Upload
others
View
18
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN AHP-WP
UNTUK SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
KELAYAKAN PENGAJUAN PINJAMAN DANA PMW
DI UNSEC
skripsi
disajikan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer
Program Studi Teknik Informatika
oleh
Eka Ardiyanto
4611412005
JURUSAN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
� Kerjakan apa yang harus dikerjakan.
� Sedih, susah, senang wajib tersenyum.
� Semua akan indah pada waktunya.
� Kesabaran akan membuahkan hasil.
PERSEMBAHAN
Skripsi ini aku persembahkan untuk.
1. Kedua orang tuaku yang tidak pernah
berhenti menyebutkan nama ku dalam
setiap doa dan tak henti memberikan
semangat setiap hari.
2. Teman-teman Ilkom 2012 yang selalu
memberikan masukan, motifasi,
wejangan-wejangan dalam pembuatan
skripsi ini.
3. Yulia, Agus, dan semua pihak yang tidak
dapat disebutkan satu persatu yang
membantu terselesaikannya skripsi ini.
4. Bapak dan ibu dosen yang telah
membimbing sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
5. Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
dan Universitas Negeri Semarang.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
segala ridho dan limpahan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Perbandingan Metode AHP-TOPSIS Dan AHP-WP Untuk Sistem
Pendukung Keputusan Kelayakan Pengajuan Pinjaman Dana PMW Di
UNSEC”.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa adanya
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang.
2. Prof. Dr. Zaenuri, S.E., M.Si., Akt. Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.
3. Endang Sugiharti, S.Si., M.Kom. Ketua Jurusan Ilmu Komputer Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.
4. Ibu Florentina Yuni Arini, S.Kom., M.Cs dan Bapak Isa Akhlis, S.Si., M.Si
selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan arahan kepada penulis.
5. Much Aziz Muslim, S.Kom., M.Kom., selaku penguji yang memberikan
banyak masukan, kritik dan saran dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Bapak dan ibu dosen serta staf yang ada dijurusan ilmu komputer yang telah
memberikan motifasi dalam pengerjaan skripsi ini.
7. Bapak dan ibu yang selalu menyemangati setiap harinya.
viii
8. Seluruh teman-teman yang selalu memberukan semangatnya agar selalu
bersabar dalam proses pembuatan skripsi ini.
9. UNSEC yang memberikan kesempatan saya melakukan penelitian.
10. Teman-teman ilmu komputer angkatan angkatan 2012 dan 2013 yang
memberikan semangat dalam pembuatan skripsi ini.
11. Perpustakaan Fakultas MIPA, Fakultas Teknik dan UNNES yang
menyediakan sumber pustaka untuk penulisan skripsi ini.
12. Seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah
membantu terselesaikannya skripsi ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini.
Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk
kesempurnaan skripsi yang akan datang. Penulis mengharapkan skripsi ini dapat
bermanfaat di masa mendatang.
Semarang, 27 Januari 2017
Eka Ardiyanto
ix
ABSTRAK Ardiyanto, Eka. 2017. Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk
Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pengajuan Pinjaman Dana PPMW di
UNSEC. Skripsi Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama: Florentina
Yuni Arini, S.Kom., M.Cs., dan Pembimbing Pendamping: Isa Akhlis, S.Si.,
M.Si.
Kata kunci: Metode Analytic Hieracy Process, Metode Technique Order Preference by Similarity to Ideal Solutions, Metode Weighted Product, Sistem
Pendukung Keputusan.
Proses seleksi kelayakan pinjaman dana wajib dilakukan oleh lembaga yang
menyalurkan bantuan dana untuk kebutuhan mengembangkan usaha ataupun
mendirikan suatu usaha sesuai syarat yang ditentukan. Penilaian wajib dilakukan
sebagai bahan pertimbangan sebelum pihak pelaksana memberikan keputusan
menerima atau menolak pengajuan calon penerima pinjaman dana.
Unnes Student Enterpreneurship Center (UNSEC) sebagai pelaksana
Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) di Universitas Negeri Semarang
(UNNES) berupaya memberikan keputusan terbaik dalam menyeleksi calon
penerima dana PMW sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Penilaian yang
dilakukan untuk pengambilan keputusan masih secara manual sehingga menemui
banyak kendala.
Sistem pendukung keputusan merupakan salah satu produk perangkat lunak
yang dikembangkan secara khusus untuk membantu proses pengambilan
keputusan. Banyak kombinasi metode untuk membantu menyelesaikan suatu
permasalahan dalam sistem pendukung keputusan diantaranya adalah Analytic Hierarchy Process (AHP) dengan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solutions (TOPSIS) atau AHP dengan Weighted Product (WP).
Perbandingan kombinasi metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk sistem
pendukung keputusan kelayakan pengajuan pinjaman dana di Unsec ini
mempunyai tahapan yaitu metode AHP untuk perhitungan pembobotan pada
masing-masing kriteria kemudian metode TOPSIS dan WP untuk menghitung
peringkat.
Perbandingan metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk sistem pendukung
keputusan kelayakan pengajuan pinjaman dana PMW di UNSEC dengan data
peserta PMW tahun 2015 sebanyak 50 diperoleh akurasi dengan mencari nilai
Hamming Distance. Didapatkan presentase Hamming Distance 86% dengan
waktu eksekusi 31.601 second untuk kombinasi AHP-TOPSIS dan presentase
Hamming Distance 58% dengan waktu eksekusi 17.946 untuk kombinasi metode
AHP-WP. Presentase Hamming Distance yang rendah dan semakin kecil waktu
yang dibutuhkan untuk memproses data menunjukan bahwa kombinasi metode
AHP-WP lebih baik untuk sistem pendukung keputusan kelayakan pengajuan
x
pinjaman dana PMW di UNSEC karena mekanisme perhitungan yang hampir
serupa.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
PERNYATAAN .............................................................. ................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. ........ iii
PENGESAHAN .................................................................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi
ABSTRAK ......................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... ..xviii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... .. xxi
BAB
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 4
1.3 Batasan Masalah ...................................................................................... 4
1.4 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 5
1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................... 5
xi
1.6 Sistematika Penulisan Skripsi ................................................................. 6
2. LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Pendukung Keputusan ................................................................. 8
2.1.1 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan ......................................... 9
2.1.2 Komponen Sistem Pendukung Keputusan ............................................ 11
2.2 Analytic Hierarcy Process(AHP) ............................................................. 13
2.3 Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solutions ........... 19
2.4 Weighted Product (WP) ........................................................................... 21
2.5 Metode AHP-TOPSIS .............................................................................. 22
2.6 Metode AHP-WP ..................................................................................... 23
2.7 Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) .................................................. 25
2.8 Unnes Student Enterpreneurship Center (Unsec) .................................... 26
2.9 Basis Data Mysql ...................................................................................... 26
2.10 Bahasa Pemrograman Visual Basic ........................................................ 27
2.11 Penelitian Terkait ................................................................................... 27
3. METODE PENELITIAN
3.1 Studi Pendahuluan ................................................................................... 30
3.1.1 Tempat dan Obyek Penelitian ............................................................... 30
3.1.2 Variabel Penelitian ................................................................................ 30
3.2 Tahap Pengumpulan Data ........................................................................ 31
3.2.1 Studi Pustaka ....................................................................................... 31
3.2.2 Observasi ............................................................................................... 31
xii
3.2.3 Wawancara ............................................................................................ 32
3.3 Tahap Pengembangan Sistem ................................................................... 32
3.3.1 Analisis Kebutuhan ............................................................................... 32
3.3.1.1 Metode AHP untuk Kelayakan Pengajuan Pinjaman Dana PMW ..... 33
3.3.1.1.1 Tahapan Metode AHP ..................................................................... 34
3.3.1.2. Metode TOPSIS untuk Kelayakan Pengajuan Pinjaman Dana PMW 36
3.3.1.2.1 Tahapan Metode TOPSIS ................................................................ 36
3.3.1.3 Metode WP untuk Kelayakan Pengajuan Pinjaman Dana PMW ....... 38
3.3.1.3.1 Tahapan Metode WP ....................................................................... 39
3.3.2 Perancangan Sistem ............................................................................... 40
3.3.2.1 Flowchart Sistem ............................................................................... 40
3.3.2.2 Entity Relationship Diagram .............................................................. 45
3.3.2.3 Data Flow Diagram ........................................................................... 45
3.3.2.3.1 DFD Level 0 .................................................................................... 46
3.3.2.3.2 DFD Level 1 .................................................................................... 47
3.3.2.4 Skema Basis Data ............................................................................... 47
3.3.2.5 Struktur Tabel Basis Data ................................................................... 48
3.3.3 Pengkodean (Code) ............................................................................... 51
3.3.4 Pengujian (Test) ..................................................................................... 51
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ........................................................................................ 52
4.1.1 Tahap Pengambilan Data ...................................................................... 52
4.1.2 Tahap Pengolahan Data ......................................................................... 52
xiii
4.1.2.1 Metode AHP dalam Penilaian Bobot Kriteria ................................... 53
4.1.2.2 Metode TOPSIS untuk Perangkingan ................................................ 58
4.1.2.3 Metode WP untuk Perangkingan ........................................................ 63
4.2 Implementasi Sistem ............................................................................... 64
4.2.1 Halaman Login ...................................................................................... 65
4.2.2 Halaman Menu Admin .......................................................................... 65
4.2.3 Menu Admin .......................................................................................... 66
4.2.4 Menu Peserta ......................................................................................... 67
4.2.5 Menu Intensitas Step1 ........................................................................... 67
4.2.5.1 Menu Intensitas Step 2 ....................................................................... 68
4.2.5.2 Menu Intensitas Step 3 ....................................................................... 69
4.2.5.3 Menu Intensitas Step 4 ....................................................................... 69
4.2.5.4 Menu Intensitas Time ......................................................................... 70
4.2.6 Menu AHP-TOPSIS Step 1 ................................................................... 70
4.2.6.1 Menu AHP-TOPSIS Step 2 ................................................................ 71
4.2.6.2 Menu AHP-TOPSIS Step 3 ................................................................ 71
4.2.6.3 Menu AHP-TOPSIS Step 4 ................................................................ 72
4.2.6.4 Menu AHP-TOPSIS Step 5 ................................................................ 72
4.2.6.5 Menu AHP-TOPSIS Step 6 ................................................................ 73
4.2.6.6 Menu AHP-TOPSIS Step 7 ................................................................ 73
4.2.6.7 Menu AHP-TOPSIS Time .................................................................. 74
4.2.6.8 Menu AHP-TOPSIS Tabel ................................................................. 74
4.2.7 Menu AHP-WP Step 1 .......................................................................... 75
xiv
4.2.7.1 Menu AHP-WP Step 2 ....................................................................... 75
4.2.7.2 Menu AHP-WP Step 3 ....................................................................... 76
4.2.7.3 Menu AHP-WP Step 4 ....................................................................... 76
4.2.7.4 Menu AHP-WP Step 5 ....................................................................... 77
4.2.7.5 Menu AHP-WP Step 6 ....................................................................... 77
4.2.7.6 Menu AHP-WP Time ......................................................................... 78
4.2.7.7 Menu AHP-WP Tabel ........................................................................ 78
4.2.8 Menu Pewawancara Input Data Usaha .................................................. 79
4.2.8.1 Menu Pewawancara Input Data Mahasiswa ....................................... 79
4.2.8.2 Menu Pewawancara Input Nilai usaha ............................................... 80
4.1.8.3 Menu Pewawancara Hasil Perhitungan .............................................. 81
4.1.8.4 Menu Pewawancara Perbandingan ..................................................... 81
4.3 Pengujian Sistem ...................................................................................... 82
4.3.1 Rencana Pengujian Sistem Wewenang Admin ..................................... 82
4.3.2 Hasil Pengujian Wewenang Admin ...................................................... 83
4.3.3 Rencana Pengujian Sistem Wewenang Pewawancara .......................... 86
4.3.4 Hasil Pengujian Sistem Wewenang Pewawancara ................................ 87
4.3.5 Kesimpulan Pengujian ........................................................................... 90
4.4 Pembahasan .............................................................................................. 90
4.4.1 Hasil Pengujian Akurasi Kombinasi Metode ........................................ 90
4.4.1.1 Hasil Perangkingan Kombinasi Metode AHP-TOPSIS ..................... 91
4.4.1.2 Hasil Perangkingan Kombinasi Metode AHP-WP ............................ 93
4.4.2 Hasil Perbandingan Akurasi Hasil dan Waktu Eksekusi Kombinasi
xv
Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP .................................................... 96
5. PENUTUP
5.1 Simpulan ................................................................................................. 98
5.2 Saran ........................................................................................................ 100
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 101
LAMPIRAN ........................................................................................................ 103
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
2.1 Matriks Perbandingan Berpasangan ............................................................. 15
2.2 Intensitas Kepentingan ................................................................................. 16
2.3 Nilai Rata-rata Konsistensi .......................................................................... 18
3.1 Formulir Data Nilai Bobot dan Penilaian Masing-masing Kriteria ............. 32
3.2 Kriteria Kelayakan Pengajuan Pinjaman Dana PMW ................................. 34
3.3 Tabel Pengguna ............................................................................................ 48
3.4 Tabel Usaha .................................................................................................. 49
3.5 Tabel Nilai .................................................................................................... 49
3.6 Tabel Kriteria ............................................................................................... 50
3.7 Tabel Tim ..................................................................................................... 50
3.8 Tabel Mahasiswa ........................................................................................... 50
4.1 Tabel Intensitas Kepentingan Masing-Masing Kriteria ............................... 53
4.2 Matriks Perbandingan Berpasangan antar Kriteria ...................................... 54
4.3 Hasil Penjumlahan Kolom ........................................................................... 55
4.4 Hasil Perhitungan Matriks Ternormalisasi dan Bobot Prioritas .................. 55
4.5 Hasil Perhitungan λ Maksimal ..................................................................... 56
4.6 Nilai Bobot Kriteria...................................................................................... 57
4.7 Tabel Data Input Sistem ............................................................................... 58
4.8 Tabel Nilai Akar Kriteria ............................................................................. 59
4.9 Matriks Ratting Ternormalisasi.................................................................... 59
xvii
4.10 Matriks Ternormalisasi Terbobot ................................................................ 60
4.11 Nilai Maks dan Min Matriks Ternormalisasi Terbobot ............................... 60
4.12 Jarak antar Nilai Solusi Ideal Positif dan Negatif ....................................... 61
4.13 Nilai Preferensi Masing-Masing Judul Usaha ............................................ 62
4.14 Nilai Vektor V Masing-masing Judul Usaha .............................................. 64
4.15 Klasifikasi Rencana Pengujian Sistem ........................................................ 83
4.16 Pengujian Login admin ............................................................................... 83
4.17 Pengujian Menu Admin .............................................................................. 84
4.18 Pengujian Menu Peserta .............................................................................. 84
4.19 Pengujian Menu Intensitas .......................................................................... 85
4.20 Pengujian Menu AHP-TOPSIS ................................................................... 85
4.21 Pengujan Menu AHP-WP ........................................................................... 86
4.22 Klasifikasi Rencana Pengujian Sistem ........................................................ 87
4.23 Pengujian Login Pewawancara ................................................................... 87
4.24 Pengujian Input Data Usaha ........................................................................ 88
4.25 Pengujian Input Data Mahasiswa ................................................................ 88
4.26 Pengujian Input Alternatif Usaha ................................................................ 89
4.27 Hasil Akhir Peringkat Dari UNSEC ........................................................... 91
4.28 Hasil Perangkingan Kombinasi AHP-TOPSIS ........................................... 91
4.29 Hasil Perbandingan Peringkat UNSEC dengan Hasil AHP-TOPSIS ......... 92
4.30 Waktu Eksekusi Kombinasi Metode AHP-TOPSIS ................................... 93
4.31 Hasil Perangkingan Kombinasi AHP-WP .................................................. 93
4.32 Hasil Perbandingan Peringkat UNSEC dengan Hasil AHP-WP................. 94
xviii
4.33 Waktu Eksekusi Kombinasi Metode AHP-WP .......................................... 95
4.34 Hasil Perbandingan Kombinasi Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP ....... 96
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1 Komponen Sistem Pendukung Keputusan .................................................... 11
2.2 Struktur Hierarki AHP .................................................................................. 14
3.1 Flowchart Metode AHP-TOPSIS untuk Sistem Pendukung Keputusan
Kelayakan Pengajuan Pinjaman Dana PMW ................................................ 42
3.2 Flowchart Metode AHP-WP untuk Sistem Pendukung Kelayakan
Pengajuan Pinjaman dana PMW ................................................................... 43
3.3 Flowchart Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP untuk
Sistem Pendukung Keputusan Pengajuan Pinjaman Dana PMW ................. 44
3.4 ERD Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pengajuan Pinjaman Dana
PMW ............................................................................................................. 45
3.5 DFD Level 0 SPK Kelayakan Pengajuan Pinjaman Dana PMW ................. 46
3.6 DFD Level 1 SPK Kelayakan Pengajuan Pinjaman Dana PMW ................. 47
3.7 Skema Basis Data Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pengajuan
Pinjaman Dana PMW .................................................................................... 48
4.1 Halaman Login Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan .............................. 65
4.2 Halaman Menu Admin Sistem Pendukung Keputusan ................................. 66
4.3 Halaman Input Data Pengguna...................................................................... 66
4.4 Halaman Menu Peserta ................................................................................. 67
4.5 Halaman Menu Intensitas Step 1 ................................................................... 68
xx
4.6 Halaman Menu Intensitas Step 2 ................................................................... 68
4.7 Halaman Menu Intensitas Step 3 ................................................................... 69
4.8 Halaman Menu Intensitas Step 4 ................................................................... 69
4.9 Menu Intensitas Time .................................................................................... 70
4.10 Menu AHP-TOPSIS Step 1 ......................................................................... 70
4.11 Menu AHP-TOPSIS Step 2 ......................................................................... 71
4.12 Menu AHP-TOPSIS Step 3 ......................................................................... 71
4.13 Menu AHP-TOPSIS Step 4 ......................................................................... 72
4.14 Menu AHP-TOPSIS Step 5 ......................................................................... 72
4.15 Menu AHP-TOPSIS Step 6 ......................................................................... 73
4.16 Menu AHP-TOPSIS Step 7 ......................................................................... 73
4.17 Menu AHP-TOPSIS Timer ......................................................................... 74
4.18 Menu AHP-TOPSIS Tabel .......................................................................... 74
4.19 Menu AHP-WP Step 1 ................................................................................ 75
4.20 Menu AHP-WP Step 2 ................................................................................ 75
4.21 Menu AHP-WP Step 3 ................................................................................ 76
4.22 Menu AHP-WP Step 4. ............................................................................... 76
4.23 Menu AHP-WP Step 5 ................................................................................ 77
4.24 Menu AHP-WP Step 6 ................................................................................ 77
4.25 Menu AHP-WP Time .................................................................................. 78
4.26 Menu AHP-WP Tabel ................................................................................. 78
4.27 Menu Pewawancara Input Data Usaha ....................................................... 79
4.28 Menu Pewawancara Input Data Mahasiswa ............................................... 80
xxi
4.29 Menu Pewawancara Input Nilai Usaha ....................................................... 80
4.30 Menu Pewawancara Hasil Perhitungan ....................................................... 81
4.31 Menu Pewawancara Hasil Perbandingan .................................................... 82
4.32 Grafik Perbandingan Antara Peringkat Manual Unsec Dengan Kombinasi
AHP-TOPSIS .............................................................................................. 92
4.33 Grafik Perbandingan Antara Peringkat Manual Unsec Dengan Kombinasi
AHP-WP ..................................................................................................... 94
4.34 Grafik Perbandingan Waktu Eksekusi Metode AHP-TOPSIS dan
AHP-WP ..................................................................................................... 96
4.35 Grafik Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan Metode AHP-WP .......... 97
xxii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Tabel Intensitas Kepentingan Masing-Masing Kriteria ............................... 104
2 Tabel Data Input Sistem ............................................................................... 105
3 Tabel Matriks Ratting Ternormalisasi ......................................................... 107
4 Tabel Matriks Ternormalisasi Terbobot....................................................... 110
5 Tabel Jarak antar Nilai Solusi Ideal Positif dan Negatif .............................. 113
6 Tabel Nilai Preferensi Masing-Masing Judul Usaha Perhitungan
AHP-TOPSIS Manual ................................................................................. 116
7 Tabel Nilai Vektor V Masing-masing Judul Usaha perhitungan AHP-WP
Manual ......................................................................................................... 118
8 Tabel peringkat manual UNSEC .................................................................. 120
9 Tabel hasil perbandingan peringkat manual UNSEC dan hasil metode
AHP-TOPSIS ............................................................................................... 122
10 Tabel hasil perbandingan peringkat manual UNSEC dan hasil Metode
AHP-WP ..................................................................................................... 124
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Proses seleksi kelayakan pinjaman dana wajib dilakukan oleh lembaga yang
menyalurkan bantuan dana untuk kebutuhan mengembangkan usaha ataupun
mendirikan suatu usaha sesuai syarat yang ditentukan. Unnes Student
Enterpreneurship Center (UNSEC) sebagai pelaksana Program Mahasiswa
Wirausaha (PMW) di Universitas Negeri Semarang (UNNES), melakukan
penilaian kelayakan dalam pengajuan pinjaman dana terhadap calon penerima
pinjaman dana. Penilaian wajib dilakukan sebagai bahan pertimbangan sebelum
pihak pelaksana memberikan keputusan menerima atau menolak pengajuan calon
penerima pinjaman dana.
UNSEC berupaya memberikan keputusan terbaik dalam menyeleksi calon
penerima dana PMW sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Namun, beberapa
mekanisme penilaian dan pengambilan keputusan pemberian pinjaman dana
masih dikerjakan secara manual dan sederhana dengan metode penjumlahan nilai.
Proses seleksi kelayakan pengajuan pinjaman dana sering menemukan kesulitan
karena banyak mahasiswa yang mengajukan pinjaman dan banyaknya kriteria
yang digunakan. Sistem diperlukan untuk meningkatkan efisiensi seleksi yang
dapat membantu pihak pelaksana memberikan pertimbangan pengambilan
keputusan secara tepat dan sesuai.
2
Sistem pendukung keputusan merupakan salah satu produk perangkat lunak
yang dikembangkan secara khusus untuk membantu proses pengambilan
keputusan. Manusia tidak lagi mencari-cari sendiri alternatif untuk dijadikan
keputusan, melainkan menggunakan sistem pendukung keputusan yang
menyediakan alternatif pilihan untuk dijadikan keputusan. Kombinasi metode
yang dapat digunakan untuk membantu proses pengambilan keputusan
diantaranya adalah kombinasi metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dengan
Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solutions (TOPSIS) dan
kombinasi metode AHP dengan Weighted Product (WP).
Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) diperkenalkan Thomas L. Saaty
pada tahun 1980 untuk menyelesaikan masalah multikriteria. Metode ini
merupakan model hierarki fungsional dengan input utamanya adalah presepsi
manusia. Hierarki masalah yang kompleks atau tidak terstruktur dipecah dalam
sub-sub masalah kemudian disusun menjadi suatu bentuk hierarki (Saaty, 1993:
23).
Metode Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solutions
(TOPSIS) diperkenalkan oleh Yonn dan Hwang pada tahun 1981. TOPSIS
menggunakan prinsip bahwa alternatif yang terpilih harus mempunyai jarak
terdekat dari solusi ideal positif dan terjauh dari solusi ideal negatif dari sudut
pandang geometris dengan menggunakan jarak euclidean untuk menentukan
kedekatan relatif dari suatu alternatif dengan solusi optimal (Kusumadewi dkk,
2006: 87).
3
Metode Weighted Product (WP) menggunakan perkalian untuk
menghubungkan ratting atribut, dimana ratting setiap atribut harus dipangkatkan
dengan bobot atribut yang bersangkutan. Proses tersebut dapat disebut dengan
normalisasi (Kusumadewi dkk, 2006: 79).
Penelitian yang dilakukan Leksono (2015: 4), menggunakan kombinasi
metode AHP-TOPSIS untuk penyeleksian portofolio dalam investasi agar
menghindarkan investor dari resiko yang terlalu besar. Metode AHP bertujuan
memprioritaskan preferensi kriteria yang diperhitungkan untuk pengambilan
keputusan, sedangkan TOPSIS digunakan untuk mengoptimalkan alternatif
portofolio. Penelitian menghasilkan tingkat pengembalian (return) sebesar
0.259%.
Penelitian lain yang dilakukan Rahmasari (2014: 17), menggunakan
kombinasi metode AHP-WP untuk menentukan pemenang tender secara
elektronik. Metode AHP untuk menentukan nilai prioritas kriteria, menentukan
nilai prioritas alternatif, menetapkan nilai prioritas global, serta melakukan uji
kosistensi sedangkan metode Weighted Product (WP) digunakan untuk
menentukan bobot preferensi, membuat matriks keputusan, menghitung vektor S,
dan menghitung vektor V. Penelitian ini menghasilkan pemenang tender sebagai
urutan yang pertama.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dirancang suatu sistem pendukung
keputusan dengan menggunakan kombinasi metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP
yang diharapkan salah satu dari metode kombinasi tersebut dapat membantu
memberikan solusi yang tepat sehingga pengambilan keputusan pemberian
4
pinjaman dana PMW sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Hal ini juga yang
menjadi latar belakang peneliti dalam melakukan penelitian pada skripsi yang
berjudul “Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP Untuk Sistem
Pendukung Keputusan Kelayakan Pengajuan Pinjaman Dana PMW Di
Unnes Student Enterpreneurship Center”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana membangun sebuah sistem pendukung keputusan kelayakan
pengajuan pinjaman dana PMW menggunakan kombinasi metode AHP-
TOPSIS dan AHP-WP pada UNSEC?
2. Bagaimana perbandingan akurasi hasil dan waktu eksekusi yang dihasilkan
dari kombinasi metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP?
1.3. Batasan Masalah
Pada penelitian ini diperlukan batasan-batasan agar tujuan penelitian dapat
tercapai. Adapun batasan masalah yang dibahas pada penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1. Kriteria yang digunakan dalam pengambilan keputusan adalah penguasaan
terhadap rencana usaha, keterbaruan (produk, proses, luaran), teknik
pengembalian pinjaman modal, kesungguhan berwirausaha, keberanian
mengambil resiko, personal guarantee, kesanggupan melaksanakan rencana
usaha.
5
2. Parameter perbandingan adalah akurasi hasil akhir peringkat untuk setiap
kombinasi metode dibandingkan dengan hasil peringkat manual UNSEC dan
waktu eksekusi dari kombinasi masing-masing metode.
3. Pembuatan sistem ini menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic dan
Database Management System (DBMS) MySql.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Membangun sistem pendukung keputusan kelayakan pengajuan pinjaman dana
PMW menggunakan kombinasi metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP pada
UNSEC.
2. Mengetahui perbandingan akurasi hasil dan waktu eksekusi yang dihasilkan
dari kombinasi metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP.
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Sebagai bahan studi kasus bagi pembaca dan acuan bagi mahasiswa, terutama
bagi yang ingin melakukan penelitian sejenis, juga menambah khasanah
perpustakaan yang akan berguna bagi pembaca.
2. Sebagai bahan pertimbangan untuk membantu memberikan penilaian
kelayakan pemberian pinjaman dana PMW dan memberikan keputusan yang
tepat serta memberikan informasi alternatif dalam penentuan pemberian
pinjaman dana PMW.
6
1.6. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan berguna untuk memudahkan dalam memahami jalan
pemikiran secara keseluruhan skripsi. Penulisan skripsi ini secara garis besar
dibagi menjadi tiga bagian yaitu sebagai berikut.
1. Bagian Awal Skripsi
Bagian awal skripsi terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan, halaman
pernyataan, halaman motto dan persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi,
daftar gambar, daftar tabel dan daftar lampiran.
2. Bagian Isi Skripsi
Bagian isi skripsi terdiri dari lima bab yaitu sebagai berikut.
BAB 1: PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan skripsi.
BAB 2: TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi penjelasan mengenai definisi maupun pemikiran-pemikiran yang
dijadikan kerangka teoritis yang menyangkut dan mendasari pemecahan
masalah dalam skripsi ini.
BAB 3: METODE PENELITIAN
Bab ini berisi penjelasan mengenai studi pendahuluan, tahap pengumpulan
data, dan tahap pengembangan sistem.
BAB 4: HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi hasil penelitian berserta pembahasannya.
7
BAB 5: PENUTUP
Bab ini berisi simpulan dari penulisan skripsi dan saran yang diberikan penulis
untuk mengembangkan skripsi ini.
3. Bagian Akhir Skripsi
Bagian akhir skripsi ini berisi daftar pustaka yang merupakan informasi
mengenai buku-buku, sumber-sumber dan referensi yang digunakan penulis serta
lampiran-lampiran yang mendukung dalam penulisan skripsi ini.
8
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1. Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS)
merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan,
dan pemanipulasian data. Sistem digunakan untuk membantu pengambilan
keputusan dalam situasi yang semi terstruktur dan situasi tidak terstruktur, dimana
sistem tersebut digunakan untuk membantu manajemen memecahkan masalah
yang dihadapi (Mcleod, 2008: 55) .
SPK hampir serupa dengan Sistem Informasi Manajemen (SIM) karena
menggunakan basis data. SPK berasal dari SIM yaitu adanya penekanan pada
fungsi pendukung pembuatan keputusan disetiap tahapnya. Perhitungan secara
manual sudah digantikan dengan peran komputer yang dapat menyelesaikan
persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat. Sistem pendukung keputusan
mempunyai beberapa tujuan sebagai berikut (Jogiyanto, 2005: 327).
a. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi
terstruktur.
b. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukan dimaksudkan
untuk menggantikan fungsi manajer.
c. Meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil manajer lebih kepada
perbaikan efisiensinya.
d. Kecepatan komputasi.
9
e. Peningkatan produktivitas.
f. Pendukung kualitas.
g. Berdaya saing.
h. Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan penyimpanan.
2.1.1. Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan
Karakteristik dan kemampuan sistem pendukung keputusan memungkinkan
para pengambil keputusan untuk membuat keputusan yang lebih baik dan lebih
konsisten dalam satu cara yang dibatasi oleh waktu. Karakteristik sistem
pendukung keputusan adalah sebagai berikut (Subakti, 2002: 19).
1. Dukungan kepada pengambil keputusan, terutama pada situasi semi
terstruktur dan tidak terstruktur, dengan menyertakan penilaian manusia dan
informasi terkomputerisasi. Masalah-masalah tersebut tidak bisa dipecahkan
oleh sistem komputer lain atau metode atau alat kualitatif standar.
2. Dukungan untuk semua level manajerial, dari eksekutif puncak sampai
manajer lini.
3. Dukungan untuk individu dan kelompok. Masalah yang kurang terstruktur
sering memerlukan keterlibatan individu dari departemen dan tingkat
organisasional yang berbeda atau dari organisasi lain.
4. Dukungan untuk keputusan independen dan sekuensial. Keputusan dapat
dibuat satu kali, beberapa kali, atau berulang (dalam interval yang sama).
5. Dukungan di semua fase proses pengambilan keputusan: intelegensi, desain,
pilihan, dan implementasi.
6. Dukungan diberbagai proses dan gaya pengambilan keputusan.
10
7. Adaptitas sepanjang waktu. Pengambilan keputusan seharusnya reaktif, bisa
menghadapi perubahan kondisi secara cepat, dan mengadaptasi DSS untuk
memenuhi perubahan tersebut. Decission Support System (DSS) bersifat
fleksibel oleh karena itu pengguna bisa menambahkan, menghapus,
menggabungkan, mengubah atau menyusun kembali elemen-elemen dasar.
DSS juga fleksibel dalam hal modifikasi untuk masalah lain yang sejenis.
8. Pengguna merasa seperti dirumah. Ramah bagi pengguna, kapabilitas grafis
yang sangat kuat, interface antara manusia dan mesin yang interaktif dengan
satu bahasa alami bisa meningkatkan efektivitas DSS.
9. Peningkatan efektivitas pengambilan keputusan (akurasi, timelines, kualitas)
daripada efisiensinya (biaya pengambilan keputusan). Ketika DSS
disebarkan, pengambilan keputusan sering membutuhkan waktu yang lebih
lama, tetapi hasilnya lebih baik.
10. Kontrol penuh oleh pengambil keputusan dalam memecahkan suatu masalah.
DSS secara khusus menekankan untuk mendukung pengambilan keputusan,
bukan menggantikan.
11. Pengguna akhir dapat mengembangkan dan memodifikasi sendiri sistem
sederhana. Sistem yang lebih besar dapat dibangun dengan bantuan ahli
sistem informasi perangkat lunak Online Analytical Processing (OLAP)
dalam kaitannya dengan warehouse memperbolehkan pengguna untuk
membangun DSS yang lebih besar dan kompleks.
11
12. Model digunakan untuk menganalisis situasi pengambilan keputusan.
Kapabilitas pemodelan memungkinkan eksperimen dengan berbagai strategi
berbeda dibuat konfigurasi yang berbeda.
13. Akses disediakan untuk berbagai sumber data, format, tipe, mulai dari sistem
informasi geografis (SIG) hingga sistem berorientasi obyek.
14. Dapat digunakan sebagai alat standalone oleh seorang pengambil keputusan
pada suatu lokasi atau didistribusikan di suatu organisasi secara keseluruhan
dan dibeberapa organisasi sepanjang rantai persediaan. Dapat diintegrasikan
dengan DSS lain dan atau aplikasi lain, serta dapat didistribusikan secara
internal dan ekternal menggunakan networking dan teknologi web.
2.1.2. Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Sistem pendukung keputusan terdiri dari empat komponen yaitu subsistem
manajemen data, subsistem manajemen model, subsistem antarmuka pengguna,
dan subsistem manejemen basis pengetahuan. Komponen SPK tersebut dapat
dilihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Komponen Sistem Pendukung Keputusan
12
Berikut adalah penjelasan dari komponen sistem pendukung keputusan yang
digambarkan pada Gambar 2.1.
1. Subsistem manajemen data
Subsistem manajemen data adalah memasukan satu database yang berisi data
relevan untuk situasi dan dikelola oleh perangkat lunak yang disebut sistem
manajemen database atau Data Base Managemen System (DBMS). Subsistem
manajemen data bisa diinterkoneksikan dengan data warehouse perusahaan,
suatu repository untuk data perusahaan yang relevan dengan pengambilan
keputusan.
2. Subsistem manajemen model
Merupakan paket perangkat lunak yang memasukan model keuangan, statistik,
ilmu manajeman, atau model kuantitatif lain yang memberikan kapabilitas
analitik dan manajemen perangkat lunak yang tepat. Perangkat lunak ini sering
disebut sistem manajemen basis model (MBMS). Komponen tersebut bisa
dikoneksikan ke penyimpanan internal atau eksternal yang ada pada model.
3. Subsistem antarmuka pengguna
Pengguna berkomunikasi dengan memerintahkan sistem pendukung keputusan
melalui subsistem tersebut. Pengguna adalah bagian yang dipertimbangkan dari
sistem. Para peneliti menegaskan bahwa beberapa kontribusi unik dari sistem
pendukung keputusan berasal dari interaksi yang intensif antara komputer dan
pembuat keputusan.
13
4. Subsistem manajemen berbasis pengetahuan
Subsistem tersebut mendukung semua subsistem lain atau bertindak langsung
sebagai suatu komponen independen dan bersifat opsional. Selain memberikan
intelegensi untuk mamperbesar pengetahuan pengambil keputusan, subsistem
tersebut dapat diinterkoneksikan dengan repositori pengetahuan perusahaan
(Turban, 2005: 100).
2.2. Analytic Hierarcy Process (AHP)
Analytic Hierarchy Process (AHP) dikembangkan Dr. Thomas L. Saaty dari
Wharton School of Business pada tahun 1980-an adalah sebuah model yang
fleksibel untuk memberikan kesempatan kepada sebagian orang atau kelompok
agar dapat membangun ide atau gagasan-gagasan tesendiri supaya dapat
mendefinisikan suatu permasalahan dengan asumsi masing-masing kemudian
memecahkan permasalahan tersebut menggunakan caranya sendiri (Saaty, 1980:
23).
Prosedur dalam metode AHP terdiri dari beberapa tahap yaitu.
1. Menyusun hierarki dari permasalahan yang dihadapi.
Penyusunan hierarki yaitu dengan menentukan tujuan yang merupakan sasaran
sistem secara keseluruhan pada level teratas. Level berikutnya terdiri dari
kriteria-kriteria untuk menilai atau mempertimbangkan alternatif-alternatif
yang ada dan menentukan alternatif-alternatif tersebut. Setiap kriteria dapat
memiliki subkriteria dibawahnya dan setiap kriteria memiliki nilai intensitas
masing-masing. Gambar 2.2 menunjukan struktur hierarki AHP.
14
Gambar 2.2 Struktur Hierarki AHP
2. Menentukan prioritas elemen, dengan langkah-langkah sebagai berikut.
a. Membuat perbandingan berpasangan
Langkah pertama dalam menentukan prioritas elemen adalah membuat
perbandingan berpasangan, yaitu membandingkan elemen secara berpasangan
sesuai kriteria yang diberikan dengan menggunakan bentuk matriks. Matriks
bersifat sederhana, berkedudukan kuat yang menawarkan kerangka untuk
memeriksa konsistensi, memperoleh informasi tambahan dengan membuat
semua perbandingan yang mungkin dan menganalisis kepekaan prioritas secara
keseluruhan untuk merubah pertimbangan. Proses perbandingan berpasangan
dimulai dari level paling atas hierarki untuk memilih kriteria, misalnya C,
kemudian dari level dibawahnya diambil elemen-elemen yang akan
dibandingkan, misal A1, A2, A3, A4, A5, maka susunan elemen-elemen pada
sebuah matriks dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tujuan
Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3 Kriteria ke-
Alternatif 2 Alternatif 3 Alternatif ke- Alternatif 1
15
Tabel 2.1 Matriks Perbandingan Berpasangan
C A1 A2 A3 A4 A5 A1 1
A2 1
A3 1
A4 1
A5 1
b. Mengisi matriks perbandingan berpasangan
Untuk mengisi matriks perbandingan berpasangan yaitu dengan menggunakan
bilangan untuk merepresentasikan kepentingan relatif dari satu elemen
terhadap elemen lainnya yang dimaksud dalam bentuk skala dari 1 sampai
dengan 9. Skala ini mendefinisikan dan menjelaskan nilai 1 sampai 9 untuk
pertimbangan dalam perbandingan berpasangan elemen pada setiap level
hierarki terhadap suatu kriteria di level yang lebih tinggi.
Apabila suatu elemen dalam matriks dan dibandingkan dengan dirinya sendiri,
maka diberi nilai 1. Jika i dibanding j mendapatkan nilai tertentu, maka j
dibanding i merupakan kebalikannya. Intensitas kepentingan dalam sistem
pendukung keputusan dapat dilihat pada Tabel 2.2.
16
Tabel 2.2 Tabel Intensitas Kepentingan
Intensitas Kepentingan Arti/Makna Penjelasan
1 Kedua elemen
sama pentingnya
Dua elemen mempunyai
pengaruh yang sama besar
terhadap tujuan
3 Elemen yang satu
lebih sedikit lebih
penting daripada
elemen yang
lainnya
Pengalaman dan penilaian
sedikit menyokong satu
elemen dibandingkan
elemen yang lainnya
5 Elemen yang satu
lebih penting
daripada elemen
yang lainnya
Pengalaman dan penilaian
sangat kuat menyokong satu
elemen dibandingkan
elemen yang lainnya
7 Satu elemen jelas
lebih mutlak
penting daripada
elemen yang
lainnya
Satu elemen yang kuat
disokong dan dominan
terlihat dalam praktek
9 Satu elemen
mutlak penting
daripada elemen
yang lainnya
Bukti yang mendukung
elemen yang satu terhadap
elemen lain memiliki tingkat
penegasan tertinggi yang
mungkin menguatkan
2,4,6,8 Nilai-nilai antara
dua nilai
pertimbangan yang
berdekatan
Nilai ini diberikan bila ada
dua kompromi diantara dua
pilihan
c. Sintesis
Pertimbangan-pertimbangan terhadap perbandingan berpasangan disintesis
untuk memperoleh keseluruhan prioritas dengan langkah-langkah sebagai
berikut.
1) Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap kolom pada matriks.
17
2) Membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang bersangkutan
untuk memperoleh normalisasi matriks.
3) Menjumlahkan nilai dari setiap matriks dan membaginya dengan jumlah
elemen untuk mendapatkan nilai rata-rata.
4) Mengukur konsistensi.
Pembuatan keputusan sangat penting untuk mengetahui seberapa baik
konsistensi yang ada, karena kita tidak ingin keputusan berdasarkan
pertimbangan dengan konsistensi yang rendah. Pertimbangan akan
tampak sebagai sesuatu yang acak dan tidak akurat. Konsistensi penting
untuk mendapatkan hasil yang valid dalam dunia nyata. AHP mengukur
konsistensi pertimbangan dengan rasio konsistensi (consitency ratio).
Nilai Konsistensi rasio harus kurang dari 5% untuk matriks 3x3, 9%
untuk matriks 4x4 dan 10% untuk matriks yang lebih besar. Jika lebih
dari rasio dari batas tersebut maka nilai perbandingan matriks di lakukan
kembali. Langkah-langkah menghitung nilai rasio konsistensi yaitu:
a. Mengalikan nilai pada kolom pertama dengan prioritas relatif elemen
pertama, nilai pada kolom kedua dengan prioritas relatif elemen
kedua, dan seterusnya.
b. Menjumlahkan setiap baris.
c. Hasil dari penjumlahan baris dibagikan dengan elemen prioritas relatif
yang bersangkutan.
d. Membagi hasil diatas dengan banyak elemen yang ada, hasilnya
disebut eigen value (λmax).
18
e. Menghitung indeks konsistensi (CI) dengan rumus:
CI = (λmax-n)/(n-1)
Dimana, CI : Consistensy Index
λmax : eigen value
n : Banyak elemen
f. Menghitung konsistensi rasio (CR) dengan rumus:
CR = CI/RC
Dimana, CR : Consistency Ratio
CI : Consitency Index
RC : Random Consistency
Matriks random dengan skala penilaian 1 sampai 9 beserta
kebalikkannya sebagai random consistency (RC).
Berdasarkan perhitungan Saaty menggunakan 500 sampel, jika
pertimbangan memilih secara acak dari skala 1/9, 1/8, … , 1, 2, … , 9 akan
diperoleh rata-rata konsistensi untuk matriks yang berbeda seperti pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3 Nilai Rata-Rata Konsistensi
Ukuran Matriks Konsistensi acak (Random Consistency)
1 0,00
2 0,00
3 0,58
4 0,90
5 1,12
6 1,24
7 1,32
8 1,41
9 1,45
10 1,49
19
Secara umum, jika nilai CR ≤ 0,10 maka matriks perbandingan berpasangan
konsisten, apabila melebihi batas maka matriks perbandingan berpasangan tidak
konsisten dan matriks perbandingan berpasangan dapat diulang.
2.3. Technique for Order Preference by Similarity to Ideal
Solutions (TOPSIS)
Hwang dan Yoon tahun 1981 membangun metode Technique for Order
Preference by Similarity to Ideal Solutions (TOPSIS) berdasarkan alternatif
terpilih harus memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif dan memiliki jarak
terjauh dari solusi ideal negatif. Prinsip metode TOPSIS adalah sederhana, dimana
alternatif yang dipilih selain memiliki kedekatan dengan solusi ideal positif dan
jauh dari soluai ideal negatif. Solusi ideal terbentuk jika sebagai komposit dari
nilai kinerja terbaik ditampilkan oleh setiap alternatif untuk setiap atribut. Solusi
ideal negatif adalah gabungan dari nilai kinerja terburuk. Jarak ke masing-masing
kutub kinerja diukur dalam pengertian Euclidean, dengan bobot opsional dari
setiap atribut (Kusumadewi dkk, 2006: 87).
Berikut adalah prosedur metode TOPSIS.
1. Membuat matriks ratting keputusan yang ternormalisasi.
2. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot.
3. Menentukan matriks solusi ideal positif dan solusi ideal negatif.
4. Menentukan jarak antar nilai setiap alternatif dengan matriks solusi ideal
positif dan solusi ideal negatif.
5. Menentukan nilai alternatif untuk setiap alternatif.
20
TOPSIS membutuhkan ratting kinerja setiap alternatif Ai pada setiap
kriteria Cj yang ternormalisasi, yaitu:
i=1,2...,m; dan j=1,2...,n
Solusi ideal positif (A+)
dan solusi ideal negatif (A-) dapat ditentukan
berdasarkan ratting bobot ternormalisasi (yij) sebagai:
i=1,2...,m; dan j=1,2...,n
)
)
dengan
=
=
j = 1,2 ...,n.
Jarak antara alternatif Ai dengan solusi ideal positif dirumuskan
sebagai:
Jarak antara alternatif Ai dengan solusi ideal negatif dirumuskan
sebagai:
21
Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) dirumuskan sebagai:
Nilai Vi yang lebih besar menunjukan bahwa alternatif Ai lebih dipilih.
2.4. Weighted Product (WP)
Metode Weighted Product (WP) menggunakan perkalian untuk
menghubungkan ratting atribut, dimana ratting setiap atribut harus dipangkatkan
dengan bobot atribut yang bersangkutan. Proses tersebut sama halnya dengan
normalisasi (Kusumadewi dkk, 2006: 79). Adapun tahapan dalam
mengimplementasikan metode Weighted Product adalah sebagai berikut.
1. Penentuan alternatif.
2. Penentuan kriteria.
3. Penilaian bobot kepentingan tiap kriteria.
4. Penentuan range nilai tiap kriteria.
5. Penilaian tiap alternatif menggunakan semua atribut dengan penentuan range
nilai yang disediakan menunjukan seberapa besar kepentingan antar kriteria.
6. Dari data penilaian tiap bobot atribut dan nilai alternatif dibuat matriks
keputusan.
7. Dilakukan proses perbaikan atau normalisasi bobot kriteria.
Preferensi untuk Ai diberikan sebagai berikut:
dengan i = 1,2,...,m;
Dimana Ʃ Wj = 1. Wj adalah pangkat bernilai positif untuk atribut keuntungan dan
bernilai negatif untuk atribut biaya.
22
Preferensi relatif dari setiap alternatif, diberikan sebagai:
dengan i = 1,2,...,m.
Sedangkan untuk kriteriannya terbagi dalam dua kategori yaitu untuk bernilai
positif termasuk dalam kriteria keuntungan dan yang bernilai negatif termasuk
dalam kriteria biaya.
2.5. Metode AHP-TOPSIS
Penyelesaian masalah dilakukan dengan cara mengombinasikan 2 metode
yaitu Analytic Hierarchy Process dan Technique for Order Preference by
Similarity to Ideal Solutions. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut.
1. Masukkan data dari setiap kriteria pada tiap alternatif.
2. Membuat matriks keputusan A berukuran m x n, dimana m = data alternatif
yang akan dipilih dan n = kriteria dan memberikan nilai x setiap alternatif (i)
pada setiap kriteria (j) yang sudah ditentukan, dimana i = 1,2,…,m dan j =
1,2,…,n pada matriks keputusan A.
3. Masukkan rasio tingkat kepentingan untuk masing-masing kriteria
berdasarkan skala kuantitatif dalam sistem pendukung keputusan.
4. Menyusun matriks perbandingan berpasangan yang telah direpresentasikan
rasio tingkat kepentingan antar kriteria.
5. Normalisasi matriks perbandingan berpasangan. Setiap kolom matriks
dijumlahkan, kemudian setiap elemen pada matriks dibagi dengan nilai total
kolomnya.
23
6. Menentukan rata-rata baris matriks atau vektor yang memuat himpunan n
bobot w1, w2, …,wn.
7. Mengalikan matriks perbandingan berpasangan yang telah dinormalisasi
dengan vektor bobot.
8. Menghitung nilai eigen (λmax).
9. Menghitung indeks konsistensi (CI).
10. Menghitung konsistensi ratio (CR).
11. Cek konsistensi:
� Jika nilai CR 0,10 maka matriks perbandingan berpasangan konsisten
atau vektor bobot konsisten. Kemudian ambil vektor bobot tersebut.
� Jika nilai CR 0,10 kemudian ulangi langkah 3.
12. Ambil nilai bobot kepentingan AHP dan data nilai alternatif dari database.
13. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi.
14. Membuat matriks keputusan ternormalisasi terbobot.
15. Menentukan matriks solusi ideal positif dan matriks solusi ideal negatif.
16. Menentukan jarak antar nilai setiap alternatif dengan matriks solusi ideal
positif dan matriks solusi ideal negatif.
17. Menentukan nilai preferensi setiap alternatif.
18. Perangkingan hasil terakhir dengan menggunakan nilai preferensi.
2.6. Metode AHP-WP
Penyelesaian masalah dilakukan dengan cara mengombinasikan 2 metode
yaitu Analytic Hierarchy Process dan Weighted Product. Adapun langkah-
langkahnya sebagai berikut.
24
1. Masukkan data dari setiap kriteria pada tiap alternatif.
2. Membuat matriks keputusan A berukuran m x n, dimana m = data alternatif
yang akan dipilih dan n = kriteria dan memberikan nilai x setiap alternatif (i)
pada setiap kriteria (j) yang sudah ditentukan, dimana i = 1,2,…,m dan j =
1,2,…,n pada matriks keputusan A.
3. Masukkan rasio tingkat kepentingan untuk masing-masing kriteria
berdasarkan skala kuantitatif dalam sistem pendukung keputusan.
4. Menyusun matriks perbandingan berpasangan yang telah direpresentasikan
rasio tingkat kepentingan antar kriteria.
5. Normalisasi matriks perbandingan berpasangan. Setiap kolom matriks
dijumlahkan, kemudian setiap elemen pada matriks dibagi dengan nilai total
kolomnya.
6. Menentukan rata-rata baris matriks atau vektor yang memuat himpunan n
bobot w1, w2, …,wn.
7. Mengalikan matriks perbandingan berpasangan yang telah dinormalisasi
dengan vektor bobot.
8. Menghitung nilai eigen (λmax).
9. Menghitung indeks konsistensi (CI).
10. Menghitung konsistensi ratio (CR).
11. Cek konsistensi:
� Jika nilai CR 0,10 maka matriks perbandingan berpasangan konsisten
atau vektor bobot konsisten. Kemudian ambil vektor bobot tersebut.
� Jika nilai CR 0,10 kemudian ulangi langkah 3.
25
12. Mengalikan seluruh atribut untuk sebuah alternatif dengan bobot sebagai
pangkat disebut vektor .
13. Hasil perkalian dijumlahkan untuk menghasilkan nilai pada setiap alternatif.
14. Melakukan pembagian antara dan hasil penjumlahan yang akan
menghasilkan nilai preferensi .
2.7. Program Mahasiswa Wirausaha (PMW)
Sejak tahun 2009 pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan telah meluncurkan Program Mahasiswa
Wirausaha (PMW) untuk dilaksanakan dan dikembangkan oleh perguruan tinggi
sebagai pelengkap program-program yang telah ada sebelumnya, khususnya
kewirausahaan. Program tersebut dilaksanakan diseluruh Perguruan Tinggi Negeri
(PTN) dan di beberapa Perguruan Tinggi Swasta (PTS) hasil diseleksi
Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) dengan alokasi dana yang
berbeda-beda.
PMW bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan
sikap atau jiwa wirausaha (enterpreneurship) berbasis iptek kepada para
mahasiswa agar dapat mengubah pola pikir (mindset) dari pencari kerja
(jobseeker) menjadi pencipta lapangan pekerjaan (job creator) serta menjadi calon
pengusaha yang tangguh dan sukses menghadapi persaingan global. PMW juga
mendorong kelembagaan atau unit kewirausahaan di perguruan tinggi agar dapat
mendukung pengembangan program-program kewirausahaan. Sebagai hasil akhir
diharapkan terjadinya penurunan angka pengangguran lulusan pendidikan tinggi
(DIKTI, 2013: 3).
26
2.8. Unnes Student Enterpreneurship Center (UNSEC)
Unnes Student Enterpreneurship Center (UNSEC) di dirikan pada tanggal
10 Oktober 2010 merupakan pusat layanan karir dan kewirausahaan mahasiswa di
UNNES yang melaksanakan pembinaan, pembimbingan, dan pengembangan
kegiatan-kegiatan kewirausahaan mahasiswa UNNES serta lulusan untuk dapat
mengembangkan karirnya.
Banyak kegiatan wirausaha yang telah dilaksanakan UNSEC seperti
Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM), khususnya PKMK (PKM
Kewirausahaan) dan Cooperative Education (Co-op). PMW merupakan program
kelanjutan dari UNSEC untuk menjembatani mahasiswa untuk masuk dalam
dunia bisnis yang nyata melalui fasilitas start-up bussines.
2.9. Basis Data MYSQL
Basis data adalah sekumpulan informasi yang diatur agar mudah dicari.
Dalam arti umum basis data adalah sekumpulan data yang diproses dengan
bantuan komputer yang memungkinkan data dapat diakses dengan mudah dan
tepat, yang dapat digambarkan sebagai aktifitas dari satu atau lebih organisasi
yang berelasi.
MYSQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management
System). MySql merupakan basis data yang mengandung satu atau sejumlah tabel.
Tabel terdiri dari sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa
kolom (Kustiyahningsih, 2011: 145).
27
2.10. Bahasa Pemrograman Visual Basic
Microsoft Visual Basic merupakan sebuah bahasa pemrograman yang
menawarkan Integrated Development Environment (IDE) visual untuk membuat
program prangkat lunak berbasis sistem operasi Microsoft Windows dengan
menggunakan model pemrograman (COM). Visual basic merupakan turunan
bahasa pemrograman BASIC dan menawarkan pengembangan perangkat lunak
komputer berbasis grafik dengan cepat. Beberapa script seperti Visual Basic for
Application (VBS) dan Visual Basic Scripting Edition (VBScript), mirip seperti
halnya Visual Basic, tetapi cara kerjanya yang berbeda (Junindar, 2010: 21).
2.11. Penelitian Terkait
Penelitian ini dikembangkan dari beberapa referensi yang mempunyai
keterkaitan dengan metode dan objek penelitian. Penggunaan referensi ini
ditujukan untuk memberikan batasan-batasan terhadap metode dan sistem yang
nantinya akan dikembangkan lebih lanjut. Berikut uraian dari beberapa referensi
tersebut.
Penelitian hampir serupa yang pernah ada yaitu dilakukan oleh Gani (2015:
33) tentang penerapan metode AHP-TOPSIS Untuk Penyeleksian Permohonan
Kredit Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia. Penelitian ini membahas
tentang penyeleksian usulan kredit terhadap anggota yang melakukan pinjaman
pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) simpan pinjam dengan
menetapkan 8 kriteria yaitu pinjaman, besar angsuran, tujuan, angsuran panjang,
28
gaji pokok, status anggota terakhir, kredit sebelumnya, dan simpanan. Penelitian
ini dapat menyelesaikan masalah dalam memberikan solusi untuk manajer dalam
memilih anggota yang akan diberikan pinjaman kredit.
Maliki (2012: 1) melakukan penelitian yang berjudul Combining AHP-
TOPSIS Approaches to Support Site Selection for a Lead Pollution Study,
dipublikasikan oleh International Conference on Environmental and Agriculture
Engineering. Penelitian yang dilakukan adalah untuk mendukung penggambilan
keputusan penempatan lokasi limbah dari tambang sehingga tidak mengganggu
kesehatan masyarakat di Australia.
Penelitian Leksono (2015: 1) yang berjudul Pemodelan Multi Objective
decision making untuk Penyeleksian Portofolio: Suatu Pendekatan Metode AHP
dan TOPSIS, dipublikasikan oleh Prosiding Seminar Nasional Manajemen
Teknologi XXIII. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menentukan kriteria
yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan untuk penyeleksian portofolio.
Kriteria yang didapat kemudian digunakan untuk peroses pembentukan portofolio
menggunakan single index model. Penggunaan metode AHP bertujuan untuk
memprioritaskan preferensi kriteria yang diperhitungan untuk pengambilan
keputusan, sedangkan TOPSIS digunakan untuk mengoptimalkan alternatif
portofolio. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat 6 perusahaan yang disarankan
untuk pemilihan portofolio dengan tingkat pengembalian (return) sebesar 0.259%.
Penggunaan sistem pendukung keputusan dalam bidang keuangan juga
sangat bermanfaat, seperti penelitian yang dilakukan Findawati (2014: 139)
dengan judul Aplikasi Pengukuran Kinerja Keuangan Pada Lembaga Keuangan
29
Mikro Menggunakan Metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process dan Weighted
Product Model, dipublikasikan oleh Prosiding Seminar Nasional Penelitian.
Penelitian ini menggunakan kombinasi metode AHP-WP untuk mengetahui nilai
kinerja Lembaga Keuangan Mikro (LKM). Metode AHP digunakan untuk
pembobotan kriteria sedangkan WP digunakan untuk pembobotan subkriteria
serta penilaian akhir.
Penggunaan kombinasi AHP-WP sangat bermanfaat dalam bidang ekonomi,
seperti penelitian yang dilakukan Rahmasari (2014: 17) dengan judul Penentuan
Pemenang Tender Secara Elektronik Hosting internet 10 Mbps dengan
Menggunakan Metode Weighted Product (WP) dan Analytic Hierarchy Process
(AHP) di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Rumpin,
dipublikasikan oleh Jurnal Mahasiswa Matematika. Hasil dari penelitian ini
adalah urutan pertama sebagai pemenang tender secara elektronik. Penggunaan
metode AHP untuk menentukan nilai prioritas, menentukan nilai prioritas
alternatif, menentukan nilai prioritas global serta melakukan uji konsistensi
sedangkan metode WP untuk menentukan bobot preferensi, membuat matriks
keputusan menghitung vektor S dan menghitung vektor V.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Sihombing (2015: 73) tentang
penggunaan fuzzy AHP dengan judul penelitian Model Perangkingan Proyek
Konstruksi pada Asosiasi Kontraktor Menggunakan Fuzzy AHP yang
dipulikasikan di Scientific Journal of Informatics. Hasil penelitian ini adalah
rekomendasi proyek yang paling potensial. Kriteria yang digunakan dalam
30
penelitian ini adalah waktu, kualitas, biaya, kinerja tim dan lingkungan dengan
alternatif yang digunakan sub bidang irigasi, pengelolaan limbah dan perpipaan.
98
BAB 5
PENUTUP
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan diatas maka dapat kesimpulanya adalah
sebagai berikut.
1. Pembuatan sistem pendukung keputusan kelayakan pengajuan pijaman dana
PMW di UNSEC menggunakan metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP tidak
banyak mengalami kesulitan dikarenakan data penelitian yang lengkap dan
rencana pembuatan sistem yang matang sehingga pembuatan sistem berjalan
dengan baik.
2. Percobaan yang telah dilakukan untuk mengetahui perbadingan akurasi hasil
dan waktu eksekusi penggunaan kombinasi metode AHP-TOPSIS dan
AHP-WP didapatkan presentase Hamming Distance sebesar 86% dan waktu
eksekusi total dengan data sebanyak 50 membutuhkan waktu 31.601 second
untuk kombinasi metode AHP-TOPSIS dibandingkan dengan data manual
UNSEC. Kemudian, untuk kombinasi AHP-WP dibandingkan dengan data
manual UNSEC diperoleh presentase Hamming Distance sebesar 58% dan
waktu eksekusi total dengan data sebanyak 50 membutuhkan waktu 17.946
second. Berdasarkan perbandingan metode AHP-TOPSIS dan AHP-WP
untuk sistem pendukung keputusan kelayakan pengajuan pinjaman dana
PMW dengan data manual dari UNSEC sebagai pembanding dapat
disimpulkan bahwa kombinasi metode AHP-WP memiliki akurasi hasil
99
yang lebih baik dengan waktu eksekusi lebih cepat dan presentase Hamming
Distance yang lebih kecil dibandingkan kombinasi metode AHP-TOPSIS.
Dalam penelitian ini presentase Hamming yang semakin kecil menunjukan
metode yang paling akurat dikarenakan penelitian ini menggunakan data
manual sebagai data pembanding sehingga metode yang polanya hampir
serupa dengan mekanisme atau tata cara pengambilan keputusan obyek
penelitian dianggap sebagai metode terbaik. Hasil dari penelitian ini juga
hampir sama dengan penelitian yang dilakukan Syafrianto (2014: 1) dengan
judul Perbandingan Metode Weighted Product Model (WPM) dengan
Metode Technique Order Preference By Similarity To Ideal Solutions
(TOPSIS) Pada Proses Pemilihan Mahasiswa Yang Berhak Menerima
Beasiswa menunjukan metode Weighted Product Model (WPM)
mempunyai presentase nilai standar deviasi relatif sebesar 76,65%
sedangkan metode Technique Order Preference By Similarity To Ideal
Solutions memiliki nilai standar deviasi relatif sebesar 13,40% sehingga
menunjukan metode WPM sebagai metode yang terbaik. Namun, berbading
terbalik dengan penelitian yang dilakukan Fitriani (2014: 5) dengan judul
Perbandingan Metode Weighted Product Dengan Metode Technique Order
Preference By Similarity To Ideal Solutions dalam Sistem Pendukung
Keputusan Perekrutan Siswa/ Mahasiswa Praktek Kerja Lapangan (PKL) Di
PT. Industri Telekomunikasi Indonesia yang menunjukan metode Technique
Order Preference By Similarity To Ideal Solutions sebagai metode terbaik
100
karena dianggap cukup intuitif didasarkan pertimbangan jarak solusi ideal
positif dan negatif dan akurasinya 73%.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan saran
sebagai berikut.
1. Pengembangan sistem yang selanjutnya diharapkan dapat di desain
secara dinamis untuk kepentingan sistem pendukung keputusan.
2. Sistem yang selanjutnya diharapkan memenuhi unsur user friendly
atau ramah terhadap pengguna.
3. Sistem dapat dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman yang
lain.
4. Diharapkan penelitian selanjutnya dapat membandingkan metode
yang lain untuk mendapatkan presentase terbaik dan waktu eksekusi
yang semakin efektif.
101
DAFTAR PUSTAKA
Al Maliki, A., Owen, G. & Bruce, D. (2012). Combining AHP and TOPSIS
Approaces to Support Site Selection for a Lead Pollution Study. International Conference on Environmental and Agriculture Engineering,
37(1): 1-8.
DIKTI. (2013). Pedoman Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) Tahun 2013.
Diktat tidak terpublikasi. Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan, Jakarta.
Findawati, Y. & Astutik, I. R. I. (2014). Aplikasi Pengukuran Kinerja Keuangan
Pada Lembaga Keuangan Mikro Menggunakan Metode Fuzzy-AHP dan
WPM. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, 2(1): 139-150.
Fitriani, S. A. (2014). Perbandingan Metode Weighted Product Dengan Metode
Technique Order Preference By Similarity To Ideal Solutions Dalam Sistem
Pendukung Keputusan Perekrutan Siswa/ Mahasiswa Praktek Kerja
Lapangan (PKL) Di PT. Industri Telekomunikasi Indonesia. Repository Universitas Pendidikan Indonesia.
Gani, H. & Suseno, J. E. (2015). Penerapan Metode AHP-TOPSIS untuk
Penyeleksian Kredit Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia. Jurnal Sistem Informasi Bisnis, 1(1): 33-39.
Jogiyanto. (2003). Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: ANDI.
Juliyanti., Irawan, M. I. & Mukhlash, I. (2011). Pemilihan Guru Berprestasi
Menggunakan Metode AHP dan TOPSIS. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, 3(8): 63-68.
Junindar. (2010). Learning And Practising Visual Basic + Ms. Acces. Yogyakarta:
Skipta Media Kreatif.
Kristanto, A. (2008). Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya, Edisi Revisi. Yogyakarta: Gava Media.
Kustyahningsih, Y. & Anamisa, D. R. (2011). Pemrograman Basis Data Bebasis Web Menggunakan PHP dan Mysql. Yogyakarta: Graha Ilkmu.
Kusumadewi, S., Hartati, S., Harjoko, A. & Wardoyo, R. (2006). Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM). Yogyakarta: Graha Ilmu.
102
Leksono, V. A., Ciptomulyono, U. & Gunarto, I. K. (2015). Pemodelan Multi
Objective Decision Making Untuk Penyeleksian Portofolio: Suatu
Pendekatan Metode AHP dan TOPSIS. Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIII. Surabaya: Program Studi MMT-ITS, 1-9.
Mcleod, R. J. (2008). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
Pressman, R. S. (2001). Software Engineering: A Practitioner’s Approach, 5th Edition. Singapore: McGraw-Hill,Inc.
Purnomo, E. N. S. (2013). Analisis Perbandingan Menggunakan Metode AHP, TOPSIS, dan AHP-TOPSIS dalam Studi Kasus Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Siswa Program Akselerasi. Skripsi. Surakarta:
FMIPA Universitas Sebelas Maret.
Rahmasari, F. & Purwanto, I. N. (2014). Penentuan Pemenang Tender Secara
Elektronik Hosting Internet 10 Mbps Dengan Menggunakan Metode
Weighted Product (WP) dan Metode Analytic Hierarchy Process
(AHP). Jurnal Mahasiswa Matematika, 2(1):17-20.
Saaty, T.L. (1980) .The Analytic Hierarchy Process. New York: McGraw-Hill.
Siang, J.J. (2002). Matematika Diskrit dan Aplikasinya pada Ilmu Komputer. Yogyakarta: Andi Offset.
Sihombing, D. J. C., Santoso, A. J. & Rahayu, S. (2015). Model Perangkingan
Proyek Kontruksi pada Asosiasi Kontraktor Menggunakan Fuzzy AHP.
Scientific Journal of Informatics, 2(1): 73-82.
Surbakti, I. (2002). Sistem Pendukung Keputusan. Institut Tekonologi Sepuluh
November, Surabaya.
Syafrianto, A. (2014). Perbandingan Metode Weighted Product Model (WPM)
Dengan Metode Technique Order Preference By Similarity To Ideal Solutions (TOPSIS) Pada Proses Pemilihan Mahasiswa Yang Berhak
Menerima Beasiswa. Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, 12(3):
1-14.
Turban, E., Aronson, J. E. & Liang T. (2005). Decision Support Systems and Intelligent Systems (Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas) ,edisi
7, jilid 1, diterj. Oleh Dwi Prabantini. Yogyakarta : ANDI.