36
PERATURAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR BERMARTABAT KOTA BANDUNG NOMOR : 027/Per.02e PD.PB/2020 TENTANG TATA CARA PENGADAAN MITRA KERJA SAMA INVESTASI DI LINGKUNGAN PERUSAHAAN DAERAH PASAR BERMARTABAT KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR BERMARTABAT KOTA BANDUNG Menimbang : a. Bahwa kerja sama antara PD. Pasar Bermartabat Kota Bandung dengan Badan Usaha dalam penyediaan infrastruktur memegang peran yang cukup strategis dan penting dalam mendukung pencapaian maksud dan tujuan didirikannya PD. Pasar Bermartabat Kota Bandung dalam rangka peningkatan efisiensi dan produktivitas, peningkatan pengamanan modal atau aset serta mendatangkan keuntungan kepada PD. Pasar Bermartabat Kota Bandung; b. Bahwa dalam upaya menjamin keikutsertaan badan usaha dalam kerja sama dengan PD. Pasar Bermartabat Kota Bandung dapat berjalan dengan baik, pengadaan Badan Usaha Pelaksana harus dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip pengadaan yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan; c. Bahwa dalam rangka percepatan pelaksanaan pembangunan dalam mendukung program rencana kerja dan anggaran perusahaan perlu adanya percepatan dan inovasi terhadap pelaksanaan pengadaan Badan Usaha Pelaksana di lingkungan PD. Pasar Bermartabat melalui penerapan teknologi dan mekanisme yang lebih efektif dan efisien; d. Bahwa tata cara pengadaan badan usaha pelaksana (mitra kerja sama investasi) sebagaimana diatur dalam Peraturan Direksi PD. Pasar Bermartabat Kota Bandung Nomor 027/Per.42PDPB/2015 tentang Pedoman Pemilihan Mitra Kerja Sama Investasi sudah tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan hukum, sehingga perlu disempurnakan dengan Peraturan Direksi PD. Pasar Bermartabat Kota Bandung yang baru; e. Bahwa ...

PERATURAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR …

  • Upload
    others

  • View
    22

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERATURAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR …

PERATURAN DIREKSI

PERUSAHAAN DAERAH PASAR BERMARTABAT KOTA BANDUNG

NOMOR : 027/Per.02e – PD.PB/2020

TENTANG

TATA CARA PENGADAAN MITRA KERJA SAMA INVESTASI

DI LINGKUNGAN PERUSAHAAN DAERAH PASAR BERMARTABAT

KOTA BANDUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR BERMARTABAT KOTA BANDUNG

Menimbang : a. Bahwa kerja sama antara PD. Pasar Bermartabat Kota Bandung

dengan Badan Usaha dalam penyediaan infrastruktur memegang

peran yang cukup strategis dan penting dalam mendukung

pencapaian maksud dan tujuan didirikannya PD. Pasar

Bermartabat Kota Bandung dalam rangka peningkatan efisiensi

dan produktivitas, peningkatan pengamanan modal atau aset

serta mendatangkan keuntungan kepada PD. Pasar Bermartabat

Kota Bandung;

b. Bahwa dalam upaya menjamin keikutsertaan badan usaha dalam

kerja sama dengan PD. Pasar Bermartabat Kota Bandung dapat

berjalan dengan baik, pengadaan Badan Usaha Pelaksana harus

dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip pengadaan yang baik

dan dapat dipertanggungjawabkan;

c. Bahwa dalam rangka percepatan pelaksanaan pembangunan

dalam mendukung program rencana kerja dan anggaran

perusahaan perlu adanya percepatan dan inovasi terhadap

pelaksanaan pengadaan Badan Usaha Pelaksana di lingkungan

PD. Pasar Bermartabat melalui penerapan teknologi dan

mekanisme yang lebih efektif dan efisien;

d. Bahwa tata cara pengadaan badan usaha pelaksana (mitra kerja

sama investasi) sebagaimana diatur dalam Peraturan Direksi PD.

Pasar Bermartabat Kota Bandung Nomor 027/Per.42–

PDPB/2015 tentang Pedoman Pemilihan Mitra Kerja Sama

Investasi sudah tidak sesuai dengan perkembangan dan

kebutuhan hukum, sehingga perlu disempurnakan dengan

Peraturan Direksi PD. Pasar Bermartabat Kota Bandung yang

baru;

e. Bahwa ...

Page 2: PERATURAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR …

e. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf

a, b, c dan d, perlu menetapkan Peraturan Direksi PD. Pasar

Bermartabat Kota Bandung tentang Tata Cara Pengadaan Mitra

Kerja Sama Investasi Di Lingkungan PD. Pasar Bermartabat Kota

Bandung.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah

Daerah, terakhir diubah dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun

2015 tentang Perubahan Kedua Undang-undang Nomor 23

Tahun 2014;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016

Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008

Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017 tentang Badan

Usaha Milik Daerah;

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 118 Tahun 2018

tentang Rencana Bisnis, Rencana Kerja dan Anggaran, Kerja

Sama, Pelaporan dan Evaluasi Badan Usaha Milik Daerah;

5. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 153 Tahun 2004

tentang Pedoman Pengelolaan Barang Daerah Yang Dipisahkan;

6. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah Nomor 1 Tahun 2015 Tentang E-Tendering;

7. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah Nomor : 19 Tahun 2015 Tentang Tata Cara

Pelaksanaan Pengadaan Badan Usaha Kerjasama Pemerintah

dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur;

8. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2018 Tentang

Tata Cara Pengadaan Badan Usaha Pelaksana Penyediaan

Infrastruktur melalui Kerja Sama Pemerintah dengan Badan

Usaha atas Prakarsa Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah;

9. Surat Edaran Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2019 Tentang

Model Dokumen Pengadaan Badan Usaha Pelaksana Kerja Sama

Pemerintah Dengan Badan Usaha dalam Penyediaan

Infrastruktur Instalasi Pengolah Sampah menjadi Energi berbasis

Teknologi Ramah Lingkungan;

10. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 02 Tahun 2012 tentang

Perusahaan Daerah Pasar Bermartabat Kota Bandung, sebagai

mana telah diubah menjadi Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun

2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Bandung

Nomor 02 Tahun 2012 Tentang Perusahaan Daerah Pasar

Bermartabat Kota Bandung;

11. Berita Acara ...

Page 3: PERATURAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR …

11. Berita Acara Serah Terima Aset Nomor : 030/958-DPKAD/2013,

511.2/302-PD.PB/2013 Tanggal 30 April 2013, Tentang Serah

Terima Aset serta Dokumen Pendukungnya Dalam Rangka

Penyertaan Modal Pemerintah Kota Bandung kepada Perusahaan

Daerah Pasar Bermartabat Kota Bandung;

12. Peraturan Wali Kota Bandung Nomor 112 Tahun 2008 tentang

Pengelolaan Pasar Di Lingkungan Perusahaan Daerah Pasar

Bermartabat Kota Bandung;

13. Peraturan Wali Kota Bandung Nomor : 166 Tahun 2017 Tentang

Tarif Jasa Pelayanan Perusahaan Daerah Pasar Bermartabat Kota

Bandung;

14. Peraturan Wali Kota Bandung Nomor : 1307 Tahun 2017 tentang

Perubahan atas Peraturan Wali Kota Nomor : 1264 Tahun 2015

Tentang Struktur Organisasi Tata Kerja Perusahaan Daerah

Pasar Bermartabat;

15. Peraturan Direksi Nomor 027/Per.48a-PD.PB/2019 tentang

Pedoman Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan PD. Pasar

Bermartabat Kota Bandung;

16. Surat Keputusan Direksi PD. Pasar Bermartabat Kota Bandung

Nomor 027/Kep.41-PD.PB/2015 Tentang Pedoman

Pendayagunaan Aset di Lingkungan PD. Pasar Bermartabat Kota

Bandung.

Memperhatikan : Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017 tentang Badan Usaha

Milik Daerah

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR

BERMARTABAT KOTA BANDUNG TENTANG TATA CARA

PENGADAAN MITRA KERJA SAMA INVESTASI DI LINGKUNGAN PD.

PASAR BERMARTABAT KOTA BANDUNG

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:

1. Perusahaan adalah Perusahaan Daerah Pasar Bermartabat Kota

Bandung;

2. Wali Kota adalah Walikota Bandung yang diberi kuasa untuk mewakili

Pemerintah Kota Bandung selaku Pemilik Modal Perusahaan dengan

memperhatikan peraturan perundang-undangan;

3. Badan Pengawas ...

Page 4: PERATURAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR …

3. Badan Pengawas adalah Badan Pengawas PD Pasar Bermartabat

sebagai organ perusahaan yang bertugas melakukan pengawasan dan

memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan kegiatan

pengurusan Perusahaan;

4. Direksi adalah Direksi PD Pasar Bermartabat yang selanjutnya disebut

Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama (PJPK) sebagai

penyelenggara penyediaan infrastruktur dan pengelolaan pasar

berdasarkan peraturan perundang-undangan, yang bertanggung jawab

atas pengurusan Perusahaan untuk kepentingan dan tujuan

perusahaan, serta mewakili perusahaan baik di dalam maupun di luar

pengadilan;

5. Tim Kegiatan Pengadaan Mitra Kerja Sama Investasi yang

selanjutnya disebut Tim Kegiatan PMKSI adalah beberapa pegawai

PD. Pasar Bermartabat Kota Bandung yang dibentuk oleh PJPK untuk

membantu dalam pelaksanaan proses pengadaan mitra kerja sama

investasi;

6. Tim Asistensi/Pendamping Pengadaan Mitra Kerja Sama Investasi

yang selanjutnya disebut Tim Asistensi/Pendamping PMKSI adalah

tim internal, konsultan independen dan/atau instansi terkait yang

ditugaskan oleh PJPK untuk melakukan asistensi/pendampingan

dalam proses penyiapan, evaluasi dan penilaian terhadap peserta

pengadaan;

7. Tim Pengawas Pengadaan Mitra Kerja Sama Investasi yang

selanjutnya disebut Tim Pengawas PMKSI adalah Satuan Pengawas

Intern (SPI) perusahaan dan/atau beberapa pegawai yang ditunjuk

oleh PJPK untuk meneliti, menilai, dan melakukan pengawasan

terhadap pengawasan rencana, persiapan proses dan pelaksanaan

proyek Kerja Sama Investasi. Pengawas Pelaksana Perjanjian adalah

pejabat dan/atau pegawai yang tidak termasuk dalam Panitia

Pengadaan dan Tim Kegiatan;

8. Panitia Pengadaan Mitra Kerja Sama Investasi yang selanjutnya

disebut Panitia Pengadaan adalah tim yang dibentuk PJPK dari

kalangan internal dan/atau eksternal perusahaan yang memiliki peran

dan tanggung jawab untuk melaksanakan proses Pengadaan Badan

Usaha Pelaksana, membantu persiapan penandatanganan Perjanjian

Kerja Sama;

9. Pengelola Sistem Pengadaan Secara Elektronik yang selanjutnya

disebut Pengelola SPSE adalah unit kerja yang ditetapkan oleh PD.

Pasar Bermartabat Kota Bandung yang memiliki tugas melaksanakan

fungsi pengelolaan layanan dan untuk memfasilitasi Panitia Pengadaan

dalam melaksanakan proses Pengadaan Badan Usaha Pelaksana yang

dilakukan secara elektronik;

10. Kerja Sama ...

Page 5: PERATURAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR …

10. Kerja Sama PD. Pasar Bermartabat Kota Bandung dengan Badan

Usaha yang selanjutnya disebut Kerja Sama Investasi (KSI) adalah

kerja sama antara PD. Pasar Bermartabat Kota Bandung dengan Badan

Usaha dalam penyediaan infrastruktur pasar yang dilakukan melalui

perjanjian kerja sama antara PJPK dengan Badan Usaha Pelaksana,

yang sebagian atau seluruhnya menggunakan sumber daya Badan

Usaha dengan memperhatikan pembagian risiko diantara para pihak;

11. Proyek KSI adalah Penyediaan Infrastruktur yang dilakukan melalui

Perjanjian KSI antara PJPK dan Badan Usaha Pelaksana.

12. Perjanjian Kerja Sama adalah kesepakatan tertulis antara PJPK

dengan Badan Usaha Pelaksana untuk Penyediaan Infrastruktur dan

Pengelolaan Pasar;

13. Penyediaan Infrastruktur adalah kegiatan yang meliputi pekerjaan

konstruksi untuk membangun atau meningkatkan kemampuan

infrastruktur dan/atau kegiatan pengelolaan infrastruktur dan/atau

pemeliharaan infrastruktur dalam rangka meningkatkan kemanfaatan

infrastruktur;

14. Infrastruktur adalah bangunan beserta fasilitas pasar yang

menunjang aktivitas berjualan/usaha di lingkungan pasar yang

dikelola/dikuasai oleh PD. Pasar Bermartabat Kota Bandung;

15. Fasilitas Pasar adalah suatu sarana tempat jual beli umum yang

dikelola/dikuasai PD Pasar Bermartabat Kota Bandung;

16. Pembangunan Baru Pasar adalah penyediaan infrastruktur melalui

kegiatan pembangunan baru pasar beserta fasilitas penunjangnya di

atas tanah aquo;

17. Revitalisasi Pasar adalah penyediaan infrastruktur melalui kegiatan

pembangunan pasar beserta fasilitas penunjangnya dengan cara

merubuhkan bangunan lama;

18. Rehabilitasi/Renovasi Pasar adalah penyediaan infrastruktur

melalui kegiatan pembangunan dalam rangka penataan, perbaikan

dan/atau pengembangan pasar beserta fasilitas penunjangnya;

19. Pasar Tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh PD.

Pasar Bermartabat Kota Bandung, termasuk melalui kerja sama

dengan pihak ketiga, dengan tempat usaha berupa

toko/kios/los/meja/lapak yang dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil,

menengah, swadaya masyarakat atau koperasi dengan usaha skala

kecil, modal kecil dan dengan proses jual beli barang dagangan melalui

tawar menawar;

20. Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai

akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di

masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan. Dalam pedoman

ini yang dimaksud aset adalah terbatas pada aset yang memenuhi

definisi sebagai aset tetap dan/atau property investasi;

21. Aset Tetap ...

Page 6: PERATURAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR …

21. Aset Tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan

dalam produksi atau penyediaan barang dan/atau jasa, untuk

disewakan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif dan

diharapkan untuk digunakan selama lebih dari 1 (satu) periode;

22. Pendayagunaan Aset adalah optimalisasi Pemanfaatan/

Pendayagunaan Aset perusahaan melalui kerja sama dengan Mitra

Badan Usaha;

23. Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aset yang

dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan

mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang;

24. Bangun Guna Serah (Build Operate and Transfer/BOT) adalah kerja

sama pemanfaatan aset milik perusahaan oleh Mitra Kerja Sama

Investasi dengan mendirikan bangunan baru dan/atau

mengembangkan atau membangun dalam rangka perbaikan sarana,

prasarana dan/atau fasilitasnya serta memanfaatkan untuk jangka

waktu tertentu, yang selanjutnya setelah jangka waktu kerja sama

berakhir oleh mitra kerja sama sarana, prasarana dan/atau fasilitas

tersebut diserahkan kembali ke perusahaan;

25. Bangun Serah Guna (Build Transfer and Operate/BTO) adalah kerja

sama pemanfaatan aset milik perusahaan oleh Mitra Kerja Sama

Investasi dengan membangun baru dan/atau mengembangkan atau

membangun dalam rangka perbaikan sarana, prasarana dan/atau

fasilitasnya yang setelah selesai pembangunannya diserahkan kepada

perusahaan untuk kemudian perusahaan dapat menyerahkan kepada

mitra kerja sama investasi untuk dimanfaatkan untuk jangka waktu

tertentu;

26. Pengadaan Badan Usaha Pelaksana yang selanjutnya disebut

Pengadaan adalah rangkaian kegiatan pemilihan Badan Usaha untuk

mendapatkan mitra kerja sama bagi penanggung jawab proyek kerja

sama dalam melaksanakan Proyek KSI;

27. Tim Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) adalah

aplikasi/perangkat lunak berbasis web yang dikembangkan oleh PD.

Pasar Bermartabat Kota Bandung dalam rangka penyelenggaraan

Pengadaan Secara Elektronik yang dapat diakses melalui alamat

website;

28. Badan Usaha adalah Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik

Daerah, badan usaha swasta yang berbentuk Perseroan Terbatas,

badan hukum asing atau koperasi;

29. Badan Usaha Pelaksana yang selanjutnya disebut Mitra Kerja Sama

Investasi (Mitra KSI) adalah Badan Usaha yang didirikan untuk

melaksanakan Proyek KSI oleh pemenang lelang atau badan

usaha/konsorsium yang ditunjuk langsung;

30. Penyiapan ...

Page 7: PERATURAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR …

30. Penyiapan Proyek KSI adalah kegiatan yang dilakukan oleh PJPK

yang menghasilkan antara lain studi kelayakan, penetapan tata cara

pengembalian investasi dan pengadaan tanah Proyek KSI (apabila

diperlukan);

31. Nilai Perkiraan Investasi adalah perkiraan nilai investasi yang

dikalkulasikan secara keahlian dan berdasarkan data yang dapat

dipertanggungjawabkan berasal dari Studi Kelayakan untuk dapat

menentukan besaran kontribusi/kompensasi atas Kerja Sama

Investasi;

32. Pemberitahuan Informasi Awal adalah informasi yang tidak

mengikat mengenai Proyek Kerja Sama Investasi (KSI) yang

diumumkan oleh Panitia Pengadaan mengenai Proyek Kerja Sama

Investasi (KSI) yang akan dimulai proses Pengadaannya;

33. Prakualifikasi adalah proses penilaian kompetensi dan kemampuan

usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari Peserta

untuk mengikuti proses pemilihan;

34. Pelelangan adalah metode pemilihan Badan Usaha Pelaksana yang

dilakukan dalam hal terdapat lebih dari 1 (satu) Peserta yang lulus

Prakualifikasi;

35. Penunjukan Langsung adalah metode pemilihan yang dilakukan

dalam hal Prakualifikasi hanya menghasilkan 1 (satu) Peserta atau

merupakan Proyek KSI kondisi tertentu;

36. Dokumen Pengadaan adalah dokumen yang disusun oleh Panitia

Pengadaan yang terdiri dari Dokumen Prakualifikasi (Request for

Qualification/RfQ) dan Dokumen Permintaan Proposal (Request for

Proposal/RfP);

37. Dokumen Kualifikasi adalah dokumen yang disampaikan oleh

Peserta untuk memenuhi persyaratan sebagaimana tercantum dalam

Dokumen Prakualifikasi (Request for Qualification/RfQ);

38. Dokumen Penawaran adalah dokumen yang disampaikan oleh

Peserta sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen Permintaan

Proposal (Request for Proposal/RfP);

39. Dokumen Penawaran Optimalisasi adalah Dokumen Penawaran

yang disampaikan oleh Peserta Dialog setelah hasil Dialog

Optimalisasi;

40. Persyaratan Minimum adalah persyaratan teknis, finansial dan/atau

ketentuan kontraktual pokok yang harus dipenuhi oleh Peserta dalam

Dokumen Penawaran dan dilaksanakan oleh Badan Usaha Pelaksana;

41. Persyaratan Tambahan adalah persyaratan teknis, finansial dan/atau

ketentuan kontraktual yang diharapkan dapat dipenuhi oleh Peserta

dalam Dokumen Penawaran dan dilaksanakan oleh Badan Usaha

Pelaksana;

42. Dialog ...

Page 8: PERATURAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR …

42. Dialog Optimalisasi Penawaran dalam Pelelangan Dua Tahap yang

selanjutnya disebut Dialog Optimalisasi adalah dialog antara Panitia

Pengadaan dengan masing- masing Peserta Dialog untuk

mendiskusikan optimalisasi atas Dokumen Penawarannya dengan

tujuan menghasilkan penawaran paling bermanfaat bagi PJPK dengan

memperhatikan nilai manfaat uang (value for money);

43. Sewa adalah pemanfaatan Aset oleh mitra kerja sama dalam jangka

waktu tertentu dan menerima imbalan uang tunai;

44. Ruangan Data dan Informasi (Data Room) adalah ruang data fisik

dan/atau elektronik yang disiapkan oleh PJPK dan dikelola oleh Panitia

Pengadaan Badan Usaha Pelaksana, untuk memberikan kemudahan

akses dan menjaga keamanan dokumen berkaitan dengan Pengadaan

Badan Usaha Pelaksana;

45. Peserta Pengadaan yang selanjutnya disebut Peserta adalah Badan

Usaha Tunggal atau Konsorsium yang mengikuti Proses Pengadaan

dari tahap pemasukan Dokumen Kualifikasi hingga Penetapan

Pemenang atau Penetapan hasil Penunjukan Langsung;

46. Peserta Dialog adalah Peserta Pengadaan yang diundang Panitia

Pengadaan untuk mengikuti Dialog Optimalisasi;

47. Konsorsium atau KSO (Kerja Sama Operasional) adalah gabungan

beberapa Badan Usaha yang bekerja sama berdasarkan sebuah

perjanjian tertulis yang dibentuk khusus untuk tujuan tertentu;

48. Perjanjian Konsorsium/KSO (Kerja Sama Operasional) adalah akta

perjanjian kerja sama yang dibuat dan ditandatangani di hadapan

notaries oleh dan antara 2 (dua) atau lebih Badan Usaha yang

membentuk konsorsium dan sekurang-kurangnya memuat ketentuan

tentang hak, kewajiban dan tanggung jawab masing-masing pihak,

khususnya mengenai kewenangan untuk mewakili tindakan hukum

Konsorsium, baik dalam maupun di luar pengadilan;

49. Leadfirm Konsorsium/KSO adalah Badan Usaha yang merupakan

bagian dari suatu Konsorsium berlaku sebagai Pimpinan Konsorsium

berdasarkan Perjanjian Konsorsium;

50. Authorized Representative Konsorsium/KSO adalah Badan Usaha

yang merupakan Perwakilan Resmi dari Konsorsium, apabila Leadfirm

lebih dari satu Badan Usaha berdasarkan Perjanjian Konsorsium;

51. Jaminan Penawaran adalah jaminan yang diterbitkan oleh bank

umum nasional atau bank asing yang memiliki cabang di Indonesia

dalam rangka menjamin penawaran;

52. Jaminan Pelaksanaan adalah jaminan yang diterbitkan oleh bank

umum nasional atau bank asing yang memiliki cabang di Indonesia

dalam rangka menjamin pelaksanaan pekerjaan;

53. Jaminan Sanggah Banding adalah jaminan yang diterbitkan oleh

bank umum nasional atau bank asing yang memiliki cabang di

Indonesia dalam rangka menjamin sanggah banding;

54. Surat ...

Page 9: PERATURAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR …

54. Surat Kerahasiaan adalah surat pernyataan komitmen dari Peserta

untuk menjaga kerahasiaan informasi terkait dengan Pelelangan;

55. Present Value adalah nilai saat ini (tahun ke-0) dari suatu aliran kas

pada periode tertentu di masa yang akan datang;

56. Discount Factor adalah tingkat diskonto yang digunakan untuk

mendiskonto suatu aliran kas pada periode tertentu sehingga

menghasilkan nilai sekarang (present value) atau nilai akan datang

(future value) dari aliran kas tersebut;

57. Studi Kelayakan adalah kajian secara komprehensif, baik secara

kuantitatif maupun kualitatif yang menunjukkan tingkat kelayakan

suatu rencana Pendayagunaan Aset secara komprehensif yang meliputi

aspek operasional, aspek legal, aspek teknis, aspek pasar dan

pemasaran, aspek lingkungan, dan aspek keuangan;

58. Daftar Rekanan (DR) adalah daftar nama-nama perusahaan yang

sudah tercatat di perusahaan sesuai dengan bidang usaha atau ruang

lingkup atau kualifikasi kemampuannya, tetapi belum pernah

melaksanakan suatu pekerjaan di perusahaan;

59. Daftar Rekanan Mampu (DRM) adalah daftar nama-nama

perusahaan yang sudah tercatat di perusahaan sesuai dengan bidang

usaha atau ruang lingkup atau kualifikasi kemampuannya, dan pernah

melaksanakan suatu pekerjaan di perusahaan;

60. File (merupakan istilah dalam pengadaan secara elektronik atau

disebut juga sebagai Sampul dalam pengadaan secara manual) adalah

sekumpulan data/rekaman (record) yang saling berhubungan;

61. User Name (merupakan istilah dalam pengadaan secara elektronik)

adalah nama atau pengenal unik sebagai identitas diri dari pengguna

yang digunakan untuk beroperasi di dalam aplikasi SPSE;

62. Password (merupakan istilah dalam pengadaan secara elektronik)

adalah kumpulan karakter atau string yang digunakan oleh Pengguna

untuk memverifikasi user name pada aplikasi SPSE;

63. E-Form (merupakan istilah dalam pengadaan secara elektronik)

adalah tampilan/antar muka pemakai berbentuk grafis berisi

komponen isian yang dapat diinput oleh pengguna aplikasi.

Pasal 2

(1) Ruang lingkup peraturan ini yaitu Pengadaan Badan Usaha Pelaksana

untuk Proyek Kerja Sama Investasi (Proyek KSI);

(2) Proyek KSI di lingkungan PD. Pasar Bermartabat Kota Bandung

meliputi:

a. Pembangunan Baru Pasar, merupakan penyediaan infrastruktur

melalui kegiatan pembangunan baru pasar beserta fasilitas

penunjangnya di atas tanah aquo;

b. Revitalisasi ...

Page 10: PERATURAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR …

b. Revitalisasi Pasar, merupakan penyediaan infrastruktur melalui

kegiatan pembangunan pasar beserta fasilitas penunjangnya,

dengan kriteria:

1. membutuhkan proses pemindahan sementara pedagang ke

Tempat Penampungan Pedagang Sementara (TPPS) yang

disiapkan oleh Mitra KSI;

2. merubuhkan bangunan lama;

3. pembangunan kembali bangunan pasar beserta infrastruktur

dan fasilitas penunjangnya; dan

4. pemindahan pedagang lama dari TPPS ke pasar yang telah

dibangun.

c. Rehabilitasi/Renovasi Pasar, merupakan penyediaan infrastruktur

melalui kegiatan pembangunan dalam rangka penataan, perbaikan

dan/atau pengembangan pasar beserta fasilitas penunjangnya,

dengan kriteria:

1. melalui atau tanpa proses pemindahan sementara pedagang

ke Tempat Penampungan Pedagang Sementara (TPPS) yang

disiapkan oleh Mitra KSI;

2. tidak merubuhkan semua bangunan lama;

3. pembangunan kembali infrastruktur dan fasilitas pasar; dan

4. melalui pemindahan pedagang lama dari TPPS ke pasar yang

telah dibangun apabila disediakan TPPS sebelumnya.

(3) Pengadaan Mitra KSI merupakan kewenangan dan tanggung jawab

Direksi sebagai PJPK, kecuali dibatasi oleh peraturan peraturan

perundang-undangan;

(4) Dalam hal peraturan daerah tentang pendirian perusahaan mengatur

adanya permintaan persetujuan terlebih dahulu dari Badan Pengawas

dan/atau Wali Kota, maka Badan Pengawas dan/atau Wali Kota sesuai

dengan kewenangan tersebut, memberikan pertimbangan dan/atau

persetujuan atau penolakan hanya terhadap usulan Pengadaan Mitra

KSI yang disampaikan oleh Direksi sebagaimana dimaksud pada point

2 di atas;

(5) Selain Organ Pengadaan, pihak manapun dilarang ikut campur dalam

proses dan pengambilan keputusan mengenai Pengadaan Mitra KSI

dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan;

(6) PJPK bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan Mitra KSI untuk

kepentingan perusahaan, serta menjamin bebas dari tekanan, paksaan

dan campur tangan dan pihak lain;

(7) Pengadaan Mitra KSI dilakukan untuk jangka waktu tertentu yang

dicantumkan dalam perjanjian dan tidak diperkenankan melakukan

Pengadaan Mitra KSI tanpa batas waktu;

(8) Pengadaan Pengadaan Mitra KSI mengutamakan sinergi antar BUMN

dan/atau anak perusahaan BUMN, BUMD dan/atau anak perusahaan

BUMD, Badan Usaha Swasta serta peningkatan peran serta usaha

nasional dan daerah;

(9) Direksi ...

Page 11: PERATURAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR …

(9) Direksi sebagai PJPK wajib mengevaluasi Perjanjian Kerja Sama yang

belum dilaksanakan apabila PJPK berpendapat bahwa perjanjian yang

sudah ditandatangani merugikan perusahaan atau belum memberikan

keuntungan yang optimal, dengan tetap memperhatikan peraturan

perundang-undangan;

(10) Ketentuan lebih lanjut mengenai Tata Cara Pengadaan Mitra Kerja

Sama Investasi tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian

tidak terpisahkan dari peraturan ini.

Pasal 3

(1) Pengadaan dilakukan dengan prinsip:

a. efisien;

b. efektif;

c. transparan;

d. terbuka;

e. bersaing;

f. adil/tidak diskriminatif; dan

g. akuntabel.

(2) Pengadaan dilakukan dengan prinsip efisien sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf a, mengandung makna bahwa Pengadaan harus

diusahakan dengan menggunakan dana dan daya yang minimum untuk

mencapai kualitas, sasaran dan waktu yang ditetapkan atau

menggunakan dana yang telah ditetapkan untuk mencapai hasil dan

sasaran dengan kualitas yang maksimum;

(3) Pengadaan dilakukan dengan prinsip efektif sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf b, mengandung makna bahwa Pengadaan harus

sesuai dengan kebutuhan dan sasaran yang telah ditetapkan serta

memberikan manfaat yang sebesar-besarnya;

(4) Pengadaan dilakukan dengan prinsip trnsparan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf c, mengandung makna bahwa semua

ketentuan dan informasi mengenai Pengadaan diungkapkan secara

lengkap, jelas dan dapat diketahui secara luas oleh Peserta yang

berminat serta oleh masyarakat pada umumnya;

(5) Pengadaan dilakukan dengan prinsip terbuka sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf d, mengandung makna bahwa Pengadaan dapat

diikuti oleh semua Peserta yang memenuhi persyaratan/kriteria

tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas;

(6) Pengadaan dilakukan dengan prinsip bersaing sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf e, mengandung makna bahwa Pengadaan harus

dilakukan melalui persaingan yang sehat diantara sebanyak mungkin

Peserta yang setara dan memenuhi persyaratan, sehingga dapat

diperoleh infrastruktur/layanan yang ditawarkan secara kompetitif

dan tidak ada intervensi yang mengganggu terciptanya mekanisme

pasar dalam Pengadaan;

(7) Pengadaan ...

Page 12: PERATURAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR …

(7) Pengadaan dilakukan dengan prinsip adil/tidak diskriminatif

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f, mengandung makna

bahwa semua Peserta Pengadaan diberikan perlakuan yang sama dan

tidak memberi keuntungan kepada pihak tertentu, dengan tetap

memperhatikan kepentingan nasional;

(8) Pengadaan dilakukan dengan prinsip akuntabel sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf g, mengandung makna bahwa

Pengadaan harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB II

ORGANISASI PENGADAAN

Bagian Kesatu

Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama (PJPK)

Pasal 4

(1) PJPK dalam proses Pengadaan memiliki tugas dan tanggung jawab

sebagai berikut:

a. menganggarkan biaya pelaksanaan Pengadaan;

b. menetapkan Tim Kegiatan PMKSI;

c. menetapkan Panitia Pengadaan;

d. menetapkan Tim Asistensi/Pendamping PMKSI;

e. menetapkan Tim Bantuan Teknis PMKSI;

f. menetapkan Tim Pengelola Sistem Pengadaan Secara Elektronik

(SPSE);

g. menetapkan Tim Pengawas PMKSI;

h. menetapkan Kerangka Acuan Kerja (KAK);

i. menetapkan Nilai Perkiraan Investasi (NPI);

j. menetapkan Bentuk dan Skema Kerja Sama;

k. memutuskan persetujuan kerja sama investasi yang mempunyai

jangka waktu sampai dengan 3 (tiga) tahun;

l. memutuskan persetujuan perpanjangan waktu kerja sama

investasi yang mempunyai jangka waktu sampai dengan 3 (tiga)

tahun;

m. mengajukan permohonan persetujuan prinsip kerja sama

investasi yang mempunyai jangka waktu lebih dari 6 (enam)

tahun kepada Wali Kota melalui Badan Pengawas;

n. menerbitkan surat pernyataan kelayakan Proyek KSI

berdasarkan dokumen yang dihasilkan dalam tahap Penyiapan;

o. menyediakan Ruangan Data dan Informasi (Data Room);

p. memberikan persetujuan Dokumen Pengadaan dan setiap

perubahannya;

q. menetapkan ...

Page 13: PERATURAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR …

q. menetapkan penawar tunggal pada Penunjukan Langsung;

r. memberikan persetujuan terkait pelaksanaan Dialog Optimalisasi

ulang;

s. menetapkan pemenang Pelelangan;

t. menjawab sanggah dan sanggah banding hasil Pelelangan;

u. menyatakan proses Prakualifikasi atau Pemilihan gagal;

v. menetapkan tindak lanjut dari Prakualifikasi atau Pemilihan

gagal;

w. menerbitkan Surat Penunjukan Pemenang Lelang (letter of

award);

x. menetapkan hasil Penunjukan Langsung;

y. memberikan persetujuan terkait perubahan anggota konsorsium

dan/atau perubahan komposisi konsorsium setelah penetapan

pemenang lelang lelang (jika ada); dan

z. menandatangani Perjanjian Kerja Sama.

(2) Biaya pelaksanaan Pengadaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf a termasuk:

a. biaya pengumuman;

b. penggandaan dokumen;

c. honorarium Organ Pengadaan; dan

d. biaya lain yang diperlukan.

(3) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab PJPK sebagaimana dimaksud

dalam Pasal ini dilakukan melalui Rapat PJPK sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan.

Bagian Kedua

Tim Kegiatan Pengadaan Mitra Kerja Sama Investasi

Pasal 5

(1) Tim Kegiatan PMKSI dalam proses Pengadaan memiliki tugas dan

tanggung jawab sebagai berikut:

a. berkoordinasi dengan Panitia Pengadaan selama proses

Pengadaan;

b. melakukan koordinasi dengan Tim Asistensi/Pendamping PMKSI

dalam mempersiapkan dokumen-dokumen penunjang kegiatan

yang dibutuhkan, diantaranya Kerangka Acuan Kerja (KAK), Nilai

Perkiraan Investasi (NPI), rancangan bentuk dan skema

kerjasama, jadwal pelaksanaan kegiatan dan rancangan kontrak

(Perjanjian Kerja Sama);

c. menjaga kerahasiaan dokumen pada proses Kegiatan Pengadaan

Mitra KSI;

d. membantu PJPK dalam memonitor pelaksanaan Pengadaan.

(2) Personil ...

Page 14: PERATURAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR …

(2) Personil Tim Kegiatan PMKSI dalam proses Pengadaan harus memenuhi

persyaratan sebagai berikut:

a. memiliki integritas, moral, disiplin dan tanggung jawab yang

tinggi serta tidak memiliki rekam jejak terkait dengan KKN;

b. memahami seluruh pekerjaan yang akan diadakan sesuai dengan

etika pengadaan;

c. mengetahui dan menguasai isi dokumen pengadaan/ metode dan

prosedur pengadaan.

(3) Masa tugas Tim Kegiatan PMKSI adalah sampai dengan

penandatanganan Perjanjian Kerja Sama.

Bagian Ketiga

Panitia Pengadaan

Pasal 6

(1) Panitia Pengadaan memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. melakukan konfirmasi kesiapan Proyek KSI untuk dilanjutkan ke

tahapan Pengadaan;

b. melakukan konfirmasi minat pasar (market interest

confirmation) jika diperlukan;

c. menerbitkan Pemberitahuan Informasi Awal jika diperlukan;

d. menyusun Dokumen Pengadaan;

e. menetapkan Dokumen Pengadaan setelah mendapat persetujuan

PJPK;

f. menyusun perubahan Dokumen Pengadaan;

g. menetapkan perubahan Dokumen Pengadaan (jika diperlukan)

setelah mendapatkan persetujuan PJPK;

h. mengelola data dan informasi pada Ruangan Data dan Informasi

(Data Room);

i. mengumumkan pelaksanaan Pengadaan;

j. memberikan penjelasan Dokumen Pengadaan;

k. melakukan evaluasi kualifikasi Peserta;

l. menetapkan dan mengumumkan hasil Prakualifikasi;

m. menjawab sanggah prakualifikasi;

n. melaporkan kepada PJPK terkait terjadinya hal yang

menyebabkan Prakualifikasi gagal;

o. melakukan evaluasi terhadap Dokumen Penawaran;

p. menjawab sanggah terhadap hasil evaluasi Dokumen Penawaran

pada Pelelangan Dua Tahap (jika ada);

q. melaporkan kepada PJPK terkait sanggah hasil evaluasi

Dokumen Penawaran yang dinyatakan benar pada Pelelangan

Dua Tahap (jika ada);

r. memberikan ...

Page 15: PERATURAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR …

r. memberikan persetujuan perubahan anggota konsorsium

dan/atau perubahan komposisi konsorsium sebelum pemasukan

Dokumen Penawaran;

s. menetapkan daftar Peserta Dialog;

t. melakukan Dialog Optimalisasi;

u. melakukan evaluasi terhadap Dokumen Penawaran Optimalisasi;

v. melakukan negosiasi pada Penunjukan Langsung;

w. mengusulkan pemenang Pelelangan;

x. mengusulkan penetapan Badan Usaha melalui Penunjukan

Langsung;

y. melaporkan proses pelaksanaan Pengadaan secara berkala

kepada PJPK;

z. menyerahkan dokumen asli proses Pengadaan kepada PJPK

setelah proses pengadaan selesai; dan

aa. membantu PJPK dalam persiapan penandatanganan Perjanjian

Kerja Sama.

(2) Pengambilan keputusan oleh Panitia Pengadaan dilakukan

berdasarkan musyawarah mufakat;

(3) Dalam hal keputusan tidak dapat diambil melalui musyawarah

mufakat, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan hasil suara

terbanyak;

(4) Dalam hal keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak

sebagaimana dimaksud pada ayat (3), setiap anggota memiliki 1 (satu)

hak suara yang tidak dapat diwakilkan kepada anggota lainnya;

(5) Panitia Pengadaan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya

dapat dibantu oleh Tim Asistensi/Pendamping PMKSI dan

berkoordinasi dengan Tim Kegiatan PMKSI;

(6) Masa tugas Panitia Pengadaan adalah sampai dengan

penandatanganan Perjanjian Kerja Sama.

Pasal 7

Panitia Pengadaan memenuhi ketentuan sebagai berikut:

(1) Berjumlah gasal minimal 5 (lima) orang dan dapat ditambah sesuai

dengan kebutuhan, terdiri dari:

a. seorang Ketua, merangkap anggota;

b. seorang Sekretaris, merangkap anggota; dan

c. minimal tiga orang anggota.

(2) berasal dari personil instansi PJPK dan dapat berasal dari eksternal

sesuai dengan kebutuhan;

(3) memiliki integritas, moral, disiplin, anti KKN dan tanggung jawab yang

tinggi;

(4) memahami dan melaksanakan etika pengadaan;

(5) tidak mempunyai hubungan keluarga dengan pejabat yang

menetapkannya sebagai Panitia Pengadaan;

(6) ketua ...

Page 16: PERATURAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR …

(6) Ketua Panitia diwajibkan memiliki Sertifikat Keahlian Pengadaan

Barang/Jasa;

(7) Panitia Pengadaan terdiri dari anggota yang memahami tentang:

a. prosedur Pengadaan;

b. prosedur Proyek KSI;

c. ruang lingkup pekerjaan Proyek KSI;

d. hukum perjanjian dan ketentuan peraturan perundang-undangan

di bidang infrastruktur sektor bersangkutan;

e. aspek teknis terkait dengan Proyek KSI; dan

f. aspek bisnis dan finansial terkait dengan Proyek KSI.

(8) menandatangani Pakta Integritas.

Bagian Keempat

Tim Asistensi/Pendamping Pengadaan Mitra Kerja Sama Investasi

Pasal 8

(1) Dalam hal diperlukan PJPK dapat membentuk Tim

Asistensi/Pendamping PMKSI, yang memiliki tugas dan tanggung

jawab sebagai berikut:

a. melakukan evaluasi dan penilaian terhadap penyusunan

Kerangka Acuan Kerja (KAK) atas Proyek Kerja Sama Investasi;

b. melakukan asistensi terhadap penyusunan Rancangan Kontrak

(Perjanjian Kerja Sama) atas Proyek Kerja Sama Investasi;

c. melakukan evaluasi dan penilaian perhitungan taksiran besaran

Nilai Perkiraan Investasi (NPI) atas Proyek Kerja Sama Investasi;

d. melakukan evaluasi dan penilaian terhadap skema dan nilai bagi

hasil dan kontribusi/kompensasi yang harus diterima

Perusahaan atas Proyek Kerja Sama Investasi;

e. melakukan evaluasi dan penilaian secara komprehensif terhadap

aspek yuridis atas rencana dan proses pengadaan Mitra Kerja

Sama Investasi.

(2) Masa tugas Tim Asistensi/Pendamping PMKSI adalah sampai dengan

penandatanganan Perjanjian Kerja Sama.

Bagian Kelima

Tim Bantuan Teknis Pengadaan Mitra Kerja Sama Investasi

Pasal 9

(1) Dalam hal diperlukan PJPK dapat membentuk Tim Bantuan Teknis

PMKSI, yang memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. melakukan penyusunan dan pembinaan norma, standar,

prosedur dan kriteria perencanaan teknis pembangunan;

b. melakukan penyiapan kebijakan strategi operasional sarana dan

prasarana;

c. melakukan ...

Page 17: PERATURAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR …

c. melakukan pembinaan dan bantuan perencanaan teknis kegiatan

pembangunan;

d. melakukan penilaian kesiapan pelaksanaan pembangunan dan

penyusunan usulan anggaran kegiatan pembangunan;

e. melakukan penyusunan rencana dan pelaporan kinerja

perencanaan;

f. melakukan pembinaan dan penyelenggaraan audit teknis,

pemantauan dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan program

kegiatan perencanaan dan pembangunan.

(2) Masa tugas Tim Bantuan Teknis PMKSI adalah sampai dengan

dilaksanakannya serah terima hasil pekerjaan yang dituangkan dalam

laporan atau Berita Acara penyelesaian pekerjaan pembangunan.

Bagian Keenam

Tim Pengelola Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE)

Pasal 10

(1) Tim Pengelola SPSE memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai

berikut:

a. menjamin terselenggaranya SPSE;

b. memfasilitasi panitia pengadaan dalam melaksanakan proses

pengadaan bila menggunakan sistem SPSE;

c. melakukan verifikasi badan usaha yang telah melaksanakan

pendaftaran melalui aplikasi SPSE untuk mendapatkan hak akses

sebagai pengguna SPSE;

d. memfasilitasi pengguna untuk dapat mengakses aplikasi SPSE

setelah terverifikasi.

(2) Masa tugas Tim Pengelola SPSE adalah sampai dengan penandatangan

Perjanjian Kerja Sama.

Bagian Ketujuh

Tim Pengawas Pengadaan Mitra Kerja Sama Investasi

Pasal 11

(1) Tim Pengawas PMKSI memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai

berikut:

a. meneliti, menilai dan melakukan pengawasan terhadap

pelaksanaan tahapan/proses pengadaan Mitra KSI;

b. melakukan evaluasi terhadap tertib administrasi dokumen-

dokumen yang terkait dengan tahapan/proses pengadaan Mitra

KSI meliputi Rencana Bisnis, Kerangka Acuan Kerja (KAK),

Berita-berita Acara, Surat Keputusan Penetapan Pemenang dan

Kontrak (Perjanjian Kerja Sama) Proyek Kerja Sama Investasi.

(2) Masa ...

Page 18: PERATURAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR …

(2) Masa tugas Tim Pengawas PMKSI adalah sampai dengan

penandatanganan Perjanjian Kerja Sama.

BAB III

BENTUK DAN ASPEK KERJA SAMA INVESTASI

Pasal 12

(1) Bangun Guna Serah (Build Operate and Transfer/BOT), Bangun Serah

Guna (Build Transfer and Operate/BTO) pada ruang lingkup Proyek

Kerja Sama Investasi sebagaimana ketentuan pada Pasal 2, dilakukan

terhadap aset perusahaan berupa tanah;

(2) Dalam hal Proyek Kerja Sama Investasi dilakukan terhadap aset

berupa tanah, yang terdapat aset lain di atas tanah tersebut dan tidak

dapat dijadikan sebagai objek kerja sama investasi, maka aset lain

tersebut dihapusbukukan dan diperhitungkan dalam penetapan

kontribusi/ kompensasi atau skema bisnis;

(3) Bentuk kerja sama investasi dalam rangka penyediaan infrastruktur

dan pengelolaan pasar yang dilaksanakan adalah Bangun Guna Serah

(Build Operate and Transfer/BOT) dan Bangun Serah Guna (Build

Transfer and Operate/BTO);

(4) Bentuk kerja sama Bangun Guna Serah (Build Operate and

Transfer/BOT) dan Bangun Serah Guna (Build Transfer and

Operate/BTO) merupakan kontrak antara PD. Pasar Bermartabat Kota

Bandung dengan Mitra KSI dalam penyediaan infrastruktur publik

yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan infrastruktur tanpa

pengeluaran dana dari perusahaan, dimana pihak Mitra KSI

bertanggung jawab atas desain akhir, pembiayaan, konstruksi, operasi

dan pemeliharaan selama masa kerja sama;

(5) Pada dasarnya Bangun Guna Serah (Build Operate and Transfer/BOT)

dan Bangun Serah Guna (Build Transfer and Operate/BTO) adalah

suatu bentuk pembiayaan penyediaan infrastruktur dimana pelaksana

Mitra KSI harus menyediakan sendiri pendanaan untuk proyek

tersebut serta menanggung pengadaan material, peralatan, jasa lain

yang dibutuhkan untuk kelengkapan proyek. Sebagai gantinya mitra

kerja sama diberikan hak untuk mengoperasikan dan mengambil

manfaat ekonominya sebagai ganti atas semua biaya yang dikeluarkan

untuk selama waktu tertentu;

(6) Kerja Sama Investasi Bangun Guna Serah (Build Operate and

Transfer/BOT) dan Bangun Serah Guna (Build Transfer and

Operate/BTO) dalam penyediaan infrastruktur pasar tidak bergantung

kepada tahun anggaran perusahaan;

(7) Pelaksanaan Pengadaan Mitra KSI didasarkan pada Nilai Perkiraan

Investasi dan Rencana Bisnis yang ditetapkan oleh PJPK;

(8) Pengadaan ...

Page 19: PERATURAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR …

(8) Pengadaan Mitra KSI dalam rangka kerja sama BOT/BTO dilakukan

dengan cara Pemilihan;

(9) Pengadaan Mitra Kerja Sama Investasi dengan cara Penunjukan

Langsung dapat dilakukan apabila terpenuhinya salah satu dari

kondisi tertentu;

(10) Panitia Pengadaan menetapkan Dokumen Pengadaan berdasarkan

Kerangka Acuan Kerja yang berisi:

a. Latar Belakang lingkup pekerjaan;

b. Maksud dan Tujuan pengadaan Mitra KSI;

c. Lingkup rencana Penyediaan Infrastruktur Pasar;

d. Faktor-faktor Penyediaan Infrastruktur Pasar tidak hanya dari

aspek komersial saja tetapi juga memperhatikan aspek-aspek

berkaitan dengan objek pekerjaan:

1. Aspek Pendayagunaan/Pengembangan

a) Aspek pendayagunaan/pengembangan desain atau

detail desain pasar apabila dibuat oleh perusahaan:

1) Perusahaan membuat gambar konsep

pendayagunaan/pengembangan atau detail

desain, kemudian melakukan penyusunan Nilai

Perkiraan Investasi (NPI);

2) Dokumen pengadaan dilengkapi dengan gambar

konsep pendayagunaan/ pengembangan desain

atau detail desain dan angka minimal penawaran

kontribusi/ kompensasi;

3) Perusahaan menyusun studi kelayakan tentang

konsep pendayagunaan/ pengembangan desain

atau detail desain dan analisis kelayakan

finansial;

4) Penandatanganan Nota Kesepahaman antara

pihak Perusahaan dan Mitra (apabila

diperlukan);

5) Dialog Optimalisasi mengenai kesesuaian rencana

dan proposal penawaran Mitra KSI.

b) Aspek pendayagunaan/pengembangan detail desain

pasar apabila dibuat oleh Mitra KSI.

1) Perusahaan membuat konsep pendayagunaan/

pengembangan desain pasar secara umum;

2) Dokumen Pemilihan dilengkapi dengan gambar

konsep pendayagunaan/pengembangan desain;

3) Mitra terpilih menyusun studi kelayakan tentang

konsep pengembangan/pendayagunaan detail

desain dan analisis kelayakan finansial serta

penawaran kontribusi/kompensasi;

4) Penandatanganan ...

Page 20: PERATURAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR …

4) Penandatanganan Nota Kesepahaman antara

pihak Perusahaan dan Mitra KSI (apabila

diperlukan);

5) Pembahasan studi kelayakan dan negosiasi nilai

kontribusi/kompensasi antara Perusahaan

dengan Mitra KSI.

c) Aspek pendayagunaan/pengembangan detail desain

pasar apabila dibuat oleh Mitra KSI.

1) Nilai saat sekarang (present value) dari

kontribusi/ kompensasi;

2) Discount factor yang digunakan;

3) Jangka waktu kerja sama investasi;

4) Masa pembangunan konstruksi, termasuk yang

akan dipergunakan untuk hal-hal seperti

pengosongan lahan, pembangunan Tempat

Penampungan Pedagang Sementara (TPPS) dan

perizinan-perizinan;

5) Biaya-biaya yang masuk sebagai biaya investasi

dan maksimal harga satuan yang digunakan

dalam proyek adalah harga satuan Kota Bandung;

6) Dasar dan nilai kontribusi yang harus diterima

Perusahaan;

7) Bentuk dari kerja sama investasi yang akan

dilaksanakan.

(11) Mitra KSI memberi kontribusi/kompensasi kepada Perusahaan setiap

tahun atau periode tertentu, yang jenis, besaran dan konsep

pembayarannya ditetapkan dalam perjanjian kerja sama.

Kontribusi/kompensasi harus memperhitungkan pajak-pajak sesuai

dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan yang berlaku:

(12) Dalam perjanjian perpanjangan kerja sama bangunan dan/atau sarana

berikut fasilitasnya harus diperhitungkan sebagai milik Perusahaan;

(13) Jangka waktu kerja sama investasi ditetapkan dalam Perjanjian Kerja

Sama;

(14) Ketentuan selama jangka waktu kerja sama investasi:

a. Mitra KSI bertanggung jawab merancang (sesuai kriteria yang

ditetapkan dalam dokumen pemilihan), membangun, mengelola,

mengoperasikan dan memelihara pasar beserta fasilitasnya

sesuai Perjanjian Kerja Sama;

b. Biaya pemeliharaan, Pajak Bumi dan Bangunan dan/atau biaya-

biaya lain yang ditimbulkan atas aset yang dikerjasamakan

menjadi beban Mitra KSI;

c. Bangunan yang terletak di atas aset yang dikerjasamakan wajib

diasuransikan atas beban Mitra KSI;

d. Mitra ...

Page 21: PERATURAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR …

d. Mitra KSI wajib menyampaikan laporan tentang kondisi

dan/atau perbaikan bangunan yang terletak di atas aset yang

dikerjasamakan kepada Perusahaan secara berkala sesuai

dengan Perjanjian Kerja Sama;

e. Mitra KSI wajib menyampaikan laporan mengenai aspek

pengelolaan keuangan secara berkala sesuai dengan Perjanjian

Kerja Sama;

f. Mitra KSI wajib memelihara bangunan, sarana dan/atau

prasarana yang terletak di atas Aset yang dikerjasamakan.

(15) Pada saat berakhirnya kerja sama, Mitra KSI wajib menyerahkan Aset

beserta bangunan dan fasilitas sarana dan/atau prasarana yang

terletak di atas Aset yang dikerjasamakan kepada perusahaan dalam

keadaan baik, layak fungsi dan menjamin bebas dari segala tuntutan

hukum dari hak-hak pihak ketiga;

(15) Manfaat dan Kewajiban dalam hal Penyediaan Infrastruktur Pasar dan

Pengelolaan Pasar ini bagi masing-masing pihak, yaitu:

a. PD. Pasar Bermartabat:

1) Menyediakan lahan tidak dalam sengketa atau perkara dan

tidak sedang dijaminkan kepada pihak manapun dengan cara

apapun serta bebas dari segala tuntutan pihak lain, sesuai

dengan sertifikat yang dikeluarkan Badan Pertanahan

Nasional (BPN);

2) Menerima Kontribusi/kompensasi atas kerja sama investasi

berupa uang dan/atau bangunan hasil Penyediaan

Infrastruktur Pasar dan Pengelolaan Pasar, sesuai ketentuan

yang disepakati dalam Perjanjian Kerja Sama;

3) Perusahaan memiliki bangunan, fasilitas pasar, fasilitas

penunjang dan fasilitas umum di atas lahan yang digunakan

dalam Penyediaan Infrastruktur Pasar dan Pengelolaan Pasar,

terhitung sejak pekerjaan pondasi pertama khususnya untuk

konsep Bangun Serah Guna (Build Transfer and

Operation/BTO);

4) Berhak memberikan saran kepada Mitra KSI dalam

penyempurnaan konsep dasar Penyediaan Infrastruktur

Pasar dan Pengelolaan Pasar;

5) Berhak menerima semua gambar rencana, arsitektur, sipil,

mekanikal dan elektrikal serta seluruh gambar terpasang dan

seluruh gambar-gambar perubahannya dari Mitra;

6) Berhak mendapatkan semua dokumen asli perizinan

pembangunan proyek;

7) Menerima pendapatan dari biaya-biaya administrasi terkait

tempat berjualan/usaha sesuai ketentuan yang berlaku di

Perusahaan.

b. Mitra KSI:

1) Melaksanakan Proyek KSI untuk dan atas nama PD. Pasar;

2) Membiayai ...

Page 22: PERATURAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR …

2) Membiayai seluruh rangkaian pembangunan pasar termasuk

pajak-pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku;

3) Membiayai seluruh proses pengurusan dan penyelesaian

perizinan sebagaimana disyaratkan instansi berwenang

untuk Penyediaan Infrastruktur Pasar dan Pengelolaan Pasar.

Dalam hal teknis proses pengurusan perizinan dapat

dilaksanakan oleh PD. Pasar ataupun oleh Mitra Terpilih;

4) Memberikan Kontribusi/kompensasi atas kerja sama

investasi berupa uang dan/atau bangunan hasil Penyediaan

Infrastruktur Pasar dan Pengelolaan Pasar, sesuai ketentuan

yang disepakati dalam Perjanjian Kerja Sama;

5) Mempunyai Hak Pengelolaan dalam Penyediaan Infrastruktur

Pasar dan Pengelolaan Pasar yang dikerjasamakan

sebagaimana kesepakatan di dalam Perjanjian Kerja Sama;

6) Memberikan bagi hasil dari hasil pemasaran maupun

pengelolaan;

7) Menyediakan dan membiayai TPPS dan fasilitas lainnya.

BAB IV

KETENTUAN CALON MITRA KERJA SAMA INVESTASI

Pasal 13

Calon Mitra KSI adalah badan usaha/hukum yang wajib memenuhi

persyaratan sekurang-kurangnya sebagai berikut:

(1) Badan Usaha yang berdiri sendiri atau beberapa Badan Usaha yang

membentuk konsorsium. Dalam hal peserta Badan Usaha yang

membentuk Konsorsium maka disyaratkan untuk melampirkan bukti

Perjanjian Konsorsium;

(2) Badan Usaha yang membentuk Konsorsium dapat saling melengkapi

dalam hal kemampuan Investasi dan Teknis secara agregat seperti

kemampuan Pembiayaan infrasturktur, Perencanaan, Pelaksanaan

Pembangunan dan Pengelolaan/Operasional yang diatur persyaratan

Badan Usahanya.

(3) Memiliki kemampuan keuangan/pendanaan secara nyata yang

dibuktikan dengan laporan keuangan yang telah diaudit dan/atau

jaminan tertulis dari penyandang dana;

(4) Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban pajak tahunan (SPT

Tahunan) untuk 3 (tiga) tahun terakhir;

(5) Memiliki sumber daya manusia sesuai dengan keahliannya,

pengalaman teknis dan/atau memiliki akses/jejaring kompetensi pada

bidang usaha bersangkutan, serta peralatan dan fasilitas lainnya yang

diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan;

(6) Memiliki ...

Page 23: PERATURAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR …

(6) Memiliki pengalaman pada pekerjaan/investasi dalam membangun

infrastuktur dan/atau mengelola pasar atau properti sejenis yang

dipersyaratkan;

(7) Memiliki surat izin usaha yang sesuai dengan Bidang usaha yang

dipersyaratkan dan memiliki Sertifikat Badan Usaha yang sesuai

dengan kompleksitas pekerjaan;

(8) Tidak Masuk ke dalam Daftar Hitam PD Pasar Bermartabat, Inaproc,

Bank Indonesia, Asian Development Bank (ADB), atau World Bank

(WB).

(9) Wajib menyampaikan informasi kriteria keuangan dengan dokumen-

dokumen pendukung yang dipersyaratkan;

BAB V

PERTENTANGAN KEPENTINGAN

Pasal 14

(1) Para pihak yang terlibat dalam Pengadaan harus menghindari dan

mencegah terjadinya pertentangan kepentingan antara para pihak yang

terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung;

(2) Pertentangan kepentingan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

meliputi:

a. pihak yang terlibat pada tahapan Penyiapan dan/atau Transaksi

sebagai konsultan:

1. menjadi Peserta atau anggota konsorsium Peserta

Pengadaan Badan Usaha Pelaksana pada Proyek KSI yang

sama;

2. menjadi konsultan bagi Peserta atau anggota konsorsium

Peserta Pengadaan Badan Usaha Pelaksana pada Proyek KSI

yang sama;

3. menjadi anggota direksi atau dewan komisaris Badan Usaha

yang menjadi Peserta atau Badan Usaha pada anggota

konsorsium dalam Pengadaan Badan Usaha Pelaksana pada

Proyek KSI yang sama;

4. menjadi pemegang saham yang memiliki kendali pada

Peserta baik langsung maupun tidak langsung; dan/atau

5. memberikan pembiayaan/pendanaan atau memberikan

penjaminan pada Proyek KSI yang sama;

b. pihak yang bertindak selaku konsultan pada lebih dari 1 (satu)

Peserta dalam Proyek KSI yang sama;

c. anggota direksi atau dewan komisaris suatu Badan Usaha yang

menjadi Peserta dan pada saat yang sama merangkap sebagai

anggota direksi atau dewan komisaris pada Badan Usaha lain yang

menjadi Peserta pada Proyek KSI yang sama;

d. anggota ...

Page 24: PERATURAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR …

d. anggota Panitia Pengadaan/Tim Kegiatan PMKSI/PJPK memiliki

kendali pada Peserta baik langsung maupun tidak langsung;

e. hubungan antara 2 (dua) atau lebih Peserta atau anggota dari

konsorsium yang berbeda pada Pengadaan yang sama

dikendalikan oleh pihak yang sama, baik langsung maupun tidak

langsung; dan/atau

f. kegiatan atau tindakan yang berpotensi menimbulkan persaingan

usaha tidak sehat sebagaimana tercantum pada ketentuan

perundangan mengenai larangan praktek monopoli dan

persaingan usaha yang tidak sehat.

(3) Para pihak yang memiliki pertentangan kepentingan dilarang terlibat

dalam proses Pengadaan Proyek KSI;

(4) PJPK bertanggung jawab secara aktif untuk menghindari dan mencegah

terjadinya pertentangan kepentingan, dengan cara mengganti sebagian

atau seluruh anggota Tim Kegiatan PMKSI dan/atau Panitia Pengadaan

yang terbukti memiliki Pertentangan Kepentingan sesuai dengan

ketentuan pada ayat (2);

(5) PJPK/ Tim Kegiatan PMKSI/ Panitia Pengadaan/ Peserta dan pihak lain

yang terlibat dalam Pengadaan harus menandatangani Pakta Integritas

sebagai bentuk komitmen untuk menghindari terjadinya pertentangan

kepentingan.

BAB VI

PENGADAAN BADAN USAHA PELAKSANA

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 15

(1) Pengadaan dilaksanakan oleh PJPK;

(2) Pengadaan dilaksanakan dengan memperhatikan dokumen yang

dihasilkan dalam tahap Penyiapan Proyek KSI dan Penjajakan Minat

Pasar (Market Sounding), jika dilakukan;

(3) Pengadaan dilaksanakan setelah PJPK menerbitkan surat pernyataan

bahwa Proyek KSI layak secara teknis, ekonomi dan finansial

berdasarkan dokumen yang dihasilkan dalam tahap Penyiapan.

Pasal 16

Pengadaan meliputi kegiatan:

a. persiapan; dan

b. pelaksanaan.

Bagian Kedua ...

Page 25: PERATURAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR …

Bagian Kedua

Persiapan Pengadaan

Pasal 17

(1) Persiapan Pengadaan dilakukan oleh Panitia Pengadaan;

(2) Persiapan Pengadaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi

kegiatan sebagai berikut:

a. konfirmasi kesiapan Proyek KSI untuk dilanjutkan ke tahapan

Pengadaan;

b. konfirmasi minat pasar (market interest confirmation), jika

diperlukan;

c. penerbitan Pemberitahuan Informasi Awal, jika diperlukan;

d. penyusunan jadwal Pengadaan dan rancangan pengumuman;

e. penyusunan dan penetapan Dokumen Pengadaan; dan

f. pengelolaan Ruangan Data dan Informasi (Data Room).

Bagian Ketiga

Pelaksanaan Pengadaan

Pasal 18

(1) Pelaksanaan Pengadaan, meliputi kegiatan:

a. prakualifikasi; dan

b. pemilihan Badan Usaha Pelaksana.

(2) Pemilihan Mitra KSI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,

dilakukan melalui:

a. Pelelangan; atau

b. Penunjukan Langsung.

Paragraf 1

Prakualifikasi

Pasal 19

(1) Persyaratan Peserta Prakualifikasi paling sedikit meliputi:

a. memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan untuk

menjalankan kegiatan/usaha;

b. memiliki pengalaman dan kemampuan dalam Pelaksanaan

Penyediaan Infrastruktur sejenis;

c. memiliki pengalaman dan kemampuan Pembiayaan Penyediaan

Infrastruktur;

d. memenuhi kewajiban perpajakan;

e. tidak sedang dipailitkan, kegiatan usahanya tidak sedang

dihentikan dan/atau tidak sedang menjalani perkara pidana

yang berpotensi menganggu pelaksanaan Proyek KSI;

f. tidak ...

Page 26: PERATURAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR …

f. tidak memiliki pertentangan kepentingan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 14;

g. peserta dapat berbentuk sebagai Badan Usaha tunggal atau

konsorsium;

h. konsorsium yang dibentuk oleh Peserta maksimal berjumlah 5

(lima) Badan Usaha;

i. dalam hal Peserta berbentuk konsorsium, harus memenuhi

ketentuan sebagai berikut:

1. memiliki pengalaman dan kemampuan dalam pelaksanaan

Penyediaan Infrastruktur sejenis paling sedikit yang

dimiliki oleh salah satu anggota konsorsium;

2. memiliki pengalaman dan kemampuan pembiayaan dalam

Penyediaan Infrastruktur yang dapat dipenuhi secara

agregat;

3. memiliki perjanjian konsorsium yang memuat paling

sedikit:

a) kewajiban dan tanggung jawab masing-masing

Badan Usaha;

b) penunjukan pimpinan (lead) konsorsium;

c) kewajiban dan tanggung jawab pimpinan (lead)

konsorsium;

d) pimpinan (lead) konsorsium harus menguasai lebih

dari 50% (lima puluh perseratus) ekuitas dari Badan

Usaha Pelaksana yang dibentuk jika ditetapkan

sebagai pemenang atau ditunjuk dalam pemilihan;

e) pimpinan (lead) konsorsium dapat lebih dari 1

(satu) Badan Usaha; dan

f) dalam hal pimpinan (lead) konsorsium lebih dari 1

(satu) maka salah satunya ditunjuk sebagai

perwakilan resmi (authorized representative)

konsorsium.

(2) Dalam penyusunan persyaratan kualifikasi dilarang menambah

persyaratan kualifikasi yang bertujuan diskriminatif dan mengarah

kepada pihak tertentu;

(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dicantumkan

dalam Dokumen Pengadaan.

Pasal 20

(1) Tahapan Prakualifikasi meliputi kegiatan sebagai berikut:

a. pengumuman Prakualifikasi;

b. pendaftaran dan pengambilan Dokumen Prakualifikasi (Request

for Qualification/RfQ);

c. penjelasan Proyek KSI, ruang lingkup kegiatan pelaksanaan

Proyek KSI dan Dokumen Prakualifikasi (RfQ);

d. pemasukan Dokumen Kualifikasi;

e. evaluasi ...

Page 27: PERATURAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR …

e. evaluasi Dokumen Kualifikasi;

f. penetapan dan pengumuman hasil Prakualifikasi; dan

g. sanggah hasil Prakualifikasi.

(2) Penilaian kualifikasi dalam tahapan Prakualifikasi sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), paling sedikit meliputi:

a. pemenuhan syarat administrasi;

b. kemampuan teknis; dan

c. kemampuan keuangan.

(3) Dalam hal hasil penilaian kualifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) menghasilkan lebih dari 1 (satu) Peserta yang memenuhi

kualifikasi, tahapan Pengadaan dilanjutkan dengan Pelelangan;

(4) Dalam hal hasil penilaian kualifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) menghasilkan hanya 1 (satu) Peserta, tahapan Pengadaan dapat

dilanjutkan dengan Penunjukan Langsung.

Pasal 21

(1) Prakualifikasi gagal dalam hal:

a. tidak ada Peserta yang memasukan dokumen kualifikasi;

b. prakualifikasi tidak menghasilkan Peserta yang memenuhi

kualifikasi;

c. Sanggah hasil Prakualifikasi dinyatakan benar oleh Panitia

Pengadaan;

d. pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan prakualifikasi

dinyatakan benar oleh Panitia Pengadaan;

e. dokumen Prakualifikasi (Request for Qualification/RfQ) tidak

sesuai dengan ketentuan Peraturan ini; atau

f. terdapat dokumen yang menunjukan dugaan Korupsi, Kolusi,

dan Nepotisme (KKN) yang melibatkan Panitia Pengadaan.

(2) Dalam hal kondisi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a sampai

dengan huruf e terjadi, Panitia Pengadaan melaporkan kepada PJPK;

(3) Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), PJPK

menyatakan Prakualifikasi gagal dan menelaah rencana tindak lanjut

atas Prakualifikasi gagal;

(4) Berdasarkan telaahan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), PJPK

menindaklanjuti Prakualifikasi gagal dengan memerintahkan Panitia

Pengadaan untuk:

a. melakukan evaluasi ulang;

b. mengulang proses Prakualifikasi; atau

c. menghentikan proses Pengadaan.

(5) Apabila Prakualifikasi ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (4)

huruf b gagal, proses Pengadaan dihentikan dan PJPK melakukan kaji

ulang terhadap Penyiapan Proyek KSI;

(6) Dalam ...

Page 28: PERATURAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR …

(6) Dalam hal terdapat dokumen yang menunjukan dugaan Korupsi,

Kolusi, dan Nepotisme (KKN) yang melibatkan Panitia Pengadaan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f, PJPK menyatakan

Prakualifikasi gagal dan menghentikan proses Pengadaan.

Paragraf 2

Pemilihan

Pasal 22

Pemilihan Badan Usaha Pelaksana (Mitra KSI) dilakukan melalui:

a. Pelelangan; atau

b. Penunjukan Langsung.

Pasal 23

Pelelangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 huruf a, terdiri atas:

a. Pelelangan satu tahap; atau

b. Pelelangan dua tahap.

Pasal 24

(1) Pemilihan Badan Usaha Pelaksana melalui Pelelangan satu tahap,

dilakukan untuk Proyek KSI yang memiliki karakteristik:

a. seluruh persyaratan Penyediaan Infrastruktur dapat

dirumuskan dengan jelas; dan

b. tidak diperlukan Persyaratan Tambahan dan Dialog Optimalisasi

untuk mendapatkan penawaran yang paling bermanfaat dengan

nilai manfaat uang (value for money) yang terbaik.

(2) Evaluasi Dokumen Penawaran pada pemilihan Badan Usaha Pelaksana

melalui Pelelangan satu tahap menggunakan metode sebagai berikut:

a. sistem gugur dan penawaran finansial terbaik; atau

b. sistem nilai.

(3) Pemilihan Badan Usaha melalui Pelelangan satu tahap sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), paling sedikit meliputi kegiatan:

a. pengiriman undangan kepada Peserta yang lulus tahap

Prakualifikasi dengan melampirkan formulir Surat Kerahasiaan;

b. penyampaian Surat Kerahasiaan oleh Peserta dan Penyampaian

Dokumen Permintaan Proposal (Request for Proposal/RfP) oleh

Panitia Pengadaan;

c. pemberian penjelasan (termasuk tinjauan lokasi, jika

diperlukan);

d. pemasukan Dokumen Penawaran (sampul I dan sampul II);

e. pembukaan Dokumen Penawaran sampul I (Dokumen

Penawaran administrasi dan Dokumen Penawaran teknis);

f. evaluasi Dokumen Penawaran sampul I;

g. pemberitahuan ...

Page 29: PERATURAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR …

g. pemberitahuan hasil evaluasi Dokumen Penawaran sampul I;

h. pembukaan Dokumen Penawaran sampul II (Dokumen

Penawaran finansial);

i. evaluasi Dokumen Penawaran sampul II;

j. penerbitan Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP);

k. penetapan pemenang;

l. pengumuman hasil Pelelangan;

m. sanggah terhadap hasil Pelelangan;

n. sanggah banding terhadap hasil Pelelangan;

o. penerbitan Surat Penunjukan Pemenang Lelang (letter of award);

p. persiapan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Investasi.

Pasal 25

(1) Pemilihan Badan Usaha melalui Pelelangan dua tahap dilakukan untuk

Proyek KSI yang memiliki karakteristik:

a. persyaratan Minimum dari Penyediaan Infrastruktur telah

dirumuskan dengan jelas dan tidak dapat diubah; dan

b. diperlukan Persyaratan Tambahan dan Dialog Optimalisasi

untuk mendapatkan penawaran yang memiliki nilai manfaat

uang (value for money) yang terbaik.

(2) Persyaratan Tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b

hanya dapat diubah berdasarkan hasil Dialog Optimalisasi;

(3) Respon terhadap Persyaratan Tambahan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) huruf b dilakukan melalui pemasukan Dokumen Penawaran

dan dapat diubah melalui pemasukan Dokumen Penawaran

Optimalisasi;

(4) Evaluasi Dokumen Penawaran dan Dokumen Penawaran Optimalisasi

pada Pelelangan dua tahap menggunakan metode evaluasi sistem

gugur untuk pemenuhan Persyaratan Minimum dan metode evaluasi

sistem nilai untuk pemenuhan Persyaratan Tambahan;

(5) Pemilihan Badan Usaha dengan Pelelangan dua tahap sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), paling sedikit meliputi kegiatan:

a. pengiriman undangan kepada Peserta yang lulus tahap

Prakualifikasi dengan melampirkan formulir Surat Kerahasiaan;

b. penyampaian Surat Kerahasiaan dan penyampaian Dokumen

Permintaan Proposal (Request for Proposal/RfP) oleh Panitia

Pengadaan;

c. pemberian penjelasan (termasuk tinjauan lokasi, jika

diperlukan);

d. pemasukan Dokumen Penawaran;

e. pembukaan Dokumen Penawaran;

f. evaluasi Dokumen Penawaran;

g. pemberitahuan hasil evaluasi kepada masing-masing Peserta;

h. sanggah terhadap hasil evaluasi Dokumen Penawaran;

i. undangan kepada Peserta Dialog;

j. dialog ...

Page 30: PERATURAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR …

j. Dialog Optimalisasi atas hasil evaluasi Dokumen Penawaran;

k. pemasukan Dokumen Penawaran Optimalisasi;

l. pembukaan Dokumen Penawaran Optimalisasi;

m. evaluasi Dokumen Penawaran Optimalisasi;

n. penerbitan Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP):

o. penetapan pemenang;

p. pengumuman hasil Pelelangan;

q. sanggah terhadap hasil Pelelangan;

r. sanggah banding terhadap hasil Pelelangan;

s. penerbitan Surat Penunjukan Pemenang Lelang (letter of award);

t. persiapan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama.

(6) Apabila dipandang perlu, tahap undangan kepada Peserta Dialog

sampai dengan tahap evaluasi Dokumen Penawaran Optimalisasi

sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dapat diulang oleh Panitia

Pengadaan dengan persetujuan PJPK, dalam hal hasil evaluasi

Dokumen Penawaran Optimalisasi memenuhi ketentuan sebagai

berikut:

a. terdapat kriteria sebagai berikut:

1. penawaran finansial dalam Dokumen Penawaran

Optimalisasi Peserta peringkat tertinggi tidak lebih baik

dari Dokumen Penawaran sebelumnya; atau

2. Dokumen Penawaran Optimalisasi yang disampaikan oleh

Peserta peringkat tertinggi tidak sesuai dengan Berita

Acara Hasil Dialog Optimalisasi.

b. Dokumen Penawaran Optimalisasi Peserta peringkat tertinggi

belum dianggap sebagai penawaran yang memiliki nilai manfaat

uang (value for money) terbaik karena terdapat faktor material

yang akan berdampak buruk terhadap hasil pengadaan dan tidak

sesuai dengan tujuan Pengadaan yang tertuang dalam Dokumen

Permintaan Proposal (Request for Proposal/RfP).

Pasal 26

(1) Pengadaan Badan Usaha Pelaksana melalui Penunjukan Langsung

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 huruf b dapat dilakukan, jika:

a. merupakan Proyek KSI kondisi tertentu; atau

b. Prakualifikasi Badan Usaha hanya menghasilkan satu Peserta.

(2) Kondisi tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, yaitu:

a. pengembangan atas infrastruktur yang telah dibangun dan/atau

dioperasikan sebelumnya oleh Badan Usaha Pelaksana yang

sama;

b. pekerjaan yang hanya dapat dilaksanakan dengan penggunaan

teknologi baru dan penyedia jasa yang mampu

mengaplikasikannya hanya satu-satunya; atau

c. Badan ...

Page 31: PERATURAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR …

c. Badan Usaha telah menguasai sebagian besar atau seluruh lahan

yang diperlukan untuk melaksanakan Proyek KSI atau lokasi

dan/atau kondisi aset menyebabkan aset hanya dapat

dikerjasamakan kepada calon Mitra tertentu.

(3) Penunjukan Langsung pada kondisi tertentu sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) dapat dilakukan sepanjang tidak bertentangan dengan

Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah sektor terkait.

(4) Penunjukan Langsung pada kondisi tertentu sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) huruf a dapat dilakukan jika memenuhi persyaratan:

a. kinerja Badan Usaha Pelaksana dalam membangun dan/atau

mengoperasikan Proyek KSI tersebut;

b. dinilai baik berdasarkan hasil audit oleh pihak independen; dan

c. berdasarkan kajian PJPK, menunjukan bahwa Proyek KSI lebih

efektif dan efisien jika dilakukan oleh Badan Usaha Pelaksana

yang sama.

(5) Penunjukan Langsung pada kondisi tertentu sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) huruf c dapat dilakukan jika memenuhi persyaratan:

a. lahan yang diperlukan untuk melaksanakan Proyek KSI hanya

satu-satunya dan tidak dapat dipindah ke lokasi lain; dan

b. Proyek KSI telah layak secara teknis, ekonomis dan finansial

tanpa ada Dukungan Kelayakan dari Pemerintah.

(6) Dalam hal Penunjukan Langsung pada kondisi tertentu sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) huruf c masih terdapat sisa lahan yang belum

dibebaskan, pembebasan lahan tersebut menjadi tanggung jawab

Badan Usaha Pelaksana;

(7) Pemilihan Badan Usaha dengan Penunjukan Langsung sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi kegiatan sebagai berikut:

a. undangan kepada calon Peserta yang memenuhi ketentuan ayat

(1) huruf a disertai dengan penyampaian Dokumen

Prakualifikasi (Request for Qualification/RfQ), Dokumen

Permintaan Proposal (Request for Proposal/RfP) dan Surat

Kerahasiaan;

b. pemasukan Dokumen Kualifikasi;

c. evaluasi kualifikasi;

d. pemberitahuan hasil evaluasi kualifikasi;

e. pemberian penjelasan Proyek KSI;

f. pemasukan Dokumen Penawaran;

g. evaluasi Dokumen Penawaran, klarifikasi dan negosiasi;

h. penyampaian hasil Penunjukan Langsung untuk mendapatkan

persetujuan PJPK dilampiri dengan Berita Acara Hasil

Penunjukan Langsung;

i. penetapan dan pengumuman hasil Penunjukan Langsung;

j. persiapan penandatanganan Perjanjian Proyek KSI.

(8) Pemilihan ...

Page 32: PERATURAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR …

(8) Pemilihan Badan Usaha dengan Penunjukan Langsung sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf b, paling sedikit meliputi kegiatan:

a. PJPK menetapkan Peserta yang lulus Prakualifikasi sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf b sebagai Penawar Tunggal;

b. undangan kepada Penawar Tunggal sebagaimana dimaksud

pada huruf a dengan melampirkan Dokumen Permintaan

Proposal (Request for Proposal/RfP);

c. pemberian penjelasan Proyek KSI;

d. pemasukan Dokumen Penawaran;

e. evaluasi Dokumen Penawaran, klarifikasi dan negosiasi;

f. penyampaian hasil Penunjukan Langsung untuk mendapatkan

persetujuan PJPK dilampiri dengan Berita Acara Hasil

Penunjukan Langsung;

g. penetapan dan pengumuman hasil Penunjukan Langsung;

h. persiapan penandatanganan Perjanjian Proyek KSI.

(9) Penunjukan Langsung dinyatakan gagal dalam hal:

a. peserta tidak memenuhi kualifikasi;

b. peserta tidak memasukan Dokumen Penawaran;

c. hasil evaluasi Dokumen Penawaran tidak memenuhi

persyaratan;

d. hasil negosiasi tidak mencapai kesepakatan; atau

e. peserta mengundurkan diri.

(10) Dalam hal Penunjukan Langsung gagal maka PJPK meninjau penyebab

kegagalan dan menindaklanjuti dengan:

a. menghentikan proses Penunjukan Langsung; atau

b. mengulang proses Pengadaan.

Pasal 27

(1) Pelelangan dinyatakan gagal dalam hal:

a. tidak ada Peserta yang memasukan dokumen penawaran;

b. terdapat kesalahan perumusan kriteria evaluasi, pembobotan

dan tata cara evaluasi pada Dokumen Permintaan proposal

(Request for Proposal/RfP);

c. terdapat kesalahan dalam proses evaluasi;

d. pelelangan tidak menghasilkan pemenang;

e. seluruh Peserta terlibat persaingan usaha tidak sehat;

f. sanggah hasil evaluasi Dokumen Penawaran dalam Pelelangan

dua tahap dinyatakan benar oleh Panitia Pengadaan;

g. sanggah dan/atau sanggah banding terhadap hasil Pelelangan

dinyatakan benar oleh PJPK;

h. terdapat dokumen yang menunjukan dugaan Korupsi, Kolusi,

dan Nepotisme (KKN) yang melibatkan Panitia Pengadaan;

i. terdapat pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan

Pelelangan; atau

j. dokumen ...

Page 33: PERATURAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR …

k. dokumen Permintaan Proposal (RfP) tidak sesuai dengan

ketentuan Peraturan ini.

(2) Dalam hal Pelelangan gagal terjadi sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), PJPK menyatakan Pelelangan gagal dan menelaah rencana tindak

lanjut atas Pelelangan gagal;

(3) Berdasarkan telaah sebagaimana dimaksud pada ayat (2), PJPK

menindaklanjuti dengan memerintahkan Panitia Pengadaan untuk:

a. mengulang proses Pelelangan;

b. mengulang proses Pelelangan dengan menambah Peserta

melalui Prakualifikasi tambahan;

c. melakukan evaluasi ulang Dokumen Penawaran;

d. melakukan evaluasi ulang Dokumen Penawaran Optimalisasi; atau

e. menghentikan proses Pengadaan.

Paragraf 3

Jaminan Pengadaan

Pasal 28

(1) Jaminan dalam Pengadaan Mitra KSI (Jaminan Pengadaan) terdiri atas:

a. jaminan penawaran;

b. jaminan pelaksanaan; dan

c. Jaminan sanggah banding.

(2) Jaminan Pengadaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan

oleh bank umum nasional, bank asing yang memiliki kantor cabang di

Indonesia.

(3) Jaminan Pengadaan bersifat tanpa syarat (unconditional), dapat

dicairkan sebesar nilai jaminan dan dapat dicairkan di Indonesia.

Pasal 29

(1) Jaminan penawaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1)

huruf a, diserahkan oleh Peserta pada saat memasukkan Dokumen

Penawaran;

(2) Besaran jaminan penawaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ditentukan dalam Dokumen Pengadaan dan dinyatakan dalam nilai

nominal;

(3) Penentuan besaran jaminan penawaran dilakukan dengan

memperhatikan karakteristik, kompleksitas dan risiko Proyek KSI;

(4) Masa berlaku jaminan penawaran yaitu sejak pemasukan Dokumen

Penawaran sampai dengan tanggal penandatanganan Perjanjian KSI

sebagaimana diatur dalam Dokumen Permintaan Proposal (Request for

Proposal/RfP);

(5) Jaminan penawaran harus dapat dicairkan paling lambat 14 (empat

belas) hari kerja, setelah surat pernyataan wanprestasi dari Panitia

Pengadaan diterima oleh penerbit jaminan;

(6) Jaminan ...

Page 34: PERATURAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR …

(6) Jaminan sanggah banding sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat

(1) huruf c, diserahkan oleh Peserta pada saat menyampaikan sanggah

banding.

Pasal 30

(1) Badan Usaha Pelaksana menyerahkan jaminan pelaksanaan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1) huruf b, sebagai salah

satu persyaratan berlaku efektifnya Perjanjian Proyek KSI;

(2) Besaran jaminan pelaksanaan paling tinggi 5% (lima persen) dari

penawaran nilai investasi atau perkiraan nilai Proyek KSI;

(3) Besarnya nilai jaminan pelaksanaan yang dimaksud pada ayat (2)

dapat dikurangi secara bertahap sesuai dengan kemajuan Proyek KSI

sebagaimana diatur dalam Perjanjian Proyek KSI;

(4) Jaminan pelaksanaan harus dapat dicairkan paling lambat 14 (empat

belas) hari kerja, setelah surat pernyataan wanprestasi dari PJPK

diterima oleh penerbit jaminan;

(5) Dalam hal Peserta menyampaikan sanggah banding, Peserta harus

menyerahkan jaminan sanggah banding sebesar 1% (satu persen) dari

nilai investasi atau perkiraan nilai Proyek KSI, dengan masa berlaku 30

(tiga puluh) hari kalender sejak tanggal pengajuan sanggah banding.

BAB V

PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK

Pasal 31

(1) Pengadaan dapat dilakukan secara elektronik;

(2) PD. Pasar Bermartabat Kota Bandung mengembangkan Sistem

Pengadaan serta menetapkan arsitektur sistem informasi yang

mendukung penyelenggaraan secara elektronik;

(3) Penyelenggaraan pengadaan secara elektronik diatur lebih lanjut pada

lampiran Peraturan Direksi ini.

BAB VI

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 32

(1) Proyek KSI dapat diprakarsai oleh Badan Usaha;

(2) Ketentuan mengenai tata cara Pengadaan Badan Usaha Pelaksana

untuk Proyek KSI atas Prakarsa Badan Usaha (unsolicited)

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur berlaku ketentuan sebagai

berikut:

a. Badan Usaha pemrakarsa dapat diberikan kompensasi;

b. Dalam ...

Page 35: PERATURAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR …

b. Dalam hal pemberian kompensasi sebagaimana dimaksud ayat (1)

huruf a. berbentuk pembelian Prakarsa Proyek Kerja Sama

Investasi, termasuk Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) yang

menyertainya oleh PJPK atau oleh pemenang lelang, Badan Usaha

Pemrakarsa diperkenankan mengikuti penawaran, dan Dokumen

Pengadaan memuat ketentuan sebagai berikut:

1. Badan Usaha Pemrakarsa membuat surat pernyataan

kerahasiaan terkait dengan tidak menggunakan atau

mengungkapkan sebagian maupun seluruhnya dari

prakarsa untuk tujuan apapun dan dengan siapapun tanpa

persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PJPK;

2. Teknologi yang digunakan pada penawaran harus sama

dengan prakarsa;

3. Badan Usaha Pemrakarsa tidak mendapatkan kompensasi

apapun;

4. Dalam hal Badan Usaha Pemrakarsa merupakan anggota

konsorsium dalam proses penawaran, maka Badan Usaha

Pemrakarsa tidak mengundurkan diri dari keanggotaan

konsorsium dalam jangka waktu yang disepakati PJPK; dan

5. Badan Usaha Pemrakarsa bersedia membeli kembali

prakarsa sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan

apabila memenangkan lelang.

BAB VII

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 33

(1) Pengadaan Badan Usaha Pelaksana Proyek KSI atas Prakarsa PD. Pasar

Bermartabat Kota Bandung yang sedang dilaksanakan dan telah

memasuki kegiatan pemilihan sebelum berlakunya Peraturan ini, maka

prosesnya tetap dilanjutkan dengan berpedoman pada Peraturan

Direksi PD. Pasar Bermartabat Kota Bandung Nomor 027/Kep.42–

PD.PB/2015 tentang Pedoman Pemilihan Mitra Kerja Sama Investasi

dan peraturan perundangan terkait lainnya;

(2) Pengadaan Mitra KSI pada Proyek KSI atas Prakarsa PD. Pasar

Bermartabat Kota Bandung yang sedang dilaksanakan dan proses

Prakualifikasinya belum selesai pada saat berlakunya Peraturan ini,

maka prosesnya tetap dilanjutkan sampai dengan diselesaikannya

tahap Prakualifikasi dengan berpedoman pada Peraturan Direksi PD.

Pasar Bermartabat Kota Bandung Nomor 027/Kep. 42–PDPB/2015

tentang Pedoman Pemilihan Mitra Kerja Sama Investasi untuk

selanjutnya proses pemilihannya berpedoman pada Peraturan ini.

BAB VIII ...

Page 36: PERATURAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR …

BAB VIII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 34

(1) Peraturan tentang Tata Cara Pengadaan Mitra Kerja Sama Investasi ini

digunakan sebagai acuan dalam Proyek KSI di lingkungan PD. Pasar

Bermartabat Kota Bandung;

(2) Pemantauan efektivitas penerapan peraturan ini dilakukan oleh Satuan

Pengawas Intern (SPI);

(3) Peraturan tentang Tata Cara Pengadaan Mitra Kerja Sama Investasi ini

secara berkala ditelaah dan disempurnakan untuk menyesuaikan

dengan fungsi, tanggung jawab dan wewenang serta perubahan di

lingkungan PD. Pasar Bermartabat Kota Bandung.

Pasal 35

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Ditetapkan di

Pada Tanggal

: Bandung

: 06 Januari 2020

DIEKSI PD. PASAR BERMARTABAT

Pjs DIREKTUR UTAMA,

Ttd.

LUSI LESMININGWATI, SE., MM.