57
PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP UNTUK SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PENGAJUAN PINJAMAN DANA PMW DI UNSEC skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer Program Studi Teknik Informatika oleh Eka Ardiyanto 4611412005 JURUSAN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

  • Upload
    others

  • View
    18

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP

UNTUK SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

KELAYAKAN PENGAJUAN PINJAMAN DANA PMW

DI UNSEC

skripsi

disajikan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

Program Studi Teknik Informatika

oleh

Eka Ardiyanto

4611412005

JURUSAN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

Page 2: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

ii

Page 3: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

iii

Page 4: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

iv

Page 5: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

v

Page 6: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

� Kerjakan apa yang harus dikerjakan.

� Sedih, susah, senang wajib tersenyum.

� Semua akan indah pada waktunya.

� Kesabaran akan membuahkan hasil.

PERSEMBAHAN

Skripsi ini aku persembahkan untuk.

1. Kedua orang tuaku yang tidak pernah

berhenti menyebutkan nama ku dalam

setiap doa dan tak henti memberikan

semangat setiap hari.

2. Teman-teman Ilkom 2012 yang selalu

memberikan masukan, motifasi,

wejangan-wejangan dalam pembuatan

skripsi ini.

3. Yulia, Agus, dan semua pihak yang tidak

dapat disebutkan satu persatu yang

membantu terselesaikannya skripsi ini.

4. Bapak dan ibu dosen yang telah

membimbing sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

5. Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

dan Universitas Negeri Semarang.

Page 7: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

segala ridho dan limpahan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Perbandingan Metode AHP-TOPSIS Dan AHP-WP Untuk Sistem

Pendukung Keputusan Kelayakan Pengajuan Pinjaman Dana PMW Di

UNSEC”.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa adanya

bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan

terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang.

2. Prof. Dr. Zaenuri, S.E., M.Si., Akt. Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.

3. Endang Sugiharti, S.Si., M.Kom. Ketua Jurusan Ilmu Komputer Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.

4. Ibu Florentina Yuni Arini, S.Kom., M.Cs dan Bapak Isa Akhlis, S.Si., M.Si

selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan arahan kepada penulis.

5. Much Aziz Muslim, S.Kom., M.Kom., selaku penguji yang memberikan

banyak masukan, kritik dan saran dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Bapak dan ibu dosen serta staf yang ada dijurusan ilmu komputer yang telah

memberikan motifasi dalam pengerjaan skripsi ini.

7. Bapak dan ibu yang selalu menyemangati setiap harinya.

Page 8: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

viii

8. Seluruh teman-teman yang selalu memberukan semangatnya agar selalu

bersabar dalam proses pembuatan skripsi ini.

9. UNSEC yang memberikan kesempatan saya melakukan penelitian.

10. Teman-teman ilmu komputer angkatan angkatan 2012 dan 2013 yang

memberikan semangat dalam pembuatan skripsi ini.

11. Perpustakaan Fakultas MIPA, Fakultas Teknik dan UNNES yang

menyediakan sumber pustaka untuk penulisan skripsi ini.

12. Seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah

membantu terselesaikannya skripsi ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini.

Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk

kesempurnaan skripsi yang akan datang. Penulis mengharapkan skripsi ini dapat

bermanfaat di masa mendatang.

Semarang, 27 Januari 2017

Eka Ardiyanto

Page 9: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

ix

ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk

Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pengajuan Pinjaman Dana PPMW di

UNSEC. Skripsi Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama: Florentina

Yuni Arini, S.Kom., M.Cs., dan Pembimbing Pendamping: Isa Akhlis, S.Si.,

M.Si.

Kata kunci: Metode Analytic Hieracy Process, Metode Technique Order Preference by Similarity to Ideal Solutions, Metode Weighted Product, Sistem

Pendukung Keputusan.

Proses seleksi kelayakan pinjaman dana wajib dilakukan oleh lembaga yang

menyalurkan bantuan dana untuk kebutuhan mengembangkan usaha ataupun

mendirikan suatu usaha sesuai syarat yang ditentukan. Penilaian wajib dilakukan

sebagai bahan pertimbangan sebelum pihak pelaksana memberikan keputusan

menerima atau menolak pengajuan calon penerima pinjaman dana.

Unnes Student Enterpreneurship Center (UNSEC) sebagai pelaksana

Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) di Universitas Negeri Semarang

(UNNES) berupaya memberikan keputusan terbaik dalam menyeleksi calon

penerima dana PMW sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Penilaian yang

dilakukan untuk pengambilan keputusan masih secara manual sehingga menemui

banyak kendala.

Sistem pendukung keputusan merupakan salah satu produk perangkat lunak

yang dikembangkan secara khusus untuk membantu proses pengambilan

keputusan. Banyak kombinasi metode untuk membantu menyelesaikan suatu

permasalahan dalam sistem pendukung keputusan diantaranya adalah Analytic Hierarchy Process (AHP) dengan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solutions (TOPSIS) atau AHP dengan Weighted Product (WP).

Perbandingan kombinasi metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk sistem

pendukung keputusan kelayakan pengajuan pinjaman dana di Unsec ini

mempunyai tahapan yaitu metode AHP untuk perhitungan pembobotan pada

masing-masing kriteria kemudian metode TOPSIS dan WP untuk menghitung

peringkat.

Perbandingan metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk sistem pendukung

keputusan kelayakan pengajuan pinjaman dana PMW di UNSEC dengan data

peserta PMW tahun 2015 sebanyak 50 diperoleh akurasi dengan mencari nilai

Hamming Distance. Didapatkan presentase Hamming Distance 86% dengan

waktu eksekusi 31.601 second untuk kombinasi AHP-TOPSIS dan presentase

Hamming Distance 58% dengan waktu eksekusi 17.946 untuk kombinasi metode

AHP-WP. Presentase Hamming Distance yang rendah dan semakin kecil waktu

yang dibutuhkan untuk memproses data menunjukan bahwa kombinasi metode

AHP-WP lebih baik untuk sistem pendukung keputusan kelayakan pengajuan

Page 10: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

x

pinjaman dana PMW di UNSEC karena mekanisme perhitungan yang hampir

serupa.

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL............................................................................................ i

PERNYATAAN .............................................................. ................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. ........ iii

PENGESAHAN .................................................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi

ABSTRAK ......................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... ..xviii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... .. xxi

BAB

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 4

1.3 Batasan Masalah ...................................................................................... 4

1.4 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 5

1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................... 5

Page 11: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

xi

1.6 Sistematika Penulisan Skripsi ................................................................. 6

2. LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Pendukung Keputusan ................................................................. 8

2.1.1 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan ......................................... 9

2.1.2 Komponen Sistem Pendukung Keputusan ............................................ 11

2.2 Analytic Hierarcy Process(AHP) ............................................................. 13

2.3 Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solutions ........... 19

2.4 Weighted Product (WP) ........................................................................... 21

2.5 Metode AHP-TOPSIS .............................................................................. 22

2.6 Metode AHP-WP ..................................................................................... 23

2.7 Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) .................................................. 25

2.8 Unnes Student Enterpreneurship Center (Unsec) .................................... 26

2.9 Basis Data Mysql ...................................................................................... 26

2.10 Bahasa Pemrograman Visual Basic ........................................................ 27

2.11 Penelitian Terkait ................................................................................... 27

3. METODE PENELITIAN

3.1 Studi Pendahuluan ................................................................................... 30

3.1.1 Tempat dan Obyek Penelitian ............................................................... 30

3.1.2 Variabel Penelitian ................................................................................ 30

3.2 Tahap Pengumpulan Data ........................................................................ 31

3.2.1 Studi Pustaka ....................................................................................... 31

3.2.2 Observasi ............................................................................................... 31

Page 12: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

xii

3.2.3 Wawancara ............................................................................................ 32

3.3 Tahap Pengembangan Sistem ................................................................... 32

3.3.1 Analisis Kebutuhan ............................................................................... 32

3.3.1.1 Metode AHP untuk Kelayakan Pengajuan Pinjaman Dana PMW ..... 33

3.3.1.1.1 Tahapan Metode AHP ..................................................................... 34

3.3.1.2. Metode TOPSIS untuk Kelayakan Pengajuan Pinjaman Dana PMW 36

3.3.1.2.1 Tahapan Metode TOPSIS ................................................................ 36

3.3.1.3 Metode WP untuk Kelayakan Pengajuan Pinjaman Dana PMW ....... 38

3.3.1.3.1 Tahapan Metode WP ....................................................................... 39

3.3.2 Perancangan Sistem ............................................................................... 40

3.3.2.1 Flowchart Sistem ............................................................................... 40

3.3.2.2 Entity Relationship Diagram .............................................................. 45

3.3.2.3 Data Flow Diagram ........................................................................... 45

3.3.2.3.1 DFD Level 0 .................................................................................... 46

3.3.2.3.2 DFD Level 1 .................................................................................... 47

3.3.2.4 Skema Basis Data ............................................................................... 47

3.3.2.5 Struktur Tabel Basis Data ................................................................... 48

3.3.3 Pengkodean (Code) ............................................................................... 51

3.3.4 Pengujian (Test) ..................................................................................... 51

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ........................................................................................ 52

4.1.1 Tahap Pengambilan Data ...................................................................... 52

4.1.2 Tahap Pengolahan Data ......................................................................... 52

Page 13: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

xiii

4.1.2.1 Metode AHP dalam Penilaian Bobot Kriteria ................................... 53

4.1.2.2 Metode TOPSIS untuk Perangkingan ................................................ 58

4.1.2.3 Metode WP untuk Perangkingan ........................................................ 63

4.2 Implementasi Sistem ............................................................................... 64

4.2.1 Halaman Login ...................................................................................... 65

4.2.2 Halaman Menu Admin .......................................................................... 65

4.2.3 Menu Admin .......................................................................................... 66

4.2.4 Menu Peserta ......................................................................................... 67

4.2.5 Menu Intensitas Step1 ........................................................................... 67

4.2.5.1 Menu Intensitas Step 2 ....................................................................... 68

4.2.5.2 Menu Intensitas Step 3 ....................................................................... 69

4.2.5.3 Menu Intensitas Step 4 ....................................................................... 69

4.2.5.4 Menu Intensitas Time ......................................................................... 70

4.2.6 Menu AHP-TOPSIS Step 1 ................................................................... 70

4.2.6.1 Menu AHP-TOPSIS Step 2 ................................................................ 71

4.2.6.2 Menu AHP-TOPSIS Step 3 ................................................................ 71

4.2.6.3 Menu AHP-TOPSIS Step 4 ................................................................ 72

4.2.6.4 Menu AHP-TOPSIS Step 5 ................................................................ 72

4.2.6.5 Menu AHP-TOPSIS Step 6 ................................................................ 73

4.2.6.6 Menu AHP-TOPSIS Step 7 ................................................................ 73

4.2.6.7 Menu AHP-TOPSIS Time .................................................................. 74

4.2.6.8 Menu AHP-TOPSIS Tabel ................................................................. 74

4.2.7 Menu AHP-WP Step 1 .......................................................................... 75

Page 14: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

xiv

4.2.7.1 Menu AHP-WP Step 2 ....................................................................... 75

4.2.7.2 Menu AHP-WP Step 3 ....................................................................... 76

4.2.7.3 Menu AHP-WP Step 4 ....................................................................... 76

4.2.7.4 Menu AHP-WP Step 5 ....................................................................... 77

4.2.7.5 Menu AHP-WP Step 6 ....................................................................... 77

4.2.7.6 Menu AHP-WP Time ......................................................................... 78

4.2.7.7 Menu AHP-WP Tabel ........................................................................ 78

4.2.8 Menu Pewawancara Input Data Usaha .................................................. 79

4.2.8.1 Menu Pewawancara Input Data Mahasiswa ....................................... 79

4.2.8.2 Menu Pewawancara Input Nilai usaha ............................................... 80

4.1.8.3 Menu Pewawancara Hasil Perhitungan .............................................. 81

4.1.8.4 Menu Pewawancara Perbandingan ..................................................... 81

4.3 Pengujian Sistem ...................................................................................... 82

4.3.1 Rencana Pengujian Sistem Wewenang Admin ..................................... 82

4.3.2 Hasil Pengujian Wewenang Admin ...................................................... 83

4.3.3 Rencana Pengujian Sistem Wewenang Pewawancara .......................... 86

4.3.4 Hasil Pengujian Sistem Wewenang Pewawancara ................................ 87

4.3.5 Kesimpulan Pengujian ........................................................................... 90

4.4 Pembahasan .............................................................................................. 90

4.4.1 Hasil Pengujian Akurasi Kombinasi Metode ........................................ 90

4.4.1.1 Hasil Perangkingan Kombinasi Metode AHP-TOPSIS ..................... 91

4.4.1.2 Hasil Perangkingan Kombinasi Metode AHP-WP ............................ 93

4.4.2 Hasil Perbandingan Akurasi Hasil dan Waktu Eksekusi Kombinasi

Page 15: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

xv

Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP .................................................... 96

5. PENUTUP

5.1 Simpulan ................................................................................................. 98

5.2 Saran ........................................................................................................ 100

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 101

LAMPIRAN ........................................................................................................ 103

Page 16: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

2.1 Matriks Perbandingan Berpasangan ............................................................. 15

2.2 Intensitas Kepentingan ................................................................................. 16

2.3 Nilai Rata-rata Konsistensi .......................................................................... 18

3.1 Formulir Data Nilai Bobot dan Penilaian Masing-masing Kriteria ............. 32

3.2 Kriteria Kelayakan Pengajuan Pinjaman Dana PMW ................................. 34

3.3 Tabel Pengguna ............................................................................................ 48

3.4 Tabel Usaha .................................................................................................. 49

3.5 Tabel Nilai .................................................................................................... 49

3.6 Tabel Kriteria ............................................................................................... 50

3.7 Tabel Tim ..................................................................................................... 50

3.8 Tabel Mahasiswa ........................................................................................... 50

4.1 Tabel Intensitas Kepentingan Masing-Masing Kriteria ............................... 53

4.2 Matriks Perbandingan Berpasangan antar Kriteria ...................................... 54

4.3 Hasil Penjumlahan Kolom ........................................................................... 55

4.4 Hasil Perhitungan Matriks Ternormalisasi dan Bobot Prioritas .................. 55

4.5 Hasil Perhitungan λ Maksimal ..................................................................... 56

4.6 Nilai Bobot Kriteria...................................................................................... 57

4.7 Tabel Data Input Sistem ............................................................................... 58

4.8 Tabel Nilai Akar Kriteria ............................................................................. 59

4.9 Matriks Ratting Ternormalisasi.................................................................... 59

Page 17: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

xvii

4.10 Matriks Ternormalisasi Terbobot ................................................................ 60

4.11 Nilai Maks dan Min Matriks Ternormalisasi Terbobot ............................... 60

4.12 Jarak antar Nilai Solusi Ideal Positif dan Negatif ....................................... 61

4.13 Nilai Preferensi Masing-Masing Judul Usaha ............................................ 62

4.14 Nilai Vektor V Masing-masing Judul Usaha .............................................. 64

4.15 Klasifikasi Rencana Pengujian Sistem ........................................................ 83

4.16 Pengujian Login admin ............................................................................... 83

4.17 Pengujian Menu Admin .............................................................................. 84

4.18 Pengujian Menu Peserta .............................................................................. 84

4.19 Pengujian Menu Intensitas .......................................................................... 85

4.20 Pengujian Menu AHP-TOPSIS ................................................................... 85

4.21 Pengujan Menu AHP-WP ........................................................................... 86

4.22 Klasifikasi Rencana Pengujian Sistem ........................................................ 87

4.23 Pengujian Login Pewawancara ................................................................... 87

4.24 Pengujian Input Data Usaha ........................................................................ 88

4.25 Pengujian Input Data Mahasiswa ................................................................ 88

4.26 Pengujian Input Alternatif Usaha ................................................................ 89

4.27 Hasil Akhir Peringkat Dari UNSEC ........................................................... 91

4.28 Hasil Perangkingan Kombinasi AHP-TOPSIS ........................................... 91

4.29 Hasil Perbandingan Peringkat UNSEC dengan Hasil AHP-TOPSIS ......... 92

4.30 Waktu Eksekusi Kombinasi Metode AHP-TOPSIS ................................... 93

4.31 Hasil Perangkingan Kombinasi AHP-WP .................................................. 93

4.32 Hasil Perbandingan Peringkat UNSEC dengan Hasil AHP-WP................. 94

Page 18: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

xviii

4.33 Waktu Eksekusi Kombinasi Metode AHP-WP .......................................... 95

4.34 Hasil Perbandingan Kombinasi Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP ....... 96

Page 19: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

2.1 Komponen Sistem Pendukung Keputusan .................................................... 11

2.2 Struktur Hierarki AHP .................................................................................. 14

3.1 Flowchart Metode AHP-TOPSIS untuk Sistem Pendukung Keputusan

Kelayakan Pengajuan Pinjaman Dana PMW ................................................ 42

3.2 Flowchart Metode AHP-WP untuk Sistem Pendukung Kelayakan

Pengajuan Pinjaman dana PMW ................................................................... 43

3.3 Flowchart Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk

Sistem Pendukung Keputusan Pengajuan Pinjaman Dana PMW ................. 44

3.4 ERD Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pengajuan Pinjaman Dana

PMW ............................................................................................................. 45

3.5 DFD Level 0 SPK Kelayakan Pengajuan Pinjaman Dana PMW ................. 46

3.6 DFD Level 1 SPK Kelayakan Pengajuan Pinjaman Dana PMW ................. 47

3.7 Skema Basis Data Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pengajuan

Pinjaman Dana PMW .................................................................................... 48

4.1 Halaman Login Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan .............................. 65

4.2 Halaman Menu Admin Sistem Pendukung Keputusan ................................. 66

4.3 Halaman Input Data Pengguna...................................................................... 66

4.4 Halaman Menu Peserta ................................................................................. 67

4.5 Halaman Menu Intensitas Step 1 ................................................................... 68

Page 20: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

xx

4.6 Halaman Menu Intensitas Step 2 ................................................................... 68

4.7 Halaman Menu Intensitas Step 3 ................................................................... 69

4.8 Halaman Menu Intensitas Step 4 ................................................................... 69

4.9 Menu Intensitas Time .................................................................................... 70

4.10 Menu AHP-TOPSIS Step 1 ......................................................................... 70

4.11 Menu AHP-TOPSIS Step 2 ......................................................................... 71

4.12 Menu AHP-TOPSIS Step 3 ......................................................................... 71

4.13 Menu AHP-TOPSIS Step 4 ......................................................................... 72

4.14 Menu AHP-TOPSIS Step 5 ......................................................................... 72

4.15 Menu AHP-TOPSIS Step 6 ......................................................................... 73

4.16 Menu AHP-TOPSIS Step 7 ......................................................................... 73

4.17 Menu AHP-TOPSIS Timer ......................................................................... 74

4.18 Menu AHP-TOPSIS Tabel .......................................................................... 74

4.19 Menu AHP-WP Step 1 ................................................................................ 75

4.20 Menu AHP-WP Step 2 ................................................................................ 75

4.21 Menu AHP-WP Step 3 ................................................................................ 76

4.22 Menu AHP-WP Step 4. ............................................................................... 76

4.23 Menu AHP-WP Step 5 ................................................................................ 77

4.24 Menu AHP-WP Step 6 ................................................................................ 77

4.25 Menu AHP-WP Time .................................................................................. 78

4.26 Menu AHP-WP Tabel ................................................................................. 78

4.27 Menu Pewawancara Input Data Usaha ....................................................... 79

4.28 Menu Pewawancara Input Data Mahasiswa ............................................... 80

Page 21: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

xxi

4.29 Menu Pewawancara Input Nilai Usaha ....................................................... 80

4.30 Menu Pewawancara Hasil Perhitungan ....................................................... 81

4.31 Menu Pewawancara Hasil Perbandingan .................................................... 82

4.32 Grafik Perbandingan Antara Peringkat Manual Unsec Dengan Kombinasi

AHP-TOPSIS .............................................................................................. 92

4.33 Grafik Perbandingan Antara Peringkat Manual Unsec Dengan Kombinasi

AHP-WP ..................................................................................................... 94

4.34 Grafik Perbandingan Waktu Eksekusi Metode AHP-TOPSIS dan

AHP-WP ..................................................................................................... 96

4.35 Grafik Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan Metode AHP-WP .......... 97

Page 22: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

xxii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Tabel Intensitas Kepentingan Masing-Masing Kriteria ............................... 104

2 Tabel Data Input Sistem ............................................................................... 105

3 Tabel Matriks Ratting Ternormalisasi ......................................................... 107

4 Tabel Matriks Ternormalisasi Terbobot....................................................... 110

5 Tabel Jarak antar Nilai Solusi Ideal Positif dan Negatif .............................. 113

6 Tabel Nilai Preferensi Masing-Masing Judul Usaha Perhitungan

AHP-TOPSIS Manual ................................................................................. 116

7 Tabel Nilai Vektor V Masing-masing Judul Usaha perhitungan AHP-WP

Manual ......................................................................................................... 118

8 Tabel peringkat manual UNSEC .................................................................. 120

9 Tabel hasil perbandingan peringkat manual UNSEC dan hasil metode

AHP-TOPSIS ............................................................................................... 122

10 Tabel hasil perbandingan peringkat manual UNSEC dan hasil Metode

AHP-WP ..................................................................................................... 124

Page 23: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Proses seleksi kelayakan pinjaman dana wajib dilakukan oleh lembaga yang

menyalurkan bantuan dana untuk kebutuhan mengembangkan usaha ataupun

mendirikan suatu usaha sesuai syarat yang ditentukan. Unnes Student

Enterpreneurship Center (UNSEC) sebagai pelaksana Program Mahasiswa

Wirausaha (PMW) di Universitas Negeri Semarang (UNNES), melakukan

penilaian kelayakan dalam pengajuan pinjaman dana terhadap calon penerima

pinjaman dana. Penilaian wajib dilakukan sebagai bahan pertimbangan sebelum

pihak pelaksana memberikan keputusan menerima atau menolak pengajuan calon

penerima pinjaman dana.

UNSEC berupaya memberikan keputusan terbaik dalam menyeleksi calon

penerima dana PMW sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Namun, beberapa

mekanisme penilaian dan pengambilan keputusan pemberian pinjaman dana

masih dikerjakan secara manual dan sederhana dengan metode penjumlahan nilai.

Proses seleksi kelayakan pengajuan pinjaman dana sering menemukan kesulitan

karena banyak mahasiswa yang mengajukan pinjaman dan banyaknya kriteria

yang digunakan. Sistem diperlukan untuk meningkatkan efisiensi seleksi yang

dapat membantu pihak pelaksana memberikan pertimbangan pengambilan

keputusan secara tepat dan sesuai.

Page 24: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

2

Sistem pendukung keputusan merupakan salah satu produk perangkat lunak

yang dikembangkan secara khusus untuk membantu proses pengambilan

keputusan. Manusia tidak lagi mencari-cari sendiri alternatif untuk dijadikan

keputusan, melainkan menggunakan sistem pendukung keputusan yang

menyediakan alternatif pilihan untuk dijadikan keputusan. Kombinasi metode

yang dapat digunakan untuk membantu proses pengambilan keputusan

diantaranya adalah kombinasi metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dengan

Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solutions (TOPSIS) dan

kombinasi metode AHP dengan Weighted Product (WP).

Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) diperkenalkan Thomas L. Saaty

pada tahun 1980 untuk menyelesaikan masalah multikriteria. Metode ini

merupakan model hierarki fungsional dengan input utamanya adalah presepsi

manusia. Hierarki masalah yang kompleks atau tidak terstruktur dipecah dalam

sub-sub masalah kemudian disusun menjadi suatu bentuk hierarki (Saaty, 1993:

23).

Metode Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solutions

(TOPSIS) diperkenalkan oleh Yonn dan Hwang pada tahun 1981. TOPSIS

menggunakan prinsip bahwa alternatif yang terpilih harus mempunyai jarak

terdekat dari solusi ideal positif dan terjauh dari solusi ideal negatif dari sudut

pandang geometris dengan menggunakan jarak euclidean untuk menentukan

kedekatan relatif dari suatu alternatif dengan solusi optimal (Kusumadewi dkk,

2006: 87).

Page 25: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

3

Metode Weighted Product (WP) menggunakan perkalian untuk

menghubungkan ratting atribut, dimana ratting setiap atribut harus dipangkatkan

dengan bobot atribut yang bersangkutan. Proses tersebut dapat disebut dengan

normalisasi (Kusumadewi dkk, 2006: 79).

Penelitian yang dilakukan Leksono (2015: 4), menggunakan kombinasi

metode AHP-TOPSIS untuk penyeleksian portofolio dalam investasi agar

menghindarkan investor dari resiko yang terlalu besar. Metode AHP bertujuan

memprioritaskan preferensi kriteria yang diperhitungkan untuk pengambilan

keputusan, sedangkan TOPSIS digunakan untuk mengoptimalkan alternatif

portofolio. Penelitian menghasilkan tingkat pengembalian (return) sebesar

0.259%.

Penelitian lain yang dilakukan Rahmasari (2014: 17), menggunakan

kombinasi metode AHP-WP untuk menentukan pemenang tender secara

elektronik. Metode AHP untuk menentukan nilai prioritas kriteria, menentukan

nilai prioritas alternatif, menetapkan nilai prioritas global, serta melakukan uji

kosistensi sedangkan metode Weighted Product (WP) digunakan untuk

menentukan bobot preferensi, membuat matriks keputusan, menghitung vektor S,

dan menghitung vektor V. Penelitian ini menghasilkan pemenang tender sebagai

urutan yang pertama.

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dirancang suatu sistem pendukung

keputusan dengan menggunakan kombinasi metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP

yang diharapkan salah satu dari metode kombinasi tersebut dapat membantu

memberikan solusi yang tepat sehingga pengambilan keputusan pemberian

Page 26: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

4

pinjaman dana PMW sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Hal ini juga yang

menjadi latar belakang peneliti dalam melakukan penelitian pada skripsi yang

berjudul “Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP Untuk Sistem

Pendukung Keputusan Kelayakan Pengajuan Pinjaman Dana PMW Di

Unnes Student Enterpreneurship Center”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana membangun sebuah sistem pendukung keputusan kelayakan

pengajuan pinjaman dana PMW menggunakan kombinasi metode AHP-

TOPSIS dan AHP-WP pada UNSEC?

2. Bagaimana perbandingan akurasi hasil dan waktu eksekusi yang dihasilkan

dari kombinasi metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP?

1.3. Batasan Masalah

Pada penelitian ini diperlukan batasan-batasan agar tujuan penelitian dapat

tercapai. Adapun batasan masalah yang dibahas pada penelitian ini adalah sebagai

berikut.

1. Kriteria yang digunakan dalam pengambilan keputusan adalah penguasaan

terhadap rencana usaha, keterbaruan (produk, proses, luaran), teknik

pengembalian pinjaman modal, kesungguhan berwirausaha, keberanian

mengambil resiko, personal guarantee, kesanggupan melaksanakan rencana

usaha.

Page 27: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

5

2. Parameter perbandingan adalah akurasi hasil akhir peringkat untuk setiap

kombinasi metode dibandingkan dengan hasil peringkat manual UNSEC dan

waktu eksekusi dari kombinasi masing-masing metode.

3. Pembuatan sistem ini menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic dan

Database Management System (DBMS) MySql.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Membangun sistem pendukung keputusan kelayakan pengajuan pinjaman dana

PMW menggunakan kombinasi metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP pada

UNSEC.

2. Mengetahui perbandingan akurasi hasil dan waktu eksekusi yang dihasilkan

dari kombinasi metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Sebagai bahan studi kasus bagi pembaca dan acuan bagi mahasiswa, terutama

bagi yang ingin melakukan penelitian sejenis, juga menambah khasanah

perpustakaan yang akan berguna bagi pembaca.

2. Sebagai bahan pertimbangan untuk membantu memberikan penilaian

kelayakan pemberian pinjaman dana PMW dan memberikan keputusan yang

tepat serta memberikan informasi alternatif dalam penentuan pemberian

pinjaman dana PMW.

Page 28: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

6

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan berguna untuk memudahkan dalam memahami jalan

pemikiran secara keseluruhan skripsi. Penulisan skripsi ini secara garis besar

dibagi menjadi tiga bagian yaitu sebagai berikut.

1. Bagian Awal Skripsi

Bagian awal skripsi terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan, halaman

pernyataan, halaman motto dan persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi,

daftar gambar, daftar tabel dan daftar lampiran.

2. Bagian Isi Skripsi

Bagian isi skripsi terdiri dari lima bab yaitu sebagai berikut.

BAB 1: PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan skripsi.

BAB 2: TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi penjelasan mengenai definisi maupun pemikiran-pemikiran yang

dijadikan kerangka teoritis yang menyangkut dan mendasari pemecahan

masalah dalam skripsi ini.

BAB 3: METODE PENELITIAN

Bab ini berisi penjelasan mengenai studi pendahuluan, tahap pengumpulan

data, dan tahap pengembangan sistem.

BAB 4: HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi hasil penelitian berserta pembahasannya.

Page 29: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

7

BAB 5: PENUTUP

Bab ini berisi simpulan dari penulisan skripsi dan saran yang diberikan penulis

untuk mengembangkan skripsi ini.

3. Bagian Akhir Skripsi

Bagian akhir skripsi ini berisi daftar pustaka yang merupakan informasi

mengenai buku-buku, sumber-sumber dan referensi yang digunakan penulis serta

lampiran-lampiran yang mendukung dalam penulisan skripsi ini.

Page 30: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

8

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS)

merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan,

dan pemanipulasian data. Sistem digunakan untuk membantu pengambilan

keputusan dalam situasi yang semi terstruktur dan situasi tidak terstruktur, dimana

sistem tersebut digunakan untuk membantu manajemen memecahkan masalah

yang dihadapi (Mcleod, 2008: 55) .

SPK hampir serupa dengan Sistem Informasi Manajemen (SIM) karena

menggunakan basis data. SPK berasal dari SIM yaitu adanya penekanan pada

fungsi pendukung pembuatan keputusan disetiap tahapnya. Perhitungan secara

manual sudah digantikan dengan peran komputer yang dapat menyelesaikan

persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat. Sistem pendukung keputusan

mempunyai beberapa tujuan sebagai berikut (Jogiyanto, 2005: 327).

a. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi

terstruktur.

b. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukan dimaksudkan

untuk menggantikan fungsi manajer.

c. Meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil manajer lebih kepada

perbaikan efisiensinya.

d. Kecepatan komputasi.

Page 31: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

9

e. Peningkatan produktivitas.

f. Pendukung kualitas.

g. Berdaya saing.

h. Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan penyimpanan.

2.1.1. Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan

Karakteristik dan kemampuan sistem pendukung keputusan memungkinkan

para pengambil keputusan untuk membuat keputusan yang lebih baik dan lebih

konsisten dalam satu cara yang dibatasi oleh waktu. Karakteristik sistem

pendukung keputusan adalah sebagai berikut (Subakti, 2002: 19).

1. Dukungan kepada pengambil keputusan, terutama pada situasi semi

terstruktur dan tidak terstruktur, dengan menyertakan penilaian manusia dan

informasi terkomputerisasi. Masalah-masalah tersebut tidak bisa dipecahkan

oleh sistem komputer lain atau metode atau alat kualitatif standar.

2. Dukungan untuk semua level manajerial, dari eksekutif puncak sampai

manajer lini.

3. Dukungan untuk individu dan kelompok. Masalah yang kurang terstruktur

sering memerlukan keterlibatan individu dari departemen dan tingkat

organisasional yang berbeda atau dari organisasi lain.

4. Dukungan untuk keputusan independen dan sekuensial. Keputusan dapat

dibuat satu kali, beberapa kali, atau berulang (dalam interval yang sama).

5. Dukungan di semua fase proses pengambilan keputusan: intelegensi, desain,

pilihan, dan implementasi.

6. Dukungan diberbagai proses dan gaya pengambilan keputusan.

Page 32: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

10

7. Adaptitas sepanjang waktu. Pengambilan keputusan seharusnya reaktif, bisa

menghadapi perubahan kondisi secara cepat, dan mengadaptasi DSS untuk

memenuhi perubahan tersebut. Decission Support System (DSS) bersifat

fleksibel oleh karena itu pengguna bisa menambahkan, menghapus,

menggabungkan, mengubah atau menyusun kembali elemen-elemen dasar.

DSS juga fleksibel dalam hal modifikasi untuk masalah lain yang sejenis.

8. Pengguna merasa seperti dirumah. Ramah bagi pengguna, kapabilitas grafis

yang sangat kuat, interface antara manusia dan mesin yang interaktif dengan

satu bahasa alami bisa meningkatkan efektivitas DSS.

9. Peningkatan efektivitas pengambilan keputusan (akurasi, timelines, kualitas)

daripada efisiensinya (biaya pengambilan keputusan). Ketika DSS

disebarkan, pengambilan keputusan sering membutuhkan waktu yang lebih

lama, tetapi hasilnya lebih baik.

10. Kontrol penuh oleh pengambil keputusan dalam memecahkan suatu masalah.

DSS secara khusus menekankan untuk mendukung pengambilan keputusan,

bukan menggantikan.

11. Pengguna akhir dapat mengembangkan dan memodifikasi sendiri sistem

sederhana. Sistem yang lebih besar dapat dibangun dengan bantuan ahli

sistem informasi perangkat lunak Online Analytical Processing (OLAP)

dalam kaitannya dengan warehouse memperbolehkan pengguna untuk

membangun DSS yang lebih besar dan kompleks.

Page 33: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

11

12. Model digunakan untuk menganalisis situasi pengambilan keputusan.

Kapabilitas pemodelan memungkinkan eksperimen dengan berbagai strategi

berbeda dibuat konfigurasi yang berbeda.

13. Akses disediakan untuk berbagai sumber data, format, tipe, mulai dari sistem

informasi geografis (SIG) hingga sistem berorientasi obyek.

14. Dapat digunakan sebagai alat standalone oleh seorang pengambil keputusan

pada suatu lokasi atau didistribusikan di suatu organisasi secara keseluruhan

dan dibeberapa organisasi sepanjang rantai persediaan. Dapat diintegrasikan

dengan DSS lain dan atau aplikasi lain, serta dapat didistribusikan secara

internal dan ekternal menggunakan networking dan teknologi web.

2.1.2. Komponen Sistem Pendukung Keputusan

Sistem pendukung keputusan terdiri dari empat komponen yaitu subsistem

manajemen data, subsistem manajemen model, subsistem antarmuka pengguna,

dan subsistem manejemen basis pengetahuan. Komponen SPK tersebut dapat

dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Komponen Sistem Pendukung Keputusan

Page 34: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

12

Berikut adalah penjelasan dari komponen sistem pendukung keputusan yang

digambarkan pada Gambar 2.1.

1. Subsistem manajemen data

Subsistem manajemen data adalah memasukan satu database yang berisi data

relevan untuk situasi dan dikelola oleh perangkat lunak yang disebut sistem

manajemen database atau Data Base Managemen System (DBMS). Subsistem

manajemen data bisa diinterkoneksikan dengan data warehouse perusahaan,

suatu repository untuk data perusahaan yang relevan dengan pengambilan

keputusan.

2. Subsistem manajemen model

Merupakan paket perangkat lunak yang memasukan model keuangan, statistik,

ilmu manajeman, atau model kuantitatif lain yang memberikan kapabilitas

analitik dan manajemen perangkat lunak yang tepat. Perangkat lunak ini sering

disebut sistem manajemen basis model (MBMS). Komponen tersebut bisa

dikoneksikan ke penyimpanan internal atau eksternal yang ada pada model.

3. Subsistem antarmuka pengguna

Pengguna berkomunikasi dengan memerintahkan sistem pendukung keputusan

melalui subsistem tersebut. Pengguna adalah bagian yang dipertimbangkan dari

sistem. Para peneliti menegaskan bahwa beberapa kontribusi unik dari sistem

pendukung keputusan berasal dari interaksi yang intensif antara komputer dan

pembuat keputusan.

Page 35: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

13

4. Subsistem manajemen berbasis pengetahuan

Subsistem tersebut mendukung semua subsistem lain atau bertindak langsung

sebagai suatu komponen independen dan bersifat opsional. Selain memberikan

intelegensi untuk mamperbesar pengetahuan pengambil keputusan, subsistem

tersebut dapat diinterkoneksikan dengan repositori pengetahuan perusahaan

(Turban, 2005: 100).

2.2. Analytic Hierarcy Process (AHP)

Analytic Hierarchy Process (AHP) dikembangkan Dr. Thomas L. Saaty dari

Wharton School of Business pada tahun 1980-an adalah sebuah model yang

fleksibel untuk memberikan kesempatan kepada sebagian orang atau kelompok

agar dapat membangun ide atau gagasan-gagasan tesendiri supaya dapat

mendefinisikan suatu permasalahan dengan asumsi masing-masing kemudian

memecahkan permasalahan tersebut menggunakan caranya sendiri (Saaty, 1980:

23).

Prosedur dalam metode AHP terdiri dari beberapa tahap yaitu.

1. Menyusun hierarki dari permasalahan yang dihadapi.

Penyusunan hierarki yaitu dengan menentukan tujuan yang merupakan sasaran

sistem secara keseluruhan pada level teratas. Level berikutnya terdiri dari

kriteria-kriteria untuk menilai atau mempertimbangkan alternatif-alternatif

yang ada dan menentukan alternatif-alternatif tersebut. Setiap kriteria dapat

memiliki subkriteria dibawahnya dan setiap kriteria memiliki nilai intensitas

masing-masing. Gambar 2.2 menunjukan struktur hierarki AHP.

Page 36: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

14

Gambar 2.2 Struktur Hierarki AHP

2. Menentukan prioritas elemen, dengan langkah-langkah sebagai berikut.

a. Membuat perbandingan berpasangan

Langkah pertama dalam menentukan prioritas elemen adalah membuat

perbandingan berpasangan, yaitu membandingkan elemen secara berpasangan

sesuai kriteria yang diberikan dengan menggunakan bentuk matriks. Matriks

bersifat sederhana, berkedudukan kuat yang menawarkan kerangka untuk

memeriksa konsistensi, memperoleh informasi tambahan dengan membuat

semua perbandingan yang mungkin dan menganalisis kepekaan prioritas secara

keseluruhan untuk merubah pertimbangan. Proses perbandingan berpasangan

dimulai dari level paling atas hierarki untuk memilih kriteria, misalnya C,

kemudian dari level dibawahnya diambil elemen-elemen yang akan

dibandingkan, misal A1, A2, A3, A4, A5, maka susunan elemen-elemen pada

sebuah matriks dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tujuan

Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3 Kriteria ke-

Alternatif 2 Alternatif 3 Alternatif ke- Alternatif 1

Page 37: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

15

Tabel 2.1 Matriks Perbandingan Berpasangan

C A1 A2 A3 A4 A5 A1 1

A2 1

A3 1

A4 1

A5 1

b. Mengisi matriks perbandingan berpasangan

Untuk mengisi matriks perbandingan berpasangan yaitu dengan menggunakan

bilangan untuk merepresentasikan kepentingan relatif dari satu elemen

terhadap elemen lainnya yang dimaksud dalam bentuk skala dari 1 sampai

dengan 9. Skala ini mendefinisikan dan menjelaskan nilai 1 sampai 9 untuk

pertimbangan dalam perbandingan berpasangan elemen pada setiap level

hierarki terhadap suatu kriteria di level yang lebih tinggi.

Apabila suatu elemen dalam matriks dan dibandingkan dengan dirinya sendiri,

maka diberi nilai 1. Jika i dibanding j mendapatkan nilai tertentu, maka j

dibanding i merupakan kebalikannya. Intensitas kepentingan dalam sistem

pendukung keputusan dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Page 38: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

16

Tabel 2.2 Tabel Intensitas Kepentingan

Intensitas Kepentingan Arti/Makna Penjelasan

1 Kedua elemen

sama pentingnya

Dua elemen mempunyai

pengaruh yang sama besar

terhadap tujuan

3 Elemen yang satu

lebih sedikit lebih

penting daripada

elemen yang

lainnya

Pengalaman dan penilaian

sedikit menyokong satu

elemen dibandingkan

elemen yang lainnya

5 Elemen yang satu

lebih penting

daripada elemen

yang lainnya

Pengalaman dan penilaian

sangat kuat menyokong satu

elemen dibandingkan

elemen yang lainnya

7 Satu elemen jelas

lebih mutlak

penting daripada

elemen yang

lainnya

Satu elemen yang kuat

disokong dan dominan

terlihat dalam praktek

9 Satu elemen

mutlak penting

daripada elemen

yang lainnya

Bukti yang mendukung

elemen yang satu terhadap

elemen lain memiliki tingkat

penegasan tertinggi yang

mungkin menguatkan

2,4,6,8 Nilai-nilai antara

dua nilai

pertimbangan yang

berdekatan

Nilai ini diberikan bila ada

dua kompromi diantara dua

pilihan

c. Sintesis

Pertimbangan-pertimbangan terhadap perbandingan berpasangan disintesis

untuk memperoleh keseluruhan prioritas dengan langkah-langkah sebagai

berikut.

1) Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap kolom pada matriks.

Page 39: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

17

2) Membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang bersangkutan

untuk memperoleh normalisasi matriks.

3) Menjumlahkan nilai dari setiap matriks dan membaginya dengan jumlah

elemen untuk mendapatkan nilai rata-rata.

4) Mengukur konsistensi.

Pembuatan keputusan sangat penting untuk mengetahui seberapa baik

konsistensi yang ada, karena kita tidak ingin keputusan berdasarkan

pertimbangan dengan konsistensi yang rendah. Pertimbangan akan

tampak sebagai sesuatu yang acak dan tidak akurat. Konsistensi penting

untuk mendapatkan hasil yang valid dalam dunia nyata. AHP mengukur

konsistensi pertimbangan dengan rasio konsistensi (consitency ratio).

Nilai Konsistensi rasio harus kurang dari 5% untuk matriks 3x3, 9%

untuk matriks 4x4 dan 10% untuk matriks yang lebih besar. Jika lebih

dari rasio dari batas tersebut maka nilai perbandingan matriks di lakukan

kembali. Langkah-langkah menghitung nilai rasio konsistensi yaitu:

a. Mengalikan nilai pada kolom pertama dengan prioritas relatif elemen

pertama, nilai pada kolom kedua dengan prioritas relatif elemen

kedua, dan seterusnya.

b. Menjumlahkan setiap baris.

c. Hasil dari penjumlahan baris dibagikan dengan elemen prioritas relatif

yang bersangkutan.

d. Membagi hasil diatas dengan banyak elemen yang ada, hasilnya

disebut eigen value (λmax).

Page 40: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

18

e. Menghitung indeks konsistensi (CI) dengan rumus:

CI = (λmax-n)/(n-1)

Dimana, CI : Consistensy Index

λmax : eigen value

n : Banyak elemen

f. Menghitung konsistensi rasio (CR) dengan rumus:

CR = CI/RC

Dimana, CR : Consistency Ratio

CI : Consitency Index

RC : Random Consistency

Matriks random dengan skala penilaian 1 sampai 9 beserta

kebalikkannya sebagai random consistency (RC).

Berdasarkan perhitungan Saaty menggunakan 500 sampel, jika

pertimbangan memilih secara acak dari skala 1/9, 1/8, … , 1, 2, … , 9 akan

diperoleh rata-rata konsistensi untuk matriks yang berbeda seperti pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3 Nilai Rata-Rata Konsistensi

Ukuran Matriks Konsistensi acak (Random Consistency)

1 0,00

2 0,00

3 0,58

4 0,90

5 1,12

6 1,24

7 1,32

8 1,41

9 1,45

10 1,49

Page 41: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

19

Secara umum, jika nilai CR ≤ 0,10 maka matriks perbandingan berpasangan

konsisten, apabila melebihi batas maka matriks perbandingan berpasangan tidak

konsisten dan matriks perbandingan berpasangan dapat diulang.

2.3. Technique for Order Preference by Similarity to Ideal

Solutions (TOPSIS)

Hwang dan Yoon tahun 1981 membangun metode Technique for Order

Preference by Similarity to Ideal Solutions (TOPSIS) berdasarkan alternatif

terpilih harus memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif dan memiliki jarak

terjauh dari solusi ideal negatif. Prinsip metode TOPSIS adalah sederhana, dimana

alternatif yang dipilih selain memiliki kedekatan dengan solusi ideal positif dan

jauh dari soluai ideal negatif. Solusi ideal terbentuk jika sebagai komposit dari

nilai kinerja terbaik ditampilkan oleh setiap alternatif untuk setiap atribut. Solusi

ideal negatif adalah gabungan dari nilai kinerja terburuk. Jarak ke masing-masing

kutub kinerja diukur dalam pengertian Euclidean, dengan bobot opsional dari

setiap atribut (Kusumadewi dkk, 2006: 87).

Berikut adalah prosedur metode TOPSIS.

1. Membuat matriks ratting keputusan yang ternormalisasi.

2. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot.

3. Menentukan matriks solusi ideal positif dan solusi ideal negatif.

4. Menentukan jarak antar nilai setiap alternatif dengan matriks solusi ideal

positif dan solusi ideal negatif.

5. Menentukan nilai alternatif untuk setiap alternatif.

Page 42: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

20

TOPSIS membutuhkan ratting kinerja setiap alternatif Ai pada setiap

kriteria Cj yang ternormalisasi, yaitu:

i=1,2...,m; dan j=1,2...,n

Solusi ideal positif (A+)

dan solusi ideal negatif (A-) dapat ditentukan

berdasarkan ratting bobot ternormalisasi (yij) sebagai:

i=1,2...,m; dan j=1,2...,n

)

)

dengan

=

=

j = 1,2 ...,n.

Jarak antara alternatif Ai dengan solusi ideal positif dirumuskan

sebagai:

Jarak antara alternatif Ai dengan solusi ideal negatif dirumuskan

sebagai:

Page 43: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

21

Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) dirumuskan sebagai:

Nilai Vi yang lebih besar menunjukan bahwa alternatif Ai lebih dipilih.

2.4. Weighted Product (WP)

Metode Weighted Product (WP) menggunakan perkalian untuk

menghubungkan ratting atribut, dimana ratting setiap atribut harus dipangkatkan

dengan bobot atribut yang bersangkutan. Proses tersebut sama halnya dengan

normalisasi (Kusumadewi dkk, 2006: 79). Adapun tahapan dalam

mengimplementasikan metode Weighted Product adalah sebagai berikut.

1. Penentuan alternatif.

2. Penentuan kriteria.

3. Penilaian bobot kepentingan tiap kriteria.

4. Penentuan range nilai tiap kriteria.

5. Penilaian tiap alternatif menggunakan semua atribut dengan penentuan range

nilai yang disediakan menunjukan seberapa besar kepentingan antar kriteria.

6. Dari data penilaian tiap bobot atribut dan nilai alternatif dibuat matriks

keputusan.

7. Dilakukan proses perbaikan atau normalisasi bobot kriteria.

Preferensi untuk Ai diberikan sebagai berikut:

dengan i = 1,2,...,m;

Dimana Ʃ Wj = 1. Wj adalah pangkat bernilai positif untuk atribut keuntungan dan

bernilai negatif untuk atribut biaya.

Page 44: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

22

Preferensi relatif dari setiap alternatif, diberikan sebagai:

dengan i = 1,2,...,m.

Sedangkan untuk kriteriannya terbagi dalam dua kategori yaitu untuk bernilai

positif termasuk dalam kriteria keuntungan dan yang bernilai negatif termasuk

dalam kriteria biaya.

2.5. Metode AHP-TOPSIS

Penyelesaian masalah dilakukan dengan cara mengombinasikan 2 metode

yaitu Analytic Hierarchy Process dan Technique for Order Preference by

Similarity to Ideal Solutions. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut.

1. Masukkan data dari setiap kriteria pada tiap alternatif.

2. Membuat matriks keputusan A berukuran m x n, dimana m = data alternatif

yang akan dipilih dan n = kriteria dan memberikan nilai x setiap alternatif (i)

pada setiap kriteria (j) yang sudah ditentukan, dimana i = 1,2,…,m dan j =

1,2,…,n pada matriks keputusan A.

3. Masukkan rasio tingkat kepentingan untuk masing-masing kriteria

berdasarkan skala kuantitatif dalam sistem pendukung keputusan.

4. Menyusun matriks perbandingan berpasangan yang telah direpresentasikan

rasio tingkat kepentingan antar kriteria.

5. Normalisasi matriks perbandingan berpasangan. Setiap kolom matriks

dijumlahkan, kemudian setiap elemen pada matriks dibagi dengan nilai total

kolomnya.

Page 45: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

23

6. Menentukan rata-rata baris matriks atau vektor yang memuat himpunan n

bobot w1, w2, …,wn.

7. Mengalikan matriks perbandingan berpasangan yang telah dinormalisasi

dengan vektor bobot.

8. Menghitung nilai eigen (λmax).

9. Menghitung indeks konsistensi (CI).

10. Menghitung konsistensi ratio (CR).

11. Cek konsistensi:

� Jika nilai CR 0,10 maka matriks perbandingan berpasangan konsisten

atau vektor bobot konsisten. Kemudian ambil vektor bobot tersebut.

� Jika nilai CR 0,10 kemudian ulangi langkah 3.

12. Ambil nilai bobot kepentingan AHP dan data nilai alternatif dari database.

13. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi.

14. Membuat matriks keputusan ternormalisasi terbobot.

15. Menentukan matriks solusi ideal positif dan matriks solusi ideal negatif.

16. Menentukan jarak antar nilai setiap alternatif dengan matriks solusi ideal

positif dan matriks solusi ideal negatif.

17. Menentukan nilai preferensi setiap alternatif.

18. Perangkingan hasil terakhir dengan menggunakan nilai preferensi.

2.6. Metode AHP-WP

Penyelesaian masalah dilakukan dengan cara mengombinasikan 2 metode

yaitu Analytic Hierarchy Process dan Weighted Product. Adapun langkah-

langkahnya sebagai berikut.

Page 46: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

24

1. Masukkan data dari setiap kriteria pada tiap alternatif.

2. Membuat matriks keputusan A berukuran m x n, dimana m = data alternatif

yang akan dipilih dan n = kriteria dan memberikan nilai x setiap alternatif (i)

pada setiap kriteria (j) yang sudah ditentukan, dimana i = 1,2,…,m dan j =

1,2,…,n pada matriks keputusan A.

3. Masukkan rasio tingkat kepentingan untuk masing-masing kriteria

berdasarkan skala kuantitatif dalam sistem pendukung keputusan.

4. Menyusun matriks perbandingan berpasangan yang telah direpresentasikan

rasio tingkat kepentingan antar kriteria.

5. Normalisasi matriks perbandingan berpasangan. Setiap kolom matriks

dijumlahkan, kemudian setiap elemen pada matriks dibagi dengan nilai total

kolomnya.

6. Menentukan rata-rata baris matriks atau vektor yang memuat himpunan n

bobot w1, w2, …,wn.

7. Mengalikan matriks perbandingan berpasangan yang telah dinormalisasi

dengan vektor bobot.

8. Menghitung nilai eigen (λmax).

9. Menghitung indeks konsistensi (CI).

10. Menghitung konsistensi ratio (CR).

11. Cek konsistensi:

� Jika nilai CR 0,10 maka matriks perbandingan berpasangan konsisten

atau vektor bobot konsisten. Kemudian ambil vektor bobot tersebut.

� Jika nilai CR 0,10 kemudian ulangi langkah 3.

Page 47: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

25

12. Mengalikan seluruh atribut untuk sebuah alternatif dengan bobot sebagai

pangkat disebut vektor .

13. Hasil perkalian dijumlahkan untuk menghasilkan nilai pada setiap alternatif.

14. Melakukan pembagian antara dan hasil penjumlahan yang akan

menghasilkan nilai preferensi .

2.7. Program Mahasiswa Wirausaha (PMW)

Sejak tahun 2009 pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan telah meluncurkan Program Mahasiswa

Wirausaha (PMW) untuk dilaksanakan dan dikembangkan oleh perguruan tinggi

sebagai pelengkap program-program yang telah ada sebelumnya, khususnya

kewirausahaan. Program tersebut dilaksanakan diseluruh Perguruan Tinggi Negeri

(PTN) dan di beberapa Perguruan Tinggi Swasta (PTS) hasil diseleksi

Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) dengan alokasi dana yang

berbeda-beda.

PMW bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan

sikap atau jiwa wirausaha (enterpreneurship) berbasis iptek kepada para

mahasiswa agar dapat mengubah pola pikir (mindset) dari pencari kerja

(jobseeker) menjadi pencipta lapangan pekerjaan (job creator) serta menjadi calon

pengusaha yang tangguh dan sukses menghadapi persaingan global. PMW juga

mendorong kelembagaan atau unit kewirausahaan di perguruan tinggi agar dapat

mendukung pengembangan program-program kewirausahaan. Sebagai hasil akhir

diharapkan terjadinya penurunan angka pengangguran lulusan pendidikan tinggi

(DIKTI, 2013: 3).

Page 48: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

26

2.8. Unnes Student Enterpreneurship Center (UNSEC)

Unnes Student Enterpreneurship Center (UNSEC) di dirikan pada tanggal

10 Oktober 2010 merupakan pusat layanan karir dan kewirausahaan mahasiswa di

UNNES yang melaksanakan pembinaan, pembimbingan, dan pengembangan

kegiatan-kegiatan kewirausahaan mahasiswa UNNES serta lulusan untuk dapat

mengembangkan karirnya.

Banyak kegiatan wirausaha yang telah dilaksanakan UNSEC seperti

Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM), khususnya PKMK (PKM

Kewirausahaan) dan Cooperative Education (Co-op). PMW merupakan program

kelanjutan dari UNSEC untuk menjembatani mahasiswa untuk masuk dalam

dunia bisnis yang nyata melalui fasilitas start-up bussines.

2.9. Basis Data MYSQL

Basis data adalah sekumpulan informasi yang diatur agar mudah dicari.

Dalam arti umum basis data adalah sekumpulan data yang diproses dengan

bantuan komputer yang memungkinkan data dapat diakses dengan mudah dan

tepat, yang dapat digambarkan sebagai aktifitas dari satu atau lebih organisasi

yang berelasi.

MYSQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management

System). MySql merupakan basis data yang mengandung satu atau sejumlah tabel.

Tabel terdiri dari sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa

kolom (Kustiyahningsih, 2011: 145).

Page 49: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

27

2.10. Bahasa Pemrograman Visual Basic

Microsoft Visual Basic merupakan sebuah bahasa pemrograman yang

menawarkan Integrated Development Environment (IDE) visual untuk membuat

program prangkat lunak berbasis sistem operasi Microsoft Windows dengan

menggunakan model pemrograman (COM). Visual basic merupakan turunan

bahasa pemrograman BASIC dan menawarkan pengembangan perangkat lunak

komputer berbasis grafik dengan cepat. Beberapa script seperti Visual Basic for

Application (VBS) dan Visual Basic Scripting Edition (VBScript), mirip seperti

halnya Visual Basic, tetapi cara kerjanya yang berbeda (Junindar, 2010: 21).

2.11. Penelitian Terkait

Penelitian ini dikembangkan dari beberapa referensi yang mempunyai

keterkaitan dengan metode dan objek penelitian. Penggunaan referensi ini

ditujukan untuk memberikan batasan-batasan terhadap metode dan sistem yang

nantinya akan dikembangkan lebih lanjut. Berikut uraian dari beberapa referensi

tersebut.

Penelitian hampir serupa yang pernah ada yaitu dilakukan oleh Gani (2015:

33) tentang penerapan metode AHP-TOPSIS Untuk Penyeleksian Permohonan

Kredit Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia. Penelitian ini membahas

tentang penyeleksian usulan kredit terhadap anggota yang melakukan pinjaman

pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) simpan pinjam dengan

menetapkan 8 kriteria yaitu pinjaman, besar angsuran, tujuan, angsuran panjang,

Page 50: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

28

gaji pokok, status anggota terakhir, kredit sebelumnya, dan simpanan. Penelitian

ini dapat menyelesaikan masalah dalam memberikan solusi untuk manajer dalam

memilih anggota yang akan diberikan pinjaman kredit.

Maliki (2012: 1) melakukan penelitian yang berjudul Combining AHP-

TOPSIS Approaches to Support Site Selection for a Lead Pollution Study,

dipublikasikan oleh International Conference on Environmental and Agriculture

Engineering. Penelitian yang dilakukan adalah untuk mendukung penggambilan

keputusan penempatan lokasi limbah dari tambang sehingga tidak mengganggu

kesehatan masyarakat di Australia.

Penelitian Leksono (2015: 1) yang berjudul Pemodelan Multi Objective

decision making untuk Penyeleksian Portofolio: Suatu Pendekatan Metode AHP

dan TOPSIS, dipublikasikan oleh Prosiding Seminar Nasional Manajemen

Teknologi XXIII. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menentukan kriteria

yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan untuk penyeleksian portofolio.

Kriteria yang didapat kemudian digunakan untuk peroses pembentukan portofolio

menggunakan single index model. Penggunaan metode AHP bertujuan untuk

memprioritaskan preferensi kriteria yang diperhitungan untuk pengambilan

keputusan, sedangkan TOPSIS digunakan untuk mengoptimalkan alternatif

portofolio. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat 6 perusahaan yang disarankan

untuk pemilihan portofolio dengan tingkat pengembalian (return) sebesar 0.259%.

Penggunaan sistem pendukung keputusan dalam bidang keuangan juga

sangat bermanfaat, seperti penelitian yang dilakukan Findawati (2014: 139)

dengan judul Aplikasi Pengukuran Kinerja Keuangan Pada Lembaga Keuangan

Page 51: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

29

Mikro Menggunakan Metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process dan Weighted

Product Model, dipublikasikan oleh Prosiding Seminar Nasional Penelitian.

Penelitian ini menggunakan kombinasi metode AHP-WP untuk mengetahui nilai

kinerja Lembaga Keuangan Mikro (LKM). Metode AHP digunakan untuk

pembobotan kriteria sedangkan WP digunakan untuk pembobotan subkriteria

serta penilaian akhir.

Penggunaan kombinasi AHP-WP sangat bermanfaat dalam bidang ekonomi,

seperti penelitian yang dilakukan Rahmasari (2014: 17) dengan judul Penentuan

Pemenang Tender Secara Elektronik Hosting internet 10 Mbps dengan

Menggunakan Metode Weighted Product (WP) dan Analytic Hierarchy Process

(AHP) di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Rumpin,

dipublikasikan oleh Jurnal Mahasiswa Matematika. Hasil dari penelitian ini

adalah urutan pertama sebagai pemenang tender secara elektronik. Penggunaan

metode AHP untuk menentukan nilai prioritas, menentukan nilai prioritas

alternatif, menentukan nilai prioritas global serta melakukan uji konsistensi

sedangkan metode WP untuk menentukan bobot preferensi, membuat matriks

keputusan menghitung vektor S dan menghitung vektor V.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Sihombing (2015: 73) tentang

penggunaan fuzzy AHP dengan judul penelitian Model Perangkingan Proyek

Konstruksi pada Asosiasi Kontraktor Menggunakan Fuzzy AHP yang

dipulikasikan di Scientific Journal of Informatics. Hasil penelitian ini adalah

rekomendasi proyek yang paling potensial. Kriteria yang digunakan dalam

Page 52: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

30

penelitian ini adalah waktu, kualitas, biaya, kinerja tim dan lingkungan dengan

alternatif yang digunakan sub bidang irigasi, pengelolaan limbah dan perpipaan.

Page 53: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

98

BAB 5

PENUTUP

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan diatas maka dapat kesimpulanya adalah

sebagai berikut.

1. Pembuatan sistem pendukung keputusan kelayakan pengajuan pijaman dana

PMW di UNSEC menggunakan metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP tidak

banyak mengalami kesulitan dikarenakan data penelitian yang lengkap dan

rencana pembuatan sistem yang matang sehingga pembuatan sistem berjalan

dengan baik.

2. Percobaan yang telah dilakukan untuk mengetahui perbadingan akurasi hasil

dan waktu eksekusi penggunaan kombinasi metode AHP-TOPSIS dan

AHP-WP didapatkan presentase Hamming Distance sebesar 86% dan waktu

eksekusi total dengan data sebanyak 50 membutuhkan waktu 31.601 second

untuk kombinasi metode AHP-TOPSIS dibandingkan dengan data manual

UNSEC. Kemudian, untuk kombinasi AHP-WP dibandingkan dengan data

manual UNSEC diperoleh presentase Hamming Distance sebesar 58% dan

waktu eksekusi total dengan data sebanyak 50 membutuhkan waktu 17.946

second. Berdasarkan perbandingan metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP

untuk sistem pendukung keputusan kelayakan pengajuan pinjaman dana

PMW dengan data manual dari UNSEC sebagai pembanding dapat

disimpulkan bahwa kombinasi metode AHP-WP memiliki akurasi hasil

Page 54: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

99

yang lebih baik dengan waktu eksekusi lebih cepat dan presentase Hamming

Distance yang lebih kecil dibandingkan kombinasi metode AHP-TOPSIS.

Dalam penelitian ini presentase Hamming yang semakin kecil menunjukan

metode yang paling akurat dikarenakan penelitian ini menggunakan data

manual sebagai data pembanding sehingga metode yang polanya hampir

serupa dengan mekanisme atau tata cara pengambilan keputusan obyek

penelitian dianggap sebagai metode terbaik. Hasil dari penelitian ini juga

hampir sama dengan penelitian yang dilakukan Syafrianto (2014: 1) dengan

judul Perbandingan Metode Weighted Product Model (WPM) dengan

Metode Technique Order Preference By Similarity To Ideal Solutions

(TOPSIS) Pada Proses Pemilihan Mahasiswa Yang Berhak Menerima

Beasiswa menunjukan metode Weighted Product Model (WPM)

mempunyai presentase nilai standar deviasi relatif sebesar 76,65%

sedangkan metode Technique Order Preference By Similarity To Ideal

Solutions memiliki nilai standar deviasi relatif sebesar 13,40% sehingga

menunjukan metode WPM sebagai metode yang terbaik. Namun, berbading

terbalik dengan penelitian yang dilakukan Fitriani (2014: 5) dengan judul

Perbandingan Metode Weighted Product Dengan Metode Technique Order

Preference By Similarity To Ideal Solutions dalam Sistem Pendukung

Keputusan Perekrutan Siswa/ Mahasiswa Praktek Kerja Lapangan (PKL) Di

PT. Industri Telekomunikasi Indonesia yang menunjukan metode Technique

Order Preference By Similarity To Ideal Solutions sebagai metode terbaik

Page 55: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

100

karena dianggap cukup intuitif didasarkan pertimbangan jarak solusi ideal

positif dan negatif dan akurasinya 73%.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan saran

sebagai berikut.

1. Pengembangan sistem yang selanjutnya diharapkan dapat di desain

secara dinamis untuk kepentingan sistem pendukung keputusan.

2. Sistem yang selanjutnya diharapkan memenuhi unsur user friendly

atau ramah terhadap pengguna.

3. Sistem dapat dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman yang

lain.

4. Diharapkan penelitian selanjutnya dapat membandingkan metode

yang lain untuk mendapatkan presentase terbaik dan waktu eksekusi

yang semakin efektif.

Page 56: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

101

DAFTAR PUSTAKA

Al Maliki, A., Owen, G. & Bruce, D. (2012). Combining AHP and TOPSIS

Approaces to Support Site Selection for a Lead Pollution Study. International Conference on Environmental and Agriculture Engineering,

37(1): 1-8.

DIKTI. (2013). Pedoman Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) Tahun 2013.

Diktat tidak terpublikasi. Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan, Jakarta.

Findawati, Y. & Astutik, I. R. I. (2014). Aplikasi Pengukuran Kinerja Keuangan

Pada Lembaga Keuangan Mikro Menggunakan Metode Fuzzy-AHP dan

WPM. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, 2(1): 139-150.

Fitriani, S. A. (2014). Perbandingan Metode Weighted Product Dengan Metode

Technique Order Preference By Similarity To Ideal Solutions Dalam Sistem

Pendukung Keputusan Perekrutan Siswa/ Mahasiswa Praktek Kerja

Lapangan (PKL) Di PT. Industri Telekomunikasi Indonesia. Repository Universitas Pendidikan Indonesia.

Gani, H. & Suseno, J. E. (2015). Penerapan Metode AHP-TOPSIS untuk

Penyeleksian Kredit Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia. Jurnal Sistem Informasi Bisnis, 1(1): 33-39.

Jogiyanto. (2003). Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: ANDI.

Juliyanti., Irawan, M. I. & Mukhlash, I. (2011). Pemilihan Guru Berprestasi

Menggunakan Metode AHP dan TOPSIS. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, 3(8): 63-68.

Junindar. (2010). Learning And Practising Visual Basic + Ms. Acces. Yogyakarta:

Skipta Media Kreatif.

Kristanto, A. (2008). Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya, Edisi Revisi. Yogyakarta: Gava Media.

Kustyahningsih, Y. & Anamisa, D. R. (2011). Pemrograman Basis Data Bebasis Web Menggunakan PHP dan Mysql. Yogyakarta: Graha Ilkmu.

Kusumadewi, S., Hartati, S., Harjoko, A. & Wardoyo, R. (2006). Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM). Yogyakarta: Graha Ilmu.

Page 57: PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP ...lib.unnes.ac.id/32371/1/4611412005.pdfix ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk Sistem Pendukung

102

Leksono, V. A., Ciptomulyono, U. & Gunarto, I. K. (2015). Pemodelan Multi

Objective Decision Making Untuk Penyeleksian Portofolio: Suatu

Pendekatan Metode AHP dan TOPSIS. Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIII. Surabaya: Program Studi MMT-ITS, 1-9.

Mcleod, R. J. (2008). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.

Pressman, R. S. (2001). Software Engineering: A Practitioner’s Approach, 5th Edition. Singapore: McGraw-Hill,Inc.

Purnomo, E. N. S. (2013). Analisis Perbandingan Menggunakan Metode AHP, TOPSIS, dan AHP-TOPSIS dalam Studi Kasus Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Siswa Program Akselerasi. Skripsi. Surakarta:

FMIPA Universitas Sebelas Maret.

Rahmasari, F. & Purwanto, I. N. (2014). Penentuan Pemenang Tender Secara

Elektronik Hosting Internet 10 Mbps Dengan Menggunakan Metode

Weighted Product (WP) dan Metode Analytic Hierarchy Process

(AHP). Jurnal Mahasiswa Matematika, 2(1):17-20.

Saaty, T.L. (1980) .The Analytic Hierarchy Process. New York: McGraw-Hill.

Siang, J.J. (2002). Matematika Diskrit dan Aplikasinya pada Ilmu Komputer. Yogyakarta: Andi Offset.

Sihombing, D. J. C., Santoso, A. J. & Rahayu, S. (2015). Model Perangkingan

Proyek Kontruksi pada Asosiasi Kontraktor Menggunakan Fuzzy AHP.

Scientific Journal of Informatics, 2(1): 73-82.

Surbakti, I. (2002). Sistem Pendukung Keputusan. Institut Tekonologi Sepuluh

November, Surabaya.

Syafrianto, A. (2014). Perbandingan Metode Weighted Product Model (WPM)

Dengan Metode Technique Order Preference By Similarity To Ideal Solutions (TOPSIS) Pada Proses Pemilihan Mahasiswa Yang Berhak

Menerima Beasiswa. Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, 12(3):

1-14.

Turban, E., Aronson, J. E. & Liang T. (2005). Decision Support Systems and Intelligent Systems (Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas) ,edisi

7, jilid 1, diterj. Oleh Dwi Prabantini. Yogyakarta : ANDI.