105
PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE FULL COSTING DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PENGOLAHAN USAHA KOPRA (Studi pada Desa Barugaia Kecamatan Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Meraih Gelar Sarjana Akuntansi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar Oleh: SRI MUTMAYANI 90400115068 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2019

PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

  • Upload
    others

  • View
    51

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE

FULL COSTING DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI

PADA PENGOLAHAN USAHA KOPRA

(Studi pada Desa Barugaia Kecamatan Bontomanai Kabupaten Kepulauan

Selayar)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Meraih Gelar Sarjana Akuntansi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

UIN Alauddin Makassar

Oleh:

SRI MUTMAYANI

90400115068

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM JURUSAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2019

Page 2: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

i

PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE

FULL COSTING DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI

PADA PENGOLAHAN USAHA KOPRA

(Studi pada Desa Barugaia Kecamatan Bontomanai Kabupaten Kepulauan

Selayar)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Meraih Gelar Sarjana Akuntansi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

UIN Alauddin Makassar

Oleh:

SRI MUTMAYANI

90400115068

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM JURUSAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2019

Page 3: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

iii

Page 4: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

ii

Page 5: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

iv

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum, Wr.Wb

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah penulis panjatkan hanya

kepada Allah (Subhanahu Wata’ala) yang telah memberikan kesehatan,

kesabaran, kekuatan, rahmat dan inayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Sholawat serta salam “Allahumma Sholli Ala

Sayyidina Muhammad Waaala Ali Sayyidina Muhammad” juga penulis sampaikan

kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta sahabat-sahabatnya.

Skripsi yang berjudul “Perbandingan Metode Variable Costing dengan

Metode Full Costing dalam Perhitungan Harga Pokok Produksi pada

Pengelolaan Usaha Kopra (Studi pada Desa Barugaia, Kecamatan

Bontomanai, Kabupaten Kepulauan Selayar)” penulis menghadirkan sebagai

salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Akuntansi di Universitas Islam Negeri

Alauddin Makassar.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa memulai hingga mengakhiri proses

pembuatan skripsi ini bukanlah hal yang mudah, banyak hambatan, rintangan, dan

cobaan yang selalu menyertainya. Hanya kerja keras dan usaha yang menjadi

penggerak penulis dalam menyelesaikan proses tersebut. Dan juga karena adanya

bantuan baik berupa moril dan material dari berbagai pihak yang telah membantu

dan memudahkan langkah penulis.

Page 6: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

v

Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada kedua orang tua tercinta ayahanda Muhammad Amin dan Ibunda Andi Lolo

yang telah mempertaruhkan jiwa dan raga untuk kesuksesan anaknya, yang telah

melahirkan, membesarkan, mendidik, mendukung, memotivasi, dan tidak henti-

hentinya berdoa kepada Allah SWT demi kebahagiaan penulis. Dan juga kepada

ketiga saudaraku tercinta, Samsul Alam, Isnawati, dan Nurul Mutmainnah yang

lahir dari rahim yang sama yang selalu mendukung, memotivasi dan menjadi alasan

penulis untuk berusaha menjadi teladan yang baik, serta segenap keluarga besar

yang selalu memberikan semangat bagi penulis untuk melakukan yang tebaik.

Selain itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak,

diantaranya :

1. Bapak Prof. Hamdan Juhannis, M.A., Ph.D, selaku Rektor Universitas

Islam Negeri yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

menyelesaikan studi Strata Sata (S1) di Universitas Islam Negeri Alauddin

Makassar.

2. Bapak Prof.Dr. H. Abustani Ilyas, M.Ag selaku dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar.

3. Bapak Memen Suwandi., SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Akuntansi dan

Ibu Dr. Lince Bulutoding, SE.,Ak.M.Si.,Ca selaku Sekretaris Jurusan

Akuntansi UIN Alauddin Makassar.

Page 7: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

vi

4. Bapak Dr. Saiful Muchlis, SE., M.SA, Akt,CA selaku dosen Pembimbing

I dan juga selaku Penasihat Akademik yang telah mendorong, membantu

dan mengarahkan penulis hingga penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Suhartono, SE., M.Si selaku dosen Pembimbing II dan juga

mentor dalam berbagai hal bagi penulis, yang telah mendorong,

membantu dan mengarahkan penulis hingga penyelesaian skripsi ini.

6. Bapak Andi Wawo, S.E., M.Acc, Bapak Sumarlin, SE., M.ak., dan Bapak

Mustafa Umar, S.Ag., M.Ag selaku dosen penguji komprehensif yang

telah memberikan bekal ilmu pengetahuan bagi penulis selama

perkuliahan.

7. Seluruh keluarga besarku terkhususnya keluarga besar Tanri Bone,

Sarialang, dan Muhammad Saing yang senantiasa memberikan motivasi

kepada penulis untuk menyelesaikan studi yang telah mencurahkan kasih

sayang, dorongan moril dan materinya.

8. Bapak Muhammad sapril sardi Juardi, SE, M.SA.Ak,Ca selaku dosen,

penasehat yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan bagi penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini,.

9. Seluruh Dosen, Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

UIN Alauddin Makassar yang telah memberikan pelayanan terbaik untuk

mahasiswanya.

10. Saudara-saudaraku, Akuntansi UINAM 2015 terkhususnya Akuntansi B

dan kebersamaan kita merupakan hal yang terindah dan akan selalu

Page 8: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

vii

teringat, semoga persaudaraan dan perjuangan kita tidak sampai disini,

serta kekeluargaan yang sudah terjalin selama ini dapat terus terjaga,

semoga sukses selalu dalam meraih cita-cita dan harapan.

11. Teman-teman KKN Reguler Angkatan 60 serta Puang Lukman dan Puang

Yusriati Tampe selaku bapak dan ibu posko Bontomanai yang telah

memberikan pengalaman serta ilmu yang tidak dapat penulis rasakan di

bangku perkuliahan.

12. Kepada Teman-teman GEMPITA Komisariat UINAM yang telah

memberikan motivasi, bantuan untuk mnenyelesaikan skripsi ini.

13. Sahabat seperjuangan “Kenaps” Ririn Sukrini, Ummu Fitriani Basri,

Rusnawati, Rizka Yusuf, Nabila Nurul Aulia, dan Dwiyani Rahmayani

Rahim yang selama ini memberikan banyak motivasi, bantuan dan telah

menjadi teman diskusi yang baik bagi penulis.

14. Kepada Saudaraku Ahlun Basri Hasanuddin, Jupaing, Sri Hida Sulfayani,

Muhammad Asriadi, dan Amriani yang telah memberikan ilmu, saran,

semangat dan telah menjadi teman diskusi yang baik bagi penulis dalam

menyelesaikan penelitian ini.

15. Kepada sahabat-sahabat SMAN 1 Benteng dan SMP 3 Bontomanai yang

selalu memberikan semangat untuk menyelesaikan penelitian ini.

Page 9: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

viii

16. Seluruh keluarga rekan sahabat dan handai tauladan yang tak bisa penulis

sebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu penulis dalam

menyelesaikan studi penulis, terutama memberikan motivasi kepada

penulis untuk segera menyelesaikan tugas akhir ini.

Semoga skripsi yang penulis persembahkan ini dapat bermanfaat. Akhirnya

dengan segala kerendahan hati, penulis juga mengucapkan permohonan maaf yang

sedalam-dalamnya jika penulis telah banyak melakukan kesalahan dan kekhilafan,

baik dalam ucapan maupun tingkah laku, semenjak menginjakkan kaki pertama kali

di Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar hingga selesainya studi penulis.

Semua itu adalah murni dari penulis sebagai manusia biasa yang luput dari kesalahan

dan kekhilafan. Adapun mengenai kebaikan-kebaikan dari penulis, semua itu

datangnya dari Allah SWT, karena segala kesempurnaan hanya milik-Nya.

Akhirnya, penulis berharap bahwa apa yang disajikan dalam skripsi ini dapat

bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Semoga semua dapat bernilai

ibadah di sisi-Nya. Aamiin!!

Sekian dan terimakasih

Penulis,

Sri Mutmayani

90400115068

Page 10: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................................. ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................................ iii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xi

ABSTRAK ........................................................................................................... xiii

BAB I : PENDAHULUAN ···························································· 1-16

A. Latar Belakang Masalah ················································ 1

B. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus ································ 8

C. Rumusan Masalah ······················································· 10

D. Kajian Pustaka ························································· 11

E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ··························· 15

BAB II: TINJAUAN TEORETIS ··················································· 17-27

A. Meausurement Theory ··································································· 17

B. Harga Pokok Produksi ··································································· 18

C. Usaha Pengelolaan Kopra ·············································· 21

D. Dampak Metode Variable Costing dan Full Costing Terhadap Profit ··· 23

E. Tingkat Penentuan Harga Jual dalam perspektif Islam………….. 24

F. Rerangka Pikir ··························································· 26

Page 11: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

x

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 28-37

A. Jenis dan Lokasi Penelitian ············································· 28

B. Pendekatan Penelitian ··················································· 29

C. Jenis dan Sumber Data ·················································· 30

D. Metode Pengumpulan Data ············································· 31

E. Instrumen Penelitian ····················································· 33

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ································ 34

G. Pengujian Keabsahan Data………………………………………. 35

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 38-63

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ...................................... 38 B. Pembahasan dan Hasil ........................................................... 45

BAB V: PENUTUP .........................................................................................64-66

A. Kesimpulan ........................................................................... 64 B. Keterbatasan dan Saran Penelitian ....................................... 65

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................66-70

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 12: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu ................................................................................... 11

Tabel 4.1 Luas Wilayah Menurut Pengguna ............................................................... 40

Tabel 4.2 Jenis dan Luas Tanah ................................................................................. 40

Tabel 4.3 Potensi Sumber daya Alam ......................................................................... 41

Tabel 4.4 Potensi Pariwisata ....................................................................................... 41

Tabel 4.5 Kependudukan Berdasarkan Gender .......................................................... 42

Tabel 4.6 Kependudukan Berdasarkan Umur ............................................................. 42

Tabel 4.7 Kependudukan Berdasarkan Pekerjaan ....................................................... 43

Tabel 4.8 Perbandingan Metode Full Costing dan Variable Costing………………63

Page 13: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Rerangka Pikir ....................................................................................... 27

Page 14: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

xiii

ABSTRAK

Nama : Sri Mutmayani

Nim : 90400115068

Judul : Perbandingan Metode Variable Costing Dengan Metode Full Costing

Dalam Perhitungan Harga Pokok Produksi Pada Pengolahan Usaha

Kopra (Studi pada Desa Barugaia Kecamatan Bontomanai

Kabupaten Kepulauan Selayar)

Kelapa menjadi komoditas unggulan Kabupaten Kepulauan Selayar dan hal inilah yang membuat masyarakat di sana menggeluti usaha kopra sebagai salah satu sektor penghasilan andalannya. Namun, harga kopra dalam kurun waktu 2018-2019 mengalami penurunan yang signifikan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui perlakuan akuntansi pada metode variable costing dan metode full

costing dalam perhitungan harga pokok produksi pada usaha pengolahan kopra. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan utuk mengetahui perbandingan antara metode variable costing dan metode full costing dalam perhitungan harga pokok produksi pada usaha pengolahan kopra. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan komparatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data-data yang telah dikumpulkan kemudian direduksi dan dibuat kesimpulan akhir. Untuk keabsahan data yang telah digunakan teknik triangulasi sumber data demi menjamin kualitas dan validitas data penelitian.

Hasil penelitian menunjukkan Pada metode Variable costing menghitung biaya produksi kopra dengan mengkalkulasikan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead variable. Sedangkan pada metode full costing mengkalkulasikan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead tetap dan variable. Perbedaan komponen kalkulasi ini mengakibatkan perbedaan pada jumlah laba kotor yang dihasilkan di mana laba yang dihasilkan dari metode full costing akan lebih rendah dibanding dengan menggunakan metode variable costing. Metode variable costing kurang memberikan informasi biaya yang detail karena hanya menghitung biaya overhead variabel dan mengesampingkan biaya overhead tetap. Sedangkan metode full costing memberikan informasi yang detail terkait biaya yang dikeluarkan karena menghitung biaya overhead tetap dan variabel dalam penentuan harga pokok produksi dan harga jualnya.

Kata Kunci: Biaya, Full Costing, Kopra, Variable Costing.

Page 15: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi semakin canggih di era modern mempengaruhi

perkembangan dunia usaha, sehingga mengalami perubahan dari waktu ke waktu.

Para pelaku usaha diharapkan dapat mengikuti perkembangan tersebut serta mampu

menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat agar tujuan perusahaan dapat

tercapai secara optimal. Perusahaan harus memaksimalkan pemakaian sumber daya

yang dimiliki agar dapat berproduksi secara optimal, meminimumkan pemborosan,

dan melakukan proses produksi yang efisien dan efektif (Kumala dkk., 2017).

Perusahaan yang telah berdiri tentunya ingin berkembang dan terus menjaga

kelangsungan hidupnya, untuk itu pihak manajemen perusahaan perlu memberi

kebijakan yang mengacu pada terciptanya efisiensi dan efektifitas kerja.

Kebijakan tersebut dapat berupa penetapan harga pokok produksi, ketepatan

penentuan harga pokok produksi dipengaruhi oleh ketetapan didalam

pengakumulasian dan perhitungan biaya produksi yang meliputi biaya bahan baku,

biaya tenaga kerja, biaya langsung, dan biaya overhead pabrik. Biaya bahan baku di

akumulasikan dan diperhitungkan dengan menghitung jumlah pemakaian bahan baku

yang digunakan untuk memproduksi dengan bahan baku yang bersangkutan. Biaya

tenaga kerja diakumulasikan dan penentuan harga pokok produksi yang terdiri dari

biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik, baik yang

Page 16: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

2

berperilaku variabel maupun tetap ditambah dengan biaya nonproduksi yang terdiri

dari biaya pemasaran, biaya administrasi, biaya umum. Sebagaimana terkandung

dalam surah An-nisa ayat 58:

ان وا ان PRSTUV الله Z[ \]Tد _ ا

aا bcdواذا ◌ اھ Pijkl mno سb]aا ان اqjkr[ bo لtua ◌ ان

الله

b juن PkxuV zo ◌ ان b ن bR الله unj} اSn~o

Terjemahnya :

"Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat”.

Kesalahan dalam perhitungan harga pokok produksi dapat mengakibatkan

penentuan harga jual suatu perusahaan menjadi terlalu tinggi dan terlalu rendah.

Prospek agribisnis kelapa sangat baik dan mempunyai peluang yang tinggi dalam

rangka memberdayakan ekonomi rakyat dan menyejahterahkan masyarakat terutama

di negara berkembang yang selalu berupaya untuk meningkat sumber daya alam

secara lestari dan berkelanjutan. Hilirisasi kelapa mulai dari buah, air kelapa, santan,

sabut, tempurung dan lain-lain mestinya mampu mengembangkan ekonomi

masyarakat, baik dalam bentuk peningkatan pendapatan maupun dalam hal

penyerapan tenaga kerja demi terwujudnya kehidupan yang layak bagi keluarga

petani kelapa (Wulandari, 2018). Wulandari (2018) menjelaskan bahwa produk utama

kelapa yang diandalkan sebagai sumber penghasilan petani dan negara adalah daging

buah (meat, kernel, flesh). Daging buah merupakan bahan baku pembuatan kopra.

Page 17: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

3

Wijaya dkk. (2016) menjelaskan bahwa kopra merupakan buah kepala bagian dalam

yang segar yang dikeringkan dengan metode konvensional menggunakan sinar

matahari (sun drying), pengasapan atau mengeringkan diatas api terbuka (smoke

drying or drying oven an open fire), pengeringan dengan pemanasan secara tidak

langsung (indirect drying, dan pengeringan dengan udara yang vacum (vacuum

drying).

Konsumsi kopra digolongkan kedalam sektor industri (bahan baku). Kopra

tidak dapat langsung dikonsumsi oleh konsumen akhir menjadi Crude Coconut Oil

yang diubah menjadi minyak goreng, bahan baku oleokimia untuk pembuatan sabun,

kosmetik, dan lain-lain (Turukay, 2008). Kabupaten Kepulauan Selayar merupakan

penghasil kopra terbesar di Indonesia. Luas area di seluruh kecamatan dengan luas

area mencapai 19.952 hektar dan produksi kelapa tahun 2016 sebesar 27.096,95 ton.

Utami dan Iqbal (2018) menjelaskan bahwa pemasaran produk-produk pertanian atau

agribisnis saat ini semakin diminati baik dari perspektif pemasar maupun perspektif

konsumen.

Kelapa merupakan salah satu bahan baku pengolahan usaha yang

produksinya ditentukan oleh kontribusi hasil tani komoditi kelapa di Kecamatan

Bontomanai. Setiadi dkk. (2014) menjelaskan bahwa kegiatan akuntansi biaya terdiri

dari pencatatan penggolongan, dan penyajian laporan keuangan harus dibuktikan

dengan adanya dokumen yang dipakai sebagai dasar pencatatan dan penggolongan.

Harga pokok produksi berdasarkan defenisi konsepsional merupakan jumlah dari

Page 18: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

4

biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya

overhead pabrik. Harga pokok produksi adalah sejumlah biaya yang terjadi dan

dibebankan dalam proses produksi. Harga pokok produksi merupakan dasar dalam

penentuan laba perusahaan dan juga sebagai pedoman dalam menentukan harga jual

produk. Perhitungan harga pokok produksi (HPP) merupakan hal yang penting untuk

diperhatikan dalam menentukan harga jual produk. Perhitungan HPP yang tepat dan

akurat merupakan hal yang harus dilakukan oleh setiap perusahaan, karena tanpa

adanya perhitungan HPP yang tepat dan akurat, perusahaan manufaktur yang

bersangkutan akan mengalami masalah dalam penentuan harga jual suatu produk

(Rifqi, 2014). Perhitungan harga pokok produksi adalah hal yang perlu diperhatikan

penentuan harga jual suatu produk.

Wuriyani dan Enceng (2017) menjelaskan bahwa perhitungan harga pokok

produsi yang tepat dan akurat merupakan hal yang perlu dilakukan oleh setiap

perusahaan, karena tanpa adanya perhitungan harga pokok produksi yang tepat dan

akurat, perusahaan manufaktur yang bersangkutan akan mengalami masalah

penentuan harga jual suatu produk. Secara garis besar proses pengolahan produk

dalam perusahaan manufaktur dapat dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu proses

produksi berdasarkan pesanan dan proses produksi massa. Setiap perusahaan

diharapkan dapat menghitung harga pokok produksi secara akurat berdasarkan

prosedur akuntansi yang semestinya. Perusahaan yang proses produksinya

berdasarkan pesanan mengumpulkan biaya produksinya dengan metode kos pesanan.

Page 19: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

5

Sedangkan, perusahaan yang proses produksinya berupa produksi massa

mengumpulkan biaya produksinya dengan metode kos proses.

Menurut Sudarsono (2013) menjelaskan bahwa penetapan harga pokok

produksi yaitu dengan cara menekan biaya produksi serendah mungkin dan tetap

menjaga kualitas dari barang atau produk yang dihasilkan. Sehingga, harga pokok

satuan yang dihasilkan perusahaan lebih rendah dari sebelumnya. Kesalahan dalam

perhitungan harga pokok produksi dapat mengakibatkan penentuan harga jual pada

suatu perusahaan menjadi terlalu tinggi. Kedua kemungkinan tersebut dapat

mengakibatkan keadaan tidak menguntungkan bagi perusahaan. Jika harga jual

produk terlalu rendah akan mengakibatkan laba yang diperoleh perusahaan rendah

pula dan mengalami perubahan, sebaliknya dengan harga jual yang terlalu tinggi

dapat mengakibatkan produk yang ditawarkan perusahaan akan sulit bersaing dengan

produksi jenis yang ada di pasaran (Sunarto dan Riki, 2008).

Bagi perusahaan dengan tujuan mencapai laba optimum, harga jual dan

realisasi biaya produksi berpengaruh sangat besar terhadap ukuran keberhasilan

pencapaian tujuan perusahaan yang bersangkutan dengan memenangkan persaingan

yang semakin tajam dengan perusahaan lain yang sejenis. Kumala dkk. (2017)

menjelaskan bahwa unsur harga pokok produksi terdiri dari tiga unsur yaitu pertama,

biaya bahan baku langsung (direct material) yang merupakan bagian yang tidak dapat

dipisahkan dari produk selesai dan dapat ditelusuri secara langsung kepada produk

selesai, yang kedua tenaga kerja langsung (direct labor) yang digunakan dalam

Page 20: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

6

merubah atau mengorversi bahan baku menjadi produk selesai dan dapat ditelusuri

secara langsung kepada produk yang selesai, dan unsur yang terakhir adalah biaya

overhead pabrik (factory overhead) yaitu biaya selain bahan baku dan tenaga kerja

langsung tetapi membantu dalam mengubah bahan baku mencapai produk yang

selesai. Biaya produk merupakan penentu yang signifikan baik jangka pendek

maupun panjang dalam keputusan jangka bisnis untuk pencapaian tujuan (Gersil dan

Cevdet, 2016). Wulandari dkk. (2013) menjelaskan bahwa Perhitungan harga pokok

produksi sangat penting bagi setiap perusahaan. Untuk memperhitungkan unsur-unsur

biaya ke biaya produksi ada dua pendekatan yaitu full costing dan variable costing.

Menurut Supriyono (1987: 476) dalam Risdiani (2016) menjelaskan bahwa

harga pokok penuh (full costing) adalah salah satu konsep penentuan harga pokok

produk yang memasukkan semua elemen biaya produksi, baik biaya produksi

variabel maupun tetap ke dalam harga pokok produk. Harga pokok penuh merupakan

metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya

produksi ke dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya

tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik baik yang berperilaku variabel

maupun tetap. Rifqi (2014) menjelaskan bahwa ada dua metode yang dapat

digunakan dalam menentukan harga pokok produksi berdasarkan kartu harga pokok

pesanan, yaitu metode full costing yang tidak membedakan antara biaya yang sifatnya

variabel dengan bersifat tetap, sehingga metode full costing disebut juga dengan

absorption costing (biaya serapan) dan variable costing hanya menggunakan biaya

Page 21: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

7

variabel saja. Metode full costing merupakan penentuan harga pokok produksi yang

membebankan seluruh biaya produksi yang berperilaku variable maupun tetap,

sedangkan metode variable costing adalah metode untuk menentukan harga pokok

produksi yang hanya membebankan biaya produksi yang berperilaku variable saja.

Menurut Mulyadi (2009: 17), full costing merupakan metode penentuan biaya

produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam biaya

produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya

overhead pabrik, baik yang berperilaku variabel maupun tetap. Metode full costing

dapat dikatakan metode penentuan harga pokok yang memasukkan biaya overhead

pabrik baik berlaku tetap maupun variabel, dibebankan kepada produk yang

diproduksi atas dasar tarif yang ditentukan di muka pada tarif biaya overhead

sesungguhnya. Metode variable costing adalah metode penentuan kos produksi yang

hanya memperhitungkan biaya produksi yang bersifat variable ke dalam kos

produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya

overhead pabrik variabel (Lambajang, 2013).

Usaha kopra di Desa Barugaia, Kecamatan Bontomanai dalam menentukan

harga pokok produksi hanya mengikuti taksiran dari perubahan harga pasar yang

berlaku yang mengakibatkan kurang efisien dan efektif dalam menghitung harga

pokok produksi. Tujuan utama berdirinya usaha kopra ini adalah untuk memperoleh

keuntungan, mempertahankan kontinuitas perusahaan, dan mengembangkan

usahanya sehingga perusahaan akan menghadapi persaingan yang sangat ketat dengan

Page 22: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

8

perusahaan lain untuk saling mengungguli, menghasilkan produk sejenis, dan

menjualnya di pasar yang sama. Sehingga perusahaan yang kurang peka terhadap

keadaan-keadaan seperti ini akan tersisih dari dunia persaingan. Perusahaan dalam

menggunakan bahan baku memegang peranan yang penting dalam menunjang

kelangsungan proses produksi. Naibaho (2013) Peningkatan keakuratan pembebanan

biaya menghasilkan informasi yang lebih bermutu tinggi yang kemudian dapat

digunakan untuk membuat keputusan yang lebih baik. Memperbaiki penentuan biaya

telah menjadi pengembangan utama dalam bidang manajemen biaya.

B. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus

Fokus penelitian ini adalah pengaplikasian metode variable costing dan full

costing dalam perhitungan harga pokok produksi dalam perusahaan kopra. Selain itu,

penelitian ini juga mengarah pada bagaimana perbandingan antara metode variable

costing dan metode full costing dalam menghitung harga pokok produksi serta

mengetahui cara perusahaan melakukan perhitungan dalam menetapkan keuntungan

yang diinginkan dan mengetahui masalah-masalah yang mempengaruhi harga jual

pada usaha kopra. Perhitungan harga pokok produksi merupakan hal yang sangat

penting mengingat manfaat yang diberikan untuk menetukan harga jual produk yang

akan disajikan laporan posisi keuangan.

Harga pokok produksi menurut Mulyadi (2007: 10) merupakan pengorbanan

sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau mungkin

Page 23: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

9

terjadi untuk memperoleh penghasilan. Wuriyani dan Enceng (2017) menjelaskan

bahwa perhitungan harga pokok produsi yang tepat dan akurat merupakan hal yang

perlu dilakukan oleh setiap perusahaan, karena tanpa adanya perhitungan harga pokok

produksi yang tepat dan akurat, perusahaan manufaktur yang bersangkutan akan

mengalami masalah penentuan harga jual suatu produk. Terdapat beberapa

pendekatan dalam penentuan harga pokok produksi diantaranya metode variable

costing dan full costing. Metode variable costing biaya produksi yang diperhitungkan

dalam penentuan harga pokok produksi adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja,

dan biaya overhead pabrik yang bersifat variabel. Sedangkan, metode full costing

biaya produksi yang diperhitungkan dalam perhitungan harga pokok adalah biaya

bahhan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik baik yang bersifat variabel

maupun tetap (Wuriyani dan Enceng, 2017).

Penelitian ini dilakukan pada usaha kopra yang merupakan salah satu usaha

terbesar di Desa Barugaia, Kecamatan Bontomanai, Kabupaten Kepulauan Selayar.

Wulandari (2018) menjelaskan bahwa kopra ditingkat petani berasal dari kelapa yang

sudah dipanen kemudian dilansir dan dikumpulkan di gudang. Kelapa tersebut

diproses dari tahap pengelupasan sabut, lalu kelapa dibelah menjadi dua bagian lalu

dikeringkan/ dijemur dibawah sinar matahari selama 1-2 hari. Setelah itu, kelapa

dicungkil lalu dipotong dan kemudian dimasukkan kedalam karung kemasan untuk

kemudian dijual. Adapun peralatan dan bahan yang digunakan pada kegiatan

produksi ini yaitu berupa baji, alat pencungkil, parang, alat pengasapan, dan tikar.

Page 24: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

10

Alasan dipilihnya perusahaan ini dikarenakan perusahaan ini dalam dalam

menggunakan bahan baku memegang peranan penting dalam menunjang

kelangsungan proses produksi dan usaha ini dinilai memiliki kesalahan dalam

perhitungan harga pokok produksi yang dapat mengakibatkan penentuan harga jual

suatu perusahaan menjadi terlalu tinggi dan terlalu rendah. Kedua kemungkinan

tersebut dapat mengakibatkan keadaan yang tidak menguntungkan bagi perusahaan,

Karena dengan harga jual yang terlalu tinggi dapat megakibatkan produk yang

ditawarkan perusahaan akan sulit bersaing dengan produk yang sejenisnya.

Sebaliknya, jika harga jual produk yang terlalu rendah akan mengakibatkan laba yang

diperoleh perusahaan rendah pula. Adapun proses penelitian ini dilakukan dengan

wawancara secara detail dalam membuat perbandingan perhitungan metode variable

costing dan metode full costing terhadap pengelola usaha kopra. Selain itu,

masyarakat sekitar perusahaan tersebut juga dijadikan sebagai informan guna meretas

realitas sosial yang terjadi.

C. Rumusan Masalah

Pentingnya perhitungan harga pokok produksi ini maka setiap perusahaan

diharapkan dapat menghitung harga pokok produksi secara akurat berdasarkan

prosedur akuntansi yang semestinya. Usaha kopra di Desa Barugaia, Kecamatan

bontomanai dalam menentukan harga pokok produksi hanya mengikuti taksiran dari

perubahan harga pasar yang berlaku. Hal ini mengakibatkan kurang efisien dan

Page 25: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

11

efektif dalam menghitung harga pokok produksi. Berdasarkan latar belakang diatas,

maka rumusan masalah dalam proposal penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana perlakuan akuntansi pada metode variable costing dan metode

full costing dalam perhitungan harga pokok produksi pada usaha

pengolahan kopra?

2. bagaimana perbandingan antara metode variable costing dan metode full

costing dalam perhitungan harga pokok produksi pada usaha pengolahan

kopra?

D. Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai metode full costing dan variable costing telah banyak

dilakukan oleh peneliti sebelumnya, Akan tetapi pada penelitian ini cukup berbeda

karena lebih meluas. Adapun hasil dari penelitian sebelumnya, yaitu:

Tabel 1.1

Penelitian Terdahulu

No Nama

Peneliti

Judul

Penelitian

Metode

Penelitian

Hasil Penelitian

1.

Yogi Irfania dan Lucia Ari Diyani (2016)

Perbandingan Full Costing,

Variable

Costing

terhadap Harga Pokok Produksi serta Perhitungan Titik Impas UKM Tempe

Penelitian Kualitatif

Banyaknya masyarakat yang bergerak pada UKM yang pada dasarnya belum mampu membuat laopran keuangan secara akurat. Akibatnya mereka tidak mengetahui apakah

Page 26: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

12

Papan Mas usaha mereka ada pada kondisi untung atau rugi. Tidak akuratnya pembuatan laporan keuangan mengakibatkan UKM tidak dapat mengantisipasi adanya kerugian.

2.

Mochammad Anshar Hawari Rifqi (2014)

Analisis Full

Costing dan Variabel

Costing dalam Perhitungan Harga Pokok Produksi pada Usaha Moulding

Karya Mukti Samarinda. eJournal Ilmu

Administrasi

Bisnis

Penelitian Kuantitatif

Penggunaan metode full costing dan variable costing

dapat diketahui laba usaha yang diperoleh oleh usaha moulding karya mukti Samarinda

3.

Indriyani Eka Wulandari, Dr. Alwan Sri Kustono, M.si.Ak. Ca, Norita Citra Yuliatri, SE, dan Moh. Halim, SE. MSA (2013).

Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi dengan Menggunakan Metode Full

Costing pada Usaha Kecil Menengah pada Tape Handayani 82 Bodowoso.

Penelitian Kualitatif

Tape handayani masih melakukan perhitungan dengan metode sangat sederhana, biaya yang dihitung oleh usaha ini belum mencakup semua biaya yang dikeluarkan. Hasil yang diperoleh menggunakan metode full costing

perhitungan yang diperoleh biaya produksi yang lebih tinggi Karena yang ada dalam proses

Page 27: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

13

produksi tersebut dihitung secara terperinci.

Amelia A.A Lambajang (2013)

Analisis Perhitungan Biaya Produksi Menggunakan Metode Variabel Costing PT. Tropica Cocoprima.

Penelitian kualitatif

Perhitungan sharga pokok produksi menggunakan metode variable

costing

menghasilkan selisih yang cukup signifikan yang berpengaruh terhadap penetapan harga jual.

4. Ratna Risdiani (2016)

Analisis Harga Pokok Produksi Berdasarkan Metode Full

Costing

Sebagai Dasar Penentuan Harga Jual (studi kasus pada jannah bakery jember).

Penelitian kualitatif

Perhitungan harga poko produksi menggunakan metode full costing,

apabila dibandingan dengan harga pokok produksi yang digunakan oleh pabrik memberikan hasil yang berbeda yaitu lebih besar menggunakan metode full costing.

5 Indari Wuriyani dan Enceng Yana (2017)

Pengaruh Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode full

costing

terhadap Harga jual pada PT Totum Diba Ciwaringin Cirebon.

Penelitian Kualitatif

Pandangan akuntansi terkait masalah biaya yang dikeluarkan dalam rangka memproduksi suatu barang tidak terlepas dari operasi suatu perusahaan. Biaya-biaya tersebut dikumpulkan pada bagian produksi selama periode

Page 28: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

14

tersebut. Biaya produksi yang dikumpulkan tersebut dijumlahkan perusahaan sehingga membentuk harga pokok produksi.

6 Helmina Batubara (2013)

Penentuan Harga Pokok Produksi berdasarkan Metode Full

Costing pada Pembuatan Etalase Kaca dan Aluminium di UD Istana Aluminium Manado.

Penelitian Kualitatif

Persamaan penelitian ini terletak pada metode perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode full costing. Perbedaan penelitian ini, hasil penelitian sebelumnya menghasilkan harga pokok produksi dengan metode full

costing lebih rendah dari pada metode yang diterapkan oleh perusahaan. Sedangkan penelitian yang dilakukan sekarang menghasilkan harga pokok produksi yang lebih tinggi dibanding menggunakan metode perusahaan, selain itu digunakan sebagai dasar penentuan harga jual.

Page 29: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

15

E. Kebaruan Hasil Penelitian

Pemilihan objek berupa pengolahan kopra juga merupakan tantangan baru

sebab belum ada penelitian terpublikasi yang meneliti hal serupa. Penelitian-

penelitian sebelumnya berfokus pada usaha badan, sedangkan penelitian mencoba

untuk menyasar usaha kopra yang umumnya dilakukan oleh perorangan. Inilah yang

menjadi kebaruan penelitian yang membedakan dengan penelitian sebelumnya.

Tujuannya pun lebih spesifik karena berangkat dari tidak stabilnya harga kopra dan

diharapkan mampu memberikan tekanan terhadap ketidakstabilan harga tersebut.

F. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini

adalah:

1. Untuk mengetahui perlakuan akuntansi pada metode variable

costing dan metode full costing dalam perhitungan harga pokok

produksi pada usaha pengolahan kopra.

2. Untuk mengetahui perbandingan antara metode variable costing

dan metode full costing dalam perhitungan harga pokok produksi

pada usaha pengolahan kopra.

Page 30: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

16

2. Kegunaan Penelitian

a. Kegunaan Teoretis penelitian ini diharapkan secara teoretis dapat

memberikan manfaat dalam memberikan pemahaman konseptual bagi

perkembangan kajian mengenai perlakuan dan perbandingan metode full

costing dan variable costing dalam perhitungan harga pokok produksi

pada usaha kopra yang nantinya diharapkan dapat memberikan

sumbangan pemikiran dan kajian penelitian civitas akademik.

b. Kegunaan Praktis penelitian ini diharapkan memberikan evaluasi atau

gambaran perhitungan harga pokok produksi ini maka setiap perusahaan

diharapkan dapat menghitung harga pokok produksi secara akurat

berdasarkan prosedur akuntansi yang semestinya dengan menggunakan

metode variable costing dan metode full Costing. Penelitian ini juga

sangat bermanfaat bagi para akademisi, yaitu dosen dan mahasiswa

akuntansi.

Page 31: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

17

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Measurement Theory

Istilah meausurement theory atau teori pengukuran merupakan bagian yang

sangat penting dalam suatu penyelidikan ilmiah. Teori pengukuran menurut Campbell

(1997) yaitu penetapan suatu angka yang dapat menunjukkan kemampuan/sifat dari

suatu system dengan kebijakkan dari hukum atas sifat-sifat ini. Tujuan pengukuran

tersebut adalah untuk menjadikan data yang dihasilkan lebih informatif dan menjadi

lebih bermanfaat. Putra dkk. (2012) menjelaskan bahwa pengukuran dipakai dalam

berbagai disiplin pengetahuan ataupun bidang pekerjaan dan profesi termasuk bidang

akuntansi. Pengukuran akuntansi pada umumnya dikaitkan dengan satuan pengukur

berupa unit moneter. Maksudnya, agar pengukuran tersebut menunjukkan makna

ekonomik dan karenanya pengukuran yang demikian disebut penilaian (valuation).

Dalam akuntansi, kita mengukur laba dengan langkah pertama yaitu menghitung atau

menilai laba sebagai pertukaran dalam modal selama periode akuntansi untuk semua

kejadian ekonomi yang mempengaruhi usaha (Godfrey dkk., 2010).

Measurement adalah proses pemberian angka-angka atau label kepada unit

analisis untuk mempresentasikan atribut-atribut konsep atribut adalah sesuatu yang

melekat pada suatu objek yang menggambarkan sifat atau ciri yang dikandung objek

tersebut (Suwarjono, 2010). Pengukuran sangat penting dilakukan karena dengan

Page 32: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

18

mengukur suatu objek, maka kita dapat mengetahui nilai suatu objek sehingga dapat

menjadi acuan untuk dapat menentukan kebijakan yang berkaitan dengan objek

tersebut. Teori pengukuran berfokus pada pengembangan suatu alat ukur atau

instrumen dengan bantuan seorang analis atau peneliti dapat mengukur atribut suatu

entitas, fenomena, atau sistem yang dapat diteliti. Pengukuran fiat (Measurement

fiat) adalah jenis pengukuran pada ilmu sosial, termasuk akuntansi yaitu pengukuran

yang diterapkan berdasarkan kesepakatan bersama dari suatu observasi tanpa ada

teori yang mendukung (Putra dkk., 2012).

B. Harga Pokok Produksi

Harga pokok produksi merupakan dasar dalam penentuan laba perusahaan dan

juga sebagai pedoman dalam menentukan harga jual produk. Pentingnya perhitungan

harga pokok produksi ini maka setiap perusahaan diharapkan dapat menghitung harga

pokok produksi secara akurat berdasarkan prosedur akuntansi yang semestinya.

Perhitungan harga pokok produksi sangat mempengaruhi penetapan harga jual suatu

produk sekaligus penetapan laba yang diinginkan. Dengan demikian ketepatan dalam

melakukan perhitungan harga pokok produksi benar-benar diperhatikan karena

apabila terjadi kesalahan dalam perhitungan akan menyebabkan kerugian bagi

perusahaan. Menurut Hansen dan Mowen (2006) dalam Gunanto (2015) Harga pokok

produksi merupakan jumlah biaya barang yang diselesaikan selama periode berjalan.

Biaya yang hanya dibebankan ke barang yang diselesaikan adalah biaya produksi dari

bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya overhead.

Page 33: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

19

Irfania dan Lucia (2016) menjelaskan bahwa harga pokok produksi adalah

kumpulan biaya produksi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja

langsung, dan biaya overhead produksi ditambah persediaan produk dalam proses

awal dikurangi persediaan produk dalam proses jadi. Kumala dkk. (2017)

menjelaskan bahwa unsur harga pokok produksi terdiri dari tiga unsur yaitu pertama,

biaya bahan baku langsung (direct material) yang merupakan bagian yang tidak dapat

dipisahkan dari produk selesai dan dapat ditelusuri secara langsung kepada produk

selesai, yang kedua tenaga kerja langsung (direct labor) yang digunakan dalam

merubah atau mengorversi bahan baku menjadi produk selesai dan dapat ditelusuri

secara langsung kepada produk yang selesai, dan unsur yang terakhir adalah biaya

overhead pabrik (factory overhead) yaitu biaya selain bahan baku dan tenaga kerja

langsung tetapi membantu dalam mengubah bahan baku mencapai produk yang

selesai. Wulandari dkk. (2013) menjelaskan bahwa Perhitungan harga pokok

produksi sangat penting bagi setiap perusahaan. Metode perhitungan harga pokok

produksi diantaranya adalah :

1. Metode Variable Costing

Menurut Hansen dan Mowen (2009) yang menjelaskan bahwa perhitungan

biaya variabel (variable costing) adalah perhitungan biaya langsung yang hanya

membebankan biaya manufaktur variabel ke produk, biaya ini meliputi bahan baku

overhead variabel. Mulyadi (2005: 17) dalam Hasan (2015) yang menyatakan bahwa

variable costing adalah metode penentuan harga pokok produksi yang hanya

Page 34: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

20

memperhitungkan biaya produksi yang bersifat variabel yaitu biaya bahan baku,

biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Metode variable costing

merupakan metode penentuan kos produksi yang hanya memperhitungkan biaya

produksi yang bersifat variable ke dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan

baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel (Castanheira

dkk., 2014).

Perhitungan harga pokok produksi menggunakan metode variable costing

yaitu :

Persediaaan awal xxx

Biaya bahan baku xxx

Biaya tenaga kerja xxx

Biaya overhead pabrik variabel xxx+

Total biaya produksi (xxx)

xxx

Persediaan akhir (xxx)

Harga pokok produksi xxx

2. Metode Full Costing

Menurut Mulyadi (2012: 18) yang menjelaskan bahwa full costing

merupakan metode penentuan biaya produksi yang memperhitungkan semua unsur

biaya produksi ke dalam biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya

tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku variabel

maupun tetap. Metode full costing dapat dikatakan metode penentuan harga pokok

yang memasukkan biaya overhead pabrik baik berlaku tetap maupun variabel,

Page 35: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

21

dibebankan kepada produk yang diproduksi atas dasar tarif yang ditentukan di muka

pada tarif biaya overhead sesungguhnya. Samsul (2013) menjelaskan pada metode

full costing semua biaya-biaya diperhitungkan baik yang bersifat tetap maupun

variabel, karena salah satu cara pengendalian biaya yaitu mengitung harga pokok

produksi untuk menentukan harga jual suatu produk itu sendiri.

Perhitungan harga pokok produksi menggunakan metode full costing, yaitu:

Persediaan awal xxx

Biaya bahan baku xxx

Biaya tenaga kerja langsung xxx

Biaya overhead pabrik tetap xxx

Biaya overhead pabrik variabel xxx+

Total biaya produksi (xxx)

xxx

Persediaan akhir (xxx)

Harga pokok produksi xxx

C. Usaha Pengelola Kopra

Pengelolaan kelapa tua bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah dengan

mengelola bahan baku menjadi produk baru atau memanfaatkan setinggi-tingginya

dan seefisien mungkin semua bagian produk kelapa yang dipanen. Pengelolaan usaha

kelapa sangat baik dan mempunyai peluang yang tinggi dalam rangka

memberdayakan ekonomi rakyat dan menyejahterahkan masyarakat terutama di

negara berkembang yang selalu berupaya untuk meningkat sumber daya alam secara

lestari dan berkelanjutan. Hilirisasi kelapa mulai dari buah, air kelapa, santan, sabut,

Page 36: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

22

tempurung dan lain-lain mestinya mampu mengembangkan ekonomi masyarakat,

baik dalam bentuk peningkatan pendapatan maupun dalam hal penyerapan tenaga

kerja demi terwujudnya kehidupan yang layak bagi keluarga petani kelapa

(Wulandari, 2018).

Wulandari (2018) menjelaskan bahwa kopra ditingkat petani berasal dari

kelapa yang sudah dipanen kemudian dilansir dan dikumpulkan di gudang. Kelapa

tersebut diproses dari tahap pengelupasan sabut, lalu kelapa dibelah menjadi dua

bagian lalu dikeringkan/ dijemur dibawah sinar matahari selama 1-2 hari. Setelah itu,

kelapa dicungkil lalu dipotong dan kemudian dimasukkan kedalam karung kemasan

untuk kemudian dijual. Adapun peralatan dan bahan yang digunakan pada kegiatan

produksi ini yaitu berupa baji, alat pencungkil, parang, alat pengasapan, dan tikar.

Wulandari (2018) menjelaskan bahwa produk utama kelapa yang diandalkan sebagai

sumber penghasilan petani dan negara adalah daging buah (meat, kernel, flesh).

Daging buah merupakan bahan baku pembuatan kopra. Wijaya dkk. (2016)

menjelaskan bahwa kopra merupakan buah kepala bagian dalam yang segar yang

dikeringkan dengan metode konvensional menggunakan sinar matahari (sun drying),

pengasapan atau mengeringkan diatas api terbuka (smoke drying or drying oven an

open fire.), pengeringan dengan pemanasan secara tidak langsung (indirect drying,

dan pengeringan dengan udara yang vacum (vacuum drying). Konsumsi kopra

digolongkan kedalam sektor industri (bahan baku), karena kopra tidak dapat langsung

dkonsumsi oleh konsumen akhir menjadi Crude Coconut Oil diubah menjadi minyak

Page 37: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

23

goreng, bahan baku olekimia untuk pembuatan sabun, kosmetik, dan lain-lain

(Turukay, 2008).

D. Dampak Penerapan Metode Variable Costing dan Metode Full Costing

Terhadap Profit

Setiadi dkk. (2014) menjelaskan bahwa kegiatan akuntansi biaya terdiri dari

pencatatan penggolongan, dan penyajian laporan keuangan harus dibuktikan dengan

adanya dokumen yang dipakai sebagai dasar pencatatan dan penggolongan.

Kesalahan dalam perhitungan harga pokok produksi dapat mengakibatkan penentuan

harga jual pada suatu perusahaan menjadi terlalu tinggi. Kedua kemungkinan tersebut

dapat mengakibatkan keadaan tidak menguntungkan bagi perusahaan. Jika harga jual

produk terlalu rendah akan mengakibatkan laba yang diperoleh perusahaan rendah

pula dan mengalami perubahan, sebaliknya dengan harga jual yang terlalu tinggi

dapat mengakibatkan produk yang ditawarkan perusahaan akan sulit bersaing dengan

produksi jenis yang ada di pasaran (Sunarto dan Riki, 2008).

Metode variable costing naik turunnya laba dihubungkan dengan perubahan-

perubahan dalam penjualannya. Porawouw (2013) menjelaskan bahwa perusahaan

yang kegiatan usahanya bersifat musiman, variable costing akan menyajikan

kerugian yang berlebih-lebihan dalam periode tertentu, sedangkan dalam periode

lainnya akan menyajikan laba yang tidak normal. Laporan laba rugi bulanan yang

disajikan berdasarkan metode variable costing diragukan manfaatnya bila

Page 38: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

24

dibandingkan dengan laporan laba rugi yang disajikan berdasarkan metode full

costing, karena tidak diperhitungkannya biaya overhead pabrik tetap dalam

persediaan harga pokok produksi dengan tujuan analisis keuangan. Kelemahan dari

metode full costing yaitu tidak layak digunakan untuk pengambilan keputusan jangka

pendek, karena metode ini memasukkan seluruh elemen biaya dalam perhitungan

harga pokok produksi baik yang bersifat variabel maupun tetap (Porawouw, 2013).

E. Tingkat Penentuan Harga Jual Berdasarkan Perspektif Islam

Islam memandang bahwa transaksi dilakukan secara sukarela dan

memberikan keuntungan yang proporsional bagi para pelakunya. Hilal (2014)

menjelaskan dalam kisah Rasulullah SAW dalam perjalanan hidupnya pernah

menjadi seorang saudagar yang dengan ketekunan dan kejujurannya telah

mengantarkan dirinya pada kesuksesan. Beliau merupakan sosok pribadi yang jujur

dan transparan. Dalam perjalanan dakwah Rasulullah SAW, ia pernah ditanya oleh

seorang sahabat tentang siapakah yang paling berhak menentukan harga komoditas

perdagangan dalam suatu wilayah atau yang lebih spesifik pasar? kemudian

Rasulullah menjawab dimana pihak yang berhak menetukan harga pasar adalah Allah

SWT. Jawaban tersebut dalam pandangan ilmu ekonomi modern dikenal dengan

istilah “kekuatan pasar” yaitu suatu kondisi pasar yang berjalan secara alami tanpa

adanya intervensi pihak tertentu pada kenaikan dan penurunan harga. Ketentuan

islam yang membimbing manusia untuk memenuhi kebutuhan pokoknya secara benar

dan sah, maka manusia akan mengatur lalu lintas material dan harmoni pergaulan

Page 39: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

25

sosialnya secara adil dan membawa rahmat bagi seluruh alam, terutama jika manusia

menetapkan harga sesuai etika islam (Hasna, 2013). Sebagaimana terkandung dalam

Surah An-nisa ayat 29:

Pk]no PkaاqTا أqdRU[ أن ]qkن ]b�رة S[ m�اض bV أbcV اmV�a آq]Tا b�abo Pk]Tط� إ

bjnlر Pko نbR ◌إن الله Pk��ا أنqdi�[ و

Terjemahannya:

“ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”

Ayat al- Qur’an diatas menjelaskan bahwa jual beli jangan dilakukan dengan

cara yang batil dan jangan ada unsur pemaksaan diantara kedua belah pihak. Dalam

melakukan transaksi, barang ataupun jasa yang dijadikan sebagai objek akad haruslah

diperbolehkan dalam islam. Lasena (2013) menjelaskan bahwa harga jual adalah

sejumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi suatu barang atau

jasa ditambah persentase laba yang diinginkan perusahaan, karena itu untuk mencapai

laba yang diinginkan oleh perusahaan. Salah satu cara yang dilakukan perusahaan

untuk menarik minat konsumen dapat dilakukan dengan menaikkan harga jual dan

menekan biaya produksi secara efisien serta mengendalikan komponen biaya

sehingga biaya produksi yang dikeluarkan ditekan seminimal mungkin.

Page 40: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

26

F. Rerangka Pikir

Pentingnya perhitungan harga pokok produksi ini maka setiap perusahaan

diharapkan dapat menghitung harga pokok produksi secara akurat berdasarkan

prosedur akuntansi yang semestinya. Usaha kopra di Desa Barugaia, Kecamatan

Bontomanai dalam menentukan harga pokok produksi hanya mengikuti taksiran dari

perubahan harga pasar yang berlaku. Hal ini mengakibatkan kurang efisien dan

efektif dalam menghitung harga pokok produksi. Maka perlu adanya penerapa

metode full costing. Menurut Mulyadi (2012), full costing merupakan metode

penentuan biaya produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke

dalam biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,

dan biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku variabel maupun tetap. Jadi

berdasarkan uraian tersebut dapat dipaparkan rerangka pemikiran yaitu sebagai

berikut:

Page 41: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

27

Gambar 2.1

Skema Rerangka Pikir

Meassurement

theory

Metode Full Costing

Pengelolaan Usaha Kopra

Harga Pokok Produksi

Metode Variable Costing

Page 42: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Lokasi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

kualitatif. Penelitian kualitatif memiliki berbagai sebutan, misalnya pemahaman,

karena mempertanyakan makna suatu fenomena sosial budaya secara mendalam dan

tuntas. Analisis data kualitatif digunakan bila data-data yang terkumpul dalam riset

adalah data kualitatif. Data kualitatif dapat berupa kata,kata kalimat-kalimat atau

narasi-narasi baik yang diperoleh dari wawancara mendalam maupun obervasi.

Perkembangan riset kualitatif yang semakin kaya variasinya, riset ini memiliki

keluwesan bentuk dan strateginya. Penelitian kualitatif adalah riset yang bersifat

deskriptif yang cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif

(Rahmat, 2009). Penelitian kualitatif memiliki karakteristik bersifat deskriptif.

Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang pemecahan masalahnya berdasarkan data-

data yang ada, melakukan penyajian data, menganalisis dan menginterpretasikannya.

Penelitian deskriptif memusatkan perhatian kepada pemecahan masalah-masalah

aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian dilaksanakan (Kuncoro, 2014: 12).

Penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu

individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu atau untuk menentukan penyebaran

Page 43: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

29

suatu gejala atau untuk menentukan ada tidaknya hubungan antara suatu gejala

dengan gejala lainnya dalam masyarakat atau populasi (Sinamo, 2009). Atmadja

(2013) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif disebut Participant-Observation,

karena peneliti itu sendiri yang harus menjadi instrumen utama dalam pengumpulan

data dengan cara mengobservasi langsung objek yang ditelitinya. Tipe yang paling

umum dari penelitian deskriptif ini meliputi penilaian sikap atau pendapat terhadap

individu, organisasi, keadaan, ataupun proses.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada usaha kopra yang merupakan salah satu usaha

terbesar di Desa Barugaia, Kecamatan Bontomanai, Kabupaten Kepulauan Selayar.

Alasan dipilihnya usaha ini dikarenakan perusahaan ini dalam dalam menggunakan

bahan baku memegang peranan penting dalam menunjang kelangsungan proses

produksi dan usaha ini dinilai memiliki kesalahan dalam perhitungan harga pokok

produksi yang dapat mengakibatkan penentuan harga jual suatu perusahaan menjadi

terlalu tinggi dan terlalu rendah.

B. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif.

Pendekatan deskriptif merupakan pedekatan yang berfungsi untuk mendeskripsikan

atau memberi gambaran terhadap suatu objek yang diteliti melalui data atau sampel

yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat

Page 44: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

30

kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiono, 2009: 29). Pendekatan deskriptif

digunakan untuk menggambarkan masalah yang terjadi pada masa sekarang atau

yang sedang berlangsung untuk mendeskripsikan apa saja yang terjadi sebagaimana

mestinya pada saat penelitian dilakukan (Margareta, 2013).

Ciri-ciri dari metode deskriptif seperti yang dikemukakan oleh Nasution

(2003: 61) dalam margareta (2013) yaitu:

1. Memusatkan diri pada pemecahan-pemecahan masalah yang ada pada masa

sekarang atau masalah yang aktual.

2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, dan kemudian

dianalisa. Oleh karena itu, metode ini disebut metode analisa.

Adapun masalah yang akan diteliti oleh penelitian deskriptif kualitatif ini

mengacu pada studi komparatif. Silalahi (2005) menjelaskan bahwa komparatif

adalah penelitian yang membandingkan dua gejala atau lebih. Analisis komparatif

atau perbandingan adalah prosedur statistic guna menguji perbedaan diantara dua

kelompok data variabel ataupun lebih. Peneliti akan mengkaji lebih dalam lagi

penentuan harga pokok produksi dengan menggunakan metode variable costing dan

metode full costing. Jenis pendekatan deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini

dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai perbandingan metode variable

costing dan full costing dalam perhitungan harga pokok produksi secara mendalam

dan komprehensif. Selain itu pendekatan deskriptif diharapkan dapat mengungkap

situasi dan permasalahan yang dihadapi dalam usaha kopra ini.

Page 45: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

31

C. Sumber Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis dan sumber data, yaitu data primer dan

sekunder. Data subjek yang dimaksud adalah berupa opini dan sikap yang

diungkapkan oleh informan. Sumber data penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh melalui wawancara mendalam

(Indepth interview) sesuai dengan pedoman wawancara yang telah disiapkan

sebelumnya. Wawancara dilakukan secara bebas dengan pertanyaan-pertanyaan

terbuka serta tidak terstruktur dan terjadwal guna memperoleh informasi yang apa

adanya. Data sekunder merupakan data suatu objek yang diperoleh dari pihak lain

(Kuncoro, 2013: 148). Data sekunder yang dimaksud dalam penelitian ini jurnal-

jurnal yang menjadi bahan rujukan atau bukti pendukung atas temuan yang ada pada

data primer.

D. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan berupa penelitian lapangan yaitu kegiatan

pengumpulan data yaitu dengan meninjau langsung pada objek dan sasaran yang

diteliti. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan tiga metode pengumpulan data

yaitu wawancara, studi dokumentasi, dan internet searching.

1. Wawancara

Pengumpulan data dengan yang utama untuk memperoleh data dan informasi

peneliti melakukan wawancara secara mendalam dengan menggunakan alat perekam.

Page 46: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

32

Alat perekam ini berguna sebagai pemeriksa atau pembantu jika pada saat analisa,

keterangan, atau data yang tidak sempat tercatat oleh pewawancara. Subyek yang

diwawancarai pada penelitian dikhususkan kepada pimpinan desa yang mengelola

usaha kopra di Desa Barugaia, Kecamatan Bontomanai, Kabupaten Kepulauan

Selayar. Peneliti akan bertanya langsung, bersifat mendalam, dan terbuka kepada para

pengelola usaha kopra.

2. Studi dokumentasi

Pengumpulan data untuk memperoleh data dan informasi peneliti melakukan

teknik analisis terhadap semua data dokumen yang dimiliki oleh organisasi. Sebelum

penelitian lapangan, peneliti telah melakukan telaah terhadap buku literatur, majalah,

jurnal, hasil seminar, artikel baik yang tersedia dalam perpustakaan.

3. Internet searching

Pengumpulan data untuk meperoleh data dan informasi peneliti melakukan

teknik internet searching. Internet searching merupakan penelitian yang dilakukan

dengan mengumpulkan berbagai tambahan referensi yang bersumber dari internet

guna melengkapi referensi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Dimana peneliti

menyediakan interview yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan

rumusan-rumusan permasalahan yang ada dalam penelitian ini. Rumusan

permasalahan yang ada kemudian dikembangkan oleh peneliti hingga menemukan

Page 47: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

33

berbagai masalah dalam praktik akuntansi terkait masalah biaya yang dikeluarkan

dalam rangka memproduksi suatu barang tidak terlepas dari operasi suatu perusahaan.

Biaya-biaya tersebut dikumpulkan pada bagian produksi selama periode tersebut.

Biaya produksi yang dikumpulkan tersebut dijumlahkan perusahaan sehingga

membentuk harga pokok produksi. Penelitian yang didasarkan pada metode kualitatif

dengan pendekatan deskriptif. Pendekatan deskriptif digunakan untuk

menggambarkan masalah yang terjadi pada masa sekarang atau yang sedang

berlangsung serta mendeskripsikan apa saja yang terjadi sebagaimana mestinya pada

saat penelitian dilakukan.

F. Tekhnik Pengolahan dan Analisis Data

Data yang sudah terkumpul pada penulis kemudian akan diuji dengan

menggunakan metode perhitungan harga pokok produksi full costing dan variable

costing. Dalam menganalisis penulis menggunakan metode analisis deskriptif dalam

penelitiannya. Metode analisis deskriptif merupakan suatu analisis data dengan

merekomendasikan penyusunan harga pokok produksi yang dinyatakan dengan skala

numerik atau angka.

Terdapat beberapa data yang diperlukan dalam penulisan ini menurut metode

analisis deskriptif kualitatif, yaitu:

Page 48: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

34

1. Metode Full Costing

Dengan menghitung harga pokok produksi dengan metode full costing,

Adapun unsur biaya produksi yang digunakan dalam perhitungan dengan metode full

costing adalah sebagai berikut:

Persediaan awal xxx

Biaya bahan baku xxx

Biaya tenaga kerja langsung xxx

Biaya overhead pabrik tetap xxx

Biaya overhead pabrik variabel xxx+

Total biaya produksi (xxx)

xxx

Persediaan akhir (xxx)

Harga pokok produksi xxx

2. Metode Variable costing

Perhitungan harga pokok produksi menggunakan metode variable costing

yaitu :

Persediaaan awal xxx

Biaya bahan baku xxx

Biaya tenaga kerja xxx

Biaya overhead pabrik variabel xxx+

Total biaya produksi (xxx)

xxx

Persediaan akhir (xxx)

Harga pokok produksi xxx

Page 49: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

35

G. Pengujian Keabsahan Data

Dalam penelitian kualitatif, pengujian keabsahan data untuk mendapatkan

validitas dan reabilitas disebut dengan uji kredibilitas (credibility). Penelitian

kualitatif memiliki dua kelemahan utama yaitu:

1. Peneliti tidak 100 % independen dan netral dari research setting.

2. Penelitian kualitatif sangat tidak terstuktur (messy) dan sangat interpretive,

sehingga dibutuhkan uji kredibilitas.

Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif

dapat dilakukan antara lain dengan cara perpanjangan pengamatan, peningkatan

ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus

negatif, dan membercheck. Karena penelitian ini menggunakan berbagai sumber data

dan teori secara konsisten dalam menghasilkan data dan informasi yang akurat, maka

cara yang tepat digunakan adalah dengan menggunakan prosedur triangulasi.

Triangulasi artinya menggunakan dan membandingkan berbagai pendekatan

yang berbeda dalam melakukan penelitian. Karena itu, penelitian ini dapat

menggunakan lebih dari satu teori dan lebih dari satu metoda dalam memecahkan

masalah yang diteliti. Rahardjo (2010) mengatakan bahwa triangulasi meliputi empat

hal yaitu triangulasi metode, triangulasi antar peneliti, triangulasi sumber dan

triangulasi teori. Namun peneliti hanya menggunakan tiga dari empat jenis triangulasi

untuk menyelaraskan dengan penelitian ini, yaitu:

Page 50: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

36

1. Triangulasi sumber data

Triangulasi sumber data yaitu menggali kebenaran informasi tertentu melalui

berbagai metode dan sumber perolehan data. Misalnya, selain melalui sumber data

utama, yaitu hasil wawancara dan observasi, peneliti bisa menggunakan sumber data

pendukung seperti: observasi terlibat (participant obervation), dokumen tertulis, arsip

dokumen sejarah, catatan resmi, catatan atau tulisan pribadi, dan gambar atau foto.

Tentu masing-masing cara itu akan menghasilkan bukti atau data yang berbeda, yang

selanjutnya akan memberikan pandangan (insights) yang berbeda pula mengenai

fenomena yang diteliti. Berbagai pandangan itu akan melahirkan keluasan

pengetahuan untuk memperoleh kebenaran handal.

2. Triangulasi Metode

Triangulasi metode dilakukan dengan cara membandingkan informasi atau

data dengan cara yang berbeda. Dalam penelitian kualitatif, peneliti menggunakan

metode wawancara, obervasi, dan survei. Untuk memperoleh kebenaran informasi

yang handal dan gambaran yang utuh mengenai informasi tertentu, peneliti bisa

menggunakan metode wawancara bebas dan wawancara terstruktur atau peneliti

menggunakan wawancara dan obervasi atau pengamatan untuk mengecek

kebenarannya. Selain itu, peneliti juga bisa menggunakan informan yang berbeda

untuk mengecek kebenaran informasi tersebut. Melalui berbagai perspektif atau

pandangan diharapkan diperoleh hasil yang mendekati kebenaran. Karena itu,

triangulasi tahap ini dilakukan jika data atau informasi yang diperoleh dari subjek

Page 51: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

37

atau informan penelitian diragukan kebenarannya. Dengan demikian, jika data itu

sudah jelas, misalnya berupa teks atau naskah/transkrip film, novel dan sejenisnya,

triangulasi tidak perlu dilakukan. Namun demikian, triangulasi aspek lainnya tetap

dilakukan.

3. Triangulasi teori

Triangulasi teori yaitu hasil akhir penelitian kualitatif berupa sebuah rumusan

informasi atau thesis statement. Informasi tersebut selanjutnya dibandingkan dengan

perspektif teori yang relevan untuk menghindari bias individual peneliti atas temuan

atau kesimpulan yang dihasilkan. Selain itu, triangulasi teori dapat meningkatkan

kedalaman pemahaman asalkan peneliti mampu menggali pengetahuan teoretik

secara mendalam atas hasil analisis data yang telah diperoleh.

Page 52: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

38

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

1. Gambaran Umum Desa Barugaia

a. Letak Monografi Desa Barugaia

Desa Barugaia Kecamatan Bontomanai sejak dahulu telah berdiri Desa

Barugaia yang terletak di pesisir pantai. Kemudian terbagi atas beberapa dusun yaitu

Dusun Ujung Bori, Dusun Joong, Dusun Tulang, Dusun Pajalaia. Adapun batas

wilayah Desa Barugia adalah:

1) Sebelah Utara: Desa Mekar Indah dan Kohala Kecamatan Buki

2) Sebelah Selatan: Desa Parak Kecamatan Bontomanai

3) Sebelah Timur: Desa Polebunging dan Mare-mare Kec. Bontomanai

4) Sebelah Barat: Laut Flores

Barugaia adalah tempat salah satu titik keramaian dengan luas pemukimannya

± 155 Ha, Luas perkebunan 15 Ha, luas kuburan 4.5 Ha, luas perkantoran 1 Ha, luas

prasarana umumnya yang lainnya adalah 1.45 Ha. Desa Barugaia adalah desa yang

terletak di Kecamatan Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar. Jarak dari desa ke

kecamatan adalah 3.5 km dan dari ibukota kabupaten adalah 10 km. Sebelah selatan

berbatasan dengan Desa Parak, sebelah timur berbatasan dengan Desa Polebunging,

sebelah Barat berbatasan dengan Laut Flores, dan sebelah utara berbatasan dengan

Page 53: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

39

Bontolempangan. Desa Barugaia memiliki luas daerah atau wilayah peruntukan lahan

terdiri dari: tanah kering 235,5 km, kebun tanah 27,46 km dan tanah keperluan

fasilitas umum 25,6 km.

b. Sarana dan Prasarana

Desa Barugaia adalah desa yang termasuk kategori desa yang mandiri atau

desa berkembang. Desa Barugaia mulai menggunakan dan memanfaatkan potensi

fisik dan nonfisik yang dimilikinya tetapi masih kekurangan sumber keuangan atau

dana. Tetapi masyarakat atau warga desa memiliki banyak kreativitas yang dimana,

memiliki sekelompok organisasi yang dinamakan dasawisma. Dasawisma tersebut

merupakan perkumpulan ibu-ibu yang memiliki kreativitas yang tinggi.

Mereka mendaur ulang plastik untuk dijadikan bahan kerajinan tangan

contohnya yaitu bunga yang terbuat dari botol, tempat tisu yang terbuat dari pasir dan

cangkang kerang, tempat lilin dari kerang, keranjang minuman terbuat dari kemasan

teh gelas, dan lain-lain. Sebagian juga masyarakatnya bermata pencaharian utama

sebagai nelayan. Budaya gotong royong di Desa Barugaia masih terbina dengan baik.

Instansi-instansi pemerintah dan BUMN menjalankan program-program pemerintah

di Kecamatan. Adapun distribusi pegawai di beberapa instansi pemerintah dan

BUMN dan Pegawai banyak terkonsentrasi pada PLTA, Polsek, Koramil, Kantor

Camat, juga Puskesmas.

Page 54: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

40

c. Penggunaan Lahan dan Potensi Sumber Daya Alam

1) Luas Wilayah Menurut Penggunaan

Adapun data luas wilayah menurut penggunaan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1

Luas Wilayah Menurut Pengguna

Luas Pemukiman 155 Ha

Luas Persawahan -

Luas Perkebunan 15 Ha

Luas Pekarangan 5 Ha

Luas Taman -

Perkantoran 1 Ha

Luas Pekuburan 4,5 Ha

Luas Prasarana Lainnya 1,45 Ha

Sumber: Data Desa Barugaia, 2018 (diolah).

2) Jenis dan Luas Tanah

Adapun data jenis dan luas tanah adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2

Jenis dan Luas Tanah

TANAH KERING LUAS Tegal/Ladang 155 Ha Pemukiman 5 Ha Pekarangan -

Sumber: Data Desa Barugaia, 2018 (diolah). TANAH BASAH LUAS

Tanah Rawa 2 Ha Pasang Surut -

Lahan Gambut - 3) Potensi Sumber Daya Alam

Page 55: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

41

Adapun data potensi sumber daya alam adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3

Potensi Sumber Daya Alam

Perkebunan 7,5 Ha

Kelapa, jeruk, mangga, papaya, belimbing, pisang, jeruk nipis, jambu air, nangka. kedondong.

Peternakan 2 Ha Sapi, kerbau, ayam kampung, bebek, kambing, kucing

Perikanan 3 Ha

Tenggiri, pari, cumi, gurita, sarden, baronang, sunu, udang/lobster, bandeng, tembang. kepiting.

Sumber: Data Desa Barugaia, 2018 (diolah).

4) Potensi Pariwisata

Adapun data potensi pariwisata adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4

Potensi Pariwisata

Area Luas Tingkat Pemanfaatan

Laut 200 M Aktif

Pantai 200 M Aktif

Hutan Khusus 1100 M Aktif

Padang Savana 200 M Pasif

Page 56: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

42

d. Kependudukan

1) Berdasarkan Gender

Adapun data kependudukan berdasarkan gender adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5 Berdasarkan Gender

Laki-Laki 723 Orang

Perempuan 893 Orang

Total Penduduk 1616 Orang

Jumlah Kepala Keluarga 405 Kepala Keluarga

Sumber: Data Desa Barugaia, 2018 (diolah).

2) Berdasarkan Umur

Adapun data kependudukan berdasarkan umur adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6

Berdasarkan Umur

Rentang Umur Jumlah

(Jiwa)

LK PR

0-15 Tahun 544 233 311

16-24 Tahun 402 158 244

25-60 Tahun 534 293 241

>60 Tahun 136 39 97

Total 1616 723 893

Sumber: Data Desa Barugaia, 2018 (diolah).

3) Berdasarkan Pekerjaan

Adapun data kependudukan berdasarkan pekerjaan adalah sebagai berikut:

Page 57: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

43

Tabel 4.7

Berdasarkan Pekerjaan

Jenis Pekerjaan Laki-laki Perempuan

PNS 30 34 Pengrajin-Industri Rumah Tangga

1 22

Peternak 17 2 Nelayan 50 - Montir 5 - TNI 6 - POLRI 3 - Pensiunan PNS/TNI/POLRI

35 30

Pengusaha Kecil dan Menengah

11 20

Dukun Kampung Terlatih

1 -

Sumber: Data Desa Barugaia, 2018 (diolah).

2. Gambaran Usaha Pengolahan Kopra

Prospek agribisnis kelapa sangat baik dan mempunyai peluang yang tinggi

dalam rangka memberdayakan ekonomi rakyat dan mensejahterahkan masyarakat

terutama di Negara berkembang yang selalu berupaya meningkatkan sumber daya

alam secara lestari dan berkelanjutan. Kabupaten Kepulauan Selayar merupakan salah

satu penghasil kopra terbesar di Indonesia. Luas area di seluruh kecamatan mencapai

19.952 hektar dan produksi kelapa tahun 2016 sebesar 27.096,95 ton. Di Kecamatan

Bontomanai, yang ikut serta dalam rantai pemasaran kopra yaitu petani produsen

kopra dan pedagang pengumpul. Pengelola kopra terbagi dua saluran pemasaran,

yaitu saluran 1: Petani ke pedagang pengumpul ke pabrik atau saluran 2 : petani ke

pabrik pengolah minyak.

Page 58: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

44

Sebagian besar petani di Desa Barugaia (60%) menggunakan saluran 1 untuk

memasarkan kopra, sedangkan sisanya (40%) menggunakan saluran 2. Hal ini terjadi

karena sebagian petani tidak mampu menyediakan biaya pemasaran yang

menyediakan biaya transportasi dan biaya tenaga kerja langsung. Pada umumnya,

petani produsen menjual hasilnya secara sendiri, tidak ada kordinasi dari petani lain.

Sedangkan harga lebih ditentukan oleh pihak pengumpul.

Kopra ditingkat petani berasal dari kelapa yang sudah dipanen dari kebun

sendiri kemudian dilansir dan dikumpulkan di gudang penyimpanan. Kemudian

kelapa tersebut di proses dari tahap pengelupasan dari sabut, lalu kelapa dibelah jadi

dua bagian lalu dikeringkan di atas bara api atau dijemur dibawah sinar matahari

selama kurang lebih 1-2 hari. Setelah itu kelapa dicungkil kemudian dipotong kecil

lalu dimasukkan kedalam karung kemasan berisi 50 kg untuk kemudian dijual ke

pabrik maupun melalui pedagang pengumpul. Adapun peralatan dan bahan yang

digunakan pada kegiatan produksi ini yaitu berupa baji, alat pencungkil, parang, dan

tikar.

Pengolahan kelapa menjadi kopra dibutuhkan waktu dan biaya yang mahal.

Hal ini menyebabkan kebanyakan petani kopra melaksanakan kegiatan pengolahan

kopra dengan baik seperti menjemur dibawah sinar matahari maupun pengasapan.

Kopra yang bermutu tinggi harus dalam keadaan kering dan bersih. Sebagian besar

pengolah usaha kopra di Desa Barugaia, Kecamatan Bontomanai, Kabupaten

Kepulauan Selayar melakukan pengolahan kelapa menjadi kopra tanpa melanjutkan

ke proses pengolahan minyak kelapa. Petani mengolah 2-3 biji untuk menghasilkan 1

Page 59: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

45

kg kopra. Pada aspek pemasaran, untuk harga kopra kering, dijual dengan harga rata-

rata Rp. 6.500/kg yang dikemas dalam karung kemasan 50 Kg/karung.

Pemilihan objek berupa pengolahan kopra juga merupakan tantangan baru

sebab belum ada penelitian terpublikasi yang meneliti hal serupa. Penelitian-

penelitian sebelumnya berfokus pada usaha badan, sedangkan penelitian mencoba

untuk menyasar usaha kopra yang umumnya dilakukan oleh perorangan. Inilah yang

menjadi kebaruan penelitian yang membedakan dengan penelitian sebelumnya.

Tujuannya pun lebih spesifik karena berangkat dari tidak stabilnya harga kopra dan

diharapkan mampu memberikan tekanan terhadap ketidakstabilan harga tersebut.

B. Pembahasan

1. Perlakuan Akuntansi dengan Metode Variable Costing dan Full Costing

pada Penentuan Harga Pokok Produksi Pengolahan Kopra

Usaha pengolahan kopra sudah sejak lama menjadi pekerjaan yang banyak

digeluti di Kabupaten Kepulauan Selayar. Hal ini sesuai dengan topografi wilayah

Selayar yang memang dimaksimalkan untuk menanam pohon kelapa yang menjadi

komoditi unggulan. Namun, dalam perkembangannya usaha pengolahan kopra ini

mengalami pasang surut dikarenakan harga yang tidak stabil. Sebagaimana

diungkapkan oleh Ibu Nurtia yang telah enam tahun menggeluti bidang ini;

“Dari tahun 2018 itu kita rugi dek. Mau dijual langsung dalam bentuk kelapa, murah. Dijual dalam bentuk kopra murah tongji juga. Itu waktu 2018 harga per bijinya kelapa itu sekitar seribu lima ratus per biji, kalo kopranya masih harga enam ribuan per kilo. Ini di 2019 bijinya tinggal tujuh ratus rupiah, kopranya tinggal tiga ribu rupiah per kilo.”

Page 60: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

46

Lain halnya dengan Ibu Hadrawati yang telah menggeluti usaha ini selama

kurang lebih sepuluh tahun;

“Memang itu harga kopra harga kelapa naik turunki dek, tapi Alhamdulillah masih bisa ja untung. Tapi begitumi turun keuntungannya ceritanya. Ditekniki mami, dikasi turunki gajinya pekerjanya juga biar seimbangi sama harga kopra.”

Dalam kesempatan terpisah, Muh. Akbar menyatakan bahwa usaha kopranya masih

tergolong lancar meskipun terjadi pasang surut harga;

“Alhamdulillah saya masih bisaji ku dapat bersih itu sebulan sampe empat juta”

Ibu Sundiara yang telah menjadi pengusaha kopra sejak tahun 1983

menuturkan hal yang kurang lebih senada dengan Muh. Akbar, bahwa usahanya

masih bisa eksis ditengah pasang surut harga yang terjadi;

“Ya kan saya lama ma nak jadi pengusaha kopra, dari duluji. Saya sekarang itu Alhamdulillah bisami ku dapat dua belas juta per bulan dari ini usahaku.”

Merujuk kepada apa yang telah disampaikan oleh para informan tentu punya alasan

tersendiri. Apa yang dikatakan oleh informan terkait sebenarnya telah dijelaskan

dalam teori pengukuran yang digagas Campbell pada 1997, di mana pengukuran

adalah penetapan angka-angka atau informasi yang menggambarkan suatu keadaan.

Keadaan yang digambarkan di sini adalah harga kopra yang tidak stabil yang diukur

dari perubahan harga dan jumlah pendapatan yang diraup pengusaha kopra.

Penentuan pengukuran ini sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Godfrey et. al.

(2010) bahwa penilaian laba adalah langkah pertama dalam menganalisis kondisi

Page 61: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

47

ekonomi dari perspektif akuntansi. Hal ini pun relevan dengan tujuan penelitian ini

yang berorientasi pada pengukuran biaya berdasarkan analisis akuntansi biaya. Lantas

apa yang sebenarnya membuat perbedaan penghasilan ditengah-tengah pasang surut

harga kopra?. Dalam kajian akuntansi biaya, kita mengenal dua model perhitungan

biaya produksi yang nantinya akan menjadi dasar penentu harga jual kopra itu sendiri.

Berikut disajikan perhitungan harga pokok produksi kopra dengan menggunakan

metode Variable costing.

a) Usaha Kopra Ibu Nurtia

Dalam wawancara yang dilakukan, Ibu Murtia menguraikan beberapa data

terkait dengan usaha kopranya sebagai berikut:

Penghasilan per bulan tahun 2019 Rp 1.500.000,-

Penghasilan per bulan tahun 2018 Rp 4.700.000,-

Harga kelapa per biji 2018 Rp 700

Harga kelapa per biji 2019 Rp 1.500

Harga kopra per kg tahun 2019 Rp 3.300

Harga kopra per kg tahun 2018 Rp 6.500

Gaji karyawan Rp 150/biji

Biaya transport Rp 5000/karung

Page 62: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

48

Perhitungan Variabel costing:

Biaya Bahan Baku (Rp 1.500 x 1.000 biji) Rp 1.500.000

BTKL (Rp 150 x 1.000) Rp 150.000

Biaya Overhead Pabrik Rp 150.000

Harga Pokok Produksi Rp 1.800.000

Pendapatan (Rp 1.000 x 6.500) Rp 6.500.000

Dik; HPP (Rp 1.800.000)

Laba Rp 4.700.000

Jurnal Transaksi:

Biaya Bahan Baku Rp 1.500.000

BTKL 150.000

Biaya Overhead Pabrik 150.000

Harga Pokok Produksi Rp 1.800.000

Harga Pokok Produksi Rp 1.800.000

Keuntungan Penjualan (Kotor) 4.700.000

Pendapatan Rp 6.500.000

b) Usaha Kopra Ibu Hadrawati

Data-data yang diuraikan oleh ibu Hadrawati sebagai berikut :

Harga kelapa per biji tahun 2019 Rp 800

Harga kelapa per biji tahun 2018 Rp 1.000

Harga Kopra per kg tahun 2019 Rp 3.300

Harga Kopra per kg tahun 2018 Rp 5.000

Page 63: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

49

Gaji karyawan Rp 100/biji

Perhitungan variabel costing:

Biaya Bahan Baku (Rp 1.000 x 1.000 biji) Rp 1.000.000

BTKL (Rp 100 x 3 x 1.000) Rp 300.000

Biaya Overhead Pabrik Rp 200.000

Harga Pokok Produksi Rp 1.500.000

Pendapatan (Rp 1.000 x 5.000) Rp 5.000.000

Dik; HPP (Rp 1.500.000)

Laba Rp 3.500.000

Jurnal Transaksi:

Biaya Bahan Baku Rp 1.000.000 BTKL 300.000 Biaya Overhead Pabrik 200.000

Harga Pokok Produksi Rp 1.500.000

Harga Pokok Produksi Rp 1.500.000

Keuntungan Penjualan (Kotor) 3.500.000

Pendapatan Rp 5.000.000

c) Usaha Kopra Muh. Akbar

Data-data yang diuraikan oleh bapak Akbar sebagai berikut:

Harga kelapa per biji tahun 2018 Rp 900

Panen dalam 3 bulan = 20.000 biji kelapa

Panen dalam 1 Tahun = 80.000 biji kelapa

Page 64: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

50

Biaya transport Rp 1.200.000

Pendapatan Rp 4.000.000/bulan

Perhitungan variabel costing:

Biaya Bahan Baku (Rp 900 x 6.500 biji) Rp 5.850.000

BTKL (Rp 100 x 1.000) Rp 1.000.000

Biaya Overhead Rp 2.000.000

Harga Pokok Produksi Rp 8.850.000

Pendapatan (Rp 1.977 x 6.500) Rp 12.850.000

Dik; HPP (Rp 8.850.000)

Laba Rp 4.000.000

Jurnal Transaksi:

Biaya Bahan Baku Rp 5.850.000

BTKL 1.000.000

Biaya Overhead Pabrik 2.000.000

Harga Pokok Produksi Rp 8.850.000

Harga Pokok Produksi Rp 8.850.000

Keuntungan Penjualan (Kotor) 4.000.000

Pendapatan Rp 12.850.000

d) Usaha Kopra Ibu Sundiara

Data-data yang diuraikan oleh Ibu Sundiara adalah sebagai berikut:

Keuntungan: Rp 12.000.000/bulan

Transport untuk mobil besar: Rp 600.000 dan mobil K\kecil: Rp 350.000

Page 65: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

51

Gaji Karyawan Rp 135.000/orang

Perhitungan variabel costing:

Biaya bahan Baku (Rp 2.500 x 6.500 biji) Rp 16.250.000

BTKL (Rp 135.000 x 20) Rp 2.700.000

Biaya Overhead Rp 5.000.000

Harga Pokok Produksi Rp 23.950.000

Pendapatan (Rp 6.500 x 6.500 Biji) Rp 42.250.000

Dik; HPP (Rp 23.950.000)

Biaya Transport (Rp 3.000.000)

Biaya Lain-lain (Rp 3.300.000)

Laba Rp 12.000.000

Jurnal Transaksi:

Biaya Bahan Baku Rp 16.250.000 BTKL 2.700.000 Biaya Overhead Pabrik 5.000.000

Harga Pokok Produksi Rp 23.950.000

Harga Pokok Produksi Rp 23.950.000

Biaya Transport 3.000.000

Biaya Lain-lain 3.300.000

Keuntungan Penjualan (Kotor) 12.000.000

Pendapatan Rp 42.250.000

Pada dasarnya perhitungan biaya menggunakan metode variabel costing

adalah untuk mendapatkan gambaran detail mengenai apa saja yang menjadi sumber-

sumber biaya yang kemudian diperhitungkan ke dalam total biaya sebagai bahan

Page 66: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

52

pertimbangan penentuan harga pokok produksi suatu komoditi (Hansen dan Mowen,

2009; dan Purawow, 2013). Sedangkan pada metode full costing adalah dengan

menyelesaikan seluruh rangkaian proses produksi hingga akhir lalu menaksir margin

harga jual dengan keuntungan sesuai dengan proyeksi ataupun berdasarkan

pengalaman pemilik usaha (Mulyadi, 2012: 18). Untuk perhitungan harga pokok

produksi sendiri, kedua metode ini sama-sama menghitung biaya bahan baku, biaya

tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Yang membedakannya adalah

bahwa pada metode full costing yang adalah dengan menghitung dua biaya overhead

yakni biaya overhead variabel dan juga overhead tetap. Salah satu contoh biaya

overhead tetap adalah depresiasi peralatan dan mesin, yang dihitung setelah produk

terjual. Berikut disajikan contoh perhitungan harga pokok produksi dengan metode

full costing:

a) Usaha Kopra Ibu Nurtia

Dalam wawancara yang dilakukan, Ibu Murtia menguraikan beberapa data

terkait dengan usaha kopranya sebagai berikut:

Penghasilan per bulan tahun 2019 Rp 1.500.000,

Penghasilan per bulan tahun 2018 Rp 4.700.000,-

Harga kelapa per biji 2019 Rp 700

Harga kelapa per biji 2018 Rp 1.500

Harga kopra per kg tahun 2019 Rp 3.300

Harga kopra per kg tahun 2018 Rp 6.500

Page 67: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

53

Gaji karyawan Rp 150/biji

Biaya transport Rp 5000/karung

Biaya Depresiasi Peralatan Rp 500.000

Perhitungan Full costing:

Biaya Bahan Baku (Rp 1.500 x 1.000 biji) Rp 1.500.000

BTKL (Rp 150 x 1.000) Rp 150.000

Biaya Overhead Rp 150.000

Harga Pokok Produksi Rp 1.800.000

Pendapatan (Rp 1.000 x 6.500) Rp 6.500.000

Dik; HPP (Rp 1.800.000)

Biaya Dep. Peralatan (Rp 500.000)

Laba Rp 4.200.000

Jurnal Transaksi:

Biaya Bahan Baku Rp 1.500.000

BTKL 150.000

Biaya Overhead Pabrik 150.000

Harga Pokok Produksi Rp 1.800.000

Harga Pokok Produksi Rp 1.800.000

Biaya Dep. Peralatan 500.000

Keuntungan Penjualan (Kotor) 4.200.000

Pendapatan Rp 6.500.000

Page 68: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

54

b) Usaha Kopra Ibu Hadrawati

Dalam wawancara yang dilakukan, data-data yang diuraikan oleh Ibu

Hadrawati adalah sebagai berikut :

Harga kelapa per biji tahun 2019 Rp 800

Harga kelapa per biji tahun 2018 Rp 1.000

Harga Kopra per kg tahun 2019 Rp 3.300

Harga Kopra per kg tahun 2018 Rp 5.000

Gaji karyawan Rp 100/biji

Perhitungan Full Costing:

Biaya bahan Baku (Rp 1.000 x 1.000 biji) Rp 1.000.000

BTKL (Rp 100 x 3 x 1.000) Rp 300.000

Biaya Overhead Rp 200.000

Harga Pokok Produksi Rp 1.500.000

Pendapatan (Rp 1.000 x 5.000) Rp 5.000.000

Dik; HPP (Rp 1.500.000)

Biaya Dep. Peralatan (Rp 300.000)

Laba Rp 3.200.000

Jurnal Transaksi:

Biaya Bahan Baku Rp 1.000.000

BTKL 300.000

Biaya Overhead Pabrik 200.000

Harga Pokok Produksi Rp 1.500.000

Harga Pokok Produksi Rp 1.500.000

Biaya Dep. Peralatan 300.000

Keuntungan Penjualan (Kotor) 3.200.000

Page 69: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

55

Pendapatan Rp 5.000.000

c) Usaha Kopra Muh. Akbar

Dalam wawancara yang dilakukan, adapun data-data yang diuraikan oleh

Bapak Akbar adalah sebagai beikut:

Harga kelapa per biji tahun 2018 Rp 900

Panen dalam 3 bulan = 20.000 biji kelapa

Panen dalam 1 Tahun = 80.000 biji kelapa

Biaya transport Rp 1.200.000

Pendapatan Rp 4.000.000/bulan

Perhitungan Full Costing:

Biaya Bahan Baku (Rp 900 x 6.500 biji) Rp 5.850.000

BTKL (Rp 100 x 1.000) Rp 1.000.000

Biaya Overhead Rp 2.000.000

Harga Pokok Produksi Rp 8.850.000

Pendapatan (Rp 1.977 x 6.500) Rp 12.850.000

Dik; HPP (Rp 8.850.000)

Biaya Dep. Peralatan (Rp 400.000)

Laba Rp 3.600.000

Jurnal Transaksi:

Biaya Bahan Baku Rp 5.850.000

BTKL 1.000.000

Biaya Overhead Pabrik 2.000.000

Harga Pokok Produksi Rp 8.850.000

Harga Pokok Produksi Rp 8.850.000

Page 70: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

56

Biaya Dep. Peralatan 400.000

Keuntungan Penjualan (Kotor) 3.600.000

Pendapatan Rp 12.850.000

d) Usaha Kopra Ibu Sundiara

Data-data yang diuraikan oleh Ibu Sundiara adalah sebagai berikut:

Keuntungan: Rp 12.000.000/bulan

Transport Mobil Besar: Rp 600.000 dan Mobil Kecil: Rp 350.000

Gaji Karyawan Rp 135.000/orang

Perhitungan Full Costing:

Biaya bahan Baku (Rp 2.500 x 6.500 biji) Rp 16.250.000

BTKL (Rp 135.000 x 20) Rp 2.700.000

Biaya Overhead Rp 5.000.000

Harga Pokok Produksi Rp 23.950.000

Pendapatan (Rp 6.500 x 6.500 Biji) Rp 42.250.000

Dik; HPP (Rp 23.950.000)

Biaya Dep. Peralatan (Rp 2.000.000)

Biaya Transport (Rp 3.000.000)

Biaya Lain-lain (Rp 3.300.000)

Laba Rp 10.000.000

Jurnal Transaksi:

Biaya Bahan Baku Rp 16.250.000

BTKL 2.700.000

Biaya Overhead Pabrik 5.000.000

Page 71: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

57

Harga Pokok Produksi Rp 23.950.000

Harga Pokok Produksi Rp 23.950.000

Biaya Dep. Peralatan 2.000.000

Biaya Transport 3.000.000

Biaya Lain-lain 3.300.000

Keuntungan Penjualan (Kotor) 10.000.000

Pendapatan Rp 42.250.000

Perbedaan penentuan harga pokok produksi dengan metode variable costing

dan full costing terletak pada komponen biaya yang diakumulasikan, yakni di mana

pada metode full costing juga memperhitungkan Biaya Overhead Pabrik Tetap

seperti beban-beban penyusutan (Hasan, 2017). Dampak yang ditimbulkan adalah

berkurangnya tingkat laba kotor yang tentunya akan mempengaruhi tingkat laba

keseluruhan yang akan diterima (Wulandari, 2013). Namun, masalah penerapan

kedua metode bagi pelaku usaha kopra adalah terkait dengan penentuan harga jual

kopra itu sendiri. Hal ini dikarenakan penentuan harga jual dikendalikan oleh pihak

pembeli kopra. Hal ini tentu tidak relevan dengan teori pengukuran yang digagas

Godfrey (1997) di mana pengukuran yang dilakukan harus didasari atas kesepakatan

bersama. Ditambah lagi pemahaman masyarakat tentang kedua metode yang masih

lemah membuat perlakuan akuntansi HPP ini menjadi terkendala untuk

diimplementasikan. Padahal, pengukuran sangat penting dilakukan karena dengan

mengukur suatu objek, maka kita dapat mengetahui nilai suatu objek sehingga dapat

Page 72: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

58

menjadi acuan untuk dapat menentukan kebijakan yang berkaitan dengan objek

tersebut (Suwardjono, 2010).

Di sisi lain, penggunaan kedua metode ini sebenarnya membuka kesempatan

bagi masyarakat untuk mengetahui detail biaya yang dikeluarkan secara maksimal

agar dapat melakukan negosiasi dengan pihak pembeli nantinya. Sebagaimana yang

disampaikan oleh para informan yang sekaligus menyampaikan harapannya terkait

dengan usaha yang mereka geluti:

Ibu Nurtia;

“Anu di’ biar itu kita ongkos mesinga semua nu hitung tong di’? Begitumi itu kapang di perusahaan besarka carana hitung ongkosna semua.”

“Ya semoga ada perhatian lebihnya pemerintah sama pengusaha kopra kodong, kasian kita kalo harga begini terus. Ini tongmi penghasilan utama ta kita.”

Ibu Hadrawati;

“Baguski yang nu bilang dihitung semuai itu biar biaya yang kecil-kecilna cuman kita itu itumi kodong kurangi sekolahya, jadi begitu mami langsung mami dihitung semua sesuai yang ditauka.”

“Mudah-mudahan stabil mi harga kopraya dek, ituji harapannya petani kopra. Ini anak-anak butuh uang sekolah tiap hari baru harga kopra begini.”

Bapak Muh. Akbar;

“Baguski sebenarnya kalo ada pelatihan tentang itu metodenya biar kita ini pengusaha-pengusaha kecil bertambah pengetahuan ta soal begitu-begituan kodong.”

“Harapan saya tentunya kalo ada model seperti yang adek bilang tentunya kami berharap ada tindak lanjut berupa pelatihan dan pembinaan ya. Sayang kalo sudah dikasi tau tapi nda dikasi ajar bagaimana cara kerjanya toh”

Page 73: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

59

Ibu Sundiara;

“Saya ini sudah lama usaha kopra dek, Alhamdulillah untung terus jeka. Dengan adanya metode yang nu tawarkan, itu kan sebenarnya untuk membantu kami para pengusaha. Bisa diterapkan tapi disesuaikan juga dengan kebutuhannya masyarakat biar gampang dipake ceritanya.”

“Ini sebenarnya usaha yang strategis sekali tapi masih kurang perhatian pemerintah. Kalo untuk saya yang alhamdulillah sudah besar, ndada masalah. Tapi mereka yang masih skala kecil kodong masih setengah mati. Semoga pemerintah punya langkah jitu untuk tangani ini permasalahan.”

Berdasarkan pernyataan-pernyataan para pelaku usaha tersebut, diketahui

bahwa para pelaku usaha kopra tidak mengklasifikasian biaya secara detail

sebagaimana yang seharusnya sesuai dengan yang ada pada metode variable costing

maupun full costing. Disisi lain, semua informan antusias dengan metode yang

ditawarkan oleh peneliti. Mereka juga memberikan masukan-masukan agar kiranya

dilakukan pelatihan agar metode variable costing dan full costing ini dapat

diimplementasikan oleh pelaku usaha kopra.

2. Perbandingan Metode Variabel Costing dan Full Costing dalam Penentuan

Harga Pokok Produksi Pengolahan Kopra

Kedua metode penentuan ini dipakai untuk menentukan harga pokok

produksi. Tentu ada perbedaan mendasar dari kedua metode ini, sebagaimana yang

dijelaskan oleh Wulandari dkk. (2013) dalam penelitiannya berikut ini;

Page 74: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

60

a) Perhitungan Harga Pokok Produksi Yang berbeda

Menurut perhitungannya kedua metode ini sama-sama mengikutsertakan

bahan baku, beban tenaga kerja langsung dan beban overhead pabrik. Perbedaannya

untuk metode full costing menggunakan beban overhead pabrik tetap dan variable

sedangkan variable costing hanya mengikutsertakan beban overhead variable

saja. Beban overhead pabrik sendiri merupakan biaya produksi yang tidak

termasuk dalam bahan baku dan beban tenaga kerja langsung.

Menurut perilakunya ada dua golongan beban overhead pabrik yakni

overhead pabrik tetap dan variable. Beban overhead pabrik tetap ialah biaya yang

tidak berubah meskipun terjadi perubahan dalam volume produksi. Contoh dari

beban overhead pabrik tetap ini ialah beban depresiasi mesin. Beban overhead

pabrik variable ialah biaya overhead pabrik yang berubah sebanding dengan

volume kegiatannya. Salah satu contoh beban overhead pabrik variable ialah beban

untuk packaging produk, bahan yang melekat langsung pada produk namun hanya

sepersekian persen saja digunakan dalam produk.

b) Pelaporannya Pada Laporan Laba Rugi

Dari segi pelaporannya juga berbeda antara metode full costing dan variable

costing. Jika menggunakan metode full costing biaya overhead akan dilaporkan jika

produk sudah terjual. Untuk metode variable costing baik produk terjual atau tidak

maka biaya overhead akan tetap dilaporkan sehingga pos pendapatan akan

berkurang.

Page 75: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

61

c) Perlakukan Biaya Periode

Dalam metode full costing biaya periode dianggap sebagai biaya yang tidak

berhubungan dengan biaya produksi namun tetap mengurangi laba perusahaan.

Biaya periode menurut metode variable costing ikut dibebankan dalam produksi.

Berdasarkan perbedaan-perbedaan yang telah dijelaskan, Ada beberapa

kelemahan dan kelebihan yang bias disimpulkan jika menggunakan metode full

costing. Untuk kelebihannya sendiri bisa anda simak sebagai berikut:

a) Menampilkan biaya overhead sesungguhnya sebab mengandung dua jenis

biaya overhead yakni tetap dan variable.

b) Metode ini mampu menunda pembebanan biaya overhead saat produk

belum laku terjual.

c) Pembebanan biaya overhead atas barang yang belum laku bisa dialihkan

untuk mengurangi atau menambah harga pokok dalam persediaan.

Selain keunggulan diatas ternyata metode full costing juga punya beberapa

kelemahan. Metode full costing membuat harga jual anda menjadi lebih tinggi

ketimbang memakai variable costing.

Metode variable costing juga memiliki manfaatnya sendiri. Beberapa

manfaat metode variable costing diantaranya:

a) Baik untuk pengusaha yang hendak melakukan perencanaan laba jangka

pendek.

Page 76: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

62

b) Biasa dipakai untuk pengendalian biaya sebab variable costing membagi

biaya tetap menjadi dua golongan yakni discretionary fixed cost dan

committed fixed cost.

c) Dapat dipakai sebagai referensi pengambilan keputusan untuk produk

khusus yang tidak membutuhkan order banyak seperti full costing.

Kelemahan dari metode variable costing juga lumayan banyak sebanding

dengan manfaat yang ia berikan. Pemisahaan discretionary fixed cost dan

committed fixed cost sulit untuk dilakukan. Selain itu banyak yang beranggapan

bahwa metode ini tidak sesuai dengan prinsip akuntansi dan menyebabkan naik

turunnya laba karena adanya perubahan dalam penjualan. Variable Costing juga

tidak cocok diterapkan pada perusahaan musiman karena akan menyajikan kerugian

laba yang tidak normal. Dalam metode variable biaya overhead tetap tidak

dimasukkan sehingga nilai persediaan menjadi lebih rendah begitu pula modal

kerjanya. Biasanya metode full costing digunakan untuk kepentingan laporan

keuangan pihak eksternal dan variable costing ditujukan untuk pihak internal.

Untuk penggunaannya kita bisa memilih kedua metode tersebut disesuaikan dengan

kebutuhan. Kedua metode ini juga mendapat respon yang baik dari para informan

yang kemudian masing-masing menyampaikan harapan-harapannya;

Page 77: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

63

Tabel 4.8

Perbandingan Metode Full Costing dan Variable Costing

Full Costing Variabel Costing

Kelebihan Kekurangan Kelebihan Kekurangan

Menampilkan biaya overhead sesungguhnya

Biaya overhead yang diperhitungkan menjadi lebih tinggi

Baik untuk perencanaan laba jangka pendek

Pemisahan golongan biaya yang sulit dilakukan

Penundaan pembebanan biaya overhead

saat barang belum laku terjual

Harga pokok produksi meningkat

Digunakan untuk pengendalian biaya karena membagi dua jenis biaya

Banyak yang beranggapan bahwa metode ini tidak sesuai dengan prinsip akuntansi

Pengalihan beban overhead untuk menambah atau mengurangi harga pokok persediaan

Harga jual ikut meningkat karena untuk mengimbangi HPP yang besar

Sebagai referensi pengambilan keputusan untuk barang dengan intensitas pesanan kecil

Tidak cocok untuk diterapkan pada perusahaan musiman.

Page 78: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

64

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian bertujuan untuk Untuk mengetahui perlakuan akuntansi pada

metode variable costing dan metode full costing dalam perhitungan harga pokok

produksi pada usaha pengolahan kopra. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk

mengetahui perbandingan antara metode variable costing dan metode full costing

dalam perhitungan harga pokok produksi pada usaha pengolahan kopra. Merujuk

pada tujuan tersebut dan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka ada dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pada metode Variable costing menghitung biaya produksi kopra dengan

mengkalkulasikan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan

biaya overhead variable. Sedangkan pada metode full costing

mengkalkulasikan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan

biaya overhead tetap dan variable. Perbedaan komponen kalkulasi ini

mengakibatkan perbedaan pada jumlah laba kotor yang dihasilkan di mana

laba yang dihasilkan dari metode full costing akan lebih rendah dibanding

dengan menggunakan metode variable costing.

2. Metode variable costing kurang memberikan informasi biaya yang detail

karena hanya menghitung biaya overhead variabel dan mengesampingkan

Page 79: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

65

biaya overhead tetap. Sedangkan metode full costing memberikan

informasi yang detail terkait biaya yang dikeluarkan karena menghitung

biaya overhead tetap dan variabel dalam penentuan harga pokok produksi

dan harga jualnya.

B. Keterbatasan dan Saran Penelitian

Setiap penelitian tentu memiliki kekurangan dan keterbatasan tersendiri yang

tidak bias dihindari. Maka dari itu, wajib bagi peneliti untuk menyampaikan

keterbatasan/kekurangan yang ada agar dapat menjadi rujukann perbaikan ke

depannya. Keterbatasan/kekurangan tersebut sebagai berikut:

1. Informan kurang memahami pertanyaan-pertanyaan diajukan sehingga

membutuhkan subjektivisme peneliti yang lumayan tinggi.

2. Informan kurang bisa memberikan informasi terkait dengan biaya-biaya

yang mereka keluarkan sebab mereka hanya mengkalkulasi biaya secara

sederhana dan cenderung memperkirakan. Hal ini menjadi penghambat

bagi peneliti yang sejatinya harus mendapatkan data-data akurat untuk

dikalkulasikan dalam perlakuan akuntansi.

3. Penelitian ini dimaksudkan untuk meneliti harga pokok produksi dan

harga jual, namun relevansinya hanya ditekankan pada penentuan harga

pokok produksi. Ini disebabkan harga jual ditentukan oleh

pengumpul/pembeli sehingga masyarakat/pengusaha kopra tidak bisa

menentukan harga. Hal paling realistis adalah dengan melakukan

negosiasi atau menahan kopra untuk tidak dijual hingga harga kopra naik.

Page 80: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

66

Berangkat dari keterbatasan tersebut. Peneliti menyarankan beberapa saran

terkait dengan penelitian ke depannya sebagai berikut:

1. Diharapkan agar peneliti memiliki kemampuan untuk menyediakan

pertanyaan alternatif guna mendapatkan informasi yang akurat terkait

dengan tujuan penelitian agar tidak terjadi bias.

2. Penelitian yang disertai dengan pendekatan praktis agar masyarakat yang

menjadi narasumber/informan dapat memperoleh manfaat secara

langsung. Hal ini juga akan memberikan informasi yang lebih banyak

karena adanyan integrasi keilmuan yang diberikan peneliti kepada

narasumber.

3. Pemerintah diharapkan mencari solusi dan membantu para petani kopra

mengenai anjloknya harga kopra, yang mana mayoritas masyarakat

menggantungkan hidupnya sebagai petani kopra.

Page 81: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

67

Daftar Pustaka

Anita, Utcik. 2014. Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Sebagai Dasar Penetapan Harga Jual Produk Furniture ( Studi kasus pada PT. Hanin Designs Indonesia - Indonesian Legal Wood).

Atmadja, A. T. 2013. Pergulatan Metodologi dan Penelitian Kualitatif dalam Ranah Ilmu Akuntansi. Jurnal Akuntansi Profesi, 3(2): 122-141.

Batubara, Helmina. 2013. Penentuan Harga Pokok Produksi berdasarkan Metode Full

Costing pada Pembuatan Etalase Kaca dan Aluminium di UD Istana Aluminium Manado. Jurnal EMBA, 1(3): 1-12.

Budianto, J. dan D. Allorerung. 2003. Kelembagaan perkelapaan Prosiding Konferensi Nasional Kelapa. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Bogor. 1−9.

Campbell. Biologi Jilid 1. Edisi Lima. Erlangga: Jakarta. 1997.

Castanheira, L. G., dkk. Operational Result Throught Variable Costing: Agricultural and Poultry Production. International Journal of Food and Agricultural

Economics,2(3): 55-70.

Daljono. 2011. Akuntansi Biaya Penentuan Harga Pokok dan Pengendalian.

Semarang : Universitas diponegoro.

Desa Barugaia. 2018. Data-Data Desa. Olahan Peneliti: Kabupaten Kepulauan Selayar.

Garrison, R. H., E. W. Noreen, dan P. C. Brewer. Akuntansi Manajerial. Jilid Satu. Jakarta: Salemba Empat, 2006.

Gersil, Aydin dan Cevdet kayal. 2016. A Comparative Analysis of Normal Costing Method with Full Costing and Variable Costing in Internal Reporting. International Journal of Management, 7(3): 79-92.

Godfray, J., A. Hodgson, S. Holms, dan A. Tarca. 2010. Accounting Theory. John wiley & Sons: Australia.

Gunanto, Nanang Wahyu. 2015. Analisis Harga Pokok Produksi dengan Full Costing Method dalam Menetapkan Harga Jual Bola Plastik Pada UD. Bumi Putra. Skripsi. Universitas Dian Nuswantoro. Semarang.

Hansen dan Mowen. Akuntansi Manajerial, Edisi 8. Jakarta: Penerbit Salemba. 2009.

Hasan, M. Salim. 2015. Variable Costing and It Is Applications in Manufacturing Company. International Scholar Journal of Accounting and Finance, 1(1): 1-10.

Page 82: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

68

Hasnah. 2013. Penetapan Harga Jual dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi pada Rumah Makan Prasmanan Arhy di Makassar). Sripsi. UIN Alauddin. Makassar.

Hilal, Syamsul.2014. Konsep Harga dalam Islam (Telaah Pemikiran Ibnu Taimiyah). Jurnal ASAS, 6(1): 16-28.

Irfania, Yogi dan L. A. Diyani. 2016. Perbandingan Full Costing, Variable Costing terhadap HPP serta perhitungan titik impas UKM Tempe Papan mas. Jurnal

Mahasiswa Bina Insani, 1(1): 103-118.

Kementrian Agama RI. Al Quran dan Terjemahan. Jakarta: PT Sinergi Pustaka. 2012.

Komara, Bintang dan A. Sudarma. 2016. Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi dengan Metode Full Costing Sebagai Dasar Penetapan Harga Jual pada Cv Salwa Meubel. Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi, 5(9): 19-29.

Kumala, Diana. Jati., A. Rahman, dan A. Rasyidi. 2017. Penerapan Metode Full

Costing dalam Menentukan Perhitungan Harga Pokok Produksi Mesin Cuci Mobil Semi Otomatis pada PT Global Endo Teknik di Surabaya. Jurnal

Ekonomi Akuntansi, 3(3): 404-413.

Kuncoro, Mudrajat. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: Erlangga. 2014.

Lambajang, Amelia. A. A. 2013. Analisis Perhitungan Biaya Produksi Menggunakan Metode Variabel Costing PT. Tropica Cocoprima. Jurnal EMBA, 1(3): 673-683.

Lasena, Sitty Rahmi. 2013. Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi pada PT. Dimembe Nyiur Agripro. Jurnal EMBA, 1(3): 585-592.

Marghareta, Shinta 2013.Hubungan Pelaksanaan Sistem Kearsipan dengan Efektifitas Pengambilan Keputusan Pimpinan Universitas Pendidikan Indonesia. Skripsi.

Universitas Pendidikan Indonesia.

Mulyadi. Sistem Akuntansi. Salemba Empat. Jakarta. 2007

Mulyadi. Akuntansi Biaya Edisi Lima. Sekolah Manajemen: Yogyakarta. 2012.

Mulyadi. Akuntansi Biaya. Penerbit Aditya Media. Yogyakarta. 2009.

Nurhayati, Sri. 2011. Analisis Penentuan Harga Jual Batik pada UD. Tiga Dara dengan Menggunakan Perbandingan metode full costing dan variable costing. Skripsi. Universitas Gunadarma. Jakarta.

Popoko, Stefen. 2013. Pengaruh Biaya Pemasaran terhadap Tingkat Pendapatan Petani Kopra di Kecamatan Tobelo Selatan Kabupaten Halmahera Utara. Jurnal

UNIERA, 2(2): 80-91.

Page 83: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

69

Porawouw, Silvia. 2013. Analisis Perbandingan Metode Penentuan Harga Pokok Produksi pada PT. Bangun Wenang Beverages Co. Jurnal EMBA, 1(4): 1946-1952.

Putra, A. P., O. P. Pratama., T. D. Utama., dan E. N. Amalia. Measurement Theory.

Universitas Jember. 2012.

Rahardjo, Mudjia. 2010. Triangulasi dalam Penelitian Kualitatif. http://mudjiarahardjo.uin-malang.ac.id/materi-kuliah/270-triangulasi dalam-penelitian-kualitatif.html.

Rahmat, Pupu Saeful. 2009. Penelitian Kualitaif. Ekuilibrium, 5(8): 1-8.

Rahmawati, dan Halim Usman. 2014. Pengaruh Beban Kerja dan Pengalaman Auditor dalam Mendeteksi Kecurangan. Jurnal Akuntansi dan Investasi, 15(1): 68-79.

Rifqi, M. A. H. 2014. Analisis Full Costing dan Variabel Costing dalam Perhitungan Harga Pokok Produksi pada Usaha Moulding Karya Mukti Samarinda. eJournal

Ilmu Administrasi Bisnis, 2(2): 187-200.

Risdiani, Ratna. 2016. Analisis Harga Pokok Produksi Berdasarkan Metode Full

Costing Sebagai Dasar Penentuan Harga Jual.

Samsul, H. Nienik. 2013. Perbandingan Harga Pokok Produksi Full Costing dan Variable Costing untuk Harga Jual Cv. Pyramid. Jurnal EMBA, 1(3): 366-373.

Sari, Dian. Indah. 2018. Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode Harga Pokok Proses pada PT. Persada. Ejournal, 5(2): 163-170.

Setiadi, Pradana., David. P. E. Saerang, dan T. Runtu. 2014. Penentuan Harga Pokok Produksi dalam Penentuan Harga Jual pada CV. Minahasa Mantap Perkasa. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 14(2): 70-81.

Sudarsono, Ilham. 2013. Penentuan Harga Pokok Produksi Percetakan Sablon Otak Kanan Production di Yogyakarta. Journal Of Accounting, 2(2): 110-117.

Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. bandung. 2009.

Suwarjono. Teori Akuntansi Perekayasaan Laporan Keuangan , Edisi Ketiga. 2010.

Turukay, Marta. 2008. Analsisi Permintaan Ekspor Kopra Indonesia di Pasar dunia. Jurnal Agroforestri, 3(2): 134-140.

Utami, Hesti. Nurul, dan I. F.A. Firdaus. 2018. Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Perilaku Online Shopping: Perspektif Pemasaran Agribisnis. Jurnal Ecodemica,

2(1): 138-146.

Wijaya, Hengki. Prasetyo., Soetoro, dan Tito Hardianto. 2016. Analisis Saluran Pemasaran Kopra (Studi Kasus di Desa Sindangsari Kecamatan Cimerak Kabupaten Pangandaran).

Page 84: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

70

Wijaya, Yuke. Oktalina., dan L. Safitri. 2009. Analisis Pengendalian Biaya Produksi dan Pengaruhnya terhadap Laba Pabrik Penggilingan ( PP) Srikandi Palembang.

Wulandari, I. E., A. S. Kustono., N. C. yuliatri., dan M. Halim. 2013. Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi dengan Menggunakan Metode Full Costing pada Usaha Kecil Menengah pada Tape Handayani 82 Bodowoso. E-Jurnal

Pustaka Akuntansi, 1-5.

Wulandari, Siti. Abir. 2018. Kontribusi Pendapatan Usaha Kopra terhadap Pendapatan Rumah Tangga Petani di Kabupaten Tanjung Jabang Timur. Jurnal

Media Agri Bisnis,3(2): 82-89.

Wuriyani, Indari., dan Enceng Yana. 2017. Pengaruh Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode full costing terhadap Harga jual pada PT Totum Diba Ciwaringin Cirebon. Jurnal Edunomic, 5(1): 11-15.

Yanti, D., R,. Bakhs, dan D. Tangkesalu. 2015. Analisis Pendapatan dan Kelayakan Usaha Tani Kelapa di desa Malonas Kecamatan Dampelas Kabupaten donggala. Jurnal Agroland, 22(1): 76-85.

Page 85: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

LAMPIRAN 1

DOKUMENTASI

Page 86: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

DOKUMENTASI

Page 87: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN
Page 88: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN
Page 89: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

LAMPIRAN 2

SK

Page 90: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN
Page 91: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN
Page 92: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN
Page 93: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN
Page 94: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN
Page 95: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN
Page 96: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN
Page 97: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN
Page 98: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN
Page 99: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN
Page 100: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

LAMPIRAN 3

MANUSKRIP

Page 101: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

Nama Informan 1 : Ibu Nurtia

Usia : 36 Tahun

Lama Usaha : 12 Tahun

1. Bagaimana kondisi usaha kopra yang Ibu jalani selama tahun 2018 sampe 2019 ini?

Jawab:

“Dari tahun 2018 itu kita rugi dek. Mau dijual langsung dalam bentuk kelapa, murah. Dijual dalam bentuk kopra murah tongji juga. Itu waktu 2018 harga per bijinya kelapa itu sekitar seribu lima ratus per biji, kalo kopranya masih harga enam ratusan per kilo. Ini di 2019 bijinya tinggal tujuh ratus rupiah, kopranya tinggal tiga ratus rupiah per kilo.”

2. Biasanya Ibu bisa dapat penghasilan berapa per bulan pada tahun 2018 dibanding tahun 2019? Jawab: “Tahun 2018 itu masih bisa dapat sekitar 4,7 juta, sekarang 1,5 juta mami biasa dek.”

3. Biaya-biaya apa saja yang kiranya Ibu keluarkan dalam usaha kopra ini? Jawab:

Kelapa: Rp 1.500/biji Gaji karyawan: Rp 150/biji kelapa Biaya Transport: Rp 5000 per karung.

4. Apa pendapat Ibu terkait dengan metode yang saya tawarkan? Jawab:

“Anu di’ biar itu kita unanunya mesinga semua nu hitung tong di’? Begitumi itu kapang di perusahaan besarka carana hitung ongkosna semua.”

5. Apa harapan Ibu ke depannya terkait metode ataupun usaha kopra ini? Jawab:

“Ya semoga ada perhatian lebihnya pemerintah sama pengusaha kopra kodong, kasian kita kalo harga begini terus. Ini tongmi penghasilan utama ta kita.”

Page 102: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

Nama Informan 2 : Ibu Hadrawati

Usia : 40 Tahun

Lama Usaha : 10 Tahun

6. Bagaimana kondisi usaha kopra yang Ibu jalani selama tahun 2018 sampe 2019 ini?

Jawab:

“Memang itu harga kopra harga kelapa naik turunki dek, tapi Alhamdulillah masih bisa jka untung. Tapi begitumi turun keuntungannya ceritanya. Ditekniki mami, dikasi turunki gajinya pekerjayya juga biar seimbangi sama harga koprayya.”

7. Biasanya Ibu bisa dapat penghasilan berapa per bulan pada tahun 2018 dibanding tahun 2019? Jawab: “Nda menentu dek. Ya intinya rugika saya selama tahun 2018”

8. Biaya-biaya apa saja yang kiranya Ibu keluarkan dalam usaha kopra ini? Jawab:

Harga kelapa per biji tahun 2019 Rp 800

Harga kelapa per biji tahun 2018 Rp 1000

Harga Kopra per kg tahun 2019 Rp 3.300

Harga Kopra per kg tahun 2018 Rp 5.000

Gaji karyawan Rp 100/biji

9. Apa pendapat Ibu terkait dengan metode yang saya tawarkan? Jawab:

“Baguski yang nu bilang dihitung semuai itu biar biaya yang kecil-kecilna cuman kita itu itumi kodong kurangi sekolahyya, jadi begitu mami langsung mami dihitung semua sesuai yang ditauka.”

10. Apa harapan Ibu ke depannya terkait metode ataupun usaha kopra ini? Jawab:

“Mudah-mudahan stabil mi harga kopraya dek, ituji harapannya petani kopra. Ini ananak butuh uang sekolah tiap hari baru harga kopra begini.”

Page 103: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

Nama Informan 3 : Muh. Akbar

Usia : 37 Tahun

Lama Usaha : 6 Tahun

11. Bagaimana kondisi usaha kopra yang Bapak jalani selama tahun 2018 sampe 2019 ini?

Jawab:

“Alhamdulillah saya masih bisaji ku dapat bersih itu sebulan sampe empat juta”

12. Biasanya Bapak bisa dapat penghasilan berapa per bulan pada tahun 2018 dibanding tahun 2019? Jawab:

“Ya itu tadi dek sudah ku sebut. Masih normal ji lah dek alhamdulillah.”

13. Biaya-biaya apa saja yang kiranya Bapak keluarkan dalam usaha kopra ini? Jawab:

Harga kelapa per biji tahun 2018 Rp 900

Biaya transport Rp 1.200.000

Biaya karyawan Rp 100/biji kelapa

14. Apa pendapat Bapak terkait dengan metode yang saya tawarkan? Jawab:

“Baguski sebenarnya kalo ada pelatihan tentang itu metodeyya biar kita ini pengusaha-pengusaha kecil bertambah pengetahuan ta soal begitu-begituan kodong.”

15. Apa harapan Bapak ke depannya terkait metode ataupun usaha kopra ini? Jawab:

“Harapan saya tentunya kalo ada model seperti yang adek bilang tentunya kami berharap ada tindak lanjut berupa pelatihan dan pembinaan ya. Sayang kalo sudah dikasi tau tapi nda dikasi ajar bagaimana cara kerjanya toh”

Page 104: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

Nama Informan 4 : Sundiara

Usia : 56 Tahun

Lama Usaha : 30 Tahun

16. Bagaimana kondisi usaha kopra yang Bapak jalani selama tahun 2018 sampe 2019 ini?

Jawab:

“Ya kan saya lama mka dek jadi pengusaha kopra, dari duluji. Saya sekarang itu Alhamdulillah bisami ku dapat dua belas juta per bulan dari ini usahaku.”

17. Biasanya Bapak bisa dapat penghasilan berapa per bulan pada tahun 2018 dibanding tahun 2019? Jawab:

“Stabil diangka 10 sampe 12 juta dek alhamdulillah.”

18. Biaya-biaya apa saja yang kiranya Bapak keluarkan dalam usaha kopra ini? Jawab:

Mobil Besar: Rp 600.000

Mobil Kecil: Rp 350.000

Gaji Karyawan Rp 135.000/orang

Biaya bahan Baku Rp 2.500/biji kelapa

19. Apa pendapat Bapak terkait dengan metode yang saya tawarkan? Jawab:

Saya ini sudah lama usaha kopra dek, Alhamdulillah untung terus jka. Dengan adanya metode yang nu tawarkan, itu kan sebenarnya untuk membantu kami para pengusaha. Bisa diterapkan tapi disesuaikan juga dengan kebutuhannya masyarakat biar gampang dipake ceritanya.”

20. Apa harapan Bapak ke depannya terkait metode ataupun usaha kopra ini? Jawab:

“Ini sebenarnya usaha yang strategis sekali tapi masih kurang perhatian pemerintah. Kalo untuk saya yang alhamdulillag sudah besar, ndada masalah. Tapi mereka yang masih skala kecil kodong masih setengah mati. Semoga pemerintah punya langkah jitu untuk tangani ini permasalahan.”

Page 105: PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE …repositori.uin-alauddin.ac.id/15790/1/PERBANDINGAN... · PERBANDINGAN METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE ... PADA PENGOLAHAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Sri Mutmayani, dilahirkan di Desa Barugaia, Kecamatan

Bontomanai, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan

pada tanggal 12 Juni 1998. Penulis merupakan putri ketiga dari 4

bersaudara buah hati dari pasangan Muhammad Amin dan Andi

Lolo. Penulis memulai pendidikan pada Tahun 2002 di TK Idhata

Barugaia. Kemudian penulis tahun 2003 hingga Tahun 2009 di SD Inpres Barugaia.

Kemudian Penulis melanjutkan pendidikan pada tahun 2009 hingga 2012 di SMP

Negeri 3 Bontomanai, lalu melanjutkan pendidikan pada tahun 2012 hingga tahun

2015 di SMA Negeri 1 Benteng. Dan hingga akhirnya melanjutkan pendidikan pada

tahun 2015 ke jenjang yang lebih tinggi di salah satu Perguruan Tinggi Negeri yang

ada di Kota Makassar yaitu Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Akuntansi.Penulis menyelesaikan Studi S1 pada

tahun 2019.