4
PERAWATAN COLOSTOMY Pengertian kolostomi Kolostomi adalah suatu opeasi untuk membentuk suatu hubungan buatan antara kolon dengan prmukaan kulit pada dinding perut. Hubungan ini dapat bersifat sementara atau menetap selamanya ( Thiodorer Schorock,MD. 1983) Colostomi dapat berupa sekostomi, kolostomi transversum, colostomy sigmoid, sedangkan kolon asenden dan desenden sangat jarang dipergunakan untuk membuat kolostomi karena kedua bagian tersebut terfikir retroperitoneal. Kolostomipada bayi dan anak hamper selalu merupakan tindakan gawat daruat, sedangkan pada oang dewasa merupakan keadaan patologis. Kolostomi pada bayi dan anak biasanya bersifat sementara. Kolostomi temporer dilakukan untuk dekompresi kolon dan atau mengalihkan aliran feses. Kolostomi permanen dibutuhkan apabila rectum dibuang, biasanya akibat adanya karsinoma. Jenis kolostomi permanen ii merupakan kolostomi ujung dan dilakukan dengan mengeluarkan ujung kolon keluar kulit pasien. Kolostomi yang temporer mungkin merupakan kolostomi ujung, atau merupakan kolostomi lup ( dibut lbang pada sisi lengkung kolon yang dekat degan permukaan kulit) Kolostomi sigmoid permanen mengeluarkan feses sekali atau 2 kali sehari. Tak diperlukan alat khusus, tetapi kebanyakan pasien memakai kantong plastic untuk mengirigasi kolostomi ujung dengan memasukan kateter dengan ujung konikal yang tela dilumasi secara berhati-hati dan memasukan air 500 ml setiap kali. Air dialirkan dengan gaya gravitasi dengan menenpatkan reservoir air pada setinggi bahu. Irigasi sebaiknya tak dilakukan sebelum 1 minggi sesudah operasi (alas an dilakukan 1 minggu karena pengaruh anastesi yang digunakan,yaitu anastesi umum). Kebanyakan pasien

Perawatan Colostomy

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perawatan Colostomy

PERAWATAN COLOSTOMY

Pengertian kolostomi

Kolostomi adalah suatu opeasi untuk membentuk suatu hubungan buatan antara kolon

dengan prmukaan kulit pada dinding perut. Hubungan ini dapat bersifat sementara atau menetap

selamanya ( Thiodorer Schorock,MD. 1983) Colostomi dapat berupa sekostomi, kolostomi

transversum, colostomy sigmoid, sedangkan kolon asenden dan desenden sangat jarang

dipergunakan untuk membuat kolostomi karena kedua bagian tersebut terfikir retroperitoneal.

Kolostomipada bayi dan anak hamper selalu merupakan tindakan gawat daruat,

sedangkan pada oang dewasa merupakan keadaan patologis. Kolostomi pada bayi dan

anak biasanya bersifat sementara.

Kolostomi temporer dilakukan untuk dekompresi kolon dan atau mengalihkan aliran

feses. Kolostomi permanen dibutuhkan apabila rectum dibuang, biasanya akibat adanya

karsinoma. Jenis kolostomi permanen ii merupakan kolostomi ujung dan dilakukan dengan

mengeluarkan ujung kolon keluar kulit pasien. Kolostomi yang temporer mungkin merupakan

kolostomi ujung, atau merupakan kolostomi lup ( dibut lbang pada sisi lengkung kolon yang

dekat degan permukaan kulit)

Kolostomi sigmoid permanen mengeluarkan feses sekali atau 2 kali sehari. Tak

diperlukan alat khusus, tetapi kebanyakan pasien memakai kantong plastic untuk mengirigasi

kolostomi ujung dengan memasukan kateter dengan ujung konikal yang tela dilumasi secara

berhati-hati dan memasukan air 500 ml setiap kali. Air dialirkan dengan gaya gravitasi dengan

menenpatkan reservoir  air pada setinggi bahu. Irigasi sebaiknya tak dilakukan sebelum 1 minggi

sesudah operasi (alas an dilakukan 1 minggu karena pengaruh anastesi yang digunakan,yaitu

anastesi umum). Kebanyakan pasien dapat makan segala makanan yang mereka sukai seperti

keadaan semula. Kolostomi tak memerlukan  dilatasi.

Banyak komplikasi akibat kolostomi serupa dengan komplikasi akaibat ileustomi,

misalanya stenosis dan prolapsus. Pasien yang sudah lanjut usia dan jaringannya sudah lemah

sering mengalami hernia paracolostomi. (Thiodorer Schorock,MD. 1983).

Fungsi kolostomi akan mulai tampak pada hari ke-3 sampai hari ke-6 pasca operasi.

Perawat menangani kolostomi sampai pasien dapat mengambil  alih perawatan ini. Perawatan

kulit harus diajarkan bersamaan dengan bagaimana menetapkan drainase kantong dan

melaksanakan irigasi.

Perawatan kulit.

Rabas efluen akan bervariasi sesuai dengan tipe colostomi. Pada colostomy transversal,

terdapat feses lunak dan berlendir yang mengiritasi kulit. Pada kolostomi desenden atau

kolostomi sigmoid, feses agak padat dan sedikit mrngiritasi kulit. Pasien dianjurkan melindungi

kulit peristoma dengan sering mencuci area tersebut menggunakan sabun ringan, memberikan

Page 2: Perawatan Colostomy

barier kulit protektif disekitar stoma (lubang yang dibuat dalam koslostomi), dan

mengamankananya dngan melekatkan kantong drainase.  bedak nistatin (myostatin) dapat

ditebrkan sedikt pada kulit peristoma bila terdapat iritasi atau pertumbuhan jamur.

Kulit dibersihkan dengan perlahan menggunakan sabun ringan dan waslap lembab serta

lembut.Adanya kelebihan barier kulit dibersihkan. Sabun bertindak sebagai agen abrasi untuk

mengangkat residu enzim dari tetesan fekal selama kulit dibersihkan, Kasa dapat digunakan

untuk menutupi stoma atau tamfon vagina dapat dimasukkan dengan perlahan untuk

mengabsorbsi kelebihan drainase.

Memasang kantong drainase.

Stoma diukur untuk menentukan ukuran kantong yang tepat. Lubang kantong harus

sekitar 0,3cm lebih besar dari stoma.Kulit dibersihkan sesuai prosedur.Barier kulit peristoma

dipasang kantong kemudian dipasang dengan menekan diatas stoma sekitar 30 detik. Iritasi kulit

ringan memerlukan tebaran bedak karaya pada kulit atau bedak stomahesif sebelum kantong

dilekatkan.

Mengirigasi kolostomi.

Stoma pada abdomen tidak mempunyai otot control volunter sehingga mengosongannya

dapat terjadi pada interval waktu yang tidak teratur. Pengaturan pasase materi vekal dicapai

dengan irigasi kolostomi atau membiarkan usus mengevakuasi secara alami tanpa irigasi. Pilihan

sering tergantung pada individu dan sifat dari kolostomi.

Tujuan pengirigasian kolostomi untuk mengosongkan kolon dari gas, mucus, dan feses

sehingga pasien dapat menjalankan aktifitas social dan bisnis tanpa rasa takut terjadi

drainase fekal.Dengan mengirigasi stoma pada waktu yang teratur, terdapat sedikit gas

dan retensi cairan pengirigasi.

Waktu untuk mengirigasi kolostomi harus konsisten dengan jadwal individu, setelah pasien

meninggalkan rumah sakit.

Cara mengirigasi kolostomi :

1.      Pasang pengalas irigasi di stoma. Tempatkan ujung pispot

Rasional : Ini membantu untuk mengontrol bau, mendorong dan memungkinkan feses dan air

mengalir secara langsung ke dalam pispot.

2.      Masukkan cairan dalam selang dan biarkan mengalir

Rasional : Gelembung air dalam alat dilepaskan sehingga udara tidaka masuk ke dalam

kolon, yang akan menyebabkan nyeri kram.

3.      Lumasi kateter atau selang dan masukkan dengan perlahan ke dalam stoma. Pemasukkan kateter

tidak lebih dari 8cm.Pegang selang dengan perlahan,tetapi kuat, terhadap stoma untuk mencegah

air mengalir balik.

Rasional : Langkah ini perlu untuk mencegah perforasi usus .

4.      Bila kateter sulit masuk,biarkan air tetap mengalir dengan perlahan sementara kateter  terus

dimasukkan jangan pernah memasukkan kateter secara paksa

Page 3: Perawatan Colostomy

Rasional : Kecepatan lambat aliran membantu merelaksasikan usus dan memudahkan pasase

kateter.

5.      Alirkan air hangat masuk ke dalam kolon dengan perlahan.Apabila terjadi kram, klem selang

dan biarkan pasien beristirahat.Air harus mengalir dalam waktu 5-10 menit

Rasional : Kram yang nyeri biasanya disebsbkan oleh aliran terlalu cepat atau terlalu banyak

larutan.Mungkin hanya 300 cc cairanyang diperlukan untuk merangsang evakuasi. Selanjutnya

volume untuk irigasi dapat ditingkatkan sampai 500,1000, atau 1500 cc sesuai kebutuhan pasien

untuk hasil yang efektif.

6.      Pegang selang ditempatnya dalam waktu10 detik setelah air dimasukkan; kemudian dengan

perlahan angkat.

7.      Biarkan 10-15 menit agar seluruh isinya keluar; kemudian keringkan dasar pengalas dan lipat ke

atas,atau pasang  klem yang tepat pada dasar pengalas.

Rasional : Kebanyakan air, feses, dan flatus dikeluarkan dalam 10-15 menit.

8.      Biarkan pengalas ditempatnya selama kira-kira 30-45 menit sementara pasien duduk dan

bergerak.

Rasional : Ambulasi merangsang peritaltik dan mengeluarkan seluruh irigasi.

9.      Bersihkan area dengan sbun ringan dan air; keringkan area tersebut.

Rasional : Pembersihan dan pengeringan memberikan rasa nyaman pada pasien.

10.  Ganti balutan dan kantung kolostomi.

Rasional : Pasien harus menggunakan kantong sampai kolostomi terkontrol dengan baik.

Mungkin haya menggunakan balutan.

(Suddart and Brunner. 2002. Hlm 1133-1135)