.

- Bagi Masyarakat

1. Menciptakan peluang bisnis tanaman hias dengan

memanfaatkan teknik kultur in vitro dalam skala rumah tangga

dengan memanfaatkan bahan-bahan organik yang mudah

didapat.

2. Menciptakan alternatif komposisi media subkultur dari bahan-

bahan organik dari ekstrak buah sebagai bahan tambahan media

kultur anggrek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Anggrek Dendrobium

Anggrek berbeda dengan tanaman berbunga pada umumnya karena

memiliki embrio yang sangat kecil, berdiameter ±0,1 mm. Biji anggrek tidak

mempunyai endosperm, karena tidak terjadi penyerbukan ganda secara

sempurna. Sehingga nukleusnya tidak berkembang (Arditti, 1992). Keadaan

ini menyebabkan biji anggrek sulit berkecambah secara alami.

Perkecambahan terjadi jika ada jamur mikoriza yang menginfeksi biji

anggrek sehingga dapat mensuplai kebutuhan bahan-bahan organik untuk

pertumbuhannya. Saat berkecambah embrio membentuk protocorm, suatu

struktur seperti corm yang berwarna hijau dan mampu melakukan

fotosintesis. Kemudian tunas dan akar baru terbentuk jika kandungan

senyawa-senyawa organik dalam protocrom tercukupi (Wattimena et al.,

1992).

Bunga anggrek memiliki kelebihan dibandingkan bunga-bunga yang

lain, yaitu sebagai berikut:

1. Mempunyai keragaman atau variasi bunga, baik bentuk, ukuran, dan

warna.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

7

2. Mempunyai masa berbunga yang cukup lama. Sekitar 1-3 bulan.

walaupun bebrapa jenis anggrek ada yang berbunga dalam satu hari.

3. Banyak digunakan untuk berbagai kegiatan, seperti pernikahan, parcel,

rangkaian bunga, bunga potong, bunga anggrek dalam pot, dan anggrek

koleksi.

4. Mempunyai jaringan pemasaran yang cukup luas dan beragam, baik di

pasar nasional maupun pasar internasional.

Anggrek termasuk ke dalam familia Orchidaceae, suatu family besar

yang memiliki 17.000 sampai 25.000 spesies (Kurzweil dan Kocyan, 2002).

Dendrobium merupakan anggota familia Orchidaceae, Subfamilia

Epidendroideae, Tribe (suku bangsa/rumpun) Dendrobieae, Subtribe

Dendrobiinae. Dendrobium merupakan genus besar yang terdiri dari sekitar

900 spesies (Mc. Donald et al., 1998). Sampai sekarang telah banyak

dilakukan persilangan pada tanaman anggrek. Tanaman anggrek memiliki

kemampuan untuk disilangkan antar spesies maupun antar genera. Keadaan

ini sangat bermanfaat dalam usaha mendapatkan variasi warna, bentuk dan

ukuran bunga untuk memenuhi kebutuhan permintaan konsumen.

B. Morfologi dan sistematika Anggrek Dendrobium

Sebagian besar anggrek epifit memiliki batang yang berbentuk bulb,

oleh karena itu batang anggrek disebut pseudobulb (batang semu).

Berdasarkan jumlah ruas (internode), batang semu anggrek dapat

digolongkan menjadi dua, yaitu yang mempunyai banyak ruas (tipe

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

8

homoblastik) dan yang hanya mempunyai satu ruas (tipe heteroblastik) (Hew

dan Yong, 2004).

Daun anggrek sangat beragam dilihat dari bentuk, ukuran, dan

ketebalannya. Kebanyakan anggrek mempunyai bentuk daun yang mirip

dengan daun tanaman monokotil lainnya, yaitu memanjang dengan tulang

daun sejajar dan tepi daun yang rata. Ketebalan daun anggrek digolongkan

menjadi dua yaitu tebal berdaging dan tipis. Daun yang tebal dijumpai pada

jenis anggrek Dendrobium (Yusnita, 2010).

Bentuk akar jenis anggrek sangat dipengaruhi oleh habitatnya. Akar

anggrek epifit merupakan akar udara atau akar nafas yang menggantung

bebas atau menempel pada tempat anggrek menempel. Akar anggrek

umumnya lunak dan mudah patah. Ujungnya meruncing, licin, dan sedikit

lengket. Akar anggrek mempunyai lapisan velamen yang bersifat berongga

(spongy) dan pada bagian bawahnya terdapat lapisan yang mengandung

klorofil. Pada anggrek simpodial, akar keluar dari dasar pseudobulb atau

sepanjang rhizoma (Hew dan Yong, 2004).

Bunga anggrek mempunyai bentuk, susunan, warna, dan corak yang

sangat beragam. Pada bagian karangan bunga terdiri dari poros malai bunga

(axis) dan kuntum-kuntum bunga. Dalam satu malai atau tandan bunga

terdapat 1-40 kuntum bunga tergantung jenisnya. Ukuran kuntum bunga

sangat bervariasi dari 2-3 cm hingga 10-15 cm. Kebanyakan bunga anggrek

merupakan bunga sempurna, yaitu mempunyai organ reproduksi jantan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

9

(androecium) dan organ reproduksi betina (gynoecium). Petal atau mahkota

bunga berjumlah tiga buah, dua diantaranya terletak berselang-seling dengan

kelopak bunga, sedangkan yang terbawah mengalami modifikasi menjadi

labellum. Sepal atau kelopak bunga juga berjumlah tiga buah, yang teratas

disebut dengan sepal dorsal, dan dua lainnya di bagian samping disebut sepal

lateral. Di bagian tengah bunga terdapat bunga (column atau gynostemium)

yang merupakan organ reproduksi jantan dan betina (Yusnita, 2010).

Gambar 2. 1 Struktur bunga anggrek Dendrobium

Keterangan gambar: Morfologi Bunga Anggrek (a). Bunga (b). Sepal dorsal (c).

Sepal lateral (d). Petal (e). Bibir bunga (f). Daun pelindung bunga (g). Colum

(sumber:http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/51199/Chapter%

20II.pdf;jsessionid=8C94D5E8B50B888FBE5754D606A928CF?sequence=4)

Buah dari anggrek Dendrobium berwarna kuning bila telah masak,

memiliki bentuk bulat dengan tiga rusuk sejati. Biji-biji dalam polong

terkumpul di tiga rusuk sejati yang berjumlah 1.300-4.000.000 biji dalam satu

polong (Pierik, 1987). Bentuk polong buah anggrek dan waktu yang

diperlukan sejak pembuahan hingga buah masak bervariasi tergantung genus

atau spesies. Kebanyakan buah Dendrobium memerlukan waktu 3-3,5 bulan

hingga masak (Yusnita, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

10

Menurut Hew dan Yong (2004), setelah terjadi pembuahan maka

ovarium akan membesar dan akan membentuk polong. Pada polong buah

anggrek terdapat biji yang jumlahnya sangat banyak dan ukurannya sangat

kecil. Pierik (1987), menyatakan bahwa biji anggrek berukuran sangat kecil

dengan panjang 1-2 mm dan lebar 0,5-1 mm sehingga sering disebut Dust

seed. Biji anggrek terdiri dari testa yang tebal (kulit biji) yang membungkus

embrio, embrio sendiri hanya terdiri dari 100 sel. Testa merupakan jaringan

mati yang berisi udara 96 %. Menurut Koch dan Schultz 1975; Arditti 1992,

bobot biji anggrek Dendrobium/polong bisa lebih dari 500 mg/polong. Biji

anggrek relatif sulit untuk berkecambah karena di dalamnya tidak terdapat

endosperm. Di bagian distal embrio terdapat titik tumbuh potensial.

Sistem klasifikasi anggrek Dendrobium menurut (Dressler dan

Dodson 2000; dalam Widiastoety 2010) dapat dilihat pada Tabel 2.1 di bawah

ini.

Tabel 2. 1 Klasifikasi ilmiah Anggrek Denrobium nobile Linn.

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Ordo : Orchidales

Famili : Orchidaceae

Subfamili : Epidendroideae

Rumpun : Epidendreae

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

11

Subrumpun : Dendrobiinae

Genus : Dendrobium

Spesies : Dendrobium nobile Linn.

Gambar 2. 2 Anggrek botol Dendrobium nobile Linn. (Dokumentasi pribadi)

C. Kultur in vitro Anggrek

Anggrek merupakan salah satu tanaman yang telah dikembangkan

secara teknik kultur in vitro untuk tujuan komersial. Permintaan terhadap

anggrek yang semakin meningkat menuntut adanya penyediaan bibit dalam

jumlah banyak pada waktu relatif singkat. Sebelum adanya teknik kultur in

vitro, anggrek yang diperdagangkan jumlahnya sedikit sehingga harganya

menjadi mahal. Hal ini disebabkan oleh masih sulitnya perbanyakan tanaman

tanaman anggrek. Secara alami biji anggrek tidak dapat tumbuh akibat tidak

memiliki endosprem. Biji anggrek dapat berkecambah jika bersimbiosis

dengan jamur mikoriza yang mampu mencukupi kebutuhan hara (Arditti,

1992). Perbanyakan melalui bagian tanaman secara vegetatif menghadapi

kendala dalam hal jumlah bahan tanaman yang tersedia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

12

Kultur jaringan pada anggrek pertama kali dilakukan oleh Knudson,

seorang Profesor di Cornell University pada tahun 1922 (Mc. Donald et al,

1998). Knudson mempublikasikan hasil penelitiannya tentang penanaman biji

anggrek dalam media tanam yang mengandung unsur hara pada lingkungan

yang aseptic. Tanaman anggrek secara in vitro dengan menggunakan potongan

bagian tanaman Phaius yang telah dewasa pertaman kali berhasil dilakukan

oleh John watknis pada tahun 1940.

Teknik kultur in vitro anggrek semakin berkembang seiring dengan

meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Berbagai penelitian dilakukan

untuk menemukan media yang paling tepat bagi pertumbuhan setiap jenis

anggrek. Media MS merupakan salah satu media yang banyak digunakan untuk

berbagai jenis tanaman hortikultura (Conger, 1981). Banyak penelitian yang

dilakukan untuk melakukan modifikasi media dalam rangka menghasilkan

pertumbuhan tanman yang lebih baik, di antaranya dengan penambahan bahan

organic. Penambahan air kelapa 150 ml/L ke dalam media Knudson C dapat

memperbaiki pertumbuhan plantlet anggrek Dendrobium (Harjadi dan

Pamenang, 1984). Penambahan air kelapa sampai 300 ml/L mengaktifkan

penurunan pertumbuhan pada plantlet anggrek Dendrobium (Widiastoety dan

syafril, 1993). Menurut Hendaryono (2000), penambahan pisang ambon masak

yang telah di haluskan sebanyak 150-200 g dalam media VW dapat membuat

pertumbuhan plb anggrek menjadi lebih aktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

13

D. Kultur in vitro

Kultur in vitro adalah istilah umum yang ditunjukan pada budi daya

secara in vitro (menumbuhkan bagian tanaman di dalam botol) terhadap

berbagai bagian tanaman yang meliputi batang, daun, akar, bunga, kalus, sel,

protoplasma, dan embrio. Bagian-bagaian tersebut yang diistilahkan sebagai

eksplant, diisolasi dari kondisi in vivo dan kultur pada medium buatan yang

steril sehingga dapat beregenerasi dan berdiferensiasi menjadi tanaman

lengkap (Street, 1973; dalam Katuuk, 1989). Hartmann et al (1990)

menggunakan istilah terkait yang lebih spesifik lagi, yaitu mikropropagasi

terhadap pemanfaatan kultur jarigan dalam upaya perbanyakan tanaman.

Dimulai dari pengkulturan bagian tanaman kecil (plantlet) secara aseptik di

dalam tabung kultur atau wadah lain yang serupa.

Menurut Sandra (2004), menggunakan teknik kultur in vitro

sederhana memperoleh suatu hasil yang sangat mengagumkan. Peluang bisnis

yang sangat positif yang bisa diperoleh dengan melakukan teknik kultur in

vitro sederhana sebagai berikut:

a. Dengan teknik kultur meristem dapat menghasilkan anggrek bebas

virus dan penyakit. Teknik ini digunakan umtuk memperbanyak

anggrek spesies yang telah terserang hama penyakit, temaksud virus.

b. Dengan teknik kultur anter dapat dihasilkan anggrek dengan genetik

haploid (1n) sehingga bentuknya lebih kecil dibandingkan dengan

anggrek diploid (2n). Dengan demikian, dapat mengghasilkan anggrek

mini. Disamping itu, teknik kultur anter berpeluang memunculkan sifat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

14

resesif yang mempunyai sifat unggul yang pada kondisi normal tidak

akan muncul karna tertutup sifat yang dominan.

c. Dengan teknik klon dihasilkan anggrek dalam jumlah banyak dan

seragam. Sebagai penganggrek telah mampu melakukan teknik ini.

Pada dasarnya semua bagaian anggrek yang masih hidup dapat

dikulturkan dan diklonkan.

d. Dengan teknik mutasi, dapat memperoleh anggrek mutasi yang

harganya relatif mahal. Secra alami, peluang mutasi hanya dapat terjadi

1 berbanding 100.000.000. Namun, dengan kultur in vitro mutasi bisa

diatur sesuai keinginan.

e. Dengan teknik pertumbuhan minimal dalam kultur jaringan, kita bisa

mengoleksi berbagai jenis anggrek tanpa harus memiliki lahan yang

luas dan perawatan yang intensif. Teknik ini dapat diterapkan untuk

mengoleksi anggrek spesies asli indonesia atau anggrek spesies luar

negeri yang masih mempunyai keaslian genetik dan sangat penting bagi

pemulihan anggrek. Teknik ini juga dapat digunakan untuk mrngoleksi

anggrek komersial unggulan dengan nilai yang tinggi.

E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pertumbuhan Kultur

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

kultur in vitro, selain faktor sterilisasi keberhasilan kultur in vitro ada 3 faktor

yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan dalam melakukan kegiatan,

yaitu: 1). Eksplant, 2). Media, dan 3). Lingkungan (Katuuk, 1984).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

15

1). Eksplant

Eksplant adalah bagian kecil jaringan atau organ yang

dikeluarkan/dipisahkan dari tanaman induk kemudian dikulturkan. Berhasil

tidaknnya pengkulturan Eksplant tergantung pada faktor yang dimiliki oleh

Eksplant itu sendiri. Menurut Hughes (1981), faktor-faktor itu meliputi:

ukuran eksplant, umur eksplant, dan sumber eksplant

a. Ukuran Eksplant: Ukuran eksplant sangat menentukan proses

pengkulturan. Ukuran eksplant yang terlalu besar, maka makin besar pula

kemungkinan mendapatkan jaringan yang rusak akibat kontaminasi

(Seabrook, 1980). Biasanya eksplant yang terlalu kecil, mempunyai daya

tahan kurang. Ukuran eksplant yang paling baik berkisar antara 0,5

sampai 1.0 cm, namun ukuran ini dapat bervariasi, tergantung pada

material tanaman yang dipakai serta jenis tanaman.

b. Umur Eksplant: Umur eksplant sangat berpengaruh serta tipe dan daya

morfogenesis. Jaringan yang paling banyak memiliki bagian

meristematik ialah bagian tanaman yang masih muda, serta belum

banyak berdiferensiasi. Pada bagian tunas dan daerah nodus batang, dan

ketiak daun memiliki jaringan muda. Pada tanaman berkayu, jaringan

embrio dan tanaman muda atau seedling, serta tunas, ternyata

mempunyai kapasitas beregenerasi yang sangat tinggi. Sel dan jaringan

yang masih muda dinamakan juvenile akan tetap muda dalam

pengkulturan sehingga daya daya regenerasi masih ada, dibandingkan

dengan sel-sel tua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

16

c. Sumber eksplant: Sumber eksplant yang dimaksud ialah tanaman induk

dari mana eksplant diperoleh. Tanaman yang dijadikan sebagai sumber

eksplant haruslah tanaman yang sehat, dan bertumbuh baik.

2). Media

Media mempunyai dua fungsi utama yaitu: memasok (suplai)

nutrisi, dan mengarahkan pertumbuhan melalui zat pengatur tumbuh..

Dalam media kultur in vitro kelengkapan unsur sangat dibutuhkan, hal ini

sangat berpengaruh dengan keseimbangan antara garam-garam organik,

garan anorganik, serta zat pengatur pertumbuhan didalam media. Selain

itu, pertumbuhan plantlet serta jumlah pembentukan tunas dapat

dipengaruhi juga oleh keadaan fisik media. Keadaan fisik media dapat

berbentuk: padat, cair atau stationary cair.

Media padat adalah media yang dipadatkan dengan maksud agar

plantlet tidak mudah berpindah tempat. Memadatkan media dapat

menggunakan Agar dikenal juga gelrite. Agar adalah bahan yang banyak

digunakan untuk media padat. Media padat memiliki keuntungan dan

kekurangan, ada pun kelebihan penggunaan media padat, yaitu:

a).Perkembangan akar serta tunas plantlet mudah untuk diamati. Hal ini

terutama bagi plantlet yang berukuran sangat kecil, b).Tidak semua bagian

plantlet yang tertanam dalam medium, sehingga aerasi yang berkenan

dengan sirkulasi udara bagi plantlet masih ada, dan tidak memerlukan

aerasi tambahan, c). Apabila terjadi kontaminasi, maka plantlet yang tidak

terkontaminasi masih dapat diselamatkan, dengan jalan memindahkan ke

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

17

botol kultur yang baru. Kekurangan media padat antara lain: a). Hanya

sebagian permukaan plantlet yang mengalami aerasi yang baik, b). Kontak

antar medium dan plantlet (sel-sel), masih terbatas yaitu hanya pada bagian

yang kena medium. Akibatnya perkembangan terjadi tidak seimbang

(George and Sherrington, 1984; dalam Kattuk, 1989).

a. Nutrisi

Nutrisi atau unsur-unsur dibutuhkan oleh jaringan tanaman dikelompokan

menjadi dua, yaitu: Unsur hara makro dan mikro.

a) Unsur makro merupakan unsur yang dibutuhkan dalam jumlah besar,

jenis-jenis yang termaksud unsur makro adalah:

- Nitrogen (N). Nitrogen berpengaruh dalam menaikan daya tumbuh

tanaman. Unsur ini sangat penting dalam proses pembentukan

klorofil, terpenoid, asam inti, beberapa hormon tumbuhan serta asam

amino. Bila tanaman kekurangan nitrogen, tanaman akan terlihat

warna kekuningan pada daun, sedangkan bila terlalu banyak

menyebabkan perkembangan vegetatif akan lebih besar dari pada

perkembangan buah (Lailiya, 2016). Sumber nitrogen padaa media

kultur berasal dari amonium (NH4+) dan yang paling penting nitrat

(NO3-). Jumlah amonium yang digunakan berkisar 2-8 mM

sedangkan nitrat sekitar 25-40 mM.

- Fosfor (P), Menurut Sutejo (2002) fosfor berperan pada tanaman

antaranya merangsang pertumbuhan akar tanaman muda ataupun

mempercepat pertumbuhan akar semai, merangsang pembentukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

18

bagian-bagaian tubuh tanaman saat pembiakan generatif,

memperkuat tanaman dewasa. Dalam jaringan meristematik

merupakan daerah yang cepat pertumbuhan biasanya banyak

terdapat fosfor. Terlalu banyak fosfor dalam media dapat

menghambat pertumbuhan Plantlet. Hal ini disebabkan oleh adanya

persaingan penyerapan unsur lainya seperti seng (Zn), besi (Fe), dan

tembaga (Cu). Sumber fosfor dalam media diberkan dalam bentuk

natrium hidrofosfat (NaH2PO4.H2O) atau kalium Hidrofosfat

(KH2PO4).

- Potasium (K). Potasium adalah unsur yang berguna untuk

pembelahan sel, sintesa karbohidrat dan protein, pembuatan klorofil

serta untuk mereduksi nitrat. Potasium terdapat pada sel-sel muda

tanaman, juga berperan dalam mengatur pemeliharaan dari masa

vegetatif ke masa generatif sehinga bunga dan bakal buah tidak

gugur (Rahman, 2014). Potasium harus diberikan dalam media

dengan konsetrasi 20 mM. Bentuk ikatan potasium yang banyak

digunakan dalam media kultur yakni KNO3 dan KH2PO4 (Gamborg,

1986; dalam Kattuk, 1989).

- Magnesium (Mg). Magnesium adalah elemen utama dalam molekol

klorofil. Selain magnesium bekerja sebagai aktivator enzim. Dalam

media kultur sering diberikan dalam bentuk MgSo4.7H2O.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

19

- Belarang (S). Belerang terdapat dalam beberapa molekul protein,

berguna untuk perkembangan akar. Belerang diberikan kedalam

media dalam bentuk Mg SO4.7H2O atau {Ca(No3)2.4H2O}.

b) Unsur mikro: unsur mikro merupakan unsur yang dibutuhkan dalam

jumlah sedikit tetapi harus tersedia. Kegunaan unsur mikro yang

diperlukan bagi tumbuhan untuk dapat bertahan hidup dan

mendukung pertumbuhan akan dijabarkan sebagai berikut ini:

- Besi (Fe). Besi berperan dalam sintesis klorofil. Dalam media kultur

zat besi terlebih dahulu dicampur dengan EDTA (Asam etilen

diamin tetraasetik). Zat besi tidak boleh dicampurkan secara

langsung ke dalam media di karenakan sifat besi yang tidak mudah

larut sehigga dapat menimbulkan endapan.

- Mangan (Mn). Pada tumbuhan yang tumbuh di tanah, kekurangan

mangan dapat menyebabkan klorotik (tanaman berwarna pucat) dan

sering menunjukan bintik-bintik hitam yang tidak lain adalah

kematian setempat. Dalam media kultur in vitro, unsur ini berguna

untuk membentuk membran kloroplas, mangan diberikan dalam

bentuk MgSO4 (Janick, 1972; dalam Kattuk, 1989).

- Boron (B). Unsur boron berperan dalam perombakan gula.

kekurangan boron dapat mengakibatkan terganggunya sintesa

sitokinin. Bila kebanyakan boron dapat mengakibatkan tanaman

mati, boron diberikan dalam bentuk H3BO3 (Kattuk, 1989).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

20

- Seng (zn). Seng merupakan unsur penting dalam pembentukan

protoplasma. Tanaman yang berkecukupan seng mampu

memproduksi IAA endengenous.

- Kobalt (Co). Kegunaan kobalt dalam kultur in vitro adalah untuk

pembentukan asam inti dan juga untuk mengikat unsur nitrogen.

- Tembaga (Cu). Berperan penting dalam proses konverensi energi.

- Molibdenum (Mo). Zat ini berguna dalam proses pengikatan

nitrogen dari atsmosfer menjadi nitrat dengan bentuan bakteri

pengikat N. Selain itu juga berguna dalam proses pembentukan

klorofil. Bila diberikan secara berlebihan dapat merusak jaringan

tanaman. dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah kecil akan sangat

efektif. Kelebihan Mo akan menjadi racun bagi tanaman (Sutejo,

2002).

c) Vitamin

Pemberian vitamin dalam media kultur merupakan suatu

keharusan lantaran tanaman yang dikulturkan tersebut belum

mampu untuk membuat vitaminnya sendiri. Adapun jenis vitamin

yang sering diberikan:

- Thiamin HCL di mana berfungsi sebagai koenzim yang

membantu daur asam organik dalam proses respirasi;

- Nicotiamida yaitu suatu koenzim yang menjadi aktif dalam

reaksi cahaya;

- Myi-Inositol adalah alkohol gula;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

21

- Asam panthenik adalah suatu jenis vitamin B yang bekerja aktif

sebagai koenzim dan berfungsi dalam metabolisme zat lemak;

- Pyridoxine (vitamin B6) adalah koenzim yang membantu reaksi

kimia dalam proses metabolisme;

- Choline sebagai terpenoid yang ada dalam vitamin B

- Riboflavin dimana dikenal dengan vitamin B2.

3). Lingkungan

Kultur in vivo memiliki faktor lingkungan utama yang harus

dipenuhi ialah lahan, suhu, pH, serta kelembaban. Sangat berbeda dalam

kultur in vitro bagian lahan akan digantikan dengan media tanam, sehingga

yang akan dibahas ialah faktor-faktor lingkungan yang meliputi: cahaya,

suhu, pH, kelembaban, dan wadah atau botol kultur.

a. Cahaya: Bagi tanamn in vitro cahaya berperan dalam pertumbuahan

dan perkembangan yang disebut fotomorfogenesis. Pertumbuhan sel

kultur in vitro yang teratur pada dasarnya tidak dihambat oleh cahaya.

Malah sebaliknya pembelahan sel mula-mula pada plantlet, serta

pertumbuhan jaringan kalus, banyak dibatasi/dihambat oleh persoalan

cahaya. Ada tiga pokok yang berpengaruh dalam cahaya ialah:

Kandungan fisik cahaya, sumber cahaya, serta persyaratan cahaya

dalam kultur in vitro.

b. Suhu: Pada umumnya kultur in vitro memerlukan suhu sebesar 25-

300C. Namun, pertumbuhan optimum hal ini akan berbeda-beda pada

setiap spesies, serta jenis eksperimen. Ada juga yang menyukai suhu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

22

tertentu dan ada pula yang memiliki variasi suhu. Suhu rendah sangat

berpengaruh pada perkembangan embrio.

c. pH: Keasaman serta kebasahan media juga merupakan faktor

lingkungan plantlet yang sangat menentukan. Keadaaan ini ditandai

dengan pH, yaitu logaritma dari konsentrasi ion H, ditulis pH =

-log[H+]. pH ditulis dengan unit 1-14, selanjutnya golongan pH dibagi

dua, yaitu 1.) larutan bersifat asam pH 1-7; 2.) larutan bersifat basa,

pH 7-14, dan 3) bersifat netral berada di pH-7 (Janick, 1972; dalam

Kattuk, 1989).

Walaupun pH media akan berubah selama proses

pengkulturan, pH harus diatur lebih dahulu sebelum diinokulasi.

Manfaat pH dalam media adalah untuk menjaga kestabilan membran

sel, mengatur garam-garam agar tetap dalam bentuk terlarut,

membantu penyerapan zat hara, mengatur sifat gel agar (George dan

sherringthon, 1984).

Kultur akan berubah menjadi asam diakibatkan adanya

pembentukan asam-asam organik, atau penambahan ion amonium

dari sumber nitrogen. Sebaliknya media kultur akan berubah menjadi

basa bila ion nitrat dari Na atau K, telah digunakan oleh sel, atau ion

amonium dilepaskan dalam media, atau reduksi nitrat (Martin, 1980).

Keasaman medium adalah salah satu faktor yang

mempengaruhi keberhasilan kultur in vitro tanaman. Pada

umumnya, keasaman medium ditetapkan antara 5,6-5,8. Medium

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

23

yang terlalu asam (pH <4,5) atau terlalu basa (pH >7,0) dapat

menghambat pertumbuhan dan perkembangan Plantlet (Pierik et al,

1997). Hal itu mungkin disebabkan oleh tidak tersedianya sejumlah

unsur hara pada kisaran pH tertentu. Pada pH tinggi, unsur-unsur

seperti besi, seng, mangan, tembaga, dan boron mengalami

presipitasi sebagai hidroksida sehingga tidak tersedia bagi jaringan

yang dikulturkan. Sedangkan pada pH rendah, unsur-unsur seperti

kalium, magnesium, belerang, fosfor, dan molibdenum menjadi

tidak tersedia. Selain mempengaruhi ketersediaan unsur-unsur hara,

pH mempengaruhi pula proses pemadatan medium. Menurut Taji et

al., 1997; dalam Zulkarnian, 2009, medium akan menjadi terlalu

keras apabila pH >6,0, sedangkan pH <5,2 akan sulit menjadi padat.

Menggunakan larutan asam kuat HCL dapat menstabilakan pH

medium basa dengan penambahan larutan HCL 1 N. Sedangakan

pada medium yang terlalu asam dapat pula ditambahkan larutan basa

KOH atau NaOH 1 N sampai mencapai pH normal media padat yang

berkisar antara pH 5,6-5,8.

d. Kelembaban: Faktor kelembaban atau relative (RH) tidak banyak

diperhatikan dalam kultur in vitro. Hal ini disebabkan oleh kondisi

botol kultur selalu lembab oleh media. Namun demikian kondisi

suhu dan cahaya diluar botol kultur tetap harus diperhatikan dalam

mengkulturkan plantlet.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

24

e. Wadah atau botol kultur: Ukuran botol kultur sangat mempengaruhi

pertumbuhan kultur in vitro. Wadah kultur jarinagn sangat cocok

bila diadakan dalam botol kultur berukuran kecil. Namun setelah

pertumbuhan berlangsung, plantlet akan dipindahkan ke botol kultur

yang lebih besar.

Eksplant berukuran kecil, dapat dikulturkan dalam botol

yang memiliki diameter 1,5 cm, kemudian untuk melihat

pertumbuhan akar maka diameter tabung kultur digani 2,5 cm.

Kultur pucuk akan membutuhkan tabung kultur berukuran 2,5 cm x

10 cm. Selanjutnaya akan diganti dengan tabung berukuran 6 cm x

15 cm, hingga perkembanggan selanjutnya akan dipakai botol

erlemayer berukuran 50-125 ml.

Wadah kultur tidak tergantung pada botol kultur buatan

pabrik. Banyak macam wadah yang bisa dijadikan tempat kultur

antara lain, botol-botol bekas obat-obatan atau bekas minuman atau

makan. Wadah berbahan gelas adalah yang paling baik, karena

mudah untuk dicuci dan digunakan kembali. Botol kultur berbahan

plastik hanya bisa digunakan sekali pakai saja, dan akan sulit untuk

disterilkan kembali.

F. Faktor Pertumbuhan Planlet dalam kultur in vitro

1. Karakteristik Plantlet

Plantlet merupakan tanaman baru atau lengkap yang telah

mempunyai akar, batang dan daun (tanaman mini hasil perkembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

25

kalus). Eksplan ialah bagian dari tanaman yang digunakan dalam

perbanyakan tanaman dengan metode kultur jaringan (kultur in vitro) adalah

pucuk muda, batang muda, daun muda, kotiledon, hipokotil, endosperm,

ovari muda, anther, embrio, dll.

Menurut Zulkarnian (2009), beberapa karakteristik khas tanaman

hasil perbanyakan kultur in vitro diuraikan bagai berikut:

a) Daun: Plantlet memiliki daun-daun yang tipis, lunak, tidak aktif

berfotosintesis, dan lebih sedikit jumlahnya sehingga tidak dapat

menerima cahaya secara efisien dan rongga udara mesofil yang lebih

besar dibandingkan tanaman normal. Stomata tidak berfungsi dengan

sempurna dan tidak menutup sehingga meyebabkan cekaman air pada

beberapa jam pertama aklimatisasi. Perkembangan lapisan lilin

(kutikula) yang kurang berkembang sehingga tingginya kelembaban di

wadah kultur (90-100%) hal ini mengakibatkan tanaman kehilangan air

dalam jumlah yang cukup besar melalui evaporasi kutikula pada saat

tanaman di pindahkan ke tanah karena kelembaban udara dan kondisi

in vivo jauh lebih rendah dari pada kondisi in vitro.

b) Akar: sistem perakaran pada plantlet yang berasal dari kultur in vitro

cenderung mudah rusak dan tidak berfungsi dengan sempurna. Hal ini

dikarenakan akar yang terbentuk sedikit atau tidak ada sama sekali.

c) Jaringan angkut: sistem pembuluh angkut antar pucuk dan akar sering

tidak terhubung denagn sempurna sehingga menyebabkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

26

berkurangnya transportasi air dan unsur hara, dalam keadaan in vitro

plantlet bersifat heterotrof.

d) Kemampuan bersimbiosis: plantlet dari tanaman yang pada kondisi

pertumbuhan normal bersimbiosos dengan bakteri atau mikoriza yang

memiliki kemampuan bersimbiosis yang sangat terbatas pada saat

dipindahkan dari lingkungan in vitro ke lingkungan in vivo.

2. Faktor lingkungan

Faktor lingkungan kultur in vitro merupakan hasil interaksi antara

bahan tanaman, wadah kultur, dan lingkungan eksternal ruang kultur,

memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap suatu sistem in vitro. Secara

teoritis, semua variabel di dalam setiap wadah kultur pada ruang kultur yang

sama adalah seragam. Sebagai konsekuensinya, hal yang sama terjadi pula

di wadah-wadah kultur pada ruang kultur yang lain. Agar pertumbuhan

kultur seragam maka keseragaman faktor lingkungan harus diupayakan,

tidak hanya di dalam ruang kultur, tetapi juga di dalam semua wadah kultur

dengan cara menggunakan wadah yang seragam (Zulkarnain, 2009).

Lingkungan tumbuh yang dapat mempengaruhi regenerasi

tanaman menurut Gunawan, 1995; dalam Zulkarnian, 2009, meliputi:

a) Temperatur;

b) Penyinaran: panjang penyinaran, intensitas penyinaran, dan kualitas

sinar; serta

c) Ukuran wadah kultur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

27

G. Zat Pengatur Tumbuh (Fitohormon)

Hormon pada tumbuhan dapat didefinisikan dalam berbagai istilah,

hormon pada tumbuhan atau zat pengatur tumbuhan tanaman (fitohormon).

Zainal (1983), Mengemukakan zat pengatur tumbuhan pada tanaman (plant

regulator) adalah senyawa organik yang bukan unsur hara (nutrient), yang dalam

jumlah sedikit dapat mendukung (promote), menghambat (inhibit), dan

mengubah proses fisiologi tumbuhan. Zat Pengatur Tumbuh (Plant Growth

Regulator) adalah senyawa organik bukan nutrisi yang dalam konsentrasi rendah

(<1 mM) yang mendorong laju, menghambat atau secara kualitatif mengubah

pertumbuhan dan perkembangan tanaman (Dewi et al., 2008). Salisbury and

Ross (1994), mengatakan hormon tumbuh adalah senyawa organik yang

disintesis di salah satu bagian lain, di pindakan ke bagian lain, dan pada

konsentrasi yang amat rendah mampu menimbulkan respon fisiologis.

Berdasarkan definisi tersebut di atas hormon tanaman harus memenuhi

beberapa syarat sebagai berikut:

a) Senyawa organik dihasilkan oleh tanaman sendiri.

b) Dapat ditranslokasikan ke bagian lain dari tanaman.

c) Tempat sintesis dan kerjanaya berbeda.

d) Aktif dalam konsentrasi rendah.

Pada saat ini dikenal 5 kelompok Zat pengatur tumbuhan, yaitu: Auksin

(Auxins), Sitokinin (Cytokinins), Giberilin (Giberelins, GA), Etilen (Etena,

ETH), dan Asam absisat (Abscisic acid, ABA).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

28

1. Hormon Auksin

Dewi et al. (2008) menyebutkan bahwa fungsi auksin antara lain

mempengaruhi pertambahan panjang batang, pertumbuhan, diferensiasi dan

percabangan akar, perkembangan buah, dominansi apikal, fototropisme dan

geotropisme. Auksin terbagi menjadi beberapa jenis antara lain: Indole Acetic

Acid (IAA), Indole Butyric Acid (IBA), Naphtalene Acetic Acid (NAA), dan

2,4-dichlorophenoxy Acetic Acid (2,4-D).

Di alam IAA diidentifikasikan sebagai auksin yang aktif di dalam

tumbuhan (endogenous) yang diproduksi dalam jaringan meristematik yang

aktif seperti contonya tunas, sedangkan IBA dan NAA merupakan auksin

sintetis (Hoesen et al., 2000). Berbagai jenis auksin dapat diaplikasikan

bersama-sama atau dikombinasikan dengan golongan sitokinin dan

giberelin.

2. Hormon Sitokinin

Sedangkan sitokinin, ialah zat pengatur tumbuhan selain dari auksin.

Sitokinin dialam berfungsi sebagai: mengatur pertumbuhan melalui

pembelahan sel, membantu mengawasi perkecambahan biji, mempengaruhi

pembentukan selaput abscisic pada tangkai daun dan buah, mengatur trasport

auksin, membantu griberilin untuk aktif dengan jalan menghalangi

pembentukan abscisic, dan menunda senescens (penuaan), dengan cara

menghambat jalan penguraian klorofil, protein, dan asam inti yang ada dalam

daun (Jeanett, 1989; dalam Zein, 2016).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

29

Dalam kultur in vitro sitokinin berfungsi untuk mengatur

pertumbuhan serta mikrofogenesis. Sama seperti auksin, sitokinin juga ada

yang bersifat alami dan sintetik. Sitokinin lebih banyak diproduksi di akar

tanaman, itulah sebabnya adakala sitokinin tidak perlu ditambahkan ked alam

media jika yang dikulturkan ialah akar. Sebaliknya, jika yang dikulturkan

adalah bagian pucuk, di mana produksi sitokinin sangat sedikit, dan materi

tanaman tidak terlalu banyak memproduksi sitikonin, maka perlu adanya

penambahan sitokinin. Sekarang ini sudah ditemukan sitokinin buatan yang

mempunyai sifat sama dengan sitokin alamiah. Zat-zat itu meliputi: BAP (N6-

banzyl Amino Purine), atau BA (Benzly Adenin), dan Kitenin (N6-

Furfurylamino Prine) (Jeanett, 1989; dalam Zein, 2016). Zat pengatur

tumbuh ini mempengaruhi pertumbuhan dan morfogenesis dalam kultur.

Selain auksisn dan sitokinin, giberilin dan senyawa lain juga dapat

ditambahkan didalam media kultur in vitro (Gunawan, 1992; dalam

Arimarsetiowati dan Ardiyani, 2012).

Gambar 2. 3 Keseimbangan Auksin dan Sitokinin dalam Proses Morfogenesis

(Sumber: Wattimena et al., 1992)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

30

F. Ekstrak Buah Nangka (Artocarpus heterophyllus)

Pohon nangka termaksud suku Moraceae, nama ilmiahnya adalah

Artocarpus heterophyllus. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan buah Jackfruit.

Buah nangka, yang merupakan buah majemuk dari bunga majemuk, memiliki

buah dengan rasa yang manis. Nangka tumbuh baik di iklim tropis. Tanaman ini

sangat menyukai dengan curah hujan lebih dari 1500 mm pertahun di mana

musim kering tidak terlalu keras. Nangka kurang toleran dengan kondisi dingin,

kekeringan dan penggenangan. Ekstrak buah nangka memilik kandungan unsur

hara makro, mikro, dan vitamin yang dapat mendukung untuk pertumbuhan

tanaman. Unsur hara makro pada ekstrak buah nangka ialah nitrogen, posfor,

kalium, belerag, dan mangnesium. Menurut Sarief (1985), bahwa proses

pembelahan sel akan berjalan cepat seiring dengan ketersediaan nitrogen yang

cukup. Nitrogen mempunyai peranan penting untuk merangsang pertumbuhan

secara keseluruhan, khususnya pertumbuhan batang yang akan memacu

pertumbuhan tinggi tanaman.

Daging buah nangka umumnya tebal dan berwarna kuning, kuning

pucat, kuning kemerah-merahan atau jingga dan beraroma harum berasal dari

kandungan senyawa etil butirat, berair, dan berasa manis. Kandungan vitamin

dalam ektrak buah nagka, seperti thiamine, riboflavin, nicotiamida, pyrdoxine,

dapat meningkatkan laju koenzim yang membantu reaksi proses metabolisme

pada pertumbuhan tanaman (Rusdiana, 2004).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

31

G. Ekstrak Buah Pisang Ambon (Musa acuminata Linn.)

Pisang merupakan salah satu jenis komponen organic yang sering

ditambahkan dalam kultur in vitro tanaman. Bagian yang dapat ditambahkan

dalam kultur in vitro tanaman. Bagian yang dapat dimakan dari buah pisang ialah

sebesar 57%. Air merupakan kandungan terbesar dari buah pisang karena

memiliki proporsi sebesar 97%.

Ekstrak pisang, yang ditambahkan dalam media berfungsi sebagai

sumber asam amino, peptide, vitamin dan zat pengatur tumbuh. Asam amino

yang terkandung dalam ekstrak tanaman merupakan bentuk organik yang lebih

mudah diserap dari pada asam amino anorganik (George dan Sherrington, 1948).

Menurut Macdonald (2002), asam amino dapat membantu diferensiasi jaringan

serta digunakan dalam sintesis protein. Sedangkan vitamin berperan penting

pada pertumbuhan tanaman khususnya jaringan yang sedang aktif tumbuh.

Beberapa vitamin berperan sebagai co-faktor enzim, yaitu senyawa yang harus

tersedia agar enzim dapat aktif bekerja.

Kandungan makro, mikro, dan vitamin yang terdapat pada buah pisang

ambon dan buah nangka dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2. 2 Kandungan Hara Pisang Ambon dan Nangka dalam jumlah 100g

Kandungan Pisang Ambon (a) Nangka (b)

Air (g) 0,757 g 70,00 g

Protein (g) 0,11 g 1,70 g

Karbohidrat (g) 0,222g 23 g

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

32

Lemak (g) 0,2 g 0,64g

Abu (g) - -

Gula (mg) 0,008 mg 19,08 mg

Serat (mg) - 1,5 mg

N (mg) - 2 mg

Ca (mg) 7 mg 24 mg

Fe (mg) 0,67 mg 0,23 mg

Mg (mg) 36 mg 29 mg

P (mg) 27 mg 19 mg

K (mg) 460 mg 448 mg

Cu (mg) - -

Cl (mg) - -

S (mg) 34 mg 21 mg

Zn (mg) - 0,13 mg

Mn (mg) - 0,02 mg

B (mg) - -

Mo (mg) - -

Ascorbic (mg) Acid 10 mg 0,045 mg

Thiamine (mg) 0,04 mg 0,105 mg

Riboflavin (mg) 0,07 mg 0,055 mg

Niacin (mg) - 0,92 mg

Pantothenic acid

(mg)

0,26 mg 0,235 mg

Pyridoxine (mg) 0,51 mg 0,329 mg

Biotin (mg) - -

Nicotin acid (mg) - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

33

Vit A (mg) 0,04 g 0,33 g

Vit C (mg) 100,85 g 5 µg

Vit D (mg) - -

Vit E (mg) - 0,34 mg

Glycine (mg) - -

Auksin (IAA) (mg) Sedang -

Sumber: a) Robinson and Sauco, 2010; Garvita and Handini, 2011

b) Dr. Duke’s Pytoochemical and Ethnobotanical

H. Hasil Penelitian yang Relevan

Beberapa Penelitian yang relevan dalam penelitian, baik metode

maupun bahan yang digunakan mengacu pada penelitian-penelitian yang

sebelumnya pernah dilakukan. Penelitian ini memodifikasi penelitian yang

sudah ada sebelumnya, yaitu:

1. Vitri dan Handayani (2011) penelitian berjudul “Pengaruh Penambahan

Berbagai Kadar Pisang Dan Ubi Jalar Pada Pertumbuhan Kultur Tiga Jenis

Phalaenopsis”. Penelitian yang dilakukan, Pada P. fuscata, media KC 1

dengan penambahan 150 ml/l air kelapa muda, 25 g/L pisang ambon lumut

dan 15 g/L ubi jalar mampu memacu multiplikasi tunas dan daun. Media

KC 2 dengan penambahan 150 ml/L air kelapa muda, 50 g/L pisang ambon

lumut dan 20 g/K ubi jalar mampu meningkatkan inisiasi akar. Kemampuan

tumbuh benih anggrek ini akan lebih baik jika dilakukan subkultur ke media

yang sama pada saat penelitian dilakukan.

2. Ira Djajanegara, (2010) dengan judul penelitian “Pemanfaatan Limbah Buah

Pisang dan Air Kelapa sebagai Bahan Media Kultur in vitro Anggrek Bulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

34

(Phalaenopsis amabilis) Tipe 229. Perlakuan yang digunakan meliputi

penggunaan Pisang mas, Pisang raja, pisang ambon, dan pisang kepok

sebanyak 100g/L dan air kelapa dengan berbagai konsentrasi. Hasil

penelitian menunjukan bahwa pemberian 100g/L bubur pisang ambon dan

150 g/L air kelapa memberikan pengaruh nyata terhadap pembentukan arar,

tunas, jumlah daun, dan tinggi pertumbuhan batang planlet.

3. Garuda, Dkk., (2015) penelitian berjudul “Pengaruh Berbagai Senyawa

Organik Kompleks Terhadap Planlet Anggrek Dendrobium”. Dari

penelitian tersebut didapatkan pemberian ekstrak melon sebanyak 100g/L

memberikan pertumbuhan vegetatif paling baik terhadap jumlah akar, daun,

panjang akar dan berat segar dan pemberian ekstrak jambu biji 100g/L

memperlihatkan hasil terbaik terhadap pertambahan tinggi dan tunas planlet

anggrek dendrobium pada mediua VW.

4. Gravita dan Elizabet, (2011) penelitian berjudul “Pengaruh Penambahan

Berbagai Kadar Pisang Dan Ubi Jalar Pada Pertumbuhan Kultur Tiga Jenis

Phalaenopsis”. Dari penelitiaan ini pemberian 25g/L pisang ambon lumut

dan 15g/L ubi jalar mampu merangsang multipikasi tunas dan daun serta

pemberian 50g/L pisang ambon lumut dan 20g/L ubi jalar mampu

meningkatkan inisiasi akar pada Phalaenopsis. fuscata pada media KC.

I. Kerangka Berpikir

Tanaman anggrek merupakan tanaman hias yang menarik minat

pencinta anggrek atau pengoleksi tanaman hias. Tanaman anggrek memiliki

banyak jenis bunga yang berwarna warni dan memiliki bentuk yang berbeda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

35

dengan anggrek lainnya, baik dalam segi warna, ukuran, bentuk, dan

keunikan tiap-tiap bunga anggrek. Kendala perbanyakan secara generatif

yang sangat lama dan keadaan faktor lingkungan yang kerap kali mempersulit

tanaman anggrek untuk sampai pada masa pembungaan dan mendapatkan

calon tumbuhan baru. Hal ini juga diperkuat indukan tanaman anggrek sangat

sulit diperoleh untuk mendapatkan anakan yang memiliki sifat sama seperti

indukannya.

Anggrek diminati oleh beberapa kalangan, namun karena sulit

mendapatkan bibit anakan, dipengaruhi faktor lingkungan sangat

berpengaruh dalam mendapatkan bibit yang sehat untuk diperbanyak,

mendapatkan bibit yang sehat dan memiliki kemiripan dengan indukan jarang

terjadi atau sulit didapatkan. Menggunakan teknik kultur in vitro kita dapat

mendapatkan klon anakan yang sama dengan indukan, yang sehat dan

beragam variasi, serta tahan terhadap penyakit dan lingkungan.

Metode yang telah berkembang tentang kultur in vitro tanaman

secara vegetatif dapat memberikan keuntungan yaitu diperoleh anakan yang

sama dengan induknya (identik) dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu

yang singkat. Tanaman anggrek menjadi salah satu tanaman yang sering

dilakukan kultur in vitro, mulai dari kultur biji, kultur pollen dan anther,

kultur sel, meristem dan protoplasma. Kultur bagian vegetatif tanaman

anggrek (Axillary, Keki, dan Apical).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

36

Sistem kultur in vitro berpegang pada kesterilan wadah (botol) serta

nutrisi yang diperoleh dari media yang pas, dan paling tepat bagi

pertumbuhan plantlet anggrek. Berdasarkan media tanam anggrek yang

biasanya digunakan yaitu, Media MS, Media VW, dan Media Kncdson.

Beberapa media ini kerap di modifikasi dengan menambahkan unsur organik

yang berasal sari buah, kecambah, maupun ekstrak lain bahkan ada pula yang

menambahkan pupuk organik (Hyponex).

Penggunaan media dalam kultur in vitro tanaman merupakan syarat

utama, hal ini dikarenakan tumbuhan menyerap unsur-unsur makro dan mikro

yang terkandung di dalam media. Sama halnya tanaman mengambil makanan

langsung dari dalam tanah. Hanya perbedaannya media tanah, berganti

dengan media agar yang telah mengandung unsur-unsur yang telah diperkaya

dan dapat merangsang pertumbuhan eksplan atau plantlet.

Penelitian yang dilakukan ini menggunakan media Murashige and

Skoog yang dalam proses pembuatan media tanam di berikan penambahan

ekstrak yang berasal dari buah yaitu buah pisang ambon dan buah nangka.

Setelah itu, akan dilakukan dengan cara kerja aseptis baik dalam penggunaan

alat dan tempat dan pembuatan media. Parameter yang diamati adalah

parameter pertambahan bobot (massa berat tanaman), pertambahan tinggi

tanaman, dan presentase hidup tanaman anggrek selama <30 hari.

Pengamatan dilakukan dari luar botol. Berikut merupakan diagram kerangka

berfikir yang dibuat berdasarkan uraian diatas:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

37

Gambar 2. 4 Kerangka Konseptual

J. Hipotesa

1. Pengaruh penambahan ekstrak buah pisang ambon dan ekstrak buah

nangka mempengaruhi pertumbuhan plantlet anggrek Dendrobium

nobile Linn. pada medium Murashige and Skoog.

2. Pengaruh pemberian ekstrak buah nangka dan dan ekstrak buah pisang

ambon terhadap pertambahan bobot, pertambahan tinggi, dan persentase

hidup planlet anggrek Dendrobium nobile Linn. pada medium

Murashige and Skoog.

Anggrek

Kultur in vitro Media MS

Ekstrak pisang ambon Ekstrak nangka

Pengaruh pada

Pertumbuhan

1. Pertambahan Bobot

2. Pertambahan Tinggi

3. Persentase Hidup Plantlet

Peminat

Anggrek

Kendala Budidaya

Anggrek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian ekperimen.

Percobaan perbanyakan anggrek Dendrobium menggunakan rancangan

acak lengkap tiga perlakuan, yaitu ekstrak buah pisang ambon, ekstrak buah

nangka dan kontrol. Terdapat 3 kombinasi perlakuan dengan 13 ulangan.

Setiap ulangan terdiri dari satu botol Kultur sehingga terdapat 33 botol

Kultur. Setiap botol Kultur terdiri dari satu buah Plantlet anggrek

dendrobium. Pada percobaan ini memakai zat pengatur tumbuh

Napthaleneacetic Acid (NAA), dan 6-benzyl Amino Purine (BAP).

B. Variabel Penelitian

Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

1. Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media MS dengan

penambahan ekstrak buah pisang ambon dan penambahan ekstrak

buah nangka

2. Variabel terikat

Variabel terikat penelitian ini adalah pertambahan berat plantlet,

pertambahan tinggi plantlet, dan persentase hidup plantlet

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

39

3. Variabel kontrol

Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah suhu ruangan inkubasi.

Suhu ruangan air conditions (AC) 180C, Umur plantlet ±5 bulan

sebelum di subkulturkan, Tinggi berkisar 2-3 cm, intensitas cahaya

lampu Cooldaylight 453 Lux.

C. Batasan Penelitian

a. Bobot plantlet awal adalah hasil pengurangan dari bobot media +

Plantlet dengan botol media pada saat subkultur (Overplanting)

b. Bobot plantlet akhir adalah bobot plantlet yang ditimbang pada saat

pengamatan terakhir

c. Pertumbuhan bobot plantlet adalah bobot plantlet akhir dikurangi

dengan bobot plantlet awal

d. Persentase plantlet ialah plantlet yang mati atau layu dikurangi

jumlah pengulangan Plantlet akhir dikali 100%

e. Penggunaan zat pengatur tumbuh dengan perbandingan (1:1)

sebanyak 1 PPM

f. Pertumbuhan tinggi tanaman diukur dan diamati dari luar botol

kultur

g. Penelitian yang digunakan tidak menggunakan kontrol positif,

hanya menggunakan kontrol negatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

40

D. Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilakukan pada 16 Agustus 2018 - 12 Oktober 2018.

Pembuatan media dan pengamatan dilakukan Di Laboratorium Kultur

Jaringan Farmasi, Fakultas Farmasi kampus III Universitas Sanata Dharma

E. Alat Dan Bahan

1. Alat:

Botol Kultur Anggrek, Petridish, Gelas baker 1000 ml, Erlenmeyer 500

ml, Pipet Volume 10 ml dan Pompa pipet, Pinset, Tangkai Scalpel, Mata

Pisau Scalpel, Autoklaf, Lampu Coolday light 12 watt, Hot plate and

Magnetic stirrer, Pengukur pH, Kaca Arloji, Kertas saringan, Sendok

pengaduk, Hand sprayer, Neraca analitik, Batang Pengaduk, Gelas

Ukur Plastik 1000 ml, Kertas payung, Kertas label, Laminar air

flowcabinet (LAFC), Lampu ultra violet (UV), dan Alat-alat Pengukur.

2. Bahan:

Bahan plantlet botol anggrek Dendrobium nobile Linn yang diambil dari

pusat penjualan tanaman hias anggrek.

a. Bahan non-organik: Medium Murashige and Skoog Basal medium

with Vitamin, Agar, Gula, Larutan HCL 1 N, Larutan NaOH 1 N,

Napthaleneacetic Acid (NAA), dan 6-benzyl Amino Purine (BAP)

b. Bahan Organik : Buah nangka dan buah pisang ambon

c. Disinfektan : Larutan Ca-hipoklorit, Detergen, Alkohol 70%-96%,

dan Aquades steril

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

41

F. Cara Kerja

1. Pemilihan Plantlet

Plantlet anggrek Dendrobium nobile Linn yang diambil dari pusat

penjualan tanaman hias anggrek botol dengan tinggi ±2-3 cm dan tanpa

akar.

2. Sterilisasi

a. Alat

Alat-alat dissecting-set (Scalpel dan pinset) dan glass ware

(cawan petri yang berisi kertas saring, baker glass, botol kultur dan

erlenmeyer yang berisi aquades) yang digunakan, setelah dicuci

dengan detergen lalu bilas dengan air bersih, kemudian dibilas

kembali dengan larutan Ca-hipoklorit dan dikeringkan. Kemudian

dibungkus dengan kertas payung sedangkan botol kultur yang

digunakan dibilas dahulu dengan alkohol 96% sebelum diautoklaf.

Sterilisasi alat-alat tersebut didalam autoklaf dengan suhu 121oC

selama 15 menit.

b. Ruangan

Dinding-dinding ruangan LAFC dan rak inkubasi disterilkan

dengan menggunakan alkohol 70%. Selanjutnya lampu UV baik

yang ada di ruangan maupun UV LAFC dinyalakan selama 1 jam

sebelum digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

42

3. Pembuatan Ekstrak buah

Sebanyak 100 g buah dihancurkan. Penghancuran dilakukan

dengan menggunakan blender yang di isi dengan air steril. Ekstrak

buah disaring di wadah terpisah dan ekstrak buah disimpan di

erlenmeyer sebelum digunakan, pembuatan ektrak buah dilakukan satu

hari sebelum digunakan.

4. Pembuatan Media

Medium Murashige and Skoog Basal medium with Vitamin

ditimbang sebanyak 4,43 g/L, dilarutkan dalam 1 liter air steril. Media

dibagi menjadi dua bagian sambil ditambahkan ekstrak buah 200 ml/l.

Ditambahkan BAP dan NAA 1 ml/L. Sebanyak 30 g/L gula

ditambahkan ke dalam media. Kemudian tambahkan bahan pemadat

(agar) sebanyak 7 g/l kemudian tambahkan aquades steril sampai tanda

1000 ml, lalu masak sampai mendidih dan dituang ke dalam botol-botol

steril. Sebelum dituang derajat keasaman diukur pH antara 5.6 – 5.8.

Jika terlalu alkali tambahkan HCL 1N, tetapi jika terlalu asam

tambahkan NaOH 1N. Tiap-tiap media dimasukan ke dalam botol

kultur steril sebanyak ±30-40 ml/botol, kemudian ditutup dengan

penutup botol. Auotoklaf selama ±20 menit, pada suhu 1210C tekanan

17.5 psi. Sebelum digunakan, media tersebut disimpan selama satu

minggu untuk melihat kesterilan media sebelum dilakukan penanaman,

media disimpan di dalam incubator steril dengan suhu 250C.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

43

5. Perlakuaan Plantlet

Kelompok media dibagai menjadi tiga kelompok, yaitu:

a) Kelompok Media A : Media MS dengan penambahan ekstrak buah

pisang ambon 200 ml/L,

b) Kelompok Media B : Media MS dengan penambahan ekstrak buah

Nangka 200 ml/L,

c) Media Kontrol : Media MS tanpa penambahan ekstrak buah.

6. Subkultur (overplanting) Plantlet

Subkultur (overplanting) dilakukan sebagai berikut, semua

perlengkapan yang akan dipakai yaitu, scalpel, Pinset, mata pisau

scalpel, alat-alat gelas, lampu spiritus, botol media (ditimbang dahulu

untuk mengetahui bobot botol + media), botol berisi plantlet yang telah

tumbuh (Anggrek botol), dan erlenmeyer aquades steril dan alkohol

70% dimasukan dalam LAFC (dahulu disemprot dengan alkohol

sebelum dimasukan ke dalam LAFC. Overplanting dimulai dengan

menyiapkan dan memasukan alat-alat yang diperlukan di dalam LAFC.

Selanjutnya plantlet akan diambil dengan pinset dan diletakkan diatas

cawan petri sebanyak 20 tanaman, plantlet dikeluarkan dengan cara

menjepit bagian di antara akar dan daun, kemudian ditarik dengan

diusahasan agar akar keluar lebih dahulu, pisahkan plantlet yang masih

berhimpitan dengan plantlet yang lain dilakukan secara metode aseptis.

Potongan plantlet ditanam didalam media steril yang telah di letakan di

lemari inkubasi steril selama 1 minggu sebelumnya, untuk melihat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

44

media yang aman dan tidak terkontaminasi jamur. Sebelumnya

timbang medium sebelum digunakan untuk overplanting. Media yang

digunakan terbagi dalam 3 kelompok, tananam plantlet ke dalam botol

yang berisi medium baru satu per satu, sehingga jumlahnya dalam botol

1 plantlet per botol. Setelah dilakukan pemindahan plantlet, masing-

masing botol diberi label dan tanggal overplanting, lalu ditimbang

kembali. Hasil penimbangan botol media yang berisi plantlet dikurangi

dengan hasil pertimbangan botol medium sebelum penanaman akan

mendapat botol plantlet awal.

Inkubasi masing-masing plantlet yang telah dipindahkan pada

rak Inkubasi 40 cm, pada suhu ruangan 180C dan pencahayaan lampu

TL”Cool day Light” 12 W. Plantlet didiamkan selama 3 minggu tanpa

dilakukan subkultur berikutnya, sambil terus diamati pertumbuhan

pada plantlet.

7. Pengamatan Plantlet

Pengamatan dilakukan setiap hari sekali setelah dilakukan

penanaman dalam media kultur. Masing-masing kelompok dilakuakan

pegamatan, pengamatan plantlet meliputi: Tinggi plantlet (diukur dari

dasar media hingga ujung plantlet), bobot pertumbuhan planlet dan

Jumlah planlet yang hidup. Pengamatan dan pengukuran dilakukan dari

luar botol, sedangkan plantlet masih tetap berada didalam botol kultur.

Pengambilan data dilakukan setiap minggu sampai 3-4 MST (minggu

setelah tanam).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

45

G. Metode Analisis Data

Penelitian ini dilakukan dengan mengikuti pola Rancangan

Kelompok Lengkap (RKL). Data yang diperoleh dalam penelitian ini

dianalisis menggunakan Test ANOVA (Analysis of Variance) satu arah

dengan pengukuran variabilitas antar kelompok. Uji Anova untuk One

factor between Subject Design atau ANOVA satu arah digunakan untuk

mengetes perbedaan di antara dua atau lebih kelompok di mana hanya

terdapat satu faktor yang dipertimbangkan. Penarikan kesimpulan dilakukan

dengan melihat nilai sig. > 0.05 maka tidak signifikan dan jika nilai sig.<

0.05 makan signifikan atau ada pengaruh nyata sehingga perludilakukan uji

lanjutan menggunakan uji BNT. Penelitian ini memiliki 3 kelompok variasi

yang berbeda-beda sehingga digunakan uji Anova untuk One factor between

Subject Design, yaitu untuk mengetahui pertambahan bobot plantlet dan

pertumbuhan tinggi plantlet anggrek dendrobium dari media ekstrak buah

pisang ambon, ekstrak buah nangka dan media tanam kontrol tanpa ekstrak

buah.

Uji ANOVA hanya memberikan indikasi tentang adanya atau tidak

adanya beda antara rata-rata dari keseluruhan perlakuan, namun belum

memberikan informasi tentang ada tidaknya perbedaan antar individu

perlakuan yang satu dengan yang lain, oleh sebab itu maka akan dilakukan

Post-Hoc Test (Uji lanjut) dengan menggunakan metode uji BNT (Beda

Nyata Terkecil) atau yang dikenal dengan uji LSD (Least Significance

defferent), uji BTN adalah prosedur yang digunakan untuk pembanding

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

46

berpasangan, dan uji ini memberikan nilai BTN tunggal pada taraf nyata

(0,05) antara setiap pasangan rataan perlakuan, jadi dua perlakuan

dinyatakan beda nyata apabila melebihi nilai BNT dan sebaliknya (Gomez,

1995).

Penentuan persentase hidup plantlet dilihat dari jumlah plantlet yang

mati atau layu pada akhir pengamatan dibagi jumlah pengulangan dikali

100%.

∑ 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑙𝑎𝑛𝑡𝑙𝑒𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑎𝑡𝑖 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑙𝑎𝑦𝑢

∑ 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 × 100%

Hipotesis uji statistika yaitu:

Ho : Media dengan ekstrak buah pisang ambon dan ekstrak buah

Nangka tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan plantlet

anggrek Dendrobium nobile Linn.

Hi : Media dengan ekstrak buah pisang ambon dan ekstrak buah

Nangka berpengaruh terhadap pertumbuhan plantlet anggrek

Dendrobium nobile Linn.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Analisis Pertambahan Bobot Anggrek Dendrobium nobile Linn.

Bobot basah akhir merupakan pengurangan dari bobot basah

akhir dan awal pada saat pengamatan, dengan cara menimbang botol-

botol media. Bobot awal merupakan penambahan (Botol

media+Tanaman) – (Botol+Media). Data rata-rata hasil penimbanagan

berat bobot. Perbedaan setiap perlakuan dapat dilihat pada Grafik 4.1

berikut ini:

Grafik 4. 1 Rata-rata Bobot Plantlet Anggrek Dendrobium nobile

Linn.

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

Bo

bo

t P

lan

tlet

(g)

Jenis Perlakuan

Rata-rata Bobot Anggrek Dendrobium

Media A

Media B

Kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

48

Tabel 4.1. 1 Rata-rata Selisih Bobot Anggrek Dendrobium nobile

Linn.

Ulangan

Rata-rata Bobot Tanaman (g)

Media A Media B Kontrol

1 0,772 0,455 0,262

2 0,280 0,854 0,599

3 0,526 0,625 0,227

4 0,545 0,684 0,215

5 0,353 0,345 0,560

6 0,362 0,431 0,328

7 0,737 0,464 0,168

8 0,291 0,322 0,245

9 0,671 0,400 0,419

10 0,692 0,629 0,413

11 0,339 0,871 0,282

12 0,884 0,014 0,301

13 0,636 0,384 0,268

Rataan 0,545 0,498 0,330

Keterangan:

Media A : Media MS penambahan ekstrak buah pisang ambon

200ml/L

Media B : Media MS penambahan ekstrak buah nangka 200ml/l

Kontrol : Media MS tanpa pemberian ekstrak buah

Berdasarkan Grafik 4.1 dapat dilihat bahwa plantlet anggrek

paling tinggi bobotnya pada Media A penambahan ekstrak buah Pisang

Ambon rata-rata 0,545 g, diikuti oleh Media B penambahan ekstrak

buah Nangka rata-rata bobot kenaikan 0,498 g, dan terakhir Kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

49

denga rata-rata 0,330 g, kenaikan bobot berat pada Plantlet selama 4

minggu pengamatan.

Tabel 4.1. 2 Hasil Uji Homogeneity of Variasi dari setiap Perlakuan Test of Homogeneity of Variances

Bobot_Tanaman

Levene Statistic df1 df2 Sig,

2,033 2 36 ,146

Tabel 4.1. 3 Hasil Uji ANOVA dari setiap Perlakuan Bobot Plantlet ANOVA Bobot

Plantlet Source of

Variation SS df MS F P-value F crit

Between

Groups 0,333523 2 0,166762 4,417833 0,019241 3,259446

Within Groups 1,358906 36 0,037747

Total 1,692429 38

Tabel 4.1. 4 Hasil Uji Lanjutan Post Hoc Test dari setiap Perlakuan Bobot Plantlet

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

50

Data hasil Tes Homogenesis of Variance didapatkan (P-Value >

0,05) nilai.Sig, 0,145 > 0,05 sehingga data bobot tanaman Anggrek

memiliki kesamaan (Identik) atau Homogeny pada semua perlakuan

dapat dilihat pada Tabel 4.1.2.

Pengujian dilanjutkan dengan Uji ANOVA pada Tabel 4.1.3

Nilai F hitung sebesar 4,417 dan F Tabel sebesar 3,259, karena F hitung

lebih besar dari F tabel maka, Ho ditolak, dan Hi diterima. Sehingga

menggunakan taraf signifikan probabilitas 0,05 didapatkan nilai

(P=0,019 < α=0,05), maka dapat disimpulkan bahwa semua perlakuan

yang digunakan terdapat perbedaan yang signifikan. Dari data diatasa

maka Ho ditolak dan Hi diterima. Sehingga media pemberian ekstrak

buah pisang ambon dan buah nangka sangat berpengaruh terhadap

pertumbuhan plantlet anggrek Dendrobium. Selain itu, nilai.sig

(P=0,019) tersebut menunjukan bahwa pemberian ekstrak buah sangat

berpengaruh terhadap pernambahan bobot anggrek Dendrobium.

Namun, belum tentu rata-rata tiap perlakuaan media A berbeda dengan

rata-rata perlakuan media B, dan seterusnya. Selanjutnya dilakukan uji

lanjutan agar diketahui perlakuan yang memberikan rata-rata bobot

yang berbeda dan sebaliknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

51

Tabel 4.1. 5 Rata-rata Pertambahan Bobot Anggrek Dendrobium

nobile Linn.

PERLAKUAN Rata-rata (gram)

Media A 0,545a

Meda B 0,498a

KONTROL 0,3300b

Angka yang diikuti dengan huruf yang sama pada kolom

tidak berbeda nyata menurut uji BNT α=0,05.

Uji BNT pada Tabel 4.1.5 menunjukan bahwa perlakuan

penambahan ekstrak buah pisang ambon menghasilkan rata-rata

pertambahan bobot paling tinggi dan berbeda nyata dengan perlakuan

Kontrol. Namun, tidak berbeda nyata dengan perlakuan penambahan

ekstrak buah Nangka.

2. Pertambahan Rata-rara Tinggi Tanaman Dendrobium nobile Linn.

Pengamatan pertambahan tinggi batang plantlet anggrek

Dendrobium, dilakukan dalam 7 hari sekali, dimulai pada saat MST

(minggu setelah tanam) hari 0 sampai hari ke 21. Maka dapat dilihat

rincihan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.2. 1 Pertambahan Tinggi Plantlet Anggrek Dendrobium

nobile Linn.

Hari ke-

Perlakuan

Media A Media B KONTROL

0 1,94 cm 2,07 cm 2,22 cm

7 2,14 cm 2,17 cm 2,22 cm

14 2,57 cm 2,51 cm 2,34 cm

21 2,70cm 2,60 cm 3,50 cm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

52

Rataan 2,35 cm 2,34 cm 2,57 cm

Keterangan:

Media A : Media MS penambahan ekstrak buah pisang ambon

200ml/L

Media B : Media MS penambahan ekstrak buah nangka 200ml/l

Kontrol : Media MS anpa pemberian ekstrak buah

Di bawah ini disajikan grafik rata-rata Pertambahan tinggi

tanaman anggrek dan tabel rata-rata laju pertambahan tinggi tanaman

untuk masing-masing perlakuan, yaitu:

Grafik 4. 2 Rata-rata Pertambahan Tinggi Plantlet Anggrek Dendrobium

nobile Linn.

Berdasarkan Grafik 4.2 Pertambahan tinggi planlet anggrek

setiap pengamatannya menunjukan adanya pertambahan tinggi plantlet

yang neningkat secara konstan. Ketiga perlakuan memperlihatkan

adanya perbedaan yang tidak terlalu jauh.

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

Hari ke-0 Hari ke-7 Hari ke-14 Hari ke-21

Tin

ggi P

lan

tlet

(C

m)

Jenis Perlaakuan

Rata-rata Pertambahan Tinggi Plantlet

Media A

Media B

Media C

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

53

Berdasarkan hasil data Tabel 4.2.1 akan dilakukan Uji Normalitas

Data dan dilanjutkan dengan Uji F atau Uji ANOVA didapatkan hasil

seperti berikut:

Tabel 4.2. 2 Hasil Uji Homogeneity of Variasi dari setiap Perlakuan Test of Homogeneity of Variances

Bobot_Tanaman

Levene Statistic df1 df2 Sig,

2,033 2 36 ,146

Tabel 4.2. 3 Hasil Uji ANOVA dari setiap Perlakuan Tinggi Plantlet ANOVA

Tinggi Plantlet Source of

Variation SS df MS F P-value F crit

Between Groups 1,846159 2 0,923079 2,394337408 0,105617 3,259446

Within Groups 13,87894 36 0,385526

Total 15,7251 38

Tabel 4.2.2 dan Tabel 4.2.3 data Uji Homogenitas of variasi

didapatkan nilai P-Value (0,146) lebih besar dari 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa data diatas mempunyai variasi yang sama pada

semua perlakuan. Hasil perhitungan Tabel 4.2.2 menunjukkan data

Nilai F-hitung sebesar 2,394 dan Nilai F-tabel sebesar 3,259, maka F-

hitung lebih kecil dari pada F-tabel sehingga Hi ditolak dan Ho

diterima, Sehingga dengan menggunakan taraf signifikan 0,05 (P-Value

0,105 > α=0,05) sehingga dapat disimpulkan tidak adanya perbedaan

yang signifikan anatar perlakuan terhadap laju Pertambahan tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

54

tanaman pada masing-masing perlakuan. Dari data di atas maka Ho

diterima. Berarti benar bahwa Media Pemberian ekstrak buah pisang

ambon dan ekstrak buah Nangka tidak berpengaruh terhadapat laju

pertambahan tinggi planlet Anggrek Dendrobium nobile Linn.

3. Persentase hidup Plantlett Anggrek Dendrobium nobile Linn.

Persentase hidup Plantlet dihitung dalam jumlah Plantlet akhir

– banyaknya ulangan perlakuan dikali 100%. Maka didapatkan hasil

selama ±3 Minggu pengamatan plantlet yang mengalami layu atau

gejala tidak segar dihitung sebagai plantlet yang mengalami kematian.

Plantlet anggrek hasil overplanting dinyatakan bebas dan dapat

bertahan hidup pada lingkungan kondisi yang baru mencakup Media A

(Media MS penambahan ektrak buah pisang ambon) dengan jumlah

tanaman yang berhasil hidup 12 plantlet, Media B (Media MS

penambahan ektrak buah nangka) dengan jumlah tanaman yang

berhasil hidup 9 plantlet, dan Media Kontrol (Media MS tanpa

pemberian Ekstrak buah) dengan semua tanaman hidup 100%.

Keseluruhan pengulangan sebanyak 13 ulangan dan tiap ulangan berisi

1 buah plantlet. Berikut ini ditampilkan dalam diagram persentase rata-

rata plantlet yang bertahan hidup selama pengamatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

55

Gambar 4. 1 Diagram Persentase Anggrek Dendrobium nobile Linn.

Keterangan:

Media A : Media MS penambahan ekstrak buah pisang ambon

200ml/L

Media B : Media MS penambahan ekstrak buah nangka 200ml/L

Kontrol : Media MS tanpa pemberian ekstrak buah

B. Pembahasan

Pertumbuhan plantlet anggrek Dendrobium nobile Linn. dapat

mempengaruhi pertambahan bobot dan tinggi plantlet dilihat dari

penyerapan sumber sukrosa yang menjadi sarana sumber energi. Menurut

Ira Djajanegara (2010), dalam penelitiannya sumber karbon yang diperoleh

dari sukrosa, dan sumber makro nutrien yaitu Nitrogen, Phosfor dan Kalium

serta Mikro nutrien Ca, Mg, Fe, dll diperoleh dari dalam tanah ataupun dari

media yang diberikan pada saat pengkulturan. Penelitian ini menggunakan

media Murashige and Skoog yang biasanya digunakan untuk media kalus

34%

29%

37%

Rata-rata Nilai Persentase Hidup%

Media A Media B Kontrol

Media A: 34%

Media B: 29%

Kontrol: 37%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

56

dan media kultur tanam anggrek, namun ada sedikit modifikasi yang

digunakan dengan menambahkan bahan organik berupa ekstrak buah.

Pemberian ekstrak buah pisang ambon dan buah nangka masing-

masing memiliki pengaruh yang berbeda terhadap pertumbuhan plantlet

yang dapat dilihat dari hasil pengukuran parameter yang diperoleh

diantaranya pengukuran pertambahan bobot plantlet, pertambahan tinggi

plantlet, dan persentase hidup plantlet. Pertambahan bobot plantlet anggrek

Dendrobium nobile Linn. dapat diperlihatkan dengan melihat pada, Gambar

4.1.1 Rata-rata pertambahan bobot plantlet anggrek Dendrobium nobile

Linn, Gambar 4.2.1 Rata-rata pertambahan tinggi plantlet tiap pengamatan,

dan Gambar 4.1 Persentase hidup plantlet.

Berdasarkan hasil penelitaian yang telah dilakukan untuk

mengetahui pemanfaatan ekstrak buah pisang ambon dan buah nanga

sebagai bahan media kultur in vitro dapat mempengaruhi pertumbuhan

plantlet, melalui parameter yang diamati.

Deskripsi Planlet Anggrek Secara Umun:

Secara keseluruhan keadaan plantlet anggrek pada perlakuan

Media A, Media B, dan Kontrol memiliki kondisi yang hampir sama satu

dengan yang lain. Baik pada pertambahan bobot tanaman dan pertambahan

tinggi tanaman, namun secara deskripsi tanaman berbeda.

Pada media A dengan penambahan ekstrak buah pisang ambon,

memperlihatkan kondisi tanaman yang terlihat masih segar. Pada Gambar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

57

4.2 perlakuan pada media A, tanaman (kode A.2) pada bagian daunnya

menguning dari ujung daun berlanjut keseluruh daun sejak hari ke-10 dan

pada hari ke-14 daun mulai mengering dan layu, namun setiap ulangan pada

media A kondisi tanaman hijau muda, tegak dan batang tidak menguning,

beberapa ulangan menunjukan andanya pertumbuhan tunas baru pada hari

ke-21.

Keterangan: Dibaca dari kiri ke kanan, gambaran umum Plantlet

anggrek dendrobium dalam waktu overpalnting selama 1 bulan.

Gambar 4. 2 Plantlet Pada Media A (Media MS penambahan ekstrak buah

Pisang Ambon

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

58

Keterangan: dibaca dari kiri ke kanan, gambaran umum Plantlet

anggrek dendrobium dalam waktu overpalnting selama 1 bulan.

Gambar 4. 3 Plantlet Pada Media B (Media MS Penambahan ekstrak Buah

Nangka)

Media B dengan penambahan ekstrak buah nangka, menjukan

kondisi tanaman setiap hari selama pengamatan, mengalami daun mulai

menguning pada pengulangan (KodeB.2,B.3,B.4, B.5) di karenakan kekurangan

zat hijau daun atau mengalami klorosis (kondisi suatu jaringan tumbuhan

pada bagian daunnya telah mengalami kerusakan karena diindikasikan

gagal dalam pembentukan klorofil pada daun, sehingga daunnya tdak

berwarna hijau, berwarna kuning, atau tampak pucat memutih). Hal ini

mulai terlihat pada hari ke-7 pengamatan hingga akhir pengamatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

59

Gambar 4. 4 Plantlet Anggrek pada media A dan media B (Media A sebelah kiri

dan Media B sebelah kana)

Pada Gambar 4.4 menunjukan secara jelas pada bagian mana

keadaaan daun pada plantlet terlihat meguning atau kurang sehat. Ada

beberapa faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perubahan pada

kondisi planlet tersebut dapat dilihat dari kemampuan penyerapan unsur

hara pada media yang digunakan, misalnya pada penyerapan unsur hara

mikro yang disebut dengan Trace element memang dibutuhkan sedikit saja

untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Namun kondisi tidak

tercukupi suplai unsur mikro dapat membuat tanaman menjadi layu dan

perlahan mengalami kematian.

Di bawah ini dijelaskan mengenai tanda-tanda gejala kekurangan

dan kelebihan unsur hara mikro:

a) Boron (B), kekurangan menyebabkan warna daun lebih gelap dari daun

normal, tebal dan mengerut, kelebihan boron menyebabkan ujung daun

menguning dan mengalami kematian sel atau jaringan karena penyakit

atau cidera.

b) Mangan (Mn) kekurangan dapat menyebabkan klorosis terkhususnya

pada daun tua, terdapat bercak keabu-abuan sampai kecoklatan pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

60

daun muda, menguningnya daun di antar tulang-tulang daun sedangkan

daun tetap berwarnah hijau.

c) Besi (Fe) kekurangan dapat menyebabkan nekrosis dan daun

menguning (klorosis), daun muda kelihatan pucat karna kekurangan

klorofil sedikit, terjadi kerusakan akar. Kelebihan menyebabkan

nekrosis yang ditandai dengan munculnya bitik-bintik hitam pada daun.

d) Molibdenum (Mo) kekurangan menyebabkan klorosis pada daun tua

dan menjalar ke daun muda, kelebihan tidak menunjukan gejala yang

nyata.

e) Tembaga (Cu), kekurangan tembaga menyebabkan pembentukan

klorofil terhambat.

Dari penjelasan di atas dapat dihubungkan dengan keadaan plantlet

anggrek pada media A dan B yang mengalami daun menguning dari pangkal

daun hingga ujung daun akibat kekurangan hara mikro. Hal ini berpengaruh

karena belum terbentuknya akar secara sempurna yang berperan mengambil

nutrisi dari media yang digunakan. Unsur Mangan (Mg) diserap oleh tanaman

dalam bentuk Mn2+ yang akan berperan dalam pembentukan protein dan

vitamin, mempertahankan warna hijau pada daun yang tua. Sebagai enzim

peroksidase dan sebagai aktivator enzim, dan untuk memperlancar proses

asimilasi. Unsur Boron (Bo) diserap oleh tanaman dalam bentuk Bo3- yang

akan bertugas sebagai transport/penggangkut karbohidrat dalam tubuh

tanaman, meningkatkan mutu tanaman, pembentuk sel terutaman pada titik

pucuk, pollen, bunga dan akar. Boron sangat berhubungan erat dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

61

metabolisme Kalium (K) dan kalsium (Ca), unsur hara boron dapat

memperbanyak cabang-cabang (Nodule). Tembaga (Cu2+) dan Seng (Zn2+)

sangat berperan dalam pembentukan zat hijau daun dan mendorong

perkembangan tumbuhan. Zn dapat membentuk hormon auksin dan penting

bagi keseimbangan fisiologi serta pertumbuhan bagian vegetatif dan

perkembangan biji dan buah, Molibdenum (Mo) pada tumbuhan berperan

dalam mengikat (fiksasi), katalisator dan mereduksi Nitrogen (Azzamy,

2015).

Unsur mikro sangat erat dengan proses penyerapan unsur makro

untuk pertambahan bobot dan pertumbuhan tinggi batang tanaman, seperti

nitrogen, kalium, dan phosfor sangat berpengaruh untuk pertambahan tinggi

planlet anggrek. Nitrogen (N) menyebabkan proses fotosintesis berjalan aktif

sehingga pembelahan sel pada tinggi tanaman akan meningkat. Nitrogen

merupakan komposisi utama pada senyawa bagi tanaman seperti asam amino,

klorofil, protein, dan protoplasma. Sedangkan senyawa Phosfor dan Kalium

berperan aktif dalam metabolisme tanaman terutama dalam proses

fotosintesis. Fotosintesis tidak akan berlangsung tanpa energi ATP atau

NADPH2 yang tentunya melibatkan unsur senyawa phospor. Sehingga unsur

phospor berperan bagi penyediaan energi kimiawi pada tanaman. Sedangkan

unsur kalium juga berfungsi sebgaai pengatur mekanisme fotosintesi,

traslokasi karbohidrat, sintesi protein dan bersifat sebagai katalisator.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

62

Penurunan Bobot Media:

Bobot media mengalami penurunan yang konstan, begitu pula

dengan penurunan bobot berat pada plantlet. Penurunan bobot media

disebabkan oleh proses penguapan air pada media. Di mana komponen paling

banyak dalam media selain unsur makro, unsur mikro, dan vitamin, hampir

60% komposisi media terdiri dari air (Water). Pada keadaan suhu dan cahaya

yang relatif panas dapat mengakibatkan proses penguapan pada media. Ini

dapat dilihat dari adanya air pada dinding bagian dalam botol kultur. Selain

digunakan dalam proses penyerapan ketika terbentuknya akar pada plantlet

kandungan air pada media akan berkurang secara konstan. Sistem perakaran

pada plantlet akan mengabsorbsi nutrisi pada media dengan konvrensi

menjadi material-material seluler yang akan digunakan dalam metabolisme.

1. Pertambahan Bobot Plantlet

Pertambahan bobot Plantlet anggrek dapat dilihat pada Grafik 4.1

dapat dijelaskan bahwa kenaikan bobot anggrek berpengaruh pada laju

penyerapan air dan kelembaban suhu (Ruang Kultur inkubasi). Penyerapan

air ini berpengaruh pada kondisi plantlet yang dipakai ketika akar telah

terbentuk, namun plantlet yang digunakan sistem perakarannya belum

berkembang secara sempurna untuk bisa langsung menyerap nutrisi dari

media yang harus menunggu beberapa hari hingga planlet mampu

memperlihatkan tanda-tanda kemapuan penyerapan nutrisi pada media yang

digunakan. Penambahan Hormon BAP (N6-banzyl amino purine) dan NAA

(Naphtalene acetic Acid) sebanyak 1 ppm diharapkan dapat menginduksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

63

terbentuknya akar dengan cepat. Peranan penggunaan hormon Auksin dapat

mempengaruhi pertambahan panjang batang. Pertambahan diferensiasi akar

dan percabangan akar, perkembangan buah, dominansi apikal, fototropisme

dan geotropisme (Dewi et al, 2008).

Berdasarkan bentuk pertumbuhannya di kategorikan kedalam

anggrek monopodial adalah anggrek yang pertumbuhan batang tunggal lurus

ke atas pada satu batang saja. Sedangkan pada anggrek simpodial yaitu

anggrek yang tidak mempunyai batang utama dan pertumbuhannya

kesamping. Namun, pada tipe simpodial pertambahan bobot akan

berpengaruh pada terbentuknya tunas baru pada sisi-sisi batang, yang akan

memambah bobot anggrek.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi laju pertambahan bobot

tanaman anggrek antara lain:

a) Pengaruh Cahaya

Cahaya sangat dibutuhkan untuk terjadinya proses

Fotosintesis. Hasilnya dipakai untuk membangun tubuh, memperbaiki

kerusakan-kerusakan, sebagai bahan energi pada tanaman dan

membentuk cadangan makanan bagi tanaman. Kebutuhan terhadap

cahaya berbeda-beda untuk tiap jenis anggrek, ada pula jenis anggrek

yang tidak tanan terhadap cahaya secara langsung misalnya jenis

Catteya, Dendrobium, dan jenis Phalaenopsis. Tetapi jika cahaya yang

diterima anggrek terlalu sedikit, tanaman menjadi berwarna hijau tua,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

64

tumbuh kurang baik, bunga kadang tidak mau keluar sama sekali, dan

mudah terserang penyakit yang disebabkan bakteri dan jamur.

Pengaturan pemberian cahaya bagi tanaman anggrek yang sesuai

jenisnya dapat membuat kelangsungan hidup anggrek lebih lama,

subur, warnah hijau terang, dan berbunga pada waktunya.

Pada penelitiaan ini sumber cahaya didapatkan dari sinar

lampu Coolday Light sebesar 453 LUX, kebutuhan cahaya

mempengaruhi pembentukan energi atau makan bagi tanaman anggrek

Dendrobium. Namun, penanganan dalam kultur in vitro keadaan

pemberian cahaya dapat dimanipulasi atau diubah sesuai dengan

keingian untuk mendapatkan keadaan cahaya yang diinginkan dan

dapat menginduksi tanaman untuk perbanyakan tunas baru. Cahaya

yang didapatkan berhubungan dengan panjang gelombang, kerapatan

flux, dan fotoperiodesitas sangat penting bagi Pertumbuhan dan

morfogenesis tanaman pada kultur in vitro. Meskipun demikian, laju

fotosintesis pada kebanyakan kultur in vitro lebih relatif rendah

dikarenakan kultur bergantung pada suplai sukrosa atau gula dari luar

(dari medium). Oleh karena itu, pentingnya cahaya dikultur in vitro

terletak pada pengaruhnya terhadap fotomorfogenesis bukan

fotosintesis (George dan Sherrington, 1984). Mekanisme bagaimana

cahaya mempengaruhi kultur belum sepenuhnya dipahami (Read,

1992). Diduga cahaya diterima oleh pigmen fitokrom ditranslasikan ke

dalam metabolisme hormon, Riboflavin, yaitu pigmen penerima cahaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

65

biru, memiliki kepekaan terhadap fotooksidasi IAA (Galston, 1949).

Hal ini telah dibuktikan pada pembentukan akar setek mikri Ecalyptus

ficifolia (Grost et al., 1983; dalam Zulkarnian, 2009) dan Apel (Van der

krieken et al., 1992).

b) Pengaruh suhu

Umumnya tanaman anggrek yang berasal dari daerah tropis

membutuhkan panas, terkecuali anggrek yang cocok untuk tempat yang

dingin misalnya jenis Paphiopedilum, yang hidup dipegunungan. Suhu

Minimum untuk tanaman anggrek yang cocok untuk pertumbuhan ialah

12,70C. Namun, pada keadaan kultur bebrapa jenis anggrek menyukai

suhu rendah.

Menurut Soeryowinoto dan Soeryowinoto (1997), suhu sangat

berpengaruh dalam proses Asimilasi (perubahan cadangan makanan,

material tubuh). Asimilasi adalah proses hidup dimana bahan-bahan

dari luar tumbuh tumbuhan seperti air, CO2, dan garam mineral dipakai

untuk membuat cadangan makanan, respirasi atau pendeknya untuk

pembangunan tubuh tumbuhan. Pengaruh suhu dapat dihubungkan

dengan Tabel 4.1.1 Rata-rata bobot pertambahan tanaman anggrek, di

mana keadaan kenaikan bobot tidak sama satu dengan yang lain, hal ini

berkaitan dengan perubahan cadangan makan pada planlet anggrek

yang terus dipakai tanpa menaikan bobot tubuh (proses disimilasi) dan

pembentukan akar pada plantlet belum berkembang secara sempurna.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

66

Proses Disimilasi yaitu, pembongkaran, mengurai zat-zat

cadangan makan, zat-zat kimia dan bahan-bahan tubuh tanaman dengan

maksud dijadikan energi untuk Pertumbuhan anggrek itu sendiri. Di sini

dapat kita lihat bahwa bobot tanaman anggrek tidak banyak bertambah

karena adanya proses Disimilasi, dimana anggrek mengalami

penguraian makan (cadangan makan) dalam tubuh diurai untuk proses

Pertambahan bobot dan tinggi. Pada saat suhu yang diinginkan

cadangan makan akan diurai dan tanaman akan mengadakan

Pertumbuhan, contonya meningkatnya Pertambahan tinggi batang

tanaman anggrek. Penggunaan suhu 18oC yang digunakan pada ruang

inkubasi diharapkan dapat dengan cepat mempengaruhi pertumbuhan

berdasarkan suhu minimum penggunaan suhu 18oC merupakan suhu

yang sedang yang bisa digunakan untuk inkubasi plantlet anggrek

Dendrobium.

Tabel 4.3. 1 Temperatur Minimum yang dibutuhkan untuk Tumbuh

Tanaman Anggrek

Sumber: Soeryowinoto dan Soeryowinoto, 1997.

Jenis Anggrek Temperatur minimum

Tumbuh Kuncup

Cattleya 15,5oC 12,5oC

Dendrobium nobile 12,5oC 12,5oC

Dendrobium Phalaenopsis 16,5oC -

Phalaenopsis amabilis 16,5oC -

Paphiopedilum insigne 12,5oC-15,5oC 12,5oC

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

67

c) Pengaruh kelembaban atau kebasahan

Banyak yang mengira bahwa tanaman anggrek menginginkan

suasana basah yang terus menerus, tetapi perkiraan itu salah sama

sekali. Tanaman anggrek tidak menyukai keadaan yang basah terus-

menerus tetapi suka sekali kelembaban udara yang besar. Pada

hakekatnya humidity atau kebasahan udara yang diinginkan pada siang

hasil ialah sekitar 65%-70%. Sedangkan dalam keadaan In vitro

keadaan kelembaban dipengaruhi kondisi suhu dan cahaya diluar botol

kultur yang harus diperhatikan.

Dalam kultur in vitro faktor kelembaban atau relatif humidity

(RH) tidak banyak dibahas. Hal ini disebabkan kondisi di dalam botol

kultur yang selalu lembab karena medium. Namun, demikian

kelembaban di luar botol kultur memang harus diperhatikan dengan

baik. Untuk itu disarankan agar RH ruangan kultur berkisar 70%.

Kelembaban yang demikian agar terhindar kontaminat jamur.

Hubungan kelembaban botol kultur dilaporkan dalam penelitian Pierik

(1987), bahwa pembentukan kuncup bunga sangat efektif dalam media

padat. Sedangkan George dan Sherrington (1984) melaporkan bahwa

penelitian yang dilakukan oleh Lane tentang kelembaban relatif ia

menemukan pertumbuhan tidak normal yang menyebabkan kematian

sel. Hal ini bisa terjadi bila kelembaban dalam botol turun sampai 95%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

68

2. Tinggi Plantlet

Hasil dari analisis Anova data tinggi plantlet anggrek Dendrobium

menunjukan nilai yang tidak signifikan. Hal ini menunjukan bahwa

pemberian ekstrak buah tidak berpengaruh nyata pada keadaan tinggi plantlet

anggrek. Namun, meskipun demikian perlakuan tiap-tiap plantlet

menunjukan tinggi tanaman yang konstan tiap harinya, dapat dilihat pada

Tabel 4.2.1 dan Grafik 4.2 bahwa pemberian ekstrak buah pada media

memiliki selisih tinggi yang konstan antara media A, media B, dan Kontrol.

Adanya perbedaan tinggi tanaman pada setiap perlakuan dapat dipengaruhi

oleh faktor eksternal dan internal dari plantlet anggrek Dendrbium.

Meningkatnya pertambahan tinggi secara konstan dapat dipengaruhi

oleh planlet masih dalam tahap vegetatif. Tahapan vegetatif tanaman

merupakan fase perkembangan bagian vegetatif dari suatu tanaman yaitu

bagian akar, batang, dan daun. Pada tahap ini tanaman memerlukan banyak

cadangan makan (karbohidrat) yang akan diubah untuk menjadi energi untuk

pertumbuhan. Pada proses pembelahan sel, memerlukan karbohidrat yang

cukup banyak karena dinding sel tersusun atas selulosa dan protoplasmanya

di mana sumber karbohirdrat diperoleh dari gula yang diperoleh dari media.

Pembelahan sel terjadi dalam jaringan meristematis pada titik tumbuh batang,

ujung daun, akar, dan kambium. Proses ini membuhtukan pemberian air yang

cukup yang dapat diperoleh dari sumber air yang terkandung pada media.

Lalu tambahan hormon untuk merentangkan dinding sel dan terakhir

ketersediaan gula yang terkandung pada media. Tahap ini membuat batang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

69

tanaman tumbuh dengan cepat sesuai penyerapan unsur hara pada media dan

meningkatnya pertumbuhan tinggi batang. Namun volume bobot tumbuh

menurun. Seperti yang dapat dilihat pada Tabel 4.2.1 perlakuan kontrol justru

memiliki pertambahan tinggi batang paling besar yaitu dengan rata-rata 2,57

cm di ikuti perlakuan pada media A (pemberian ekstrak buah pisang ambon)

dengan rata-rata 2,35 cm, dan perlakuan B (pembrian ekstrak buah nangka)

dengan rata-rata terendah sebesar 2,34 cm sehingga pada data statistik uji

Anova pada Tabel 4.2.3 menunjukan bahawa tidak adanya perbedaan secara

signifikan pada setiap perlakuan. Perbedaan tinggi plantlet dapat dipengaruhi

perbedaan tipe batang, pada anggrek dendrobium memiliki tipe batang

simpodial dan monopodial. Pada pertambahan tinggi batang tipe monopodial

akan memanjang ke atas hingga mencapai batas maksimum lalu pertumbuhan

akan berhenti, sedangkan tipe simpodial pertambahan tinggi batang akan

mempengaruhi pertumbuhan tunas yang keluar dari posedobulb, atau anggrek

yang tidak mempunyai batang utama.

3. Persentase Hidup Plantlet

Pertumbuhan anggrek Dendrobium nobile Linn. selama masa

pengamatan, selain memperlihatkan tanda-tanda terjadinya pertambahan

bobot dan pertambahan tinggi, plantlet anggrek juga mengalami klorosis

(bagian tanaman menguning, baik pada daun, dan batang), warna plantlet

tidak hijau tua, dan plantlet menjadi layu. Kematian jaringan pada bagian

daun atau batang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan masa hidup plantlet

anggrek. Plantlet anggrek yang mengalami layu akan disortir dan diberitanda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

70

sebagai plantlet yang mengalami penurunan persentase hidup. Beberapa

plantlet pada media B (pemberian ekstrak buah nangka) menempati posisi

terendah dengan persentase hidup 29% dengan jumlah platlet yang diyatakan

hidup sebanyak 9 plantlet, diikti dengan media A (pemberian ekstrak buah

pisang ambon), dan paling tinggi ditempati oleh media Kontrol (tanpa

pemberian ektrak buah). Hasil dapat dilihat Pada Gambar 4.3. Ketersediaan

nutrisi dan penyerapan nutrisi oleh plantlet dapat meningkatkan persentase

hidup plantlet. Hal ini sangat berpengaruh pada pertumbuha plantlet terutama

pertambahan bobot dan pertambahan tinggi. Pada Gambar 4.5 dan 4.6. Suplai

nutrisi pada plantlet di media B masih belum terkecukupi dengan baik.

C. Kendala dan Keterbatasan dalam Penelitian

1. Terlalu kaku dalam menanam bibit ke dalam botol kultur, dan posisi

menanam plantlet yang tidak tegak lurus media sehingga perlu latihan

menanam bibit plantlet dalam media kultur;

2. Kesulitan mendapatkan bibit plantlet yang memiliki keseragaman

ukuran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

71

BAB V

IMPLEMENTASI TERHADAP PEMBELAJARAN

Hasil penelitian mengenai “Perbandingan Pertambahan Anggrek

Dendrobium nobile Linn. Menggunakan Media Subkultur Dengan Penambahan

Ekstrak Buah Pisang Ambon Dan Ekstrak Buah Nangka” dapat digunakan

sebagai bahan pembelajaran serta refrensi untuk diadakannya praktikum di Sekolah

Menengah Atas (SMA) kelas XII semester II pada BAB BIOTEKNOLOGI, pada

Sub-Bab Bioteknologi Modern (Kultur in vitro)

Aplikasi dalam materi ilmu Biologi pada bidang kultur in vitro tanaman, ialah

dengan mempelajari metode yang berkembang dalam kultur in vitro dan

pemanfaatan kultur in vitro bagi tanaman. Pembelajaran dirancang agar peserta

didik dapat melakukan percobaan Metode Overplanting Anggrek Botol pada media

subkultur. Dalam penelitian ini diterapkan peserta didik mendapat pengetahuan

terkait memanfaatan media kultur in vitro bagi Plantlet anggrek. Keluaran yang

diharapkan dapat berupa laporan penelitian yang juga memungkinkan untuk

dijadikan jurnal yang bermanfaat sebagai bahan literatur peserta didik maupun

masyarakat terkait pemanfaatan media modifikasi subkultur in vitro anggrek.

Acuan kurikulum yang digunakan dalam desain pembalajaran terkait

penelitian yang dilakaukan menggunakan Kurikulum 2013, Kompetensi Inti (KI)

dan Kompetensi dasar (KD) yang digunakan adalah :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

72

A. Kompetensi Inti

3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan

faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya dan humaniora

dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan

minatnya untuk memecahkan masalah;

4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah kongkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah

secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai keindah

keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

3.10 Memahami tentang prinsip-prinsip Bioteknologi yang menerapkan

Bioproses dalam menghasilkan produk baru untuk meningkatkan

kesejahteraan manusia dalam berbagai aspek.

4.10 Memahami tentang prinsip-prinsip Bioteknologi yang menerapkan

bioproses dalam menghasilkan produk baru untuk meningkatkan

kesejahteraan manusia dalam berbagai aspek kehidupan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

73

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan

bahwa:

1. Penambahan ekstrak buah pisang ambon dan buah nangka pada

medium subkultur Murashige and Skoog tidak berpengaruh nyata

terhadap pertumbuhan plantlet anggrek Dendrobium nobile Linn.

2. Penambahan ekstrak buah pisang ambon dan buah nangka memberikan

pengaruh terhadap pertambahan bobot tanaman, tinggi, dan persentase

hidup plantlet anggrek Dendrobium nobile Linn.

B. Saran

Berikut ini adalah saran-saran hasil penelitian yang telah dilakukan

oleh penulis:

1. Sebaiknya perlu dilakukan beberapa variasi pemberian ekstrak buah untuk

melihat ke efektifitas variasi ekstrak buah dari yang dilakukan penulis, dan

digunakan beberapa jenis spesies anggrek Dendrobium untuk melihat

pertumbuhan dari anggrek Dendrobium

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

74

DAFTAR PUSTAKA

Arditti, J. 1992. Fundamentals of Orchid biology. John wiley and Sons. Inc. New

York.

Arditti, J and R. Ernst. 1990. Micropropagation of Orchids. John Wiley and Sons.

Inc. New York.

Arimartisetiowati, R,. dan F. Ardiyani.. 2012. Pengaruh Penambahan Auksin

rehadap pertunas dan Perakaran kopi Arabika Perbanyakan Somatik

embriogenesis. Pelita Perkebunan. 28 (3). 82-90.

Conger, B.V. 1981. Introduce. Dalam: Cloning Argicultural Plants via in vitro

Techniques (Conger. B.V.ed). CRC Press. Boca Raton: Florida.

Dewi, I.R. 2008. Peran dan Fungsi Fitohormon bagi Pertambahan Tanaman.

Skripsi. Falutas Pertanian. Universitas Pajajaran. Bandung. diundu pada

tanggal 17 Feruari 2018.

Djajanegara, I. 2010. Pemanfaatan Limbah Buah Pisang dan Air Kelapa sebagai

Bahan media Kultur in vitro Anggrek. Dalam Jurnal Teknologi Lingkungan

Vol.13, No.3 ISSN 1441-318X Hal. 373-380. Jakarta. September 2010.

Dr, Duke’s. 2018. Phytochemical and Ethnobotanical database–USDA. Diakses

https//:phytochem.nal.usda.gov pada tanggal 26 September 2018.

Galston, A.W et al,. 1949. Riboflavin.-Sensitized Photo-Oksidation of Indoleacetic

Acid and Related Compounds. USA: Proceedings of National Academy of

Sciences.

Garuda, S.R., Murniati D,. Feranita H,. 2015. Pengaruh berbagai senyawa organik

Kompleks Terhadap Plantlet Anggrek Dendrobium. Dalam Jurnal Agrosa

(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua) Vol. 17 No.1 ISSN 1411-

0172. Januari 2015: 121-131.

Gravita, R.V., dan Elizabet. H. 2011. Pengaruh Penambahan Berbagai Kadar

Pisang Dan Ubi Jalar Pada Pertumbuhan Kultur Tiga Jenis Anggrek

Phalaenopsis. Dalam Jurnal Buletin Kebun Raya Bogor Vol. 2, Juli 2011.

Goerge, E.F. dan Sherington. P.D,. 1984. Plant Propagation By Tissue Culture;

Hanbook and Direction of Comersial Laboratories. Eastren Press.

Gomez, K.A dan Gomes. A.A,. 1995. Prosedur Statistika untuk Penelitian

Pertanian Edisi Kedua. UI-Press: Jakarta.

Harini, Fika. 2016. Kondisi Anggrek Indonesia. Diakses

http://harian.analisadaily.com/opini/news/kondisi-anggrek-

indonesia/246029/2016/06/24 . Pada 21 desember 2018.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

75

Handaryono, D. P. S. 2000. Pembibitan Anggrek dalam Botol. Penerbit Kanisius:

Yogyakarta.

Hartaman, E. Dan J.C McPherson dan F.T. Davis-Jr. 1990. Plant Propagation:

Prinsip and Practices. Englewood Clifts. New jersey: Prentice-hall

International. Inc.

Hew, C.S. and J.W.H. Yong. 2004. The Physiology Of Tropical Orchids In Relation

To the Industry. Second edition. World scienrific Publising Co. Pte.

Hoesen, D., S. Hazar., Priyono dan Sumire. 2000. Perantara Zat Pengatur Tumbuh

IBA. NAA. dan IAA pada Perbanyakan bawang Merah (Amarylidaceae).

Prosiding Seminar Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional. Lab Treub

Balitbang Botani Puslitbang Biologi. Jurnal Lipi Bogor.

Hughes, K.W. 1981. Ornamental Species. Dalam: Cloning Argicultural Plants via

in vitro Techniques (Conger. B.V.ed). CRC Press. Boca Raton: Florida.

Hu, C.Y. dan P.J Wang. 1983. Meristem. Shoot Tip and Bud Cultures. Dalam : D.A.

Evans et al (Eds.). Technigues for Propagation and Breeding. Handbooks

of Plants Cell Culture. Vol. 1. New York: Macmillan Publishing Company.

Kattuk, J.R.P. 1989. Teknik Kultur in vitro Dalam Mikropropagasi Tanaman.

Institut Geguruan dan Ilmu Pendidikan: Manado.

Kurzweil, H. Dan A. Kocyan. 2002. Ontogeny of Orchid Flower. In: Kull. T. Dan

J. Arditti (Eds.) Orchid Biology: Reviews and Perspective. VIII. Kluwar

Academic Publishers. Dordrecht. The Netherlands.

Lailiya, Limatul. 2016. Memahami Unsur Hara Makro dan Mikro pada Tanaman.

Diakseshttp://b4k.blitarkab.go.id/wp-content/upload/2016/0/MEMAHAMI-

UNSUR-MAKARO-DAN-MIKRO-PADA-TANAMAN.PDF. Pada tanggal

30 September 2018.

Macdonald, B. 2002. Practical Woody Plant Pragation for Nursery Growers.

Timber Press Inc. Portugal. Oregon.

Martin, S.M. 1980. Environmental Factors: temperature, aeration, and pH. Dalam

Dalam : Plant tissue as a source of biocemicals (Staba J.E. ed.). CRC Press.

Boca Raton: Florida.

Mc, Donald. E. Smith and Hawken. 1998. 100 Orchids for The american Gardener.

Workman Publishing. New York.

Pierik, 1997. In vitro Culture Of Higher Plants. The Netherlands: Kluwer

Academic Publisher. Dordrecht.

Rahman, D.T. 2014. Unsur Hara Makro dan Mikro yang Dibutuhkan Tanaman.

Diakses https://organichs.com/2014/01/03/unsur-makro-dan-mikro-yang-

dibutuhkan-oleh-tanaman/. Pada tanggal 05 Septembert 2018.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

76

Rusdiana. 2004. Vitamin. Diakases http://library.usu.ac.id/download/fk/biokimia-

rusdiana2.pdf. Pada tanggal 16 Januari 2019.

Salisbury, F.B. and C.W. Ross. 1994. Plant Physiology.4th Edition. Wadswort

Publishing Company. Belmont. California. Terjemahan: Diah R Lukman.

Penerbit ITB: Bandung.

Sandra, E. 2004. Kultur in vitro Anggrek Skala Rumahan. Agro Media Pustaka:

Jakarta.

Seabrook, J.E.A. 1980. Laboratory Culture. Dalam : Plant tissue as a source of

biocemicals (Staba ed.). CRC Press. Boca: Raton Florida.

Soeryowinoto, S. M,. 1974. Merawat Anggrek. Penerbit Kanisius: Yogyakarta.

Soeryowinoto, S. M. Dan M. Soeryowinoto.1997. Perbanyakan Vegetatif pada

Anggrek. Penerbit Kanisius: Yogyakarta.

Sutejo, M.M. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta: Jakarta.

Sarief, E.S. 1985. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana:

Bandung.

Yusnita. 2010. Perbanyakan in vitro Tanman Anggrek. Penerbit Universitas

lampung: Bandar Lampung.

Yolanda, Friska. 2018. Bunga Anggrek berpeluan Ekspor. Diakses

https://republika.co.id/berita/ekonomi/pertanian/18/09/04/pei7lh370-

bunga-anggrek-berpeluang-ekspor. Pada tanggal 22 desember 2018.

Van der Krieken, W.M. et al,. 1992. Effect of Light and Roboflavin for Indolebutyric

Acide-Induced Root Formation on Appel In In vitro Physiologia Plantarum.

Wattimena, G.A,. L.W. Gunawan. N. A. Matjik. E. Syamsudin. N. M. A. Wiendi.

dan A. Ernawati. 1992. Bioteknologi Tanaman. PAU IPB: Bogor

Widiastoety, D. Dan Syafril. 1993. Pengaruh Air Kelapa Terhadap Pertambahan

pbl Anggrek dalam Medium Padat. Bulletin. Panel Tanman Hias.

Widiastoety, D., Nina S., Muchdar S,. Potensi Anggrek Dendrobium Dalam

Meningkatkan Variasi Dan Kualitas Anggrek Bunga Potong. Jurnal Litbang

Pertanian 29(3), 2010. Balai Penelitian Tanaman Hias. Cingkareng.

Zainal, A. 1983. Dasar-dasar Pengetahuan tentang Zat Pengatur Tumbuh.

Angkasa: Bandung.

Zein, A. 2016. Zat pengatur Tumbuhan tanaman (Fitohormon). PT. Kencana:

Jakarta.

Zulkarnian, 2009. Kultur in vitro Tanaman Solusi Perbanyakan Tanaman

Budidaya. PT. Bumi Angkasa: Jambi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

77

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

79

Lampiran 1 Lembar Pengambilan Data

Data Pengamatan Kultur Overplanting Anggrek

a) Ekstrak Buah Pisang Ambon

KODE

Bobot

botol+

Media

Bobot

botol+medi

a+Plantlet

(Bobot

Awal)

Bobot

Awal

Plantlet

Hari 0

Tinggi

Awal

Pengamatan pertama (1) hari

ke 7

Pengamatan kedua (2) hari

ke 14

Pengamatan ketiga (3) hari ke

21

Bobot

Media

Bobot

Plantlet

(1)

Tinggi

tanam

an

Bobot

Media

Bobot

Plantlet

(2)

Tingg

i

tanam

an

Bobot

Media

Bobot

Plantlet(

3)

Tinggi

tanam

an

A1

195.8892

196.9049

1.0157 2.1

196.6682

0.7790 2.4

196.4071

0.5179 2.5

195.1106

0.7786 2.5

A2

200.8617

201.2877

0.4260 2

201.2050

0.3433 2

201.0811

0.2194 2.2

200.9956

0.1339 2.4

A3

192.6980

193.5990

0.9010 1.8

193.3536

0.6556 1.8

193.1125

0.4145 2.3

192.8289

0.1309 2.3

A4

198.5915

199.4709

0.8794 1.2

199.2523

0.6608 1.4

199.0398

0.4483 1.6

198.7837

0.1922 1.6

A5

194.2589

194.8102

0.5513 1

194.6929

0.4340 1.4

194.5486

0.2897 1.6

194.3969

0.1380 1.6

A6

202.4235

203.0635

0.6400 1.5

202.8564

0.4329 1.5

202.6851

0.2616 1.8

202.5378

0.1143 1.8

A7

198.6649

199.8208

1.1559 4.3

199.5544

0.8895 4.3

199.2778

0.6129 5.5

198.9565

0.2916 5.5

A8

193.4243

193.8967

0.4724 1.5

193.7782

0.3539 1.6

193.6557

0.2314 1.9

193.5321

0.1078 1.9

A9

201.0622

202.1828

1.1206 1.5

201.8895

0.8273 1.6

201.6093

0.5471 2.2

201.2528

0.1906 2.2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

80

A10

198.0810

199.1909

1.1099 1.5

198.8651

0.7841 2

198.6163

0.5353 2.5

198.3399

0.2589 2.5

A11

201.8036

201.9782

0.1746 3.4

201.8563

0.0527 3.9

201.7842

0.0194 4.5

201.6941

0.1095 5.6

A12

197.2810

196.7543

0.5267 2

196.6814

0.5996 2.1

196.6083

0.6727 2.8

195.5457

1.7353 3

A13

198.2956

198.0668

0.2288 1.4

197.7393

0.5563 1.8

197.5359

0.7597 2

197.2972

0.9984 2.2

Rerataan

0.7079 1.94

0.5668 2.14

0.4254 2.57

0.3985 2.70

Simpangan Baku 0.3421 0.924

0.2375 0.921

0.2110 1.153

0.4887 1.324

Coefesian Vasiasi (CV) 48.337 47.67

41.911 43.09

49.605 44.89

122.65 49.04

b) Ekstrak Buah Nangka

KODE

Bobot

botol+

Media

Bobot

botol+medi

a+Plantlet

(Bobot

Awal)

Bobot

Awal

Plantlet

Hari 0

Tinggi

Awal

Pengamatan pertama (1) hari

ke 7

Pengamatan kedua (2) hari

ke 14

Pengamatan ketiga (3) hari

ke 21

Bobot

Media

Bobot

Plantlet(

1)

Tinggi

tanama

n

Bobot

Media

Bobot

Plantlet(

2)

Tingg

i

tanam

an

Bobot

Media

Bobot

Plantlet(

3)

Tingg

i

tanam

an

B1

186.7060

187.4497

0.7437 1.5

187.2561

0.5501 1.7

187.0784

0.3724 2

186.8617

0.1557 2.1

B2

191.9938

192.2697

0.2759 1.5

192.2267

0.2329 1.5

192.2096

1.9877 2

192.1939

0.2001 2

B3

190.2219

191.1890

0.9671 2

190.9058

0.6839 2

190.6545

0.4326 2.3

190.3691

0.1472 2.4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

81

B4

179.2102

180.4310

1.2208 1.5

180.0755

0.8653 1.7

179.7279

0.5177 2.1

179.3439

0.1337 2.1

B5

197.4336

197.9573

0.5237 2.5

197.8462

0.4126 2.7

197.7179

0.2843 3

197.5933

0.1597 3.2

B6

192.1676

192.8899

0.7223 1.8

192.7164

0.55 1.8

192.5094

0.3418 1.8

192.2793

0.1117 2

B7

192.1734

192.9241

0.7507 1.5

192.7409

0.5675 1.8

192.5503

0.3769 2.6

192.3333

0.1599 2.7

B8

186.5829

187.0670

0.4841 3

186.9482

0.3653 3

186.8443

0.2614 3.3

186.7583

0.1754 3.3

B9

191.2878

191.9484

0.6606 1.1

191.7836

0.4958 1.1

191.6210

0.3332 1.2

191.4011

0.1133 1.3

B10

189.8472

190.9435

1.0963 2

190.5687

0.7215 2.2

190.3725

0.5253 2.6

190.0204

0.1732 2.6

B11

187.1335

188.2870

1.1535 3

188.0883

0.9548 3.1

187.9149

0.7814 3.5

187.7265

0.5930 3.6

B12

186.7115

186.7442

0.0327 2

186.7246

0.0131 2

186.7195

0.0080 2.4

186.7103

0.0012 2.5

B13 198.3437

198.3790 0.0353 3.5

198.1012

0.2425 3.6

197.8499

0.4938 3.8

197.5806

0.7631 3.9

Rerataan

0.6667 2.07

0.5119 2.17

0.5167 2.51

0.2982 2.592

Simpangan Baku 0.3917 0.723 0.2632 0.721 0.4764 0.735 0.28541 0.736

Coefesian Vasiasi (CV) 58.769 34.98 51.421 33.26 92.220 29.32 95.6967 28.41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

82

c) Kontrol (tanpa penambahan ektrak buah)

KODE

Bobot

botol+

Media

Bobot

botol+medi

a+Plantlet

(Bobot

Awal)

Bobot

Awal

Plantlet

Hari 0

Tinggi

Awal

Pengamatan pertama (1)

hari ke 7

Pengamatan kedua (2) hari

ke 14

Pengamatan ketiga (3) hari ke

21

Bobot

Media

Bobot

Plantlet

(1)

Tingg

i

tanam

an

Bobot

Media

Bobot

Plantlet(

2)

Tingg

i

tanam

an

Bobot

Media

Bobot

Plantlet(

3)

Tingg

i

tanam

an

K1

177.2334

177.7646

0.5312 3.5

177.5749

0.3415 3.5

177.3986

0.1652 3.6

177.2104

0.0230 4

K2

173.4376

174.3434

0.9058 1.5

174.1159

0.6783 1.6

173.9451

0.5075 1.7

173.7455

0.3079 2

K3

176.9810

177.1381

0.1571 2

176.9291

0.0519 2.1

176.7363

0.2447 2.4

176.5261

0.4549 2.6

K4

177.5790

177.7349

0.1559 2

177.5375

0.0415 2.2

177.3497

0.2293 2.2

177.1452

0.4338 2.2

K5

185.0580

185.9585

0.9005 3

185.7379

0.6799 3.1

185.5006

0.4426 3.3

185.2752

0.2172 3.4

K6

177.7540

177.8483

0.0943 3

177.6074

0.1466 2.1

177.3516

0.4024 2.2

177.0861

0.6679 2.5

K7

178.3767

178.6511

0.2744 2.5

178.3755

0.0012 2.4

178.2464

0.1303 2.4

178.1102

0.2665 2.5

K8

177.2461

177.2582

0.0121 2

177.0410

0.2051 2

176.8832

0.3629 2.1

176.8455

0.4006 2.1

K9

178.0747

178.1579

0.0832 2

178.9745

0.8998 2.1

177.8065

0.2682 2.1

177.6471

0.4276 2.1

K10

177.7913

178.3740

0.5827 2

178.1380

0.3467 2.1

177.9212

0.1299 2.1

177.7320

0.0593 2.1

K11

172.7400

172.8845

0.1445 2.1

172.6325

0.1075 2.1

172.4216

0.3184 2.5

172.1807

0.5593 2.5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

83

K12

172.9270

173.4214

0.4944 1.7

173.2711

0.3441 1.7

173.1715

0.2445 1.7

173.0513

0.1243 2

K13

172.5000

172.5899

0.0899 1.6

172.3733

0.1267 1.9

172.1772

0.3228 2.2

171.9679

0.5321 2.7

Rerataan

0.3405 2.22

0.3054 2.22

0.2899 2.35

0.3442

2.515

385

Simpangan Baku 0.3108 0.602 0.2843 0.526 0.11740 0.547 0.19852 0.589

Coefesian Vasiasi (CV) 91.313 27.12 93.078 23.67 40.4996 23.32 57.6802 23.45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

84

Lampiran 2. Documentasi Penelitian

Documentasi Penelitian

1. Media Murashige and Skoog. Gula.

Agar

2. Bahan-bahan media yang

digunakan dan telah ditimbang

3. Laruta HCL 1N dan Larutan NaOH

1N

4. Penambahan larutan NAA dan BAP

5. Pengukuran pH Larutan Media

berkisar pada Ragee ±5 pH – 6 pH

6. Ruang Inkubasi Alat dna Bahan

Steril

7. Anggrek Botol berusia ±5 bulan

yang digunakan untuk overplanting

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

85

8. Alat LAFC (Laminar Air of

Condicion)

9. Ruang Inkubasi Plantlet

10. Plantlet pada media Ekstrak Buah

Pisang Ambon berusia 1 bulan

setelah dilakukan overplanting.

memperlihatkan perkembangan

kemunculan tunas

11. Plantlet pada media Ekstrak Buah

Nangka berusia 1 bulan setelah

dilakukan overplanting.

memperlihatkan perkembangan

kemunculan tunas

12. Plantlet pada media Kontrol berusia

1 bulan setelah dilakukan

overplanting. memperlihatkan

perkembangan kemunculan tunas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

86

Lampiran 3. Komposisi Media Murashige and skoog

(1). Unsur-unsur Makro

- Amonium nitrat (NH4NO3)

- Kalium Nitrat (KNO3)

- Kalsium Klorida-dihidrat (CaCL2.2H2O)

- Kalium dihidrogenfosfat (KH2PO4)

- Magnesiumsulfat-heptahidrat (MgSO4.7H2O)

(2). Unsur-unsur Mikro

- Kalium Iodida (KI)

- Asam borat (H3BO3)

- Mangan (II) sulfat-tetrahidrat (MnSO4.4H2O)

- Sengsulfat-heptahidrat (ZnSO4.7H2O)

- Tembaga(II) Sulfat tertahidrat (CuSO4.2H2O)

- Natriummolibdat-dihidrat (Na2MoO4.2H2O)

- Kolbat (II) Klorida-heksahidrat (CoCL26H2O)

(3). Besi

- Besi (II) Sulfa-heptahidrat (FeSO4.7H2O)

- Natrium etilen diamin tetra asetat (Na2EDTA)

(4). Vitamin

- Asam nikotinat

- Piridoksin (B6)

- Tiamin (B1)

- Glisin

(5). Sumber karbon: Gula

(6). Agar

(7). Mio-Inositol

(8). Zat Pengatur Tumbuuh (ZPT)

- Auksin: Napthelineasetat Acid (NAA)

- Sitokinin: 6-benzylaminopurine (BAP)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

87

Sumber : Zulkarnain, H,. 2009. Kultur in vitro Tanaman Solusi Perbanyakan

Tanaman Budi Daya. Bumi Angkasa: Jambi.

Berikutt ini adalah tabel mengenai komposisi pemakain media dalam perliter

stoknya:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

88

Lampiran 4.Silabus

SILABUS PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU-ILMU ALAM

MATA PELAJARAN BIOLOGI

Satuan Pendidikan : SMA

Mata Pelajaran : Biologi (Bioteknologi)

Kelas/Semester : XII MIPA/2

Alokasi Waktu : 6 JP

KI 1 : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur. disiplin. tanggungjawab.

peduli (gotong royong. kerjasama. toleransi damai). santun. responsif dan

pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

KI 3 : 3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan

faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya dan humaniora

dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan

minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : 4. Mengolah, Menalar, Menyaji, dan mencipta dalam ranah kongkret dan

ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya

disekolah secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode

sesuai kaedah keilmuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

89

Tabel : Silabus Kelas XII Semester Genap

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan

Pembelajaran

Penilaian Alokasi

waktu

Sumber Belajar

1.1 Mengagumi keteraturan

dan kompleksitas ciptaan

Tuhan tentang struktur dan

fungsi DNA, gen dan

kromosom dalam pembentukan

dan Pewarisan sifat serta

Pengaturan Proses pada

makluk hidup.

1.2. Menyadari dan

mengagumi pola pikir ilmiah

dalam kemampuan mengamati

biosfer.

1.3. Peka dan peduli terhadap

permasalahan lingkungan

hidup, menjaga dan

menyayangi lingkungan

Bioteknologi

- Konsep dasar

Bioteknologi

- Jenis

Bioteknologi

- Bioteknologi

Konvensional

- Bioteknologi

Modern

- Produk

Bioteknologi

Modern

- Dampak

Pemanfaatan

Produk

Bioteknologi di

Masyarakat

Mengamati

- Mengkaji

referensi/Literatur

tentang produk

Bioteknologi

Menanya

- Apakah Bioteknologi

itu?

- Bagaimana

menghasilkan

produk bioteknologi?

Mengumpulkan data

(Eksperimen/Eksplor

asi)

- Mengkaji referensi/

literatur tentang arti.

prinsip dasar dan

Tugas

- Membuat

kliping tentang

produk-produk

Bioteknologi di

pasaran

Observasi

- Kerja ilmiah

dan

keselamatan

saat melakuakn

pengamatan/Pe

rcobaan

- Pemahaman

konsep

berdasarkan

tanya jawab

selama proses

pembelajaran

3 Minggu x

4 JP

- Buku siswa

- Buku biologi

Campbell

- Sumber-sumber

lain yang

relevan

- Gambar. charta.

model

- Video

pembelajaran

- LKS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

90

sebagai manisfestasi

pengalaman ajaran agama yang

dianutnya.

2.1. Berperilaku ilmiah: teliti,

tekun, jujur terhadap data dan

fakta, disiplin, tanggung jawab,

dan peduli dalam observasi dan

eksperimen, berani dan santun

dalam mengajukan pertanyaan

dan beragrumentasi, peduli

lingkungan, gotongroyong,

bekerjasama, cinta damai,

berpendapat secara ilmiah dan

kritis, responsif dan proaktif

dalam setiap tindakan dan

dalam melakukan pengamatan

dan percobaan di dalam

kelas/laboratorium maupun

diluar kelas/laboratorium.

jenis-jenis

Bioteknologi

- Mengidentifikasi dan

mengklarisifikasikan

produk Bioteknologi

yang beredar di

masyarakat

berdasarkan prinsip

dasar proses

Bioteknologi

- Membuat rencana

dan melaksanakan

pembuatan produk

Bioteknologi

Konvensional dan

Modern dan

Menyusun Laporan

secara rinci

- Mengumpulkan

informasi dari

berbagai sumber

tentang proses dan

produk Bioteknologi

Moderen di berbagai

bidang kehidupan

- Mendiskusikan

dampak

Bioteknologi

Portofolio

- Laporan

pengamatan

praktikum

Tes

- Pemahaman

konsep tentang

jaringan

tumbuhan dan

hubungannya

dengan

fungsinya

dengan

menunjukan

jaringan dapat

menunjukan

fungsinya

- Kosa kata baru

dalam konsep

jaringan

tumbuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

91

2.2. Peduli terhadap

keselamatan diri dan

lingkungan dengan

menerapkan prinsip

keselamatan kerja saat

melakukan kegiatan

pengamatan dan percobaan di

laboratorium dan di lingkungan

sekitar.

3.10. Memahami tentang

prinsip-prinsip Bioteknologi

yang menerapkan Bioproses

dalam menghasilkan produk

baru untuk meningkatkan

kesejahteraan manusia dalam

berbagai aspek.

4.10. Memahami tentang

prinsip-prinsip Bioteknologi

yang menerapkan bioproses

dalam menghasilkan produk

berdasarkan

pengamatan dan

prediksi berdasarkan

konsep-konsep yang

telah dipelajari

Mengasosiasikan

- Membuat

kesimpulan tentang

prinsip dasar

Bioteknologi

- Menyususn laporan

perencanaan dan

pelksanaan

pembuatan produk

bioteknologi

konvensional atau

modern secara rinci

- Membuat laporan

hasil penggumpulan

informasi tentang

proses dan prosuk

Bioteknologi

moderen di berbagai

Bidang kehidupan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

92

baru untuk meningkatkan

kesejahteraan manusia dalam

berbagai aspek kehidupan.

dalam bentuk

tabel/gambar

- Membuat

kesimpulan hasil

diskusi tentang

dampak

Bioteknologi

Mengomunikasikan

- Melaporkan hasil

diskusi tentang

penerapan ilmu

biologi pada bidang

Teknologi

- Hasil penggumpulan

informasai

pemanfaatan

bioteknologi dalam

kehidupan sehari-

hari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

93

Lampiran 5. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan pendidikan : SMA

Mata Pelajara : Biologi

Kelas/ Semester : XII IPA/II

Program : Wajib MIPA

Materi Pokok : Bioteknologi Modern

Alokasi Waktu : 2 JP (2 x 45 Menit)

A. Kopetensi Inti

3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan

faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya dan humaniora

dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan

minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah. menalar. menyaji. dan mencipta dalam ranah kongkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah

secara efektif dan kreatif. dan mampu menggunakan metoda sesuai keidah

keilmuan.

B. Kopetensi Dasar

3.10 Memahami tentang prinsip-prinsip Bioteknologi yang menerapkan

Bioproses dalam menghasilkan produk baru untuk meningkatkan

kesejahteraan manusia dalam berbagai aspek.

4.10 Memahami tentang prinsip-prinsip Bioteknologi yang menerapkan

bioproses dalam menghasilkan produk baru untuk meningkatkan

kesejahteraan manusia dalam berbagai aspek kehidupan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

94

C. Indikator

No. Indikator Pencapain Kompetensi

(IPK)

3.10.1 Mampu menjelaskan pengertian bioteknologi modern

3.10.2 Mampu menjelaskan pengertian kultur in vitro

3.10.3 Mampu menjelaskan teknik-teknik dalam kultur in vitro

3.10.4 Mampu menjelaskan tahapan-tahapan kultur in vitro

3.10.5 Mampu menjelaskan peranan kultur in vitro dalam berbagai

bidang kehidupan

3.10.6 Mampu melakukan percobaan kultur in vitro dalam

menghasilkan sebuah produk

4.10.1 Menyajikan data berupa laporan tertulis terkait prinsip-prinsip

Bioteknologi yang menerapkan bioproses dalam menghasilkan

produk baru untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dalam

berbagai aspek kehidupan

4.10.2 Mempresentasikan hasil diskusi mengenai produk-produk

Bioteknologi (Kultur in vitro)

D. Tujuan

3.10.1 Melalui kegiatan diskusi peserta didik melakukan presentasi mengenai

kultur in vitro berdasarkan hasil pengamatan perencanaan dan percobaan

saat praktikum;

3.10.2 Setelah melakukan percobaan praktikum kultur in vitro peserta didik

mampu memperesentasikan hasil yang telah dicapai;

3.10.3 Setelah melakukan kegiatan diskusi kelompok bersama peserta didik

mampu menjelaskan teknik-teknik kultur in vitro

3.10.4 Melalui kegitan pemutaran video singkat mengenai tahapan kultur in vitro

peserta didik mampu menjelaskan tahapan-tahapan penting dalam

kegitan kultur in vitro;

3.10.5 Melalui kegiatan melihat video, peserta didik mampu mendekripsikan

dengan jelas peranan kultur in vitro;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

95

4.10.1 Setelah melakukan kegiatan praktikum peserta didk mampu membuat

laporan tertulis tentang pembuatan media modifikasi kultur in vitro

anggrek;

4.10.2 Melalui kegiatan presentasi hasil diskusi peserta didik mampu menjelaskan

dan memaparkan produk-prosuk bioteknologi modern yang berkembang

dalam teknik kultur in vitro.

E. Materi Pembelajaran

Materi Pokok pembelajaran : BIOTEKNOLOGI

Sub bab materi: Bioteknologi Modern (Kultur in vitro)

Faktual:

1. Pengertian bioteknologi moderen

2. Pengertian kultur in vitro

3. Manfaat/peranan Kultur in vitro

4. Produk-produk yang dihasilkan dari kultur in vitro

Konseptual:

1. Teknik yang berkembang dalam Kultur in vitro

2. Syarat-syarat yang mendukung Pertambahan kultur in vitro

Prosedural :

1. Melakukan perencanaan dan percobaan cara kerja aseptis dalam kultur in

vitro

F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Pendekatan : Model discovery learning

Metode : Studi literatur. diskusi. tanya jawab. 5M (Mengamati.

Menanya. Megumpulkan informasi. Menalar.

Mengkomunikasikan) dan eksperimen

G. Media. alat dan bahan. sumber belajar

a. Media

a. Power Point

b. Gambar/Video

c. Spidol

d. Papan tulis

e. LCD

f. Leptop

g. Spiker

h. Ponter laseAlat/Bahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

96

b. Alat dan Bahan

- Alat

1. Timbangan Analitik

2. Petri dhis

3. Gelas beker 1000 ml

4. Erlemayar 250 ml

5. Gelea beaker 250 ml

6. Hand spray

7. Scapel steril

8. Pinset Steril

9. Mata pisau scapel

10. Bunsen

11. Pemantik

12. LAF/Enkas/Kotak

Transfer

- Bahan

1. Plantlet anggrek

2. Media MS modifikasi

anggrek

3. Alkohol

4. Aguades steril

5. Skapel dan pinset

6. Tisu

c. Sumber balajar

1. Buku biologi untuk kelas XI

2. LKS

3. Internet

4. Sumber-sember relevan

H. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan I (2 x 45 menit)

Tahap

kegiatan

(Waktu)

Sintak

Pembelajaran

Kegiatan Guru dan Peserta didik

Pendahuluan

(15 Menit)

Menyiapkan

kondisi belajar

siswa

1. Menyiapkan suasana belajar yang baik dan

kondusif

2. Membuka kegiatan awal pembelajaran

dengan berdoa

3. Mengabsen kehadiran peserta didik

Melakukan

apersepsi.

menyampaikan

tujuan dan

memotivasi

siswa

1. Guru menampilkan gambar produk-

produk Bioteknologi Guru menyampaikan

materi yang akan diajarkan pada hari ini.

serta menyampaikan tujauan pembelajaran

dari materi

Stimulus 1. Guru membagi siswa dalam kelompok-

kelompok kecil yang terdiri dari 5 orang

peserta didik

2. Guru menampilkan video

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

97

Inti

(60 menit)

https://www.youtube.com/watch?v=xuwV

3ywCxW8

3. Guru menugaskan kepada setiap kelompok

untuk mencari literatur atau informasi

mengenai Bioteknologi dan hubungannya

dengan kultur in vitro. teknik-teknik dan

tahapan yang digunakan dalam kultur

jaringan selain yang dilihat pada video

sebelumnya

4. Guru melihat kemampuan peserta didik

dalam kelompoknya masing-masing

Mengidentifikasi

Masalah

Peserta didik diajak untuk saling merumuskan

masalah. dan jika ada yang kurang dipahami

mereka dapat mencari di internet sebagai

literaturnya

Mengumpulkan

Data (informasi)

1. Peserta didik secara berkelompok

mengkaji pustaka untuk mencari

pengertian Bioteknologil dan

hubungannya dengan kultur jaringan.

teknik-teknik dan tahapan yang digunakan

dalam kultur jaringan

2. Secara berkelompok peserta didik

berdiskusi mengerjakan LKS yang

diberikan oleh guru

Pengolahan Data 1. Masing-masing kelompok

memperesentasikan hasil kesimpulan

diskusi mengenai pengertian Bioteknologi

dan hubungannya dengan kultur jaringan.

teknik-teknik dan tahapan yang digunakan

dalam kultur in vitro. dengan singkat dan

jelas

2. Kelompok lain meperhatiakan. dan diakhir

sesi presentasi kelompoklain meberikan

pertanyaan

Verifikasion

(Pembuktian)

1. Guru memberikan kepada kelompok yang

melakukan Apersepsi terhadap presentasi

keompok dan memberikan jawaban atas

pertanyaan kelompok lain

2. Guru mengarahkan kegitaan tanya jawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

98

3. Guru mengklarifikasi pertanyaan dan

jawaban pesertadidik jika kurang tepat

Menarik

Kesimpulan

(Generalisis)

Peserta didik secara berkelompok

menyimpulkan mengenai apa yang mereka

temukan dari internet mau pun buku mengenai

pengertian Bioteknologi dan hubungannya

dengan kultur in vitro. teknik-teknik yang

digunakan dalam kultur jaringan dan Guru

mepertegas kesimpulan yang diberikan

peserta didik

Penutup

(15 menit)

Apresiasi Sebagai bentuk apresiasi terhadap kelompok

yang melakukan presentasi. guru bersama

dengan peserta didik yang lain akam

memberika tepuk tanggan kepada kelompok

yang sudah mempresntasikan diskusi

kelompoknya

Klarifikasi dan

Evaluasi

1. Guru memberikan arahan dan klarifikasi

Jika peserta didik saat menjelaskan

presentasi. dan ada kesalahan. maka guru

mengklarifikasi dengan

penjelasan/pertanyaan yang benar

2. Guru menggulang pertanyaan ke peserta

didik terkait materi yang sudah dibahas

bersama

Merangkum dan

refleksi

Peserta didik merangkum hal-hal yang telah

dipelajari mengenai tujuan pembelajaran dan

Perseta didik diajak untuk menggungkapakan

makna yang diperoleh dari pembelajaran yang

telah didapatkan

Tindak lanjut Guru memberikan tugas untuk pertemuan

selanjutnya yaitu. membuat kliping dari

produk-produk hasil kultur jaringan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

99

Pertemuan II (2 x 45 menit)

Tahap kegiatan

(Waktu)

Fase Kegiatan Guru dan Peserta didik

Pendahuluan

(15 menit)

Menyiapkan kondisi

belajar peserta didik

1. Meniapkan suasana belajar yang

kondusif

2. Membuka kegiatan awal dengan

berdoa

3. Mengecek kehadiran peserta

didik

Melakukan

apersepsi.

menyampaikan

tujuan dan

memotivasi siswa

1. Guru menunjukan beberapa

gambar dan video produk-

produk hasil kultur jaringan

tumbuhan dan mengajukan

beberapa pertanyaan terkait

dengan gambar yang

ditampilakan tersebut.

Pertanyaan:

- Gambar apakah ini?

- Manakah gambar

produk hasil kultur in

vitro?

(A) (B)

- Mengapa kalian

mengatakan gambar A

atau B yang merupakan

hasil kultur in vitro atau

bukan! Coba dijelaskan

secara singkat?

2. Guru menjelakan tujuan

pembelajaran yang dicapai

3. Guru memotivasi peserta didik

agar selalu semngat belajar dan

tidak mudah putus asa

4. Guru membagi pesertadidik

dalam kelompok yang terdiri

dari 4-5 peserta didik dalam 1

kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

100

Inti

(65 menit)

Stimulus 1. Guru membagikan LKS berisi

gambar-gambar hasil produk

kultur in vitro pada masing-

masing kelompok

2. Guru menjelaskan tentang LKS

yang dibagikan pada peserta

didik

Mengidentifikasi

masalah

Peserta didik secara berkelompok

mengajukan pertanyaan kepada

guru jika ada yang tidak dimegerti

dalam menjawab LKS yang

diberikan

Mengumpulkan data Peserta didik mengkaji informasi

yang didapatkan dari literatur yang

terpercaya untuk menyelesaikan

LKS yang diberikan

Pengolahan data 1. Masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil diskusi

kelompok tentang manfaat

kultur in vitro sesuai dengan

proporsinya masing-masing

yang telah ditentukan oleh guru

2. Kelompok lain dapat

mengajukan pertanyaan pada

kelompok yang melakukan

presentasi. serta pula dapat

memperbaiki serta memberi

masukan

Verifikasi

(Pembuktian)

Taip-taip peserta didik dalam

kelompokya menjawab pertanyaan

yang telah diberikan kelompok lain

dan guru mengarahkan jalannya

tanya jawab

Menarik Kesimpulan

(Generalisis)

Peserta didik disetiapa kelompok

memcocokkan jawaban yang

didapat dari berbagai sumber dalam

tiap-tiap kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

101

Pentup

(10 menit)

Apresiasi Sebagai bentuk apresiasi terhadap

kelompok yang melakukan

presentasi. guru bersama peserta

didik yang lain memberikan tepuk

tangan

Evaluasi Jika peserta didik melakukan

kesalahan dalam menerima konsep

maka guru mengklarifikasi jawaban

peserta didik

Merangkum Peserta didik merangkum hal-hal

hasil pemebelajaran yang telah

dipelajari. Baik secara lisan

menunjuk beberapa peserta didik

Refleksi Perseta didik diajak untuk

menggungkapakan makna yang

diperoleh dari pembelajaran yang

telah didapatkan

Tindak lanjut 1. Guru memberikan tugas

mengamati hasil upaya

pemanfaatan kultur jaringan

dalam berbagai bidang

ekonomi. pertanian. dll. Setelah

mendaapatkan hasil guru

meminta siswa membuat

laporan tertulis secara

berkelompok sesuai format

yang tercantum dalam LKS

2. Guru memberikan tugas untuk

membaca literatur tentang

pembuatan kultur in vitro. serta

membawah bahan-bahan yang

digunakan dalam praktikum

minggu depan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

102

Pertemuan III (2 x 45 menit)

Tahap kegiatan

(Waktu)

Fase Kegiatan Guru dan Peserta didik

Pendahuluan

(15 menit)

Menyiapkan kondisi

belajar peserta didik

1. Menyiapkan suasana

laboratorium yang kondusif

untuk praktikum untuk

praktikum

2. Membukan kegiatan awal

praktikum dengan berdoa

3. Mengabsen kehadiran peserta

didik

Melakukan

apersepsi.

menyampaiakn

tujuan. dan

memotivasi belajar

siswa

1. Guru mengajukan pertanyaan

kepada peserta didik

Pertanyaan:

- Bagaiamana dengan

tugas yang ibu

beriakan?

- Adakah kelompok yang

tidak membewah bahan

untuk praktikum hari

ini?

2. Guru menampilkan tujuan

praktikum

3. Guru menyebutkan satu persatu

alat yang digunakan dalam

praktikum serta abahan yang

dipakai

Inti

(70 menit)

Praktikum 1. Guru membagikan LKS

panduan praktikum “Kerja

Aseptis dalam kultur in vitro”

2. Guru menjelaskan cara kerja

secara singkat kedapa peserta

didik

3. Masing-masing kelompok

manyajikan hasil praktikum

dalam bentuk laporan tertulis

Penutup

(5 menit)

apresiasi Sebagai bentuk apresiasi guru dan

kelompok yang lain akan

memberikan tetuk tangan kepada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

103

kelompok yang mempresentasikan

kesimpulan hasil praktikum dari

setiap kelompok

Merangkum Peserta didik merangkum hal-hal

penting pada praktikum kali ini dan

apa yang telah dipelajari

Tindak lanjut Menggingatkan kepada peserta

didik bahwa laporan dibuat secara

berkelompok dan dikumpul 2

minggu lagi

I. Penilaian

1. Jenis/teknik penilaian

a. Penilain kognitif

b. Penilaian Afektif

c. Penilaian Kerja

2. Bentuk instrumen

a. Lembar Kerjaa Siswa (LKS)

b. Rubik Penilaian

c. Pedomana Skoring

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

104

Lampiran 6.Lembar Kerja Siswa (LKS)

LEMBAR KERJA 1

PESERTA DIDIK

A. Judul: Mengenal Bioteknologi Modern

B. Tujuan: peserta didik diharapkan mampu mengetahui pengertian

bioteknologi modern dan

C. Alat dan bahan :

Alat : Laptop. viwer. pointer laser

Bahan : Materi Bioteknologi Modern

- Kelompok 1: Pengertian bioteknologi

- Kelompok 2: Macam-macam Bioteknologi modern

- Kelompok 3: Kultur in vitro

- Kelompok 4: Teknik yang berkembang dalam kultur jaingan

- Kelompok 5: Peranan kultur jarinagn

- Kelompok 6: Kelebihan dan kekurangan Bioteknologi secara umum

D. Cara kerja

- Setiap kelompok akan mengambil undian materi yang akan

dipresentasikan

- Setiap kelompok akan menyampaikan hasil materi yang didapatkan

dengan mengkaji literatur yang didapatkan dari buku. sumber relavan

berupa artikel atau jurnal. dan internet dengan sumber terpercaya

- Melakukan presentasi tiap kelompok

- Hasil tanya jawab dibuat dalam power poin

E. Kesimpulan

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

Nama:

Kelas/Klp:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

105

LEMBAR KERJA 2

PESERTA DIDIK

A. Judul: Produk-produk Kultur in vitro

B. Tujuan: Peserta didik mampu mengenal berbagai macam produk hasil

kultur in vitro

C. Alat dan bahan

Alat: alat tulis

Bahan: Gambar-gambar produk kultur jaringan

D. Cara kerja

- Indentifikasi gambar-gambardibawah ini. kelompokkan yang mana yang

merupakan produk atau hasil kultur in vitro dan bukan hasil kultur in vitro

- Buat dalam hasil presentasi kelompok

1. Plantlet

2.Tanaman transgenik

3. Anggrek

4. Hidroponik

Nama:

Kelas/Klp:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

106

5. Protocrom

6. Kaktus pot

7. Kalus

8.Semangka Tanpa Biji

Pertanyaan diskusi:

- Jelaskan mengapa kalian memilih gambar-gambar berikut sebagai

produk kultur jaringan? Berikan alasannya

- Apakah terdapat perbedaan antara gambar yang kalian pilih? Adakah

yang bukan produk hasil kultur jaringan! Jelaskan?

- Selain gambar diatas. sebutkan beberapa hasil atau produk kultur

jaringan lainnya?

E. Kesimpulan

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

107

LEMBAR KERJA 3

PESERTA DIDIK

(Praktikum)

A. Judul : Overplanting Kultur Anggrek

B. Tujuan :

Peserta didik mampu melakukan percobaan kerja aseptis dalam

praktikum Overplanting kultur anggrek dengan media MS ekstrak

buah

C. Alat dan Bahan

- Alat

1. Timbangan Analitik

2. Petri dhis

3. Gelas beker 1000 ml

4. Gelas beker 250 ml

5. Erlemayer 250 ml

6. LAF/Entkas

7. Mata Pisau scapel

8. Media MS modifikasi

9. Scapel dan pinset

steril

- Bahan

1. Plantlet anggrek

2. Kertas saring

3. Hand spray

4. Alkohol 70-96%

5. Aquades steril

6. Sabun cuci sunlight

7. Formalin 10%

8. Tisu

D. Cara Kerja

1. Overplanting Anggrek

- Sterilisasi Laf/Entkas/Kotak transfer dengan menyeprotkan alkohol

70%. jika menggunakan entkas maka entkas disemprot dengan

menggunakan campuran alkohol 70% : formalin 10% = 1:1.

kemudian biarkan entkas selama 10 menit. (catatan: formalin hanya

digunakan apabila menggunakan entkas!!). sedangkan apabila

menggunakan Laf nyalakan lampu UV selama 1 jam sebelum

digunkan. Penggunaan kotak trasfer hanya disterilkan dengan

alkohol 70% dengan menyemprotkan keseluruh bagian luar dan

dalam.

- Alat dna bahan yang idperlukan dimasukan kedalam entka/kotak

trasfer/Laf. setelah terlebih dahulu disterilkan. dengan

menyemprotkan dngan alkohol

- Sterilkan tanggan dengan alkohol 70%. setiapkali tangan keluar

masuk Laf/entkas/kotaktrasfer overplanting dimulai dengan

menyiapkan alat-alat yang diperlukan.

Nama:

Kelompok:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

108

- Keluarkan platnlet dari dalam botol 20 tanaman. letakkan pada

pertidhis steril. platnlet dikeluarkan dengan cara menjepit bagian

diantara akar dan daun. kemudian platnlet anggrek ditarik dengan

diusahakan agar akar keluar terlebih dahulu. jika ada agar media

yang terbawah dari botol lama pertridhis ditambahkan aquades

steril.

- Pisahkan platnlet yang masih berhimpitan dengan platnlet yang lain.

juga media lama yang masih melekat pada bibit

- Tanam platnlet ke dalam botol yang berisi medium baru satu per

satu. sehingga jumlahnya dalam botol ada satu tanaman per satu

botol. (jumlah bibit tergantung ukuran botol yang dipakai)

- Tutup kembali botol dengan menggunakan penutup botol. Beri label

dan tanggal overplanting

- Keluarkan botol yang baru ditanam plantlet anggrek dan letakkan

pada rak yang telah tersedia. Kemudian timbang kembali botol

media yang telah berisi plantlet.

2. Pengambilan data

Setelah 1 minggu sekali setelah masa tanam. Plantlet diamati berupa

media yang terkontaminasi. jumlah Plantlet yang hidup. adanya

tambahan daun baru. jumlah akar dan tinggi tanaman. Semua kegiatan

pengamatan dilakukan diluar botol kultur.

a) Pengamatan tinggi tanaman

Pengamatan dilakukan diluar botol. penggukuran dilakukan dari

permukaan media hingga pucuk daun. catat tinggi awalnya

b) Bobot tanaman

Timbang berat media + berat botol sebagai berat awal. setelah

panen timbang kembali botol + media + tanaman sebagai berat

akhir.

c) Presentasi Plantlet yang hidup

Catat semua. hal-hal yang bisa kalian amati. berapa tanaman

yang hidup dalam tiap botol yang kalian overplanting.

Tabel Hasil Pengamatan :

No. Hari/

tgl

Aspek yang diamati

Tinggi

tanaman

Jumlah

daun

Jumlah

akar

Media

terkontaminasi

Explan

yang

hidup

A B A B A B A B A B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

109

Keterangan :

Sebelum (A)

Setelah (B)

E. Kesimpulan

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

F. Peryataan Diskusi

1. Jelaskan pengertian kultur in vitro. kaitkan dengan melakukan

percobaan pembuatan media modifikasi MS?

2. Adakah pengaruh antara pemberian ekstark buah pada media MS dan

kontrol. jelaskan menurut pendapat kalian ?

3. Jelaskan manfaat melakukan kegiatan pemanfaatan ektrak buah dalam

media kultur anggrek?

G. Format Laporan

1. Acara (Judul. hari. tanggal. tempat)

2. Tujuan

3. Kajian pustaka

4. Alat. bahan. dan cara kerja

5. Hasil

6. Pembahasan

7. Kesimpulan

8. Daftar pustaka

9. Lampiran (Dokumentasi)

1.

2.

3.

4.

dsb

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

110

Lampiran 7. Lembar Instrumen Penilaian Kognitif

INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF

a. Kisi-kisi soal pretest

Indikator soal Jumlah

soal 3.10. Memahami

tentang prinsip-

prinsip Bioteknologi

yang menerapkan

Bioproses dalam

menghasilkan produk

baru untuk

meningkatkan

kesejahteraan

manusia dalam

berbagai aspek.

4.10. Memahami

tentang prinsip-

prinsip Bioteknologi

yang menerapkan

bioproses dalam

menghasilkan produk

baru untuk

meningkatkan

kesejahteraan

manusia dalam

berbagai aspek

kehidupan.

C1 C2 C3 C4 C5 C6

1 1

2 1

3 1

4 1

Total soal 1 1 1 1 4

b. Soal pretest

1. Deskripsikan pengertian kultur jaringan? (5)

2. Sebutkan kelebihan kultur in vitro! Max 3 (10)

3. Berdasarkan jenisnya ada berapa teknik dalam kultur jaringan? (10)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

111

4. Bagaimanakah peranan kultur in vitro dalam bidang pertanian?

Jelaskan! (15)

Perhitungan Nilai Pretest

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ ℎ

40 𝑥 100

Keterangan predikat nilai presentasi:

A = 80-100 (Sangat baik)

B = 70-79 (Baik)

C = 60-69 (Cukup)

D = <59 (Sangat Kurang)

c. Kisi-kisi soal postest

Indikator soal Jumlah

soal 3.10. Memahami

tentang prinsip-

prinsip

Bioteknologi yang

menerapkan

Bioproses dalam

menghasilkan

produk baru untuk

meningkatkan

kesejahteraan

manusia dalam

berbagai aspek.

4.10. Memahami

tentang prinsip-

prinsip

Bioteknologi yang

menerapkan

bioproses dalam

menghasilkan

produk baru untuk

meningkatkan

kesejahteraan

manusia dalam

C1 C2 C3 C4 C5 C6

1

1

2 1

3

1

4 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

112

berbagai aspek

kehidupan.

Total soal 2 1 1 4

d. Soal postest

1. Sebutkan min 2 bagian dari anggrek yang bida dijadikan sebagai

Plantlet? (5)

2. Jelaskan pengertian overplanting! Menggapa perlu dilakaukan

overplanting atau sub kultur pada anggek? (15)

3. Sebutkan 3 manfaat kultur in vitro anggrek? (5)

4. Jelasakan apa yang dimaksud dengan Plantlet? (10)

Perhitungan Nilai Pretest

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ ℎ

40 𝑥 100

Keterangan predikat nilai presentasi:

A = 80-100 (Sangat baik)

B = 70-79 (Baik)

C = 60-69 (Cukup)

D = <59 (Sangat Kurang)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

113

Pedoman Penilaian Kognitif

a. Pretest

Kunci Jawaban Skor 15 Skor 10 Skor 5 Skor 0

Kultur in vitro adalah suatu metode

untuk mengisolasi bagianbagian

tanaman seperti sel. jaringan. atau organ

serta menumbuhkannya secara aseptis

(bebas hama) di dalam atau di atas suatu

medium budidaya sehingga bagian-

bagian tanaman tersebut dapat

memperbanyak diri dan beregenerasi

menjadi tanaman lengkap

kembali.

Peserta didik

mampu

menjelaskan

secara lengkap

dan benar

pengertian

kultur in vitro

Peserta didik

menjelaskan

dengan lengkap

namun bahsa

kurang jelas

Peserta didik hanya

menjelaskan dengan

singkat dan kurang

jelas

Peserta didik

tidak menjawab

atau jawaban

salah

1. menghasilkan tanaman yang tahan

virus dan penyakit

2. melstarikan tanaman yang hampir

punah

3. mempertahankan sifat-sifat asli pada

tanaman

Peserta didik

mampu

menyebutkan

kelebihan kultur

in vitro dengan

lengkap dan

benar

Peserta didik hanya

menyebutkan 2

kelebihan kultur in

vitro

Peserta didik hanya

menyebutkan 1

kelebihan kultur in

vitro

Peserta didik

tidak menjawab

atau jawaban

salah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

114

Teknik kultur in vitro:

1. Meristem culture

2. Pollen culture/anther culture

3. Protoplasma culture

5. Chloroplas culture

5. Somatic cross

Peserta didik

mampu

menyebutkan

teknik-teknik

yang

berkembang

dalam kultur

jaringa dengan

lengkap dan

benar

Peserta didik hanya

menyebutkan 3

teknik kultur in

vitro

Peserta didik hanya

menyebutkan 2

teknik kultur in vitro

Peserta didik

tidak menjawab

atau jawaban

salah

Peranan kultur in vitro dalam bidang

pertanian ialah dapat menciptkan

varietas baru yang memiliki umur

panjang dan buah yang banyak. bisa

juga menciptakan produk yang tahan

akan penyakit. mis pada Padi C4. dan

semangka tanpa biji

Peserta didik

menjawab

disertai

penjelasan yang

lengkap

Peserta didik

menjawab disertai

penjelasan yang

lengkap. namun

menggunakan

bahasan yang sulit

dipahami

Peserta didik

menjawab namun

tidak lengkap

Peserta didik

tidak menjawab

atau jawaban

salah

b. Postest

Kunci Jawaban Skor 15 Skor 10 Skor 5 Skor 0

Bagian batang. daun. sel. jaringan.

organ. dll

Peserta didik

mampu

menyebutkan

bagian dari

Peserta didik hanya

menyebutkan 2

bagian anggrek

yang dapat

Peserta didik hanya

menyebutkan 1

bagian saja

Peserta didik

tidak menjawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

115

anggrek yang

dapat digunakan

dalam kultur

jaringa dengan

lengkap dan

benar

digunakan dalam

kultur in vitro.

namun dengan

bahsa yang kurang

dimengerti

atau jawaban

salah

Overplanting merupakan kegiatan

memindahkan Plantlet atau bibit

anggrek ke dalam botol baru. tujuannya

agar anggrek muda mendapatkan nutrisi

dengan baik dalam menghindari

kekuranggan nutrisi antara anggrek satu

dengan anggrek yang lain dalam satu

botol

Peserta didik

mampu

menejelaskan

dan

menyebutkan

secara

keseluruhan

pengertian dan

tujuan utama

overplanting

dengan kaliamat

baku dan jelas

Peserta didik

menyebutkan

pengertian dan

tujuaan utama

overplanting namun

dengan kalimat

yang tidak

dipahami dann

kurang jelas

Peserta didik hanya

menjelaskan

pengertiaan

overplanting saja

Peserta didik

tidak menjawab

atau jawaban

salah

1. untuk menghasilkan tanaman baru

dalam waktu yang singkat dangan sifat

dan kualitas sama dengan induk

2. mendapatkan tanaman yang bebas

dari virus dan penyakit

3. menciptakan varietas baru

Peserta didik

menjelaskan

kegunaan kultur

in vitro anggrek

dengan baik dan

benar dengan

Peserta didik

menjawab 2

manfaat kultur

anggrek dengan

benar

Peserta didik hanya

menjawab 1 saja

manfaat kultur

anggrek dengan benar

Peserta didik

tidak menjawab

atau jawaban

salah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

116

menggunakan

bahasa yang

jelas

Plantlet adalah bagian kecil dari

tanaman (sel. jaringan. atau organ) yang

digunakan untuk kultur in vitro

Peserta didik

mampu

menjelaskan

pengertian

Plantlet dengan

menggunakan

bahasa yang

jelas dan benar

Peserta didik

mampu

menjelaskan

pengertian Plantlet

dengan

menggunakan

bahasa yang kurang

jelas

Peserta didik

menjelaskan dengan

singkat pengertian

Plantlet dengan

menggunakan bahasa

yang jelas kurang

jelas dipahami

Peserta didik

tidak menjawab

atau jawaban

salah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

117

Lampiran 8. Lembar Penilaian Psikomotorik/Sikap

INSTRUMEN PENILAIN PSIKOMOTORIK

Kelas : XII/II

Kelompok : ..........

No. Aspek Kategori Skor

1 2 3 4

1. Pesiapan Alat dan bahan

2. Pelaksanaan Cara kerja

pengamaatan

3. Kegiatan

Akhir

Membersikan serta

mengembalikan

alat dan bahan pada

tempatnya

Mengumpulkan

Laporan Akhir

Yohyakarta. .../..../.......

TTD

(Guru Mata Pelajaran)

Perhitungan Nilai

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ ℎ

20 𝑥 100

Keterangan predikat nilai presentasi:

A = 80-100 (Sangat baik)

B = 70-79 (Baik)

C = 60-69 (Cukup)

D = <59 (Sangat Kurang)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

118

Pedoman Penilain Psikomotorik

Aspek Skor

1 2 3 4

Persiapan Alat

dan Bahan

Alat dan bahan yang

digunakan dalam

praktikum tidak lengkap

dan setiap anggota

kelompok tidak

mengetahui kegunaan alat

dengan baik dan benar

Alat dan abahn yang

digunakan tidak lengkap

dan setiap anggota

kelompok hanya

mengetahui beberapa alat

saja

Alat dan bahan yang

digunakan saat praktikim

lengkap namaun antar

kelompok kurang memahami

kegunaan alat praktikum

tersebut

Alat dan bahan yang

digunakan lengkap

serta antar kelompok

mengetahui dan

menggunakan alat

praktukum dengan

baik dan benar

Pelaksanaan

cara Kerja

Cara kerja tidak sesuai

pada LKS

Cara kerja sesuai tetapi

tidak dikuti dengan baik

atau kurang konsisten

Cara kerja sesuai tatapi

kurang konsisten dalam

pembuatan media

Cara kerja sesuai dan

konsisten dalam

pembuatan media

Pengamatan Cara kerja tidak sesuai

pada LKS

Cara kerja sesuai tetapi

tidak dikuti dengan baik

atau kurang konsisten

Cara kerja sesuai tatapi

kurang konsisten dalam

melakukan pengamatan

Cara kerja sesuai dan

konsisten dalam

melakukan

pengamatan

Kegiatan Akhir:

Membersikan

dan

Tidak membersikan dan

mengembalikan alat dan

bahan pada tempatnya

Alat dan bahan hanya

dibersikan tatapi tidak

Alat dan bahan dibersikan

serta dikembalikan namun

tidak lengkap

Alat dan bahan

dibersikan dan

dikembalikan pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

119

Mengambalikan

alat dan Bahan

pada tempatnya

dikembalikan pada

tempatnya

tempatnya dengan

lengkap

Mengumpulkan

Laporan Akhir

Tidak mengupulkan

laporan

Mengumpulkan laporan

tetapi tidak tetap waktu

yaitu telat 3 hari setelah

bats pengumpulan

Mengumpulkan laporan

tetapi tidak tetap waktu yaitu

telat 2 hari setelah bats

pengumpulan

Mengumpulkan

laporan tepat waktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

120

Lampiran 9. Lembar Instrumen Penilaian Afektif

INSTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF

Kelas : XII/2

Materi : Bioteknologi Modern (Kultur in vitro)

No. Nama Indikator Jumlah

Skor

Nilai

Teliti Jujur Disiplin Tanggung

Jawab

1.

2.

3.

4.

5.

Dsb...

Yohyakarta. .../..../.......

TTD

(Guru Mata Pelajaran)

Aspek yang dilihat pada indikator Teliti. adalah

- Pengamatan saat melakukan praktikum

- Menganalisis data

Aspek yang dilihat pada indikator Jujur. adalah:

- Peserta didik memiliki sikip jujursaat melakukan praktikum ataupun

mengikuti ujian ataupun ulangan (tidak mencontek. tidak memanipulasi

data hasil percobaan ataupun studi pustaka)

Aspek yang dilihat pada indikator Disiplin. adalah:

- Peserta didik memiliki sikap disiplin dalam mengikuti kegiatan

praktikum seperti mengikuti peraturan atau tata tertib laboratorium

ataupun saat mengikuti kegiatan pembelajaran

Aspek yang dilihat pada indikator Tanggung Jawab. adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

121

- Peserta didik memiliki sikap tanggung jawab dalam mengikuti

praktikum dan kegiatan pembelajaran seperti membawah atat atau

bahan yang digunakan saat praktkum. mengumpulkan laporan tapat

waktu. membersikan alat dan bahan praktikum serta mengembalikan

pada tempat semula

Indikator Skor

1 2 3 4

Teliti Jika tidak ada

aspek yang

terpenuhi

Jika hanya salah satu

aspek yang terpenuli

dan kurang lengkap

Jika salah satu

aspek tidak

terpenuhi

Jika seua

aspek

terpenuhi

Jujur Jika tidak ada

aspek yang

terpenuhi

Jika hanya salah satu

aspek yang terpenuli

dan kurang lengkap

Jika salah satu

aspek tidak

terpenuhi

Jika seua

aspek

terpenuhi

Disiplin Jika tidak ada

aspek yang

terpenuhi

Jika hanya salah satu

aspek yang terpenuli

dan kurang lengkap

Jika salah satu

aspek tidak

terpenuhi

Jika seua

aspek

terpenuhi

Tanggung

Jawab

Jika tidak ada

aspek yang

terpenuhi

Jika hanya salah satu

aspek yang terpenuli

dan kurang lengkap

Jika salah satu

aspek tidak

terpenuhi

Jika seua

aspek

terpenuhi

Perhitungan Nilai

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ ℎ

20 𝑥 100

Keterangan predikat nilai presentasi:

A = 80-100 (Sangat baik)

B = 70-79 (Baik)

C = 60-69 (Cukup)

D = <59 (Sangat Kurang)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

122

Lampiran 10. Format Laporan Tertulis

FORMAT LAPORAN TERTULIS

A. Acar Praktikum (5)

1. Judul

2. Hari/tanggal

3. Waktu

4. tempat

B. Tujuan (5)

C. Kajian teori (20)

D. Alat. bahan. dan cara Kerja (15)

E. Hasil (15)

F. Pembahasan (20)

G. Kesimpulan (10)

H. Daftar pustaka (5)

I. Lampiran (5)

Perhitungan Nilai

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖

100 x 100

Keterangan predikat nilai presentasi:

A = 80-100 (Sangat baik)

B = 70-79 (Baik)

C = 60-69 (Cukup)

D = <59 (Sangat Kurang)

Pedoman Penilaian Laporan Tertulis

Aspek yang dinilai Skor Kriteria Penilaian

A. Acara praktikum 1 Jika mencantumkan 1 komponen lengkap

2 Jika hanya mencantumkan 2 komponen

lengkap

3 Jika hanya mencantumkan 3 komponen

lengkap

4 Mencantumkan komponen lengkap tatapi ada

yang tidak tepat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

123

5 Mencantumkan semua komponen dengan

lengkap dan benar

B. Tujuan Praktukum

C. Kajian Teori

1 Tidak menuliskan tujuan praktukim

2 Menuliskan tujuan praktikum tetapi tidak

sesuai dengan percobaan yang dilakukan

3 Menuliskan tujuan praktikum namun

menggunakan bahasa yang tidak jelas

4 Menuliskan tujuan praktikum namun tidak

tidak lengkap

5 Menuliskan tujuan praktikum dengan benar

dan lengkap dan menggunakan bahsa yang

tepat dan jelas

1 Tidak menulis kajian teori

5 Menulis kajian teori tetapi tidak sesuai

dengan percobaan

10 Menulis kajian teori tatepi tidak lengkap

15 Menulis kajian teori dengan lengkap tetapi

tidak mencantumkan nama pustaka

20 Mencantungkan kajian tori dengan lengkap

serta secara sistematis dan mencantumkan

nama pustaka

D. Alat. bahan. dan

cara kerja

1 Tidak menulis alat. bahan. serta cara kerja

5 Hanya menulis alat saja

7 Hanya menulis alat dan bahan saja

9 Menulis alat dan bahan namun tidak lengkap

12 Menulis alat dan bahan serta cara kerja

namun tidak lengkap

15 Menulis alat. bahan. serta cara kerja dengan

lengkap dan benar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

124

E. Hasil 1 Tidak menuliskan hasil percobaan

5 Parameter pengamatan tidak lengkap

7 Parameter pengamatan lengkap namun tidak

ditulis dengan lengkap pada data hasil

pengamatan

9 Parameter pengamatan lengkap namun

urutannya tidak sistematis

12 Data yang ditulis pada hasil lengkapa namun

tidak sistematis

15 Parameter pengamatan lengkap sesuai urutan

serta data yang ditulis pada hasil secara

sistematis

F. Pembahasan

1 Tidak menulis pembahasan

5 Menulis pembahasan namuntidak sesuai poin

pembahsan

10 Menulis pembahsan sesuai pion namaun tidak

lengkap dan jelas

15 Menulis poin pembahasan lengkap namun

tidak secara sistematis

20 Menulis pon pembahasan secara lengkap dan

jelas serta sistematis

G. Kesimpulan 1 Tidak menulis kesimpulan

4 Menulis kesimpulan tidak sesuai tujuan

6 Kesimpulan ditulis mengarah pada tujuan

namun tidak lengkap

8 Kesimpulan yang ditulis lengkap sesuai

tujuan namun tidak singkat dan masih ada

poin pembahasan yang ditulis pada

kesimpulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

125

10 Menuliskan kesimpulan dengan singkat.

lengkap dan jelas sesuai tujuan

H. Daftar Pustaka 1 Tidak menulis daftar pustaka

2 Menulis daftar pustaka namun tidak lengkap

sesuai nama pada kajian teori

3 Menulis daftar pustaka dengan lengkap sesuai

kajian pustaka namunsebagaian besar

daiambil dari blog

4 Menulis daftar pustaka dengan legkap sesuai

kajian pustaka sumber terpercaya namun

sitematika penulisan tidak sesuai

5 Menulis daftar pustaka dengan lengkap sesuai

kejian pustakan dan sistematika penulisannya

sesuai dna tepat

I. Lampiran 1 Tidak mencantumkan lampiran

2 Mencantumkan lampiran namun tidak

sengkap dan tidak sesuai dengan percobaan

3 Mencantumkan lampiran namun tidak

memiliki keterangan

4 Mencantumkan lampiran serta keterangan

yang tidak lengkap

5 Mencantumkan lampiran dan disertai

keterangan yang lengkap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

126

Lampiran 11. Instrumen Penilaian Presentasi

INSTRUMEN PENILAIAN PRESENTASI

NO. Nama

Peserta

didik

Aspek yang diuji Skor

total

Nilai

Sistematika

Penyampaai

n mater

Penggunaan

bahasa

Informasi

dari

sumber

terpercaya

argumentasi

1 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2

3

4

5

dsb

Penilaian:

Perhitungan Nilai

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖

16 x 10

Keterangan predikat nilai presentasi:

A = 8-10 (Sangat baik)

B = 7-7.9 (Baik)

C = 6-6.9 (Cukup)

D = <5.9 (Sangat Kurang)

Rubuk Penilaian Presentasi

No. Aspek yang dinilai Skor Keterangan

1. Sistematika Penyampaian

Materi

1 Presentasi hanya memenuhi 1 kriteria dari 4

kriteria

2 Presentasi hanya memenuhi 2 kriteria dari 4

kriteria

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PERBANDINGAN PERTUMBUHAN ANGGREK Dendrobium nobile …repository.usd.ac.id/32919/2/141434025_full.pdf · Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh

127

3 Presentasi hanya memenuhi 3 kriteria dari 4

kriteria

4 - Menggunakan powerpoin dalam

penyampaian

- Disusun secara sistematis

- Setiap slide terbaca dengan baik

- Isi materi singkat dan berupa poin-poin

penting dan berbobot

2.

Penggunaan Bahasa

1 Dalam menggunakan bahasa peserta didik

menggunakan bahasa baku <50% dan

struktur kalimat efektif

2 Peserta prsentasi menggunakan bahasa

baku 50%-69% dan struktur kalimat efektif

3 Peserta prsentasi menggunakan bahasa

baku 70%-80% dan struktur kalimat efektif

4 Peserta prsentasi menggunakan bahasa

baku >80% dan struktur kalimat efektif

3. Informasi dari sumber

terpercaya

1 Tidak ada sumber terpercaya

2 Informasi sumber terpercaya hanya terdapat

1 sumber saja

3 Informasi terpercaya >2 dari sumber

terpercaya

4 Informasi terpercaya >3 dari sumber

terpercaya

4. Menjawab Pertanyaan 1 Menjawab pertanyaan tapi tidak tumtas

2 Menjawab pertanyaan namun kurang tepat

3 Menjawab pertanyaan dengan tepat. jelas.

namun kurang sitematis

4 Menjawab pertanyaan dengan tepat. jelas.

teliti dan sistematis dengan analisis jawaban

yang jelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI